rencana kontinjensi
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RENCANA KONTINJENSI
Keadaan Darurat
“keadaan darurat” adalah suatu keadaan atau situasi yang tidak menentu yang mengancam sekelompok masyarakat atau masyarakat luas dan memerlukan respon penanggulangan segera dan memadai serta diluar prosedur rutin
Rencana Kontinjensi“suatu perencanaan kedepan pada keadaan/situasi yang tidak menentu, dengan• skenario dan tujuan yang disepakati; • tindakan manajerial dan teknis ditetapkan; • sistem penanggulangan ditentukan untuk meningkatkan cara penanggulangan keadaan darurat”
Ada PerencanaanTetapi tidak adaPertemuan antar
lembaga
Ada Perencanaan yang Disusun melalui
pertemuan-pertemuan antar lembaga
Ada pertemuan antar lembaga
Tetapi tidak adaperecanaan
Tidak ada perencanaanDan
Tidak adaPertemuan antar lembaga
PROSES
PE
RE
NC
AN
AA
N
Di kotak yang mana kita sekarang?Mengapa?
RenKon adalah kegiatan pra emergensiTetapi, kapan kita harus mulai merencanakan?
Sekarang?Nanti, kalauSudah punya Info lebih jauh?
Dekat denganemergensi tetapi tidak terlalu dekat?
Menjelang emergensi untuk memaksimalkan informasi?
Merencanakan hanya kalau akibatnya sidah jelas diketahui?
Sebaiknya kapan ?Apa alasannya ?
MenentukanMenentukan saatsaat “paling “paling tepattepat””
Halangan
Rugi
Untung
SesudahSesudahMen-Men-jelangjelangDekatDekat
TungguTungguInfoInfoSekarangSekarang
ALASAN
Kebutuhanbiasa
KebutuhanBaru
Satlak
Dinkes
TNI NGOs/INGOs
Polri
Dinsos
Bupati
Korlak
Diskusi Kelompok: daftar dan gambaran tugas masing-masingPelaku di daerah
Diskusi Kelompok
Kalau terjadi krisis di tempat andasekarang:
KebutuhanApa
Kegiatanapa
Siapa sajaYang
terlibatPeran apa
BencAlamKerusuhan
Kebutuhan apa dipenuhi oleh siapa?
PemerintahSkenario A
Rencana KontingensiSkenario BSkenario C
Ren
cana A
Rencana B
Ren
cana C
Rencana Kontinjensi Rencana Kontinjensi yang tidak terkordinasiyang tidak terkordinasi
UNHCR Rencana
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Rencana A
Rencana B
Rencana C
NGO Rencana
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Rencana
A
Rencana
B
Rencana
C
Rencana DonorSkenario A
Rencana KontingensiSkenario B
Skenario C
Rencana A
Rencana B
Rencana C
Host Gov’t Knowledge Base
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario BSkenario C
Ren
cana A
Rencan
a B
Ren
cana C
Gov’t Knowledge Base
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Rencana
A
Rencana
B
Rencana
C
Rencana Korban
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Rencana A
Rencana B
Rencana C
Gov’t Knowledge Base
Skenario ARencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Re
nc
an
a
A
Renca
na
B
Re
nc
an
a
C
NGO Partner Knowledge Base
Skenario A
Rencana Kontingensi
Skenario B
Skenario C
Rencana
A
Rencana B
Rencana
C
Bagaimana mengikat mereka dalam suatu….OPERASI
“suatu kelompok orang atau lembaga yang saling terkait
yang bekerjasama sebagai suatu tim untuk mencapai
tujuan bersama”
Korban/pengungsi
NGOsI/NGOs
Pemerintah
United Nations
Operasi
Rencana Kontinjensi memastikan respons yang lebih terkordinirRencana Kontinjensi memastikan respons yang lebih terkordinir
?
Tugas anda Tugas anda : : mengkordinasikan perencanaan dan mengkordinasikan perencanaan dan proses kontinjensi dengan para mitraproses kontinjensi dengan para mitra
• Mengundang mereka ikut dalam perencanaan
• Merespon secara positif apabila diundang untuk ikut dalam proses perencanaan
• Apabila memungkinkan, gunakan sinergi untuk membuat perencanaan bersama untuk mengurangi duplikasi antar lembaga
• Diskusikan skenario dasar dg mitra yg lain & teruskan diskusi sampai perbedaan pendapat terjembatani
• Dalam keadaan tidak menentu, justru ciptakan pertemuan-pertemuan rutin – masukkan RenKon sebagai kegiatan “normal”
Anda harus “menjual” gagasan
Kenali kebutuhan bersama Ciptakan konsensus Gunakan MOU Kenali “comparative strengths” masing-masing lembaga
untuk keperluan pembagian kerja Jaga “lingkaran komunikasi” Ketahui siapa saja yang harus terlibat Hindarkan penundaan, terutama pada proses-proses
awal Tindak lanjuti dan laksanakan rencana-rencana dan
keputusan-keputusan kebijakan
“jaga ‘lingkaran komunikasi”
berarti menjaga sekuat tenaga, hubungan melalui kontak, e-mail, telepon, pertemuan-pertemuan, surat edaran, dsb. secara teratur dan berkelanjutan.
Didukung oleh pemerintah Kepemimpinan dan kegiatan yang disepakati dan bukan
dipaksakan Adanya pengertian Ketersediaan sumber Kewenangan kelembagaan Kepercayaan dan kredibilitas Kapasitas dalam lembaga
Keberhasilan Koordinasi
Kurang kepercayaan Perbedaan ekspektasi Kepemimpinan yang lemah Persaingan perolehan sumber Ancaman terhadap otonomi Terlalu banyak saingan
Hambatan KoordinasiHambatan Koordinasi
Menentukan EventEventPeta Rawan, Analisis Risiko
Pengembangan SkenarioSkenario(Beberapa skala)
Meramalkan KebutuhanPenggunaan indikator
InventarisasiSumber
Pengaturan mekanisme responSistem & KegiatanSistem & Kegiatan
Penentuan KebijakanKebijakandan Sasaran sektoral
Pengenalan KesenjanganKesenjangan
Menentukan Event yang disetujui bersama untuk Direncanakan
• Analisa risiko dan kemungkinan harus dibuat eksplisit, sehingga pihak-pihak lain memahami keparahan dan akibat dari setiap even yang diperkirakan.
• Tanda-tanda peringatan, batas indikasi, atau pemicu untuk setiap kemungkinan event harus dikenali
• Identifikasi event digunakan untuk menghasilkan antisipasi kebutuhan dari masyarakat yang tertimpa
Bag-1 Susun peta lokasi Letakkan tanda-tanda
penting Nyatakan dan gambarkan
event emergensi/ancaman yang mungkin terjadi
Indikasikan lokasi akibat yang diperkirakan dalam peta tersebut
Bag-2 Analisis risiko dari
ancaman yang mungkin dapat terjadi
Prioritas ancaman yang paling mungkin terjadi
Menentukan Event untuk perencanaanMenentukan Event untuk perencanaan
PEMBUATAN PETA RAWAN ANCAMAN
MELENGKAPI PETA TOPOGRAFI • KOTA, SUNGAI, DANAU, GUNUNG
BERAPI, PENAMBANGAN, PABRIK, INDUSTRI DLL
INVENTARISASI ANCAMAN• BANJIR, GUNUNG MELETUS,
LONGSOR, KEBOCORAN PIPA, KECELAKAAN TRANSPORTASI, DLL
PEMBUATAN PETA KERAWANAN
MELENGKAPI PETA RAWAN ANCAMAN DG :• DATA DEMOGRAFI (JML BAYI,
BALITA DLL)
• BANGUNAN FISIK (RS JIWA)
• DATA SOSIAL (ANGKA MELEK HURUF)
• DATA EKONOMI (PAD, GAKIN)
ANALISIS RISIKO
1. Kelompok jenis bahaya
1) Gempa bumi2) Tsunami3) Letusan gunung berapi4) Angin puyuh5) Banjir6) Tanah longsor7) Kebakaran hutan8) Kekeringan9) KLB penyakit menular10) Kecelakaan transportasi11) Konflik dg kekerasan
2. Kelompok Variabel1) Karakteristik
bahaya
2) Kerawanan
3) Manajemen
Penilaian berdasarkan :
Jenis bahayaPenilaian sesuai dengan kelompok variabel
Berdasarkan data, pengalaman dan taksiran
Saling terkait satu sama lain
Nilai berkisar antara 1 s/d 31 = risiko terendah2= risiko sedang3 = risiko tertinggi
1. Frekuensi Suatu bahaya/ancaman seberapa sering terjadi
2. Intensitas Diukur dg kekuatan/kecepatan secara kuantitatif
3. Dampak Pengukuran seberapa besar dampak bahaya/ ancaman thd
kehidupan rutin
4. Keluasan Luasnya daerah yg terkena bahaya/ancaman
5. Komponen uluran waktu Waktu gejala awal & lamanya bahaya/ancaman berlangsung
Karakteristik Bahaya
1. Fisik Meliputi bangunan & infra struktur Penilaian dilakukan pd lokasi, bentuk,
material, kontruksi, pemeliharaan
2. Sosial Meliputi unsur demografi, status
kesehatan, kultur, dll
3. Ekonomi Meliputi dampak primer & sekunder
Kerawanan/Kerentanan
1. Kebijakan Telah ada/tidaknya kebijakan, peraturan
perundangan, Perda, Protap dll tentang penanggulangan bencana
2. Kesiapsiagaan Meliputi peringatan dini, renc.kontinjensi
termasuk anggaran kontinjensi
3. Peran serta masyarakat Meliputi kesadaran & kepedulian
masyarakat akan bencana
Manajemen
•Masing-masing komponen yg ada di beri nilai untuk
masing-masing jenis bahayaKemudian nilai tsb dijumlahkan
Karakteristik bahaya, nilai dijumlah Kerawanan, nilai dijumlah Manajemen, nilai dijumlah
Setelah didapat masing-masing, kmd nilai dijumlah Total Nilai = (nilai karakteristik bahaya + kerawanan +
manajemen) Komponen-komponen masih dapat berubah sesuai dg kondisi
daerah
Hasil Penilaian
•Hasil analisis akan menghasilkan daerah yg
dinilai mempunyai risiko bencana/bahaya
yg paling mungkin
• Hasil ini dapat dipergunakan untuk
membuat Rencana Kontinjensi
Keluaran
Mengembangkan Skenario-Skenario
• Kenali berbagai Skenario yang mungkin terjadi dan akan direspon.
• Tiga atau empat skenario yang paling mungkin dan masuk akal.
• Selalu, masukkan skenario “terburuk”
• Kemungkinan skenario harus dikomunikasikan untuk menekankan “kemungkinan” dan oleh karenanya diperlukannya perencanaan aksi respon
Mengembangkan SkenarioAsumsi-asumsi yang mendasari setiap skenario harus dibuat spesifik agar pihak-pihak yang terlibat memahami rasionalnya. Misalnya: Kami berasumsi bahwa jumlah mereka yang tertimpa
sekitar 50,000 (atau 100,000 atau 500,000 atau 1,000,000…) berdasarkan ...
Diasumsikan bahwa 10% (atau 20% atau 30%) dari pengungsi berada dalam kondisi gizi buruk, hal ini berdasarkan….
Diasumsikan bahwa pengungsi tidak akan mempunyai (atau tidak mempunyai) akses ke pasar lokal karena….
Berdasar statistik terakhir sebelum kerusuhan, diasumsikan bahwa 60 % populasi adalah perempuan dan anak-anak..
Mengembangkan SkenarioMengembangkan Skenario
Event untuk kontinjensi:
5. Pengungsi6. Fasilitas kes yg rusak
3. Luka berat
2. Kematian
1. Gambaran kejadian
Paling buruk
SedangPaling baik
4. Luka ringan
Mengacu pada kebijakan yang lebih tinggi Menentukan tujuan umum respon emergensi Menentukan peran pemerintah, LSM, badan-
badan internasional, dsb. Meletakkan standar yang akan dipakai
bersama Sumber yang akan dimobilisasi Harus diterima oleh semua yang terlibat
Menggariskan Kebijakan UmumMenggariskan Kebijakan Umum
1. Memastikan perlindungan & pemenuhan kebutuhan pengungsi 2. Memperhatikan kelompok rentan3. Memastikan perlindungan pekerja kemanusiaan dan penanggap
darurat 4. Menggerakkan aspirasi dan potensi pengungsi sendiri5. Memperhatikan realitas logistik, kendala politis, dan dampak 6. Menghormati kesatuan keluarga dan keutuhan masyarakat 7. Program respon akan dipantau bersama dan disesuaikan dengan
realitas 8. Berprinsip ketidakberpihakan dan non-politis9. Gotong royong antara pemerintah, LSM, lembaga adat dan badan-
badan internasional10. Memberdayakan potensi masyarakat semaksimal mungkin11. Menggunakan perdamaian dan pemulihan sebagai arah jangka panjang 12. Selalu mengingat kepentingan jangka panjang
Contoh Kebijakan Umum Ren-KonPropinsi DI Aceh th 2000
Alat-alat komunikasi
Alat-alat asesmen dan monitoring
Perangkat lunak analisis (spreadsheets)
GIS dan alat-alat pemetaan
Alat-alat perencanaan dan estimasi (indikator emergensi, tabel konversi, dll)
• Alat-alat perencanaan dan pengorganisasian- gap charts, Gantt charts, kalender, flow charts, org charts
Peralatan yg digunakan
X
X
X
X
X
X
Tu
gas
1
Tu
gas
6
Tu
gas
5
Tu
gas
4
Tu
gas
3
Tu
gas
2
ORG. 1
ORG. 2
ORG. 3
ORG. 4
ORG. 5
ORG. 6
Waktu
GAP / GANTT CHART
FORMAT RENCANA KONTINJENSI
Bab I PendahuluanBab II 1. Tujuan & Sasaran
2. Pelaksana Kegiatan3. Koordinator & Penanggung Jawab
Bab III Kebijakan UmumBab IV KegiatanBab V AnggaranBab VI Pengorganisasian & Tata LaksanaBab VII PenutupLampiran