s umber hukum intern asional

Upload: khifa-dienul-islam

Post on 03-Apr-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    1/64

    SUMBER HUKUM

    INTERNASIONAL

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    2/64

    Definisi

    o Hukum Internasional sebagai dasar perbuatanhukum dan hubungan hukumtransnasional/internasional/antar subyek-subyekhukum internasional (Material Dasarmengikatnya Hukum Internasional) Non Yuridis;

    o Hukum Internasional sebagai dasarpenyelesaian sengketa transnasional(sengketa yang terjadi karena tidakterpenuhinya kewajiban) atau dimana kitamendapatkan ketentuan hukum yang dapat

    diterapkan sebagai kaidah dalam satupersoalan yang konkrit (Formil) - Yuridis;

    o Faktor apa yang membantu pembentukan hukumsebagai perwujudan atau gejala dalam kehidupan

    bermasyarakat (Arti lain) Non Yuridis;

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    3/64

    Sumber Hukum Internasional

    Pasal 38 ayat (1) Statuta MahkamahInternasional :

    a. Perjanjian Internasional;

    b. Kebiasaan Internasional;c. Prinsip-prinsip / Asas-asas Hukum Umum;

    d. Keputusan Pengadilan (Jurisprudensi) &Pendapat Para Sarjana Terkemuka (Doctrine)

    Diluar Pasal 38 (1) MI tersebut ada sumberhukum internasional lain yang diakui dalamperkembangannya, yaitu KeputusanOrganisasi Internasional (Resolusi)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    4/64

    Perjanjian Internasional, HukumKebiasaan Internasional dan Prinsip/AsasHukum Umum merupakan Sumber HukumInternasional Primer.

    Sedangkan, Jurisprudensi, Doktrin danResolusi merupakan Sumber Hukum

    Internasional Sekunder.Mengapa perlu dibagi primer & sekunder?

    karena setiap perbuatan hukum dan dasar

    penyelesaiannya harus berdasarkanperjanjian internasional, hukum kebiasaaninternasional, asas-asas HI bila tidak adabaru menggunakan yang Sekunder.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    5/64

    Perjanjian Internasional

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    6/64

    Pengertian Perjanjian

    InternasionalKesepakatan antara subyek-

    subyek Hukum Internasionaldalam bentuk tertulis,

    tentang obyek tertentu dan

    menimbulkan akibat-akibathukum tertentu.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    7/64

    Unsur UnsurPerjanjian Internasional1. Kesepakatan;

    2. Subyek-subyek HI;

    3. Tertulis;4. Obyek tertentu;

    5. Menimbulkan akibat Hukum tertentu.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    8/64

    Pengertian Perjanjian Internasional menurut

    Undang-Undang No. 24 tahun 2000 tentang

    Perjanjian Internasional

    Perjanjian Internasional adalah Perjanjian

    dalam bentuk dan nama tertentu yangdiatur oleh hukum internasional yang

    dibuat secara tertulis serta menimbulkan

    hak dan kewajiban dibidang hukum publik.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    9/64

    Dasar Hukum

    Perjanjian Internasional

    Undang-Undang No. 24 tahun

    2000 tentang PerjanjianInternasional Nasional

    The Vienna Convention on The

    Law of Treaties 1969 & 1986; -Internasional

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    10/64

    PerisitlahanPerjanjian Internasional

    Treaty

    Convention Charter

    Statute

    Agreement Agreed Minutes

    Covenant

    Pact

    Arrangement

    Modus Vivendi

    Letters of Intent

    Letters of Note Letters of

    Change

    Accord

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    11/64

    Treaty,biasanya dipergunakan (secara tidakkonsisten) untuk suatu persetujuan yang sifatnya

    lebih khidmad (the more solemagreement) misalnya seperti perjanjianperdamaian, aliansi, netralitas dan arbitrase.

    Dalam Konvensi Wina 1969, Pasal-pasal yang

    digunakan lebih banyak memakai treaty,walaupun nama perjanjian itu sendiri memakai

    Konvensi. Di Indonesia seringkali diterjemahkansebagai Traktat.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    12/64

    Convention, biasanya digunakan untukPerjanjian Internasional yang bersifat Law

    Making Treaty, yaitu Perjanjian Internasionalyang melahirkan kaidah-kaidah hukum

    internasional baru. Dalam praktek istilah ini

    paling sering digunakan oleh negara-negara.

    Charter, lazim digunakan untuk perjanjianyang membentuk organisasi internasional,

    seperti PBB.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    13/64

    Statute, dalam bahasa Indonesia disebut Statuta,misalnya dipakai nama Piagam oleh Mahkamah

    Internasional (statute of the International ofjuctice) dan dipakai oleh Peradilan PidanaInternasional (ICC) denganRome Statute(Statuta Roma).

    Agreement, dalam bahasa Indonesia disebutpersetujuan, lazim dipakai untuk perjanjian yangkurang penting dan biasanya bersifat bilateral.

    Pact,dipergunakan untuk perjanjian yangmembentuk pakta pertahanan atau paktaperdamaian. Dalam praktek isitlah Pact ini jarangdigunakan pada saat ini.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    14/64

    Klasifikasi Perjanjian

    Internasional

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    15/64

    1. Subjek Perjanjian

    InternasionalNegara negara

    Negara Organisasi Internasional

    Organisasi Internasional OrganisasiInternasional

    Pemberontak - Negara

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    16/64

    Yang berhak membuat Perjanjian

    Internasional (dilihat dari Konstitusi):

    Negara dengan Undang-Undang

    Dasarnya;

    Organisasi Internasional dengan

    Anggaran Dasarnya;

    Pemberontak dengan kesepakatan.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    17/64

    2. Jumlah Pihak

    Dua (Bilateral)

    Banyak (Multilateral)

    Contoh: Biological Diversity 1992, Liability

    Convention 1972, Perjanjian Pengelolaan

    Selat Malaka antara Singapura Indonesia

    Malaysia.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    18/64

    3. Sifat Pelaksanaan Menentukan (Dispositive Treaties)

    Perjanjian yang begitu dilaksanakan begitu pulatujuan tercapai dengan sendiri dan perjanjiantersebut berakhir.

    Contoh: Perjanjian batas negara (Indonesia Malaysia)

    Melaksanakan (Executory Treaties)Perjanjian yang melaksanakan (proses & panjang),tujuan tercapai dalam jangka panjang sapai adakomitmen untuk mengakhiri.

    Contoh: Perjanjian Ekstradisi (Malaysia Indonesia)tahun 1973 sekarang.

    * Penerapannya harus memperhatikan Asas DoubleCriminality, artinya dike-2 negara harus sama-sama

    dapat dipidana.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    19/64

    4. Bentuk Bentuk

    Perjanjian Internasional

    Tertulis memiliki ketegasan,

    kejelasan dan kepastian

    hukum.Tidak Tertulis/Perjanjian

    Internasional Lisan.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    20/64

    Perjanjian Internasional dalam

    bentuk Tertulis, terdiri dari:

    PI antar negara : cirinya dalam pembukaannyamenggunakan kata The States Parties

    PI antar Kepala Negara :The High

    Contracting Parties. PI antar Pemerintah : isinya lebih bersifat

    teknis, dengan ciri The Government of

    and The Government of PI antar Kepala Pemerintah dan Kepala

    Negara.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    21/64

    Macam-Macam Perjanjian

    Internasional ditinjau dari berbagai

    Segi/Sudut Pandang

    I. PI ditinjau dari segi jumlah negara

    yang menjadi pihak

    1. PI Bilateral

    2. PI Multilateral

    II. PI ditinjau dari segi kesempatan yang

    diberikan kepada Negara untukmenjadi Pihak/Peserta

    1. PI Khusus/Tertutup

    2. PI Umum/Terbuka

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    22/64

    III. PI ditinjau dari Kaidah Hukum

    yang dilahirkan

    1. PI yang melahirkan kaidah hukum

    khusus bagi para pihak.

    2. PI yang melahirkan kaidah hukum yangberlaku dalam kawasan.

    3. PI yang melahirkan kaidah hukum yang

    berlaku umum.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    23/64

    IV. PI ditinjau dari segi Bahasa yang

    dirumuskan

    1. PI yang dirumuskan dalam satu bahasa.

    2. PI yang dirumuskan dalam dua bahasa

    atau lebih, tetapi hanya satu bahasa sajayang sah/otentik.

    3. PI yang dirumuskan dalam satu bahasa

    atau lebih tetapi semua dianggap

    sah/otentik.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    24/64

    V. PI ditinjau dari segi SubstansiHukum yang dikandung

    1. PI yang seluruh pasalnya merupakanrumusan dari Kebiasaan Internasional.

    2. PI yang rumusan pasalnya merupakan KaidahHukum yang baru.

    3. PI yang rumusan pasalnya merupakanperpaduan antara Kebiasaan Internasionaldan Kaidah Hukum baru.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    25/64

    VI. PI ditinjau dari Ruang Lingkup

    Berlakunya

    1. PI Khusus

    2. PI Regional

    3. PI Umum/Universal

    VII.PI ditinjau dari segi Pemrakarsanya

    1. PI yang diprakarsai oleh Negara-Negara

    2. PI yang diprakarsai oleh Organisasi

    Internasional.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    26/64

    5. Fungsi Perjanjian Internasional dalam

    Pembentukan Hukum Internasional

    Treaty Contract

    Bersifat kontraktual, artinya bahwa PI

    sebagai hukum bagi para pihak (arti sempitPI = HI)

    Law Making Treaties

    PI yang membentuk HI, artinya bahwa

    Wilayah dan Materi yang ada dalam PI

    tersebut Luas dan Umum

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    27/64

    6. Proses Pembuatan Perjanjian

    Internasional

    a. Dengan dasar hukum Konvensi Wina1969 & 1986, ada 2 proses:

    1. 2 tahap, meliputi Perundingan danPenandatanganan.

    2. 3 tahap, meliputi:1. Perundingan

    2. Penandatanganan

    3. Pengesahan, meliputi:

    a) Ratifikasi (ratification)

    b) Aksesi (accesion)

    c) Akseptasi (acceptance)

    d) Persetujuan (approval)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    28/64

    b. Menurut Undang-Undang No.

    24 tahun 2000 tentang

    Perjanjian Internasional:1. Tahap Penjajakan

    2. Tahap Perundingan

    3. Tahap Perumusan Naskah4. Tahap Penerimaan Naskah

    5. Tahap Penandatangan

    6. Tahap Pengesahan

    2

    T

    A

    H

    A

    P

    3

    T

    A

    H

    A

    P

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    29/64

    Contoh:

    Pertukaran Full Powers

    RI

    (Perdana Menteri)

    Australia

    (Perdana Menteri)

    Pasal 11

    UUDNRI 45

    Jo. UU 24/2000

    (Pelimpahan

    Wewenang)

    DEPLU DEPLUDiwakili oleh

    MenluHarus melalui

    Credentials/

    Full Powers

    (Surat Kuasa

    Penuh)

    Direktur Hankam Direktur Hankam

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    30/64

    1. Perundingan:

    a. Perencanaan Perumusan Naskah (draft)

    b. Penerimaan Naskah Memberi paraf pada masing-masing naskah

    Pulang mengakhiri perundingan supaya dikonsultasikan

    pada masing-masing negara maksimal 1 x 24 jam.

    Masih ada kemingkinan diubah

    Misal Pasal x tidak setuju dapat diganti x

    c. Pengesahan Naskah (final draft)

    2. Penandatanganan (Direktur masing-masing

    negara) Apa dengan penandatangan, rakyat dan RI (negara)

    terikat?

    Mengikat jika sudah dicantumkan dalam Lembaran Negara

    Pengesahan

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    31/64

    Pengesahan

    Yang mengesahkan:

    Presiden dan DPR (menurut UU No. 24 tahun 2000)

    Presiden = Produk hukum Keppres (versi UU No.

    24 tahun 2000 sekarang Perpres versi UU No. 10

    tahun 2004)

    Apa fungsi lembaga pengesahan?

    Sebagai dasar hukum mengikat terhadap

    rakyat.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    32/64

    Dalam UU 24 tahun 2000

    6 bidang yang pengesahannyamenggunakan UU:

    1. Masalah politik, perdamaian dan Hankam;

    2. Perubahan wilayah dan penetapan wilayah;3. Perjanjian tentang kedaulatan dan hak berdaulat

    4. HAM dan Lingkungan Hidup;

    5. Pembentukan kaidah-kaidah hukum baru;

    6. Pinjaman dan/atau hibah luar negeri. Selain ke-6 bidang tersebut

    pengesahannya menggunakan Keppres(Perpres)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    33/64

    Kapan perjanjian

    internasional itu batal

    & berakhirBatal1. Hilang/lenyapnya suatu negara;

    2. Paksaan;3. Penipuan;

    4. Bertentangan dengan asas Hukum

    Internasional;

    5. Muncul asas Hukum Internasional baru;

    6. Pelanggaran terhadap Hukum Nasional;

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    34/64

    Berakhir

    1. Tujuan yang ada dalam perjanjian tercapai;

    2. Habis waktu berlakunya perjanjian;

    3. Komitmen dari masing-masing pihak untuk

    mengakhiri Perjanjian Internasional;

    4. Subyek punah;5. Dipenuhinya syarat-syarat untuk mengakhiri

    Perjanjian Internasional;

    6. Diadakan perjanjian kembali;7. Punahnya objek perjanjian.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    35/64

    Materi Perjanjian Internasional

    1. Preamblea. Memuat dasar filosofis/latarbelakang;

    b. Memuat dasar yuridis/hukum;

    c. Memuat dasar politis/tujuan yang ingin dicapai;

    2. Substansi (Hak & Kewajiban)

    3. Prosedur (Pelaksanaan & Penegakan

    (tidak selalu harus tercantum) )4. Penutup (Mulai berlaku, bahasa otentik,

    dibuat tanggal, dibuat di)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    36/64

    HUKU M KEBIASAANINTERNASIONAL

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    37/64

    PeristilahanAda 2 istilah yang biasanya digunakan

    secara bergantian, yaitu:

    1. Usage (Adat Istiadat)

    2. Custom (Kebiasaan)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    38/64

    Adat Istiadat (Usage) merupakan tahapan

    yang mendahului adanya kebiasaan

    (Custom). Kebiasaan mulai apabila adat istiadat

    berakhir.

    Adat istiadat adalah suatu kebiasaan

    bertindak yang belum sepenuhnya

    memperoleh pengesahan hukum.

    Adat istiadat bertentangan, namun kebiasaan

    harus terunifikasi dan bersesuaian (self-consistent).

    Kebiasaan, sebagaimana dimaksudkan oleh

    hukum, adalah suatu adat istiadat yang

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    39/64

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    40/64

    Kebiasaan sebagai Sumber Hukum

    Ada 2 unsur, yaitu:

    Perilaku (kebiasaan) itu merupakan fakta dari

    praktek atau perilaku yang secara umum telah

    dilakukan atau dipraktekan oleh negara-negara(the evidence of material fact);

    Perilaku yang telah dipraktekan secara umum

    tersebut, oleh negara-negara atau masyarakat

    internasional, telah diterima atau ditaati

    sebagai perilaku yang memiliki nilai sebagai

    hukum. (opinio juris sive necessitatis).

    Di kit d t t h i b kti

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    41/64

    Dimana kita dapat mengetahui bukti

    adanya Hukum Kebiasaan Internasional?

    Hukum kebiasaan internasional dapatdilihat dan diamati serta dibuktikaneksistensinya, misalnya dalam bentuk:

    1. Perilaku atau tindakan pejabat-pejabat negara;

    2. Perjanjian-perjanjian Internasional;

    3. Perundang-undangan nasional negara-negara;

    4. Putusan-putusan pengadilan internasional

    maupun nasional;5. Tulisan-tulisan atau karya-karya yuridis para

    sarjana;

    6. Pernyataan-pernyataan pejabat tinggi negara.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    42/64

    Perilaku/tindakan Pejabat Negara

    Perilaku negara-negara dilakukan oleh

    pejabat-pejabatnya, dari perilaku-perilaku

    tersebut sebagai cermin adanya

    kebiasaan internasional;

    Perilaku baik aktif maupun pasif.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    43/64

    Perjanjian-perjanjian Internasional

    Jika dibuat perjanjian bilateral atau

    multilateral mengenai hal tertentu,

    kemudian negara-negara lain meniru dan

    mengikutinya dengan jalan membuatperjanjian yang serupa, maka pokok

    masalah yang dituangkan dan

    dirumuskan dalam perjanjian-perjanjian itusebagai petunjuk tentang adanya atau

    lahirnya hukum kebiasaan internasional.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    44/64

    Peraturan Perundang-undangan

    Nasional Negara-negara

    Dari perundang-undangan nasional yangmengandung aspek-aspek hukuminternasional, pengaturannya di dalam

    perundang-undangan nasional tiap-tiapnegara terdapat kesamaan antara satudengan lainnya.

    Adanya kesamaan ini menunjukan adanyaperilaku atau praktek yang sama antaranegara-negara mengenai masalah yangbersangkutan.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    45/64

    Contoh: Undang-undang Tentang Batas

    Wilayah Negara, Undang-undang

    Tentang Kewarganegaraan, Undang-undang Tentang Laut Teritorial, Undang-

    undang Tentang Hak Lintas Damai,

    Undang-undang Tentang Zona EkonomiEksklusif.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    46/64

    Putusan Badan PeradilanNasional dan Internasional Putusan pengadilan itu telah mempengaruhi

    praktek dan perilaku negaranya masing-

    masing.

    Dari putusan-putusan tersebut dapat dilihat

    bahwa negara-negara dalam kasus yang

    sama tampak berperilaku sama, sehingga

    dapat dikatakan disini ada hukum kebiasaaninternasional.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    47/64

    Tulisan-tulisan atau karya-karya yuridis para sarjana Dibatasi tulisan-tulisan yang isinya

    menguraikan atau mengungkapkan fakta-fakta yang mempunyai nilai hukum

    kebiasaan internasional, yakni sebagaipembenaran atas adanya perilaku ataupraktek negara-negara mengenai suatumasalah tertentu.

    Bukan tulisan yang merupakan pendapatatau pandangan pribadinya mengenaisuatu persoalan tertentu.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    48/64

    Pernyataan-pernyataan pejabattinggi negara

    Peristiwa yang sama atau sejenis, yang

    terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu

    yang berbeda-beda seringkali menimbulkan

    reaksi yang sama dari negara-negara didunia.

    Peristiwa yang sama berulang-ulang terjadi,

    menimbulkan reaksi yang sama danberulang-ulang pula.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    49/64

    Prinsip-prinsip

    Hukum Umum

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    50/64

    Pengertian

    Dalam Pasal 38 (1) sub c Statuta MI,dinyatakan bahwa:

    The General Principles of Law

    recognized by Civilized Nations

    Artinya: Prinsip-prinsip hukum umum yang

    diakui oleh bangsa-bangsa beradab.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    51/64

    Latar belakang

    Ada 2 kelompok yang memberikanpemahaman yang berbeda:

    1. Prinsip-prinsip umum hukum internasionalberanggapan apabila sub c tidakmenunjukan pada sumber-sumberhukum yang telah ada. (Luas)

    2. Dengan adanya sub c maka Pengadilandituntut supaya menggunakan prinsip-prinsip hukum lokal yang telah dikenaloleh hampir seluruh bangsa dalamupayanya mengisi kekosongan hukum.(Terbatas)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    52/64

    Dilihat dari sisi fungsinya

    Hukum Kebiasaan

    Internasional

    Asas HukumInternasional

    dasar

    masukan

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    53/64

    Contoh:

    Lex locus Intrasisi/Intrasito

    Lex Locus Delictie

    Par In Parem Not Habet Jurisdictionem

    Lex Locus Contractus

    Lex Locus Actie

    Lex Destinasi Ius Soli & Ius Sanguinis

    Reciprocity

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    54/64

    Continuity Of Treaties

    Procedure of Disputes Settlement (Litigasi

    & Kooperasi (Non Litigasi))

    Polluter Prevention Pays

    Good Faith

    Pacta Sunt Servanda

    Freedom of High Seas

    National Treatment Ne bis in idem

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    55/64

    Jurisprudensi, Doktrin &

    Resolusi(Sebagai Sumber Hukum

    Internasional tambahan)

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    56/64

    Sumber Hukum Internasional

    TambahanFungsi: Ketentuan Hukum

    Internasional bersifat membuktikan dan

    mengembangkan ketentuan HukumInternasional Primer;

    Arti: Ketentuan Hukum Internasionalyang berkembang mengikutikeberadaan masyarakat internasional.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    57/64

    Jurisprudensi

    Putusan tidak hanya terbatas pada badan

    peradilan nasional saja, seperti putusan

    Mahkamah Internasional, Mahkamah Internasional

    Permanen, badan-badan arbitrase internasional,

    mahkamah Hak-hak Asasi Manusia, atau yang

    lainnya, termasuk didalamnya putusan badan

    peradilan nasional negara-negara, badanarbitrase internasional maupun badan peradilan

    nasional lainnya yang mungkin ada dalam suatu

    negara.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    58/64

    Dibagi 2 jenis:

    1. Solution Paradigm

    Harus ada putusan (Jalur Litigasi)

    Contoh: Putusan MI PBB tentang penguasaanpulau Sipadan dan Ligitan, 2004.

    2. Cooperative Paradigm

    ADR (Alternative Disputes Resolution) atau Jalur

    Non Litigasi. Contoh: Perundingan, Kesepakatan, Mediasi,

    Konsiliasi, Jasa-jasa Baik, Rechtvinding.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    59/64

    Doktrin

    Pendapat seorang atau beberapa parasarjana (dalam suatu komisi) yang

    kemudian dikutip dan disetujui olehsarjana lain, yang kemudianberkembang menjadi suatu kesamaanpadangan para sarjana maupun

    anggota masyarakat luas tentangmasalah yang diberi pendapat olehsarjana tersebut.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    60/64

    Doktrine Hukum Internasional

    1. The Objective Sovereignty of a State

    Doctrine;

    2. The Objective Responsibility of a StateDoctrine;

    3. Imputability Doctrine;

    4. Culpa Doctrine.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    61/64

    Resolusi

    Resolusi mengikat sebagai hukum bagiorganisasi internasional tersebut maupun

    mengikat bagi negara-negara anggotanya; Resolusi (misal resolusi majelis umumPBB), ada yang lahir dengan suara bulatatau konsensus, ada yang lahir dengan

    suara terbanyak, baik karena sejumlahmayoritas yang pro berhadapan denganminoritas yang kontra, atau ditengahnyaada yang abstain.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    62/64

    Bagaimana dengan negara yang kontradan abstain, apakah harus

    mentaati/melaksanakan resolusi tersebut? Karena pada hakekatnya sikap kontra

    atau abstain tersebut merupakanmanifestasi dari sikap politik negara

    tersebut yang sedapat mungkin harus iapertahankan.

    Dengan kondisi masyarakat internasional

    yang koordinatif, maka tidak ada satupihakpun yang dapat memaksa negarayang kontra dan abstain tersebut.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    63/64

    Terhadap masalah tersebut, berdasarkanasas demokrasi yang juga berlaku bagi

    masyarakat internasional, maka negarayang kontra dan abstain tersebut harusterikat pada resolusi tersebut.

    Pandangan seperti ini menganalogikan

    masyarakat internasional sepertimasyarakat nasional.

    Tinggal apakah, negara yang kontra dan

    abstain tersebut benar-benar mentaati atausetidak-tidaknya tidak bertentangandengan resolusi yang telah disepakati.

  • 7/28/2019 s Umber Hukum Intern Asional

    64/64