rencana induk penelitian 2016 - 2020 · mempercepat upaya peningkatan kualitas penelitian dan...
TRANSCRIPT
i
i
RENCANA INDUK PENELITIAN 2016 - 2020
LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
Disusun oleh Lembaga Penelitian, Pengambangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Islam Lamongan
Jl. Veteran 53A Lamongan
e-mail: [email protected]
website: unisla.ac.id
Telepon (0322) 324706 Faximile : (0322) 316221
Pengarah :
Dewan Pengarah : 1. Rektor UNISLA
: 2. Wakil Rektor I
: 3. Wakil Rektor II
Penyusun :
Penanggung Jawab : Husen, S.Ag, M.Pd. (Ketua Litbang Pemas)
Ketua : Dr. Ir. Angky Soedrijanto, MMA (Wakil Ketua Litbang Pemas)
Sekretaris : Azza Abidatin Bettaliyah, M.Med.Kom. (Sekretaris Litbang Pemas)
Bendahara : Munif, S.Kom. (Kepala Tata Usaha Litbang Pemas)
Koordinator dan Anggota Bidang :
A. Pendidikan, Budaya dan Agama;
Koordinator ; Madekhan,S.Pd,.M.Si
Anggota ; 1. Sudarto Murtaufiq, S.Fil, M.Fil.
; 2. Minahul Mubin, S.S, M.Pd.
; 3. Moh. Nurman, M.Pd.
; 4. Drs. Fathurrahman,MM.
; 5. Dian Luthfiyati,S.Pd,.M.Pd
B. Ekonomi, Sosial dan Humaniora;
Koordinator ; Dr. Nurul Badriyah,SE,.MM.
Anggota ; 1. Titin,SE,.MM
; 2. Akhlis Priya Pambudi, SE, MM.
; 3. Mohamad Rizal Nur Irawan, SE, MM.
; 4. Enik Isnaini,SH,.MH.
; 5. Dhevi Nayasari Sastradinata,SH,.MM.
C. Pangan ;
Koordinator ; Edy Susanto,S.Pt,.M.P.
Anggota ; 1. Ir.Endah Sih P, M.Si.
; 2. Dian Novitasari, S.Pt, MMA.
; 3. Wahyuni, S.Pt, MP.
; 4. Wachidatus Sa’adah, S.Pi, MP.
; 5. Dona Wahyuning Laily,S.P,.M.P.
ii
D. Energi dan Lingkungan;
Koordinator ; Nur Azizah Affandy,ST,.MT.
Anggota ; 1. H. Zainal Abidin, ST, M.Eng.
; 2. Gading Wilda Aniriani, S.Si, M.Si.
; 3. Retno Wardhani,S.Kom,.M.Kom.
; 4. Kemal Farouq Mauladi,S.Kom,.M.Kom
; 5. Sugeng Dwi Hartantyo,ST,.MT.
E. Kesehatan;
Koordinator ; Ida Susila,S.ST,.M.Kes.
Anggota ; 1. Mimatun Nasihah, S.Pd, M.Pd.
; 2. Sumiyati,S.ST,.M.Kes.
; 3. Arief Budi Laksono,ST,.MT.
Kesekretariatan : Nanto Purnomo
iii
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. i
PRAKATA KETUA LITBANG PEMAS ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR REKTOR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2. Tujuan Rencana Induk Penelitian .................................................................... 3 1.3. Sasaran Rencana Induk Penelitian ................................................................... 4 1.4. Proses Penyusunan Rencana Induk Penelitian ................................................ 5 1.5. Ruang Lingkup Rencana Induk Penelitian ...................................................... 5
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN UNIT KERJA
2.1 Visi, Misi dan Tujuan UNISLA ............................................................................ 6 2.2 Landasan Perencanaan ..................................................................................... 7 2.3 Visi, Motto, Misi, Tujuan, dan Organisasi LITBANG PEMAS UNISLA ................. 8 2.4 Analisis Kondisi ................................................................................................14 2.5 Analisa SWOT ..................................................................................................15
BAB III GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP)
3.1 Garis Besar Program LITBANG PEMAS UNISLA .............................................21 3.2 Kebijakan Umum LITBANG PEMAS UNISLA ...................................................23 3.3 Sasaran ............................................................................................................25 3.4 Alur Penyusunan RIP .......................................................................................25
BAB IV SASARAN PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
4.1 Bidang Penelitian UNISLA ...............................................................................27 4.2 Arah Pengembangan Penelitian Riset Unggulan Institusi ..............................28 4.3 Pengukuran .....................................................................................................63
BAB V PELAKSANAAN RIP
5.1 Pelaksanaan RIP .............................................................................................65 5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana ..................................66 5.3 Prosedur Pengelolaan Penelitian ....................................................................66 5.4 Penjaminan Mutu ...........................................................................................68 5.5 Pengelolaan Hasil Penelitian ...........................................................................68
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Islam Lamongan (UNISLA) merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
yang berkedudukan di Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur Indonesia. UNISLA pada
awalnya merupakan pengembangan dari STIT Sunan Giri Lamongan berdiri tahun 1982-
1999. Sejak berdirinya UNISLA dibina dan diayomi oleh Yayasan Pembina Perguruan Tinggi
Islam “Sunan Giri” Lamongan. Badan Pendiri YPPTI “Sunan Giri” Lamongan.
Maksud dan tujuan mendirikan YPPTI “Sunan Giri“ Lamongan adalah untuk
membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan pendidikan masyarakat dengan jalan
melaksanakan usaha pendidikan dalam arti luas. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut Yayasan menyelenggarakan kegiatan pendidikan serta melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan secara bertahap.
Merespons tingginya permintaan masyarakat terhadap pendidikan tinggi yang
tidak dapat diimbangi oleh peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi Negeri, maka YPPTI
“Sunan Giri“ Lamongan menjadikan STIT Sunan Giri Lamongan sebagai embrio dalam
mewujudkan Universitas Swasta di daerah ini. Gagasan tersebut dirintis oleh YPPTI “Sunan
Giri“ Lamongan dengan membentuk suatu tim kerja yang bertugas untuk menyusun studi
kelayakan serta mempersiapkan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk pengajuan
izin operasional ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Kopertis Wilayah VII
Jawa Timur. Tim kerja dengan nomor 0013/TKU-YPPTI Sunan Giri/1997 tanggal 04 April 1998
berhasil melaksanakan tugas penyusunan naskah kelengkapan bahan dan persyaratan
permohonan izin berdasarkan ketentuan yang dimuat dalam letter of intent tanggal 06 Juni
1998. Perguruan Tinggi Swasta yang diusulkan ini diberi nama Universitas Islam Lamongan
yang disingkat dengan UNISLA.
Setelah mempersiapkan pendaftaran calon mahasiswa, menyusun jadwal kuliah
dan menyiapkan tenaga pengajar maka UNISLA resmi didirikan pada tanggal 15 Agustus
1999 berdasarkan Surat Keputusan YPPTI “Sunan Giri“ Lamongan dengan nomor
016/SK/YPPTI/VIII/1999 tanggal 15 Agustus 1999 sekaligus mengangkat Drs. KH. Ahmad
Mudlor, SH sebagai Rektor pertama. Pada waktu yang sama dilaksanakan acara serah terima
157 mahasiswa PPAI – STIT Sunan Giri dari panitia kepada Rektor.
2
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa hidup adalah untuk menguji siapakah yang
terbaik di antara manusia. Untuk itu seseorang harus mencari inovasi atau melakukan
penelitian untuk membuat sesuatu yang baik menjadi lebih sempurna. Nabi Muhammad
saw bersabda : “Sebaik-baiknya pekerjaan adalah yang kecil kebaikannya tetapi dilakukan
secara terus menerus“ . Sejalan dengan hal tersebut, UNISLA memiliki tujuan yang terwujud
dalam 3 M (Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid) sehingga sepantasnya dosen UNISLA
berperan aktif serta ikut memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, seni yang dilandasai
iman dan taqwa. Dikaitkan dengan quality development and improvement yang disabdakan
oleh Rasululloh Saw. serta tujuan UNISLA membentuk luaran sumber daya manusia yang
memiliki kualitas dalam riset dan pengembangan ilmu pengetahuan, maka Lembaga
Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LITBANG PEMAS) menjalankan
perannya menetapkan siklus kegiatan penelitian serta Pengabdian Masyarakat.
UNISLA bertekad menjadikan “Wacana Keilmuan, Teknologi, Riset dan
Pengembangan serta sendi ajaran Islam” sebagai filosofi penyelenggaraan dan
pengembangan institusi pendidikan tinggi. Penyelenggaraan dan pengembangan UNISLA
berusaha mengintegrasikan dan mengelaborasikan antara nilai-nilai keilmuan keislaman
sehingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
Penelitian sebagai salah satu pilar tridharma, memiliki peran sentral dalam upaya
mewujudkan visi UNISLA melalui penyelenggaraan dan pengembangan penelitian dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, kegiatan
penelitian perlu diselenggarakan untuk menemukan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang menyejahterakan individu
dan masyarakat, mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada
pemecahan masalah global.
Rencana Induk Penelitian (RIP) ini merupakan arah kebijakan dan pengambilan
keputusan dalam pengelolaan penelitian UNISLA dalam jangka waktu lima (5) tahun. RIP
disusun sebagai dasar bagi pelaksanaan penelitian lima (5) tahun ke depan. Pada dasarnya
esensi dari penyusunan RIP adalah pengembangan roadmap penelitian. Penyusunan
roadmap penelitian diharapkan menjadi basis peningkatan mutu perguruan tinggi dan
atmosfir akademik yang kondusif. Disamping itu, produk penelitian diharapkan menjadi
acuan pengembangan praktek-praktek pendidikan maupun non kependidikan bagi
3
masyarakat, dunia usaha/industri, dan stakeholders lainnya dalam lingkup lokal, nasional,
regional, maupun internasional. Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut sudah
seharusnya UNISLA memiliki suatu panduan berupa roadmap penelitian yang dapat
mempercepat upaya peningkatan kualitas penelitian dan pencapaian Visi UNISLA 2030
untuk menjadi universitas kelas nasional (national class university) yang unggul
berlandaskan keimanan, ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan.
1.2 Tujuan Rencana Induk Penelitian
Perlunya dosen melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat
(PKM) dimaktub dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 49 paling
tidak ada empat alasan yaitu : pertama dalam pelaksanaan perkuliahan, dosen dapat
mengajarkan materi yang mereka kuasai dengan baik dan kembangkan sendiri, sehingga
perkuliahan yang mereka ajarkan menjadi lebih menarik dan bermakna. Kedua, dosen dapat
melatih mahasiswa kemampuan problem solving dan learning how to learn dengan baik.
Ketiga, dosen dapat menumbuhkan keingintahuan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu
pengetahuan, karena mereka mengerti betapa menariknya ilmu pengetahuan tersebut.
Keempat, dosen dapat memenuhi kewajiban dalam diseminasi hasil karyanya yang berupa
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sekaligus meningkatkan kinerjanya.
RIP LITBANG PEMAS UNISLA yang disusun, mencakup prinsip pengembangan
yang akan memberikan nuansa dan arahan pada pengembangan LITBANG PEMAS UNISLA
di masa yang akan datang. RIP ini, secara umum, bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk menciptakan suatu
kehidupan akademik yang memiliki jaminan mutu (quality assurance) dan kehidupan
research university, serta menjadi masyarakat kampus yang ilmiah berlandaskan Visi, Misi,
dan Tujuan UNISLA yang mampu berkembang dan menjawab tantangan jaman. Selain itu,
peningkatan dan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi terukur, terpadu,
dan produktif, serta diharapkan menjadi perguruan tinggi yang memiliki link and match
antara produktivitas pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, kepentingan dunia
industri, kebutuhan masyarakat, maupun individu para lulusan yang bersangkutan. Secara
rinci tujuan penyusunan RIP adalah:
1. Mendukung UNISLA menuju universitas bertaraf nasional berwawasan global.
4
2. Terciptanya peta jalan (roadmap) penelitian pada rumpun‐rumpun ilmu yang ada di
UNISLA.
3. Membentuk dan mengembangkan payung riset (grand research) unggulan.
4. Menggali dan meningkatkan efisiensi penggunaan dana penelitian.
5. Meningkatkan fokus penelitian dalam rangka mencapai UNISLA sebagai universitas
terkemuka dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang bertaqwa, mandiri, dan
cendekia selaras dengan perkembangan ipteks.
6. Meningkatkan kualitas dan produktivitas penelitian berupa publikasi pada forum ilmiah
nasional dan internasional, publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal
internasional berreputasi, bahan ajar, teknologi tepat guna, dan HaKI.
7. Meningkatkan relevansi pemanfaatan hasil penelitian dalam kerangka tridharma
perguruan tinggi.
8. Meningkatkan peran UNISLA dalam mempercepat pembangunan daerah dan nasional
menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.
9. Sebagai landasan agenda penelitian dalam rangka penjaminan mutu penelitian yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem panjaminan mutu perguruan tinggi.
1.3 Sasaran Rencana Induk Penelitian
Sasaran pengembangan RIP antara lain:
1. Terbentuknya peta jalan (roadmap) penelitian unggulan bagi para peneliti.
2. Tersusunnya peta keahlian tenaga akademik.
3. Tersusunnya komponen roadmap penelitian dan mandatnya sebagai acuan bagi prodi,
jurusan, fakultas dan universitas dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
4. Terselenggaranya kegiatan penelitian yang terarah, berkualitas dan berkesinambungan
guna pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang menyejahterakan
individu dan masyarakat, mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta
berkontribusi pada pemecahan masalah global.
5. Terwujudnya budaya penelitian sebagai dasar menuju universitas berbasis riset.
6. Terwujudnya peningkatan temuan teknologi atau produk lain di berbagai bidang ilmu
yang prospektif, aplikatif dan efektif bagi pembangunan dan masyarakat
7. Terpublikasi hasil‐hasil penelitian dalam terbitan nasional terakreditasi maupun
internasional, hak paten/hak kekayaan intelektual/hak cipta.
5
1.4 Proses Penyusunan Rencana Induk Penelitian
Penyusunan Rencana Induk Penelitian diawali dengan pemetaan hasil penelitian
para dosen UNISLA sampai dengan tahun 2015. Terlihat bahwa selama ini kegiatan
penelitian masih dilaksanakan secara terpisah‐pisah tanpa adanya kesatuan tema dan
tujuan yang konvergen dalam pemecahan masalah dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Kebanyakan kegiatan penelitian juga belum memiliki target luaran yang jelas dan terukur.
Rencana Induk Penelitian (RIP) ini merupakan rencana yang berkelanjutan untuk
periode tahun 2016‐2020. Selanjutnya Rencana Induk Penelitian UNISLA kemudian disahkan
oleh Rektor Universitas pada tanggal 9 Mei 2016.
1.5 Ruang Lingkup Rencana Induk Penelitian
Kegiatan penelitian dan PKM di UNISLA pengelolaannya diberikan kepada
Lembaga Penelitian, Pengambangan dan Pengabdian Masyarakat (LITBANG PEMAS)
UNISLA. Sesuai dengan statuta UNISLA dan Rencana Strategis UNISLA 2015-2020, Litbang
Pemas diberikan tugas dan wewenang untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan,
melaksanakan dan mengadministrasikan kegiatan penelitian dan PKM. Sehingga diharapkan
agar kedua darma tersebut dapat dilaksanakan oleh setiap dosen dengan seimbang, baik
secara individu maupun kelompok.
Adapun lingkup kegiatan penelitian dan PKM di bawah pengelolaan LITBANG
PEMAS UNISLA ada empat aktivitas, yaitu penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian,
diseminasi hasil penelitian dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Dalam
menjaga dan meningkatkan mutu penelitian yang dilakukan, baik oleh dosen dan/ atau
mahasiswa diperlukan danya standar mutu penelitian. Standar ini akan berfungsi sebagai
parameter untuk menilai mutu dan setiap penelitian yang dilakukan oleh dosen/ atau
mahasiswa, mulai dari pemilihan topik, penulisan proposal, pelaksanaan penelitian,
penulisan laporan hingga diseminasi hasil penelitian baik berbentuk seminar maupun
pameran. Standar penelitian ini merupakan salah satu komponen dalam sistem penjaminan
mutu internal UNISLA yang akan dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu UNISLA.
6
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN UNIT KERJA
2.1 Visi, Misi dan Tujuan UNISLA
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh UNISLA saat ini adalah sebagai berikut: (1)
lokasi kampus yang cukup strategis dan memiliki peluang pengembangan ke depan, (2)
memiliki kesadaran untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan kedepan, (3)
secara bertahap bersedia melangkah menuju profesionalisme melalui bentuk-bentuk
evalusai diri, (4) memiliki kemampuan yang relatif baik dalam kerja tim (team-working),
dan (5) memiliki pengalaman dalam mengelola sumberdaya secara mandiri. Sementara di
antara kelemahan-kelemahannya adalah: (1) pengembangan kampus belum terpadu dan
memperhitungkan berbagai aspek, baik yang bersifat ideologis, akademik, manajaerial,
estetik, maupun ekologis, (2) perhitungan terhadap berbagai perkembangan masa depan
belum didasarkan atas informasi atau data-data yang konkret dan akurat, (3) aspek-aspek
kinerja baik yang terkait dengan proses pembelajaran (dosen, kurikulum, metode, output,
dll.) dan yang terkait dengan manajemen (Sumber Daya Insani/SDI, finansial, sarana-
prasarana) masih memerlukan banyak perhatian, (4) kualitas SDI secara individual masih
rendah, dan (5) belum banyak memanfaatkan sumber-sumber lain diluar dana yang
diperoleh dari mahasiswa, melalui berbagai jaringan kerjasama (networking).
Barkaitan dengan permasalahan-permasalahan tersebut maka eksistensi dan
keberlanjutan UNISLA tergantung pada kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
Pertama, kemampuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa secara terus menerus
sehingga memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar lokal (domestik), regional maupun
nasional. Kedua, kemampuan untuk mengembangkan berbagai ragam perusahaan-
perusahaan akademis (academic enterprises) secara berkelanjutan. Dalam hal ini, UNISLA
sebagai pengelola ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan sumber daya insani harus
mampu menghasilkan berbagai output keilmuan, teknologi, seni, budaya dan sumber daya
insani sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut
maka paradigma pengelolaan universitas perlu bergeser dari pengelolaan yang
berorientasi pada persediaan (supply driven). Ketiga, kemampuan membangun
manajemen perguruan tingi yang efisien, efektif, akuntabel, dan transparan dalam rangka
membangun good governance university. Keempat, kemampuan untuk membangun kultur
7
iqra’ secara terus menerus dalam rangka kultur akademik yang kokoh. Kelima, kemampuan
meningkatkan eksistensi civitas akademika secara berkelanjutan. Keenam, kemampuan
meningkatkan modal sumber daya insani secara berkelanjutan. Dan Ketujuh, kemampuan
UNISLA untuk membangun jaringan dengan berbagai intitusi baik untuk kepentingan-
kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat maupun untuk
kepentingan penggalian dana (fund-raising). Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara
simultan, karena kemampuan-kemampuan tersebut pada dasarnya saling terkait dan
merupakan kesatuan yang utuh.
a. Visi UNISLA:
“Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi yang dikelola secara profesional untuk
menciptakan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, mandiri dan
siap pakai dalam menghadapi perubahan yang semakin cepat dan komplek”
b. Misi UNISLA:
“Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional dengan pendekatan ilmiah”
2.2 Landasan Perencanaan
LITBANG PEMAS UNISLA dalam mengelola Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (Dit.Litabmas), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan meliputi :
1) Standar arah, kegiatan penelitian mengacu pada Renstra LITBANG PEMAS UNISLA;
2) Standar proses, kegiatan penelitian dan pengabdian direncanakan, dilakukan,
dikendalikan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan mutu penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan;
3) Standar hasil, kegiatan penelitian memenuhi kaidah ilmiah universal, didokumen-
tasikan, didesimenasikan melalui forum ilmiah di tingkat nasional, internasional, serta
dapat dipertanggungjawabkan, Standar hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat
harus berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong ekonomi dan
memenuhi kebutuhan masyarakat;
8
4) Standar kompetensi, kegiatan penelitian dilakukan oleh peneliti yang kompeten di
bidangnya dan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari hasil
penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah;
5) Standar pendanaan, kegiataan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan melalui mekanisme hibah blok dan kompetisi yang didasarkan pada prinsip
otonomi dan akuntabilitas;
6) Standar Sarana dan Prasarana, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
didukung oleh sarana daan prasarana yang mampu menghasilkan temuan ilmiah dan
solusi masalah dalam masyarakat;
7) Standar outcome, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus
berdampak positif pada pembangunan masyarakat bangsa dan negara di berbagai
sektor.
2.3 Visi, Misi dan Tujuan LITBANG PEMAS UNISLA
a. Visi
“Menjadi lembaga yang mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui
Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat”
b. Motto
“Membangun Lokal dengan IPTEKS, Berjiwa Nasional dengan Semangat Global Menuju
Indonesia Bermartabat”
c. Misi
1. Terciptanya inovasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan
mengedepankan syariat Islam dan menjunjung akhlakul karimah.
2. Terciptanya relevansi, kompetensi dan pencapaian kualitas penyelenggaraan
penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan menghasilkan produk/output
yang berwawasan lokal, nasional maupun internasional.
3. Terwujudnya kerjasama yang intensif dan berkesinambungan dalam bidang
penelitian dan pemberdayaan dengan pihak luar (pemerintah, industri dan
masyarakat)
9
d. Tujuan
1) Mendorong segenap civitas akademika melalui Fakultas, Program Pasca Sarjana,
Pusat Kajian dan Pusat Studi untuk menghasilkan karya ilmiah dan publikasi ilmiah
dalam skala lokal, nasional, internasional, serta memfasilitasi paten dan Haki.
2) Memberikan reward kepada civitas akademika yang menghasilkan karya ilmiah
(jurnal internasional dan terakreditasi, buku ajar) luaran penelitian (paten, Haki, dll)
3) Memasarkan kompetensi civitas akademika melalui penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
4) Memfasilitasi staf pengajar, mahasiswa dan masyarakat untuk mengembangkan
pembelajaran berbasis riset. Selanjutnya melaksanakan Education for Sustainable
Development (ESD) langsung kepada masyarakat melalui PKM serta melaksanakan
kerjasama dengan pihak terkait.
5) Memfasilitasi kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan
fihak luar baik secara regional, nasional dan internasional.
6) Mengkoordinir penelitian pada tingkat internal universitas.
7) Menyelenggarakan program peningkatan kualitas dan kuantitas proposal dan
penulisan karya ilmiah.
8) Menyusun grand design KKN-PPM.
9) Menyelenggarakan atau memfasilitasi terlaksananya pertemuan ilmiah bagi civitas
akademika.
10) Memfasilitasi tersedianya pelayanan konsultasi dan bantuan bagi masyarakat
sesuai kompetensi dan bidang keilmuan bagi Sumber Daya Manusia di lingkungan
civitas akademika UNISLA.
e. Organisasi LITBANG PEMAS
Organisasi LITBANG PEMAS sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Rektor UNISLA,
Nomor: 02/SK/UNISLA/2016 Masa Bakti 2016-2018. Dalam klausul SK terdapat
perubahan nomenklatur dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(LPPM) menjadi Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat
(LITBANG PEMAS).
LITBANG PEMAS mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor,
dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
10
melaksanakan pengembangan teknologi tepat guna dan pusat partisipatory action
research serta melaksanakan pelayanan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Struktur organisasi Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian kepada
Masyarakat dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dengan rincian tugas sebagai berikut;
1) Tugas Pokok dan Fungsi
a) Menentukan arah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
b) Mengkoordinasikan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni,
c) Mengkoordinasikan penelitian untuk mengembangkan konsepsi pembangunan
nasional, wilayah dan atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan
atau badan lain, baik di dalam dan di luar negeri,
Ketua Wakil Ketua
Sekretaris Bagian Tata Usaha
BP Litbang Pemas Tingkat Fakultas
Divisi Pengembangan Divisi Pemas Divisi Penelitian
Pusat Pengembangan Pemberdayaan
Masyarakat
Pusat Pelayanan KKN & BAKSOS
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Pusat Parsipatory Action Researh (PAR)
Pusat HAKI
Pusat Studi IPA & Teknologi
Pusat Studi IPS, Humaniora, Hukum &
HAM
Pusat Studi Ke-Islaman
Pusat Studi Gender, Anak & Kesehatan
11
d) Melakukan kegiatan penyebarluasan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah,
e) Mengkoordinasikan penerapan hasil-hasil penelitian ilmu pengetahuan,
teknologi dan atau seni tertentu untuk menunjang pembangunan,
f) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan atau daerah
melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan lain, baik di dalam dan
di luar negeri,
g) Melaksanakan inventarisasi dan pendataan semua aktifitas pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Universitas,
h) Mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan pengkajian
dan pengembangan penelitian yang diselenggarakan oleh Pusat-Pusat dibawah
koordinasinya,
i) Menghimpun para peneliti di Universitas dalam klaster lintas disiplin ilmu,
j) Melakukan koordinasi dengan Fakultas dan atau Jurusan guna menjamin
relevansi antara kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan
kegiatan pendidikan,
k) Mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan, dan Melakukan
koordinasi aktif dengan Inkubator Bisnis.
2) Tugas dan wewenang Ketua dan Wakil Ketua LITBANG PEMAS
a) Merencanakan dan menyusun program penelitian, pengembangan dan
pengabdian kepada masyarakat;
b) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian, pengembangan
dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan fakultas-fakultas;
c) Menyelenggarakan diseminasi hasil penelitian, pengembangan dan pengabdian
kepada masyarakat;
d) Mengarahkan seluruh kegiatan dari pusat-pusat kajian dan pusat studi dibawah
koordinasi LITBANG PEMAS;
e) Bertanggungjawab meningkatkan pengembangan kapasitas sumber daya di
bidang penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat,
f) Mengevaluasi kegiatan penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada
masyarakat serta kegiatan pusat-pusat kajian,
g) Memberikan laporan dan bertanggungjawab kepada Rektor.
12
3) Tugas dan wewenang Kepala Bagian Tata Usaha LITBANG PEMAS
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,
keuangan, kepegawaian, ketatalaksaan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan
barang milik UNISLA serta penyusunan data dan informasi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dan melaksanakan administrasi bagi pelayanan
urusan HAKI.
Dalam melaksanakan tugasnya, memiliki fungsi;
a) pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
b) pelaksanaan penyusunan rencana, program, kegiatan dan anggaran;
c) pelaksanaan urusan dokumentasi dan publikasi hasil penelitian dan pengabdian
masyarakat;
d) pelaksanaan pemberian layanan informasi di bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
e) pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan,
kerumahtanggan, dan barang milik UNISLA di lingkungan Litbang Pemas;
4) Tugas dan wewenang Sekretaris LITBANG PEMAS :
a) Membantu Ketua dan/atau Wakil Ketua LITBANG PEMAS dalam merencanakan
dan meyusun program penelitian dan PKM,
b) Membantu Ketua dan/atau Wakil Ketua LITBANG PEMAS dalam merencanakan
anggaran LITBANG PEMAS.
c) Membantu Ketua dan/atau Wakil Ketua LITBANG PEMAS dalam menyelengga-
rakan diseminasi hasil penelitian dan pengabdian,
d) Membantu Ketua dan/atau Wakil Ketua LITBANG PEMAS dalam pelaksanaan
tugas administrasi LITBANG PEMAS,
e) Membantu Ketua dan/atau Wakil Ketua LITBANG PEMAS dalam mengevaluasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan pusat-
pusat kajian,
f) Memberikan laporan dan bertanggungjawab kapada Ketua dan/atau Wakil
Ketua LITBANG PEMAS .
13
5) Tugas dan wewenang Kepala Divisi Penelitian
Divisi Penelitian mempunyai tugas melaksanakan informasi penelitian yang dapat
diakses oleh dosen di lingkungan UNISLA serta melakukan pengumpulan,
pengolahan dan evaluasi penelitian yang telah dikirim oleh calon peneliti.
Dalam melaksanakan tugasnya, memiliki fungsi;
a) pelaksanaan informasi penelitian secara periodik dan berkala;
b) pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan evaluasi penelitian yang telah
dikirim oleh calon penelitian;
c) pelaksanaan pembuatan buku panduan dan metode penelitian baik oleh institusi
UNISLA maupun institusi luar.
Divisi Penelitian membidangi;
a) Pusat Studi IPA dan Teknologi (PUSIPAT), memiliki tugas mengumpulkan,
mengolah dan melakukan evaluasi terhadap seluruh penelitian dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi.
b) Pusat Studi IPS, Humaniora, Hukum dan HAM (PUSIPHUM & HAM) mempunyai
tugas mengumpulkan, mengolah dan melakukan evaluasi terhadap seluruh
penelitian dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Humaniora, Hukum dan Hak
Asasi Manusia
c) Pusat Studi Keislaman (PUSLAM) mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah
dan melakukan evaluasi terhadap seluruh penelitian dalam bidang studi
keislamanan dan Ahlusunnah Wal Jama’ah an Nahdliyah;
d) Pusat Studi Gender, Anak dan Kesehatan (PUSIGAKES) mempunyai tugas
mengumpulkan, mengolah dan melakukan evaluasi terhadap seluruh penelitian
dalam bidang Gender Mainstreaming, Perlindungan dan Kesejahteraan Anak
serta Kesehatan
6) Tugas dan wewenang Kepala Divisi Pengembangan
Divisi Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan semua urusan promosi dan
publikasi terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti UNISLA,
memberikan laporan publik mengenai fungsi guna teknologi tepat guna hasil
peneltian dan melakukan pelayanan pengurusan administrasi HAKI bagi peneliti
untuk mendapatkan hak paten.
14
Divisi Pengembangan membidangi;
a) Pusat Teknologi Tepat Guna (PT2G) mempunyai tugas melaksanakan promosi
dan publikasi teknologi tepat guna baik berupa perangkat atau peralatan
maupun sistem operasi (software) yang dapat digunakan untuk menunjang
kehidupan masyarakat dari hasil penilitian.
b) Pusat Partisipatory Action Research (PPAR) mempunyai tugas melaksanakan
kerjasama dengan pihak luar mengenai penggunaan dan pemanfaatn hasil-hasil
penelitian dan melaksanakan upaya pengembangan dan rekayasa nilai.
c) Pusat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan urusan administrasi hak atas kekayaan intelektual dan hak paten bagi
peneliti.
7) Tugas dan wewenang Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat
Divisi Pengabdian Masyarkat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera, kelompok
masyarakat pesisir dan nelayan serta tuna wisma dan tuna gharita, serta
melaksanakan pelayanan administrasi pengabdian masyarakat, pengabdian sosial,
pengabdian kampus serta melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Divisi Pengabdian Masyarakat membidangi;
a) Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) mempunyai tugas
melaksanakan bantuan sosial, pelatihan ketrampilan dan bantuan stimulus
terhadap masyarakat prasejahtera, nelayan, tuna wisma dan tuna gharita.
b) Pusat Pelayanan BAKSOS dan KKN (PUSPEL BAKSOS & KKN) mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan administrasi bakti sosial dan KKN Mahasiswa.
2.4 Analisis Kondisi
1) Kondisi Bidang Penelitian
Sebagai Universitas yang berkembang, belum banyak dosen yang melakukan dan
terlibat dalam penelitian. Dalam tahun 2015, hanya ada 8 (delapan) dosen yang
melakukan penelitian, baik yang biaya mandiri maupun yang mendapat hibah DIKTI.
15
2) Kondisi Bidang Sumber Daya Manusia
Pada akhir tahun 2015, universitas melakukan rekrutmen dosen tetap yang dengan
kualifikasi akademik S-2 (Magister) dan beberapa sedang menempuh studi S-3
(Doktoral), dibawah ini rekap dosen tetap UNISLA.
Tabel 2.1 Data Dosen Universitas Islam Lamongan
Fakultas Guru Besar Doktor (S3) Magister (S2) Sarjana (S1)
1. Fak. Ekonomi 0 3 35 1
2. Fak. Tehnik 0 0 38 0
3. Fak. Kebidanan 0 0 5 17
4. Fak. Peternakan 0 0 7 7
5. Fak. Perikanan 0 1 9 7
6. Fak. Hukum 0 1 11 0
7. Fak. KIP Bahasa Inggris 0 0 14 1
JUMLAH 0 5 119 33
2.5 Analisa SWOT
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi internal Penelitian UNISLA, dapat diketahui
bahwa faktor utama kekuatan memiliki nilai kumulatif yang lebih besar dari pada nilai
faktor utama kelemahan sebagaimana disajikan di bawah ini. Keadaan demikian
memungkinkan LITBANG PEMAS UNISLA untuk melakukan pengembangan dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada sebagai modal utama untuk perbaikan, sementara
kelemahan yang ada harus mendapatkan prioritas untuk dibenahi.
Faktor Internal
Indikator Kekuatan
3) Tersedianya tenaga peneliti dengan berbagai kualifikasi pendidikan dan bidang
keahlian;
4) Tersedianya Staf Ahli LITBANG PEMAS UNISLA dari berbagai disiplin ilmu;
5) Jumlah dosen/peneliti bergelar Doktor semakin banyak;
6) Tersedianya jejaring kerjasama luar negeri;
7) Tersedianya program pelatihan penelitian, baik yang diselenggarakan oleh UNISLA
maupun oleh DIKTI;
8) Tersedianya sarana dan prasarana minimal untuk penelitian;
16
9) Tersedianya fasilitas laboratorium, baik setingkat UPT maupun setingkat Program Studi
di berbagai fakultas, yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang penelitian;
10) Tersedia dana penelitian dari UNISLA;
11) Tingginya minat meneliti di kalangan dosen UNISLA;
12) Dimilikinya dosen-dosen yang berkemampuan serta berdaya saing tinggi untuk
mendapatkan proyek penelitian ditingkat nasional dan regional;
13) Tersedia media publikasi untuk komunikasi ilmiah dan diseminasi hasil hasil penelitian;
14) Tersedia ICT, sistem tatakelola dan penjaminan mutu;
15) Memiliki Jaringan LAN, Fiber Optik dan hot spot area.
Indikator Kelemahan
1) Motivasi peneliti masih lebih didasarkan pada perolehan angka kredit;
2) Peneliti belum memanfaatkan pusat-pusat penelitian secara optimal;
3) Kemampuan bersaing para dosen/peneliti untuk mendapatkan dana penelitian dari
luar universitas masih rendah;
4) Manajemen Laboratorium pendukung penelitian (pada fakultas dan UPT) belum
optimal;
5) Akreditasi laboratorium masih rendah;
6) Penelitian tidak terintegrasi antar fakultas;
7) Dana penelitian yang bersumber dari dana rutin masih terlalu kecil;
8) Koordinasi penelitian yang dilaksanakan oleh unit akademik di luar LITBANG PEMAS
masih belum baik;
9) Penelitian tidak proporsional pada tiap fakultas;
10) Penelitian belum mengacu pada RIP dan payung penelitian;
11) Jaringan kerjasama penelitian masih terbatas;
12) Keterbatasan dana untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan maupun workshop;
13) Hasil penelitian belum dikaitkan dengan program pengabdian kepada masyarakat;
14) Dana untuk kegiatan komunikasi, publikasi dan diseminasi hasil-hasil penelitian masih
terbatas.
Faktor Eksternal
Analisis eksternal dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan di luar LITBANG
PEMAS UNISLA yang meliputi kondisi pemerintahan, kependudukan, politik, ekonomi,
17
teknologi, industri, perguruan tinggi mitra, dan kerjasama yang didekati melalui tahapan
analisis peluang dan ancaman. Analisis ini dilengkapi dengan berbagai masukan, saran dan
harapan pihak stakeholder. Hasil analisis kondisi eksternal LITBANG PEMAS UNISLA
menunjukkan bahwa peluang lebih besar dibandingkan ancaman sebagaimana disajikan
berikut ini.
Indikator Peluang
1) Pembangunan daerah, regional dan nasional memerlukan hasil-hasil penelitian/kajian
sebagai dasar menyusun kebijakan;
2) Tersedia keanekaragaman sumberdaya yang memerlukan kegiatan penelitian untuk
pemanfaatannya secara maksimal;
3) Tersedia peluang untuk memanfaatkan sumber dana penelitian dari luar universitas
dengan tingkat persaingan yang ketat;
4) Tersedia insentif untuk merangsang perolehan Hak Kekayaan Intelektual dari produk
penelitian dan dapat dikomersialkan;
5) Tumbuhnya kepercayaan perusahaan, baik swasta asing maupun swasta nasional,
untuk menjalin kerjasama di bidang penelitian;
6) Tersedianya potensi alam yang cukup berlimpah untuk basis penelitian.
Indikator Ancaman
1) Ketatnya persaingan untuk mendapatkan dana penelitian;
2) Tuntutan akan kualitas penelitian makin tinggi;
3) Munculnya berbagai institusi penelitian yang dikelola oleh LSM, Pemda, dan lainnya;
4) Hasil penelitian yang mendapatkan paten masih rendah;
5) Hasil penelitian masih belum banyak dapat digunakan oleh dunia industri/masyarakat
/pemerintah
MATRIK ANALISIS SWOT LITBANG PEMAS UNISLA
Strength Weakness
KEKUATAN DAN
KELEMAHAN
1. Tersedianya tenaga peneliti
dengan berbagai kualifikasi
pendidikan dan bidang
keahlian
1. Motivasi peneliti masih
lebih didasarkan pada
perolehan angka kredit;
2. Peneliti belum
memanfaatkan pusat-pusat
penelitian secara optimal;
18
PELUANG DAN
TANTANGAN
2. Tersedianya Staf Ahli
LITBANG PEMAS dari
berbagai disiplin ilmu;
3. Jumlah dosen/peneliti
bergelar Doktor semakin
banyak;
4. Tersedianya jejaring
kerjasama luar negeri;
5. Tersedianya program
pelatihan penelitian, yang
diselenggarakan oleh
UNISLA;
6. Tersedianya sarana dan
prasarana minimal untuk
penelitian;
7. Tersedianya fasilitas
laboratorium, baik setingkat
UPT maupun setingkat
Program Studi di berbagai
fakultas, yang dapat
dimanfaatkan untuk
menunjang penelitian;
8. Tersedia dana penelitian
dari UNISLA;
9. Memiliki laboratorium yang
cukup representative;
10. Tingginya minat meneliti di
kalangan sebagian besar
dosen UNISLA
11. Tersedia media publikasi
untuk komunikasi ilmiah
dan diseminasi hasil hasil
penelitian
12. Dimilikinya dosen yang
berkemampuan dan
berdaya saing tinggi untuk
mendapatkan proyek
penelitian ditingkat nasional
dan regional;
13. Tersedia media publikasi
untuk komunikasi ilmiah
3. Kemampuan bersaing para
dosen/peneliti untuk
mendapatkan dana
penelitian dari luar
universitas masih rendah;
4. Manajemen Laboratorium
pendukung penelitian (pada
fakultas dan UPT) belum
optimal;
5. Akreditasi laboratorium
masih rendah;
6. Penelitian tidak terintegrasi
antar fakultas;
7. Dana penelitian yang
bersumber dari dana rutin
masih terlalu kecil;
8. Koordinasi penelitian yang
dilaksanakan oleh unit
akademik di luar Lemlit
masih belum baik;
9. Penelitian tidak
proporsional pada tiap
fakultas
10. Penelitian belum mengacu
pada RIP dan payung
penelitian
11. Jaringan kerjasama
penelitian masih terbatas
12. Keterbatasan dana untuk
menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan
penelitian dan artikel
13. Belum memiliki Rencana
Induk Penelitian (RIP)
14. Hasil penelitian belum
terkait dengan program
pengabdian kepada
masyarakat
15. Dana untuk kegiatan
komunikasi, publikasi dan
19
dan diseminasi hasil
penelitian;
14. Tersedia ICT, sistem
tatakelola dan penjaminan
mutu;
15. Memiliki Jaringan LAN, Fiber
Optik dan hot spot area.
diseminasi hasil-hasil
penelitian masih terbata
Peluang/ Opportunities Strategi SO Strategi WO
1. Pembanguna daerah,
regional dan nasional
memerlukan hasil hasil
penelitian/kajian
sebagai dasar
menyusun kebijakan
2. Tersedia keaneka
ragaman sumber daya
yang memerlukan
kegiatan penelitian
untuk pemanfaatannya
secara maksimal
3. Tersedia peluang untuk
memanfaatkan sumber
dana penelitian dari
luar universitas dengan
tingkat persaingan
yang ketat
4. Tersedia insentif untuk
merangsang perolehan
Hak Kekayaan
Intelektual dari produk
penelitian dan dapat
dikomersialkan
5. Tumbuhnya
kepercayaan
perusahaan, baik
swasta asing maupun
swasta nasional, untuk
menjalin kerjasama di
bidang penelitian
6. Tersedianya potensi
alam yang cukup
1. Meningkatkan jumlah dan
kualitas penelitian
2. Mengembangkan dan
meningkatkan kerjasama
penelitian
3. Meningkatkan optimalisasi
pemanfaatan lab melalui
kegiatan penelitian
4. Mengembangkan penelitian
berbasis SDA
5. Pengembangan database
dan system informasi
penelitian
1. Mengembangkan RIP dan
Roadmap Unggulan berbasis
SDA
2. Mengoptimalkan fungsi Pusat
Penelitian
3. Meningkatkan sosialiasi,
pelatihan untuk
pengembagan publikasi
ilmiah
4. Meningkatkan kerjasama dan
sosialisasi hasil penelitian ke
dunia industry
5. Meningkatkan akreditasi
laboratorium/UPT dan
Lembaga
20
berlimpah untuk basis
Penelitian
Tantangan/Treath Strategi ST Strategi WT
1. Ketatnya persaingan
untuk mendapatkan
dana penelitian
2. Tuntutan akan kualitas
penelitian makin tinggi
3. Munculnya berbagai
institusi penelitian
yang dikelola oleh LSM,
Pemda, dan lainnya;
4. Hasil penelitian yang
mendapatkan paten
masih rendah
5. Hasil penelitian masih
banyak belum dapat
digunakan oleh dunia
industri/masyarakat.
1. Meningkatkan pencitraan
dan penjaminan mutu
penelitian
2. memfokuskan penelitian
pada RIP dan Road Map
Unggulan UNISLA
3. Mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi dan
pengembangan ilmu melalui
percepatan penelitian IPTEK
4. Meningkatkan sosialisasi dan
kerjasama industry
1. Meningkatkan kerjasama
penelitian antar
lembaga/insitusi
2. Meningkatkan alokasi dana
penelitian untuk fungsi
kajian; UPT/ dosen
3. Meningkatkan kegiatan
pameran/seminar hasil-hasil
penelitian ke dunia luar
21
BAB III
GARIS BESAR RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP)
3.1 Garis Besar Program LITBANG PEMAS UNISLA
Sejak berdiri hingga saat ini UNISLA terus mengalami perkembangan. Pada tahun
1999 sampai dengan sekarang (2016) telah melaksanakan kegiatan pendidikan;
1. Program Pascasarjana (S-2), Magister Ilmu Pendidikan Agama Islam.
2. Fakultas Agama Islam (FAI), dengan prodi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru
MI, Pendidikan Guru RA dan Ekonomi Syari’ah.
3. Fakultas Ekonomi, dengan prodi Manajemen dan Akuntansi,
4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan prodi Pendidikan Bahasa Inggris,
5. Fakultas Hukum dengan prodi Ilmu Hukum,
6. Fakultas Perikanan dengan prodi Manajemen, Sumberdaya Perairan dan Sosial
Agrobisnis Perikanan,
7. Fakultas Teknik dengan prodi Teknik Elektro (Sistem Tenaga), Teknik Sipil dan Tehnik
Informatika,
8. Fakultas Peternakan dengan prodi Peternakan.
9. Fakultas Kesehatan terdiri atas D-III Kebidanan, S-1 Kesehatan Lingkungan dan S-1
Administrasi Rumah Sakit.
Segmentasi (bidang) penelitian ini didasarkan pada record penelitian dosen tiap-
tiap fakultas yang ada di UNISLA. Berdasarkan bidang penelitian yang sedang dan yang
sudah dilaksanakan dapat diklasifikasikan dalam lima bidang tersebut di atas. Adapun
rincian prosentase rencana dan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan, Budaya dan Agama memiliki prosentase sebesar 25 %
b. Ekonomi, Sosial dan Humaniora memiliki prosentase sebesar 25 %.
c. Pangan memiliki prosentase 15 %.
d. Energi dan Lingkungan memiliki prosentase sebesar 25 %
e. Kesehatan memiliki prosentase sebesar 10 %
Penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat merupakan
faktor unggulan utama dalam menghadapi persaingan antar perguruan tinggi (PT) di masa
yang akan datang. Keunggulan perguruan tinggi di masa datang tidak hanya dinilai dari
22
jumlah alumni yang dihasilkan, akan tetapi akan lebih disorot pada produk-produk
keilmuan yang telah disumbangkan pada masyarakat.
Portofolio suatu perguruan tinggi diukur dari proporsi kualifikasi sumber daya
manusia akademisnya. Bentuk angka yang menyatakan keadaan ini sangat ditentukan oleh
jumlah jabatan akademik Guru Besar atau yang bergelar Doktor. Secara normatif telah
ditetapkan pula bahwa kenaikan pangkat dan atau jabatan tenaga akademik suatu PT harus
memiliki sekurang-kurangnya 25% credit point (kum) di bidang penelitian. Dari aspek PKM,
meskipun pengakuan credit point (kum) dalam proses kenaikan pangkat dan atau jabatan
akademik cukup kecil, namun dari aspek tingkat keunggulan atau portofolio PT, jumlah dan
kualitas PKM merupakan faktor yang sangat menonjol.
Hal lain yang menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Induk Penelitian
LITBANG PEMAS UNISLA ini adalah tujuan dari penelitian dan PKM sebagaimana yang
tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan UNISLA Tahun 2016-2020, dimana
tujuan penelitian yang tertuang adalah : Menghasilkan penelitian yang menjadi rujukan
ilmiah pada tingkat lokal dan regional.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Penelitian tahun 2016 - 2020, dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti sumber daya manusia, sarana prasarana
ataupun analisis SWOT berdasarkan kondisi internal dan eksternal UNISLA. Renstra
Penelitian ini merupakan arahan dan kebijakan UNISLA dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian, baik untuk penelitian internal maupun penelitian eksternal dan pelaksanaanya
didukung oleh segenap civitas akademika UNISLA. Adapun pendekatan penyusunan renstra
secara global dapat pada bagan di bawah ini;
23
Mem
ban
gun
Lo
kal b
erb
asis
IPTE
KS,
B
erj
iwa
Nas
ion
al d
en
gan
Sem
anga
t G
lob
al
Men
uju
Ind
on
esia
Ber
mar
tab
at
UN
IVER
SITA
S IS
LAM
LA
MO
NG
AN
2016 -
Pascasarjana (Magister Ilmu PAI)
Fak. Agama Islam
Fak. KIP
Fak. Ekonomi
Fak. Hukum
Fak. Perikanan
Fak. Peternakan
Fak. Kesehatan
D-III Kebidanan
Fak. Tehnik
Pendidikan, Budaya & Agama
Kesehatan
Ekonomi, Sosial & Humaniora
Pangan
Energi dan Lingkungan
3.2 Kebijakan Umum LITBANG PEMAS UNISLA
a. Program Umum
Program kerja disusun berdasarkan Rencana Induk Penelitian UNISLA adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun tata kelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
2) Mengelola jurnal ilmiah Ilmu Sosial & Humaniora dan Jurnal Ilmu Eksakta.
3) Melakukan administrasi dan pengelolaan penelitian internal universitas,
4) Menyusun database kompetensi penelitian dosen,
5) Menyelenggarakan pelatihan metode penelitian, penyusunan proposal penelitian
dan penulisan karya ilmiah.
6) Melakukan kerjasama penelitian dengan pihak di luar kampus baik universitas,
pemerintah daerah dan luar negeri
7) Menyusun grand design KKN-PPM
8) Menyelenggarakan diseminasi , seminar dan pameran produk/hasil penelitian.
24
9) Mensosialisasikan program kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat kepada segenap civitas akademika.
10) Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
11) Melakukan studi banding ke beberapa jurnal terakreditasi sebagai bekal untuk
mempersiapkan jurnal universitas agar dapat terakreditasi.
12) Memfasilitasi pengajuan hak paten oleh civitas akademika,
13) Mengkoordinir penelitian dengan pihak luar (antar perguruan tinggi, pemerintah
daerah, perusahaan, institusi luar negeri).
b. Strategi Program
Strategi pencapaian yang diusulkan dalam rangka perbaikan kualitas penelitian di
tingkat institusi adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kapasitas dan kebudayaan komunitas peneliti.
2) Menetapkan tema-tema penelitian yang aktual dan strategis melalui koordinasi dan
konsolidasi unit-unit akademik dengan lembaga-lembaga eksternal.
3) Meraih berbagai skim penelitian unggulan yang ditawarkan oleh berbagai
penyandang dana terutama yang ditawarkan oleh DP2M Dikti.
4) Memprioritaskan penelitian universitas yang berpotensi menjadi penelitian
unggulan yang ditawarkan oleh berbagai penyandang dana.
5) Meningkatkan kompetensi penelitian dan penulisan karya ilmiah hasil penelitian.
6) Meningkatkan status akreditasi untuk publikasi jurnal ilmiah.
7) Meningkatkan manajemen sistem informasi penelitian.
8) Meningkatkan kuantitas pelatihan tentang metodologi penelitian dan PKM bagi
dosen UNISLA .
9) Pelatihan penyusunan proposal penelitian dan PKM bagi dosen UNISLA.
10) Pengembangan reward dan insentif bidang penelitian dan PKM
11) Pengembangan kerjasana penelitian dan PKM dengan berbagai instansi baik
pemerintah maupun swasta di dalam negeri dan luar negeri
12) Penerbitan karya ilmiah, jurnal ilmiah, dan buku teks karya dosen UNISLA.
13) Penyusunan kelompok bidang ilmu keahlian di lingkungan UNISLA.
14) Pengembangan penelitian dan PKM unggulan di UNISLA
15) Penelitian bersama (joint research) dengan kelompok peneliti di luar negeri
25
16) Penyuluhan dan pembinaan komunitas masyarakat dalam bentuk program parsial
atau terintegrasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
17) Kegiatan konsultatif bagi masyarakat luar UNISLA
18) Pelatihan atau kursus pengembangan sumber daya manusia dalam masyarakat di
luar UNISLA
3.3 Sasaran
a. Terwujudnya RIP dan Road Map Penelitian Unggulan Strategis sebagai payung
penelitian yang diacu pada tingkat institusi;
b. Terwujudnya RIP dan Road Map tingkat Fakultas untuk bidang monodisplin maupun
yang mengacu pada RIP institusi;
c. Meningkatnya jumlah dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
penyebarannya lebih proposional pada tingkat fakultas;
d. Meningkatnya jumlah publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
pada jurnal terakreditasi nasional maupun internasional;
e. Tersedianya sistem informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis
website;
f. Meningkatnya jumlah kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
g. Meningkatnya riset kolaborasi antar lembaga penelitian, pemerintah daerah dan
stakeholders;
h. Meningkatnya kualitas tatakelola, manajemen dan pelayanan administrasi penelitian;
i. Menguatnya peran pusat-pusat kajian dalam berbagai penelitian ditingkat lokal,
regional, nasional dan internasional.
3.4 Alur Penyusunan RIP
RIP LITBANG PEMAS UNISLA yang disusun, mencakup prinsip pengembangan yang akan
memberikan nuansa dan arahan pada pengembangan LITBANG PEMAS UNISLA di masa
yang akan datang. RIP ini, secara umum, bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk menciptakan suatu
kehidupan akademik yang memiliki jaminan mutu (quality assurance) dan kehidupan
research university, serta menjadi masyarakat kampus yang ilmiah berlandaskan Visi, Misi,
dan Tujuan UNISLA yang mampu berkembang dan menjawab tantangan jaman. Selain itu,
26
peningkatan dan pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi terukur, terpadu,
dan produktif, serta diharapkan menjadi perguruan tinggi yang memiliki link and match
antara produktivitas pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, kepentingan dunia
industri, kebutuhan masyarakat, maupun individu para lulusan yang bersangkutan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka tema utama penelitian unggulan UNISLA adalah
Pengembangan Ipteks berbasis potensi sumber daya alam dan kearifan lokal. Penelitian
unggulan universitas tersebut selanjutnya diimplementasikan dalam penelitian dengan
skema pemikiran sebagaimana tergambar di bawah ini.
Seluruh riset unggulan UNISLA adalah kajian interdisiplin yang berorientasi pada
pembangunan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, penggalian dan
pengolahan sumber daya alam berbasis lingkungan dan kearifan lokal serta berkontribusi
nyata dalam pengentasan kemiskinan, kebodohan, dan kesehatan baik di tingkat Nasional
dan regional, khususnya di Kabupaten Lamongan dan Propinsi Jawa Timur.
Renstra Nasional Renstra Prop. Jawa Timur Renstra Kab. Lamongan
Visi & Misi UNISLA
Visi dan Misi LITBANG PEMAS
Penelitian
Unggulan UNISLA
Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Pendidikan, Keguruan, PAI Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Ekonomi Bisnis
Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Hukum dan Sosial
Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Tehnik dan Sains
Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Pertanian & Peternakan
Penelitian Unggulan Rumpun Ilmu Kesehatan & Kebidanan
27
BAB IV
SASARAN PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
4.1 Bidang Penelitian UNISLA
Dalam melaksanakan tugas pokok Tri Dharma Perguruan Tinggi, UNISLA sangat
memperhatikan berbagai isu strategis sesuai dengan arah dan kebijakan penelitian dan
tema unggulan penelitian dalam periode 5 (lima) tahun ke depan. Penelitian bermuara
pada satu arah yang jelas, bermakna dan berguna bagi masyarakat, maka harus ada
konsistensi dalam implementasi prioritas penelitian nasional yang didukung oleh program
strategis dengan sistem pendanaan yang sehat dan kompetitif. Mengingat keterbatasan
sumberdaya, maka UNISLA mengembangkan unggulan spesifik masing-masing
berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif. Pengembangan unggulan di UNISLA
dilakukan berbasis pada unit penelitian terkecil seperti laboratorium, jurusan, progranm
studi, fakultas, dan pusat-pusat kajian, namun dengan tetap mendorong kerjasama lintas
unit, lintas disiplin, bahkan lintas institusi, melalui pengembangan tema pada tingkat
institusi. Tema dan unggulan penelitian pada tingkat institusi UNISLA mengacu pada
prioritas penelitian daerah dan nasional, tanpa meninggalkan peran UNISLA dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara universal.
Salah satu misi UNISLA adalah mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan kepentingan masyarakat dan bangsa. Berdasarkan misi tersebut
UNISLA telah membentuk bidang unggulan yaitu:
1. Pendidikan, Agama dan Budaya: peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
penerapan metode pendidikan, penerapan kurikulum, pendidikan karakter, penguatan
agama, radikalisme dan kearifan budaya lokal;
2. Ekonomi, Sosial dan Humaniora: peningkatan peran wirausaha masyarakat,
pembinaan mikro ekonomi masyarakat, governance, public/social policy, harmonisasi
sosial, tindak kejahatan, perdagangan manusia, dan demokrasi
3. Pangan: peningkatan hasil pertanian, perikanan dan peternakan;
4. Energi dan Lingkungan: Model-model pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan
energi terbarukan, pengembangan Teknologi dan Sains untuk Pengelolaan Sumber
daya Alam, energy, Lingkungan Hidup dan ICT;
28
5. Kesehatan: kesehatan ibu dan anak, perlindungan anak, pengarusutamaan gender
dan kependudukan.
Hasil perumusan bidang unggulan dan bidang kompetitif lainnya dibuatkan peta jalan (road
map) secara detail untuk kurun waktu lima tahun (2016-2020) serta topik-topik penelitian
yang diperlukan. Adapun dalam pelaksanaan dan pengembangan bidang unggulan dan
bidang kompetitif lainnya didukung oleh SDM dan fasilitas penunjang penelitian yang
mencukupi. Kondisi ke 5 bidang unggulan dan 4 bidang kompetitif lainnya tersebut saat ini
merupakan cerminan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan menjadi fokus para
peneliti di UNISLA. Identifikasi unggulan ini diperlukan untuk lebih memfokuskan strategi
penyelesaian masalah yang akan dilakukan serta alokasi sumber pendanaan.
Alokasi dana penelitian yang berbasis RIP untuk penelitian unggulan perguruan tinggi (PT)
adalah 50 %, sedangkan 50 % dana lainnya digunakan untuk penelitian kompetitif multi
tahun sebagaimana yang telah berjalan selama ini, yaitu penelitian desentralisasi
(Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, Penelitian Hibah Bersaing, Penelitian Fundamental,
Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi, Hibah Penelitian Tim Pascasarjana, dan
Penelitian Disertasi Doktor) atau skim lain yang dikembangkan oleh UNISLA sendiri,
diantaranya: Hibah penelitian dosen pemula, Hibah penelitian dosen madya UNISLA, Riset
Invensi UNISLA, Riset berbasis prodi UNISLA, dan Riset pascasarjana UNISLA.
4.2 Arah Pengembangan Penelitian Riset Unggulan Institusi
Arah pengembangan penelitian UNISLA dituangkan dalam pelaksanaan riset unggulan,
riset dasar, riset nasional, perintisan riset internasional dan riset tindakan (reseach action,
partisipatory research). Riset Unggulan UNISLA direncanakan secara semi top down dan
ditentukan berdasarkan Payung Riset dan keunggulan setiap Fakultas, serta kebijakan
tentang riset di tingkat Nasional, Regional dan tingkat Universitas yaitu “Pengembangan
Ipteks berbasis potensi sumber daya alam dan kearifan lokal”.
Seluruh riset unggulan UNISLA adalah kajian interdisiplin yang berorientasi pada
pembangunan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, penguatan kapasitas
beragama, penggalian dan pengolahan sumber daya alam berbasis lingkungan dan kearifan
lokal serta berkontribusi nyata dalam pengentasan kemiskinan, kebodohan, dan kesehatan
baik di tingkat Nasional maupun di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan. Oleh
karena itu, UNISLA menentukan Riset Unggulan dalam kluster-kluster yaitu:
29
1. Pendidikan, Agama dan Budaya: peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
penerapan metode pendidikan, penerapan kurikulum, pendidikan karakter, penguatan
agama, radikalisme dan kearifan budaya lokal;
2. Ekonomi, Sosial dan Humaniora: peningkatan peran wirausaha masyarakat,
pembinaan mikro ekonomi masyarakat, governance, public/social policy, harmonisasi
sosial, tindak kejahatan, perdagangan manusia, dan demokrasi
3. Pangan: peningkatan hasil pertanian, perikanan dan peternakan;
4. Energi dan Lingkungan: Model-model pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan
energi terbarukan, pengembangan Teknologi dan Sains untuk Pengelolaan Sumber
daya Alam, energy, Lingkungan Hidup dan ICT;
5. Kesehatan: kesehatan ibu dan anak, perlindungan anak, pengarusutamaan gender dan
kependudukan.
Kelima kluster riset unggulan UNISLA tersebut, secara rinci topik riset dan ruang lingkupnya
sebagai berikut :
30
Tabel 4.1 Bidang Pendidikan, Agama dan Budaya
Topik Riset : peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan metode pendidikan, penerapan kurikulum, pendidikan karakter, penguatan agama, radikalisme dan kearifan budaya lokal
(Kompetensi: Pendidikan, Agama, Sosial-Budaya, Hukum, ICT )
ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET
Pembangunan pendidikan khususnya Program Indonesia Pintar melalui Wajib Belajar 12 Tahun berperan penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas, yang memiliki taraf pendidikan tinggi, berkarakter, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terampil, dan berdaya saing.
Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar, dan memperluas dan meningkatkan pemerataan pendidikan menengah berkualitas, antara lain melalui dukungan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk dapat mengikuti Program Indonesia Pintar.
Penguatan yang akan dilakukan dalam rangka mendukung Wajib Belajar 12 Tahun
Riset penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) terutama bagi anak usia sekolah yang belum/tidak pernah bersekolah atau tidak bersekolah lagi untuk mendapat layanan pendidikan kesetaraan
Riset efektivitas mekanisme penyaluran bantuan KIP
Riset APBD untuk pendidikan
Riset pendidikan gratis
Meningkatkan kualitas pembelajaran, melalui penguatan jaminan kualitas (quality assurance) pelayanan pendidikan; penguatan kurikulum dan pelaksanaannya; dan penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
Penguatan yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran
Riset terhadap pelaksanaan kurikulum yang sedang berjalan;
Riset efektivitas proses pembelajaran di dalam kelas;
Riset sistem penilaian hasil belajar siswa;
Riset sinergi antara pelaksanaan akreditasi dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak usia
Penguatan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan nonformal;
Riset dan Pendampingan penguatan kapasitas lembaga penyelenggara pendidikan nonformal;
31
dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal
Peningkatan pendidikan keterampilan terutama bagi penduduk usia produktif muda yang berpendidikan rendah;
Peningkatan pengetahuan dan pendidikan pengasuhan (parenting education) bagi para orangtua, pengembangan homeschooling dan pendidikan sepanjang hayat;
Peningkatan keberaksaraan penduduk melalui pendidikan keaksaraan fungsional di kantong-kantong buta aksara yang diikuti dengan upaya pelestarian kemampuan keberaksaraan dan peningkatan minat baca
Riset dan Pendampingan peningkatan pendidikan keterampilan terutama bagi penduduk usia produktif muda yang berpendidikan rendah;
Riset dan Pendampingan peningkatan pengetahuan dan pendidikan pengasuhan (parenting education) bagi para orangtua, pengembangan homeschooling dan pendidikan sepanjang hayat;
Riset dan Pendampingan peningkatan keberaksaraan penduduk melalui pendidikan keaksaraan fungsional di kantong-kantong buta aksara yang diikuti dengan upaya pelestarian kemampuan keberaksaraan dan peningkatan minat baca
Pemberlakuan Kurikukum Nasional perlu pendampingan maksimal agar berjalan secara efektif.
Memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional
Pengembangan kurikulum baik nasional maupun lokal yang disesuaikan dengan perkembangan Ipteks dan budaya serta perkembangan global, regional, nasional, dan lokal termasuk pendidikan agama, pengembangan kinestetika dan integrasi pendidikan kecakapan hidup untuk meningkatkan etos kerja dan kemampuan kewirausahaan peserta didik dalam rangka mendukung pendidikan berwawasan pembangunan berkelanjutan
Pendampingan sekolah terhadap pemberlakuan dan pelaksanaan Kurikulum Nasional
Pendampingan guru terhadap pola pembelajaran dan evaluasi yang mengacu pada kurikulum nasional
study kelayakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Riset dan pendampingan peraturan daerah tentang sistem pendidikan
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan
Pemantapan pelaksanaan desentralisasi pendidikan;
Pengelolaan pendanaan di tingkat pusat dan daerah yang transparan, efektif dan akuntabel serta didukung sistem pendanaan yang andal;
Riset dan Pendampingan pelaksanaan desentralisasi pendidikan;
Riset dan Pendampingan pengelolaan pendanaan di tingkat pusat dan daerah yang transparan, efektif dan akuntabel
32
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, antara lain, dalam bentuk komite sekolah;
Peningkatan kapasitas pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi pendidikan termasuk di antaranya dalam bentuk dewan pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
Peningkatan kapasitas satuan pendidikan untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi pendidikan dan akuntabilitas sekolah, termasuk melalui pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS);
Konsolidasi sistem informasi dan hasil penelitian dan pengembangan pendidikan untuk dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan, memperkuat monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan program-program pembangunan pendidikan.
Riset dan Pendampingan Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan
Riset dan Pendampingan Peningkatan kapasitas pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi pendidikan termasuk di antaranya dalam bentuk dewan pendidikan
Riset dan Pendampingan Peningkatan kapasitas satuan pendidikan untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi pendidikan dan akuntabilitas sekolah, termasuk melalui pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS);
Riset dan Pendampingan Konsolidasi sistem informasi dan hasil penelitian dan pengembangan pendidikan untuk dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan, memperkuat monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan program-program pembangunan pendidikan.
Menguatkan tata kelola pendidikan
Penguatan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi kompetensi termasuk sistem pengujian dan penilaian pendidikan dalam rangka penilaian kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional;
Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
Riset dan Pendampingan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi kompetensi termasuk sistem pengujian dan penilaian pendidikan dalam rangka penilaian kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Riset dan Pendampingan Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, dan didukung oleh ketersediaan buku-buku mata
33
seperti laboratorium, perpustakaan, dan didukung oleh ketersediaan buku-buku mata pelajaran yang berkualitas dan murah, untuk memenuhi standar pelayanan minimal
Peningkatan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan termasuk penyediaan internet bercontent pendidikan mulai jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi
pelajaran yang berkualitas dan murah, untuk memenuhi standar pelayanan minimal
Riset dan Pendampingan Peningkatan penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan termasuk penyediaan internet bercontent pendidikan
Pengajaran Bahasa Inggris
Siswa harus mempunyai cukup pengetahuan dan kemampuan untuk mengajar anak-anak
Mengembangkan kurikulum pendidikan Bahasa Inggris untuk anak-anak
Mengembangkan model kurikulum pendidikan Bahasa Inggris untuk anak-anak
Pre-service teaching
Proses untuk mempersiapkan siswa memasuki tahap preservice teaching sebaiknya dimulai dari awal
Micro teaching sebagai prasyarat untuk mengambil Praktik Pengalaman Lapangan harus diperbaiki
Memperkenalkan siswa pada kondisi di sekolah dan kelas-kelas Bahasa Inggris sebelum mereka mengambil mata kuliah pedagogis.
Menitik beratkan kelas Micro teaching pada observasi kelas dan ‘teaching assistance’
Memeriksa pengaruh keterlibatan murid di sekolah dan kelas-kelas Bahasa Inggris pada mata kuliah pedagogis.
Menguji pengaruh observasi kelas dan ‘teaching assistance’ pada kemampuan siswa di kelas Micro Teaching.
Siswa seharusnya menguasai empat kemampuan berbahasa. Kemahiran siswa dalam empat kemampuan berbahasa: mendengar, berbicara, membaca, dan menulis
Memperbarui metode pengajaran dan materi mengajar empat kemampuan berbahasa
Menguji pengaruh dua metode pengajaran kemampuan berbahasa yang terintegrasi dalam meningkatkan kemampuan siswa berbahasa.
Kemampuan mengajar siswa/i prodi Bahasa Inggris harus
Mengembangkan in-house teaching competence
Memeriksa pengaruh in-house teaching competence pada persepsi siswa terhadap mengajar
34
dievaluasi secara internal sebelum lulus.
Dekadensi moral telah melanda bangsa Indonesia, tidak hanya di kalangan para siswa tetapi juga di kalangan para pejabat negara. Dengan demikian, perlu ada upaya-upaya yang terencana, sistematis dan terukur untuk mengatasinya.
Pendidikan Karakter pada PIF, PNF, dan PF.
Riset dasar dan terapan dalam kebijakan pendidikan karakter melalui PIF, PNF, dan PF.
Riset tentang kebijakan pendidikan karakter di PIF, PNF, dan PF (keaksaraan fungsional, taman baca masyarakat, dst)
Peningkatan pembelajaran yang efektif untuk pembentukan karakter bangsa
Model-model pembelajaran berbasis pendidikan karakter
Rekayasa dan pengembangan pembelajaran berbasis pendidikan karakter di semua jalur dan jenjang pendidikan
Gambaran pendidikan karakter dan penerapannya
Implementasi layanan BK dalam meningkatkan pendidikan karakter
Urgensi Pendidikan Karakter Masa kini
Pendidikan karakter menunjang pendidikan seutuhnya
Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK
Cara mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK
Perlunya pengembangan karakter dengan basis pendekatan kearifan lokal.
Riset dan pengembangan pendidikan karakter
Riset dan Pendampingan Peningkatan ketahanan nasional dan daya saing bangsa menghadapi era global
Riset dan Pendampingan Identifikasi problematika nasionalisme di kalangan generasi muda dan daerah perbatasan
Riset dan Pendampingan Pengembangan model pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal dalam mendukung integritas nasional
Riset dan Pendampingan Pendidikan karakter bangsa yang adaptif dan integratif dengan sosial budaya masyarakat
Riset dan Pendampingan Eksplorasi nilai kearifan lokal yang memperkuat jati diri dan indentitas nasional
Riset dan Pendampingan Penanaman nilai cinta lingkungan pada warga negara
35
Riset dan Pendampingan Pengembangan model pembentukan karakter melalui ketrampilan berbahasa
Riset dan Pendampingan Pengembangan etika berbahasa
Meningkatkan pendidikan karakter
Sosialisasi, edukasi dan internalisasi pentingnya bangsa yang berkepribadian unggul dan berkarakter;
Internalisasi nilai-nilai budaya ke dalam proses pembelajaran pada pendidikan formal, nonformal, informal dalam keluarga dan di tempat bekerja;
Intervensi regulasi, pelatihan dan pemberdayaan, serta pembiasaan (habituasi) bagi semua pemangku kepentingan;
Pembudayaan berperilaku dan berkarakter yang dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya;
Membangun kerja sama yang sinergis antarpemangku kepentingan;
Peningkatan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bahasa perhubungan luas antarbangsa.
Riset dan Pendampingan serta sosialisasi, edukasi dan internalisasi pentingnya bangsa yang berkepribadian unggul dan berkarakter;
Riset dan Pendampingan Internalisasi nilai-nilai budaya ke dalam proses pembelajaran pada pendidikan formal, nonformal, informal dalam keluarga dan di tempat bekerja;
Riset dan Pendampingan Intervensi regulasi, pelatihan dan pemberdayaan, serta pembiasaan (habituasi) bagi semua pemangku kepentingan;
Riset dan Pendampingan Pembudayaan berperilaku dan berkarakter yang dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya;
Riset dan Pendampingan Membangun kerja sama yang sinergis antarpemangku kepentingan;
Riset dan Pendampingan Peningkatan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bahasa perhubungan luas antarbangsa.
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran (activity & product based)
Kenyataan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar pada umumnya belum terlaksana secara aktif, inovatif, kreatif, efektif menyenangkan (PAIKEM)
Pengembangan perencanaan pembelajaran
Pengembangan kurikulum
Pengembangan perangkat pembelajaran
Evaluasi kurikulum
Riset dan pengembangan inovasi perencanaan pembelajaran
Riset dan pengembangan inovasi pelaksanaan pembelajaran
Riset dan pengembangan inovasi evaluasi pembelajaran
36
sehingga hasil belajar siswa belum maksimal. Hal ini terbukti oleh adanya keluhan dari para guru, murid maupun orangtua murid.
Pengembangan pelaksanaan pembelajaran
Pengembangan pendekatan/model/ metode/strategi/teknik pembelajaran
Riset dan Pengembangan pendekatan/model/ metode/ strategi/teknik pembelajaran
Riset Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Inovasi Sumber Belajar (product based)
Pada kenyataannya, sumber belajar masih terbatas pada buku teks yang disediakan oleh sekolah. Oleh karena itu, sumber belajar lain perlu dimanfaatkan untuk menunjang efektivitas proses belajar mengajar.
Pengembangan inovasi materi pembelajaran pengembangan inovasi media pembelajaran non-ICT
Pengembangan inovasi media pembelajaran berbasis ICT
Pengembangan materi pembelajaran; (Pengembangan bahan ajar dan Pengembangan media pembelajaran)
Optimalisasi Perpustakaan, Laboratorium dan lingkungan sebagai sumber belajar
Sinkronisasi dan Pembuatan Pusat Sumber Belajar (PSB)
Media non-ICT (Pengembangan media non-ICT dan Media berbasis ICT)
Pengembangan ICT sebagai media pembelajaran
Inovasi Instrumen Assessment, Monitoring dan Evaluasi
Setiap Pembelajaran perlu assessment dan selalu dapat diukur tingkat keberhasilannya melalui evaluasi. Untuk itu, diperlukan instrument yang valid dan reliable sebagai alat ukur.
Pengembangan perangkat monitoring dan evaluasi
Pengembangan perangkat assessment
Pengembangan perangkat instrumen monitoring dan evaluasi
Pengembangan perangkat instrumen assessment
Riset tentang Ujian Berbasis Komputer
Riset tentang Ujian Nasional dan Kelulusan
Riset tentang Penilaian Autentic
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatkan profesionalisme dan Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pengembangan profesional berkelanjutan (continuous professional development), sertifikasi profesi, dan penyediaan tunjangan, yang didukung dengan pelaksanaan evaluasi kinerja yang berkesinambungan;
Perkuatan kemampuan guru, termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah, dalam menjalankan paradigma
Riset dan Pendampingan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pengembangan profesional berkelanjutan (continuous professional development), sertifikasi profesi, dan penyediaan tunjangan, yang didukung dengan pelaksanaan evaluasi kinerja yang berkesinambungan;
Riset dan Pendampingan perkuatan kemampuan guru, termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah, dalam menjalankan paradigma pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
37
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan;
Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang unggul;
Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance;
Peningkatan efisiensi, efektivitas, pengelolaan, dan pemerataan distribusi guru;
Penerapan sistem penilaian kinerja guru;
menyenangkan, dan mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan;
Riset dan Pendampingan Pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem pendidikan yang unggul;
Riset dan Pendampingan Revitalisasi peran pengawas sekolah sebagai entitas quality assurance;
Riset dan Pendampingan Peningkatan efisiensi, efektivitas, pengelolaan, dan pemerataan distribusi guru;
Riset dan Pendampingan Penerapan sistem penilaian kinerja guru;
Gerakan Islam Transnasional, Radikalisme dan Disintegrasi bangsa
Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai keagamaan Meningkatkan kerukunan umat beragama
Pemberdayaan masyarakat, organisasi sosial keagamaan, serta pemuka agama agar secara mandiri dapat mencegah dan menyelesaikan konflik, optimalisasi harmonisasi kehidupan sosial keagamaan di daerah yang memiliki potensi konflik;
Peningkatan pemahaman agama berwawasan multikultur yang berkelanjutan;
Riset dan Pendampingan munculnya tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama
Riset dan Pendampingan dampak adanya gerakan Islam transnasional dan upaya pencegahannya
Riset dan Pendampingan dampak radikalisme dan upaya pencegahannya
Riset dan Pendampingan temKerukunan Umat Beragama
Kondisi obyektif bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang ditandai antara lain oleh keragaman suku dan budaya. Keragaman tersebut dapat menjadi potensi kekuatan
Mengembangkan karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, serta dinamis dan berorientasi iptek
Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya karakter dan jati diri bangsa agar memiliki ketahanan budaya yang tangguh;
Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter dalam rangka mewujudkan daya saing dan
Riset dan Pendampingan Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya karakter dan jati diri bangsa agar memiliki ketahanan budaya yang tangguh;
Riset dan Pendampingan Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter dalam rangka mewujudkan daya saing dan kemandirian bangsa dalam era globalisasi;
38
menuju kemajuan bangsa. Pengelolaan keragaman budaya memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan identitas nasional, serta mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal untuk merespon modernisasi agar sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
kemandirian bangsa dalam era globalisasi;
Pembangunan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal;
Pemahaman tentang nilai-nilai kesejarahan dan wawasan kebangsaan;
Pelestarian, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa; dan
Pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya.
Riset dan Pendampingan Pembangunan karakter dan pekerti bangsa yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal;
Riset dan Pendampingan Pemahaman tentang nilai-nilai kesejarahan dan wawasan kebangsaan;
Riset dan Pendampingan Pelestarian, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah budaya bangsa; dan
Riset dan Pendampingan Pemberdayaan masyarakat adat dan komunitas budaya.
Meningkatkan apresiasi terhadap karya budaya
Peningkatan aktivitas budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;
Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran karya budaya terutama di kota besar;
Pengembangan kesenian;
Pengembangan perfilman nasional;
Pengembangan galeri nasional
Pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas karya budaya dalam bentuk fasilitasi, pendukungan dan penghargaan.
Riset dan Pendampingan Peningkatan aktivitas budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;
Riset dan Pendampingan Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran karya budaya terutama di kota besar;
Riset dan Pendampingan Pengembangan kesenian;
Riset dan Pendampingan Pengembangan perfilman nasional;
Riset dan Pendampingan Pengembangan galeri nasional
Riset dan Pendampingan Pemberian insentif kepada para pelaku seni dalam pengembangan kualitas karya budaya dalam bentuk fasilitasi, pendukungan dan penghargaan.
39
Melestarikan warisan budaya baik bersifat tangible dan intangible
Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan purbakala, termasuk peninggalan bawah air (tangible);
Pengembangan permuseuman nasional sebagai sarana edukasi, rekreasi, serta pengembangan kesejarahan dan kebudayaan;
Penelitian dan pengembangan arkeologi nasional;
Pencatatan warisan budaya tak benda (intangible).
Riset dan Pendampingan Pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan purbakala, termasuk peninggalan bawah air (tangible);
Riset dan Pendampingan Pengembangan permuseuman nasional sebagai sarana edukasi, rekreasi, serta pengembangan kesejarahan dan kebudayaan;
Riset dan Pendampingan arkeologi nasional;
Riset dan Pendampingan Pencatatan warisan budaya tak benda (intangible).
Mengembangkan sumber daya kebudayaan
Peningkatan kualitas SDM kebudayaan;
Peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan karya budaya masyarakat;
Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan;
Peningkatan kualitas informasi dan basis data kebudayaan;
Pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, sektor terkait, masyarakat dan swasta; dan
Penguatan regulasi di bidang kebudayaan.
Riset dan Pendampingan Peningkatan kualitas SDM kebudayaan;
Riset dan Pendampingan Peningkatan dukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan karya budaya masyarakat;
Riset dan Pendampingan Peningkatan penelitian dan pengembangan kebudayaan;
Riset dan Pendampingan Peningkatan kualitas informasi dan basis data kebudayaan;
Riset dan Pendampingan Pengembangan kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah, sektor terkait, masyarakat dan swasta; dan
Riset dan Pendampingan Penguatan regulasi di bidang kebudayaan.
40
Tabel 4.2 Bidang Ekonomi, Sosial dan Humaniora
Topik Riset : peningkatan peran wirausaha masyarakat, pembinaan mikro ekonomi masyarakat, governance, public/social policy, harmonisasi sosial, tindak kejahatan, perdagangan manusia, dan demokrasi
(Kompetensi: Ekonomi, Hukum, Pendidikan, ICT ) ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET
Pembangunan Bidang Hukum dan Aparatur memiliki peran yang penting dalam menciptakan landasan yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai pilar penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai kondisi yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pembangunan bidang hukum dan aparatur selama ini selalu menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional karena kontribusinya terhadap penegakan dan kesadaran hukum di satu sisi, serta di sisi lain untuk mewujudkan birokrasi yang profesional
Birokrasi pemerintah merupakan unsur yang strategis dalam mendukung pencapaian keberhasilan tujuan nasional suatu negara. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat, serta persaingan global yang semakin ketat, masyarakat menuntut birokrasi pemerintah yang berkinerja tinggi; bekerja efektif dan efisien; berintegritas tinggi; dan berpegang pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.
Memantapkan kualitas birokrasi yang bersih dan akuntabel
Riset dan Kajian tentang Penerapan sistem integritas birokrasi yang efektif
Riset dan Kajian tentang Penerapan pengawasan intern yang independen, profesional, dan sinergis.
Riset dan Kajian tentang Peningkatan sinkronisasi sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja.
Meningkatkan kinerja birokrasi yang efektif dan efisien
Riset dan Kajian Peningkatan kualitas kebijakan publik khususnya di bidang aparatur negara dan reformasi birokrasi.
Riset dan Kajian Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-government.
Riset dan Kajian Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam birokrasi sebagai pendorong reformasi birokrasi
Riset dan Kajian Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan birokrasi
Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas
Riset dan Kajian Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan.
Riset dan Kajian Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik
Riset dan Kajian Implementasi UU ASN secara menyeluruh pada instansi pemerintah pusat dan daerah.
Riset dan Kajian Perkuatan pengawasan kinerja penyelenggaraan pelayanan publik.
41
berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik. Bahkan pembangunan hukum dan aparatur memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian sasaran pembangunan nasional di berbagai bidang
Riset dan Kajian Peningkatan efektifitas pengawasan intern untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja pembangunan.
Riset dan Kajian Pengembangan sistem e-budgeting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas birokrasi.
Kerangka pikir yang melandasi rencana pembangunan hukum adalah peningkatan daya saing perekonomian nasional, yang salah satunya didukung dengan terwujudnya penegakan dan kesadaran hukum, dengan menekankan pada 3 (tiga) sasaran yaitu penegakan hukum yang berkualitas; pencegahan dan pemberantasan korupsi yang efektif; serta penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak atas keadilan bagi warga negara.
Peningkatan Kualitas Penegakan Hukum Upaya untuk menciptakan kualitas penegakan hukum
Riset dan Kajian Peningkatan keterpaduan dalam Sistem Peradilan Pidana, dengan strategi keterpaduan substansi KUHAP, sinkronisasi kelembagaan aparat penegak hukum, pendidikan aparat penegak hukum, perbaikan sistem informasi manajemen penanganan perkara di institusi penegak hukum serta optimalisasi sistem pengawasan internal dan eksternal guna mewujudkan lembaga penegak hukum yang transparan dan akuntabel.
Riset dan Kajian Pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Anak, perlu difokuskan kepada upaya meningkatkan pelaksanaan penyelesaian perkara anak melalui proses diversi, memperkuat SDM aparat penegak hukum dan aparat lainnya dalam pelaksanaan SPPA (antara lain melalui pendidikan terpadu dan penyusunan SOP), membangun partisipasi masyarakat dalam penanganan perkara anak, pengembangan restorative justice.
Riset dan Kajian Reformasi Sistem Hukum Perdata yang Mudah dan Cepat, dengan strategi revisi peraturan perundang-undangan di bidang hukum perdata secara umum maupun khusus terkait hukum kontrak, perlindungan HKI, pembentukan penyelesaian sengketa acara cepat (small claim court), dan peningkatan utilisasi lembaga mediasi. Pelaksanaan mediasi melalui pengadilan
42
percontohan di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Agama pada perkara perdata (courtannex mediation).
Riset dan Kajian Pengembangan SDM Aparat Penegak Hukum, melalui strategi peningkatan kesejahteraan aparat penegak hukum, penyempurnaan mekanisme promosi dan mutasi, serta rekrutmen aparat penegak hukum.
Riset dan Kajian Membangun Budaya Hukum, melalui upaya peningkatan pemahaman masyarakat dan aparat penegak hukum terhadap hukum tertulis diharapkan akan dapat menumbuhkan budaya hukum yang baik, serta peran masyarakat yang tidak hanya ikut berperan dalam mengurangi adanya pelanggaran hukum akan tetapi juga ikut berpartisipasi dalam proses pengawasan terhadap penegakan hukum.
Penguatan peraturan perundang-undangan yang mendukung kualitas penegakan hukum, yang terkait mafia peradilan, khususnya dari aspek hukum materil dan hukum acara peradilan pidana.
efektivitas mekanisme koordinasi penanganan perkara tindak pidana antara instansi penegak hukum.
efektivitas reformasi lembaga penegak hukum yang diarahkan kepada pemberantasan mafia peradilan dan peningkatan kualitas penanganan perkara.
efektivitas keterpaduan Sistem Peradilan Pidana melalui pembenahan mekanisme penanganan perkara (businessprocess) pada lembaga penegak hukum.
43
Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Upaya untuk meningkatkan efektivitas pencegahan dan pemberantasan korupsi
Riset dan Kajian Harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang korupsi, melalui strategi harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidana korupsi dengan mengacu pada ketentuan UNCAC yang telah diratifikasi oleh Indonesia, baik melalui revisi maupun pembentukan peraturan perundang-undangan di bidang tindak pidana korupsi;
Riset dan Kajian Efektivitas implementasi kebijakan anti-korupsi, melalui optimalisasi penanganan kasus tindak pidana korupsi, pelaksanaan kerjasama luar negeri (mutual legal assistance) dalam pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi, serta penguatan mekanisme koordinasi dan monitoring evaluasi Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
Riset dan Kajian Penguatan sumber daya manusia dan dukungan operasional dalam pelaksanaan tugas fungsi aparat penegak hukum dalam penanganan tindak pidana korupsi.
Riset dan Kajian Pencegahan korupsi, melalui strategi pendidikan anti korupsi mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi maupun pendidikan anti korupsi bagi aparat penegak hukum dan penyelenggara negara.
Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak atas Keadilan Upaya untuk meningkatkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak atas keadilan
Riset dan Kajian Harmonisasi dan Evaluasi Peraturan Terkait HAM, melalui strategi harmonisasi peraturan nasional dan daerah berdasarkan prinsip HAM dan kesetaraan gender. Pelibatan para pemangku kepentingan dalam proses advokasi dan pengawalan implementasi kebijakan yang berperspektif HAM kepada
44
Kementerian/Lembaga/Pemerintahan Daerah terutama penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta masyarakat termarjinalkan.
Riset dan Kajian Penyelesaian Secara Berkeadilan atas Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu, melalui strategi penanganan kasus pelanggaran HAM masa lalu dengan pembentukan suatu komisi yang bersifat ad-hoc/temporer,
Riset dan Kajian Optimalisasi Bantuan Hukum dan Layanan Peradilan bagi Masyarakat, melalui pelayanan yang terkait dengan perolehan dokumen identitas hukum bagi masyarakat miskin (akta nikah, akta cerai dan akta kelahiran). Pelayanan terpadu ini akan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Kantor Urusan Agama .
Riset dan Kajian Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, melalui strategi penguatan mekanisme koordinasi aparat penegak hukum dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak; serta penguatan mekanisme tindak lanjut penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk dalam mengurangi pra dan pasca trauma.
Riset dan Kajian Pendidikan HAM, melalui strategi pendidikan HAM aparat penegak hukum dan penyelenggara Negara serta sinkronisasi dan sinergi fungsi penelitian, pengkajian dan kerjasama HAM pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat sipil dan swasta
45
Demokrasi di Indonesia berkembang cepat pasca reformasi
Pelaksanaan Pemilu, Pilkada, dan pertumbuhan lembaga-lembaga politik selain mendorong demokrasi juga menumbuhkan disintegrasi bangsa, konflik horizontal dan vertical serta konflik social
Kajian sosial politik Pemilu dan Pilkada.
Kajian peraturan perundang-undangan Pemilu dan Pilkada
Kajian sosial-budaya berkaitan dengan demokrasi dan otonomi daerah
Kajian tentang 4 pilar kebangasaan di masyarakat.
Riset tentang social politik pemilu dan pilkada
Riset kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada
Riset sosial-budaya berkaitan dengan demokrasi dan otonomi daerah
Riset dan pendampingan tentang 4 pilar kebangasaan
Good Governance dan pemberlakuan UU Pemerintahan Daerah
Penguatan Good Governance dan Otonomi daerah
Peningkatan kapasitas kelembagaan;
Pembaharuan substansi hukum, produk hukum administrasi
Peningkatan sumber daya manusia (aparatur dan sivil society)
Kajian tentang Hukum di Indonesia (UU, PP, Perda, dan Peraturan lainnya)
Kajian tentang demokrasi
Kajian tentang otonomi daerah
Kajian tentang tenaga kerja, TKI, TKW,
Pemberlakuan UU Desa Penguatan Kapasitas Aparatur Desa
Pendampingan dan Sosialisasi
Penguatan Hukum Badan usaha Milik Desa (BUMDESA)
Penguatan Regulasi Pemerintahan Desa
Pencegahan Tindak Korupsi atau penyelewengan Dana Desa
Riset UU, Peraturan Pemerintah dan Peraturan daerah tentang Desa
Riset tentang kinerja sistem birokrasi dan aparatur desa
Pendampingan pemberlakukan UU Desa
Riset tentang BUMDESA
Riset penggunaan Dana Desa
Riset tentang pembangunan Desa
Konstitusi dan Pembaharuan hukum pidana dan perdata
Penguatan konstitusi dan Otoda yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan relasi yang seimbang antara Negara, civil society, dan market
Revitalisasi kelembagaan Negara dan daerah
Penguatan hak-hak konstitusional warga Negara
Relasi antara Negara, civil society, dan market.
Riset dan pendampingan Penguatan kelembagaan Negara dan daerah
Riset dan pendampingan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan HAM
Riset dan pendampingan pengembangan model perlindungan dan pemenuhan HAM
Riset dan pendampingan pengembangan perangkat hukum pemerintahan pusat dan daerah yang mendukung relasi antara Negara, civil society, dan market.
Riset dan pendampingan Politik, hukum yang berorientasi penguatan pemerintah daerah dan desa.
46
Reformulasi dan restrukturisasi hukum pidana untuk keadilan, perlindungan hukum, dan kesejahteraan masyarakat.
Reformasi kebijakan penegakan hukum pidana dan acara pidana dan perdata
Perbandingan hukum pidana dan perdata
Reformulasi UU hukum pidana dan acara pidana
Penguatan kapasitas kelembagaan penegakkan hukum pidana dan perdata
Pembaharuan perangkat hukum pidana dan perdata
Penguatan akses masyarakat dalam memperoleh keadilan
Penegakkan hukum kejahatan transnasional
Perlindungan kepentingan nasional dan daerah dalam konteks Internasional
Peningkatan pengawasan oleh institusi nasional dalam mewujudkan perlindungan hak-hak dasar melalui harmonisasi hukum internasional dengan hukum nasional untuk meningkatkan pembangunan nasional dan kearifan lokal
Perlunya menginventarisir dan meratifikasi perjanjian internasional yang bermanfaat bagi kepentingan nasional
Pengkajian lembaga pengawasan perbatasan laut nasional dan perundang-undangan yang berkaitan dengan perairan Indonesia dan Otoda
Penetapan institusi yang dapat mewujudkan perlindungan hak-hak dasar warga Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengharmonisasian Hukum Internasional dan Hukum Negara dalam pembangunan hukum nasional dan kearifan lokal.
Perjanjian internasional dan pengaruhnya terhadap pembangunan bangsa
Penegakkan hukum terhadap pelanggaran wilayah perairan Indonesia dan Otoda
Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar warga Negara dalam konteks hukum internasional
Inventarisasi kearifan lokal pada masyarakat Lamongan Jawa Timur
Implikasi harmonisasi hukum internasional dengan hukum nasional
Kontribusi Hukum terhadap Pembangunan Pertahanan dan Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi, Sosial, Politik dan Budaya
Penegakan Hukum yang berkeadilan dan bersih dari Korupsi
Riset dan Pembentukan Model Penegakan Hukum yang tepat
Studi Pelaksanaan Pidana HaKI
Reformasi Birokrasi Aparat penegak hukum
Partisipasi Publik dalam penyusunan Kebijakan
Hukum dan ASEAN Economic Community
Penelitian terhadap kebijakan nasional yang diperlukan
Perlindungan Hukum terhadap Palaku Usaha
Kebijakan Terhadap Upaya Ketahanan Pangan
Hukum dan Teknologi Informasi
Pembangunan dan Perlindungan Hukum terhadap Sumber Daya Manusia
Pembentukan Model Kebijakan Ketenagakerjaan
Kebijakan Standardisasi Kualifikasi tenaga Kerja
Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia
Hak Kesehatan Masyarakat yang tidak mampu
47
Pembangunan Hukum di Sektor Maritim
Riset dan Pembentukan Kebijakan di sektor maritim
Penegakan Hukum Pidana Terhadap Illegal Fishing
Studi Pelaksanaan UNCLOS 1982
Studi Perjanjian Internasional Bilateral, Trilateral dan Multilateral di Sektor Maritim
48
Tabel 4.3 Bidang Pangan
Topik Riset : peningkatan hasil pertanian, perikanan dan peternakan (Kompetensi: Pertanian, Perikanan, Peternakan, Ekonomi, Pendidikan)
ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET
Indonesia sebagai negara agraris seharusnya mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri untuk produk-produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan. Namun pada kenyataannya produk pangan Indonesia belum menjadi tuan rumah di negara sendiri. Harga jual produk lokal cenderung tinggi dan salah satu komponen biaya tinggi adalah biaya distribusi. Di sisi lain sistem rantai pasok (supply chain) sudah terbukti mampu menurunkan biaya distribusi.
Produk pertanian seharusnya menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Kualitas produk pertanian dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri.
Persepsi pelanggan pada produk pertanian dalam negeri belum teridentifikasikan secara jelas.
Sistem informasi berkaitan dengan asal, proses pengolahan dan kualitas produk pangan masih belum ada.
Belum adanya sistem rantai pasok yang jelas antara petani, distributor, dan pengecer.
Aplikasi sistem rantai pasok yang efisien akan memberikan manfaat bagi setiap komponen yang ada di dalam sistem rantai pasok.
Adanya rantai pasok untuk pelanggan, oleh karena itu diperlukan analisa keinginan dan kebutuhan pelanggan di tahap awal.
Analisa keinginan dan kebutuhan pelanggan terhadap produk pertanian Indonesia.
Analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT) jaringan distribusi produk pertanian lokal.
Menyusun model pengembangan rantai pasok produk pertanian.
Penerapan model rantai pasok pertanian.
Penyusunan cetak biru rantai pasok produk pertanian.
Pemenuhan kebutuhan pangan berasal dari perikanan dan peternakan
Pemetaan wilayah sentra produksi bahan pangan berkelanjutan
Pemuliaan ternak unggul
Teknologi pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian hasil perikanan dan peternakan
Kesehatan hewan dan produk hewani
Pemuliaan ternak
Pengembangan teknologi penyediaan/ produksi pakan lokal
Pengembangan sumber aternatif protein, karbohidrat, dan mineral untuk bahan baku pakan Teknologi pasca panen hasil perikanan.
Peningkatan kualitas produksi dan keamanan pangan produk perikanan dan peternakan serta teknologi transportasi pangan
Pengembangan teknologi produksi pangan ramah lingkungan (integrated farming, organic farming, adaptif farming)
Pengembangan teknologi panen dan pascapanen hasil peternakan dan perikanan yang dapat memperkecil kehilangan hasil.
49
Pengembangan teknologi kemasan ramah lingkungan dan berbahan dasar lokal.
Pengembangan teknologi penyimpanan dan pengangkutan
Pengembangan teknologi pemanfaatan lahan kering dan marginal
Pemetaan kesesuaian komoditi pangan, ternak, dan ikan di kawasan lahan kering
Teknologi pemanfaatan lahan kering untuk produksi pangan/ternak/ikan yang berkelanjutan
Efisiensi penggunaan air dalam pemenuhan kebutuhan ternak dan perikanan.
Diversifikasi konsumsi dan pengolahan pangan berbasis sumber-daya lokal – pangan substitusi alternatif
Peningkatan eksplorasi, teknik produksi (budidaya) dan pemanfaatan hasil produksi perikanan dan peternakan.
Eksplorasi teknologi pengolahan bahan pangan berbahan hasil perikanan dan peternakan.
Pengembangan teknologi produksi ternak (sapi, kambing, unggas) melalui pemuliaan dan bioteknologi.
Teknologi peningkatan keamanan hasil produk perikanan dan peternakan
Pengembangan induk dan benih ikan budidaya tahan penyakit
Pengembangan ternak budidaya tahan penyakit
Pengembangan teknologi penanggulangan
penyakit produk perikanan dan peternakan (vaksin dan lain-lain)
Teknologi peningkatan status gizi masyarakat
Pengembangan teknologi produk pangan olahan berasal dari hasil perikanan.
Pengembangan teknologi produksi hasil peternakan dan perikanan.
Pemanfaatan Teknologi Pengawetan Hasil Produk Peternakan dan Perikanan yang Higienis
Lamongan dan Jawa Timur sebagai Provinsi yang memiliki luas areal
Kebijakan untuk menjadikan Lamongan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional
Riset dasar dan terapan di bidang biodiversitas tanaman/ ternak/ ikan sebagai sumber karbohidrat dan protein
Biodiversitas plasma nutfah tanaman /ternak/ ikan lokal sebagai sumber pangan potensial
50
pertanian, sungai dan pantai
Ketergantungan terhadap beras masih tinggi permintaan
Menggali potensi makanan pokok berdasarkan pendekatan kearifan lokal untuk mengurangi ketergantungan beras
Penggalian jenis pangan ‘padi lokal’ atau jenis tanaman non-padi lain sebagai sumber karbohidrat
Etnobotani dan budaya pangan masyarakat
Adanya ancaman fenomena perubahan iklim dan lingkungan terhadap keamanan pangan
Peningkatan kualitas agroecosystem tanaman/ternak/ikan
Pemuliaan tanaman/ternak/ikan untuk antisipasi perubahan iklim
Pemuliaan tanaman/ternak/ikan unggul tahan cekaman lingkungan biotik dan abiotik
Rekayasa agroekosistem
Indonesia sebagai negara mega-biodiversity memiliki beragam jenis tanaman, ikan dan ternak
Reorientasi kebijakan pangan dari pendekatan nasional’ menjadi lokal
Riset dasar dan terapan di bidang biodiversitas tanaman/ternak/ ikan sebagai sumber karbohidrat dan protein
Biodiversitas plasma nutfah tanaman /ternak/ ikan lokal sebagai sumber pangan potensial
Budaya pemenuhan pangan (food habit, food policy) Indonesia masih tergantung beras
Re-orientasi makanan pokok berdasarkan pendekatan kearifan lokal untuk mengurangi ketergantungan beras
Penggalian jenis pangan ‘padi lokal’ atau jenis tanaman non-padi lain sebagai sumber karbohidrat
Etnobotani dan budaya pangan masyarakat
51
Tabel 4.4 Bidang Energi dan Lingkungan
Topik Riset : Model-model pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan energi terbarukan, pengembangan Teknologi dan Sains untuk Pengelolaan Sumber daya Alam, energy, Lingkungan Hidup dan ICT
(Kompetensi: Teknik, Pertanian, Ekonomi, Hukum, Pendidikan)
ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET
Energi Nasional Kebijakan Utama Energi Nasional:
Ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional.
Prioritas pengembangan energi.
Pemanfaatan sumber daya energi nasional.
Cadangan energi nasional. Kebijakan Pendukung, antara lain: (Konversi, diversifikasi energi dan sumber daya energi, Infrastruktur dan industri energi, Penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi energi).
Keberlanjutan dan ketersediaan energy nasional melalui Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Penggunaan energi berbasis fosil mendominasi energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis biomassa dengan emisi lebih rendah
Riset dasar sumber energy baru dan terbarukan (EBT)
Pengembangan teknologi turbin angina, air, dan uap.
Pengembangan inventer conventer energy
Pengembangan teknologi pembuatan komponen dan perakitan generator listrik
Mempromosikan masa depan energi yang berkelanjutan melalui LHE berbasis LED (solid state lighting, SSL).
Penggunaan Energi secara efisien
Pengembangan teknologi hemat energy.
Manajemen energy.
Peningkatan daya guna energy.
Kajian socialbudaya dan politik berkaitan dengan kebijakan energy.
Produksi biomassa menurunkan emisi CO2 karena berfotosintesis dan melepaskan O2
Bio-energi/Biofuel (Bahan Bakar Nabati = BBN)
Intensifikasi pencarian sumber BBN
Pemuliaan untuk memperoleh tanaman sumber BBN yang unggul dan adaptif pada lahan kering/marginal
Pengembangan IPTEK produksi BBN
Pengembangan biogas dari atau asal tumbuhan/hewan
Percepatan pengembangan model Desa Mandiri Energi
Biomassa dan Biogas Pengembangan teknologi pemanfaatan biomassa dan limbah hewan sebagai biogas
52
Pengembangan teknologi gasifikasi biomassa dan limbah untuk pembuatan gas sintesis
Penerapan teknologi ensimatik/ mikrobiologi pada produksi biogas
Rancang Bangun protipe Gastifikasi Limbah untuk sumber energy
Konversi Energi dan Efisiensi Penggunaan BBM
Pengembangan teknologi hemat energi
Manejemen energi
Pemanfaatan sistim pengering surya thermal oleh masysrakat untuk meningkatkan kualitas produk
Teknologi konversi angin maupun hybridnya
Teknologi pengembangan Surya
Destilasi Air (Teknologi pengembangan surya air bersih)
Energi geotermal
Kebijakan energi
Adanya keterbatasan sumber energi fossil yang menjadi bahan bakar utama pembangkitan listrik yang dimanfaatkan oleh bangunan sehingga perlu upaya efisiensi dan pengadaan sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di bangunan . Pentingnya pengembangan sumber daya energi terbarukan yang mendukung penerapan efisiensi energi di bangunan dan mengurangi
Secara umum mengacu pada konsep reduce, reuse, and recycle, dimana energi listrik yang dibutuhkan gedung untuk mendukung kegiatan gedung dan efisiensinya diperoleh sebagian dari sumber energi ter-barukan. Reuse termanifestasi dalam kemungkinan penggunaan bahan-bahan yang dapat didaur ulang, sedangkan recycle berarti memanfaatkan energi yang diperoleh dari sinar matahari untuk mengisi
Pemanfaatan energi terbarukan yang tersedia on-site. Metode yang digunakan untuk mengatasi isu strategis tersebut adalah mengaplikasikan kontrol elektrik dan mekanis pada pembuatan dan pemasangan instrumentasi hemat energi yang akan diaplikasikan pada gedung baru
Modeling penggunaan energi pada bangunan
Efisiensi energi pada bangunan
Desain bangunan hemat energi
Energi alternatif untuk bangunan tinggi
Energi Terbarukan
Inovasi penggunaan energi
Inovasi peralatan pengguna energi
Implementasi Perencanaan Energi
Manajemen dan Audit Energi
Pengembangan dan Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro (PLTMH), Hibrid Angin
Pengembangan dan Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Mikrohidro (PLTMH), Hibrid Angin
53
kadar CO2 yang diproduksi oleh aktifitas energi pada bangunan, berkaitan dengan isu global warming
baterai untuk kemudian digunakan oleh sistem.
Review policy dan potensi sumber energi terbarukan yang mendukung prinsip-prinsip sustainable energy secara nasional maupun lokal
Metode yang digunakan antara lain melalui simulasi untuk konteks macro ataupun micro, penggunaan konsep Life cycle analysis, pembuatan dan pemasangan instrumentasi hemat energi, optimalisasi, aplikasi power electronics, instrumentasi automasi, dan lain-lain yang relevan.
Penelitian Indeks kinerja energi pada sektor pengguna energi
Aplikasi Demand side management dan optimasinya
Perencanaan kebijakan energi makro
Potensi peningkatan efisiensi energi di Industri
Penelitian aplikasi-aplikasi powerelectronics pada sistem pembangkitan energi terbarukan
Penelitian robust distributed generation
Pembangunan techno park/science park adalah merupakan kawasan yang dikelola secara profesional dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan.
Technopark yang dirintis tetap memperhatikan kearifan lokal dan betul-betul disesuaikan dengan potensi yang ada. Technopark di modifikasi menjadi suatu obyek wisata pendidikan dan wahana pembelajaran bagi siswa dan masyarakat umum. Technopark disini sebagai Wahana Pendidikan yang berisi pembelajaran visual hal-hal yang berhubungan dengan Teknologi terapan dan ilmu pengetahuan dimana biasa disebut sebagai Science Centre ataupun Science Park.
Upaya penguatan sistem inovasi dengan cara meningkatkan interaksi dan kolaborasi diantara sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif dan gerakan masyarakat. Penguasaan, pemajuan dan pemanfaatan IPTEKIN (ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi) sangatlah penting guna mendukung peningkatan daya saing daerah melalui upaya pembangunan daerah yang lebih progresif, inklusif, dan berkelanjutan.
Riset dan networking
Kerjasama komersial
Pendidikan dan pelatihan (technopreneurship)
Difusi inovasi teknologi
alih teknologi
Intermediasi (inkubasi teknologi, alih teknologi, manajemen HKI)
fasilitasi akses (pasar, pembiayaan/pendanaa, SDM, teknologi, investor)
Penyediaan fasilitas
54
Kemajuan dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia di abad
Maraknya penggunaan piranti bergerak (mobile devices) menuntut kebutuhan aplikasi komputasi yang dapat bekerja pada handphone, smartphone, komputer tablet, android dan sejenisnya. Sistem pendukung perangkat lunak perlu dikembangkan beserta dengan aplikasi-aplikasinya. Mobile Computing mendukung gaya hidup mobile menggabungkan aspek jaringan komputer wireless, teknologi software, interaksi manusia komputer, dan aplikasi untuk keperluan bisnis, pendidikan maupun hiburan.
Studi prilaku target pengguna aplikasi mobile computing
Desain konsep aplikasi, desain user interface (human-machine interface-HMI), desain database, desain penggunaan networking resources
Pemilihan platform software disesuaikan dengan target mobile device yang akan digunakan
Penguasaan teknik implementasi dan deployment program aplikasi
Kajian model bisnis yang sustainable untuk kelangsungan pembiayaan pengembangan aplikasi/sistem.
Metode-metode smart computing (mis: artificial intelligent, data mining, machine intelligent, dll) pendukung mobile computing
Survey perilaku konsumen mobile computing
Pengembangan software tools/library untuk mendukung piranti komputasi mobile
Kajian berbagai model bisnis untuk pembiayaan/penerapan aplikasi mobile
Aspek jaringan, platform hardware pendukung serta data center/cloud computing untuk mendukung aplikasi mobile
Artificial intelligent dalam mobile computing
Berbagai proyek pengembangan aplikasi spesifik untuk keperluan bisnis, pendidikan, kesehatan, hiburan, life-style, dll.
Daur Ulang limbah plastic (cardtridge Printer) Pengelolaan Sampah An-Organik
Eco green Pengembangan Model 3RWB
Indentifikasi Limbah Pengolahan Limbah Mekanisasi limbah (daur ulang ) Mengembangkan Bank Sampah dan Penjualan hasil daur ulang sampah An-Organik
Study dan Analisa kelayakan daur ulang cardtridge Printer Pengelolaan sampah An-organik melalui program E-Learning dan WEB
Pengelolaan dan mitigasi bencana
Teknologi lokal dan local wisdom dapat dikembangkan untuk memperbaiki sistem informasi kebencanaan, mengurangi resiko bencana, dan percepatan proses rehabilitasi pasca bencana
Pengembangan teknologi lokal dan local wisdom untuk mengurangi resiko bencana secara efektif dan efisien
Kebijakan dan Perencanaan Infrastruktur untuk mengurangi dampak bencana
Sistem Peringatan Dini (early warningsystem)
Geo-informasi
Manajemen Pencegahan Bencana
Evaluasi kapasitas seismik bangunan existing.
55
Rancangan bangunan dan infrastruktur aman gempa dan tsunami
Disain Rumah aman gempa
Pengontrolan dan peredam aktif/pasif getaran bangunan.
Evaluasi tipe keruntuhan struktur akibat gempa dan metode retrofiting.
Manajemen pengairan
Manajemen banjir, longsor dan kekeringan
Penelitian potensi banjir di daerah aliran sungai
Sumber daya air Pendayagunaan sumber daya air Pengendalian daya rusak air Konservasi sumberdaya air dan Air bersih
Kebijakan dan pengelolaan daerah aliran sungai, air tanah, sedimen dan waduk dalam rangka menjaga lingkungan bermutu yang berkelanjutan
Pengembangan Teknologi Air tetes untuk irigasi lahan kering
Pendayagunaan sumber daya air
Pengendalian daya rusak air
Konservasi sumberdaya air
Pengembangan teknologi pengolahan air bersih
Green and Clean
Lingkungan hidup perlu dikelola secara baik untuk kemaslahatan manusia dan alam semesta
Tata lingkungan sehat, bersih dan nyaman
Model penyediaan air sehat untuk pemukiman
System drainase lingkungan dan sumur resapan
Manajemen tata lingkungan sehat
Pengelolaan limbah rumah tangga dan industry
Pengendalian polusi dan pencemaran lingkungan
Pengembangan pemukiman berbasis green infrastruktur
Pengelolaan sampah terpadu
56
Kesehatan Lingkungan Isu Isu lokal, nasional dan global tentang lingkungan: Pemanasan Global, deforestasi, desertifikasi, penurunanan keanekaragaman hayati, pencemaran, dan kerusakan lingkungan
Reorientasi arah pembangunan nasional/ pemanfaatan SDA LH yang berkelanjutan sebagaii modal pembangunan
Riset dasar dan terapan yang bersifat multi dan interdisiplin di bidang perlindungan dan pengelolaan SDA LH
Layanan ekosistem dan keanekaragaman hayati: 1. Pemetaan dan dokumentasi informasi
kearifan local, ekosistem dan keanekaragaman hayati
2. Perlindungan sumber daya alam 3. Pengelolaan sumber daya alam geologi dan
kebencanaan
Ekodevelopment menjadi mainstream pembangunan nasional
Ketidakpastian fenomena dan respon alam akibat pemanfaatan SDA LH
Gerakan ekodevelopment menjadi gerakan seluruh masyarakat
1. Ekologi perdesaan, sistem dan pengelolaan agroforestasi
2. Ekologi akuatik dan manajemen sumber daya air
3. Pencemaran dan toksikologi lingkungan 4. Green economy melalui internalisasi dan
valuasi ekonomi kekayaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Era pasar bebas yang mengutamakan sistem produksi berkelanjutan /ramah lingkungan
Pola pikir sistemik daripada parsial
1. Pendidikan lingkungan bagi semua kalangan
2. Pembinaan SDM peneliti bidang perlindungan dan pengelolaan SDA LH
1. Peningkatan pendidikan dan pelatihan pada masyarakat tentang lingkungan
2. Gerakan penanaman pohon untuk mengurangi pencemaran lingkungan
3. Uji kadar oksigen diatmosfer 4. Uji kadar oksigen yang dihasilkan oleh
beberapa jenis tanaman
Komitmen Indonesia dalam perjanjian global bidang perlindungan dan pengelolaan SDA LH
Membangun masyarakat “melek lingkungan”
Aplikasi hasil hasil riset di bidang perlindungan dan pengelolaan SDA LH
1. Efektivitas kebijakan hukum bidang lingkungan
2. Aplikasi perlindungan hukum bidang lingkungan
Lamongan sebagai daerah megadiversity
Membangun pemahaman masyarakat tentang megadiversity
Aplikasi undang undang pemerintah daerah tentang ekowisata
Membangun Lamongan sebagai Ekowisata
Banyaknya bencana di kabupaten Lamongan
Kedaruratan matra terpadu mencakup : kedaruratan medis (keperawatan, gizi,
Riset terapan yang membuktikan : 1. Manfaat dari sinergitas penanganan
bencana
1. Efektifitas dari sistem penanganan bencana terpadu
2. Model penanganan bencana terpadu
57
fisioterapi, kesehatan masyarakat), kedaruratan sosial, kedaruratan psikologis, spiritual dan rehabilitasi
2. Manfaat dari penerapan ilmu kesehatan matra
3. Menyusun model penanganan bencana berbasis matra.
3. Cost effectiveness study dari ilmu dan teknologi terkini di bidang : Gizi, Kesehatan masyarakat, Fisioterapi, Keperawatan
Penyakit-penyakit terkait lingkungan
Lingkungan yang berubah menyebabkan prevalensi penyakit akibat lingkungan meningkat
Upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit yang terkait dengan keadaan lingkungan
1. Deteksi berbagai penyakit terkait lingkungan dan akibat kerja
2. Konsep intervensi perilaku, desain alat kerja, desain pelindung kerja dll
58
Tabel 4.5 Bidang Kesehatan
Topik Riset : Kesehatan ibu dan anak, perlindungan anak, pengarusutamaan gender dan kependudukan (Kompetensi: Kesehatan, Pendidikan, Hukum)
ISU-ISU STRATEGIS KONSEP PEMIKIRAN PEMECAHAN MASALAH TOPIK RISET
Gizi dan kesehatan Pengentasan permasalahan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Ibu dan anak sehat maka generasi akan kuat
1. Pengembangan model pengentasan permasalahan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyakarat
2. Peningkatan kualitas gizi ibu dan anak
1. Diseminasi model pengentasan permasalahan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2. Implementasi kebijakan publik terkait gizi masyarakat
3. Peningkatan kesehatan ibu dan anak 4. Gerakan KADARZI / Keluarga Sadar Gizi 5. Gerakan Homemade untuk bayi dan anak dalam
keluarga 6. Gerakan pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi
usia 1 hingga 6 bulan 7. Pendampingan orang tua terhadap
perkembangan fisik maupun mental anak 8. Gerakan konsumsi makanan yang sehat dan
bergizi untuk meningkatkan gizi masyarakat
HIV / AIDS Preventif dan deteksi lingkungan sumber penularan HIV
Pencegahan penularan penyakit HIV di lingkungan perkampungan
1. Penghambatan Factor penyebab penyakit HIV dimasyakarat
2. Inovasi pengobatan terhadap penyakit HIV AIDS 3. Tindakan kuratif dan advokasi terhadap
pengidap HIV
Penyakit menular Observasi lokasi daerah kumuh yang merupakan sumber penyakit menular
Survey dan penyuluhan tentang penyakit menular
1. Identifikasi penyakit menular 2. Upaya penanganan terhadap pasien penyakit
menular 3. Inovasi obat herbal untuk mengatasi penyakit
menular
Penyakit tidak menular Survey penyakit tidak menular dan penyakit kronis
Survey dan penyuluhan tentang penyakit tidak menular
1. Identifikasi penyakit tidak menular 2. Upaya menanganan terhadap pasien penyakit
tidak menular
59
3. Inovasi obat herbal untuk mengatasi penyakit tidak menular
Pelayanan Kesehatan Peningkatan kualitas layanan dan jaminan kesehatan
Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas
1. Advokasi terhadap masyarakat atas ketidakmerataan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut usia
2. Pendampingan terhadap pemerintah dalam memeratakan dan meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut usia
3. Inovasi pelayanan kesehatan, antara lain melalui telemedicine dan pelayanan kesehatan bergerak;
Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
Penguatan dan perluasan jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat SJSN Kesehatan
1. Perluasan kepesertaan Kartu Indonesia Sehat terutama peningkatan penerima bantuan iuran (PBI);
2. Penguatan kebijakan sistem tarif premi dan provider, pemanfaatan dan penyediaan pelayanan kesehatan;
3. Pengembangan pemantauan dan evaluasi 4. Penguatan ketersediaan sisi suplai pelayanan
kesehatan;
Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan
Penguatan upaya promotif dan preventif 1. Peningkatan advokasi kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan;
2. Peningkatan kemitraan dalam upaya promotif dan preventif
3. Penguatan gerakan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan
4. Peningkatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
Healthy Life Style 1. Perubahan gaya hidup sehat
2. Perlu pengetahuan dan pemahaman terhadap pentingnya aktifitas fisik yang dapat meningkatkan
1. Peningkatan konsumsi makanan sehat 2. Riset terapan yang membuktikan
manfaat Aktifitas fisik terhadap kebugaran jasmani
3. Aktifitas fisik sebagai upaya preventif untuk mencegah berbagai penyakit
1. Inovasi produk makanan kesehatan 2. Pemasaran produk makanan sehat 3. Pengaruh life style terhadap tingkat kebugaran
jasmani 4. Model aktifitas fisik yang dapat meningkatkan
kebugaran jasmani
60
kebugaran jasmani dan dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit
4. Model fisik yang dapat mempertahankan kondisi kebugaran seseorang agar tetap sehat bahkan bisa mencapai wellness
5. Identifikasi masalah penyakit terkait gaya hidup
6. Advokasi gaya hidup yang baik
5. Kohort aktifitas fisik terhadap pencegahan berbagai penyakit
6. Advokasi gaya hidup sehat 7. Efektifitas penemuan obat untuk mengatasi
masalah penyakit metabolik
Tingginya angka penyakit degeneratif
Perlu pembuatan model upaya penanganan penyakit degeneratif:
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
1. Membuktikan faktor-faktor resiko dari penyakit degeneratif
2. Efektifitas cara promotif dan preventif terhadap penyakit degeneratif
2. Efektifitas cara penanganan/ penganggulangan akibat penyakit degeneratif
3. Efektifitas terapi rehabilitasi akibat penyakit degeneratif
1. Analisis faktor resiko penyakit degeneratif 2. Model tindakan promotif untuk mencegah
penyakit degeneratiif 3. Model tindakan Preventif untuk mencegah
penyakit degeneratiif 4. Efektifitas tindakan kuratif terhadap penyakit
degeneratiif 5. Desain asuhan terpadu untuk penyakit
degeneratif
Kesehatan ibu Masih terdapat Peningkatan Angka Kematian Ibu dan Anak
Pencegahan Angka Kematian Ibu dan Anak
1. Kesehatan ibu dan anak 2. Studi efektifitas imunisasi 3. Quality of Life ibu dengan HIV 4. Self efifacy pada ibu dengan BBLR 5. Analisis faktor penyebab dan upaya pencegahan
perdarahan saat melahirkan 6. Tindakan asuhan kebidanan terhadap ibu
melahirkan dengan perdarahan 7. P4K / Program, Perencanaan, Persalinan dan
Pencegahan Kompilasi 8. Analisa gangguan psikologi pasca nifas/ baby
blues syndrome 9. Efektifitas pelayananan kesehatan dalam
mencegah gangguan kegawatdaruratan KIA 10. Peran kader dalam deteksi keganasan dampak
KIA
Kesehatan remaja Peningkatan pengedaran dan konsumsi NAPZA di masyarakat
1. Identifikasi berbagai jenis NAPZA di masyarakat
1. Gambaran perilaku seksual pada remaja
61
2. Pencegahan berbagai adiksi di masyarakat misalnya rokok, alkohol dll
3. Penanganan penyakit penyakit terkait adiksi
4. Penanganan penyakit-penyakit terkait adiksi
2. Analisa faktor penyebab dan upaya pencegahan kanker serviks
3. Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
4. Pembentukan kader reproduksi perempuan 5. Edukasi kader remaja dalam upaya pencegahan
kenakalan remaja 6. Tindakan pencegahan gangguan kesehatan
reproduksi 7. Penelitian mengenai adiksi dimasyarakat dalam
pengertian luas 8. Advokasi terhadap korban dan pelaku NAPZA 9. Gerakan preventif terhadap konsumsi NAPZA 10. Model intervensi dan advokasi pencegahan
adiksi termasuk integrasi dalam kurikulum pendidikan
Kesehatan Lansia Kelompok Lansia non produktif meningkat dan dapat menjadi beban bagi masyarakat bila tidak diantisipasi
1. Lansia terhindar dari berbagai jenis penyakit
2. Lansia mandiri dan produktif
1. Deteksi masalah Lansia 2. Pencegahan berbagai permasalahan kesehatan
lansia 3. Program atau model program lansia untuk
kemudian dilakukan advokasi 4. Analisa Efektivitas peran kader lansia 5. Efektivitas pelaksanaan posyandu lansia 6. Peningkatan kualitas hidup lansia 7. Peningkatan ketrampilan dalam membentuk
lansia yang berkualitas
Kesehatan bayi dan anak
Kesehatan bayi merupakan indikator kesehatan suatu bangsa Masih banyak permasalahan bayi, misalnya proses kelahiran dan tumbuh kembang bayi
1. Peningkatan kesehatan orang tua dalam mendidik dan memperhatikan anaknya sejak dalam kandungan
2. Peningkatan pemberian gizi yang baik untuk bayi
3. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif untuk bayi usia 1 hingga 6 bulan
1. Analisa faktor resiko PEB/Preeklamsia berat 2. Pelaksanaan dan pelatihan Deteksi Dini Tumbuh
Kembang / DDTK 3. Analisis faktor masalah resiko diare 4. Edukasi penanganan diare dirumah untuk
mencegah dehidrasi 5. Edukasi penanganan ISPA dirumah untuk
mencegah henti nafas
62
4. Upaya pemberian pendidikan anak sejak dini dan sejak dalam keluarga
6. Analisis masalah factor ruam popok 7. Deteksi factor masalah Berat Bdan Bayi Lahir
Rendah/BBLR 8. Pengaruh pemberian ASI terhadap tumbuh
kembang bayi 9. Pengaruh selektivitas Makanan Pendamping ASI
terhadap tumbuh kembang bayi 10. Pelayanan antenatal dan postnatal
Peningkatan jumlah penduduk dan Keluarga Berencana
Meningkatnya kinerja pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana (KKB)
1. Menguatkan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK)
2. Menguatkan akses pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas
3. Menguatkan kelembagaan kependudukan dan keluarga berencana yang efektif, dan menyusun landasan hukum melalui penyerasian kebijakan pembangunan bidang kependudukan dan KB
1. Advokasi pada program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga dalam kelompok masyarakat
2. Monitoring terhadap pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
3. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang program Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
4. Peningkatan kualitas pelayanan KB & kesehatan reproduksi
5. Melakukan pendampingan terhadap penerapan Undang Undang / Hukum tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana
6. Analisa efek alat KB terhadap kesehatan reproduksi wanita
Berkembangnya Penemuan Obat herbal
Bahan obat herbal Obat herbal lebih aman dan murah dibandingkan dengan obat kimia
1. Pengembangan bahan obat herbal 2. Melakukan kajian tentang respon
masyakarat terhadap berbagai obat herbal
1. Desiminasi dan pemasaran bahan obat herbal 2. Uji efektifitas tanaman obat sebagai alternatif
pengubatan yang ramah dan murah 3. Gerakan budidaya TOGA dipekarangan rumah
Pengembangan Biodiversity Sebagai Fitofarmaka
Obat tradisional Indonesia, merupakan warisan budaya bangsa sehingga perlu digali, diteliti dan dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat.
1. Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi Fitofarmaka
2. Budidaya tanaman obat dan sayur-buah organik
3. Optimalisasi peredaran dan pemakaian obat-obatan yang rasional (kesesuaian dosis dan indikasi)
1. Pengembangan Obat Baru Bahan Alam atau semi sintesis
2. Efektivitas tanaman obat/herbal dalam mengatasi berbagai macam penyakit
3. Evaluasi terapi ditinjau dari Farmako Ekonomi 4. Monitoring terhadap efek samping Obat
63
4.3 Pengukuran
Tolok ukur keberhasilan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang ada di UNISLA
di bawah naungan LITBANG PEMAS UNISLA adalah sejauh mana penelitian itu dapat
bermanfaat dan mempunyai daya saing baik secara kualitas maupun kuantitas di taraf
internasional, nasional maupun regional. Selain itu juga, penelitian itu dipublikasikan
pada jurnal-jurnal ilmiah, prosiding, dan juga berkontribusi pada buku teks atau buku
ajar.
Indikator Kinerja Utama Penelitian ini berkaitan dengan proyeksi anggaran penelitian
baik yang disediakan oleh UNISLA maupun dana-dana yang berasal dari luar UNISLA.
Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama Penelitian menjadi tolok ukur juga untuk
penganggaran penelitian di LITBANG PEMAS UNISLA.
Indikator Kinerja Utama Penelitian
Berdasarkan program kerja LITBANG PEMAS, selanjutnya akan ditentukan indikator
kinerja utama LITBANG PEMAS untuk tahun 2016-2020, seperti diperlihatkan pada
Tabel.
NO JENIS LUARAN
(OUTPUT)
Baseline 2015
INDIKATOR CAPAIAN
201
6
201
7
201
8
201
9
202
0
Hibah Riset Internal
Dosen Pemula 4 40 30 30 15 10
Dosen Madya 2 30 35 35 40 40
Disertasi Doktor 1 2 5 10 10 15
Pascasarjana - 1 5 7 9 11
Riset Unggulan PT - - 2 4 6 8
Riset berbasis Payung Penelitian Jurusan/Prodi
- 5 10 10 15 15
Riset Berbasis PPM 3 10 10 15 15 20
Hibah Fundamental 1 2 6 8 10 14
Riset Prioritas - - 8 12 18 22
Hibah Penelitian berpotensi Paten
- 1 5 5 5 5
Hibah Riset Internasional - - - - 1 2
Nasional - 1 2 4 6 6
Regional 5 5 10 10 10 10
Publikasi Ilmiah Internasional - 1 4 5 7 9
Nasional Terakreditasi - 10 20 30 50 60
Tidak Terakreditasi 40 50 80 100 125 150
Internasional - - - 1 1 1
64
Pembicara Utama
(keynot speaker)
dalam pertemuan
Ilmiah
Nasional - - 1 3 4 5
Lokal
20 50 60 70 80 90
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) - 2 4 6 8 10
Teknologi Tepat Guna (TTG) - - 2 4 6 8
Buku Ajar/Buku Teks 1 3 5 7 9 11 Keterangan:
Publikasi ilmiah termasuk di dalamnya Prosiding
HKI meliputi Paten, Paten Sederhana, Hak Cipta, Merk Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Indikasi Geografis, Perlindungan Varietas tanaman, dan Perlindungan topografi sirkuit terpadu.
65
BAB V
PELAKSANAAN RIP
5.1 Pelaksanaan RIP
Rencana Induk Penelitian (RIP) merupakan bagian dari rencana stretegis UNISLA yang
dibuat secara multitahun (5 tahun) yang didasarkan pada peta jalan (roadmap), payung
penelitian, ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana penelitian.
Pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal dan proses yang telah ditetapkan pada
setiap tahun mulai Januari-Desember tahun anggaran berjalan. Dengan demikian, setiap
dosen akan memiliki kepastian waktu dan proses untuk mempersiapkan proposal dan
juga pelaksanaan penelitian. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian setiap
tahun anggaran disajikan pada Tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1. Jadwal Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Bulan (Tahun Anggaran)
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okto Nov Des
Pengajuan Proposal
Seleksi
Kontrak
Penelitian
Monev
Pengelolaan Hasil
Tindak Lanjut Hasil Penelitian
66
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana
Alokasi anggaran penelitian diperuntukkan secara proposional sesuai dengan
pengembangan bidang penelitian. Alokasi ini diestimasi dari kegiatan penelitian pada
tahun-tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan skim penelitian.
Sesuai dengan skim penelitian yang disediakan, maka setiap topik penelitian dengan
dana penelitian desentralisasi dapat didanai sampai dengan maksimum Rp. 20.000.000,-
perjudul. Sedangkan untuk skim penelitian yang dikembangkan dan sumber
pendanaannya dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) UNISLA dapat didanai
maksimum Rp. 80.000.000,- perjudul.
Estimasi kebutuhan dana selama 5 tahun kedepan (2016-2020) serta rincian kebutuhan
dana seperti disajikan pada Tabel 5.1
Tabel 5.2. Perkiraan Jumlah Dana Penelitian
NO JENIS PENELITIAN Eksisting
2015 (000)
JUMLAH DANA
2016 (000)
2017 (000)
2018 (000)
2019 (000)
2020 (000)
DANA PNBP-UNISLA
1. Dosen Pemula 80,000 800,000 600,000 600,000 300,000 200,000
2. Dosen Madya 90,000 1,350,000 1,575,000 1,575,000 1,800,000 1,800,000
3. Disertasi Doktor 75,000
150,000
375,000
750,000 750,000 1,125,000
4. Pascasarjana
20,000
100,000
140,000 180,000 220,000
5. Riset Unggulan PT
200,000
400,000 600,000 800,000
6. Riset berbasis Payung Penelitian Jurusan/Prodi 50,000 100,000 100,000 150,000 150,000
7. Riset Berbasis PPM 51,000 170,000 170,000 255,000 255,000 340,000
8. Hibah Fundamental 25,000 50,000 150,000 200,000 250,000 350,000
9. Riset Prioritas 280,000 420,000 630,000 770,000
10. Hibah Penelitian berpotensi Paten 65,000 325,000 325,000 325,000 325,000
JUMLAH 321,000 2,655,000 3,875,000 4,765,000 5,240,000 6,080,000
5.3 Prosedur Pengelolaan Penelitian
Prosedur operasional dalam pengelolaan penelitian di UNISLA ialah sebagai berikut.
1) Proses seleksi proposal dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Untuk menyeleksi
proposal diangkat reviewer eksternal dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DRPM) Ditjen Risbang.
67
2) UNISLA (Rektor Cq. Wakil Rektor 2) melakukan kontrak dengan LITBANG PEMAS
(Ketua LITBANG PEMAS), selanjutnya Ketua LITBANG PEMAS melakukan kontrak
dengan ketua peneliti.
3) LITBANG PEMAS UNISLA melakukan monitoring dan evaluasi (monev) yang
melibatkan tim reviewer eksternal dari DRPM. Hasil monev digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk pendanaan tahun berikutnya. Monev antara lain mengacu
kepada Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP) yang ditetapkan oleh DRPM.
4) LITBANG PEMAS UNISLA membentuk sistem pengaduan internal.
5) Ketua peneliti wajib melaporkan kemajuan kegiatan dan hasil penelitiannya kepada
UNISLA (LITBANG PEMAS) setiap tahun. Ketua peneliti wajib menyampaikan
keluaran (output) penelitian (HKI/paten, publikasi ilmiah, makalah yang
diseminarkan, Teknologi Tepat Gunan (TTG), rekayasa sosial, buku referensi, atau
bentuk lain) kepada UNISLA (LITBANG PEMAS).
6) UNISLA (LITBANG PEMAS) melaporkan kompilasi hasil penelitian setiap tahun sesuai
RIP kepada DRPM.
7) UNISLA (LITBANG PEMAS) melaporkan penggunaan dana kepada DRPM.
8) UNISLA (LITBANG PEMAS) menyampaikan keluaran (output) penelitian setiap tahun
sesuai kesepakatan (indikator capaian) kepada DRPM.
9) UNISLA (LITBANG PEMAS UNISLA) mengutus peneliti unggulan sebagai peserta
kegiatan di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh DRPM.
Proposal penelitian yang didanai merupakan hasil seleksi dengan sistem blind-review
oleh tim yang dibentuk oleh LITBANG PEMAS UNISLA. Sistem evaluasi proposal ini telah
diterapkan untuk menjamin obyektivitas penilaian sebagai bagian dari peningkatan
mutu tata kelola kegiatan akademis yang dikembangkan oleh UNISLA. Meskipun dana
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang mampu dialokasikan oleh UNISLA untuk
mendukung penelitian masih relatif kecil, namun dukungan dana tersebut diyakini
mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan kapasitas para dosen
dalam bidang penelitian. Keyakinan ini didasarkan pada kemampuan dosen UNISLA
dalam mendapatkan dana dari berbagai sumber eksternal yang terus meningkat. Secara
institusi kemampuan UNISLA untuk mendapatkan dana dari sumber eksternal dalam
negeri menunjukkan peningkatan yang sangat tajam dilihat dari perolehan hibah.
68
Seorang dosen dapat mengirimkan proposal ke beberapa jenis penelitian, tetapi
seorang dosen hanya diperbolehkan menjadi satu ketua dan satu anggota program
penelitian atau anggota pada dua program penelitian yang didanai.
5.4 Penjaminan Mutu
Guna menjamin mutu proses hasil penelitian, telah ditetapkan Manual Mutu Penelitian
dan Standar Operasional Prosedur (SOP) penelitian. Penilaian dilakukan dalam satu
siklus penelitian atau siklus penjaminan mutu penelitian. Siklus ini meliputi penetapan
standar penelitian, pelaksanaan standar, monev internal dan peningkatan mutu.
Proses pengendalian mutu penelitian mencakup penerapan yang ditujukan pada
pelayanan penelitian agar persyaratan sesuai dengan pemangku kepentingan. Lingkup
penerapan proses pengendalian mutu penelitian mencakup seluruh proses tahapan
kegiatan penelitian yang dikelola oleh LITBANG PEMAS UNISLA, yang mencakup:
1) Pengajuan usulan penelitian: pembuatan usulan penelitian mengacu atau sesuai
dengan panduan pelaksanaan penelitian yang diterbitkan oleh LITBANG PEMAS
UNISLA dan panduan penelitian dari DRPM Ditjen Risbang.
2) Seleksi internal usulan penelitian (desk evaluation, reviewer internal dan eksternal):
Berupa evaluasi awal atau desk evaluation, kemudian evaluasi usulan penelitian
dilakukan oleh minimal 2 reviewer (1 reviewer internal UNISLA dan 1 reviewer luar
UNISLA) untuk setiap usulan penelitian.
3) Monev penelitian: tahap selanjutnya adalah melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan penelitian agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana dan
standar serta untuk menilai kinerja yang dicapai selama kegiatan penelitian.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh tim reviewer internal UNISLA.
4) Pelaporan hasil penelitian: peneliti wajib menyerahkan laporan akhir penelitian
(hard copy dan soft copy) dan draft artikel yang siap dikirim ke jurnal ilmiah.
5) Tindak lanjut hasil penelitian: fasilitasi untuk mendapatkan Hak atas Kekayaan
Intelektual (HKI) maupun untuk diseminasi (grup diskusi,publikasi, seminar).
5.5 Pengelolaan Hasil Penelitian
Pengelolaan hasil penelitian merupakan salah satu komponen yang penting dalam
penjaminan mutu penelitian. Kontribusi besar dari pengelolaan hasil penelitian,
69
terutama dari hasil penelitian yang memberikan pemasukan dana bagi perguruan tinggi
melalui HKI dan bentuk-bentuk lain yang dikelola secara melembaga. Terbangunnya
sistem yang baik dalam pengelolaan hasil penelitian di UNISLA memungkinkan
terjadinya Siklus Intelektual (Intelectual Cycle) yang baik dalam kelembagaan UNISLA.
Beberapa bentuk penelitian yang dapat dikelola, diataranya:
1) Laporan Akhir
Ketua peneliti wajib melaporkan hasil penelitian setiap tahun dan laporan akhir hasil
penelitian berupa hard copy dan draft artikel jurnal serta dalam bentuk soft copy.
Ketua peneliti wajib menyampaikan luaran penelitian sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan (HKI, paten, publikasi ilmiah, makalah yang diseminarkan,
teknologi tepat guna, rekayasa sosial, buku ajar, dll.)
2) Diseminasi hasil penelitian
Hasil-hasil penelitian dosen UNISLA harus disebarluaskan agar terjadi diseminasi dan
fertilisasi silang antara berbagai temuan penelitian. Forum yang tepat untuk
mendiseminasi hasil penelitian kepada akademisi dan sesama peneliti adalah
melalui jurnal ilmiah dan pertemuan ilmiah. Jurnal ilmiah terkreditasi nasional atau
internasional. LITBANG PEMAS UNISLA juga menyediakan insentif bagi peneliti yang
telah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah, atau
menerbitkan buku atau prosseding.
3) HKI
Guna mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional, sedapat
mungkin mampu menghasilkan produk yang dapat disahkan sebagai Hak Kekayaan
Intelektual maupun hak Paten. UNISLA telah membentuk lembaga Sentra HKI, yang
bertugas untuk memfasilitasi perolehan HKI, mulai dari drafting, pengajuan,
pendaftaran dan termasuk pembagian royalti telah diatur dengan jelas.
70
BAB VI
PENUTUP
Rencana Induk Penelitian UNISLA Tahun 2016-2020, diharapkan dapat
dijadikan pedoman, acuan dan panduan referensi bagi pimpinan pemegang kebijakan di
semua tingkatan, dalam merencanakan dan menjalankan penyelenggaraan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat di setiap unit kerja yang ada di lingkungan UNISLA.
Penelitian unggulan level Universitas maupun Fakultas yang telah disusun di
dalam RIP merupakan penelitian multitahun (multy-years) yang akan berlangsung
secara berkelanjutan namum berdasarkan tahapan yang telah ditetapkan di dalam
roadmap penelitian. Tentu saja penelitian ini harus menghasilkan penelitian unggulan
yang dapat dimanfaatkan oleh dunia sains, teknologi, budaya dan masyarakat serta
sebagai sumbangan kepada Negara Indonesia.
Hasil riset yang berpotensi ekonomi akan didaftarkan di Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) untuk mendapat pengakuan dunia ilmu, teknologi,
dan bisnis. HKI dimaksud dapat berbentuk (1) rahasia dagang, (2) desain produksi
industry, (3) paten, dan (4) merek) untuk melindungi hak kekayaan intelaktual pribadi
maupun lembaga.
Kebijakan universitas ke depan dalam menyelenggarakan riset ini akan terus
diupayakan untuk mendapatkan dana hibah penelitian baik lokal, nasional maupun
internasional. Upaya kearah tersebut diupayakan melalui seminar, lokakarya, dan
pelatihan para dosen peneliti dalam penyusunan proposal penelitian berdasarkan
standar Dikti maupun riset internasional. Selain itu juga riset akan diupayakan
kerjasama antar perguruan tinggi, juga dengan pemerintah daerah propinsi dan
kabupaten/kota.
Semoga kita semua diberi kekuatan dan kemudahan oleh Allah SWT dalam
melaksanakan cita-cita dan tujuan luhur UNISLA.
Demikian RIP ini disusun, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan dokumen ini, khususnya Rektor, Wakil Rektor I, Wakil
Rektor II, Badan Penjamin Mutu, Dekan Fakultas dilingkungan UNISLA.
71
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI. 2013.
Pedoman Penelitian Edisi X Tahun 2016
Pedoman Penelitian Internal, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat UNISLA 2016.
Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Rencana Strategis UNISLA Tahun 2015.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.