review jurnal steroid

Upload: lia-amanda-pulungan

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    1/7

    Review Jurnal Steroid

    Identifikasi senyawa antikanker dari ekstrak kloroform kulit

    batang Rhizopora mucronata

    Penelitian ini bertujuan untuk melakukan fraksinasi terhadap ekstrak kloroform yang bersifat

    sitotoksik terhadap sel kanker Myeloma dengan kromatografi kolom dan mengidentifikasi

    senyawa yang berpotensi sebagai antikanker. Fraksi yang menunjukkan sitotoksisitas

    tertinggi diidentifikasi senyawa kimianya dengan spektrometer IR dan GCMS. asil

     penelitian menunjukkan fraksi !b memiliki sitoksisitas tertinggi terhadap sel Myeloma

    dengan IC"# sebesar "$%!! &g'm(. Identifikasi senyawa kimia memperlihatkan bahwa fraksi

    !b mengandung ! senyawa steroid yaitu )* metil* kolest*!)*en*+*ol dan )*metil*stigmast*!!*

    en*+*ol.

    A. Persiapan Sampel1.  Bahan

    ⇒ kulit batang R. mu,ronata$

    ⇒ kultur sel Myeloma$

    ⇒ media RPMI$

    ⇒ fetal bo-in serum F/S0 %#1 -'-0$

    ⇒ a2uades steril$ 3MS4$ pelat 5(6 silika gel GF !")$

    ⇒ reagen stopper natrium dodesil sulfat0 %#1 dalam Cl0$ M66 " mg'm( dalam

    F/S$ metanol$ etil asetat$ kloroform$ n*heksana$ etanol$ dan silika gel untuk 

    kromatografi kolom.

    /erikut gambar dari Rhizopora mucronata

    5lasifikasi Rhizophora mucronata :

    •  7ama ilmiahnya adalah Rhizophora mucronata Poir. 8uga disebut dengan nama*

    nama lain seperti bakau betul$ bakau hitam dan lain*lain. 5ulit batang hitam$

    meme,ah datar.

    • /unga berkelompok$ )*9 kuntum. 3aun mahkota putih$ berambut panjang hingga

    : mm. /uah bentuk telur$ hijau ke,oklatan$ " ; < ,m. ipokotil besar$ kasar dan

     berbintil$ panjang += ;

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    2/7

    • Sering ber,ampur dengan bakau minyak $ namun lebih toleran terhadap substrat yang

    lebih keras dan berpasir. (ebih menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya

    humus> jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar luas

    mulai dari ?frika timur$ Madagaskar $ Mauritania$ ?sia 6enggara$ kepulauan

     7usantara$Melanesia dan Mikronesia.

    sumber gambar : https@''honkomangro-e.wordpress.,om'!#%+'#:'!"'propagule*pages*the*

    red*mangro-e'0

    ⇒ Manfaat dari Rhizophora mucronata :

    5ayu direbus dengan air$ air rebusan ekstraknya0 dapat digunakan sebagai obat

     pelangsing$ anti men,ret dan anti muntah. Ca,ahan kayunya bilamana ditempelkan

     pada luka yang baru$ dapat menghentikan pendarahan. (ebih jauh$ daun mudanya

    yang masih segar bilamana dikunyah dapat berguna sebagaihomeostasi dan anti

    septik.

    sumber @http@''kesemat.blogspot.,o.id'!##9'#)'hebatnya*khasiat*obat*di*tubuh*

    mangro-e.html0

    2.  Alat

    Meliputi @ alat*alat gelas$ tabung efendorf$ autoklaf$ tabung koni,al steril$ well plate :=

    sumuran$  ELISA reader S(6 +)# ?6C$ rotaevaporator /u,hi$  flacon flask $ nera,a

    analitik$ sentrifus$ inkubator +< C "1 C4!$ lemari es$ laminar air flow$ tangki

    nitrogen ,air$ penangas air$ tissue culture flask $ hemo,ytometer$ mikropipet$ kolom

    kromatografi$ spektrometer IR serta GCMS.

    B. Proses Penelitian1.  raksinasi ekstrak kulit batang R. Mucronata

    Akstrak kloroform hasil partisi ekstrak etanol kulit batang  R. mucronata

    difraksinasi dengan kromatografi kolom menggunakan gradien pelarut yang ditingkatkan

    kepolarannya$ yaitu berturut*turut dengan n*heksana$ kloroform$ etilasetat dan methanol.

    asil fraksi dari kromatografi kolom selanjutnya diidentifikasi dengan kromatografi lapis

    tipis untuk melihat profil kromatogramnya. Profil kromatogram yang mirip dari setiap

    fraksi digabung menjadi satu. Fraksi gabungan tersebut selanjutnya diuji sitotoksisitasnya

    terhadap sel Myeloma. Fraksi yang menunjukkan akti-itas paling tinggi terhadap sel

    Myeloma selanjutnya diidentifikasi struktur kimianya dengan spektrofotometer IR dan

    GCMS.

    2.  Pembuatan larutan u!i

    Fraksi hasil kromatografi kolom yang telah di kering beku freeBe dried0 dibuat

    stok %# mg' m( dengan dilarutkan dalam %$!"1 3MS4 dalam a2uades steril. Selanjutnya

    larutan uji disaring dengan filter #$! &m. 3imasukkan dalam ,oni,al steril ditutup dengan

     parafilm$ dan disimpan dalam lemari es. 5emudian dibuat seri kadar sampel dari larutan

    stok dalam medium RPMI %=)#. Pembuatan larutan uji dilakukan di dalam laminar air 

    flow ,abinet se,ara aseptis.

    ".  #!i sitotoksisitas dengan metode M$$

    ⇒ Sebanyak %## &( suspensi sel uji dengan kepadatan ! %#)'%## &( didistribusikan

    ke dalam sumuran pada :=* well plate$

    https://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Madagaskarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mauritaniahttps://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Melanesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttps://honkomangrove.wordpress.com/2013/09/25/propagule-pages-the-red-mangrove/https://honkomangrove.wordpress.com/2013/09/25/propagule-pages-the-red-mangrove/https://id.wikipedia.org/wiki/Madagaskarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mauritaniahttps://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Melanesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttps://honkomangrove.wordpress.com/2013/09/25/propagule-pages-the-red-mangrove/https://honkomangrove.wordpress.com/2013/09/25/propagule-pages-the-red-mangrove/https://id.wikipedia.org/wiki/Afrika

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    3/7

    ⇒ ditambah sampel uji pada kadar masing*masing %### &g' m($ "## &g'm($ !"#

    &g'm($ %!" &g'm( dan =!$" &g' m(.

    ⇒ Sebagai kontrol digunakan %## ( suspensi sel ditambah medium dan untuk blanko

    digunakan %## ( suspensi sel ditambah 3MS4 %$!"1 dalam medium.

    ⇒ Selanjutnya diinkubasi !) jam. Pada akhir inkubasi kepada sumuran ditambahkan

    %# ( M66 " mg'm( dalam RPMI. 5emudian diinkubasi ) jam pada suhu +< DC.

    Sel uji yang hidup akan bereaksi dengan M66 membentuk warna ungu.

    ⇒ 5emudian diikubasi semalam pada suhu kamar$ serapan absorbans0 diba,a dengan

    ellisa reader pada E ""# nm. Pengamatan jumlah kematian sel dilakukan pada jam

    ke !)$ )9 dan

    M66 assay

    Uji MTT assay merupakan salah satu metode yang digunakan dalam uji sitotoksik.

    %.  Penge&atan '(A

    Pada akhir inkubasi jam ke !)0 medium diambil$ sel difiksasi denganformaldehida kemudian ditambahkan akridin oranye #$%1. Sel diamati di bawah

    mikroskop.

    ). *asil dan Penelitian

    1. raksinasi ekstrak kloroform daun dan kulit batang R. Mucronata

    Fraksi*fraksi yang mengandung komponen yang sama berdasarkan hasil 5(6

    digabung$ diperoleh < fraksi gabungan$ kemudian dipilih + fraksi utama. 5etiga fraksi

    selanjutnya diuji sitotoksisitasnya terhadap sel kanker Meyloma.

    2. #!i sitotoksisitas dan antiproliferatif terhadap sel kanker meyloma

    6ingkat sitotoksisitas ekstrak uji terhadap sel kanker dinyatakan pula dengan nilai

    IC"#. asil uji sitotoksisitas terhadap sel kanker Meyloma menunjukkan ketiga fraksi

    yaitu fraksi %b$ fraksi !b$ dan fraksi +b memiliki akti-itas terhadap sel Meyloma dengan

    nilai IC"# berturut*turut sebesar +) &g'm($ " &g'm( dan %+! &g'm(.

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    4/7

    asil penge,atan 37? Gambar %0 menunjukkan adanya peristiwa apoptosis yang dialami

    oleh sel kanker Myeloma pada perlakuan dengan sampel fraksi %b$ !b dan +b. 3ata di atas

    mengindikasikan bahwa fraksi !b kulit batang R. mu,ronata memiliki toksisitas tertinggi

    terhadap sel Myeloma dengan IC"# sebesar " &g'm($ dan hasil penge,atan 37?

    menunjukkan sel mengalami apoptosis paling akut$ dengan demikian analisis selanjutnya

    dilakukan pada fraksi !b. /erikut penjelasan gambarnya @

    /erdasarkan grafik pada +ambar 2$ diketahui bahwa pada perlakuan dengan kontrol

    tanpa sampel0 dengan waktu inkubasi #$ !)$ )9 dan

    diindikasikan dengan semakin meningkatnya absorbans. al ini berarti masih terjadi

     pembelahan sel. Sedangkan pada perlakuan dengan sampel fraksi !b$ dengan -ariasi

    konsentrasi %##$ "# dan !" &g'm( terjadi penurunan jumlah sel$ yang diindikasikan dengansemakin menurunnya nilai absorbans. al ini berarti sampel fraksi !b mampu menginhibisi

     pertumbuhan sel kanker Myeloma.

    ". Identifikasi senyawa fraksi 2b

    Spektrum IR Gambar +0 menunjukkan adanya pita*pita serapan khas gugus

    fungsional senyawa$ yaitu gugus ;4 +)%

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    5/7

    asil GC Gas Chromatography0 pada Gambar ) menunjukkan adanya dua pun,ak utama

     pada kromatogram Spektrum massa senyawa pun,ak I dengan waktu retensi !"$=) menit

    menunjukkan pun,ak ion molekul M0 pada m'e )%). /erdasarkan data GCMS$ spektrum

    senyawa pun,ak I merupakan senyawa steroid golongan kolestan yaitu ) metil*kolest*!)*en*+* ol. Pola fragmentasi senyawa I disajikan pada Gambar ".

    Spektrum massa senyawa pun,ak II dengan waktu retensi !=$)) menit menunjukkan

     pun,ak ion molekul M0 pada m'e )!=. pun,ak II juga merupakan senyawa steroid golongan

    stigmastan$ yaitu )*metil*stigmast*!!*en*+*ol. Pola fragmentasi senyawa II disajikan pada

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    6/7

    Gambar = berikut @

  • 8/18/2019 Review Jurnal Steroid

    7/7

    '. ,esimpulan

    ⇒ asil fraksinasi diperoleh fraksi !b dari kulit batang  R. mucronata memiliki

    sitoktositas tertinggi dengan IC"# sebesar " &g'm(.

    ⇒ asil identifikasi se,ara spektrometer fraksi !b mengandung dua senyawa dari

    golongan steroid yaitu ) metil* kolest*!)*en*+*ol dan )*metil*stigmast*!!*en*+*ol.