review of nurssing process 2011

29
1 Konsep Proses Keperawatan Andi Sumange Alang, S.KM

Upload: radja212

Post on 02-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

szbsnsndnns

TRANSCRIPT

1

Konsep Proses Keperawatan

Andi Sumange Alang, S.KM

2

Tujuan Umum

Peserta didik mampu menggunakan konsep proses keperawatan sebagai pendekatan pada saat memberikan asuhan pada pasien.

3

Proses Keperawatan Suatu proses pemecahan masalah yang

digunakan perawat dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, atau orang yang penting bagi klien di dalam memberikan asuhan keprawatan (McFarland & McFarlane, 1997)

Perawat menerapkan proses keperawatan sebagai suatu kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien

4

Tahapan proses

Proses keperawatan terdiri atas 5 tahapan:

1. Pengkajian

2. Pendiagnosisan

3. Perencanaan

4. Pengimplementasian

5. Pengevaluasian

ASSESSMENT

IMPLEMENTATION

EVALUATION

DIAGNOSIS

PLANNING

6

Secara spesifik, proses ini merupakan pendekatan sistematis dan komprehensif yang digunakan oleh perawat untuk:

Mengumpulkan data pasien Memeriksa dan menganalisa data secara

seksama Mengidentifikasi respon klien terhadap suatu

masalah kesehatan Mendesain hasil yang diharapkan Melakukan tindakan yang diperlukan Mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan

efektif mengatasi masalah dan memperoleh hasil sesuai dengan harapan

ENM/FIKUI/2011 7

Proses keperawatan membentuk kerangka kerja yang menopang praktik keperawatan dan dokumentasi praktik tersebut

Proses keperawatan menggambarkan aplikasi dari metode pemecahan masalah ilmiah dalam praktik keperawatan dan untuk itu membutuhkan kemampuan berpikir kritis dari perawat

Tiap langkah dalam proses telah selesai atau lengkap hanya apabila didokumentasikan

8

Tahapan I: Pengkajian Perawat secara sistematis mengumpulkan,

verifikasi, analisa, dan mengkomunikasikan data tentang klien

Pada tahap ini ada 2 langkah:

1. pengumpulan dan verifikasi data dari sumber

2. menganalisa data sebagai basis untuk tahapan berikutnya

9

Tujuan dari pengkajian: untuk menegakkan data dasar tentang kebutuhan yang dipersepsikan pasien, masalah dan respon terhadap masalah, pengalaman yang berhubungan, kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan, tujuan, nilai-nilai, gaya hisup, dan harapan thd pelayanan kesehatan.

Informasi yang terdapat di dalam data dasar ini akan menjadi basis bagi pengembangan diagnosa keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan yang individual, yang dievaluasi dan disempurnakan sesuai kebutuhan sepanjang masa perawatan pasien.

10

Perawat harus menerapkan prinsip berpikir kritis pada saat pengkajian

Pada saat memulai pengkajian, perawat harus juga mensintesa pengetahuan, pengalaman, standar, dan sikap perilaku secara simultan

Pengetahuan: proses penyakit yang menyertai; tumbuh kembang normal; psikologi ormal; temuan pengkajian normal; promosi kesehatan; keterampilan pengkajian; keterampilan komunikasi

Pengalaman: dalam merawat pasien sebelumnya, memvalidasi temuan pengkajian dan kemampuan melakukan teknik observasi

Standar praktik (PPNI, Perawat Ginjal dsb) Sikap perilaku: tekun, adil, integritas, percaya diri

Sumber data Klien Keluarga Anggota tim kesehatan Rekam medik Record lainnya Literature review Pengalaman perawat

11

12

Jenis data1. Data subyektif

Persepsi pasien tentang masalah

kesehatan mereka. Data ini biasanya

meliputi perasaan cemas,

ketidaknyamanan fisik atu stres mental

2. Data obyektif

hasil observasi atau pengukuran yang

dibuat oleh pengumpul data

Metode pengumpulan data Interview: organized conversation Nursing health history: data related to level of

wellness, past medical history, family history, environmental history, psychosocial and cultural history, and review of body systems

Pemeriksaan fisik Hasil laboratorium dan tes diagnostik

(Potter & Perry, 2005, p.290)13

Menyusun penilaian keperawatan1. Validasi dan Interpretasi data: Validasi data: memastikan data akurat;

membandingkan data dengan sumber lain Melalui proses berpikir inferensial (pembuatan

kesimpulan) dan penilaian, ners memutuskan informasi apa yang mempunyai makna dalam hubungannya dengan status kesehatan klien. Berpikir inferensial melibatkan proses menghubungkan makna baru terhadap data klinis yang diketahui.

Interpretasi data meringkas data dan memberikan suatu fokus perhatian bagi ners mengenai masalah klien

14

15

Interpretasi data- apakah data klien menunjukkan data yang normal/abnormal? - apakah data obyektif mendukung data subyektif?- apakah data telah dikumpulkan secara akurat?

Data diinterpretasi melalui pembandingan data dengan standar atau norma; membandingkan data subyektif dengan data obyektif;

16

Contoh:Data subyektif: saya minum 2 cangkir kopi setiap hari dan 2 gelas air putih setiap hari. Air seni saya sedikit.

Data obyektif: Asupan cairan sehari 700 ml; BJ urin >1.030; turgor kulit diperiksa: kulit kembali ke posisi semula dlm 10 detik

Nilai normal: Asupan cairan total normal dalam 24 jam untuk dewasa: 2500 ml (termasuk dari makanan); BJ urin normal 1.010-1.025; turgor kulit normal bila kulit kembali ke segera posisi semula

Penyusunan Penilaian keperawatan (lanjutan)2. Pengelompokan data Mengorganisir informasi kedalam kelompok yang

bermakna dan memfokuskan perhatian pada fungsi klien yang membutuhkan dukungan dan bantuan untuk pemulihan (bisa berupa pengelompokan berdasar orientasi sistem seperti sistem pernafasan, atau berdasar pola kesehatan fungsional seperti pola nutrisi-metabolik)

Pengelompokan ini sangat bergantung pada “cues” bermakna yang dikenali oleh ners (hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan ners)

Pengelompokan data membantu dalam penetapan diagnosa keperawatan (langkah selanjutnya dari proses keperawatan)

17

18

Pengelompokan data Dapat menggunakan pola kesehatan fungsional Gordon atau Hierarki

kebutuhan Maslow atau body system Pengelompokkan data berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon

1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan2. Pola Nutrisi-Metabolik3. Pola Eliminasi4. Pola Aktivitas-latihan5. Pola Istirahat-Tidur6. Pola Kognitif-perseptual7. Pola Persepsi diri – Konsep diri8. Pola Peran-Hubungan9. PolaSeksualitas-Reproduksi10. Pola Koping-Toleransi Stres11. Pola Nilai-Keyakinan

Pengkajian masalah berarti mengumpulkan data, mengestimasi, dan menilai kemaknaan data. Ini berarti ners harus selalu berpikir, menganalisa data tentang klien untuk membuat interpretasi yang akurat dan bermakna.

Pengkajian membuat ners memahami masalah lebih jauh, menilai keluasan masalah dan mencari hubungan antar masalah. Inilah inti dari berpikir kritis dan pemecahan masalah klinis

Pengkajian yang baik mengharuskan ners untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan observasi dan pengukuran yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang klien.

19

Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak sesuai dapat menghasilkan identifikasi yang kurang tepat tentang kebutuhan perawatan klien.

Jenis dan jumlah data selalu berubah, oleh karena itu mengharuskan ners untuk mengantisipasi dan memberi pertanyaan untuk memastikan pengkajian yang akurat dan lengkap. Pola kesehatan fungsional Gordon adalah suatu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk pengkajian yang komprehensif.

Untuk menyusun keputusan keperawatan, perawat secara kritis mengkaji klien, memvalidasi data, menginterpretasi informasi yang dikumpulkan, memperhatikan tanda-tanda (cues) diagnostik dan mengidentifikasi masalah klien

20

21

Diagnosis Keperawatan adalah penilaian klinis perawat tentang respon klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) terhadap proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang mendasari intervensi keperawatan (Lokakarya Diagnosa Keperawatan FIK UI, Maret 1998)

Diagnostic process Diagnostic process: proses menggunakan data yang

telah dikumpulkan tentang klien untuk menjelaskan keputusan klinis secara logis

Meliputi langkah2 pembuatan keputusan, termasuk mengumpulkan data hasil pengkajian, memvalidasi data, menganalisis dan menginterprretasi data, mengidentifikasi kebutuhan klien, dan merupuskan diagnosis keperawatan (p.304, Potter & Perry, 2005)

22

Steps of data analysis Kenali suatu pola

Contoh: diare selama 5 hari, feses cair, perut kembung, kram perut sebelum dan sesudah b.a.b

Bandingkan dengan standard normal

feses lunak setiap hari, abdomen lemas tdak tegang, defekasi tidak sakit

Buat kesimpulan yang masuk akal

masalah eliminasi bowel23

24

Kategori Diagnosis1. Diagnosis Aktual

menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang nyata ada (disertai tanda dan gejala yang nyata)

2. Diagnosis Risikomenguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang dapat terjadi atau rentan terjadi pada klien. Hal ini didukung oleh adanya faktor risiko yang berkontribusi pada kerentanan tersebut

3. Diagnosis Sejahtera menguraikan respon klien terhadap tingkat kesejahteraan klien yang mempunyai potensi untuk peningkatan sampai pada suatu kondisi yang lebih tinggi

25

Komponen suatu Diagnosis Keperawatan

Label: nama suatu masalah tau problem Related factors: kondisi yang mengkontribusi

perkembangan atau adanya suatu diagnosis (Etiologi atau penyebab dari suatu problem)

Risk factors: faktor-faktor lingkungan dan elemen fisiologis, psikologis, genetik, atau kimiawi yang meningkatkan kerentanan klien pada suatu kejadian yang tidak menyehatkan

Defining characteristics: tanda dan gejala yang dapat diobservasi yang dikelompokkan sebagai manifestasi suatu diagnosis keperawatan.

26

Masalah Kolaboratif Masalah yang memerlukan kolaborasi dari berbagai profesi

kesehatan untuk menanganinya Pada masalah ini, perawat tidak dapat menangani masalah

secara mandiri, tetapi masalah ini membutuhkan tindakan keperawatan untuk mengatasinya (perawat perlu terlibat untuk menangani masalah)

Dapat merupakan komplikasi fisiologi yang dihasilkan dari kondisi patofisiologis, lingkungan, atau yang berhubungan dengan pengobatan atau penatalaksanaan sutau kondisi.

Misalnya: Masalah Perdarahan; Masalah Risiko Infeksi pasca pembedahan; Masalah Penurunan Curah Jantung dsb

27

Perbedaan Masalah kolaboratif dengan Diagnosis Keperawatan

Diagnosis Keperawatan: bila perawat secara legal dapat memberikan intervensi tertentu untuk mencapai tujuan dari suatu masalah keperawatan

Masalah kolaboratif: bila intervensi keperawatan dan intervensi medis atau profesi lain diperlukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dari suatu permasalahan klien. Masing-masing profesi memiliki kewenangan legal untuk melakukan intervensi terhadap masalah tersebut secara bersama-sama dan tujuan tidak dapat tercapai bila tidak ada kolaborasi dari berbagai profesi tersebut.

28

Perbandingan Diagnosis Keperawatan dengan Diagnosis Medis

Fokus pada kebutuhan perawatan klien: respon klien thd proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dlm memenuhi kebutuhan dasar manusia

Menggunakan data dasar yang komprehensif

Tujuan untuk membantu klien beradaptasi dan mengatasi masalah perawatan mereka

Fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit tertentu

Menggunakan data dasar sistem fisiologis

Tujuan untuk identifikasi dan merancang rencana pengobatan penyakit

ENM/FIKUI/2011 29