resin urea formaldehid
DESCRIPTION
resinTRANSCRIPT
Resin Urea Formaldehid (Urea Metanal/Urea Formalin) adalah polimer termosetting hasil polimerisasi kondensasi Urea dan Formalin dalam suasana basa (pH 8-9) pada temperatur yang dijaga optimum 80 – 90 oC agar reaksi tidak berlangsung terlalu cepat atau terlalu lambat. Suasana basa bertujuan untuk mencegah oksidasi aldehid (formaldehid) menjadi alkohol dan diteruskan menjadi asam karboksilat. Untuk mempertahankan pH ditambahkanlah Ammonia sebagai buffer.
Fase stasioner atau fase kesetimbangan proses ini dapat dilihat dengan pengujian beberapa parameter yang dilakukan berulang kali dalam selang waktu tertentu hingga perolehan angka konstan dan reaksi dapat dianggap selesai. Parameter ini meliputi pH, uji densitas, uji viskositas, uji formaldehid bebas dan waktu curing atau pengerasan produk. Hasil pengujian ini versus waktu reaksi dapat diplot pada kurva hingga dapat diketahui kecenderungan kecepatan reaksi dan pada cuplikan sampel ke berapa fase sudah mulai stasioner. Kecenderungan kurva yang dihasilkan umumnya akan membentuk kurva fungsi logaritmik.
Proses polimerisasi ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu: temperatur, katalis, waktu reaksi, perbandingan Urea dan formalin dalam campuran serta pH. Resin ini dimanfaatkan untuk produksi melamin, bahan-bahan laminasi, komposit fiber dan beberapa produk furniture.
Referensi:
Billmeyer Jr.,F.W.,Textbook of Polymer Science, John Wiley and Sons, 1994, pp.186-219
D’Alelio, G.F., Experiment Plastics and Synthetic Resins, John Wiley and Sons, 1952, pp. 163-166
Karakteristik Produk
Polypropylene (PP) resin adalah produk antara dalam industri
petrokimia, yang merupakan turunan dari olefin centre melalui
proses yang disebut propylene polimerization. Propylene berasal
dari naphta atau gas alam yang melalui proses pemecahan atau
cracking pada molekul-molekul hidrokarbonnya. PP digunakan
sebagai bahan baku berbagai jenis produk plastik dengan
berbagai karakteristik yang dibedakan menurut proses
kristalisasi, kemurnian, kekakuan serta titik leburnya.
Luasnya rentang produk yang dapat dihasilkan dari PP ini
sehingga memungkinkan untuk beberapa produknya menjadi
substitusi dari produk polymer lainnya seperti polyethylene (PE)
juga produk lain seperti kayu, serat alam dan logam tertentu. PP
terbagi menjadi tiga tipe yaitu : Propylene homopolymer,
Random copolymer (propylene-ethylene) dan Random polymer
(propylene-ethylene-butene).
PP copolymer terbentuk dari propylene dengan penambahan
monomer lain dalam jumlah sedikit (1% – 7% ethylene) menjadi
produk yang tahan benturan. PP jenis ini biasanya digunakan
untuk produk tahan lama seperti peralatan listrik, peralatan
rumah tangga dan bagian bodi mobil. Selain itu juga digunakan
dalam aplikasi lain seperti cetakan, film dan laminasi.
Penambahan butene dalam PP dapat merubah karakteristik dari
PP tersebut . Biasanya digunakan sebagai lapisan penahan
panas pada PP film selama lapisan penahan panasnya
mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari PP film tipe
homopolimer. PP juga dapat dirubah melalui proses
compounding. Dalam proses ini dilakukan penambahan sedikit
additif dalam polymer yang telah dileburkan. Additif tersebut
dapat berupa material sejenis karet, material pengisi (filler),
material yang dapat meningkatkan daya tahan dan material
untuk menstabilkan sinar ultra violet agar polymer tersebut
tahan untuk penggunaan diluar (out-door use).