resume geografi lengkap

138
KOMPETENSI 1

Upload: himmi-ferdian-kartika

Post on 19-Dec-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resume kelas 1-3 sma

TRANSCRIPT

KOMPETENSI 1

MENDESKRIPSIKAN HAKIKAT, OBJEK, RUANG LINGKUP, PRINSIP, KONSEP, ASPEK DAN PENDEKATAN GEOGRAFI

KONSEP GEOGRAFIKonsep merupakan generalisasi dari sekelompok gejala tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejla yang sama. Konsep dasar geografi antara lain :1. Konsep Lokasi

Lokasi berpengaruh terhadap harga atau nilai sesuatu yang ada di permukaan bumi. Contoh, rumah bagus yang dibeli mahal kemudian dijual harganya menjadi murah karena tempatnya tidak strategis.

2. Konsep JarakJarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang. Contoh, harga produksi pertanian menjadi lebih mahal ketika harus mengantar barang yang jauh tempatnya.

3. Konsep KeterjangkauanKeterjangkauan mempengaruhi kelancaran transportasi manusa dan barang. Contoh, jika ada jembatan yang putus atau rusak maka keterjangkauan akan terhambat.

4. Konsep PolaPola adalah sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk tertentu yang konsisten. Contoh, permukiman yang memanjang di tepian aliran sungai. Biasa kita sebut sebagai pola permukiman memanjang sungai.

5. Konsep MorfologiMorfologi adalah bentuk lahan yang terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, serta ketersediaan air. Contoh, seseorang yang ingin membangun rumah di daerah bentuk lahan rawa seperti Jakarta Utara maka jika hujan akan terjadi banjir karena lahan rawa adalah dataran yang sangat rendah dibandingkan dengan dataran sekitarnya.

6. Konsep Aglomerasi atau Konsep MengelompokPara ahli geografi membuktikan bahwa masyarakat atau kelompok penduduk cenderung mengelompok pada tingkat tertentu. Contoh, daerah elit dan daerah kumuh.

7. Konsep Nilai GunaNilai yang ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jarak, lokasi dan keterjangkauan. Contoh seseorang membangun rumah di lahan kosong dengan harga murah, setelah beberapa tahun, daerahnya menjadi daerah strategis kemudian orang itu dapat menjual rumahnya dengan harga mahal.

8. Konsep Interaksi atau Interdependensi Konsep ini menyatakan bahwa sesuatu yang ada di permukaan bumi terkait dengan objek lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Contoh, seorang pedagang membutuhkan seorang pembeli.

9. Konsep diferensiasi arealKonsep yang memandang bahwa tidak ada suatu ruang di permukaan bumi yang sama. Contoh, daerah dataran tinggi dan daerah dataran rendah.

10. Konsep keterkaitan ruangKonsep ini memandang bahwa setiap kehidupan di suatu ruang tidak terlepas dari kehidupan di ruang seketirnya. Contoh, orang Jakarta sering bertamasya ke Bandung.

PENDEKATAN GEOGRAFI

1. Pendekatan keruanganDigunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan. Contoh, di Jakarta lahan DAS digunakan dan akhirnya menyebabkan kerusakan lahan.

2. Pendekatan kelingkunganDigunakan untuk mengetahui hubungan dan keterkaitan antarunsur yang berada pada suatu lingkungan tertentu, baik antarmakhluk hidup maupun antara makhluk hidup dan lingkungan alamnya. Contoh, sebagian besar mata pencaharian di daerah laut adalah nelayan.

3. Pendekatan Kompleks WilayahMempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubangan aspek-aspek sesuatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya. Merupakan kombinasi antara pendekatan lingkungan dan keruangan. Contoh, untuk mengatasi banjir di Jakarta, pemda DKI bekerja sama dengan pemda sekitarnya untuk memperbaiki DAS dan memnggalakan penghijauan.

ASPEK-ASPEK GEOGRAFI

Pada ruang lingkup geografi terbagi menjadi tiga, yaitu aspek fisik alamiah, aspek social dan aspek teknik. Antara aspek fisik, aspek social dan aspek teknik akan membedakan 3 cabang geografi yaitu adanya geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik.

1. Geografi fisikGeografi fisik didukung oleh beberapa disiplin ilmu yaitu sebagai berikut :

a. Geologi : ilmu yang menjelaskan proses pembentukan dinamika Bumi dari waktu ke waktu.

b. Geomorfologi : ilmu yang mengkaji proses pembentukan dan perkembangan bentuk lahan yang membentuk konfigurasi permukaan bumi.

c. Hidrologi : ilmu yang berhubungan dengan kondisi perairan di permukaan bumi.

d. Meteorologi dan klimatologi : ilmu yang menyelidiki dan membahas berbagai gejala dalam atmosfer.

e. Oseanografi : ilmu dan studi eksplorasi mengenai lautan dan semua aspek yang terdapat di dalamnya.

f. Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran organism dalam ruang dan waktu, serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi atau menentukan pola pesebaran jenis organism

g. Ilmu tanah : ilmu yang mempelajari hal atau sifat-sifat tanah.

2. Geografi SosialGeografi sosial didukung oleh ilmu sosial, antara lain sebagai berikut :a. Demografi : ilmu yang mempelajari persoalan dan dinamika

penduduk, seperti kelahiran, kematian dan migrasi yang menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.

b. Ekonomi : ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmurannya.

c. Sosiologi : ilmu yang mempelajari struktur proses-proses sosial, termasuk di dalamnya dinamika masyarakat.

d. Antropologi : ilmu tentang manusia, baik fisik maupun kebudayaanya.

e. Ilmu politik : ilmu yang mempelajari unsur-unsur Negara, proses penyelenggara Negara dan penetapan tujuan Negara yang akan dicapai Negara.

3. Geografi TeknikDewasa ini geografi teknik baru berkembang. Ilmu pendukungnya adalah sebagai berikut :a. Kartografi : ilmu dan seni yang menggambarkan permukaan bumi

pada bidang datar.b. Sistem informasi geografis (SIG) : teknik penyajian informasi

dengan cara overlay sejumlah pete tematik melalui basis computer sehingga menghasilkan informasibaru dalam setiap produk analisisnya.

c. Pengindraan jauh : ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi mengenai objek, daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh melalui slst atau wahana tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.

KOMPETENSI 2

MENGANALISIS SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI, TATA SURYA DAN JAGADRAYA

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIKonsep terbentuknya Para ahli sepakat bahwa awal pembentukan bumi dan planet lainnya dalam Tata Surya berasal dari gas. Massa gas mengalami pendinginan terus-menerus sehingga berubah nenjadi cair dan padat membentuk planet.

Perkembangan muka bumi sebagai berikut:1. Bumi pada 200 juta tahun yang lalu terdapat satu super-benua Pangea. Bagian utara disebut Laurasia (Amerka Utara dan Eurasia) dan bagian Selatan disebut Godwana. di sebelah timur tedapat laut Tethys2. Bumi pada 180 juta tahun yang lalu Pangea pecah dan muncul samodra Alantik utara di tengah. Godwana pecah menjadi tiga bagian.3. Bumi pada 135 juta tahun yang lalu Retakan antara Amerika utara dan Eurasia melebar. Amerika Selatan dan Afrika

terpisah dan muncul Samodra Atlantik selatan, India bergerak ke utara menuju Asia.4. Bumi pada 65 juta tahun yang lalu Amerika utara dan Eropa masih berhubungan dengan Greenland. India mendekati Asia.5. Bumi saat ini Greenland terpisah Australia pisah dari Antartika dan India menabrak Asia6. Bumi 50 juta tahun yang akan datang Samodra Atlantik melebar dan Samodra Pasifik menciut. Australia mendekati Asia. Lembah Retak besar di Afrika terbuka sehingga tergenang air laut. Laut Merah melebar dan Teluk Persia lenyap.

Beberapa teori tentang gerakan benua1. Teori Apungan dan Pergeseran Benua – Alfred Wegener a. adanya persamaan formasi geologi antara pantai timur Benua Amerika dengan pantai barat Eropa dan Afrika. (formasi geologi di pantai barat Afrika sama dengan pantai timur Amerika) b.Adanya gerakan Pulau Greenland menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter setiap tahun. Sedangkan P Madagaskar menjahui Afrika Selatan sejauh 9 meter / tahun.2.Teori Kontraksi – Descartes. Bahwa bumi kita susut, mengkerut, karena pendinginan, sehingga terjadi pegunungan dan lembah.3.Teori Laurasia – Ed Suess

Menyatakan bahwa adanya persamaan formasi geologi yang terdapat di Amerika

Selatan, India,Australia dan Antartika yang disebabkan oleh bersatunya daratan.

Daratan yang menyatu itu disebut benua godwana.4. Teori Konveksi – Harry H Hess

Bahwa terjadinya aliran konveksi ke arah vertikal di dlm lipisan atmosfer yang agak kental, aliran tsb berpengaruh sampai kerak bumi yang ada di atasnya.

Pada saat ini di permukaan bumi terdapat 6 lempeng utama,

1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa,Asia dan daerah pinggirannya

termasuk Indonesia

2. Lempeng Amerika, wilayah meliputi Amerika Utara,Amerika Selatan dan setengah

bagian barat lautan atlantik.

3. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur lautan atlantik

dan bagian barat laut hindia.

4. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh lempeng di lautan Pasifik

5. Lempeng India-Australia, wilayahnya meliputi lempeng lautan Hindia serta

subkontinen India Australia bagian barat.

6.Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi kontinen Amerika dan lempeng lautan

Antartika.

Batas lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu,

1. Batas konvergen

Pada batas konvergen /memusat terjadi tabrakan antar lempeng sehingga salah satu

lempeng tersebut tersebut menghujam ke bawah /subduction.oleh karena itu ,batas

itu disebut batas subduksi

2. Batas divergen

Batas divergen/menyebar terjadi karena lempeng-lempeng bergerak saling menjauh

/berlawanan. Batas ini ditandai dengan terbentuknya kerak bumi baru karena naiknya

materi dari astenosfer yang membentuk punggung laut.zona ini disebut batas

konstriktif.

3. Batas sesar mendasar/patahan transfault

Batas sesar mendatar terjadi karena adanya pergeseran dua lempeng dengan arah

berlawanan .Gerakan lempeng tektonik menyebabkan terjadinya gempa bumi dan

pembentukan gunung.

Tiga hal yang terjadi dari dua buah lempeng yang saling bertumbukan/bertabrakan

1.aktivitas vulkanisme,intrusi dan ekstrusi

2.merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dam dalam

3.lempeng dasar samodra menunjam ke bawah lempeng benua

SEJARAH PEMBENTUKAN JAGAD RAYA

Teori tentang terbentuknya jagat raya,antara lain;

1. The Big Bang Theory

Bahwa ada suatu massa yang besar meledak sebagai akibat adanya reaksi inti. Bagian yang meledak tersebut berserakan menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta juta tahun massa yang berserakan membentuk galaksi.

2. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Ada suatu siklus di jagat raya.siklus tersebut mengalami satu massa ekspansi dan satu massa kontraksi.Satu sikus diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam massa ekspansi terbentuklah galaksi dan bintang-bintang.

SEJARAH PEMBENTUKAN TATA SURY

1. Teori Kant / Teori Kabut / Nebula – oleh Immanuel Kant

Bahwa tata surya kita berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi .konsentrasi tersebut disebut inti/cakram menjadi matahari. Sedangkan yang ukuran nya kecil membentuk planet-planet.

2. Nebular Hypothesis – Pierre Simon de LaplaceBahwa tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar cepat.maka sebagian dari massa kabut tersebut terlepas Bagian yang terlepas berputar terus karena pengaruh pendinginan lama kelamaan berubah menjadi planet.

3. Teori Pasang Surut – Jeans dan HefferyBahwa pada zaman dahulu dekat matahari lewat sebuah bintang yang besar. Karena gaya tarik bintang tersebut sebagian massa matahari membentuk tonjolan massa matahari itu ikut tertarik membentuk cerutu yang akhirnya lepas dari matahari. Lama-kelamaan membeku membentuk sebuah planet.

4. Teori Planetesimal – Moulton Chamberlin

Bahwa dalam kabut terdapat material material padat yang berhambura yang dinamakan plannetesiamal .Benda inilah yang saling tarik menarik diantara sesamanya, karena gaya tarik masing- masing lama kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet.

5. Teori Proto Planet – Van Weizasecker dan G P KuiperBahwa disekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gas yang membentuk gumpalan- gumpalan dan secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat.Gumpalan kabut gas tersebut dinamakan Proto Planet.

6. Teori Bintang Kembar – R A Lyttleton

Bahwa galaksi kita berisi banyak kombinasi bintang kembar.kemudian meledak menjadi unsur unsur gas dan terperangkap oleh gaya gravitasi Matahari. Awan gas kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelitnya yang mengelilingi Matahari dan membentuk planet dan satelit sama dengan teori pasang surut.

Astronom yang meneliti gerakan Tata Surya

1. Claudius Ptolomeus – Sistem Geosentris atau Sistem Ptolomeus

Semua benda benda angkasa termasuk juga matahari berputar mengelilingi bumi.

Jadi menurut Ptolomeus bumi merupakan pusat peredaran.

2. Nicolaas Copernicus – dari Jerman – system heliosentris / system matahari / system Copernicus

Anggapan yang memandang matahari sebagai pusat peredaran.

Jadi planet-planet termasuk bumi berputar mengelilingi bumi.

3. Johanes Keppler

Hukum Kepler I

Planet – planet beredar mengelilingi matahari menurut lintasan berbentuk elips,dengan matahari terletak di salah satu titik api (fokos)elips tersebut.

Titik pada elips lintasan planet yang terdekat ke matahari dinamakan perihelium dan yang terjauh aphelium

Hukum Kepler II /Hukum Petak

Dalam periode yang sama,garis hubung antara matahari dengan planet membentuk bidang- bidang atau petak-petak yang sama luasnya.

Hukum Kepler III

Pangkat dua waktu peredaran sebuah planet mengelilingi matahari berbanding lurus dengan dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya ke matahari.

SISTEM TATA SURYA1. Matahari

Ukuran garis tengah matahari adalah 1.392.000km, 100 kali lebih besar dari bumi. Di perkirakan beratnya sekitar 2juta triliun ton atau kira-kira 300.000 kali berat bumi, walaupun unsure penyusunnya hamper seluruhnya terdiri

dari hydrogen dan helium, gas teringan di alam semesta. Inti dalam matahari sangat panas yang disebabkan oeh reaksi nulkir hingga suhunya mencapai 15.000.000° celcius

2. PlanetPlanet merupakan benda angkasa anggota dai system tata surya berbentuk bulat dan memiliki orbit tersendiri seperti matahari.

a. Merkurius merupakan planet dengan ukuran terkecil. Merkurius mendapat julukan bintang fajar atau bintang senja karena kadangkadang terlihat menjelang matahari terbit atau beberapa saat setelah matahari terbenam.Jarak dari matahari : 57.000.000 kmSuhu : 430°c pada siang hari dan -180°c

pada malam hariDiameter : 4,879 kmWaktu rotasi : 58,6 hariWaktu revolusi : 88 hari

b. Venus Merupakan planet yang paling terang setelah matahari dan bulan. Pada pagi hari, Venus terlihat jelas seperti bintang di ufuk timur, sehingga banyak orang menyebutnya Bintang Timur, Bintang Barat, Bintang Malam, Bintang Pagi atau Bintang Kejora.Jarak dari matahari : 107.400.000 kmSuhu : 470°c s.d >470°cDiameter : 121.140 kmWaktu rotasi : 243 hariWaktu revolusi : 225,7 hari

c. BumiBumi adalah satu satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia. Jarak dari matahari : 150.000.000kmDiameter : 12.576kmWaktu rotasi : 23,9 jamWaktu revolusi : 365,3 hariSatelit : bulan

d. MarsDikenal dengan julukan planet merah. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es.Jarak dari matahari : 230.000.000kmDiameter : 6.790kmWaktu rotasi : 24,62 jam

Waktu revolusi : 687 hariSatelit : phobos dan deimos

e. JupiterMerupakan planet yang memiliki diameter paling besar. Yupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit (setelah matahari, bulan dan Venus); namun pada saat tertentu Mars terlihat lebih cerah daripada Yupiter.Jarak dari matahari : 778.300.000kmDiameter : 14.980 kmWaktu rotasi : 9.8 jamWaktu revolusi : 11,86 tahunSatelit : Europa, Ganymede, Callisto dan 60

satelit lainnya

f. SaturnusMerupakan sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter.Jarak dari matahari : > 1.400.000.000 km Diameter : 60.268kmWaktu rotasi : 10 jam 14 menitWaktu revolusi : 29,46 tahunSatelit : memiliki 56 satelit. Contoh: dione, rhea, titan.

g. Uranus Jarak dari matahari : 3.000.000.000 kmDiameter : 51.118kmWaktu rotasi : 17,25jamWaktu revolusi : 84 tahunSatelit : Miranda, ariel, umbriel dan 24

satelit lainnya

h. NeptunusPlanet ini mendapat julukan planer biru. Jarak dari matahari : 4.450.000.000 kmDiameter : 49.539kmWaktu rotasi : 16,1 jamWaktu revolusi : 164,8 tahunSatelit : triton, ptoteus, Nereid dan 5 satelit lainnya

Berdasarkan jarak ,planet-planet dibedakan atas:1. Planet dalam

planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek dari jarak rata-rata Bumi – Matahari (Venus,Merkurius)

2. Planet luar planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang dibandingkan dengan jarak rata-rata Bumi-Matahari (Mars, Yupiter,Saturnus, Uranus, Neptunus)

Berdasarkan massanya, planet-planet dibedakan menjadi 2:1. planet superior/bermassa besar terdiri atas Yupiter,Saturnus,Uranus dan

Neptunus2. Planet inferior/bermassa kecil

3. Komet Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan lonjong. Bagian komet terdiri atas kepala komet dan ekor komet.

4. Asteroid

Asteroid atau planetoid atau planet minor adalah planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya di antara orbit mars dan Jupiter.

5. Meteoroid, meteor dan meteoritMeteorid adalah anggota tata surya yang diperkirakan dai potongan komet dan pecahan-pecahan asteroid.Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut

menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.Meteorit adalah meteor yang jatuh sampai ke permukaan bumi.

meteoroid meteor meteorit

KOMPETENSI 3

MENGANALISIS DINAMIKA UNSUR-UNSUR GEOSFER SERTA KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA

LITOSFER

Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Dilihat dari komposisi penyusunnya, prtlspidsn bumi di bagi 3 yaitu :

1. Litosfer (kerak bumi/Crush) Lapisan paling luar terdiri atas batuan yang dibagi atas kerak benua dan

kerak samudra

Kedalaman <100km dari muka bumi Memiliki 27° - 30°c

2. Selabung atau selimut bumi (astenofer/mantle). Lapisan yang berbahan cair dan

bersuhu tinggi Dilapisan astenofer terjadi arus

konveksi (perpindahan arus panas) Kedalaman >1000km Memiliki suhu >1000°c

3. Inti bumi (barisfer/Core) Terdiri dari nikel dan besi Memiliki suhu >6000°c

A. Batuan pembentuk kulit bumi

1. Batuan bekuDibentuk kerena magma pijar yang mendingin. Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saaat sebelum magma keluar dari dapurnya, di tengah perjalanan dan ketika sudah berada di atas pemukaan bumi.

Batuan beku plutonik : batuan beku yang membeku sebelum magma keluar. Batuan beku korok/porfirik : batuan yang membeku di tengah perjalanan Batuan beku luar atau efusi : batuan yang jika magma telah keluar dan mebeku di luar permukaan bumi.Perbedaan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat 3 ciri yaitu:a. Tidak mengandung fosilb. Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang

permukaan permukaan ke semua arah samac. Susunan sesuai dengan pembentukannya.

Tekstur batuan beku dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:a. Faneritik : kondisi batuan dalam bentuk kristalinb. Forfiritik : kondisi tekstur batuan yang mengandung Kristal besar yang

terikat dalam massa dasar yang halusc. Afanitik : meninggalkan batuan dalam susunan Kristal butir halus atau

hampir seluruhnya berupa benda gelas.

2. Batuan sedimenBatuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari campuran batuan dan benda hidup karena endapan.Ciri-ciri :

a. Batuan endapan biasanya berlapis-lapisb. Mengandung sisa-sisa jasad atau bekas-bekasnya seperti terdapat

cangkang binatang koral dan serat-serat kayuc. Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat

yang menyusunnya

Batuan sedimen menurut tempat diendapkannya:Sedimen marine : diendapkan di laut. Contoh, lumpur biru dilantai, lumpur merah.Sedimen limnis : diendapkan di rawaSedimen kontinen : diendapkan di daratanSedimen fluvial : diendapkan di sungaiSedimen laksture : diendapkan di danau. Contoh, tuf danau atau tanah liat danau.

Batuan sedimen menurut tenaga yang membawa:Sedimen glacial : oleh es. Contoh, moraineSedimen akuatis : oleh air. Contoh, breksi, konglomereat, batu pasir.Sedimen aeris/Aeolis : oleh angin. Contoh, tanah loss, tanah tuff,dan tanah pasir.

Batuan sedimen menurut cara terjadinya :Konglomerat : bahan yang lepas dan disatukan oleh tekanan dan mengendap.Breksi : bahan yang terlempar ke udara,, bersatu dan mengendap.Kapur : organisme yang telah mati dan mengandung kalsium karbonat.Pasir : dari pasir yang mengendap.Serpih : dari lumpur dan tanah yang mengendap.

batu breksi konglomerat batu kapur

3. Batuan MetamorfBatuan yang mengalami perubahan karena suhu dan tekanan tinggi.

batu marmer kuarsit

B. Macam-macam bentuk muka bumi

1. Proses endogenika. Bentuk muka bumi akibat diatropisme

Diatropisme adalah proses pembentukan relief kulit bumi, pembentukan gunung-gunung, plato-plato , lembah-lembah, lipatan-lipatan dan retakan-retakan.

b. Bentuk muka bumi akibat tektonismeTektonisme adalah tenaga yang bekerja did alam bumi dengan arah vertical dan horizontal yang mengakibatkan perubahan atau pergeseran lokasi sehingga raut muka bumi berubah secara cepat. Tenaga tektonisme dikelompokan atas tektonik lipatan dan patahan. Berikut contoh dari gambar lipatan.

a. lipatan tegak, b lipatan miring, c lipatan rebah, d. lipatan menggantung ,e. lipatan isoklin, f lipatan kelopak

Sedangkan patahan dapat dibedakan menjadi 3 berdasarjan arah dan kekuatan tekannya yaitu:

1). Patahan akibat dua tekanan yang arahnya horizontal dan saling menjauh.2). Patahan akibat dua tekanan yang arahnya vertical.3). Patahan akibat dua tekanan horizontal yang berlawanan arah.4). Patahan akibat oleh variasi tenaga dan arah dapat menimbulkan kehancuran struktur permukaan bumi yang kemudian dikenal dengan nama block mountain

c. Bentuk muka bumi akibat proses vulkanisme

Vulkanisme adalah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan magma. Magma sebagai massa silikat cair pijar sangat aktif melakukan gerakan

ke segala arah, baik secara vertical, horizontal, maupun mendatar di permukaan bumi atau hanya di dalam bumi.

Instruksi MagmaYaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma.

1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.

2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.

3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.

4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.

5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.

6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Erupsi Magma Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.Erupsi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut:

a) Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah.b) Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan. c) Erupsi Areal, yaitu keluarnya magma pada satu areal tertentu karena

dekatnya dapur magma dengan permukaan bumi.

Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas dua macam, yaitu :a) Erupsi eksplosifadalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair.b) Erupsi efusif atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erufsi ini material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava.

Bentuk-bentuk Gunung Api :

1. Gunung api perisaiGunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer. Magma yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.

2. Gunung api maarGunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunung api ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas kawahnya seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan tidak mustahil menjadi sebuah danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau Danau Eifel di Prancis.

3. Gunung api stratoGunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang paling banyak ditemukan di dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu, Kelud, dan lain-lain.

Berdasarkan kekuatan letusannya, gunung api dibedakan atas :1. Tipe Hawaii

Tipe gunungapi ini dicirikan oleh sifat magmanya yang sangat cair dan memungkinkan terjadinya lava mancur yang disebabkan oleh arus konveksi pada danau lava. Tipe ini banyak ditemukan pada gunungapi perisai di Hawaii, seperti Kilauea dan Maunaloa.

2. Tipe StromboliTipe ini sangat khas seperti gunung Stromboli dan beberapa gunungapi lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair dan tekanan gasnya rendah.

3. Tipe vulkanoCirri tipe ini adalah pembentukan awan debu berbentuk bunga kol karena gas yang disemburkan ke atas sangat meluas.tipe ini memiliki tekanan gas sedang dan lavanya kurang kurang begitu cair

4. Tipe merapiDicirikan dengan lava yang cair kental, dapur magma yang relative dangkal dan tekanan gas yang agak rendah.

5. Tipe peleeTipe ini memiliki viskositas lava yang hamper sama dengan tipe merapi, tetapi tekanan gasnya cukup besar. Cirri khas tipe iniadalah peletusan gas kea rah mendatar.

6. Tipe VincentLavanya agak kental dan berekanan jika gas menengah. Pada kawah terdapat danau kawah yang apabiia terjadi letusan akan dimuntahkan ke luar dengan membentuk lahar letusan.

7. Tipe perret atau tipe plinianTipe ini dicirikan dengan tekanan gas yang sangat kuat dan lava cair. Bersifat merusak dan diduga ada kaitannya dengan perkembangan pembentukan kaldera gunungapi.

d. Bentuk muka bumi akibat gempa bumiBentuk muka bumi akibatgempa bumi dapat berbentuk lipatan dan patahan. Ketampakan yang umum ditemukan akibat gempa dahsyat, antara lain sesar mendatar, longsoran dan patahan amblas yang menghasilkan slenk.

Dalam mempelajari gempa, ada sejumlah istilah yang harus diketahui, diantaranya sebagai berikut:1. Hiposentrum

Hiposentrum atau sumber gempa adalah titik atau garis di permukaan bumi sebagai tempat yang menyebabkan terjadinya gempa.

2. EpisentrumEpisentrum atau sumber gempa adalah titik atau garis di permukaan bumi atau di permukaan laut sebagai tempat gelombang gempa mulai dihambatkan.

3. MakroseismaMakroseisma adalah daeraj di sekitar episentrum yang banyak mengalami kerusakan , pada peta batas makroseisma dapat dibuat garis batas yang disebut pleistoseista.

4. Isoseista

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang menderita kerusakan yang sama akibat terjadi gempa bumi

5. HomoseistaYaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang mendapat gelombang primer yang sama.

Gempa berdasarkan faktor penyebabnya : Gempa tektonik : akibat tenaga tektonik seperti pergeseran sesar Gempa vulkanik : akibat letusan gunung berapi Gempa runtuhan : akibat dislokasi dalam perut bumi

Gempa berdasarkan episentrumnya: Gempa linear : berbentuk garis Gempa sentral : berbentuk titik

Gempa berdasarkan letak hiposentrum Gempa dangkal : kedalaman hiposentrum <100km Gempa menengah kedalamam : 100-300km Gempa dalam : >300km

Gempa berdasarkan jarak hiposentrum Gempa lokal : <10.000km Gemba jauh : ±10.000km Gempa sangat jauh : >10.000km

Gempa berdasakan letak episentrum Gempa laut : di dasar laut Gempa darat : di daratan

Cara menghitung episentrum :

Keterangan : E : jarak episentrum ke pencatat gempaS : waktu pencatatan gelombang sekunderP : waktu pencatatan gelombang primer1’ : 1 menit (nilai konstanta)

2. Proses Eksogenika. Pelapukan

Pelapukan batuan adalah proses yang berhubungan dengan perubahan sifat (fisis dan kimiawi) batuan akibat pengaruh cuaca.Ada empat faktor yang mempengaruhi proses pelapukan batuan, yaitu struktur batuan, iklim, topografi, dan tumbuh-tumbuhan yang menutupi batuan.Pelapukan dibagi menjadi :

E=((s-p)-1’) X 1000km

1. Pelapukan Fisis (mekanis)2. Pelapukan Kimiawi3. Pelapukan Biologis (organis)

Pelapukan Fisis/Mekanik Pelapukan fisis tidak merubah susunan kimiawinya.Lima faktor yang mempengaruhi pelapukan fisis :1). Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban yang berada di atasnya2). pembentukan Kristal-krisstal yang berada dalam celah-celah dan lapisan-lapisan Batuan.3). Perubahan suhu4). Kegiatan organism5). Penarikan oleh koloid-koloid tanah

Pelapukan KimiawiLima faktor yang mempengaruhi pelapukan kimiawi :1. Hidrolisis adalah reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan

mengandung ion H+) dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika. Mineral lempung seperti kaolin, ilit dan smektit besar kemungkinan hasil dari proses pelapukan kimia jenis ini (Boggs, 1995). Pelapukan jenis ini memegang peran terpenting dalam pelapukan kimia.

2. Hidrasi adalah proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral baru. Lawan dari hidrasi adalah dehidrasi, dimana mineral kehilangan air sehingga berbentuk anhydrous. Proses terakhir ini sangat jarang terjadi pada pelapukan, karena pada proses pelapukan selalu ada air. Contoh yang umum dari proses ini adalah penambahan air pada mineral hematit sehingga membentuk gutit.

3. Oksidasi berlangsung pada besi atau mangan yang pada umumnya terbentuk pada mineral silikat seperti biotit dan piroksen. Elemen lain yang mudah teroksidasi pada proses pelapukan adalah sulfur, contohnya pada pirit (Fe2S).

4. Karbonasi pada proses ini gas karbon dioksida (CO2) bekerja sebagai faktor pelapuk.

Contoh pelapukan ini terjadi di daerah karst/pegenungan kapur. Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya: a. Dolina

Adalah lubang lubang yang berbentuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan.

b. Uvala Adalah kumpulan dolina yang telah terkikis.

c. Polje Kumpulan uvala yang telah terkikis.

d. Stalaktit dan Stalakmit

Stalaktit adalah kerucut-kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.Terbentuk tetesan air kapur dari atas gua.Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara yang masuk ke dalam goa.Sedangkan stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa

Tengah serta gua Tabuhan dan Gua Gong di Pacitan,Jawa Timur. Pelapukan Biologis Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.

b. PengikisanPengikisan (erosi) adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi. Ada empat penyebab utama untuk terjadinya proses erosi yaitu :

1). Air mengalir 2). Gelombang dan arus laut 3). Gletser atau gerakan massa es4). Angin

Erosi Percik (splash erotion) : Erosi akibat percikan air hujan disebut Erosi Lembar atau erosi permukaan (sheet erotion) : Erosi akibat genanangan air di tanah. Erosi Alur (riil erotion) : Erosi akibat genangan air yang mengalir. Erosi Parit (gully erotion) : Erosi alur yang berlanjut.Erosi Mudik (headward erotion) : Erosi pada parit-parit. Abrasi : Erosi karena air laut.Eksarasi : Erosi karena es / gletser.Deflasi : Erosi akibat angin.

  Erosi Sungai                                                             Erosi Air Laut    

               

Erosi Es (gletser) Erosi Angin (deflasi)

                     

c. Mass wastingMasswasting adalah perpindahan dari massa batuan atau tanah karena pengaruh gaya beratnya sendiri akibat tarikan gravitasi bumi. Prosesnya samadengan erosi. 

Bedanya dengan erosi terletak pada tenaga  yang menyebabkan pross pemindahan massa batuan atau tanah yang terlepas daribahan induk. Gravitasi penyebab terjadinya masswasting.Contoh masswasting : Tanah longsor (land slide) Tanah amblas/ambruk (subsidence) Tanah nendat (slumping) Tanah mengalir (earth flow) Lumpur mengalir (mud flow) Rayapan tanah (soil creep)

d. Sedimentasi / pengendapanadalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh air, angina dan gletser.Jenis-jenis sedimentasi:

sedimentasi fluvial, yaitu proses pengendapan material yang diangkut oleh air sepanjang aliran sungai. Hasil : delta (endapan di muara sungai), floodplain (dataran banjir)

sedimentasi eolis, yaitu proses pengendapan material yang di bawa oleh angin. Bentukan yng dihasilkan adalah sand dunes (gumuk pasir)

sedimentasi marine, yaitu apabila material hasil abrasi diangkut dan diendapkan sepanjang pantai. Hasil: Tombolo (sedimentasi yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama), Beting (sedimentasi yang menghubungkan tanjung

dengan pulau utama), beach (kumpulan puing-puing batu karangyang terdapat di sekitar cliff) dan bar (endapan pasir dipantai yang memanjang).

PEDOSFER

Lapisan bumi paling atas tempat pertumbuhan tanaman, manusia dan hewan berpijak yang berasal dari batuan atau zat organic lainnya yang mengalami pelapukan

A.Faktor – faktor Pembentuk Tanah Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah antara lain:

IklimUnsur-unsur iklim yang utama mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah Suhu dan Curah Hujan.

Organisme (vegetasi, jasad renik)Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah seperti:a) Membuat proses pelapukanb) Membantu proses pembentukan humusc) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah hal ini terlihat pada daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerikad) Memiliki kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah.

Bahan indukBahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.

Topografi atau reliefKeadaan relief suatu daerah akan memengaruhi tebal atau tipisnya lapisan tanah.

WaktuTanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.

B.Sifat-sifat tanaho Tekstur tanah : perbandingan relative berbagai golongan besar partikel

tanah dalam suatu massa tanaho Struktur tanah : cara pengikatan butir-butir tanah yang satu terhadap

yang laino Warna tanah : petunjuk menentukan sifat tanah karena warna dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanaho pH tanah : derakat keasa,am tanah

Profil Tanah Profil tanah adalah susunan tanah berdasarkan lapisan-lapisan tertentu yangmenunjukkan tingkat kepadatan, ketebalan, warna, dan tekstur yang berbeda-beda. Lap isan- lap isan tanah tersebut d inamakan hor izon . Sebuah hor izontanah merupakan penampang mel in tang dar i permukaan tanah h ingga ke bahan induk tanah.1) H o r i z o n O : l a p i s a n p e r m u k a a n , t e r d a p a t b a n y a k

a k a r t a n a m a n d a n jasad renik tanah. Lapisan ini berwarna gelap dan kaya akan humus.

2) Hor izon A : zona e luv ias i yang mas ih mempunya i banyak humus. Lap isan ini warnanya keabu-abuan dan lebih pucat.

3) H o r i z o n B : z o n a a k u m u l a s i y a n g s e d i k i t s e k a l i l a p i s a n h u m u s n y a , tempat diendapkannya sebagian mineral yang hanyut dari horizon A.

4) H o r i z o n C : z o n a t e r j a d i n y a p e l a p u k a n b a h a n i n d u k t a n a h .

5) H o r i z o n R : z o n a b a h a n i n d u k t a n a h ( p a d a s a s l i )

Warna TanahWarna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik berarti semakin gelap warna tanah. Kuning, berasal dari mineral limonit. Coklat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lupa sebagian.

Putih, berasal dari mineral-mineral silica-kuarsa, kapur, kaolin, bouksit, aluminium & silica, gypsum, nitrat, garam-garam yang sudah larut serta koloida-koloida organis tertentu.

Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan hebat, & biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon, magnesium, serta belerang.

Merah, berasal dari mineral hematite atau turgit. Hijau, berasal dari oksida ferrous. Biru, berasal dari mineral lilianit.

Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut. Hue

Warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value

Menunjukkan kecermelangan cahaya. Chroma

Menunjukkan kemurnian relatif panjang gelombang cahaya dominan.Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colur Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda bila tanah dalam keadaan basah, lembab, atau kering.

C. kerusakan tanah dan konvertasi tanaha. kerusakan tanah akibat erosi

tanah akan kehilangan unsur hara dan bahan organik hancurnya agregat dan terlepasnya partikel tanah dari massa tanah degredasi sumber daya tanah dan lahan penjenuhan tanah oleh air

b. metode konservasi tanah metode vegetative metode mekanis metode kimia

M engurang i dampak erosi dapat dilakukan juga dengan :

1. terasering : penanaman tumbuhan dilahan miring dengan sistem berundak-undak

2. contour farming : memahami lahan menurut garis kontur3. pembuatan tanggul pasangan4. contour flowing : membajak searah garis kontur5. contour strip cropping : bercocok tanam dengan membagi bidang-bidang

tanah6. crop rotation : usaha pergantian jenis tanaman7. reboisasi : penghijauan kembali lahan kritis

D. Jenis-Jenis Tanah

ATMOSFER

1. Lapisan Atmosfer

Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, terdiri dari :a. Troposfer (0-8km di daerah kutub dan 0-16km di daerah katulistiwa)

tempat terjadinya gejala cuaca. Setiap naik 100m suhu <0.6°cb. Statosfer (15-50km setelah troposfer) tempat ozon berada yang berguna

menyerap radiasi ultraviolet dari matahari

c. Mesosfer (50-85km) tempat terbakarnya meteor. Suhu mencapai 100°cd. Termosfer (85-500km) terapat lapisan ionosfer yang memantuklan

gelombang radioe. Eksosfer (>500km) merupakan batas pemisah antara bumi dengan luar

angkasa (geostasioner) di dominasi gas hydrogen, menhadi laboratorium luar angkasa yang dinamai satelit.

Sifat atmosfera. Tidak berwarnab. Tidak berbauc. Tidak memiliki rasa dan tidak dapat dirasakand. Mudah bergerak

2. Unsur cuaca dan iklima. Suhu udara : panas dinginnya udara. b. Alat pengukur suhu : thermometerc. Pemanasan udara dibedakan atas :

Absorbsi : penyerapan radiasi matahari Refleksi : pemantulan sinar matahari Difusi : penghamburan sinar matahari Konduksi : penerusan energy Konveksi : pemanasan udara secara vertical Adveksi : pemanasan udara secara horizontal Turbulensi : pemanasan udara yang tidak teratur

d. Tekanan udara : gaya berat yang ditimbulkan oleh bobot udara pada bidang datar seluas 1cm².

e. Alat pengukur tekanan udara : barometerf. Suhu berbanding terbalik dengan tekanan udarag. Kelembapan udara : jumlah uap air yang dikandung oleh udara pada

waktu dan tempat tertentu. Kelembapan udara terbagi 2 yaitu kelembapan udara relative dan absolute

h. Awan kumpulan partikel air yang melayang-layang di atmosfer.

Cumulus : tebal bergumpal

Cirrus : tipis seperti kapas Stratus : berlapis dan rata

Berdasarkan ketinggiannya awan dibagi atas : Awan rendah (±2000m)meliputi awan stratocumulus, cumuloniumbus

dan stratus. Awan menengah (2000-6000m) meliputi awan altocumulus dan

altoratus Awan tinggi (>6000m) meliputi awan cirrus, cirrocumulus dan

cirrostratusi. Curah hujan : akumulasi awan yang sudah terlalu berat dan memiliki

kandungan air yang cukup tinggi hingga akhirnya jatuh ke permukaan bumi sebagai preipitasi atau hujan. Hujan zenithal / naik ekuator : di daerah khatulistiwa, uap air naik

secara vertical) Hujan orografis : uap air naik di pegunungan, hujan di lereng gunung Hujan sinklonal : pengaruh angin siklon, udara naik dan menjadi dingin Hujan muson : pengaruh angin muson barat Hujan frontal : pertemuan massa udara panas dengan massa udara

dinginj. Angin : udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke rendahk. Alat pengukur kecepatan angin : anemometerl. Jenis-jenis angin

Angin pasat : maksimum subtropik ke minimum khatulistiwa Angin anti passat : khatulistiwa bagian atas ke maksimum subtropik Angin muson : angin periodik yang terjadi terutama di Samudra Hindia

dan sebelah selatan Asia. Angin siklon : tekanan minimum dikelilingi tekanan maksimum,

berlawanan arah jarum jam pada belahan bumi utara dan searah pada bumi bagian selatan

Angin antisiklon: tekanan maksimum dikelilingi tekanan minimum, searah jarum jam pada bumi bagian utara dan berlawanan arah pada belahan bumi selatan

Angin lokal : gerakan angin setempat Angin darat : terjadi pada tengah malam hingga tengah hari,

berhembus dari darat ke laut Angin laut : terjadi pada tengah hari hingga tengah malam,

berhembus dari laut ke darat Angin gunung : terjadi pada tengah malam hingga tengah hari,

berhembus dari puncak gunung ke lembah Angin lembah : terjadi pada tengah hari hingga tengah malam,

berhembus dari lembah ke puncak gunung Angin fohn : angin yang bersifat panas dan kering, bergerak

melintasi pegunungan kemudian berhembus menuruni lerengNama lain : angin bahorok (sumut), angin kumbang (Cirebon, jabar), angin gending (pasuruan, jatim), angin wambro(biak, papua).

3. Tipe iklim a. Iklim matahari : berdasarkan garis lintang

Iklim tropis : 23,5° LU – 23,5° LS Iklim subtropics : 23,5° LU - 40° LU dan 23,5° LS - 40° LS Iklim sedang : 40° LU – 66,5°LU dan 40° LS – 66,5° LS Iklim kutub : 66,5° LU – 90° LU dan 66,5° LS - 90° LS

b. Iklim menurut koppen : kombinasi antara temperatur udara dengan curah hujan

KELOMPOK A: Iklim tropis/megatermal : curah hujan tahunan lebih besar dari evatranspirasinya. Suhu bulan terdingin 18°c

o Iklim Am : iklim musimo Iklim Aw : iklim sabanao Iklim Af : iklim hutan hujan tropis

KELOMPOK B : Iklim kering (gersang dan semigersang) : curah hujan tahunan lebih kecil dari evapotranspirasinya

o Iklim Bs : iklim stepao Iklim Bw : iklim gurun

KELOMPOK C : Iklim sedang/ mesotermal : iklim hujan temperature hangat. Suhu bulan terpanas >10°c, terdingin 3°c

o Iklim Mediterania (Csa, Csb)o Iklim subtropis (Cfa, Cwa)o Iklim sedang maritim atau iklim laut (Cfb, Cwb)o Iklim subarktik maritim atau iklim laut subkutub (Cfc)

KELOMPOK D : Iklim benua /mikrotermal : iklim hujan temperature dingin : suhu bulan terpanas >10°c, terdingin-3°c

o Iklim benua musim panas (Dfa, Dwa, Dsa)o Iklim benua musim panas hangat atau hemiboreal (Dfb, Dwb,

Dsb)o Iklim subarktik kontinental atau boreal (taiga) (Dfc, Dwc, Dsc)o Iklim subarktik kontinental dengan musim dingin ekstrem

(Dfd, Dwd)

KELOMPOK E : iklim kutub : suhu bagian terpanas <10°co Iklim tundra (ET)o Iklim kutub es (EF)

c. Iklim menurut Junghuhn :

ketinggian suatu tempat dan jenis tumbuhan yang cocok tumbuh di suatu

daerah

Zona Iklim PanasZona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.

Zona Iklim SedangZona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.

Zona Iklim SejukZona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.

Zona Iklim DinginZona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.

d. Klasifikasi iklim Schmidt dan ferguson : jumlah curah hujan setiap bulan dalam satu tahun.

Bulan kering : curah hujan <60mm Bulan lembab : curah hujan antara 60-100mm Bulan basah : curah hujan >100mm

Q= jumla hrata−rata bulankeringjumlahra−rata bulanbasah X100

HIDROSFER Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi

1. Siklus hidrologi

Siklus hirdrologi pendek (kecil) : air laut menguap –berkondensasi – awan –hujan air laut

Siklus hidrologi sedang : air laut menguap – berkondensasi – awan – hujan di darat

Siklus hidrologi panjang (besar) air laut menguap – sublimasi –kristal es – hujan salju.

2. Istilah dalam siklus hidrologi

Evaporasi : penguapan-penguapan yang berasal dari laut, sungai dan lingkungan air lainnya

Transparansi : penguapan-penguapan yang berasal dari metabolism tumbuhan

Kondensasi : proses pengembunan uap air di udara Presipitasi : proses air yang jatuh dari langit (hujan) Run off : air yang jatuh sampau ke permukaan bumi akan mengalami

pengaliran ke tempat yang lebih rendah Infiltrasi : proses peresapan air ke dalam tanah See page : air tanah yang muncul pada celah tanah atau batuan.

3. Perairan darata. Air permukaan

1. Sungai

Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.

Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai. Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati

muara sungai.

1. Kualifikasi sungai Berdasarkan sumber airnya

1. Sungai HujanSungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.

2. Sungai GletserSungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar

yang mengalir. Sungai membramo / memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.

3. Sungai CampuranSungai campuran adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya.

Berdasarkan volume airnya1. Sungai Permanen

adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

2. Sungai Periodik adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur

3. Sungai Episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

4. Sungai Ephemeraladalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan arah alirannya

1. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.

2. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.

3. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.

4. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.

5. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya

1. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.

2. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

2. Pola aliran sungai

Dendritik : pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.

Trellis : adalah pola aliran yang menyirip seperti daun. Rektangular : adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-

siku atau hampir siku-siku 90°. Anular : adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran. Pinate : adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya

membentuk sudut lancip. Radial sentrifugal : adalah pola aliran yang menyebar

meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.

Radial sentripetal : adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).

DAS ( daerah aliran sungai)

DAS adalah suatu kesatuan wilayah atau kawasan yang terdiri dari satu sungai induk / besar beserta anak – anak sungainya. Contoh, Das Brantas, Das Bengawan Solo, Das Citarum dan sebagainya.

Das berfungsi sebagai berikut :

1. Sebagai daerah penangkap air hujan.2. Pengendali banjir pada musim hujan3. Penyuplai air pada musim kemarau.

Karena fungsi das yang sangat penting maka perlu pelestarian dari kerusakan dan perlu pengelolaan .

Meander.

Bentuk dari kelokan–kelokan sungai yang disebabkan oleh pengikisan air sungai di sebut meander. Meander di pengaruhi oleh kekuatan batuan yang dilalui aliran sungai. Dari mender ini bisa terbentuk danau tapal kuda (oxbow lake) , lebih jelasnya amati gambar berikut,

Delta.

Delta merupakan pengendapan material hasil erosi yang di endapkan di muara sungai. Besarnya delta tergantung dari jumlah material batuan yang tererosi di daerah hulu sungai. Delta hanya terjadi bila sungai bermuara di pantai yang gelombangnya tidak besar, terutama dipantai utara Pulau Jawa.

2. Danau permukaan daratan yang cekung atau lebih rendah dari pada muka daratan sekelilingnya, kemudian terisi oleh air. Adapun manfaat danau adalah untuk Irigasi, Perikanan, PLTA, Rekreasi, Olahraga, Pelayaran, dan penampungan air untuk mencegah banjir. Penyebab terjadinya danau adalah sebagai berikut :

Danau Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik yang menimbulkan bentuk Slenk/graben (lembah patahan) atau patahan yang diapit oleh horst (puncak patahan) dan mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Contoh : Danau Maninjau, Danau Tempe, Danau Poso dan Danau Tondano.

Danau Vulkanik adalah danau bekas laetusan gunung api menyebabkan cekungan. Apabila dasar cekungan tertutup material vulkan, maka air hujan yang tertampung di puncak gunung menjadi Danau. Contoh Danau Maar, Danau Kaldera, Danau Kalimutu, Danau Batur.

Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba.

Danau Gletser adalah danau yang daerah-daerah dahulunya dilalui gletser menjadi kerip dan diisi air. Danau-danau ini hanya terdapat di Amerika Utara, perbatasan Kanada dan Amerika Serikat. Contohnya : Danau Superior, Danau Michigan.

Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hujan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina dapat terjadi juga karena adanya air di dalam tanah kapur tinggi. Contohnya danau di sekitar gunung kidul.

Danau terbendung adalah danau yang berasal dari aliran lava yang membendung lembah sungai sehingga alirannya tertahan dan akhirnya membentuk danau. Disini termasuk pula danau hasil bendungan manusia yang disebut Waduk, atau dum contohnya : Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling dan lain-lain.

Danau yang terjadi dengan sendirinya adalah danau karena permukaan buminya ada yang rendah. Contohnya danau-danau di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur terdapat di tengah-tengah daerah yang berawa - rawa.

3. Rawa Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup

besar yang merupakan tanah berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Rawa juga dikatakan sebagai genangan air di daratan pada cekungan yang relatif dangkal. Genangan rawa bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu daerah cekungan dan lapisan batuan di bawah rawa merupakan batuan yang impermiable.

Manfaat rawa diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Rawa yang terdapat pergantian air tawar dapat untuk areal sawah 2. Rawa yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah

perikanan 3. Sebagai sumber pembangkit listrik 4. Sebagai objek pariwisata.

Jenis-jenis rawa dibedakan menjadi : 1. Berdasarkan sifat airnya dibagi menjadi 3:

Rawa Air Tawar Adalah raw yang airnya tawar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai.

Rawa Air PayauAdalah rawa yang airnya percampuran antara tawar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai         menuju laut.

Rawa Air Asin Adalah rawa yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut.

2. Berdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi 3 :  Rawa yang airnya terlalu tergenang

        Adalah rawa yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan warna air kemerah-merahan.

Rawa yang airnya tidak selalu tergenang         Adalah rawa yang menampung air tawar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya         relatif mengering pada saat air laut surut.

3. Berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 :

Rawa Pantai         Adalah rawa yang berada di muara sungai. Air pada jenis rawa ini selalu mengalami pergantian karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Rawa Pinggiran         Adalah rawa sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut.

Rawa Abadi         Adalah rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. Air hujan yang tertampung dalam rawa hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti

b. Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori-pori tanah atau pada celah-celah batuan. Air tanah terbentuk dari air hujan. Pada saat turun hujan, sebagian titik-titik air meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Air hujan yang masuk itu yang menjadi adangan air tanah. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Berdasarkan kenyataan tersebut terdapat pula dua jenis batuan utama, yaitu lapisan kedap (impermiable) dan lapisan tanah tidak kedap air (permeable)

c. Perairan laut

1. Pantai : daratan yang berbatasan dengan laut2. Ombak : gerakan air laut akibat tiupan angin di permukaan laut3. Arus laut : aliran laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap

dan teratur4. Pasang surut air laut :naik turunnya air laut secara teratur dan terjadi

berulang-ulang5. Klasifikasi laut :

o Berdasarkan terjadinya

Laut TransgresiLaut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.

Laut IngresiLaut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut.

Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).

Laut RegresiLaut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa

o Berdasarkan dari letaknya

1. Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi benua.Contohnya Laut Jepang, Laut Cina Selatan dan Laut Arab.

2. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.  Contohnya  Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah  Indonesia.

3. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan.Contohnya  Laut Hitam dan Laut Baltik

o Berdasarkan dari dasar lautnyao

Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai.

Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah

perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.

Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter.

Zona Abisal, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1.800 meter. Contohnya Palung Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).

o Berdasarkan wilayah kekuasaan Negara

Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya.  Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan India.

Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut

o Kadar Garam Air Laut (Salinitas) Kadar Garam Air Laut adalah banyaknya garam (dalam gram) yang terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen (%) atau permil (0/00).Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat tergantung kepada banyak sedikitnya :

1. Penguapan 2. Sungai yang bermuara ke laut tersebut 3. Curah hujan 4. Pemasukan air dari samudera di sekitarnya. 5. Air yang berasal dari gletser

o Kecerahan (Warna) Air LautPerubahan intensitas cahaya di permukaan laut bervariasi berdasarkan musim. Cahaya matahari dapat menembus lapisan perairan hingga mencapai kedalaman 200 m. Dengan adanya

cahaya tersebut menyebabkan air laut berwarna. Warna air laut bermacam-macam. Hal ini karena beberapa faktor, yaitu: warna biru karena pengaruh warna langit; warna kuning disebabkan karena adanya lumpur yang

berwarna kuning; warna hitam karena adanya lumpur yang berada di dasar laut; warna hijau karena endapan dekat pantai yang memantulkan

warna hijau; warnamerah karena pengaruh warna plankton merah yang

terdapat di laut; warna putih bila laut tersebut ditutupi oleh lapisan es.

o Berdasarkan Bentuknya

Bentukan di dasar laut diantaranya adalah;1) Basin dikenal juga dengan lubuk laut. Lubuk laut merupakan

cekungan di dasar laut yang bentuknya sama dengan danau di daratan. Contoh basin adalah basin banda dan Sulawesi.

2) Palung laut/trench/trough, merupakan dasar laut yang menyerupai lembah yang dalam dan memanjang. Contoh palung adalah palung Mindanau yang dalamnya 11. 165 meter.

3) Ambang Laut, merupakan bentukan di dasar laut seperti bukit memanjang yang memisahkan 2 laut. Contoh ambang laut di Laut Merah yang memisahkan Samudera Hindia dan Laut Merah.

4) Punggung laut merupakan punggungan rangkaian pegunungan di dasar laut dan puncaknya tidak muncul ke permukaan laut, contohnya rangkaian pegunungan mediterania yang tenggelam di Teluk Benggala.

5) Mid Oceanic ridge merupakan punggungan yang terbentuk akibat tenaga tektonik vertikal di tengah samudera sehingga bentuknya memanjang . Contohnya mid oceanic ridge tengah dasar samudera pasifik

6) Lembah dangkal bekas alur sungai (paparan). Zona neritik sekarang pada zaman es merupakan suatu daratan yang

disebut paparan. Contoh paparan di Indonesia adalah Paparan Sunda. Pada Paparan Sunda dulu mengalir sungai-sungai yang ada di utara Pulau Jawa, Kalimantan bagian selatan pantai timur Sumatera.

o Pola arus laut di dunia

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia :A. Di Samudera Pasifik

1) Di sebelah utara khatulistiwa a. Arus Khatulistiwa Utara , merupakan arus panas yang mengalir menuju

ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

b. Arus Kuroshio , arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

c. Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

d. Arus Oyashio, merupakan arus dingin. Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa a. Arus Khatulistiwa Selatan , merupakan arus panas yang mengalir

menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

b. Arus Humboldt atau Arus Peru , merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

c. Arus Australia Timur , merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

d. Arus Angin Barat , merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

B. Di Samudera Atlantik 1) Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Khatulistiwa Utara , merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

b. Arus Teluk Gulfstream , merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas.

c. Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur , merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

d. Arus Labrador , berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa ”gunung es” yang ikut dihanyutkan.

e. Arus Canari , merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa a. Arus Khatulistiwa Selatan , merupakan arus panas yang mengalir

menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

b. Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

c. Arus Benguela , merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

d. Arus Angin Barat , merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.

C. Di Samudera Hindia 1) Di sebelah utara khatulistiwa

a. Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

b. Arus Musim Timur Laut , merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa a. Arus Khatulistiwa Selatan , merupakan arus panas yang mengalir

menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

b. Arus Maskarena dan Arus Agulhas , merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

c. Arus Angin Barat , merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. (iah/berbagai sumber)

BIOSFERBiosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, terutama flora dan fauna, baik yang ada di darat maupun udara.

1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna.

a) Faktor penyebab Cuaca dan iklim Relief / ketinggian tempat Manusia

b) Sarana penyebaran Angin

misalnya biji-bijian yang terbawa oleh hempasan angin

Aliran airmisalnya tumbuhan atau biji-bijian yang terbawa oleh    aliran sungai

Lahanmisalnya adanya gerakan spesies di daratan.

Manusiamisalnya flora dan fauna yang dipindah oleh manusia

c) Hambatan

GeografisKondisi geografi yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna terutama adalah bentang alam yang berupa samudra, padang pasir,  sungai dan pegunungan.

BiologisFaktor yang menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna secara biologis antara lain habitat yang tidak sesuai dan tidak cocok lagi untuk kelangsungan hidup, tidak adanya persediaan makanan atau predator.

Tanah ( Edafik)Kondisi tanah yang dapat menjadi penghambat penyebaran flora dan fauna antara lain, ketersediaan unsur hara, udara dan air.

2. Persebaran Fauna di permukaan bumiDaerab-daerah biogeografi di dunia dengan beberapa organisme yang khas1) Kawasan Australia

Australia Irian, Selandia Baru, dan kepulauan di Samudera Pasifik.Misalnya: Semua Monotremata, Marsupialia (mammalia tidak berplasenta/mammalia berkantung), Rodentia, Kelelawar, burung Kaswari, burung Cenderawasih, jenis-jenis burung Kakaktua, ikan Paru-paru Australia dan burung Kiwi.

2) Kawaasan OrientalDaerah Asia bagian selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalirnantan, Sulawesi, dan Filipina.Misalnya: Siamang, Orang utan, Gajah, Badak, burung Merak.

3) EthiopiaAfrika, Madagaskar dan pulau-pulau sekitar AfrikaMisalnya: Gajah Afrika, Gorilla, Simpanse, Badak Afrika, Singa, Kuda Nil, Zebra, Jerapah, Burung Onta.

4) NeotropikAmerika Selatan dan Tengah, Meksiko dan Hindia Barat. Misalnya: Armadillo, kelelawar Vampire, burung Kolibri.

5) NeartikAmerika Utara dari dataran tinggi Meksiko sampai kawasan kutub utara dan Greenland. Misalnya: Kambing gunung, Karibon, tikus air (Beaves).

6) PaleartikEurasia sebelah selatan ke Himalaya, Afghanistan, Iran dan Afrika bagian utara dari gurun Sahara. Misalnya: Landak, Babi hutan dan Rusa kecil.

3. PENYEBARAN HEWAN DI INDONESIA

Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 daerah biogeografi besar, yaitu antara daerah biogeografi Oriental dan daerah biogeografi Australian. Didasarkan kepada sejarah asal wilayah Nusantara beberapa pakar membagi wilayah Indonesia menjadi beberapa kawasan. Kawasan-kawasan tersebut

adalah:

1. Kawasan Indonesia Barat: meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan. Hewan-hewannya menyerupai hewan daerah oriental, misalnya: Gajah, harimau, orang utan, dan lain-lain.

2. Kawasan Indonesia Timur: meliputi Irian Jaya dan sekitarnya.Hewan-hewannya menyerupai hewan di daerah Australia.

3. Kawasan Wallacea: meliputi wilayah Pulau Sulawesi, KepulauanMaluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan Timor. Memiliki hewan-hewankhas (terutama di Pulau Sulawesi) tidak sama dengan hewan orientaldan hewan Australia, misal: Anoa, burung Mako, kera hitam.

4. PENYEBARAN FLORA DI INDONESIA

a) Wilayah Flora Sumatra-KalimantanTersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)

b) Wilayah Flora Jawa-bali Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)

c) Wilayah Flora Kepulauan Wallacea Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumuh adalah pohon Sagu

d) Wilayah Flora Papua

Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Uacalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.

5. Bioma Bioma G urun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :e. Curah hujan sangat rendah, 250 mm/tahun dengan intensitas panas

matahari sangat tinggi. Suhu siang hari tinggi (bisa mencapai 45°C) sedangkan malam hari

suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.

Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak

cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase

Flora yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Fauna yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

Bioma S abana Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar, biasanya pohon palem dan akasia. Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.

Ciri-ciri sabana antara lain : Bersuhu panas sepanjang tahun Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya

sabana Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke

daerah yang intensitas hujannya makin rendah Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah

yang intensitas hujannya makin tinggi.

Jenis fauna yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya : Kuda, zebra, harimau dan hyena.

Bioma S tepa

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.

Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dansistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.

Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah : akasia dan semak belukarFauna : Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain : rusa, kerbau, kangguru, harimau, singa

Bioma Hutan Hujan Basah

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :

1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun2. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang

lainnya tergantung letak geografisnya3. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.4. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar hingga membentuk tudung (kanopi)

serta selalu hijau sepanjang tahun5. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak

mampu menembus dasar hutan.

6. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)

7. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar;suhu sepanjang hari sekitar 25°C.Flora : Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Fauna : kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

Bioma H utan G ugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma ini terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok

pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu

dingin.4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu

rapat/renggang5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi

Beberapa jenis flora utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga. Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar dan pendek. fauna antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak), dan panda.

Bioma T aiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropic misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di bumi.

Ciri-ciri bioma taiga :1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan

musim kemarau yang panas dan sangat singkat2. Selama musim dingin, suhunya rendah. Air tanah berubah menjadi es dan

mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua

atau tiga jenis tumbuhan.

Flora : Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniperdan spruce.

Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit fauna yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.

Bioma T undra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET). Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin seperti tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut.

Ciri-ciri bioma tundra :1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang

panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.

3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan)

Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra). Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.

Antroposfer

Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral di antara sfera-ftera.

1. Sumber Data Kependudukan

Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah, propinsi, atau negara dapat di lakukan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau pencatatan atau survei.a. Sensus penduduk

Sensus melliputi pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk pada suatu periode terrentu.Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada pada wilayah sensus.Sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut

b. RegisterRegistrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.

c. SurveiSurvei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan di seluruh wilayah negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayah negara tersebut.

2. Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan

RUMUS : SR = ∑ Penduduk laki-laki --------------------------- × 100 ∑ penduduk perempuan

sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :

a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahunb. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahunc. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun

Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :

Dependency ratio = Juml usia (0 - <14th) + (>65 th)------------------------------------- × 100 Jumlah usia (15 – 64 th)

Contoh   : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.

Jawab     : Dependency ratio = 250.000 + 50.000 ------------------------ ×100 1.700.000

= 17,64 (dibulatkan =18)

Jadi DR 18 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 18 orang yang non produktif.

3. Menghitung tingkat kelahiran penduduk

Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas

1) ANGKA KELAHIRAN KASAR Perbandingan antara jumlah kelahiran selama satu tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tiap 1.000 penduduk.1. diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi2. antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang3. Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah

RUMUS :

Contoh : Jumlah kelahiran di kota metro pada tahun 2000 sebanyak 198.425 bayi, sedangkan penduduk pada pertengahan tahun 2000 sebanyak 9.742.000 jiwa. Angka kelahiran kasar penduduk Kota

metroadalah?

Jadi, angka kelahiran kasar kota metro adalah 20 jiwa tiap 1000 penduduk.

2) ANGKA KELAHIRAN MENURUT KELOMPOK UMUR Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompo umur tertentu.

RUMUS :

Bx = jumlah kelahiran dalam kelompok umur xPfx = banyaknya wanita dalam kelompok umur x

3) ANGKA KELAHIRAN TOTAL

Rumus : TRF = 5 ∑ASFRTTRF= angka kelahiran total∑ASFRT = jumlah total kelahiran menurut kelompok umur 15=49

4) RASIO FERTILITAS UMUM Banyaknya kelahiran tiap 1000 penduduk wanita yang berumur 15-44 tahun atau 15-49 tahun.

B = Jumlah kelahiran dalam 1 tahunPf15-44 atau Pf15-49 = Banyaknya penduduk wanita berumur 15-44 atau 15-49 tahun pada pertengahan tahun

Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitasa. Nikah usia mudab. Pergaulan bebasc. Derasnya arus informasid. Lemahnya imane. Kurangnya kesadaran ber-KB

Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitasa. menunda nikahb. Pantang nikahc. Penyakitd. KB

4. Menghitung tingkat kematian penduduk

Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggib. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedangc. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah

Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas

a. Perangb. Penyakitc. Kriminalitasd. Bunuh dirie. Bencana alam

Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitasa. Perdamaianb. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteranc. Imunisasid. Kebersihane. Makanan bergizi

Rumus =

CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar) D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstan 1000

Contoh : Dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa.

Angka Kelahiran Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.

2) Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayahd. Pertumbuhan Penduduk alami

Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase

Pertumbuhan Penduduk = L – M

e. Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan  migrasi keluar.

Pertumbuhan Penduduk Total = Po + ( L – M ) + ( I – E )

f. Proyeksi pendudukProyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.

Rumus : Pn = Po(1+r)n

Contoh       : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.Jawab         :Pn=2.000.000(1+2%)2

Pn=2.000.000(1+0,02) 2

Pn=2.000.000(1,02) 2

Pn=2.000.000(1,04 )

Pn=2.080.000

g. Waktu Lipat Duawaktu lipat dua (DT) adalah waktu yg diperlukan suatu negara agar penduduknya menjadi 2 kali lipat.

DT =70 ∕ r r= angka pertumbuhan penduduk

5. kependudukan di Indonesia.

1) Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.a. Pertumbuhannya tinggib. Persebarannya tidak meratac. Komposisinya sebagian usia mudad. Kualitasnya rendah

2) Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesiaa. KBb. Transmigrasic. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan

6. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern

Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negaraMisalnya          : transmigrasi, urbanisasi, evakuasiMigrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negaraMisalnya          : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi

7. Menghitung kepadatan penduduk :

1. Kepadatan penduduk aritmatikKepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan seluruh luas wilayah. Oleh karena itu kepadatan penduduk ini dikatakan sangat kasar, baik tempat yang dapat dihuni maupun tidak dapat dihuni disamakan/dihitung.Kepadatan penduduk ini diperoleh dengan rumus :

Kepadatan penduduk aritmatik = jumlah penduduk (jiwa) Luas wilayah (km2)

2. Kepadatan penduduk agrarisKepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai aktivitas penduduk di sector pertanian dengan luas lahan yang dapat diolah untuk pertanian. Kepadatan penduduk jenis ini biasanya diperuntukkan dalam kepentingan teknis yaitu untuk mengetahui rata-rata tanah yang miliki petani. Contoh pemanfaatan penghitungan kepadatan ini untuk mengetahui kesejahteraan petani.Kepadatan penduduk ini diperoleh dengan rumus :

Kepadatan penduduk agraris = jumlah penduduk di sector pertanian (jiwa) Luas lahan pertanian yang dapat diolah (km2)

8. Migrasi

Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.

Macam-macam Bentuk Piramida Penduduk

Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif).

a. Piramida Penduduk Muda (Expansive)Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda.

Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, India, Mesir, Nigeria, Brazil.

Ciri-ciri:

a. Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur mudab. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penduduk daerah tersebut

sedang mengalami pertumbuhan.c. Tingakat kelahiran dan kematian masih cukup tinggi.d. Pertumbuhan  penduduknya tinggi

b. Piramida Penduduk Stasioner

Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.Ciri-ciri:

A. Jumlah penduduk dalam keadaan stasionerB. Jumlah kelahiran dan kematian seimbang.C. Jumlah penduduk relatif tetapD. Pertumbuhan penduduk rendahE. Penduduk muda hampir sebanding dengan penduduk tua

c. Piramida Penduduk Tua (Constructive)menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

Ciri-ciri:

A. Jumlah penduduk terus berkurangB. Angka kelahiran lebih kecil dari angka kematianC. Sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia tuaD. Pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama

sekali

Kompetensi 4

Mendeskripsikan Sumber Daya Alam serta Kaitannya dengan Kehidupan Manusia

Sumber Daya Alam atau sering disebut Natural Resource adalah Segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia.

A. Klasifikasi Sumber Daya Alam

a. Berdasarkan kemungkinan pemulihannya

4. Renewable Resource /dapat diperbaharuhiAdalah sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dengan cara yang relatif mudah dan waktunya relatif cepat, misal hasil pertania, perkebunan, kesuburan tanah dll.

5. Unrenewable Resource/tidak dapat diperbaharuhiAdalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharuhi setelah habis dipergunakan atau pemulihannya memakan waktu yang sangat lama jutaan tahun, misal  minyak bumi, batu bara dan berbagai jenis tambang mineral yang lain.

b. Berdasarkan sifatnya

1. Sumber Daya Alam  FisikAdalah sumber daya alam yang berupa benda, misal barang tambang, air, tanah dll

2. Sumber Daya Alam HayatiSumber daya alam yangnberupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.

c. Berdasarkan kecepatan habisnya

1. Sumber daya alam yang cepat habisSumber daya alam yang cepat sekali  habis, karena nilai

konsumtifnya tinggi, sehingga banyak pemakainya. Misal ; minyak bumi, gas alam dan bahan bakar lainnya konsumsinya tinggi.

2. Sumber Daya Alam yang tidak cepat habisSumber daya alam yang nilai nya tidak akan pernah habis, dan

biasanya nilai konsumtifnya rendah, misal emas, intan mutiara dll

3. Sumber Daya Alam yang tidak akan habisSumber daya alam yang tidak akan habis karena ada pembaharuan

secara alami, misal ; sinar matahari, udara/oksigen.

d. Berdasarkan Lokasinya

1. Sumber Daya Alam TerestrialAdalah sumber daya alam yang berada di daratan, misalnya bahan galian, tanah, hutan dll

2. Sumber Daya Alam AkuatikAdalah sumber daya alam yang berda di lautan, misalnya ikan, rumput laut, garam, energi gelombang dll.

e. Berdasarkan UU No 11 tahun 1976 Tentang pertambangan

1. SDA Golongan A / StrategisAdalah golongan bahan galian yang strategis untuk pertahanan dan kemanan atau untuk menjamin perekonomian negara, misal minyak bumi, batu bara, nikel, mangaan dll.

2. SDA Golongan B/ VitalAdalah golongan SDA yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak , misal emas, perak, magnesium dll

3. SDA Golongan CAdalah golongan SDA yang termasuk batuan industri , misal  batu, gamping, pasir dll.

B. Persebaran Sumber Daya Alam

NO NAMA TEMPAT

1 Hutan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra

2 Minyak bumi Cupu, Cirebon,Plaju, Palembang ,Sorong,Kalimantan

3 Gas Alam ( LNG ) Arun

4 Batu-Bara Ombilin,Kalimantan, Aceh,  Bukit Asam,Jambi,Riau,

5 Emas Perak Tembaga Pura, batu Hijau, Tasikmalaya,Bengkulu, Jampang ( Jabar )

6 Nikel Danau Matana, Towuti, Kolaka

7 Timah

8 Bauksit P. Bintan

9 Marmer Trenggalek, Bayat

10 Tembaga Tembaga Pura, Tirtomoyo Wonogiri, Muara Sipeng( Sulawesi )

11 Mangaan KliripanP. Doi ( Halmahera) Karang Tunggal ( Tasikmalaya)

12 Intan Martapura

13 Platina/Emas Putih Peg. Verbeek

14 Fosfat Cirebon, gunung Ijen,Banyumas

15 Mika Kep. Banggai

C. Pemanfaatan Sumber Daya AlamAkhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:a. Pertambahan penduduk yang cepatb. Perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains

dan teknologi.

Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.

a. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.

b. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasisumber daya alam.

c. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.

d. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanyapertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.

b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjaminpertumbuhan sumber daya alam hayati.

c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnyadengan daur ulang.

Pemanfaatan Sumber daya alam hayati :

1) Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:

Bahan makanan : padi, jagung,gandum,tebu Bahan bangungan : kayu jati, kayu mahoni Bahan bakar (biosolar) : kelapa sawit Obat : jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa Pupuk kompos.

2) Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

3) Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

Pemanfaatan Sumber daya alam nonhayati :

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

1. Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah

dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.

2. AnginPada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

3. TanahTanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.

4. Hasil tambangSumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:

a. Minyak Bumi Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang; Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor; Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak; Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel; LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas; Oli ialah bahan untuk pelumas mesin; Vaselin ialah salep untuk bahan obat; Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

b. Batu Baradimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

c. Biji BesiUntuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain

d. Tembaga

merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.

e. BauksitSebagai bahan dasar pembuatan alumunium.

f. Emas dan Perakuntuk perhiasan

g. MarmerUntuk bahan bangunan rumah atau gedung

h. BelerangUntuk bahan obat penyakit kulit dan korek api

i. YodiumUntuk obat dan peramu garam dapur beryodium

j. NikelUntuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

k. Gas AlamUntuk bahan bakar kompor gas

l. MangaanUntuk pembuatan pembuatan besi baja

m. GrafitBermanfaat untuk membuat pensil

Kompetensi 5

Mendeskripsikan Pemanfaatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Pengertian Lingkungan HidupMenurut Otto Sumarwoto (1989) Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan tempat tinggal kita merupakan contoh yang paling mudah kita amati. Di dalamnya antara lain ada burung, kucing, ayam, kupu-kupu bahkan cacing atau belatung terdapat di sekitar kita bukan?Secara umum lingkungan hidup dapat di bagi 2, yaitu sebagai berikut:a) Lingkungan Biotik 

Lingkungan biotik (lingkungan organik) merupakan komponen makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri atas mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan, dan manusia. Secara khusus, lingkungan biotik diklasifikasikan menjadi:1) Produsen, dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber bahan

makanan bagi makhluk hidup lainnya;2) Konsumen, yaitu hewan serta manusia; dan3) Pengurai, yang merupakan mikroorganisme yang merombak dan

menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam kelompok pengurai adalah jamur, bakteri, dan cacing tanah.

b) Lingkungan AbiotikLingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup, antara lain adalah batuan, tanah, mineral dan sinar matahari, lingkungan ini disebut juga lingkungan anorganik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati (unsur anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik.

Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan menganalisis hubungan timbal balik (interaksi dan interelasi) antara manusia dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu lingkungan alam (lingkungan fisik), sosial, dan budaya.1) Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang

meliputi kondisi iklim, tanah, fisiografi, dan batuan.2) Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan

karakternya, baik sebagai individu atau pribadi maupun makhluk sosial.

3) Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial. 

2. Manfaat Lingkungan bagi KehidupanSecara umum beberapa manfaat unsur lingkungan hidup bagi manusia antara lain sebagai berikut:

Ruang muka bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas sehari-hari. Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti

lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya. Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan

hewan. Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan

bagi manusia. Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses

penguraian sisa-sisa jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi penumpukan bangkai makhluk hidup, tetapi hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelang sungan kehidupan manusia sangat bergantung dari unsur-unsur lingkungan lainnya. Manusia hanyalah salah satu dari komponen lingkungan tersebut. Jika manusia menginginkan kelangsungan kehidupannya, manusia hendaknya sadar benar bahwa kelestarian komponen-komponen lingkungan hidupnya harus senantiasa terjaga dari kehancuran bahkan kepunahan.

3. Kerusakan LingkunganKerusakan lingkungan hidup merupakan fenomena dan gejala sosial yang saat ini sering kali dijumpai pada berbagai wilayah, baik di wilayah daratan, perairan, maupun kerusakan atmosfer. Adapun masalah lingkungan yang terjadi di seluruh negara di dunia, baik di negara maju maupun berkembang adalah pencemaran. Beberapa contoh pencemaran yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut :a. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi sebagai akibat pembuangan sampah limbah rumah tangga, limbah pabrik, sisa oli dari bengkel kendaraan, dan pemakaian pupuk kimia secara berlebihan. Akibat tindakan tersebut maka tanah akan teracuni dan kehilangan tingkat kesuburannya.

b. Pencemaran Air Pencemaran air banyak terjadi di daerah-daerah sekitar kawasan industri. Sebagaimana Anda ketahui bahwa limbah cair yang berasal dari pabrik, seperti industri tekstil banyak sekali mengandung unsur-unsur logam berat, seperti mercuri dan timbal. Pencemaran sungai ini tentunya dapat mengganggu kestabilan lingkungan perairan sehingga makhluk hidup yang ada di sekitar sungai akan mati teracuni.

c. Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat terjadi karena asap yang berasal dari pabrik maupun kendaraan bermotor yang banyak mengandung gas karbonmonoksida, karbondioksida, nitrat, cianida, dan sulfat. Selain itu, pencemaran udara juga berasal dari kebakaran hutan dalam wilayah yang lebih luas, seperti pernah terjadi di Kalimantan. Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang memiliki derajat tingkat keasaman ( pH ) lebih kecil dari 5,6. Air hujan menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfurdioksida dan oksidanitrogen.Hujan asam mengakibatkan kerugian pada bangunan, ekosistem danau, hutan, serta tanaman pertanian. Hujan asam ini akan terjadi di mana saja, terutama pada daerah kawasan industri.

d. Kerusakan Hutan Akibat Penebangan Secara Liar dan Tidak TerkendaliBeberapa akibat yang ditimbulkan karena penggundulan hutan, antara lain sebagai berikut.1) Kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada musim

hujan.Pada waktu terjadi hujan dengan intensitas besar, persentase air hujan yang berinfiltrasi kecil sehingga cadangan air tanah sangat sedikit, sedangkan sebagian besarnya bergerak sebagai air larian permukaan (surface runoff). Gejala ini mengakibatkan banjir bandang. Hal yang kontras terjadi pada musim kemarau dimana curah hujan sangat sedikit. Pada saat ini, kekeringan dapat terjadi di setiap wilayah.

2) Suhu udara terasa makin panasMeningkatnya suhu udara sangat terkait dengan makin gundulnya hutan, serta peningkatan kadar emisi karbondioksida dari kendaraan bermotor dan industri. Kadar emisi karbondioksida di atmosfer yang semakin banyak dan sulit dinetralkan, menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect), yaitu sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi tidak dapat dipantulkan ke angkasa karena tertahan pada lapisan CO2. Keadaan demikian mengakibatkan suhu permukaan bumi semakin bertambah panas.

3) Terjadinya longsor.Terjadinya tanah longsor sangat terkait dengan aktivitas penebangan hutan yang makin merajalela di daerah yang bersangkutan. Banjir dan longsor merupakan dua peristiwa yang erat kaitannya dengan hujan dan gundulnya kawasan hutan.

4) Menumpuknya Sampah 

Penumpukan sampah terjadi tidak hanya karena semakin padat nya penduduk, tetapi sebagai akibat sulitnya membangun Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA). Penumpukan sampah ini jelas menimbulkan berbagai permasalahan, seperti menebarnya bau busuk, lalat, dan timbulnya berbagai penyakit. 

Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem.Berikut adalah contoh interaksi unsur-unsur lingkungan.

1. Pengaruh komponen fisik terhadap komponen biologi,contohnya:a) Kondisi iklim memengaruhi persebaran vegetasi,b) Hasil karya manusia sebagai lingkungan budaya dipengaruhi oleh

lingkungan fisik, contoh membuat terasering pada lahan-lahan miring, menanami tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah.

2. Pengaruh komponen biologi terhadap komponen fisik,contohnya: keberadaan cacing dalam tanah membuat kondisi tanah menjadi gembur dan subur,

3. Pengaruh sumber daya manusia terhadap komponen fisik dan biologi, contohnya: manusia melakukan berbagai konservasi tanah dan air, manusia mengupayakan kelestarian flora dan fauna.

Selain contoh interaksi unsur-unsur lingkungan seperti di atas, contoh yang lain adalah unsur-unsur kehidupan yang ada di hutan. Ekosistem hutan merupakan sistem trofik yang pengaruhnya sangat besar bagi kehidupan manusia di mana pun berada. Interaksi unsur-unsur lingkungan dalam hutan berjalan seimbang dan serasi.

Pelestarian Lingkungan Hidup.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.  Beberapa contoh bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup pada wilayah daratan, antara lain sebagai berikut.a) Reboisasi, Yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada

daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.b) Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah

yang kritis dan tidak produktif.c) Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai

dengan karakteristik dan peruntukan lahan.d) Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan

senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang

pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.

e) Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerah-daerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.

f) Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang-gilir, agar unsur-unsur hara dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.

g) Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.

Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai berikut.

1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.

2. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.

3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak pada wilayah laut.

4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan industri yang memerlukan air.

5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik atau industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.

7. Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang menggunakan alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat merugikan.

8. Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti yang telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan Taman Laut Kepulauan Seribu.

Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup

Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia Indonesia, baik secara material maupun spiritual. Kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang tidak dapat dihentikan guna meningkatkan kesejahteraan manusia.Pada dasarnya Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup adalah suatu upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya alam ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup masa kini dan generasi masa depan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan,

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan tersebut memberikan gambaran bahwa minimal terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan yaitu:

1. Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana;2. Pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan3. Peningkatan kualitas hidup generasi.

Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain: a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia

dan lingkungan hidup;b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang

memiliki sikap dan tindakan yang melindungi lingkungan hidup;c. Terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan

datang;d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;f. Terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan,

seperti pencemaran tanah, air, dan udara.

KOMPETENSI 6

Menerapkan Keterampilan Dasar Peta/Pemetaan dalam Memahami Fenomena Geosfer

PETAA. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

B. Jenis Peta berdasarkan isinyaBerikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan isinya. Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik).

1. Peta UmumPeta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya.

Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi.a. Peta Topografi

peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.

Kelebihan peta topografi:• Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.• Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

Beberapa ketentuan pada peta topografi:1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya

menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai.

2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah.

3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000

b. Peta ChorografiPeta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih.Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna.

2. Peta Khusus atau Tematik

Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.Contoh peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur penerbangan atau pelayaran).

C. Jenis peta berdasarkan skalanyaSkala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan).

Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100

sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).

2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.

3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000 . Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku.

4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih . Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

D. Jenis peta berdasarkan tujuannyaPeta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan:1. Peta Pendidikan (Educational Map).

Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.2. Peta Ilmu Pengetahuan.

Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.3. Peta Informasi Umum (General Information Map).

Contohnya: peta pusat perbelanjaan.4. Peta Turis (Tourism Map).

Contohnya: peta museum, peta rute bus5. Peta Navigasi.

Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.6. Peta Aplikasi (Technical Application Map).

Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.

7. Peta Perencanaan (Planning Map).Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.

E. Fungsi PetaPeta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah mengunjungi tempat tersebut.Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan

bumi.3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,

negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi

daerah yang akan diteliti.5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-

fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

F. Komponen-komponen/Kelengkapan Peta

1. Judul PetaJudul peta merupakan  nama suatu daerah yang digambar. Judul mencerminkan isi dan tipe peta . Penulisan judul peta hendaknya menggunakan huruf cetak tegak, semua menggunakan huruf besar dan simetris

2. Skala PetaSkala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi

3. Arah Mata Angin / Orientasi / Petunjuk ArahPetunjuk arah  adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur,selatan atau arah daerah yang digambar

4. Simbol PetaSimbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya. Macam-macam simbol peta berdasarkan bentuknya.:1) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional,

seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.

2) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb.

3) Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan.

4) Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.5) Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu

harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.

6) Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.

5. Warna PetaPada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi. Penggunaan warna pada peta harus sesuai maksud/tujuan si pembuat peta dan kebiasaan umum.Contoh: - laut, danau digunakan warna biru.- temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.- curah hujan digunakan warna biru atau hijau.- dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari

permukaan laut digunakan warna hijau.- daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter)

digunakan warna coklat tua.Warna berdasarkan sifatnya, ada dua macam yaitu warna bersifat kualitatifdan bersifat kuantitatif.

6. Tipe Huruf (Lettering)Penggambar uruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol menggunakan huruf-huruf standar sebagai berikut.

7. Gratikul (Posisi Geografis)Posisi gografis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah

8. Inset Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta, sehubungan dengan terbatasnya media gambar.

9. Garis TepiGaris tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta.

10. Legenda

Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar peta mudah dimengerti oleh pembaca.

11. Sumber dan Tahun PembuatanSumber dan tahun pembuatan peta merupakan sumber data yang perlu dicantumkan untuk kebenaran peta yang dibuat.

G. Tata Cara Penulisan pada PetaUntuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:

a) Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat.Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf mirin

b) Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil

c) Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:a. di bawah simbol kota.b. di atas simbol kota.c. di sebelah kanan simbol kota.d. di sebelah kiri simbol kota

H. Memperbesar dan Memperkecil PetaSetelah Anda memahami langkah-langkah dalam membuat peta, macam-macam symbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta.

A. Memperbesar PetaUntuk memperbesar peta yang bisa Anda lakukan yaitu, Memperbesar grid (sistem kotak-kotak)

Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah:1) Buat grid pada peta yang akan diperbesar.2) Buat grid yang lebih besar pada kertas yang akan digunakan untuk

menggambar peta baru, pembesarannya sesuai dengan rencana pembesaran.

3) Memindahkan garis peta sesuai dengan peta dasar ke peta baru.4) Mengubah skala, sesuai dengan rencana pembesaran.Contoh: Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000.

FotocopyCara lain memperbesar peta dengan cara memfotocopy peta tersebut. Bila Anda ingin memperbesar peta gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta.Dengan fotocopy, untuk peta yang menggunakan skala garis tidak masalah dan tidak perlu skala peta. Tetapi bila Anda memfotocopy peta

yang menggunakan skala angka, Anda harus mengubah skala peta itu menjadi skala garis sebelum difotocopy.Contoh: mengubah skala angka ke skala garis

Menggunakan alat pantographSelain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar peta Anda dapat menggunakan alat pantograf. Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan memperkecil peta.

B. Memperkecil PetaBila Anda ingin memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar peta yaitu:a. memperkecil grid,b. memfotocopy peta dengan mesin fotocopy yang dapat memperkecil

peta,c. menggunakan pantograph

I. PROYEKSI PETA1. Menurut Jenis Bidang Proyeksi

Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :

a. Proyeksi bidang datar / Azimuthal / ZenithalProyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan

daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:

1. Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.

2. Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.

3. Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.

b. Proyeksi Kerucut

Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Proyeksi kerucut normal atau standarJika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).

2. Proyeksi Kerucut TransversalJika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.

3. Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

c. Proyeksi Silinder

Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

1. Dapat menggambarkan daerah yang luas.2. Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.3. Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.4. Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.

Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

2. Menurut Kedudukan Bidang Proyeksi

Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :1. Proyeksi normal2. Proyeksi miring

3. Proyeksi transversal

INDUSTRI

A. Definisi dan pengertian industryIndustri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

B. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku

1. Industri ekstraktifIndustri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.

2. Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.

3. Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

C. Golongan/macam industri berdasarkan besar kecil modal.

Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.

Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannyaBerdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986,

Industri ContohKimia Dasar Semen, obat-obatan, ketas, pupuk, dll

Mesin dan Logam Dasar

Industri, Pesawat Terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll

Industri KecilRoti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak

goreng curah, dllAneka Industri Industri pakaian, makanan dan minuman, dll

E. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja Industri rumah tangga.

Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.

Industri kecilAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.

Industri sedang atau industri menengahAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

Industri besarAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi

1) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.

2) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry), Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.

3) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry), Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan

1) Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu

Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

2) Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.

Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.

3) Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kompetensi 7

Mendeskripsikan Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis sebagai Media Informasi Fenomena Geosfer

PENGINDERAAN JAUH

A. Pengertian Penginderaan Jauh

Menurut Lillesand dan Kiefer (1979)Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji.

Menurut Colwell (1984)Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.

Menurut Curran (1985)Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Menurut American Society of Photogrammetry (1983)Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.

Menurut Avery (1985)Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.

Menurut Lindgren (1985)Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.

Dari beberapa batasan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauhmerupakan upaya memperoleh informasi tentang objek dengan menggunakan alat yangdisebut “sensor” (alat peraba), tanpa kontak langsung dengan objek.

B. Alat Penginderaan Jauh

Untuk melakukan penginderaan jarak jauh diperlukan alat sensor, alat pengolah data dan alat-alat lainnya sebagai pendukung. Oleh karena sensor tidak ditempatkan pada objek, maka perlu adanya wahana atau alat sebagai tempat untuk meletakkan sensor. Wahana tersebut dapat berupa balon udara, pesawat terbang, satelit atau wahana lainnya. Antara sensor,wahana, dan citra diharapkan selalu berkaitan, karena hal itu akan menentukan skala citra yangdihasilkan

Berdasarkan proses perekamannya sensor dapat dibedakan atas:

1. Sensor Fotografi

Proses perekamannya berlangsung seperti pada kamera foto biasa, atau yang kita kenal yaitu melalui proses kimiawi. Tenaga elektromagnetik yang diterima kemudian direkam pada emulsi film dan setelah diproses akan menghasilkan foto. Ini berarti, di samping sebagai tenaga, film juga berfungsi sebagai perekam, yang hasil akhirnya berupa foto udara, jika perekamannya dilakukan dari udara, baik melalui pesawat udara atau wahana lainnya. Tapi jika perekamannya dilakukan dari antariksa maka hasil akhirnya disebut foto satelit atau foto orbital.

Menurut Lillesand dan Kiefer, ada beberapa keuntungan menggunakan sensorfotografi, yaitu:a. Caranya sederhana seperti proses pemotretan biasa.b. Biayanya tidak terlalu mahal.c. Resolusi spasialnya baik.

2. Sensor Elektronik

Sensor elekronik berupa alat yang bekerja secara elektrik dengan pemrosesan menggunakan komputer. Hasil akhirnya berupa data visual atau data digital/numerik. Proses perekamannya untuk menghasilkan citra dilakukan dengan memotret data visual dari layar atau dengan menggunakan film perekam khusus. Hasil akhirnya berupa foto dengan film sebagai alat perekamannya dan tidak disebut foto udara tetapi citra. Agar informasi-informasi dalam berbagai bentuk tadi dapat diterima oleh sensor, maka harus ada tenaga yang membawanya antara lain matahari.Informasi yang diterima oleh sensor dapat berupa:1. Distribusi daya (forse).2. Distribusi gelombang bunyi.3. Distribusi tenaga elektromagnetik.

Informasi tersebut berupa data tentang objek yang diindera dan dikenali dari hasil rekaman berdasarkan karakteristiknya dalam bentuk cahaya, gelombang bunyi, dan tenaga elektromagnetik.

Contoh: Salju dan batu kapur akan memantulkan sinar yang banyak (menyerap sinar sedikit) dan air akan memantulkan sinar sedikit (menyerap sinar banyak).

Informasi tersebut merupakan hasil interaksi antara tenaga dan objek.

Interaksi antara tenaga dan objek direkam oleh sensor, yang berupa alat-alat sebagaiberikut:• Gravimeter : mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.• Magnetometer : mengumpulkan data yang berupa variasi daya magnet.• Sonar : mengumpulkan data tentang distribusi gelombang dalam air.• Mikrofon : mengumpulkan/menangkap gelombang bunyi di udara.• Kamera : mengumpulkan data variasi distribusi tenaga elektromagnetik yang berupa sinar.

Seperti telah disebutkan bahwa salah satu tenaga yang dimanfaatkan dalam penginderaan jauh antara lain berasal dari matahari dalam bentuk tenaga elektromagnetik.Matahari merupakan sumber utama tenaga elektromagnetik ini. Di samping matahari sebagai sumber tenaga alamiah, ada juga sumber tenaga lain, yakni sumber tenaga buatan.

C. Sistem Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga matahari dinamakan penginderaanjauh sistem pasif.

Penginderaan jauh sistem pasif menggunakan pancaran cahaya, hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah. Penginderaan jauh sistem pasif

yang menggunakan tenaga pancaran tenaga thermal, dapat beroperasi pada siang maupun malam hari.

Citra mudah pengenalannya pada saat perbedaan suhu antara tiap objek cukup besar.Kelemahan penginderaan jauh sistem ini adalah resolusi spasialnya semakin kasar karenapanjang gelombangnya semakin besar.Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan disebut penginderaan jauh sistem aktif. Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan dipancarkan dari sensor yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor tersebut untuk direkam. Pada umumnya sistem ini menggunakan gelombang mikro, tapi dapat juga menggunakan spektrum tampak, dengan sumber tenaga buatan berupa laser.

Penginderaan jauh yang menggunakan Matahari sebagai tenaga alamiahdisebut penginderaan jauh sistem pasif, sedangkan yang menggunakan sumbertenaga lain (buatan) disebut penginderaan jauh sistem aktif.

Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh sistem pasif dan sistem aktif untuksampai di alat sensor dipengaruhi oleh atmosfer.

Atmosfer mempengaruhi tenaga elektromagnetik yaitu bersifat selektif terhadap panjang gelombang, karena itu timbul istilah “Jendela atmosfer”, yaitu bagian spectrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Adapun jendela atmosfer yang sering digunakan dalam penginderaan jauh ialah spektrum tampak yang memiliki panjang gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer. Jadi, spektrum elektromagnetik merupakan spektrum yang sangat luas, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan dalam penginderaan jauh, itulah sebabnya atmosfer disebut bersifat selektif terhadap panjang gelombang. Hal ini karena sebagian gelombang elektromagnetik mengalami hambatan, yang disebabkan oleh butirbutir yang ada di atmosfer seperti debu, uap air dan gas. Proses penghambatannya terjadi dalam bentuk serapan, pantulan dan hamburan

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk sampai kepermukaan bumi adalah:

1) Waktu (jam atau musim)Faktor waktu berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi matahari untuk sampai ke bumi. Misalnya pada siang hari jumlah tenaga yang diterima lebih banyak dibandingkan dengan pagi.

2) Lokasi

Lokasi ini erat kaitannya dengan posisinya terhadap lintang geografi dan posisinya terhadap permukaan laut. Misalnya di daerah khatulistiwa jumlah tenaga yang diterima lebih banyak dari pada daerah lintang tinggi.

3) Kondisi cuacaKondisi cuaca mempengaruhi adanya hambatan di atmosfer. Misalnya saat cuaca berawan jumlah tenaga yang diterima lebih sedikit dari pada saat cuaca cerah

SIG

A. Pengertian SIG

Ahli Definisi

Aronaff, 1989

sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

Barrough, 1986

alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

Marble et al, 1983

sistem penanganan data keruangan.

Berry, 1988sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.

Calkin dan Tomlison,

1984sistem komputerisasi data yang penting.

Linden, 1987untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi

B. Sumber Informasi Geografi

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain, yaitu:

Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman. Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun

secara berurut dan teratur. Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji. Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan cirri Khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain

C. Komponen-komponen dalam SIG

Anda telah mengetahui dari mana sumber informasi geografi diperoleh. Sekarang Anda akan mempelajari apa saja komponen-komponen dalam SIG. SIG merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang

terdapat dalam SIG yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia.

1) Perangkat keras (Hardware)Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya).Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

A. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.

B. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan,contoh: CPU, tape drive, disk drive.

C. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses SIG,contoh: VDU, plotter, printer.

2) Perangkat lunak (software)Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta/ gambar). Data ini juga dapat diubah untuk menjaga agar data tetap aktual (sesuai dengan keadaan sebenarnya).

3) Intelegensi manusia (brainware)Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun juga manusia merupakan subjek (pelaku) yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat

 Unuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:

1) Data Spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. 

2) Data Non-Spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis

D. Cara Mengelola Informasi GeografiAnda telah memahami komponen-komponen dalam SIG. Sekarang marilah kita bahas mengenai bagaimana cara mengelola informasi geografi. Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data). Baiklah kita akan membahasnya satu persatu dari ketiga subsistem tersebut.

Subsistem masukan data (input data)Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.

a.Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempattempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.

b. Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon.

Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah. Data dalam bentuk pixel (grid), meliputi citra satelit dan foto udara.

E. Pemanfaatan SIG1. Manajemen Tata Guna Lahan

Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai aspek. Misalnya, wilayah pembangunan di kota biasanya dibagi menjadi daerah permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan setiap wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Lokasi dari fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteriakriteria tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan.

2. Inventarisasi Sumber Daya AlamPembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus-menerus mengalami peningkatan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang semakin kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang terperinci tentang data sumber daya alam yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan

Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagai berikut.a) Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti

minyak Bumi, batu bara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.b) Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:

memantau luas wilayah bencana alam; pencegahan terjadinya bencana alam di masa yang akan datang; menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah

bencana. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, antara lain: kawasan lahan potensial dan lahan kritis; kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; kawasan lahan pertanian dan perkebunan; pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

3. Bidang Sosial dan Budaya

Selain untuk inventarisasi sumber daya alam dan manajemen tata guna lahan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.

a) Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.b) Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola

drainasenya.c) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.d) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan

pembangunan.e) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan

industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi, serta perkantoran.

Kompetensi 8

Mendeskripsikan Wilayah dan Pewilayahan di Dunia

POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA

DESA

A. Pengertian DesaSuatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai suatu

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ciri-ciri dan Fungsi Desao Ciri-Ciri :1) Mempunyai wilayah sendiri2) Mempunyai sistem masyarakat sendiri3) Kehidupannya sangat erat dengan lingkungan alam4) Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa5) Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban (gemeinschaft) yaitu gaya

hidup berdasarkan ikatan kekeluargaan yang kuat6) Struktur ekonominya bersifat agraris7) Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar8) Proses sosial berjalan lambat9) Kehidupannya bersifat tradisional10) Tata pemerintahan dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih oleh rakyatnya11) Masayarakat Desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama

secara kuat

o Fungsi Desa :1) Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)2) Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan3) Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota4) Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara

Republik Indonesia

B. POLA PEMUKIMAN DESA

1) Pola Mengelompok (Nucleated Agricultural Village Community) :Pola mengelompok dapat terlihat dari rumah-rumah penduduk yang terletak menggerombol berdekatan dengan tanah pertanian yang jauh dari perumahannya.

2) Pola Memanjang/Linear (Line Village Community) :Pola memanjang dapat terlihat dari rumah-rumah penduduk yang membentuk suatu deretan memanjang yang terletak di kanan dan di kiri sungai atau jalan raya. Tanah pertanian biasanya terletak di belakang perumahannya.

3) Pola Menyebar (Open Country or Tride Center Community) :Pola menyebar dapat terlihat dari rumah-rumah penduduk yang tersebar di daerah pertaniannya. Antara perumahan yang satu dengan yang lainnya terdapat jalur lalu lintas untuk keperluan bidang perdagangan

C. Unsur-Unsur Desa

a) Penduduk : Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami suatu desa kaitannya dengan penduduk antara lain jumlah, tingkat kelahiran, tingkat kematian, persebaran penduduk, kepadatan, pertumbuhan, perbandingan jenis kelamin, mata pencaharian, dan struktur penduduk.

b) Wilayah : Suatu wilayah pedesaan memiliki daerah tersendiri dengan berbagai aspeknya seperti lokasi, luasan, bentuk lahan, keadaan tanah, keadaan tata air, dan sebagainya.

c) Tata Kehidupan : Berkaitan erat dengan adat istiadat, norm-norma yang berlaku di desa tersebut, pengaturan sistem pergaulan warga masyarakat, dan pola-pola budaya yang ada di desa tersebut.

D. Potensi DesaKemampuan atau kekuatan yang dimiliki dan kemungkinan untuk dikembangkan dalam wilayah otonomi daerah.

a) Potensi Fisik :1. Manusia : Sebagai potensi sumber tenaga kerja di desa. Manusia

memiliki kemampuan untuk mengolah apa yang tersedia di alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Air : Di pedesaan, air yang tersedia di alam digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian dan perikanan.

3. Iklim dan Angin : Mempunyai peranan penting bagi desa agraris karena angin dapat dimanfaatkan sebagai penggerak kincir angin untuk pengairan. Iklim berpengaruh pada pola bercocok tanam untuk penyediaan bahan pangan.

4. Tanah : Berfungsi sebagai sumber potensi yang sangat penting di pedesaan karena digunakan sebagai media tumbuhnya tanaman

pertanian. Selain itu, di dalam tanah juga tersimpan sumber mineral dan bahan tambang

b) Potensi Non Fisik :1. Aparatur desa sebagai sumber kelancaran jalannya pemerintahan.2. Lembaga sosial serta lembaga pendidikan sebagai potensi positif bagi

pembangunan desa.3. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong sebagai

kekuatan untuk berproduksi dan pelaksanaan pembangunan.

E. Mata PencaharianDilihat dari segi mata pencahariannya, penggolongan desa sebagai berikut :

1. Desa Agraris : Desa yang mayoritas penduduknya hidup dari sektor agraris atau pertanian. Faktor yang menentukan terbentuknya desa agraris adalah iklim yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah.

2. Desa Industri : Terbentuk karena penduduknya sebagian besar melakukan kegiatan industri kecil, terutama yang berhubungan dengan kegiatan pertanian.

3. Desa Nelayan : Terbentuk di sepanjang pantai, penduduknya hidup dari hasil melaut serta hasil pertanian budi daya rumput laut.

F. Tipe-Tipe Desa Berdasarkan Perkembangan Masyarakat

1. Desa Tradisional : Desa yang kehidupan masyarakatnya masih sangat tergantung pada alam sekitarnya. Letak desa ini biasanya agak terisolir yang didiami oleh suku terasing, penduduknya cenderung tertutup atau kurang berkomunukasi dengan daerah lain.

2. Desa Swadaya : Desa yang masyarakatnya telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Penduduknya masih jarang dan kurang berkomunikasi dengan masyarakat luar, sehingga proses kemajuan yang diperoleh sebagai hasil interaksi dengan wilayah lainnya berjalan lambat.

Ciri Ciri : Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya. Penduduknya jarang. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris. Bersifat tertutup. Masyarakat memegang teguh adat. Teknologi masih rendah. Sarana dan prasarana sangat kurang. Hubungan antarmanusia sangat erat.

3. Desa Swakarya : Desa yang masyarakatnya sudah lebih maju dibandingkan dengan desan swadaya. Selain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, kelebihan produksi yang dihasilkan penduduk sudah mulai dijual ke daerah lain. Dewa swakarya mulai mengadakan kontak atau hubungan dengan warga daerah lain, walaupun intensitasnya masih sedikit.

Ciri-Ciri : Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari

pusat perekonomian. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan

prasarana lain. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.

4. Desa Swasembada : Desa yang sudah mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal. Masyarakat desa ini sudah mulai mengadakan interaksi atau hubungan dengan masyarakat luar untuk melakukan tukar menukar barang dengan wilayah lain. Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal di desa swasembada mampu menyerap teknologi baru untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik.Ciri-Ciri : kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan. penduduknya padat-padat. tidak terikat dengan adat istiadat telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari

desa lain. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

KOTA

Pengertian kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan strata sosial ekonomi yang beragam. Dalam arti luas , kota dapat juga diartikan sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan nonalami dengan gejala-gejala aglomerasi yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya (hinterland).

a) Ciri-Ciri Kota Hubungan sosial bersifat gesselschaft/ patembayan (hubungan jangka

pendek), Kehidupannya bersifat individualistik, Masyarakatnya beranekaragam, Pandangan hidup masyarakatnya lebih rasional, Norma-norma keagamaan tidak begitu ketat,

Adanya segregasi keruangan, dan Adanya lapangan pekerjaan yang bermacam-macam.

b) Unsur-Unsur KotaUnsur-unsur perkotaan, antara lain:

1. Unsur-Unsur Fisik, antara lain topografi, kesuburan tanah, dan iklim 2. Unsur-Unsur Sosial, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan

keserasian dan ketenangan hidup warga kota 3. Unsur-Unsur Ekonomi, yaitu fasilitas yang dapat memenuhi

kebutuhan pokok penduduk perkotaan 4. Unsur-Unsur Budaya, yaitu seni dan budaya yang dapat memberikan

semangat dan gairah hidup penduduk perkotaan

c) Potensi KotaPotensi yang dimiliki suatu kota, antara lain:1. Potensi sosial, yaitu adanya badan-badan atau yayasan-yayasan sosial,

organisasi pemuda, dan lain-lain2. Potensi ekonomi, yaitu adanya pasar-pasar, bank-bank, stasiun dan

kompleks pertokoan yang menunjang sistem perekonomian kota 3. Potensi politik, yaitu adanya aparatur kota yang menjalankan tugas-

tugasnya baik aparatur sipil maupun militer 4. Potensi budaya, yaitu adanya bentuk-bentuk budaya yang ada, antara

lain di bidang pendidikan (gedung sekolah, kampus), gedung kesenian, dan kegiatan lain yang menyemarakkan kota.

d) Klasifikasi Kota

Taylor mengklasifikasikan kota berdasarkan karakteristik dinamika fungsionalnya, antara lain:

1. Tahap Awal/Infantil (The Infantill Stage)Pada tahap ini belum terlihat adanya pembagian yang jelas mengenai daerah daerah pemukiman dengan daerah-daerah perdagangan. Selain itu juga belum terlihat adanya perbedaan kawasan pemukiman kelas bawah dan kelas atas. Bangunan-bangunan yang ada masih tidak teratur.

2. Tahap Muda/Junevil (The Junevil Stage)Pada tahap ini mulai terlihat adanya proses-proses pengelompokkan pertokoan pada bagian-bagian kota tertentu. Kawasan pemukiman kelas menengah ke atas sudah mulai bermunculan di pinggiran kota dan munculnya kawasan pabrik.

3. Tahap Dewasa Pada tahap ini mulai terlihat adanya gejala-gejala segregasi fungsi-fungsi (pemisahan fungsi-fungsi). Sudah mulai adanya perbedaan antara pemukiman kelas atas dan kelas bawah.

4. Tahap Ketuaan (The Senile Stage)

Pada tahap ini ditandai adanya pertumbuhan yang terhenti (cessation of growth), kemunduran dari beberapa distrik dan kesejahteraan ekonomi penduduknya menunjukkan gejala-gejala penurunan. Kondisi-kondisi seperti ini terlihat di daerah-daerah industri.

Menurut Houston, berdasarkan karakteristik pertumbuhannya, kota dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

a. Stadium Pembentukan Inti Kota (Nuklear Phase)Stadium ini merupakan tahap pembentukan CBD (Central Business Districh). Pada masa ini baru dirintis pembangunan gedung-gedung utama sebagai penggerak kegiatan perekonomian.

b. Stadium Formatif (Formative Phase)Tahap ini mulai menunjukkan ciri-ciri yang berbeda dengan tahap pertama pada abad 19. Hal ini timbul sebagai akibat adanya revolusi industri yang meledak di kawasan Eropa Barat. Perkembangan industri pada saat itu mulai meluas dan perkembangan teknologi juga masuk ke sektor-sektor lain, seperti sektor transportasi, komunikasi, serta perdagangan.

c. Stadium Modern (Modern Phase)Stadium ini mulai terlihat pada abad ke-20 sejalan dengan makin majunya teknik elektronika. Makin majunya teknologi transportasi dan komunikasi mengakibatkan seseorang tidak lagi berpandangan bahwa bertempat tinggal di dekat tempat kerja merupakan hal yamh paling menguntungkan.

Lewis Mumfrod meninjau pertumbuhan suatu kota melalui enam fase, yaitu:

a. Fase Eopolis (Eopolis Stage)Dalam tahap ini dicerminkan oleh adanya kehidupan masyarakat yang semakin maju, walaupun kondisi kehidupannya masih didasarkan pada kegiatan pertanian, pertambangan, dan perikanan.

b. Fase Polis (Polis Stage)Tahap ini ditandai oleh adanya pasar yang cukup besar , sementara itu beberapa kegiatan industri yang cukup besar mulai bermuculan di beberapa bagian kota.

c. Fase Metropolis (Metropolis Stage)Dalam tahap ini kota sudah mulai bertambah besar. Fungsi-fungsi perkotaannya terlihat mendomisili kota-kota kecil lainna yang berada di sekitar kota dan daerah-daerah belakangnya (hinterland).

d. Fase Megapolis (Megapolis Stage)

Tahap ini ditandai oleh adanya tingkah laku manusia yang hanya berorientasi pada materi. Standarisasi produksi lebih diutamakan daripada usaha-usaha kerajinan tangan.

e. Fase Tiranipolis (Tiranipolis Stage)Pada tahap ini ukuran atau tolok ukur budaya adalah apa yang tampak secara fisik (display). Masalah uang atau materi dan ketidakacuhan mengenai segala aspek kehidupan mewarnai tingkah laku penduduknya.

f. Fase Nekropolis (Nekropolis Stage)Tahap ini disebut sebagai tahap kemunduran dari suatu kota. Hal ini ditandai dengan kemunduran pelayanan kota beserta fungsi-fungsinya, dan menunjukkan gejala-gejala kehancuran yang disebabkan karena adanya peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit yang melanda hebat.

e) Pola Penggunaan Lahan di Kota

Pola penggunaan lahan merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Perencanaan dalam pemanfaatan penggunaan lahan harus sesuai dengan kondisi lingkungan baik fisik, sosial, serta sektor perekonomiannya. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa teori yang mendukungnya, yaitu teori konsentris, teori sektoral, dan teori inti ganda.

Teori Konsentris

Teori ini diperkenalkan oleh E.W. Burgess, seorang ahli sosiologi dari Amerika pada tahun 1920-an. Burgess berpendapat bahwa pola

penggunaan lahan di perkotaan memperlihatkan zona-zonakonsentris atau melingkar. Pada pusat zona lingkaran terdapat inti kota, merupakan pusat kegiatan ekonomi kota. Semakin ke tepi pusat zona, akan terlihat pengurangan kegiatan ekonominya.

Contoh Chicago, Adelaide, Calcuta, dan Amsterdam.

Pembagian zona-zona menurut Burgess adalah: 1) Central Bussiness District (CBD) : wilayah inti atau pusat kota, sering

juga disebut down town. Daerah inti kota ini ditandai dengan adanya gedung-gedung, pasar, pusat pertokoan, dan fasilitas umum lainnya.

2) Zona Transisi : daerah industri manufaktur dan pabrik-pabrik 3) Zona pemukiman kelas rendah : tempat tinggal kaum buruh dan

masyarakat kelas bawah lainnya.4) Zona pemukiman kelas menengah : tempat tinggal masyarakat yang

berpenghasilan menengah 5) Zona pemukiman kelas atas : ditandai dengan adanya kawasan

perumahan elit dari masyarakat kelas atas 6) Zona jalur batas desa kota (rural urban fringe zone) : daerah

pinggiran kota, dan banyak dijumpai para penglaju yang pada umumnya tinggal di daerah pinggiran.

Teori Sektoral

Teori ini diperkenalkan oleh Homer Hoyt pada tahun 1930. Beliau mengemukakan bahwa pola penggunaan kota berkembang berdasarkan sektor-sektor lingkaran konsentris. Pola penggunaan lahan yang berbentuk memanjang umumnya terletak di pinggir jalan, sungai, atau pantai. Pada tanah datar biasanya mempunyai kondisi jalan yang lurus. Contoh kota California, Boston, dan San Fransisco.

Teori Inti Ganda

Teori ini diperkenalkan pertama kali oleh C.D. Harris dan E.L. Ullman pada tahun 1945. teori ini berisikan kritik terhadap model yang dikemukakan oleh Burgess dan Hoyt, yang berpendapat bahwa dalam suatau kota hanya terdapat satu pusat kegiatan saja, dan selanjutnya dikelilngi oleh jenis penggunaan lahan lainnya.Dalam teori inti ganda

dikemukakan bahwa struktur penggunaan lahan di daerah perkotaan tidak sesederhana seperti yang dikemukakan teori konsentris dan sektoral. Hal ini disebabkan di dalam suatu wilayah perkotaan terdapat tempat-tempat tertentu yang berfungsi sebagai inti-inti kota dan pusat pertumbuhan kota, sehingga dalam suatu wilayah perkotaan terdapat beberapa inti kota. Tempat-tempat yang dapat berfungsi sebagai inti kota antara lain komplek sekolah dan perguruan tinggi, pelabuhan, atau munculnya kawasan industri baru.

D. Interaksi Desa KotaInteraksi merupakan suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih, yang dapat menimbulkan gejala, ketampakan, ataupun permasalahan baru.

E. Gejala yang Muncul dari Adanya Interaksi Desa Kota1. Terjadi proses modernisasi pertanian di daerah pedesaan dalam bentuk

kemajuan teknologi pertanian.2. Terjadinya gejala urbanisme atau gaya hidup kekotaan di daerah

pedesaan seperti cara berpakaian dan bergaul.3. Terjadinya proses urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke

kota untuk mencari pekerjaan 4. Meningkatnya jumlah pengangguran di daerah kota karena daya tampung

lapangan pekerjaan di perkotaan sangat terbatas.

F. Zona Interaksi Perkotaan1. City adalah pusat kota atau inti kota 2. Suburban adalah daerah yang letaknya dekat dengan pusat kota atau inti

kota

3. Suburban Fringe adalah daerah yang melingkari suburban, merupakan daerah peralihan antara kota dan desa.

4. Urban fringe adalah semua daerah batas luar kota yang mempunyai sifat mirip kota, kecuali inti kota.

5. Rural urban fringe adalah suatu jalur daerah yang terletak antara daerah kota dan daerah desa yang ditandai dengan penggunaan tanah campuran.

6. Rural adalah pedesaan.

G. Prinsip-Prinsip Interaksi Desa Kota1. Adanya hubungan timbal balik antara dua daerah atau lebih, misal

interaksi antara desa dengan kota, antara kota dengan kota, atau antara daerah industri dengan daerah pemasaran.

2. Terjadinya proses pergerakan, meliputi pergerakan manusia, pergerakan atau perpindahan gagasan dan informasi, serta pergerakan materi atau benda.

H. Faktor-Faktor yang Mendasari atau memengaruhi Interaksi Antarwilayah1. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi 2. Terjadi pada wilayah2 yang berbeda dalam keterbatasan atau

kemampuan sumber daya, antara wilayah yang surplus sumber daya dan wilayah yang minus sumber daya.

3. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi 4. Adanya factor yang menghambaaat interaksi antar wilayah, sehingga

harus diisi wilayah lain untuk memenuhi kebutuhannya5. Adanya Kemudahan Pemindahan Dalam Ruang

Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa manusia, gagasan maupun informasi. Hal ini dipengaruhi oleh :a. Jarak mutlak dan jarak relative antar wilayah b. Biaya angkutan atau transportasi antar wilayah.c. Kemudahan atau kelancaran angkutan

I. Teori-Teori Interaksi

a. Teori Gravitasi Teori ini dikemukakan oleh Isaac Newton. Newton mengemukakan

bahwa dua benda akan memiliki gaya tarik menarik di antara keduanya. Kekuatan tarik menarik ini besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.

b. Teori Titik Henti Inti dari teori titik henti ini adalah “jarak titik henti atau titik pisah

dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan itu, dan berbanding terbalik dengan satu di tambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dengan jumlah penduduk kota atau wilayah yang lebih sedikit penduduknya.” 

DAB = Jarak lokasi titik henti yang diukur dari wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil (dari kota A)dAB = Jarak antara kota A ke kota BPa = Jumlah penduduk yang lebih kecil (penduduk kota A)Pb = Jumlah penduduk yang lebih besar (penduduk kota BdAB = Jarak mutlak yang menghubungkan daerah A dan B

c. Teori Grafik Teori ini menilai kekuatan wilayah berdasarkan nilai Indeks Konektivitas.Pokok teorinya:a. Hubungan untuk wilayah memiliki spatial network system seperti jaringan transportasi b. Kompleksitas jaringan menjadi indicator kekuatan interaksi.Rumus: β = е/vβ = indeks konektivitas e = jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut

v = jumlah kota dalam suatu wilayah

J. Dampak Terjadinya Interaksi Desa Kota

1. Dampak Positif Interaksi bagi Desaa. Pengetahuan penduduk desa meningkat, karena masuknya

pengetahuan dari orang-orang kotab. meningkatkan hubungan sosial ekonomi desa dan kota karena

kemudahan sarana transportasic. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan desad. Masuknya teknologi ke pedesaan e. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena

adanya sistim teknologi

2. Dampak Positif Interaksi bagi Kotaa. Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan b. baku bagi proses produksi dan tenaga kerja c. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah perkotaand. Desa sebagai sumber bahan mentah bagi daerah perkotaane. Adanya tempat pemasaran hasil teknologi dari kota ke desa, misal

perlatan teknologi pertanian

3. Dampak Negatif Interaksi bagi Kotaa. Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan

kerusakkan lingkungan b. Terjadinya kekurangan tenaga potensial di desa karena banyak yang

berurbanisasi c. Terjadinya penetrasi* kebudayaan dari kotake desa yang tidak sesuai

dengan tradisi masyarakat pedesaan. *penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya.

4. Dampak Negatif Interaksi bagi Kota

Dampak negatif dari interaksi desa-kota bagi kota yang paling nyata adalah urbanisasi. Dari hal tersebut, maka timbullah berbagai permasalahan seperti :

a. Munculnya daerah-daerah kumuh (slums area) akibat dari makin banyaknya pendatang.

b. Meningkatnya tindak kriminalitas seperti pencurian dan perampokan yang dilakukan oleh penduduk kota yang gagal memperbaiki tingkat kehidupannya

c. Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis

J. Daya Tarik Kota yang Menyebabkan Urbanisasi

1. Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang

2. Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota mudah mencari pekerjaan 3. Tingkat upah di kota yang lebih tinggi 4. Hiburan lebih banyak 5. Kebebasan pribadi lebih luas 6. Adat atau agama lebih longgar 7. Kehidupan di kota yang lebih modern

K. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Urbanisasi1. Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis2. Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi3. Lapangan kerja yang hampir tidak ada4. Pendapatan yang rendah

WILAYAH DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

A. PENGERTIANWilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dari wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan.

B. Jenis-Jenis Wilayah

Wilayah atau pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional yaitu pengelompokan wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dalam geografi dikenal tiga kriteria pewilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut,

1. Pewilayahan berciri tunggal (single topic region), yaitu penetapan regional atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh kemiringan lereng dapat menunjukkan ketampakan dari suatu daerah, apakah termasuk daerah yang datar, landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng.

2. Pewilayahan berciri majemuk (multi topic region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah berdasarkan iklim yaitu iklim tropik, subtropik, sedang, dan dingin. Di katakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari beberapa unsur seperti suhu, curah hujan, dan angin.

3. Pewilayahan berciri keseluruhan (total region), yaitu penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan biotik, maupun manusia.

C. Pewilayahan Secara Geografi

1. Berdasarkan Pembagian Waktu

Indonesia memiliki perbedaan waktu kurang lebih 3 jam antara Indonesia paling timur dan paling barat. Pembagian daerah waktu di Indonesia sejak 1 Januari 1988 adalah sebagai berikut.

- Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB).

- Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA).

- Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT).

2. Berdasarkan Bentuk Dasar Laut

Berdasarkan pada bentuk dasar laut Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yaitu sebagai berikut.

- Paparan Sunda

- Paparan Sahul

- Dasar Laut Peralihan

3. Berdasarkan Wilayah Pembangunan

Wilayah Indonesia yang begitu luas dengan pulau-pulau yang sangat banyak merupakan salah satu hambatan dalam mengoordinasi pelaksanaan pembangunan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibuatlah pembagian wilayah pembangunan dengan sistem koordinasi pada pusat wilayah pengembangan. Pembagian wilayah pembangunan dilaksanakan sejak Repelita II. Dasar yang digunakan dalam pembagian wilayah adalah adanya kegiatan di suatu provinsi yang mempunyai kaitan erat dengan kegiatan di provinsi lain. Pembagian wilayah pembangunan bertujuan untuk pemantapan dan pemusatan kegiatan pembangunan agar tercapai pembangunan yang serasi dan seimbang

4. Berdasarkan Geologi (Rangkaian Pegunungan)

Berdasarkan rangkaian pegunungan Indonesia dapat dikelompokkan dalam dua wilayah, yaitu:

- Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania

- Rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik

5. Berdasarkan Ciri-Ciri Umum

Berdasarkan ciri-ciri umum wilayah dapat dibedakan sebagai berikut.

a) Wilayah Homogen

Wilayah homogen merupakan wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang hampir sama.

b) Wilayah Nodal

Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya ketergantungan antara pusat dan daerah dapat

dilihat dari faktor produksi, penduduk, barang, dan jasa, maupun perhubungan di antara keduanya.

c) Wilayah Perencanaan

Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Masyarakat yang berada di wilayah perencanaan mempunyai kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi daerahnya.

2. Memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia.

3. Menggunakan salah satu model perencanaan. 4. Memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan.

d) Wilayah Administrasi

Wilayah administrasi merupakan wilayah yang mendasarkan pada kepentingan administrasi pemerintahan dengan batas yang telah ditentukan.

D. TEORI PUSAT PERTUMBUHAN

Ahli TeoriTeori Tempat Sentral, W. Christaller

suatu lokasi pusat aktivitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral.

Teori Kutub Pertumbuhan,

Perroux

kutub pertumbuhan merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang abstrak yang memancarkan kekuatan sentrifugal dan sentripetal yang menarik.

Teori Polarisasi, Gurnal Myrdal

setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap tenaga buruh dan daerah pinggiran.

Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia :

Wilayah Daerah KeteranganWilayah

IAceh dan Sumatera Utara, berpusat

di MedanWilayah pembangunan utama A : wilayah I dan II berpusat di

MedanWilayah

IISumatera Barat dan Kepulauan

Riau, berpusat di PekanbaruWilayah

IIIJambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat di

Palembang

Wilayah pembangunan utama B : wilayah III, IV dan V

berpusat di Jakarta

Wilayah IV

Jakarta, Banten, Jawa Barat dan DIY, berpusat di Jakarta

Wilayah V

Kalimantan Barat, berpusat di Pontianak

Wilayah VI

Jawa Timur dan Bali berpusat di Surabaya

Wilayah pembangunan utama C : wilayah VI dan VII berpusat

di SurabayaWilayah

VII

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur,

berpusat di Balikpapan dan Samarinda

Wilayah VIII

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, berpusat di Makassar

Wilayah pembangunan utama D : wilayah VII, VIII, IX dan X

berpusat di MakassarWilayah

IX

Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berpusat di Manado

Wilayah X

Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di

Sorong

Negara Berkembang dan Negara Maju

A. Ciri negara berkembang dan negara maju1. Ciri-ciri negara berkembang

No

Prof. Harvey Leibenstein

Meier dan Baldwin

General of United Nation Spacial for Economic

Development1 Sebagian besar

penduduknya beraktivitas dalam bidang pertanian

Merupakan negara produsen barang-barang primer

Penduduknya miskin, banyak pengemis di kota dan penduduk desa hidup pada tingkat subsistem

2 Adanya pengangguran tersembunyi dan kurangnya kesempatan kerja di luar bidang pertanian

Kekurangan modal

Rumah-rumah sakit dan lembaga-lembaga perguruan tinggi masih jarang

3 Modal per orang kecil Penduduknya miskin dan melarat

Sebagian besar penduduknya masih buta huruf

4 Pendapatan per orang rendah

Menghadapi masalah tekanan penduduk

Sistem perbankan yang kurang baik, pinjaman yang kecil berasal dari orang-orang yang mempunyai uang biasanya bersifat ijon

5 Tingkat kebutuhan rendah

Mempunyai sumber-sumber alamiah yang belum dieksploitasi

Kegiatan-kegiatan ekspor terutama berupa bahan-bahan dasar, bijih besi dan kadang-kadang mewah

6 Tabungan sedikit

7 Sebagian besar pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan kebutuhan primer lainnya

8 Adanya ekspor barang produksi primer

9 Volume perniagaan per kapita sangat rendah

10

Fasilitas kredit dan marketing kurang baik

11

Fasilitas perumahan baik

2. Ciri-ciri negara majua) Pendapatan per kapita tinggib) Angka pertumbuhan penduduk kecilc) Angka kematian kecild) Memiliki kualitas sumber daya manusia tinggi, sehingga

kesejahteraan masyarakat tinggie) Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak

cepatf) Sumber daya alam sudah diolah secara efektif

B. Indikator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNSRID Tahun 1997

Indikator untuk mengetahui perkembangan suatu negara adalah pendapatan rasional, pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia dan pemenuhan kebutuhan pokok.

1. Pendapatan Nasional (Gross National Product / GNP)

Pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam sistem perekonomian selama satu tahun.

Indikator untuk mengetahui perkembangan pembangunan suatu negara dengan menghitung pendapatan nasional dengan cara berikut ini :

a. Pengeluaran / GNPb. Produksi / GDPc. Pendapatan / NI

2. Pendapatan per kapita : pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

3. Indeks mutu hidup

Ditentukan berdasarkan 3 faktor yaitu : angka kematian bayi, angka harapan hidup dan tingkat melek huruf

4. Indeks pembangunan manusia

Indeks pembangunan manusia adalah ukuran standar PBB yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia antara lian umur, pendidikan, kesehatan dan standar hidup

5. Pemenuhan kebutuhan pokok

Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air dan perumahan yang cukup

C. Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow

1) Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)Ciri-cirinya adalah :

a) Pada umumnya masyarakatnya belum produktifb) Produktivitas dalam perekonomian masih rendahc) Sistem kerja bersifat turun-temurun

d) Sistem perekonomian belum berorientasi pada pasare) Mata pencaharian di sektor pertanian

2) Tahap Prakondisi Lepas Landas (The Precondition for Take Off)Ciri-cirinya adalah :

a) Masyarakatnya sedang menuju pada perubahan di segala bidang baik ekonomi, sosial maupun politik

b) Masyarakatnya makin mengenal teknologi yang lebih produktifc) Masyarakat mulai mengenal lembaga keuangan sebagai tempat

menabungd) Kegiatan perekonomian bergerak lebih maju

3) Tahap Lepas Landas (Take Off)Ciri-cirinya adalah :

a) Usaha produksi yang dilakukan terus berkembangb) Pertumbuhan ekonomi makin mantapc) Kegiatan industri lebih dominan di dalam pertumbuhan ekonomid) Pendapatan per kapita terus meningkat

4) Tahap Gerak Menuju Kematangan (The Drive for Maturerity)Ciri-cirinya adalah :

a) Pertumbuhan ekonomi berlangsung terus-menerusb) Penggunaan teknologi makin tinggic) Struktur ekonomi makin mantapd) Industri modern makin banyak tumbuh dan berkembang

5) Tahap Konsumsi Masa Tinggi (The Age of High Mass Consumption)Ciri dalam tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sudah sangat tinggi

D. Contoh negara berkembang dan negara maju

Contoh negara berkembang

a. Cinab. Saudi Arabiac. Indiad. Indonesia

Contoh negara majua. Amerika Serikatb. Jepangc. Negara-negara di Eropa Baratd. Australia

SELESAI