rpp k13_bab 5_ tatanama_kelas x

6
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan : SMAN 1 KUNDUR Mata Pelajaran : Kimia Kelas / semester : X / 2 Materi Pokok : Rumus kimia danTatanama Alokasi waktu : 1 x 3 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana. 4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorgaik dan organik sederhana. C. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah pembelajaran 3.10.1. siswa dapat memahami rumus molekul dengan baik dan benar. 3.10.2. siswa dapat memahami rumus empiris dengan baik dan benar.

Upload: utari-wijayanti

Post on 03-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tata nama

TRANSCRIPT

  • RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Satuan pendidikan : SMAN 1 KUNDUR

    Mata Pelajaran : Kimia

    Kelas / semester : X / 2

    Materi Pokok : Rumus kimia danTatanama

    Alokasi waktu : 1 x 3 JP

    A. Kompetensi Inti

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

    (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan

    menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam

    berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

    menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural,berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

    menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

    dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

    dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

    mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

    B. Kompetensi Dasar

    3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik

    sederhana.

    4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorgaik dan organik

    sederhana.

    C. Indikator Pencapaian Kompetensi

    Setelah pembelajaran

    3.10.1. siswa dapat memahami rumus molekul dengan baik dan benar.

    3.10.2. siswa dapat memahami rumus empiris dengan baik dan benar.

  • 3.10.3. siswa dapat memahami aturan IUPAC dengan baik dan benar.

    3.10.4. siswa dapat menerapkan aturan IUPAC dalam tatanama senyawa ion

    dengan baik dan benar.

    D. Tujuan Pembelajaran

    1. Peserta didik memahami bahwa adanya bumi merupakan wujud kebesaran Tuhan

    YME.

    2. Peserta didik dapat menunjukkan sifat positif (individu dan sosial) dalam diskusi

    kelompok.

    3. Peserta didik dapat menunjukkan rasa ingin tahu.

    4. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai,

    melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab.

    5. Peserta didik dapat menuliskan nama senyawa biner, senyawa ion, dan senyawa

    organik sederhana.

    E. Materi Pembelajaran

    Fakta

    Saat ini, terdapat jutaan senyawa kimia yang sudah diketahui.

    Saat ini digunakan sistem tata nama yang bersifat universal dan berlaku secara

    internasional.

    Penamaan tata nama senyawa kimia tersebut diatur oleh badan International

    Union and Pure Applied Chemistry atau dikenal dengan IUPAC.

    Jumlah senyawa organik lebih banyak daripada senyawa anorganik. Oleh

    karena itu, tata namanya lebih kompleks.

    Konsep

    Rumus kimia

    Tata nama senyawa

    Prinsip

    Rumus molekul

    Rumus empiris

    Tata nama senyawa ion

    Nama ion positif (kation)

    Nama ion negatif (anion)

    Tata nama senyawa kovalen biner

    Tata nama senyawa organik

    Tata nama hidrat

    Prosedur

  • Menjelaskan tentang rumus kimia yang berkaitan dengan tata nama senyawa,

    persamaan reaksi, serta hukum dasar ilmu kimia.

    Ringkasan materi

    Rumus Kimia

    Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel terkecil

    penyusun zat tersebut, yang dinyatakan dengan lambang unsur penyusun, serta

    perbandingan jumlah atom-atom unsurpenyusun partikel tersebut yang

    dinyatakan dengan angka (angka 1 tidak dituliskan).

    Contoh: rumus kimia gula pasir adalah C12H22O11, artinya gula pasir tersusun

    dari molekul-molekul gula di mana setiap molekulnya dibentuk dari gabungan

    12 atom C, 22 atom H, dan 11 atom O.

    Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus empiris.

    Rumus molekul

    Menyatakan jenis dan jumlah sesungguhnya dari atom-atom yang

    menyusun suatu molekul, yang dinyatakan dengan lambang unsur-unsurnya.

    Contoh: parikel penyusun air adalah molekul-molekul air, yang setiap

    molekulnya tersusun oleh dua atom hidrogen dan sebuah atom oksigen, maka

    rumus molekulnya adalah H2O.

    Rumus empiris

    Menunjukkan jenis dan perbandingan paling sedehana dari atom-atom

    penyusun suatu zat.

    Contoh : rumus molekul glukosa adalah C6H12O6. Perbandingan atom

    C : H : O = 1 : 2 : 1, sehingga rumus empirisnya adalah CH2O. Tetapi rumus

    C2H4O2 bukan merupakan rumus empiris dari glukosa, sebab rumus empiris

    harus menyatakan perbandingan paling sederhana atau paling kecil.

    Mengartikan rumus kimia

    Agar tidak terjadi kesalahan mengartikan rumus kimia, perhatikan

    contoh berikut:

    Rumus kimia Artinya

    S Atom belerang

    8S Delapan atom belerang

    S8 Satu molekul belerang (gabungan dari 8 atom belerang)

    MgSO4.5H2O Satu satuan kristal garam inggris yang mengikat 5 molekul

    air

    2MgSO4 Dua satuan rumus kimia garam inggris

    MgSO4 Satu satuan rumus kimia garam inggris

    Tata nama senyawa

  • Pemberian nama suatu senyawa diatur oleh badan internasional IUPAC

    (International Union and Pure Applied Chemistry) dan diikuti oleh semua

    negara.

    Misalnya: NaCl : natrium klorida (garam dapur)

    CaCl2 : kalsium klorida

    MgO : magnesium oksida

    CO2 : karbon dioksida (gas asam arang)

    NaOH : natrium hidroksida (soda kaustik)

    Tata nama senyawa ion

    Nama senyawa ion merupakan gabungan dari nama ion positif (disebut

    terlebih dahulu) baru diikuti dengan nama ion negatifnya.

    Contoh: MgCl2 : magnesium klorida

    AlBr3 : aluminium bromida

    Nama ion positif (kation)

    Ion positif umumnya terbentuk dari logam yang melepaskan

    elektronnya. Nama ion positif diambil dari nama logamnya dan kadang-

    kadang disertai dengan muatannya, terutama untuk logam yang dapat

    membentuk lebih dari satu ion positif.

    Contoh: Na+ : ion natrium

    Fe2+

    : ion besi (II)

    Logam-logam golongan utama IA,IIA, dan IIIA hanya dapat

    membentuk ion dengan satu muatan. Gol IA hanya dapat membentuk ion

    bermuatan +1, Gol IIA hanya dapat membentuk ion bernuatan +2, dan Gol

    IIIA hanya dapat membentuk ion dengan muatan +3.

    Unsur-unsur transisi (Gol IIIB VIIIB serta IB dan IIB ) umumnya

    dapat membentuk ion positif dengan muatan lebih dari satu macam.

    Contoh: Fe dapat membentuk ion Fe2+

    dan Fe3+

    .

    Nama ion negatif (anion)

    Ion negatif dapat terbentuk dari sebuah atom (monoatomik) atau

    beberapa atom (poliatomik). Untuk ion negatif monoatomik, maka namanya

    disebut seperti nama unsurnya dan ditambahkan dengan akhiran ida.

    Rumus kimia Nama unsur Nama anion

    F- Fluorin Fluorida

    Cl- Klorin Klorida

    Br- Bromin Bromida

    O2-

    Oksigen Oksida

    S2-

    Sulfur Sulfida

    N3-

    Nitrogen Nitrida

    Untuk ion poliatomik yang mengandung oksigen (ion oksi) diberi

    nama dari atom non-oksigen dan diberi akhiran dengan at atau it. Selain itu,

    beberapa ion oksi ada yang ditambahi awalan per- atau hipo-.

  • Contoh: SO42-

    : sulfat ClO- : hipoklorit

    ClO3- : klorat ClO4

    - : perklorat

    AsO43-

    : arsenit C2O42-

    : oksalat

    Tata nama senyawa kovalen biner

    Adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur yang berbeda. Senyawa

    biner tidak selalu berupa molekul diatomik. Penulisan rumus kimia senyawa

    biner didahului dengan unsur yang lebih elektropositif dan diikuti oleh unsur

    yang lebih elektronegatif, misalnya IF3 menunjukkan bahwa F lebih

    elektonegatif daripada I dan sebaliknya I lebih elektropositif daripada F.

    Tata nama senyawa kovalen biner mengikuti aturan sebagai berikut:

    Atom yang di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, diikuti

    dengan nama unsur berikutnya, dan diberi akhiran ida.

    Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan

    menggunakan angka latin.

    Contoh : SO2 : Belerang dioksida

    N2O4 : Dinitrogen tetroksida

    P2O5 : Difosfor pentoksida

    Tata nama senyawa organik

    Jumlah senyawa organik lebih banyak daripada senyawa anorganik.

    Oleh karena itu, tata namanya lebih kompleks.

    Contoh: CH4 : Metana CH3Cl : Klorometana

    C2H4 : Etena CH3COOH : Asam etanoat

    C2H5OH : Etanol C2H5NO2 : Nitrobenzena

    F. Metode Pembelajaran

    1. Pendekatan : Scientific learning

    2. Strategi : Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)

    3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan

    4. Model : Cooperative Learning

    G. Media, alat, dan sumber pembelajaran

    1. Media : Power Point, Peta Konsep

    2. Alat dan Bahan : Papan Tulis, LCD, spidol, Infokus.

    3. Sumber Belajar : Buku paket kimia SMA kelas X

    H. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran

    Kegiatan Deskripsi Waktu

    Pendahuluan Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik.

    Guru melakukan absensi peserta didik.

    10 menit

  • Guru memeriksa kesiapan pembelajaran (kondisi kelas, sarana pembelajaran, infokus).

    Guru memberikan motivasi belajar kepada peserta didik dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran serta kompetensi yang harus

    dikuasai peserta didik.

    Kegiatan inti 1. Mengamati (observing)

    Mengkaji literatur tentang tata nama senyawa anorganik dan organik

    sederhana menurut aturan IUPAC.

    2. Menanya (questioning)

    Bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

    3. Pengumpulan data (experimenting)

    Mengkaji literatur untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tat

    nama senyawa anorganik dan organik

    sederhan menurut aturan IUPAC.

    Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

    4. Mengasosiasi (associating)

    Menyimpulkan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik

    sederhana menurut aturan IUPAC.

    Berlatih memberi nama senyawa sesuai aturan IUPAC.

    5. Mengkomunikasikan (communicating)

    Mempresentasikan penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik

    sederhana menurut aturan IUPAC

    menggunakan tata bahasa yang benar.

    160 menit

    Penutup Bersama peserta didik guru menyimpulkan pelajaran tentang rumus

    kimia dan tata nama senyawa kimia.

    Guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui apakah siswa sudah

    memahami materi tentang rumus kimia

    dan tata nama senyawa kimia.

    Guru memberi latihan dan PR.

    Menyampaikan informasi tentang materi pelajaran yang akan dibahas pada

    pertemuan selanjutnya.

    Guru menutuo pelajaran dengan mengucapkan salam.

    10 menit