rmk yudha adhitya f0311123
TRANSCRIPT
RANGKUMAN MATERI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Disusun untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Internasional
Disusun oleh :
Yudha Adhitya
F0311123
Akuntansi Internasional / B
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
1
2013
2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Perkembangan
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat.
Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh
pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha,
akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan
informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya
untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna. Jika
informasi dapat diandalkan dan bermanfaat, maka sumber daya yang terbatas
dapat dialokasikan optimal. Akuntansi internasional memiliki peranan yang
serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah
untuk perusahaan multinasional (multinational company-MNC) dengan transaksi
dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna laporan di negara lain.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar
pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun lokal pada negara
tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses
akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi,
perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,sistem hukum,nilai mata
uang,tingkat inflasi lokal, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan
operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Akuntansi mencakup
beberapa proses yang luas :
1. Pengukuran
2. Pengungkapan
3. Auditing
3
Ada delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam
perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial,
dan kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya dan perkembangan aktuntansi
mulai digali lebih lanjut.
1. Sumber pendanaan.
2. Sistem hukum.
3. Perpajakan.
4. Ikatan Politik Dan Ekonomi.
5. Inflasi.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi.
7. Tingkat Pendidikan.
Sudut pandang Sejarah
Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447).
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis
buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun
hampir disemua negara eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca
memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi
transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku
memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
4
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris
yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik
yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi
Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran
Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia,
Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di
Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia
II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang
melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Namun demikian,
akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya makin
internasional. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk
mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan proses auditing
di seluruh dunia makin intensif dilakukan.
Sudut Pandang Kontemporer
Kemajuaan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam
ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak
lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara gobal
dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi, makin
dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun, di mana saja di dunia
yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu
bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi
karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka
digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari
pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
5
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
Saat ini bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan
meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian
sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang
dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau alians strategi.
Terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap investasi
asing, secara langsung arus investasi asing meledak ke negara-negara berkembang
sejak awal tahun 1990-an. Hal ini menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari
bahwa negara tuan rumah (host countries) menjadi lokasi investasi yang menarik.
Pada tingkat perusahaan, aktivitas investasi langsung terlihat dengan adanya
pengungkapan segmen perusahaan dan daftar kepemilikan saham pada perusahaan
afiliasi.
Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat
standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar
modal seluruh dunia. Federasi Pasar Modal Dunia ( World Federation of
Exchanges ) melaporkan bahwa perusahaan domestik mencatatkan sahamnya
meningkat di beberapa pasar dan menurun dibeberapa pasar lainya selama masa-
masa dekade sekarang, yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang
juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan
beberapa perusahaan yang terkait.
Faktor-faktor yang relevan dalam memilih Pasar Luar Negeri :
1. Sejauh mana minat terhadap perusahaan, ditunjukan oleh jumlah
partisipasi analis keuangan dan investor dalam sebuah pasar.
2. Tingkat aktivitas perdagangan pada bursa efek.
3. Kemudahan untuk meningkatkan jumlah modal. Beberapa wilayah
yurisdiksi memiliki daftar yang rumit atau ketentuan pelaporan yang
6
berlaku mungkin sulit atau tidak mungkin dipenuhi oleh perusahaan yang
lebih kecil.
4. Ketersediaan modal di suatu pasar.
5. Reputasi Bursa Efek.
6. Sejauh mana keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan
menciptakan identitas mereknya di pasar tertentu.
7. Seberapa jauh lingkungan regulasi dan bahasa suatu pasar mirip dengan
yang ada di pasar atau negara asal perusahaan.
8. Seberapa jauh investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau
yang sukarela terhadap proporsi portofolio investasi mereka yang dapat
mereka miliki dalam bentuk surat berharga.
9. Apakah sifat dan kegiatan investor di pasar tersebut?
10. Bagaimana kemungkinan suatu perusahaan akan diharuskan untuk
mencatatkan sahamnya di pasar lokal sehingga dapat melakukan merger
atau akuisisi di suatu negara tertentu?
11. Apakah terdapat kebutuhan bagi saham yang dicatatkan pada pasar lokal
untuk digunakan dalam program opsi saham karyawan?
7
AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA
Pendahuluan
Akuntansi komparatif Amerika dan Asia membahas akuntansi dari lima
Negara, dua di benua Amerika (Meksiko dan Amerika Serikat) serta tiga di benua
Asia (Cina, India, dan Jepang). Amerika Serikat dan Jepang memiliki tingkat
perkembangan ekonomi yang tinggi, sementara Meksiko, Cina, dan India
memiliki peekonomian yang baru muncul. Dibandingkan negara-negara lain,
Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi
perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional. Jepang menjadi Negara
dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis
terbesar dunia. Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Committee).
Sistem Akuntansi Nasional Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur badan sektor khusus Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board-FASB), akan tetapi
yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah
agensi kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange
Commision -SEC).
Standar Akuntansi secara historis telah ditetapkan oleh American Institute
of Certified Akuntan Publik (AICPA) tunduk pada Securities and Exchange
Commission peraturan. The AICPA pertama kali membuat Komite Prosedur
Akuntansi pada tahun 1939, dan diganti bahwa dengan Prinsip Akuntansi Dewan
pada tahun 1951 . In 1973, the Accounting Principles Board was replaced by the
Financial Accounting Standards Board (FASB) under the supervision of the
Financial Accounting Foundation with the Financial Accounting Standards
Advisory Council serving to advise and provide input on the accounting
standards. Other organizations involved in determining United States accounting
standards include the Governmental Accounting Standards Board (GASB),
formed in 1984, and the Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).
Pada tahun 1973, Dewan Prinsip Akuntansi digantikan oleh Dewan Standar
8
Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan Yayasan Akuntansi
Keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan Dewan Pertimbangan melayani
untuk menasihati dan memberikan masukan pada standar akuntansi. Organisasi-
organisasi lain yang terlibat dalam menentukan standar akuntansi Amerika Serikat
meliputi Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan (GaSb), terbentuk pada tahun
1984, dan Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB). As
international and US GAAP standards have converged, the International
Accounting Standards Board which produces International Financial Reporting
Standards (IFRS) has become important. Sebagai internasional dan US GAAP
standar telah berkumpul, maka Dewan Standar Akuntansi Internasional yang
memproduksi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) telah menjadi
penting.
Sistem Akuntansi Nasional Meksiko
Meksiko adalah negara dengan penduduk berbahasa Spanyol terbanyak di
dunia dan negara dengan populasi terbesar kedua di Amerika Latin. Meksiko
memiliki free-market ekonomi yang besar. Perusahaan milik pemerintah
menguasai industri perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta
mendominasi pabrik, konstruksi, tambang, hiburan, serta industri pelayanan.
Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri
yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an
membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan
memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling
penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
(North American Free Trade Agreement - NAFTA ) yang ditandatangani dengan
Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994. Seperti Brazil, Meksiko memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan pemungut pajak. Sistem resmi
Meksiko yang berasal dari Prancis adalah faktor yang lebih disukai. Sejak
pembentukan persetujuan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA / North
America Free Trade Agreement). Pertumbuhan ekonomi Meksiko telah
meningkat. Tetapi dengan negara internasional lainnya menjadi lebih menonjol
pada arena global, penting bagi Meksiko untuk mengakses pendanaan. Meksiko
9
memerlukan keterbukaan dalam kerjasamanya sebagai tujuan untuk mencapai
perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.
Sistem Akuntansi Nasional Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang mennggambarkan adanya
percampuran pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang
terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan
perusahaan di Jepang, memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama
abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman; pada paruh
kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini, pengaruh badan Badan
Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan
besar terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat
standar akuntansi.
Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus memahami
budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat
tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Kesadaran kelompok dan
saling ketergantungan dalam hubungan pribadi dan perusahaan berlawanan
dengan hubungan independen yang wajar diantara individu-individu dan
kelompok di negara-negara barat. Perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas
saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain.
Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang
meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Bank seringkali menjadi bagian dari
kelompok industri besar ini.
Bank biasanya hanyalah bagian dari grup ini. Penggunaan kredit bank dan
modal utang yang meluas untuk membiayai perusahaan besar terbilang sangat
banyak bila dilihat dari sudut pandang barat dan manajemen perusahaan terutama
lebih bertanggung jawab kepada bank dan lembaga keuangan lainnya,
dibandingkan kepada para pemegang saham. Pemerintah pusat juga
memberlakukan kontrol ketat atas berbagai aktivitas usaha di Jepang, yang berarti
kontrol birokrasi yang kuat dalam masalah-masalah usaha, termasuk akuntansi.
10
Pengetahuan mengenai kegiatan usaha utamanya terbatas pada perusahaan dan
pihak dalam lainnya seperti bank dan pemerintah.
Bentuk bisnis keiretsu ini, sedang dalam perubahan seiring dengan
reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi
yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pergerakan
ekonomi Jepang juga disebabkan oleh review standarisasi laporan keuangan
Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa
buruknya perusahaan di Jepang. Sebagai contoh:
1. Hilangnya konsolidasi standarisasi menyebabkan adanya perusahaan
jepang yang menutupi kerugian operasional dalam usaha gabungan.
2. Kewajiban pensiun dan pesangon hanya diakui sebesar 40% dari
jumlah pinjaman karena hal itu merupakan batas pengurang pajak
mereka.
3. Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar.
Akuntansi BigBang mulai ditunjukkan di akhir 1990-an untuk menciptakan
perekonomian Jepang yang sehat sehingga perusahaan menjadi lebih transparan
dan membawa Jepang kearah standarisasi sosial.
Sistem Akuntansi Nasional Cina
Pada akhir 1970-an, pemimpin Cina memulai menggerakkan ekonomi dari
program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namukn
masih dalam kendali partai komunis. Untuk meraih semua ini, mereka berpindah
ke sistem kepemilikan yang bertanggungjawab dalam pertanian daripada
kolektivisme kuno, meningkatkan wewenang pejabat lokal dan manajer pabrik
industri, memperbolehkan perluasan berbagai perusahaan kecil skala dalam
bidang jasa dan manufaktur kecil, dan menerapkan ekonomi terbuka untuk
meningkatkan perdagangan dan penanaman modal asing. Pada tahun 1993,
kepemimpinan Cina menyetujui reformasi jangka panjang lagi yang dimaksud
supaya memberikan fleksibelitas yang lebih pada institusi yang berorientasi pasar.
Ciri-ciri penting mencakup pembagian sistem kepemilikan saham, privatisasi dan
11
pengembangan penukaran saham terorganisisr, dan pendaftaran saham perusahaan
Cina dalam bursa saham Barat. Meskipun demikian, perusahaan milik negara
masih mendominasi banyak kunci industri pada apa yang orang cina sebut
“ekonomi pasar sosialis”, yaitu ekonomi berencana dengan adaptasi pasar.
Akuntansi di Cina memiliki sejarah yang panjang. Berfungsi dalam peran
pemeliharaan yang bisa terkuak mulai abad 2200 SM, selama dinasti Hsiu, dan
dokumen-dokumennya menunjukkan bahwa akuntansi telah digunakan untuk
mengukur kekayaan dan membandingkan pencapian diantara pejabat kerajaan dan
pangeran dinasti Xia (2000-1500 SM). Confucius muda (551-479SM) dulunya
adalah seorang manajer gudang dan tulisan-tulisannya menyebutkan bahwa
pekerjaannya meliputi pembukuan-mencatat resep dan pembiayaan saat itu.
Diantara ajaran-ajaran Confisius merupakan suatu kewajiban untuk
mengumpulkan bukti-bukti sejarah dan catatan pembukuan sebagai bagian dari
sejarah.
Karakteristik dasar akuntansi Cina dimulai sejak pembuatan RRC pada
tahun 1949. Cina menerapkan program ekonomi yang sangat terpusat,
memperlihatkan prinsip dan pola Marxis meniru sistem kesatuan Soviet. Negara
mengendalikan kepemilikan, hak guna, dan distribusi untuk seua sarana produksi,
dan memberlakukan pelaksanaan dan pengendalian ekonomi yang disiplin.
Produksi menjadi prioritas utama perusahaan milik negara. Berdasarkan sistem
ini, tujuan akuntansi adalah memenuhi kebutuhan negara untuk program dan
pengendalian ekonomi. Susunan persamaan standar akuntansi telah dikembangkan
supaya menyatukan informasi ke dalam perencanaan ekonomi nasional. Sistem
akuntansi yang seragam terpusat berisikan semua aturan akuntansi yang
dimandatkan pada perushaan milik negara seluruh negeri.
Pelaporan keuangan terjadwal dan lengkap. Fitur utamanya adalah
orientasi pengaturan dana di mana dana berarti properti, barang, dan material yang
digunakan dalam proses produksi. Pelaporan keuangan ditekankan adanya neraca,
yang merefleksikan sumber daya dan penggunaan dana. Sistem ini berfokus pada
pemeliharaan dan akuntabilitas, atau pemenuhan produksi dan tujuan lainnya.,
sebagaimana penyatuan regulasi dan kebijakan pemerintah. Akuntansi
12
menekankan pada perhitungan kuantitas dan membandingkan biaya dan kuantitas.
Walaupun akuntansi lebih fokus pada manajerial daripada objek finansial,
berperan dalam pembuatan keputusan oleh manajer perusahaan individu yang
merupakan cabang dari otoritas pusat.
Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hibrid, dimana
negara mengontrol komoditas dan industri strategi, sementara industri lainnya
seperti perdagangan dan sektor swasta ditumbuhkan dengan sistem berorientasi
pada pasar. Reformasi ekonomi yang terjadi menyangkut privatisasi, termasuk
konversi dari perusahaan milik negara menjadi perusahaan saham gabungan.
Peran pemerintah telah berubah dari pengaturan makro dan mikro ekonomi
menjadi satu pengaturan level mikro saja. Standar akuntansi diperlukan untuk
memperlihatkan realita baru ini.
Sistem Akuntansi Nasional India
India berada di belahan benua Asia Selatan, dengan Pakistan di sebelah
barat, Cina, Nepal dan Bhutan di sebelah utara, dan Bangladesh sebelah timur.
Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan
bergaya program sosial pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor.
Produksi ekonomi telah berubah dari pertanian, kehutanan, perikanan, dan
manufaktur tekstil dengan beragam industri berat dan transportasi. Akan tetapi,
kurangnya persaingan berakibat pada rendahnya kualitas produk dan inefisiensi
dalam produksi. Menghadapi krisis ekonomi, pemerintah mulai melaksanakan
ekonomi terbuka pada tahun 1991. Reformasi ekonomi pasar diadopsi sejak saat
itu, termasuk privatisasi industri pemerintah, pembebasan investasi asing dan
rezim bursa, pengurangan tarif dan hambatan perdagangan lainnya, perubahan
dan modernisasi sektor keuangan, penyesuaian kekuasaan pemerintah secara
signifikan dan kebijikan fiscal, serta penjagaan hak intelektual. Akan tetapi,
sebagian besar industri berat masih dimiliki pemerintah, dan tarif tinggi serta
membatasi investasi asing langsung masih terjadi, sektor jasa telah terbukti
menjadi sektor india yang paling dinamis pada saat itu, dimana telekomunikasi
dan teknologi informasi memiliki pertumbuhan yang pesat. Kebanyakan
pengamat sepakat bahwa perubahan lebih jauh dan investasi modal tambahan
13
dalam infrastruktur lebih dibutuhkan supaya india menjadi pemain ekonomi
terpandang.
14
KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA
Konvergensi IFRS di indonesia akan berdampak terhadap berbagai hal salah
satunya adalah berdampak pada sistem akuntansi dan pelaporan.
Pengukuran
Dampak IFRS terhadap sistem akuntansi dan pelaporan adalah
1. Peningkatan penggunaan nilai wajar (fair falue)
Tandar IFRS banyak menggunakan nilai wajar, terutama untuk properti
investasi, beberapa aset tak berujud, aset keuangan dan aset biologis. Diperlukan
sumber daya yang kompeten untuk menentukan nilai wajar atau bahkan perlu
menyewa jasa konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang tidak memiliki nilai
pasar aktif.
2. Penggunaan estimasi dan “judgement”
Akibat karakteristik IFRS yang lebih berbasis prinsip akan banyak
dibutuhkan “judfement” untuk menentukan bagaimana suatu transaksi keuangan
dicatat.
Pengungkapan
Persyaratan pengungkapan lebih banyak dan lebih rinci
IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang resiko baik
kualitatif maupun kuantitatif. Pengungkapan dalam laporan keuangan harus
sejalan dengan data/informasi yang dipakai untuk pengambilan keputusan yang
digunakan oleh manajemen.
Laporan keuangan menurut IFRS terdiri dari (IAS1.8)
1. Pernyataan Posisi Keuangan
2. Pernyataan Pendapatan Komprehensif atau dua laporan terpisah yang
terdiri dari suatu Laporan Laba Rugi dan terpisah Pernyataan Pendapatan
15
Komprehensif, yang menyatukan Laba atau Rugi pada laporan laba rugi
terhadap total pendapatan komprehensif
3. Pernyataan Perubahan Ekuitas (SOCE)
4. Pernyataan atau Arus Kas Laporan Arus Kas
5. Catatan, termasuk ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
Informasi komparatif diperlukan untuk periode pelaporan sebelumnya (IAS 1,36).
Sebuah entitas mempersiapkan rekening IFRS untuk pertama kalinya harus
menerapkan IFRS secara penuh untuk periode berjalan dan komparatif walaupun
ada pengecualian transisi (IFRS1.7).
Pada tanggal 6 September 2007, IASB menerbitkan revisi IAS 1 Penyajian
Laporan Keuangan. Perubahan utama dari versi sebelumnya adalah untuk
mensyaratkan bahwa suatu entitas harus:
1. Hadir semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (yaitu, 'pendapatan
komprehensif') baik dalam satu Laporan pendapatan komprehensif atau
dalam dua pernyataan (pernyataan pendapatan yang terpisah dan laporan
pendapatan komprehensif). Komponen dari pendapatan komprehensif tidak
dapat disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas.
2. Menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) pada awal periode komparatif
paling awal dalam satu set lengkap laporan keuangan ketika entitas
menerapkan standatd baru.
3. Menyajikan laporan arus kas.
4. Melakukan pengungkapan yang diperlukan dengan cara catatan.
Revisi IAS 1 yang efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2009. Awal adopsi diperbolehkan.
Dalam penyusunan dan penyajian atas laporan keuangan, terdapat suatu
konsep atau pedoman yang mendasari hal tersebut sehingga laporan keuangan
yang dihasilkan dapat memenuhi ekspektasi kebutuhan penggunanya. Konsep ini
16
disebut sebagai Kerangka Konseptual. Kerangka kerja konseptual berfungsi
sebagai acuan bagi komite penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor,
serta pemakai laporan keuangan. Kerangka kerja konseptual penting untuk
meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas
pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan.
Selain itu, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat
jika mengacu pada kerangka konseptual yang ada.Kerangka kerja konseptual
untuk pelaporan keuangan terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah
tujuan (objectives) yang mengidentifikasi tujuan dan sasaran akuntansi serta
merupakan bangunan inti dari kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua
terdapat karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat
informasi akuntansi berguna, dan unsur-unsur (elements)laporan keuangan (aset,
liabiltas,ekuitas,pendapatan dan beban). Sedangkan pada tingkat ketiga terdapat
konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition)
yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar
akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang
menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi, sedangkantujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah
menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang bermanfaat bagi
yang telah menjadi maupun yang potensial investor, pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dalam pembuatan keputusan tentang penyediaan sumber daya
entitas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Suatu laporan keuangan
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat
diperbandingkan. Namun demikian, perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Dalam rangka penyajian laporan keuangan
17
Perusahaan, salah satu pihak pengguna laporan yang harus dipertimbangkan
adalah investor.
Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 ( Revisi2009 ) , Laporan
Keuangan Dasar (basic financial statement) terdiri dari: (1) Laporan Posisi
Keuangan; (2) Laporan Laba-Rugi Komprehensif; (3) Laporan Arus Kas; (4)
Laporan Perubahan Ekuitas ; (5) Catatan atas Laporan Keuangan.
Pelaporan Keuangan (financial reporting) merupakan “financial statement
plus”, karena terdiri dari: (1) Laporan Keuangan Dasar (basic financial statement)
; (2) Informasi Pelengkap, misalnya informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (SAK 2009) ; (3) Sarana
pelaporan keuangan lainnya, contohnya: analisis dan diskusi manajemen, surat
kepada pemegang saham.
Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan Perusahaan
dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan
yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan
penuh (full disclosure), sehingga dapat memberikan kualitas penyajian dan
pengungkapan yang memadai bagi pengguna informasi yang disajikan dalam
pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan harus
cukup informatif untuk mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang
pemakai yang berpengetahuan. Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure)
mengakui bahwa penyajianinformasi dalam laporan keuangan baik jumlah
maupun sifat, harus memenuhi kaidah keseimbangan antara manfaat dan
biaya.Jadi, pelaporan keuangan (financial reporting) lebih luas daripada laporan
keuangan (financial statement). Karena, dalam pelaporan keuangan perusahaan
dapat sekaligus melaporkan hal-hal di luar akuntansi.
Dampak Konvergensi Ifrs Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan
Beberapa dampak yang terjadi atas konvergensi IFRS terhadap kualitas
penyajian Pelaporan Keuangan, akan dijelaskan lebih rinci dari dalam
perspektif kualitatif:
18
1. Perubahan konsep dari rule based ke principle based
Principle based mengandung makna bahwa standart akuntansi tidak
bersifat ketat atau rigid, melainkan hanya memberikan prinsip-prinsip
umum standar akuntansi yang harus diikuti untuk memastikan pencapaian
kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan dan
objektif, sedangkan rule based mengandung makna bahwa untuk
mencapai kualitas informasi tertentu yang relevan, dapat diperbandingkan,
dan objektif, standar akuntansi harus bersifat ketat dan rigid.
2. Peran Profesional Judgement lebih dibutuhkan
Peralihan menuju principle based standar mempunyai arti standar
akuntansi yang akan kita gunakan menjadi lebih bersifat fleksibel karena
aturan-aturan yang detail sudah disederhanakan kedalam beberapa prinsip-
prinsip dasar saja. Fleksibilitas dari IFRS inilah yang menjadikan
peran professional judgement lebih dibutuhkan baik dalam hal
mempersiapkan laporan keuangan maupun dalam hal pengauditan. Dan
hal terpenting yang harus kita lakukan adalah bahwa semua dokumen
serta proses Profesional Judgement itu harus didokumentasikan.
3. Penggunaan Fair Value Accounting
Fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas
dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau
penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar
mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.Sehingga dengan
adanya fair value accounting maka penyajian atas pelaporan keuangan
untuk nilai aset dan instrumen keuangan tercatat pada nilai sebenarnya
atau wajar sesuai dengan kondisi pasar. Sehingga kualitas yang dihasilkan
atas laporan keuangan menjadi dapat diandalkan.
4. Keterlibatan pihak ketiga dalam penyusunan laporan keuangan
Dengan adanya konvergensi IFRS, menyebabkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan penilaian dan pengukuran menjadi penting, sehingga
kebutuhan atas adanya pihak ketiga didalam penyusunan laporan keuangan
sangat besar. Karena laporan keuangan mewajibkan untuk diungkapkan secara
19
menyeluruh agar transparansi menjadi suatu hal penting bagi pengguna
laporan keuangan.
20
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN “Laporan Keuangan
berbasis SAK IFRS”
Perkembangan Pengungkapan
Perbedaaan dan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh
perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris
Raya, dan Negara bagian Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa
dalam menyediakan keuangan perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua
pasar ini, kepemilikan cenderung menyebar di antara para pemegang saham, dan
proteksi investor sangat ditekankan. Investor dari pihak institusi memainkan peran
yang berkembang di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan
meningkatkan nilai pemegang saham. Pengungkapan publlik yang telah maju
dalam merespons akuntabilitas perusahaan kepada masyarakat luas. Di negara-
negara lainnya (Seperti Prancis, Jerman, Jepang, dan berbagai negara dengan
pasar yang baru muncul), pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank (dan
atau pemiliknya keluarga) secara tradisional telah menjadi sumber keuangan
utama perusahaan.
Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Forst dan Lang membahas dua objek investor berorientasi pasar : perlindungan
investor dan kualitas pasar
Proteksi Investor. Investor dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan
pelaksanaan dan pengawasan peraturan pasar. Kecurangan mencegah adanya
penawaran publik, perdagangan, pemilihan, dan sekuritas penawaran.
Informasi keuangan dan non keuangan yang bisa dibandingkan telah
ditemukan sehingga investor bisa membandingkan perusahaan area industri
dan negara.
Kualitas Pasar. Pasar adalah adil, tersusun, efisien, dan bebas dari
penyalahgunaan dan perbuatan jahat. Keadilan pasar dipromosikan dengan
aksen informasi yang wajar dan kesempatan berdagang. Efisiensi pasar
21
berkembang dengan meningkatkan likuiditas dan mengurangi biaya transaksi.
Kualitas pasar ditandai dengan kepercayaan investor dan mereka memfasilitasi
pembentukan modal. Harga mencerminkan persepsi nilai investor tanpa
keputusan sewenang-wenang atau berubah-ubah.
Forst dan Lang juga mengulas 4 prinsip pada investor yang berientasi pasar yang
harus dijalankan
1. Keefektifan biaya. Regulasi biaya pasar sebaiknya dibandingkan dengan
keuntungan sekuritasnya.
2. Fleksibilitas dan kebebasan pasar. Regulasi tidak seharusnya menghalangi
kompetisi dan evolusi pasar.
3. Laporan keuangan transaparan dan pengungkapan pengungkapan menyeluruh.
4. Perlakuan setara perusahaan domestik dan asing.
Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan
Pada bagian ini kita fokus pada :
1. Pengungkapan terhadap informasi ke depan
2. Segmen pengungkapan
3. Pelaporan tanggung jawab sosial
4. Pengungkapan khusus untuk laporan keuangan non domestik
5. Pengungkapan pengaturan perusahaan
6. Pengungkapan dan laporan usaha internet
Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan yang tinggi yang
relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Dalam hal ini, istilah informasi progresif
meliputi
22
1. Perkiraan pendapatan, laba(rugi), arus kas, pengeluaran modal, dan hal-hal
keuangan lainnya.
2. Tujuan Informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi di masa depan yang
tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiskal dan
proyeksi jumlah.
3. Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.
Pengungkapan Segmen
Investor dan analis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan
segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembag. Internasional
Financial Reporting Standards mencakup laporan keuangan segmen yang sangat
lengkap, seperti halnya standar akuntansi diberbagai negara. Pengungkapan
segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana
bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu, alur produk dan wilayah
di dunia memiliki risiko yang beraga, pengembalian, dan kesempatan. Pemisahan
jalur usahan dan area geografis harus membuat penilaian yang lebih terpapar
tentang keseluruhan perusahaan.
Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan
komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran
pegawai, komunitas sosial dan lingkungan. Hal ini mencerminkan sebuah
kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan
tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka seperti halnya laporan
keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham.
23
AKUNTANSI ASET DAN LIABILITY
Properti Investasi
Properti investasi dibahas dalam PSAK 13 revisi 2011. Properti investasi
adalah (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua duanya)
yang dikuasai oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk :
Digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa atau untuk
tujuan administratif atau
Dijual dalam kegiatan sehari-hari
Contoh properti investasi:
Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan
bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari.
Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya belum ditentukan
Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :
Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan
properti investasi akan mengalir ke entitas; dan Biaya perolehan properti
investasi dapat diukur secara andal
Persediaan
Persediaan diatur dalam PSAK 14 yang diadopsi dari IAS 2. Persediaan
adalah aktiva : Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan /
supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Persediaan
24
diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the
lower of the cost and net realizable value). Biaya persediaan meliputi : Biaya
pembelian, Biaya konversi, Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada
dalam kondisi dan tempat yagn siap untuk dijual atau dipakai (present location
and condition), Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak
lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak dan Biaya
konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi
dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara
sistematis. Biaya yang dikeluarkan dari persediaan :
Jumlah pemborosan yang tidak normal
Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses
produksi sebelum tahap produksi berikutnya
Biaya administrasi dan umum
Biaya penjualan
Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya standar, Metode eceran (retail)
dapat digunakan bila hasilnya mendekati biaya historis. Persediaan yang dibeli
dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga.
Properti, Pabrik Dan Peralatan
Dalam akuntansi keuangan, aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya
perolehan, dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui
penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama
dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Hal ini
menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk
tujuan yang dimaksudkan. Permasalahan tersebut akan dianalisis pada bagian-
bagian berikut.
1. Akuisisi Peralatan Baru
2. Nilai Buku Kotor
3. Disposisi Aktiva
4. Penyusutan Anuitas
25
5. Metode Penilaian Yang Lain
6. Aset-aset yang Disewa gunausahakan
7. Aktiva yang Menganggur
8. Aktiva Tidak Berwujud
Kepentingan Aset Usaha
IAS 31 Partisipasi dalam Ventura Bersamayang dikeluarkan tanggal 1
Januari 2009Ekstrak ini disusun oleh IASC Yayasan staf dan belum disetujui oleh
IASB. Untuk persyaratan referensi harus dilakukan untuk Standar Pelaporan
Keuangan Internasional.
Standar ini harus diterapkan dalam akuntansi bagian partisipasi dalam usaha
bersama dan pelaporan usaha patungan aset, kewajiban, penghasilan dan beban
dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk
yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. Namun, tidak berlaku
untuk venturer kepentingan dalam entitas dikendalikan bersama oleh:
a. modal ventura organisasi, atau
b. reksa dana, reksa dana dan entitas yang sama termasuk investasi terkait
dana asuransi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai nilai
wajar melalui laporan laba rugi atau diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk perdagangan dan dicatat sesuai dengan IAS 39 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Perusahaan patungan adalah perjanjian kontraktual dimana dua pihak atau lebih
melakukan suatu kegiatan ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama.
Pengendalian bersama adalah berbagi kontrak yang disepakati kendali atas
ekonomi aktivitas, dan hanya ada ketika keputusan keuangan dan operasional
strategis yang berkaitan dengan kegiatan memerlukan bulat persetujuan dari
kontrol berbagi pihak (venturer). Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur
keuangan dan kebijakan operasi dari suatu kegiatan ekonomi untuk memperoleh
manfaat dari itu.
Venture adalah pihak perusahaan patungan dan memiliki pengendalian
bersama atas bahwa perusahaan patungan. Perusahaan patungan mempunyai
berbagai bentuk dan struktur. Standar ini mengidentifikasi tiga jenis luas-bersama-
26
sama operasi dikontrol, dikendalikan bersama aset dan dikendalikan bersama
entitas-yang biasanya digambarkan sebagai, dan memenuhi definisi, usaha
patungan.
Investasi Pada Entitas Asosiasi Psak 15
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti
persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan
merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau
mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya
melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee.Pengaruh signifikan
dibuktikan dengan cara:
Keterwakilan dlm dewan direksi/komisaris
Partisipasi dlm proses pembuatan kebijakan
Adanya transaksi material antara investor dengan investee
Pertukaran personel manajerial
Penyediaan informasi teknis pokok
Apabila entitas memiliki hak suara potensial maka dipertimbangkan dalam
penilaian pengaruh signifikan.
� Entitas kehilangan pengaruh signifikan atas investee ketika entitas
kehilangan kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan
dan operasional investee.
Aset Tidak Berwujud
Ada banyak jenis item aset tak berwujud, yang umumnya adalah dalam kategori
berikut :
Kekayaan intelektual
Lisensi
Pengetahuan pasar
Penerapan proses atau sistem
27
Pengetahuan ilmiah atau teknis
Merek dagang
Jika item tidak berwujud memenuhi kriteria dapat di identifikasi, dapat
mengendalikan sumberdaya, dan dapat memberikan manfaat ekonomi masa
depan, maka dapat dicatat sebagai aset. Jika tidak memenuhi semua kriteria
tersebut, maka akui setiap biaya yang dikeluarkan untuk memeroleh atau
menghasilkan item tak berwujud itu ketika biaya tersebut dikeluarkan.
Item yang tak berwujud harus memenuhi semua kriteria berikut agar dapat dicatat
sebagai aset :
Kendali. Entitas tertentu memiliki kekuasaan untuk mendapatkan manfaat
ekonomi masa depan yang dihasilkan oleh aset tertentu, dan dapat
membatasi akses entitas lain ke manfaat itu. Kendali ini biasanya
ditunjukan dengan memiliki hak hukum atas item, seperti hak cipta, paten,
atau hambatan atas perjanjian dagang.
Manfaat ekonomi masa depan. Item tertentu menghasilkan pendapatan,
penghematan biaya, atau manfaat lain.
Dapat diidentifikasi. Item tertentu harus mampu terpisah dari entitas dan
dapat dipertukarkan, dilisensikan, disewakan, dijual, atau dialihkan. Atau
alternatifnya, item tersebut harus timbul dari perjanjian atau hak hukum
lainnya, walaupun hak-hak tersebut tidak dapat dialihkan.
Penurunan Nilai Aset
Penurunan nulai aset terjadi ketika nilai buku lebih besar dari jumlah yang
diperoleh kembali baik melalui penggunaan aset maupun penjualan aset.
Penurunan nilai harus diakui sebagai kerugian penurunan nilai untuk dikurangkan
ke nilai bukunya.
Faktor—faktor ketika menetapkan penurunan nilai aset:
1. Penggunaan aset – aset sedang atau akan menganggur atau dihentikan
28
2. Kerusakan – aset tersebut mengalami kerusakan
3. Dividen – dividen dari anak perusahaan atau entitas yang dikendalikan
besama melebihi total penghasilan komprehensif entitas tersebut ketika
diumumkan
4. Perubahan lingkungan – telah terjadi atau akan terjadi perubahan
negatif yang signifikan terhadap entitas yang berkaitan dengan
lingkungn hukum, ekonomi, tekonologi, atau pasar.
5. Perubahan suku bunga – tingkat suku bunga pasar telah meningkat
yang mepengaruhi tingkat diskonto yang digunakan entitas untuk
menghitung penilaian aset.
6. Masa manfaat – aset direklasfikasikan dari mempunyai masa manfaat
yang tidak terbatas ke memiliki masa manfaat yang terbatas
7. Nilai Pasar – nilai pasar aset telah menurun secara signifikan lebih dari
yang diharapkan melalui penggunaan biasa atau perjalanan waktu
8. Ketinggalan zaman – aset telah ketinggalan zaman
9. Kinerja – kinerja ekonomi aset telah atau akan lebih buruk dari yang
diharapkan.
Provisi Dan Kontingensi
Provisi (atau penyisihan) adalah liabilitas yang tidak pasti penetapan
waktu atau jumlahnya. Utang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau
jasa yang diterima dan yang difakturkan atau disepakati.
Liabilitas kontingensi (contingent liability) adalah liabilitas yang mungkin
timbul dari peristiwa masa lalu dan yang bergantung pada peristiwa masa depan
yang tidak dapat dikendalikan entitas, atau liabilitas saat ini yang tidak diakui
karena entitas tidak dapat mengukur liabilitas itu atau penyelesaian atas liabilitas
itu adalah tidak mungkin.
29
AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN
Pengakuan Pendapatan (PSAK 23)
Pengakuan pendapatan berkaitan dengan waktu atau timing pembukuan
pendapatan. Permasalahan dalam pengekauan pendapatan biasanya harus
diselesaikan sebelum prinsip yang sesuai dapat diterapkan secara bermakna.
Dengan demikian pengakuan pendapatan sangat penting dalam menentukan
pengahasilan.
Terkait prinsip umum pengakuan pendapatan kdpplk paragraf 74 menyatakan
bahwa pendapatan harus diakui hanya jika pendapatan itu :
1. Diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas perusahaan aktivitas yang biasa.
2. Direalisasikan atau dapat direalisasikan .
Psak 23 mengatur tentang dasar pengakuan pendapatan yang timbul dari:
1. Penjualan barang
- Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
- Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal.
- Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi
akan mengalir ke perusahaan tersebut.
- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan handal (paragraf 13).
2. Penjualan jasa
Psak 23 menyatakan bahwa pendapatan yang timbul dari penjualan jasa harus
diakui dengan metode presentase penyelesaian. Dalam metode ini pendapatan
30
diakui secara progresif untuk setiaop periode sesuai dengan tingkat penyelesaian
transaksi pada tanggal pelaporan. Psak 23 mengingatkan bahwa pembayaran
berkala dan uang muka yang diterima tidak boleh digunakan sebagai dasar
estimasi presentase penyelesaian karena tidak mendcerminkan jasa yangdiberikan.
Psak 23 menyatakan bahwa apabila transaksi penjualan jasa tidak dapat
diestimasi, pendapatan boleh diakui sepanjang beban yang diakui dapat
dipulihkan (paragraf 25).
Imbalan Kerja (PSAK 24)
Dalam PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur tentang akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja. Untuk tujuan akuntansi, PSAK 24
mengelompokkan imbalan kerja menjadi lima kategori, yaitu:
a. Imbalan kerja jangka pendek
b. Imbalan pasca kerja
c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya
d. Pesangon pemutusan kontrak kerja
e. Imbalan berbasis ekuitas
Imbalan kerja jangka pendek didefinisikan dalam PSAK 24 sebgaia imbalan
kerja (selain pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode saat karyawan memberikan jasa.
(paragraf 7)
Imbalan kerja jangka pendek mencakup:
- Upah, gaji, dan iuran jaminan social
- Cuti berimbalan jangka pendek, seperti cuti tahunan, dan cuti sakit.
- Utang bagi laba dan utang bonus dalam waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan saat karyawan memberikan jasanya.
- Imbalan non moneter
31
PSAK 24 mensyaratkan bahwa seluruh imbalan kerja jangka pendek harus
diakui sebagai beban dalam periode akuntansi (paragraf 10). Untuk cuti
berimbalan jangka pendek, PSAK 24 menyatakan bahwa perusahaan harus
mengukur prakiraan biaya cuti berimbalan yang boleh diakumulasi sebagai
tambahan yang diperlukan akan dibayar pada tanggal pelaporan (paragraf 14).
Untuk bagian laba dan bonus, PSAK 24 menyatakan bahwa perusahaan harus
mengakui prakiraan biaya atas laba dan bonus jika dan hanya jika 1) perusahaan
mempunyai kewajiban hokum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban
tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan 2) kewajiban tersebut dapat
di estimasi secara andal (paragraf 17).
Pembayaran Berbasis Saham (PSAK 53)
Transaksi BERBASIS SAHAM adalah transaksi yang didalamnya suatu
entitas menerima barang atau jasa sebagai imbalan atas instrumen ekuitas. Dari
entitas tersebut, atau menerima barang atau jasa dengan memberikan liabilitas
kepada pemasok barang atau jasa tersebut untuk jumlah yang didasarkan paada
harga saham entitas tersebut. PSAK 53 membagi transaksi pembayaran berbasis
saham kedalam tiga jenis :
a. Transaksi pembayaran berbasis saham yang dilakukan dengan penerbitan
instrumen ekuitas yang didalamnya suatu entitas menerima barang atau
jasa sebagai imbalan untuk instrumen ekuitas dari entitas tersebut.
b. Transaksi pembayaran berbasis saham yang dilakukan dengan pembayaran
kas, yang didalamnya suatu entitas menerima barang atau jasa dengan
memberikan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa tersebut untuk
jumlah yang ditentukan berdasarkan nilai instrumen ekuitas dari entitas
tersebut.
c. Transaksi pembayaran berbasis saham dengan alternatif kas, yang
didalamnya suatu entitas menerima barang atau jasa dan syarat
perjanjiannya memberikan pilihan penyelesaian dalam kas atau saham
kepada entitas tersebut maupun pihak keduanya.
32
Pajak Penghasilan (PSAK 46)
PSAK 46 mengatur tentang perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
Perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam PSAK 46 menerpakan dua
prinsip:
1. Mengatur keberadaan liabilitas/asset pajak tangguhan. Apabila besar
kemungkinan bahwa pemulihan asset atau pelunasan liabilitas tersebut
akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang, yang
lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan pembayaran pajak
sebagai akibat pemulihan asset atau pelunasan liabilitas yang tidak
memiliki konsekuensi pajak, maka liabilitas pajak tangguhan atau asset
pajak tangguhan wajib diakui dengan beberapa pengecualian.
2. Mengatur perlakuan akuntansi untuk konsekuensi liabilitas atau asset
pajak tangguhan. Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk
memperlakukan konsekuensi pajak dari suatu transaksi dan kejadian lain
sama dengan cara perusahaan memperlakukan transaksi dan kejadian
tersebut.
PSAK 46 dibuat berdasarkan IAS 12 income tax yang dikeluarkan oleh
IASB. PSAK 46 menambahkan beberapa paragraf mengenai pengaturan pajak
final yang dimuat dalam paragraf 99-103. Juga ada pengaturan dalam paragraf
104 mengenai jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dalam
SKP (surat ketetapan pajak). Tambahan pengeturan ini untuk menyesuaikan
dengan lingkungan pengaturan perpajakn di Indonesia.
33
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN PENGARUH
PERUBAHAN NILAI TUKAR VALAS
Alasan Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada
pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan. Tiga alasan tambahan dilakukannya
translasi mata uang asing, yaitu:
1. mencatat transaksi mata uang asing
2. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
3. berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Akhirnya kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan kebutuhan
untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili pada
satu negara kepada para investor di negara lainnya. Perusahaan dengan operasi di
DN/LN, L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh. L/K anak
perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang
dengan mata uang induk perusahaan.
Latar Belakang Dan Terminologi
Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar
forward, atau pasar swap. Nearaca hasil translasi mata uang asing dilakukan bai
dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung. Kurs pada pasar
forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi mata uang asing terjadi di
pasar spot, forward, dan swap:
1. Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.
34
2. Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran
suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu
tanggal di masa depan.
3. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau
melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara
bersamaan.
Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar
spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Transaksi kurs swap melibatkan
pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan
pembelian forward mata uang.
Efek Pelaporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang
Asing
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing. Transaksi mata uang asing terjadi saat
perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau
perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi
diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan
pelapor.
Terdapat dua tipe penyesuaian akuntansi, pertama gains and losses settled
transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil), muncul walaupun
nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pencapaian.
Tipe penyesuaian yang kedua adalah gains or losses unsettled transactions
(keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil). Pendekatan akuntansi
untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1. Penangguhan
2. Penangguhan dan Amortisasi
3. Penangguhan Sebagian
4. Tidak Ada Penangguhan
Dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi,
antara lain:
35
1. Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap
akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
2. Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari
penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.
Translasi Mata Uang Asing
Perusahaan yang beroperasi secara internasioanal menggunakan berbagai
metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang
domestik yang dinyatakan dalam mata uang asing. Metode mata uang asing,
seperti:
1. Metode Nilai Tukar tunggal
Metode nilai tukar tunggal , yang diketahui juga sebagai metode kurs saat ini,
telah lama populer di EropaMetode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga
penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pada
metode ini, laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili
tersendiri.
2. Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis
dalam proses translasi mata uang asingnya.
a) Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan
utang lancar ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada
laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
b) Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan
nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter
ditranslasikan dalam kurs saat ini.
c) Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah
item yang dihitung, hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada
36
metode ini, item moneter seperti kas, piutang, dan utang ditranslasikan dalam kurs
saat itu.
Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No.8 berbeda secara
substansi dari FAS No.52 FAS No.8, mengadopsi perspektif induk perusahaan
dengan memberi syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan
jika seluruh transasi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan.
Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode translasi mata
uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan disposisi
keuntungan dan kerugian nilai tukar.
1. Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional dalah mata uang asing yang tercatat dan
dimasukkan, maka laporan keuangannya ditraslasikan ke dalam dolar
menggunakan metode kurs saat ini. Hasil keuntungan dan kerugian traslasi
mata uang asing diungkapkan dalam komponen yang terpisah dalam ekuitas
gabungan.Hal tersebut menjaga rasio laporan keuangan karena
dikalkulasikan dari pernyataan mata uang lokal.
2. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing
gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung
terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Seluruh keuntungan
dan kerugian translasi mata uang asing muncul dari proses translasi mata
uang asing dimasukkan dalam perhitungan current-periode income.
3. Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam
satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing
lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata
uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan kurs saat ini.
37
Permasalahan Perhitungan
Para pengguna akun gabungan harus mengerti beberapa permasalahan jika
mereka ingin menginterpretasikan dengan tepat efek keuangan akibat translasi
mata uang asing. Beberapa permasalahan tersebut adalah:
1. Perspektif Laporan
2. Harga Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valas
Suatu transaksi mata uang asing adalah suatu transaksi yang
didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing,
termasuk transaksi-transaksi yang timbul ketika suatu entitas:
a. membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan
dalam suatu mata uang asing.
b. meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan
utang atau tagihan didenominasikan dalam suatu mata uang asing; atau
c. memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan
kewajiban yang didenominasikan dalam suatu mata uang asing.
Pada pengakuan awal, suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata
uang fungsional, dengan menerapkan jumlah mata uang asing, nilai tukar spot
antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Tanggal suatu transaksi adalah tanggal pada saat pertama kali, suatu
transaksi memenuhi untuk kriteria pengakuan sesuai dengan SAK. Untuk alasan
praktis, suatu kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi sering
digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata untuk seminggu atau sebulan mungkin
dapat digunakan untuk semua transaksi dalam mata uang asing yang terjadi
selama periode tersebut. Bagaimanapun, jika nilai tukar berfluktuasi secara
signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk suatu periode adalah tidak tepat.
Pada akhir setiap periode pelaporan:
a. pos moneter mata uang asing harus dijabarkan menggunakan kurs penutup;
38
b. pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang
asing harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan
c. pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing harus
dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar
ditentukan.
Jumlah tercatat dari suatu pos ditentukan sejalan dengan Pernyataan lain
yang relevan.
Jumlah tercatat beberapa pos ditentukan dengan membandingkan dua atau
lebih jumlah. Contohnya, jumlah tercatat persediaan adalah nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih sesuai dengan PSAK 14:
Persediaan. Demikian pula, sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset,
jumlah tercatat suatu aset di mana terdapat indikasi penurunan nilai adalah nilai
yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya sebelum mempertimbangkan
kemungkinan rugi penurunan nilai dan jumlah yang dapat dipublihkan kembali.
Ketika suatu aset adalah nonmoneter dan diukur dalam suatu mata uang asing,
jumlah tercatatnya ditentukan dengan membandingkan:
a. biaya perolehan atau jumlah tercatat (yang mana yang tepat), dijabarkan
dengan nilai tukar pada tanggal ketika jumlah itu ditentukan (yaitu nilai
pada tanggal transaksi untuk suatu pos yang diukur dalam biaya historis);
dan
b. nilai realisasi bersih atau jumlah yang dapat dipulihkan kembali (yang
mana yang tepat), dijabarkan dengan nilai tukar pada tanggal ketika nilai itu
ditentukan (misalnya kurs penutup pada akhir periode pelaporan). Pengaruh
dari perbandingan ini mungkin bahwa suatu kerugian penurunan nilai diakui
dalam mata uang fungsional tetapi tidak diakui dalam mata uang asing, atau
sebaliknya.
Ketika beberapa nilai tukar tersedia, kurs yang digunakan adalah kurs di
mana arus kas masa depan digambarkan oleh transaksi atau kurs di mana suatu
saldo mungkin dapat diselesaikan jika arus kas tersebut telah terjadi pada tanggal
pengukuran. Jika kemungkinan pertukaran antara dua mata uang terkadang
kurang, kurs yang digunakan adalah kurs pertama berikutnya pada saat nilai tukar
dapat dibuat.
39
PSAK 55 (revisi 2006) diterapkan untuk akuntansi lindung nilai untuk pos mata
uang asing. Penerapan akuntansi lindung nilai mensyaratkan entitas untuk
menghitung beberapa selisih nilai tukar secara berbeda dari perlakuan selisih nilai
tukar yang dipersyaratkan Pernyataan ini. Contohnya, PSAK 55 (revisi 2006)
mensyaratkan bahwa selisih nilai tukar pada pos moneter yang memenuhi kuali?
kasi sebagai instrumen lindung nilai dalam suatu lindung nilai atas arus kas diakui
di awal dalam pendapatan komprehensif lain sepanjang lindung nilai tersebut
efektif.
40
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Perubahan Harga
Perubahan harga barang dan jasa serta fluktuasi mata uang merupakan
bagian integral dari bisnis internasional. Pada bab ini kita berfokus pada dampak
perubahan harga terhadap laporan keuangan.
Pengertian Perubahan Harga
Dalam pengertian perubahan harga mencakup istilah pergerakan harga
umum dan pergerakan harga khusus. Maka, terlebih dahulu kita mengetahui arti
dari kedua istilah tersebut.
Tingkat harga umum, umumnya timbul ketika harga semua barang dan
jasa dalam perekonomian berubah. Penurunan harga secara umum disebut deflasi,
sedangkan kenaikan harga secara umum disebut inflasi. Penyebab inflasi antara
lain karena kebijakan moneter dan fiscal agresif yang bertujuan untuk mencapai
target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, biaya pemilu yang terlalu besar, serta
penyebaran inflasi internasional.
Sedangkan, harga khusus timbul ketika harga barang atau jasa tertentu
berubah seiring naik-turunnya permintaan dan penawaran. Hal inilah yang
menyebabkan tingkat rata-rata inflasi pertahun dari suatu negara mencapai 5%.
Perubahan harga khusus bisa menjadi signifikan bahkan ketika tingkat harga
umum tidak banyak berubah.
Jenis Penyesuaian Inflasi
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada terhadap
ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan
ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi
untuk laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai
model daya beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus
disebut sebagai model biaya kini.
Kebijakkan Akuntansi :
41
Dasar penyajian – laporan keuangan konsolidasi Grupo Modello S.A.
mencakup pengaruh inflasi terhadap laporan keuangan, sebagaimana disyaratkan
oleh Pernyataan B- 10 yang diterbitkan oleh ikatan akuntan publik meksiko
(MIPA ).
Komparabilitas - angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi
beserta catatanya dinyatakan secara konsisten dalam daya beli peso Meksiko per
31 Desember 2005 dengan menerapkan faktor yang diperoleh dari Indeks Harga
Konsumen Nasional (NCPI ).
Persediaan – pos- pos ini direvaluasi dengan menggunakan metode biaya
pengganti, tanpa melebihi nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Aset Tetap – pos-pos ini dicatat pada nilai perolehannya, dan disaji ulang
dengan menerapkan faktor inflasi yang diperoleh dari Indeks Harga Konsumen
Nasional terhadap nilai pengganti bersih yang ditentukan oleh ahli penilai harga
independen per 31 Desember 1996, dan terhadap nilai perolehannya jika dibeli
setelah tanggal tersebut.
Penyusutan – pos ini dihitung berdasarkan nilai salah saji ulang aset tetap,
berdasaekan profitabilitas masa penggunaan yang ditentukan oleh penilai harga
independen dan devisi teknis Grupo Modello.
Penyajian ulang ekuitas pemegang saham – komponen ekuitas pemegang
saham disaji ulang dengan menggunakan faktor yang diperoleh dari Indeks Harga
Konsumen Nasional, dan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi pada
jumlah salah saji.
Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham – saldo akun ini terdiri
atas jumlah pos-pos “ laba dan rugi kumulatif dari aset nonmoneter induk “ dan “
laba dan rugi moneter kumulatif”
Laba atau rugi dari posisi moneter – akun ini merupakan pengaruh inflasi
terhadap aset dan kewajiban moneter, meskipun nilai nominal keduanya tidak
berubah.
42
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja
operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hyperinflasi
tidak bermanfaat. IAS 29 mengharuskan informasi laporan keuangan utama untuk
disaji ulang. Secara khusus, laporan keuangan perusahaan yang menggunakan
mata uang di lingkungan hyperinflasi, baik berdasarkan pada model penilaian
historis maupun biaya biaya kini, harus diungkapkan kembali pada daya beli tetap
per tanggal neraca. Peraturan ini juga berlaku untuk angka angka serupa di tahun
sebelumnya. Laba atau rugidaya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter
bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih. Perusahaan pelapor juga harus
mengungkapkan :
Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit
pengukur telah dilakukan
Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan utama
Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut
pergerakannya selama tahun pelaporan
Laba rugi moneter bersih tahun berjalan
43
KOMBINASI BISNIS INTERNASIONAL
Kombinasi Bisnis
Kombinasi Bisnis merupakan transaksi dimana pengakuisisi (acquirer)
memperoleh kendali bisnis lain (yang diakuisisi/aquiree). Pihak yang diakuisisi
(acquiree) – aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih – merupakan
suatu bisnis. Dimana Bisnis merupakan rangkaian terpadu kegiatan dan aset yang
diadakan dan dikelola untuk memperoleh manfaat ekonomi.
Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung
dengan satu perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas
yang baru tersebut meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan terdahulu yang
semula terpisah (APB Opinion No.16).
Menggabungkan entitas-entitas bisnis yang semula terpisah adalah suatu
alternatif untuk memperluas usaha. Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis
adalah profitabilitas, namun manfaat lain yang diperoleh adalah efisiensi operasi
melalui integrasi operasi maupun diversifikasi risiko bisnis melalui konglomerasi.
Kombinasi bisnis dadpat dikategorikan menjadi salah satu bentuk di bawah ini :
1. Merger, yaitu apabila suatu perusahaan mengambil alih operasi suatu
entitas bisnis lain dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi satu
dengan perusahaan yang mengambil alih.
2. Konsoslidasi, yaitu apabila suatu perusahaan baru terbentuk dengan
mengambil alih aset atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah
dan perusahaan-perusahaan lama tersebut dibubarkan.
3. Akuisisi, yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain,
namun kedua entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.
Kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan sebagai sebuah
entitas bisnis menarik perhatian berbagai kelompok seperti investor, bankir,
pekerja, dan manajer. Dalam konteks ini sebuah laporan keuangan yang dikontrol
dan dikoordinasikan oleh perusahaan induk menjadi relevan.
Kebijakan akuntansi dewasa ini tidak secara teratur dan tidak secara penuh
diungkapkan dalam semua laporan keuangan. Perbedaan besar masih terjadi
dalam bentuk, kejelasan dan kelengkapan pengungkapan yang ada dalam suatu
44
negara maupun antar negara atas kebijakan akuntansi harus diungkapkan. Dalam
sebuah laporan keuangan, beberapa kebijakan akuntansi yang penting telah
diungkapkan sementara kebijakan akuntansi yang penting lain tidak diungkapkan.
Bahkan pada negara-negara yang mewajibkan pengungkapan atas kebijakan
akuntansi penting, tak selalu tersedia pedoman yang menjamin keseragaman
metode pengungkapan. Pertumbuhan perusahaan multinasional dan pertumbuhan
teknologi keuangan internasional telah memperbesar kebutuhan keseragaman
laporan keuangan melewati batas negara.
Laporan keuangan seharusnya menunjukkan hubungan angka-angka dengan
periode sebelumnya. Jika perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh material,
perubahan kebijakan perlu diungkapkan, dampak perubahan secara kuantitatif
harus dilaporkan.
Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh material dalam
tahun perubahan juga harus diungkapkan jika berpengaruh secara material
terhadap tahun-tahun yang akan datang.
Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi
elemen-elemen dalam LK.
Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini
yang tersedia dan dapat diandalkan.
Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat
namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas
bisnis.
Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan
LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan estimasi akuntansi
Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia
dan andal.
Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman
Perubahan estimasi akuntansi adalah:
45
- Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian
periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
- Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau
perkembangan baru dan,
- Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai
berikut:
1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset
dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas,
diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
- Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu;
atau
- Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak
pada keduanya.
Pengungkapan Perubahan Estimasi
Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang:
- Berdampak pada periode berjalan, atau
- Diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali
pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.
Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena
estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Kesalahan
Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau
pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.
Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung:
- Kesalahan material, atau
46
- Tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan
posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas tertentu.
Kesalahan Periode Lalu
adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan
keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan
untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi andal yang:
- tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan
- secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kesalahan semacam itu termasuk
- Dampak kesalahan perhitungan matematis,
- Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
- Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
- Kecurangan.
Koreksi kesalahan material periode lalu:
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada
laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya
dengan:
- Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana
kesalahan terjadi; atau
- Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode
lalu sajian paling awal
Keterbatasan Penyajian Retrospektif
Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali secara retrospektif
kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau
dampak kumulatif kesalahan.
Ketika tidak praktis untuk menentukan:
- Dampak spesifik periode kesalahan
Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis
(mungkin periode berjalan).
47
- Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua
periode lalu
Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan
secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.
Pengungkapan Koreksi Kesalahan
Sifat kesalahan periode lalu;
- Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:
Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
- Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
- Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu
tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.
Tidak Praktis
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat
menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan.
Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan suatu
perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara
retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika:
- dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif tidak
dapat ditentukan;
- penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan
asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut;
atau
- penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan
estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk membedakan
secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:
menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah tersebut
diakui, diukur atau diungkapkan; dan akan tersedia ketika laporan keuangan
periode lalu disahkan untuk diterbitkan dari informasi lain.
48