refleksi ikm dokter keluarga

Upload: ekkim-al-kindi

Post on 10-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IKM

TRANSCRIPT

Nama: Ekkim Al KindiNIM: G99141057Kelompok: IKM 489

A. Pelayanan Dokteran KeluargaPelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit terkecil dalam masyarakat, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak dibatasi oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. Tujuan pelayanan dokter keluarga adalah tercapainya derajat kesehatan anggota keluarga yang setinggi-tingginya Terdapat 9 prinsip pelayanan dokter keluarga, antara lain : Pelayanan yang holistik dan komprehensif Pelayanan yang kontinu Pelayanan yang mengutamakan pencegahan Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.Dalam menjalankan fungsinya, dokter keluarga memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan. Dokter keluarga memandang penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya. Pelayanan kesehatan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin. Selain itu, dokter keluarga mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik baiknya. Dokter keluarga juga menempatkan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.

B. Promosi KesehatanPromosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Untuk mencapai tujuan dari promosi kesehatan, maka diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku di masyarakat masyarakat, faktor-faktor tersebut antara lain :1) Predisposing factorFaktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi, dan sebagainya. 2) Enabling factorFaktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan.3) Reinforcing factorFaktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga di sini undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan. Masalah yang ada dari ketiga factor tersebut, selanjutnya dapat diintervensi, sehingga promosi kesehatan dapat terlaksana.Terdapat beberapa macam pendekatan dalam promosi kesehatan.1. Pendekatan Medis: imunisasi, skreening (nakes)2. Pendekatan Edukasi: K-I-E3. Pendekatan Perilaku: bertujuan mengubah perilaku, bersifat persuasif4. Pendekatan Pemberdayaan: Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi/mengelola masalah kesehatan. Biasa dilakukan oleh LSM5. Pendekatan Perubahan Sosial: enforcement dg kebijakan.