rks.pdf
DESCRIPTION
WWTRANSCRIPT
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 1
SPESIFIKASI TEKNIS
A. STRUKTUR DAN ARSITEKTUR
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
Rehab Gedung Pemprov PWI
2. STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI),
Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun
Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan antara lain :
NI 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA
NI 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA
NI 8 (1974) PERATURAN SEMEN PORTLAND DI INDONESIA
NI 5 (1961) PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA
Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar diatas, maka
diberlakukan standar-standar Nasional ataupun Internasional yang berlaku atas
pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar
Persyaratan Teknis dari negara asal/pekerjaan yang bersangkutan.
3. MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan
yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya.
Pemborong boleh mengusulkan merek-merek dagang lainnya yang setaraf dalam
mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Pemilik.
Bilamana Pemborong mengusulkan bahan dengan merek lain, maka diusulkan
adalah setaraf atau lebih baik, melalui data teknis bahan, pengujian bahan dari
Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas, referensi dan lain-lain yang
dapat meyakinkan Pengawas dan Pemilik.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Pengawas.
Pada material-material tertentu atas persetujuan Pemilik dapat disebutkan 1 (satu)
merk dagang, dan mutunya dipastikan baik, Pemborong dapat mengusulkan
langsung kepada Pengawas untuk disetujui.
4.DATA UMUM LAPANGAN
Titik-titik Ukur
Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan proyek seperti direncanakan
dalam gambar-gambar dan yang disetujui Pengawas.
Data Fisik
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 2
Data sehubungan dengan ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air tanah,
dan lai-lain yang diterakan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi
umum dan titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh pemborong.
Penawaran yang diserahkan Pemborong, harus sudah meliputi semua biaya untuk
pelaksanaan-nya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang dtentukan pada
gambar-gambar pelaksanaan.
5. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMATOKAN
Lokasi proyek akan ditentukan oleh Pengawas di lapangan selanjutnya Pemborong
harus memulai pekerjaan-pekerjaannya dari garis-garis dan patok-patok yang
telah disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya. Pengecekan pengukuran terhadap patok-patok
yang telah disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas
pengukuran-pengukuran yang dibuatnya. Pengecekan pengukuran terhadap
patok-patok utama yang ada, mencakup elevasi axis di elevasi jalan existing dan
As jalan dan segera melaporkan hasilnya ke Pengawas.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan
pengukuran dan pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.
Pemborong diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama
selama masa pembangunan.
Pemborong diminta membuat/mengadakan 1 patok permanen di dalam site
sesuai dengan petunjuk Pengawas.
6. PEKERJAAN PEMBONGKARAN & PEMBERSIHAN
LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran dan pembersihan seperti yang tertera pada gambar dan
petunjuk Direksi Pengawas.
b. Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pembongkaran atas daerah
pembangunan, serta pengamanan atas jaringan jaringan listrik dan lain-lain
bila ada.
c. Kecuali ditentukan lain oleh pengawas, maka pemborong diwajibkan untuk
Pelaksanaan pembersihan dan penyingkiran bahan-bahan bongkaran dari
lapangan pekerjaan.
PENGENDALIAN PEKERJAAN
Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi
ini serta petunjuk dari Direksi Pengawas.
1. BAHAN-BAHAN
Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pembongkaran dan
pembersihan lokasi/site disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak
mengganggu lingkungan.
2. PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai, Pemborong harus mengumpulkan semua data
mengenai kondisi bawah tanah (subsoil) serta sifat-sifat struktur-struktur yang
ada di sekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-izin
yang diperlukan untuk bekerja.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 3
b. Pemborong juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem
pelaksanaan pembongkaran kepada Pengawas untuk disetujui.
c. Terhadap semua sarana-sarana listrik, air, telepon, gas maupun yang ada
lannya harus dilakukan tidakan-tindakan pengamanan guna menjaga
keutuhan fungsinya serta tidak akan mengganggu kelancaran pemakaian
yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu guna
menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.
d. Sistem pembongkaran harus sistematis hingga tidak membahayakan
pekerjaan. Konstruksi-konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atau
atas petunjuk Pengawas tanpa menambah biaya.
e. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan /atau ditambah/dikurangi
harus terpasang kembali sesuai dengan standar serta petunjuk Pengawas
hingga berfungsi dengan baik.
f. Keadaan sesudah selesai harus rapih dan bersih serta siap untuk pekerjaan
selanjutnya.
7. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
7.1 U m u m
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi ;
Pekerjaan Galian
Pekerjaan Pondasi
Pengukuran Peil (Levelling)
Penentuan ini harus diperiksa kembali dan mendapat persetujuan dari
KONSULTAN PENGAWAS
Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran harus segera melaporkan
kepada KONSULTAN PENGAWAS sebelum dilaksanakan.
Pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama Pelaksanaan pekerjaan,
menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
KONTRAKTOR diharuskan menggunakan alat-alat (instrumen) yang perlu dan
tidak rusak untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara
tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu dihindari cara-cara
penguikuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.
Bahan-bahan dan Syarat Bahan
Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-
starat sebagai berikut :
Standar Industri Indonesia dalam SII-0013-81
Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 191 (SK.SNI T-15-
1991-03)
Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-
1.453.1989)
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986
Mempunyai Sertifikat uji (test certificate)
Mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama, dalam kedaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 4
Semua semen disimpan dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari
kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.
Untuk semen yang tidak memenuhi persyaratan diatas dapat ditolak
penggunaannya. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari
lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam
Agregat (Aggregates)
Semua pemakaian split (batu pecah) dan Pasir Beton harus memenuhi syarat
berikut :
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982
Specification for Concrete Aggregates (ASTM 33)
Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete (ASTM 33)
Standar Industri Indonesia (SII) 0052-80
Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porus
Bebas dari Tanah/Tanah Liat
Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38mm, untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
Gradasi dari Agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan
mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan
air dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
KONSULTAN PENGAWAS dapat meminta kepada KONTRAKTOR untuk
mengadakan Test Kualitas dari Agregat tesebut dari tempat penimbunan yang
ditunjuk oleh KONSULTAN PENGAWAS setiap saat dalam laboratorium yang
diakui.
Semua pengetesan untuk hal diatas menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR .
Dalam hal adanya perubahan sumber darimana Agregat tersebut disuplai,
KONTRAKTOR wajib untuk memberitahukan kepada KONSULTAN PENGAWAS.
Air Kerja
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia dan zat organis atau bahan
lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan pada beton dan tulangan serta
tidak mengandung minyak atau lemak.
Disamping itu harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982
Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-
1.453.1989)
Adukan dan Campuran
Perbandingan dari berbagai adukan (spacie) diberikan sesuai dengan daftar
proporsi adukan dan campuran dibawah ini :
Lantai Kerja = 1 pc : 3 ps : 5 kr
Angka-angka tersebut dinyatakan dalam perbandingan jumlah isi ditakar
dalam keadaan kering.
KONTRAKTOR bertanggungjawab penuh atas terlaksananya proporsi adukan
dan campuran itu.
KONTRAKTOR harus membuat takaran-takaran yang sama ukurannya dan
harus mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.
Adukan dan Campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan
khusus lainnya, akan ditentukan dalam pasal tersendiri.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 5
Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)
Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki suatu sifat campuran beton. Jenis, jumlah bahan yang akan
ditambahkan dan cara penggunaan bahan campuran tersebut harus disetujui
oleh KONSULTAN PENGAWAS.
Manfaat dari bahan campuran tambahan harus dapat dibuktikan melalui
pengujian dengan menggunakan jenis semen dan agregat yang dipakai.
Bahan Campuran tambahan yang mengandung Khlorida tidak boleh
digunakan.
Bahan Campuran Tambahan yang berfungsi untuk membuat beton kedap air,
mengurangi jumlah air pencampur, memperlambat pengikatan atau
pengerasan beton, harus memenuhi Standar Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1986 atau Specification for Chemical Admixtural for Concrete (ASTM
C 494)
7.2 Pekerjaan Galian
Galian tanah untuk konstruksi basement, pondasi dan galian-galian lainnya harus
dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil tang
tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-
akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan harus
dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus
disumbat.
Apabila pada lokasi tersebut terdapat pipa air, pipa gas, pipa-pipa pembuangan,
kabel listrik, telepon dan sebagainya yang masih dipergunakan, maka secepatnya
diberitahukan kepada KONSULTAN PENGAWAS atau instansi yang berwenang
untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
KONTRAKTOR bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai
akibat pekerjaan galian tersebut.
Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
KONTRAKTOR harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan
yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan
spesifikasi pondasi.
KONTRAKTOR harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas
dari longsoran-longsoran tanah dikiri dan kanannya dan bebas dari genangan air,
sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan
spesifikasi.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian
kembali hanya boleh dilakukan setelah diadakannya pemeriksaan dan mendapat
persetujuan KONSULTAN PENGAWAS, baik mengenai kedalaman, lapisan tanahnya
maupun jenis tanah bekas galian tersebut.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 6
8. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
8.1 U m u m
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi ;
Pekerjaan Galian / Urugan pada bagian-bagian tertentu yang ditentukan sesuai
dengan gambar
Pekerjaan struktur Atas
Pegukuran Peil (Levelling)
Penentuan tinggi peil (levelling) didasarkan atas apa yang telah termuat pada Bab
sebelumnya dalam RKS ini.
8.2 Bahan-bahan dan Syarat Bahan
Semen, agregat dan Syarat Atas
Bahan-bahan bangunan berupa semen, agregat dan air harus sesuai dengan
persyaratan yang termuat dalam RKS ihni pada Bab sebelumnya.
Adukan dan Campuran
Perbandingan dari berbagai adukan (spacie) diberikan sesuai dengan proporsi
bawah ini, dimana angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi
ditakar dalam keadaan kering, yaitu :
- Pasangan Dinding Biasa 1 pc : 4 ps
- Plesteran Sudut 1 pc : 3 ps
- Plesteran Beton 1 pc : 3 ps
- Pasangan Lantai 1 pc : 4 ps
KONTRAKTOR harus membuat takaran yang sama ukuran-ukurannya dan harus
mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
Selanjutnya takaran tersebut dapat digunakan sebagai takaran untuk berbagai
campuran, untuk pasangan, plesteran dan lain-lain.
Adukan dan Campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan
khusus lainnya akan ditentukan KONSULTAN PENGAWAS.
9. PEKERJAAN FINISHING DINDING
9.1 UMUM
Persyaratan :
Sebelum pekerjaan finishing dinding dilakukan, bagian –bagian yang
dipersyaratkan harus water proof, harus diberi lapisan waterproofing terlebih dahulu
Bahan dan jenis bahan waterproofing tersebut sesuai dengan RKS ini, dipasang
sesuai dengan gambar dan menurut instruksi pabrik, serta mendapat persetujuan
KONSULTAN PENGAWAS.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk
menetukan warna yang akan dipakai.
Pelaksanaan :
Sebelum pekerjaan finishing tersebut dilakukan, KONTRAKTOR harus menyerahkan
sample dan keterangan teknis tentang cara pemasangan, untuk mendapat
persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
Apapun yang akan terjadi sesudah pemasangan finishing dinding tersebut selesai
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari KONTRAKTOR utama.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 7
9.2 Dinding Pasangan Batu Bata
Persyaratan Bahan :
Ukuran : 8 x 9 x 17 cm
Produksi : Lokal
Kualitas : Baik
Persyaratan lain :
Matang, keras
Ukuran sama rata, saling tegak lurus
Tidak mengandung batu, tidak berlubang – lubang, tidak retak retak.
Memenuhi persyataran –persyaratan PUBI 1982
Pemasangan / pelaksanaan :
Sebelum pekerjaan dimulai, KONTRAKTOR harus menyerahkan sample dari bata
yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.
Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari site.
Pada waktu pemasangan, semua bata yang dipergunakan harus dibasahi
/direndam dengan air dan batu bata tersebut harus bebas dari kotoran yang
melekat.
Batu bata harus dipasang dengan baik, rata, horizontal, sambungan–
sambungannya harus sama rata, sudut persegi, naad tidak segaris ( silang ),
permukaan baik dan rata.
Pada penghentian–penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.
Pada hubungan –hubungan dengan tiang –tiang beton atau pada ujung
pasangan harus bergerigi.
Semua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding –dinding beton, balok
atau pelat beton dan bagian struktur lainya.
Sementara untuk dinding mempergunakan adukan 1 Pc : 4 Ps
Pemasangan dilakukan secara bertahap, dimana tiap tahapan tidak boleh
melebihi ketinggian 1 m, kecuali bila ada persetujuan dari KONSULTAN PENGAWAS.
Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhan atau atas
petunjuk – petunjuk KONSULTAN PENGAWAS.
Kolom praktis untuk penguat pasangan bata harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga maksimum setiap luas 12 m2 bidang pasangan bata harus dikelilingi oleh
penguat (kolom –kolom praktis ) tersebut.
Pada sisi tegak yang yang berhubungan dengan beton/kolom harus dipasang
angkur 10 mm ( 3/8” ) dan sepanjang sisi tegak tersebut harus dicor dengan
adukan 1 pc : 2 ps, setebal 5 cm.
Penguatan beton juga diberikan pada daerah – daerah pembukaan, seperti
bagian atas pintu/jendela dan lubang – lubang lainya, sesuai dengan petunjuk
KONSULTAN PENGAWAS.
Bila pemasangan selesai, maka adukan-adukahn semen yang menempel pada
pasangan batu bata harus segera dibuang.
Adukan yang tumpah kebawah pada waktu pemasangan bata, adukan bekas
dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh dicampurkan/dipakai
dengan adukan yang baru.
Untuk plester (Finishing) disyaratkan memakai :
Campuran 1pc : 4 ps untuk dinding bata biasa
Ketebalan plester adalah 1-2 cm, kemudian dirapikan dan dihaluskan dengan
Portland semen murni.
KONTRAKTOR harus menjamin bahwa plester dinding tersebut harus benar-benar
rapi, rata dan tidak bergelombang.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 8
10. PEKERJAAN PLAFOND
10.1 UMUM
Persyaratan :
Pemasangan plafond baru bias dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat didalam plafond ( kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantungdan penguat plafond ) siap dan selesai dikerjakan. Sebelm
pelaksanaan, KONTRAKTOR harus mengajukan contoh/sample untuk disetujui oleh
KONSULTAN PERENCANA, PEMBERI TUGAS dan KONSULTAN PENGAWAS.
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk
menentukan warna yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana plafond
haruslah mengacu pada gambar mekanikal-Elektrikal, sedangkan gambar
arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.
Pelaksanaan :
Sebelum pemasangan, KONTRAKTOR harus memberikan contoh/sample bahan
penutup plafond dan harus mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS dan
PEMBERI TUGAS.
Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang
plafond yang rata,datar dan tidak melengkung.
KONTRAKTOR Utama bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi
terhadap :
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus
disangga oleh rangka plafond
Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)
Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnanya alat-alat penggantung, sehingga
plafond menjadi bergelombang karenanya.
Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond
luiofel diluar bangunan.
10.2 Plafond Gypsum Board/GRC Board
Persyaratan Bahan :
Produksi : Gypsum Board dengan permukaan tanpa cacat.
Warna : Natural
Tebal : 0,9 cm
Finishing : cat
Pelaksanaan / pemasangan :
Sebelum pemasangan plafond, rangka plafond harus diperiksa kerataanya
dengan menarik benang.
Plafond dipasang dengan paku,dan pada saat pemakuan jangan sampai
merusak permukaan kayu.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 9
11. PEKERJAAN ATAP
Persyaratan Umum :
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk
menentukan warna yang akan dipakai.
11.1 Atap Genteng Metal
Persyaratan Bahan :
Ukuran : Standard Pabrik
Produksi : Sakura Roof, Decrabon, setara
Type : Sesuai permintaan PEMBERI TUGAS
Warna : Sesuai permintaan PEMBERI TUGAS
Kualitas : Terbaik
Pelaksanaan / pemasangan :
Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman, sesuai dengan
petunjuk pabrik dan mendapat persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
Pemasangan genteng harus memenuhi persyaratan dari pabrik dalam hal :
Cara pemotongan bahan atap
Penentuan jarak dan ukuran kuda-kuda & reng.
Cara pemasangan pada nok,jurai dan sebagainya sehingga dapat
dipertanggung jawabkan kekuatanya.
Untuk pemasangan pada sudut atau patokan harus diberi bahan pelindung
(isolation ).
Antara kuda-kuda & reng atau multipleks harus diberi lapisan alumunium foil .
12. PEKERJAAN PENGECATAN
12.1. U m u m
Persyaratan :
Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah :
Dinding / bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN
PENGAWAS.
Dinding / bagian yang akan dicat tidak basah/lembab atau berdebu.
Didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada bidang yang cukup
luas dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS, KONSULTAN PERENCANA dan
PEMBERI TUGAS.
Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga dimana cat tersebut
diproduksi atau tenaga ahli mengecat dengan pengawasan/ petunjuk dari pabrik
cat tersebut
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam NI-4
KONTRAKTOR bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna
sesuai dengan petunjuk perancang dan PEMBERI TUGAS
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 10
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada PEMBERI TUGAS untuk
menentukan warna yang akan dipakai.
Persyaratan Bahan :
Produksi : Mowileks, ICI, setara
Warna : Ditentukan kemudian
Jenis : Vinyl Acrylic Emulsion
Persyaratan lain : Highly acrylic emulsion untuk interior wall paint.
Pelaksanaan / pemasangan :
Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari pabrik
yang ditunjuk, dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun.
Pekerjaan pengecetan baru boleh dikerjakan setelah :
Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-
bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor dibersihkan,
dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS.
Didahului dengan percobaan – percobaan pengecetan pada dinding atau
bagian-bagian yang akan dicat.
Bila persyaratan- persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan
persiapan-persiapan :
Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan
pengapuran (effolresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-benar
bersih.
Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan plamur
alkali Resisting Primer.
Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan plamur Acrylic
Wallfiller.
Setelah kering,permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.
Pengecatan akhir dilakukan berulang kali ( 2-3 kali ) sampai mencapai warna
yang dikehendaki dengan memakai semprot/roller.
12.2 Cat Dinding Luar
Persyaratan Bahan :
Produksi : Mowileks, setara
Warna : Ditentukan kemudian
Kualitas : Weather Shield Emulsion
Persyaratan lain : Higly Weather resistance exterior wall paint
Pelaksanaan / pemasangan :
Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari
pabrik yang ditunjuk, dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun.
Pekerjaan pengecetan baru boleh dikerjakan setelah :
Dinding plester yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-
bagian yang retak dan pecah diperbaiki, sedang bagian yang kotor
dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui oleh KONSULTAN
PENGAWAS.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 11
Semua permukaan dinding diplamur alkali
Didahului dengan percobaan – percobaan pengecatan pada dinding atau
bagian-bagian yang akan dicat.
Bila persyaratan- persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka dilakukan
persiapan-persiapan :
Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan dan
pengapuran (effolresence) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
ampelas (emerald paper), kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-benar
bersih.
Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali, dipakai lapisan plamur
alkali Resisting Primer.
Pada bagian-bagian dimana banyak rembesan air, dipakai lapisan plamur Acrylic
Wallfiller.
Setelah kering permukaan tersebut diampelas lagi dengan ampelas halus.
Pengecatan akhir dilakukan berulang kali ( 2-3 kali ) sampai mencapai warna yang
dikehendaki dengan memakai semprot/roller.
12.3 Cat Plafond
Persyaratan Bahan :
Produksi : ICI, Mowileks setara
Warna : Ditentukan kemudian
Kualitas : Acrylic Emulsion
Pelaksanaan / pemasangan :
Pekerjaan pemasangan harus dikerjakan dibawah pengawasan spesialis dari
pabrik yang akan ditunjuk dan disertai bukti garansi tidak kurang dari 1 tahun
Pekerjaan pengecatan baru boleh dikerjakan setelah :
- Plafond yang akan dicat betul-betul kering dan tidak berdebu, bagian-
bagian yang retak dan pecah diganti dengan yang baru, sedang bagian
yang kotor dibersihkan, dimana hal itu telah selesai diperiksa dan disetujui
oleh KONSULTAN PENGAWAS.
- Didahului dengan percobaan – percobaan pengecatan pada plafond
yang akan dicat.
Bila persyaratan-persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka pengecatan
akhir dilakkan berulang kali ( 2- 3 kali ) sampai mencapai warna yang
dikehendaki dengan memakai roll atau semprot.
B. SYARAT-SYARAT UMUM PENGERJAAN KONSTRUKSI
1. Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan. Apabila ada klausul dari
persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut
perhatian khusus pada klausul-klausul dann bukan berarti menghilangkan klausul-
klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak
dapat dipisahkan. Apabila ada suatu bagian pekerjaan atau bahan atazu peralatan
yang diperlukan agar instalasi ini dapat pekerjaan dengan baik dan hanya dinyatakan
dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja,
KONTRAKTOR harus tetap melaksanakan sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 12
2. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accesoris dan
fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifikasi harus disediakan dan dipasang oleh KONTRAKTOR,
sehingga sistem dapat belkerja dengan baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
dari proyek. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail “Finishing” dari Proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, KONTRAKTOR mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail (5 set Blue-Print Shop Drawing) yang harus diajukan kepada KONSULTAN
PENGAWAS untuk mendapatkann persetujuan. Setiap Shop Drawing yang diajukan
KONTRAKTOR kepada KONSULTAN PENGAWAS dianggap KONTRAKTOR telah
mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. KONTRAKTOR harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam 1 (satu) set
lengkap dengan gambar kalkir dan 3 (tiga) set lengkap gambar Blue-Print sesuai
pelaksanaan (As Built Drawings). As Built Drawings harus diserahkan kepada
KONSULTAN PENGAWAS segera setelah pekerjaan selesai.
3. Koordinasi
a. KONTRAKTOR pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja
sama dengan KONTRAKTOR bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktunya.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakannya untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
4. Daftar Bahan dan Contoh
a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah KONTRAKTOR menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh
KONSULTAN PENGAWAS, KONTRAKTOR diharuskan menyerahkan daftar dari
material-material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-
nama dan alamat manufacture, katalog dan keterangan lain yang dianggap
perlu oleh KONSULTAN PENGAWAS. Persetujuan oleh KONSULTAN PENGAWAS akan
diberikan atas dasar diatas.
b. KONTRAKTOR harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan dipasang
kepada KONSULTAN PENGAWAS. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh tersebut menjadi tanggungjawab
KONTRAKTOR.
c. Bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan yang dimaksud di dalam
spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan harus dilakukan oleh
orang-orang yang ahli.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 13
d. KONTRAKTOR diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas
peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keraguan,
KONTRAKTOR harus segera menghubungi KONSULTAN PENGAWAS untuk
berkonsultasi.
e. Pengambilan ukuran dan pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban
tangungjawab KONTRAKTOR. Untuk pemilihan peralatan dan material harus
mendapatkan persetujuan KONSULTAN PENGAWAS.
5. Commisioning dan Testing
a. KONTRAKTOR pekerjaan ini harus melkukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh
instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi
persyaratan yang berlaku.
b. Semua tenaga, bahan dan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan testing
tersebut merupakan tanggungjawab KONTRAKTOR. Hal ini termasuk pula peralatan
khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti pula yang dianjurkan
oleh Pabrik, juga harus disediakan oleh KONTRAKTOR.
6. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accesoris dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka KONTRAKTOR wajib
menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian dapat
dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari KONSULTAN PENGAWAS.
7. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh KONTRAKTOR, PEMILIK
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
8. Contoh
Persetujuan harus menyerahmkan contoh/brosur dari bahan/material yang akan
dipasang disini untuk dimintakan persetujuan KONSULTAN PENGAWAS. Semua biaya
menjadi tanggungan KONTRAKTOR.
9. Pengetesan
KONTRAKTOR harus melakukan semua pengetesan seperti dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem yang disaksikan oleh KONSULTAN
PENGAWAS. Semua tenaga, bahan dan peralatan yang perlu untuk percobaan
tersebut merupakan tanggungjawab KONTRAKTOR.
10. Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan yang sesuai dengan spesifikasi sudah dikirim dan dipasang serta
telah memenuhi syarat dan ketentuan pengetesan dengan baik, KONTRAKTOR harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari bahan/peralatan yang terpasang,
dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsinya sesuai dengan syarat dan
ketentuan dari Kontrak, maka seluruh unit lengakap dengan peralatannya dapat
diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 14
11. Masa Garansi dan Serah terima
a. Peralatan-peralatan utama harus digaransiklan selama 1 (satu) tahun terhitung dari
penyerahan kedua.
b. Selama masa garansi, KONTRAKTOR diwajibkan mengatasi segala kerusakan dari
pada peralatan utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, KONTRAKTOR pekerjaan Instalasi masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang
ditandatangani bersama oleh instalateur yang melaksanakan pekerjaan tersebut
dan KONSULTAN PENGAWAS serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah
disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, KONTRAKTOR tidak melaksanakan atau tidak
memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama
masa garansi, maka KONSULTAN PENGAWAS berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut pada Pihak Lain atas biaya dari KONTRAKTOR yang
melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
f. Sebelum Penyerahan Kedua (Final Acceptance), KONTRAKTOR harus mengadakan
semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang
calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh PEMBERI TUGAS. Training
tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengann 5 (lima) Set
Operating Maintenance and Repair Manual Books (buku tersebut harus dalam
bahasa indonesia), sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan dan
melaksanakan pemeliharaan.
12. Laporan
a. Laporan Harian :
KONTRAKTOR wajib membuat “Laporan Harian” dan “Laporan Mingguan” yang
memberikan gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan
secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan fisik
2. Catatan dan Perintah KONSULTAN PENGAWAS yang disampaikan baik secara
lisan maupun tulisan.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah :
Material (masuk/keluar)
Jumlah Tenaga Kerja
Keadaan cuaca
Pekerjaan Tambah Kurang
Berdasarkan laporan harian dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut
berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana
pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek
dan diserahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS.
b. Laporan Pengetesan
KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada KONSULTAN PENGAWAS dalam rangkap
5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan)
2. Hasil pengetesan peralatan-peraltan instalasi
3. Hasil Pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh
KONSULTAN PENGAWAS
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 15
13. Penanggung Jawab Pelaksanaan
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan KONTRAKTOR harus menempatkan
seorang penanggungjawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan
harus selalu berada dilapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari
KONTRAKTOR dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis,
bertanggungjawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari
KONSULTAN PENGAWAS.
b. Penangungjawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan
pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh
KONSULTAN PENGAWAS. Peintah dan petujuk dari KONSULTAN PENGAWAS harus
disampaikan langsung kepada KONTRAKTOR melalui penanggungjawab
KONTRAKTOR.
14. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang
disesuaikan dengan kondisi dilapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan KONSULTAN PENGAWAS.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, KONTRAKTOR harus menyerahkan
gambar perubahan dimaksud kepada KONSULTAN PENGAWAS dalam rangkap 4
(empat).
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh KONTRAKTOR kepada KONSULTAN PENGAWAS secara tertulis.
Perubahan-perubahan meterial dan gambar rencana yang mengakibatkan
pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh KONSULTAN
PENGAWAS.
15. Pembobokan, Pengelesan dan Pengeboran
a. KONTRAKTOR tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam
rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan
semula adalah termasuk pekerjaan KONTRAKTOR Instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
KONSULTAN PENGAWAS
c. Pengelasan, Pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi Bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari KONSULTAN
PENGAWAS.
16. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik
secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama
(serah Terima Pekerjaan Pertama), Instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat
dipergunakan PEMILIK.
c. KONTRAKTOR harus mengurus penyambungan daya Listrik PLN sebesar yang tertera
pada gambar rencana, Termasuk pengurusan administrasinya. Semua Biaya Resmi
akan dibayar oleh PEMILIK.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 16
17. Pemeriksaan Rutin
Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan
pemeriksaan routine. Tidak kurang dari 2 (dua) minggu sekali.
18. Kantor KONTRAKTOR, Los Kerja dan Gudang
a. KONTRAKTOR diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di
halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai
area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), diterima pelaksanaan tugas istalasi
berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih
dahulu mendapatkan izin dari PEMBERI TUGAS.
19. Penjagaan
a. KONTRAKTOR wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus
selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat
kerja yang disimpan ditempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang
tersebut diatas, menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
20. Penerangan dan Sumber Daya
a. Pada Kantor, Los Kerja, Gudang dan Tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya
kerja harus diusahakan oleh KONTRAKTOR.
21. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kantor, Gudang, Los Kerja dan
tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan
bersih.
b. Penimbunan/Penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik didalam gudang
maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan
jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh
KONSULTAN PENGAWAS pada waktu pelaksanaan.
22. Kecelakaan dan Peti PPPK
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
maka KONTRAKTOR diwajibkan segera mengambil segala tibdakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departemen yang berwenang serta
mempertanggungjawabkan sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
b. Peti P3K dengan isinya harus selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama
dan harus selalu berada ditempat pekerjaan.
Spesifikasi Teknis
BAB VI~ 17
23. Pegawai Penyelenggra dari Pemborong
a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh KONTRAKTOR harus diserahkan
kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan
mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap
saat yang diperlukan PEMBERI TUGAS.
c. Site manager mewakili KONTRAKTOR ditempat pekerjaan dapat bertindak penuh
kepada KONSULTAN PENGAWAS.
d. Petunjuk dan Perintah KONSULTAN PENGAWAS didalam pelaksanaan, disampaikan
secara langsung kepada KONTRAKTOR atau melalui Site Manager, sebagai
penanggungjawab dilapangan.
e. KONTRAKTOR diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua
pekerja dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan
umum menggangu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan
perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan harus segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Pengawas Harian.
Bila KONTRAKTOR lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang
dimaksud dalam pasal denda.
24. Pengawasan
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh
KONSULTAN PENGAWAS.
b. Pada setiap saaat KONSULTAN PENGAWAS atau petugaas-petugas harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan
peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan
KONSULTAN PENGAWAS adalah menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
d. Di tempat pekerjaan, KONSULTAN PENGAWAS menempatkan petugas-petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.