refkas anis zakky isk
DESCRIPTION
ISKTRANSCRIPT
Refleksi Kasus
Pembimbing: dr. Fauziah, Sp.AMohammad Zakky Fananie
Anisa Suryonurinayah
IDENTITAS PASIENInisial : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 8 bulan
Alamat : Minggir, Sleman
Tanggal Masuk RS : 29/11/2012
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Demam
Riwayat Perjalanan Penyakit• 7 HSMRS anak demam (+), batuk (-), pilek (-), kejang (-), kebiruan (-), nafsu makan/minum mulai menurun, mual (-), muntah (+) 2 kali ¼ gelas , BAB (+) dalam batas normal, berobat ke dokter umum mendapat obat penurun panas demam naik-turun• HMRS anak semakin rewel, demam (+), batuk (-), pilek (-), makan/minum susah, mual (-), muntah (+) 1 kali ¼ gelas, BAB (+) dalam batas normal, BB tidak naik dalam 2 bulan terakhir, lalu anak dibawa ke RSUD SlemanAnak sering memakai pampers, ganti 3 kali sehari.Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-)Riwayat keluhan serupa dalam keluarga (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA& SILSILAH KELUARGA
RIWAYAT PRIBADI – KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Ante Natal Care (ANC)• Periksa kehamilan rutin di dokter kandungan• Suntik TT 2x selama kehamilan• Obat penambah darah (+) 1tab/hari pada TM1,TM2• Riwayat muntah berlebihan (-), riwayat jatuh (-), riwayat darah
tinggi pada waktu kehamilan (-), riw. bengkak (-), riwayat gula darah tinggi pada waktu kehamilan (-), kejang saat hamil (-), riwayat minum obat/jamu (-), riwayat sakit berat pada waktu kehamilan (-)
RIWAYAT PRIBADI – KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Natal Care (NC)• Ibu melahirkan spontan ditolong dokter kandungan pada
umur kehamilan 39 minggu• Bayi lahir dengan presentasi kepala, langsung menangis
kuat• Berat badan lahir: 2750 gram, panjang badan 47cm,
lingkar kepala (?)• Inisiasi menyusu dini (+)
RIWAYAT PRIBADI – KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Post Natal Care (PNC) Injeksi vit. K (+)Injeksi hep.B (+)Perawatan tali pusat baik, infeksi (-) pendarahan (-)Riwayat demam (-) riwayat kejang (-) riwayat kuning (-)Pulang dalam 24 jam
RIWAYAT PRIBADI - Imunisasi
• Imunisasi dilakukan di puskesmas
Jenis I II III IV
BCG 1 bln
DPT 2 bln 3 bln 4 bln
Hep. B 0 hari 2 bln 3 bln 4 bln
Polio 2 bln 3 bln 4 bln
Campak -
RIWAYAT PRIBADI - MAKANAN
• 0-6 bulan : ASI, 8-10x/hari, semau bayi• 6bulan-sekarang: ASI, SF 2x@100cc/hari, bubur
tim 3x/hari
Riwayat Perkembangan (Motorik Kasar)
Kemampuan Umur Pencapaian Range Normal
Mengangkat kepala 2 bulan 0-3 bulan
Miring 2 bulan 0-3 bulan
Tengkurap 4 bulan 3-6 bulan
Duduk sendiri 8 bulan 6-9 bulan
Riwayat Perkembangan (Motorik Halus)
Kemampuan Umur Pencapaian Range Normal
Menggenggam 3 bulan 3-6 bulan
Meraih benda dalam jangkauan
4 bulan 3-6 bulan
Memungut benda dengan cara meraup
8 bulan 6-9 bulan
Riwayat Perkembangan (Bahasa)
Kemampuan Umur Pencapaian Range Normal
Mengoceh spontan 2 bulan 0-3 bulan
Mengeluarkan suara bernada tinggi
3 bulan 3-6 bulan
Bersuara tanpa arti (mamama,bababa)
6 bulan 6-9 bulan
Mengucap 4 kata (mama, papa, mik, dadah)
8 bulan
Riwayat Perkembangan (Sosial)
Kemampuan Umur Pencapaian Range Normal
Mengenal ibu 2 bulan 0-3 bulan
Membalas senyum 2 bulan 0-3 bulan
Bermain cilukba 6 bulan 3-6 bulan
Bertepuk tangan 8 bulan 6-9 bulan
RIWAYAT PRIBADI - Sosial-ekonomi
• Anak tinggal bersama orangtua dan kakek-nenek dari pihak ibu.
• Rumah ukuran 200m2, dinding tembok, lantai semen, atap genteng, sumber air dari PDAM, WC dalam rumah, anggota keluarga tidak ada yang merokok.
• Sehari-hari anak diasuh oleh nenek sedangkan ibu bekerja dari pagi sampai sore.
• Hubungan anak dengan keluarga dekat.• Penghasilan sekitar Rp 3.000.000/bln.
ANAMNESIS SISTEM• Demam (+)• Sering memakai pampers,ganti 3 kali sehari• Nafsu makan dan minum menurun• BB tidak naik dalam 2 bulan terakhir• Cerebrospinal: kejang (-), kebiruan (-), penurunan kesadaran (-), rewel (+)• Kardiovaskuler: takikardi (-), biru(-)• Respiratorius: batuk (-), pilek (-), takipneu (-), sesak(-)• Gastrointestinal: muntah (+) 3x, diare(-), BAB(+)• Urogenital: BAK(+)• Integumentum: rash (-), petechiae (-)• Muskuloskeletal : kelainan (-)• Kepala : sariawan (-), mulut berbuih (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesan Umum: – lemah, tampak sakit, tidak tampak deformitas fisik,
kesan status gizi cukup
• Tanda Vital:– Nadi 120x/menit, teratur, isi dan tegangan cukup– Suhu 38,2 oC di aksila dextra– Pernapasan 36x/menit, tipe thoracoabdominal
Status gizi: Klinis: edema(-), kurus(-) Antropometris:• BB 6 kg• PB 65.0 cm• LK 40.0 cm• LD 48.0 cm• LLA 11.0 cm• BMI : 14,2
Indikator Z score InterpretasiBB//PB -2 < Z < 2 normal
BB//U -2 < Z < 2 normal
PB//U -2 < Z < 2 normal
Kulit : rash (-), petechiae (-)Kelenjar limfe : leher, aksila,inguinal tidak terabaKepala:
Bentuk mesocephal, ukuran 40 cm Ubun-ubun kepala belum menutup, (tidak membonjol) Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-), teleangiektasis (-/-),
pupil isokor (3mm/3mm) Hidung: discharge(-), hiperemis (-) Telinga: discharge(-) Mulut: bibir kering(-) Tonsil: pembesaran (-) T1 Faring : hiperemis (-) Gigi: karies (-)
Otot :eutrofiTulang :deformitas(-)Sendi :deformitas(-), bengkak (-), nyeri tekan(-)
• Pemeriksaan Khusus:– Leher :kaku kuduk (-)– Thorax :simetris, KG(-), retraksi(-)– Jantung :S1 tunggal, S2 split tak konstan,
bising jantung (-)
• Paru paru Kanan Pemeriksaan Kiri
Simetris, KG(-), retraksi(-)
Inspeksi Simetris, KG(-), retraksi(-)
KG(-), fremitus (+) Palpasi KG(-), fremitus (+)
Sonor Perkusi Sonor
Vesikuler(+)ronki (-)
krepitasi (-)wheezing (-)
Auskultasi Vesikuler(+)ronki (-)
krepitasi (-)wheezing (-)
• Abdomen:– Supel, BU(+)N, T/E(+)N – Hepar tak teraba– Lien tak teraba– Anogenital: perempuan, anus(+)
• EkstremitasTungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Baik Baik Baik Baik
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus - - - -
Refl.fisiologis + + + +
Refl. Pat - - - -
Meningeal signN.craniales
Kaku kuduk (-), Brudzinski 1 (-), Kernique (-), Laseque (-)Dalam batas normal
Sensibilitas N N N N
PEMERIKSAAN PENUNJANG• Darah lengkap:
– Hb 11.2– AL 13.4– AE 4.17– AT 271– HCT 33.5– Neut 58.2– Limf 29.8– Mono 12.0– Eos 0.0– Baso 0.0
• Urin lengkap:- Ket : -- Bld : -- Prot : -- Nit : -- Leu-est : +1- Leuko : + (4-8)/lp- Erit : -- Epit : + (2-5)/lp- Sil/kris : -- Bakt : +
Infeksi Saluran Kemih
DIAGNOSIS
• Monitor KU/VS• Paracetamol syr 3x cth ½ • IVFD Kaen 1B 500cc 30tpm mikro(KC: 600cc/24 jam->
25cc/jam)• Inj. Ampicilline 4x 150mg• Minum ASI• Edukasi untuk banyak minum, menjaga kebersihan daerah
kemih, segera mengganti popok atau celana yang basah.
RENCANA TATALAKSANA
INFEKSI SALURAN KEMIH
Definisi
Terdapatnya kuman dalam jumlah yang bermakna dalam air kemih, dengan syarat:
• Air kemih spontan bersih (aliran tengah): >=100.000 koloni tunggal(unit)/ml pada sekali pemeriksaan pada pagi hari,untuk pria dan dua kali pemeriksaan pada wanita menunjukkan 90-95% bakteriuria bermakna.
• Air kemih kateterisasi: >1.000 koloni tunggal/ml pada sekali pemeriksaan menunjukkan 100% bakteriuria bermakna.
• Air kemih aspirasi suprapubik: adanya pertumbuhan kuman tunggal telah menunjukkan 100% bakteriuria bermakna.
Epidemiologi
• ISK merupakan penyebab demam kedua tersering setelah infeksi saluran napas akut pada anak berusia kurang dari 2 tahun.
• ISK merupakan penyebab demam kedua tersering setelah ISPA anak <2 tahun (5%kasus).
• Angka kejadian ISK bervariasi, tergantung umur dan jenis kelamin.
• Angka kejadian pada neonatus kurang bulan adalah 3%, sedangkan pada neonatus cukup bulan 1%.
• Pada anak kurang dari 10 tahun, ISK ditemukan pada 3,5% anak perempuan dan 1,1% anak laki-laki.
• Diagnosis yang cepat dapat mencegah komplikasi dari ISK yaitu pembentukan jaringan parut pada ginjal
Faktor Predisposisi
Gangguan aliran urin yang menyebabkan obstruksi mekanik maupun fungsional, seperti:
• refluks vesiko-ureter, • batu saluran kemih, • buli-buli neurogenik,• sumbatan muara uretra, atau • kelainan anatomi saluran kemih lainnya
Faktor Risiko
• Sering menahan kencing• Pemakaian pampers atau lampin dalam jangka
lama• Tidak terjaganya higienitas perineum dan
periuretra
Diagnosis
Anamnesis
• Gambaran klinis sering tidak khas, dari asimptomatis sampai gejala sepsis yang berat
• Pada neonatus sampai usia 2 bulan, gejala menyerupai gejala sepsis seperti demam, apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret, anoreksia, ikterus, problem minum dan sianosis
• Pada bayi, gejala berupa demam, berat badan sukar naik, atau anoreksia
• Pada anak besar, gejalanya lebih khas, seperti sakit saat miksi, frekuensi miksi meningkat, nyeri perut atau pinggang, mengompol, polakisuria, atau urin yang berbau menyengat
Pemeriksaan Fisik
• Gejala dan tanda ISK yang dapat ditemukan berupa demam, nyeri ketok sudut kostovertebra, nyeri tekan suprasimfisis, kelainan pada genitalia eksterna seperti fimosis, sinekia vulva, hipospadia, epispadia, dan kelainan pada tulang belakang seperti spina bifida
Pemeriksaan Penunjang
• Pada pemeriksaan urinalisis dapat ditemukan proteinuria, leukosituria(leukosit>5/LPB), hematuria(eritrosit>5/LPB)
• Diagnosis pasti dg ditemukannya bakteriuria bermakna pada kultur urin, yang jumlahnya tergantung dari metode pengambilan sampel urin
• Pemeriksaan penunjang lain untuk mencari faktor risiko USG, foto polos perut, dan bila perlu dg miksio-sisto-uretrogram dan pielografi intravena. Algoritma pencitraan anak dengan ISK ada pada lampiran.
• Pemeriksaan ureum dan kreatinin serum dilakukan untuk menilai fungsi ginjal
TATA LAKSANA
Medika Mentosa
Penyebab tersering ISK => E.coli sebelum ada hasil biakan urin dan uji sensitifitas, antibiotik diberikan secara empirik selama 7-10 hari untuk eradikasi infeksi akut.
Anak dg dehidrasi, muntah, atau tidak dapat minum oral, berusia 1 bulan atau kurang, atau dicurigai mengalami urosepsis rawat RS Rehidrasi & antibotik per iv
Antibiotik o Oral• Amoksisilin 20-40mg/kg/hari – q8h• Cefixime 4mg/kg – q12h• Trimetoprim 6-12mg/kg –q6h• Sulfametoksazole 30-60mg/kg – q6-8h
o Parenteral• Ampisilin 100mg/kg/hari – q12h• Cefotaxime 150mg/kg/hari – 6-8h• Ceftriaxone 75mg/kg/bb – q24h
Bedah
• Koreksi bedah sesuai dengan kelainan saluran kemih yang ditemukan
Supportif
• Selain pemberian antibiotik, penderita ISK juga perlu mendapat asupan cairan yang cukup, perawatan hygiene daerah perineum dan periuretera
Follow up
• Dalam 2x24 jam setelah pengobatan fase akut dimulai, umumnya gejala ISK menghilang. Jika tidak, pertimbangkan penggantian antibiotik yang lain.
• Dilakukan pemeriksaan kultur dan uji resistensi urin ulang 3 hari setelah pengiobatan fase akut dihentikan dan bila memungkinkan setelah 1 bulan dan tiap 3 bulan. Jika ada ISK berikan antibiotik sesuai hasil uji kepekaan.
• Bila ditemukan adanya kelainan anatomik maupun fugsional yang sebabkan obstruksimaka pengobatan fase akut dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis. Antibiotik profilaksis juga diberikan pada ISK berulang,ISK neonatus dan pielonefritis akut
PROGNOSIS
• ISK simplek umumnya tidak mengganggu proses tumbuh kembang
• ISK kompleks yang biasanya disertai dengan gagal ginjal kronik akan mempengaruhi proses tumbuh kembang
TERIMA KASIH