risma tenti politeknik negeri bengkalis pkmkc
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PERANCANGAN MESIN FORMULASI RANSUM BULU AYAM
SEBAGAI BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN RUMINANSIA, NON
RUMINANSIA & UNGGAS
BIDANG KEGIATAN:PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Risma Tenti (4103131010) Angkatan 2013Ahmad Novianto (2204131025) Angkatan 2013Muhammad Rahim Azali (1103131038) Angkatan 2013Nurseha Fitri (3204131004) Angkatan 2013Nurainun (4103131040) Angkatan 2013
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
BENGKALIS
2015
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PERANCANGAN MESIN FORMULASI RANSUM BULU AYAM
SEBAGAI BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN RUMINANSIA, NON
RUMINANSIA & UNGGAS
BIDANG KEGIATAN:PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
Risma Tenti (4103131010) Angkatan 2013Ahmad Novianto (2204131025) Angkatan 2013Muhammad Rahim Azali (1103131038) Angkatan 2013Nurseha Fitri (3204131004) Angkatan 2013Nurainun (4103131040) Angkatan 2013
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
BENGKALIS
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Luaran yang Diharapkan .................. ............................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
2.1 Potensi Limbah Bulu Ayam ............................................................ 3
2.2 Keratin ............................................................................................. 3
2.3 Ransum ............................................................................................ 4
2.4 Ruminansia ...................................................................................... 4
2.5 Non Ruminansia .............................................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ......................................................... 4
3.1 Spesisifikasi Mesin .......................................................................... 5
2.1 Tahap Pekerjaan ............................................................................... 8
2.1 Cara Kerja ........................................................................................ 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................... 9
4.1. Anggaran Biaya Program ............................................................... 9
4.2. Jadwal Pelaksanaan Program........................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
Lampiran 1 ..................................................................................................... 11
Lampiran 2 ..................................................................................................... 17
Lampiran 3 ..................................................................................................... 19
Lampiran 4 ..................................................................................................... 20
Lampiran 5 .................................................................................................... 21
iv
RINGKASAN
Dewasa ini telah banyak sekali kita temui jenis bahan pakan alternatifuntuk ternak unggas maupun ternak ruminansia, contohnya seperti onggok, buahmengkudu, ampas tahu, limbah sawit, biji karet, dan masih banyak jenis lainnya.Namun untuk jenis pakan sumber protein masih sedikit dibanding jenis pakansumber energi. Sebab bahan pakan sumber protein biasanya harganya relatifmahal.
Untuk meningkatkan nilai nutrisi bulu ayam ada beberapa metodepengolahan, yaitu Perlakuan Fisik Dengan Pengaturan Temperatur Dan Tekanan,Secara Kimiawi Dengan Penambahan Asam Dan Basa (Naoh, Hcl), danKombinasi kedua tersebut. Masalah utama dalam peningkatan produksi bagiRuminansia, Non Ruminansia & Unggas adalah penyediaan pakan sumber proteinhewani (tepung ikan) yang harganya relatif mahal.
Untuk memenuhi kebutuhan tepung ikan Indonesia masih mengimportdari luar negeri karena produk dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhanyang ada sehingga harganya sangat mahal dibanding bahan pakan lain.
Bulu ayam merupakan produk samping yang berasal dari pemotonganayam. Potensi bulu ayam sebagai salah satu komponen pakan sangat mungkinmengingat perkembangan industri perunggasan di Indonesia terutama dikabupaten Bengkalis berkembang pesat. Seberapa banyak jumlah bulu ayam yangdapat diperoleh setiap tahunnya akan sangat bergantung dari jumlah ternak ayamyang dipotong.
Dari berbagai permasalahan diatas, kami mencoba untuk memanfaatkanlimbah bulu ayam sebagai formulasi ransum untuk bahan pakan berupa tepungransum agar menghadirkan sumber protein tinggi bagi Ruminansia, NonRuminansia & Unggas. Tidak hanya bulu ayam yang digunakan sebagai bahanpakan tetapi juga digunakan bongkol pisang sebagai pelengkap ransum.
Maka dari itu kami berinisiatif membuat perancangan mesin FormulasiRansum Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Sumber Protein Ruminansia, NonRuminansia & Unggas.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap makanan bergizi semakinmeningkat. Bahan makanan yang berasal dari hewan memiliki banyak keunggulandibanding bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, karena mengandung asamamino yang lebih lengkap dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Kebutuhanterhadap bahan makanan yang berasal dari hewan atau protein hewani mencapai15 kg/kapita/tahun dan kebutuhan tersebut terus meningkat seiring denganbertambahnya jumlah penduduk Peningkatan usaha peternakan ayammenimbulkan peningkatan limbah bulu ayam yang dihasilkan dari industri rumahpotong ayam dan dari tempat pemotongan ayam lainnya. Pada industri rumahpotong ayam, limbah bulu ayam merupakan suatu hal yang perlu penanganankhusus karena menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap pencemaranlingkungan.
Pemanfaatan limbah industri merupakan salah satu kebijakan pemerintahdalam melestarikan fungsi lingkungan hidup, seperti yang terdapat dalamUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang PengelolaanLingkungan Hidup, yang dijelaskan bahwa Pengelolaan Lingkungan Hidupadalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputikebijakan penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasaan, danpengendalian lingkungan hidup.
Salah satu alternatif bahan sumber protein adalah bulu ayam. Bulu ayammerupakan limbah dari rumah pemotongan ayam (RPA) dengan jumlah berlimpahdan terus bertambah seiring meningkatnya populasi ayam dan tingkat pemotongansebagai akibat meningkatnya permintaan daging ayam di pasar. Bulu ayamsampai saat ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya sebagian kecil saja yangdimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kemoceng, pengisi jok, pupuktanaman, kerajinan tangan/hiasan dan shuttle cock (ADIATIet al., 2004).
Masalah limbah tak dapat lepas dari adanya aktifitas industri, termasukindustri ternak ayam pedaging. Semakin meningkat sektor industri maka tarafhidup masyarakat meningkat pula. Namun perlu dipikirkan efek samping yangditimbulkan berupa limbah, yang merupakan hasil samping dari suatu usaha ataukegiatan. Dampak yang ditimbulkan dari limbah bulu ayam begitu besar terutamabagi kesehatan masyarakat, karena limbah bulu ayam yang berserakan dilingkungan rumah potong ayam, menimbulkan bau yang tidak sedap danmerupakan sumber penyebaran penyakit. Selain itu juga menimbulkan dampakpenurunan kualitas tanah karena limbah bulu ayam sulit terdegradasi dilingkungan atau proses dekomposernya memakan waktu cukup lama.
2
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dibahas di dalam program ini adalah:
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi Ransum BuluAyam?
2. Bagaimana cara merancang alat untuk membuat ransum bulu ayam ?3. Bagaimana menghasilkan suatu metode untuk meminimalisasi dampak
pencemaran limbah bulu ayam dalam rangka Pengelolaan LingkunganHidup?
1.3 Tujuan Program
Tujuan program ini adalah sebagai berikut:1. Mendiskripsikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa
bulu ayam dapat dimanfaatkan menjadi ransum sebagai pakan sumberprotein.
2. Mengantisipasi terjadinya krisis bahan pakan sumber protein3. Untuk memanfaatkan bulu ayam yang biasanya dibuang begitu saja tanpa
mengetahui manfaat dari manfaat bulu ayam itu sendiri4. Menciptakan suatu mesin untuk membuat ransum bulu ayam
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah1. Sebagai media penyalur kreatifitas mahasiswa dalam bereksperimen,
seraya penerapan karsa cipta yang aplikatif dan menemukan hasil karyayang bermanfaat serta tepat guna.
2. Dapat memanfaatkan bulu ayam yang sebelumnya tidak pernahdimanfaatkan.
3. Terciptanya sebuah alat alat untuk membuat ransum bulu ayam
1.5 Manfaat
Adapun manfaat program yang dimaksud adalah:1. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang
dapat dimanfaatkan dalam bidang karsa cipta.2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu
teknologi.3. Memanfaatkan bulu ayam sebagai bahan pakan sumber protein yang
menghasilkan ransum untuk ruminansia, non ruminansia & unggas4. Mendaur ulang limbah bulu ayam.
3
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Potensi Limbah Bulu Ayam
Limbah merupakan hasil samping dari suatu kegiatan industri, dalam halini bulu ayam merupakan hasil ikutan usaha pemotongan ayam. Bulu ayammerupakan salah satu hasil samping ternak ayam (petelur, pedaging dan buras)dari rumah potong dan tempat pemotongan ayam lainnya. Populasi ayam diIndonesia tahun 1999 sebesar 726,10 juta ekor (Statistik Peternakan, 1999),sedangkan untuk tahun 2003 populasi ayam pedaging meningkat sebesar917.707.000 ekor (Mathius et al, 2003).
Peningkatan populasi ayam ini akan menimbulkan peningkatan limbahbulu ayam, dan jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaranterhadap lingkungan. Pencemaran merupakan suatu kondisi yang tidak nyamanditimbulkan dari suatu limbah. Limbah bulu ayam menimbulkan bau yang tidaksedap dan merupakan sumber penyebaran penyakit. Hal ini merupakanpermasalahan lingkungan yang perlu segera ditangani, seiring dengan peningkatanpopulasi ayam. Berat bulu ayam menurut Card (1962) berkisar antara 4-9 % daribobot hidup.
Kandungan yang terkandung didalam bulu ayam:
2.2 Keratin
Keratin adalah suatu kelompok protein yang sangat khusus memproduksisel epitel tertentu dari hewan bertulang belakang dan lapisan tanduk kulit luarserta epidermal tambahan seperti rambut, kuku dan bulu ayam. Sedangkankeratinase adalah spesifik protease hidrolisis keratin yang terdapat pada buluayam, wool dan rambut. Keratin serupa dengan komponen protein lainnya secaraumum dan tidak tampak jelas perbedaan substratnya. Keratin dapat didegradasioleh mikroba dari jamur saprofit dan parasit (Dozie et al., 1994), Actynomycetes(Noval and Nickerson, 1959; Bockle et al., 1995), dan jamur dermatofit. Keratin
4
juga dapat didegradasi oleh mikroorganisme termofilik yaitu mikroba yang dapattumbuh pada suhu 50- 65(Zerdani et al., 2004).
2.3 RansumRansum adalah jumlah total bahan makanan yang diberikan pada ternak
selama 24 jam. Sedangkan yang dimaksud dengan bahan pakan adalah komponenransum yang dapat memberikan manfaat bagi ternak yang mengkonsumsinya.Ransum merupakan factor yang sangat penting di dalam suatu usaha peternakan,karena ransum berpengaruh langsung terhadap produksi ternak. Perubahanransum baik secara kualitas maupun kuantitas maupun perubahan padakomponennya akan dapat menyebabkan penurunan produksi yang cukup serius.Sehingga untuk mengembalikan produksi seperti semula sebelum perubahanransum cukup sulit dicapai dan akan memakan waktu cukup lama (Tawaf : 2010)
2.4 RuminansiaRuminansia adalah kelompok hewan mamalia yang bisa memah
(memakan) dua kali sehingga kelompok hewan tersebut dikenal juga sebagaihewan memamah biak. Dalam sistem klasifikasi, manusia dan hewan ruminansiapada umumnya mempunyai kesamaan ciri dari sistem pencernaan hewanruminansia dan manusia.
2.5 Non Ruminansia
Nonruminansia tergolong pada ternak monogastrik, yaitu ternak yang
memiliki lambung tunggal. Sistem perncernaan ternak ini tidak sempurna
dibandingkan dengan ternak ruminansia.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Spesifikasi mesin
Dalam perancangan mesin Formulasi Ransum Bulu Ayam SebagaiBahan Pakan Sumber Protein Ruminansia, Non Ruminansia & Unggas, dirancangdengan menerapkan kaidah-kaidah perencanaan yang terdiri dari1. Meja Kerja (Casis)2. Dinding3. Motor listrik4. Geare Box
Perencanaan dimulai dari pemilihan bahan yang digunakan,pembuatandan uji alat. Data teknis mesin formulasi bulu ayam Sebagai Bahan Pakan SumberProtein Ruminansia, Non Ruminansia & Unggas adalah sebagai berikut:
Table 1. data teknis mesin formulasi bulu ayam Sebagai Bahan PakanSumber Protein Ruminansia, Non Ruminansia & UnggasNo Nama bagian Bahan Ukuran1 Meja Kerja (Casis) Besi L 1,5 inch x 1,5 inch2 Dinding Besi Plat 1,2 m x 2,2 m x 4 m3 Motor Listrik - 1 Pk4 Geare Box - -5 Penggiling - -
Pada proses pengerjaan mesin formulasi bulu ayam Sebagai BahanPakan Sumber Protein Ruminansia, Non Ruminansia & Unggas meliputi beberapabidang pekerjaan keterampilan, seperti mengelas, memotong, menyambung,mengebor dan perakitan. Proses pengelasan dilakukan dalam pembuatan mejakerja (Casis). Dimana bahan baku casis ini terdiri dari besi L yang telah dipotongsesuai dengan ukuran dan dilas sesuai dengan design, selanjutnya pekerjaanmemotong dan mengebor meliputi pembuatan dinding luar dengan menggunakanmesin potong landasan gunting plat dan mesin bor. Dan utama pada pengerjaanini adalah besi L ukuran 1,5 inch x 1,5 inch. Selanjutnya pekerjaan perakitan yaitumerangkit semua komponen
3.2 Tahap pekerjaanDalam tahap pekerjaan mesin formulasi bulu ayam Sebagai Bahan Pakan
Sumber Protein Ruminansia, Non Ruminansia & Unggas adalah sebagai berikut:
6
1.Persiapan Bahan
2.Peralatan Pengukuran
Start
Studi lapangan
Studi Literatur
Perencanaan pembuatan alat
Pembuatan Mesin Resum
Perakitan alat
Uji Coba Alat resummenggunakan bulu ayam
Selesai
Pengambilan Data Aplikasi
Ya
Tidak
7
Berikut diuraikan berbagai tahapan pelaksanaan program ini adalahsebagai berikut:
a. Studi lapanganStudi lapangan dilakukan yaitu studi masalah keadaan dilapangan
(Survei) melihat bahan-bahan yang digunakan
b. Studi literaturStudi literatur dilakukan yaitu studi struktur kekuatan mesin. Studi
referensi lain yakni studi ergononi yang sesuai dengan kemanfaatan alat sertakesesuain kemampuan alat yang dapat diterapkan.
c. PerencanaanSebagai langkah awal Tim Penulis, melakukan studi yang
memungkinkan untuk membuat desain mesin formulasi ransum bulu ayam
d. Persiapan, bahan, peralatan dan pengukuranMempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, mempersiapkan
kemudian Peralatan-peralatan yang akan digunakan dan bahan-bahan yangdigunakan diukur sesuai perencanaan yang telah direncanakan.
e. Pembuatan KomponenMembuat segala komponen yang diperlukan dalam perakitan mesin.
f. PerakitanMerakit komponen-komponen mulai dari merakit komponen meja mesin
sampai merakit komponen pada mesin.
g. Uji coba alatMenguji kelayakan alat yang telah dirakit dengan cara mengoperasikan
alat dengan memasukkan segala bahan-bahan yang diperlukan dalampembuatan formulasi bulu ayam Sebagai Bahan Pakan Sumber ProteinRuminansia, Non Ruminansia & Unggas`
h. Pengambilan data aplikasiMengambil sample formulasi ransum bulu ayam yang telah diproses
melalui mesin kemudian ditambah dengan bahan-bahan seperti gedebogpisang, jerami, bungkil kelapa dll.
8
3.3 Cara kerjaSetelah memiliki bahan baku dan peralatan untuk memproses bulu ayam
menjadi tepung , kita dapat melakukan dengan cara sederhana . Jika kondisi buluayam yang akan di proses dalam kondisi bersih dan kering kita dapat mulaimerebus bulu ayam dengan penambahan NaOH 6 % menggunakan tekanan 1 –1,5 atm (atmosfer) dengan durasi waktu 1 - 2 jam . Setelah selesai melakukanperebusan tiriskan sisa-sisa uap air, tunggu hingga dingin sambil di angin-anginkan. ketika bulu ayam sudah dingin lanjutkan dengan menggiling hinggahalus menjadi tepung.
Tahap berikutnya adalah tanpa melalui proses pengeringan lanjutkandengan mencampur tepung bulu ayam 3% hingga 5% dari total bahan fermentasibeserta bahan-bahan lain-nya, seperti gedebog pisang, jerami, bungkil kelapa dll.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun Anggaran Biaya pada kegiatan ini adalah:
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Bahan habis pakai 148.000
2. Peralatan dan bahan Penunjang 9.673.000
3. Perjalanan 450.000
4. Lain-lain 1.380.000
Jumlah Rp. 11.651.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa 2015
No Uraian KegiatanBulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3 Bulan Ke 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi lapangan studi literatur
2Perencanaan , persiapan,bahan, peralatan,pengukuran
3 Pembuatan
4 Perakitan
5 Uji coba alat
6 Pengambilan data aplikasi
7Penyusunan laporankegiatan
8 Hasil
10
DAFTAR PUSTAKA
Puastuti W. 2007. Teknologi pemrosesan bulu ayam dan pemanfaatannya sebagai
sumber protein pakan ruminansia. Wartazoa 17 (2): 53-60
Anonim. 2009. BALITNAK Ransum Ayam Kampung. Martsiano.
http://wordpress.com Diakses tanggal 02 Oktober 2015 pukul 16.04 WIB
Rasidi. 1998. Formulasi Ransum Lokal Untuk Unggas. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta. http://wordpress.com Diakses tanggal 02 Oktober 2015 pukul
16.04 WIB
Kumal, M. 1998. Bahan Pakan dan Penyusunan Ransum. Fakultas Peternakan
Universitas Gajah Mada . Yogyakarta. http://wordpress.com Diakses
tanggal 02 Oktober 2015 pukul 16.04 WIB
Melly, Hatulhasanah. Perbedaan Hewan Ruminansia dan Non Ruminansia.
http://mellyhatulhasanah.blogspot.com/2011/11/perbedaan-hewan-
ruminansia-dan-non.html. 2011. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2015
pukul 16.07 WIB
11
12
13
14
15
16
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Jenis PengeluaranJumlahBarang
HargaSatuan
(Rp)Jumlah (Rp)
A. Bahan Habis Pakai1) kertas A4 merek paper one 2 Rim 38.000 76.0002) sepidol snowman boardmarker 6 Buah 10.000 60.0003) Clip file merek lucky 4 Buah 3.000 12.000
SUB TOTAL (Rp) 148.000
B. Peralatan dan bahan penunjangB.1. Peralatan
1) Elektroda las RB 26. 3 Kotak 160.000 480.0002) Mata gerinda potong 5 Buah 5.000 25.0003) Mata gerinda asah 3 Buah 7.000 21.0004) Mata bor besi (1-10mm) 2 Kotak 120.000 240.0005) Kertas amplas besi no 180 12 Lembar 3.000 36.000
SUB TOTAL (Rp) 802.000
B.2. Bahan PenunjangBesi plat 1,2mx2,2mx4mm 2 Lembar 1.200.000 2.400.000Motor listrik 1Pk 1 Buah 1.600.000 1.600.000Gear box 1 Buah 800.000 800.000Bahan kimia NaOH 5 botol 350.000 1.750.000Puli 3 inch 2 Buah 80.000 160.000Puli 6 inch 2 Buah 95.000 190.000Bell/ sabuk 4 Buah 30.000 120.000Bantalan 6 Buah 50.000 300.000
1) Plat almunium 0,8mm. 2 Lembar 175.000 350.0002) Pipa segi 4 2 inch x 3 inch. 8 Batang 67.000 536.0003) Besi L 1,5inchx1,5inch 3 Batang 155.000 465.000
Paku keling / rivet 4mm 2 Kotak 50.000 100.000.Baut 8mmx2inch 50 Batang 1.000 50.000Hand Tap 2 Kotak 25.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 8.871.000Total Keseluruhan Peralatan dan Bahan
Penunjang9.673.000
18
C. Perjalanan1) Survey lokasi selama kegiatan. 5 Kali 50.000 250.0002) Transportasi alat untuk analisa efektifitas 1 kali 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 450.000
D. Lain – LainD.1. Dokumentasi
1) Cuci cetak foto kegiatan. 30 Lembar 2.000 60.0002) 8gb memory card merek micro. 2 Buah 60.000 120.000
SUB TOTAL (Rp) 180.000
D.2. Uji Coba Peralatan1) Bulu Ayam, 2 kali, uji coba 50 Kg 2.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 100.000
D.3. Konsumsi & Komunikasi1) Kosumsi peserta pkm selama pembuatan
alat(5 orang mahasiswa + 1 orang dosenpendamping) 48 hari kerja x 6 orang
14 Hari 10.000 140.000
2) Kosumsi peserta pkm selama revisi (5 orangMahasiswa + 1 orang dosen pembimbing)18 hari x 6 orang
7 Hari 10.000 70.000
3) Komunikasi 4 bulan 200.000 800.000
SUB TOTAL (Rp) 1.010.000
D.4. Laporan Akhir1) Penggandaan + jilid laporan Monev 3 Exp 15.000 45.0002) Penggandaan + jilid Laporan Akhir 3 Exp 15.000 45.000
SUB TOTAL (Rp) 90.000Total Keseluruhan Sub Lain-laim 1.380.000
Total (Keseluruhan) Rp 11.651.000Terbilang Sebelas Juta Enam Ratus Lima Puluh
Satu Ribu Rupiah
19
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIMProgram
Studi
AlokasiWaktu
(jam/minggu)Uraian Tugas
1. Risma Tenti/4103131010
Teknik Sipil 8 jam/minggu a. Mengkoordinasi tim.b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program dan meluangkan waktu untukkegiatan PKM.
c. Mengkonsultasikan segala permasalahandengan semua anggota
d. Koordinasi dalam hal pembimbingandengan dosen pembimbing.
2. AhmadNovianto/2204131025
TeknikMesin
Produksi &Perawatan
4 jam/minggu a. Membantu pelaksanaan setiap kegiatandalam usaha dan meluangkan waktuuntuk kegiatan PKM.
b. Bertanggung jawab terhadap ketuapelaksana.
c. Mengkonsultasikan design alat dengandosen pembimbing.
3. MuhammadRahim Azali/1103131038
TeknikPerkapalan
4 jam/minggu a. Membantu pelaksanaan setiap kegiatandalam usaha dan meluangkan waktuuntuk kegiatan PKM.
b. Bertanggung jawab terhadap ketuapelaksana.
c. Mengkonsultasikan design alat dengandosen pembimbing.
4. Nurseha Fitri/3204131004
TeknikListrik
4 jam/minggu a. Membantu pelaksanaan setiap kegiatandalam usaha dan meluangkan waktuuntuk kegiatan PKM.
b. Bertanggung jawab terhadap ketuapelaksana.
c. Mengkonsultasikan design alat dengandosen pembimbing.
5. Nurainun/4103131040
TeknikSipill
4 jam/minggu a. Membantu pelaksanaan setiap kegiatandalam usaha dan meluangkan waktuuntuk kegiatan PKM.
b. Bertanggung jawab terhadap ketuapelaksana.
c. Mengkonsultasikan design alat dengandosen pembimbing.
20
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
21
Lampiran 5 Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan