retin vein occlusion
DESCRIPTION
Retin Vein OcclusionTRANSCRIPT
RETINAL VEIN OCCLUSION
KLASIFIKASI◦ Branch retinal vein occlusion (BRVO)◦ Central retinal vein occlusion (CRVO)
- non iskemik- iskemik
Faktor predisposisi◦Usia : 50% kasus muncul pada usia 65 tahun◦ Skondisi sitemik : hipertensi, hiperlipidemia, disbetes◦ Peningkstsn TIO : glaucoma
hiperlipidemia
Peningkatan TIO
Diabetes
Usia
Hipertensi
Pembntukan trombus
aterosklerosis, arteriolosklerosi
s
Kerusakan dinding epitelHiperviskositas
Kompresi vena
Perfusi
Non Perfusi
Stagnansi aliran darah
Peningkatan teknan
intravena
Dilatasi venapeningktn permeabilitas
membran
Ekstravasasi cairan dan
darah
Edem jaringan
BRVOKlasifikasi :1. Major branch ven occlusion, jika terdapat keadaan : - Oklusi pada cabang pertama bagian temporal dari optic
disc- Oklusi pada cabang pertama bagian temporal dari optic
disc termasuk cabang yang menuju ke makula
2. Minor macular branch occlusion - Oklusi hanya pada cabang vena yng menuju macula
3. Peripheral branch occlusionOklusi vena perifer yang tidak mengenai makula
Gambaran klinis◦ Disertai dengan penurunan penglihatan
mendadak, metamorfopsia, dan defek lapang pandang. Oklusi peripheral biasanya asimptomatik.
◦ Funduskopi :- Dilatasi vena dan vena tampak berkelok-kelok- Terdapat flame shaped dan dot-blot
haemorrhages, edema retina, cotton wool spots pada daerah brvo
◦ Flouresein angiogram : - Fase dini : hipoflueresensi karens terhalang
perdarahan pada retina - Fase lanjut : hiperfluoresensi akibat kebocoran
vena
Prognosis ◦ Penyembuhan dapat berlangsung 6-12 bulan, pada funduskopi dpt terlihat◦ Tajam penglihatan dapat membaik sampai 6/12 atau lebih baik .
NON ISKEMIK CRVO◦ 75% dari CRVO◦Disertai dengan penurunan penglihatan mendadak. 6/60 atau lebih baik.◦ Tidak disertai RAPD◦ Funduskopi :- ditemukan vena yg berkelok-kelok dan berdilatasi di 4 kuadran, di dalamnya
terdapat perdarhann dot-blot dan flamed shaped- Terkadang ditemukan cotton wool spot- Oedem macula dan diskus optikus
Iskemik CRVO◦ Visus lebih buruk dr
6/60◦ RAPD +◦Oftalmoskopi :
pembengkakan disekitar papil nervus optikus, kebocoran vena, cotton wool spots, iskemi macula dan perdarahan diffuse.
Tatalaksana ◦ injeksi intravitreal triamcinolone◦ Injeksi agen anti VEGF◦Neovaskularisasi iris fotokoagulasi laser pan-retina
prognosis◦ Pasien ovrs dating dengan :◦ - visus awal 6/12 visus dpt membaik sebesar 67%◦ Visus awal 6/15 hingga 6/60 visus dpt membaik 21%, 41% stabil dan 38% lebih
buruk.
PapiledemPapiledema (choked disk) adalah kongesti non inflamasi diskus optikus yang berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranium. Papiledema akan terjadi pada setiap keadaan yang menimbulkan peningkatan tekanan intrakranium persisten.
Patogenesis Pembengkakkan discus saraf optik pada papilledema disebabkan oleh karena tertahannya aliran axoplasmic dengan edema intra-axonal pada daerah discus saraf optik. Ruang subarachnoid pada otak dilanjutkan langsung dengan pembungkas saraf optik. Oleh karenanya, jika tekanan cairan cerebrospinal (LCS) meningkat, maka tekanannya akan diteruskan ke saraf optik, dan pembungkus saraf optic bekerja sebagai suatu tourniquet untuk impede transport axoplasmik. Hal ini menyebabkan penumpukan material di daerah lamina cribrosa, menyebabkan pembengkakan yang khas pada saraf kepala.
Etiologi Kenaikan Tekanan Intra Kranial :Tumor otak, terutama yang letaknya infra tentorial seperti : tumor serebrum, abses, hematom subdura, malformasi arteriovena, tumor cerebellum (otak kecil), tumor pada ventrikel ke-IV, tumor pada fossa cranii anterior dan medius, craniopharyngioma, dan lain-lain.Pseudo Tumor Cerebri :Thrombosis vena intra kranial, gangguan endokrin seperti : Addison’s disease, Cushing’s disease; abses otak, perdarahan sud arakhnoid atau perdarahan subdural, hydrocephallus.Penyakit-Penyakit Pada Orbita :Tumor dari nervus optikus, thyroid ophthalmopathy.Penyakit-Penyakit Pada Mata :Glaukoma akut, uveitis.Penyakit-Penyakit Sistemik :Hipertensi maligna, blood dyscrasia, anemia dan pulmonary insufficiency, uremia
GKSakit kepala: sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial secara karakteristik emmburuk ketika bangun tidur, dan dieksaserbasi oleh batuk dan jenis manuver Valsava lainnya.
Mual dan muntah: jika peningkatan tekanan intrakranialnya parah, mual dan muntah dapat terjadi. Ini selanjutnya dapat diserai denan kehilangan kesadaran, dilatasi pupil, dan bahkan kematian
Gejala Visual seringkali tidak ditemukan, namun gejala-gejala berikut dapat terjadi:
Bebrapa pasirn mengalami gangguan visual transient (adanya pengelihatan memudar keabu-abuan pada penygelihatan, terutama ketika bangun dari posisi duduk atau berbaring, or transient flickering as if rapidly toggling a light switch).
Pengelihatan kabur, konstriksi pada lapangan pandang, dan penurunan persepsi warna dapat terjadi.
Talak Diuretik: obat carbonic anhydrase inhibitor : acetazolamide (Diamox), dapat berguna pada kasus tertentu, terutama pada kasus-kasus hipertensi intrakranial idiopatik. (pada keberadaan trombosis sinus venosus, diuretik dikontraindikasikan. Pada keadaan ini, evaluasi oleh seorang ahli hematologis direkomendasikan.)
Papilitis ◦ Inflamasi papil nervus optikus
◦ pada pemeriksaan dengan opthalmoskopis dapat ditemukan pembengkakan pada diskus optikus, hiperemi, tepi kabur dan semua pembuluh darah dilatasi.
TERIMAKASIH