referat paru - tuberkulosis paru ( bab i, ii, iii, daftar pustaka )
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
1/38
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPenyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah utama kesehatan
yang dapat menimbulkan kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ).1
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberculosis . Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 uta pasien TB
baru dan ! uta kematian akibat TB di seluruh dunia. 1"
#ngka ke adian TB di $ndonesia menempati urutan ketiga terbanyak di
dunia setelah $ndia dan %ina. Diperkirakan setiap tahun terdapat 5&'.""" kasus
TB baru dengan kematian sekitar 91.""" orang. Pre alensi TB di $ndonesia pada
tahun &""9 adalah 1"" per 1"".""" penduduk dan TB ter adi pada lebih dari "*
usia produktif (15+5" tahun). 15
trategi penanganan TB berdasarkan World Health Organization (- /)
tahun 199" dan International Union Against Tuberkulosa and Lung Diseases
($0#T D) yang dikenal sebagai strategi Directly observed Treatment hort!
course (D/T ) se2ara ekonomis paling efektif ( cost!e"ective# , strategi ini uga
berlaku di $ndonesia. Pengobatan TB paru menurut strategi D/T diberikan
selama 3+' bulan dengan menggunakan paduan beberapa obat atau diberikan
dalam bentuk kombinasi dengan umlah yang tepat dan teratur, supaya semua
kuman dapat dibunuh. /bat+obat yang dipergunakan sebagai obat anti
tuberkulosis (/#T) yaitu 4 ifampisin ( ), $sonia6id ($7 ), Pira6inamid (8),
treptomisin ( ) dan tambutol ( ). fek samping /#T yang dapat timbul antara
lain tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut, nyeri sendi, kesemutan sampai rasa
terbakar di kaki, gatal dan kemerahan kulit, ikterus, tuli hingga gangguan fungsi
hati (hepatotoksik) dari yang ringan sampai berat berupa nekrosis aringan hati.
/bat anti tuberkulosis yang sering hepatotoksik adalah $7 , ifampisin dan
Pira6inamid. epatotoksitas mengakibatkan peningkatan kadar transaminase
darah ( :PT; :/T) sampai pada hepatitis fulminan, akibat pemakaian
ifampisin dan $7 . 1".!
Pembahasan lebih lan ut mengenai TB paru akan dibahas pada referat ini.1.2. Tujuan Penulisan
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
2/38
&
Tu uan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinik, diagnosis, dan penatalaksanaan TB paru.
BAB II
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
3/38
!
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis$ ebagian besar kuman Mycobacterium tuberculosis
menyerang paru, tetapi dapat uga menyerang organ tubuh lainnya. Penyakit ini
merupakan infeksi bakteri kronik yang ditandai oleh pembentukan granuloma
pada aringan yang terinfeksi dan reaksi hipersensiti itas yang diperantarai sel
%cell mediated hy&ersensitivity#$ Penyakit tuberkulosis yang aktif bisa men adi
kronis dan berakhir dengan kematian apabila tidak dilakukan pengobatan yang
efektif. 9
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
4/38
=
Pemeriksaan ! spesimen dahak P hasilnya BT# negatif dan foto rontgen
dada menun ukkan gambaran tuberkulosis aktif.
TB Paru BT# 7egatif ontgen Positif dibagi berdasarkann tingkat keparahan
penyakitnya, yaitu berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgen
dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses
>far ad an2ed? atau milier), dan;atau keadaan umum penderita buruk.
2.2.2. Tu erkul!sis Ekstra Paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura,
selaput otak, selaput antung ( &ericardium ), kelen ar limfe, tulang, persendian,
kulit, usus, gin al, saluran ken2ing, alat kelamin, dan lain+lain. TB ekstra paru
dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu 4
1) TB kstra Paru ingan
@isalnya 4 TB kelen ar limfe, pleuritis eksudati a unilateral, tulang (ke2uali
tulang belakang), sendi, dan keln ar adrenal
&) TB kstra Paru Berat
@isalnya 4 meningitis' milier' &erikarditis' &eritonitis' &leuritis eksudativa
du&le(' TB tulang belakang, TB usus, TB saluran ken2ing dan alat kelamin
%atatan 4• Aang dimaksud dengan TB paru adalah TB dari &arenchyma paru. ebab itu,
TB pada pleura atau TB pada kelen ar hilus tanpa ada kelainan radiologis
paru, dianggap sebagai penderita TB ekstra paru.
• Bila seorang penderita TB paru uga mempunyai TB ekstra paru, maka untuk
kepentingan pen2atatan, penderita tersebut hanya di2atat sebagai penderita
TB paru.
• Bila seorang penderita ekstra paru pada beberapa organ, maka di2atat sebagaiTB ekstra paru pada organ yang penyakitnya paling berat.
2.". Ku#an Tu erkul!sis
Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri batang tipis lurus berukuran
sekitar ",= ! Cm.
:ambar berikut ini adalah Mycobacterium tuberculosis yang dilihat dengan
pe arnaan tahan asam dan ber arna merah. ebagian besar bakteri ini terdiri atas
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
5/38
5
asam lemak %li&id#' peptidoglikan dan arabinoman. ipid inilah yang
menyebabkan kuman mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pe arnaan sehingga disebut pula sebagai Bakteri Tahan #sam (BT#). 9
$a# ar 2.1. Mycobacterium Tuberculosis Pa%a Pe&arnaan Ta'an Asa# (
Di dalam aringan Mycobacterium tuberculosis hidup sebagai parasit
intraseluler yakni dalam sitoplasma makrofag. ifat lain bakteri ini adalah aerob,
sehingga bagian apikal merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. =
2.). *ara Penularan
umber penularan adalah melalui pasien tuberkulosis paru BT# (E). Pada
aktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
dro&let (per2ikan dahak).
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
6/38
3
$a# ar 2.2. Penularan Tu erkul!sis
2.+. ,esik! Penularan
esiko penularan tiap tahun ( Annual )isk o" Tuberculosis In"ection * A)TI )
di $ndonesia dianggap 2ukup tinggi dan ber ariasi antara 1+! *. Pada daerah
dengan # T$ sebesar 1* mempunyai arti bah a pada tiap tahunnya di antara
1""" penduduk, 1" orang akan terinfeksi. ebagian besar orang yang terinfeksitidak akan menderita tuberkulosis, hanya sekitar 1"* dari yang terinfeksi yang
akan men adi penderita tuberkulosis. 1"
2.-. Pat!genesis Tu erkul!sis
2.-.1. Infeksi Pri#er
$nfeksi primer ter adi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman
tuberkulosis. Dro&let yang terhirup sangat ke2il ukurannya, sehingga dapatmele ati sistem pertahanan mukosilier bronkus dan terus ber alan sampai ke
al eolus dan menetap di sana. $nfeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil
berkembang biak dengan 2ara membelah diri di paru yang mengakibatkan radang
dalam paru. aluran limfe akan memba a kuman ke kelen ar limfe di sekitar hilus
paru, dan ini disebut kompleks primer. -aktu ter adinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer adalah =+3 minggu. #danya infeksi dapat
dibuktikan dengan ter adi perubahan reaksi tuberkulin dari negatif men adi positif.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
7/38
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
8/38
'
Berkeringat malam alaupun tanpa kegiatan
Demam subfebris;meriang lebih dari sebulan. 1"
2.0.2. Pe#eriksaan isik
Pemeriksaan pertama pada keadaan umum pasien mungkin ditemukan
kon ungti a mata atau kulit yang pu2at karena anemia, suhu demam (subfebris),
badan kurus atau berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik pasien sering tidak
menun ukkan suatu kelainan terutama pada kasus+kasus dini atau yang sudah
terinfiltrasi se2ara asimtomatik.
Pada TB paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru.
Pada permulaan (a al) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali)
menemukan kelainan.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
9/38
9
2.0.". Pe#eriksaan ,a%i!l!gis
Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan 2ara yang praktis
untuk menemukan lesi TB. Dalam beberapa hal pemeriksaan ini lebih
memberikan keuntungan, seperti pada kasus TB anak+anak dan TB milier yang
pada pemeriksaan sputumnya hampir selalu negatif. okasi lesi TB umumnya di
daerah ape paru tetapi dapat uga mengenai lobus ba ah atau daerah hilus
menyerupai tumor paru. Pada a al penyakit saat lesi masih menyerupai sarang+
sarang pneumonia, gambaran radiologinya berupa bercak-bercak seperti awan
dan dengan batas-batas yang tidak tegas . Bila lesi sudah diliputi aringan ikat
maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas dan disebut
tuberkuloma. 1"
Pada kalsifikasi bayangannya tampak sebagai ber2ak+ber2ak padat dengan
densitas tinggi. Pada atelektasis terlihat seperti fibrosis yang luas dengan
pen2iutan yang dapat ter adi pada sebagian atau satu lobus maupun pada satu
bagian paru. :ambaran tuberkulosa milier terlihat berupa bercak-bercak halus
yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan paru . Pada TB yang
sudah lan ut, foto dada sering didapatkan berma2am+ma2am bayangan sekaligus
seperti infiltrat, garis-garis fibrotik, kalsifikasi, kavitas maupun atelektasis danemfisema .= Pada gambaran radiologi yang di2urigai lesi TB inaktif yakni fibrotik,
kalsifikasi, Schwarte atau penebalan pleura
ebagaimana gambar TB paru yang sudah lan ut pada foto rontgen dada di
ba ah ini 4
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
10/38
1"
$a# ar 2.). Tu erkul!sis ang Su%a' Lanjut Pa%a !t! ,!ntgen Da%a )
$a# ar 2.+. $a# aran ,a%i!l!gi Tu erkul!sis Paru % tam&ak gambaran
in"iltrat dan kalsi"ikasi &ada daerah a&e( &aru #
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
11/38
11
$a# ar 2.-. $a# aran ,a%i!l!gi Tu erkul!sis Paru Dengan $a# aran
i r!infiltrat %i L! us Kanan Paru
$a# ar 2.0. $a# aran ,a%i!l!gi Tu erkul!sis Paru Aktif
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
12/38
1&
2.0.). Jenis Pe#eriksaan Tu erkul!sis
2.0.).1. Pe#eriksaan Bakteri!l!gis
Bahan pemeriksaan 4 dahak (sputum), 2airan pleura, li+uor cerebros&inal , bilasan
bronkus, bilasan lambung, bilasan bronkoal eolar (bronkoal eolar la age;B# ),
urin, feses, dan aringan biposi (termasuk Biopsi Garum alus;BG )
1) putum
%ara pengambilan dahak & kali dengan minimal satu kali dahak pagi hari.
Tuberkulosis paru pada orang de asa dapat ditegakkan dengan ditemukannya
BT# positif pada pemeriksaan dahak se2ara mikroskopis. asil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga pemeriksaan dahak P
( e aktu+Pagi+ e aktu) BT# hasilnya positif. 1"
Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lan ut
yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen P diulang.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
13/38
1!
$a# ar 2.3. Alur Diagn!sis TB Paru
TersangkaPenderita TB
asil BT#4 4 44 4 5
asil BT#4 5 5
asil BT#5 5 5
Periksa ontgenDada
Beri #ntibiotikpektrum uas
asil@endukung
TB
asil Tidak@endukung
TB
Tidak #daPerbaikan
#daPerbaikan
0langi Periksa DahakP
asil BT# E E EE E +
asil BT#+ + +
Periksa ontgen Dada
asil@endukun
g TB
asilontgen
7egatif
BukanTB%,
Penyakitain
TB BT# 7egatif
ontgenPositif
PenderitaTuberkulosis BT#
Positif
Periksa Dahak e aktu, Pagi,
e aktu ( P )
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
14/38
1=
Berdasarkan diagnosis di atas - / pada tahun 1991 memberikan kriteria
pada pasien TB paru men adi 4
Pasien dengan sputum BT# positif adalah pasien yang pada
pemeriksaan sputumnya se2ara mikroskopis ditemukan BT#, sekurang
kurangnya pada & kali pemeriksaan;1 sediaan sputumnya positif disertai
kelainan radiologis yang sesuai dengan gambaran TB aktif ;1 sediaan
sputumnya positif disertai biakan yang positif
Pasien dengan sputum BT# negatif adalah pasien yang pada
pemeriksaan sputumnya se2ara mikroskopis tidak ditemukan BT# sama
sekali, tetapi pada biakannya positif. =
&) Biopsi Garum alus ; BG
Bahan pemeriksaan hasil Biopsi Garum alus dapat dibuat sediaan apius
kering di glass ob,ect , atau untuk kepentingan kultur dan u i kepekaan dapat
ditambahkan 7a%l ",9 * !+5 m sebelum dikirim ke labooratorium mikrobiologi
dan patologi anatomi.
Pemeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain dapat
dilakukan dengan 2ara 4
Pemeriksaan mikroskopis
@ikroskopis biasa 4 6e&arnaan 7ie'l5Nielsen
@ikroskopis fluoresens 4 6e&arnaan aura#in5r'!%a#in
@enurut rekomendasi - /, interpretasi pemeriksaan mikroskopis
diba2a dengan skala $nternational 0nion #gainst Tuber2ulosis and ung
Disease ($0#T D), yakni 4
Tidak ditemukan BT# dalam 1"" lapang pandang, disebut negatif
Ditemukan 1+9 BT# dalam 1"" lapang pandang, ditulis umlah
kuman yang ditemukan
Ditemukan 1"+99 BT# dalam 1"" lapang pandang disebut E (1E)
Ditemukan 1+1" BT# dalam 1 lapang pandang disebut EE (&E)
Ditemukan H1" BT# dalam 1 lapang pandang disebut EEE (!E)
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
15/38
15
Pemeriksaan biakan kuman
gg base media 4 o enstein+Gensen, /ga a,
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
16/38
13
persenya aan antara antibodi seluler dan antigen tuberkulin. %ara penyuntikan tes
tuberkulin dapat dilihat pada gambar di ba ah ini4 =
$a# ar 2.1:. Pen9untikan Tes Tu erkulin )
Berdasarkan indurasinya maka hasil tes @antou dibagi dalam4 =
$ndurasi "+5 mm (diameternya) 4 @antou negatif I golongan no sensitivity .
Di sini peran antibodi humoral paling menon ol
$ndurasi 3+9 mm 4 asil meragukan I golongan normal sensitivity . Di sini
peran antibodi humoral masih menon ol
$ndurasi 1"+15 mm 4 @antou positif I golongan lo. grade sensitivity . Di
sini peran kedua antibodi seimbang
$ndurasi H 15 mm 4 @antou positif kuat I golongan hy&ersensitivity . Di sini
peran antibodi seluler paling menon ol.
Biasanya hampir seluruh penderita TB paru memberikan reaksi @antou
yang positif (99,'*).
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
17/38
1
2.3. K!#6likasi Tu erkul!sis
Tuberkulosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan
komplikasi.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
18/38
1'
datang kembali berobat. 0mumnya penderita tersebut kembali dengan hasil
pemeriksaan dahak BT# positif
5# :agal
:agal adalah pasien BT# positif yang masih tetap positif atau kembali
men adi positif pada akhir bulan kelima (satu bulan sebelum akhir
pengobatan) atau pada akhir pengobatan. #tau penderita dengan hasil BT#
negatif rontgen positif pada akhir bulan kedua pengobatan
6#
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
19/38
19
2.1:.2. Ke#!tera6i TB
Program nasional pemberantasan TB di $ndonesia sudah dilaksanakan se ak
tahun 195"+an. #da 3 ma2am obat esensial yang telah dipakai yaitu $sonia6id ( ),
Para #mino alisilik #sid (P# ), treptomisin ( ), tambutol ( ), ifampisin ( )
dan Pira6inamid (8).
e ak tahun 199= program pengobatan TB di $ndonesia telah menga2u pada
program Directly observed Treatment hort!course (D/T ) yang didasarkan pada
rekomendasi - /, strategi ini memasukkan pendidikan kesehatan, penyediaan
/#T gratis dan pen2arian se2ara aktif kasus TB. Pengobatan ini memiliki &
prinsip dasar 4
Pertama, terapi yang berhasil memerlukan minimal & ma2am obat yang
basilnya peka terhadap obat tersebut dan salah satu daripadanya harus
bakterisidik. /bat anti tuberkulosis mempunyai kemampuan yang
berbeda dalam men2egah ter adinya resistensi terhadap obat lainnya.
/bat dan merupakan obat yang paling efektif, dan dengan
kemampuan men2egah, sedangkan 8 mempunyai efektifitas terke2il
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
20/38
&"
sedikit tetapi dalam angka aktu yang lebih lama. Tahap ini bertu uan untuk
membunuh kuman persisten %dormant# sehingga dapat men2egah ter adinya
kekambuhan. 5.1"
2.1:.". ; at Anti Tu erkul!sis /;AT<
/bat+obat TB dapat diklasifikasikan men adi & enis regimen, yaitu obat
lapis pertama dan obat lapis kedua.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
21/38
&1
Tuberculosis
Pira=ina#i%
/7<
;akterisid Pira6inamid dapat membunuh kuman yang
berada dalam sel dengan suasana asam. /bat
ini hanya diberikan dalam & bulan pertama
pengobatan.
Stre6t!#isin
/S<
;akterisid /bat ini adalah suatu antibiotik golongan
aminoglikosida dan beker a men2egah pertumbuhan organisme ekstraselular.
Eta# ut!l /E< ;akteriostatik +
%De&kes )I' 1==6> ;ahar ? Amin' 1==7#
2.1:.). ,egi#en Peng! atan /8et!%e D;TS<Pengobatan TB memerlukan aktu sekurang+kurangnya 3 bulan agar dapat
men2egah perkembangan resistensi obat, oleh karena itu - / telah menerapkan
strategi D/T dimana petugas kesehatan tambahan yang berfungsi se2ara ketat
menga asi pasien minum obat untuk memastikan kepatuhannya. /leh karena itu
- / uga telah menetapkan regimen pengobatan standar yang membagi pasien
men adi = kategori berbeda menurut definisi kasus tersebut, seperti bisa dilihat
pada tabel di ba ah ini45
Ta el 2.2. Ber agai Pa%uan Alternatif Untuk Setia6 Kateg!ri Peng! atan
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
22/38
&&
Kateg!ri Pasien TB
Pa%uan Peng! atan TB Alternatif Lase # al
(setiap hari ; !
seminggu)
Lase an utan
I ;ahar ? Amin' 1==7#
esuai tabel di atas, maka paduan /#T yang digunakan untuk program
penanggulangan tuberkulosis di $ndonesia adalah 4 5
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
23/38
&!
Pengobatan fase inisial regimennya terdiri dari & 8 ( ) setiap hari selama
& bulan obat , , 8, atau . putum BT# a al yang positif setelah & bulan
diharapkan men adi negatif, dan kemudian dilan utkan ke fase lan utan =
atau = ! ! atau 3 . #pabila sputum BT# masih positif setelah & bulan, fase
intensif diperpan ang dengan = minggu lagi tanpa melihat apakah sputum
sudah negatif atau tidak.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
24/38
&=
tahap akhir intensif pengobatan (setelah melakukan pengobatan selama &
minggu), hasil pemeriksaan dahak;sputum masih BT# positif. 1"
2.1:.+. D!sis ; at
Tabel di ba ah ini menun ukkan dosis obat yang dipakai di $ndonesia se2ara
harian maupun berkala dan disesuaikan dengan berat badan pasien 4 5
Ta el 2.". D!sis ; at ang Di6akai Di In%!nesia
JENIS D;SIS
,ifa#6isin /,< arian I $ntermiten 4 1" mg;kgBB
Is!nia=i% / H < • arian 4 5mg;kg BB• $ntermiten 4 1" mg;kg BB ! seminggu
Pira=ina#i% /7< • arian 4 &5mg;kg BB• $ntermiten 4 !5 mg;kg BB ! seminggu
Stre6t!#isin /S< • arian I $ntermiten 4 15 mg;kgBB• 0sia sampai 3" th 4 ", 5 gr;hari• 0sia H 3" th 4 ",5" gr;hari
Eta# ut!l /E< • arian 4 15mg;kg BB• $ntermiten 4 !" mg;kg BB ! seminggu
%De&kes )I' 1==6> ;ahar ? Amin' 1==7#
2.1:.-. K!# inasi ; at
Pada tahun 199' - / dan $0#T D merekomendasikan pemakaian obat
kombinasi dosis tetap = obat sebagai dosis yang efektif dalam terapi TB untuk
menggantikan paduan obat tunggal sebagai bagian dari strategi D/T . Paduan
/#T ini disediakan dalam bentuk paket dengan tu uan memudahkan pemberian
obat dan men amin kelangsungan pengobatan sampai selesai. Tersedia obat
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
25/38
&5
Berat
a%an
Ta'a6 Intensif tia6 'ari
sela#a +- 'ari
,H7E /1+:?0+?)::?20+<
Ta'a6 Lanjutan " se#inggu
sela#a 1- #inggu
,H /1+:?1+:<
": C "0 kg & tablet =
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
26/38
&3
mengganggu /#T yang bersangkutan harus dihentikan dan pengobatan dapat
diteruskan dengan /#T yang lain. 5
fek samping yang dapat ditimbulkan /#T berbeda+beda pada tiap pasien,
lebih elasnya dapat dilihat pada tabel di ba ah ini 4
Ta el 2.0. Efek Sa#6ing Peng! atan Dengan ;AT
Jenis ; at ,ingan Berat
,ifa#6isin /,< :atal+gatal kemerahan
kulit, sindrom flu, sindrom
perut
epatitis, sindrom respirasi
yang ditandai dengan sesak
nafas, kadang disertai
dengan kolaps atau ren atan(syok), purpura, anemia
hemolitik yang akut, gagal
gin alIs!nia=i% /H< Tanda+tanda kera2unan
pada syaraf tepi, kesemutan,
nyeri otot dan gangguan
kesadaran.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
27/38
&
demam, sakit kepala,
muntah dan eritema pada
kulit
berkaitan dengan
keseimbangan dan
pendengaran%De&kes )I' 1==6> ;ahar ? Amin' 1==7#
0ntuk men2egah ter adinya efek samping /#T perlu dilakukan pemeriksaan
kontrol, seperti 4 5
Tes arna untuk mata, bagi pasien yang memakai tambutolTes audiometri bagi pasien yang memakai treptomisinPemeriksaan darah terhadap en6im hepar, bilirubin, ureum;kreatinin,
darah perifer dan asam urat (untuk pasien yang menggunakan
Pira6inamid)
2.1:.3. Peng! atan Su66!rtif ? Si#6t!#atis
1) Pasien a at Galan
Pada pengobatan pasien TB perlu diperhatikan keadaan klinisnya. Bila
keadaaan klinis baik dan tidak ada indikasi ra at, pasien dapat dilakukan
pengobatan ra at alan. elain /#T kadang perlu pengobatan tambahan atau
supportif;simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau mengatasige ala;keluhan.
Terdapat banyak bukti bah a per alanan klinis dan hasil akhir penyakit
infeksi termasuk TB sangat dipengaruhi kondisi kurangnya gi6i. @akanan
sebaiknya bersifat tinggi kalori dan protein. e2ara umum protein he ani
lebih superior dibanding dalam merumat imunitas. elain itu bahan mikro
nutrien seperti 8ink, itamin+ itamin D, #, %, dan 6at besi diperlukan untuk
mempertahankan imunitas tubuh terutama imunitas seluler yang berperan
penting dalam mela an TB. Peningkatan pemakaian energi dan penguraian
aringan yang berkaitan dengan infeksi dapat meningkatkan kebutuhan
mikronutrien seperti itamin #, , B3, %, D, dan folat. Beberapa rekomendasi
pemberian nutrisi untuk penderita TB adalah 4
• Pemberian makanan dalam umlah porsi ke2il diberikan 3 per hari lebih
diindikasikan menggantikan porsi biasa ! per hari.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
28/38
&'
• Bahan+bahan makanan rumah tangga, seperti gula, minyak nabati,
mentega, ka2ang, telur dan bubuk susu kering non lemak dapat dipakai
untuk pembuatan bubur, sup, kuah daging, atau minuman berbahan susu
untuk menambah kandungan kalori dan protein tanpa menambah besar
ukuran makanan.
• @inimal 5""+ 5" mg per hari susu atau yoghurt yang dikonsumsi untuk
men2ukupi asupan itamin D dan kalsium se2ara adekuat.
• @inimal 5+3 porsi buah dan sayuran dikonsumsi setiap hari.
• umber terbaik itamin B3 adalah amur, terigu, li er sereal, polong,
kentang, pisang dan tepung ha er
• #lkohol harus dihindarkan karena hanya mengandung kalori tinggi dan
memperberat fungsi hepar.
• @en aga asupan 2airan yang adekuat (minum minimal 3+' gelas per hari)
• Prinsipnya pada pasien TB tidak ada pantangan
Bila demam dapat diberikan obat penurun panas atau demam
Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi ge ala batuk, sesak napas dan
keluhan lain
2.1:.(. Tera6i Pe# e%a'an
$ndikasi operasi pada penderita TB adalah 4
1) $ndikasi mutlak
Pasien batuk darah yang masif tidak dapat diatasi dengan 2ara konser atif
Pasien dengan fistula bronkopleura dan empiema yang tidak dapat diatasi
se2ara konser atif &) $ndikasi relatif
Pasien dengan dahak negatif dengan batuk darah berulang
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
29/38
&9
&) Punksi pleura
!) Pemasangan Water ealed Drainage (- D)
2.11. Hasil Peng! atan Tu erkul!sis
World Health Organization 1= men elaskan bah a hasil pengobatan penderita
tuberkulosis paru dibedakan men adi 4
1) embuh4 bila pasien tuberkulosis kategori $ dan $$ yang BT# nya negatif &
kali atau lebih se2ara berurutan pada sebulan sebelum akhir pengobatannya&) Pengobatan lengkap4 pasien yang telah melakukan pengobatan sesuai ad al
yaitu selama 3 bulan tanpa ada "ollo. u& laboratorium atau hanya 1 kali
follo up dengan hasil BT# negatif pada & bulan terakhir pengobatan!) :agal4 pasien tuberkulosis yang BT#+nya masih positif pada & bulan dan
seterusnya sebelum akhir pengobatan atau BT#nya masih positif pada akhir
pengobatan. -asien &utus berobat lebih dari 1 bulan sebelum bulan ke!5 dan ;TA terakhir
masih &ositi"$ -asien tuberkulosis kategori II yang ;TA men,adi &ositi" &ada
bulan ke!1 dari &engobatan$=) Putus berobat; de"aulter 4 pasien TB yang tidak kembali berobat lebih dari &
bulan sebelum bulan ke+5 dimana BT# terakhir telah negatif 5) @eninggal4 penderita TB yang meninggal selama pengobatan tanpa melihat
sebab kematiannya.
2.12. EFaluasi Peng! atanBayupurnama 3 men elaskan bah a terdapat beberapa metode yang bisa
digunakan untuk e aluasi pengobatan TB paru 41)
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
30/38
!"
sputum BT# tetap diperiksakan sedikitnya sampai ! kali berturut+turut. Bila
BT# positif pada ! kali pemeriksaan biakan (! bulan), maka pasien yang
sebelumnya telah sembuh mulai kambuh lagi.!)
adiologis4 bila fasilitas memungkinkan foto kontrol dapat dibuat pada akhir pengobatan sebagai dokumentasi untuk perbandingan bila nanti timbul kasus
kambuh. Gika keluhan pasien tidak berkurang (misalnya tetap batuk+batuk),
dengan pemeriksaan radiologis dapat dilihat keadaan TB parunya atau adakah
penyakit lain yang menyertainya.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
31/38
!1
BAB III
KESI8PULAN
1) Tuberkulosis adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menular, sebagian
besar menyerang paru tetapi uga dapat menyerang organ tubuh lainnya.
&) Tuberkulosis paru disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis .
!) umber penularan adalah pasien TB paru BT# (E) saat batuk;bersin, bakteri
menyebar ke udara dalam bentuk droplet.
=) Patogenesis TB paru adalah saat droplet terhirup mele ati sistem pertahanan
mukosilier bronkus dan terus ber alan sampai ke al eolus dan menetap di
sana.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
32/38
!&
yaitu 4 $sonia6id ($7 ), ifampisin ( ), Pira6inamid (8), treptomisin ( )
dan tambutol ( )
1") asil pengobatan TB paru dbedakan men adi4 sembuh, pengobatan lengkap,
gagal, putus berobat, dan meninggal.
11) aluasi pengobatan dapat mengguanakn metode klinis, bakteriologis, dan
radiologis.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
33/38
!!
LA8PI,AN
STATUS PASIEN
$. $D 7T$T# P# $ 7 7ama 4
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
34/38
!=
Perkusi 4 Batas atas antung $% $$, linea parasternal sinistra. Batas ba ah antung $% F, linea mid2la i2ula sinistra.Batas kanan antung $% $F, linea parasternalis de tra.
#uskultasi 4 BG $ 4 BG $$, reguler.
A %!#en$nspeksi 4 imetris#uskultasi 4 Bising 0sus (E)7Palpasi 4 oepel,nyeri tekan (E)Perkusi 4 Tympani
Ekstre#itasuperior 4 /edem (+;+), sianosis (+;+), akral dingin (+;+)
$nferior 4 /edem (+;+), sianosis (+;+), akral dingin (+;+)$enitalia 4 TDP
F. 0@eorang perempuan !" tahun, datang ke 0D. D oelham di antar
keluarganya dengan keluhan batuk. Batuk sudah dialami J = bulan ini. Batuk
berdahak dan dahaknya kental ber arna putih. /s uga mengeluh adanya
nyeri perut, demam (E) J& hari ini, muntah dan mual, nafsu makan menurun,
berat badan mengalami penurunan selama = bulan ini, B#B (E)7, B#< (E)7.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran 2ompos mentis. Tanda ital4
TD4 11"; " mm g, nadi4 ' N;i, pernafasan4 && N;i, suhu !9 O%. Pada
pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah rutin
didapatkan hasil P T dalam batas normal, -B% !3,3 1" ! ;.u , B% !,9"
1" 3;u , :B 1&,& g;dl, %T !=,& *. Pada pemeriksaan gula darah,
didapatkan :ula Darah #d andom i (&=+ +1=),&! mg;dl (&=+ +1=), 13"
mg;dl (&5+ +1=). Dari hasil foto thoraks di dapatkan hasil tampak infiltrat di
kedua lapang paru.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
serta foto thorak , maka pasien di diagnosa dengan TB P# 0.
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
35/38
!5
F$. D$#:7/ # D$LL 7T$#+ TB Paru E Dyspepsia+ TB Paru E :
F$$. D$#:7/ # @ 7T# #+ TB Paru E Dyspepsia
F$$$. #7G0 #7+ 0 ; D+
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
36/38
!3
TD 4 11";'" mm g
4 '' N;i
4 && N;i
T 4 !3 "%
Terapi 4
+ Bedrest+ Diet @&+ $FLD 7a%l ",9 * &" gtt;Q+ $n . anitidin 1 amp;1& am+ /ndan2etron tab & 1+ $n . %eftria on 1gr;1& am+ 7eurode tab 1 1+ #ntasida yr ! %$$+ %odein 1"mg tab ! 1
1+51:52:1)
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
37/38
!
+ TD 4 11"; " mm g
+ P 4 1&= N;i
+ 4 &3 N;i
+ T 4 !3,5 "%
Terapi 4
+ Bedrest+ Diet @&+ $FLD 7a%l ",9 * &" gtt;Q+ $n . anitidin 1 amp;1& am+ /ndan2etron tab & 1+ $n . %eftria on 1gr;1& am+ 7eurode tab 1 1+ #ntasida yr ! %$$+ %odein 1"mg tab ! 1+ LD% 1 !
DA TA, PUSTAKA
1. #ditama, TA,. %hairil, # ,. &""&. Gurnal Tuberkulosis $ndonesia. Gakarta 4
Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis $ndonesia.
&. #mirudin, ifai. &"" . Lisiologi dan Biokimia ati. Dalam 4 Buku # ar
$lmu Penyakit Dalam disi = Gilid 1. Gakarta 4 Pusat Penerbitan $lmu
Penyakit Dalam Lakultas
-
8/9/2019 Referat Paru - Tuberkulosis Paru ( Bab I, II, III, Daftar Pustaka )
38/38
!'
3. Bayupurnama, Putut. &"" . epatoksisitas karena /bat dalam Buku # ar
$lmu Penyakit Dalam Gilid $, disi $F. Gakarta 4 BPLGa et6, @elni2k R
#delberghQs4 @ikrobiologi