referat infeksi saluran kemih pada anak

26
REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK LATAR BELAKANG ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi. Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroorganisme patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada urine, uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung kemih, atau ginjal. ISK sering terjadi pada bayi dan anak-anak kecil dan merupakan suatu keadaan yang perlu dicermati karena 5% dari penderitanya hanya menunjukkan gejala yang amat samar dengan risiko kerusakan ginjal yang lebih besar dibandingkan anak-anak yang sudah lebih besar. Pengenalan awal, pengobatan yang tepat dan mengetahui faktor dasar yang mempermudah infeksi lebih jauh penting untuk mencegah perjalanan penyakit untuk menjadi pyelonefritis atau urosepsis dan menghindari sekuele akhir seperti jaringan parut pada ginjal dan gagal ginjal.(Stanley Hellerstein, MD. 2006) ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki.2 Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar dibanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan. Rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak

Upload: gatria-sonia

Post on 24-Apr-2015

118 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

review

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK

LATAR BELAKANG

ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi. Ada

pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya

mikroorganisme patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada urine,

uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar),

kandung kemih, atau ginjal.

ISK sering terjadi pada bayi dan anak-anak kecil dan merupakan suatu

keadaan yang perlu dicermati karena 5% dari penderitanya hanya menunjukkan gejala

yang amat samar dengan risiko kerusakan ginjal yang lebih besar dibandingkan anak-

anak yang sudah lebih besar. Pengenalan awal, pengobatan yang tepat dan

mengetahui faktor dasar yang mempermudah infeksi lebih jauh penting untuk

mencegah perjalanan penyakit untuk menjadi pyelonefritis atau urosepsis dan

menghindari sekuele akhir seperti jaringan parut pada ginjal dan gagal ginjal.(Stanley

Hellerstein, MD. 2006)

ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki.2

Kejadian ISK pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali

lebih besar dibanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun,

ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar

ISK terjadi pada anak perempuan. Rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah,

kejadian ISK pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki.

Dan pada anak laki-laki yang disunat, risiko ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20

dari anak laki-laki yang tidak disunat.

Karena tingginya angka kejadian ISK pada anak-anak dengan gejala klinis

yang tak terlalu jelas serta tingginya resiko komplikasi yang lebih berat, maka dalam

referat kali ini penulis akan membahas tentang ISK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PATOFISIOLOGI

Hampir semua ISK menyebar secara asendens. Gangguan dari flora periuretra

normal, yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh melawan kolonisasi bakteri

patogen, mempermudah terjadinya ISK. Bakteri dari flora periuretra berada di distal

Page 2: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

uretra, tetapi urine normal berada dalam keadaan steril di proksimal uretra, kandung

kemih, dan bagian proksimal lainnya pada saluran kemih. Kuman patogen saluran

kencing dapat mencapai kandung kemih dan berkembang biak bila infeksi terjadi.

Bakteri patogen tersebut berada di distal uretra dan mungkin dapat mencapai kandung

kemih sebab aliran turbulen urine pada saat berkemih yang normal atau karena

ketidakmampuan berkemih. Kolonisasi di kandung kemih yang berhasil tak terjadi

bila mekanisme pertahanannya tak terganggu karena buang air kecil normalnya dapat

membersihkan kontaminasi bakteri secara lengkap.

KOLONISASI PERIURETHRA

Setelah lahir, area periuretra, termasuk uretra bagian distal, menjadi tempat

kolonisasi mikroorganisme aerob dan anaerob yang berfungsi sebagai barier

pertahanan terhadap kolonisasi kuman patogen saluran kemih. Pada anak yang lebih

kecil, enterobacteria dan enterococcus merupakan flora normal di saluran kemih.

Eschericia coli merupakan bakteri gram negatif yang dominan pada anak perempuan,

sedangkan E coli dan Proteus sp pada anak laki-laki. Anak balita sering terkena ISK

karena kolonisasi periuretra oleh E coli, enterococci, dan Proteus sp. Pada umumnya

kuman patogen ini ditemukan pada tahun pertama kehidupan dan jarang didapatkan

setelah >5 tahun.

Mortalitas dan Morbiditas

Mortalitas pada ISK termasuk jarang terjadi pada anak sehat di negara

berkembang.

Morbiditas berkaitan dengan pyelonefritis akut yang ditandai dengan gejala

sistemik, seperti demam, nyeri perut, muntah dan dehidrasi. Bakteremia dan sepsis

dapat terjadi. Anak dengan pyelonefritis akut mungkin dapat disertai sistitis.

Komplikasi jangka panjang dari pyelonefritis akut adalah hipertensi, gangguan fungsi

ginjal, gagal ginjal terminal, dan komplikasi pada kehamilan (ISK pada kehamilan,

hipertensi pada kehamilan, berat badan lahir rendah).

Gejala waktu berkemih umumnya sementara, hilang dalam 24-48 jam setelah

diobati.

Penyebab dan Faktor Risiko

· Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada anak-anak, hingga

80%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari), infeksi diperantarai oleh

aliran darah. Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi

dengan naiknya bakteri ke saluran kemih.

Page 3: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

· Staphylococcus saprophyticus

· Proteus mirabilis. Selain menyebabkan infeksi, bakteri ini mengeluarkan

zat yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih.

· Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah beberapa

bakteri yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida

albicans, jamur yang umumnya menginfeksi pasien dengan kateter

(kateter : semacam selang) pada saluran kemihnya, kekebalan tubuh

yang rendah, diabetes mellitus, atau pasien dalam terapi antibiotik.

Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun

pada ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :

· Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

· Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)

· Konstipasi

· Operasi saluran kemih

· Kekebalan tubuh yang rendah

Gejala

Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak sangat tidak spesifik, dan

seperti telah diungkapkan sebelumnya, banyak yang hanya disertai demam sebagai

gejala. Dua kategori klinis dari ISK adalah pyelonefritis akut atau ISK atas dan sistitis

akut atau ISK bawah. Gejala bervariasi sesuai usia.

Anak baru lahir-2 bulan :

· sering tak ada gejala di saluran kemih. ISK ditemukan dengan adanya

sepsis neonatus, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh, tak mau

menyusu.

Anak 2 bulan - 2 tahun :

· Bayi dan anak-anak pada usia ini memiliki gejala demam yang tidak

diketahui sebabnya ( >38oC)

· Usia ini memiliki resiko tinggi luka pada ginjal dibanding usia yang lebih

tua, karena tanda yang kurang menyebabkan keterlambatan

pengobatan dengan antibiotik. Aturan 3 hari dapat membantu untuk

mencegah hal tersebut terjadi. Contohnya jangan hanya mengawasi

bayi atau anak-anak dengan febris 3 hari yang tak diketahui

sebabnya tanpa pemeriksaan urine untuk evaluasi infeksi.

Page 4: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

· Bayi sering mendapat demam dan gejala lainnya, seperti rewel, tak mau

menyusu, nyeri perut, muntah dan diare.

· Anak dengan usia 1-2 tahun datang dengan gejala sugestif sistitis akut.

Gejala biasanya menangis saat berkemih atau kencing yang berbau

busuk tanpa adanya demam (suhu <38oc).

Anak usia 2-6 tahun

· Pada kelompok dengan demam ISK sering memiliki gejala sistemik yaitu

tak nafsu makan; rewel dan nyeri pada perut, panggul dan punggung

dengan atau tanpa kelainan berkemih.

· Pasien dengan sistitis akut memiliki gejala berkemih dengan sedikit atau

tanpa peningkatan suhu. Disfungsi berkemih termasuk urgensi,

frekuensi, hesistensi, disuria dan inkontinensia urine.

· Nyeri suprapubis atau perut dapat ditemukan dan adanya bau busuk pada

urine.

Anak usia lebih tua dan adolesen

· Sering mengenai saluran bagian bawah, tetapi pyelonefritis akut masih

mungkin. Gejalanya mirip pada anak usia 2-6 tahun.

· Anak perempuan dengan pyelonefritis akut, dapat ada refluks

vesikoureter persisten (VUR), biasanya memiliki sistitis akut dengan

ISK bila mereka bertambah tua.

Penyebab: Proliferasi kuman dalam saluran kemih menyebabkan ISK. Infeksi

hampir selalu asenden dan disebabkan kehadiran bakteri di distal uretra. E coli

umumnya menyebabkan infeksi awal, tapi basil gram negatif lain dan enterococci

dapat juga menyebabkan infeksi.

Staphylococcal saprophyticus sering menjadi penyebab infeksi pada

perempuan adolesen

Masuknya bakteri ke kandung kemih merupakan hasil dari aliran turbulen

pada saat berkemih normal, gangguan berkemih, atau kateterisasi.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK sebagai berikut :

· Pasien yang mendapat antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin,

cephalexin), yang dapat menggangu flora usus dan saluran kemih, dan

meningkatkan resiko karena gangguan pada pertahanan alami terhadap

kolonisasi oleh bakteri patogen

Page 5: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

· Inkubasi bakteri yang diperlama dalam kandung kemih akibat

pengosongan kandung kemih yang tak sempurna atau jarang berkemih

dapat melemahkan pertahanan kandung kemih terhadap infeksi bakteri.

Gejala dari gangguan berkemih seperti urgensi, frekuensi, hesistensi,

dribbling, atau inkontinensia dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau

iritasi lokal karena kontraksi detrusor yang tak terhalangi. Ketika

inkontinensia dicegah oleh obstruksi uretra, urine yang mengandung

bakteri dari distal uretra akan kembali ke kandung kemih. Hal tersebut

yang umum menyebabkan ISK pada anak-anak.

· Khitan pada neonatus menurunkan resiko ISK kurang lebih 90% pada

bayi laki-laki dalam tahun pertama kehidupan. Resiko ISK pada anak

yang di khitan pada tahun pertama kehidupan adalah 1 dalam 1000,

sedangkan yang tidak di khitan 1 dalam 100 anak.

Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis didasarkan kultur kuantitatif dari spesimen urine yang telah

dikumpulkan. Urine midstream bisa didapatkan pada anak yang telah dapat

mengontrol kencing. Bayi atau anak di bawah 2 tahun dengan demam tanpa sumber

tampak sakit berat, antibiotik diberikan dan contoh urin diambil untuk kultur dengan

cara aspirasi suprapubik atau kateter. Aspirasi suprapubik adalah pengambilan urin

langsung dari kandung kemih dengan jarum yang lebih dipilih untuk anak laki yang

belum di khitan. Kemungkinan kontaminasi pada urin yang diperoleh dengan kedua

cara tersebut sangat kecil sehingga kedua cara tersebut merupakan cara yang paling

diandalkan.

Namun bila bayi atau anak di bawah 2 tahun dengan demam tersebut tidak

tampak sakit berat, aspirasi suprapubik atau kateterisasi kadang dianggap berlebihan.

Pada kondisi ini, pengambilan contoh urin dapat dilakukan dengan cara yang tidak

invasif, misalnya :

· Pada anak yang sudah cukup besar, dapat dilakukan pengambilan urin

mid-stream.

· Pada bayi atau batita, dapat dilakukan pengambilan urin dengan urin

mid-stream atau kantung penampung urin yang dilekatkan pada

perineum.

Pengambilan contoh urin dengan cara ini memiliki risiko kontaminasi yang

rendah jika sebelum pengambilan urin perineum dibersihkan dengan teliti, kantung

Page 6: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

penampung urin segera dilepaskan setelah urin diperoleh, dan sediaan tersebut cepat

diproses. Pada anak perempuan, perineum harus dibersihkan dari depan ke belakang

dengan semacam kassa yang dibasahi air hangat tanpa antiseptik. Jika tidak dapat

langsung diproses, sediaan harus disimpan dalam suhu 40oC. Sediaan yang telah

disimpan hingga 48 jam masih dapat digunakan untuk kultur, namun tidak dapat

digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik karena sel-sel yang ada sudah rusak.

Yang dilakukan pada contoh urin itu adalah :

· Kultur : Kultur yang negatif akan menyingkirkan diagnosis ISK.

Sedangkan pada kultur yang positif, proses pengambilan contoh urin

harus diperhatikan. Jika kultur positif berasal dari aspirasi suprapubik

atau kateterisasi, maka hasil tersebut dianggap benar. Namun jika

kultur positif diperoleh dari kantung penampung urin, perlu dilakukan

konfirmasi dengan kateterisasi atau aspirasi suprapubik.

· Urinalisis : Komponen urinalisis yang paling penting dalam ISK adalah

esterase leukosit, nitrit, dan pemeriksaan leukosit dan bakteri

mikroskopik. Namun tidak ada komponen urinalisis yang dapat

menggantikan pentingnya kultur sehingga kultur tetap merupakan

keharusan untuk mendiagnosis ISK.

Kultur urine dilakukan dengan wadah yang steril yang melekat di daerah

perineal, yang tak menunjukkan pertumbuhan atau sangat sedikit (<10000

style="">Colony-forming unit[CFU]/ml), menjadi bukti yang kuat tak adanya ISK.

Sayangnya cara ini sering false positif jadi kurang sesuai untuk diagnosis. Urinalisis

tak dapat menggantikan kultur urine untuk menunjukkan adanya ISK, tapi dapat

membantu dalam identifikasi anak yang membutuhkan terapi antibakteri sambil

menunggu hasil kultur urine.

Menurut AAP, jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada kultur untuk dapat

dikategorikan positif adalah sebagai berikut :

Kriteria diagnosis ISK

Pengambilan urin Jumlah koloni Kemungkinan infeksi (%)

Aspirasi suprapubik Gram-negatif : berapa pun >99%

Gram-positif : > beberapa

ribu

Page 7: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Kateterisasi >105 95%

Kemungkinan besar infeksi

Meragukan, ulangi

Kemungkinan tidak infeksi

104-105

103-104

<103>

Mid-stream / kantung

Anak laki-laki >104 Kemungkinan besar infeksi

Anak perempuan 3 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1025"

width="9" height="12">105

95%

2 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1026"

width="9" height="12">105

90%

1 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1027"

width="9" height="12">105

80%

5 × 104 105 Meragukan, ulangi

104 5 × 104 + gejala : meragukan, ulangi

- gejala : kemungkinan tidak

infeksi

<104> Kemungkinan tidak infeksi

Penghitungan sel darah putih dan metabolisme basal dengan dugaan diagnosis

pyelonefritis akut.

Kultur darah pada bayi demam dan untuk anak yang lebih tua yang sakit,

toksis, atau memiliki demam tinggi.

Table 1. Urinalysis for a presumptive diagnosis of UTI*

Method Findings

Bright field or phase contrast microscopy of

centrifuged urinary sediment Bacteria

Page 8: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Gram stain of uncentrifuged urinary sediment Bacteria

Nitrite and leukocyte esterase Positive: UTI

likely

Nitrite Positive: UTI

probable

Leukocyte esterase Positive:

Nonspecific

*Urine mikroskopik negatif untuk bakteri tak menyingkirkan ISK, tidak juga

dengan dipstik negatif untuk nitrit dan leukosit esterase.

Table 2. Kultur urine untuk diagnosis ISK*

Method Quantitative urinary culture indicating a

UTI among symptomatic children

Suprapubic aspiration

UTI is indicated by growth of bacteria

>2000-3000 CFU/mL coagulase-negative

staphylococci.

Catheterized girl or

midstream clean-void

in a circumcised boy

Febrile infants and children with UTI

usually have >50,000 CFU/mL of a single

urinary pathogen; however, UTI may be

present with 10,000-50,000 CFU/mL of a

single organism.*

Midstream clean-

void in a girl or

uncircumcised boy

UTI is indicated when >100,000 CFU/mL

of a single urinary pathogen is present in a

symptomatic patient. Pyuria usually is

present.

Any method in a girl

or boy

If the patient is asymptomatic, bacterial

growth is usually >100,000 CFU/mL of

the same organism on different days. If no

pyuria is present, this quantity probably

Page 9: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

indicates colonization rather than UTI.

*Pasien yang sering berkemih kebanyakan terdapat proliferasi bakteri pada

kandung kemih dengan kehadiran jumlah koloni yang sedikit.

Pemeriksaan Pencitraan

Dilakukan bila telah dikonfirmasi dengan kultur urine kuantitaif.

USG

· Pemeriksaan USG dari saluran kemih pada bayi, anak kecil atau adolesen

dengan diagnosis pertama pyelonefritis akut.

· USG mungkin terabaikan untuk anak perempuan >2 tahun dengan

episode sistitis akut pertama maupun kedua, bila respon terapi cepat

dan memuaskan.

· Dengan akut sistitis, USG saluran kemih pada bayi perempuan dan laki-

laki pada semua umur dengan ISK pertama kali.

Voiding cystourethrogram (VCUG)

· Lakukan VCUG pada pasien anak dengan pyelonefritis akut yang belum

pernah pencitraan saluran kemih sebelumnya.

· Beberapa klinisi melakukan VCUG pada pasien yang berusia >4-5 tahun

dengan pielonefritis akut yang memiliki pola berkemih yang normal

ketika tak terinfeksi.

· VCUG tidak diperlukan untuk menilai anak dengan sistitis akut yang

telah berespon cepat terhadap terapi, kecuali USG saluran kemih tak

normal.

· VCUG dapat dilakukan bila urine bersih dari bakteri dan pyuria dan

berkemih telah kembali seperti sebelumnya.

· Beberapa klinisi merekomendasikan menunggu 4-6 minggu untuk

dilakukan VCUG. Bila anak dalam terapi antibakteri pada masa ini,

rekomendasi ini diterima.

Penanganan

Pyelonefritis akut :

· anak dengan pyeloneritis akut umumnya memerlukan cairan oral atau

parenteral dan antipiretik, sesegera terapi antibakteri. Asupan yang

sesuai adalah 1-1,5X kebutuhan rumatan biasa. Pada penyakit yang

lebih ringan dapat diberikan ccairan parenteral, pemberian antibakteri

Page 10: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

dan dapat dirawat di rumah. Pada keadaan yang lebih berat seringnya

perlu perawatan lebih.

Perawatan khusus pada anak dengan pyelonefritis akut yang terkomplikasi.

· Penyediaan cairan parenteral yang sesuai, umumnya 1-1,5x dari rumatan

biasanya.

· Pengobatan dengan cephalosporin generasi ketiga, ceftriaxone, atau

cefotaxime. Tambahkan ampicillin bila terdapat kokus gram positif

dalam sedimen urine atau bila tak ditemukan kuman. Gentamicin

sebagai pilihan lain pada bayi cukup bulan yang >7 hari, anak yang

lebih dewasa dan adolesen yang alergi cephalosporin. Monitor fungsi

ginjal dan kadar aminoglikosida darah bila pengobatan ini berlanjut

lebih dari 48-72 jam.

· Kultur urine dan tes sensitivitas dapat dilakukan pada 48 jam. Bila

kuman pathogen sensitif terhadap antibiotik yang digunakan, lanjutkan

terapi dengan rute parenteral hingga ada perbaikan klinis dan afebril

setelah 24-36 jam. Antibiotik oral yang efektif melawan organisme

yang menginfeksi kemudian digantikan dengan antiobiotik parenteral.

Lanjutan terapi antibiotik oral kira-kira untuk 10 hari setelah terapi

parenteral berakhir. Lalu dilanjutkan dengan terapi antibiotik untuk

mencegah reinfeksi, diteruskan minimal hingga dilakukan VCUG.

o Table 3. Antibiotic agents for oral treatment of UTI

Antibacterial Agent Daily Dose and Interval

Sulfisoxazole 120-150 mg/kg, divided q4-6h

Trimethoprim/sulfamethoxazole

6-12 mg/kg TMP, 30-60 mg/kg SMX, divided q12h

Amoxicillin* 20-40 mg/kg, divided q8h

Cephalexin 20-50 mg/kg, divided q6h

Cefixime 8 mg/kg, divided q12-24h

Cefpodoxime 10 mg/kg, divided q12h

Loracarbef 15-30 mg/kg, divided q12h

Nitrofurantoin† 5-7 mg/kg, divided q6h

Page 11: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

o *Pada beberapa komunitas, sebagian besar strain e. Coli resisten

terhadap amoxicillin †Nitrofurantoin mungkin dapat digunakan untuk mengobati ISK

bawah, tapi karena rendahnya daya penetrasi ke jaringan,

nitrofurantoin tak sesuai untuk infeksi ginjal.

o Table 4. Obat antibiotik untuk mencegah reinfeksi.

Agent Single Daily Dose

Nitrofurantoin* 1-2 mg/kg

Trimethoprim/sulfamethoxazole*

1-2 mg/kg TMP, 5-10 mg/kg SMX

Trimethoprim 1-2 mg/kg

· Jangan gunakan nitrofurantoin dan sulfa pada bayi <>

Penanganan anak dengan sistitis akut

· Anak dengan sistitis akut biasanya tidak memerlukan perawatan medis

khusus, selain terapi antibiotik yang sesuai dan menilai kembali

frekuensi urine dan masalah inkontinensia. Pada keadaan tertentu,

analgesik diperlukan untuk disuria atau spasme kandung kemih yang

berat.

· Bila respon klinis tak bagus setelah 2-3 hari, penggantian terapi mungkin

diperlukan. Dan bila memuaskan, terapi tak perlu diganti, walaupun

data laboratorium menunjukkan bahwa bakteri tak sesuai dengan

antibiotik yang digunakan.

· Diikuti selama 5-7 hari untuk mengikuti gejala klinis dan mengevaluasi

ulang urinenya. Secara umum, terapi antibiotik selama 5-7 hari cukup

untuk anak dengan sistitis akut. Dosis tunggal dapat digunakan pada

perempuan remaja dengan sistitis akut. Terapi dosis tungal biasanya

dapat menggunakan amoxicillin (3gr) atau

trimethroprim/sulfamethoxazole (320mg/1600mg, 2 tablet kekuatan

ganda).

· Berendam di air hangat selama 20-30 menit, 3-4 x per hari, sering

meringankan gejala. Dan penggunaan analgesik sistemik dengan

asetaminofen atau analgesik di kandung kemih dengan

phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) dapat sangat membantu,

Page 12: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

dan tak boleh digunakan lebih dari 48 jam because resiko

methemoglobinemi, anemia hemolitik, dan efek samping lain.

· Pasien dengan ketidaknyamanan berkemih berat dapat diperingan dengan

pemberian belladona dan opium suppositoria rektal yang sesuai. Tak

boleh digunakan lebih dari 4 kali sehari dan tak lebih dari 2 hari.

Pada anak 2 bulan – 2 tahun dengan kecurigaan ISK dan tampak sakit berat,

antibiotik dapat diberikan secara parenteral. Perawatan di rumah sakit diindikasikan

jika ada gejala sepsis atau bakteremia. Sebagian pihak mengindikasikan perawatan di

rumah sakit dan pemberian antibiotik parenteral pada anak di bawah 6 bulan.

Sedangkan pada anak yang tidak tampak sakit berat, antibiotik yang diberikan

umumnya per oral (diminum). Beberapa antibiotik yang dapat digunakan adalah :

· Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis. Sekitar 50% bakteri

penyebab ISK resisten terhadap amoxicillin. Namun obat ini masih

dapat diberikan pada ISK dengan bakteri yang sensitif terhadapnya.

· Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2

dosis. Sebagian besar ISK akan menunjukkan perbaikan dengan

cotrimoxazole. Penelitian menunjukkan angka kesembuhan yang lebih

besar pada pengobatan dengan cotrimoxazole dibandingkan

amoxicillin.

· Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin. Cephalexin kira-kira

sama efektif dengan cotrimoxazole, namun lebih mahal dan memiliki

spectrum luas sehingga dapat mengganggu bakteri normal usus atau

menyebabkan berkembangnya jamur (Candida sp.) pada anak

perempuan.

· Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap

cotrimoxazole. Harganya juga lebih mahal dari cotrimoxazole atau

cephalexin.

· Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan

pada anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal

pada ISK. Selain itu nitrofurantoin juga lebih mahal dari cotrimoxazole

dan memiliki efek samping seperti mual dan muntah.

Lama pemberian antibiotik pada ISK umumnya adalah 7 hari pada infeksi

akut. Walaupun ada pihak yang menganjurkan 10-14 hari, namun pemberian dalam

Page 13: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

waktu sepanjang itu memberikan kemungkinan lebih besar untuk terjadinya resistensi,

gangguan bakteri normal di usus dan vagina, dan menyebabkan candidiasis.

Pemberian antibiotik dalam jangka waktu pendek (<5>

Sedangkan pengobatan parenteral umumnya dilakukan dengan cephalosporin

seperti ceftriaxone 75 mg/kg setiap 24 jam. Sebagian pihak memilih gentamicin 7.5

mg/kg per 24 jam dan benzylpenicillin 50 mg/kg per 6 jam untuk anak di atas 1 bulan

Selain antibiotik, pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala

contohnya adalah penurun demam jika diperlukan. Obat-obatan lain yang pada orang

dewasa digunakan untuk ISK, umumnya tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak-

anak.

Jika tidak ada perbaikan dalam 2 hari setelah pengobatan, contoh urin harus

kembali diambil dan diperiksa ulang. Kultur ulang setelah 2 hari pengobatan

umumnya tidak diperlukan jika diperoleh perbaikan dan bakteri yang dikultur

sebelumnya sensitif terhadap antibiotik yang diberikan. Jika sensitivitas bakteri

terhadap antibiotik yang diberikan atau tidak dilakukan tes sensitivitas/resistensi

sebelumnya, maka kultur ulang dilakukan setelah 2 hari pengobatan.

Perawatan Lanjutan

Perawatan lebih lanjut pada pasien yang dirawat :

Pielonefritis akut

· Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi, minimal hingga dilakukan

VCUG.

· Walaupun beberapa klinisi tak melanjutkan terapi antibakteri 1-2 hari

setelah VCUG, bila VUR didapatkan, dan lebih lama bila refluks hadir.

Perawatan lebih lanjut pada pasien yang tak dirawat :

Pielonefritis akut yang tak ada komplikasi

· Walaupun anak dengan ISK disertai demam mungkin dapat

dikualifikasikan sebagai pasien yang tak dirawat, tetapi masih

memiliki resiko kerusakan ginjal. Penggunaan terapi oral

cephalosporin generasi ketiga efektif sebagai terapi tradisional pada

pasien yang dirawat secara parenteral.

· Bila pasien tak alergi terhadap cephalosporin, terapi awal dengan

ceftriaxone dosis tunggal. (75mg/kg IV/IM tiap 12-24jam)

Page 14: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

· Bila pasien alergi cephalosporin, dapat digunakan gentamicin (2,5mg/kg

IV/IM dosis tunggal)

· Terapi awal dengan antibakteri oral dengan dosis terapeutik tiap 12-18

jam.

Pemeriksaan Lanjutan

Setelah pemberian antibiotik selesai dan urin sudah steril, dilakukan

pemeriksaan lanjutan pada anak dengan ISK. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan

adalah :

· Ultrasonografi ginjal, ureter, dan kandung kemih : Pemeriksaan ini

dilakukan pada semua anak dengan ISK sesegera mungkin.

· DMSA (Dimercaptosuccinic acid nuclear scan) scan : Pemeriksaan ini

terutama untuk melihat fungsi saluran kemih. DMSA scan masih

diperdebatkan batasan usianya. Namun biasanya dilakukan pada anak

di bawah 5 tahun dengan hasil ultrasonografi yang tidak normal.

Umumnya dilakukan 2 bulan setelah episode ISK untuk memberi

waktu perbaikan pada saluran kemih. Selama menunggu dilakukannya

pemeriksaan ini, beberapa pihak menganjurkan pemberian antibiotik

dosis rendah.

· Cystogram : Ini adalah pemeriksaan kandung kemih yang juga masih

diperdebatkan batasan usianya. Namun umumnya dilakukan pada anak

di bawah 1 tahun atau anak dengan hasil ultrasonografi atau DMSA

yang tidak normal.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan lebih awal jika tidak ada

perbaikan setelah 2 hari pemberian antibiotik.

Pencegahan:

· Hindari penggunaan antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin,

cephalexin), yang dapat melemahkan pertahanan alami melawan

kolonisasi.

· Atasi konstipasi bila pasien terdapat disfungsi berkemih yang terkait

dengan pelebaran kronik rektum dengan feses.

· Bila disfungsi berkemih menjadi faktor pencetus, perintahkan pasien

untuk kencing secara teratur.

· Pertimbangkan khitan pada neonatus laki-laki.

Page 15: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

Komplikasi:

· Reaksi alergi merupakan resiko terapi antibiotik.

· Anak dengan pielonefritis akut dapat berkembang menjadi inflamasi

lobus ginjal atau abses ginjal.

· Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut.

· Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi,

fungsi ginjal terganggu, ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan

(cth. ISK, hipertensi pada kehamilan, BBLR).

Prognosis:

Kerusakan ginjal pada komplikasi jangka panjang sebagai konsekuensi dari

ISK kadang-kadang ditemukan di awal abad ke-20, ketika pielonefritis akut menjadi

sebab sering hipertensi dan ESRD pada perempuan muda. Hipertensi, fungsi ginjal

terganggu, ESRD sekarang sering didapatkan pada bayi dengan kerusakan ginjal

intrauterine. Anak dengan resiko komplikasi ini biasanya ditemukan dengan USG

saluran kemih yang menunjukkan hidronefrosis. Penelitian pada neonatus

menyebutkan bahwa kerusakan ginjal terkait dengan obstruksi di saluran keluar

kandung kemih atau hidronefrosis non obstruktif karena VUR yang berat. Anak ini

mungkin mendapat tambahan kerusakan ginjal sebagai hasil dari infeksi, tetapi ISK

bukan faktor utama penyebab komplikasi renal.

BAB III

KESIMPULAN

ISK merupakan suatu infeksi pada saluran kemih yang ditandai dengan adanya

bakteri patogen, yang sering terjadi pada anak dan memberi gejala yang samar

dengan resiko kerusakan ginjal dan komplikasi lain yang berat.

Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara lain USG dan VCUG.

Pemberian antibiotika yang tepat pada ISK sangat penting untuk

mengeradikasi kuman dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat,

selain pemberian terapi simptomatik terhadap gejala lain yang timbul.

Pencegahan ISK dapat dilakukan dengan menjaga higiene saluran kemih, kencing teratur, serta sirkumsisi pada anak laki-laki.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Referat Infeksi Saluran Kemih Pada Anak

- Antelo,D.V.P. Urinary tract infection. The Federal University of Rio de Janeiro. http://www.medstudents.com.br/pedia/pedia10/pedia10.htm

- Children's National Medical Center, Washington, D.C. 2006. http://pediatrics.about.com/cs/commoninfections/l/bl_uti.htm

- Egland, ann G.2006. Pediatrics, Urinary tract infection and Pyelonephritis. Department of Operational and Emergency Medicine, Walter Reed Army Medical Center. http://www.emedicine.com/EMERG/topic769.htm

- Hellerstein, stanley. 2006. Urinary tract infection. Children's Mercy Hospital of Kansas City. http://www.emedicine.com/PED/topic2366.htm

- Ross, H,J & Kay, Robert.1999. Cleveland Clinic Foundation. http://www.aafp.org/afp/990315ap/1472.html

- http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/102/2/e16- http://www.aafp.org/afp/980401ap/ahmed2.html- http://www.aafp.org/afp/990315ap/1472.htmlhttp://www.urologyhealth.org/pediatric/index.cfm?cat=07&topic=146&x=14&y=16- http:// www.urologyhealth.org/pediatric/index.cfm?cat=07&topic=146&x=14&y=16 - http://www.uihealthcare.com/topics/medicaldepartments/pediatrics/listening/uti.html- http://216.239.51.104/search?q=cache:lzHqul_Z1KQJ:www.york.ac.uk/inst/crd/

ehc86.pdf+urinary+tract+infection+pediatrics&hl=en&ct=clnk&cd=15- http://www.cirp.org/library/disease/UTI/- http://www.sehatgroup.web.id/artikel/1269.asp?FNM=1269