rous sarcoma virus pada ayam

11
TUGAS TERSTRUKTUR PENYAKIT INTERNAL INFEKSIUS ”ROUS SARCOMA VIRUS PADA AYAM” Oleh: Septin Maulidiyana 115130100111032 Navilla Yoni Afanin M 115130100111035 Dimas Amri 115130100111039 Rinda Wulandari 115130100111043 Tri Ratih Ayu 115130101111029 Abdul Mu’Thi 115130107111022 PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

Upload: navilla-y-afanin

Post on 19-Jan-2016

1.907 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tugas penyakit internal infeksius

TRANSCRIPT

Page 1: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

TUGAS TERSTRUKTUR PENYAKIT INTERNAL INFEKSIUS

”ROUS SARCOMA VIRUS PADA AYAM”

Oleh:

Septin Maulidiyana 115130100111032

Navilla Yoni Afanin M 115130100111035

Dimas Amri 115130100111039

Rinda Wulandari 115130100111043

Tri Ratih Ayu 115130101111029

Abdul Mu’Thi 115130107111022

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

PROGRAM KEDOTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

BAB I

PENDAHULUAN

Rous sarcoma virus (RSV) adalah sebuah pembangkit tumor pada avian

retrovirus. Diikuti dengan isolasi pada 1911, hal ini telah menjadi salah satu

retrovirus yang paling banyak di pelajari. Virus ini bergantung pada sintesi DNA

langsung pada RNA. Untuk penegakan infeksi, melalui proses reverse transkripsi.

Mereka merupakan agen kausatif dari kanker dan kelainan imun pada bnayak

spesies hewan.

RSV adalah Virus kelas VI berenvelope dengan genom RNA positif

memiliki DNA intermediet.

RSV memiliki tiga gen, yaitu :

- GAG - mengkodekan protein kapsid

- POL - mengkodekan reverse transcriptase

(gen Ini kehilangan gen ENV yang biasanya terlihat pada retrovirus

burung selama proses rekombinasi yang memungkinkan untuk

memperoleh SRC)

- SRC - mengkodekan kinase tirosin yang melekat pada gugus fosfat dengan

tirosin asam amino dalam protein sel inang.

Genom RSV memiliki pengulangan terminal yang memungkinkan integrasinya

ke dalam genom host dan juga over-ekspresi pada gen RSV.

Rous sarcoma virus muncul sebagai kanker endothelium limfatik dan

membentuk jaringan vaskular yang diisi dengan sel darah, memberikan tumor ini

karakteristik kemunculan seperti luka memar. Lesi Sarkoma berisi tumor sel

dengan karakteristik bentuk memanjang yang tidak normal dan disebut sel

spindle. Tumor ini sangat bersifat vaskular, berisi pembuluh darah tebal yang

tidak normal, yang membocorkan sel darah merah pada jaringan yang

mengelilinginya dan memberikan tumor warna gelapnya. Peradangan disekitar

tumor dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan. Diagnosis dapat hanya

dibuat oleh biopsi dan pemeriksaan mikrosokop, yang akan menunjukan

kehadiran sel spindle. Deteksi protein viral LANA pada sel mengkonfirmasi

diagnosis.

Page 3: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PEGERTIAN ROUS SARCOMA VIRUS

Rous sarcoma virus (RSV) adalah retrovirus dan merupakan oncovirus

pertama yang telah diteliti hal itu menyebabkan sarkoma pada ayam. Seperti

halnya dengan semua retrovirus, rous sarcoma terbalik mentranskripsi genom

RNA ke dalam cDNA sebelum integrasi ke dalam DNA inang. RSV adalah

kelas VI menyelimuti virus dengan arti positif RNA genom memiliki DNA

menengah. Genom RSV memiliki terminal mengulangi memungkinkan

integrasinya ke dalam genom host dan juga berlebih dari gen RSV.

RSV adalah Virus kelas VI berenvelope dengan genom RNA positif

memiliki DNA intermediet.

RSV memiliki tiga gen, yaitu :

- GAG - mengkodekan protein kapsid

- POL - mengkodekan reverse transcriptase

(gen Ini kehilangan gen ENV yang biasanya terlihat pada retrovirus

burung selama proses rekombinasi yang memungkinkan untuk

memperoleh SRC)

- SRC - mengkodekan kinase tirosin yang melekat pada gugus fosfat dengan

tirosin asam amino dalam protein sel inang.

Genom RSV memiliki pengulangan terminal yang memungkinkan

integrasinya ke dalam genom host dan juga over-ekspresi pada gen RSV.

Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat

diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat

tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis

sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori

yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam

sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan

kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel

tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan

tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang

Page 4: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous

Sarcoma Virus(RSV). Menggambarkan percobaan ini, Rous menyarankan

bahwa agen tumor-inducing adalah "organisme parasit satu menit"-virus.

Pada saat Rous melakukan penelitian ini, bagaimanapun, virus yang kurang di

pahami dan penyebab kanker bahkan lebih misterius. Itu lebih dari 50 tahun

kemudian, pada tahun 1966, bahwa pentingnya penemuan Rous yang diakui

dengan Hadiah Nobel.

2.2 DIAGNOSA

Diagnosis dapat dilakukan melalui uji molekuler yaitu Reverse

transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan imunohistokimia. RT-

PCR merupakan metode standar untuk mendeteksi transkripsi fusi spesifik

dan harus digunakan pertama ketika translokasi dicurigai. Imunohistokimia

dapat digunakan untuk mendeteksi protein gen fusi dalam sarcoma dengan

translokasi ketika satu bagian dari protein diekspresikan (Coindre, 2010).

Sarkoma tidak dapat disembuhkan, tetapi secara efektif dapat diredakan

untuk beberapa tahun dan hal ini adalah tujuan dari perawatan. Pada

Sarkomaaposi yang berhubungan dengan defisiensi imun atau supresi imun,

penanganan akibat system disfungsi system kekebalan tubuh dapat

memperlambat atau menghentikan perkembangan Sarkoma. Lesi akan

mengecil, dapat ditangani dengan ukuran seperti terapi radiasi atau krioterapi.

Penyakit yang lebih banyak yang menyebar, atau penyakit yang menyerang

organ internal, umumnya ditangani dengan terapi sistemik dengan alpha

interferon, liposomal antrasiklin atau paklitak sel.

2.3 PATOGENESA

RSV masuk ke dalam tubuh. Semua retrovirus memiliki gen (gag),

yang mengkode protein structural utama dari virion. Gen gag diterjemahkan

sebagai polyprotein yang mengarahkan pembentukan dan pelepasan partikel

virus. Selama atau setelah pembentukan tunas dari virus, polyprotein Gag

dibelah oleh protease virus sehingga menghasilkan protein structural internal

yang ditemukan pada retrovirus menular. Protein tersebut yaitu protein MA

Page 5: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

(matriks), CA (kapsid), dan NC (nukleokapsid). Pembelahan proteolitik

dikaitkan dengan penataan ulang struktur virus yang disebut sebagai

pematangan. Perubahan structural yang paling besar terlihat pada

pembentukan inti virus yaitu kumpulan besar dari selubung CA dan enzim

replikasi virus. Dalam kapsid, NC berhubungan erat dengan RNA dalam

pembentukan ribonucleoprotein (RNP) yang kompleks, yang merupakan

template untuk transkripsi sebaliknya. Inti retroviral kemudian masuk ke

dalam sitolasma sel hospes selama tahap awal infeksi (Kingston et al, 2000).

Tumor asli ditemukan dalam jaringan subkutan dari paktoral galur

murni ayam dewasa. Meskipun ayam yang normal namun rentan dan ayam

dengan tumor disimpan bersama-sama dalam waktu yang lama, tidak ada

kasus dari transmisi pertumbuhan tumor terjadi. Pertumbuhan sel tumor

selalu terdiri dari satu jenis sel yaitu sel-sel spindle (kumparan) dengan

sedikit vaskularisasi. Pembelahn sel biasanya amitosis namun mitosis sering

terjadi. Sel reksasa kecil terbentuk karena pembagian nucleus tanpa

pembelahan yang sesuai dari sitolasma, kadang terlihat, terutama daerah

pertumbuhan yang mengalami degenerasi (Rous, 1911).

Implantasi jaringan neoplastik ke dalam otot pectoral unggas yang

rentan menyebabkan munculnya nodul dengan segera. Nodul mengandung

banyak mucin, nekrosis coagulative tersebar luas, atau perubahan kistik

terjadi dan terjadi perdarahan. Kista dipenuhi oleh cairan serous, massa

semakin meluas ke otot dan jaringan ikat dan kulit, tetapi ulserasi jarang

terlihat. Pertumbuhan tumor menyebabkan emasiasi, mengantuk, dan mati

pada hospes. Dalam banyak kasus, organ viscera terutama pulmo, cor, dan

hepar merupakan lokasi metastasis (Rous, 1911).

2.4 PENGOBATAN

Pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh virus hanya bersifat

simptomatis atau hanya pada gejala gejala yang timbul seperti pemberian obat

obat golongan NSAID seperti analgesik dan antipirertik. Karena siifat dari

virus itu sendiri hanya akan sembuh apabila tubuh mampu melawan dengan

Page 6: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

sistem imunitasnya, semakin tinggi titer antibodinya maka semakin tinggi

proses penyembuhannya.

2.5 PENCEGAHAN

Seperti pada umumnya penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus

dapat dilakukan tindakan pencegahan yang umum seperti peningkatan

sistem biosecurity yang mencakup kebersihan kandang, kebersihan pada

tempat pakan serta biosaniitasi pada are kandang, begitu juga dengan

keberisihan dari manusia atau human vektor.

Tindankan yang selanjutnya juga dapat diberikan sebagai pencehgahan

penyakit ini adalah pemberian vaksin dari hasil inaktivasi virus sarcoma

yang berguna sebagai peningkatan kekebalan imunitas unggas dimana

vaksin ini akan berperan sebagai sel momory terhadap penyakit RSV,

seperti yang dilansir dari penelitian hak paten produksi dari saudara jacob

c holper, 1997.

Adapun cara pencegahan yang lain adalah memisahkan antara unggas

yang terkena penyakit RSV dengan yang sehat.

Dapat pula diberikan suplemen vitamin sebagai peningkatan kekebalan

imunitas unggas seperti suplemen vita stress, nopstress, dan juga biogreen

yang berisi vitamin dan penguat nafsu makan.

Page 7: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rous sarcoma virus (RSV) adalah sebuah pembangkit tumor pada avian

retrovirus. Virus ini memiliki tiga gen penting yaitu gen GAG, gen POL, dan

gen SRC. Apabila seekor ayam terinveksi virus ini, tidak ada obat spesifik

yang dapat menyembuhkannya. Terapi yang dilakukan hanya terapi

simptomatik saja.

Page 8: Rous Sarcoma Virus pada Ayam

DAFTAR PUSTAKA

Coindre JM, Aurias A. 2010. Molecular Biology of Sarcoma. Bulletin du cancer.

2010 Nov:97(11):1337-45

Kingston RL, Ostendorp TF, Eisenmesser EZ, Schatz GW, Vogt VM, Post CB,

Rossmann MG. 2000. Structure and Self-Association of The Rous

Sarcoma Virus Capsid Protein. Research article. (8) : 6

Rous, Peyton. 1911. A Sarcoma of The Fowl Transmissible by an Agent

Separable From The Tumor Cells. J. Exper. Med. Xii. 696