referat pneumonia doc
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
1/24
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
2/24
#neunomia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang men"akup bronkiolus respiratorius dan al!eoli, yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri !irus,jamur,proto&oa)
2. INSIDENSISekitar ' dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan
infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas*#+)
atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial*#N) #neumonia yang
merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang
serius dijumpai sekitar -.
%i AS pneumonia men"apai / dari semua penyakit infeksi pada anak
dibawah . tahun Berdasarkan hasil penelitian insiden pada pneumonia
didapat 0 kasus dari anak prasekolah, . kasus dari anak umur -1
tahun,dan kasus ditemukan dari anak umur 1- tahun 2NI345
memperkirakan bahwa / juta anak di dunia meninggal karena penyakit
pneumonia setiap tahun 6eskipun penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
daerah berkembang akan tetapi di Negara majupun ditemukan kasus yang
"ukup signifikanBerdasarkan umur, pneumonia dapat menyerang siapa saja 6eskipun lebih
banyak ditemukan pada anak-anak #ada berbagai usia penyebabnya
"endrung berbeda-beda, dan dapat menjadi pedoman dalam memberikan
terapi
3. EPIDEMIOLOGI#neumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran napas yang
terbanyak di dapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir di
seluruh dunia %i Inggris pneumonia menyebabkan kematian kali lebih
2
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
3/24
banyak dari pada penyakit infeksi lain, sedangkan di AS merupakan penyebab
kematian urutan ke
%i Indonesia berdasarkan hasil 7iset +esehatan %asar (7iskesdas) tahun
. 8, menunjukkan9 pre!alensi nasional IS#A: . , ( ; pro!insi di atas
angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi: . . ,
Balita: / , angka kematian (mortalitas) pada bayi ./,' , dan Balita ,
#neumonia pada dapat terjadi pada orang tanpa kelainan imunitas yang jelas
Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati
adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh
5rekuensi relati!e terhadap mikroorganisme petogen paru ber!ariasi menurut
lingkungan ketika infeksi tersebut didapat 6isalnya lingkungan masyarakat,
panti perawatan, ataupun rumah sakit Selain itu fa"tor iklim dan letak
geografik mempengaruhi peningkatan frekuensi infeksi penyakit ini4. ETIOLOGI
#neumonia dapat disebabkan oleh berbagai ma"am mikroorganisme yaitu
bakteri, !irus, jamur, proto&oa, yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri
#enyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram,
Strepto"o""us pneumonia yang menyebabkan pneumonia streptokokus
Bakteri staphylo"o""us aureus dan strepto"o""us aeruginosa #neumonia
lainnya disebabkan oleh !irus, misalnya influen&a
#neumonia lobaris adalah peradangan jaringan akut yang berat yang
disebabkan oleh pneumo"o""us Nama ini menunjukkan bahwa hanya satu
lobus paru yang terkena Ada berma"am-ma"am pneumonia yang disebabkan
oleh bakteri lain, misalnya bronkopneumonia yang penyebabnya sering
haemophylus influen&a dan pneumo"o""us
3
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
4/24
5. ANATOMI PARU-PARU#aru-paru merupakan organ yang elasti", berbentuk keru"ut, dan letaknya
berada di dalam rongga dada atau thora< +edua paru-paru saling terpisah
oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah
besar Setiap paru-paru mempunyai apeks (bagian atas paru-paru) dan basis
#aru-paru kanan lebih besar dari pada paru-paru kiri #aru-paru kanan dibagi
menjadi / lobus yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior #aru-
paru kanan terbagi lagi atas segmen yaitu pada lobus superior terdiri atas /
segmen yakni segmen pertama adalah segmen api"al, segmen kedua adalah
segmen posterior, dan segmen ketiga adalah segmen anterior
#ada lobus medius terdiri atas . segmen yakni segmen keempat adalah
segmen lateral, dan segmen kelima adalah segmen medial #ada lobus inferior
terdiri atas segmen yakni segmen keenam adalam segmen api"al, segmen
ketujuh adalah segmen mediobasal, segmen kedelapan adalah segmen
4
http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Penyebab-Penumonia.png
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
5/24
anteriobasal, segmen kesembilan adalah segmen laterobasal, dan segmen
kesepuluh adalah segmen posteriobasal
#aru-paru kiri terbagi atas dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior
#aru-paru kiri terdiri dari ' segmen yaitu pada lobus superior terdiri dari
segmen pertama adalah segmen apikoposterior, segmen kedua adalah segmen
anterior, segmen ketiga adalah segmen superior, segmen keempat adalah
segmen inferior
#ada lobus inferior terdiri dari segmen kelima segmen api"al atau segmen
superior, segmen keenam adalah segmen mediobasal atau kardiak, segmen
ketujuh adalah segmen anterobasal dan segmen kedelapan adalah segmen
posterobasal
6. PATOFISIOLOGI
5
http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Anatomi-Paru-Paru.png
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
6/24
#neumonia yang dipi"u oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi
sampai usia lanjut #e"andu al"ohol, pasien pas"a operasi, orang-orang
dengan gangguan penyakit pernapasan, sedang terinfeksi !irus atau menurun
kekebalan tubuhnya , adalah yang paling berisiko
Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan
yang sehat #ada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit,
usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan "epat berkembang
biak dan merusak organ paru-paru
+erusakan jaringan paru setelah kolonisasi suatu mikroorganisme paru
banyak disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan yang dilakukan oleh
pejamu Selain itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada
pneumonia bakterialis dapat se"ara langsung merusak sel-sel system
pernapasan bawah Ada beberapa "ara mikroorganisme men"apai permukaan:a Inokulasi langsung
b #enyebaran melalui pembuluh darah" Inhalasi bahan aerosold +olonisasi dipermukaan mukosa
%ari keempat "ara tersebut diatas yang terbanyak adalah "ara +olonisasi
Se"ara inhalasi terjadi pada infeksi !irus, mikroorganisme atipikal,
mikrobakteria atau jamur +ebanyakan bakteri dengan ukuran , = ., nm
melalui udara dapat men"apai bronkus terminal atau al!eoli dan selanjutnya
terjadi proses infeksi Bila terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung,
orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi
inokulasi mikroorganisme, hal ini merupakan permulaan infeksi dari sebagian
besar infeksi paru Aspirasi dari sebagian ke"il sekret orofaring terjadi pada
6
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
7/24
orang normal waktu tidur ( ) juga pada keadaan penurunan kesadaran,
peminum alkohol dan pemakai obat (drug abuse)
Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam al!eoli menyebabkan
reaksi radang berupa edema seluruh al!eoli disusul dengan infiltrasi sel-sel
#6N dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi permulaan fagositosis sebelum
terbentuknya antibodi
#neumonia bakterialis menimbulkan respon imun dan peradangan yang
paling men"olok $ika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru,
ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga
di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri) menjadi terisi "airan %ari
jaringan paru-paru, infeksi dengan "epat menyebar ke seluruh tubuh melalui
peredaran darah Bakteri pneumokokus adalah kuman yang paling umum
sebagai penyebab pneumonia
>erdapat empat stadium anatomi" dari pneumonia terbagi atas:a Stadium kongesti (0 = . jam pertama)
%isebut hiperemia, menga"u pada respon peradangan permulaan yang
berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi ?al ini ditandai dengan
peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi
?iperemia ini terjadi akibat pelepasan mediator-mediator peradangan
dari sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun dan "edera jaringan
6ediator-mediator tersebut men"akup histamin dan prostaglandin
%egranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur komplemen +omplemen
bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot
polos !askuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru ?al ini
7
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
8/24
mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstitium
sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan al!eolus
#enimbunan "airan di antara kapiler dan al!eolus meningkatkan jarak
yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan
gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan
penurunan saturasi oksigen hemoglobin b Stadium hepatisasi merah (0' jam selanjutnya)
>erjadi sewaktu al!eolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin
yang dihasilkan oleh penjamu (host) sebagai bagian dari reaksi
peradangan @obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya
penumpukan leukosit, eritrosit dan "airan, sehingga warna paru menjadi
merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al!eoli
tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak
Stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 0' jam" Stadium hepatisasi kelabu (konsolidasi)
>erjadi sewaktu sel-sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang
terinfeksi #ada saat ini endapan fibrin terakumulasi di seluruh daerah
yang "edera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel#ada stadium ini eritrosit di al!eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap
padat karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pu"at
kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti
d Stadium akhir (resolusi)4ksudat yang mengalami konsolidasi di antara rongga al!eoli di"erna
se"ara en&imatis yang diserap kembali atau dibersihkan dengan batuk
#arenkim paru kembali menjadi penuh dengan "airan dan basah sampai
pulih men"apai keadaan normal
7. KLASFIKASIa Berdasarkan klinis dan epidemiologi
#neumonia komuniti (3ommunity-a" uired pneumonia 3A#)
8
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
9/24
. #enumonia nosokomial (?ospital-a" uired #neumonia ?A#)/ #neumonia pada penderita immuno"ompromised ?ost0 #neumonia aspirasi
b Berdasarkan lokasi infeksi#neumonia lobaris
Sering disebabkan aspirasi benda asing atau oleh infeksi bakteri
(Staphylo"o""us), jarang pada bayi dan orang tua #neumonia yang
terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder
disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya pada aspirasi benda
asing atau proses keganasan #ada gambaran radiologis, terlihat
gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu
segmen*lobus atau ber"ak yang mengikutsertakan al!eoli yang
tersebar Air bron"hogram adalah udara yang terdapat pada
per"abangan bron"hus, yang dikelilingi oleh bayangan opak rongga
udara +etika terlihat adanya bron"hogram, hal ini bersifat
diagnostik untuk pneumonia lobaris
. Bronko pneumonia (#neumonia lobularis)Inflamasi paru-paru biasanya dimulai di bronkiolus terminalis
Bronkiolus terminalis menjadi tersumbat dengan eksudat
mukopurulen membentuk ber"ak-ber"ak konsolidasi di lobulus yang
bersebelahan #enyakit ini seringnya bersifat sekunder, mengikuti
infeksi dari saluran nafas atas, demam pada infeksi spesifik dan
penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh #ada bayi dan
orang-orang yang lemah, #neumonia dapat mun"ul sebagai infeksi
primer
/ #neumonia interstisial
9
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
10/24
>erutama pada jaringan penyangga, yaitu interstitial dinding bronkus
dan peribronkil #eradangan dapat ditemumkan pada infeksi !irus dan
my"oplasma >erjadi edema dinding bronkioli dan juga edema
jaringan interstisial prebronkial 7adiologis berupa bayangan udara
pada al!eolus masih terlihat, diliputi perselubungan yang tidak merata
8. DIAGNOSIS#enegakan diagnosis pneumonia dapat dilakukan melalui:a Cambaran +linis
Cejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia Cejala-
gejala meliputi:%emam dan menggigil akibat proses peradangan
. Batuk yang sering produktif dan purulen/ Sputum berwarna merah karat atau kehijauan dengan bau khas0 7asa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya
seriusCambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagian
atas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil,
suhu tubuh kadang-kadang melebihi 0 D 3, sakit tenggorokan, nyeri otot
dan sendi $uga disertai batuk, dengan sputum mukoid atau purulen,
kadang-kadang berdarah
#ada pemeriksaan fisik dada terlihat bagiam yang sakit tertinggal waktu
bernafas , pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada
auskultasi terdengar suara napas bronko!esikuler sampai bron"hial yang
kadang-kadang melemah 6ungkin disertai ronkhi halus, yang kemudian
menjadi ronkhi basah kasar pada stadium resolusi
b #emeriksaan @aboratorium#ada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit,
biasanya E *ul kadang-kadang men"apai / *ul, dan pada
hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi
10
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
11/24
peningkatan @4% 2ntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan
pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi +ultur darah dapat positif
pada . -. penderita yang tidak diobati Anlalisa gas darah
menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat
terjadi asidosis respiratorik
" Cambaran 7adiologisCambaran 7adiologis pada foto thora< pada penyakit pneumonia antara
lain:#erselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau
segment paru se"ara anantomis. Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas/ Folume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru
menge"il >idak tampak de!iasi tra"hea*septum*fissure* seperti pada
atelektasis0 Silhouette sign (G) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru 9
batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan
dengan jantung atau di lobus medius kananSeringkali terjadi komplikasi efusi pleura
; Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phreni"o"ostalis yang
paling akhir terkena8 #ada permulaan sering masih terlihat !askuler' #ada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign
(terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya pertukaran
udara pada al!eolus)
5oto thora< saja tidak dapat se"ara khas menentukan penyebab
pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi,
misalnya penyebab pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa sering
memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia
11
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
12/24
sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi yang
terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus
a) P !"#$ %a L$&a'%(5oto >hora<
>ampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu
segmen*lobus (lobus kanan bawah #A maupun lateral)) atau ber"ak yang
12
http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Gambar-Radiologi-Pneumonia.png
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
13/24
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
14/24
&) '$ *+$, !"#$ %a P !"#$ %a L$&" a'%()5oto >hora<
6erupakan #neumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang
dapat tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk ber"ak
konsolidasi dalam lobus #ada gambar diatas tampak konsolidasi tidak
homogen di lobus atas kiri dan lobus bawah kiri
3> S"an
14
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
15/24
>ampak gambaran opak*hiperdens pada lobus tengah kanan, namun tidak
menjalar sampai perifer
*) P !"#$ %a I /!'(/%(%a5oto >hora<
15
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
16/24
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
17/24
d #emeriksaan BakteriologisBahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal*transtrakeal,
torakosintesis, bronkoskopi, atau biopsi +uman yang predominan pada
sputum disertai #6N yang kemungkinan penyebab infeksi
0. PENATALAKSANAAN%alam mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan klinisnya
Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat dirawat dirumah
P! !'%/a a /% a %'a a/ % RS
a Istirahat ditempat tidur, bila panas tinggi di kompres b 6inum banyak
" Hbat-obat penurunan panas, mukolitik, ekspektoran
d Antibiotika
17
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
18/24
P! !'%/a a %'a a/ % R"#a+ Sa %/ ,P! a/a a (a aa U#"#
a #emberian Hksigen b #emasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit
" 6ukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan pembersihan jalan nafasd Hbat penurunan panas hanya diberikan bila suhu E 0 3, takikardi atau
kelainan jantunge Bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti nyeri
P! $&a/a Ka"(a%alam pemberian antibiotika pada penderita pneumonia sebaiknya
berdasarkan 6H(6ikroorganisme) dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi
beberapa hal perlu diperhatikan:a #enyakit yang disertai panas tinggi untuk penyelamatan nyawa
dipertimbangkan pemberian antibiotika walaupun kuman belum dapat
diisolasi b +uman pathogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab
sakit, oleh karena itu diputuskan pemberian antibiotika se"ara empiri"
#ewarnaan gram sebaiknya dilakukan" #erlu diketahui riwayat antibiotika sebelumnya pada penderita
#engobatan awal biasanya adalah antibioti", yang "ukup manjur mengatasi
pneumonia oleh bakteri , mikroplasma, dan beberapa kasus ri"ketsia
+ebanyakan pasien juga bisa diobati di rumah Selain antibiotika, pasien juga
akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan
oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah #ada pasien yang
berusia pertengahan, diperlukan istirahat lebih panjang untuk mengembalikan
kondisi tubuh Namun, mereka yang sudah sembuh dari pneumonia
mikroplasma akan letih lesu dalam waktu yang panjang
! $'% K!/!'a a K"#a P! !&a& O&a/ P% %+a I O&a/ P% %+a II
18
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
19/24
! $'% I - 2sia penderita ; tahun-#enyakit #enyerta (-)-%apat berobat jalan
-S pneumonia-6 pneumonia-3 pneumonia-? influen&ae
-@egionale sp-S aureus-6,tuber"ulosis-Batang Cram (-)
- +laritromisin
.rimetroprim
G+otrimoksa&ol-Betalaktam
-6akrolid-@e!ofloksasin-Catifloksasin-6o
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
20/24
1 . DIAGNOSIS ANDING%ifferential %iagnosis dari penyakit pneumonia adalah sebagai berikut:a. T"&!'*" $(%( Pa'" T )
>uber"ulosis #aru (>B) adalah suatu penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh 6 tuber"ulosis $alan masuk untuk organism 6
tuber"ulosis adalah saluran pernafasan, saluran pen"ernaan Cejala klinis
>B antara lain batuk lama yang produktif (durasi lebih dari / minggu),
nyeri dada, dan hemoptisis dan gejala sistemik meliputi demam,
menggigil, keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan
berat badan
>ampak gambaran "a!itas pada paru lobus atas kanan pada foto thora<
proyeksi #A
&. A/! ! /a(%(Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan menyiratkan arti bahwa al!eolus pada bagian paru yang
terserang tidak mengandung udara dan kolaps 6emberikan gambaran
yang mirip dengan pneumonia tanpa air bron"hogram Namun terdapat
penarikan jantung, trakea, dan mediastinum ke arah yang sakit karena
adanya pengurangan !olume interkostal spa"e menjadi lebih sempit dan
penge"ilan dari seluruh atau sebagian paru-paru yang sakit Sehingga
akan tampak thora< asimetris
20
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
21/24
Atelektasis pada foto thora< proyeksi #A
*. E "(% P !"'a6emberi gambaran yang mirip dengan pneumonia, tanpa air
bron"hogram >erdapat penambahan !olume sehingga terjadi
pendorongan jantung, trakea, dan mediastinum kearah yang sehat
7ongga thora< membesar #ada efusi pleura sebagian akan tampak
menis"us sign, tanda khas pada efusi pleura
21
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
22/24
4fusi pleura pada foto thora< posisi #A
22
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
23/24
III. SIMPULAN
1. S%#," aa #emeriksaan radiologi, dalam hal ini foto thora< kon!ensional dan 3>
S"an menjadi pemeriksaan yang sangat penting pada pneumonia
>erutama apabila dari pemeriksaan fisik memang menunjukan kelainan
di paru dan membutuhkan pemeriksaan peunjang berupa foto thora<
+oordinasi antara pemeriksaan klinis, laboratorium dan radiologi akan
dapat menunjang penegakan diagnosis yang tepat b Cambaran khas pada pneumonia adalah adanya perselubungan dengan
adanya gambaran air bron"hogram Namun tidak semua pneumonia
memberikan gambaran khas tersebut 2ntuk menentukan etiologi
pneumonia tidak dapat hanya semata-mata menggunakan foto thora
-
8/15/2019 Referat Pneumonia Doc
24/24
I . DAFTAR PUSTAKA
Isselba"her, et al, ?arrison #rinsip-#rinsip Ilmu #enyakit %alam, 4disi /, Fol .,
#enerbit 4C3, $akarta, 11 , hal 1 ;-1 1
+onsensus pneumonia Bagian pulmonologi 5+2I*7S2# #ersahabatan $akarta
.
#%#I . / #neumoni +omuniti #edoman %iagnosis dan #enalaksaan di
Indonesia, #erhimpunan %okter #aru Indonesia
Soeparman, Jaspadji S (ed), Ilmu Penyakit Dalam , $ilid II, Balai #enerbit 5+2I,
$akarta,. ', hal: ;1 -8
24