revitalisasi - pramuka · melalui program, kegiatan, dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat,...
TRANSCRIPT
1
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
KOMISI PENGABDIAN MASYARAKAT
REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
“Memperkokoh Komitmen Bersama untuk Mengabdi bagi Nusa dan Bangsa”
2
DAFTAR ISI
Pengantar
I. Pendahuluan
II. Maksud, Tujuan dan Sasaran Revitalisasi
Abdimas Gerakan Pramuka
III. Dasar
IV. Langkah Pelaksanaan Program Revitalisasi
Abdimas Gerakan Pramuka
V. Program Pokok Revitalisasi Abdimas Gerakan
Pramuka
VI. Rencana Aksi Revitalisasi Abdimas Gerakan
Pramuka
VII. Pengembangan Kemitraan Dalam Rangka Pelaksanaan Revitalisasi Abdimas Gerakan
Pramuka
VIII. Harapan dan Tindak Lanjut
IX. Penutup
3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Salam Pramuka,
Gerakan Pramuka dibentuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi kaum muda, yang memiliki peran dan fungsi strategis untuk berkontribusi
positif bagi pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk melaksanakan tugas dan
fungsi itu, Gerakan Pramuka menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sejak lama Gerakan Pramuka telah ikut memberikan andil di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat selama ini
telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa kegiatan pengabdian dan
pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun kualitasnya.
Oleh karena itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melalui Komisi Pengabdian Masyarakat berupaya untuk
melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, sebagai cara untuk memperluas dan meningkatkan kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat.
Naskah ini masih belum sempurna dalam menjawab berbagai kebutuhan pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka. Karena itu berbagai masukan dan saran konstruktif sangat kami harapkan dari kakak
sekalian.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Komisi Pengabdian Masyarakat
Ketua,
GKR Mangkubumi
4
I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang dibentuk oleh pemerintah
untuk menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda, memiliki peran dan
fungsi yang strategis dalam memberikan kontribusi yang positif bagi
pelaksanaan pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk itu
dalam melakukan berbagai bentuk dan kegiatannya, Gerakan Pramuka
menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, sebagai pendekatan pendidikan non formal
yang secara spesifik mampu membedakan pendidikan kepramukaan dengan pendidikan non formal lainnya.
Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka adalah di bidang pengabdian
masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Namun akhir-akhir ini
sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat tersebut makin
berkurang, baik jumlah maupun kualitasnya. Oleh karena itu, Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka berupaya untuk melakukan Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat, sebagai cara untuk memperluas dan
meningkatkan kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat.
Untuk itu naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat disusun
dengan terlebih dahulu melakukan kajian dan pendalaman terhadap Visi
dan Misi Kepramukaan, Nilai Kepramukaan dan Kode Kehormatan
Pramuka, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka, Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan
Pramuka 2014-2045, Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2020-2024, Dasa Karya Kwarnas masa bakti 2018-
5
2023, dan Rencana Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2018-2023, serta Hasil Rapat Dengar Pendapat
Umum Komisi X DPR RI dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tanggal 2 Desember 2019.
a. Visi dan Misi Gerakan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan tidak
dapat melepaskan diri dari usaha untuk melaksanakan misi dalam rangka mencapai
visi pendidikan kepramukaan secara global. Visi Gerakan Pendidikan Kepramukaan
global yaitu : sebagai suatu gerakan pendidikan yang berpengaruh dan berlandaskan
nilai, yang menarik dan mempertahankan makin banyak anak muda, yang menarik
bagi orang dewasa, pria dan wanita dari semua budaya dan peradaban, serta sebagai gerakan yang dinamis dan inovatif.
Sementara pernyataan misi gerakan pendidikan kepramukaan global yaitu untuk berkontribusi terhadap pendidikan
kaum muda, melalui suatu sistem nilai yang berdasar pada kode kehormatan pramuka, untuk
membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana orang-orangnya adalah pribadi-pribadi
yang telah berkembang sepenuhnya dan memainkan peran konstruktif dalam masyarakatnya.
Visi dan misi Gerakan Kepramukaan dunia tersebut menunjukan bahwa pada
hakekatnya pendidikan kepramukaan merupakan wadah untuk membina kaum muda agar
dapat berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negaranya. Dengan demikian,
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan di Indonesia memiliki
kewajiban untuk menyediakan kesempatan yang memungkinkan para anggotanya dapat
mendarma-baktikan dirinya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
b. Nilai Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka
Sebagaimana disebutkan pula dalam pernyataan misi Gerakan Kepramukaan global di atas, esensi dari pendidikan
kepramukaan adalah suatu pendidikan yang berbasis sistem nilai. Nilai-nilai kepramukaan merupakan intisari dari
6
pendidikan kepramukaan, yang bersumber dari kode kehormatan dalam bentuk satya dan darma pramuka. Kode
Kehormatan Pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta ketentuan moral
pramuka dalam pendidikan kepramukaan.
Dari uraian di atas, kode kehormatan pramuka di setiap golongan secara tegas
disebutkan adanya janji dan ketentuan moral yang wajib ditepati dan dipenuhi oleh
setiap pramuka dalam berperilaku sehari-hari di mana saja, dan kapan saja. Dengan
demikian menjadi kewajiban bagi Gerakan Pramuka untuk memfasilitasi anggotanya
sehingga dapat mendarmabaktikan dirinya melalui pemenuhan janji dan ketentuan
moral dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu dan kelompok yang terorganisir.
c. Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka
Pasal 4 UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menyebutkan bahwa :
Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Dari rumusan tujuan gerakan kepramukaan dan Gerakan Pramuka Indonesia
tersebut di atas, jelas bahwa melalui pendidikan kepramukaan, kaum muda
akan dibentuk menjadi generasi yang berkarakter baik dan berguna bagi diri
sendiri, dan secara bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa dan negara, serta peduli terhadap sesama hidup dan alam lingkungan
di sekitarnya. Rumusan tersebut mensyaratkan kewajiban bagi Gerakan
Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan di Indonesia untuk memfasilitasi
kaum muda yang menjadi anggotanya agar dapat mengalami proses pembinaan yang mengarah pada
7
pembentukan karakter melalui latihan-latihan yang berkelanjutan di Gugus Depan dan pembinaan yang
mengarah pada penguasaan kecakapan hidup melalui latihan-latihan yang
berkesinambungan di Satuan Karya Pramuka, serta kesempatan untuk
mendarmabaktikan kecakapan-kecakapan tersebut bagi diri, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kegiatan
dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat.
Selanjutnya, dalam Pasal 4 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka disebutkan
bahwa :
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa yang berkarakter agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik. Rumusan tugas pokok Gerakan Pramuka tersebut di atas secara tegas menyatakan bahwa salah satu
kewajiban yang diemban oleh anggota Gerakan Pramuka adalah tanggung jawab untuk membina dan mengisi
kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik. Kemerdekaan yang telah
diraih melalui perjuangan para pendahulu bangsa perlu diisi dengan pelaksanaan
pembangunan di segala bidang, yang tujuan akhirnya adalah kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat dan bangsa.
Karena itu, setiap anggota Gerakan Pramuka wajib dan bertanggung jawab
untuk ikut serta secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan, antara lain
melalui program, kegiatan, dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat, melalui
Program Pramuka peduli sebagai program unggulan. Karena itu pula, Gerakan Pramuka memiliki tanggung jawab
untuk memfasilitasi aktivitas pengabdian masyarakat tersebut sehingga secara teratur, terencana, dan terarah
dapat dilakukan oleh anggotanya.
8
Oleh karena itu Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menyebutkan
bahwa :
Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui: a. pendidikan dan pelatihan pramuka; b. pengembangan pramuka; c. pengabdian masyarakat dan orang tua; dan d. permainan yang berorientasi pada pendidikan
Dari rumusan fungsi Gerakan Pramuka tersebut di atas, pengabdian kepada
masyarakat merupakan salah satu fungsi dari Gerakan Pramuka yang perlu mendapat perhatian. Perhatian yang
dimaksud adalah bahwa Gerakan Pramuka memiliki kewajiban untuk menyediakan wadah, program, dan
kesempatan bagi anggotanya untuk mendarmabaktikan nilai dan kecakapan yang dimiliki bagi keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara.
d. Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka Tahun 2014-2045
Munas X Gerakan Pramuka telah menentapkan Perubahan Arah
Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045, yang memuat
tentang visi dan misi Pengembangan Gerakan Pramuka menuju 2045.
Visi Pengembangan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Wadah Utama Pembentukan Kader Pembangunan
Bangsa.
Misi Perencanaan dan Pengembangan Gerakan Pramuka
1) Mewujudkan sistem pendidikan kepramukaan yang mampu menjawab tantangan lingkungan
strategis bangsa dan menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas sesuai satya dan darma pramuka.
9
2) Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan Gerakan Pramuka yang
menyeimbangkan volunterisme dan profesionalisme, modern dan melayani seluruh
pemangku kepentingan kepramukaan.
3) Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan aset Gerakan Pramuka yang memenuhi
kebutuhan kepenyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memiliki kemandirian
mendasar bagi keberlanjutan Gerakan Pramuka.
4) Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat, bangsa,
dan negara secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan yang
berkelanjutan.
Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045 merupakan panduan bagi penyusunan
Rencana Strategik setiap lima tahun, di mana pada tahun 2020-2024 Rencana Strategik Gerakan Pramuka
diarahkan pada penyediaan infrastruktur minimum, di mana untuk sektor Profil Publik, terutama yang berkaitan
dengan Pengabdian Masyarakat, diarahkan pada :
1) Membentuk Pramuka Peduli dari tingkat nasional hingga gugus depan secara merata
dengan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan, serta membangun gerakan
kerelewanan yang besar dan modern dengan mengumpulkan donasi publik yang
terkelola secara transparan dan berintegritas yang mengacu (benchmarking) dengan
lembaga-lembaga seperti Dompet Dhuafa dan ACT.
2) Mewujudkan unit Pramuka Peduli di 100% kwarda, 50% kwarcab dan 25% kwarran.
3) Berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan kemasyakatan yang positif untuk
melenyapkan penyakit dan masalah sosial seperti narkoba, radikalisme-terorisme, dan
lain-lain.
4) Mewujudkan kader dan kiprah peduli lingkungan hidup yang sistematis dan massif.
5) Menyiapkan konsep replikasi Desa Pramuka model Lebakharjo yang dimodifkasi dan ujicoba di 20 kabupaten.
10
e. Rencana Strategik Gerakan Pramuka Tahun 2019-2024
Visi dalam Rencana Strategis adalah turunan dan penjabaran lima tahunan
dari visi dalam Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2045. Untuk itu visi lima
tahun 2020-2024 dirumuskan sebagai berikut:
“Terdepan dalam pendidikan nonformal bagi kaum muda agar berkarakter dan
berkecakapan hidup”
Misi dalam Rencana Strategis 2020-2024 adalah tugas seumur hidup sebagai
mandat yang diberikan oleh konstitusi atau keputusan-keputusan organisasional, atau kemauan
publik yang idealis, dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan agar seorang individu dan kelompok atau
organisasi tetap diakui keberadaan dan kegunaannya bagi realitas pada umumnya.
1) Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan Gerakan Pramuka yang menyeimbangkan volunterisme dan
profesionalisme, modern, dan melayani seluruh pemangku kepentingan Gerakan Pramuka.
2) Mewujudkan sistem dan tatalaksana pendidikan kepramukaan sebagai pendidikan nonformal yang unggul dan mampu
menjawab tantangan lingkungan strategis bangsa, menghasilkan pemimpin-
pemimpin bangsa yang berkualitas sesuai Satya dan Darma Pramuka, dan
menjadi pilihan utama kaum muda Indonesia dalam mengembangkan potensi
dirinya.
3) Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan aset Gerakan Pramuka yang
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memiliki
kemandirian minimum bagi keberlanjutan Gerakan Pramuka.
4) Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat,
bangsa, dan negara secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan
yang berkelanjutan.
11
Misi diterjemahkan ke dalam agenda-agenda pokok atau program prioritas sebagai instrumen pelaksanaan
misi dan untuk pencapaian visi. Program prioritas adalah agenda pokok, program basis yang paling
diutamakan untuk dilaksanakan segera karena tuntutan kebutuhan strategis
organisasi. Program prioritas merupakan alat ukur kunci dalam menilai
keterlaksanaan misi dan ketercapaian visi yang mustahil untuk diabaikan.
Tujuh program prioritas akan dipertajam dengan sasaran/target yang
aplikabel.
Program prioritas dalam Renstra 2020-2024 yang sangat relevan
dengan upaya untuk melakukan revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka adalah
Program Prioritas 7, yaitu :
Menciptakan gerakan kerelawanan dan kepedulian yang kuat, terpercaya, dan masif sebagai bukti positif
keberadaan Gerakan Pramuka bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Untuk mengimplementasikan Program prioritas tersebut, strategi
dasar yang digunakan adalah Strategi Gerakan Kerelawanan, yang
diarahkan pada transformasi dari semangat kerelawanan individual
menjadi gerakan kerelawanan yang melembaga, sistematis, dan
bersumberdaya besar. Program prioritas ini diarahkan untuk mencapai
sejumlah sasaran prioritas, yakni :
1) Terwujudnya anggota masyarakat yang terlatih dalam bidang skill
kepramukaan, pionering, LKBB, persandian, tanda medan, P3K, pemetaan umum, survival, peta dan kompas serta
teknologi tepat guna.
12
2) Terwujudnya sikap dan karakter kepedulian dan kerelawanan yang melembaga dan
memiliki sumberdaya yang besar.
3) Terwujudnya wadah Pramuka Peduli yang besar, kompeten, dan dibutuhkan oleh
masyarakat yang didukung dengan petunjuk penyelenggaraan yang memadai.
5) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Penanggulangan Bencana yang tersertifikasi
oleh lembaga kompeten.
6) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Kemanusiaan yang ikut aktif membantu
pemberantasan narkoba, konflik sosial, terorisme, dan masalah-masalah patologi sosial lainnya.
7) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup yang berkualitas, dan massif.
f. Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018–2023
Dasa Karya merupakan pokok-pokok program yang diprioritaskan oleh Kakawarnas saat pencalonan di
Munas X tahun 2018. Dari 10 karya yang diprioritaskan, karya yang relevan
dengan aktivitas pengabdian masyarakat dan sekaligus sebagai bagian dari
alasan perlu dilakukannya Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
adalah :
1) Karya 1 Penguatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2) Karya 3 : Penguatan Kehumasan
Seluruh Sumber Daya Pramuka, membangun jejaring komunikasi, seluruh stakeholders Pramuka di tingkat Nasional dan Internasional, persaudaraan universal.
3) Karya 4 : Sentra Perkemahan Modern Mengembangkan Bumi Perkemahan untuk menjadi Sentra Perkemahan Terintegrasi (SPT). Gerakan Pramuka memiliki Bumi Perkemahan tersebar yang layak dan mampu menjadi pendamping Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta dengan target minimal 5 (lima) SPT di 5 Pulau besar Indonesia di tahun 2018-2023.
13
4) Karya 5 : Manajemen Aset Yang Baik dan Mandiri Secara Finansial Melakukan manajemen aset yang profesional dan akutantabel untuk seluruh aset yang dimiliki oleh Gerakan Pramuka, menyelenggarakan program pencarian dana yang mandiri/ Independent Fundraising, program bagi Gerakan Pramuka dimulai dari Gugusdepan hingga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk merencanakan dana abadi/Endowment Fund. Mengikutsertakan kalangan industri untuk dapat memberikan kontribusi nyata, Membentuk program kemitraan dalam pengembangan Sumber Daya Produksi dengan memanfaatkan potensi alam di sekitarnya.
5) Karya 6 : Pramuka Agen Perubahan yang SESOSIF
Membangun nilai-nilai dasar Kepramukaan SESOSIF (Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, Fisik) sesuai Prinsip-prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan; Menumbuhkan Pramuka sebagai sosok yang mandiri, berkarakter, berwawasan, dan siap mengambil peran strategis; Sertifkat Kepramukaan harus terdaftar secara resmi di instansi Pendidikan dan Ketenagakerjaan Nasional.
6) Karya 7 : Pramuka yang Inovatif dan Kreatif Membangun pramuka yang sarat inovasi dan kreasi serta mampu mencerdaskan seluruh stakeholders; Membangun program kreatif yang bermuara pada peningkatan kapasitas individu; Memicu semangat ekonomi kreatif; Bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif/Bekraf.
7) Karya 9 : Pramuka Bermasyarakat.
Gerakan Pramuka harus mampu mendukung pemanfaatan Sumber Daya Alam sebaik mungkin; Gerakan Pramuka harus memperkuat Ketahanan Pangan; Gerakan Pramuka harus menghidupkan sentra ekonomi masyarakat kecil; Gerakan Pramuka harus mampu menjaga dan memperbaiki Lingkungan Hidup.
3) Karya 10 : Pramuka Berwawasan dan Gerakan Global. Mengembangkan peran aktif Gerakan Pramuka di Dunia Kepanduan Internasional; Gerakan Pramuka Indonesia harus berusaha tampil terdepan dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa di mata Internasional; Gerakan Pramuka harus tampil optimal baik ditingkat ASEAN, Asia-Pasifk, dan Internasional yang mampu menempatkan wakil-wakil terbaiknya duduk di jajaran Komisioner Kepanduan ASEAN, Asia-Pasifk dan Dunia; Mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Jambore Asia-Pasifik, Jambore Dunia, maupun konferensi Kepanduan Asia-Pasifk dan Dunia.
14
g. Rencana Kerja Kwartir Nasional 2018-2023
Rencana Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023
merupakan tahap pemrograman sebagaimana diatur dalam Sistem
Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran Gerakan Pramuka, sebagai
turunan normatif dari Perubahan Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan
Pramuka 2014-2045 dan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2019-2024 yang
dihasilkan dalam Musyawarah nasionall Gerakan Pramuka X Tahun 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Rencana Kerja Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023 memadupadankan antara Program Prioritas dan Sasaran-
sasarannya dalam Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2019-2024 dan Dasa Karya Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka 2018-2023.
Rencana Kerja Kwarnas Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023 secara tegas telah menyebutkan tugas utama
dari Komisi Pengabdian Masyarakat Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2018-
2023 adalah untuk mencapai:
1) Program Prioritas 4, Sasaran 8, dengan melaksanakan Karya 1, 3, 6, 9, dan 10.
2) Program prioritas 7, Sasaran 1-6, dengan melaksanakan Karya 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9,
dan 10.
h. Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka
Pramuka Peduli adalah bentuk kepedulian pramuka dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan
bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kepedulian pramuka diaplikasikan dalam bentuk aksi pramuka peduli yaitu
kegiatan bakti Pramuka bersama-sama masyarakat, pemerintah, serta Lembaga Swadaya dan Organisasi
Masyarakat lainnya yang terintegrasi dan dikoordinasikan oleh Gerakan Pramuka untuk mengembangkan sumber
15
daya manusia, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan surat keputusan dengan Nomor
230 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Peduli. Gerakan
Pramuka membentuk Pramuka Peduli supaya menciptakan kader yang memiliki
watak sosial dan pengabdian masyarakat yang tinggi dalam rangka kepedulian
terhadap berbagai masalah kemasyarakatan.
Tujuan dibentuknya Pramuka Peduli meliputi tujuan secara umum dan tujuan
secara khusus.
1. Tujuan Umum. yaitu Mengembangkan potensi pramuka, baik sebagai pribadi, kelompok maupun organisasi untuk menyukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penanggulangan Bencana. Sedangkan
2. Tujuan Khusus adalah sebagai berikut : a) Menumbuhkembangkan kesetiakawanan sosial dalam diri anggota Gerakan Pramuka agar menjadi manusia yang
berbudi pekerti luhur, memahami kondisi lingkungan dan masyarakat. b) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi anggota Gerakan Pramuka
mengenai berbagai masalah yang terkait dengan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penanggulangan Bencana, dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
c) Membantu mencegah dan menanggulangi dampak bahaya Narkoba/Napza, HIV/AIDS, serta masalah kesehatan masyarakat lainnya
d) Membantu meringankan beban penderitaan masyarakat yang tertimpa musibah akibat bencana alam (gempa, longsor, banjir, angin ribut, dll) kebakaran, dan konflik (pengungsi) serta berupaya pencegahan terjadinya bencana.
e) Mengembangkan potensi pramuka, baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, kelompok maupun organisasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dengan berperanserta membantu masyarakat terhadap masalah-masalah lain yang dihadapi masyarakat, terutama generasi muda.
f) Meningkatkan jumlah dan penyebaran anggota Gerakan Pramuka di seluruh pelosok tanah air yang ikut-serta dalam pelaksanaan Program Pramuka Peduli. Pada awalnya Program Pramuka Peduli mencakup 3 bidang, yaitu Bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Bidang Pengentasan Kemiskinan, dan Bidang Penanggulangan Bencana. Ketiga bidang tersebut
16
merupakan wadah bagi keikutsertaan secara aktif anggota Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan
pemerintah dan masyarakat untuk pembinaan manusia, pembinaan usaha, dan pembinaan lingkungan, sebagai
bagian dari Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin). Dengan
demikian, keberadaan Pramuka Peduli kala itu adalah sebagai upaya untuk melibatkan
anggota Gerakan Pramuka secara aktif dalam berbagai kegiatan Departemen dan
Instansi yang terintegrasi yang dikoordinasikan oleh Kantor Menko Kesra dan Taskin RI.
Seiring berjalannya waktu, sejak tahun 2007 Program Pramuka Peduli mengalami
perubahan nomenklatur cakupan menjadi Bidang Pengembangan Sumberdaya
Manusia, Bidang Penanggulangan Bencana, dan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup.
Selain itu, terjadi pula pergeseran dalam operasionalisasinya, di mana keberadaan Program Pramuka Peduli
lebih dititik-beratkan pada keterpanggilan jiwa dari para Pramuka untuk bersama-sama
masyarakat dan pemerintah mengembangkan upaya pengembangan sumberdaya
manusia, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup.
Selanjutnya dalam Munas X Gerakan Pramuka Tahun 2018 di Kendari, nomenklatur
Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mengalami perubahan menjadi Bidang
Kemanusiaan, tanpa merubah posisi dan keberadaan Program Pramuka Peduli, yaitu
tetap sebagai bagian dari keterpanggilan jiwa, di mana Pramuka Peduli dilihat sebagai bentuk
kepedulian pramuka dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Kondisi ini menunjukan bahwa sejak tahun 1998 peranserta Gerakan Pramuka dalam membantu pemerintah
dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan pembangunan makin terkelola dan terorganisir. Kemudian
paradigmanya bergeser menjadi bentuk kepedulian para pramuka atas situasi yang dialami oleh masyarakat.
17
Namun demikian setelah 22 tahun terlewati, Gerakan Pramuka belum mampu menciptakan keterpaduan program,
kegiatan dan gerak langkah dalam implementasi Program Pramuka Peduli.
Hambatan utama yang sangat dirasakan sebagai penyebab kondisi tersebut
adalah bentuk organisasi pengelola Program Pramuka Peduli yang berbentuk
Satuan Tugas, yang memiliki beberapa keterbatasan secara struktural, fungsional,
dan finansial, sehingga belum mampu mewujudkan adanya peningkatan dan
perluasan peran dan partisipasi Gerakan Pramuka dalam pembangunan dan
pengabdian masyarakat melalui Program Pramuka Peduli. Kelemahan struktural
dari Satuan Tugas Pramuka Peduli adalah pada sifatnya yang Ad-Hoc sehingga setiap kali
perlu dilakukan perubahan struktural, dan tidak memiliki hak anggaran yang jelas. Sementara kelemahan
fungsional merupakan ikutan dari sifat Satuan tugas yang Ad-Hoc sehingga tidak mampu melakukan eksekusi
program dan anggaran secara langsung. Sedangkan kelemahan finansial adalah tidak adanya alokasi anggaran
yang dapat dikelola secara langsung oleh Satuan Tugas.
Oleh karena itu, dalam upaya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang ditentukan dalam Arah
Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045 di periode kedua tahun 2020-2024 yang dijabarkan
dalam Rencana Strategis 2020-2024, dalam Dasa Karya dan Rencana Kerja Kwartir Nasional 2018-2023 perlu
ditingkatkan dan dikuatkan pengelolaan Program Pramuka Peduli secara kelembagaan.
18
II. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN REVITALISASI PENGABDIAN
MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
A. Maksud
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka dimaksudkan sebagai
sarana untuk meningkatkan penyelenggaraan program, kegiatan, dan aksi
pengabdian masyarakat oleh Gerakan Pramuka, sebagai implementasi dari Satya
dan Darma Pramuka.
B. Tujuan
Pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Gerakan Pramuka bertujuan untuk :
1. Menata, memperkuat, memutakhirkan, dan memperluas cakupan pelaksanaan Program Pramuka Peduli
sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
2. Mengembangkan model konseptual, dan operasional Kampung Pramuka.
3. Mengembangkan program, kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka, melalui
konseptualisasi dan operasionalisasi kebijakan tentang Peran Pramuka Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
C. Sasaran
Melalui pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka,
diharapkan agar :
1. Adanya Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka yang tertata, kuat, mutakhir, dan meluas, sebagai persembahan Gerakan
Pramuka dan segenap anggotanya bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia.
19
2. Adanya model konseptual dan operasional tentang Kampung Pramuka.
3. Adanya model konseptual dan operasional tentang Peran Pramuka Dalam kehidupan Bermasyarakat.
20
III. DASAR
Pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dilakukan dengan mengacu pada :
1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Konstitusi WOSM
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
4. Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045
5. Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024
6. Petunjuk Penyelenggaraan Peran Serta Gerakan Pramuka Dalam Pembangunan Masyarakat.
7. Petunjuk Penyelenggaraan Gerakan Tunas
8. Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Peduli
9. Petunjuk Teknis Pramuka Peduli Bidang Penanggulangan
Bencana
10. Petunjuk Teknis Pramuka Peduli Bidang Pelestarian Lingkungan
Hidup
11. Panduan Program Gugus Depan Ramah Lingkungan
21
IV. LANGKAH PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
Implementasi revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
A. Analisis Situasi dan Identifikasi Permasalahan
Analisis situasi dan identifikasi permasalahan dilakukan sebagai
langkah awal dalam Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
yang bertujuan untuk mengetahui kondisi rill pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka dan kebutuhan masyarakat yang perlu diintervensi oleh
program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka.
Dalam rangka Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, teknik analisis yang digunakan
adalah analisis SWOT/K2PH, yang meliputi keunggulan, kelemahan,
peluang, dan hambatan. Dari analisis yang dilakukan, dapat
diidentifikasi berbagai faktor yang merupakan keunggulan dan
kelemahan, serta peluang dan hambatan dari pelaksanaan pengabdian
masyarakat Gerakan Pramuka, masing-masing sebagai berikut.
1. Keunggulan
a. Pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka merupakan salah satu ciri utama yang melekat dalam pendidikan
kepramukaan yang diimplementasikan melalui penerapan metode kepramukaan.
b. Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari kode kehormatan pramuka.
22
c. Pengabdian masyarakat telah dilakukan sejak lama di semua jajaran
Gerakan Pramuka.
d. Terdapat Program Pramuka Peduli yang meliputi bidang kemanusiaan,
penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup yang
merupakan salah satu bentuk nyata pengabdian masyarakat Gerakan
Pramuka yang berlangsung secara terus-menerus.
e. Terdapat kebijakan Gerakan Pramuka tentang pengabdian masyarakat,
yang dirumuskan secara jelas dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka, Rencana Strategik Gerakan
Pramuka, Rencana Kerja Gerakan Pramuka, yang diimplementasikan dalam Program Kerja Tahunan Gerakan
Pramuka di semua jajaran.
f. Terdapat jejaring kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka.
g. Adanya kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi Gerakan Pramuka melalui pelaksanaan pengabdian
masyarakat.
2. Kelemahan
a. Masih kurangnya pemahaman anggota Gerakan Pramuka tentang pentingnya implementasi pengabdian masyarakat
secara nyata dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan kepramukaan, terutama di jajaran Kwartir Cabang, Kwartir
Ranting, Gugus Depan, dan Satuan karya Pramuka.
b. Masih kurangnya pemahaman anggota Gerakan Pramuka atas implementasi kode
kehormatan pramuka dalam bentuk janji dan ketenuan moral melalui aksi nyata
pengabdian masyarakat.
c. Pelaksanaan pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka belum menunjukan hasil
dan dampak yang optimal, bahkan cenderung menurun, dibandingkan dengan potensi
yang dimiliki.
23
d. Program Pramuka Peduli masih dikelola oleh satuan organisasi yang tidak permanen dalam bentuk Satuan Tugas,
yang memiliki kelemahan struktural, fungsional, dan finansial.
e. Masih rendahnya sebaran pemahaman tentang Program Pramuka Peduli yang masih lemah di jajaran Kwartir
Cabang, Kwartir Ranting, Gugus Depan, dan Satuan Karya Pramuka.
f. Belum adanya peraturan, petunjuk, pedoman dan panduan yang
termutakhirkan dan terdistribusi secara meluas sehingga mampu menjawab
kebutuhan tentang pemahaman dan implementasi Program Pramuka
Peduli.
g. Kebijakan tentang pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka belum dapat
diimplementasikan secara luas dan merata oleh semua jajaran sebagai
akibat dari pemahaman yang masih terbatas tentang pengabdian
masyarakat dimaksud.
h. Jejaring kerjasama dan kemitraan belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Gerakan Pramuka di semua
jajaran dalam implementasi pengabdian masyarakat.
i. Masihh rendahnya pelibatan masyarakat dalam implementasi program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka.
3. Peluang
a. Terdapat kebutuhan masyarakat yang perlu diintervensi oleh Gerakan Pramuka melalui
implementasi program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat.
b. Terdapat kebijakan dan program kepramukaan internasional yang dapat diadopsi,
diadaptasi, dan diimplementasikan dalam konteks nasional dan lokal di Indonesia.
c. Terdapat kebijakan dan program pemerintah Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh
jajaran Gerakan Pramuka dalam implementasi program kegiatan, dan aksi pengabdian
masyarakat.
24
d. Gerakan Pramuka telah menjadi salah satu program prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2020-2024.
4. Tantangan/Hambatan
a. Keterpaduan dan keselarasan implementasi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka
dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya masih belum optimal.
b. Kebijakan dan program kepramukaan internasional belum sepenuhnya dipahami oleh
pengelola Gerakan Pramuka, terutama di tingkat nasional sehingga belum didayagunakan
secara optimal sebagai suatu gerakan yang terstruktur, sistematis dan massif.
c. Kebijakan dan program pemerintah Indonesia belum dipahami dan dimanfaatkan oleh
semua jajaran Gerakan Pramuka dalam implementasi pengabdian masyarakat, yang juga
disebabkan oleh keterbatasan akses ke institusi pemerintahan di masing-masing tingkatan.
d. Keberadaan gerakan Pramuka dalam Program Prioritas Nasional pada RPJMN 2020-2024 masih menempatkan
kepramukaan hanya sebatas pada aspek pendidikannya, baik untuk pendidikan karakter maupun pembinaan
ketrampilann dan kecakapan hidup, sementara aspek pengabdian masyarakat belum disebutkan secara spesifik.
Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasi permasalahan pokok
yang perlu intervensi dalam rangka pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka. Permasalahan-permasalahan pokok yang akan diintervensi
tersebut mencakup dan disebut sebagai Program Pokok Revitaslisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka.
B. Desain Revitalisasi
Tahapan kedua dalam Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka adalah desain konseptual
dan model operasional Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, yang diarahkan pada tujuan yang
akan dicapai melalui pelaksanaan Program Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, di
25
mana masing-masing program pokok akan diarahkan pada sasaran tertentu. Selanjutnya masing-masing program
pokok akan diturunkan ke dalam beberapa Program Prioritas yang diarahkan
pada pencapaian sasaran dengan indikator-indikatornya. Dari setiap indikator
akan diidentifikasi luaran atau hasil (output) yang dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan tertentu, yang ditentukan tenggat waktu pelaksanaan dan pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaannya.
Uraian tentang desain Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka sebagaimana terlampir.
C. Uji Publik
Sebelum konsep Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ditetapkan dan diimplementasikan
di semua jajaran Gerakan Pramuka, terlebih dahulu akan dilakukan uji publik secara berjenjang. Pelaksanaan uji
publik pada jenjang pertama adalah di internal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kemudian berdasarkan
masukan-masukan dari berbagai unsur di Kwartir Nasional, dilakukan penyempurnaan konseptual. Jenjang kedua
adalah pelaksanaan uji publik kepada Kwartir Daerah pada forum Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka 2020.
Selanjutnya uji publik pada jenjang ketiga kepada Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka se-Indonesia melalui forum Rapat Koordinasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka Tahun 2020.
D. Penetapan
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan dari pelaksanaan uji
publik maka akan diajukan kepada pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk
ditetapkan sebagai bagian dari kebijakan Kwartir Nasional, dan merupakan salah satu
elemen dari Revitalisasi Gerakan Pramuka.
26
E. Sosialisasi dan Diseminasi
Tahapan berikutnya, setelah ditetapkan oleh pimpinan Kwartir Nasional
sebagai suatu kebijakan Kwartir nasional dan merupakan bagian dari
Revitalisasi Gerakan Pramuka, akan dilakukan sosialisasi dan diseminasi ke
semua jajaran Gerakan Pramuka, dengan menggunakan berbagai media dan
cara, antara lain tatap muka, media massa daring. Target yang ingin dicapai
melalu upaya ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang Program
Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ke khalayak luas, dan sekaligus mengharapkan
adanya dukungan dan partisipasi dalam implementasinya.
F. Implementasi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka setelah ditetapkan, akan
diimplementasikan ke dalam Program Kerja Tahunan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka oleh Komisi Pengabdian Masyarakat dan Pusat Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka. Komisi Pengabdian
Masyarakat sebagai penanggung jawab
program menentapkan program dan kegiatan
yang bersifat konseptual, kebijakan, manajerial dan administratif,
sedangkan program dan kegiatan yang bersifat teknis operasional akan
ditetapkan dan dilaksanakan oleh Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka. Dalam implementasinya, Komisi Pengabdian Masyarakat dan
Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka akan bersinergi dengan komisi dan satuan organisasi
pendukung lain yang ada di lingkungan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yakni Pusat Pendidikan dan
27
Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional untuk operasionalisasi program dan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang terkait dengan pengabdian masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengembangan untuk
operasionalisasi program dan kegiatan penelitian dan pengembanngan
pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka. Pusat Informasi Gerakan Pramuka
untuk operasionalisasi program dan kegiatan yang terkait dengan
dokumentasi, publikasi dan pengelolaan data tentang pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka. Dengan Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional
untuk operasionalisasi program dan kegiatan pengabdian masyarakat di lingkungan
Satuan Karya Pramuka.
Di jajaran Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang, implementasi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
diharapkan akan menjadi bagian dari Rencana Kerja masa bakti dan Program
Kerja Tahunan di masing-masing jajaran, yang akan dilaksanakan oleh Komisi
atau Bidang yang menangani pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka dan
Pusat Pengabdian Masyarakat di jajarannya. Sedangkan di tingkat kwartir
Ranting, Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka, diharapkan implementasi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka akan
diimplementasikan dalam Rencana Kerja masa bakti, dan Program Kerja
Tahunan, serta Program Latihan Rutin Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka, yang
dikaitkan dengan pencapaian SKU, SKK dan SPG.
G. Monitoring dan Evaluasi
Untuk menjamin pencapaian tujuan dan saasaran Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka,
akan dilakuan pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) secara berkala dan berkelanjutan oleh masing-
28
masing jajaran Gerakan Pramuka, yang dikoordinasikan oleh Komisi Pengabdian
Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Untuk itu pula akan dibuat Panduan
Pemantauan dan Penilaian yang dilengkapi dengan instrumen untuk digunakan oleh
semua jajaran Gerakan Pramuka. Hasil pemantauan dan penilaian implementasi
Revitaiasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka oleh Komisi Pengabdian
Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka akan dilaporkan pada forum Rapat
Koordinasi Pengabdian Masyarakat.
H. Keberlanjutan
Tahap terakhir dalam Revitalisasi Pengabdian Masyarakat adalah
adanya jaminan kepastian untuk keberlanjutan implementasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka, yang diindikasikan melalui :
1. Terbentuknya Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka di
jajaran Kwartir Nasional, Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang sebagai
pengelola operasionalisasi program, kegiatan, dan aksi pengabdian
masyarakat Gerakan Pramuka.
2. Terdapatnya Unit-Unit Pramuka Peduli di bidang kemanusiaan,
penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup di jajaran Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting di
seluruh Indonesia.
3. Terbangunnya jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam implementasi program, kegiatan dan aksi
pengabdian masyarakat di semua jajaran Gerakan Pramuka di Indonesia.
29
4. Terbangunnya sistem dan mekanisme koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan yang terintegrasi
dalam sistem basis data terpadu (integrated database system), dan diikuti dengan pelaksanaannya secara
teratur, tertib dan berkelanjutan di semua jajaran Gerakan Pramuka.
30
V. PROGRAM POKOK REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dilaksanakan melalui 3 (tiga) Program Pokok, yang akan diturunkan ke
dalam bentuk Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas, yaitu :
1. Penataan, Penguatan, Pemutakhiran dan Perluasan Program
Pramuka Peduli.
2. Pengembangan Konsep dan Model Kampung Pramuka.
3. Pengembangan Konsep dan Model Pramuka Bermasyarakat.
Uraian masing-masing Program Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat adalah sebagai berikut :
Program Pokok 1 : PENATAAN, PENGUATAN, PEMUTAKHIRAN DAN PERLUASAN
PROGRAM PRAMUKA PEDULI
Tujuan yang ingin dicapai melalui program pokok ini adalah untuk menata,
memutakhirkan, dan memperluas cakupan pelaksanaan Program Pramuka
Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
Program Pokok ini dilaksanakan dengan cara :
1. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan kepramukaan global, dan
2. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan pemerintah.
31
Pelaksanaan Program Pokok ini melalui 5 (lima) Program Prioritas, sebagai berikut :
1. Penguatan organisasi dan kelembagaan
Penguatan organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli diarahkan untuk
meningkatkan dan memperkuat kapasitas organisasi yang melaksanakan Program
Pramuka Peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional, melalui :
a. Pembentukan Pusat Pengabdian Masyarakat sebagai pelaksana operasional
program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah,
dan Nasional.
b. Pemutakhiran dan penyusunan petunjuk-petunjuk Pramuka Peduli.
c. Penyusunan Pedoman dan Panduan pelaksanaan Program Pramuka Peduli.
d. Penyusunan Standar dan Prosedur organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli.
2. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia para pelaku Program Pramuka Peduli bertujuan untuk meningkatkan dan
menguatkan kapasitas para pelaku Program Pramuka Peduli, dengan cara :
a. Penyelenggaraan berbagai bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang
Program Pramuka Peduli secara berkala, bertahap, dan berkelanjutan.
b. Pengaturan mekanisme penugasan dan pendampingan relawan Pramuka
Peduli lintas Kwartir cabang dan daerah.
c. Pemetaan relawan Pramuka Peduli berdasarkan kompetensinya.
d. Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi para relawan Pramuka Peduli.
e. Penyelenggaraan perlindungan hukum, keselamatan, dan kesehatan bagi para
relawan Pramuka Peduli.
f. Penyelengaraan penghargaan dan sanksi bagi para relawan Pramuka Peduli.
32
3. Peningkatan ketersediaan sumberdaya pendukung
a. Pengadaan, pengelolaan, dan pelaporan sarana dan prasarana pendukung Program Pramuka Peduli.
b. Penyelenggaraan Bumbung Kemanusiaan secara terpusat untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan
aksi Pramuka Peduli, dengan memperhatikan prinsip transparansi, ketertiban, dan akuntabilitas.
c. Pengoptimalan sumber pendanaan dari luar Gerakan Pramuka untuk
mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli, sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.
4. Pengembangan kemitraan untuk mendukung sinergitas dan kolaborasi
a. Pengembangan kemitraan berbentuk aliansi strategis
b. Pengembangan kemitraan dalam bentuk pelaksanaan program, dan/atau
kegiatan proyek bersama
5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
a. Pengadopsian dan implementasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
b. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pelaksanaan program, kegiatan, dan
aksi Pramuka Peduli.
Program Pokok 2 : PENGEMBANGAN KAMPUNG PRAMUKA
Program pokok ini ditujukan untuk memberdayakan kampung sehingga
dapat berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk itu proses dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program
pokok, ini meliputi :
1. Penentuan Basis dan Kriteria Kampung Pramuka
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam perwujudan Kampung Pramuka
33
adalah menentukan basis pengembangan, yang disertai dengan kriteria yang jelas dan terukur. Untuk itu aspek-aspek
sebagai alternatif basis pengembangan Kampung Pramuka yang dapat dipilih antara lain :
a. Alam (Ekologi)
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Alam dimaksudkan untuk menjadikan alam dan
lingkungan hidup di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung
tersebut dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya.
Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan alam dan lingkungan hidup sebagai hambatan utama dalam peningkatan
kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat
menyelesaikan hambatan di alam dan lingkungannya maka kampung tersebut dapat
mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
b. Sosial Budaya
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Sosial Budaya dimaksudkan untuk menjadikan aspek sosial dan budaya
di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung
tersebut dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung
memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sosial dan budaya
sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat
menyelesaikan hambatan sosial dan budayanya maka kampung tersebut dapat
mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
c. Ekonomi
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Ekonomi dimaksudkan untuk menjadikan perekonomian di suatu
kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan
34
kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan perekonomian sebagai hambatan utama dalam
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata
lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan
perekonomiannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya.
d. Multi-aspek
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Multi Aspek dimaksudkan untuk menjadikan
aspek-aspek fundamental utama di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung dalam
upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu
kampung memiliki beragam persoalan yang multi aspek sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan
hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan berbagai hambatan multi
aspek maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Masing-masing aspek perlu pula dirumuskan indikator-indikatornya, berupa indikator masukan, indikator proses, dan
indikator hasil, serta indikator dampak.
2. Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka
Langkah selanjutnya dalam pembentukan Kampung Pramuka adalah
penentuan kategori (level) Kampung Pramuka, di mana untuk maksud ini
maka Kampung Pramuka dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ke
dalam :
a. Kampung Pramuka Level Purwa
b. Kampung Pramuka Level Madya
c. Kampung Pramuka Level Utama
35
Masing-masing level akan ditentukan kriteria dan indikator yang jelas, sebagai menjadi acuan dalam penetapan level
Kampung Pramuka.
3. Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka
Proses dan tahapan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :
a. Tahap Inisiasi
Sasaran yang ingin dicapai pada tahap inisiasi adalah membangun kesadaran,
komitmen dan kesanggupan dari semua komponen yang ada di kampung
sasaran dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka. Pada tahap ini
aktivitas yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka adalah membangun
komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan masyarakat kampung sasaran untuk :
1) Mendiagnosis terlebih dahulu berbagai pemasalahan yang akan diintervensi.
2) Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk melakukan perubahan dari pemerintah dan masyarakat.
3) Mengkaji hasil atau manfaat dari perubahan yang diinginkan melalui pembentukan Kampung Pramuka, terutama
dalam menyelesaikan permasalahan yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
4) Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah yang akan ditempuh melalui
pembentukan Kampung Pramuka.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan survey lapangan,
analisis sosial, diskusi kelompok terfokus, dan metode lainnya, yang hasilnya
dituangkan dalam bentuk dokumen inisiasi Kampung Pramuka.
b. Tahap Polarisasi
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan meliputi upaya untuk membentuk suatu
pola yang terencana dalam pembentukan Kampung Pramuka, yang meliputi
identifikasi dan penetapan peran dan fungsi para aktor kunci yang ada di masyarakat dalam
proses pembaharuan melalui pembentukan Kampung Pramuka.
36
c. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi semua rencana yang sudah dibuat dalam rangka
pembentukan Kampung Pramuka, dengan mengutamakan pada pendayagunaan
sumberdaya manusia yang ada di kampung tersebut. Sedangkan untuk sumber daya
lainnya diusahakan dari luar kampung tersebut.
d. Tahap Stabilisasi
Pada tahap ini dilakukan upaya-upaya untuk memantapkan implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam segenap
sendi kehidupan masyarakat di kampung sasaran, sehingga akan menjadi bahagian utama dari tata perilaku dan tata
hubungan dalam keseharian masyarakat.
e. Tahap Pencapaian
Pada tahap ini akan dilakukan penetapan dan pengesahan kampung sasaran sebagai Kampung Pramuka, dengan
mengacu pada indikator-indikator yanag telah ditentukan, sebagai Kampung Pramuka tingkat
purwa, madya, dan utama. Setelah penetapan dan pengesahan, proses implementasi dan
stabilisasi terus berlangsung secara kontinyu untuk mencapai indikator-indikator pada
tingkatan yang lebih tinggi.
4. Pemastian keberlanjutan Kampung Pramuka
Aktivitas yang dilakukan untuk memastikan adanya keberlanjutan pembentukan Kampung
Pramuka meliputi :
a. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan aktivitas untuk kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul
dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilakukan
terhadap keseluruhan tahapan dalam pembentukan Kampung Pramuka.
37
Monitoring dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, melalui
berbagai cara, yaitu: (1) pemantauan partisipatif oleh masyarakat, (2)
pemantauan oleh Pemerintah, (3) pemantauan oleh Fasilitator, (4)
pemantauan independen oleh berbagai pihak. Evaluasi terhadap
kemajuan pengembangan dan pembinaan Kampung Pramuka akan
dilakukan secara (1) tahunan, (2) pada tengah periode, dan (3) pada
akhir periode. Untuk itu perlu dibuat berbagai instrumen yang akan
digunakan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
b. Pendampingan
Pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai
kualitas kehidupan yang lebih baik. Pendampingan sebagai suatu strategi
yang umum digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas dari sumber daya
manusia, sehingga mampu
mengindentifikasikan dirinya sebagai
bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari
alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber daya manusia
sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan.
Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program pembentukan
Kampung Pramuka, karena lebih mengutamakan “making the best of the client’s
resources”. Berkaitan dengan itu pendampingan berarti bantuan dari pihak luar,
baik perorangan maupun kelompok untuk menambahkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan
pemecahan permasalahan. Pendampingan diupayakan untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar
38
masyarakat di kampung sasaran dapat hidup secara mandiri. Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk
membantu individu maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi
dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan untuk anggota, serta mengembangkan
kesetiakawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka menumbuhkembangkan
kesadaran sebagai manusia yang utuh, berperan dalam kehidupan masyarakat
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan proses pendampingan harus memiliki metode yang disesuaikan
dengan keadaan masyarakat di kampung sasaran. Metode pendampingan ini
merupakan proses kegiatan agar terjadinya pendampingan, Metode pendampingan
yang bisa digunakan dalam pembentukan Kampung Pramuka yaitu : konsultasi,
konseling dan pembelajaran.
c. Pengembangan
Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip
keadilan sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga
diartikan sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat di kampung
sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan
mereka. Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam
beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian dan
pengembangan berbagai langkah penanganan program pembentukan
Kampung Pramuka. Program pengembangan masyarakat dalam rangka
pembentukan Kampung Pramuka menekankan pada penerapan community-
based management (CBM), yaitu pendekatan pengelolaan program yang menjadikan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya. CBM diartikan sebagai suatu strategi untuk
39
mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat pada manusia, pusat pengambilan keputusan mengenai
pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan di kampung sasaran berada di tangan organisasi-organisasi dalam
masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan
terhadap sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan
kebutuhan, tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai
kesejahteraan yang diimpikan.
Secara umum ada empat strategi pengembangan dalam rangka pembentukan
Kampung Pramuka yaitu:
1) The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan yang cepat
dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk, produktivitas pertanian, permodalan dan
kesempatan kerja yang dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung sasaran.
2) Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
disertai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
3) Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance)
untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta sumber-sumber
yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan Kampung Pramuka.
4) Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi alternatif terbaik. Strategi ini secara
sistematis mengintegrasikan seluruh komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan tujuan-
40
tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat
dalam proses pembentukan Kampung Pramuka.
Program Pokok 3 : PENGEMBANGAN PRAMUKA BERMASYARAKAT
Program pokok ini ditujukan untuk peningkatkan peran pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di mana ia
berada sehingga ikut berkontribusi dalam pencapaian tujuan
pembangunann nasional, yakni mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut menjaga
perdamaian dunia. Untuk itu proses dan tahapan yang dilakukan dalam
implementasi program pokok ini meliputi :
1. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional
untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Kota merupakan pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai
batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri k ehidupan perkotaan.
Kawasan perkotaan merupakan kawasan non pertanian, pusat permukiman
perkotaan, pusat pelayanan perkotaan dan industri dengan kerapatan/densitas
spasial tinggi.
Dalam rangka peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di
wilayah perkotaan, aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian dan menjadi pertimbangan
adalah aspek fisik, aspek sosial, aspek demografis, aspek administratif, dan aspek ekonomi. Kelima aspek utama
tersebut akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model konseptual dan operasional serta merumuskan bentuk-
bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh para pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah perkotaan
pada bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
41
Desain dan perumusan model tersebut dapat mengadopsi konsep dan model yang telah ada seperti model pertumbuhan
generik antara lain Transportation Model, Cellular Automata Model, dan Agent-Based Model.
2. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan
Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Daerah penyangga merupakan daerah di antara perkotaan dan perdesaan. Daerah
penyangga atau daerah satelit adalah daerah di tepi sebuah kota yang lebih besar
yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya
tergantung dengan kehidupan di kota besar. Daerah satelit merupakan daerah
penunjang bagi kota-kota besar di sekitarnya dan merupakan 'jembatan'
masuk/akses untuk menuju ke kota besar. Karena daerah satelit juga berfungsi
sebagai penunjang kota besar, maka implikasi daripada daerah satelit sebagai penunjang akan tampak
pada hidup keseharian warganya. Daerah satelit bisa juga sebagai pemasok barang-barang kebutuhan warga kota besar,
karena semakin besar dan berkembangnya suatu kota maka sikap
warganya untuk memproduksi barang-barang untuk kebutuhan
mereka juga akan semakin turun. Karena hal inilah maka fungsi
daerah satelit sebagai penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota
juga akan semakin tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang
terbangun di atas, dengan adanya interaksi yang tetap, maka sikap
hidup pada masyarakatnya juga akan secara bertahap akan
mengalami apa yang bernama "resonansi sosiologis", yaitu perubahan sikap yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi yang relatif tetap.
Kondisi tersebut hendknya tetap menjadi perhatian dan pertimbangan dalam mendesain konsep dan model peningkatan
peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat. Dengan demikian konsep dan model yang dikembangkan akan
42
memadukan antara konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehiduapn Bermasyarakat di perdesaan dan
perkotaan, di bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
3. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan
Bermasyarakat di Perdesaan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah suatu perwujudan atau
kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat
pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa
seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia
hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakat atau anggota masyarakat. Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas.
Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.
Kawasan perdesaan merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian dan
pengelolaan sumberdaya alam beserta kegiatan pengolahan/ industri pertanian dan non-
pertanian skala kecil, distribusi dan pasar pertanian dan non pertanian yang memiliki
kerapatan/kepadatan yang rendah.
Dalam penyusunan konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di kawasan
perdesaan, aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian dan pertimbangan antara lain meliputi potensi desa, interaksi desa
dengan kota, interaksi antara desa dengan desa tetangga, serta lokasi terhadap daerah di sekitarnya yang lebih maju.
43
Potensi desa dalam hal ini mencakup baik potensi fisik maupun potensi non fisik. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula
tentang tipologi desa.
Keempat aspek tersebut akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model konseptual dan operasional serta
merumuskan bentuk-bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh para pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di
wilayah perdesaan pada bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
44
VI. RENCANA AKSI REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA
Masing-masing Program Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka akan dijabarkan ke
dalam Program Prioritas yang dilengkapi dengan indikator pencapaian yang jelas dan terukur, serta kegiatan-
kegiatan yang dilakukan untuk implementasinya. Selain itu pula, diidentifikasi pula penanggung jawab dan pihak-
pihak terkait yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan setiap jenis kegiatan.
Uraian lengkap tentang Rencana Aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka sebagaimana
terlampir.
45
VII. PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN
REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
Agar implementasi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuannya, perlu dikembangkan
kemitraan dengan berbagai pihak, yaitu kemitraan dengan kementerian dan
lembaga pemerintah, kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil, serta
kemitraan dengan dunia usaha. Pengembangan kemitraan iersebut
dimaksudkan untuk mengintensifkan pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka melalui pendekatan aliansi strategis dan pengerjaan proyek bersama (joint
project).
Pendekatan aliansi strategis merupakan hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai
satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi aktivitas tertentu yang dibutuhan masing-masing
organisasi secara independen. Pelaksanaannya diawali dengan adanya memori saling pengertia (memorandum
of understanding) dan atau perjanjian kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan berbagai lembaga mitra.
Sementara pengerjaan proyek bersama merupakan hubungan kerjasama
operasional antara Gerakan Pramuka dan lembaga mitra dalam menyelesaikan
suatu proyek yang disepakati bersama.
A. Kemitraan Dengan Kementerian dan Lembaga Pemerintah
Pengembangan kemitraan dengan kementerian dan lembaga pemerintah
dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam upaya untuk
merealisasikan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Selain itu, pengembangan
46
kemitraan dengan kementerian dan lembaga pemerintah juga diarahkan pada
adanya dukungan dan fasilitasi pendanaan dan penyiapan sumber daya manusia
pramuka sebagai aktor lapangan dalam pelaksanaannya. Pengembangan
kemitraan dengan kementerian dan lembaga pemerintah merupakan salah satu
pilar utama yang menukung pencapaian tujuan Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat, dan sekaligus merupakan pembaruan dari kemitraan serupa di
masa lalu. Oleh karena itu, kementerian dan lembaga yang diutamakan dalam pengembangan
kemitraan dimaksud adalah kementerian dan lembaga yang menangani program dan kegiatan yang bersinergi
secara langsung dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, baik untuk
pelaksanaan Program Pramuka Peduli, Kampung Pramuka, maupun Pramuka Bermasyarakat. Untuk itu, langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah inventarisasi kementerian dan lembaga yang memiliki potensi untuk
bersinergi dengan rencana akdi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan
penjajakan untuk pembuatan Nota Kesepahaman dan Perjanjian
Kerjasama.
Adapun kementerian dan lembaga pemerintah yang berpotensi
untuk diajak bekerjasama dalam implementasi rencana aksi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka antara lain :
1. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Pramuka
Peduli
a. Kementerian Sosial
b. Kementerian Kesehatan
c. Kementerian Perikanan dan Kelautan
47
d. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
e. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
f. Kementerian Perhubungan
g. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak
h. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
i. Kementerian Komunikasi dan Informatika
j. Kementerian Pertanian
k. Kementerian Koperasi dan UKM
l. Kementerian Pemuda dan Olahraga
m. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
n. Badan Ketahanan Pangan
o. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
p. Badan Narkotika Nasional
q. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
r. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
s. Badan Restorasi Gambut
t. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
u. Badan Ekonomi Kreatif
2. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Kampung Pramuka
a. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
b. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.
c. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
d. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
e. Badan Ketahanan Pangan
48
f. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
g. Badan Narkotika Nasional
h. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
i. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
j. Badan Restorasi Gambut
k. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
l. Badan Ekonomi Kreatif
3. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Pramuka Bermasyarakat
a. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
b. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
c. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Perekonomian.
d. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
B. Kemitraan dengan Organisasi Masyarakat Sipil
Pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil dimaksudkan untuk membangun komitmen
bersama dalam upaya merealisasikan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
Selain itu, pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil juga diarahkan pada adanya dukungan
dan fasilitasi pendanaan dan penyiapan sumber daya manusia pramuka sebagai aktor lapangan dalam
pelaksanaannya. Pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil merupakan salah satu pilar
utama yang mendukung pencapaian tujuan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, dan sekaligus merupakan
49
pembaruan dari kemitraan serupa di masa lalu. Oleh karena itu organisasi masyarakat sipil yang diutamakan
dalam pengembangan kemitraan dimaksud adalah organisasi masyarakat sipil yang menangani program dan
kegiatan yang bersinergi secara langsung dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka, baik untuk pelaksanaan Program Pramuka Peduli, Kampung Pramuka, maupun Pramuka
Bermasyarakat. Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah inventarisasi organisasi masyarakat sipil
yang memiliki potensi untuk bersinergi dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan penjajakan untuk pembuatan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama.
Adapun organisasi masyarakat sipil yang berpotensi untuk diajak bekerjasama dalam implementasi rencana
aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka antara lain :
1. Lembaga PBB yang dikoordinasikan oleh UN OCHA Indonesia
a. Unicef Indonesia
b. UN Environment Indonesia
c. United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia
d. Unesco Indonesia
e. UN-Habitat Indonesia
f. United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia
g. World Food Programme Indonesia
h. International Labour Organization (ILO) Indonesia
i. UN Women
2. Lembaga Internasional yang beraktivitas di Indonesia
a. Alliance for Peacebuilding
b. American Friends Service Committee (AFSC)
c. CARE
50
d. Catholic Relief Services
e. CDA Collaborative Learning Projects
f. Conciliation Resources
g. Cord
h. Human Appeal
i. Initiatives of Change International
j. International Alert
k. Interpeace
l. MercyCorps
m. Peace Direct
n. Saferworld
o. Women for Women International
3. Lembaga Nasional Indonesia
a. Palang Merah Indonesia
b. Wahana Visi Indonesia
c. Yayasan Sayangi Tunas Cilik
d. Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia
e. Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia
f. WWF Indonesia
g. Humanitarian Forum Indonesia
C. Kemitraan dengan Dunia Usaha
Pengembangan kemitraan dengan dunia usaha dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam
upaya merealisasikan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Selain itu,
pengembangan kemitraan dengan dunia usaha juga diarahkan pada adanya dukungan dan fasilitasi pendanaan
51
dan penyiapan sumber daya manusia pramuka sebagai aktor lapangan dalam
pelaksanaannya. Pengembangan kemitraan dengan dunia usaha merupakan
salah satu pilar utama yang mendukung pencapaian tujuan Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat, dan sekaligus merupakan pembaruan dari kemitraan
serupa di masa lalu.
Oleh karena itu dunia usaha yang diutamakan dalam pengembangan
kemitraan dimaksud adalah dunia usaha yang tergabung dalam Forum CSR
Kesejahteraan Sosial dan Forum Filantropi Indonesia yang menangani program dan kegiatan yang bersinergi
secara langsung dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, baik untuk
pelaksanaan Program Pramuka Peduli, Kampung Pramuka, maupun Pramuka
Bermasyarakat.
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu mekanisme dalam
perusahaan secara sadar untuk mengintegrasikan perhatian terhadap
lingkungan sosial kedalam operasi dan interaksinya dengan stakeholder, yang
melampaui tanggung jawab sosial di bidang hukum. Sedangkan Filantropi Indonesia adalah suatu lembaga atau
perkumpulan yang beranggotakan suatu lembaga-lembaga filantropi. Di dalamnya ada yayasan keluarga,
yayasan berbasis keagamaan, yayasan berbasis media massa, dan yayasan filantropi yang lain.
Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun sinergitas dengan Forum CSR
Indonesia dan Filantropi Indonesia, yang memiliki potensi untuk bersinergi dengan rencana aksi Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penjajakan untuk pembuatan Nota Kesepahaman
dan Perjanjian Kerjasama.
52
D. Kemitraan dengan Organisasi Kepramukaan Internasional
Pengembangan kemitraan dengan organisasi kepramukaan internasional dimaksudkan untuk memperkuat
komitmen bersama dalam upaya merealisasikan kode kehormatan pramuka secara nyata, melalui kerjasama
dalam penyelesaian masalah global yang menjadi bagian dari fokus pengabdian masyarakat dari berbagai
organisasi kepramukaan di dunia. Pengembangan kemitraan dengan organisasi kepramukaan internasional
dilakukan baik secara langsung dengan satu atau beberapa National Scout Organization (NSO), maupun melalui
World Organization Movement (WOSM) dan/atau World Scout Foundation (WSF) dan mitra globalnya.
53
VIII. HARAPAN DAN TINDAK LANJUT
Keberhasilan pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka sangat ditentukan oleh kerjasama, dukungan, dan kemitraan dengan berbagai
pihak, baik internal maupun eksternal kepramukaan. Karena itu sejumlah harapan dan
tindak lanjut yang perlu menjadi perhatian bersama adalah sebagai berikut.
A. Harapan
Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini merupakan
pokok-pokok pikiran yang melandasi perlunya dilakukan revitalisasi, sebagai upaya untuk memperkuat kedudukan
dan implementasi fungsi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka sebagai salah satu dari tiga pilar utama
dalam sistem pendidikan kepramukaan selain pembinaan dan pembentukan karakter serta pembinaan
keterampiilan dan kecakapan hidup. Untuk itu, sejumlah harapan untuk pengembangan konsep Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka antara lain sebagai
berikut.
1. Perlu ada dukungan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran
Gerakan Pramuka dalam implementasi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka. Dengan komitmen bersama yang
kuat maka semua jajaran Gerakan Pramuka akan
mengimplementasikan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka secara konsisten dan berkesinambungan.
54
2. Perumusan Rencana Aksi sebagai langkah operasional dalam pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
hendaknya merupakan acuan utama dalam penyusunan Program Kerja Tahunan di semua jajaran Gerakan Pramuka,
disertai kepastian dukungan anggaran dalam upaya implementasi Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
3. Penguatan kelembagaan sebagai salah satu prasyarat dalam Revitalisasi Pengabdian
masyarakat Gerakan Pramuka hendaknya menjadi prioritas utama pertimbangan
dalam perumusan kebijakan dan penyempurnaann regulasi Gerakan Pramuka, mulai
dari penyempurnaan Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka, perubahan
Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga Gerakan Pramuka, maupun
penyempurnaan Perubahan Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka dan penyempurnaan
Rencana Strategik Gerakan Pramuka.
B. Tindak Lanjut
Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka sebagai dokumen yang memuat pokok-
pokok pemikiran tentang aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dilakukan
dalam upaya untuk mencapai sasaran. Sebagai tindak lanjutnya, masih
dibutuhkan beberapa kegiatan untuk pengayaan dan penguatan implementasi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan dan perumusan Syarat Kecakapan Khusus tentang
Pengabdian Masyarakat dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
nasional Indonesia yang ditentukan oleh pemerintah.
2. Identifikasi kebutuhan dan perumusan kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi
peserta didik dan anggota dewasa Gerakan Pramuka tentang pengabdian masyarakat.
55
3. Identifikasi kebutuhan dan perumusan modul dan panduan sebagai pegangan tentang Pengabdian Masyarakat, baik
bagi peserta didik maupun anggota dewasa Ge rakan Pr amuka.
56
IX. PENUTUP
Pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar utama dalam pendidikan kepramukaan
sejak lama telah dilaksanakan oleh semua jajaran Gerakan Pramuka, sebagai wujud dari
pemenuhan janji pramuka. Berbagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat telah dilakukan.
Seiring dengan berjalannya waktu aktivitas pengabdian masyarakat tersebut makin menurun
kualitasnya. Karena itu perlu dilakukan upaya konkrit dan sistematis untuk merevitalisasi
program, kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka, dengan dukungan
organisasi dan kelembagaan yang kuat.
Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini merupakan pedoman bagi semua jajaran
Gerakan Pramuka dalam melakukan berbagai upaya nyata dalam implementasi Rencana Aksi Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka di berbagai jajaran.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala daya dan upaya dalam pembinaan dan
pengembangan kaum muda Indonesia agar menjadi lebih baik dari generasi terdahulu dan sekarang.
Jakarta, Februari 2020
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso
57
LAMPIRAN 1
MODEL PELAKSANAAN REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
58
MODEL PELAKSANAAN REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA
59
MODEL PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN PROGRAM PRAMUKA PEDULI
60
MODEL KONSEPTUAL PENGELOLAAN KAMPUNG PRAMUKA
61
MODEL PENGEMBANGAN PERANSERTA PRAMUKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
KECAKAPAN
PRAMUKA
KECAKAPAN
HIDUP
NILAI-NILAI
PRAMUKA
KARAKTER
PRAMUKA
SATYA DAN DARMA SESOSIF
PRAMUKA BERMASYARAKAT
KAMPUNG PRAMUKA
PEMUTAKHIRAN PRAMUKA PEDULI
KEMANUSIAAN PENANGGULANGAN
BENCANA
PELESTARIAN
LINGK. HIDUP
REMOTE AREA/SUBURBAN
PERDESAAN
PERKOTAAN
TUJUAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
62
LAMPIRAN 2
MATRIKS RENCANA AKSI REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
63
MATRIK RENCANA AKSI REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2019-2024
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Pemutakhiran Pramuka Peduli
Menata, memutakhir-kan, memperkuat dan memperluas cakupan pelaksanaan Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
Penguatan organisasi dan kelembagaan
Terbentuknya Pusat Pengabdian Masyarakat sebagai pelaksana operasional program, kegiatan, dan aksi pramuka peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional.
Ada Naskah Akademik
Naskah Akademik Pusat Pengabdian Masyarakat
Penyusunan Naskah Akademik Pusdimas
Ketua Komisi Abdimas
2020 Komisi Orgakum & Renbang
Ada Pedoman Umum Pusat Pengabdian Masyarakat
Pedoman Pusat Pengabdian Masyarakat
Penyusunan Pedoman Umum Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
Ketua Komisi Abdimas
2020 Komisi Orgakum & Renbang
Termutakhirnya berbagai petunjuk Pramuka Peduli.
Ada petunjuk Pramuka Peduli yang sudah dimutakhir-kan
Pedoman Umum Pramuka Peduli
Pedoman Khusus PP Kemanusiaan
Pedoman Khusus PP PB
Pedoman Khusus PP PLH
Penyusunan Pedoman Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
2020 Komisi Orgakum & Renbang
Panduan PP Kemanusiaan untuk 8 Kelompok Kegiatan
Penyusunan Panduan Pramuka Peduli Kemanusiaan
Ketua Komisi Abdimas
2021 Komisi Orgakum & Renbang
Penyusunan Standar dan Prosedur organisasi dan
Ada Standar Pusat Pengabdian Masyarakat
Standar Pusat Pengabdian Masyarakat
Penyusunan Standar Pusat Pengabdian Masyarakat
Kepala Pusat Abdimas
2021 Komisi Orgakum & Renbang
64
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
kelembagaan Pramuka Peduli.
di semua jenjang Ada Prosedur Operasional Pusat Pengabdian Masyarakat di semua jenjang
Prosedur Operasional Pusat Pengabdian Masyarakat
Penyusunan SOP Pusat Pengabdian Masyarakat
Kepala Pusat Abdimas
2021 Komisi Orgakum & Renbang
Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia para pelaku
Penyelenggaraan berbagai bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan tentang Program Pramuka Peduli secara berkala, bertahap, dan berkelanjutan.
Terselenggaranya berbagai pelatihan Pramuka Peduli
Jumah anggota Gerakan Pramuka yang memahami tentang Pramuka Peduli
Orientasi Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
2020, 2021
Komisi Kwarnas Kwarda, Kwarcab
Jumlah lulusan pelatihan tematik Pramuka Peduli
Pelatihan tematik Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
2021-2023
Pusdik-latnas
Pusdik-latda
Pusdik-latcab
Pemetaan dan klasterisasi relawan Pramuka Peduli.
Ada pangkalan data relawan pada tiap klaster berbasis kompetensi
Pangkalan data relawan pada tiap klaster berbasis kompetensi
Pendataan relawan Pramuka Peduli berbasis kompetensi
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2022
Pusinfo-nas
Pembuatan pangkalan data relawan
Pengaturan mekanisme penugasan dan pendampingan relawan Pramuka
Ada Panduan Pengerahan Relawan Pramuka
Panduan Pengerahan Relawan Pramuka Peduli
Penyusunan Panduan Pengerahan Relawan Pramuka
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2021 Komisi Orgakum & Renbang
65
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Peduli lintas Kwartir cabang dan daerah
Peduli Peduli Laporan Monitoring dan Evaluasi pengerahan Relawan Pramuka Peduli
Monitoring dan Evaluasi pengerahan Relawan Pramuka Peduli Lintas Kwartir
Kapusdimas 2020-2023
SPI Kwarnas Kwarda, Kwarcab
Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi para relawan Pramuka Peduli.
Ada relawan Pramuka Peduli yang tersertifikasi kompetensi-nya
Jumlah relawan Pramuka Peduli yang tersertifikasi kompetensinya
Pendampingan relawan Pramuka Peduli untuk mengikuti sertifikasi kompetensi
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2023
LSP terkait
Penyelenggaraan perlindungan bagi para relawan Pramuka Peduli.
Relawan Pramuka Peduli yang diasuransikan
Jumlah relawan Pramuka Peduli yang diasuransikan
Perlindungan asuransi bagi relawan Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2021 BPJS Kesehatan
Penyelengaraan penghargaan dan hukuman bagi prara relawan Pramuka Peduli.
Ada penghargaan bagi relawan yang berjasa
Jumlah relawan Pramuka Peduli yang mendapat penghargaan
Pengawasan dan evaluasi aktivitas relawan Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2023
Dewan Kehormatan Kwartir
Ada sanksi bagi relawan yang melakukan pelanggaran
Jumlah relawan Pramuka Peduli yang diberi sanksi
Pengawasan dan evaluasi aktivitas relawan Pramuka Peduli
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2023
Dewan Kehormatan Kwartir
Peningkatan ketersediaan sumberdaya pendukung
Pengadaan, pengelolaan, pelaporan sarana dan prasarana pendukung
Ada mekanisme pengadaan, pengelolaan, pelaporan
Panduan Pengadaan Sarana dan Prasarana pendukung
Penyusunan Panduan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2021
Unit Pengadaan Barang
66
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Program Pramuka Peduli.
sarana dan prasarana pendukung
program Pramuka Peduli
pendukung program Pramuka Peduli
dan Jasa
SPI
Jenis sarana dan prasarana yang diadakan
Peningkatan sarana prasarana pendukung program pramuka peduli
Kapusdimas 2020-2023
Kepatuhan pada prosedur dan mekanisme
Pengawasan dan evaluasi pengadaan sarana dan prasarana pendukung program Pramuka Peduli
Kapusdimas 2020-2023
Penyelenggaraan Bumbung Kemanusiaan secara terpusat untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli, dengan memperhatikan prinsip transparansi, ketertiban, dan akuntabilitas,
Terlaksananya aksi Bumbung Kemanusiaan Pramuka Peduli secara terprogram dan berjenjang
Pedoman Umum Bumbung Kemanusiaan Pramuka Peduli
Penyusunan Pedoman Umum Bumbung Kemanusiaan Pramuka
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020 Komisi Orgakum
Kwarda
Frekuensi pelaksanaan aksi bumbung kemanusiaan
Jumlah dana yang terkumpul
Jumlah kwartir dan anggota yang terlibat
Pelaksanaan aksi Bumbung Kemanusiaan Pramuka Peduli secara terprogram dan berjenjang
Kapusdimas 2020-2023
Kwarnas Kwarda Kwarcab
67
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Pengembangan kemitraan untuk mendukung sinergitas dan kolaborasi
Pengembangan kemitraan berbentuk aliansi strategis
Terdapat MoU dan PKS dengan mitra kerja strategis
Jumlah MoU dan PKS dengan mitra kerja strategis
MoU dan PKS yang ditandatangani dengan mitra kerja strategis
Ketua Komisi Abdimas
2020-2023
Komisi KDN
Komisi Orgakum
Terlaksananya program, kegiatan dan aksi bersama
Jumlah dan jenis program, kegiatan dan aksi bersama
Adanya program, kegiatan dan aksi bersama
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2023
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas Kwarda, dan Kwarcab
Pengembangan kemitraan dalam bentuk pelaksanaan program, kegiatan atau proyek bersama
Terdapat MoU dan PKS dengan mitra kerja
Jumlah MoU dan PKS dengan mitra kerja
MoU dan PKS yang ditandatangani dengan mitra kerja
Ketua Komisi Abdimas
2020-2023
Komisi KDN
Komisi Orgakum
Terlaksana program, kegiatan dan aksi bersama
Jumlah dan jenis program, kegiatan dan aksi bersama
Adanya program, kegiatan dan aksi bersama
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020-2023
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas Kwarda, dan Kwarcab
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Pengadopsian dan implementasi pemanfaatan ICT dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
Terbangun-nya sistem perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi berbasis ICT yang tertintegrasi
Adanya sistem E-Abdimas
Pembuatan sistem E-Abdimas
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2020 Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas Kwarda, dan Kwarcab
Adanya pelatihan operator
Pelatihan operator E-Abdimas
Kapusdimas 2021
Pemanfaatan E-Abdimas di seluruh jajaran
Pemanfaatan E-Abdimas di seluruh jajaran dalam seluruh tahapan
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2021-2023
68
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
aktivitas Pramuka Peduli
Pengembangan pemanfaatan ICT dalam pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
Ada upaya konkrit dalam pemanfaatan ICT dalam pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
Pengembangan E-Abdimas untuk semua aktivitas Abdimas
Pengembangan sistem E-Abdimas
Ketua Komisi Abdimas
Kapusdimas
2021-2023
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas Kwarda, dan Kwarcab
Peningkatan pemanfaatan E-Abdimas di seluruh jajaran dalam seluruh tahapan aktivitas Pramuka Peduli
Pengembangan Kampung Pramuka
Mengembangkan model konseptual, dan operasional Kampung Pramuka.
Penentuan basis dan Kriteria Kampung Pramuka
Menentukan kriteria Kampung Pramuka berbasis Alam (Ekologi)
Ada kriteria Kampung Pramuka berbasis Alam (Ekologi)
Adanya kriteria standar Kampung Pramuka berbasis alam, sosial-budaya, ekonomi, dan multi-aspek
Penyusunan Pedoman Umum Kampung Pramuka yang berbasis alam, sosial-budaya, ekonomi, dan multi-aspek
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2021
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Menentukan kriteria Kampung Pramuka berbasis Sosial-Budaya
Ada kriteria Kampung Pramuka berbasis Sosial-Budaya
Menentukan kriteria Kampung Pramuka berbasis Ekonomi
Ada kriteria Kampung Pramuka berbasis Ekonomi
Menentukan kriteria Kampung Pramuka berbasis Multi-Aspek
Ada kriteria Kampung Pramuka berbasis
69
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Multi-Aspek Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka
Ditentukannya kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Purwa
Ada kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Purwa
Adanya kriteria standar tentang kategori (level) Kampung Pramuka
Penyusunan Pedoman Umum Kampung Pramuka
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2021
Komisi dan Pusat Abdimas dan Puslitbang di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Ditentukannya kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Madya
Ada kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Madya
Ditentukannya kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Utama
Ada kriteria untuk kategori Kampung Pramuka Level Utama
Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka
Terlaksananya Proses dan Tahapan Inisiasi Kampung Pramuka
Ada Proses dan Tahapan Inisiasi Kampung Pramuka
Terlaksananya pertemuan insiasi Kampung Pramuka
Pertemuan insiasi Kampung Pramuka
Kapusdimas 2020-2023
Komisi dan Pusat Abdimas dan Puslitbang di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Terbangunnya kesepakatan bersama dengan pemerintah dan masyarakat kampung sasaran
Membangun kesepakatan bersama dengan pemerintah dan masyarakat kampung sasaran
Kapusdimas 2020-2023
Terlaksananya Proses dan Tahapan Polarisasi Kampung Pramuka
Ada Proses dan Tahapan Polarisasi Kampung
Terlaksananya polarisasi Kampung Pramuka
Pembuatan pola Kampung Pramuka
Kapusdimas 2021-2023
Komisi dan Pusat Abdimas dan
70
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Pramuka Puslitbang di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Terlaksananya Proses dan Tahapan Implementasi Kampung Pramuka
Ada Proses dan Tahapan Implementasi Kampung Pramuka
Terlaksananya implementasi program Kampung Pramuka
Pelaksanaan pola dan rencana Kampung Pramuka
Kapusdimas 2020-2023
Komisi dan Pusat Abdimas dan Puslitbang di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Terlaksananya Proses dan Tahapan Stabilisasi Kampung Pramuka
Ada Proses dan Tahapan Stabilisasi Kampung Pramuka
Terlaksananya proses stabilisasi pembentukan Kampung Pramuka
Pemantapan implementasi nilai kepramukaan di Kampung Pramuka
Kapusdimas 2021-2022
Komisi dan Pusat Abdimas dan Puslitbang di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Terlaksananya Proses dan Tahapan Pencapaian Kampung Pramuka
Ada Proses dan Tahapan Pencapaian Kampung Pramuka
Terlaksananya pencapaian level Kampung Pramuka
Penetapan level Kampung Pramuka
Kapusdimas 2021-2022
Komisi dan Pusat Abdimas dan Puslitbang di Kwarnas, Kwarda,
71
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
dan Kwarcab
Pemastian Keberlanjutan Kampung Pramuka
Terlaksananya Pemantauan dan Evaluasi atas Pembetukan Kampung Pramuka
Ada Pemantauan dan Evaluasi atas Pembentukan Kampung Pramuka
Adanya laporan pemantauan dan evaluasi pembentukan Kamapung Pramuka
Pemantauan dan evaluasi pembentukan Kamapung Pramuka
Kapusdimas 2021-2022
Komisi, Pusat Abdimas dan Pusdiklat di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Terlaksananya Pendampingan bagi Kampung Pramuka
Ada Pendampingan bagi Kampung Pramuka
Tersedianya tenaga pendamping Kampung Pramuka
Rekrutmen Tenaga Pendamping Kampung Pramuka
Kapusdimas 2021-2023
Komisi, Pusat Abdimas dan Pusdiklat di Kwarnas, Kwarda, dan Kwarcab
Pelatihan Tenaga Pendamping Kampung Pramuka
Tersedianya Rencana Kegiatan Pendampingan Kampung Pramuka
Penyusunan Rencana Pendampingan Kampung Pramuka
Kapusdimas Pendamping
Kampung Pramuka
2021-2023
Terlaksananya upaya Pengembangan Kampung Pramuka
Ada upaya Pengembangan Kampung Pramuka
Adanya rencana pengembangan Kampung Pramuka
Penyusunan Rencana Pengembangan Kampung Pramuka
Kapusdimas Pendamping
Kampung Pramuka
2021-2023
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas dan Puslit-bang
Terlaksananya rencana
Pelaksanaan Rencana
Kapusdimas Pendamping
2022-2023
72
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
pengembangan Kampung Pramuka
Pengembangan Kampung Pramuka
Kampung Pramuka
Kwarda, Kwarcab
Mitra kerja terkait
Pengembangan Pramuka Bermasyarakat
Mengembangkan program, kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka, melalui konseptualisasi dan operasionalisasi kebijakan tentang Peran Pramuka Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Tersedianya Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Ada Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat
Penyusunan Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab Model
Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat
Penyusunan Model Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Ada Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan dalam Bidang Ideologi dan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Penyusunan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan dalam Bidang Ideologi dan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Ada Ujicoba Masukan dari Ujicoba terbatas Ketua Komisi 2021- Komisi di
73
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
secara terbatas implementasi Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
pelaksanaan ujicoba dalam penyempurnaan Model, Konsep dan Panduan
penerapan Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Abdimas Kapusdimas
2022 Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Tersedianya Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Ada Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Penyusunan Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas, Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Model Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Penyusunan Model Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Ada Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area) dalam Bidang Ideologi dan
Penyusunan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area) dalam Bidang
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
74
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Ideologi dan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Ada Ujicoba secara terbatas implementasi Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Masukan dari pelaksanaan ujicoba dalam penyempurnaan Model, Konsep dan Panduan
Ujicoba terbatas penerapan Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2021-2022
Komisi di Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Tersedianya Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Ada Model Konseptual dan Operasional Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Penyusunan Model Konseptual Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab Model
Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Penyusunan Model Operasional Peran Pramuka dalam Kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Ada Panduan Peran Pramuka
Panduan Peran Pramuka dalam
Penyusunan Panduan Peran
Ketua Komisi Abdimas
2020-2022
Komisi di Kwarnas
75
Program Pokok
Tujuan Program Prioritas
Sasaran Indikator Output Kegiatan Penanggung
Jawab Target Waktu
Koordi-nasi
dalam kehidupan Bermasyarakat di Daerah Penyangga (Remote Area)
kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan dalam Bidang Ideologi dan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan dalam Bidang Ideologi dan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Kapusdimas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab
Ada Ujicoba secara terbatas implementasi Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Masukan dari pelaksanaan ujicoba dalam penyempurnaan Model, Konsep dan Panduan
Ujicoba terbatas penerapan Model, Konsep dan Panduan Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Ketua Komisi Abdimas Kapusdimas
2021-2022
Komisi di Kwarnas dan Pusat Abdimas dan Puslitbang Kwarda, dan Kwarcab