rks.pdf

17
Spesifikasi Teknis BAB VI~ 1 SPESIFIKASI TEKNIS A. STRUKTUR DAN ARSITEKTUR 1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang dilaksanakan adalah : Rehab Gedung Pemprov PWI 2. STANDAR YANG BERLAKU Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain : NI 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA NI 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA NI 8 (1974) PERATURAN SEMEN PORTLAND DI INDONESIA NI 5 (1961) PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar diatas, maka diberlakukan standar-standar Nasional ataupun Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari negara asal/pekerjaan yang bersangkutan. 3. MEREK-MEREK DAGANG Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya. Pemborong boleh mengusulkan merek-merek dagang lainnya yang setaraf dalam mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Pemilik. Bilamana Pemborong mengusulkan bahan dengan merek lain, maka diusulkan adalah setaraf atau lebih baik, melalui data teknis bahan, pengujian bahan dari Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas, referensi dan lain-lain yang dapat meyakinkan Pengawas dan Pemilik. Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Pengawas. Pada material-material tertentu atas persetujuan Pemilik dapat disebutkan 1 (satu) merk dagang, dan mutunya dipastikan baik, Pemborong dapat mengusulkan langsung kepada Pengawas untuk disetujui. 4.DATA UMUM LAPANGAN Titik-titik Ukur Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan proyek seperti direncanakan dalam gambar-gambar dan yang disetujui Pengawas. Data Fisik

Upload: faisyal-b-winahya

Post on 25-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

WW

TRANSCRIPT

Page 1: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 1

SPESIFIKASI TEKNIS

A. STRUKTUR DAN ARSITEKTUR

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

Rehab Gedung Pemprov PWI

2. STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi

persyaratan-persyaratan teknis dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI),

Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun

Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang

bersangkutan antara lain :

NI 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA

NI 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA

NI 8 (1974) PERATURAN SEMEN PORTLAND DI INDONESIA

NI 5 (1961) PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar diatas, maka

diberlakukan standar-standar Nasional ataupun Internasional yang berlaku atas

pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar

Persyaratan Teknis dari negara asal/pekerjaan yang bersangkutan.

3. MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan

yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud

perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya.

Pemborong boleh mengusulkan merek-merek dagang lainnya yang setaraf dalam

mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Pemilik.

Bilamana Pemborong mengusulkan bahan dengan merek lain, maka diusulkan

adalah setaraf atau lebih baik, melalui data teknis bahan, pengujian bahan dari

Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas, referensi dan lain-lain yang

dapat meyakinkan Pengawas dan Pemilik.

Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis

bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat

menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Pengawas.

Pada material-material tertentu atas persetujuan Pemilik dapat disebutkan 1 (satu)

merk dagang, dan mutunya dipastikan baik, Pemborong dapat mengusulkan

langsung kepada Pengawas untuk disetujui.

4.DATA UMUM LAPANGAN

Titik-titik Ukur

Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran

setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan proyek seperti direncanakan

dalam gambar-gambar dan yang disetujui Pengawas.

Data Fisik

Page 2: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 2

Data sehubungan dengan ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air tanah,

dan lai-lain yang diterakan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi

umum dan titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh pemborong.

Penawaran yang diserahkan Pemborong, harus sudah meliputi semua biaya untuk

pelaksanaan-nya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang dtentukan pada

gambar-gambar pelaksanaan.

5. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMATOKAN

Lokasi proyek akan ditentukan oleh Pengawas di lapangan selanjutnya Pemborong

harus memulai pekerjaan-pekerjaannya dari garis-garis dan patok-patok yang

telah disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-

pengukuran yang dibuatnya. Pengecekan pengukuran terhadap patok-patok

yang telah disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas

pengukuran-pengukuran yang dibuatnya. Pengecekan pengukuran terhadap

patok-patok utama yang ada, mencakup elevasi axis di elevasi jalan existing dan

As jalan dan segera melaporkan hasilnya ke Pengawas.

Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,

termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan

pengukuran dan pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.

Pemborong diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama

selama masa pembangunan.

Pemborong diminta membuat/mengadakan 1 patok permanen di dalam site

sesuai dengan petunjuk Pengawas.

6. PEKERJAAN PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN

LINGKUP PEKERJAAN

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan

peralatan yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan

pembongkaran dan pembersihan seperti yang tertera pada gambar dan

petunjuk Direksi Pengawas.

b. Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran atas daerah

pembangunan, serta pengamanan atas jaringan jaringan listrik dan lain-lain

bila ada.

c. Kecuali ditentukan lain oleh pengawas, maka pemborong diwajibkan untuk

Pelaksanaan pembersihan dan penyingkiran bahan-bahan bongkaran dari

lapangan pekerjaan.

PENGENDALIAN PEKERJAAN

Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi

ini serta petunjuk dari Direksi Pengawas.

1. BAHAN-BAHAN

Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pembongkaran dan

pembersihan lokasi/site disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak

mengganggu lingkungan.

2. PELAKSANAAN

a. Sebelum memulai, Pemborong harus mengumpulkan semua data

mengenai kondisi bawah tanah (subsoil) serta sifat-sifat struktur-struktur yang

ada di sekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-izin

yang diperlukan untuk bekerja.

Page 3: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 3

b. Pemborong juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem

pelaksanaan pembongkaran kepada Pengawas untuk disetujui.

c. Terhadap semua sarana-sarana listrik, air, telepon, gas maupun yang ada

lannya harus dilakukan tidakan-tindakan pengamanan guna menjaga

keutuhan fungsinya serta tidak akan mengganggu kelancaran pemakaian

yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu guna

menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.

d. Sistem pembongkaran harus sistematis hingga tidak membahayakan

pekerjaan. Konstruksi-konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atau

atas petunjuk Pengawas tanpa menambah biaya.

e. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan /atau ditambah/dikurangi

harus terpasang kembali sesuai dengan standar serta petunjuk Pengawas

hingga berfungsi dengan baik.

f. Keadaan sesudah selesai harus rapih dan bersih serta siap untuk pekerjaan

selanjutnya.

7. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

7.1 U m u m

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi ;

Pekerjaan Galian

Pekerjaan Pondasi

Pengukuran Peil (Levelling)

Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan dari

KONSULTAN PENGAWAS

Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan

kepada KONSULTAN PENGAWAS sebelum dilaksanakan.

Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama Pelaksanaan pekerjaan,

menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.

KONTRAKTOR diharuskan menggunakan alat-alat (instrumen) yang perlu dan

tidak rusak untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara

tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu dihindari cara-cara

penguikuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.

Bahan-bahan dan Syarat Bahan

Semen

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-

starat sebagai berikut :

Standar Industri Indonesia dalam SII-0013-81

Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 191 (SK.SNI T-15-

1991-03)

Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-

1.453.1989)

Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986

Mempunyai Sertifikat uji (test certificate)

Mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama untuk suatu

konstruksi/struktur yang sama, dalam kedaan baru dan asli, dikirim dalam

kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.

Page 4: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 4

Semua semen disimpan dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari

kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

Untuk semen yang tidak memenuhi persyaratan diatas dapat ditolak

penggunaannya. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari

lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam

Agregat (Aggregates)

Semua pemakaian split (batu pecah) dan Pasir Beton harus memenuhi syarat

berikut :

Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

Specification for Concrete Aggregates (ASTM 33)

Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete (ASTM 33)

Standar Industri Indonesia (SII) 0052-80

Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porus

Bebas dari Tanah/Tanah Liat

Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38mm, untuk

penggunaannya harus mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Gradasi dari Agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan

mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan

air dalam proporsi campuran yang akan dipakai.

KONSULTAN PENGAWAS dapat meminta kepada KONTRAKTOR untuk

mengadakan Test Kualitas dari Agregat tesebut dari tempat penimbunan yang

ditunjuk oleh KONSULTAN PENGAWAS setiap saat dalam laboratorium yang

diakui.

Semua pengetesan untuk hal diatas menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR .

Dalam hal adanya perubahan sumber darimana Agregat tersebut disuplai,

KONTRAKTOR wajib untuk memberitahukan kepada KONSULTAN PENGAWAS.

Air Kerja

Air yang digunakan untuk semua pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak

berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia dan zat organis atau bahan

lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan pada beton dan tulangan serta

tidak mengandung minyak atau lemak.

Disamping itu harus memenuhi syarat-syarat berikut :

Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-

1.453.1989)

Adukan dan Campuran

Perbandingan dari berbagai adukan (spacie) diberikan sesuai dengan daftar

proporsi adukan dan campuran dibawah ini :

Lantai Kerja = 1 pc : 3 ps : 5 kr

Angka-angka tersebut dinyatakan dalam perbandingan jumlah isi ditakar

dalam keadaan kering.

KONTRAKTOR bertanggungjawab penuh atas terlaksananya proporsi adukan

dan campuran itu.

KONTRAKTOR harus membuat takaran-takaran yang sama ukurannya dan

harus mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

Adukan dan Campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan

khusus lainnya, akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

Page 5: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 5

Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)

Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk

memperbaiki suatu sifat campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang akan

ditambahkan dan cara penggunaan bahan campuran tersebut harus disetujui

oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Manfaat dari bahan campuran tambahan harus dapat dibuktikan melalui

pengujian dengan menggunakan jenis semen dan agregat yang dipakai.

Bahan Campuran tambahan yang mengandung Khlorida tidak boleh

digunakan.

Bahan Campuran Tambahan yang berfungsi untuk membuat beton kedap air,

mengurangi jumlah air pencampur, memperlambat pengikatan atau

pengerasan beton, harus memenuhi Standar Umum Bahan Bangunan

Indonesia 1986 atau Specification for Chemical Admixtural for Concrete (ASTM

C 494)

7.2 Pekerjaan Galian

Galian tanah untuk konstruksi basement, pondasi dan galian-galian lainnya harus

dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil tang

tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-

akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus

dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus

disumbat.

Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,

kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya

diberitahukan kepada KONSULTAN PENGAWAS atau instansi yang berwenang

untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.

KONTRAKTOR bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai

akibat pekerjaan galian tersebut.

Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka

KONTRAKTOR harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan

yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan

spesifikasi pondasi.

KONTRAKTOR harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas

dari longsoran-longsoran tanah dikiri dan kanannya dan bebas dari genangan air,

sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan

spesifikasi.

Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,

sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian

kembali hanya boleh dilakukan setelah diadakannya pemeriksaan dan mendapat

persetujuan KONSULTAN PENGAWAS, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya

maupun jenis tanah bekas galian tersebut.

Page 6: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 6

8. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

8.1 U m u m

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi ;

Pekerjaan Galian / Urugan pada bagian-bagian tertentu yang ditentukan sesuai

dengan gambar

Pekerjaan struktur Atas

Pegukuran Peil (Levelling)

Penentuan tinggi peil (levelling) didasarkan atas apa yang telah termuat pada Bab

sebelumnya dalam RKS ini.

8.2 Bahan-bahan dan Syarat Bahan

Semen, agregat dan Syarat Atas

Bahan-bahan bangunan berupa semen, agregat dan air harus sesuai dengan

persyaratan yang termuat dalam RKS ihni pada Bab sebelumnya.

Adukan dan Campuran

Perbandingan dari berbagai adukan (spacie) diberikan sesuai dengan proporsi

bawah ini, dimana angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi

ditakar dalam keadaan kering, yaitu :

- Pasangan Dinding Biasa 1 pc : 4 ps

- Plesteran Sudut 1 pc : 3 ps

- Plesteran Beton 1 pc : 3 ps

- Pasangan Lantai 1 pc : 4 ps

KONTRAKTOR harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya dan harus

mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Selanjutnya takaran tersebut dapat digunakan sebagai takaran untuk berbagai

campuran, untuk pasangan, plesteran dan lain-lain.

Adukan dan Campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan

khusus lainnya akan ditentukan KONSULTAN PENGAWAS.

9. PEKERJAAN FINISHING DINDING

9.1 UMUM

Persyaratan :

Sebelum pekerjaan finishing dinding dilakukan, bagian –bagian yang

dipersyaratkan harus water proof, harus diberi lapisan waterproofing terlebih dahulu

Bahan dan jenis bahan waterproofing tersebut sesuai dengan RKS ini, dipasang

sesuai dengan gambar dan menurut instruksi pabrik, serta mendapat persetujuan

KONSULTAN PENGAWAS.

Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum

dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk

menetukan warna yang akan dipakai.

Pelaksanaan :

Sebelum pekerjaan finishing tersebut dilakukan, KONTRAKTOR harus menyerahkan

sample dan keterangan teknis tentang cara pemasangan, untuk mendapat

persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Apapun yang akan terjadi sesudah pemasangan finishing dinding tersebut selesai

menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari KONTRAKTOR utama.

Page 7: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 7

9.2 Dinding Pasangan Batu Bata

Persyaratan Bahan :

Ukuran : 8 x 9 x 17 cm

Produksi : Lokal

Kualitas : Baik

Persyaratan lain :

Matang, keras

Ukuran sama rata, saling tegak lurus

Tidak mengandung batu, tidak berlubang – lubang, tidak retak retak.

Memenuhi persyataran –persyaratan PUBI 1982

Pemasangan / pelaksanaan :

Sebelum pekerjaan dimulai, KONTRAKTOR harus menyerahkan sample dari bata

yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari site.

Pada waktu pemasangan, semua bata yang dipergunakan harus dibasahi

/direndam dengan air dan batu bata tersebut harus bebas dari kotoran yang

melekat.

Batu bata harus dipasang dengan baik, rata, horizontal, sambungan–

sambungannya harus sama rata, sudut persegi, naad tidak segaris ( silang ),

permukaan baik dan rata.

Pada penghentian–penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.

Pada hubungan –hubungan dengan tiang –tiang beton atau pada ujung

pasangan harus bergerigi.

Semua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding –dinding beton, balok

atau pelat beton dan bagian struktur lainya.

Sementara untuk dinding mempergunakan adukan 1 Pc : 4 Ps

Pemasangan dilakukan secara bertahap, dimana tiap tahapan tidak boleh

melebihi ketinggian 1 m, kecuali bila ada persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhan atau atas

petunjuk – petunjuk KONSULTAN PENGAWAS.

Kolom praktis untuk penguat pasangan bata harus dibuat sedemikian rupa,

sehingga maksimum setiap luas 12 m2 bidang pasangan bata harus dikelilingi oleh

penguat (kolom –kolom praktis ) tersebut.

Pada sisi tegak yang yang berhubungan dengan beton/kolom harus dipasang

angkur 10 mm ( 3/8” ) dan sepanjang sisi tegak tersebut harus dicor dengan

adukan 1 pc : 2 ps, setebal 5 cm.

Penguatan beton juga diberikan pada daerah – daerah pembukaan, seperti

bagian atas pintu/jendela dan lubang – lubang lainya, sesuai dengan petunjuk

KONSULTAN PENGAWAS.

Bila pemasangan selesai, maka adukan-adukahn semen yang menempel pada

pasangan batu bata harus segera dibuang.

Adukan yang tumpah kebawah pada waktu pemasangan bata, adukan bekas

dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh dicampurkan/dipakai

dengan adukan yang baru.

Untuk plester (Finishing) disyaratkan memakai :

Campuran 1pc : 4 ps untuk dinding bata biasa

Ketebalan plester adalah 1-2 cm, kemudian dirapikan dan dihaluskan dengan

Portland semen murni.

KONTRAKTOR harus menjamin bahwa plester dinding tersebut harus benar-benar

rapi, rata dan tidak bergelombang.

Page 8: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 8

10. PEKERJAAN PLAFOND

10.1 UMUM

Persyaratan :

Pemasangan plafond baru bias dilaksanakan setelah semua peralatan yang

terdapat didalam plafond ( kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat

penggantungdan penguat plafond ) siap dan selesai dikerjakan. Sebelm

pelaksanaan, KONTRAKTOR harus mengajukan contoh/sample untuk disetujui oleh

KONSULTAN PERENCANA, PEMBERI TUGAS dan KONSULTAN PENGAWAS.

Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,namun sebelum

dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk

menentukan warna yang akan dipakai.

Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana plafond

haruslah mengacu pada gambar mekanikal-Elektrikal, sedangkan gambar

arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.

Pelaksanaan :

Sebelum pemasangan, KONTRAKTOR harus memberikan contoh/sample bahan

penutup plafond dan harus mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS dan

PEMBERI TUGAS.

Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang

plafond yang rata,datar dan tidak melengkung.

KONTRAKTOR Utama bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi

terhadap :

Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus

disangga oleh rangka plafond

Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)

Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat penggantung, sehingga

plafond menjadi bergelombang karenanya.

Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond

luiofel diluar bangunan.

10.2 Plafond Gypsum Board/GRC Board

Persyaratan Bahan :

Produksi : Gypsum Board dengan permukaan tanpa cacat.

Warna : Natural

Tebal : 0,9 cm

Finishing : cat

Pelaksanaan / pemasangan :

Sebelum pemasangan plafond, rangka plafond harus diperiksa kerataanya

dengan menarik benang.

Plafond dipasang dengan paku,dan pada saat pemakuan jangan sampai

merusak permukaan kayu.

Page 9: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 9

11. PEKERJAAN ATAP

Persyaratan Umum :

Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum

dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk

menentukan warna yang akan dipakai.

11.1 Atap Genteng Metal

Persyaratan Bahan :

Ukuran : Standard Pabrik

Produksi : Sakura Roof, Decrabon, setara

Type : Sesuai permintaan PEMBERI TUGAS

Warna : Sesuai permintaan PEMBERI TUGAS

Kualitas : Terbaik

Pelaksanaan / pemasangan :

Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman, sesuai dengan

petunjuk pabrik dan mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

Pemasangan genteng harus memenuhi persyaratan dari pabrik dalam hal :

Cara pemotongan bahan atap

Penentuan jarak dan ukuran kuda-kuda & reng.

Cara pemasangan pada nok,jurai dan sebagainya sehingga dapat

dipertanggung jawabkan kekuatanya.

Untuk pemasangan pada sudut atau patokan harus diberi bahan pelindung

(isolation ).

Antara kuda-kuda & reng atau multipleks harus diberi lapisan alumunium foil .

12. PEKERJAAN PENGECATAN

12.1. U m u m

Persyaratan :

Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :

Dinding / bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN

PENGAWAS.

Dinding / bagian yang akan dicat tidak basah/lembab atau berdebu.

Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada bidang yang cukup

luas dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS, KONSULTAN PERENCANA dan

PEMBERI TUGAS.

Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebut

diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan pengawasan/ petunjuk dari pabrik

cat tersebut

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam NI-4

KONTRAKTOR bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna

sesuai dengan petunjuk perancang dan PEMBERI TUGAS

Page 10: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 10

Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya namun sebelum

dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk

menentukan warna yang akan dipakai.

Persyaratan Bahan :

Produksi : Mowileks, ICI, setara

Warna : Ditentukan kemudian

Jenis : Vinyl Acrylic Emulsion

Persyaratan lain : Highly acrylic emulsion untuk interior wall paint.

Pelaksanaan / pemasangan :

Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari pabrik

yang ditunjuk, dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun.

Pekerjaan pengecetan baru boleh dikerjakan setelah :

Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-

bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor dibersihkan,

dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.

Didahului dengan percobaan – percobaan pengecetan pada dinding atau

bagian-bagian yang akan dicat.

Bila persyaratan- persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan

persiapan-persiapan :

Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan

pengapuran (effolresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan

ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-benar

bersih.

Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan plamur

alkali Resisting Primer.

Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan plamur Acrylic

Wallfiller.

Setelah kering,permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.

Pengecatan akhir dilakukan berulang kali ( 2-3 kali ) sampai mencapai warna

yang dikehendaki dengan memakai semprot/roller.

12.2 Cat Dinding Luar

Persyaratan Bahan :

Produksi : Mowileks, setara

Warna : Ditentukan kemudian

Kualitas : Weather Shield Emulsion

Persyaratan lain : Higly Weather resistance exterior wall paint

Pelaksanaan / pemasangan :

Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari

pabrik yang ditunjuk, dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun.

Pekerjaan pengecetan baru boleh dikerjakan setelah :

Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-

bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor

dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN

PENGAWAS.

Page 11: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 11

Semua permukaan dinding diplamur alkali

Didahului dengan percobaan – percobaan pengecatan pada dinding atau

bagian-bagian yang akan dicat.

Bila persyaratan- persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan

persiapan-persiapan :

Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan

pengapuran (effolresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan

ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-benar

bersih.

Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan plamur

alkali Resisting Primer.

Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan plamur Acrylic

Wallfiller.

Setelah kering permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.

Pengecatan akhir dilakukan berulang kali ( 2-3 kali ) sampai mencapai warna yang

dikehendaki dengan memakai semprot/roller.

12.3 Cat Plafond

Persyaratan Bahan :

Produksi : ICI, Mowileks setara

Warna : Ditentukan kemudian

Kualitas : Acrylic Emulsion

Pelaksanaan / pemasangan :

Pekerjaan pemasangan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari

pabrik yang akan ditunjuk dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun

Pekerjaan pengecatan baru boleh dikerjakan setelah :

- Plafond yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-

bagian yang retak dan pecah diganti dengan yang baru, sedang bagian

yang kotor dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui

oleh KONSULTAN PENGAWAS.

- Didahului dengan percobaan – percobaan pengecatan pada plafond

yang akan dicat.

Bila persyaratan-persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka pengecatan

akhir dilakkan berulang kali ( 2- 3 kali ) sampai mencapai warna yang

dikehendaki dengan memakai roll atau semprot.

B. SYARAT-SYARAT UMUM PENGERJAAN KONSTRUKSI

1. Umum

Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan. Apabila ada klausul dari

persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut

perhatian khusus pada klausul-klausul dann bukan berarti menghilangkan klausul-

klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak

dapat dipisahkan. Apabila ada suatu bagian pekerjaan atau bahan atazu peralatan

yang diperlukan agar instalasi ini dapat pekerjaan dengan baik dan hanya dinyatakan

dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja,

KONTRAKTOR harus tetap melaksanakan sesuai dengan standar teknis yang berlaku.

Page 12: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 12

2. Gambar-gambar

a. Gambar-gambar tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accesoris dan

fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau

disebutkan secara spesifikasi harus disediakan dan dipasang oleh KONTRAKTOR,

sehingga sistem dapat belkerja dengan baik.

b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan

instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi

dari proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai

referensi untuk pelaksanaan dan detail “Finishing” dari Proyek.

c. Sebelum pekerjaan dimulai, KONTRAKTOR mengajukan gambar-gambar kerja dan

detail (5 set Blue-Print Shop Drawing) yang harus diajukan kepada KONSULTAN

PENGAWAS untuk mendapatkann persetujuan. Setiap Shop Drawing yang diajukan

KONTRAKTOR kepada KONSULTAN PENGAWAS dianggap KONTRAKTOR telah

mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.

d. KONTRAKTOR harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan

pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam 1 (satu) set

lengkap dengan gambar kalkir dan 3 (tiga) set lengkap gambar Blue-Print sesuai

pelaksanaan (As Built Drawings). As Built Drawings harus diserahkan kepada

KONSULTAN PENGAWAS segera setelah pekerjaan selesai.

3. Koordinasi

a. KONTRAKTOR pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja

sama dengan KONTRAKTOR bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan

dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktunya.

b. Koordinasi yang baik perlu diadakannya untuk mencegah agar pekerjaan yang

satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

4. Daftar Bahan dan Contoh

a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah KONTRAKTOR menerima

pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh

KONSULTAN PENGAWAS, KONTRAKTOR diharuskan menyerahkan daftar dari

material-material yang akan digunakan.

Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-

nama dan alamat manufacture, katalog dan keterangan lain yang dianggap

perlu oleh KONSULTAN PENGAWAS. Persetujuan oleh KONSULTAN PENGAWAS akan

diberikan atas dasar diatas.

b. KONTRAKTOR harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan dipasang

kepada KONSULTAN PENGAWAS. Semua biaya yang berkenaan dengan

penyerahan dan pengembalian contoh-contoh tersebut menjadi tanggungjawab

KONTRAKTOR.

c. Bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan yang dimaksud di dalam

spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan harus dilakukan oleh

orang-orang yang ahli.

Page 13: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 13

d. KONTRAKTOR diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas

peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keraguan,

KONTRAKTOR harus segera menghubungi KONSULTAN PENGAWAS untuk

berkonsultasi.

e. Pengambilan ukuran dan pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya tidak

dikonsultasikan, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban

tangungjawab KONTRAKTOR. Untuk pemilihan peralatan dan material harus

mendapatkan persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.

5. Commisioning dan Testing

a. KONTRAKTOR pekerjaan ini harus melkukan semua testing dan pengukuran-

pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh

instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi

persyaratan yang berlaku.

b. Semua tenaga, bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan testing

tersebut merupakan tanggungjawab KONTRAKTOR. Hal ini termasuk pula peralatan

khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti pula yang dianjurkan

oleh Pabrik, juga harus disediakan oleh KONTRAKTOR.

6. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya

Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accesoris dan lain-lain yang disebut dan

dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka KONTRAKTOR wajib

menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian dapat

dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari KONSULTAN PENGAWAS.

7. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh KONTRAKTOR, PEMILIK

dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

8. Contoh

Persetujuan harus menyerahmkan contoh/brosur dari bahan/material yang akan

dipasang disini untuk dimintakan persetujuan KONSULTAN PENGAWAS. Semua biaya

menjadi tanggungan KONTRAKTOR.

9. Pengetesan

KONTRAKTOR harus melakukan semua pengetesan seperti dipersyaratkan disini dan

mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem yang disaksikan oleh KONSULTAN

PENGAWAS. Semua tenaga, bahan dan peralatan yang perlu untuk percobaan

tersebut merupakan tanggungjawab KONTRAKTOR.

10. Pengujian dan Penerimaan

Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi sudah dikirim dan dipasang serta

telah memenuhi syarat dan ketentuan pengetesan dengan baik, KONTRAKTOR harus

melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari bahan/peralatan yang terpasang,

dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsinya sesuai dengan syarat dan

ketentuan dari Kontrak, maka seluruh unit lengakap dengan peralatannya dapat

diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS.

Page 14: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 14

11. Masa Garansi dan Serah terima

a. Peralatan-peralatan utama harus digaransiklan selama 1 (satu) tahun terhitung dari

penyerahan kedua.

b. Selama masa garansi, KONTRAKTOR diwajibkan mengatasi segala kerusakan dari

pada peralatan utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.

c. Selama masa garansi tersebut, KONTRAKTOR pekerjaan Instalasi masih harus

menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.

d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan

bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang

ditandatangani bersama oleh instalateur yang melaksanakan pekerjaan tersebut

dan KONSULTAN PENGAWAS serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah

disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.

e. Jika pada masa garansi tersebut, KONTRAKTOR tidak melaksanakan atau tidak

memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama

masa garansi, maka KONSULTAN PENGAWAS berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan/kekurangan tersebut pada Pihak Lain atas biaya dari KONTRAKTOR yang

melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

f. Sebelum Penyerahan Kedua (Final Acceptance), KONTRAKTOR harus mengadakan

semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang

calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh PEMBERI TUGAS. Training

tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengann 5 (lima) Set

Operating Maintenance and Repair Manual Books (buku tersebut harus dalam

bahasa indonesia), sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan dan

melaksanakan pemeliharaan.

12. Laporan

a. Laporan Harian :

KONTRAKTOR wajib membuat “Laporan Harian” dan “Laporan Mingguan” yang

memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan

secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :

1. Kegiatan fisik

2. Catatan dan Perintah KONSULTAN PENGAWAS yang disampaikan baik secara

lisan maupun tulisan.

3. Hal-hal yang menyangkut masalah :

Material (masuk/keluar)

Jumlah Tenaga Kerja

Keadaan cuaca

Pekerjaan Tambah Kurang

Berdasarkan laporan harian dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut

berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana

pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek

dan diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS.

b. Laporan Pengetesan

KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS dalam rangkap

5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)

2. Hasil pengetesan peralatan-peraltan instalasi

3. Hasil Pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh

KONSULTAN PENGAWAS

Page 15: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 15

13. Penanggung Jawab Pelaksanaan

a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan KONTRAKTOR harus menempatkan

seorang penanggungjawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan

harus selalu berada dilapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari

KONTRAKTOR dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis,

bertanggungjawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari

KONSULTAN PENGAWAS.

b. Penangungjawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan

pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh

KONSULTAN PENGAWAS. Peintah dan petujuk dari KONSULTAN PENGAWAS harus

disampaikan langsung kepada KONTRAKTOR melalui penanggungjawab

KONTRAKTOR.

14. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan

a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang

disesuaikan dengan kondisi dilapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu

dengan KONSULTAN PENGAWAS.

b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, KONTRAKTOR harus menyerahkan

gambar perubahan dimaksud kepada KONSULTAN PENGAWAS dalam rangkap 4

(empat).

c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus

diajukan oleh KONTRAKTOR kepada KONSULTAN PENGAWAS secara tertulis.

Perubahan-perubahan meterial dan gambar rencana yang mengakibatkan

pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh KONSULTAN

PENGAWAS.

15. Pembobokan, Pengelesan dan Pengeboran

a. KONTRAKTOR tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam

rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan

semula adalah termasuk pekerjaan KONTRAKTOR Instalasi ini.

b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari

KONSULTAN PENGAWAS

c. Pengelasan, Pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi Bangunan hanya dapat

dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari KONSULTAN

PENGAWAS.

16. Pekerjaan Listrik

a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik

secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.

b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama

(serah Terima Pekerjaan Pertama), Instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat

dipergunakan PEMILIK.

c. KONTRAKTOR harus mengurus penyambungan daya Listrik PLN sebesar yang tertera

pada gambar rencana, Termasuk pengurusan administrasinya. Semua Biaya Resmi

akan dibayar oleh PEMILIK.

Page 16: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 16

17. Pemeriksaan Rutin

Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan

pemeriksaan routine. Tidak kurang dari 2 (dua) minggu sekali.

18. Kantor KONTRAKTOR, Los Kerja dan Gudang

a. KONTRAKTOR diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di

halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi

lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai

area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), diterima pelaksanaan tugas istalasi

berlangsung.

b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih

dahulu mendapatkan izin dari PEMBERI TUGAS.

19. Penjagaan

a. KONTRAKTOR wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus

selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat

kerja yang disimpan ditempat kerja (gudang lapangan).

b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang

tersebut diatas, menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.

20. Penerangan dan Sumber Daya

a. Pada Kantor, Los Kerja, Gudang dan Tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang

dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.

b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya

kerja harus diusahakan oleh KONTRAKTOR.

21. Kebersihan dan Ketertiban

a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kantor, Gudang, Los Kerja dan

tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan

bersih.

b. Penimbunan/Penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik didalam gudang

maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan

jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.

c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh

KONSULTAN PENGAWAS pada waktu pelaksanaan.

22. Kecelakaan dan Peti PPPK

a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,

maka KONTRAKTOR diwajibkan segera mengambil segala tibdakan guna

kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut

kepada instansi dan departemen yang berwenang serta

mempertanggungjawabkan sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

b. Peti P3K dengan isinya harus selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama

dan harus selalu berada ditempat pekerjaan.

Page 17: RKS.pdf

Spesifikasi Teknis

BAB VI~ 17

23. Pegawai Penyelenggra dari Pemborong

a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh KONTRAKTOR harus diserahkan

kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan

mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap

saat yang diperlukan PEMBERI TUGAS.

c. Site manager mewakili KONTRAKTOR ditempat pekerjaan dapat bertindak penuh

kepada KONSULTAN PENGAWAS.

d. Petunjuk dan Perintah KONSULTAN PENGAWAS didalam pelaksanaan, disampaikan

secara langsung kepada KONTRAKTOR atau melalui Site Manager, sebagai

penanggungjawab dilapangan.

e. KONTRAKTOR diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua

pekerja dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan

umum menggangu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan

perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan harus segera

dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Pengawas Harian.

Bila KONTRAKTOR lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang

dimaksud dalam pasal denda.

24. Pengawasan

a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh

KONSULTAN PENGAWAS.

b. Pada setiap saaat KONSULTAN PENGAWAS atau petugaas-petugas harus dapat

mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan

peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.

c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan

KONSULTAN PENGAWAS adalah menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.

d. Di tempat pekerjaan, KONSULTAN PENGAWAS menempatkan petugas-petugas

pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.