ringkasan long term financial decisions
TRANSCRIPT
Kelompok 4:
Billy Saputra - 1401108332
Erwin -1401102335
Ignatius Fritz - 1401111743
Mario Krisna Kunawan - 1401108080
Suwandy Kartono - 1401076513
Class 07 PAZ
Ringkasan Chapter 6 “Long Term Financial Decisions”
Leverage
Konsep operating dan financial Leverage adalah bermanfaat untuk analisis, perencanaan
dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets
dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap)
dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya
bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba
diperlukan tingkat penjualan minimum tertentu.
Jenis leverage:
Operating leverage: hubungan sales revenue dengan EBIT
Financial leverage: hubungan EBIT dengan EPS
Total leverage: hubungan sales revenue dengan EPS
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan, sehingga tidak ada
kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait dengan penjulan
Leverage Return & Risk dan Leverage Return & Risk
perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap
perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Biaya tetap operasi
Adalah biaya tetap dari aktivitas operasional perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya
ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya sewa gudang, biaya tenaga kerja bagian
administrasi, dan lain-lain.
2. Biaya tetap keuangan
Adalah biaya tetap karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko keuangan. Biaya ini berupa
biaya bunga.
3. Biaya tetap total
Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang ditimblkan dari biaya
ini disebut risiko bisnis atau perusahaan.
Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan
yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya, dengan demikian akan
meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga menigkatkan variabilitas
(risko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah
dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham.
A. Analisis Breakeven (CVP Analysis)
Banyak perencanaan kegiatan dalam perusahaan yang didasarkan atas perkiraan tingkat output. Pemahaman hubungan antara skala perusahaan, biaya operasi dan EBIT pada berbagai tingkat output disebut analisis volume biaya laba atau cost profit volume analisis yang sering disebut juga dengan break event analysis atau analisis break event. Suatu perusahaan mencapai kondisi keuangan yang break even ketika hasil penjualannya sama dengan biaya operasinya.
Analisis breakeven untuk:
Menentukan tingkat operasi untuk menutup seluruh biaya operasi
Mengevaluasi tingkat profitabilitas diberbagai tingkat sales.
OPERATING LEVERAGE
Sales revenue
TOTAL LEVERAGE
CGS
Gross profits
Operating costs
EBIT
FINANCIALLEVERAGE
Interest
EBT
Tax
EAT
Preferred stock dividends
Earnings available for common stockholders
EPS
OPERATING LEVERAGESales revenue P x Q
Fixed operating costs FCVariable operating costs VC x Q
EBIT EBITOperating breakeven point: tingkat sales yang dapat menutup seluruh FC dan TVC atau EBIT sama dengan nol.
EBIT = P x Q – VC x Q – FC, 0 = (P-VC)Q – FC, Q= FCP−VC
P= Sales price per unit
Q= Sales quantitiy in units
FC= Fixed Operating cost per period
VC= Variable Operating cost per unit
Contoh.
Perusahaan pengecer memiliki fixed operating costs $ 2,500 dan menetapkan harga jual produk $ 10 per unit. Variable operating costs $ 5 per unit.
Q= FCP−VC
Q=2 , 50010−5
= 500 unit
FC TVC Q TR TC2500 0 0 0 25002500 500 100 1000 30002500 1000 200 2000 35002500 1500 300 3000 4000
2500 2000 400 4000 4500
2500 2500 500 5000 50002500 3000 600 6000 55002500 3500 700 7000 60002500 4000 800 8000 65002500 4500 900 9000 7000
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 16000
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
TR
TC
TVC
FC
TR, TVC, TC, FC
Q
Perubahan price dan costs terhadap operating breakeven point.
Price, $ 12.5 per unit, Operating BEP = Q= FCP−VC
Q= 2 ,50012 .5−5
= 333,5 unit
FC, $3,000, Operating BEP = Q= FCP−VC
Q=3 , 00010−5
= 600 unit
VC, $ 7.5 per unit Operating BEP = Q= FCP−VC
Q= 2 ,50010−7 .5
= 1,000 unit
P= $ 12.5, VC = $ 7.5 per unit, dan FC = $ 3,000, Operating BEP =Q= 2 ,50012 .5−5
= 600 unit
Kenaikan variabel Pengaruh terhadap BEPFC Naik VC NaikP Turun
B. Operating Leverage
Operating leverage: penggunaan fixed operating costs untuk meningkatkan pengaruh perubahan sales terhadap EBIT.
Contoh.
P/unit = $ 10, VC/unit = $ 5, FC = $ 2,500, BEP = 500 unit
Sales = 1,000 unit, EBIT = $ 2,500 Sales = 1,500 unit, EBIT = $ 5,000Kenaikan sales 50% menyebabkan kenaikan 100% EBIT
Penurunan sales 50% menyebabkan penurunan 100% EBIT
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 16000
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
Pengukuran DOL (Degree of operating leverage).
DOL = Percentage change∈EBITPercentage c h ange∈sales
= 100%50 %
= 2
DOL pada tingkat sales awal Q =(P−VC ) Q
(P−VC )Q−FC =
(10−5 ) 1,000 unit(10−5 ) 1,000−2,500
=2
C. Financial Leverage
Financial leverage: penggunaan fixed financial costs untuk meningkatkan pengaruh perubahan EBIT terhadap EPS.
Fixed financial costs:
Interest on debt Preferred stock dividends
DFL (Degree of financial leverage) = Percentage change∈EPS
Percentage c h ange∈EBIT
TR
TC
TVC
FC
DFL (Degree of financial leverage) = EBIT
EBIT−Interest−(Preferred stock dividend X1
1−T)
Contoh.
Perusahaan makanan memiliki hutang obligasi $ 20,000 dengan tingkat bunga 10 persen mengharapkan EBIT $ 10,000. Perusahaan juga mengeluarkan preferred stock saham biasa sebanyak 600 lembar dengan dividen $ 4 per lembar per tahun dan saham biasa sebanyak 1,000 lembar.
-40% +40%
EBIT $ 6,000 $ 10,000 $ 14,000Interest 2,000 2,000 2,000EBT 4,000 8,000 12,000Tax (40%) 1,600 3,200 4,800EAT 2,400 4,800 7,200Preferred stock dividend 2,400 2,400 2,400Earnings available for common stockholders
0 2,400 4,800
EPS 0 2,4 4,8
-100% + 100%DFL −100 %
−40 % = 2,5
100%40 %
= 2,5
D. Total Leverage
Total leverage: penggunaan fixed costs (operating dan financial) untuk meningkatkan pengaruh perubahan sales terhadap EPS.
DTL (Degree of total leverage) = Percentagechange∈EPS
Percentage c h ange∈sales
DTL (Degree of total leverage) = ( P−VC ) Q
(P−VC )Q−FC−Interest−(Preferred stock dividend X1
1−T)
DTL = DOL X DFLContoh.
Perusahaan manufaktur computer mengharapkan sales 20,000 unit dengan harga jual $ 5 per unit. VC per unit = $ 2, FC = $ 10,000, interest = $ 20,000, preferred stock dividend =$ 12,000. Tax = 40%. Saham biasa = 5,000 lembar.
+50%
DOL =1.2
DTL = 6
Sales 20,000 30,000Sales revenue $100,000 $150,000Variable operating costs 40,000 60,000Fixed operating costs 10,000 10,000EBIT 50,000 80,000
+60%Interest 20,000 20,000
DFL = 5
EBT 30,000 60,000Tax 12,000 24,000EAT 18,000 36,000Preferred stock dividend 12,000 12,000Earnings available for common stockholders
6,000 24,000
EPS $1.2 $4.8
+300%
Capital Structure of the Firm.
Capital structure: bauran hutang jangka panjang dan ekuitas yang dipertahankan oleh perusahaan.
Capital: dana jangka panjang perusahaan (hutang + ekuitas).
Balance Sheet
AssetsCurrent liabilities
Debt capitalLong terma debt
Total capital Equity capital
Stockholders’ equity:Preferred stockCommon stock
Retained earnings
Perbedaan Debt Capital dan Equity Capital
Characteristics Type of capitalDebt Equity
Voice in management No YesClaims on income and assets Senior to equity Subordinate to debtMaturity Stated NoneTax treatment Interest deduction No deduction
Penilaian Eksternal Capital Structure
Financial leverage berasal dari penggunaan dana berbiaya tetap (preferred stock dan debt). Ukuran langsung tingkat hutang adalah debt ratio dan debt equity ratio. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin tinggi financial leverage perusahaan (semakin berisiko). Ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran yang bersifat tetap adalah the times interest earned ratio dan the fixed payment coverage ratio yang memberikan informasi tak langsung terhadap leverage.
Perbedaan tingkat leverage antar industri dan lini bisnis, karena perbedaan karakteristik operasi di industri dan lini bisnis.
Industri/lini bisnis Debt Ratio Time interest earned ratioManufacturing industries: Books publishing Electronic computers
65,3%55,4%
2,94,8
Wholesaling industries: Furniture Petrolium products
68,5%64,3%
2,72,9
Retailing industries: Auto Department stores
76,3%59,9%
22
Service industries: Accounting Advertising
49,8%71,7%
84,1
Capital Stucture Theory.
Teori dan bukti empiris menunjukkan ada serangkaian optimal capital structure bagi suatu perusahaan. Franco Modigliani dan Merton H. Miller (1958) dengan asumsi pasar sempurna, membuktikan capital structure yang dipilih oleh perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun, banyak peneliti yang menyimpulkan bahwa optimal capital structure secara teori didasarkan pada keseimbangan manfaat (tax shield) dan biaya pendanaan hutang (kenaikan probabilitas kebangkrutan dan biaya pengawasan dan pengendalian oleh kreditor, serta biaya yang muncul sebagai akibat dari manajer memiliki informasi yang lebih banyak dari investor).
Probabilitas bangkrut berasal dari business dan financial risks. Business risks adalah risiko tidak mampu menutupi biaya tetap operasi. Semakin tinggi operating leverage perusahaan, maka semakin tinggi business risknya. Selain operating leverage, factor lain yang mempengaruhi business risk adalah
1. Revenue stability adalah variabilitas penerimaan penjualan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat demand dan harga produk yang stabil akan menerima pendapatan yang stabil, sehingga business risknya menurun.
2. Cost stability adalah kemampuan prediksi terhadap harga input seperti bahan baku dan tenaga kerja. Semakin dapa diprediksi, semakin rendah business risknya.
Business risk tidak dipengaruhi oleh capital structure decision. Semakin tinggi business risk, perusahaan semakin berhati-hati dalam menyusun capital structure. Semakin tinggi business risknya, maka leveraged capital structurenya semakin rendah.
Contoh.
Perusahaan minuman ringan sedang menyiapkan untuk mengambil keputusan dalam capital structurenya dengan mengestimasi penjualan dan EBIT. Perusahaan memprediksi penjualan sebesar $ 400,000 dengan probabilitas 25%, penjualan $ 600,000 dengan probabilitas 50%, dan penjuaan $ 800,000 dengan probabilitas 25%. Fixed operating costs total $ 200,000 dan variable operating costs sama dengan 50% dari penjualan.
Probability of sales 0,25 0,5 0,25Sales revenue $ 400,000 $ 600,000 $ 800,000Fixed operating costs $ 200,000 $ 200,000 $ 200,000
variable operating costs
$ 200,000 $ 300,000 $ 400,000
EBIT $ 0 $ 100,000 $ 200,000Manajer keuangan harus menerima EBIT dan probabilitasnya sebagai given ketika menyusun capital structurenya.
Capital structure perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap financial risknya. Kebangkrutan akan terjadi jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Semakin besar
Fixed cost financing (debt, financial lease, and preferred stock), maka semakin tinggi financial risk and leveragenya.
Contoh.
Struktur perusahaan minuman ringan.
Current capital structureLong term debt $ 0Common stcok equity (25,000 shares @20) $ 500,000Total capital $ 500,000
Jika perusahaan mempertimbangkan 7 alternatif capital structure sbb:
Debt ratio Capital structure Shares of common stock outstanding
(000)Total Assets Debt Equity
0% $ 500,000 $ 0 $ 500,000 2510% $ 500,000 $ 50,000 $ 450,000 22,520% $ 500,000 $ 100,000 $ 400,000 2030% $ 500,000 $ 150,000 $ 350,000 17,540% $ 500,000 $ 200,000 $ 300,000 1550% $ 500,000 $ 250,000 $ 250,000 12,560% $ 500,000 $ 300,000 $ 200,000 10
Jika tingkat bunga meningkat seiring dengan kenaikan debt, maka financial leverage (biaya bunga) meningkat
Debt ratio Debt Interest Rate Interest 0% $ 0 0% $ 010% $ 50,000 9% 4,50020% $ 100,000 9,5% 9,50030% $ 150,000 10% 15,00040% $ 200,000 11% 22,00050% $ 250,000 13,5% 33,75060% $ 300,000 16,5% 49,500
Pengaruh capital structure, EBIT terhadap EPS sebagai berikut:
DEBT = 0%Probabiity of EBIT 0,25 0,5 0,25EBIT $ 0 $ 100,000 $ 200,000Interest $ 0 0 0EBT $ 0 $ 100,000 $ 200,000Tax (40%) $ 0 $ 40,000 $ 80,000EAT $ 0 $ 60,000 $ 120,000EPS (25,000 shares) $ 0 2.4 4.8Expected EPS 2.4SD of EPS 1.7CV of EPS 0.71
DEBT = 30%Probabiity of EBIT 0,25 0,5 0,25EBIT $ 0 $ 100,000 $ 200,000Interest ($ 15,000) ($ 15,000) ($ 15,000)EBT ($ 15,000) $ 85,000 $ 185,000Tax (40%) ($ 6,000) $ 34,000 $ 74,000EAT ($ 9,000) $ 51,000 $ 111,000EPS (25,000 shares) ($ 0.51) 2.91 6.34Expected EPS 2.91SD of EPS 2.42
CV of EPS 0.83DEBT = 60%
Probabiity of EBIT 0,25 0,5 0,25EBIT $ 0 $ 100,000 $ 200,000Interest ($ 49,500) ($ 49,500) ($ 49,500)EBT ($ 49,500) $ 50,500 $ 150,500Tax (40%) ($ 19,800) $ 20,200 $ 60,200EAT ($ 29,700) $ 30,300 $ 90,300EPS (25,000 shares) ($ 2.97) 3.03 9.03Expected EPS 3.03SD of EPS 4.24CV of EPS 1.40
Dengan cara yang sama, maka berikut ini disajikan berbagai alternative capital structure dengan expected EPS, SD, dan CV of EPS.
CAPITAL STRUCTURE(Debt Ratio)
Expected EPS SD of EPS CV of EPS
0% $ 2.4 $ 1.7 0.7110% 2.55 1.88 0.7420% 2.72 2.13 0.7830% 2.91 2.42 0.8340% 3.12 2.83 0.9150% 3.18 3.39 1.0760% 3.03 4.24 1.4
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%$0.00
$0.50
$1.00
$1.50
$2.00
$2.50
$3.00
$3.50
EXPECTED EPS
EXPECTED EPS
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
CV OF EPS
CV OF EPS
The EBIT-EPS Approach to Capital Stucture.
The EBIT-EPS approach adalah pendekatan dalam pemilihan capital structure yang memaksimalkan EPS dalam interval EPS yang diharapkan (owner’s return). Penggunaan EPS ini, karena rasio ini mempengaruhi harga pasar saham dan akhirnya mempengaruhi kemakmuran pemilik.
Contoh.
Perusahaan minuman ringan dengan capital structure 0%, 30%, dan 60% dengan EBIT $100,000 dan $200,000.
Capital StructureDebt Ratio
EBIT$ 100,000 $ 200,000
EPS0% $ 2.4 $ 4.830% 2.91 6.3460% 3.03 9.03
Financial Breakeven Point adalah tingkat EBIT yang diperlukan untuk menutup kewajiban financial atau tingkat EBIT yang memberikan EPS=0
EPS = (1−T ) x ( EBIT−I )−PD¿ ¿n , dimana PD = preferred stock dividend dan n = outstanding
shares
Debt ratio 0% dan 30%.
Financial Risk
Business Risk
(1−T ) x ( EBIT−I )−PD¿ ¿n=(1−T ) x ( EBIT−I )−PD ¿ ¿
n
(1−0.4 ) x ( EBIT−0 )−0¿ ¿25
= (1−0.4 ) x ( EBIT−15 )−0¿ ¿17.5
EBIT= $50
Debt ratio 30% dan 60%.
EBIT = ?
0 50 100 150 200 250
-4
-2
0
2
4
6
8
10
DEBT 0%DEBT 30%DEBT 60%
Capital structure dengan debt ratio 0% pada tingkat EBIT 0 sampai $ 50 memberikan EPS yang tertinggi
Capital structure dengan debt ratio 30% pada tingkat EBIT $50 sampai $ 95 memberikan EPS yang tertinggi
Capital structure dengan debt ratio 60% pada tingkat EBIT diatas $95 memberikan EPS yang tertinggi