review apt jurnal

3
>>Tujuan penelitian: 1. Menghitung beta sebagai suatu ukuran risiko sistematik dari suatu saham menggunakan Multifactor Index Model. 2. Melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat imbal hasil dan tingkat volatilitas imbal hasil suatu portfolio reksa dana. >>Hipotesis yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan signifikan antara imbal hasil kurs dengan imbal hasil NAB reksa dana Mawar 2. Terdapat hubungan signifikan antara imbal hasil SBI dengan imbal hasil NAB reksa dana Mawar 3. Terdapat hubungan signifikan antara pertumbuhan uang kartal dengan imbal hasil NAB reksa dana Mawar, artinya β 3 bernilai positif atau negatif dan signifikan 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara lag return terhadap imbal hasil NAB reksa dana Mawar 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara volatilitas saham terhadap imbal hasil NAB reksa dana Mawar, nilai λ dan lebih besar dari nol >>Metodologi Penelitian Multifactor Index Model yang mempertimbangkan lebih dari satu faktor makroekonomi. risiko sistematik tidak hanya dipresentasikan oleh market index saja, seperti business cycle, tingkat bunga, inflasi, dan perubahan kurs. Data yang digunakan: 1. Rentang waktu data yang digunakan dari 31 Juni 1998 – 21 Mei 2004 2. Portfolio yang dipilih adalah portfolio reksa dana Mawar Variabel Penelitian: Parameter yang yang digunakan untuk menilai total return reksa dana Mawar: 1. Imbal hasil reksa dana Mawar 2. Imbal hasil kurs Rupiah terhadap Dollar 3. Imbal hasil SBI 4. Pertumbuhan uang kartal Metode Penelitian Model Regresi Sederhana: R i,t = α + β 1 R Kurst + β 2 R SBIt + β 3 G M0t + ε i,t Model GARCH: R i,t = α + β 1 R Kurst + β 2 R SBIt + β 3 G M0 + j=3 n β j R i,tp + ε i,t

Upload: pratiwi-noviayanti

Post on 05-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rangkuman APT dari jurnal karya Cynthia & Sidharta Utama

TRANSCRIPT

Page 1: Review APT Jurnal

>>Tujuan penelitian:1. Menghitung beta sebagai suatu ukuran risiko sistematik dari suatu saham menggunakan

Multifactor Index Model. 2. Melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat imbal hasil dan tingkat volatilitas

imbal hasil suatu portfolio reksa dana.>>Hipotesis yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut:1. Terdapat hubungan signifikan antara imbal hasil kurs dengan imbal hasil NAB reksa dana Mawar2. Terdapat hubungan signifikan antara imbal hasil SBI dengan imbal hasil NAB reksa dana Mawar3. Terdapat hubungan signifikan antara pertumbuhan uang kartal dengan imbal hasil NAB reksa

dana Mawar, artinya β3 bernilai positif atau negatif dan signifikan4. Terdapat hubungan yang signifikan antara lag return terhadap imbal hasil NAB reksa dana Mawar5. Terdapat hubungan yang signifikan antara volatilitas saham terhadap imbal hasil NAB reksa dana

Mawar, nilai λ dan lebih besar dari nol>>Metodologi PenelitianMultifactor Index Model yang mempertimbangkan lebih dari satu faktor makroekonomi. risiko sistematik tidak hanya dipresentasikan oleh market index saja, seperti business cycle, tingkat bunga, inflasi, dan perubahan kurs.Data yang digunakan:

1. Rentang waktu data yang digunakan dari 31 Juni 1998 – 21 Mei 20042. Portfolio yang dipilih adalah portfolio reksa dana Mawar

Variabel Penelitian:Parameter yang yang digunakan untuk menilai total return reksa dana Mawar:

1. Imbal hasil reksa dana Mawar2. Imbal hasil kurs Rupiah terhadap Dollar3. Imbal hasil SBI4. Pertumbuhan uang kartal

Metode PenelitianModel Regresi Sederhana: Ri,t = α + β1RKurst + β2RSBIt + β3GM0t + εi,t

Model GARCH: Ri,t = α + β1RKurst + β2RSBIt + β3GM0 + ∑j=3

n

β jRi , t−p + εi,t

dimana ∑j=3

n

β jRi , t−p = variable-variabel AR(n) untuk menghilangkan otokorelasi/lag p

Model GARCH(p.q)-M: Conditional Mean Equation

Ri,t = α + β1RKurst + β2RSBIt + β3GM0 + ∑j=3

n

β jRt−p + λht + εi,t

dimana λht = variable volatilitas imbal hasil resa dana Mawar dengan koefisien λConditional Variance Equation

ht2 = ω+∑

i=1

n

V pi εt−12 +∑

i=1

n

V qi ht−12

Analisis menggunakan E-Views 3.0. Interpretasi yang dilaporkan dan dianalisis adalah adjusted R2, Akaike Information Criterion (AIC), dan Schwarz Criterion (SC).

Page 2: Review APT Jurnal

>>Hasil PenelitianNilai NAB tidak stasioner, karena itu NAB dinyatakan dalam bentuk imbal hasil. Data imbal hasil

reksa dana, kurs, dan uang kartal tidak stasioner kecuali SBI. Histogram imbal hasil reksa dana memperlihatkan distribusi bervariasi dengan beberapa niai ekstrim yang dapat mempengaruhi hasil regresi. Harus dikoreksi dengan mengeluarkan outliers.

Yang dianggap signifikan adalah lag return 1. Model sebelum ditambah otoregresi mempunyai distribusi yang tidak normal, tingkat signifikansi masing-masing variable bias. Uji intercept, imbal hasil tidak signifikan jika baik kurs, SBI, dan lag 1 tidak memberikan imbal hasil dan uang kartal tidak tumbuh. uji slope, nilai koefisien yang signifikan adalah kurs (1%) dan lag 1 (< 5%), SBI dan uang kartal tidak signifikan. Artinya pergerakan imbal hasil hanya dijelaskan pergerakan imbal hasil kurs dan lag 1.

Perbandingan model GARCH (1,1) dan GARCH (6,0) menunjukkan persamaan variable-variabel yang tetap signifikan adalah kurs dan lag return 1, sedangkan SBI dan M0 tidak signifikan. Model GARCH diuji kembali dengan menambahkan unsur imbal hasil kurs dan SBI pada tingkat volatilitas dari imbal hasil pada minggu t. Koefisien SBI menjadi signifikan pada tingkat 1%. tidak terdapat otokorelasi dan heteroskedastisitas pada model GARCH (1,1). Kriteria model terbaik berdasarkan nilai AIC dan SC lebih kecil dan log likelihood lebih besar. GARCH (1,1) dengan penambahan lebih baik dari model GARCH (1,1). Hasil GARCH (1,1) dengan penambahan variable standar deviasi kondisional (ht)/volatilitas dan penambahan imbal hasil kurs dan SBI pada volatilitas (GARCH-M) tidak dapat diolah karena program e-views versi 3.0 overflow.Kesimpulan

1. Terdapat hubungan negatif kurs dengan imbal hasil reksa dana Mawar pada setiap model GARCH yang diuji (6,0), (1,1), (1,1) dengan penambahan

2. Terdapat hubungan negatif perubahan SBI dengan imbal hasil reksa dana Mawar pada model GARCH (1,1) dengan penambahan

3. Tidak ada hubungan perubahan uang kartal dengan imbal hasil reksa dana Mawar4. Terdapat hubungan signifikan antara lag return 1 dengan imbal hasil reksa dana saat ini

Hal ini menunjukkan terdapat kesempatan bagi investor menggunakan berbagai model yang telah diuji tersebut untuk memprediksi imbal hasil di masa datang. Adjusted R2 yang dihasilkan relatif rendah, artinya kurang lebih 94% pergerakan imbal hasil reksa dana dijelaskan oleh faktor di luar variable-variabel yang diuji.