rencana intervensi (ncp)
TRANSCRIPT
RENCANA TINTERAKSI KEPERAWATANKLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Nama Klien : …………………… No CM : ……………………
TglNo Dx
Dx KeperawatanPerencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi………………… b.d. Perilaku Kekerasan
TUM: …………..………………….………………….
TUK:1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat:
o Wajah cerah, tersenyumo Mau berkenalano Ada kontak matao Bersedia menceritakan
perasaan
1. Bina hubungan saling percaya dengan: Beri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan
Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan
1
klien 2. Klien dapat
mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya
2. Klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya:o Menceritakan penyebab
perasaan jengkel/kesal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya: Motivasi klien untuk
menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya
Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Klien menceritakan keadaano Fisik : mata merah, tangan
mengepal, ekspresi tegang, dan lain-lain.
o Emosional : perasaan marah, jengkel, bicara kasar.
o Sosial : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan.
3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya: Motivasi klien menceritakan
kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi
Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya saat terjadi perilaku kekerasan
Motivasi klien menceritakan kondisi psikologis saat terjadi perilaku kekerasan
Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lainh saat terjadi perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Klien menjelaskan:o Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang selama ini telah dilakukannya
o Perasaannya saat melakukan kekerasan
4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini: Motivasi klien menceritakan
jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini permah
2
o Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah
dilakukannya. Motivasi klien menceritakan
perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi.
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5. Klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannyao Diri sendiri : luka, dijauhi
teman, dllo Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung, ketakutan, dllo Lingkungan : barang atau
benda rusak dll
5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan pada: Diri sendiri Orang lain/keluarga Lingkungan
6. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
6. Klien :o Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan marah
6. Diskusikan dengan klien: Apakah klien mau mempelajari
cara baru mengungkapkan marah yang sehat
Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah: Cara fisik: nafas dalam,
pukul bantal atau kasur, olah raga.
Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain.
3
Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
7. Klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan:o Fisik: tarik nafas dalam,
memukul bantal/kasuro Verbal: mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel pada orang lain tanpa menyakiti
o Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya
7. 1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan.
7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih:
Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih.
Jelaskan manfaat cara tersebut Anjurkan klien menirukan
peragaan yang sudah dilakukan. Beri penguatan pada klien,
perbaiki cara yang masih belum sempurna
7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
8. Keluarga:o Menjelaskan cara merawat
klien dengan perilaku kekerasan
o Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
8.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan.
8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien
4
perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
8.4. Peragakan cara merawat klien (menangani PK )
8.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan
9. Klien menjelaskan:o Manfaat minum obato Kerugian tidak minum obat o Nama obato Bentuk dan warna obat o Dosis yang diberikan
kepadanyao Waktu pemakaiano Cara pemakaiano Efek yang dirasakan
10. Klien menggunakan obat sesuai program
9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat
9.2. Jelaskan kepada klien: Jenis obat (nama, wanrna dan
bentuk obat) Dosis yang tepat untuk klien Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien
9.3. Anjurkan klien: Minta dan menggunakan obat
tepat waktu Lapor ke perawat/dokter jika
mengalami efek yang tidak biasa
Beri pujian terhadap kedisplinan klien menggunakan obat.
5
RENCANA TINTERAKSI KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Nama Klien :
No. CM :
TglNo Dx
Dx Keperawatan
PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Halusinasi ; gangguan persepsi sensori
TUM :Klien tidak mencederai orang lainTuk 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya
1. Ekspresi wajah bersahabat menunjukan rasa senang ada kontak mata. Mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengungkapkan masalah yang dihadapi.
1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapentik. Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap klien dan
nama panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukan sikp simpati dan menerima
apa adanya Beri perhatian pada kebutuhan dasar
klien TUK 2 : 2. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, Adakan kontak sering dan singkat secara
6
Klien dapat mengenal halusinasinya
frekunsi dan situasi yang menimbulkan halusinasi
bertahapObservasi tingkah laku klien terkait dengan
halusinsinya; bicara dan tertawa tanpa stimulus memandang kekiri/ke kanan/ ke depan seolah-olah ada teman bicara
Bantu klien mengenal halusinasinya :a.Jika menemukan klien yang sedang
halusinasi, Tanyakan apakah ada suara yang
didengar Jika klien menjawab ada,
lanjutkan : apa apa yang dikatakan Katakan bahwa perawat percaya
klien mendengar suara itu, namun perawat sendiri tidak mendengarnya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
Katakan bahwa klien lain juga ada seperti klien
Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
b. Jika Klien tidak sedang berhalusinasi klari fikasi tentang adanya pengalaman halusinasi.
Diskusikan dengan klien : Situasi yang menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi ( jika sendiri, jengkel / sedih)
Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang sore, dan malam atau sering dan kadang-
7
kadang)2. Klien dapat mengungkapkan perasaan
terhadap halusinasi nyaDiskusikan dengan klien bagaimana
perasaannya jika terjadi halusinasi (marah/takut, sedih, senang) dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
TUK 3 :Klien dapat mengontrol halusinasinya
3. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendali-kan halusinasinya
3. Klien dapat menyebutkan cara baru
3. Klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti yang telah didiskusikan dengan klien
3. Klien dapat melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
3. Klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok
3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
3.2. Diskusikan manfaat dan cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri pujian
3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi :
Katakan : “saya tidak mau dengar/lihat kamu” (pada saat halusinasi terjadi)
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk bercakap cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar / dilihat
Membuat jadwal kegiatan sehari hari agar halusinasi tidak sempat muncul
Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika tampak bicara sendiri
3.4 Bantu Klien memilih dan melatih cara memutus halusinasi secara bertahap
8
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
3.6 Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
TUK 4 :Kilen dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
4. Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk mengendali kan halusinasi
4.1 Anjurkan Klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi
4.2 Diskusikan dengan keluarga )pada saat keluarga berkunjung/pada saat kunjungan rumah)
Gejala halusinasi yang di alami klien Cara yang dapat dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus halusinasi Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi di rumah : beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama
Beri informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan halusinasi tidak terkontrol, dan resiko mencederai orang lain
TUK 5 :Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
5. Klien dan keluarga dapat menyebutkan manfaat, dosis dan efek samping obat
5. Klien dapat mendemontrasi kan penggunaan obat dgn benar
5. Klien dapat informasi tentang manfaat dan efek samping obat
5. Klien memahami akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis,efek samping dan manfaat obat
5.2 Anjurkan Klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat
9
5. Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat
yang dirasakan
5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 (lima) benar
10
RENCANA TINTERAKSI KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..RM No. : …………………… Ruangan : …………………..
TglNo Dx
Dx KeperawatanPerencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi…………………. ………………….b.d. defisit perawatan diri
TUM: ………….………………….
TUK: 1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya dengan perawat
1. Dalam … kali interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat:o Wajah cerah, tersenyumo Mau berkenalano Ada kontak matao Menerima kehadiran
perawato Bersedia menceritakan
perasaannya
1. Bina hubungan saling percaya : Beri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama, nama panggilan
perawat dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan nama dan panggilan kesukaan
klien Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi Tanyakan perasaan dan masalah yang
dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan ungkapan perasaan klien
dengan empati Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui pentingnya
2. Dalam … kali interaksi klien menyebutkan:
2. Diskusikan dengan klien: Penyebab klien tidak merawat diri
11
perawatan diri o Penyebab tidak merawat diri
o Manfaat menjaga pwtan diri
o Tanda-tanda bersih dan rapi
o Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan
Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik, mental, dan sosial.
Tanda-tanda perawatan diri yang baik Penyakit atau gangguan kesehatan yang
bisa dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
3. Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri
3.1. Dalam … kali interaksi klien menyebutkan frekuensi menjaga perawatan diri:o Frekuensi mandio Frekuensi gosok gigio Frekuensi keramaso Frekuensi ganti pakaiano Frekuensi berhiaso Frekuensi gunting kuku
Dalam … kali interaksi klien menjelaskan cara menjaga perawatan diri:
o Cara mandio Cara gosok gigio Cara Keramaso Cara Berpakaiano Cara berhiaso Cara gunting kuku
Diskusikan frekuensi menjaga pwtan diri selama ini
Mandi Gosok gigi Keramas Berpakaian Berhias Gunting kuku
3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar : mandi gosok gigi Keramas Berpakaian Berhias Gunting kuku
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
4. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan
4. Dalam … kali interaksi klien mempraktekkan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat:o Mandi
4.1.Bantu klien saat perawatan diri : Mandi Gosok gigi Keramas
12
perawat o Gosok gigio Keramaso Ganti pakaiano Berhias o Gunting kuku
Ganti pakaian Berhias Gunting kuku
4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan diri
5. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri
5. Dalam … kali interaksi klien melaksanakan praktek perawatan diri secara mandirio Mandi 2 X sehario Gosok gigi sehabis makano Keramas 2 X semingguo Ganti pakaian 1 X sehario Berhias sehabis mandio Gunting kuku setelah mulai
panjang
5.1. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri: Mandi Gosok gigi Keramas Ganti pakaian Berhias Gunting kuku
5.2. Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
6. Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri
6.1. Dalam … kali interaksi keluarga menjelaskan cara-cara membantu klien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya
6.2. Dalam … kali interaksi keluarga menyiapkan sarana perawatan diri klien: sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, handuk, pakaian bersih, sandal, dan alat berhias
6.1 Diskusikan dengan keluarga: Penyebab klien tidak melaksanakan
perawatan diri Tindakan yang telah dilakukan klien
selama di rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yang telah dialami oleh klien
Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan diri
6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang: Sarana yang diperlukan untuk menjaga
perawatan diri klien Anjurkan kepada keluarga menyiapkan
sarana tersebut
13
6.3. Keluarga mempraktekan perawatan diri pada klien
6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan keluarga dalam perawatan diri : Anjurkan keluarga untuk mempraktekan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias dan gunting kuku)
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas, ganti baju, berhias, dan gunting kuku.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam perawatan diri
Berikan pujian atas keberhasilan klien
14
RENCANA TINTERAKSI KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MENARIK DIRI
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..No CM : …………………… Ruangan : …………………..
TglNo Dx
Dx Keperawatan
PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
………………… …………………b.d menarik diri
TUM: …………..………………….………………….
TUK:1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
Setelah dilakukan intervensi selama …. Kali :1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya
kepada / terhadap perawat:o Wajah cerah, tersenyumo Mau berkenalano Ada kontak matao Bersedia menceritakan perasaano Bersedia mengungkapkan
masalahnyao Bersedia mengungkapkan
masalahnya
1.1Bina hubungan saling percaya dengan: Beri salam setiap berinteraksi. Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan
Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi kllien
Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan klien 2. Klien mampu
menyebutkan penyebab menarik diri
2.Setelah … x pertemuan klien dapat menyebutkan satu penyebab menarik diri dari:
o diri sendiri
2.1 Tanyakan pada klien tentang: Orang yang tinggal serumah /
teman sekamar klien Orang yang paling dekat dengan
15
o orang lain o lingkungan
klien di rumah/ di RS Apa yang membuat klien dekat
dengan orang tersebut
Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di RS
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
Upaya yang harus dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
3. Setelah … x pertemuan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan denga orang lain, misalnyao banyak temano tidak kesepian o bisa diskusio saling menolong,dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, misalnya:o sendirio kesepian o tidak bisa diskusi
3.1. Tanyakan pada klien tentang : Manfaat jika berhubungan dengan
orang lain. Kerugian jika tidak berhubungan
dengan orang lain.3.2. Beri kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
3.3. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
3.4. Beri pujian terhadap kemempuan klien mengungkapkan perasaannya
4. Klien dapat 4. Klien dapat melakukan hubungan sosial 4.1 Observasi perilaku klien dengan
16
melaksanakan hubungan social secara bertahap
secara bertahap antara:o K – Po K – Perawat laino K – klien laino K – kelp/masy
berhubungan dengan orang lain4.2 Motivasi dan bantu klien untuk
berkenalan / berkomunikasi dengan : Perawat Perawat lain Klien lain Kelompok masyarakat
4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.5 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya
4.6 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
5. Klien mampu mengungkapan perasaanya setelah berhubungan dengan orang lain
5. Setelah … x pertemuan Klien dapat mengungkapkan perasaanya setelah berhubungan dengan orang lain untuk :o diri sendirio orang lain o lingkungan
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lainDiskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan dengan orang lainBeri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
6. Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan dengan orang lain dan
6. Keluarga dapat:o menjelaskan cara merawat klien
menarik dirio mengungkapkan rasa puas dalam
merawat klien
6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
6.3. Jelaskan cara merawat klien menarik
17
lingkungan diri yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
6.4. Motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
6.5. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatan merawat klien di rumah sakit
6.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
18
RENCANA TINTERAKSI KEPERAWATANKLIEN DENGAN PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM
Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..No CM : …………………… Ruangan : …………………..
Tgl
No Dx
Dx KeperawatanPerencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
……………….………………. B.d. Waham ……………….
TUM: ………….……………………………………
TUK:1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya dengan perawat
1. Setelah … x interaksi klien:o Mau menerima kehadiran
perawat di sampingnya.o Menyatakan mau menerima
bantuan perawato Tidak menunjukkan tanda-
tanda curiga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien: Beri salam Perkenalkan diri, tanyakan nama
serta nama panggilan yang disukai.
Jelaskan tujuan interaksi Yakinkan dia dalam keadaan aman
dan perawat siap menolong dan mendampinginya
Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
Tunjukkan sikap terbuka dan jujur Perhatikan keb dasar dan beri
bantuan u/ memenuhinya2. Klien dapat
mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
2. Klien menceritrakan ide-ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam fikirannya.
(Setelah 2 X interaksi)
2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan fikirannya. Diskusikan dengan klien
pengalaman yang dialami selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan kerja, sekolah, dsb.
Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpa mendukung /
19
menentang pernyataan wahamnya.3. Klien dapat
mengidentifikasi stressor/pencetus wahamnya. (Triggers Factor)
3. Klien dpt menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan/kebutuhan-nya yg tdk terpenuhi seperti : Harga diri, rasa aman dsb.(2 X interaksi)
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi factor pencetus Diskusikan dengan klien tentang
kejadian-kejadian transmatik yang menimbulkan rasa takut, anxietas maupun perasaan tidak dihargai.
Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi situasi tersebut.
Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi yang meningkatkan fikiran / perasaan yang terkait wahamnya.
Hubungkan kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnya.
4. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
4. Klien dapat membedakan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnya.(3x interaksi)
4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinannya yang salah tentang situasi yang nyata (bila klien sudah siap) Diskusikan dengan klien
pengalaman wahamnya tanpa berargumentasi
Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan klien
Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya
Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya waham
Bantu klien membedakan situasi
20
nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien
5. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya (2x interaksi)
5. Klien dapat menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari yang diakibatkan ide-ide / fikirannya yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti :o Hubungan dengan orang laino Pekerjaano Sekolaho Prestasi, dsb
5. Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti : Hambatan dalam berinteraksi dg
orang lain Perubahan dalam prestasi kerja /
sekolah Ajak klien melihat bahwa waham
tersebut adalah masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain
Diskusikan dengan klien orang/tempat ia minta bantuan apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan.
6. Klien melakukan teknik distraksi sbg cara menghentikan pikiran yg terpusat pada wahamnya
6. Klien dapat melakukan aktivitas yang konstruktif yang dapat mengalihkan fokus klien dari wahamnya, sesuai dengan minatnya (3X interaksi)
6.1. Motivasi klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan ketrampilan fisik
6.2. Bicara dengan klien topik-topik yang nyata
6.3. Diskusikan hobi/aktivitas yang disukainya
6.4. Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu luang
6.5. Bertanggung jawab secara personal dalam mempertahankan / meningkatkan kesehatan dan
21
pemulihannya6.6. Beri penghargaan bagi setiap
upaya klien yang positif7. Klien dapat dukungan
keluarga7.1. Keluarga dapat menjelaskan
tentang pentingnya cara-cara merawat klien di rumah
7.2. Keluarga dapat menjelaskan cara-cara merawat klien di rumah.
(4X pertemuan)
7. Diskusikan dengan keluarga tentang : Pengertian waham Penyebab Gejala Cara merawat Follow up dan obat
8. Klien dan keluarga dapat menggunakan obat dengan benar
8. Klien dapat menggunakan obat dengan benar termasuk :oNama dan orangnyao Jenis obatoDosisoCara penggunaan obatoWaktuoSide efek dan tindakan yang
harus dilakukan bila terjadi efek samping obat
(3X interaksi)
6.7. Klien dengan kesadaran sendiri mau mentaati program terapi medik
8. Jelaskan dengan klien / keluarga pentingnya obat bagi kesehatan klien
9. Diskusikan dengan klien jenis obat, cara penggunaannya, side efek obat serta kapan dia harus minta pertolongan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebagai dampak pemakaian obat
10. Jelaskan kepada klien / keluarga bahwa pemberhentian / perubahan dosis harus sepengetahuan dan saran dari dokter yang merawat.
22
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx
Dx Keperawatan
PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Harga diri rendah
TUK: 1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya dengan perawat
1. Ekpresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik : Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya Beri perhatian kepada dan perhatikan
kebutuhan dasar klien2. Klien dapat
mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2. Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikio Kemampuan yang dimiliki klieno Aspek positif keluargao Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien
2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan buat daftarnya jika klien tidak mampu mengidentifikasi maka dimulai oleh perawat untuk memberi pujian pada aspek positif yang dimiliki klien
2.2. Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian negative
2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis3. Klien dapat menilai
kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
3. Klien menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat dilaksanakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya
23
4. Klien dapat (menetapkakan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4. Klien membuat rencana kegiatan harian 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuang. kegiatan mandiri kegiatan dengan bantuan sebagian kegiatan yang membutuhkan bantuan
total.4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi
kondisi klien.4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang
boleh klien lakukan.5. Klien dapat melakukan
kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
5. Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya.
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.Beri pujian atas keberhasilan klien.Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
6. Klien memanfaatkan system pendukung yang ada di keluarga.
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
24