rintoyo (tugas b. indonesia jurnal)

12
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal) http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 1/12  Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan Sistem Monitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 43 PEMBUATAN SISTEM GEDUNG PARKIR PINTAR BERBASIS PROGRAMMABLE  LOGIC CONTROL DENGAN SISTEM MONITORING WONDERWARE INTOUCH  Dimas Pradika Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro 2013 (098) Syufrijal Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Readysal Monantun Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Rintoyo Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro 5115111673 Abstract This research aims to design and create more load current protection system is equipped with automatic reverse function of the cover using a PLC (Programmable Logic Controller) and microcontroller ATMega 8535 as well as monitoring systems Visual Basic. The study was conducted in the laboratory of the State University of Jakarta PLC in September-December 2012 laboratoriuma using experimental methods, the results of studies such as the control panel for overload current protection system. This study discusses current overload protection circuit that can automatically shut behind which is used to detect overcurrent which is then read by the current sensor and converted into an analog voltage. After the conversion process, will be processed by a microcontroller ATMega 8535 to the current display on the LCD and Visual Basic programs. Program the microcontroller is designed as the controller relay to give input on a PLC that is controlling the system. PLC ladder program is designed in such a way as controlling relays to break and close back automatically with a delay and after passing the limit specified current rating. Then for reopening can  be reset via the ON or ON command in Visual Basic. In this research, programs in Visual Basic can also be used to control the PLC. Based on the results, a combination of PLC, microcontroller, and Visual Basic in overload current protection system provides results that can be applied as a PLC automatic control circuit, analog microcontroller can  process data generated by the ACS712-20A current sensor will be displayed on the LCD and programs Visual Basic, and Visual Basic program can work well in monitoring the entire system. Keywords: PLC, Sensor  Infrared and Wonderware InTouch  PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Programmable logic controller (PLC) merupakan suatu bentuk khusus pengontrol  berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal logika, sequencing, pewaktuan (timing),  pencacahan (counting) dan aritmatika guna mengontrol mesin (William Bolton: 2004). Yang dirancang untuk dioperasikan oleh para teknisi yang memiliki pengetahuan tentang komputer dan bahasa pemrograman. PLC memiliki keunggulan yang signifikan, karena sebuah perangkat pengontrol yang sama dapat dipergunakan di dalam beraneka ragam sistem kontrol. Untuk memodifikasi sebuah sistem kontrol dan aturan-aturan  pengontrolan yang dijalankannya, yang harus dilakukan oleh seorang operator hanyalah memasukkan seperangkat instruksi yang  berbeda dari yang digunakan sebelumnya. Hasilnya adalah sebuah perangkat yang

Upload: rintoyo-pahlawesha

Post on 30-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 1/12

 

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 43

 

PEMBUATAN SISTEM GEDUNG PARKIR PINTAR BERBASIS PROGRAMMABLE

 LOGIC CONTROL DENGAN SISTEM MONITORING WONDERWARE INTOUCH  

Dimas Pradika

Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro 2013 (098)

SyufrijalDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Readysal Monantun

Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Rintoyo

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

5115111673

Abstract

This research aims to design and create more load current protection system is equipped with automatic reverse

function of the cover using a PLC (Programmable Logic Controller) and microcontroller ATMega 8535 as wellas monitoring systems Visual Basic. The study was conducted in the laboratory of the State University of JakartaPLC in September-December 2012 laboratoriuma using experimental methods, the results of studies such as thecontrol panel for overload current protection system.

This study discusses current overload protection circuit that can automatically shut behind which is used todetect overcurrent which is then read by the current sensor and converted into an analog voltage. After theconversion process, will be processed by a microcontroller ATMega 8535 to the current display on the LCD and Visual Basic programs. Program the microcontroller is designed as the controller  relay to give input on a PLC

that is controlling the system. PLC ladder program is designed in such a way as controlling relays to break and close back automatically with a delay and after passing the limit specified current rating. Then for reopening can be reset via the ON or ON command in Visual Basic. In this research, programs in Visual Basic can also be used 

to control the PLC.

Based on the results, a combination of PLC, microcontroller, and Visual Basic in overload current protectionsystem provides results that can be applied as a PLC automatic control circuit, analog microcontroller can process data generated by the ACS712-20A current sensor will be displayed on the LCD and programs VisualBasic, and Visual Basic program can work well in monitoring the entire system. 

Keywords: PLC, Sensor  Infrared and Wonderware InTouch 

 PROGRAMMABLE LOGIC 

CONTROLLER (PLC)

Programmable logic controller  (PLC)

merupakan suatu bentuk khusus pengontrol

 berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan

memori yang dapat diprogram untuk 

menyimpan instruksi-instruksi dan untuk 

mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal

logika, sequencing, pewaktuan (timing),

 pencacahan (counting) dan aritmatika guna

mengontrol mesin (William Bolton: 2004).Yang dirancang untuk dioperasikan oleh para

teknisi yang memiliki pengetahuan tentang

komputer dan bahasa pemrograman.

PLC memiliki keunggulan yang signifikan,

karena sebuah perangkat pengontrol yang

sama dapat dipergunakan di dalam beraneka

ragam sistem kontrol. Untuk memodifikasi

sebuah sistem kontrol dan aturan-aturan

 pengontrolan yang dijalankannya, yang harus

dilakukan oleh seorang operator hanyalah

memasukkan seperangkat instruksi yang

 berbeda dari yang digunakan sebelumnya.Hasilnya adalah sebuah perangkat yang

Page 2: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 2/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5444

fleksibel dan hemat biaya yang dapat

dipergunakan di dalam sistem-sistem kontrol

yang sifat dan kompleksitasnya sangat

 beragam. Gambar 1 memperlihatkan contoh

tipe-tipe PLC.

Gambar 1. Bentuk Fisik Beberapa PLC

PLC serupa dengan komputer namun,

 bedanya: komputer dioptimalkan untuk 

tugas-tugas penghitungan dan penyajian data,

sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas-

tugas pengontrolan dan pengoperasian di

dalam lingkungan industri. Dengan demikian

PLC memiliki karakteristik (William Bolton:

2004):

1.  Kokoh dan dirancang untuk tahan

terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan

kebisingan.

2.  Antarmuka untuk  input  dan output  telah

tersedia secara built-in di dalamnya.

Mudah diprogram dan menggunakan sebuah

 bahasa pemrograman yang mudah dipahami,

yang sebagian besar berkaitan dengan

operasi-operasi logika dan penyambungan.

WONDERWARE INTOUCH 

SCADA software yang beredar di pasaran

ialah Wonderware. Software utama yang

mendasari keseluruhan program SCADA

adalah Wonderware InTouch. Pada dasarnya,

 InTouch adalah software Human Machine

 Interface yang juga dilengkapi dengan fitur 

dasar SCADA software. 

Untuk menggunakan Wonderware InTouch,

ada 3 komponen penyusun utama yang harus

diketahui yaitu:

 InTouch Application Manager

 InTouch Application Manager  berfungsi

untuk mengorganisasikan aplikasi yang akan

dibuat. Masing-masing aplikasi akan

dibuatkan directory tersendiri untuk 

menyimpan semua  file yang berhubungan.

Tampilan  InTouch Application Manager  

dapat dilihat seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Tampilan InTouch Application

 Manager 

 InTouch WindowMaker 

 InTouch WindowMaker  ialah suatu

development environment  dari  InTouch.

Dengan WindowMaker , kita dapat membuat

Page 3: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 3/12

 

[

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 45

 

[

halaman-halaman  Human Machine Interface 

(HMI) dengan grafik yang object oriented  

untuk menciptakan layar tampilan yang dapat

 bergerak dan dapat menerima masukan dari

 pengguna. Tampilan  Intouch WindowMaker  

dapat dilihat seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Tampilan InTouch WindowMaker 

 InTouch WindowViewer

 InTouch WindowViewer  adalah suatu run-

time environment  yang dapat menampilkan

layar grafik yang telah dibuat pada

WindowMaker . Layar tersebut menampilkanhasil eksekusi dari  InTouch QuickScripts 

yang digunakan saat pemrograman awal.

Salah satu contoh tampilan aplikasi yang

telah dibuat dan dijalankan pada

WindowViewer dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Contoh tampilan aplikasi Window

Viewer 

SENSOR INFRA MERAH PHOTODIODA

 Infrared  merupakan sebuah sensor yang

masuk dalam kategori sensor optik. Secara

umum infrared  bekerja optimal pada

frekuensi 38,5 KHz. Karakteristik  infrared 

membandingkan antara frekuensi dengan

 jarak yang dicapainya. Gambar 5

menunjukkan gambar dari  photodioda dan

infrared LED.

Gambar 5. Photodioda dan Infrared  

Sensor   photodioda merupakan dioda yang

 peka terhadap cahaya, sensor   photodioda 

akan mengalami perubahan resistansi pada

saat menerima intensitas cahaya dan akan

mengalirkan arus listrik secara  forward  

sebagaimana dioda pada umumnya.

Untuk membuat rangkaian sensor  infrared ,

kita membutuhkan komponen sepertiinfrared  sebagai sumber cahaya ( Light 

Source) dan sebuah  photodioda sebagai

sensor cahaya ( photodetector ). Prinsip kerja

dari infrared  dan  photodioda dapat dilihat

 pada gambar 6.

Page 4: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 4/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5446

Gambar 6. Mekanisme pemantulan cahaya

infrared ke photodioda 

Pada gambar diatas,  photodioda digunakan

sebagai sensor cahaya dan infrared  sebagai

sumber cahaya. Ketika infrared ditembakkan

diatas garis putih maka cahaya yang akanterpantul dalam jumlah besar dan akan

diterima oleh sensor   photodioda. Sensor 

 photodioda yang menerima jumlah cahaya

dalam intensitas tinggi akan memiliki nilai

resistansi yang rendah sehingga memberikan

tegangan keluaran sangat kecil (logika 0).

Sebaliknya, jika infrared  ditembakkan ke

garis hitam maka cahaya yang terpantul

dalam jumlah sedikit dan diterima oleh

 photodoida. Jika intensitas cahaya yang

diterima oleh  photodioda sedikit maka nilai

resistansi  photodioda akan tinggi sehingga

memberikan tegangan keluaran yang cukup

(logika 1). 

HASIL PENGUJIAN HARDWARE 

 Hardware yang telah diuji hasilnya adalah,

 pengujian jarak baca LED infrared  terhadap

 photodioda, pengujian rangkaian sensor 

infrared  dan pengujian rangkaian palang

 pintu otomatis. Pengujian jarak baca LEDinfrared  terhadap  photodioda dengan

menggunakan instrumen penelitian penggaris

dalam satuan cm.

Tabel 1. Hasil Pengujian Jarak Baca Sensor 

 Infrared   No Jarak Baca Terbaca (Ya/Tidak)

1 20 cm Ya

2 21 cm Ya

3 22 cm Ya

4 23 cm Ya

5 24 cm Ya

6 25 cm Ya

7 26 cm Ya

8 27 cm Ya

9 28 cm Ya

10 29 cm Tidak 11 30 cm Tidak 

12 31 cm Tidak 

13 32 cm Tidak 

14 33 cm Tidak 

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 58.

Pengujian tegangan pada infrared  dan relay 

digunakan dengan menggunakan AVOmeter 

digital merk “DEKKO”, set pada posisi

Voltmeter DC. Pada saat sensor  infrared  

 photodiode terhalang oleh suatu benda, ukur 

tegangan pada sensor dengan menempatkan

 probe (+) dan  probe (–) sesuai dengan

gambar 7 seperti di bawah ini. Untuk 

mengukur tegangan pada relay, tempatkan

 probe (+) di kabel yang masuk ke IC ULN

2803APG dan  probe (–) ditempatkan sama

seperti saat mengukur tegangan pada sensor.

Pengukuran dilakukan 3 kali dan dicari rata-

ratanya. Setelah semua terukur, tegangan

yang terbaca dicatat pada tabel 2. Untuk foto

 percobaan perhitungan tegangan pada sensor 

dan relay dapat dilihat pada lampiran.

Page 5: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 5/12

 

[

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 47

 

[

 Gambar 7. Pengujian tegangan pada sensor  

Tabel 2. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor 

 Infrared  

 No Kriteria Pengujian Nilai Terukur 

1Tegangan pada

infrared  

2,30 V

2,30 V

2,29 V

Rata-rata 2,296 V

2 Tegangan pada 13,30 V

Relai 13,28 V

13,27 V

Rata-rata 13,283 V

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 60.

Pengujian kondisi motor DC menggunakanAVOmeter, atur pada posisi Voltmeter DC.

Disini relai yang digunakan adalah relai yang

 bertegangan 12 V DC. Pada koil relai

diberikan dioda 2 ampere sebagai pengaman.

Pengukuran ini dilakukan ketika output 10.06

PLC on, maka relay 1 akan menyala. Ketika

output  10.07 PLC on, maka relay 2 akan

menyala.

Tabel 3. Hasil Pengujian Kondisi Relai dan Tegangan pada Motor 

 NoOutput  

PLC

Relai 1 Relai 2

Kondisi V motor Kondisi V motor 

1 10.06 Hidup (Forward ) 10,75 V Mati

2 10.07 Mati Hidup ( Reverse) 10,77 V

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 60.

HASIL PENGUJIAN SOFTWARE

Software yang digunakan sebagai instrumen

 penelitian adalah CX-Programmer ,

Wonderware InTouch dan Omron Host Link .

Untuk pengujian Software, langkah pertama

adalah pengujian pada software  CX-

Programmer . Dengan menekan  push button 

dari setiap blok-blok parkir (blok A), (blok B), (blok C), (blok D) maka akan terlihat

komponen apa saja yang akan on, setiap kita

menekan salah satu  push button blok parkir 

tersebut. Apabila tidak terjadi kesalahan

maka setelah menekan push button (Blok A)

maka Wonderware akan menampilkan

animasi mobil berjalan menuju Blok A

setelah animasi selesai maka palang pintu

utama akan terbuka dan mobil dapat

memasuki gedung parkir pintar dan

sesampainya pada area blok A maka palang

 pintu blok A akan terbuka agar pengemudi

dapat memasuki area parkir yang sesuai

dengan keinginannya. Dan seperti itu pula

untuk sistem blok parkir yang lainnya. Untuk 

hasil pengujian dicatat pada tabel 4, 5, 6 dan

7.

Tabel 4. Hasil pengujian ketika keadaan Blok A

 Input PLC Output PLC

Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika

1 0 1 0

0.00 PB A √ 10.01 Lampu penunjuk arah √ 

Page 6: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 6/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-54

48

0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A √ 

0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B -

0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C -

0.04 Sensor 1 (S1) √ 10.05 Motor palang pintu Blok D -

0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu

utama

-

0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintuutama

-

0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A √ 

0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -

0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -

0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -

1.00 LM 2 A √ 

1.01 LM 2 B -

1.02 LM 2 C -

1.03 LM 2 D -Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 62.

ket : 0 = Off , 1 = On

Tabel 5. Hasil pengujian ketika keadaan Blok B

 Input PLC Output PLC

Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika

1 0 1 0

0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √ 

0.01 PB B √ 10.02 Motor palang pintu Blok A -

0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B √ 

0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C -0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D -

0.05 Sensor 2 (S2) √ 10.06 Motor pembuka palang pintu

utama

√ 

0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintu

utama

√ 

0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A -

0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B √ 

0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -

0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -

1.00 LM 2 A -

1.01 LM 2 B √ S

1.02 LM 2 C -

1.03 LM 2 D -

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 63.

ket : 0 = Off, 1 = On

Tabel 6. Hasil pengujian ketika keadaan Blok C

 Input PLC Output PLC

Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika

1 0 1 0

0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √ 

0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A -

Page 7: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 7/12

 

[

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan Sistem

Monitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 49 

[

0.02 PB C √ 10.03 Motor palang pintu Blok B -

0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C √ 

0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D -

0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu

utama

√ 

0.06 Sensor 3 (S3) √ 10.07 Motor penutup palang pintuutama

√ 

0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A -

0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -

0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C √ 

0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -

1.00 LM 2 A -

1.01 LM 2 B -

1.02 LM 2 C √ 

1.03 LM 2 D -

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 64.ket :0 = Off, 1 = On

Tabel 7. Hasil pengujian ketika keadaan Blok D

 Input PLC Output PLC

Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika

1 0 1 0

0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √ 

0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A -

0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B -

0.03 PB D √ 10.04 Motor palang pintu Blok C -

0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D √ 

0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu

utama

√ 

0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintu

utama

√ 

0.07 Sensor 4 (S4) √ 11.00 Motor penutup palang pintu A -

0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -

0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -

0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D √ 

1.00 LM 2 A -

1.01 LM 2 B -1.02 LM 2 C -

1.03 LM 2 D √ 

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 65.

ket : 0 = Off, 1 = On 

Prosedur berikutnya adalah pengujian

software  Wonderware InTouch, untuk 

melakukan pengujian dibutuhkan software 

Omron  Host Link  sebagai perantara koneksi

antara PLC Omron dengan Wonderware

 InTouch. Pada tahap ini, software

wonderware akan diuji display daya tampung

mobil disetiap blok-blok parkir. Apabila

tidak terjadi kesalahan dalam koneksi, maka

hasil display disetiap blok pada Wonderware

Page 8: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 8/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-54

50

 InTouch adalah sama dengan hasil DM ( Data 

 Memory) setiap blok pada CX-Programmer .

Dikarenakan pada display  software 

Wonderware menggunakan tipe I/O  Integer ,

yang dimana pada tipe ini kita dapat menarik 

salah satu data perhitungan dari CX-

Programmer  untuk dijadikan data pada

Wonderware. Gambar 8 adalah contoh

setting  display blok-A pada wonderware 

dengan menarik data DM0 pada CX-

Programmer .

Gambar 8. Setting display Blok A

Kesimpulannya adalah, ketika push button

 blok A ditekan maka display blok A pada

Wonderware akan berkurang. Contoh

tampilan pada Wonderware seperti pada

gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9. Animasi saat mobil masuk Blok A

Dan apabila ada kendaraan yang keluar dari

 blok A maka display blok A akan bertambah.

Contoh tampilan pada Wonderware seperti

 pada gambar 10 di bawah ini.Untuk hasil

 pengujian software  Wonderware di catat

 pada tabel 7.

Gambar 10. Animasi saat mobil keluar Blok 

A

Tabel 8. Hasil pengujian display counting Wonderware

Keterangan

 Display Blok A  Display Blok B  Display Blok C  Display Blok D

 Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun

PB A ↓ 

PB B ↓ 

PB C ↓ 

PB D ↓ 

Sensor keluar A ↑ 

Sensor keluar B ↑ 

Sensor keluar C ↑ 

Sensor keluar D ↑ 

Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 68.

Ket: ↑ = menghitung naik , ↓ = menghitung turun 

Page 9: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 9/12

 

[

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 51

 

[

ANALISA HASIL PENGUJIAN

 HARDWARE 

Dari hasil pengujian jarak baca sensor 

infrared    photodiode dimulai dari jarak 28

cm. Rangkaian sensor tersebut menggunakan

adapator dengan tegangan 12 V DC dan arus

1 ampere. Tegangan yang di keluarkan oleh

sensor sebesar 2,29 V. Tegangan tersebut

dilanjutkan menuju IC ULN 2803APG untuk 

selanjutkan dialirkan menuju relay.

Tegangan yang dikeluarkan dari IC ULN

2803 APG untuk menuju relay sebesar 13,28

V.

Pengujian pada relai dilakukan untuk 

menguji tegangan pada rangkaian  forward-

reverse motor DC dengan menggunakan dua

relai untuk setiap motor. Relai yang

digunakan adalah relai 12 V DC, sehingga

 pada rangkaian ini menggunakan sumber 

tegangan dari trafo 12 V DC, 1 ampere

dengan diode bridge. Pada hasil pengujian

yang tertera pada tabel 2 menunjukkan

tegangan yang dihasilkan sebesar 10,75 pada

relay 1 dan 10,77 pada relay 2.

Pada motor palang pintu utama, ketika koil

relai 1 aktif, dan NO pada relai 1 akan

menjadi NC sehingga com mendapat +12

volt dan com pada relai 2 mendapat –12 volt,

sehingga motor berputar berlawanan jarum

 jam. Kemudian apabila koil relai 2 aktif, dan

 NO pada relai 2 akan menjadi NC sehingga

com mendapat +12 volt dan com pada relai 1

mendapat –12 volt, sehingga motor berputar 

searah jarum jam.

Pada saat palang pintu utama terbuka maka

mobil dapat memasuki gedung parkir dan

tidak jauh dari palang pintu terdapat sensor 

infrared   photodiode yang digunakan sebagai

saklar untuk menutup palang pintu. Sensor 

tersebut bekerja saat sensor tersebut tertutup

oleh mobil yang melewatinya. Dimana

 photodoida akan mendapatkan intensitas

cahaya yang rendah dan membuat resistansi

menjadi tinggi yang akhirnya dapat

menggerakkan relay untuk menjadi kontak 

input  PLC yang diinstruksikan untuk 

menutup palang pintu utama. 

ANALISA HASIL PENGUJIAN

SOFTWARE

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan

dapat dikatakan bahwa dengan software 

Omron Host Link dapat membuat komunikasi

antara PLC dan Wonderware InTouch

dengan membuat server komunikasi data

dengan menyamakan nama topic name pada

Omron host link  dan access name pada

Wonderware   InTouch dan juga dengan

menyamakan comport pada CX-Programmer  

dan Wonderware InTouch.

Setelah berhasil mengkomunikasi antara PLC

Omron dengan Wonderware maka kita dapat

menarik kode input , output  dan data dari

PLC untuk dijadikan suatu animasi pada

Wonderware. Pada pengujian ini kita

Page 10: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 10/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5452

menarik data DM0 yang berfungsi sebagai

data daya tampung mobil diblok A pada CX-

Programmer  yang kemudian dijadikan

animasi pada Wonderware InTouch dengan

menggunakan display  seven segment  pada

symbol factory. Karena data DM0 pada CX-

Programmer  bersifat counting, maka pada

Wonderware InTouch animasi seven segment  

menggunakan tipe I/O Integer .

Untuk membuat animasi mobil berjalan, pada

Wonderware InTouch sudah memberikan

aplikasi location, seperti pada gambar 11 di

 bawah ini.

Gambar 11. Animasi location pada

Wonderware

Pada gambar diatas terlihat tipe  Location 

dengan 2 pilihan Vertical dan Horizontal.

Yang dimana apabila kita memilih Vertical

kita membuat animasi berjalan kekiri dan

kekanan. Objek dapat bergerak dengan

mengatur posisi letak pergerakan objek 

(X,Y). Kelemahan dari tipe  Location,

sulitnya untuk membuat pergerakan yang

dinamis (lebih dari 1 pergerakan dalam 1

objek).

Untuk animasi mobil berjalan makadigunakan teknik dengan memilih tipe

 Miscellaneous → Visibility. Dengan teknik 

ini untuk membuat suatu objek bergerak 

maka harus menyusun objek tersebut sampai

tempat yang ditentukan. Contoh menyusun

objek dapat dilihat seperti pada gambar 12 di

 bawah ini.

Gambar 12. Susun objek Visibility 

Setelah menyusun objek yang ingin

digerakkan, maka buat Script   pada sub

Condition seperti pada gambar 13. di bawah

ini.

Gambar 13. Membuat Script pada sub

Condition 

Pada gambar diatas, pada kolom Condition

kita isi dengan IR0 dengan mengatur tipe

menggunakan I/O  Discrete. Untuk 

 pengaturan IR0 dapat dilihat seperti pada

gambar 13. Pada isi script  buat perintah

Ir00000=1. Perintah ini dibuat untuk 

 berfungsi seperti fungsi KEEP pada CX-

Programmer , dimana berfungsi untuk meng-

Page 11: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 11/12

 

[

Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 53

 

[

holding suatu keadaan dengan cukup

memicunya hanya sekali saja.

Gambar 14. Pengaturan tipe pada IR0

Pada gambar di atas pada kolom Item tertulis

IR00000. Ini adalah alamat input  000 dari

PLC Omron CPM2A. Pada gambar 14

terlihat dikolom Condition Type tertulis

OnTrue. Jadi Script  yang tertulis pada

gambar 14 akan berjalan ketika input  000

 pada PLC on. Setelah itu, buat Script  pada

sub Condition dengan Condition: ir00000

dan Condition type: While True. Seperti padagambar 15 di bawah ini.

Gambar 15. Script pada ir00000

Pada gambar di atas, tertulis Script  sebagai

 berikut.

In_A=In_A+1;

IF In_A>11 THEN

In_A=0;

ir00000=0;

ENDIF;

In_A adalah tagname yang diberikan untuk 

mobil-mobil yang disusun sesuai dengan

 pergerakan yang dituju. Angka 11 pada script  

maksudnya adalah banyaknya mobil yang

disusun pada Wonderware InTouch, sehingga

setelah Wonderware InTouch menghitung

tagname pada 11 mobil yang berurutan maka

animasi mobil tersebut berhenti dan mobil

akan menghilang. Untuk script tiap mobil

yang telah disusun dapat dilihat seperti pada

gambar 16 di bawah ini.

Gambar 16. Contoh script pada mobil yang

telah disusun

Pada gambar di atas, tertulis pada kolom

Expression sebagai berikut.

In_A==10 AND ir00000==1

Maksud dari expression ini adalah animasi

mobil yang masuk ke blok A (In_A), 

expression ini milik mobil nomor 10 setelah

mobil disusun sampai tujuan yang diinginkan

(10) dan expression ini akan berjalan ketika

ir00000 on (ir00000=1)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan

 pengujian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Page 12: Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)

http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 12/12

 

HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5454

1.  Wonderware InTouch dapat dikoneksikan

dengan PLC Omron CPM2A dengan

 perantara software Omron Host Link .

2.  Sistem otomatis dari pada gedung parkir 

dapat dikontrol dengan menggunakan

PLC, Push Button dan dengan

menggunakan sensor  infrared  sebagai

saklar input dari PLC.

3.  Program monitoring daya tampung

kendaraan pada gedung parkir dapat

dilakukan dengan mangambil data

memory (DM) pada PLC untuk dijadikan

display pada Wonderware InTouch.

4.  Untuk pembuatan sistem parkir pintar,

dibutuhkan 19 input  dan 11 output  dari

PLC Omron CPM2A.

5.  Untuk membuat animasi objek berjalan

 pada Wonderware InTouch dapat

dilakukan dengan teknik  Visibility,

dengan menyusun objek dan memberikan

tag name berurutan pada objek tersebut.

6.  Pada Wonderware InTouch, kita dapat

membuat instruksi KEEP seperti pada

CX-Programmer  dengan membuat 2

 buah script  pada sub Condition yang

masing-masing dengan Condition type:

On True dan While True.

DAFTAR PUSTAKA

Syufrijal. 2009. Konsep, Aplikasi Dan

Komunikasi Jaringan PLC . Jakarta:

Fakultas Teknik Universitas Negeri

Jakarta.

Bolton, William. 2004. Programmable Logic

Controller (PLC): Sebuah Pengantar .

Jakarta: Erlangga. 

Sunarno. 2006.  Mekanikal Elektrikal.

Yogyakarta: Andi.

Sumardjati, Prih, dkk. 2008. Teknik 

Pemanfaatan Tenaga Listrik   Jillid 1-3.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar 

dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional.

Mitsubishi. 2000. Pedoman Pengantar 

 Mengenai Programmable Logic

Controller . Jakarta

Wicaksono, Handy. 2012. SCADA Software

dengan Wonderware InTouch.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Petruzella, Frank D. 2001.  Elektronika

 Industri. Yogyakarta: Andi.

Aditya, Sandy Agung. Pengenalan Dasar 

Programmable Logic Controller 

(PLC). (Diunduh) http://adiet-

sanyojayacomponentsindonesia.blogsp

ot.com (Tanggal 20 November 2012).

Sutrisno, Gulfa Andi.  Mari Belajar Bersama

dan Sama-Sama Belajar, Rangkaian

Sensor Infrared  (Diunduh)

http://bocah-

cakil.blogspot.com/2011/07/rangkaian-

sensor-proximity-rangkaian.html

(Tanggal 21 November 2012)