review of nurssing process 2011
DESCRIPTION
szbsnsndnnsTRANSCRIPT
2
Tujuan Umum
Peserta didik mampu menggunakan konsep proses keperawatan sebagai pendekatan pada saat memberikan asuhan pada pasien.
3
Proses Keperawatan Suatu proses pemecahan masalah yang
digunakan perawat dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, atau orang yang penting bagi klien di dalam memberikan asuhan keprawatan (McFarland & McFarlane, 1997)
Perawat menerapkan proses keperawatan sebagai suatu kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
4
Tahapan proses
Proses keperawatan terdiri atas 5 tahapan:
1. Pengkajian
2. Pendiagnosisan
3. Perencanaan
4. Pengimplementasian
5. Pengevaluasian
6
Secara spesifik, proses ini merupakan pendekatan sistematis dan komprehensif yang digunakan oleh perawat untuk:
Mengumpulkan data pasien Memeriksa dan menganalisa data secara
seksama Mengidentifikasi respon klien terhadap suatu
masalah kesehatan Mendesain hasil yang diharapkan Melakukan tindakan yang diperlukan Mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan
efektif mengatasi masalah dan memperoleh hasil sesuai dengan harapan
ENM/FIKUI/2011 7
Proses keperawatan membentuk kerangka kerja yang menopang praktik keperawatan dan dokumentasi praktik tersebut
Proses keperawatan menggambarkan aplikasi dari metode pemecahan masalah ilmiah dalam praktik keperawatan dan untuk itu membutuhkan kemampuan berpikir kritis dari perawat
Tiap langkah dalam proses telah selesai atau lengkap hanya apabila didokumentasikan
8
Tahapan I: Pengkajian Perawat secara sistematis mengumpulkan,
verifikasi, analisa, dan mengkomunikasikan data tentang klien
Pada tahap ini ada 2 langkah:
1. pengumpulan dan verifikasi data dari sumber
2. menganalisa data sebagai basis untuk tahapan berikutnya
9
Tujuan dari pengkajian: untuk menegakkan data dasar tentang kebutuhan yang dipersepsikan pasien, masalah dan respon terhadap masalah, pengalaman yang berhubungan, kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan, tujuan, nilai-nilai, gaya hisup, dan harapan thd pelayanan kesehatan.
Informasi yang terdapat di dalam data dasar ini akan menjadi basis bagi pengembangan diagnosa keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan yang individual, yang dievaluasi dan disempurnakan sesuai kebutuhan sepanjang masa perawatan pasien.
10
Perawat harus menerapkan prinsip berpikir kritis pada saat pengkajian
Pada saat memulai pengkajian, perawat harus juga mensintesa pengetahuan, pengalaman, standar, dan sikap perilaku secara simultan
Pengetahuan: proses penyakit yang menyertai; tumbuh kembang normal; psikologi ormal; temuan pengkajian normal; promosi kesehatan; keterampilan pengkajian; keterampilan komunikasi
Pengalaman: dalam merawat pasien sebelumnya, memvalidasi temuan pengkajian dan kemampuan melakukan teknik observasi
Standar praktik (PPNI, Perawat Ginjal dsb) Sikap perilaku: tekun, adil, integritas, percaya diri
Sumber data Klien Keluarga Anggota tim kesehatan Rekam medik Record lainnya Literature review Pengalaman perawat
11
12
Jenis data1. Data subyektif
Persepsi pasien tentang masalah
kesehatan mereka. Data ini biasanya
meliputi perasaan cemas,
ketidaknyamanan fisik atu stres mental
2. Data obyektif
hasil observasi atau pengukuran yang
dibuat oleh pengumpul data
Metode pengumpulan data Interview: organized conversation Nursing health history: data related to level of
wellness, past medical history, family history, environmental history, psychosocial and cultural history, and review of body systems
Pemeriksaan fisik Hasil laboratorium dan tes diagnostik
(Potter & Perry, 2005, p.290)13
Menyusun penilaian keperawatan1. Validasi dan Interpretasi data: Validasi data: memastikan data akurat;
membandingkan data dengan sumber lain Melalui proses berpikir inferensial (pembuatan
kesimpulan) dan penilaian, ners memutuskan informasi apa yang mempunyai makna dalam hubungannya dengan status kesehatan klien. Berpikir inferensial melibatkan proses menghubungkan makna baru terhadap data klinis yang diketahui.
Interpretasi data meringkas data dan memberikan suatu fokus perhatian bagi ners mengenai masalah klien
14
15
Interpretasi data- apakah data klien menunjukkan data yang normal/abnormal? - apakah data obyektif mendukung data subyektif?- apakah data telah dikumpulkan secara akurat?
Data diinterpretasi melalui pembandingan data dengan standar atau norma; membandingkan data subyektif dengan data obyektif;
16
Contoh:Data subyektif: saya minum 2 cangkir kopi setiap hari dan 2 gelas air putih setiap hari. Air seni saya sedikit.
Data obyektif: Asupan cairan sehari 700 ml; BJ urin >1.030; turgor kulit diperiksa: kulit kembali ke posisi semula dlm 10 detik
Nilai normal: Asupan cairan total normal dalam 24 jam untuk dewasa: 2500 ml (termasuk dari makanan); BJ urin normal 1.010-1.025; turgor kulit normal bila kulit kembali ke segera posisi semula
Penyusunan Penilaian keperawatan (lanjutan)2. Pengelompokan data Mengorganisir informasi kedalam kelompok yang
bermakna dan memfokuskan perhatian pada fungsi klien yang membutuhkan dukungan dan bantuan untuk pemulihan (bisa berupa pengelompokan berdasar orientasi sistem seperti sistem pernafasan, atau berdasar pola kesehatan fungsional seperti pola nutrisi-metabolik)
Pengelompokan ini sangat bergantung pada “cues” bermakna yang dikenali oleh ners (hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan ners)
Pengelompokan data membantu dalam penetapan diagnosa keperawatan (langkah selanjutnya dari proses keperawatan)
17
18
Pengelompokan data Dapat menggunakan pola kesehatan fungsional Gordon atau Hierarki
kebutuhan Maslow atau body system Pengelompokkan data berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon
1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan2. Pola Nutrisi-Metabolik3. Pola Eliminasi4. Pola Aktivitas-latihan5. Pola Istirahat-Tidur6. Pola Kognitif-perseptual7. Pola Persepsi diri – Konsep diri8. Pola Peran-Hubungan9. PolaSeksualitas-Reproduksi10. Pola Koping-Toleransi Stres11. Pola Nilai-Keyakinan
Pengkajian masalah berarti mengumpulkan data, mengestimasi, dan menilai kemaknaan data. Ini berarti ners harus selalu berpikir, menganalisa data tentang klien untuk membuat interpretasi yang akurat dan bermakna.
Pengkajian membuat ners memahami masalah lebih jauh, menilai keluasan masalah dan mencari hubungan antar masalah. Inilah inti dari berpikir kritis dan pemecahan masalah klinis
Pengkajian yang baik mengharuskan ners untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan observasi dan pengukuran yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang klien.
19
Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak sesuai dapat menghasilkan identifikasi yang kurang tepat tentang kebutuhan perawatan klien.
Jenis dan jumlah data selalu berubah, oleh karena itu mengharuskan ners untuk mengantisipasi dan memberi pertanyaan untuk memastikan pengkajian yang akurat dan lengkap. Pola kesehatan fungsional Gordon adalah suatu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk pengkajian yang komprehensif.
Untuk menyusun keputusan keperawatan, perawat secara kritis mengkaji klien, memvalidasi data, menginterpretasi informasi yang dikumpulkan, memperhatikan tanda-tanda (cues) diagnostik dan mengidentifikasi masalah klien
20
21
Diagnosis Keperawatan adalah penilaian klinis perawat tentang respon klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) terhadap proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang mendasari intervensi keperawatan (Lokakarya Diagnosa Keperawatan FIK UI, Maret 1998)
Diagnostic process Diagnostic process: proses menggunakan data yang
telah dikumpulkan tentang klien untuk menjelaskan keputusan klinis secara logis
Meliputi langkah2 pembuatan keputusan, termasuk mengumpulkan data hasil pengkajian, memvalidasi data, menganalisis dan menginterprretasi data, mengidentifikasi kebutuhan klien, dan merupuskan diagnosis keperawatan (p.304, Potter & Perry, 2005)
22
Steps of data analysis Kenali suatu pola
Contoh: diare selama 5 hari, feses cair, perut kembung, kram perut sebelum dan sesudah b.a.b
Bandingkan dengan standard normal
feses lunak setiap hari, abdomen lemas tdak tegang, defekasi tidak sakit
Buat kesimpulan yang masuk akal
masalah eliminasi bowel23
24
Kategori Diagnosis1. Diagnosis Aktual
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang nyata ada (disertai tanda dan gejala yang nyata)
2. Diagnosis Risikomenguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang dapat terjadi atau rentan terjadi pada klien. Hal ini didukung oleh adanya faktor risiko yang berkontribusi pada kerentanan tersebut
3. Diagnosis Sejahtera menguraikan respon klien terhadap tingkat kesejahteraan klien yang mempunyai potensi untuk peningkatan sampai pada suatu kondisi yang lebih tinggi
25
Komponen suatu Diagnosis Keperawatan
Label: nama suatu masalah tau problem Related factors: kondisi yang mengkontribusi
perkembangan atau adanya suatu diagnosis (Etiologi atau penyebab dari suatu problem)
Risk factors: faktor-faktor lingkungan dan elemen fisiologis, psikologis, genetik, atau kimiawi yang meningkatkan kerentanan klien pada suatu kejadian yang tidak menyehatkan
Defining characteristics: tanda dan gejala yang dapat diobservasi yang dikelompokkan sebagai manifestasi suatu diagnosis keperawatan.
26
Masalah Kolaboratif Masalah yang memerlukan kolaborasi dari berbagai profesi
kesehatan untuk menanganinya Pada masalah ini, perawat tidak dapat menangani masalah
secara mandiri, tetapi masalah ini membutuhkan tindakan keperawatan untuk mengatasinya (perawat perlu terlibat untuk menangani masalah)
Dapat merupakan komplikasi fisiologi yang dihasilkan dari kondisi patofisiologis, lingkungan, atau yang berhubungan dengan pengobatan atau penatalaksanaan sutau kondisi.
Misalnya: Masalah Perdarahan; Masalah Risiko Infeksi pasca pembedahan; Masalah Penurunan Curah Jantung dsb
27
Perbedaan Masalah kolaboratif dengan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan: bila perawat secara legal dapat memberikan intervensi tertentu untuk mencapai tujuan dari suatu masalah keperawatan
Masalah kolaboratif: bila intervensi keperawatan dan intervensi medis atau profesi lain diperlukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dari suatu permasalahan klien. Masing-masing profesi memiliki kewenangan legal untuk melakukan intervensi terhadap masalah tersebut secara bersama-sama dan tujuan tidak dapat tercapai bila tidak ada kolaborasi dari berbagai profesi tersebut.
28
Perbandingan Diagnosis Keperawatan dengan Diagnosis Medis
Fokus pada kebutuhan perawatan klien: respon klien thd proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dlm memenuhi kebutuhan dasar manusia
Menggunakan data dasar yang komprehensif
Tujuan untuk membantu klien beradaptasi dan mengatasi masalah perawatan mereka
Fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit tertentu
Menggunakan data dasar sistem fisiologis
Tujuan untuk identifikasi dan merancang rencana pengobatan penyakit