rmk bab 3
TRANSCRIPT
![Page 1: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/1.jpg)
RANGKUMAN MATERI MANAJEMEN STRATEGIK
Disusun Oleh : Kelompok 1 (Manajemen Strategik / Kls B )
Nama NIM
1. Arfan Mahatmaja F1312013
2. Aulia Hayati Wedha F1312020
3. Devina Araminta F1312031
4. Nurianah F1312082
5. Titis Widari N. F1312111
S1 TRANSFER - JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2013
![Page 2: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/2.jpg)
Hakikat Audit Internal
Semua organisasi meiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada bisnis
yang sama kuat atau sama lemah di semua area. Kekuatan atau kelemahan internal ditambah
peluang ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan
tujuan dan strategi, yang bertujuan untuk mendayagunakan kekuatan serta mengatasi kelemahan
internal.
Kekuatan Internal Utama
Kompetensi khusus (distinctive competencies): kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat
dengan mudah ditandingi atau ditiru oleh pesaing.
Beberapa peneliti menekankan pentingnya audit internal sebagai bagian dari proses manajemen
strategis,yaitu membandingkannya dengan audit eksternal. Robert Grant menyimpulkan bahwa
audit internal itu lebih penting. Karena itu, definisi bisnis dalam artian “ apa yang sanggup
dilakukannya” menawrkan landasan yang lebih tahan lama bagi strategi daripada definisi yang
didasarkan pada “kebutuhan apa yang perlu dipenuhi oleh bisnis?”.
Proses Melakukan Audit Internal
Proses melakukan audit internal sangat mirip dengan melakukan audit eksternal. Perwakilan
manajer dan karyawan dari seluruh perusahaan perlu dilibatkan dalam penentuan kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Audit internal membutuhkan pengumpulan dan pemanduan informasi
mengenai manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta operasi sitsem informasi manajemen perusahaan.
Proses melakukan audit internal memberikan kesempatan lebih luas bagi para partisipan
untuk memahami bagimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka dapat berfungsi secara
tepat dalam organisasi secara keseluruhan. Hal ini memiliki banyak manfaat karena manajer dan
karyawan akan memiliki kinerja yang lebih baik saat mereka memahami bagaimana pekerjaan
mereka mempengaruhi area dan aktivitas perusahaan lain. Dalam organisasi yang tidak
menggunakan manajemen strategis, para manajer pemasaran, keuangan, dan produksi seringkali
![Page 3: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/3.jpg)
tidak berinteraksi satu sama lain secara signifikan. Melakukan audit internal merupakan sarana
atau forum yang sangat bagus untuk memperbaiki proses komunikasi dalam organisasi.
Komunikasi kiranya merupakan kata terpenting dalam manajemen.
Untuk melakukan audit internal dibutuhkan usaha pengumpulan, penyesuaian, dan
pengevaluasian informasi mengenai operasi perusahaan. Menurut William King, sebuah satuan
tugas (satgas) manajer dari unit-unit yang berbeda dalam organisasi, didukung oleh staf khusus,
perlu dibentuk dan diberi tanggungjawab untuk menetapkan 10 sampai 20 butir kekuatan dan
kelemahan terpenting yang mempengaruhi masa depan organisasi.
Manajemen strategis adalah proses yang sangat interaktif dan membutuhkan koordinasi yang
efektif diantara para manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
litbang, dan sistem informasi manajemen. Walaupun proses manajemen strategis diawasi oleh
para penyusun strategi, keberhasilannya membutuhkan kerjasama manajer dan karyawan dari
seluruh area fungsional untuk memberikan gagasan dan informasi.
Kegagalan untuk menyadari dan memahami hubungan di antara area fungsional bisnis dapat
menghambat manajemen bisnis, dan jumlah hubungan yang harus dikelola tersebut meningkat
secara dramatis seiring dengan ukuran, keberagaman, penyebaran geografis, dan jumlah produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Perusahaan milik pemerintah dan nirlaba secara
tradisional tidak memberikan penekanan yang cukup pada hubungan di antara fungsi bisnis.
Analisis rasio keuangan mencontohkan kompleksitas hubungan di antara area fungsional
suatu bisnis. Penurunan dalam ROI (return on investment) atau margin laba bisa jadi merupakan
akibat dari pemasaran yang tidak efektif, kebijakan manajemen yang buruk, penelitian dan
pengembangan yang keliru, atau sistem informasi manajemen yang lemah.
Pandangan Berbasis Sumber Daya (Resource based View/RBV)
Mulai popular pada 1990an sampai sekarang. Pendekatan RBV terhadap keunggulan kompetitif
meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada berbagai factor
eksternal dalam upaya untuk meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Teori RBV
berpendapat bahwa sumber dayalah yang sesungguhnya membantu perusahaan menangkap
peluang dan menetralkan ancaman.
![Page 4: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/4.jpg)
Penganut pandangan ini percaya bahwa kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh
beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan dalam 3 kategori luas:
a. Sumber daya fisik: mencakup seluruh pabrik dan perlengkapannya, lokasi, teknologi,
bahan mentah, dan mesin.
b. Sumber daya manusia: karyawan, pelatihan, pengalaman, intelegensi (kecerdasan),
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan.
c. Sumber daya organisasional: struktur perusahaan, proses perencanaan, sistem informasi,
paten, merk dagang, hak cipta, database,dll.
Alasan dasar RBV adalah bahwa paduan, jenis, jumlah, dan hakikat sumber daya sebuah
perusahaan harus dipertimbangkan sebagai yang pertama dan utama dalam memilih dan
menetapkan strategi yang dapat menuntun pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Indikator empiris (empirical indicators) memampukan perusahaan untuk menerapkan strategi
yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan sehingga membawa pada keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan. Agar bernilai,suatu sumber daya harus:
1. Langka: sumber daya yang tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing
2. Sulit ditiru: Jika perusahaan tidak dapat dengan mudah memperoleh sumber daya, maka
sumber daya tersebut punya kemungkinan lebih besar daripada sumber daya yang bisa
ditiru untuk membawa pada keunggulan kompetitif.
3. Tidak dapat dengan mudah dicari penggantinya: sejauh bahwa tidak ada pengganti yang
layak, sebuah perusahaan akan mampu mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
Menyatukan Strategi dan Budaya
Budaya organisasi (organizational culture)adalah sebuah pola perilaku yang telah
dikembangkan suatu organisasi manakala organisasi belajar untuk mengatasi persoalan adaptasi
eksternal dan integrasi internal. Produk budaya (cultural product) meliputi nilai, keyakinan,
ritus, ritual, upacara, mitos, kisah, legenda, saga, bahasa, metafora, symbol, dan pahlawan.
Allarie dan Firsirotu menekankan perlunya memahami budaya:
Budaya menyediakan penjelasan untuk kesulitan-kesulitan tak terpecahkan yang dihadapi
perusahaan ketika mencoba mengubah arah strategisnya. Budaya yang “benar” tidak hanya
menjadi esensi dan fondasi kebesaran perusahaan, tetapi juga dinyatakan bahwa keberhasilan
![Page 5: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/5.jpg)
atau kegagalan perubahan bergantung pada kebijaksanaan dan kemampuan manejemen untuk
mengubah budaya yang menggerakan perusahaan tepat pada waktunya dan sesuai dengan
perubahan strategi yang dibutuhkan.
Keberhasilan seringkali ditentukan oleh keterkaitan antara budaya dan strategi perusahaan.
Tantangan manajemen strategis dewasa ini adalah membuat perubahan dalam budaya organisasi
dan pola piker individual yang dibutuhkan untuk mendukung proses perumusan, penerapan,dan
pengevaluasian strategi.
Budaya Sendiri dan Budaya Asing
Supaya sukses bersaing di pasar dunia, para manajer harus memperoleh pengetahuan yang
baik mengenai kekuatan historis, budaya, dan religious yang memotivasi serta mendorong orang
di negara lain. Contoh:
1. Di Jepang, hubungan bisnis beroperasi dalam konteks Wa, yang menekankan keselarasan
kelompok dan kepaduan social.
2. Di Eropa, secara umum berlaku bahwa semakin ke utara dari benua tersebut semakin
partisipatif gaya manajemennya. Sebagian besar pekerja Eropa lebih terorganisasi dalam
serikat serta menikmati lebih banyak cuti dan liburan daripada pekerja AS.
3. Kelemahan perusahaan AS dalam bersaing dengan perusahaan dari kawasan Asia Pasifik
adalah kurangnya pemahaman terhadap budaya Asia, termasuk cara berpikir dan perilaku
orang Asia.
4. Manajer AS kurang memiliki toleransi pada sikap diam, sementara manajer Asia
memandang waktu diam yang cukup lama sebagai waktu yang penting untuk menata dan
mengevaluasi pemikiran seseorang.
5. Manajer AS member penekanan yang lebih besar pada hasil-hasil jangka pendek daripada
manajer asing. Dalam pemasaran misalnya, manajer Jepang berusaha untuk memperoleh
“konsumen abadi” sementara banyak manajer Amerika bekerja untuk menutup satu kali
penjualan.
Rose Knotts meringkas beberapa perbedaan budaya penting antara para manajer AS dan manajer
asing:
1. Manajer Amerika memberi prioritas yang sangat besar pada waktu. Banyak manajer asing
lebih menghargai hubungan.
![Page 6: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Manajer Amerika umumnya berdiri tiga kaki satu sama lain ketika membicarakan bisnis,
tetapi manajer Arab dan Afrika berdiri sekitar satu kaki jauhnya.
3. Daftar ”perusahaan terbesar” dan eksekutif berbayaran “tertinggi” adalah hal yang wajib di
AS.
4. Kaum laki-laki lebih dihargai daripada perempuan di beberapa negara.
5. Ragam bahasa antar negara.
6. Bisnis dan kehidupan sehari-hari di masyarakat tertentu diatur secara ketat oleh factor
religious.
7. Waktu yang disisihkan untuk keluarga dan kualitas hubungan lebih penting di beberapa
budaya daripada prestasi dan pencapaian personal yang diagungkan oleh manajer AS.
8. Banyak budaya di seluruh dunia jauh lebih menghargai kesederhanaan, semangat kelompok,
kolektifitas, dan kesabaran daripada daya saing dan individualitas yang sangat penting di AS.
9. Ketepatan waktu merupakan jejak personal yang dihargai ketika menjalankan bisnis di AS,
tetapi hal itu tidak terlalu dianggap di banyak komunitas dunia.
10. Untuk mencegah kesalahan social ketika bertemu dengan para manajer dari negara lain,
orang harus mempelajari dan menghargai etika. Duduk di toilet dianggap tidak sehat di
kebanyakan negara, tetapi tidak di AS.
11. Orang Amerika seringkali menjalankan bisnis dengan orang yang tidak dikenal, tetapi praktik
ini tidak diterima di banyak budaya lain
Di banyak negara, manajer yang efektif adalah mereka yang pintar bernegosiasi dengan
birokrat pemerintahan yang sanggup menginspirasi pekerja. Bnayak manajer AS tidak nyaman
dengan KKN. AS memperoleh reputasi karena membela kaum perempuan dari pelecehan seksual
dan kaum minoritas, tetapi tidak semua negara memiliki nilai-nilai yang sama.
Manajer AS di China harus cermat dalam penataan furniture kantor mereka karena pekerja
China percaya dengan fengshui. Manajer AS di Jepang harus memperhatikan nemaswashio di
mana pekerja Jepang mengharapkan atasan untuk member tahu mengenai perubahana secara
pribadi daripada menyampaikannya di dalam rapat.
![Page 7: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/7.jpg)
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas, yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan proses manajemen yang digunakan dalam
memformulasi implementasi strategi dari perusahaan. Perencanaan terdiri atas semua
aktivitas yang terkait dengan persiapan masa depan perusahaan yang mencakup
peramalan, penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan
penentuan tujuan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan
hubungan otoritas.
c. Pemotivasian
Pemberian Motivasi merupakan bagian dari implementasi strategi dari perusahaan yang
melibatkan usaha yang diarahkan dalam membentuk perilaku manusia yang antara lain
berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, kelompok kerja, dan sebagainya.
d. Penempatan Staf
Penempatan staff merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yang
dipusatkan pada manajemen staf atau SDM.
e. Pengontrolan
Dalam pengendalian merupakan aktivitas manajerial yang diarahkan untuk memastikan
bahwa hasil actual konsisiten dengan hasil yang telah direncanakan dan aktivitasnya
merupakan bagian dari evaluasi strategi perusahaan. Pengendalian dapat dilaksanakan
dengan melaksanakan kontrol kualitas, control penjualan, control persedian dan
sebagainya.
Fungsi Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan,
serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Fungsi dasar
pemasaran yang dapat membantu penyusunan strategi mengindentifikasi dan mengevaluasi
![Page 8: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/8.jpg)
kekuatan dan kelemahan dari pemasaran adalah analisis konsumen , penjualan produk/jasa,
perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.
Keuangan/Akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap salah satu tolak ukur oleh para investor untuk
menggambarkan keuanganperusahaan. Keadaan keuangan perusahaan sangat mempengaruhi
strategi-startegi yang akan dijalankan perusahaan.
Fungsi Keuangan/Akuntansi
Menurut JamesVan Home, fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan diantaranya :
a. Keputusan Investasi
Adalah alokasi dan realokasi modal dan sumber daya untuk berbagai proyek, produk, aset dan
divisi sebuah organisasi.
b. Keputusan Pembiayaan
Digunakan untuk menentukan struktur modal terbaik untuk perusahaan dan meliputi usaha
mencermati beragam metode yang bisa digunakan perusahaan untukmengumpulkan modal.
c. Keputusan Dividen
Merupakan penentuan jumlah dana yang ditahan perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang
dibayarkan kepada pemegang saham.
Jenis rasio keuangan dasar
Rasio keuangan dihitung dari laporan laba rugi dan neraca suatu perusahaan. Analisis terhadap
rasio keuangan dilakukan dengan membangingkan rasio dari waktu ke waktu agar mendapatkan
gambaran dan statistik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan. Rasio keuangan utama dapat dikelompokan menjadi:
- Rasio likuiditas, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek yang akan jatuh tempo.
- Rasiopengungkit, mengukur sejauh mana sebuah perusahaan didanai oleh utang
- Rasio aktifitas, mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan menggunakan sumber daya
yang ada
- Rasio profitabilitas, mengukur keefektifan manajemen secara keseluruhan sesuai dengan
pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi
![Page 9: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/9.jpg)
Rasio pertumbuhan, mengukur kemampuan perusahaan untuk memertahankan posisi
ekonominya ditengah pertumbuhan ekonomi dan industri.
Produksi /operasi
Fungsi produksi / operasi yaitu bisnis yang mencakup semua aktifitas yang mengubah input
menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi dan operasi ini menangani input, transformasi
dan output yang beragam dari satu industri dan pasar ke industri dan kepasar lain. Aktivitas
produksi sering kali merepresentasikan bagian terbesar dari aset manusia dan modal suatu
organisasi. Menurut buku Operations Management karya Roger Schroeder, manajemen
produksi / operasi terdiri dari 5 fungsi yaitu :
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Angkatan kerja
5. Kualitas
Penelitian dan Pengembangan
Area operasi internal yang perlu dicermati adalah penelitian dan pengembangan. Organisasi
berinvestasi pada litbang karena adanya kepercayaan bahwa investasi semacam ini akan
menghasilkan produk yang superior dan memiliki keunggulan kompetitif.
Empat pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran litbang
1. Pembiayaan sebanyak mungkin proposal proyek
2. Penggunaan metode presentase penjualan
3. Penganggaran yang kurang lebih sama dengan yang dikeluarkan pesaing untuk litbang
4. Penentuan berapa banyak produk baru yang berhasil yang dibutuhkan untuk
memperkirakan investasi litbang yang diperlukan
Litbang dalam organisasi memiliki 2 bentuk
1. Litbang internal
Litbang yang dijalankan oleh organisasinya sendiri
2. Litbang kontrak (eksternal
![Page 10: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/10.jpg)
Perusahaan merekrut para pakar / peneliti litbang independent untuk mengembangkan produk
tertentu
Sistem Informasi Manajemen
Informasi merupakan fondasi dari semua organisasi untuk menghubungkan semua fungsi bisnis
menjadi satu dan menyediakan bahan untuk mendukung semua keputusan manajerial. Karena
organisasi semakin kompleks, terdesentralisasi, dan tersebar secara global, fungsi sistim
informasi semakin penting peranannya. SIM menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan
eksternal dari suatu organisasi.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara
menigkatkan kualitas keputusan manajerial. Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan
menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial karena informasi merupakan batu
pertama bagi organisasi.
Manfaat dari sistem informasi yang efektif meliputi pemahaman yang lebih baik mengenai
fungsi-fungsi bisnis, komunikasi yang lebih bagus, pengambilan keputusan yang lebih berdasar,
analisis persoalan yang lebih baik dan pengendalian yang lebih efektif.
Peranti Lunak Perencanaan Strategis
Peranti Lunak tersebut merupakan system pendukung dalam keputusan strategis. Tetapi beberapa
system pendukung tersebut terlalu rumit, mahal, dan terbatas untuk dapat digunakan digunakan
dengan mudah oleh para manajer di sebuah perusahaan. Contoh software atau piranti lunak
perencanaan strategis ini adalah CheckMAT
Analisis rantai nilai
Menurut porter, bisnis sebuah perusahaan paling baik dideskripsikan sebagai rantai nilai,dimana
total pendapatan dikurangi total biaya semua aktivitas yang dilakukan untuk mengembangkan
dan memasarkan produk atau jasa yang menghasilkan nilai.
![Page 11: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/11.jpg)
Analisis Rantai Nilai (value chain analysis-VCA)mengacu pada proses yang perusahaan
menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisaional dari pembelian bahan mentah
sampai produksi dan pemasaran produk tersebut.
VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan kelemahan biaya rendah yang
ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen.
Penentuan Tolak Ukur
Penentuan tolak ukur adalah alat analisis yang digunakan untuk menentukan apakah aktivitas-
aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan pesaing, maka
kondusif untuk memenangkan pangsa pasar. Bagian tersulit dari tolok ukur adalah cara untuk
memperoleh akses kedalam aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan
isu biaya.
Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)
Langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal adalah penyusunan
Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix).
Alat perumusan strategis ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
area-area fungsional bisnis dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi
hubungan diantara area tersebut.
Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yaitu :
1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit
internal.
2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 sampai 0,1.
3. Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor
tersebut sangat lemah, lemah, kuat atau sangat kuat.
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi
masing – masing variabel.
5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total
organisasi.
Matriks Evaluasi Faktor Internal menyediakan informasi penting bagi perumusan strategi.
![Page 12: RMK bab 3](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082822/55cf9bf4550346d033a80000/html5/thumbnails/12.jpg)