rika pratiwi i11110059
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
1/18
LAPORAN KASUS
SEPSIS + ANEMIA GRAVIS
OLEH:
RIKA PRATIWI RIJAYANTI
NIM I11110059
PEMBIMBING:
Dr.Hi!i K"r#i$%$# Ri&'$%$( S).A.( M.K*&
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RS KARTIKA HUSADA PONTIANAK
01,
LAPORAN KASUS
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
2/18
OLEH : RIKA PRATIWI RIJAYANTI
PEMBIMBING : DR. HILMI KURNIAWAN RISKAWA( S). A( M. K*&
TANGGAL - HARI :
SEPSIS + ANEMIA GRAVIS
A. Identitas
S, anak perempuan berusia 2 tahun 11 bulan, nomor Rekam Medik (RM) 09409, dira!at
di Ruan" #ahlia RS $artika %usada selama hari dari tan""al 04 Maret 201& sampai
tan""al 0' Maret 201&.
. Anamnesis (anamnesis seara alloanamnesis tan""al 04 Maret 201&, pera!atan hari ke*1)
$eluhan +tama #emam
Ri!a-at en-akit Sekaran"
asien men"alami demam se/ak hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS).
#emam dirasakan semakin tin""i dan berlan"sun" seara terus menerus, demam tidak
turun den"an pemberian obat penurun panas (pareetamol). #emam disertai batuk
berdahak (), !arna putih kekunin"an, sesak (). Mual (), muntah () 2 kali isi air.
asien men"alami penurunan nasu makan dan minum, pasien biasan-a makan kali
sehari dan minum kuran" lebih * "elas air, se/ak demam pasien han-a makan 2*
sendok makanan sekali makan dan minum berkuran" se/ak sakit.. 3idak ada keluhan
uan" Air $eil (A$), A$ normal seperti biasa. asien tidak uan" Air esar (A)
se/ak hari SMRS, A terakhir ber!arna oklat den"an konsistensi padat. tidak ada
keluhan n-eri di belakan" mata, n-eri persendian, n-eri perut, 4 hari SMRS munul
bintik*bintik merah pada tubuh pasien, mimisan, "usi berdarah, muntah darah, dan A
kehitaman. asien /u"a tidak ada keluhan pilek, n-eri berkemih, n-eri telin"a, penurunan
kesadaran ataupun ke/an". $ontak den"an oran" batuk lama atau min""u, berat badan
turun (*), demam 2 min""u disan"kal.
$arena keluhan demamn-a, pasien mendapat obat penurun panas paraetamol
sirup 51 sendok teh se/ak hari kedua demam namun keluhan demam dan sesak masihdirasakan sehin""a pasien diba!a oleh oran" tuan-a berobat ke I6# Rumah Sakit (RS)
$artika %usada 3in"kat II ontianak. asien diperiksa laboratorium darah dan dikatakan
terdapat penin"katan kadar leukosit 7 sel darah putih kemun"kinan besar karena ineksi
bakteri sehin""a disarankan ra!at inap.
Ri!a-at demam sebelumn-a (), pasien konsumsi obat araetamol kali sehari
1 sendok teh dan keluhan tidak berkuran". Ri!a-at kebiasaan A 8 1*2 hari sekali.
asien belum pernah men"alami demam berdarah, ke/an" demam, aler"i, dan asma
sebelumn-a. asien pernah dira!at inap di rumah sakit sebelumn-a den"an keluhan
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
3/18
demam, batuk dan pilek. 3idak ada keluar"a pasien -an" menderita demam seperti -an"
dialami pasien. $eluar"a pasien /u"a tidak memiliki ri!a-at ke/an" demam, asma, aler"i,
dan tuberkulosis.
asien mulai tumbuh "i"i pertama saat berusia & bulan, ten"kurap saat usia 4
bulan, duduk saat berusia bulan, ber/alan saat berusia 11 bulan dan mulai biara
men"uapkan ma*ma pa*pa saat berusia 10 bulan. asien minum air susu ibu (ASI)
sampai usia 1, tahun. asien mulai diberikan makanan tambahan pada usia & bulan
berupa bubur kemasan -an" di/ual di pasaran. Se/ak tidak minum ASI, pasien minum
susu ormula. asien mendapat imunisasi len"kap sesuai pro"ram imunisasi dari
pemerintah. asien lahir dari ibu den"an 2A0, pada usia kehamilan ' min""u,
ditolon" oleh bidan dan lan"sun" menan"is, berat badan lahir 200 "ram, den"an
pan/an" badan 4' m. Saat hamil, Ibu pasien tidak pernah men"alami demam, sesak,darah tin""i, muntah berlebih, perdarahan melalui /alan lahir, ke/an" maupun sakit
kunin".
asien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan tin""al serumah den"an
oran" tua di rumah berukuran 10 5 & meter perse"i. A-ah pasien beker/a seba"ai pe"a!ai
s!asta dan ibu pasien seba"ai ibu rumah tan""a. endidikan terakhir a-ah pasien adalah
SMA dan ibu pasien adalah SM. en"hasilan a-ah pasien setiap bulann-a Rp
00.000,00*1.000.000,00. :in"kun"an rumah pasien memiliki tempat penampun"an air
bersih tanpa penutup, tempat penampun"an air /aran" dibersihkan, dan tidak pernah
diberi bubuk abate. $eluar"a pasien minum air hu/an -an" dimasak. 3idak ada tetan""a
pasien -an" terkena demam berdarah. 3idak ada tetan""a pasien memiliki ri!a-at batuk
lama.
;. emeriksaan isik (tan""al 29 #esember 201, pera!atan hari ke*1)
1) $eadaan +mum Sakit sedan", tampak lemah
2) $esadaran $ompos Mentis
) Antropometri
* erat badan 10 k"* an/an" badan ' m
Status 6i
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
4/18
Mata $on/un"tia anemis (7), sklera tidak ikterik (*7*), kelopak
mata tidak ekun", terdapat air mata
3elin"a 3idak ada sekret, aurikula tidak hiperemis,
membran timpani intak
%idun" 3idak ada sekret, mukosa hidun" tidak hiperemis
Mulut Mukosa bibir dan mulut basah, lidah tidak kotor
3en""orokan Barin" tidak hiperemis, tonsil 32732 hipermis (*)
:eher 3idak ada pembesaran kelen/ar "etah benin"
aru
a. Inspeksi entuk dan "erak dada simetris, retraksi interkosta
().
b. alpasi Bremitus taktil paru kanan dan kiri sama
. erkusi Sonor di kedua lapan" paru
d. Auskultasi Suara napas dasar esikuler di paru kanan dan kiri,
tidak ada wheezing , terdapat ronki (7)
Cantun" un-i /antun" S1 dan S2 tun""al, re"uler, tidak adamurmur, tidak ada gallop
Abdomen
a. Inspeksi 3ampak datar, tidak tampak massa
b. Auskultasi isin" usus normal
. erkusi 3impani di seluruh lapan" abdomen
d. alpasi %epar teraba 2 /ari diba!ah arus ostae tepi ta/am
permukaan
rata, dan lien tidak teraba, tidak ada n-eri tekan, tidak asites.
Anus dan "enitalia Memiliki "enitalia eksterna ber/enis perempuan, tidak
ada kelainan "enitalia dan anusDkstremitas Akral han"at, Capillary Refill Time (;R3) E 2
detik, tidak sianosis.
#. emeriksaan enun/an"
emeriksaan darah tan""al 04 Maret 201&, hasil pemeriksaan di laboratorium RS
$artika %usada (220')
* :eukosit 21.&007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )
* Dritrosit 2,9 /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)
* %emo"lobin ',4 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)
* 3rombosit 90.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )
* %ematokrit 21,9F (?ormal *4F)* Mean Corpuscular Hemoglobin 2', p" (?ormal 2* p")
* Mean Corpuscular Volume ,' l (?ormal *100 l)
* Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration ',2 "7dl (?ormal1*' "7dl)
* F :imosit 1&F (?ormal 1*0F)
* F 6ranulosit ,F (?ormal *'0F)
* 6ula #arah Se!aktu 10' m"7dl (?ormal 100*200 m"7dl)
* Salmonella t-phi % 17100 (?ormal *)
* Salmonella t-phi G * (?ormal *)
D. #ia"nosis andin"
1. Bronkopneumonia
! Bronkiolitis
! Bronkitis
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
5/18
". Anemia e. hemolitik
dd perdahahan
B. #ia"nosis $er/a
Bronkopneumonia
#nemia hemolitik
6. 3ata :aksana
* $ntra Venous %lui! rop (I>B#) Rin"er :aktat 10 tpm makro
* Ampiillin 4500 m" Intra >ena (I>)
* araetamol 5100 m" I>
* Gndanentron 52 m" Intra >ena (I>)
* Ranitidin 510 m" Intra >ena (I>)
* ?ebu entolin isolon 1 ?a;l 2 251
* ul batuk 51 sah
Saran ront"en thora5 A, ek darah len"kap ulan", eritin serum, apusan darah tepi, apusan
sumsum tulan"
emantauan
0707201&
%R 2
%S
#emam (*),
sesak tampak
berkuran",
batuk bedahak
berkuran",
pilek (*),
muntah (*),
elum A
se/ak hari
sebelum
masuk RS .
A$ tidak ada
keluhan.
Makan
berkuran",
minum
normal. 4 hariSMRS pasien
men"eluhakan
munul bintik*
bintik merah
dibadan,
mimisan (*),
"usi berdarah
(*), latus ().
* ?adi 100
kali7menit,
re"uler, teraba
kuat
* ?apas&
kali7menit,
irama teratur,
tipe
abdominotorakal
* Suhu &,'@;
* Mata
kon/un"tia
anemis (7)
* Rumpleed ()
*ronkopneumonia
dd ronkitis
dd ronkiolitis
* Anemia e.
anemia hemolitik
dd perdarahan
* $ntra Venous
%lui! rop
(I>B#) Rin"er
:aktat 10 tpm
makro
* Ampiillin
4500 m" Intra
>ena (I>)
* araetamol
5100 m" I>
* Gndanentron
52 m" Intra
>ena (I>)
* Ranitidin 510
m" Intra >ena
(I>)
* ?ebu entolin isolon 1
?a;l 2
251
* ul batuk 51
sah
* #: ulan"
* Ro. thora5
0&707201&
%R
%S &
#emam (*),
sesak (*),
batuk bedahak berkuran",
* ?adi 9&
kali7menit,
re"uler, terabakuat
*ronkopneumonia
* Anemia e.
anemia hemolitik dd perdarahan
* $ntra Venous
%lui! rop
(I>B#) Rin"er :aktat 10 tpm
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
6/18
pilek (*),
muntah (*),
elum A
se/ak & hari
sebelum
masuk RS .A$ tidak ada
keluhan.
Makan
berkuran",
minum
normal.
Mimisan (*),
"usi berdarah
(*), latus (),
sakit perut ()
* ?apas2
kali7menit,
irama teratur,
tipe
abdominotorakal
* Suhu &,@;* 10 k"
* Mata
kon/un"tia
anemis (7)
* ?3 ()
epi"astrium
makro
* Ampiillin
4500 m" Intra
>ena (I>)
* araetamol
5100 m" I>* Gndanentron
52 m" Intra
>ena (I>)
* Ranitidin 510
m" Intra >ena
(I>)
* ?ebu entolin
isolon 1
?a;l 2
251
* ul batuk 51sah
* esok #: ulan"
0707201&
%R 4
%S
#emam (*),
namun tadi
malam
demam, sesak
(), batuk
bedahak
berkuran",
pilek (*),
muntah (*),
elum A
se/ak hari
sebelum
masuk RS .
A$ tidak ada
keluhan.
Makan
berkuran",
minum
normal.Mimisan (*),
"usi berdarah
(*), latus ().
* ?adi 120
kali7menit,
re"uler, teraba
kuat
* ?apas '
kali7menit,
irama teratur,
tipe
abdominotorakal
* Suhu ,4@;
* 10 k"
* Mata
kon/un"tia
anemis (7)
*rokopneumonia
** Anemia e.
anemia hemolitik
dd perdarahan
* $ntra Venous
%lui! rop
(I>B#) Rin"er
:aktat 10 tpm
makro
* ;eota5ime
50 m" Intra
>ena (I>)
* araetamol
5100 m" I>
* Gndanentron
52 m" Intra
>ena (I>)
* Ranitidin 510
m" Intra >ena
(I>)
* ?ebu entolin
isolon 1
?a;l 2 251
* ul batuk 51
sah
0'707201& #emam (),
sesak (),
batuk (*), pilek
(*), muntah (*),
A () 25
konsistensi
padat, !arna
kunin"keoklatan,
* ?adi 120
kali7menit,
re"uler, teraba
kuat
* ?apas &
kali7menit,
irama teratur,
tipeabdominotorakal
*Sepsis e.
ronkopneumonia
* Anemia 6rais
e. anemia
hemolitik
* $ntra Venous
%lui! rop
(I>B#) Rin"er
:aktat 10 tpm
makro
* &" " lpm 'asal
canul
* ;eota5ime50 m" Intra
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
7/18
darah (*),
lendir (*) .
A$ tidak ada
keluhan.
Makan
berkuran",minum
normal.
Mimisan (*),
"usi berdarah
(*), sakit perut
(), badan
pasien tampak
kekunin"an.
* Suhu ,'@;
* 10 k"
* Mata
kon/un"tia
anemis (7)
>ena (I>)
* araetamol
5100 m" I>
* Gndanentron
52 m" Intra
>ena (I>)$
* Ranitidin 510
m" Intra >ena
(I>)
* ?ebu entolin
isolon 1
?a;l 2
251
* ul batuk 51
sah
* ;ek #:, S6G3,
S63, As.
+rat,
$olesterol, 3,
;3, +rine rutin
* Ru/uk RS+#
soedarso
%asil :aboratorium
0707201&
* :eukosit 1'.9007mm
(?ormal 4.000*12.000 7mm
)* Dritrosit 2,' /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)
* %emo"lobin ,2 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)
* 3rombosit 2.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )
* %ematokrit 1', F (?ormal *4F)
* Mean Corpuscular Hemoglobin 2' p" (?ormal 2* p")
* Mean Corpuscular Volume 2,' l (?ormal *100 l)
* Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration ', "7dl (?ormal1*' "7dl)
* F :imosit 2,1F (?ormal 1*0F)
* F 6ranulosit &,F (?ormal *'0F)
0707201&
* :eukosit 29.007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )
* Dritrosit 2,' /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)
* %emo"lobin ,9 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)
* 3rombosit 4'&.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )
* %ematokrit 2,2 F (?ormal *4F)
* Mean Corpuscular Hemoglobin 2,& p" (?ormal 2* p")
* Mean Corpuscular Volume '0,' l (?ormal *100 l)
* Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration 4,1 "7dl (?ormal1*' "7dl)
* F :imosit 42,4F (?ormal 1*0F)
* F 6ranulosit 44,9F (?ormal *'0F)
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
8/18
0'707201&
* :eukosit 21.1007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )
* Dritrosit 1,4 /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)
* %emo"lobin ,9 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)
* 3rombosit 20.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )
* %ematokrit 10 F (?ormal *4F)* Mean Corpuscular Hemoglobin 29,4 p" (?ormal 2* p")
* Mean Corpuscular Volume 4,' l (?ormal *100 l)
* Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration 9,4 "7dl (?ormal1*' "7dl)
* F :imosit &,F (?ormal 1*0F)
* F 6ranulosit ,9F (?ormal *'0F)
* S6G3 2' (?ormal 40u7l)
* S63 2 (?ormal 41 u7l)
* $olesterol 3otal 90m"7dl (?ormal E200)
* +ri Aid 2,92 m"7dl (?ormal : ,*,2 m"7dlH 2,&*&,0 m"7dl)
* 3 20J (?ormal 1* menit)
* ;3 00J (?ormal 2*& menit)* +reum & m"7dl (?ormal 1*4 m"7dl)
* ;reatin 0,9 m"7dl (?ormal 0,1*1,1 m"7dl)
%asil hoto 3hora5 A tan""al 0*0*201&
%. ro"nosis
#! Vitam ( !ubia a! Malam
#! %unctionam ( !ubia a! Malam
#! )anactionam ( !ubia a! Malam
I. #ia"nosis Akhir
)epsis e. ronkopneumonia #nemia *ra+is e.c anemia hemolitik e.c sepsis
C. Rin"kasan
S, anak perempuan berusia 2 tahun 11 bulan dira!at di Ruan" #ahlia RS $artika %usada
selama hari dari tan""al 04 Maret 201& sampai tan""al 0' Maret 201&.
Interpretasi oto thora5
1. osisi A, simetris
2. Cantun" ;3R E 0F 4&,F
. aru
* ;orakan bronkoesikuler bertambah* elebaran perihilar
* erak*berak Iniltrat dikedua lapan" paru
4. I;S 3ampak adan-a pelebaran I;S
. Sinus ostophrenius ta/am kanan dan kiri.
&. Sot tissue kesan dalam batas normal
. 3ulan" raktur (*), sklerotik (*), anomali (*)
'. 3rakea deiasi (*)
$esan ronkopneumonia
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
9/18
asien men"alami ebris se/ak hari SMRS. $eluhan ebris disertai sesak napas se/ak
hari, batuk berdahak, mual, muntah.asien tidak terdapat tanda*tanda perdarahan. asien
telah men"onsumsi antipiretik namun keluhan ebris masih dirasakan sehin""a pasien diba!a
ke poli anak RS $artika %usada. %asil pemeriksaan isik ditemukan kon/un"tia anemis,
rhonki basah halus di lapan" paru kanan. emeriksaan Rumple :eede hasil ne"ati. ada
pemeriksaan antropometri didapatkan status "i
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
10/18
pasien serin" menderita batuk*pilek. #ia"nosa bandin" seperti 3; pada anak di sin"kirkan
setelah dilakukan sorin" 3; -an" han-a mendapat nilai 0.
ronhopneumonia merupakan inlamasi pada parenkim paru -an" ter/adi pada
u/un" akhir bronkiolus -an" tersumbat eksudat mukopurulen untuk membentuk berak*
berak konsolidasi dalam lobus -an" berada didekatn-a.1 #alam pemeriksaan isik penderita
pneumonia didapatkan pada inspeksi terlihat retraksi otot epi"astrik, interkostal, suprasternal
dan pernapasan upin" hidun". ada auskultasi ditemukan bun-i rales. ada pemeriksaan
radiolo"i mempun-ai bentuk dius bilateral den"an penin"katan orakan bronkoaskular dan
iniltrat keil dan halus -an" tersebar dipin""ir lapan" paru. a-an"an berak serin" nampak
pada lobus ba!ah. ada pemeriksaan laboratorium terdapat penin"katan /umlah leukosit
den"an neutroil -an" predominan. #ia"nosis dite"akan bila ditemukan dari "e/ala1
1. Sesak napas disertai den"an pernapasan upin" hidun" dan tarikan
dindin" dadaa
2. #emam
. Ronki basah halus*sedan" n-arin" rakles
4. Boto thorak menun/ukan "ambaran iniltrat
. :eukositosis (pada ineksi irus tidak melebihi 20.0007mm den"an
limosit predominan, dan bakteri 1.000*40.0007mm neutroil predominan
ada pasien ini didapatkan leukositosis, demam, sesak, ronki dan adan-a iniltrat pada hasil
oto ront"en sehin""a pasien didia"nosis bronhopneumonia.
ada pen"obatan pneumonia Idealn-a tata laksana pneumonia sesuai den"an kuman
pen-ebabn-a. ?amun karena berba"ai kendala dia"nostik etiolo"i, untuk semua pasien
pneumonia diberikan antibiotika seara empiris. =alaupun pneumonia iral dapat di
tatalaksana tanpa antibiotika, tetapi pasien diberikan antibiotika karena kesulitan
membedakan ineksi irus den"an bakteri, kesulitan dia"nosis irolo"i dan kesulitan dalam
isolasi penderita, disampin" itu kemun"kinan ineksi bakteri sekunder tidak dapat
disin"kirkan.
6olon"an beta laktam (enisilin, sealosporin, karbapenem dan monobaktam)
merupakan /enis*/enis antibiotika -an" sudah dikenal ukup luas. iasan-a di"unakan untuk
terapi pneumonia -an" disebabkan oleh bakteri seperti )treptococcus
pneumoniae, Haemophillus influenza dan )taphylococcus aureus. ada kasus -an" berat
diberikan "olon"an sealosporin seba"ai pilihan, terutama bila pen-ebabn-a belum diketahui.
Sedan"kan pada kasus -an" rin"an sedan", dipilih "olon"an penisilin.
ada pasien didapat penurunan leukosit namun menin"kat kembali, sehin""a pasien
didu"a men"alami sepsis. #ia"nosis sepsis dapat dite"akkan bila memenuhi kriteria SIRSdan dapat dibuktikan adan-a suatu ineksi atau didapatkan "ambaran klinis pada anak -an"
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
11/18
konsisten den"an adan-a suatu ineksi. ila dia"nosis dite"akkan berdasarkan klinis disebut
seba"ai sepsis7 septiemia.4 $riteria dari SIRS dapat terpenuhi bila didapatkan 2 dari 4
kriteria dimana 1 haruslah merupakan abnormalitas pada pen"aturan suhu atau hitun"
leukosit -an" abnormal.4, 4 kriteria tersebut ialah
1. Suhu inti tubuh (rektal) '.@; atau E &.0@;
2. 3akikardia den-ut /antun" rata*rata 2 S# diatas den-ut /antun" normal untuk umur
tanpa stimulus eksternal, obat*obatan, atau stimulus n-eri A3A+ eleasi persisten
den-ut /antun" tanpa sebab -an" /elas selama 0. hin""a 4 /am A3A+ pada anak
kuran" dari 1 tahun ter/adi bradikardia persisten selama 0. /am dimana den-ut
/antun" rata*rata E persentil ke*10 untuk usia tanpa adan-a rele5 a"al, pen""unaan
obat*obatan beta*bloker, atau kelainan /antun" kon"enital
. 3akipnue la/u pernapasan 2 S# diatas la/u pernapasan normal untuk umur A3A+dibutuhkan bantuan entilasi mekanis -an" tidak berhubun"an den"an pen-akit
neuromuskular ataupun pen""unaan anastesi umum
4. %itun" leukosit menin"kat atau menurun %itun" leukosit menin"kat atau menurun
dari nilai normal untuk umur, bukan akibat dari pen""unaan kemoterapi A3A+
netroil batan" 10F
+ntuk membuktikan adan-a suatu ineksi, dilihat dari "e/ala klinis (anamnesis dan
pemeriksaan isik) anak selain itu /u"a perlu ditun/an" oleh pemeriksaan penun/an" seperti
oto thoraks, pemeriksaan darah, analisa airan, serta pemeriksaan kultur. ada pasien
didapatkan 2 kriteria SIRS -aitu leukositosis (penin"katan leukosit) dan sesak napas
(3akipnea). ada pasien ini /u"a didapatkan okus ineksi pada pasien ini berasal dari ineksi
di paru (bronkopneumonia). ada pasien bronkopneumonia ineksi dapat men-ebar seara
hemoto"en sehin""a men-ebabkan ineksi masuk ke pembuluh darah sehin""a ter/adin-a
sepsis. Sepsis /u"a merupakan salah satu dari komplikasi bronkopneumonia dan keadaan ini
sesuai den"an teori.' Standar baku dia"nosis sepsis adalah den"an ditemukann-a bakteri
dalam darah ditambah den"an "e/ala klinis berupa "an""uan multi or"an. #itemukann-a
bakteri dalam darah atau hasil kultur -an" positi menandakan adan-a bakteriemia.
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
12/18
akteriemia merupakan suatu dia"nosis laboratorik. ada pasien den"an sepsis tidak selalu
didapatkan hasil kultur -an" positi.
ada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil % dan R; menurun sehin""a
pasien /u"a didia"nosis den"an Anemia. Anemia dideinisikan seba"ai penurunan konsentrasi
hemo"lobin dan massa eritrosit, M;> men/adi salah satu standar klasiikasi anemia men/adi
mikrositik, normositik, dan makrositik.9,10. en-ebab anemia seara "aris besar diba"i
men/adi dua kate"ori -aitu "an""uan produksi eritrosit -aitu keepatan pembentukan eritrosit
menurun atau ter/adi "an""uan maturasi eritrosit dan perusakan eritrosit -an" lebih epat. 9
emeriksaan isik pentin" dilakukan, temuan -an" menun/ukan anemia kronis termasuk
puat (biasan-a tidak terlihat sampai tin"kat hemo"lobin kuran" dari "7d:), "lositis,
hepatosplenome"ali, murmur, dan "a"al /antun" kon"esti. ada anemia akut dapat
ditemukan /aundie, takipnea, takikardi, dan hematuria.11.
ada pemeriksaan serial darah len"kap didapatkan eritrosit dan hemo"lobin -an"
terus menurun. Dritrosit 2,' /uta men/adi 1,4 /uta dan %b dari ,2H ,9H dan ,9. ada
pemeriksaan M;%, M;> dan M;%; didapatkan dalam batas normal sehin""a pada pasien
ini didu"a men"alami anemia normokrom normositer. erdasarkan morolo"i seln-a -an"
normokron normositer sehin""a dia"nosis bandin" untuk anemia adalah anemia hemolitik,
anemia akibat perdarahan. ada pasien ini tidak ditemukan sumber perdarahan sehin""a
dia"nosis pada anemia pada pasien ini lebih pada anemia hemolitik. Anemia hemolitik pada
anak dapat diklasiikasikan seba"ai anemia hemolitik den"an deek seluler (intrinsik) -aitu
deek membran (hereditar- sphero-tosis, hereditar- ellipto-tosis, heditar-
p-ropikilo-tosis, hereditar- stomato-tosis, dan paro5-smal noturnal hemo"obinuria),
deisiensi en
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
13/18
distribusi dan pe!arnaan sel. Sel*sel di"radasikan berdasarkan ukuran, intensitas pe!arnaan,
ariasi !arna, dan abnormalitas bentuk. 6an""uan hemolisis eritrosit dapat diklasiikasikan
menurut morolo"i predominann-a9. :an"kah berikut adalah pen"ukuran /umlah retikulosit,
bilirubin, tes ;oombs, /umlah leukosit, dan trombosit. Morolo"i eritrosit pada apusan darah
tepi dapat menun/ukkan etiolo"i anemia. en"ambilan dan analisis sumsum tulan" dapat
dilakukan untuk men"etahui ada tidakn-a kelainan sumsum tulan" -an" berkaitan den"an
pen-ebab anemiaH pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan terakhir seandain-a pen-ebab
anemia masih belum diketahui.10
3erapi -an" dilakukan pada pasien ini adalah pemberian amphiillin untuk
menan""ulan"i bakteri pen-ebab -an" biasan-a merupakan ). penumoniae ataupun M.
pneumonia. 3erapi ini sesuai den"an tatalaksana pneumonia menurut =%G -aitu beri
ampisilin7amoksisilin (2*0 m"7k"7kali I> atau IM setiap & /am), -an" harus dipantau
dalam 24 /am selama 2 /am pertama. ila anak memberi respons -an" baik maka
diberikan selama hari.& ?amun pada selama pemantau leukosit masih tetap tin""i, makan
antibiotik di"anti den"an ;eota5ime, hal ini sesuai teori -aitu pemberian antibiotik "olon"an
ephalosporin "enerasi keti"a /ika antibiotik lini pertama tidak menun/ukan perbaikan. ada
pasien ini, terdapat demam -an" kemun"kinan besar akibat dari proses ineksi sehin""a
pasien di beri terapi paraetamol inus untuk menurunkan suhu tubuhn-a. ada pasien ini
didapatkan "e/ala berupa muntah setiap makan dan minum. %al ini harus se"era diatasi
karena dikha!atirkan dehidrasi pada anak akan semakin berat karena kuran"n-a asupan
airan dan nutrisi sehin""a diperlukan obat -an" dapat men"uran"i muntah, sehin""a pada
pasien diberikan ondansentron -an" merupakan anta"onis serotonin selekti -an" merupakan
anti emesis -an" kuat den"an mela!an releks muntah dan stimulasi ;3K -an" disebabkan
oleh serotonin. ada pasien /u"a diberikan ranitidin untuk membantu pen"endalian muntah
-an" diakibatkan oleh asam lambun" dimana ranitidin merupakan anta"onis %2*reseptor
-an" seara selekti menempati reseptor histamin %2 di permukaan sel*sel parietal sehin""a
sekresi asam lambun" dan pepsin san"at dikuran"i. asien /u"a diberikan terapi pu-er batuk
untuk men"atasi batuk dan sesak -an" dialami pasien. ada pasien ini /u"a diberikan terapi
nebulasi -an" bertu/uan untuk membersihkan /alan napas a"ar sesak pada anak berkuran" dan
untuk terapi psikolo"is ba"i oran" tua pasien. ada anak tidak mendapatkan terapi oksi"en
dikarenakan SG2 pasien masih baik -aitu 99F. ila tersedia pulse o5imetr-, "unakan
seba"ai panduan untuk terapi oksi"en (berikan pada anak den"an saturasi oksi"en E 90F,
bila tersedia
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
14/18
oksi"en -an" ukup). :akukan periode u/i oba tanpa oksi"en setiap harin-a pada anak -an"
stabil. %entikan pemberian oksi"en bila saturasi tetap stabil 90F. emberian oksi"en
setelah saat ini tidak ber"una&
:ampiran 1. Alur #ia"nosis Anemia
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
15/18
:ampiran 2. atoisiolo"i sepsis
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
16/18
:ampiran . $riteria #einisi SIRS, Sepsis, Seere Sepsis, Shok Sepsis
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
17/18
DATAR PUSTAKA
-
8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059
18/18
1. =on" #onna : et al.uku A/ar $epera!atan ediatrik =on". Alih ahasa A"us Sutarna,
?eti, Cuniarti, %.L $unoro. Ddisi &. Cakarta D6;.200'.
2. radle- et al, Mana"ement o ;ommunit-*Auired neumonia In Inant and ;hildren
Glder 3han Months o A"e ;linial ratie "uideline b- ediatris Inetion #isease
Soiet- and the Inetion #iseases Soiet- o Ameria. ;lin Inet #is. 2011 ()&1*
&0
. :ihenstein R, Su""s A%, ;ampbell C. ediatri pneumonia. Dmer" Med ;lin ? Am 200H
21 4*1
4. ;arillo CA, Bields AI, 3ask Bore ;ommittee Members. ;linial pratie ariables or
hemod-nami support o pediatri and neonatal patients in septi shok. ;rit ;are Med2002H 0 1&*'.
. Dnrione MA, o!ell $R. Sepsis, Septi Shok, and S-stemi Inlammator- Response
S-ndrome. ?elson 3e5tbook o ediatris. 1'th ed. In $lie"man RM, ehrman RD,
Censon %, Stanton BH editors. hiladelphia Saunders DlseierH 200. p.1094*9.&
&. =%G, %ospital ;are or ;hildren, 201
. Soedarmo SS, 6arna %, %adine"oro SRS, Satari %I. Sepsis dan S-ok Septik. uku A/ar
Ineksi dan ediatri 3ropis. 2nd ed. Cakarta adan enerbit I#AIH 200'. p.'*&.
'. 3odd C$. Staph-loous. #alam ehrman RD, $lei"man RM, Censon %, pen-untin".
?elson3e5tbook o ediatris. Ddisi ke*1. hiladelphia = Saunders, 200 '&1*
9.?athan #6, Grkin S%, Gski BA, 6insbur" #. ?athan and Gskis %ematolo"- o Inan-
and ;hildhood. th ed. hiladelphia SaundersH 200'.
10.:an