rintoyo (tugas b. indonesia jurnal)
TRANSCRIPT
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 1/12
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 43
PEMBUATAN SISTEM GEDUNG PARKIR PINTAR BERBASIS PROGRAMMABLE
LOGIC CONTROL DENGAN SISTEM MONITORING WONDERWARE INTOUCH
Dimas Pradika
Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro 2013 (098)
SyufrijalDosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Readysal Monantun
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Rintoyo
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
5115111673
Abstract
This research aims to design and create more load current protection system is equipped with automatic reverse
function of the cover using a PLC (Programmable Logic Controller) and microcontroller ATMega 8535 as wellas monitoring systems Visual Basic. The study was conducted in the laboratory of the State University of JakartaPLC in September-December 2012 laboratoriuma using experimental methods, the results of studies such as thecontrol panel for overload current protection system.
This study discusses current overload protection circuit that can automatically shut behind which is used todetect overcurrent which is then read by the current sensor and converted into an analog voltage. After theconversion process, will be processed by a microcontroller ATMega 8535 to the current display on the LCD and Visual Basic programs. Program the microcontroller is designed as the controller relay to give input on a PLC
that is controlling the system. PLC ladder program is designed in such a way as controlling relays to break and close back automatically with a delay and after passing the limit specified current rating. Then for reopening can be reset via the ON or ON command in Visual Basic. In this research, programs in Visual Basic can also be used
to control the PLC.
Based on the results, a combination of PLC, microcontroller, and Visual Basic in overload current protectionsystem provides results that can be applied as a PLC automatic control circuit, analog microcontroller can process data generated by the ACS712-20A current sensor will be displayed on the LCD and programs VisualBasic, and Visual Basic program can work well in monitoring the entire system.
Keywords: PLC, Sensor Infrared and Wonderware InTouch
PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER (PLC)
Programmable logic controller (PLC)
merupakan suatu bentuk khusus pengontrol
berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan
memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi semisal
logika, sequencing, pewaktuan (timing),
pencacahan (counting) dan aritmatika guna
mengontrol mesin (William Bolton: 2004).Yang dirancang untuk dioperasikan oleh para
teknisi yang memiliki pengetahuan tentang
komputer dan bahasa pemrograman.
PLC memiliki keunggulan yang signifikan,
karena sebuah perangkat pengontrol yang
sama dapat dipergunakan di dalam beraneka
ragam sistem kontrol. Untuk memodifikasi
sebuah sistem kontrol dan aturan-aturan
pengontrolan yang dijalankannya, yang harus
dilakukan oleh seorang operator hanyalah
memasukkan seperangkat instruksi yang
berbeda dari yang digunakan sebelumnya.Hasilnya adalah sebuah perangkat yang
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 2/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5444
fleksibel dan hemat biaya yang dapat
dipergunakan di dalam sistem-sistem kontrol
yang sifat dan kompleksitasnya sangat
beragam. Gambar 1 memperlihatkan contoh
tipe-tipe PLC.
Gambar 1. Bentuk Fisik Beberapa PLC
PLC serupa dengan komputer namun,
bedanya: komputer dioptimalkan untuk
tugas-tugas penghitungan dan penyajian data,
sedangkan PLC dioptimalkan untuk tugas-
tugas pengontrolan dan pengoperasian di
dalam lingkungan industri. Dengan demikian
PLC memiliki karakteristik (William Bolton:
2004):
1. Kokoh dan dirancang untuk tahan
terhadap getaran, suhu, kelembaban, dan
kebisingan.
2. Antarmuka untuk input dan output telah
tersedia secara built-in di dalamnya.
Mudah diprogram dan menggunakan sebuah
bahasa pemrograman yang mudah dipahami,
yang sebagian besar berkaitan dengan
operasi-operasi logika dan penyambungan.
WONDERWARE INTOUCH
SCADA software yang beredar di pasaran
ialah Wonderware. Software utama yang
mendasari keseluruhan program SCADA
adalah Wonderware InTouch. Pada dasarnya,
InTouch adalah software Human Machine
Interface yang juga dilengkapi dengan fitur
dasar SCADA software.
Untuk menggunakan Wonderware InTouch,
ada 3 komponen penyusun utama yang harus
diketahui yaitu:
InTouch Application Manager
InTouch Application Manager berfungsi
untuk mengorganisasikan aplikasi yang akan
dibuat. Masing-masing aplikasi akan
dibuatkan directory tersendiri untuk
menyimpan semua file yang berhubungan.
Tampilan InTouch Application Manager
dapat dilihat seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Tampilan InTouch Application
Manager
InTouch WindowMaker
InTouch WindowMaker ialah suatu
development environment dari InTouch.
Dengan WindowMaker , kita dapat membuat
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 3/12
[
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 45
[
halaman-halaman Human Machine Interface
(HMI) dengan grafik yang object oriented
untuk menciptakan layar tampilan yang dapat
bergerak dan dapat menerima masukan dari
pengguna. Tampilan Intouch WindowMaker
dapat dilihat seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Tampilan InTouch WindowMaker
InTouch WindowViewer
InTouch WindowViewer adalah suatu run-
time environment yang dapat menampilkan
layar grafik yang telah dibuat pada
WindowMaker . Layar tersebut menampilkanhasil eksekusi dari InTouch QuickScripts
yang digunakan saat pemrograman awal.
Salah satu contoh tampilan aplikasi yang
telah dibuat dan dijalankan pada
WindowViewer dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Contoh tampilan aplikasi Window
Viewer
SENSOR INFRA MERAH PHOTODIODA
Infrared merupakan sebuah sensor yang
masuk dalam kategori sensor optik. Secara
umum infrared bekerja optimal pada
frekuensi 38,5 KHz. Karakteristik infrared
membandingkan antara frekuensi dengan
jarak yang dicapainya. Gambar 5
menunjukkan gambar dari photodioda dan
infrared LED.
Gambar 5. Photodioda dan Infrared
Sensor photodioda merupakan dioda yang
peka terhadap cahaya, sensor photodioda
akan mengalami perubahan resistansi pada
saat menerima intensitas cahaya dan akan
mengalirkan arus listrik secara forward
sebagaimana dioda pada umumnya.
Untuk membuat rangkaian sensor infrared ,
kita membutuhkan komponen sepertiinfrared sebagai sumber cahaya ( Light
Source) dan sebuah photodioda sebagai
sensor cahaya ( photodetector ). Prinsip kerja
dari infrared dan photodioda dapat dilihat
pada gambar 6.
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 4/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5446
Gambar 6. Mekanisme pemantulan cahaya
infrared ke photodioda
Pada gambar diatas, photodioda digunakan
sebagai sensor cahaya dan infrared sebagai
sumber cahaya. Ketika infrared ditembakkan
diatas garis putih maka cahaya yang akanterpantul dalam jumlah besar dan akan
diterima oleh sensor photodioda. Sensor
photodioda yang menerima jumlah cahaya
dalam intensitas tinggi akan memiliki nilai
resistansi yang rendah sehingga memberikan
tegangan keluaran sangat kecil (logika 0).
Sebaliknya, jika infrared ditembakkan ke
garis hitam maka cahaya yang terpantul
dalam jumlah sedikit dan diterima oleh
photodoida. Jika intensitas cahaya yang
diterima oleh photodioda sedikit maka nilai
resistansi photodioda akan tinggi sehingga
memberikan tegangan keluaran yang cukup
(logika 1).
HASIL PENGUJIAN HARDWARE
Hardware yang telah diuji hasilnya adalah,
pengujian jarak baca LED infrared terhadap
photodioda, pengujian rangkaian sensor
infrared dan pengujian rangkaian palang
pintu otomatis. Pengujian jarak baca LEDinfrared terhadap photodioda dengan
menggunakan instrumen penelitian penggaris
dalam satuan cm.
Tabel 1. Hasil Pengujian Jarak Baca Sensor
Infrared No Jarak Baca Terbaca (Ya/Tidak)
1 20 cm Ya
2 21 cm Ya
3 22 cm Ya
4 23 cm Ya
5 24 cm Ya
6 25 cm Ya
7 26 cm Ya
8 27 cm Ya
9 28 cm Ya
10 29 cm Tidak 11 30 cm Tidak
12 31 cm Tidak
13 32 cm Tidak
14 33 cm Tidak
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 58.
Pengujian tegangan pada infrared dan relay
digunakan dengan menggunakan AVOmeter
digital merk “DEKKO”, set pada posisi
Voltmeter DC. Pada saat sensor infrared
photodiode terhalang oleh suatu benda, ukur
tegangan pada sensor dengan menempatkan
probe (+) dan probe (–) sesuai dengan
gambar 7 seperti di bawah ini. Untuk
mengukur tegangan pada relay, tempatkan
probe (+) di kabel yang masuk ke IC ULN
2803APG dan probe (–) ditempatkan sama
seperti saat mengukur tegangan pada sensor.
Pengukuran dilakukan 3 kali dan dicari rata-
ratanya. Setelah semua terukur, tegangan
yang terbaca dicatat pada tabel 2. Untuk foto
percobaan perhitungan tegangan pada sensor
dan relay dapat dilihat pada lampiran.
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 5/12
[
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 47
[
Gambar 7. Pengujian tegangan pada sensor
Tabel 2. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor
Infrared
No Kriteria Pengujian Nilai Terukur
1Tegangan pada
infrared
2,30 V
2,30 V
2,29 V
Rata-rata 2,296 V
2 Tegangan pada 13,30 V
Relai 13,28 V
13,27 V
Rata-rata 13,283 V
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 60.
Pengujian kondisi motor DC menggunakanAVOmeter, atur pada posisi Voltmeter DC.
Disini relai yang digunakan adalah relai yang
bertegangan 12 V DC. Pada koil relai
diberikan dioda 2 ampere sebagai pengaman.
Pengukuran ini dilakukan ketika output 10.06
PLC on, maka relay 1 akan menyala. Ketika
output 10.07 PLC on, maka relay 2 akan
menyala.
Tabel 3. Hasil Pengujian Kondisi Relai dan Tegangan pada Motor
NoOutput
PLC
Relai 1 Relai 2
Kondisi V motor Kondisi V motor
1 10.06 Hidup (Forward ) 10,75 V Mati
2 10.07 Mati Hidup ( Reverse) 10,77 V
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 60.
HASIL PENGUJIAN SOFTWARE
Software yang digunakan sebagai instrumen
penelitian adalah CX-Programmer ,
Wonderware InTouch dan Omron Host Link .
Untuk pengujian Software, langkah pertama
adalah pengujian pada software CX-
Programmer . Dengan menekan push button
dari setiap blok-blok parkir (blok A), (blok B), (blok C), (blok D) maka akan terlihat
komponen apa saja yang akan on, setiap kita
menekan salah satu push button blok parkir
tersebut. Apabila tidak terjadi kesalahan
maka setelah menekan push button (Blok A)
maka Wonderware akan menampilkan
animasi mobil berjalan menuju Blok A
setelah animasi selesai maka palang pintu
utama akan terbuka dan mobil dapat
memasuki gedung parkir pintar dan
sesampainya pada area blok A maka palang
pintu blok A akan terbuka agar pengemudi
dapat memasuki area parkir yang sesuai
dengan keinginannya. Dan seperti itu pula
untuk sistem blok parkir yang lainnya. Untuk
hasil pengujian dicatat pada tabel 4, 5, 6 dan
7.
Tabel 4. Hasil pengujian ketika keadaan Blok A
Input PLC Output PLC
Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika
1 0 1 0
0.00 PB A √ 10.01 Lampu penunjuk arah √
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 6/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-54
48
0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A √
0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B -
0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C -
0.04 Sensor 1 (S1) √ 10.05 Motor palang pintu Blok D -
0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu
utama
-
0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintuutama
-
0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A √
0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -
0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -
0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -
1.00 LM 2 A √
1.01 LM 2 B -
1.02 LM 2 C -
1.03 LM 2 D -Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 62.
ket : 0 = Off , 1 = On
Tabel 5. Hasil pengujian ketika keadaan Blok B
Input PLC Output PLC
Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika
1 0 1 0
0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √
0.01 PB B √ 10.02 Motor palang pintu Blok A -
0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B √
0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C -0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D -
0.05 Sensor 2 (S2) √ 10.06 Motor pembuka palang pintu
utama
√
0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintu
utama
√
0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A -
0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B √
0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -
0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -
1.00 LM 2 A -
1.01 LM 2 B √ S
1.02 LM 2 C -
1.03 LM 2 D -
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 63.
ket : 0 = Off, 1 = On
Tabel 6. Hasil pengujian ketika keadaan Blok C
Input PLC Output PLC
Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika
1 0 1 0
0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √
0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A -
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 7/12
[
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan Sistem
Monitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 49
[
0.02 PB C √ 10.03 Motor palang pintu Blok B -
0.03 PB D - 10.04 Motor palang pintu Blok C √
0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D -
0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu
utama
√
0.06 Sensor 3 (S3) √ 10.07 Motor penutup palang pintuutama
√
0.07 Sensor 4 (S4) - 11.00 Motor penutup palang pintu A -
0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -
0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C √
0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D -
1.00 LM 2 A -
1.01 LM 2 B -
1.02 LM 2 C √
1.03 LM 2 D -
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 64.ket :0 = Off, 1 = On
Tabel 7. Hasil pengujian ketika keadaan Blok D
Input PLC Output PLC
Alamat Keterangan Logika Alamat Keterangan Logika
1 0 1 0
0.00 PB A - 10.01 Lampu penunjuk arah √
0.01 PB B - 10.02 Motor palang pintu Blok A -
0.02 PB C - 10.03 Motor palang pintu Blok B -
0.03 PB D √ 10.04 Motor palang pintu Blok C -
0.04 Sensor 1 (S1) - 10.05 Motor palang pintu Blok D √
0.05 Sensor 2 (S2) - 10.06 Motor pembuka palang pintu
utama
√
0.06 Sensor 3 (S3) - 10.07 Motor penutup palang pintu
utama
√
0.07 Sensor 4 (S4) √ 11.00 Motor penutup palang pintu A -
0.08 Sensor 5 (S5) √ 11.01 Motor penutup palang pintu B -
0.09 LM 1 √ 11.02 Motor penutup palang pintu C -
0.10 LM 2 √ 11.03 Motor penutup palang pintu D √
1.00 LM 2 A -
1.01 LM 2 B -1.02 LM 2 C -
1.03 LM 2 D √
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 65.
ket : 0 = Off, 1 = On
Prosedur berikutnya adalah pengujian
software Wonderware InTouch, untuk
melakukan pengujian dibutuhkan software
Omron Host Link sebagai perantara koneksi
antara PLC Omron dengan Wonderware
InTouch. Pada tahap ini, software
wonderware akan diuji display daya tampung
mobil disetiap blok-blok parkir. Apabila
tidak terjadi kesalahan dalam koneksi, maka
hasil display disetiap blok pada Wonderware
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 8/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-54
50
InTouch adalah sama dengan hasil DM ( Data
Memory) setiap blok pada CX-Programmer .
Dikarenakan pada display software
Wonderware menggunakan tipe I/O Integer ,
yang dimana pada tipe ini kita dapat menarik
salah satu data perhitungan dari CX-
Programmer untuk dijadikan data pada
Wonderware. Gambar 8 adalah contoh
setting display blok-A pada wonderware
dengan menarik data DM0 pada CX-
Programmer .
Gambar 8. Setting display Blok A
Kesimpulannya adalah, ketika push button
blok A ditekan maka display blok A pada
Wonderware akan berkurang. Contoh
tampilan pada Wonderware seperti pada
gambar 9 di bawah ini.
Gambar 9. Animasi saat mobil masuk Blok A
Dan apabila ada kendaraan yang keluar dari
blok A maka display blok A akan bertambah.
Contoh tampilan pada Wonderware seperti
pada gambar 10 di bawah ini.Untuk hasil
pengujian software Wonderware di catat
pada tabel 7.
Gambar 10. Animasi saat mobil keluar Blok
A
Tabel 8. Hasil pengujian display counting Wonderware
Keterangan
Display Blok A Display Blok B Display Blok C Display Blok D
Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
PB A ↓
PB B ↓
PB C ↓
PB D ↓
Sensor keluar A ↑
Sensor keluar B ↑
Sensor keluar C ↑
Sensor keluar D ↑
Sumber: Skripsi Dimas Pradika, hal. 68.
Ket: ↑ = menghitung naik , ↓ = menghitung turun
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 9/12
[
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 51
[
ANALISA HASIL PENGUJIAN
HARDWARE
Dari hasil pengujian jarak baca sensor
infrared photodiode dimulai dari jarak 28
cm. Rangkaian sensor tersebut menggunakan
adapator dengan tegangan 12 V DC dan arus
1 ampere. Tegangan yang di keluarkan oleh
sensor sebesar 2,29 V. Tegangan tersebut
dilanjutkan menuju IC ULN 2803APG untuk
selanjutkan dialirkan menuju relay.
Tegangan yang dikeluarkan dari IC ULN
2803 APG untuk menuju relay sebesar 13,28
V.
Pengujian pada relai dilakukan untuk
menguji tegangan pada rangkaian forward-
reverse motor DC dengan menggunakan dua
relai untuk setiap motor. Relai yang
digunakan adalah relai 12 V DC, sehingga
pada rangkaian ini menggunakan sumber
tegangan dari trafo 12 V DC, 1 ampere
dengan diode bridge. Pada hasil pengujian
yang tertera pada tabel 2 menunjukkan
tegangan yang dihasilkan sebesar 10,75 pada
relay 1 dan 10,77 pada relay 2.
Pada motor palang pintu utama, ketika koil
relai 1 aktif, dan NO pada relai 1 akan
menjadi NC sehingga com mendapat +12
volt dan com pada relai 2 mendapat –12 volt,
sehingga motor berputar berlawanan jarum
jam. Kemudian apabila koil relai 2 aktif, dan
NO pada relai 2 akan menjadi NC sehingga
com mendapat +12 volt dan com pada relai 1
mendapat –12 volt, sehingga motor berputar
searah jarum jam.
Pada saat palang pintu utama terbuka maka
mobil dapat memasuki gedung parkir dan
tidak jauh dari palang pintu terdapat sensor
infrared photodiode yang digunakan sebagai
saklar untuk menutup palang pintu. Sensor
tersebut bekerja saat sensor tersebut tertutup
oleh mobil yang melewatinya. Dimana
photodoida akan mendapatkan intensitas
cahaya yang rendah dan membuat resistansi
menjadi tinggi yang akhirnya dapat
menggerakkan relay untuk menjadi kontak
input PLC yang diinstruksikan untuk
menutup palang pintu utama.
ANALISA HASIL PENGUJIAN
SOFTWARE
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
dapat dikatakan bahwa dengan software
Omron Host Link dapat membuat komunikasi
antara PLC dan Wonderware InTouch
dengan membuat server komunikasi data
dengan menyamakan nama topic name pada
Omron host link dan access name pada
Wonderware InTouch dan juga dengan
menyamakan comport pada CX-Programmer
dan Wonderware InTouch.
Setelah berhasil mengkomunikasi antara PLC
Omron dengan Wonderware maka kita dapat
menarik kode input , output dan data dari
PLC untuk dijadikan suatu animasi pada
Wonderware. Pada pengujian ini kita
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 10/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5452
menarik data DM0 yang berfungsi sebagai
data daya tampung mobil diblok A pada CX-
Programmer yang kemudian dijadikan
animasi pada Wonderware InTouch dengan
menggunakan display seven segment pada
symbol factory. Karena data DM0 pada CX-
Programmer bersifat counting, maka pada
Wonderware InTouch animasi seven segment
menggunakan tipe I/O Integer .
Untuk membuat animasi mobil berjalan, pada
Wonderware InTouch sudah memberikan
aplikasi location, seperti pada gambar 11 di
bawah ini.
Gambar 11. Animasi location pada
Wonderware
Pada gambar diatas terlihat tipe Location
dengan 2 pilihan Vertical dan Horizontal.
Yang dimana apabila kita memilih Vertical
kita membuat animasi berjalan kekiri dan
kekanan. Objek dapat bergerak dengan
mengatur posisi letak pergerakan objek
(X,Y). Kelemahan dari tipe Location,
sulitnya untuk membuat pergerakan yang
dinamis (lebih dari 1 pergerakan dalam 1
objek).
Untuk animasi mobil berjalan makadigunakan teknik dengan memilih tipe
Miscellaneous → Visibility. Dengan teknik
ini untuk membuat suatu objek bergerak
maka harus menyusun objek tersebut sampai
tempat yang ditentukan. Contoh menyusun
objek dapat dilihat seperti pada gambar 12 di
bawah ini.
Gambar 12. Susun objek Visibility
Setelah menyusun objek yang ingin
digerakkan, maka buat Script pada sub
Condition seperti pada gambar 13. di bawah
ini.
Gambar 13. Membuat Script pada sub
Condition
Pada gambar diatas, pada kolom Condition
kita isi dengan IR0 dengan mengatur tipe
menggunakan I/O Discrete. Untuk
pengaturan IR0 dapat dilihat seperti pada
gambar 13. Pada isi script buat perintah
Ir00000=1. Perintah ini dibuat untuk
berfungsi seperti fungsi KEEP pada CX-
Programmer , dimana berfungsi untuk meng-
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 11/12
[
Pembuatan Sistem Gedung Parkir Pintar Berbasis Programmable Logic Control dengan SistemMonitoring Wonderware Intouch (Dimas Pradika) 53
[
holding suatu keadaan dengan cukup
memicunya hanya sekali saja.
Gambar 14. Pengaturan tipe pada IR0
Pada gambar di atas pada kolom Item tertulis
IR00000. Ini adalah alamat input 000 dari
PLC Omron CPM2A. Pada gambar 14
terlihat dikolom Condition Type tertulis
OnTrue. Jadi Script yang tertulis pada
gambar 14 akan berjalan ketika input 000
pada PLC on. Setelah itu, buat Script pada
sub Condition dengan Condition: ir00000
dan Condition type: While True. Seperti padagambar 15 di bawah ini.
Gambar 15. Script pada ir00000
Pada gambar di atas, tertulis Script sebagai
berikut.
In_A=In_A+1;
IF In_A>11 THEN
In_A=0;
ir00000=0;
ENDIF;
In_A adalah tagname yang diberikan untuk
mobil-mobil yang disusun sesuai dengan
pergerakan yang dituju. Angka 11 pada script
maksudnya adalah banyaknya mobil yang
disusun pada Wonderware InTouch, sehingga
setelah Wonderware InTouch menghitung
tagname pada 11 mobil yang berurutan maka
animasi mobil tersebut berhenti dan mobil
akan menghilang. Untuk script tiap mobil
yang telah disusun dapat dilihat seperti pada
gambar 16 di bawah ini.
Gambar 16. Contoh script pada mobil yang
telah disusun
Pada gambar di atas, tertulis pada kolom
Expression sebagai berikut.
In_A==10 AND ir00000==1
Maksud dari expression ini adalah animasi
mobil yang masuk ke blok A (In_A),
expression ini milik mobil nomor 10 setelah
mobil disusun sampai tujuan yang diinginkan
(10) dan expression ini akan berjalan ketika
ir00000 on (ir00000=1)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan
pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
7/16/2019 Rintoyo (Tugas B. Indonesia Jurnal)
http://slidepdf.com/reader/full/rintoyo-tugas-b-indonesia-jurnal 12/12
HAELKO, Vol. 098, No.1, April 2013: 43-5454
1. Wonderware InTouch dapat dikoneksikan
dengan PLC Omron CPM2A dengan
perantara software Omron Host Link .
2. Sistem otomatis dari pada gedung parkir
dapat dikontrol dengan menggunakan
PLC, Push Button dan dengan
menggunakan sensor infrared sebagai
saklar input dari PLC.
3. Program monitoring daya tampung
kendaraan pada gedung parkir dapat
dilakukan dengan mangambil data
memory (DM) pada PLC untuk dijadikan
display pada Wonderware InTouch.
4. Untuk pembuatan sistem parkir pintar,
dibutuhkan 19 input dan 11 output dari
PLC Omron CPM2A.
5. Untuk membuat animasi objek berjalan
pada Wonderware InTouch dapat
dilakukan dengan teknik Visibility,
dengan menyusun objek dan memberikan
tag name berurutan pada objek tersebut.
6. Pada Wonderware InTouch, kita dapat
membuat instruksi KEEP seperti pada
CX-Programmer dengan membuat 2
buah script pada sub Condition yang
masing-masing dengan Condition type:
On True dan While True.
DAFTAR PUSTAKA
Syufrijal. 2009. Konsep, Aplikasi Dan
Komunikasi Jaringan PLC . Jakarta:
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta.
Bolton, William. 2004. Programmable Logic
Controller (PLC): Sebuah Pengantar .
Jakarta: Erlangga.
Sunarno. 2006. Mekanikal Elektrikal.
Yogyakarta: Andi.
Sumardjati, Prih, dkk. 2008. Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik Jillid 1-3.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Mitsubishi. 2000. Pedoman Pengantar
Mengenai Programmable Logic
Controller . Jakarta
Wicaksono, Handy. 2012. SCADA Software
dengan Wonderware InTouch.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Petruzella, Frank D. 2001. Elektronika
Industri. Yogyakarta: Andi.
Aditya, Sandy Agung. Pengenalan Dasar
Programmable Logic Controller
(PLC). (Diunduh) http://adiet-
sanyojayacomponentsindonesia.blogsp
ot.com (Tanggal 20 November 2012).
Sutrisno, Gulfa Andi. Mari Belajar Bersama
dan Sama-Sama Belajar, Rangkaian
Sensor Infrared (Diunduh)
http://bocah-
cakil.blogspot.com/2011/07/rangkaian-
sensor-proximity-rangkaian.html
(Tanggal 21 November 2012)