rehabilitasi geriatri

Upload: aulia-shahnaz

Post on 04-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Rehabilitasi geriatri

    1/3

    Rehabilitasi geriatri

    Rehabilitiasi geriatri memiliki fokus pada individual yang sudah berumur. Orang lanjut usia

    bukan merupakan kelompok yang sama. Masih dibedakan lagi menjadi kelompok

    berdasarkan kelompok umur, seperti antara 65 dan 85 tahun atau antara yang sehat dan yang

    sakit, sama seperti kelompuk umur yang lebih muda. Penuaan normal harus dibedakan

    dengan sekuel dari suatu penyakit.

    Rehabilitasi geriatri bisa dimulai dari perspektif fungsional murni, tidak melihat dari

    patofisiologinya, tapi pada hendaya yang terjadi. Kemampuan yang terbatas untuk

    menjangkau benda yang berada di atas kepala bisa menimbulkan kesulitan dalam mengambil

    barang dari lemari yang berada di dapur. Ekstensor batang tubuh yang lemah bisa

    mempengaruhi kemampuan mengangkat cucian yang berat. Ekstensor panggul yang sempit

    bisa mengganggu efisiensi cara berjalan, seperti pada orang yang berjalan kurang cepat ketika

    menyeberan jalan.

    Penuaan dengan hendaya adalah isu yang berbeda dan menantang. Walaupun fisologi dan

    hendaya telah dijelaskan sebelumnya, kapasitas seseorang untuk mengkompensasi bisa

    berubah seiring bertambahnya usia. Perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu, atau

    dukungan psikososial bisa membawa dampak negatif pada mobilitas, perawatan diri senidir

    dan nyeri.

    Rehabilitas geriatri bertujuan pada masalah yang ada pada pasien, tapi juga pada lingkungan

    sekitar. Ada ramifikasi ekonomi yang besar ketika seseorang tidak bisa merawat dirinya

    sendiri lagi. Bertambahnya angka harapan hidup manusia akan membuat orang lanjut usia

    semakin banyak. Angka kemungkinan hidup telah meningkat di beberapa negara. Angka

    kemungkinan hidup rata-rata di Amerika Serikat adalah 65 tahun.

    Kerentanan/kerapuhan

    Kerentanan bisa diartikan sebagai adaptasi yang berkurang akibat umur atau penyakit seperti

    pada stres ringan sebagai hasil dari konsekuensi biomedis dan sosial. Kerentanan adalah

    kehilangan pada banyak sistem dengan kehilanagn fungsi cadangan. Percobaan untuk

    mengukur kerentanan, seseorang bisa mengukur mobilityas, keseimbangan, kekuatan otot,

    proses motorik, kognisi, nutrisi, ketahanan, dan aktivitas fisik. Definisi menurut Fried et al,

    kerentanan adalah suatu sindroma klinis dimana ada minimal 3 gejala berikut ada: (1)

    kehilangan berat badan lebih dari 10 pounds dengan sebab yang tidak jelas selama 1 tahun

    terakhir, (2) kelelahan personal, (3) kelemahan (kekuatan menggenggam), (4) kecapatan

    berjalan yang menurun, dan (5) aktivitas sosial yang lemah. Ini adalah data dari 5317 orang

    laki-laki dan perempuan yang berumur 65 tahun keatas. Kerentanan dibedakan dari hendaya

    dan komorbiditas, walaupun kerentanan bisa menyebabkan hendaya. Penulis

    mempostulasikan bahwa salah satu penyebab kerentanan adalah proses fisiologis penuaan,

    dengan jalur yang berbeda dari penyakit dan komorbiditas.

    Kemungkinan kegagalan dari pengukuran adalah orang menetapkan standar yang berbeda,

    yang dipengaruhi oleh status lingkungan dan ekonomi. Kemampuan yang diterima bisa

  • 7/31/2019 Rehabilitasi geriatri

    2/3

    berbeda dengan kemampuan yang sesungguhnya. Instrumen kualitas hidup yang

    dikembangkan pada pasien umur muda bisa saja memiliki ketepatan yang rendah jika

    diterapkan kepada orang lanjut usia dengan masalah kesehatan yang banyak. Tubuh

    mempertahankan keadaannya dalam keadaan homeostasis. Apa yang menimbulkan masalah

    kecil pada orang muda bisa menyebabkan masalah yang lebih besar pada orang lanjut usia.Contohnya, infeksi saluran kencing pada orang lanjut usia bisa menyebabkan jatuh dan

    kemungkinan patah panggul.

    Perubahan pada tubuh dengan penuaan

    Perubahan pada sistem tubuh adalah bagian normal dari penuaan. Sering sulit membedakan

    untuk menentukan apakah perubahan ini karena proses penuaan normal atau karena

    penggunaan yang salah dan faktor-fkator sekunder. Beberapa perubahan seperti penurunan

    penglihatan dan pendengaran disebabkan karena fenomena penuaan. Perubahan yang lain

    seperti perkembangan kelemahan masih didefinisikan dan ditetapkan.

    Perubahan otot

    Orang yang lebih tua akan kehilangan kekuatan dan kemampuan untuk memproduksi

    kekuatan dengan cepat. Sakopenia adalah kehilangan massa dan kekuatan otot karena

    penuaan. Ada penurunan jumlah miosit dan reduksi komponen protein dari sisa sel otot yang

    ada. Kekuatan otot berkurang pada penuaan mulai dari level sel otot dan kekuatan per area

    unit. Sintesis protein berkurang, khususnya pada rantai berat miosin, dengan disproporsi

    atrofi dari serabut 2a. Konsentrasi miosin yang berkurang merupakan kunci utama, dengan

    kecapatan pemendekan yang menurun dari serabut otot tunggal. Otot yang mengalami

    penuaan memiliki disproporsi kehilangan serabut otot cepat, dengan proporsi jumlah otot

    dengan isoform miosin yang meningkat. Ada juga perbadaan yang kurang jelas antara serabut

    otot tipe 1 dan tipe 2, dengan keseluruhan otot yang memiliki karakteristik lambat jika

    dibandingkan dengan orang muda. Kekuatan otot berkurang 3,5% pertahun. Dimana

    kekuatan secara keseluruhan akan berkuran 1,42,5% pertahun diumur 65 tahun.

    Sarkopenia mungkin diawali dengan kombinasi dari proses katabolisme dan penurunan

    pengaruh anabolik. Terjadi peningkatan sitokin katabolik, seperti TNF-alfa, IL-6, IL reseptor

    antagonis, dan Il-1beta. Stimulus anabolik yang menurun, termasuk estrogen, testosteron,

    hormon pertumbuhan, intake protein, aktivitas fisik, dan input pada sistem saraf pusat untukmemulai gerakan. Pada orang lanjut usia normal dan dengan kerentanan, serabut otot tipe 2

    (fast twitch) yang mengalami kehilangan. Neuron motoris alfa menurun jumlahnya pada

    orang lanjut usia. Sarkopenia bukan penyebab yang utama dari penurunan berat badan,

    karena presentasi lemak yang meningkat.

    Peran sitokin dalam mediasi massa dan kekuatan otot masih awal dimengerti. Contohnya

    pada penelitian analisis potong lintang pada 617 perempuan umur 70-79 tahun, kehilangan

    faktor pertumbuhan mirip insulin dihubungkan dengan kekuatan ekstensor sendi lutut yang

    menurun, kecapatan berjalan yang menurun, dan hendaya. Penelitian potong lintang pada

    3075 orang lanjut usia dengan umur 70-79 tahun, penanda radang protein c-reaktif dan IL-6lebih rendah pada orang dengan tingkat latihan fisik yang lebih dan orang yang

  • 7/31/2019 Rehabilitasi geriatri

    3/3

    mengkonsumsi suplemen antioksidan. Jaringan adiposa memiliki metabolismenya sendiri,

    termasuk sekresi dari faktor radang. Peningkatan lemak tubuh mungkin akan memfasilitasi

    radang, dengan peran yang dimainkan oleh lemak di perut dan lemak di ektremitas.

    Pengurangan jumlah sel otot tidak sama pada semua grup otot. Pada penelitian 120 laki-laki

    dan permpuan yang berumur 46-79 tahun yang diamati selama 10 tahun, perempuan memiliki

    rasio yang lebih rendah pada pengurangan otot di ekstensor dan fleksor siku (2% perdekade)

    jika dibandingkan dengan laki-laki (12% perdekade). Pada laki-laki dan perempuan kekuatan

    otot ekstensor lutut menurun 14% perdekade dan fleksor sendi lutut berkurang 16%

    perdekade.

    Fungsi mitokondria menurun seiring bertambahnya usia. Salah satu teori menyatakan bahwa

    gaya hidup kurang aktif akan menyebabkan aktivitas fisik spontan berkurang (dibedakan

    dengan aktivitas tidak sadar yang berguna), yang secara lebih lanjut menyebabkan

    berkurangnya fungsi mitokondria. Data belum tersedia untuk menentukan daya tahan latihan

    bisa memperlambat penurunan ini.

    Orang dewasa yang lain dapat memiliki keterbatasan otot karena perubahan saraf, contohnya

    koaktivasi agonis-antagonis yang meningkat, penurunan eksitabilitas motor neuron pada level

    spinal yang disebabkan oleh masukan aferen yang berkurang, dan transimisi yang menurun

    dari penghubung neuromuskular. Dengan latihan, dewasa muda menunjukkan adaptasi pada

    komponen relay di spinal cord, sedangkan pada orang lanjut usia mungkin lebih

    mengandalkan pada pengaruh supraspinal. Orang lanjut usia yang lain biasanya

    menggunakan presentasi yang lebih tinggi dari kekuatan lutut minimal jika dibandingkan

    dengan dewasa muda, yang memungkinakn untuk timbulnya kelemahan karena bekerja padakapasitas hampir maksimal. Orang lanjut usia juga mengalami penurunan kekuatan karena

    kekurangan perkembangan kekuatan secara cepat.

    Kotak 59-1

    Faktor cara berjalan yang dihubungkan dengan jatuh pada orang lanjut usia.

    - Meningkatnya variasi panjang langkah kaki- Meningkatnya variasi kecapatan langkah kaki- Meningkatnya waktu fase penyanggaan ganda