resin urea formaldehid

3
Resin Urea Formaldehid (Urea Metanal/Urea Formalin) adalah polimer termosetting hasil polimerisasi kondensasi Urea dan Formalin dalam suasana basa (pH 8-9) pada temperatur yang dijaga optimum 80 – 90 oC agar reaksi tidak berlangsung terlalu cepat atau terlalu lambat. Suasana basa bertujuan untuk mencegah oksidasi aldehid (formaldehid) menjadi alkohol dan diteruskan menjadi asam karboksilat. Untuk mempertahankan pH ditambahkanlah Ammonia sebagai buffer. Fase stasioner atau fase kesetimbangan proses ini dapat dilihat dengan pengujian beberapa parameter yang dilakukan berulang kali dalam selang waktu tertentu hingga perolehan angka konstan dan reaksi dapat dianggap selesai. Parameter ini meliputi pH, uji densitas, uji viskositas, uji formaldehid bebas dan waktu curing atau pengerasan produk. Hasil pengujian ini versus waktu reaksi dapat diplot pada kurva hingga dapat diketahui kecenderungan kecepatan reaksi dan pada cuplikan sampel ke berapa fase sudah mulai stasioner. Kecenderungan kurva yang dihasilkan umumnya akan membentuk kurva fungsi logaritmik. Proses polimerisasi ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu: temperatur, katalis, waktu reaksi, perbandingan Urea dan formalin dalam

Upload: ratih-damayanti

Post on 05-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

resin

TRANSCRIPT

Page 1: Resin Urea Formaldehid

Resin Urea Formaldehid (Urea Metanal/Urea Formalin) adalah polimer termosetting hasil polimerisasi kondensasi Urea dan Formalin dalam suasana basa (pH 8-9) pada temperatur yang dijaga optimum 80 – 90 oC agar reaksi tidak berlangsung terlalu cepat atau terlalu lambat. Suasana basa bertujuan untuk mencegah oksidasi aldehid (formaldehid) menjadi alkohol dan diteruskan menjadi asam karboksilat. Untuk mempertahankan pH ditambahkanlah Ammonia sebagai buffer.

Fase stasioner atau fase kesetimbangan proses ini dapat dilihat dengan pengujian beberapa parameter yang dilakukan berulang kali dalam selang waktu tertentu hingga perolehan angka konstan dan reaksi dapat dianggap selesai. Parameter ini meliputi pH, uji densitas, uji viskositas, uji formaldehid bebas dan waktu curing atau pengerasan produk. Hasil pengujian ini  versus waktu reaksi dapat diplot pada kurva hingga dapat diketahui kecenderungan kecepatan reaksi dan pada cuplikan sampel ke berapa fase sudah mulai stasioner. Kecenderungan kurva yang dihasilkan umumnya akan membentuk kurva fungsi logaritmik.

Proses polimerisasi ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu: temperatur, katalis, waktu reaksi, perbandingan Urea dan formalin dalam campuran serta pH. Resin ini dimanfaatkan untuk produksi melamin, bahan-bahan laminasi, komposit fiber dan beberapa produk furniture.

Referensi:

Billmeyer Jr.,F.W.,Textbook of Polymer Science, John Wiley and Sons, 1994, pp.186-219

Page 2: Resin Urea Formaldehid

D’Alelio, G.F., Experiment Plastics and Synthetic Resins, John Wiley and Sons, 1952, pp. 163-166

Karakteristik Produk

Polypropylene (PP) resin adalah produk antara dalam industri

petrokimia, yang merupakan turunan dari olefin centre melalui

proses yang disebut propylene polimerization. Propylene berasal

dari naphta atau gas alam yang melalui proses pemecahan atau

cracking pada molekul-molekul hidrokarbonnya. PP digunakan

sebagai bahan baku berbagai jenis produk plastik dengan

berbagai karakteristik yang dibedakan menurut proses

kristalisasi, kemurnian, kekakuan serta titik leburnya.

Luasnya rentang produk yang dapat dihasilkan dari PP ini

sehingga memungkinkan untuk beberapa produknya menjadi

substitusi dari produk polymer lainnya seperti polyethylene (PE)

juga produk lain seperti kayu, serat alam dan logam tertentu. PP

terbagi menjadi tiga tipe yaitu : Propylene homopolymer,

Random copolymer (propylene-ethylene) dan Random polymer

(propylene-ethylene-butene).

PP copolymer terbentuk dari propylene dengan penambahan

monomer lain dalam jumlah sedikit (1% – 7% ethylene) menjadi

produk yang tahan benturan. PP jenis ini biasanya digunakan

untuk produk tahan lama seperti peralatan listrik, peralatan

rumah tangga dan bagian bodi mobil. Selain itu juga digunakan

dalam aplikasi lain seperti cetakan, film dan laminasi.

Penambahan butene dalam PP dapat merubah karakteristik dari

PP tersebut . Biasanya digunakan sebagai lapisan penahan

panas pada PP film selama lapisan penahan panasnya

mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari PP film tipe

homopolimer. PP juga dapat dirubah melalui proses

compounding. Dalam proses ini dilakukan penambahan sedikit

additif dalam polymer yang telah dileburkan. Additif tersebut

dapat berupa material sejenis karet, material pengisi (filler),

material yang dapat meningkatkan daya tahan dan material

Page 3: Resin Urea Formaldehid

untuk menstabilkan sinar ultra violet agar polymer tersebut

tahan untuk penggunaan diluar (out-door use).