rpjm 2
DESCRIPTION
rpjmTRANSCRIPT
-
39Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sebagai wilayah yang terdiri dari banyak pulau besar dan kecil, saat ini Kabupaten Karimun memiliki 249 buah pulau yang seluruhnya sudah memiliki nama, namun baru sebanyak 54 pulau diantaranya yang sudah berpenghuni (Data terakhir hasil verifi kasi Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun). Dua pulau terbesar di
KecamatanDaratan Lautan
Jumlah PulauKm % Km %
Moro 1.166,80 76,56 1.668,44 25,83 84
Durai 52,00 3,41 1.480,54 22,92 46
Kundur 34,30 2,25 449,93 6,96 26
Karimun 49,90 3,27 404,06 6,25 23
Kundur Utara 29,50 1,94 509,15 7,88 11
Kundur Barat 21,70 1,42 267,12 4,13 24
Buru 17,80 1,17 366,88 5,68 6
Meral 80,00 5,25 515,41 7,98 24
Tebing 72,00 4,72 798,47 12,36 5
Jumlah 1.524,00 19,09 6.460,00 80,91 249
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun tahun 2010
Tabel II.1.Persentase Luas Wilayah Daratan, Lautan dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan di
Kabupaten Karimun Tahun 2010
II.1. Kondisi UmumII.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Wilayah Kabupaten Karimun terdiri atas daratan dan perairan, dengan luas total wilayah mencapai 7.984 km2, dengan luasan perairan memiliki persentase jauh lebih besar (80,91%) dibanding luas daratan (19,09%). Berdasarkan perbandingan luas antar kecamatan, Kecamatan Moro memiliki luas paling besar dengan persentase daratan 76,56% dan lautan 25,83% (lihat Tabel II.1).
-
40 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.2. Letak dan Kondisi Geografi s Kabupaten Karimun terbentang antara 00 24 36 LU sampai
01 13 12 LU dan 103 13 12 BT sampai 104 00 36 BT dengan Wilayah lautan mencakup wilayah sepanjang 4 mil laut dari garis pantai dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1983.
Wilayah Kabupaten Karimun berada di antara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Kepulauan Riau dan Riau. Hal ini menjadikan Karimun sebagai tempat yang sangat strategis terutama untuk kegiatan perekonomian. Berdasarkan aspek geostrategisnya, maka kabupaten Karimun menjadi salah satu dari empat kabupaten yang sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas (ti ga lainnya adalah Sabang, Bintan, dan Batam).Batas-batas Kabupaten Karimun yaitu:1) Utara : Selat Singapore (Philip Channel), Selat Malaka dan
Semenanjung Malaysia
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun tahun 2010
wilayah ini menjadi sentra berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan juga pemukiman penduduk, yaitu Pulau Karimun dan Pulau Kundur.
Secara administrasi, Kabupaten Karimun dibagi dalam 9 kecamatan, 22 kelurahan dan 32 desa, dengan ibukota kabupaten terletak di Tanjung Balai Kecamatan Karimun. Pembagian wilayah administrasi hingga unit desa/kelurahan dapat dilihat pada Tabel II.2.
Tabel II.2.Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Ibukota Kecamatan
serta Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Karimun 2010
Wilayah AdministrasiIbukota
Kecamatan
Jumlah
Kelurahan Desa RW RT
Moro Moro 1 6 42 126
Durai Durai 0 4 13 34
Kundur Tanjung Batu Kota 3 5 65 171
Kundur Utara Tanjung Berlian 1 7 62 147
Kundur Barat Sawang 1 4 44 107
Karimun Tanjung Balai 4 2 31 125
Buru Buru 2 2 29 65
Meral Meral 4 1 41 150
Tebing Tebing 6 1 26 81
Jumlah 22 32 353 1.006
-
41Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
2) Selatan : Kecamatan Kateman (Kabupaten Indragiri Hilir) dan Kabupaten Lingga
3) Barat : Kecamatan Rangsang (Kabupaten Meranti ) dan Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan.
4) Timur : Kecamatan Belakang Padang (Kota Batam)
Gambar II.1. Peta Administrasi Kabupaten Karimun
II.1.3. Topografi Keti nggian tempat di Kabupaten Karimun berkisar 0-478 meter
di atas permukaan laut dengan puncak terti nggi Gunung Jantan (478 meter). Keti nggian pada wilayah dataran hingga landai berkisar 025 meter di atas permukaan air laut. Kelompok wilayah bergelombang dengan keti nggian tempat berkisar dari 25-200 meter di atas permukaan air laut dan Kelompok wilayah yang mempunyai kemiringan lereng berbukit dengan keti nggian antara 25-300 meter di atas permukaan air laut. Kelompok wilayah yang memiliki relief berbukit bergunung yaitu di sekitar Gunung Jantan, Gunung Beti na dan Gunung Papan.
Secara umum, topografi di Kabupaten Karimun bervariasi, yakni datar, berombak, bergelombang, berbukit dan bergunung. Berdasarkan hasil interpretasi dan analisis Peta Topografi Skala 1 : 50.000, ti ngkat kemiringan lereng di Kabupaten Karimun dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelas, secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel II.3.
-
42 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.3Gambaran Tingkat Kemiringan Wilayah di Kabupaten Karimun
Kemiringan (%) Keterangan Cakupan Wilayah Total (Km2) Total Luas (Km2)
0-3 Datar Keseluruhan Pulau 768,4
Pulau Kundur 263,31
Pulau Karimun Besar 68,05
Pulau Gunung Papan 26,84
Pulau Belat 33,65
Pulau Buru 17,09
Pulau Sugi 44,51
Pulau Combol 44,51
Pulau Karimun Kecil 1,48
Pulau Durian 8,44
Pulau Citlim 18,40
Pulau Parit 10,25
Pulau Sugi Bawah 17,60
Pulau Asam 3,48
3-8 Landai -
Berombak
Pulau Kundur 9,40 81,66
Pulau Karimun Besar 9,87
Pulau Gunung Papan 4,47
Pulau Belat 1,5
Pulau Sugi 2,31
Pulau Combol 7,79
Pulau Durian 10,25
PulauParit 2,1
Pulau Sugi Bawah 1,26
Pulau Panjang 1,56
8-15 Bergelombang Pulau Karimun besar 8,21 86.20
Pulau Combol 6,42
Pulau Sugi 20,89
Pulau Kundur 29,96
Pulau Karimun Kecil 4,02
15-30 Berbukit Pulau Karimun Besar 8,55 14,4
Pulau Gunung Papan 1,65
Pulau Combol 4,2
30-45 Agak curam Pulau Karimun Besar 3,2 7,54
Pulau Karimun Kecil 2,86
Pulau Gunung Papan 1,48
Jumlah 958,2
Sumber : Rancangan RTRW Kab. Karimun Tahun 2011-2031
II.1.4. Bati metriBerdasarkan data kontur dasar perairan Pusat Peneliti an
Geologi Kelautan (1995), kedalaman laut di wilayah Kabupaten Karimun beraneka ragam. Persebaran lokasi kedalamannya disajikan pada Peta Bati metri Kabupaten Karimun berikut :
-
43Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Gambar II.2. Peta Batimetri Kabupaten Karimun ( Sumber : Rancangan RTRW 20112031)
Tabel II.4.Kedalaman Dasar Perairan Kabupaten Karimun
No Kawasan Laut Kabupaten Karimun Kedalaman Laut (Meter)
1 Selat Malaka mendekati Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Kecil keSelatan Tenggara
20 30
2 Selat Durian 20 - 30- 35- 40
3 Laut tepi pantai-pantai kepulauan 2 5 10- 15
4 Selat diantara gugus pulau :
Selat Gelam 10 20
Selat pada gugus pulau; Pulau Papan, Pulau Parit, Pulau Buru, Pulau Belatdan Pulau Kundur
5 20
5 Selat diantara pulau-pulau :
Selat Combol 20 35
Selat Sulit 12 20
Selat Sugi 14 35
6 Kedalaman laut di pantai Pulau Combol, Pulau Sugi dan Pulau Moro/ Pulau Durian 10 - 15- 23-30
7 Laut di seputar gugus Pulau Sanglar, Pulau Durai 10 15 20 - 30
Sumber : Rancangan RTRW Kab. Karimun Tahun 2011-2031
II.1.5. GeologiII.1.5.1. Strati grafi
Strati grafi geologi Kabupaten Karimun merupakan bagian dari strati grafi geologi Kepulauan Riau yang dapat dibagi menjadi ti ga periode yaitu: Paleozonik Akhir, Mesozoik dan Tersier Tengah-Akhir.
-
44 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Berdasarkan pada litologi penyusunnya dari Peta Geologi Skala 1 : 250.000 lembar Bengkalis dan Siak Sri Indrapura-Tanjung Pinang oleh N.R. Cameron, S.A. Ghazali dan S.J. Thompson, 1982, Kabupaten Karimun dibagi menjadi satuan-satuan batuan/formasi, antara lain : Formasi Berakit (Kompleks batuan Malihan), Formasi Semarung, Formasi Pancur, Formasi Durianglang, Formasi Malang (MPm), Granit, Kuarsir Porfi r, Formasi Tanjung Kerontang, Endapan Permukaan Tua (Qp), Endapan permukaan Muda (Qp).
II.1.5.2. Struktur GeologiSecara struktur dan tektonik, Kabupaten Karimun didominasi
oleh akti vitas tektonik berumur mesozoikum dengan unsure struktur utama adalah lipatan dan sesar. Struktur tersebut terdapat di daerah pegunungan, umumnya membentuk punggungan-punggungan dan kelurusan. Lipatan, dijumpai pada batuan berumur kapur dengan karakteristi k berarah Barat Laut-Tenggara, diperkirakan sangat berkorelasi dengan kompresi tektonik berarah Timur Laut-Barat Daya, lipatan yang terjadi mencerminan kelurusan regional dari Benua Asia/Semenanjung Malaya.
Secara setempat kenampakan sesar diisi oleh retas-retas batuan beku, khusus untuk Pulau Kundur dan Pulau Moro serta pulau disekitarnya, terdapat daerah-daerah perbukitan yang berisikan granit yang telah mengalami pengekaran, pelipatan dan pensesaran pada saat proses berlangsung cekungan. Transgresi secara global juga terjadi pada cekungan ini yang disusul dengan endapan-endapan sedimen sebagai sumber energi, minyak dan gas bumi, batubara dan gambut serta endapan mineral (Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031).
II.1.5.3. Tekstur dan Jenis TanahTekstur tanah di Kabupaten Karimun dibedakan menjadi
tekstur halus (liat), tekstur sedang (lempung) dan tekstur kasar. Berdasarkan jenis tanahnya, dapat dibedakan menjadi 5 macam jenis tanah yang terdiri dari organosol, glei humus, podsolik merah kuning, latosol dan aluvial.1. Tanah organosol, Tanah ini tersebar di pulau-pulau kecil dan
dijumpai di pesisir pantai.2. Glei humus, mempunyai solum kurang dari 1 meter dengan
-
45Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
warna umum kelabu kelam sampai hitam terutama sangat jelas sebagai ciri horizon A.
3. Jenis tanah podsolik merah kuning, Jenis tanah ini terdapat di Pulau Sugi. Tanah ini sesuai untuk kegiatan perkebunan.
4. Jenis tanah latosol, Jenis tanah ini dijumpai di Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, dan beberapa pulau kecil sekitarnya dan sebagian besar gugus pulau yang ada di Kecamatan Moro.
5. Jenis tanah aluvial, Jenis tanah ini terdapat di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur.
II.1.6. Litologi Bawah LautBerdasarkan hasil penyelidikan seismik pantul (PPGL,1995)
di sekitar perairan Riau Kepulauan diperoleh gambaran umum geologi dasar laut yang dimungkinkan mempunyai urutan lapisan yang dapat dibagi menjadi 2 bagian besar batuan yaitu :1. Unit batuan dasar zcusti c basement. Berdasarkan refl ektor
unit ini dapat dibagi menjadi batuan granit dan batuan meta sedimen. Batuan meta sedimen dicirikan dengan pola lapisan yang sub parallel dan ti dak menerus.
2. Unit sedimen muda. Dicirikan oleh refl ktor parallel, tegas dan menerus, yang mencerminkan pola sedimentasi pada lingkungan berenergi rendah, yaitu pada lingkungan marin. Unit terletak paling atas dari unit yang lain dan merupakan sedimen termuda. Pengerukan pada daerah sekitar Pulau Sugi, Pulau Sugi Bawah, Pulau Durian dan Pulau Sanglar maka akan didapat unit ini, berdasarkan penampang seismik dengan daerah lain di sekitar perairan Riau P. Bintan Selatan (PPGL,1995).
Kandungan geologi atau batuan di dasar perairan Kabupaten Karimun kaya akan bahan mineral tambang, diantaranya yaitu : 1. Bahan Galian Bijih Timah; berada di dasar perairan sebelah
Barat Pulau Karimun Besar, dasar perairan sebelah Barat Pulau Kundur, dasar perairan sekitar Gugusan Pulau Durai, dasar perairan sebelah Selatan Pulau Citlim, serta dasar perairan sebelah Timur Pulau Karimun Kecil.
2. Bahan Galian Pasir Laut; berada di dasar perairan sebelah Utara dan Selatan Gugusan Pulau Combol, serta dasar perairan seputar Gugusan Pulau Durai.
-
46 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.7. HidrologiPulau Karimun merupakan pulau dengan catchment area
yang bersifat opti mal untuk menampung dan menyimpan air dibandingkan dengan pulau-pulau yang lainnya karena mempunyai daerah resapan yang baik dengan ukuran yang cukup besar. Kenampakan morfologi di sebelah Utara merupakan perbukitan yang berfungsi sebagai kawasan penyangga yang dapat menopang kawasan di bawahnya.
Sumber daya air baik berupa air yang berada di permukaan tanah (air di dalam sistem sungai, sistem irigasi, sistem drainase, waduk, danau/kolong) maupun air tanah (air tanah/sumur, mata air) dimanfaatkan untuk berbagai keperluan domesti k, irigasi atau pertanian, pelayaran, industri, wisata dan lain-lain.
II.1.7.1. Air PermukaanSungai-sungai yang ada di Kabupaten Karimun dapat
dibagi menjadi 2 yaitu sungai perennial dan sungai musiman (intermitt ent). Sungai perennial adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun. Sungai musiman adalah sungai yang alirannya sangat dipengaruhi oleh keadaan musim, pada saat musim penghujan debit aliran akan meningkat sedangkan pada saat musim kemarau debit aliran akan surut atau bahkan mengering. Sungai perenial di Kabupaten Karimun meliputi Sungai Sememal, Sungai Bati , Sungai Lakam, Sungai Busung, dan Sungai Raya berada di Pulau Karimun Besar. Sungai Kundur, Sungai Sanglang, Sungai Sawang dan Sungai Layang berada di Pulau Kundur serta Sungai Sugi berada di Pulau Sugi.
Bentukan sungai di Kabupaten Karimun pada umumnya berkelok-kelok terutama di daerah hilir yaitu pada wilayah dataran dengan kemiringan lereng 0-3%. Bentukan sungai pada daerah hulu dapat berbentuk V jika kemiringan lerengnya curam. Bentukan sungai tersebut dapat dipengaruhi juga oleh proses geologi yaitu adanya sistem kekar/patahan. Pola aliran sungai di pulau-pulau besar seperti Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur memiliki pola dendriti k yang mencerminkan homogenitas material penyusunnya. Air kolong, adalah genangan air yang terdapat pada kolong-kolong bekas penambangan ti mah berbentuk kolam atau situ, berukuran beberapa ratus meter hingga puluhan hektar. Kedalaman kolong berkisar antara beberapa meter hingga sampai > 20 meter. Air kolong tersebut
-
47Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar maupun sumber air minum yang dikelola oleh PDAM.
Seperti halnya pada batuan granit di Kabupaten Karimun merupakan jenis batuan beku (massif) yang memiliki mineral kuarsa > 10 %, namun dengan adanya sistem kekar dan ti ngkat pelapukan maka jenis batuannya dapat berti ndak sebagai akuifer. Beberapa lokasi yang ditambang yaitu pemboran batuan granit kemudian dibuat sumur, hasilnya air tanah dapat keluar. Zone akuifer batuan granit dari hasil peneliti annya PT. Yodha Karya (2003) dapat dibagi menjadi 2, yaitu :a. Zone 1, berupa lapisan ti mbunan yang terdiri dari pecahan
batu granit, material penyusun lapisan ini umumnya bersifat lepas sehingga membentuk rongga-rongga yang saling berhubungan. Jika di atas lapisan ini terdapat air, maka lapisan tersebut akan meresap ke dalam lapisan, selanjutnya mengalir melalui rongga dan buti r dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Bila lapisan ini telah jenuh, maka air yang telah berada di atasnya ti dak dapat meresap lagi, dan menyebabkan terjadinya genangan air atau aliran permukaan.
b. Zone 2, terdapat di lapisan bawah Zone 1, merupakan batuan granit yang memiliki rekahan. Meskipun rekahan-rekahan tersebut pada awalnya terbentuk secara alami, namun akibat adanya kegiatan peledakan menyebabkan makin bertambah besar dan bertambah banyak, sehingga air yang terdapat pada zone 1 mengalir ke zone 2 melalui rekahan-rekahan yang saling berhubungan dan terakumulasi pada suatu tempat. Keterdapatan air tanah di Kabupaten Karimun dapat di bedakan menjadi ti ga jenis akuifer. Yaitu akuifer berproduksi sedang, akuifer produkti vitas kecil dan akuifer air tanah langka (peta hidrogeologi).- Akuifer dengan produkti vitas sedang yaitu akuifer ti dak
menerus, keterusan rendah, muka air tanah umumnya beragam, debit < 5 L/deti k. Persebaran jenis akuifer ini menempati sebagian besar Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan, Pulau Belat, Pulau Parit dan bagian pantai Pulau Buru.
- Akuifer dengan produkti vitas kecil, muncul setempat, umumnya keterusan sangat rendah, air tanah dangkal setempat dalam jumlah yang terbatas dapat diperoleh pada zone pelapukan batuan padu atau di daerah dataran.
-
48 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sebaran jenis akuifer ini di bagian Tengah Pulau Karimun Besar, Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Parit, Pulau Buru dan pulau kecil lainnya.
- Daerah air tanah langka dengan akuifernya pasir dari lapukan granit, celahan atau rekahan granit itu sendiri dimana produkti vitasnya sangat kecil terdapat di daerah perbukitan Pulau Karimun Besar, sebagian kecil Pulau Kundur, Pulau Gunung Papan dan Pulau Parit
II.1.7.2. Mata AirDi sebelah Utara Pulau Karimun Besar terdapat Air Terjun
Pongkar yang saat ini menjadi kawasan wisata. Mata air dengan debit yang besar menjadi potensi sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti air minum, irigasi, pertanian dan lain-lain. Mata air yang sudah di manfaatkan di Kabupaten Karimun antara lain berada di Pulau Karimun Besar dengan debit kurang lebih 2 liter/deti k yaitu di Mata Air Terjun Pongkar yang berada di Desa Pongkar Kecamatan Tebing. Sumber mata air lainnya pada umumnya berada di hulu sungai atau di lereng kaki bukit seperti di hulu Sungai Kundur di Kecamatan Kundur Barat. Debit mata air-mata air lainnya mempunyai debit yang < 1 liter/deti k.
Tabel II.5.Parameter Kualitas Air Pada Beberapa Lokasi di Kabupaten Karimun
LokasiSuhu(0C)
pHSalinitas
(ppt)DO
(ppm)NH3
(ppm)NO2
(ppm)NO3
(ppm)PO4
(ppm)CaCO3(ppm)
P. Kundur 29,5 7,0 39 6,0 0,4 15 19,5 3,5 190
P. Durian 30 6,9 37,5 5,5 0,35 17,5 22 6 200
P. Tulang 30 7,2 37 5,9 0,3 18,5 19 5,7 185
P. Nipah 30,5 7,3 37 6,1 0,15 14 20,5 7,1 190
Standar Baku Mutu 28-32 7-8,5 32-34 5-7,5 < 0,5 < 25 < 50 5-10 >150
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka Tahun 2009
II.1.8. KlimatologiWilayah Kabupaten Karimun merupakan bagian dari kepulauan
di Indonesia mempunyai iklim basah yang sangat dipengaruhi oleh perubahan angin yang melewati nya. Arah angin berasal dari arah Utara, Timur Laut, Barat Laut, Tenggara, Selatan dan Barat Laut. Angin yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan pelayaran dan perikanan adalah angin Utara, Selatan dan Barat Laut. Kecepatan angin maksimum terjadi pada musim penghujan yaitu bulan
-
49Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.6.Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan dan Jumlah Hari Curah Hujan
di Tanjung Balai Karimun per Bulan Tahun 2010
Sumber : Stasiun Meteorologi & Geofi sika Tanjung Balai Karimun
Desember dan Januari dengan rata-rata kecepatan perhari 5 knot.Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Karimun hanya
mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau di Kabupaten Karimun pada umumnya terjadi sepanjang bulan Februari sampai dengan bulan Juni. Berdasarkan data dari stasiun BMG Tanjung Balai Karimun, rata-rata curah hujan tahun 2006-2010 di Kabupaten Karimun sebesar 218,025 mm/tahun, mengalami ti ti k terendah pada tahun 2009. Pada periode tersebut, rata-rata curah hujan hanya sebesar 213,16 mm/tahun dengan musim kemarau terjadi pada bulan Januari dan Februari, serta Mei dan September. Sementara itu temperatur rata-rata udara tahun 2006-2010 berkisar antara 27,20-28,60 dengan ti ngkat kelembaban 76-86 persen. Keterangan selengkapnya lihat Tabel II.6.
Bulan Penyinaran Matahari Curah Hujan Jumlah Hari Curah Hujan
Januari 60 129,6 13
Pebruari 66 32,5 4
Maret 64 102,1 15
April 67 245,2 17
Mei 59 196,2 16
Juni 45 170,3 20
Juli 37 350,5 22
Agustus 46 424,5 18
September 49 167,9 20
Oktober 42 125,1 13
Nopember 45 260,5 23
Desember 47 120,5 12
Rata-rata 2010 52 193,7 16
Rata-rata 2009 53 188,4 16
Rata-rata 2008 53 230,4 17
Rata-rata 2007 49 226,7 18
Rata-rata 2006 53 226,6 15
Perubahan cuaca dipengaruhi unsur-unsur iklim seperti temperatur, suhu dan curah hujan. Menurut Schmidt dan Ferguson, ti pe iklim Kabupaten Karimun berti pe A2 dengan bulan basah lebih dari sembilan bulan dan bulan kering antara 2 hingga 3 bulan.
-
50 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.9. Penggunaan LahanPenggunaan lahan di Kabupaten Karimun berupa lahan kering
campuran, lahan kering, semak belukar dan hutan mangrove, lebih dominan terdapat di Kabupaten Karimun seluas 104.727 Ha atau seluas 68,70 % dari total luas areal Kabupaten Karimun seluas 152.400 Ha. Sedangkan penggunaan lahan yang lainnya terdiri dari kawasan pertambangan, permukiman, tanah kosong, belukar rawa, hutan, kebun dan rawa (gambut) menempati lahan seluas 35.143 Ha atau dengan persentase 23,03 % dari total luas kabupaten. Dari keadaan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa kawasan yang dominan di Kabupaten Karimun, adalah kawasan lahan kering campuran dan lahan kering dengan kegiatan bertumpu pada sektor perkebunan dan pertanian dengan total luasan 44,08 % dari total luas kabupaten. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
TypeBulan
Basah Kering
A1 > 9 < 2
A2 > 9 2-3
B1 7-9 < 2
B2 7-9 2-3
B3 7-9 4-6
C1 7-9 < 2
C2 7-9 2-3
C3 7-9 4-6
D1 7-9 < 2
D2 7-9 2-3
D3 7-9 4-6
E1 < 3 < 2
E2 < 3 2-3
E3 < 3 > 7
Sumber : Hasil Analasis (Dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031)
Tabel II.8.Penggunaan Lahan di Kabupaten Karimun
No Penggunaan Lahan Ha %
1 Belukar 17,761 11,65
2 Kebun 1,841 1,2
3 Rawa 0,202 0,13
4 Awan (tidak terdeteksi citra satelit) 12,529 8,22
5 Tanah Kosong 10,927 7,16
6 Lahan kering campuran 44,613 29,27
7 Belukar rawa 10,014 6,57
Tabel II.7.Tipe Iklim Menurut Schmidt Ferguson
-
51Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sumber : Hasil interprestasi citra landsat etm 5 + 7 tahun 2008 (dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031)
No Penggunaan Lahan Ha %
8 Lahan kering 22,58 14,81
9 Pertambangan 3,198 2,1
10 Permukiman 2,404 1,57
11 Hutan 6,557 4,3
12 Hutan Mangrove 19,773 12,97
Total 152,399 100
Sementara luasan hutan lindung sebagai daerah perlindungan di Kabupaten Karimun mempunyai luas 5.773,21 Ha, yang meliputi : (i) Hutan Lindung P. Karimun Kecil dengan luas 380,39 Ha; (ii) Hutan Lindung Gn. Jantan-Gn. Beti na mempunyai luas 1.584,42 Ha; (iii) Hutan Lindung P. Combol mempunyai luas 1.978,80 Ha; (iv) Hutan lindung P. Panjang dengan luas 463,3 Ha; dan (v) Hutan lindung P. Durian dengan luas 1.366,30 Ha. Berikut ini adalah tabel Daft ar Hutan Lindung di Kabupaten Karimun Tahun 2009 :
Tabel II.9.Daftar Hutan Lindung di Kabupaten Karimun Tahun 2009
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan Provinsi kepulauan Riau tahun 2009
Nama/Lokasi hutan Lindung Luas (Ha)
P. Karimun Kecil 380,39
Gn. Jantan-Gn. Betina 1.584,42
P. Combol 1.978,80
P. Panjang 463,3
P. Durian 1.366,30
Jumlah 5.773,21
II.1.10. Kondisi Pesisir dan Laut Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki
wilayah perairan jauh lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratannya. Luasan wilayah perairan Kabupaten Karimun mencapai 80 % dari luas wilayah keseluruhan. Untuk mengidenti fi kasi kondisi pesisir dan laut dapat diti njau dari berbagai aspek diantaranya pasang surut, morfologi garis pantai, ekosistem, dan potensi kelautan.
II.1.10.1. Pasang SurutTipe pasang surut Kabupaten Karimun adalah ti pe ganda
(semi diurnal) yang berarti dalam jangka waktu 24 jam terdapat 2 kali pasang dan dua kali surut. Selisih pasang terti nggi dengan surut terendah pada saat pasang purnama mencapai 3,7 meter. Adapun selisih pada saat pasang perbani adalah 0,2 meter (Daft ar Pasang Surut Kepulauan Indonesia Tahun 2007,
-
52 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Dishidros TNI-AL, stasiun pengukuran Pasir Panjang Pulau Karimun Besar).
II.1.10.2. Karakteristi k Garis PantaiKarakteristi k garis pantai dapat dilihat dari materi batuan
penyusun dan ti ngkat kemiringan lahan. Morfologi pantai di Kabupaten Karimun pada umumnya termasuk landai hingga sedang. Relief tebing/ cli hanya berada di sebagian Pulau Karimun Besar yaitu di Tanjung Melolo, Tanjung Puluh, Tanjung Selayang sampai Tanjung Bulak Asap; Pulau Tambelas; dan Pulau Karimun Kecil di ujung Utara dan Selatan. Adapun jika diti njau dari material penyusunnya cukup bervariasi antara pantai lumpur, pantai pasir, dan karang (coral).
II.1.10.3. Ekosistem PesisirBeberapa ekosistem khas pesisir seperti mangrove, terumbu
karang, estuari, dan padang lamun tersebar di wilayah-wilayah pesisir Kabupaten Karimun. Keberadaan berbagai ekosistem tersebut merupakan potensi alam yang mampu memberikan nilai ekonomis jika dibudidayakan secara opti mal.
II.1.11. Potensi Pengembangan Wilayah II.1.11.1. Kelautan dan Perikanan
Akti vitas perikanan di Kabupaten Karimun berpotensi didorong sebagai sektor strategis yang mendukung pengembangan wilayah kepulauan terutama jika dikaitkan dengan pengembangan perekonomian masyarakat. Kegiatan perikanan kelautan yang dapat dikembangkan terdiri atas kegiatan perikanan tangkap, tambak, dan keramba jaring apung. Area tangkap yang paling potensial untuk kegiatan perikanan tangkap adalah pada gugusan Pulau Combol (Kecamatan Moro) karena dukungan ekosistem pesisir yang sangat sesuai untuk berkembangnya biota laut. Sejauh ini akti vitas penangkapan ikan masih dilakukan secara tradisional dengan ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan hasil tangkapan yang kurang memadai. Adapun untuk kegiatan budidaya tambak di Kabupaten Karimun tersebar di pesisir pulau-pulau besar serta memiliki sungai yang bermuara di daerah pesisir seperti Pulau Kundur, Pulau Belat, Pulau Sugi, Pulau Papan serta Pulau Mandar. Untuk pengembangan
-
53Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
keramba jaring apung, wilayah yang paling potensial untuk dikembangkan adalah perairan Desa Keban, Kecamatan Moro. Hal tersebut didukung oleh keberadaan investor swasta, PT. Indomarine, yang telah mengembangkan budidaya ikan kakap dan kerapu dengan sistem keramba jaring apung dengan luas areal 2,94 hektar.
Produksi perikanan pada tahun 2010 mengalami peningkatan dari sisi volume maupun nilainya. Begitu juga dengan jumlah nelayan meningkat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan volume dan nilai produksi perikanan untuk tahun 2010 jumlah produksi perikanan di Kabupaten Karimun adalah 26.514,88 ton dengan jumlah nilai Rp 538,035 milyar. Jumlah tersebut merupakan kumulasi dari jumlah produksi dimasing-masing kecamatan yang meliputi :a. Kecamatan Moro, jumlah produksi di kecamatan ini
mencapai 7.373,44 ton dengan nilai Rp 207,217 milyar;b. Kecamatan Durai, jumlah produksi di kecamatan ini
mencapai 102,03 ton dengan nilai Rp 2,249 milyar;c. Kecamatan Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat, jumlah
produksi di kecamatan ini mencapai 9.359,84 ton dengan nilai Rp 110,475 milyar;
d. Kecamatan Karimun, jumlah produksi di kecamatan ini mencapai 1.863,29 ton dengan nilai Rp. 43,260 milyar;
e. Kecamatan Buru, jumlah produksi di kecamatan ini mencapai 2.730 ton dengan nilai Rp. 35,046 milyar;
f. Kecamatan Meral, jumlah produksi di kecamatan ini mencapai 4.245,64 ton dengan nilai Rp. 113,885 milyar;
g. Kecamatan Tebing, jumlah produksi di kecamatan ini mencapai 839,94 ton dengan nilai Rp. 25,9 milyar.
Tabel II.10.Volume dan Nilai Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Karimun 2010
K e c a m a t a n Produksi (Ton) Nilai (000 Rp.)
Moro 7.373,44 207.217.678,0
Durai 102,03 2.249.950,0
Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat 9.359,84 110.475.504,5
Karimun 1.863,29 43.260.120,0
Buru 2.730,70 35.046.780,0
Meral 4.245,64 113.885.677,0
Tebing 839,94 25.900.015
Jumlah 26.514,88 538.035.724,5
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2010
-
54 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sementara jika dilihat dari jumlah produksi perikanan dan nilai yang diperoleh dalam kurun lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2006 hingga tahun 2010, menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai terus mengalami peningkatan. Berikut ini adalah tabel jumlah produksi perikanan dan nilainya dari tahun 2006 hingga tahun 2010.
Tabel II.12.Volume dan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Laut per Bulan
di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Bulan Volume Ekspor (Ton) Nilai Ekspor (000 Rp)
Januari 983,15 17.890.720,00
Pebruari 773,50 13.016.952,00
Maret 1.072,83 18.763.083,00
April 939,80 17.472.416,00
Mei 1.007,40 18.134.858,00
Juni 1.023,37 19.771.588,00
Juli 1.093,70 20.520.416,00
Agustus 1.028,54 18.195.950,00
Sementara berdasarkan volume dan nilai ekspor hasil perikanan laut per bulan di Kabupaten Karimun pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pada bulan Maret, Mei-Agustus dan Desember, volume ekspor mencapai lebih dari 1.000 ton, sementara volume ekspor terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 637,34 ton. Total volume ekspor perikanan pada tahun 2010 adalah 11.529,21 ton dengan nilai Rp. 208,462 milyar.
Jika dinilai volume dan nilai ekspor hasil perikanan laut per bulan di Kabupaten Karimun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yakni dari tahun 2007-2010, menunjukkan peningkatan yang cukup signifi kan baik volume maupun nilai ekspornya. Berikut ini tabel volume nilai ekspor hasil perikanan laut per bulan di Kabupaten Karimun Tahun 2010.
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2006-2010
Tahun Jumlah Produksi (Ton) Nilai Rp (000)
2006 6.795,90 127.715.683,00
2007 16.590,89 259.619.029,76
2008 18.249,98 285.580.932,74
2009 20.074,99 362.833.951,12
2010 26.514,88 538.035.724,50
Tabel II.11.Volume dan Produksi Perikanan 2005-2010
-
55Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Bulan Volume Ekspor (Ton) Nilai Ekspor (000 Rp)
September 637,34 10.682.474,00
Oktober 978,37 18.195.950,00
November 950,43 16.944.208,00
Desember 1.040,78 17.965.571,00
Jumlah 11.529,21 208.462.049,00
2009 11.128,34 191.465.068,00
2008 9.197,32 100.644.062,00
2007 8.767,23 53.665.606,00
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2010
Tabel II.13.Jumlah Nelayan Perikanan Laut yang Menggunakan Kapal Bermotor Menurut Status
Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010
KecamatanBanyaknya Nelayan
Pemilik Usaha Buruh Nelayan
Moro 996 3.583
Durai 259 822
Kundur 92 513
Kundur Utara 156 327
Kundur Barat 56 302
Karimun 491 2.051
Buru 587 1.627
Meral 1.033 4.748
Tebing 587 1.627
Jumlah 4.257 15.600
2009 3.971 15.193
2008 5.464 13.348
2007 5.464 13.348
2006 5.304 13.308
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2010
a. Ketersediaan Nelayan Perikanan Laut Berdasarkan data tahun 2010, jumlah pemilik usaha
perikanan terbesar berada di Kecamatan Meral dengan jumlah 1.033, dengan jumlah buruh nelayan sebanyak 4.748,- disusul Kecamatan Moro dengan jumlah 996 dengan jumlah buruh nelayan sebanyak 3.583. Sementara jumlah pemilik usaha perikanan terkecil berada Kecamatan Kundur Barat dengan pemilik usaha jumlah 56 dengan jumlah buruh nelayan sebayak 302 orang.
Jika dilihat kecenderungannya, jumlah pemilik usaha dari tahun 2007-2010 mengalami penurunan sementara jumlah buruh nelayan justru mengalami peningkatan.
-
56 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.14.Jumlah Kapal/Perahu Penangkap Ikan yang Beroperasi menurut Jenis Kapal dan Wilayah
Penangkapan di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2010
b. Potensi dan Pemanfaatan Budidaya Perikanan dan Kelautan
Dalam mendukung pengembangan di sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Karimun, opti malisasi potensi
K e c a m a t a nJenis Kapal/Perahu Yang Digunakan
JumlahBermotor Tanpa Motor
Wilayah III
Moro 1.301 1.216 2.517
Durai 277 384 661
Wilayah II
Kundur 51 236 287
Kundur Utara 54 250 304
Kundur Barat 83 426 509
Wilayah I
Karimun 249 258 507
Buru 880 235 1.115
Meral 172 147 319
Tebing 340 187 527
Jumlah 3.407 3.339 6.746
2009 3.971 2.784 6.755
2008 2.899 2.961 5.860
2007 2.899 2.961 5.860
2006 2.477 1.959 4.436
Dalam mendukung operasi penangkapan ikan, jenis kapal yang digunakan oleh para nelayan di Kabupaten Karimun berupa kapal bermotor dan kapal tanpa motor. Ketersediaan dan jumlah kapal ini berbeda-beda antar wilayah. Dimana di Kabupaten Karimun dalam mendukung operasi penangkapan, Pemerintah Kabupaten Karimun membagi daerah operasi dalam 3 wilayah penangkapan, yakni (i) wilayah I yang meliputi : Karimun, Buru, Meral dan Tebing; (ii) wilayah II yang meliputi : Kundur, Kundur Utara dan Kundur Barat; dan (iii) wilayah III yang meliputi : Moro dan Durai.
Ketersediaan kapal/perahu penangkap ikan yang beroperasi jika dinilai dari kecenderungannya dari tahun 2009-2010, jumlah kapal bermotor mengalami sedikit penurunan dari 3.971 menjadi 3.407 unit sedangkan kapal tanpa motor mengalami pada terus mengalami kenaikan pada tahun 2006 2010 menjadi 3.339 unit dari 2.784 unit di tahun 2006.
-
57Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.15.Potensi dan Pemanfaatan Budidaya Perikanan & Kelautan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Karimun Tahun 2009
Kecamatan
Jenis Budidaya
Keramba JaringApung
KerambaTancap
Tambak Kolam Rumput Laut
Po
ten
si
Re
ali
sasi
Po
ten
si
Re
ali
sasi
Po
ten
si
Re
ali
sasi
Po
ten
si
Re
ali
sasi
Po
ten
si
Re
ali
sasi
Moro 1000 428 243 - 12 2 20 9 445 130
Durai 29 0,5 3 2 35 0,5 25 4 60 2,5
Kundur/ KundurUtara/ KundurBarat
1.750 28 400 4 325 29,5 6 0,6 8 -
Karimun 100 - 80 20 4011 1 1 1 12 -
Buru 10.500 100 750 - 1.045 0,11 175 0,23 960 0,20
Meral 110 - - - 0,25 - 10,04 4,12 28 0,32
Tebing 50 4 108 18 2 - 19,82 9,42 2 2
Kab. Karimun 13.539 560,5 1.584 44 1.820,25 33,11 257 28,37 1.52 135,02
Jika dilihat data pada tabel diatas maka jenis budidaya yang realisasinya melebihi potensinya terdapat pada keramba jaring apung dan rumput laut, sedangkan jenis budidaya lain misalnya keramba tancap, tambak dan kolam, realisasinya masih dibawah potensi yang dimiliki. Hal ini menunjukkan keti ga jenis budidaya tersebut perlu mendapat perhati an pemerintah untuk dikembangkan.
II.1.11.2. PertanianSektor pertanian dikelompokkan ke dalam 5 sub sektor,
yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sektor ini masih memegang peranan sebagai sumber penghasilan utama bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun. Diantara kelima sub sektor pertanian yang terdapat di Kabupaten Karimun, sub sektor yang paling menonjol peranannya adalah sub sektor perikanan. Hal ini wajar mengingat kondisi geografi s Kabupaten Karimun terdiri
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun tahun 2010
budidaya perikanan dan keluatan terus dilakukan. Beberapa potensi yang sudah dikembangkan antara lain Keramba Jaring Apung, Keramba Tancap, Tambak, Kolam dan Rumput Laut. Berikut ini adalah tabel potensi dan realiasi jenis budidaya perikanan dan kelautan di Kabupaten Karimun sampai dengan tahun 2009.
-
58 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Secara khusus berdasarkan jenis tanah di Kabupaten Karimun, sebagaimana tercantum dalam tabel diatas, maka lahan-lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas pertanian seperti pisang, nanas, karet dan tebu seluas 414,8 ha, yang sesuai untuk pengembangan komoditas pertanian jenis Pasture, Jambu Monyet, Kelapa dan Lada seluas 227,3 ha, yang sesui untuk pengembangan komoditas pertanian jenis Kapas seluas 187,5 ha, yang sesuai untuk pengembangan komoditas pertanian jenis Tidal dan Sagu seluas 189,2 ha, untuk pengembangan komoditas pertanian jenis teh seluas 9.533 ha dan yang sesuai untuk pengembangan komoditas pertanian jenis Tembakau seluas 38.09 ha. Berikut ini adalah tabel Kesesuaian Lahan di Kabupaten Karimun
Tabel II.16.Jenis Tanah di Kabupaten Karimun
No Jenis Tanah Luas (ha) %
1 Entisol ( aluvial , Ulosol ) 109.510 71,85
2 Hislosol ( organosol ) 36.760 24,12
3 Ulisol ( glei humus, podsolik merah kuning ) 6.130 4,03
Total 152.400 100
Sumber : Dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031
atas wilayah lautan yang cukup luas yang kaya akan potensi perikanan dan hasil laut lainnya.
a. Kesesuaian lahanBerdasarkan keadaan dan jenis tanahnya, maka dari jenis
jenis tanah tersebut dapatlah dianalisis kesesuaian lahannya, adapun pada jenis tanah gabungan EnisolHislosolUlisol yang berada di Kabupaten Karimun karena faktor pembatas lereng maka semua jenis komoditi pertanian memerlukan input ti nggi untuk dibudidayakan, terutama di sekitar hutan. Adapun jenis tanah Entrosol yang paling luas dan umumnya dipakai sebagai permukiman cocok digunakan untuk kegiatan pertanian. Adapun mayoritas jenis tanah di Kabupaten Karimun cocok untuk digunakan sebagai tanaman pangan (padi sawah, gogo), jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, sayuran, kopi, coklat, kelapa dan karet. Untuk lebih jelasnya jenis tanah dapat dilihat pada Tabel II.16.
-
59Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
b. Pertanian Tanaman PanganTanaman pangan tercatat ada enam jenis yang diusahakan
di Kabupaten Karimun, yaitu padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, dam kacang tanah. Keenam jenis tanaman pangan tersebut diusahakan secara merata hampir di seluruh wilayah Kabupaten Karimun kecuali di Kecamatan Durai. Produkti fi tas tanaman pangan pada tahun 2010 rata-rata mengalami penurunan kecuali ubi jalar dan kacang tanah. Dan tanaman pangan yang diusahakan, kacang tanah mengalami kenaikan yang signifi kan. Hal ini disebabkan karena produksi kacang tanah pada tahun 2010 meningkat walaupun dari luasan tanam dan panen menurun.
Tabel II.17.Kesesuaian Lahan Di Kabupaten Karimun
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2010 (dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031)
No Kesesuaian Lahan Luas Lahan (Ha)
1 Pisang, Nanas, Karet dan Tebu 414.8
2 Pasture, Jambu Monyet, Kelapa dan Lada 227.3
3 Kapas 187.5
4 Tidal dan Sagu 189.2
5 Tea 9.533
6 Tembakau 38.09
Tabel II.18.Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Karimun Menurut
Jenis Tanaman dan Kecamatan Tahun 2010 (kuintal per ha)
Sumber : Karimun Dalam Angka 2010
Kecamatan Padi Ladang Jagung Talas Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang tanah
Moro - - 32 38 25 8
Durai - - - - - -
Kundur - 20 - 45 43,5 -
Kundur Utara 30 19 - 24 48,8 9
Kundur Barat 25 19 - 45 - 9
Karimun - - - 38 - -
Buru - 18 - 45 - 7,5
Meral - 20 - 38 34 -
Tebing - 18 - 44 34 9
Jumlah 28,9 19,7 32 38,7 40,8 86,8
2009 NA 36,8 35,4 40 27,4 27,7
2008 NA 19,4 32,3 20,3 19,9 27,9
2007 NA 20,3 35,4 20,3 20,2 28,3
2006 NA 20,6 35,4 21 22,5 -
-
60 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
d. PeternakanSalah satu sasaran pembangunan sub sektor peternakan
adalah untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Pada tahun 2010 populasi ternak besar yang tercatat adalah sapi sebanyak 1.125 ekor, kambing 6.505 ekor dan babi 2.183 ekor. Dari keti ga ternak besar yang diusahakan pada tahun 2010 mengalami peningkatan populasi. Berikut ini adalah tabel
Sumber : Karimun Dalam Angka 2010
c. PerkebunanTanaman perkebunan yang banyak diusahakan di
Kabupaten Karimun diantaranya adalah karet, kelapa, cengkeh, kopi, lada, dan gambir. Jenis usaha perkebunan yang diusahakan di Kabupaten Karimun seluruhnya merupakan perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang menjadi primadona di kalangan petani perkebunan adalah tanaman karet dan kelapa. Daerah penghasil utama kedua jenis tanaman ini terdapat di Pulau Kundur. Pada tahun 2010 hasil komoditas perkebunan di Kabupaten Karimun rata-rata ti dak mengalami peningkatan atau hampir sama kecuali cengkeh yang mengalami peningkatan lebih dari 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. Hasil produksi tanaman perkebunan relati f menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tabel II.19.Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan
di Kabupaten Karimun Tahun 2010 (Ton)
Kecamatan Karet Kelapa Cengkeh Kopi Lada Gambir
Moro 11 18 0 0 0,41 0
Durai 13 33 1 0 0 0
Kundur 1.079 914 0,4 0,54 0 17,2
Kundur Utara 3.264 277 0 0 0 202,1
Kundur Barat 1.181 102 0 0 0 137,5
Karimun 26 32 0 0 0 0
Baru 12 19 0 0 0 0
Meral 8 20 0 0 0 0
Tebing 7 19 0 0 0 0
Jumlah 5.601 1.434 1,4 0,54 0,41 356,8
2009 5.602,40 1.434,20 0,6 0,5 0,41 357
2008 5.624 1.462 0,88 1 0,51 372
2007 5.789 1.611 1,3 1,1 1 418
2006 5.896 1.625 1 1 1 413
2005 306,73 496 7,5 - 30 60
-
61Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sementara itu pada jenis ternak unggas, jumlah ternak yang diusahakan pada tahun 2010, tercatat jenis ayam ras pedaging sebanyak 107.900 ekor, ayam ras petelur 28.400 ekor, ayam kampung 40.135 ekor dan iti k 3.477 ekor. Populasi dari keempat jenis ternak yang diusahakan ayam ras pedaging pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding keti ga ternak yang lain walaupun kurang signifi kan. Berikut ini adalah tabel populasi ternak unggas menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010.
Tabel II.20.Populasi Ternak Besar Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Sumber : Karimun Dalam Angka 2010
Kecamatan Sapi Kerbau Kambing Babi
Moro 81 - 353 14
Durai 10 - 230 -
Kundur 485 - 1.684 614
Kundur Utara 314 - 1.391 157
Kundur Barat 162 - 1.661 469
Karimun 15 - 30 83
Buru - - 52 -
Meral 42 - 510 80
Tebing 13 - 150 766
Jumlah / Total 1.125 - 6.505 2.183
2009 1.122 - 6.097 2.041
2008 1.133 3 6.039 2.194
2007 1.420 - 7.090 1.363
2006 1.393 - 7.086 9.145
2005 1.221 - 5.990 1.353
Populasi Ternak Besar Menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010.
Tabel II.21.Populasi Ternak Unggas menurut Jenis dan Kecamatan di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Kecamatan Ayam Ras Pedaging Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik
Moro 1.200 - 1.424 -
Durai 300 - 760 400
Kundur 35.400 18.500 15.788 1.400
Kundur Utara 1.900 - 8.150 150
Kundur Barat 21.200 6.400 12.333 1.117
Karimun 400 - 210 -
Buru 2.000 - - 310
-
62 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.11.3. Energi dan Sumber Daya MineralSejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, maka potensi sumber daya mineral atau bahan galian yang terdapat di daerah harus dapat dimanfaatkan secara opti mal. Potensi bahan galian tersebut akan dapat memberikan kontribusi yang sangat besar, terutama kepada daerah sehingga kemajuan pembangunan baik fi sik maupun nonfi sik akan dapat terlaksana dengan lancar. Jenis-jenis bahan galian itu diantaranya adalah:1) Logam
Sumber daya logam di Kabupaten Karimun antara lain bijih ti mah, bauksit dan bijih besi
2) Non LogamKabupaten Karimun memiliki potensi sumber daya non
logam seperti batu granit, pasir laut, pasir darat, batu apung dan batu andesit.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.22, dimana Persebaran Bahan Galian Pulau Karimun merupakan pulau dengan catchment area yang bersifat opti mal untuk menampung dan menyimpan air dibandingkan dengan pulau-pulau yang lainnya karena mempunyai daerah resapan yang baik dengan ukuran yang cukup besar
Meral 33.500 500 870 80
Tebing 12.000 3.000 600 20
Jumlah/Total 107.900 28.400 40.135 3.477
2009 95.300 28.400 40.313 3.477
2008 105.400 86.000 40.583 3.077
2007 74.000 93.700 245.360 10.398
2006 251.986 18.517 502.505 2.565
2005 59.150 74.450 43.970 10.245
Sumber : Karimun Dalam Angka 2010
Tabel II.22.Persebaran Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun
Sumberdaya Mineral Daratan/Perairan
Batuan granit sebagian besar berada di Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Kecil,
serta Pulau Kundur (granit Kundur).
Bijih timah berada di dasar perairan sebelah Barat Pulau Karimun Besar, dasar perairan
sebelah Barat Pulau Kundur, dasar perairan sekitar Gugusan Pulau Durai,
dasar perairan sebelah Selatan Pulau Citlim, serta dasar perairan sebelah
Timur Pulau Karimun Kecil.
Kecamatan Ayam Ras Pedaging Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik
-
63Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB Kabupaten Karimun cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tutupnya salah satu perusahaan besar pertambangan batu granit, dan adanya larangan ekspor pasir darat yang sebelumnya merupakan salah satu komoditas hasil tambang andalan di Kabupaten Karimun, selain batu granit dan ti mah. Meskipun demikian pada tahun 2009, produksi batu granit di Kabupaten Karimun mengalami peningkatan sebesar 9.489.695 ton. Untuk produksi ti mah, bijih ti mah mencapai 5.217 Ton Sn dan logam ti mah mencapai 3.891,84 M.Ton. Sedangkan ekspor ti mah ke Singapura adalah sebesar 3.640 M.Ton.
Tabel II.23.Produksi (Ton) Batu Granit, Bijih Timah dan Logam Timah per Bulan
di Kabupaten Karimun Tahun 2009
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun (dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031)
Sumberdaya Mineral Daratan/Perairan
Pasir laut berada di dasar perairan sebelah Utara dan Selatan gugusan Pulau Combol,
serta dasar perairan seputar gugusan Pulau Durai.
Pasir darat terkonsentrasi pada bagian utara Pulau Sugi dan Pulau Combol,
Kecamatan Moro
Bauksit dan bijih besi meliputi Pulau Tambelas Pulau Merak, Pulau Parit, Pulau Papan, Pulau Belat,
Pulau Ngai, Pulau Peropos P. Durian, Pulau Sekajang, Pulau Panjang,
Pulau Degong, Pulau Beneh, Pulau Kas dan Pulau Sanglar
Batu andesit terdapat di Pulau Sugi dan Pulau Combol, Kecamatan Moro.
Sumber : PT. Tambang Timah Kundur tahun 2010
BulanProduksi Ekspor ke Singapura
Batu Granit Bijih Timah Logam Timah (M. Ton) (M. Ton)
Januari 838.164 300,00 339,31 -
Februari 667.238 407,00 485,40 400,00
Maret 755.258 273,00 495,09 600,00
April 790.427 327,00 371,85 -
Mei 832.136 405,00 392,96 860,00
Juni 923.217 405,00 419,25 360,00
Juli 747.899 346,00 294,05 360,00
Agustus 820.982 379,00 234,60 340,00
September 1.068.263 555,00 53,33 -
Oktober 716.655 614,00 467,72 220,00
November 627.853 520,00 256,30 -
Desember 701.603 686,00 81,99 500,00
Jumlah/ Total 9.489.695 5.217,00 3.891,84 3.640,00
2008 5.333.025 3.827,56 3.481,70 3.425
2007 6.907.709 4.540,00 4.220,276 4.37
2006 8445.921 5.286.584,00 4.912.592 4.34
-
64 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Jika dilihat antar bulan dalam satu tahun, data tahun 2010 menunjukkan bahwa bulan Desember adalah bulan puncak kunjungan wisatawan. Tentunya hal ini terkait dengan libur akhir tahun. Bulan paling sepi adalah bulan Agustus dan kondisi ini diperkirakan terkait dengan masa awal masuk sekolah.
Sumber : Survei Inbound Outbound Tourism 2002-2010
Tahun Wisman Laju Kedatangan (%)
2002 236.522 -
2003 220.976 -6,57
2004 229.459 3,84
2005 195.041 -15
2006 167.538 -14
2007 152.463 -8,99
2008 136.322 -10,58
2009 101.632 -24,48
2010 100.908 -0,71
Tabel II.24.Laju Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Karimun Tahun 2002-2010
Gambar II.3.Jumlah Wisatawan Mancanegara Kabupaten Karimun Per Bulan Tahun 2010
II.1.11.4. PariwisataKunjungan wisatawan ke Karimun mengalami penurunan
terus-menerus sejak tahun 2002 sampai dengan 2010. Hal ini antara lain disebabkan adanya peningkatan penegakan hukum masalah pekat (penyakit masyarakat) khususnya judi dan proti stusi, serta beralihnya kunjungan wisatawan dari Singapura dan Malaysia ke wilayah Bintan (Lagoi) sebagai desti nasi yang menarik. Padahal hampir 96% wisatawan berasal dari Singapura dan Malaysia.
Berdasarkan data kedatangan wisatawan mancanegara dari tahun 2002-2010 terus mengalami penurunan, pernah sekali pada tahun 2004 mengalami kenaikan, 3,84%. Penurunan terti nggi terjadi pada tahun 2009 hingga mencapai 24,48%. Secara detail laju kedatangan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Karimun tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
12 000
10 000
8 000
6 000
4 000
2 000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
-
65Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
a. Obyek Wisata Kabupaten KarimunKedatangan wisatawan baik domesti k maupun
mancanegara antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan obyek wisata yang tersedia. Beberapa obyek wisata yang tersedia di Kabupaten Karimun antara lain berupa Objek Wisata Religius, Objek Wisata Budaya/Sejarah, Objek Wisata Alam, Objek Wisata Pantai dan Agro Wisata. Berikut ini adalah tabel jenis obyek wisata di Kabupaten Karimun.
II.1.11.5. Air Bersih dan Listrika. Air bersih
Dalam mendukung pemenuhan pasokan air bersih di Pemerintah Kabupaten Karimun melalui perusahaan air minum daerahnya dalam hal ini UUAB Tanjung Balai Karimun, UUAB Tanjung Batu dan UUAB Moro, telah memfasilitasi pemenuhan pasokan air bersih kepada masyarakat. seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkat pula jumlah kebutuhan air bersih. Berdasarkan data Perusda UUAB Kabupaten Karimun, jumlah pelanggan air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jumlah pelanggan UUAB Tanjung Balai Karimun, merupakan jumlah pelanggan terbanyak dari ti ga UUAB yang ada. Dari total pelanggan tahun 2010 yakni 4.385 pelanggan, 3.390 pelanggan adalah dibawah UUAB Tanjung Balai Karimun, sisanya merupakan pelanggan UUAB Tanjung Batu dan UUAB Moro.
Jika dinilai dari ketersediaan jumlah produksi dan jumlah yang disalurkan, ketersediaan air bersih di Kabupaten Karimun belum semuanya tersalurkan ke pelanggan.
Sumber : Dokumen Rancangan RTRW Kab. Karimun Tahun 2011-2031
Tabel II.25.Jenis Objek Wisata Kabupaten Karimun
No. Jenis Objek Wisata Objek Wisata
1 Objek Wisata Religius Mesjid Tua R. Abdul Gani, Mesjid Al Mubarak Meral,
Klenteng Tua, Gereja
2 Objek Wisata
Budaya/Sejarah
Prasasti Pasir Panjang, Makam Badang, Keramat Tanjung
Gelam, Adat Perkawinan, Barongsai, Reog, Mandi Syafar,
Sampan Layar Jong, Kesenian Kompang
3 Objek Wisata Alam Air Terjun Pongkar, Air Panas Tanjung Utan, AirTerjun BukitTembaga (sememal)
4 Objek Wisata Pantai Pantai Pongkar, Pantai Pelawan, Pantai Lubuk, Pantai Gading,
Resort Telunas, Pantai Sugi-Moro, Pantai Pulau Tulang,
Pantai Timun
5 Agro Wisata Agrowisata Durian, Agrowisata Nenas, Agrowisata Rambutan,Agrowisata Cempedak
-
66 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Sehingga perlu adanya opti malisasi distribusi air bersih tentunya dengan pengembangan jaringan yang memadai. Berikut ini adalah tabel perkembangan produksi air bersih dan jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Karimun.
b. Listrik Dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, pihak Pemerintah Kabupaten Karimun melalui PT. PLN Karimun telah mengembangkan jaringan listrik, beberapa unit, seperti Unit Ranti ng Tanjung Balai Karimun yang meliputi Tanjung Balai Karimun, Pulau Buru dan Parit dan Unit Ranti ng Tanjung Batu, yang meliputi Tanjung Batu dan Moro. Kemudian unit Urung yang terinterkoneksi dengan sistem Tanjung Batu meliputi Tanjung Pelanduk, Sugie, Alai, Pauh, Durai dan Pulau Jang. Kemudian Unit Teluk Padang yang terinterkoneksi dengan sistem Tanjung Batu pula yang meliputi Panarah. Lebih deti l uraian diatas dijelaskan dalam tabel berikut :
Sumber : Dokumen Rancangan RTRW Kab. Karimun Tahun 2011-2031
Tabel II.26.Perkembangan Produksi Air Bersih dan Jumlah Pelanggan PDAM
Kabupaten Karimun Tahun 2010
Nama Perusahaan Air MinumJumlah Produksi
(m3)Jumlah Yang
Disalurkan(m3)Jumlah
PelangganNilai Produksi (Rp)
UUAB Tg. Balai Karimun NA 967,997 3.390 3.924.803.500
UUAB Tg. Batu 114,736 97,698 507 304.454.372
UUAB Moro NA 107,743 488 370.970.000
Total NA 1.173,438 4.385 3.970.227.872
2009 1.829.566 1.284.138 4.197 4.472.222.071
2008 1.574.249 1.192.699 3.937 3.765.866.500
2007 1.529.860 1.211.532 3.622 2.671.035.500
2006 1.447.677 1.013.374 3.265 2.172.328.800
Tabel II.27.Banyaknya Mesin, Daya Terpasang, dan Produksi menurut Wilayah Kerja
PT. PLN Karimun Tahun 2010
Unit Jumlah Mesin (Unit) Daya Terpasang (KW) Daya Mampu (KW) Produksi (Kwh)
PLTD TBK 9 26.000 23.100 111.625.496
PLTD Pulau Buru 2 500 480 1.941.933
PLTD Pulau Parit 1 100 100 392.040
PLTD Tanjung Batu 7 9.048 6.910 24.181.847
PLTD Moro 4 1.150 905 3.651.160
PLTD Tanjung Pelanduk 1 100 90 84.795
PLTD Pulau Sugie 1 100 90 184.660
PLTD Alai 2 760 429 727.480
PLTD Pauh 1 100 240 241.360
-
67Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.11.6. PerdaganganStati sti k perdagangan luar negeri merupakan rekapitulasi
pengumpulan data tentang ekspor dan impor suatu negara, atau daerah dalam negara tersebut terhadap negara lain. Stati sti k ekspor impor ini dapat menjadi suatu informasi yang berguna bagi negara atau daerah tersebut dalam menyikapi dinamika perdagangan luar negeri yang terjadi. Neraca Perdagangan merupakan selisih nilai ekspor dan nilai impor. Neraca perdagangan yang bernilai positi f merupakan nilai pendapatan yang diperoleh negara pengekspor. Kabupaten Karimun memiliki 4 (empat) pelabuhan ekspor impor, yaitu pelabuhan Tanjung Balai Karimun, pelabuhan Pasir Panjang, pelabuhan Tanjung Batu, dan pelabuhan Moro Sulit. Namun pada tahun 2010 tercatat hanya pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu saja yang akti f dalam kegiatan ekspor dan impor.
Sumber : PLN Cabang Tanjung Pinang tahun 2010
PLTD Durai 2 480 310 515.504
PLTD Pulau Jang 1 360 270 292.284
PLTD Keban 1 100 90 188.885
PLTD Penarah 2 200 180 225.510
Jumlah 34 38.998 33.194 144.252.954
2009 38 25.865 17.355 129.400.873
2008 34 26.384 20.605 95.379.744
2007 31 21.586 16.130 124.193.296
2006 36 29.272 20.996 122.800.828
Unit Jumlah Mesin (Unit) Daya Terpasang (KW) Daya Mampu (KW) Produksi (Kwh)
Gambar II.4. Perkembangan Laju Ekspor Kabupaten Karimun Tahun 2002-2010 (%)
-
68 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Gambar II.5. Distribusi Nilai Ekspor Kabupaten Karimun Menurut Negara Tujuan dan Jenis Sektor Usaha yang Menghasilkan Tahun 2010
Gambar II.6. Perkembangan Laju Impor Kabupaten Karimun Tahun 2002-2010 (%)
Gambar II.7. Distribusi Impor Kabupaten Karimun Menurut Asal Negara Tahun 2010
-
69Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.1.11.7. PerindustrianPotensi pengembangan wilayah pada perindustrian dalam
hal ini meliputi jenis industri kecil dan industri besar dan menengah. Basis industri hasil perhitungan LQ terlihat pada Tabel II.28.
Gambar II.8. Perkembangan Neraca Perdagangan Kabupaten Karimun Tahun 2002-2010 (Juta US $)
Tabel II.28.LQ Sektor Industri Tahun 2008 Di Kabupaten Karimun
No KecamatanJenis Industri
Besar dan Menengah Kecil
1 Moro 0,81 1,39
2 Durai - 3,11
3 Kundur 0,06 2,99
4 Kundur Utara - 3,11
5 Kundur Barat - 3,11
6 Karimun 0,13 2,84
7 Buru - 3,11
8 Meral 1,31 0,35
9 Tebing 0,54 1,98
Sumber : Hasil Analisis, 2010. (dokumen Rancangan RTRW Kabupaten Karimun 2011-2031)
Penghitungan LQ pada Tabel II.29 menyatakan bahwa:a. Basis industri kecil berada di ti ap Kecamatan di Kabupaten
Karimun kecuali Kecamatan Meral.b. Basis Industri Besar dan Menengah berada di Kecamatan
Meral.
-
70 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.29.Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut Klasifikasi Industri Pengolahan
di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Sumber : Karimun Dalam Angka 2010
Klasifikasi Industri Pengolahan Jumlah Industri Jumlah Tenaga Kerja
Makanan dan Minuman 5 191
Barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya - -
Angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat
atau lebih 152
Jumlah 6 243
2009 8 360
2008 6 214
2007 7 496
2006 NA NA
II.1.12. Kawasan Rawan Bencana Pengerti an kawasan rawan bencana adalah daerah yang
pernah mengalami bencana atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana. Daerah rawan bencana di Kabupaten Karimun dapat diidenti fi kasi salah satunya dari kondisi morfologi wilayah, sifat fi sik tanah dan batuan serta keadaan curah hujan.
II.1.12.1. Gerakan Tanah/LongsorKawasan gerakan tanah di Kabupaten Karimun dapat di bagi
menjadi 3 kelompok yaitu;1. Zone Potensi Gerakan Tanah Rendah, Sebaran daerahnya
meliputi sebagian besar Kabupaten Karimun.2. Zone Potensi Gerakan Tanah Sedang, Sebaran potensi gerakan
tanah sedang antara lain Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro serta sebagian kecil Kecamatan Kundur Barat.
Sementara jika dilihat dari jumlah perusahaan industri besar/sedang menurut klasifi kasi industri pengolahan menunjukkan bahwa bahwa perusahaan makanan dan minuman merupakan industri terbanyak, dari 6 industri pengolahan di Kabupaten Karimun, 5 industri merupakan industri pengolahan makanan dan minuman, dengan jumlah tenaga kerja 191 orang dari total tenaga kerja industri pengolahan sebanyak 243 orang. Sisanya merupakan industri pengolahan angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih terdiri dari satu perusahaan. Berikut ini adalah tabel jumlah perusahaan industri besar/sedang menurut klasifi kasi industri pengolahan di Kabupaten Karimun tahun 2010
-
71Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
3. Zone Potensi Gerakan Tanah Tinggi, Sebaran potensi gerakan tanah ti nggi antara lain Kecamatan Tebing, Meral, Buru, dan Moro.
II.1.12.2. BanjirBanjir terjadi disebabkan karena faktor alami dan faktor
manusia. Faktor alami dapat diidenti fi kasi dari keadaan morfologi wilayah yang berupa dataran, kerapatan dan jenis penggunaan lahan, curah hujan yang ti nggi sehingga keti ka terjadinya hujan aliran sungai atau debit sungai akan meningkat/meluap. Faktor manusia ikut berpengaruh terhadap terjadinya banjir karena adanya penggundulan hutan di daerah hulu, sehingga aliran permukaan langsung menjadi aliran sungai. Banjir erat kaitannya dengan drainase permukaan tanah. Drainase di sini adalah drainase yang menunjukkan lamanya atau seringnya tanah tergenang air. Dengan demikian drainase ini sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fi sik tanah lainnya seperti lereng, tekstur tanah, konsistensi/porositas tanah.
Daerah banjir dapat terjadi di dataran aluvial bekas rawa, daerah tersebut merupakan tempat yang sering tergenang air. Tanggul sungai dan sempadan sungai yang sudah rusak dan ti dak dapat berfungsi menahan luapan air, akan mempermudah aliran menyebar ke kiri kanan sungai. Sebaran kawasan berpotensi banjir terdapat pada daerah yang mempunyai karakter pantai mangrove/rawa dan jenis tanahnya organosol/gambut. Kawasan tersebut hampir tersebar di sepanjang pesisir pulau-pulau di Kabupaten Karimun. Mangrove di Pulau Karimun Besar yaitu di bagian Selatan Kecamatan Tebing dan Meral, merupakan daerah yang relati f sedikit dibandingkan pulau-pulau lainnya. Daerah yang mempunyai lahan rawa lebih banyak di Kecamatan Moro.
II.1.12.3. Abrasi PantaiAbrasi merupakan erosi yang terjadi di daerah sekitar
pantai karena arus dan gelombang yang mengikis bentuk lahan pantai (mangrove, karang/batuan, berpasir. Tingkat erosi yang diti mbulkan berbeda sesuai dengan kecepatan arus/gelombang dalam mengikis tebing pantainya. Arus dan gelombang di Kabupaten Karimun terutama sangat dipengaruhi oleh pola Angin Barat, Selatan dan Utara. Walaupun pada umumnya arus
-
72 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
permukaan konstan, namun di beberapa tempat kecepatan arus permukaan di laut meningkat yang dipengaruhi antara lain oleh letak keberadaan pulau dengan pulau lainnya dan keberadaanya dengan perairan lepas serta pola arah angin lokal. Sebaran abrasi di Kabupaten Karimun dapat terjadi pada karakteristi k pantai berpasir, berpasir-berlumpur dan pantai berkarang/cli . Di Pulau Karimun Besar terdapat di pantai Barat Kecamatan Meral, bagian Selatan Pulau Kundur dan sebelah Selatan Pulau Belat.
II.1.12.4. Kegempaan dan Zona Sesar Akti fZone sesar akti f yang terdapat di Kepulauan Indonesia
mengikuti zone subduksi tumbukan lempeng yang terbentang dari Barat hingga Timur Negara Indonesia. Zona sesar akti f akan berasosiasi dengan pusat-pusat gempa yang dikenal sebagai kegempaan sesar akti f yang meningkat. Adanya sesar terbentuk karena patahan yang bergeser sesuai arah sesarnya. Pada zone sesar ini merupakan daerah yang lemah karena adanya perlapisan batuan yang berbeda antara lain ti ngkat pelapukannya, batuan penyusun bahkan formasi batuannya.
Zone gempa di Kabupaten Karimun berdasarkan pada peta isoseisma (Beca Carter Holling dan Ferner Ltd, 1976) mempunyai percepatan maksimum 0,05 g. Berdasarkan peta wilayah rawan bencana gempa bumi Indonesia (Kertapati E, Suhaemi, A., Djuanda,A., 2001) di Kabupaten Karimun termasuk pada daerah yang berintensitas gempa rendahan atau setara dengan skala maksimum IV MMI digolongkan sebagai wilayah yang relati f aman terhadap kerusakan akibat gempa untuk bangunan teknik di atasnya (Penyusunan Zoning Regulati on Kawasan KEK, 2007).
II.2. Aspek Kesejahteraan MasyarakatII.2.1. Kesejahteraan Dan Pemerataan EkonomiII.2.1.1. Pertumbuhan PDRB
Pada tahun 2010 PDRB Kabupaten Karimun atas dasar harga berlaku mencapai 4,28 Triliun Rupiah. Jika dibandingkan dengan awal periode RPJM 2006-2011, angka tersebut telah meningkat hampir 57 persen. Sementara itu PDRB atas dasar harga konstan pada tahun yang sama mencapai 2,04 triliun, secara riil mengalami peningkatan lebih dari 27 persen dibandingkan
-
73Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.30.Kontribusi PDRB Kabupaten Karimun Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010 (%)
Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementaraSumber : BPS Karimun tahun 2010
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
1. Pertanian 28.35 28.23 27.68 27.25 26.69
2. Pertambangan & Penggalian 8.76 8.39 7.84 7.37 7.09
3. Industri Pengolahan 8.29 8.12 8.24 8.52 8.71
4. Listrik & Air Bersih 0.34 0.34 0.33 0.34 0.34
5. Bangunan 6.61 6.97 7.54 8.38 9.22
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 26.51 26.46 26.61 26.36 26.47
7. Pengangkutan & Komunikasi 13.04 13.32 13.62 13.46 13.18
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3.07 3.09 3.09 3.16 3.13
9. Jasa-jasa 5.03 5.08 5.05 5.17 5.17
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB sub sektor perikanan secara total memberikan sumbangan rata-rata sebesar 24,29 persen terhadap total PDRB secara keseluruhan selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 kantong-kantong nelayan yang merata pada seluruh Kecamatan di Kabupaten Karimun menghasilkan lebih dari 26 ribu ton berbagai jenis produk ikan segar dengan nilai lebih dari 538 miliar rupiah. Sebagian besar produk perikanan tersebut bahkan didapatkan dari tempat yang jauh seperti Kepulauan Natuna dan Anambas. Dari jumlah produksi tersebut, 11 ribu ton diantaranya
dengan awal periode RPJM 2006-2011. Jika PDRB tersebut dibagi secara merata kepada seti ap penduduk Kabupaten Karimun yang berjumlah 212.812 jiwa, maka rata-rata PDRB per kapita yang pada tahun 2010 nilainya mencapai Rp 20.148.019,28 atas dasar harga berlaku dan Rp 9.592653,56 atas dasar harga konstan.
Sementara itu perkembangan struktur perekonomian Kabupaten Karimun masih didominasi oleh sektor-sektor tradisional seperti sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor komunikasi dan pengangkutan. Pada tahun 2010 sektor pertanian memberikan sumbangan terti nggi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karimun. Tingginya sumbangan sektor pertanian ini utamanya berasal dari produk sub sektor perikanan. Dengan proporsi yang mencapai 26,69 persen, pencapaian PDRB sektor pertanian tahun 2010 ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
-
74 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
ditujukan untuk keperluan ekspor, dengan nilai lebih dari 208 miliar rupiah.
Selain perikanan laut, masih terdapat potensi budidaya perikanan yang belum dimanfaatkan secara luas. Potensi tersebut tersebar secara merata pada hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Karimun. Jenis potensi budidaya perikanan antara lain berupa keramba jaring apung yang dengan luas 13.539 Ha, Keramba Tancap 1.584 Ha, Tambak 1.820,25 Ha, Kolam 257 Ha, dan budidaya rumput laut 1.515 Ha.
Sektor kedua yang memiliki sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Karimun adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Namun seiring menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Karimun, maka sektor yang memberikan kontribusi terbesar hanya berasal dari subsektor perdagangan. Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi Tahun 2006 di Kabupaten Karimun terdapat 14.197 unit Usaha/Perusahaan non pertanian, terdiri dari 13.823 unit Usaha Mikro Kecil dan 392 unit Usaha Menengah Besar hanya sebesar 392 unit. Dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran menempati urutan pertama dengan jumlah 6.483 unit usaha.
Sektor yang mengalami peningkatan peranan yang
Tabel II.31.Perkembangan Produk Domestik Bruto Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut lapangan usaha Tahun 2006-2010 (Juta Rp)
Keterangan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementaraSumber : BPS Karimun tahun 2010
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
1. Pertanian 776,116.03 860.660,01 953.905,22 1.040.534,44 1.144.256,47
2. Pertambangan & Penggalian 239,700.98 255.828,24 270.353,18 281.437,62 304.130,90
3. Industri Pengolahan 226,959.27 247.515,86 283.850,33 325.555,42 373.663,64
4. Listrik & Air Bersih 9,190.92 10.260,07 11.504,22 12.851,57 14.621,60
5. Bangunan 181,038.19 212.558,61 259.869,16 319.872,91 395.420,92
6. Perdagangan, Hotel &Restoran
725,617.90 806.666,09 917.001,19 1.006.745,12 1.134.781,45
7. Pengangkutan & Komunikasi 356,889.72 406.108,80 469.334,65 514.120,32 565.032,99
8. Keuangan, Persewaan &
Jasa Perusahaan83,972.51 94.170,07 106.663,93 120.576,39 134.321,71
9. Jasa-jasa 137,656.68 154.750,63 174.139,67 197.301,17 221.510,61
PDRB 2.737,142.20 3.048.518,37 3.446.621,55 3.818.994,98 4.287.74,28
-
75Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Tabel II.32. Perkembangan Produk Domestik Bruto Kabupaten Karimun Atas Dasar Harga Konstan Menurut lapangan usaha Tahun 2006-2010 (Juta Rp)
Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka sangat sementaraSumber : BPS Karimun tahun 2010
cukup berarti selama beberapa tahun terakhir adalah sektor konstruksi. Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya pembangunan fi sik yang dilakukan baik oleh pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat, untuk menyediakan berbagai sarana dan infrastruktur daerah. Temuan lain yang perlu dicermati adalah meningkatnya kontribusi sektor industri pengolahan. Sebagai daerah FTZ, peranan sektor industri di Kabupaten Karimun mulai mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun belum signifi kan. Sektor inilah yang diharapkan dapat terus berkembang dalam kedepannya, mengingat besarnya nilai tambah yang dihasilkan dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh sektor primer.
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
1. Pertanian 520,497.23 552.165,76 581.586,86 608.263,30 634.658,08
2. Pertambangan & Penggalian 82,714.79 84.326,78 83.381,27 84.790,62 88.022,45
3. Industri Pengolahan 187,496.66 198.202,96 210.669,92 226.196,29 243.296,73
4. Listrik& Air Bersih 4,553.12 4.815,92 5.152,42 5.423,84 5.809,25
5. Bangunan 99,866.06 106.617,01 118.227,60 136.375,54 157.350,09
6. Perdagangan, Hotel &Restoran
412,376.26 436.729,19 466.480,67 495.003,28 530.254,38
7. Pengangkutan & Komunikasi 164,302.24 175.863,97 186.614,06 198.257,65 210.232,83
8. Keuangan, Persewaan & JasaPerusahaan
52,756.68 56.024,42 59.810,90 64.620,76 68.688,50
9. Jasa-jasa 80,287.32 84.786,95 90.214,99 96.737,75 103.119,47
PDRB 1,604,850.35 1.699.532,94 1.802.138,69 1.915.669,03 2.041.431,79
PDRB Kabupaten Karimun atas dasar harga konstan yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karimun selama tahun 2006 sampai 2010 menunjukkan adanya fl uktuasi. Meskipun menunjukkan tren yang meningkat, perekonomian Kabupaten Karimun sempat mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 6,05 persen pada tahun 2006 menjadi 5,90 persen pada tahun 2007. Pada tahun 2010 perekonomian kembali tumbuh positi f sebesar 6,56 persen, naik dibandingkan pertumbuhan tahun 2009 yang mencapai 6,30 persen.
-
76 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.2.1.2. Laju Infl asi Laju infl asi Kabupaten Karimun dari tahun 2008-2009 jika
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, seperti Batam dan Tanjungpinang laju infl asinya lebih ti nggi, meskipun jika dibandingkan dengan laju infl asi nasional lebih rendah. Berikut ini adalah grafi k laju infl asi Kabupaten Karimun dengan Batam, Tanjung Pinang dan Nasional
Kenaikan yang pesat tersebut ti dak terlepas dari adanya pertumbuhan yang positi f pada semua sektor lapangan usaha terutama sektor industri, subsektor perikanan, dan subsektor perdagangan. Pencapaian ini sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,1 persen dan regional Kepulauan Riau yang mencapai 7,21 persen. Arti nya perekonomian Kabupaten Karimun turut menerima pengaruh dari membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010. Lebih jelas perbandingan ti ngkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun terhadap Provinsi Kepulauan Riau, dan Nasional tersebut dapat dilihat dalam grafi k berikut:
Gambar II.9. Perbandingan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dan Nasional Tahun 2006-2010
-
77Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
II.2.1.3. Indeks Gini/Koefi esien GiniTingkat pemerataan distribusi pendapatan diukur dengan
koefi sien gini. Caranya adalah dengan membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan ti ngkat pendapatannya. Kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan. Koefi sien gini adalah ukuran keti dakseimbangan atau keti mpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (keti mpangan sempurna). Koefi sien gini adalah ukuran keti dakseimbangan atau keti mpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (keti mpangan sempurna).
Gambar II.10. Perbandingan Tingkat Inflasi Kabupaten Karimun, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, dan Nasional Tahun 2008-2009
Gambar II.11.Kurva Lorez Distribusi Tingkat Pendapatan Penduduk Kabupaten Karimun Tahun 2009
-
78 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Kurva Lorenz adalah ti ti k potong antara persentase kumulati f jumlah rumah tangga (penduduk) dan persentase kumulati f total pendapatan. Kurva lorenz memberikan gambaran persentase penduduk yang menerima Q persen pendapatan. Jika kurva lorenz mendekati diagonal OA pendapatan semakin merata, karena nilai G semakin kecil, sehingga jika G mendekati nol distribusi pendapatan yang diterima hampir sama dengan banyak penduduk.
II.2.2. Kesejahteraan SosialII.2.2.1. Pendidikan
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai penti ngnya pendidikan terutama pendidikan dasar 9 tahun, di Kabupaten Karimun telah banyak berdiri sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Begitu pula dengan tenaga pengajar yang juga mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun mutunya. Pada tahun 2009 telah terjadi penambahan sekolah Taman Kanak-kanak sehingga jumlahnya menjadi 58 sekolah. Murid yang terdaft ar sebanyak 3.404 siswa dan diasuh sebanyak 298 guru. Berarti 1 orang guru harus menangani sebanyak 12 siswa. Kondisi yang sama ti dak terjadi pada sekolah dasar, jumlah Madrasah Ibti daiyah dan Sekolah Dasar di Kabupaten Karimun mengalami perubahan. Jumlah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibti daiyah di Kabupaten Karimun pada tahun 2009 ini mengalami peningkatan dari 139 menjadi 142. Murid Sekolah Dasar dan Madrasah Ibti daiyah berjumlah 28.403 siswa dengan tenaga pengajar sebanyak 2.056 guru. Berarti 1 orang guru mengajar sebanyak 14 siswa.
Indikator 2006 2007 2008 2009 2010*
Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas 152.795 157.414 154.113 160.119 148.075
Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yangDapat Membaca dan Menulis
145.155 149.543 146.407 152.433 140.975
Angka Melek Huruf 95 95 95 95,19 95,20
Rata-Rata Lama Sekolah 7,8 7,8 7,8 7,81 7,81
Tabel II.33.Perkembangan Indikator Pendidikan Kabupaten Karimun Tahun 2006-2010
*) Angka sementara, hasil SP 2010Sumber: BPS Karimun tahun 2010
-
79Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Selain upaya-upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pada sisi pelayanan dasar, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masih merupakan prioritas utama dalam seti ap kegiatan pembangunan. Pada tahun 2009 Angka Melek Huruf di Kabupaten Karimun telah mencapai 95,19 persen dan senanti asa meningkat pada tahun 2010. Sementara itu Rata-rata Lama Sekolah mencapai 7,81 tahun. Arti nya jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang belum dapat membaca dan menulis hanya 5 dari 100 orang penduduk. Sedangkan rata-rata pendidikan yang telah ditempuh oleh penduduk berusia 15 tahun keatas adalah setara kelas 2 SMP.
Berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk (Susenas) Tahun 2010, angka Parti sipasi Kasar (APK) pendidikan di Kabupaten Karimun untuk ti ngkat SD dan sederajat mencapai 106,58%, SMP sederajat 95,60%, dan SMA sederajat 65,49%. Sementara Angka Parti sipasi Murni (APM) untuk ti ngkat SD sederajat 85,65%, SMP sederajat 67,94%, dan SMA sederajat 47,47%.
Berdasarkan data jumlah penduduk Kabupaten Karimun menurut pendidikan yang ditamatkan khususnya berdasarkan data tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa untuk penduduk yang ti dak/belum tamat SD mengalami penurunan dari 46.794-45.769, sementara penduduk yang menamatkan SD/MI/sederajat mengalami penurunan dari 70.047-62.522. Sedangkan yang menamatkan SLTP/MTs/Sederajat berdasarkan data tahun 2008-2009 mengalami kenaikan dari 31.726-33.114. Berdasarkan data tersebut secara umum pendidikan yang ditamatkan berdasarkan kebijakan Wajib Belajar 9 tahun, mengalami peningkatan. Kenaikan ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah pendidikan yang ditamatkan untuk SLTA/
Tabel II.34.Perkembangan APK dan APM Kabupaten Karimun Tahun 2006-2010
Sumber : BPS Karimun tahun 2010
Jenjang Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010
APK SD/Paket A 109,81 111,26 94,48 107,34 106,58
APK SMP/MTs/Paket B 79,24 93,75 81,39 87,83 95,60
APK SMA/SMK/ MA/Paket C 62,93 68,85 71,69 74,44 65,49
APM SD/MI/Paket A 91,75 85,08 90,86 87,04 85,65
APM SMP/MTs/Paket B 63,66 62,58 65,56 62,62 67,94
APM SMA/SMK/ MA/Paket C 50,24 52,07 51,48 44,98 47,47
-
80 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Melihat atas kecenderungan data pendidikan yang ditamatkan diatas, maka perkiraan pendidikan yang ditamatkan penduduk di Kabupaten Karimun pada tahun 2010-2014 adalah untuk kategori ti dak/belum tamat SD diperkirakan akan mengalami penurunan, untuk pendidikan yang ditamatkan khususnya SD/MI/Sederajat, SLTP/MTs/sederajat (wajib belajar sembilan tahun) diperkirakan akan mengalami kenaikan seti ap tahun. Demikian halnya pendidikan yang ditamatkan untuk SLTA/MA/SMK/sederajat dan Diploma/Universitas juga diperkirakan mengalami kenaikan. Berikut ini adalah tabel perkiraan jumlah penduduk Kabupaten Karimun menurut pendidikan yang ditamatkan tahun 2010-2014
Tabel II.35.Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Pendidikan
Yang Ditamatkan Tahun 2006-2009
Tabel II.36.Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Karimun Menurut Pendidikan
Yang Ditamatkan Tahun 2010-2014
Pendidikan yang ditamatkan 2006 2007 2008 2009
Tidak/Belum Tamat SD 50.214 60.144 46.794 45.769
SD/MI/Sederajat 60.782 63.042 70.047 62.522
SLTP/MTs/sederajat 27.750 30.460 31.726 33.114
SLTA/MA/SMK/Sederajat 31.503 21.163 20.710 32.964
Diploma/universitas 2.958 3.632 5.832 7.444Jml Penduduk Usia 10+ 173.207 178.440 175.109 181.812
*) Angka sementara, hasil SP 2009
Sumber : Hasil Analisis
Pendidikan yang ditamatkan 2010 2011 2012 2013 2014
Tidak/Belum Tamat SD 39.868 39.141 38.081 37.631 37.027
SD/MI/Sederajat 58.679 60.470 62.289 64.282 66.003
SLTP/MTs/sederajat 32.125 34.166 37.132 40.512 42.416
SLTA/MA/SMK/Sederajat 30.556 31.605 32.080 31.406 32.749
Diploma/universitas 7.031 7.256 7.549 7.910 8.274
Jml Penduduk Usia 10+ 168.259 172.638 177.131 181.740 186.469
Peran tenaga pendidik dalam pengembangan pendidikan ti dak dapat diabaikan, opti malnya proses pendidikan tentu dipengaruhi antara lain jumlah rasio guru terhadap murid. Berdasarkan data jumlah guru dan murid di Kabupaten Karimun tahun 2006-2010, menunjukkan bahwa rasio jumlah guru dan murid dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK berada pada rentang 12-16. Lebih rinci perkembangan jumlah guru dan murid di Kabupaten Karimun tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber : BPS Karimun tahun 2009
MA/SMK/sederajat dan Diploma/Universitas. Lebih rinci uraian tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:
-
81Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Disamping tenaga pendidik, ketersediaan sekolah juga mempengaruhi kualitas pendidikan yang dihasilkan. Berdasarkan data ketersediaan sekolah tahun 2010 menunjukkan bahwa rasio paling ti nggi adalah ketersediaan gedung sekolah SLTA/MA/SMK/sederajat terhadap jumlah penduduk 16-18 tahun, dengan rasio 406. Situasi ini menuntut Pemerintah Kabupaten Karimun untuk mengembangkan sarana pendidikan berupa gedung SLTA/MA/SMK/sederajat secara maksimal tentu dengan memperhati kan pemerataan mengingat wilayah Kabupaten Karimun yang berupa kepulauan. Disusul dengan sarana pendidikan SLTP/MTs/sederajat. Berikut ini adalah tabel ketersediaan sekolah dan jumlah penduduk menurut kelompok umur tahun 2010.
Tabel II.38.Ketersediaan Sekolah dan Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2010
Tabel II.37.Perkembangan Jumlah Guru dan Murid di Kabupaten Karimun Tahun 2006-2010
*) Hasil Sensus Sekolah Tahun 2010Sumber : BPS Karimun tahun 2010
Ket. *) Data Sementara **) Hasil Sensus Sekolah Tahun 2010Sumber : BPS Karimun tahun 2010
No Jenjang Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010*
1 SD/MI
1.1 Jumlah guru 1.786 1.954 2.014 2.056 1.931
1.2 Jumlah Murid 27.755 28.057 28.249 28.403 28.590
1.3 Rasio 16 14 14 14 15
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah guru 699 770 848 874 777
2.2 Jumlah Murid 10.174 10.475 11.055 11.236 11.277
2.3 Rasio 15 14 13 13 15
3 SMA/MA/SMK
3.1 Jumlah guru 493 520 583 666 565
3.2 Jumlah Murid 6.327 7.133 7.959 8.024 8.641
3.3 Rasio 13 14 14 12 15
Kelompok Umur Jumlah Penduduk* Jumlah Gedung Sekolah** Rasio
7-12 tahun 25.371 142 179
13-15 tahun 12.045 56 215
16-18 tahun 10.561 26 406
Dilihat dari jumlah lulusan pada seti ap jenjang pendidikan di Kabupaten Karimun tahun 2008-2009 bervariati f, berdasarkan data yang tersedia menunjukkan bahwa jumlah lulusan paling rendah ada pada jenjang pendidikan SD hanya 13,34% dari jumlah siswa, disusul lulusan untuk jenjang SMU (19,95%), kemudian SLTP (24,60) dan SMK 26,34%.
-
82 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Perkembangan indikator lain pada tahun 2010, menunjukkan bahwa Angka Kemati an Bayi per 1000 kelahiran mencapai 17,82. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan standar nasional yaitu 40 per kelahiran hidup. Nilai AKB 17 per kelahiran hidup termasuk kategori angka kemati an hardrock yang sangat sulit untuk diturunkan ke depannya dalam hal jumlah. Sementara Angka Kemati an Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran mencapai 272,21.
II.2.2.2. Kesehatana. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)
Sementara itu dari sisi pembangunan sektor kesehatan, terdapat beberapa indikator utama diantaranya meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) pada tahun 2009 mencapai 69,87 tahun. Sementara itu persentase balita dengan gizi buruk juga menunjukkan adanya kenaikan menjadi 0,87 persen.
Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa 2008-2009 Jumlah Peserta UN Jumlah Lulusan 2008-2009
SD 28.364 3.785 3.785
SLTP 11.124 2.966 2.737
SMU 7.474 1.745 1.491
SMK 1.010 444 266
Tabel II. 39.Jumlah Lulusan Pada Setiap Jenjang Pendidikan di Kabupaten KarimunTahun 2008-2009
Tabel II.40.Perkembangan Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Karimun Tahun 2006-2010
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Karimun tahun 2010
Sumber : Profi l Kesehatan Provinsi kepulauan Riau 2005-2010
IndikatorTahun
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Kematian Bayi Usia Dibawah 1 Tahun 64 40 53 53 72
Jumlah Kelahiran Hidup 5,143 5,028 4,877 5,098 4,041
AKB 12,44 7,96 10,87 10,40 17,82
AKHB 987,56 992,04 989,13 989,60 982,18
Sementara jumlah lulusan terhadap peserta jumlah UN menunjukkan bahwa lulusan terti nggi berada pada jenjang SD (100%), kemudian SLTP (92,28), SMU (85,44%) dan SMK 59,91%. Lebih rinci uraian diatas, dapat dilihat dalam tabel berikut:
-
83Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Indikator kesehatan masyarakat juga dapat dilihat dari jumlah bayi lahir hidup, bayi lahir mati , dan bayi meninggal setelah lahir. Berdasarkan data yang dikeluarkan Puskesmas di Kabupaten Karimun tahun 2010 yang tersebar di 9 kecamatan, menunjukkan bahwa kecamatan yang memiliki angka bayi lahir hidup, bayi lahir mati dan bayi meninggal setelah lahir terendah adalah Kecamatan Durai, masing-masing 123, 1 dan 4; sementara kecamatan yang memiliki angka bayi lahir hidup, bayi lahir mati dan bayi meninggal setelah lahir terti nggi adalah Kecamatan Meral, masing-masing 819, 4 dan 16. Lebih deti l dapat dilihat dalam tabel berikut:
II.2.2.3. Kemiskinana. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah penti ng yang perlu
Tabel II.41.Perkembangan Beberapa Indikator Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2006-2010
Tabel II.42.Jumlah Bayi Lahir Hidup, Bayi Lahir Mati, dan Bayi Meninggal Setelah Lahir
menurut Puskesmas di Kabupaten Karimun Tahun 2010
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2010
Sumber : BPS Karimun tahun 2010
IndikatorTahun
2006 2007 2008 2009 2010
Angka Harapan Hidup (AHH) 69,70 69,76 69,81 69,87 69,90
Persentase Balita Dengan Gizi Buruk 0,15 0,32 0,58 0,87 NA
Angka Kematian Bayi (AKB) 9,70 8,88 10,87 10,40 17,82
Angka Kematian Ibu (AKI) 68,42 117,59 123,02 156,92 272,21
Puskesmas Bayi Lahir Hidup Bayi Lahir Mati Bayi Meninggal Setelah Lahir
01. Moro 383 5 7
02. Durai 123 1 4
03. Tanjung Batu 663 9 7
04. Tanjung Berlian 329 6 3
05. Sawang 318 8 3
06. Tanjung Balai 760 4 17
07. Buru 184 3 7
08. Meral 819 4 16
09. Tebing 462 1 8
Jumlah 4.041 41 72
2009 5.098 35 53
2008 4.877 32 53
2007 4.841 29 40
2006 5.566 35 54
-
84 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
ditangani oleh wilayah, demikian halnya Pemerintah Kabupaten Karimun. Salah satu variable untuk menilai ti ngkat kemiskinan sebuah wilayah antara lain dapat dilihat dari perbandingan data jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) dan jumlah Rumah Tangga Keseluruhan (RT). Berdasarkan hasil pendataan PSE tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah RTM terhadap keseluruhan RT adalah 19,01%, dimana jumlah terendah adalah Kecamatan Kundur Utara dengan persentase 9,31 dan jumlah terti nggi adalah Kecamatan Moro dengan persentase 33,02%. Sementara berdasarkan pendataan PPLS tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah RTM terhadap keseluruhan jumlah RT adalah 21,32%, dimana jumlah terendah adalah Kecamatan Karimun dengan jumlah 9,62% dan jumlah terti nggi adalah Kecamatan Buru dengan persentase 46, 30% atau hampir separuh penduduknya dalam kategori rumah tangga miskin. Berikut ini adalah tabel perbandingan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Jumlah Rumah Tangga Keseluruhan (RT) di Kabupaten Karimun tahun 2005 dan tahun 2008.
Tabel II.43.Perbandingan Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Jumlah Rumah Tangga Keseluruhan
(RT) di Kabupaten Karimun Hasil Pendataan PSE Tahun 2005 dan PPLS Tahun 2008
Sumber : BPS Karimun tahun 2009
Nama Kecamatan2005 2008
RTM Jumlah RT Persentase RTM Jumlah RT Persentase
Moro 1.256 3.804 33,02 1.939 5.301 36,58
Durai 201 1.167 17,22 393 1.677 23,43
Kundur 1.018 6.954 14,64 1.778 9.085 19,57
Kundur Utara 697 7.490 9,31 1.121 4.876 22,99
KundurBarat 873 3.615 24,15 1.320 4.246 31,09
Karimun 755 3.382 22,32 951 9.886 9,62
Buru 577 1.887 30,58 1.319 2.849 46,30
Meral 1.773 7.639 23,21 2.270 11.533 19,68
Tebing 565 4.650 12,15 613 5.450 11,25
Kabupaten Karimun 7.715 40.588 19,01 11.704 54.903 21,32
Sementara jika dilihat dari status kemiskinannya, jumlah rumah tangga sangat miskin berdasarkan data PSE 2005 di Kabupaten Karimun adalah 28,66 sementara berdasarkan pendataan PPLS tahun 2008 jumlah rumah tangga sangat miskinnya berjumlah 13,64%. Berikut ini tabel Jumlah
-
85Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karimun 2011-2016
Indikasi atas kemiskinan masyarakat juga dapat dilihat dari ti ngkat kelayakan rumah ti dak layak huni. Berdasarkan data tahun 2010 jumlah keluarga fakir miskin yang di Kabupaten Karimun yang tersebar di 9 kecamatan berjumlah 10.362 KK, dan yang mempunyai rumah ti dak layak huni berjumlah 830 KK sementara jumlah Keluarga Terasing (KAT) berjumlah 287 KK.
Jumlah fakir miskin terti nggi berada di Kecamatan Kundur, dengan jumlah 1.250 KK, untuk rumah tangga yang Berumah Tidak Layak Huni terti nggi di Kecamatan Moro dengan jumlah 271 KK, se