ringkasan -...
TRANSCRIPT
35
RINGKASAN
FEBRI SERAWATI. Pengaruh berbagai konsentrasi bawang putih (allium
sativum), lisol dan benzalkonium klorida sebagai desinfektan terhadap total coliform
pada feses ayam dibawah bimbingan Ibu Erni Rosilawati Sabar I., drh, M. S., selaku
pembimbing pertama dan ketua penelitian, Ibu Dr. Sri Hidanah. M.S., Ir. selaku
pembimbing kedua.
Perkembangan industri perunggasan di Indonesia kini sudah maju demikian
pesat. Namun jika dievaluasi, penyakit ayam yang terdapat di Indonesia setiap tahun
selalu bertambah. Hal ini menyebabkan kerugian bagi para peternak. Banyak program
pengendalian penyakit yang dapat diaplikasikan di suatu kawasan atau peternakan
ayam. Program pengendalian tersebut diantaranya adalah program pencegahan
sebelum ayam terserang penyakit. Desinfeksi kandang adalah termasuk program
sanitasi yang baik.
Desinfeksi adalah kegiatan membunuh mikroorganisme dengan menggunakan
bahan kimia yang dilakukan terhadap benda mati. Zat kimia yang digunakan untuk
desinfeksi disebut dengan desinfektan. Terdapat bermacam-macam golongan
desinfektan yang digunakan untuk desinfeksi kandang umum digunakan adalah
golongan halogen, aldehid, fenol, dan garam. Golongan fenol yang digunakan adalah
lisol sedangkan golongan garam ammonium kuartener yang digunakan adalah
Benzalkonium klorida. Salah satu masalah yang harus dihadapi peternak dalam
pengendalian penyakit pada ternak terutama di pedesaan adalah faktor biaya, oleh
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI... FEBRI SERAWATI
36
karena itu alternatif yang digunakan adalah bahan-bahan antimikrobial alami.
Terdapat berbagai bahan alami yang bersifat antimikrobial salah satunya adalah
bawang putih.
Tujuan penelitian adalah untuk Mengetahui pengaruh jenis bahan antimikrobial
bawang putih (allium sativum), lisol dan benzalkonium klorida, berbagai konsentrasi
(2,5%, 5%. 7,5%, 10%) dan perlakuan kombinasi yang diberikan terhadap total
coliform pada feses ayam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah viable count technique.
Gerusan bawang putih, lisol, dan benzalkonium klorida dengan konsentrasi 2,5%,
5%. 7,5%, 10% yang disiramkan pada sampel feses ayam segar. Selanjutnya
dilakukan penanaman pada media Mac Conkey Agar untuk melihat bakteri coliform
yang tumbuh kemudian dilakukan penghitungan jumlah bakteri coliform.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3X4,
yaitu 3 taraf faktor jenis bahan antimikrobial (Bawang putih, Lisol, dan
Benzalkonium klorida) dan 4 taraf faktor konsentrasi (2,5 %, 5 %, 7,5 %, 10 %)
dengan tiga kali ulangan. Data yang diperoleh akan diolah untuk mencari persentase
daya bunuh bahan antimikrobial (Lampiran 4) dan selanjutnya data ditranformasikan
ke y (Lampiran 5). Selanjutnya diuji secara statistik dengan Sidik Ragam. Jika
hasilnya berpengaruh nyata (p < 0,05), dilanjutkan uji BNJ 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan antimikrobial Bawang putih,
lisol dan benzalkonium klorida memberikan hasil yang signifikan atau berpengaruh
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI... FEBRI SERAWATI
37
nyata (p < 0,05) sebagai desinfektan terhadap total coliform feses ayam, konsentrasi
dan kombinasi perlakuan tidak berpengaruh nyata (p > 0,05). Bawang putih memiliki
daya bunuh lebih rendah daripada benzalkonium klorida, sedangkan kemampuan
membunuh bawang putih sama dengan lisol.
Pada penelitian belum didapatkan konsentrasi dan lama waktu kontak optimal
bawang putih yang dapat membunuh bakteri coliform secara sempurna, sehingga
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan konsentrasi dan lama
waktu kontak bahan antimikrobial agar dapat membunuh dengan optimal.
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI... FEBRI SERAWATI
vi
THE INFLUENCE OF TYPE AND CONCENTRATION (GARLIC, LYSOL, AND BENZALKONIUM KLORIDA) AS A DISINFECTANT TO THE
COLIFORM BACTERIOSIDE IN CHICKEN FECES
FEBRI SERAWATI2010
ABSTRACT
The aims of this study were to determine the influence of germicidal effect of Garlic grind was compared with lysol and benzalkonium chloride. Bacteria was used in this experiment is coliform derived from feces. Ten grams feces were taken from four different cages respectiably, homogenized and fill two grams of that feces in each of 13 pots. All the pots were mixed with two cc of antimicrobial in concentration of 2.5%, 5%, 7.5% and 10%. We observed the colony’s growth on the media and analyzed with Viable Count Technique. Then, we count percentase of germicidal effect of disinfectant. The design of this study was completed random design with factorial 3x4( 3 level factor type and 4 level concentration of type) and was replicated three times. Data were analyzed being using anova. If there are many significantly, continued to Real Different Squares.
The results showed that the type of antimicrobial materials( factor A) has significant effect on the total coliform (p < 0.05), whereas the concentration (factor B) and interaction between type of material and concentration didn’t have significant effect. The study also showed that the germicide ability of garlic’s grind(x = 89,14%) hasn’t stonger enough compared with benzalkonium chloride (x = 100%). While garlic’s grind didn’t has significant compared to lysol (x = 92,34%). Garlic has almost the same effect with lysol so that garlic can be used as a desinfectant.
Key word : Garlic, Coliform, lysol, benzalkonium chloride
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI... FEBRI SERAWATI