renpra - pk
TRANSCRIPT
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASANDiagnosa KeperawatanPerencanaanInrervensiRasional
TujuanKriteria Evaluasi
12345
Perilaku kekerasan.TUM
Klien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai dengan tanggung jawab
TUK :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1. Setelah 2x interaksi diharapakan klien percaya pada perawat dengan kriteriaa. Klien mau membalas salam
b. klien mau menjabat tangan
c. Klien mau menyebutkan nama
d. Klien mau tersenyum
e. Klien mau kontak mata
f. klien mengetahui nama perawat
g. menyediakan waktu untuk kontrak
1.1.1 Beri salam/panggil nama klien
1.1.2 Sebutkan nama perawat, jabat tangan
1.1.3 Jelaskan maksud hubungan interaksi
1.1.4 Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
1.1.5 Beri rasa aman dan sikap empati
1.1.6 Lakukan kontrak singkat tapi sering Hubungan saling percaya merupakan landasan untama untuk hubungan selanjutnya
2. Klien dapat mengidentifikasi perubahan perilaku kekerasaSetelah 1x interaksi, diharapkan:
2.1. Klien dapat mengungkapkan perasaannya
2.2. Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan jengkel /kesal (dari diri sendiri, dari lingkunga/orang lain)
2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasannya
2.1.2 Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab jengkel /kesal
Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya, dapat membantu mengurangi stress dan penyebab perasaan jengkel/kesal dapat diketahui
3. Klien dapat mengidentifikasikan tanda-tanda perilaku kekerasanSetelah 1 x interaksi diharapkan :
3.1. Klien dapat mengungkapkan persaan saat marah / jengkel
3.2. Klien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami saat marah/jengkel
3.1.2 Observasi tanda perilaku kekerasan pada klien
3.2.1 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel yang dialami klien Untuk mengetahui hal yang dialami dan dirasakan saat jengkel
Untuk mengetahui tanda-tanda klien jengkel/kesal
Menarik kesimpulan bersama klien bersama klien supaya klien mengetahui secara garis besar tanda-tanda marah/kesal
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukanSetelah 2 x interaski diharapkan :
4.1. Kien dapat mengungkapkn perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.2. Klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
4.3. Klien dapat mengetahui cara yang biasa dapat menyelsaikan maslah atau tidak.4.1.1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai denga perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4.3.1 Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya selesai? Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku kekerasan an biasa dilakukan
Untuk mengetahui perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan dengan bantuan perawat bias membedakan perilaku konstruktif dan destriktif
Dapat membantu klien menemukan cara dalam menyelesaikan masalah
5. Kien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasanSetelah 2 x interaksi diharapkan:
5.1. Klien dapat menjelaskan akibat dari cara yang digunakan klien
5.1.1. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan klien5.1.2. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien5.1.3. Tanyakan pada klien apakah dia ingin mempelajari cara baru yang sehat Membantu klien untuk menilai perilaku kekerasan yang dilakukannya
Dengan mengetahui akibat perilaku kekerasan diharapkan klien dapat merubah perilaku deskruptif menjadi konstruktif Agar klien dapat mempelajari cara yang klien konstruktif
6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruksi dalam merespon terhadap kemarahanSetelah 2 x interaksi, diharapkan :
6.1. Klien dapat melakukan cara berespon terhadap kemarahan secara konstruktif6.1.1. Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat 6.1.2. Berikan pujian bila klien mengetahui cara lain yang sehat6.1.3. Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat:a. Secara fisik tarik nafas tarik nafas dalam jika sedang kesal/memukul bantal kasur atau olahraga atau pekerjan yang memerlukan tenaga
b. Secara verbal katakan bahwa anda sedang kesal (saya kesal anda berkata seperti itu, saya marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya)
c. Secara social lakukan dalam kelompok cara marah yang sehat: latihan asumtif, latihan manajemen, perilaku kekerasan
d. Secara spritual anjurkan klien sembahyang, berdoa/ibadah lain : meminta kepada Tuhan untuk diberi kesabaran. Dengan mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan dapat membantu klien menemukan cara yang baik untuk mengurangi kejengkelannya sehingga klien tidak stress lagi
Reinforcement positifsdapat memotivasi klien dan meningkatkan harga dirinya
Berdiskusi dengan klien untuk memilih carayang lain sesuai dengan kemampuan klien
7. Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol kekerasanSetelah 2 x interaksi, diharapkan:
7.1. Klien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
Fisik tarik nafas dalam, olah raga, menyiram tanaman
Verbal : mengatakannya secara langsung dengan tidak menyakiti
Spritual : Sembahyang, berdoa, atau ibadah klien7.1.1. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
7.1.2. Bantu klien menngidentifikasi manfaat cara yang dipilih7.1.3. Bantu klien untuk menstimulasi cara tersebut (role play)7.1.4. Beri reinforcementpositif atau keberhasilan klien menstimulasi cara tersebut7.1.5. Anjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel atau marah Memberikan stimulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku kekerasan secara cepat
Membantu klien dalam membuat keputusan terhadap cara yang tepat dipilihnya dengan melihat manfaat Agar klien mengetahui cara marah yang konstruktif
Pujian dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien Agar klien dapat melaksanakan cara yang dapat dipihnya jika ia sedang kesal /jengkel
8. Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
8.1. Keluraga klien dapat :
Menyebutkan cara merawat klien yang berperilaku kekerasan
Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
8.1.1. Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien dari sikap apa yangtelah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini
8.1.2. Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.
8.1.3. Jelaskan cara-cara merawat klien :
Terka : dengan cara mengnontrol perilaku marah secara konstruktif
Sikap tenang, bicara tenang dan jelas
Membantu klien mengenal penyebab marah8.1.4. Bantu keluar mendemonstrasikan cara merawat klien8.1.5. Bantu keluarga menngungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi dan memungkinkan keluarga untuk melakukan penilaian terhadap perilaku kekerasan
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien sehingga keluargaterlihat dalam perawatan kllien
Agar keluarga dapat merawat klien dengan perilaku kekerasan
Agar keluarga dapat mengetahui cara merawat klien melalui demonstrasi yang dilihat keluarga secara langsung
Mengeksplorasi perasaan keluarga setelah melakukan demonstrasi
9. Klien dapat menggunakan obat-obatan yang diminum dan kegunaannya (jenis, waktu, dosis dan efek)9.1. Menyebutkan obat-obatan yang diminum dan kegunannya (jenis,waktu, efek).
9.2. Klien dapat minum obat sesuai program pengobatan91.1 Jelaskan obat-obat yang dimunum klien pada klien dan keluarga
9.1.2 Diskusikan manfaatminum obatdan kerugian berhenti minum obattanpa seijin dokter
9.2.1 Jelaskan prinsip benar minum obat, baca nomor yang tertera pada botol obat, dosis obat, waktu dan cara minum)
9.2.2 Ajarkan klien minta obat dan minum tepatwaktu
9.2.3 Anjurkan klien melaporkan pada perawatatau dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan
9.2.4 Beri pujian jika klien minum obatdengan benar
Klien dan keluarga dapat mengetahui nama-nama obat yang diminum oleh klien
Klien dan keluarga dapat mengetahui kegunaan obat yang dikonsumsi klien
Klien dan keluarga mengetahui prinsip benar agar tidak terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi obat
Klien dapat memiliki kesadaran pentingnya minum obatdan bersedia minum obat dengan kesadaran sendiri
Mengetahui efek samping sendiri sedini mungkin sehingga tindakan dapat dilakukan sesegera mugkin untuk menghidari komplikasi
Reinforcement positifdapat memotivasi keluarga dan klien serta dapat meningkatkan harga diri