ring kasan
DESCRIPTION
ringkasanTRANSCRIPT
RINGKASAN
“Operasi dibandingkan fisioterapi pada stress inkontinensia urin”
Latar Belakang
Stres inkotinensia urin adalah ketidakmampuan pasien menahan miksi karena tidak kuatnya otot otot dasar panggul.
Beraktivitas, bersin atau batuk.
Banyak terjadi pada wanita.
Fisioterapi digunakan sebagai pengobatan lini pertama, jika tidak berhasil dengan operasi midurethral-sling.
25-50% wanita awalnya dirawat dengan fisioterapi lalu dilanjut dengan operasi.
Miduretrhal-sling : subjektif 75 dan 94%
objektif 57 dan 92 %
Dilakukan penelitian secara acak untuk membandingkan dua pilihan sebagai pengobatan awal.
Multicenter, pragmatic, randomized trial
Metode
Percobaan acak di 4 pusat medis universitas kedokteran dan 19 rumah sakit umum(24% RS Belanda).
Wanita usia 35-80 tahun
Inklusi :
Wanita dengan stress inkontinensia
wanita yang belum melakukukan pengobatan/fisioterapi lebih dari 6 bulan
Eksklusi : wanita dengan inkontinensia yang telah menjalani pengobatan/operasi sebelumnya atau yang memiliki prolaps stadium 2 atau stadium yang lebih tinggi
Diagnosis stres inkontinensia urin didasarkan pada jika kebocoran urin saat aktifitas atau batuk pada minimal 300 ml.
Dibentuk rasio 1:1, kelompok fisioterapi dan operasi, inkontinensia berat atau sedang
Prosedur pembedahan yang dilakukan oleh 49 dokter ahli ginecologist dan urologist. Sebelum berpartisipasi dalam uji coba ini, setiap dokter bedah telah melakukan minimal 20 prosedur.
Teknik bedah midurethral-sling retropubic dan transobturator
Fisioterapi dilakukan oleh 83 (17%) dari 478 fisioterapi panggul bersertifikdi Belanda.
Latihan otot dasar panggul untuk stres inkontinensia urin dilakukan tentang fungsi otot-otot dasar panggul, fungsi kandung kemih, dan bagaimana melakukan kontraksi otot dasar panggul dengan benar.
Mereka juga diajarkan untuk melakukan kontraksi otot singkat.
Dilakukan 9-18 minggu, dengan interval 1-2 minggu
Jika tidak berhasil electrostimulation theraphy terapi alternatif
Hasil
Primer :
Perbaikan gejala stress inkontinensia menggunakan PGI-I ”jauh lebih buruk” atau “jauh lebih baik”
Sekunder
Diukur dengan UDI (Urogenital Distress Inventory) , ,Incontinence Impact Questionnaire (IIQ), The Patient Global Impression of Severity (PGI-S)
Kualitas hidup lebih baik, tanpa gejala atau gejala ringan/sedang/berat
Kesimpulan
230 kelompok operasi dan 230 kelompok fisioterapi
Intention to treat analysis : operasi 90,8% dan fisioterapi 64,4 %
Tingkat kesembuhan : operasi 85,2% dan fisioterapi 53,4%
Post hoc per protocol analysis: wanita yang melakukan operasi menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hanya fisioterapi
Operasi midurethral sling menunjukkan hasil yang lebih baik daripada fisioterapi dan fisioterapi-operasi.
PICO
P = stress inkontinensia urin
I = Subjek yang diterapi dengan menggunakan physiotherapy
C = Subjek yang diterapi dengan operasi
O = wanita yang melakukan operasi menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hanya fisioterapi