rpp pbi mj.pdf
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
1/121
1 1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)PADA MATERI FLUIDA STATIK
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA-A MA TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh :
MUSTAIN
NIM : 063611005
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
2/121
2 2
ABSTRAK
Mustain (NIM : 063611005). Penerapan Model Pembelajaran Problem BasedInstruction (PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Semester
Genap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Semarang: Program Strata 1 Jurusan
Tadris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Pembelajaran fisika pada umumnya masih didominasi guru yang
menggunakan metode ceramah dan jarang melaksanakan kegiatan praktikum. Hal
ini menyebabkan peserta didik tidak terlibat dalam aktivitas kerja ilmiah sehingga
keterampilan proses peserta didik belum dikembangkan, akibatnya hasil belajar
peserta didik masih rendah dan kegiatan belajar peserta didik pun belummenyentuh aspek afektif dan aspek keterampilan proses dari psikomotorik.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses pesertadidik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada mata pelajaran
fisika materi pokok fluida statik melalui penerapan model pembelajaran ProblemBased Instruction.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Dimana tiap siklusnya meliputi 4 tahap yakni, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Faktor yang diteliti adalah keterampilan
proses (aspek psikomotorik), aspek kognitif, dan aspek afektif. Data hasil belajar
keterampilan proses (aspek psikomotorik) dan afektif diperoleh melalui lembar
observasi. Sedangkan data hasil belajar kognitif diambil melalui nilai tes setiap
akhir siklus.
Dari hasil penelitian, hasil belajar kognitif peserta didik sebelum tindakan
masih di bawah rata-rata yaitu 56,11 dengan presentase ketuntasan 24,32%. Nilai
rerata hasil keterampilan proses (aspek psikomotorik) pada siklus I dan II
berturut-turut adalah 70,63 dan 81,25 dengan persentase ketuntasan 69,44% dan94,44%. Sementara itu nilai tes rerata hasil belajar pada siklus I dan II berturut-
turut adalah 65,00 dan 74,17 dengan persentase ketuntasan 63,89% dan 91,67%.Sedangkan nilai rerata hasil belajar afektif pada siklus I dan II berturut-turut
adalah 76,22 dan 78,47 dengan persentase ketuntasan 77,78% dan 91,67%.Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan
keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum BraboGrobogan semester genap tahun ajaran 2009/2010.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
3/121
3 3
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
4/121
4 4
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
5/121
5 5
DEKALARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, 1 Desember 2010
Deklarator,
Mustain
NIM. 063611005
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
6/121
6 6
MOTTO
wur#)s?$tB} s9y7 s9m/O=4b)yJ9$#u| t79$#ury#xs9$#[email protected] s9'r&tb%x.mYt
ZwqtB
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.( Surat Al-Israa: 36)1
1.
Abdullah Sukarno,Al-Quran dan Terjemahannya(Bandung: CV. Penerbit Diponegoro)hlm. 429
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
7/121
7 7
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya
tulis yang sederhana ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam
hidupku,
1. Ayahanda dan ibunda tercinta ( Matori dan Sumroah), ini adalah bagian dari
perjuangan, cita-cita, iringan doa restumu. Karena jasa dan kasih sayangmu
aku akhirnya dapat menyelesaikan kuliah. Pengorbananmu sungguh luar biasa
2. Adikku Darojatur rofiah dan Nur Alifah doa dan motivasi darimu semoga
mengantarkan aku menuju gerbang kesuksesan
3. Keluarga besarku di Demak yang selalu membantu, mendoakan dan memberi
semangat selama perjalanan hidupku
4. Siti Munawaroh dan keluarga besarnya yang telah memotivasi saya selama
kuliah
5. Semua mahasiswa Tadris Fisika, khususnya angkatan 2006, tempat berbagi
cerita selama berjuang bersama
6. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
Pada akhirnya semua itu punya arti karenanya, kupersembahkan karya
sederhana ini untuk segala ketulusan kalian semua.
Penulis
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
8/121
8 8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat
mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka
bumi.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan
bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih
terutama penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag selaku Ketua Jurusan Tadris yang telah
merestui pembahasan skripsi ini.
3. Andi Fadllan, S.Si.,M.Sc., selaku pembimbing I dan Ismail, M.Ag., selaku
pembimbing II yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan skripsi ini
4. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom sebagai dosen wali yang telah banyak
berjasa kepada penulis untuk membimbing penulis selama masa studi.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan di lingkungan FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Petugas perpustakaan, baik Fakultas, Institut IAIN Walisongo Semarang yang
telah memberikan ijin dan layanan yang ramah.
7. Ali Masudi, S. Pd.I selaku Kepala MA Tajul Ulum Brabo Grobogan yang
telah memberikan izin tempat penelitian dalam skripsi ini.
8. Syefudin, S. Si, selaku Guru Pembimbing penelitian.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
9/121
9 9
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin
Semarang, Desember 2010
Penulis
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
10/121
10 10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i
ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------- ii
HALAMAN PERSETUJUAN --------------------------------------------------- iii
HALAMAN PENGESAHAN ---------------------------------------------------- iv
DEKLARASI ---------------------------------------------------------------------- v
MOTTO ----------------------------------------------------------------------------- vi
PERSEMBAHAN ----------------------------------------------------------------- vii
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ viii
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- x
DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------- xii
DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- xiii
DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- xiv
BAB I : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------- 1
B. Identifikasi Masalah---------------------------------------------- 3
C. Pembatasan Masalah --------------------------------------------- 3
D. Rumusan Masalah ------------------------------------------------ 4
E. Penegasan Istilah-------------------------------------------------- 4
F. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------- 6
G. Manfaat Penelitian------------------------------------------------ 6
BAB II : LANDASAN TEORI------------------------------------------------- 7
A. Model PembelajaranProblem Based Instruction ------------- 7
B. Metode Eksperimen ---------------------------------------------- 14
C. Keteranpilan Proses ---------------------------------------------- 15
D. Materi Fluida Statik ---------------------------------------------- 17
E. Kajian Peneitian yang Relevan --------------------------------- 21
F. Hipotesis Tindakan ---------------------------------------------- 23
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
11/121
11 11
BAB III : METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 24
A. Waktu dan Tempat Penelitian ---------------------------------- 24
B. Subjek Penelitian ------------------------------------------------- 24
C. Prosedur Penelitian ---------------------------------------------- 24
D. Metode Pengumpulan Data ------------------------------------- 32
E. Metode Analisis Data -------------------------------------------- 34
F. Indikator Keberhasilan ------------------------------------------ 36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ------------------- 37
A. Hasil Penelitian --------------------------------------------------- 37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ---------------------------------- 39
BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP ---------------------- 49
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------- 49
B. Saran --------------------------------------------------------------- 49
C. Penutup ------------------------------------------------------------ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
12/121
12 12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11..
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Silabus
RPP siklus I
RPP siklus II
Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus I
Lembar kerja siswa untuk panduan guru siklus II
Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus I
Lembar kerja siswa untuk peserta didik siklus II
Kriteria penskoran keterampilan proses siklus IKriteria penskoran keterampilan proses siklus II
Analisis nilai keterampilan proses siklus I
Analisis nilai keterampilan proses siklus II
Soal kognitif siklus I
Soal kognitif siklus II
Kunci jawaban soal kognitif siklus I dan II
Nilai pra siklus peserta didik
Analisis hasil belajar kognitif siklus I
Analisis hasil belajar kognitif siklus II
Kriteria penskoran afektif peserta didik siklus I dan II
Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus I
Analisis lembar observasi aspek afektif peserta didik siklus II
Daftar nama peserta didik
Daftar nama kelompok peserta didik
Dokumentasi pembelajaran
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
13/121
13 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Berat benda di udara dan berat semu di air
Tenggelam, melayang, dan terapung
Benda mengapung
Prosedur pelaksanaan PTK
Alur penelitian tindakan kelas
Perbandingan perolehan nilai kognitif siklus I dan II
Perbandingan perolehan nilai afektif siklus I dan II
Perbandingan perolehan nilai keterampilan proses siklus I dan II
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
14/121
14 14
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Hasil analisis nilai awal peserta didik
Hasil belajar kognitif peserta didik siklus I dan II
Hasil penilaian observasi aspek afektif peserta didik siklus I dan II
Hasil penilaian keterampilan proses peserta didik siklus I dan II
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
15/121
15 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional antara lain adalah membentuk manusia
Indonesia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan serta teknologi
dengan sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Sebagaimana tercantum dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Di dalam pendidikan guru memegang peranan sangat penting untuk
memajukan pendidikan nasional. Ini berarti guru memahami benar kedudukan
model pembelajaran yaitu sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam
kelas agar terjadi interaksi belajar-mengajar yang dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya
memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar-mengajar yang baik.
Salah satu kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan mengatur
kelas.3 Sesuai dengan KTSP, salah satu standar kompetensi yang
dikembangkan pada mata pelajaran fisika di SMA / MA adalah kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah kompleks. Kemampuan itu
dikembangkan melalui pengalaman langsung dengan melakukan penyelidikan
atau percobaan di laboratorium atau di kelas. Penyelidikan atau percobaan
yang dilaksanakan di laboratorium maupun di kelas dapat meningkatkan
keterampilan proses peserta didik.
2 Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI
tentang Pendidikan, (Jakarta: Depag RI, 2006), hlm. 8-9.3
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia, 1992), hlm. 63.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
16/121
16 16
Berdasarkan hasil wawancara personal dengan guru mata pelajaran
Fisika MA Tajul Ulum Brabo Grobogan, ditemukan beberapa permasalahan di
antaranya; pertama, pelakasanaan pembelajaran Fisika masih didominasi
dengan metode ceramah. Kedua, guru jarang melaksanakan kegiatan
praktikum karena masih berorientasi terselesaikannya materi. Hal ini
menyebabkan peserta didik tidak terlibat dalam aktivitas kerja ilmiah yang
berarti keterampilan proses peserta didik belum dikembangkan. Ketiga,
penyampaian materi fisika belum sepenuhnya mengaitkan dengan kehidupan
nyata peserta didik. Keempat, kegiatan belajar peserta didik belum menyentuh
aspek psikomotorik dan aspek lain yang berkenaan dengan proses
pengembangan keterampilan proses peserta didik. Permasalahan tersebut
berakibat pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah. Hal ini terlihat
pada nilai rata-rata mata pelajaran Fisika semester lalu di kelas XI IPA-A pada
dua tahun terakhir yaitu 56,1 dan 63,8 dengan persentase ketuntasan klasikal
85%. Sedangkan Hasil ini masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) sekolah yaitu sebesar 67.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, hendaknya guru dapat
mengubah strategi mengajar yang lama dengan strategi mengajar baru yang
lebih memberdayakan peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran,
sehingga mencapai hasil belajar yang lebih baik dan dapat mengembangkan
keterampilan proses peserta didik. Salah satunya melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).PBI merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang
membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.4Dengan PBI peserta didik
dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, mandiri serta meningkatkan kepercayaan diri.
Dalam KTSP, fluida statik merupakan sub materi pokok mekanika
fluida yang diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester 2. Materi fluida
4
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 67.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
17/121
17 17
statik merupakan suatu materi yang dekat dengan kehidupan nyata. Banyak
peristiwa yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang
menggunakan prinsip-prinsip dalam materi fluida statik. Sebagai contoh,
pompa hidrolik ban sepeda merupakan penerapan hukum Pascal. Balon udara,
galangan kapal dan hidrometer merupakan penerapan hukum Archimedes.
Standar kompetensi pada sub materi pokok mekanika fluida adalah
peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
dalam proses pembelajaran materi fluida statik membutuhkan kegiatan
laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses peserta didik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul penelitian yang akan
dilakukan adalah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) Pada Materi Fluida Statik Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Peserta didik Kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Semester
Genap Tahun Ajaran 2009/2010.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka terdapat beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum efektifnya proses pembelajaran di MA Tajul Ulum Brabo
Grobogan, dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang selama ini
berlangsung masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat
konvensional yaitu metode ceramah.
2. Kegiatan praktikum jarang dilaksanakan sehingga keterampilan proses
peserta didik belum dikembangkan.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
18/121
18 18
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini hanya
meneliti tentang keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul
Ulum Brabo Grobogan dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Instruction (PBI).
Berdasarkan materi-materi mekanika fluida yang ada seperti fluida
statik dan fluida dinamik. Penelitian ini hanya dibatasi pada fluida statik yang
meliputi prinsip Archimedes, melayang, terapung dan tenggelam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan
yaitu :
1. Adakah peningkatan keterampilan proses fisika peserta didik kelas XI
IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan pada materi fluida statik melalui
penerapan modelPBI?
2. Bagaimana penerapan model PBI pada materi fluida statik dapat
meningkatkan keterampilan proses peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul
Ulum Brabo Grobogan?
E. Penegasan Istilah
1. ProblemBased Instruction (PBI)
Pengajaran berdasarkan masalah adalah suatu pengajaran yang
menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk belajar cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang bermanfaat dari materi
pelajaran.5
Belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus
dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa bantuan
dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan
5Nurhadi,Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban,(Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.109
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
19/121
19 19
itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang
diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi
guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya.6
2. Keterampilan Proses
Keterampilan proses yaitu keterampilan menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dianut.7
Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang diamati meliputi:
merancang eksperimen, mengamati, menghitung, mengukur, memprediksi,
membuat hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan, membuat
kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
3. Fisika
Ilmu Fisika adalah ilmu yang berhubungan dengan materi dan
energi, dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan
gelombang, dengan interaksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul,
atom dan inti atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih besar seperti
gas, zat cair, dan zat padat.8
4. Materi fluida Statik
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika mengalami tekanan.9 Materi
fluida statik merupakan sub materi pokok dari mekanika fluida yang
diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester genap dengan standar
kompetensi menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem
kontinu dalam menyelesaikan masalah, dan kompetensi dasar
menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan
6Trianto, Op.cit., hlm. 67-687Conny semiawan, Op.cit.,hlm. 18.8Paul A. Tippler,Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1991), hlm.
1. 9Supiyanto, FISIKA Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Phibeta, 2006), hlm. 174.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
20/121
20 20
dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
penelitian ini, materi fluida statik yang akan diberikan meliputi prinsip
Archimedes, terapung, melayang, dan tenggelam.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan keterampilan
proses fisika peserta didik kelas XI IPA-A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan
pada materi fluida statik melalui penerapan model pembelajaranPBI
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Manfaat penelitian ini bagi peserta didik adalah dapat
meningkatkan keterampilan proses peserta didik yang berguna untuk
pemecahan masalah.
2. Bagi guru
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai variasi metode
pembelajaran dalam upaya untuk mengembangkan keterampilan proses
peserta didik.
3. Bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu diharapkan dengan
penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan sumber pemikiran sebagai
alternatif meningkatkan kualitas keterampilan, khususnya kualitas
keterampilan proses fisika di MA Tajul Ulum Brabo Grobogan.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
21/121
21 21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction
1. Pengertian Problem Based Instruction
Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti
Pembelajaran proyek (Project-based teaching), Pendidikan berdasarkan
pengalaman (Experienced-based education), Pembelajaran autentik
(Authentic learning) dan Pembelajaran berdasar kehidupan nyata
(Anchored instruction).10
Pembelajaran Problem Based Instruction merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik, yakni penyelidikan yang membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.11
Sebagaimana firman Allah QS. Al Hujuraat ayat 6 :
$pkr'tt%
!
$#(#qZtB#ub)O.u!%y7, $s:*t6t/(#qYt6tGsbr&(#q7 ?$JBqs%7'
s#
ygpg2
(#qs6 Gs4 n?t$tBOF=ystBtR
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atasperbuatanmu itu12
Setelah kita mempelajari serta membuktikan sendiri suatukebenaran tersebut, kita akan tahu fakta yang sebenarnya. Belajar
berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan
10Nurhadi,Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban,(Jakarta: Grasindo, 2004), hlm.10911Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 6712
Departemen Agama RI,Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Departemen Agama RI,1984) hal. 846
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
22/121
22 22
sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga
masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari
pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari
lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan materi guna
memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan
belajarnya.
Problem Based Instruction merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini
membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial
dan sekitarnya. DenganProblem Based Instructionsiswa dilatih menyusun
sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik, siswa dapat
membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan
menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan
lagi.13
2. Ciri-ciri Problem Based Instruction
Menurut Arends berbagai pengembangan pengajaran Problem
Based Instruction telah memberikan model pengajaran itu memiliki
karakteristik sebagai berikut:14
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan
pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara
sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.
b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin
berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu
sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata
13
Ibit., hlm. 67-6814Ibit., hlm. 68
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
23/121
23 23
agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak
mata pelajaran.
c. Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa
melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata
terhadap masalah nyata.
d. Menghasilkan produk dan memamerkannya
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk
menghasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut
dapat berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.
Dalam pembelajaran Hukum Archimedes tentang gaya apung, produk
yang dapat dihasilkan adalah berupa laporan.
e. Kolaborasi atau kerjasama
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang
bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara
berpasangan atau dalam kelompok kecil.
3. Tahap-tahap Problem Based Instruction
Problem Based Instructionterdiri dari 5 langkah atau tahap utama
yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi
masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.
Kelima tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut:15
Tahapan Tingkah Laku Guru
Tahap-1Orientasi siswa padamasalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memunculkan masalah, memotivasisiswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah
yang dipilih
Tahap-2
Mengorganisasisiswa untuk belajar
Guru membantu siswa untuk mendefiniskan dan
mengorganisasikan tugas belajar yangberhubungan dengan masalah tersebut.
15Ibid,hlm. 71
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
24/121
24 24
Tahap-3
Membimbing
penyelidikanindividual dan
kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan danpemecahan masalah.
Tahap-4
Mengembangkan
dan menyajikan hasil
karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
video serta membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya.
Tahap-5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Ibrahim di dalam kelasProblem Based Instruction,peran
guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelasProblem
Based Instructionantara lain sebagai berikut:16
a. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah
autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari;
b. Memfasilitasi/ membimbing penyelidikan misalnya melakukan
pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan;
c. Memfasilitasi dialog siswa; dan
d. Mendukung belajar siswa.
4. Pelaksanaan Problem Based Instruction
Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Instruction
meliputi dua kegiatan, yaitu tugas perencanaan dan tugas interaktif.17
a. Tugas-tugas PerencanaanTugas-tugas perencanaan terdiri dari :
1) Penetapan tujuan
Pertama kali guru mendeskripsikan bagaimana pembelajaran
berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
16Ibid,hlm. 72
17
Asep Jihad dan Abdul Haris., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo,2008), cet 1, hal. 38-41
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
25/121
25 25
2) Merancang situasi masalah yang sesuai
Situasi masalah yang baik harus memenuhi kriteria antara lain
autentik, tidak terdefinisi secara ketat, bermakna bagi siswa dan
sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya, luas, serta
bermanfaat.
3) Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Pembelajaran berdasarkan masalah memotivasi siswa untuk
bekerja dengan beragam material dan peralatan yang dapat
dilakukan di dalam kelas, perpustakaan atau laboratorium dan jika
dimungkinkan di luar sekolah. Untuk itu, guru harus
mengumpulkan dan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan
untuk penyelidikan siswa dalam rangka memecahkan masalah.
b. Tugas Interaktif
Tugas-tugas interaktif terdiri dari :
1) Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
model pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya, guru
menyajikan situasi masalah dengan prosedur yang jelas untuk
melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Situasi masalah harus
disampaikan secara tepat dan menarik. Biasanya memberi
kesempatan siswa untuk melihat, merasakan dan menyentuh
sesuatu atau menggunakan kejadian-kejadian di sekitar siswa
sehingga dapat memunculkan ketertarikan, rasa ingin tahu dan
motivasi.
2) Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Siswa dikelompokkan secara bervariasi dengan memperhatikan
tingkat kemampuan, keragaman ras, etnis dan jenis kelamin yang
didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
26/121
26 26
3) Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
a) Pengumpulan data.
Siswa melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah
dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong siswa untuk
mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan sampai
mereka benar-benar memahami situasi masalah yang dihadapi.
Tujuan pengumpulan data yaitu agar siswa mengumpulkan cukup
informasi untuk membangun ide dan pengetahuan mereka sendiri.
b) Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan
Siswa mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan
pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru
mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,
melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah.
4) Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk
mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan
dengan diskusi dan membimbing siswa jika mereka mengalami
kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil sementara
pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
5) Tahap 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan
keterampilan penyelidikan siswa serta proses menyimpulkan hasil
penyelidikan.
Dalam pembelajaranProblem Based Instruction atau pembelajaran
berdasarkan masalah, peserta didik disajikan pertanyaan atau masalah
kemudian mencari jawaban atas permasalahan yang disajikan, dan
diharapkan dapat mengubah cara belajar peserta didik, mengembangkan
rasa ingin tahunya dan menghubungkan konsep yang dipelajari dengan
alam lingkungannya. Jadi adanya informasi dan pengalaman baru
mengakibatkan terjadinya perubahan dan membentuk pengetahuan baru
sebagai hasil dari proses belajar. Hasil yang dicapai peserta didik setelah
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
27/121
27 27
proses belajar mencerminkan tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam
penguasaan materi.
Pada proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan
penyelidikan autentik melalui percobaan, maka keterampilan dan
kemampuan bertindak peserta didik dapat teramati dengan lembar
observasi keterampilan proses. Pada proses pembelajaran, keterlibatan dan
keaktifan peserta didik menunjukkan sikap dan minat peserta didik
terhadap pembelajaran yang dilakukan. Keterlibatan dan keaktifan peserta
didik diamati dengan lembar observasi afektif. Diharapkan dengan
tercapainya hasil belajar afektif dan keterampilan proses secara optimal
maka hasil belajar kognitif peserta didik dapat tercapai secara optimal
juga, sehingga dapat meningkatkan kompetensi peserta didik dan
mengembangkan kecakapan hidup (life skill).
5. Kelebihan Problem Based Instruction
Pembelajaran Problem Based Instruction atau berdasarkan maslah
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran
yang lainnya, diantaranya sebagai berikut:
a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.18
b) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.19
c) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d) Membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah
secara terampil.20
e) Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif
dan menyeluruh.21
18 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 22019Ibid.20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2002), Cet. 2, hlm. 10421Ibid.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
28/121
28 28
6. Kekurangan Problem Based Instruction
Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model
pembelajaran Problem Based Instruction juga memiliki
kelemahan/hambatan dalam penerapannya yaitu Tidak semua mata
pelajaran dapat diterapkan denganProblem Based Instruction.
B. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Metode
eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
sudah dibicarakan itu memang benar.22
Metode eksperimen dibagi menjadi dua yaitu eksperimen terbimbing
dan bebas. Penjelasan mengenai kedua metode eksperimen tersebut adalah
sebagai berikut:23
1. Eksperimen terbimbing
Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah
dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh peserta didik.
Petunjuk langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh peserta didik ada
dalam lembar kerja siswa (LKS).
2. Eksperimen bebas
Dalam eksperimen bebas, guru tidak memberikan petunjuk
pelaksanaan percobaan secara rinci. Guru hanya memberikan tugas
misalnya, peserta didik harus membuktikan apakah arus induk sama
dengan jumlah arus cabang pada rangkaian paralel.
Dalam penelitian ini metode eksperimen yang digunakan adalah
eksperimen terbimbing dengan tujuan untuk membantu mengarahkan proses
22Paul Suparno,Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan,
(PT: Universitas Sanata Dharma.2007). Cet.1, hlm. 7723Ibid, hlm.78
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
29/121
29 29
penyelidikan peserta didik dalam rangka memahami dan menemukan konsep-
konsep untuk memecahkan masalah.
C. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
fisika. Keterampilan proses yaitu keterampilan menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dianut.24
Menurut Conny Semiawan keterampilan proses dibagi menjadi
beberapa kategori, meliputi: observasi atau pengamatan, penghitungan,
pengukuran, klasifikasi, hubungan ruang dan waktu, pembuatan hipotesis,
perencanaan penelitian atau eksperimen, pengendalian variable, interpretasi
data, kesimpulan sementara, peramalan, penerapan, dan komunikasi.25
Dalam
penelitian ini keterampilan proses yang diamati disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik MA dan materi pelajaran yang diberikan.
Keterampilan proses yang diamati dalam penelitian ini meliputi:
merencanakan penelitian atau eksperimen, observasi atau pengamatan,
penghitungan, pengukuran, peramalan, pembuatan hipotesis, interpretasi data,
penerapan, membuat kesimpulan, dan komunikasi. Keterampilan-keterampilan
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Merencanakan penelitian atau eksperimen.
Peserta didik di minta merangkai alat dan bahan sesuai percobaan
yang dilakukan kemudian menggambarkan susunan alat dan bahan
tersebut pada LKS.
2. Observasi atau pengamatan.
Peserta didik melakukan pengamatan pada percobaan yang
dilakukan. Pengamatan tersebut meliputi pengamatan terhadap penunjukan
skala neraca pegas dan ohauss, keadaan air ketika batu dimasukkan ke
24Conny Semiawan, dkk,Pendekatan Keterampilan Proses, (PT: Gramedia Wiasarana
Indonesia, Jakarta, 1992), hlm. 18.25Ibid. hal. 17
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
30/121
30 30
dalam gelas ukur dan keadaan telur ketika dimasukkan ke dalam larutan
garam.
3. Penghitungan.
Pada pengembangan keterampilan menghitung ini, peserta didik
disuruh menghitung gaya apung benda, volume dan massa jenis telur.
4. Pengukuran.
Pada kegiatan pengukuran, peserta didik dituntut untuk dapat
mengukur berat batu dengan menggunakan neraca pegas, mengukur berat
telur dan menimbang garam dengan menggunakan neraca ohauss,
mengukur volume air yang tumpah dengan menggunakan gelas ukur.
5. Peramalan.
Pada kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat memprediksi
tentang apa yang akan terjadi dengan berat batu jika dimasukkan ke dalam
air, keadaan telur jika dimasukkan ke dalam air, keadaan telur jika
dimasukkan ke dalam larutan garam.
6. Pembuatan hipotesis.
Keterampilan pembuatan hipotesis ini menuntut kemampuan
peserta didik untuk memberikan alasan terhadap prediksi yang diberikan.
Misalnya, pemberian alasan terhadap predikssi bahwa berat batu dalam air
lebih kecil dibandingkan dengan berat batu di udara dikarenakan batu
memperoleh gaya angkat ke atas.
7. Interpretasi data.
Pada penelitian ini peserta didik harus mampu menafsirkan data
hasil percobaan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
8. Penerapan.
Keterampilan menerapkan pada penelitian menuntut peserta didik
untuk dapat mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam upaya
pemecahan masalah.
9. Kesimpulan.
Peserta didik di minta membuat kesimpulan dari semua kegiatan
yang telah dilakukan.
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
31/121
31 31
10. Komunikasi.
Kegiatan ini menuntut peserta didik untuk membuat laporan
percobaan secara tertulis kemudian menyampaikannya di depan kelas.
Keterampilan proses yang diajarkan melalui kegiatan praktikum
memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Manfaat yang diperoleh di
antaranya yaitu: melatih sikap ilmiah dalam diri mereka, seperti sikap jujur,
terbuka, pantang menyerah, keingintahuan yang besar dan kritis.
D. Materi Fluida Statik
Materi fluida statik merupakan sub materi pokok dari mekanika fluida
yang diberikan di kelas XI IPA SMA / MA semester genap dengan standar
kompetensimenerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu
dalam menyelesaikan masalah, dan kompetensi dasar menganalisis hukum-
hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, materi
fluida statik yang akan diberikan meliputi prinsip Archimedes, terapung,
melayang, dan tenggelam.
1. Prinsip Archimedes
Benda-benda yang dimasukkan ke dalam fluida tampaknya
mempunyai berat yang lebih kecil daripada saat berada di luar fluida
tersebut. Sebagai contoh, sebuah batu besar yang mungkin akan sulit
diangkat dari tanah seringkali bisa diangkat dengan mudah dari dasar
sungai. Batu tersebut mengalami gaya apung, yang besarnya:
bffa VgF ..= . Dengan keterangan bfV merupakan volume batu yang
tercelup di air dan f adalah massa jenis fluida. Hasil kali
gmVg fbf ... = merupakan berat fluida yang mempunyai volume yang
sama dengan volume batu.
Dengan demikian, gaya apung yang bekerja pada batu sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh batu tersebut. Hasil ini valid,
tidak peduli bagaimanapun bentuk benda. Hal ini merupakan penemuan
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
32/121
32 32
Archimedes (287-212 SM) dan disebut sebagai prinsip Archimedes: gaya
apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya.26
Dengan demikian dapat diuraikan bahwa, gaya apung sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda yang tercelup tersebut. Secara
matematis gaya apung dapat dituliskan:
gmF fa .=
gVF bffa ..=
dengan :
fm = massa benda yang tercelup fluida (kg)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
bfV = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
Volume benda yang tercelup dalam fluida adalah bfV . Jika benda
tercelup seluruhnya dalam fluida, maka bbf VV = (Vb = volume benda ).
Jika benda tercelup setengah bagian dalam fluida, maka bbf VV2
1=
Berat semu dan berat di udara.
Jika benda ditimbang di udara, berat yang ditunjukkan neraca
adalah berat benda sesungguhnya gambar 2.1.(a) dimana:
gmwu .=
gmwu .=
(a) (b)
26Douglas C. Giancoli,Fisika Edisi Kelima Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2001). hlm. 333
air aF
gmwf .=
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
33/121
33 33
Gambar 2.1 Berat benda di udara dan berat semu di air
Pada gambar 2.1.(b) benda yang tercelupkan ke dalam fluida akan
mengalami gaya ke atas. Dan Jika benda ditimbang dalam fluida, berat
yang ditunjukkan neraca adalah berat semu, fW , dimana :
auf Fww =
atau
fua wwF =
Hubungan massa jenis benda dan massa jenis fluida.
Jika suatu benda dengan massa jenis b dicelupkan seluruhnya ke
dalam fluida dengan massa jenis fluida f , maka berlaku:
ataskeGaya
udaradibendaBerat
fluidajenismassa
bendajenisMassa=
a
u
f
b
F
w=
2. Tenggelam, Melayang dan Terapung
Sebuah benda dikatakan tenggelam, melayang dan terapung bisa
dilihat pada gambar 2.2.
(a)
Gambar 2.2. Tenggelam, melayang, dan terapung
a. Tenggelam
(c)
(b)
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
34/121
34 34
Sebuah benda dikatakan tenggelam jika benda tersebut tercelup
seluruhnya dan berada di dasar suatu zat cair. Hal ini terjadi karena
berat benda lebih besar daripada gaya apung, dapat dituliskan:
abenda Fw >
fluidabendabffbb gVgV >> ....
b. Melayang
Sebuah benda dikatakan melayang jika benda tersebut tercelup
seluruhnya tetapi tidak mencapai dasar dari zat cair tersebut. Dalam
keadaan ini berat benda sama dengan gaya apung dan volume benda
yang tercelup sama dengan volume zat cair yang dipindahkan.
abenda Fw =
fluidabendabffbb gVgV == ....
c. Terapung
Sebuah benda dikatakan terapung jika benda tersebut tercelup
sebagian di dalam zat cair. Dalam keadaan ini berat benda yang
tercelup dalam fluida sama dengan gaya apung.
atercelupbendaFw =
gVgV bffbb .... =
Oleh karena, hanya sebagian benda yang tercelup di dalam air,
maka volume benda yang tercelup di dalam air lebih kecil daripada
volume benda. Misalnya untuk benda yang tercelup4
1bagian maka
bbf VV4
1= . Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan hubungan antara
massa jenis benda b dengan massa jenis fluida f yaitu:
fluidabenda
c. Syarat benda tenggelam adalah
Jawab: bendafluida berat benda
d. Massa jenis benda = massa jenis air
e. Massa jenis benda < massa jenis air
7. Apabila kita menjatuhkan telur baru dan telur pada air segar maka telur baru akan tenggelam,
sedangkan telur busuk akan terapung. Telur busuk tersebut dapat terapung karena
a. Telur busuk lebih ringan dari pada telur baru
b. Kuning dan putih telurnya sudah mengering sehingga massa jenis rata-ratanya lebih kecil
dari pada air segar
c. Adanya gaya apung yang besar
d. Massa jenis telur busuk lebih besar daripada air segar
e. Tekanan hidrostatis yang di alami telur busuk sangat kecil
8. Ketika kita terlentang di atas permukaan air laut maka tubuh kita tidak tenggelam, hal tersebut
terjadi karena
a. Sebagian permukaan tubuh yang tercelup dalam air memindahkan air, sehingga bekerja gaya
apung yang dapat mengimbangi berat badan kita
b. Massa jenis badan kita lebih kecil dari pada massa jenis air
c. Gaya gravitasi yang bekerja lebih kecil dari pada gaya gravitasi normal
d. Berat jenis badan kita lebih kecil dari pada berat jenis air
e. Adanya hukum pascal
9. Ketika kita memasukkan telur ke dalam air segar maka telur akan tenggelam, akan tetapi apabila
kita memasukkan telur ke dalam air garam maka telur akan terapung. Hal tersebut terjadikarena
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
108/121
xviii xviii
a. Massa jenis air garam lebih besar dari pada massa jenis telur
b. Massa jenis air garam lebih kecil dari pada massa jenis telur
c. Massa jenis air garam sama dengan massa jenis telur
d. Berat jenis air garam lebih kecil dari pada berat jenis telur
e. Berat jenis air garam sama dengan berat jenis telur
10. Kapal selam merupakan peralatan yang memanfaatkan prinsip
a. Hukum pascal
b. Hukum Archimedes
c. Hukum pokok hidrstatis
d. Hukum boyle
e. Hukum stokes
11. Sebuah benda berat di udara 20 N dan di dalam air 18 N. Massa jenis benda adalah
a. 20.000 3mkg
b. 19.500 3mkg
c. 10.000 3mkg
d. 18.000 3mkg
e. 17.500 3mkg
12. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air, ternyata 25% dari benda tersebut terapung di atas
permukaan air. Massa jenis benda tersebut adalah
a. 0,25 3cmg
b. 0,40 3cmg
c. 0,503
cmg
d. 0,60 3cmg
e. 0,75 3cmg
13. Balon udara dapat terbang di udara karena memanfaatkan prinsip
a. Hukum Archimedes d. Hukum stokes
b. Hukum pascal e. Hukum pokok hidrstatis
c. Hukum boyle
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
109/121
xix xix
14. Kapal selam memiliki sebuah bagian pemberat yang dapat di isi dengan air. Fungsi dari bagian
pemberat itu adalah sebagai
a. Alat untuk masuknya air dan udara
b. Alat yang dapat di isi air dan udara secara bergantian agar kapal selam dapat terapung,
melayang dan tenggelam dengan mudah
c. Alat perangkat kapal selam di dalam air
d. Pelengkap agar kapal selam dapat berfungsi dengan baik
e. Pelengkap agar kapal selam dapat berbelok di dalam air
15. Benda dapat terapung di permukaan air apabila
a. Berat benda lebih besar dari gaya apung
b. Berat benda lebih kecil dari pada gaya apungc. Berat benda sama dengan gaya apung
d. Gaya apung sebanding dengan berat benda
e. Gaya apung yang diberikan mempengaruhi berat benda
16. Sebuah benda terapung diatas permukaan minyak yang massa jenisnya 0,8 3cmg . Jika 40%
volumenya berada di atas permukaan minyak, tentukan massa jenis benda itu dalam 3cmg .
a. 0,28 3cmg d. 0,68 3cmg
b. 0,48 3cmg e. 0,75 3cmg
c. 0,84 3cmg
17. Ketika timah di masukkan ke dalam air maka timah tersebut akan tenggelam, hal tersebut terjadi
karena
a. Massa jenis timah sama dengan massa jenis air
b. Massa jenis timah lebih besar dari pada massa jenis air
c. Massa jenis timah lebih kecil dari pada massa jenis air
d. Berat timah lebih kecil dari pada gaya apung
e. Berat timah sama dengan gaya apung
18. Besarnya bagian suatu benda yang dapat muncul dipermukaan air bergantung pada faktor di
bawah ini, kecuali
a. Volume zat cair yang dipindahkan
b. Massa jenis benda
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
110/121
xx xx
c. Massa jenis zat cair
d. Berat benda
e. Elastisitas benda
19. Sebuah batu diikatkan pada sebuah tali lalu dicelupkan pada sebuah danau. Semakin dalam batu
tenggelam semakin kecil gaya yang harus kita berikan untuk menahan batu ini, hal tersebut
terjadi karena
a. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama
b. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu sama
c. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekananantara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda
d. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin kecil, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda
e. Tekanan yang diberikan pada batu semakin dalam semakin besar, namun perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah selalu berbeda akibat adanya gaya apung
20. Sebuah benda dapat tenggelam dalam zat cair karena.
a. Berat benda lebih besar dari gaya Archimedes
b. Massa jenis benda kurang dari massa jenis zat cair
c. Volum benda sama dengan volum zat cair
d. Gaya Archimedes lebih besar dari berat benda
e. Massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
111/121
xxi xxi
Lampiran 14
Kunci jawaban soal kognitif
Siklus I
1. d
2. a
3. d
4. e
5. c
6. b
7. c
8. b9. e
10. e
11. a
12. c
13. d
14. e
15. b
16. a
17. b
18. c19. a
20. b
Siklus II
1. a
2. a3. d
4. a
5. a
6. e
7. b
8. a
9. a
10. b
11. c
12. e13. a
14. b
15. b
16. b
17. b
18. e
19. e
20. a
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
112/121
xxii xxii
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
113/121
xxiii xxiii
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
114/121
xxiv xxiv
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
115/121
xxv xxv
Lampiran 18
KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF
NoAspek
penilaian
Skor Kriteria Penskoran
1 Kediplinan 4
3
2
1
Hadir dalam kelas sebelum guru masuk
Hadir dalam kelas 5 menit setelah guru masuk
Hadir dalam kelas 5 s/d 10 menit setelah guru
masuk
Hadir didalam kelas 10 menit setelah guru masuk
2 Bekerjasama 4
32
1
Bekerja sama dengan semua anggota kelompok
Bekerja sama dengan 4-3 orang anggota kelompokBekerja sama dengan 2-1 orang anggota kelompok
Individual/tidak mau bekerja sama dengan anggota
kelompok
3 Kejujuran 4
3
2
1
Mengerjakan LKS tanpa menyontek orang lain
Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain
sebanyak 1 kali
Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain
sebanyak 2-3 kali
Mengerjakan LKS dengan menyontek orang lain
sebanyak lebih dari 3 kali
4 Tanggung
jawab
4
3
2
1
Mengumpulkan LKS dan laporan tepat waktu
Mengumpulkan LKS tepat waktu tetapi tidak
mengumpulkan laporan tepat waktu
Mengumpulkan LKS dan laporan tidak tepat waktu
tetapi masih dekat dari waktu yang telah ditentukan
Mengumpulkan LKS dan laporan tidak tepat waktu
dan jauh dari waktu yang telah ditentukan
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
116/121
xxvi xxvi
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
117/121
xxvii xxvii
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
118/121
xxviii xxviii
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
119/121
xxix xxix
Lampiran 22
Daftar Kelompok Peserta didik
Kelompok I
1. Abrizatul Amalia
2. Aini Istiqomah
3. Bilqis Nafilatal Laili
4. Dafiniyatul Ulum
5. Fatimatuz Zahroh
6. Firda Magfiroh
Kelompok II
1. Husnul Khotimah
2. Idatun Khasanah
3. Ifshohin Nuthqiyah
4. Indana Mashlahatur Rifqoh
5. Istianatul Fatkiyah
6. Khikmatul Fitriyah
Kelompok III
1. Khodijatul Muna
2. Luthfiyatun Nisa
3. Masula
4. Mega Anonik Mebelyana
5. Miftahul Jannah
6. Munawaroh
Kelompok IV
1. Nimah Khoiriyah
2. Novia Khoirun Nikmah
3. Nur Faizah
4. Nur Fatimah
5. Nur Khoifah
6. Nurul Azizah
Kelompok V
1. Nurul Qomariyah
2. Sanna Tasniyah
3. Siti Karomah
4. Siti Luluk Nurjanah
5. Siti Muawanah
6. Siti Sofiah
Kelompok VI
1. Susi Susanti
2. Ulil Maunatul Choiriah
3. Yuni Setyaningsih
4. Zakiyatul Fakiroh
5. Kharisatul Khabibah
6. Neni Krismawati
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
120/121
xxx xxx
Lampiran 23
Dokumentasi pembelajaran
Peserta didik saat melakukan percobaan prinsip Archimedes (Siklus I)
Peserta didik saat mengerjakan tes evaluasi (Siklus I)
-
7/26/2019 rpp pbi mj.pdf
121/121
Peserta didik saat melakukan percobaan benda melayang, terapung dan tenggelam (Siklus II)