referrat foot and ankle 1.docx

Upload: bobyharulpriono

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    1/11

    REFERRAT FOOT AND ANKLE 1

    Periode : 1 Oktober 2015 – 30 November 2015

    Nama : Bob !ar"# Prio$o

    Pembimbi$% : A$dri Primad&i' dr(' )*OT

    PLANTAR KERATO)+)

    PENDA!,L,AN

    Plantar keratosis merupakan penyakit yang disebabkan weight bearing  yang teralalu

    lama pada daerah metatarsal, alignment yang abnormal pada forefoot, dapat terjadi lokal

    ataupun seluruh daerah plantar.

    Angka kejadian atau prevalesi pada kasus ini, sampai saat ini blm ada pasti. Karena

    kebanyakan penderita tidak mengeluhkan atau mendatangi dokter setempat untuk mendapat

     pengobatan.

    Berjalan adalah suatu hal yang biasa kita lakukan. Dalam berjalan akan terjadi

     penekanan pada daerah yang disebabkan adanya weight bearing . Pada keadaan tertentu

    terjadi penyebaran weight bearing yang tidak merata yang disebabkan oleh banyak hal.

    Sehingga menyebabkan plantar keratosis. Plantar memiliki arti telapak kaki, sedangakan

    keratosis berarti kondisi pertumbuhan yang berlebih dari lapisan tanduk kulit.

    2( T+N-A,AN P,)TAKA

    2(1 A$atomi

    Pada penelitaian yang dilakukan oleh !elal dkk ditemukan bahwa metatarsal pertama

    lebih pendek dibandingkan dengan metatarsal kedua.  Dikarenakan adanya aponeurosis pada

    maka pada saat pertengahan fase akhir dari stance, metatarsal pertama berkurang fungsinya

    seperti kelainan hallu" valgus. #ambar dibawah adalah gaya penekanan pada plantar yang

    terjadi saat berjalan.

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    2/11

      Pada gambar tersebut terlihat bahwa penekanan kaki pada saat weight bearing paling

     banyak terjadi pada head   metatarsal kedua dan ketiga. !al ini dikarenakan base dari

    metatarsal kedua dan ketiga relatif stabil karena sendi tarsometatarsal adalah sendi yang rigid

    dan tidak mudah digerakkan. $amun apabila ada kelainan pada metatarsal pertama, dan

    menyebabkan hipermobilisasi maka dapat terjadi pula formasi kalus pada head metatarsal

     pertama. !al inilah yang menjadi alasan prevalensi terbanyak kejadian  plantar   keratosis

    terdapat pada metatarsal kedua dan ketiga.% 

    2(2 Pe$ebab Plantar Keratosis

      Plantar keratosis adalah sebuah gejala yang disebabkan oleh berbagai kelainan. &ann

    et al menuliskan dalam bukunya, bahwa 'apabila terdapat kalus pada plantar haruslah

    dievaluasi berbagai penyebabnya(. %

    2(3 Dia%$o.i.

    2

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    3/11

      Saat memeriksa pasien dengan plantar keratosis, harus di)ek tentang riwayat oenyakit

    se)ara lengkap. *ermasuk riwayat sakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat trauma,

    riwayat pembedahan +jika ada, alas kaki yang memi)u nyeri dan meringankan nyeri, alas

    kaki yang biasa digunakan, dan juga riwayat pengobatan yang pernah dilakukan.%

      Pemeriksaan fisik diawali dengan pasien dalam posisi berdiri. Pengamatan jari-jari

    kaki, karakter dari sendi &*P dan longitudinal arch serta posisi dan bentuk hindfoot  terhadap

     forefoot. Pemeriksaan kekuatan dari seluruh kompartemen, pemeriksaan neurovaskular,

    range of motion dari engkel, subtalar, tranverse tarsal, dan sendi &*P.

    Aspek plantar harus diperiksa se)ara teliti. okasi lesi dan karakteristik dievaluasi.

    Kalus mungkin saja terdapat pada area plantar seperti biji jagung, terdapat gambaran

    kerotosis yang berbeda pada metatarsal head atau yang berada di tibial sesamoid. Pada %

    tempat tersebut terdapat gambaran kalus yang difus./

      Plantar keratosis penting untyk dibedakan dengan wart, atau plantar veru))a, dari

    gambran kalus. Prevalensi plantar veru))a 0-12 dari keseluruhan populasi.%,/  Plantar 

    veru))a bersifat lokal di plantar dan tempatnya tidak berada dibawah dari metatarsal head .

    Wart memiliki lapisan tipis dari kulit yang hyperkeratotik, dan diujung-ujung dari wart 

    terdapat banyak pembuluh darah, sehingga wart mudah sekali terjadi perdarahan. Berbeda

    sekali dengan plantar keratosis3yang tidak memiliki vaskularisasi pembuluh darah. Wart 

    disebabkan oleh !uman Papilloma 4irus +!P4. 5

      Kelainan lain yang terdapat pada plantar ialah palmoplantaris nummularis dan

    epithelioma )uninulatum. Keratosis palmoplantaris nummularis adalah kelainan autosomal

    dominan yang memiliki karakteristik nyeri pada kalus saat berada di daerah mekanikal stres.

    Seringkali diderita pada anak-anak saat berjalan, dengan nyeri adalah keluhan utamanya. 5

    3

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    4/11

      6pithelioma )uni)ulatum dibentuk oleh verru)ous )ar)inoma yang mengenai pada

     permukaan kaki.7 Penyakit ini berasal dari low-grade s8uamous )ell )ar)inoma yang bersifat

    tumbuh lambat dan seringkali rekuren. Diperlukan biopsi untuk diagnosa yang tepat pada

    kelainan ini.

    2(/ Pemba%ia$ *#a$tar kerato.i.

      Plantar keratosis berdasarkan pada letak keratosis maka dibagi menjadi %, yaitu 9

    . Dis)rete intra)table plantar keratosisPenyebabnya yaitu malformasi pada area weight bearing, atau kelainan tibial

    sesamoid, atau fibular sesamoid. Sering dihubungkan dengan sesamoiditis. *erjadi

    dibawah metatarsal pertama.

    %. Diffuse plantar keratosis

    Disebabkan oleh depresi dari anterior ar)h dan seringkali disertai dengan

    kontraktur ')law toes(. *erjadi dibawah dari metatarsal %,/,5 atau 7.:

     

    2(5 Tera*i

      2(5(1 Tera*i ko$.ervati 

      Kalus pada plantar bisa ditipiskan dengan pisau yang tajam. Podiatri) blade no.0

    dibuat khusus untuk menipiskan hyperkeratotic skin. Saat menipiskan kalus, jaringan yang

    hyperkeratotik harus ditekan keluar. Proses penipisan ini kadang memerlukan dua kali

    tindakan.

    4

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    5/11

     

    Setelah dilakukan debridement pada kalus, metatarsal support yang lunak digunakan

    untuk mengurangi tekanan pada daerah yang terkena tekanan. %

      Pasien yang memiliki ke)enderungan lesi keratotik harus memakai alat yang dapat

    menopang tidak terjadinya lesi di aspek plantar. Pemakaian alat ini haruslah sedkit pro"imal

    dari area lesi.

    Pemahaman kepada pasien haruslah ditekankan, rasa tidak nyaman seringkali terjadi

    0-1 hari pemakaian awal. Setelah itu, barulah terasa nyaman. ;ika kalus menetap dan

    symptomatik, terapi operatif dapat menjadi pertimbangan.%

     

    5

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    6/11

    2(5(2 Tera*i O*erati 

     

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    7/11

    Dis)rete

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    8/11

      &odifikasi )ondyle)tomy oleh >oughlin hampir sama tekhnikya dengan Duvries, ke)uali

     bagian distal dari head metatarsal tidak dipotong. 0

    %. Kalus *ibial Sesamoid

      Kalus tibial sesamoid terjadi pada tepat dibawah dari tibial sesamoid metatarsal head

     pertama jari kaki. okasi lesi bukan berada fibular sesamoid. Kalus yang difus teramati pada

    seluruh jari daerah di metatarsal pertama dan sering dihubungkan dengan metatarsal yang

    fleksi, hal ini dapat terlihat pada pasien dengan kaki )avus atau >har)ot-&arie-*ooth.

    *erapi

    *ibial Sesamoid Shaving 9 Prosedur operasi yang direkomendasikan untuk kalus

    tibial sesamoid adalah tibial sesamoid shaving. Setelah dilakukan penelitian, penelitian ini

    memliki morbiditas yang minimal.%

    8

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    9/11

    2( Di".e *#a$tar kerato.i.

    Kelainan ini memiliki nama lain yaitu diffuse intra)table plantar keratosis. Diffuse

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    10/11

    10

  • 8/17/2019 REFERRAT FOOT AND ANKLE 1.docx

    11/11

    DAFTAR P,)TAKA

    . !elal B. &etatarsal osteotomy for metatarsagia. ; Bone ;oint Surg Br 709=0-@%.

    %11@

    %. >oughlin, &i)hael, >harles Satlman, obert anderson. &annCs surgery of foot and

    ankle. 6lseveier. %15

    /. Dreeben S&, $oble P>, !ammerman S, et al9 &etatarsal osteotomy for primary

    metatarsalgia9 radiographi) and pedobarographi) study, Foot Ankle @9%5%=, @=@

    5. !elal B, #ibb P9 EreibergCs disease9 a suggested pattern of management,  Foot Ankle

    =9@51%, @@0.

    7. &)>arthy D;. *herapeuti) )onsiderations in the treatment of pedal verru)ae. Clin

     Podiatr Med Surg /95//, %11:.

    :. S)heinfeld, $oah.