resuman kesuburan tanah

6
FC | RESUMAN KESUBTAN 1 KESUBURAN TANAH ADALAH kemampuan tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk pertumbuhansuatu tanaman, jika faktor-faktor lain seperti cahaya, air, temperatur, dan keadaan fisik tanah tersebut memadai. TUJUAN PENYUBURAN TANAH 1.Memberikan bahan organik berupa kompos atau bokashi hal mutlak perlu dilakukan untuk menyuburkan tanaman. 2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh secara optimum. 3. Mengatur tataudara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah. 4.Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah. KRITERIA TANAH SUBUR 1.Mempunyai kandungan zat hara yang banyak,mempunyai kandungan zat H2O atau air yang cukup memadai. 2.Memiliki struktur yang gembur. 3.Tidak banyak mengandung bebatuan. 4. Warnanya hitam atau kecoklatan. Nama jenis tanah di Indonesia yang dapat dikatakan sebagai jenis tanah yang subur. Yaitu: a. Tanah Aluvial.Tanah ini biasanya terdapat di daerah sekitar aliran sungai. Ia terjadi karena pengendapan partikel-partikel lumpur yang terdapat di sungai. Banyaknya bahan organik yang dikandungmembuat tanah ini termasuk dalam jenis tanah yang subur. b. Tanah Vulkanik . Jenis tanah yang terjadi karena prosesletusan di gunung berapi. Tanah jenis ini asalnya dari partikel y dikeluarkan dari perut Bumi, yang kemudian terjadi proses pelapukan. c . Tanah Humus. Biasanya terdapat di hutan-hutan. Tanah jenis ini adalah hasi pelapukan daun serta batangdan ranting pepohonan di hutan. d. Tanah Podzolik. Ia adalah tanah yang biasanya terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi namun suhu udaranya rendah. Tanah ini dapat di jumpai di daerah Malang, atau Lembang Bandung, Sumatra dan kalimantan, dll. e. Tanah Gambut Tanah inikaya akan zat organik namun belum bisa dijadikanmakanan oleh tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehinggabakteri tidakbisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet.Cara mengatasi jenis tanah yang seperti ini: a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi pupuk kandang arang. b. Membuat tali parit atau parit sebany mungkin. c. Memberikan kulturcampuran mikro organisme yang menguntungkan. d. Memberikan bakteri yang berasal dari

Upload: feri-chandra

Post on 22-Jul-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KESUBURAN kemampuan tanah

TANAH untuk

ADALAH menyediakan

tanah ini termasuk dalam jenis tanah yang subur.

unsur-unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk pertumbuhan suatu tanaman, jika faktor-faktor lain seperti cahaya, air, temperatur, dan keadaan fisik tanah tersebut memadai. TUJUAN PENYUBURAN TANAH 1.Memberikan bahan organik berupa kompos atau bokashi hal mutlak perlu dilakukan untuk menyuburkan tanaman. 2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan tumbuh secara optimum. 3. Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah. 4.Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.

b.Tanah Vulkanik. Jenis tanah yang terjadikarena proses letusan di gunung berapi. Tanah jenis ini asalnya dari partikel yang dikeluarkan dari perut Bumi, yang kemudian terjadi proses pelapukan.

c.Tanah

Humus. Biasanya terdapat di

hutan-hutan. Tanah jenis ini adalah hasil pelapukan daun serta batang dan ranting pepohonan di hutan.

d.Tanah Podzolik. Ia adalah tanah yangbiasanya terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi namun suhu udaranya rendah. Tanah ini dapat di jumpai di daerah Malang, atau Lembang Bandung, Sumatra kalimantan, dll. dan

e.Tanah GambutKRITERIA TANAH SUBUR 1.Mempunyai kandungan zat hara yang banyak, mempunyai kandungan zat H2O atau air yang cukup memadai. 2.Memiliki struktur yang gembur. 3.Tidak banyak mengandung bebatuan. 4. Warnanya hitam atau kecoklatan. Nama jenis tanah di Indonesia yang dapat dikatakan sebagai jenis tanah yang subur. Yaitu: Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan makanan oleh

tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi jenis tanah yang seperti ini : a. Memberikan kompos dari pupuk kandang,

a.Tanah

Aluvial. Tanah ini biasanya

arang atau bokashi pupuk kandang arang. b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin. c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang menguntungkan.

terdapat di daerah sekitar aliran sungai. Ia terjadi karena pengendapan partikel-partikel lumpur yang terdapat di sungai. Banyaknya bahan organik yang dikandung membuat

d. Memberikan bakteri yang berasal dariFC | RESUMAN KESUBTAN 1

limbah yang mengandung banyak protein seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.

air dengan perbandingan 1: 1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu. c. Pada tanah yang banyak mengandung kapur. Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan memberikan pupuk kompos,

f.

Tanah

podsolik

merah

kuning.

Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara mengatasi jenis tanah seperti ini dengan cara : a. Memberikan bahan organik berupa

dan dedaunan yang hijau apalagi bila dedaunannya berbunga jenis tanaman seperti yang kacang-

kompos yang banyak. b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga lapisan atas tanah akan terlindungi dari erosi ketika hujan. c. Memberikan bakteri yang menguntungkan Beberapa macam cara menyuburkan tanah : a. Pada tanah yang banyak mengandung liat (tanah liat). Jenis tanah ini banyak mengandung

kupu-kupu

kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang

mengandung belerang. d.Tanah yang bersifat asam. 1. Tanah dijemur. Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu. 2. Diberi arang sekam. Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang tersebut bercampur dengan tanah. 3. Memperbaiki tata udara dalam tanah. Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 m agar terjadi pencucian dan yang asam mengalir. 4. Menambahkan pupuk organik. Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur naik atau dengan kata lain keasaman berkurang secara bertahap.

makanan tapi

tidak bisa dimakan oleh

tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2). Untuk menanggulanginya yaitu

mengupayakan agar tersedia O2. Caranya adalah dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk kandang arang, atau bahan organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur. b.Pada tanah yang berpasir atau tanah yang banyak mengandung pasir.

Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan menambahkan bahan organik seperti : kompos, bokashi pupuk kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk ditambah dengan kotoran hewan, tanah dan

FC | RESUMAN KESUBTAN

2

5. Pengapuran. Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat

ditaburkan kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul kemudian diaduk dengan tanah, apabila sudah tercampur kapur pertanian dengan tanah siram dengan air dapat pula denga air hujan, biarkan 10 sampai 15 hari. MENGAPA TANAH MASAM HARUS DIKAPUR? Karena Sebagian besar lahan yang mempunyai pH sangat rendah atau tinggi kurang menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga apabila tanah bersifat masam di netralisir dengan pemberian bahan kapur. Sebaliknya apabila tanah terlalu alkalis dapat di turunkan pH nya dengan pemberian belerang.

tanah, struktur tanah, banyaknya mikroorganisme yang hidup, jamur tanah, dan pernapasan tanah. Sifat Kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat keasaman atau pH yang berbeda-beda, pemupukan yang dilakukan oleh manusia, dan kandungan organik serta mineral di dalam tanah itu sendiri. PORI MAKRO => Berisi udara PORI MIKRO => Berisi air Sifat fisik tanah antara lain adalah tekstur, permeabilitas, infiltrasi, struktur, kepadatan tanah, porositas, konsistensi, warna, air tanah, temperatur, aerasi, dll. Perbaikan keadaan fisik tanah dapat dilakukan dengan pengolahan tanah,

perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah. Selain itu juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Tekstur tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu: pasir, debu dan liat.

Biohopanoid adalah senyawa hopanoid yang dihasilkan langsung oleh bakteri dan merupakan senyawa pelopor (prekursor) dari geohopanoid. Bakteri tsb antara lain:

Rhizobia, Cyannobacter, dan Frankia. Geohopanoid adalah hopanoid yang tidak dihasilkan langsung oleh bakteri melainkan hasil degradasi dari senyawa prekursornya yakni biohopanoid. Geohopanoid Punya 3 Isomer @Alam: 1. hopanoid , kurang stabil &bnyak dtemukan disedimen muda 2. hopanoid , senyawa yg lebih stabil & 3. hopanoid . banyak ditemukan disedimen tua.

KIMIA TANAH1. Reaksi Tanah (pH). Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion Hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut.

SIFAT KIMIA DAN FISIK A TANAHSifat fisik dan biologi tanah dapat dilihat secara kasat mata dan diteliti seperti warna tanah, tekstur tanah, kepadatan tanah, suhuFC | RESUMAN KESUBTAN

=> tanah masam OH > H+ => tanah alkalis H+ = OH => tanah netralH+ > OH-

-

Reaksi tanah berpengaruh terhadap ketersediaan unsur-unsur hara di dalam tanah. Pada umumnya unsur hara makro3

akan lebih tersedia pada pH agak masam sampai netral, sedangkan unsur hara mikro kebalikannya yakni lebih tersedia pada pH yang lebih rendah. FUNGSI pH TANAH: menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsurunsur beracun,mempengaruhi perkembangan mikroorganisme tanah. Koloid Tanah Adalah bahan organik dan bahan mineral tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat. Koloid tanah terdiri dari liat (koloid anorganik) dan humus (kolod organik). Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif, serta berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain (RAM 2007). Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N. C/N RASIO Merupakan rasio dari massa karbon dengan massa nitrogen dalam suatu zat. Menurut Hardjowigeno (2003) Nitrogen dalam tanah berasal dari: a.Bahan Organik Tanah: Bahan organik halus dan bahan organik kasar (b.)Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara,(c.)Pupuk,(d.)Air Hujan Fungsi P: -Untuk pembentukan bunga dan buah. -Bahan pembentuk inti sel dan dinding sel. -Mendorong Pertumbuhan akar muda dan pemasakan biji pembentukan klorofil. -Penting untuk enzim-enzim pernapasan, pembentukan klorofil.

-Penting dalam cadangan dan transfer energi (ADP+ATP) -Komponen asam nukleat (DNA dan RNA) Gejala Defisiensi P: Reduksi pertumbuhan, kerdil. Warna hijau tua-bercak ungu pada daun jagung. Menunda pemasakan. Pembentukan biji gagal. Daun berubah menjadi hijau tua atau kelabu, & perkembangan akar tidak bagus. Bentuk diserap tanaman: H2PO4- - orthophosphate primer H2PO4= orthophosphate sekunder Pengendalian P-tersedia dalam tanah: Pengapuran, Pengendalian fiksasi P-tanah & Penempatan pupuk. Penambahan bahan organik ke tanah bertujuan: 1. Meningkatkan kandungan bahan organik tanah 2. Sumber unsur hara N,P,K, dan lainnya 3. Meningkatkan KTK tanah 4. Mengurangi kehilangan P melalui pembentukan senyawa kompleks dg oksida amorf. 5. Meningkatkan dan memperbaiki agregasi tanah & lengas tanah 6. Membentuk khelate dengan unsur hara mikro. 7. Detoksifikasi Al 8. Meningkatkan biodiversitas tanah. Fungsi Kalium Untuk Tumbuhan Mempercepat Pembentukan Zat Karbohidrat Dalam Tanaman; Memperkokoh Tubuh Tanaman; Mempertinggi Resistensi Terhadap Serangan Hama Dan Penyakit Dan Kekeringan; Meningkatkan Kualitas Biji. Manfaat Dari Kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan,

FC | RESUMAN KESUBTAN

4

membantu pemecahan aktivitas beberapa enzim

sel,

membantu

Kapasitas Tukar Kation (KTK) adalah Banyaknya kation yang dapat diserap oleh tanah per satuan berat tanah (per 100 gr). KTK tanah dipengaruhi oleh: Reaksi tanah, Tekstur atau jumlah liat, Jenis mineral liat, Bahan organik dan Pengapuran serta pemupukan. Kejenuhan basa adalah perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen. BAB IV Bentuk Air Tersedia: Air kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas). Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan). Air pada Kapasitas Lapangan Menguntungkan: Adanya imbangan antara pori makro dg mikro; Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut; Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion. UNSUR HARA Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. 1. Kekurangan unsur hara Nitrogen(N) Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun,FC | RESUMAN KESUBTAN

kemudian berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan selanjutnya daun kering. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya. 2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P) Memiliki akar yang lemah Memiliki daun yang berukuran kecil, gelap, dan berwarna abu-hijau. Daun tua yang berada di dasar tangkai berwarna kuning terang. 3. Kekurangan unsur hara Kalium (K) Perkembangan daun tidak sempurna Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan 4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca) Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati Kuncup-kuncup daun muda yang telah tumbuh akan mati 5. Kekurangan Magnesium (Mg) Daun tua menguning. Jika defisiensi berkelanjutan, daun yang berwarna kuning akan menjadi kuning kecoklatan. Produksi buah pada tanaman yang kekurangan magnesium berkurang. 6. Kekurangan unsur hara Belerang (S) Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya. 7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe) Gejala-gejala yang tampak pada daun5

muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningkuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. 8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn) Pada daun-daun muda di antara tulangtulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang 9.Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu) Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang rantingrantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati. 10.Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn) * Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya. * Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun. * Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak. 11. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo) per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan,warna kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back)

12. Kekurangan Unsur Si, Cl Dan Na Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal ( terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu mengakibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhannya tidak dapat meningkatkan kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering) pada jaringan daun.

FC | RESUMAN KESUBTAN

6