rumusan tujuan dan sasaran pembelajaran€¦ · rumusan tujuan dan sasaran pembelajaran diajukan...
TRANSCRIPT
RUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Dosen pengampu:
Khodijah, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Kelompok 2 PGMI A
Semester 5
Alita Niagara (1601050094)
Asep Yudianto (1601050004)
Lusiana (1601050018)
Muhammad Ilham (1601050004)
Nia Afriyani (1601050072)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO LAMPUNG
T.A. 2018/2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “RUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN PEMBELAJARAN” dengan
lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data
sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran. Serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
materi.
Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal
ini dapat menambah wawasan kita mengenai “RUMUSAN TUJUAN DAN
SASARAN PEMBELAJARAN” khususnya bagi penulis. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Metro, 19 September 2018
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Kompetensi atau Tujuan Pembelajaran .......................... 3
B. Klasifikasi Domain Tujuan Pembelajaran ........................................ 6
C. Perbedaan Domain atau Ranah Kognitif, Afektif dan
Psikomotorik ..................................................................................... 14
D. Urgensi Rumusan Tujuan dan Sasaran Pembelajaran
dalam Perencanaan Pembelajaran .....................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 20
A. Kesimpulan ....................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang utama dan pertama dalam
meningkatkan pengetahuan pada anak. Pendidikan yang baik ialah
pendidikan yang dapat membuat anak menjadi pandai dan dewasa baik
dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat mengikuti
perkembangan zaman. Proses pendidikan harus direncanakan dan diatur
sedemikian rupa dalam rangka terwujudnya anak didik yang pandai dan
dewasa yang sesuai dengan tujuan dari pendidikan. Pendidikan akan
berlangsung dengan baik jika dalam proses belajar mengajarnya
dipersiapkan terlebih dahulu. Beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
pendidik agar proses belajar mengajar tersebut berjalan dengan baik dan
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dapat
tercapai.
Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses mental yang
dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku. Sedangkan pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses yang sistematis di mana setiap komponennya
sangat menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Proses pembelajaran
juga dikatakan sebagai suatu sistem dimana proses belajar mengajar saling
berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka dari itu perlu adanya
persiapan mengenai komponen-komponen pembelajaran.
B. Rumuasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran?
2. Apa Saja Klasifikasi Domain Tujuan Pembelajaran?
3. Apa Perbedaan Domain (Ranah) Kognitif, Afektif dan Psikomotorik?
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas mala penulis dapat menuliskan
tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui Klasifikasi Domain Tujuan Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui Perbedaan Domain (Ranah) Kognitif, Afektif dan
Psikomotorik
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran
1. Pengertian Kompetensi
Setidaknya ada tiga istilah dalam bahasa Inggris yang menjelaskan
tentang makna kompetensi yaitu:1
a. ‘Competence (n) si being competent, ability to do the work’. Definisi
ini menunjuk pada kecakapan atau kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu pekerjaan.
b. ‘Competent (adj.) refers to (person) having ability, power, authority,
skill, knowledge, etc. (to do what lis needed)’. Pada definisi kedua ini
kompetensi menunjuk pada suatu sifat orang yang memiliki
kecakapan, daya (kemampuan), otoritas, kemahiran (keterampilan)
dan pengetahuan untuk mengerjakan apa yang diperlukan.
c. ‘Competency is a rasional performance which satisfactorily meets the
objectives for a desired condition’. Dalam pengertian ini kompetensi
diartikan sebagai tindakan (kinerja) rasional yang dapat mencapai
tujuan-tujuan secara memuasakan berdasarkan kondisi/prasyarat yang
diharapkan.
1 Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian), 1st
edition (Bandung: Alfabeta, 2014), pp. 133–5.
F
A
B C D E
4
Keterangan gambar :
A = Performance component, yaitu unsur kemampuan penampilan
kinerja yang nampak sesuai dengan bidang keprofesian
B = Subject component, yaitu unsur kemampuan penguasan bahan
/substansi pengetahuan yang relavan dengan bidang keprofesiannya
sebagai prasyarat (enabling copetencies) bagi penampilan
komponen kinerjanya.
C = Professional componen, yaitu unsur kemampuan pengusaan sustansi
pengetahuan dan ketrampilan teknis sesuai dengan bidang
keprofesiannya ebagai prasyarat bagi penampilan kinerjanya.
D = Process component, yaitu unsur kemampaun penguasaan proses-
proses mental (intelektual) menakup proses berpikir (logis, kritis,
rasional, kreatif ) dalam pemecahan masalah, pembuatan
keputusan, dan sebagainya sebagai prasyarat bagi terwujudnya
penampilan kinerjanya
E = Adjusment component, yaitu unsur kemampuan penguasaan
penyerasian dan penyesuaian diri berdasarkan karakteristik pribadi
pelaku dengan tugas penampilan kinerjanya
F = Attitudes component, yaitu unsur komponen sikap, nilai, kepribadian
pelaku sebagai prasyarat yang fundamental bagi keseluruhan
perangakt komponen kopetensi lainnya bagi terwujudnya
komponen penampialan kinerja keprofionalnya.
2. Macam-macam kompetensi
Minimal dapat dibedakan lima macam kompetensi, yaitu
kompetensi dasar, kompetensi umu, kompetensi akademik, kompetensi
vokasional, dan kompetensi profesional.2
a. Kompetensi dasar, adalah kecakapan, kebiasaan, atau ketrampilan-
ketrampilan awal dan esensial yang harus dikuasai siswa untuk
2 Nana Syaodih Sukmadinata Dan Erlina Syodih, Kurikulum Dan Pembelajaran
Kompetensi, 1st edition (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), pp. 19–21.
5
menguasai kompetensi-kompetensi yang lebih tinggi (pengembangan
diri)
b. Kompetensi umum, adalah penguasaan kecakapan dan ketrampilan
yang diperlukan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, di
sekolah, di masyarakat ataupun di lingkungan kerja
c. Kompetensi akademik, merupakan kemampuan, kecakapan,
ketrampilan menerapkan teori, konsep, kaidah, prinsip, model, di
dalam kehidupan. Kompetensi akademik juga berkenaan dengan
penerapan dan pengembangan kecakapan dan ketrampilan berbikir
tahap tinggi, yaitu berpikir analitis, sintetis, evaluatif, pemecahan
masalah dan kreatifitas.
d. Kompetensi vokasional, berkenaan dengan kecakapan dan
ketrampilan praktis dalam satu bidang pekerjaan. Kompetensi
vokasional bisa berkenaan dengan penguasaan kecakapan dan
ketrampilan kerja pada tahap prakarya (prakejuruan), kejuruan dan
tahap vokasional
e. Kompetensi profesional, merupakan penguasaan kecakapan
kebisaan, ketrampilan akademik dan vokasional tingkat tinggi.
Kompetensi ini berkenan dengan penguasaan kemampuan intelektual
sosial, motorik tingkat tinggi, seperti proses berpikir abstrak, analisis-
sintesis, konvergen-divergen, evaluatif, dan lain-lain
3. Pengertian Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah rumusan yang luas mengenai hasil-
hasil pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang
menjadi target pembelajaran dan menyedian pilar untuk menyediakan
pengalaman-pengalaman belajar. Kunci dalam menentukan tujuan
pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri.3
3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, 13th edition (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), p. 76.
6
B. Klasifikasi Domain Tujuan
Sebagaimana diketahui, indikator dikembangkan dari Kompetensi
Dasar. Itulah sebabnya sebelum mengembangkan ke dalam bentukindikator
harus diketahui jenis kompetensinya. Pada dasarnya pengembangan
kompetensi menganit pembagian hasil belajar menurut Teori Bloom, yaitu
kognitif, agektif, dan psikomotor.4
Gambar 4.1 Ranah Kognitif pada Taksonomi Bloom
Tabel taksonomi dapat membantu para guru lebih memahami tujuan-
tujuan pembelajaran mereka (tujuan yang mereka buat sendiri dengan
tujuan-tujuan yang telah disediakan oleh pihak lain). Tabel taksonomi
memberi manfaat bagi guru untuk mengklasifikasikan kegiatan
pembelajaran dan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan,
serta menolong untuk membuat penilaian dguanakan untuk menentukan
seberapa baik tujuan yang dikuasai oleh siswa.
Secara lengkap kata kerja operasional untuk ranah kognitif, afektif,
dan psikmotor tersebut terlihat sebagaimana tabel berikut:5
4 Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, 1st edition
(Malang: UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKAPI), 2010), pp. 37–8. 5 Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, 1st edition
(Malang: UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKAPI), 2010), pp. 41–5.
Knowledge
Chomprehension
Application
Analysis
Shinthesis
Evaluation
7
Tabel 4.1 Jenis Perilaku Kognitif, Kemampuan Internal, Kata Kerja
Operasional, Unsur Ilmu Pengetahuan, Dan Bahan Pengajaran.
Jenis
perilaku
Kemampuan
internal
Kata kerja
oprasional
Unsur bahan
ajaran Ket
Pengetahuan Mengetahui Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukan
Memberi nama pada
Menyusun daftar
Menggaris bawahi
Menjodohkan
Memilih
Memberikan devinisi
Menyatakan
Istilah
Fakta
Aturan
Urutan
Metode
Tekhik
informasi
dan
observasi
Pemahaman Menerjemahkan
Meafsirkan
Memperkirakan
Menentukan
Memahami
Menguraikan/m
enginterpretasik
an
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum
Mengubah
Memberi contoh
tengang
Menyadur
Meramalkan
Menyimpulkan
Memperkirakan
Menerangkan
Menggantikan
Menarik kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Metode
Prsedur
Konsep
Kaidah
Prinsip
Kaitan antar
fakta
Isi pokok
Tabel
Grafik
Bagan
Tekhnik
bertanya
dan
analisis
8
Membuktikan
Penerapan Memecahkan
masalah
Membuat bagan
atau grafik
menggunakan
Mendemostrasikan
Menghitung
Menghubungkan
Memperhitungkan
Membuktikan
Menghasilkan
Menunjukan
Melengkapi
Menyediakan
Menyesuaikan
menemukan
Metode atau
prosedur
Konsep
Kaidah
Prinsip
Pemecahk
an
masalah
dan
latihan
Analisis Mengenali
kesalahan
Membedakan
menganalisis
Memisahkan
Menerima
Menisihkan
Menghubungkan
Memilih
Membandingkan
Mempertentangkan
Membagi
Membuat
diagram/skema
Menunjukan
hubungan antara
Fakta dari
interpretasi
Data dari
kesimpulan
Struktur dasar
Bagian-bagian
Hubungan
antara
Pemecaha
n masalah
dan
latihan
Sintesis Menghasilkan
Menyusun
Mengkategorikan
Mengkombinasikan
Mengarang
Menciptakan
Mendesain
Mengatur
Klasifikasi
Karangan
Kerangka
teoritis
Rencana
Skema
Pemecaha
n masalah
dan
latihan
9
Menyusun kembali
Merangkaikan
Menghubungkan
Menyimpulkan
Merancangkan
Membuat pola
Program kerja
Evaluasi Menilai
berdasarkan
normal internal
Menilai
berdasarkan
norma eksternal
Mempertimbang
kan
Memperbandingkan
Menyimpulkan
Mengkritik
Mengevaluasi
Membuktikan
Memberikan
argumentasi
Menafsirkan
Membahas
Menkasir
Memilih Antara
Menguraikan
Membedakan
Melukiskan
Mendukung
Menyokong
Menolak
Hasil karya
seni
Mutu karangan
Mutu ceramah
Program
Penataran
Mutu
pekerjaan
baik-buruknya
Pro-kontra
Untung-
ruginya
Pemberian
tugas dan
demostrasi
, analisis
Tabel 4.2 Jenis Peilaku Afektif, Kemampuan Internal, Kata Kerja Operasional
Jenis
perilaku
Kemampuan
internal
Kata kerja
operasional
Unsur bahan
ajaran
Ket
Peneriman Menunjukan
Mengakui
Menanyakan
Memilih
Mengikuti
Kesadaran
Kemauan
Perhatian
Informasi,
demonstrasi
, latihan,
10
Menjawab
Melanjutkan
Memberi
Menyatakan
Menempatkan
Kepentingan
Perbedaan
perbndingan
Partisipasi Mematuhi
Ikut serta
Melaksanakan
Membantu
Menawarkan
Menyambut
Menolong
Mendatangi
Melaporkan
Menyumbangkan
Menyesuaikan diri
Berlatih
Menampilkan
Membawakan
Mendiskusikan
Menyelesaikan
Menyatakan
persetujuan
Mempraktekan
Peraturan
Tuntutan
Perintah
Kerja
dilaboratorium
Dalam diskusi
Dalam
berkelompok
Belajar
membuat
laporan
Tentir
Informasi,
pemberian
tugas,
latihan
Penilaiaan/pe
nentuan sikap
Menerima suatu
nilai
Menyukai
Menyepakati
Menghargai
Bersikap(positif
negatif)
Mengakui
Menunjukan
Melaksanakan
Menyatakan
pendapat
Mengikuti
Mengambil prakarsa
Memilih
Ikut serta
11
Menggabungkan diri
Mengundang
Mengusulkan
Membela
Menuntun
Membnarkan
Menolak
Mengajak
Organisasi Membentuk
sistim nilai
Menangkap
relasi antar nilai
Bertanggung
jawab
menginegrisir
nilai
Merumuskan
Berpegang pada
Mengintegrasikan
Menghubungkan
Mengaitkan
Menyusun
Mengubah
Melengkapi
Menyempurnakan
Menyesuaikan
Menyamakan
Mengatur
Memperbandingkan
Memperthankan
Memodifikasi
Peraturan
Norma
Nilai
Prinsip
Tanggungjawa
b
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Pembentukan
pola hidup
Menujukan
Mempertimbang
kan
Melibatkan diri
Bertindak
Menyatakan
Memperlihatkan
Mempraktekan
Melayani
Mengundurkan diri
Membuktikan
Kepercayaan
diri
Disiplin
pribadi
Kesadaran
Kesetiaan
Pengabdian
Informasi,
demontrasi,
latihan
12
Menunjukan
Bertahan
Mempertimbangkan
Mempersoalkan
Tabel 4.3 Jenis Prilaku Psikomotor, Kemampuan Internal, Kata Kerja
Operasioanal.
Jenis perilku Kemampuan
internal
Kata kerja
oprsional
Unsur bahan
ajaran
Ket
Persepsi Menafsirkan
rangsangan
Peka terhadap
rangsangan
Mendeskriminasi
kan
Memilih
Membedakan
Mempersiapkan
Menyesihkan
Menunjukan
Mengidentifikasika
n
Menghubungkan
Tingkah laku
Gaya hidup
Pola tingkah
laku
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Kesiapan
Berkonsentrasi
Menyiapkan diri
(fisik dan
mental)
Memilih
Membedakan
Mempersiapkan
Memulai
Mengawali
Mereaksi
Memprakarsai
Menanggapi
Menunjukan
Pola tingkah
laku
Ketrampilan
sosial
Reaksi
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Gerakan
terbimbing
Meniru contoh Mempraktekan
Memainkan
Mengikuti
Mengerjakan
Gerakan
Pola gerkan
Informasi,
demonstrasi
, latihan
13
Membuat
Mencoba
Memperlihatkan
Memasang
Membongkar
Gerakan
terbiasa
Berketrampilan
Berpegang pda
pola
Mengoprasikan
Membangun
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemonstrasikan
Memainkan
Menangani
Gerakan
Ketrampilan
Pola gerakan
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Gerakan
kompleks
Berketrampilan
secara lancar,
luwes, supel,
gesit, lincah
Mengoprasikan
Membangun
Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Mendemostasikan
Meminkan
Gerakan
Ketrampilan
Pola gerakan
Informasi,
demonstrasi
, latihan
14
Menangani
Penyesuaian
pola gerakan
Menyesuaikan
diri
Bervariasi
Mengubah
Mengadaptasikan
Mengatur kembali
Membuat variasi
Gerakan
pola
ketrampilan
ketrampilan
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Kreativitas
Menciptakan
yang baru
Berinisiatif
Merancang
Menyusun
Menciptakan
Mendesain
Mengkombinasikan
Mengatur
Merencanakan
Rancangan
Poa gerakan
Kertampilan
Ciptaan baru
Informasi,
demonstrasi
, latihan
Dari ketiga table diatas, maka dapat dijelaskan bahwa dari setiap
aspek yang menjadi acuan yaitukognitif, afektif, dan psikomotor dalam
merumuskan suatu perencanaan harus menggunakan kata kerja oprasional
sehinga dapat tersusun suatu perencanaan yang hierarki sesuai dengan
tingkatn ranah masing-masing.
C. Perbedaan Ranah (Afektif, Kognitif, Psikomotor)
Berikut ini merupakan perbedaan klasifikasi domain tujuan pada 3
ranah:6
Tabel 4.1 Perbedaan Domain Tujuan
Domain Kognitif
No. Kategori Penjelasan
1. Pengetahuan Mengingat hal-hal yang spesifik, metode, dan struktur yang
sederhana.
2. Pemahaman Pemahaman tipe ayng tidak termasuk kemampuan untuk melihat
atau memahami, implikasi secara penuh.
6 Rusman, Manajeman kurikulum, 3rd edition (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2011), p.
24.
15
3. Aplikasi Kemampuan untuk menggunakan generalisasi atau aturan dalam
situasi tertentu.
4. Analisis Kemampuan untuk memisahkan atau mengurai sebuah sistem
hubungan pada susunan yang terorganisasi secara hierarkis dari
setiap komponen.
5. Sintesis Kemampuan untuk menyusun dan mengkombinasikan sejumalah
elemen ayng tidak tersruktur pada keseluruhan organisasi.
6. Evaluasi Penilaian terhadap materi, materi metode, dan lain-lain dengan
kriteri tertentu.
Domain afektif
1. Penerimaan Sensitifitas terhadap fenomena tertentu
2. Responding Perhatian yang aktif terhadap fenomena, merefleksikan tanpa
komitmen.
3. Penilaian Persepsi terhadap kebaikan atau nilai dalam sebuah fenomena.
4. Pengorganisa
sian
Penyusunan nilai pada sistem oraganisasi.
5. Karakterisasi Pengembangan dan internalisasi dari tingkatan organisasi terhadap
representasi filosofs kehidupan seara luas.
Domain psikomotor
1. Pengamatan Mengamati perfomance daro orang-orang ayng berpengalaman.
2. Peniruan Dasar permulan dari keterampialan.
3. Mempraktika
n
Pengulangan kembali urutan fenomena sebagai bagian dari usaha
sadar.
4. Penyesuaian Penyempurnaan keterampialn, meskipun pengembangan
berikutnya masih memungkinkan.
Rumusan goal dan objectives dikembngkan oleh Bloom dan Krath
Wool serta Bloom dan Maria, terdiri dari 3 doamin atau skemata, yaitu
domain kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif melibatkan tugas-
tugas intelektual; domain afektif melibatkan keterlibatan perasaan, pola
tingkah laku atau dimensi nilai; sedangkan doamin psikomotor berhubungan
dengan kurikulum goal dan objectives yang ditujukan untuk
16
mengembangkan dan memanipulasi klasifikasi domain afektif, kognitif, dan
psikomotor.
Saat guru berpikir mengenai apa yang mereka ajarkan, mereka juga
perlu memperhitungkan sifat pengalaman-pengalaman pembelajaran yang
akan dihadapi siswa sebagaimana tujuan-tujuan dpat dibedakan menurut
sumber-sumbernya, tujuan-tujuan tersebut juga bias digambarkan dengan
jenis pengalaman-pengalamn pembelajaran yang diinginkan. Dalam hal ini
kita bias mneggambarkan tujuan-tujuan dalam 3 ranah yaitu:7
1. Ranah psikomotor
Penekanan yang lebih besar pada ranah psikomotorik dilakukan
pada siswa dalam kelas yang lebih rendah, sedangkan penekanan yang
sangat besar pada ranah psikomotorik diberikan pada materi-materi
semisal pendidikan fisik, pendidikan profesi, dan musik.
Tingkatan-tingkatan dalam ranah psikomorik
a. Gerakan-gerakan dasar
b. Kemampuan-kemampuan persepsi
c. Kemampuan-kemampuan fisik
d. Gerakan-gerakan terampil
e. Komunikasi yang non diskursif
Contoh dalam ranah psikomotorik misalnya bagi siswa-siswa
pendidikan fisik kelas sepuluh yang ingin meningkatkan kemampuan
smereka dalam bermain bola volley ketika dihadapkan pada suasana
praktis, mereka akan mampu mem-serve bola dengan baik sebanyak 7
hingga 10 kali.
Ranah psikomotor dapat diartiakn juga sebagai suatu ranah yang
berkaitan dengan keterampilan atau skil atau kemampuan bertindak
setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Mata ajar
7 David A, Jacobsen, Paul Eggeen, Donald Kauchak, Methods For Teaching Metode-
Metode Pengajaran Meningktkan Belajar Siswa TK-SMA, 8th edition (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2009), pp. 90–109.
17
yang termasuk kelompok ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih
berorientasi pada gerakan dan menekankan para reaksi-reaksi fisik.8
Jadi pada ranah psikomotor ini lebih ditekankan pada kemampuan
bergerak, bertindak serta keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran guru harusnya membimbing kemampuan
psikomotor yang dimiliki oleh peserta didik agar potensi yang dimiliki
peserta didik dapat muncul dan dikembangkan.
2. Ranah afektif
Ranah afektif yang berkaitan dengan tingkah laku, perasaan, dan
nilai barangkali merupakan hal yang menyeluruh dicantumkan secara
implisit. Pengukuran domain afektif tidak semudah mengukur domain
kognitif. Pengukuran domain afektif tidak dapat dilakukan setiap saat
(dalam arti pengukuran formal) karena perubahan tingkah laku peserta
didik dapat berubah sewaktu-waktu.9
Fokus utama ranah afektif adalah pengembangan sikap-sikap dan
nilai-nilai. Tujuan utama dari ranah afektif adalah pengembangan nilai-
nilai. Nilai-nilai berbeda dengan sikap, sebab nilai cakupannya lebih
luas, dan tidak hanya merujuk pada sasaran khusus semisal sekolah atau
materi pelajaran dalam sekolah. Dalam mengajarkan nilai-nilai ini, kita
tentu berharap nilai-nilai tersebut bias menajdi sifat dan karakter yang
memengaruhi tindakan siswa.
Tingkatan-tingkatan pada ranah afektif:
a. Menerima
Merupakan tingkatan terendah pada tingkatan afektif. Tingkatan ini
adalah momen saat siswa menunjukkan tingkat pemikiran terbuka
terhadap gagasan baru.
8 Iin Nurbudiyani, “Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor
Pada MAta Pelajaran IPS Kelas 3 SD Muhammadiyah Palangkaraya”, Pedagogik Jurnal
Pendidikan, vol. 8, no. 2 (2013), p. 18. 9 Rohmad Qomari, “Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif”, Jurnal
Pemikiran Alternatif Pendidikan, vol. 13, no. 1 (2018), p. 7.
18
b. Merespons
Perbedaan signifikan Antara merespon dan menerima adalah jika
sikap yang pertama mengasumsikan perilaku yang cukup positif,
maka yang kedua lebih merepresentasikan netralitas.
c. Menghargai
Tingkatan ranah ini menyiratkan siswa yang merasakan sikap, nilai
atau kepercayaan yang berharga dan telah berhasil memasukkan
beberapa hal tersebut dalam perilakunya, sehingga tercemin dari
kebiasaan sehari-harinya.
d. Pengatur
Tingkatan ini merupakan suatu yang luar biasa sedangkan tingkatan
pengatur merupakan sebuah system pengadu dan teratur.
Konten dalam ranah afektif:
1) Abstraksi merupakan gagasan yang digunakan manusia untuk
mengggambarkan, memahami, dan menyederhanakan dunia.
2) Konsep adalah gagasan yang merujuk pada seluruh kelompok
atau kategori dimana semua anggotanya memiliki bebrapa
karakteristik umum.
3) Generalisasi merupakan jenis abstraksi kedua yang paling umum
diajarkan di sekolah. Generalisasi adalah pernyataan-pernyataan
mengenai pola yang ada dalam dunia, baik pola-pola yang
memiliki hubungan korelasional maupun hubangan kausal.
Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pola-pola ini adalah
aturan, prinsip, atau hukum.
4) Fakta adalah konten kedua yang umumnya diajarkan disekolah,
merupakan pernyataan mengenai dunia yang dapat diamati
secara langsung dan biasanya hanya muncul satu kali baik yang
terjadi pada masa lampau ataupun masa kini.
19
3. Ranah kognitif
Ranah kognitif melibatkan proses yang rasional dan analitis, sedangkan
ranah afektif melibatkan perasaan suka dan tidak suka.
Tingkatan-tingkatan pada ranah kognitif
a. Mengingat
Misalnya mengingat nama-nama, hari-hari dan istilah yang penting
merupakan tingkatan paling dasar dari tingkatan-tingkatan lain yang
mengiringinya.
b. Memahami
Adalah tingkatan selanjutnya pada ranah kognitif yang
mengharuskan siswa untuk menunjukkan pemahamannya dengan
mengubah atau memanipulasi informasi.
c. Menerapkan
Merupakan tingkatan berikutnya pada ranah kognitif, mengharuskan
siswa menggunakan informasi dalam beberapa jenis pemecahan
masalah.
d. Menganalisis
Analisis merupakan aktivitas yang melibatkan proses mengamati
seluruh entitas atau fenomena dan meletakkannya kedalam beberapa
bagian yang terpisah, atau menentukan ciir-ciri khususnya.
e. Mengevaluasi
Tingkatan ini mengharuskan siswa untuk melakukan keputusan
penilaiannpada beberapa hasil atau pekerjaan
f. Menciptakan
Tingkatan ini melibatkan pemaduan elemen-elemen kedalam suatu
sintetis yang unik.
20
D. Urgensi Rumusan Tujuan dan Sasaran Pembelajaran dalam
Perencanaan Pembelajaran
Urgensi atau pentingnya rumusan tujuan dan sasaran pembelajaran
adalah sebagai sebagai berikut:
1. Perumusan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
keberhasilan pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagi pedoman dan panduan
dalam kegiatan belajar siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu mendesain dalam system
pembelajaran.
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan
batas-batas dan kualitas pembelajaran.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi adalah kemampuan siswa atau mahasiswa untuk
mengerjakan sesuatu dengan baik sebagai hasil dari proses pembelajaran
atau pendidikan yng diikutinya. Sehingga kopetensi merupakan kemampuan
yang harus dimiliki oleh individu dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan uraian tugas yang dilakukannya.
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam prilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan yang enggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Taksonomi
tujuan pembelajaran merupakan suatu kategorisasi tujuan pembelajaran,
yang umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan
pembelajaran.
Hubungan kompetensi pembelajaran dan tujuan pembelajaran
misalnya, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dujadikan sebagai
stantar dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru dan siswa perlu
memahami kopetensi yang harus dicapai dalam proses pendidikan dan
pembelajaran.
B. Saran
Dari makalah yang kami buat ini, kami menyadari tentulah tidak
dikatakan benar ataupun sempurna, baik dari tata bahasa penulisan maupun
isinya. Mungkin sangat jauh dari kata benar atau sempurna.Maka dari itu
kami mengharapkan sumbangsi dari rekan-rekan yang akan menjadi seorang
guru profesional dibidang ilmu masing-masing untuk memberikan saran dn
perbaikan terhadap makalah yang kami buat ini, sehingga nantinya makalah
ini bisa dijadikan sedikit acuan dalam pembuatan desain pembelajaran di
sekolah masing-masing.
22
DAFTAR PUSTAKA
David A, Jacobsen, Paul Eggeen, Donald Kauchak, Methods For Teaching
Metode-Metode Pengajaran Meningktkan Belajar Siswa TK-SMA, 8th
edition, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian),
1st edition, Bandung: Alfabeta, 2014.
Iin Nurbudiyani, “Pelaksanaan Pengukuran Ranah Kognitif, Afektif, Dan
Psikomotor Pada MAta Pelajaran IPS Kelas 3 SD Muhammadiyah
Palangkaraya”, Pedagogik Jurnal Pendidikan, vol. 8, no. 2, 2013.
Nana Syaodih Sukmadinata Dan Erlina Syodih, Kurikulum Dan Pembelajaran
Kompetensi, 1st edition, Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, 13th edition, Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Rohmad Qomari, “Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif”, Jurnal
Pemikiran Alternatif Pendidikan, vol. 13, no. 1, 2018.
Rusman, Manajeman kurikulum, 3rd edition, Jakarta: Raja Gravindo Persada,
2011.
Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, 1st
edition, Malang: UIN-MALIKI PRESS (Anggota IKAPI), 2010.