riwayat penyakit
DESCRIPTION
rpTRANSCRIPT
RIWAYAT PENYAKIT( Natural History of Disease )
RIWAYAT PENYAKIT( Natural History of Disease )
Tahapan Riwayat Penyakit :1. Tahap Prepatogenosa Daya tahan tubuh menurun 2. Tahap Inkubasi Kuman masuk dalam tubuh tapi belum menular 3. Tahap Penyakit Dini Penyakit sudah menyebar tapi belum parah 4. Tahap penyakit Lanjut Penyakit sudah parah 5. Tahap Akhir Penyakit :- sembuh total- sembuh cacat - karier ( pembawa )- Kronis - Meninggal dunia
Sifat Bibit Penyakit :a. Patogenisti : (b + c + d) / (a + b + c + d)b. Virulensi : (c + d )/ (b + c + d)c. Case Fatality = (d) / (b + c + d )a = jumlah pasien tanpa gejala b = jumlah penyakit dini c = jumlah penyakit lanjutan d = jumlah meninggal dunia Terjadinya Infeksi :1. Sumber 2. Perjalanan mikroorganisme 3. Cara masuk/penularan penyakit
Sumber Infeksi/penyakit :Penderita : GOKarier ( manusia ): hepatitisGeografi : tetanus Vektor : nyamuk DHFZoonosis : Antrax Penyakit karier : dari orang yang membawa kuman contoh TBC,Hepatitis, HIV, Muntaber Vektor : sumber langsung dari penderita, dibantu oleh perantara cont: nyamuk Zoonosis : serangan pada organ tertentu dgn cara memakan bibit penyakit tsb
Perjalanan mikroorganisme :Udara Makanan Luka dan kelenjar Gigitan serangga/hewan Conjungtiva Placenta
Cara masuk/proses penularan penyakitLangsung : batuk, sex, kontak kulit, luka Tidak langsung : udara, makanan, benda, vektor Transmisi melalui vektor dapat terjadi secara: a. Mekanis : lalat b. Biologis : nyamuk
Proses Perunutan bibit penyakit ada 2 cara :Data kuantitatif : jumlah orang yang sakit Data kualitatif : - Diskusi kelompok terarah - Wawancara mendalam
Survei penyakit :1. Survei Insiden Penyakit :data yang dikumpulkan adalah penyakit yang bersifat kasus baru 2. Survei Prevalen Penyakit :data yang dikumpulkan adalah semua peristiwa penyakit ( lama + baru )Lebih menggambarkan keadaan kesmas Data insiden penyakit baru lebih baik memakai data sekunder Data prevalen lebih baik memakai data primer langsung kepada penderita yang sedang sakit/telah lama sakit
Bentuk penyajian data :1. Tekstular : penyajian dalam bentuk kalimat biasa untuk data kualitatif 2. Tabel : data sudah diklasifikasikan dan ditabulasi, penyajian secara sistematis dari data numerik yang tersusun baris dan kolom 3. Grafik : data yang ditampilkan secara visual untuk perbandingan secara kuantitatif
1.TekstularKelebihan : lebih bisa dijelaskan data kualitatif Kekurangan : kekurangan data tidak bisa diukur dan dibandingkan 2. Tabel Kelebihan : -bisa memuat data semuanya - Menyajikan data secara lengkap Kekurangannya:Lebih sulit dalam mengambil kesimpulan data yang lengkap 3. Grafik :Kelebihan : mudah dibaca Kekurangan : Datanya kurang lengkap, karena hanya bisa dalam mengambil kesimpulan
Bentuk Tabel :1. Tabel Umum - Master tabel - Register (catatan kasus)a. Data asli, rujukan tabel khusus b. Sumber keterangan dari data asli Ciri-cirinya :- Berisi banyak keterangan ttg suatu subyek - Berisi angka absolut/kuantitatif - Mudah untuk rujukan
2. Tabel Khusus : penjabaran/bagian dari tabel umum - Angka yang sudah dibulatkan - Isi hanya beberapa variabel saja Manfaat :-menggambarkan hubungan/asosiasi -menyajikan data terpilih dalam bentuk sederhana
Modifikasi Visual Data :Grafik atau diagram garis dan kurva Diagram bar ( Bar diagram ) / Diagram balok Diagram area ( Pie diagram )Piktogram ( gambar )Histogram dan Frekuensi poligon
Screening ( Penyaringan Kasus )Pengertian :- Penemuan penyakit secara aktif - Pada orang yang tanpa gejala dan nampaknya sehat
Proses Screening :Test terbagi 3 golongan :- Test negatif = tidak sakit - Test positif = diagnostik tidak sakit - Test positif = diagnostik sakitProsedur diagnostik = memisahkan kelompok masyarakat sakit dan tidak sakit oleh dokter - Screening biasanay pada penyakit kronis, cacing, hipertensi dan TBC
Tujuannya :Menemukan penyakit secara dini Mencegah meluasnya penyakit Mendidik masyarakat/petugas kesehatan
Kriteria Screening :1. Penyakit merupakan masalah kesehatan yang berarti 2. Tersedia pengobatan 3. Adanya fasilitas dan biaya 4. Durasi dan penyakit lama
Langkah Screening :1. Menetapkan masalah kesehatan yang ingin diketahui 2. Menetapkan cara pengumpulan data3. Menetapkan kelompok masayarakat yang akan dikumpulkan datanya 4. Melakukan penyaringan 5. Mempertajam penyaringan 6. Tahap penyususnan laporan dan tindak lanjut
Akurasi screening ( dapat dipercaya tergantung padaReliabilitas Validitas Yield
ReliabilitasReliabilitas adalah kemampuan suatu alat/metoda test untuk memberikan hasil yang sama ( konsisten ), bila test diterapkan lebih dari 1 x pada objek yang sama, pada kondisi yang sama pula
Faktor2 yang mempengaruhi :Variasi dari cara screening-stabilitas alat test- fluktuasi dari objek Kesalahan/ perbedaan pengamatan -pengamat yang sama dan beda
Meningkatkan nilai reliabilitas :Standarisasi cara screeningPemantapan kemapuan Kecermatan pengamatan
ValiditasValiditas adalah kemapuan dari test penyaringan utk memisahkan yang betul-betul sakit dari yang benar2 sehat Ditentukan melalui pemeriksaan utk diagnosa pasti sesudah test penyaringan :Komponennya :1. Sensitivitas : kemampuan dari test untuk menyatakan sakit diantara yang benar2 sakit 2. Spesifitas : kemampuan dari test untuk menyatakan tidak sakit diantara benar2 tidak sakit Contoh : Penilaian validitas :suatu jumlah kasus yang sebelumnya tidak diketahui, sekarang menjadi diketahui YieldYield : hasil dari screeningSuatu jumlah kasus yg sebelumnya tidak diketahui, sekarang menjadi diketahui Dipengaruhi oleh :-Sensitivitas testMakin rendah sensitivitas, makin sedikit kasus yang terdeteksi a-Prevalen penyakit tidak dikenal Makin tinggi prevalen penyakit tidak dikenal, maka tinggi yield screening-Penemuan kasus terdahulu Makin banyak kasus yg sudah ditemukan dan diobati maka yield screening yg sekarang akan berkurang
Sikap penduduk -makin banyak kasus yang sudah ditemukan dan diobati maka yield screening yang sekarang akan berkurang - prevalen penyakit yang discreening rendah test akan banyak false positif pada populasi dengan prevalensi penyakit rendah, dilakukan pada populasi yang beresiko tinggi