web viewdalam dunia otomotif, ... berikut adalah contoh gambar susunan rangkaian power supply. ......
TRANSCRIPT
LAPORAN
PEMBUATAN power supply dengan voltage
regulator
Di susun Oleh :
Ricki Rizkyandi 140431100122
Khairul Anwar 140431100124
PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2015
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 1
KATA PENGANTARPuja dan puji syukur saya panjakan kepada allah SWT, yang mana telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayahnya, sehingga saya mampu
menyelesaikan laporan “PEMBUATAN POWER SUPPLY DENGAN VOLTAGE
REGULATOR” ini.
Harapan saya semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
membantu pembaca dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang industri
kecil.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan, sehingga perlu masukan yang membangun dari berbagai pihak
agar laporan ini dapat lebih bermanfaat.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah
arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang
penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada
baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat
yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ;
transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya, selain
menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung tersebut
antara lain : lampu indicator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug, Printed
Circuit Board (PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen utama maupun
komponen pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu daya.
I.2. Tujuan Dan Manfaat
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah
1. Mntuk memahami prinsip kerja berbagai macam power supply.
2. Mendapatkan pengertian dan penjelasan tentang pembuatan power supply.
3. Dapat membuat power supply dan bisa mengembangkannya.
I.3.Batasan MasalahMasalah-masalah yang dibahas dalam pembuatan power supply dibuat agar tidak
menyimpang dari pembahasan yang ada, sehingga diperlukan suatu batasan-batasan.
Pembatasan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Alat yang dirancang hanya power supply sederhana.
2. Tegangan keluaran yang dibuat hanya 5 V.
3. Pengukuran tegangan dan arus menggunakan multimeter.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Dasar
Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem
elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber
AC yaitu sumber tegangan bolak – balik, sedangkan sumber tegangan DC
merupakan sumber tegangan searah. Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC
tegangan berayun sewaktu-waktu pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub
negatif, sedangkan sumber AC selalu pada satu kutub saja, positif saja atau negatif
saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan
rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda. Catu daya adalah suatu sistem filter
penyearah (rectifier-filter) yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC
murni. Catu daya (Power Supply) adalah sebuah perangkat yang memasok listrik
energi untuk satu atau lebih beban listrik. Catu daya menjadi bagian yang penting
dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai
atau accu. Pada dasarnya power supply ini mempunyai konstruksi rangkaian yang
hampir sama yaitu terdiri dari trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Istilah ini
paling sering diterapkan ke perangkat yang mengubah satu bentuk energi listrik yang
lain, meskipun juga dapat merujuk ke perangkat yang mengkonversi bentuk energi
lain (misalnya, mekanik, kimia, solar) menjadi energi listrik. Secara umum prinsip
rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama yaitu ; transformator, dioda dan
kondensator. Dalam pembuatan rangkaian catu daya selain menggunakan komponen
utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian berfungsi dengan baik
menggunakan komponen antara lain : multimeter analog, proto board, kabel jumper,
penjepit buaya, dioda bridge, kapasitor 0,01 dan 330μF , trafo CT 1A, resistor ,
lampu indicator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug, Printed Circuit Board
( PCB ), kabel dan steker, serta Chasis.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 4
2.2. Komponen Utama dan Pendukung Power Supply
1. Transformator
Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat rangkaian
catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik. Trafo dapat menaikkan
dan menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan yang dikeluarkan dari belitan
scundair dibagi menjadi 2 yaitu:
a). Step up (penaik tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita butuhkan
lebih tinggi dari tegangan primair ( jala listrik).
b). Step down (penurun tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita
butuhkan lebih rendah dari tegangan primair (jala listrik).Setiap kumparan terdiri atas
belitan-belitan sebanyak N buah lilit.
Jika kita anggap kumparan 1 adalah sebagai kumparan primer, maka dengan adanya
I1, maka di dalam inti besi akan muncul fluks magnetik. Jika fluks magnetik yang
muncul pada inti besi adalah berubah-ubah, maka pada kumparan sekunder akan
muncul beda potensial. Fluks magnetik yang berubah-ubah ini dapat dibangkitkan
jika V1 adalah sumber tegangan AC. Besarnya tegangan pada kumparan primer
adalah sebanding dengan rasio jumlah lilit pada kumparan sekunder terhadap primer.
Dari Gambar 1 dapat dilihat N1 sebanyak 3 lilit, sedangkan N2 adalah sebanyak 2
lilit, sehingga secara ideal, perbandingan tegangan antara V1 terhadap V2 adalah
sebanding dengan N1 terhadap N2.
Dengan mempertimbangkan kesamaan arah fluks magnetik yang dibangkitkan oleh
arus kumparan primer serta sekunder, maka dapat diturunkan kesepakatan tentang
titik (dot convention) dari kumparan trafo, yang selanjutnya dikenal juga sebagai
polaritas kumparan trafo. Penentuan titik pada kumparan primer dan sekunder
didasarkan pada aturan tangan kanan. Sebagai contoh, pada Gambar 2 (sebelah kiri),
jika arus masuk melalui terminal a, maka arah fluks magnetik yang muncul dalam
inti trafo adalah sama dengan jika arus dimasukan juga melalui terminal d (ingat
aturan tangan kanan). Sehingga polaritas pada terminal a adalah sama dengan pada
terminal d. Untuk selanjutnya pada terminal a dan d diberi tanda titik.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 5
Polaritas trafo sangat penting untuk diketahui jika kita akan memparalelkan trafo
(untuk meningkatkan daya trafo) ataupun men-serikan trafo (untuk meningkatkan
tegangan trafo).
Berdasarkan pemasangan gulungannya dikenal 2 (dua) macam trafo yaitu:
a). Trafo tanpa center tap (CT)
b). Trafo dengan center tap (CT)
2. DiodaPengertian Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai
penyearah. Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda. Dioda
terbuat dari dua bahan atau yang biasa di sebut dengan dioda semi konduktor yaitu
bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode.
Pada sambungan dua jenis berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan
membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar
0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum
dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya,pengertian dioda bisa
berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan
positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi
saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan
katode mendapatkan tegangan positif).
Jenis-jenis dioda ada berbagai macam yaitu dioda silikon, dioda zener dan dioda
bridge. Jenis dioda silikon banyak di gunakan pada peralatan catu daya sebagai
penyearah arus dan pengaman tegangan kejut. Jenis dioda zener di gunakan untuk
membatasi atau mengatur tegangan. Sedangkan jenis dioda bridge banyak di
gunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave
rectifier).Secara umum semua dioda memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang
sama. Macam-macam dioda pada dasarnya terbentuk oleh sambungan PN yang
secara fisik dioda dikenali melalui nama elektrodanya yang khas yaitu, anode dan
katode.Walaupun pengertian dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum
dioda termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah
pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 6
Frederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan prinsip kerja dioda kristal ditemukan
pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Dalam pemasangannya pengertian dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh
terbalik. Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda gelang
yang terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui sebuah pengertian dioda masih
bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter.
Fungsi Dioda dalam komponen elektronika adalah sebagai, penyerah arus, sebagai
catu daya, sebagai penyaring atau pendeteksi dan untuk stabilisator tegangan. Dioda
adalah komponen aktif yang memiliki dua terminal yang melewatkan arus listrik
hanya satu arah.Dioda memiliki dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat
mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang
dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan
sebagai kondensator terkendali tegangan. Dalam dunia otomotif, fungsi dioda sangat
di perlukan pada sistem pengisian alternatol/dinamo isi dimana tegangan AC yang di
bangkitkan oleh alternator di searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda sebagai
sumber suplay tegangan ke beban serta sebagai charger accu/aki dengan 12 volt
melalui IC regulator alternator.Jenis dioda juga bermacam-macam, seperti Dioda
silicon, Dioda germanium, Dioda zener dan LED (Light Emitting Dioda). Fungsi
dioda ini sangat berlainan, karena memiliki perbedaan pada aspek fisik baik ukuran
geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan.
Selain sebagai penyerah arus, fungsi dioda juga bisa di gunakan sebagai detector
yaitu untuk mendeteksi sinyal-sinyal kecil. Dioda zener dipakai sebagai stabilisator
tegangan catu daya sedangkan dioda LED (Light Emitting Dioda) yaitu dioda yang
dapat memancarkan cahaya biasanya dipakai sebagai lampu control.
Sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi
dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu
arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya
(disebut kondisi panjar mundur). Itu sebabnya, dioda dapat dianggap sebagai versi
elektronik dari katup pada transmisi cairan.Karakteristik dioda atau kurva I–V,
berhubungan langsung dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan
lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n di antara
semikonduktor.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 7
Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode),
tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Itu lah yang dinamakan
Dioda semikonduktor. Tipe lain dari diode semikonduktor adalah diode
Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor.
Dioda Rectifier (Penyearah)
Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik
AC yang berasal dari trafo step- down atau trafo adaptor menjadi tegangan listrik
arus searah DC.
a). Penyearah Setengah Gelombang
Dalam komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga Half
Wave Rectifier.
b).Penyearah Gelombang Penuh
Dalam komponen elektronika penyearah gelombang penuh disebut juga Full Wave
Rectifier.
3. Filter (Penyaring)
Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi
sebagai penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari rectifier. Selain
menggunakan filter juga menggunakan resistor sebagai tahanan.
4. Stabilizer dan Regulator
Stabilizer dan regulator adalah bagian yang terdiri dari komponen dioda zener,
transistor, komponen IC atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut. Komponen
ini berfungsi sebagai penstabil dan pengatur tegangan (regulator) yang berasal dari
rangkaian penyaring.
Selain komponen utama dalam pembuatan rangkaian power supply juga
menggunakan berbagai komponen pendukung lainnya seperti lampu indicator,
multimeter, PCB ( Printed Circuit Board) dan berbagai komponen pendukung
lainnya.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 8
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1 Komponen Alat dan BahanSebelum masuk kelangkah-langkah pembuatan catu daya,perlu disiapkan alat, bahan
dan komponen yang diperlukan sebagai berikut:
1. Solder
2. Timah secukupnya
3. Papan PCB
4. Travo 3 Ampere
5. Dioda zener
6. Diode bridge
7. Capasitor Polar 330uF/50V
8. Resistor
9. LED warna merah 3 mm
10. Hole
11. jumper
3.2 Langkah-langkah Pembuatan Power Supply
Setelah komponen tersebut ada, kita akan mulai merangkai rangkaian power supply
tersebut. Kemudian akan diperlukan gambar susunan rangkaian power supplyini.
Berikut adalah contoh gambar susunan rangkaian Power supply.
Gambar 3.1.1 Rangkaian power supply
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 9
Setelah memperoleh gambar rangkaian ini rangkailah komponen sesuai dengan
rangkaian diatas. Dalam merangkai rangkaian ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan.
Pertama dalam memasang dioda (gunakan dioda brige 4 Ampere) dioda ini memiliki
4 buah kaki yang berisi simbul +, -, dan 2 buah simbol ~.1 kaki yang berisi gambar ~
dihubungkan dengan travo yang berisi angka 7V, dan kaki yang bergambar ~ yang
lainnya dihubungkan dengan travo yang berisi tanda 0. Kemudian kaki dioda yang
bergambar + dihubungkan dengan kaki + capasitor, dan kaki dioda yang berisi
gambar -, dihubungkan dengan kaki – kapasitor.
Kemudian kaki + capasitor dihubungkan dengan kaki resistor dan dihubungkan ke
diode zener. Dari keluaran diode zener di hubungkan dengan 6 resistor.
Setelah itu dari 6 resistor tadi dihubungkan lagi ke LED.
3.3 Prinsip Kerja
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu
daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih
besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber
bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu
diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC.
Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai
dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-
regulasi.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 10
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Penyearah (Rectifier)
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1
berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-
jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada
kumparan sekundernya.
Gambar 4.1.1 Rangkaian penyearah sederhana
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi
DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan
penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah
gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT)
Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang
berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai
common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang
penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-
catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah
cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di
atas masih sangat besar.Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan
keluarnya bisa menjadi rata
Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang
besarnya adalah :
Vr = VM -VL ………. (1)
dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2 ….. (2)
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 11
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple
paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga
dapat ditulis :
VL = VM e -T/RC ………. (3)
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh :
Vr = VM (1 – e -T/RC) …… (4)
Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC » 1 – T/RC ….. (5)
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih
sederhana :
Vr = VM(T/RC) …. (6)
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban
arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk
mendapatkan nilai tengangan ripple yang diinginkan.
Vr = I T/C … (7)
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan
semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan
semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu
gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika
frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku
untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja
fekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan
kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator
yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut
Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu
jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai
kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang
tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik maka diperoleh.
C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 12
Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas
dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan
harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda barangkalai sekarang
paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali
rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup
mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa
dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.
4.2 Voltage Regulator
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada
masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga
akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar
ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan
tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat
meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan.
Rangkaian regulator yang paling sederhana menggunakan diode zener. Pada
rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan
tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun
rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.
Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri
khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt
regulator adalah, rentan terhadap short-circuit. Perhatikan jika Vout terhubung
singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I = Vin/R1. Disamping regulator shunt,
ada juga yang disebut dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti
rangkaian pada gambar 7 berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya
adalah :
Vout = VZ + VBE ……….. (8)
VBE adalah tegangan base-emitor dari transistor Q1 yang besarnya antara 0.2 – 0.7
volt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan mengabaikan arus IB
yang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar tahanan R2 yang diperlukan
adalah :
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 13
R2 = (Vin – Vz)/Iz ………(9)
Iz adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda zener untuk mencapai tegangan
breakdown zener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui dari datasheet yang
besarnya lebih kurang 20 mA.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 14
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanRangkaian power supply dengan voltage regulator ini merupakan sebuah rangkaian
sederhana yang berfungsi mengubah tegangan AC menjadi DC dengan menggunakan
diode bridge sebagai penyearah dan diode zener sebagai penstabil tegangan output.
5.2 SaranDalam rangkaian power supply ini sebaiknya menggunakan PCB yang biasa dan
hati-hati dalam menyolder diode zener karena kalau terlalu panas diode zener bisa
rusak dan tidak berfungsi.
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 15
DAFTAR PUSTAKA
http://goscience-go.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-catu-daya.html
http://aang-la.blogspot.com/2010/05/cara-membuat-catu-daya.html
http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/catu-daya.html
http://mia-andilolo.blogspot.com/2011/10/catu-daya.html
http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/4/2-240.pdf
http://wongwara.blogspot.com/2012/04/makalah-elektro.html
www.forumsains.com › ... › Ilmu Teknik › Teknik Elektro
110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/fisika/ CATUDAYA
http://jsuhartono.blogspot.com/2014/01/laporan-pembuatan-catu-daya.html
TEKNIK ELEKTROUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA | 16