restrukturisasi (dampak merger terhadap karyawan)
TRANSCRIPT
DAMPAK MERGER TERHADAP KARYAWAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS HUKUM PERUSAHAAN
RESTRUKTURISASI
Disusun Oleh
Pebriana Agung Kharisma Putra SH.
Nim : 11010212410276
MAGISTER KENOTARIATAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu ekonomi yang cukup stabil untuk investasi dan
berbisnis.Setelah diterpa krisis ekonomi pada 1998, perekonomian Indonesia perlahan
menunjukkan peningkatan.Tabel 1 menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia pada periode 2004-2009 dalam harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang
pada 1999 amat rendah, yaitu 0,85%, perlahan merangkak naik sampai 6,28% di
tahun 2007 namun turun kembali menjadi 4,5% pada tahun 2009 karena adanya krisis
finansial global yang dimulai akhir 2008. Akan tetapi, dengan semakin baiknya
pondasi ekonomi dan keuangan di Indonesia, krisis tersebut tidak menimbulkan
dampak negatif yang berkepanjangan sebagaimana yang terjadi kepada Negara-
negara tetangga di Asia Tenggara.
Namun di balik kesuksesan itu banyak perusahaan yang bertumbangan akbiat krisis
global yang terjadi, terutama perusahaan yang berorientas ekspor karena turunnya
permintaan dari negara tujuan ekportir. Banyak perusahaan yang gulung tikar akibat
krisis tersbut tetapi banyak juga perusahaan yang makin berkembang akibat berbagai
strategi perusahaan tersebut diantaranya merger.
Merger menjadi suatu keuntungan bagi pelaku usaha yang memiliki usaha sama
supaya kinerja perusahaan semakin baik. Namun hal tersbut berakibat terhadap
banyak hal diantaranya persoalan yang tak kalah pelik soal karyawan perusahaan
yang bekerja yang akan di gabungkan ke perusahaan yang menerima merger. Menjadi
tekaa psikologi sbagi mereka karena bisa saja karyawan akan mengalami PHK karena
kelebihan tenaga kerja yang berkaibat pada tidak efesiensinya perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dampak dari merger terhadap karyawan ?
C. PEMBAHASAN
Dampak Positif dan Negatif Sebelum Merger dan Akuisisi
Strategi merger dan akuisisi yang terjadi di industri dapat memberikan dampak
langsung pada perusahaan yang melakukan proses merger. Secara mikroekonomi,
penerapan strategi ini ternyata disamping dapat memberikan pengaruh yang positif
dapat juga memberikan rekaman hitam dalam bentuk kekecewaan, konflik dan
bahkan kegagalan dari proses itu sendiri. Pada tingkat makro ekonomi, sementara ini
strategi merger dan akuisisi belum memberikan dampak positif yang besar.
A. Dampak Positif
a) Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash flow secara internal antar
perusahaan yang melakukan merger, sehingga bank hasil merger dapat memanage
risiko likuiditas dengan lebih fleksibel.
b) Diperolehnya peningkatan modal perusahaan (biasanya CAR akan
meningkat tetapi tidak terlalu cukup tinggi) dan adanya keunggulan dalam memanage
biaya akibat bertambahnya skala usaha.
c) Dicapainya keunggulan market power dalam persaingan, yang kemudian
dapat memperbesar margin bunga pinjaman.
B. Dampak Negatif
a) Karena proses merger biasanya dilakukan atas dorongan untuk cepat
terselesaikannya kemelut keuangan di salah satu bank peserta, maka harga penjualan
sahamnya cenderung akan dinilai dibawah harga pasar yang wajar.
b) Proses merger biasanya diikuti dengan peningkatan ketidakpastian pada
pihak direksi, manajer dan karyawan.
c) Proses merger perbankan nasional di Indonesia biasanya diikuti dengan
pengurangan jumlah pegawai dan staf kurang profesional di perusahaan perbankan
hasil merger.
d) Terjadinya benturan kepentingan, kondisi saling curiga dan bahkan
konflik diantara para anggota komisaris dan direksi. Hal ini terjadi jika bank hasil
merger tersebut dikuasai oleh lebih satu pemegang saham pengendali.
e) Kegiatan merger dalam dua tahun pertama cenderung diikuti dengan
strategi efisiensi sehingga hal ini akan mengurangi semangat dan kreativitas dari
sebagian pihak direksi dan staf profesional.
f) Benturan budaya perusahaan tidak dapat dielakkan sehingga perusahaan
hasil merger akan mengalami penurunan dalam jangka pendek.
Dampak Positif dan Negatif Sesudah Meger dan Akuisisi
Begitu dua atau lebih perusahaan melakukan merger maka akan terjadi perubahan
tingkah laku dari perusahaan gabungan tersebut.
A. Dampak Positif
a) Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash flow secara
internal antar perusahaan yang melakukan merger, sehingga perusahaan hasil merger
dapat mengola risiko likuiditas dengan lebih fleksibel.
b) Diperolehnya peningkatan modal perusahaan (biasanya CAR
akan meningkat tetapi tidak terlalu cukup tinggi) dan adanya keunggulan dalam
mengelola biaya akibat bertambahnya skala usaha. Efisiensi perusaahaan dapat
dilakukan lebih lanjut, khususnya dalam efisiensi biaya provisi kredit.
c) Dicapainya keunggulan market power dalam persaingan, yang
kemudian dapat memperbesar margin bunga pinjaman.
B. Dampak Negatif
a) Rasio keuangan tersebut mengalami penurunan setelah
perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Berdasarkan analisis kinerja keuangan
perusahaan dari sisi rasio keuangan, merger dan akuisisi tidak menimbulkan sinergi
bagi perusahaan. Atau dengan kata lain, motif ekonomi belum tercapai bagi
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi untuk satu dan dua taun kedepan.
b) Hasil pengujian terhadap rasio keuangan diperkuat
dengan hasil pengujian terhadapabnormal return perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi. Hasil pengujian menunjukkan abnormal return perusahaan pada periode
jendela sebelum pengumuman merger dan akuisisi (H-22 sampai dengan H-1) tidak
berbeda dengan abnormal returnpada periode jendela setelah merger dan akuisisi
(H+1 sampai H+22).
c) Abnormal return setelah melakukan merger dan akuisisi
justru negative yaitu -0.001493, sedangkan sebelum melakukan merger dan
akuisisi abnormal return positif sebesar 0.001251. Artinya, kinerja perusahaan dari
sisi saham (abnormal return) justru mengalami penurunan setelah melakukan merger
dan akuisisi. Investor menganggap merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan
tidak menimbulkan sinergi bagi perusahaan, bahkan menjadireverse
synergy (pembalikan).
d) Proses merger perusahaan di Indonesia biasanya diikuti
dengan pengurangan jumlah pegawai dan staf kurang professional di perusahaan hasil
merger.
e) Terjadinya benturan kepentingan, kondisi saling curiga
dan bahkan konflik diantara para anggota komisaris dan direksi. Hal ini terjadi jika
perushaan hasil merger tersebut dikuasai oleh lebih dari satu pemegang saham
pengendali. Sebagian anggota komisaris dan direksi yang ada cenderung untuk
berlomba mewakili kepentingan masing-masing pemilik dari perusahaan hasil merger
dengan menunjukkan prestasi kelompoknya masing-masing.
D. KESIMPULAN
Dari pejelasan di atas maka dapat dispulakan dampak merger bagi karayawan ada
yang positif dan ada yang negatif baik sebelum merger dan sesudah mereger.