referat gangguan keseimbangan asam basa dan eletrolit
TRANSCRIPT
Nama :Putri Azka RinandaNim :090610041Pembimbing :dr. Suhaemi, Sp.PD, Finasim
Gangguan keseimbangan Asam Basa dan Elektrolit
A. Keseimbangan Asam & Basa
Asam = H+ donorBasa = H- akseptor
Keseimbangan asam-basa pengaturan konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
[H+] dlm plasma pH plasma darah = 7,35-7,452
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
• Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H+ mempertahankan ion H+ dengan cara:– Mengaktifkan sistem buffer– Mekanisme pengontrolan Ph (kompensasi) oleh
sistem pernapasan.– Mekanisme pengontrolan ph (kompensasi) oleh
sistem ginjal.
•
2. Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1. Asidosis suatu keadaan pada saat darah terlalu
banyak mengandung asam ( sedikit basa) ph ↓ (<7,35)
2. Alkalosis keadaan dimana darah terlalu
banyak mengandung basa (sedikit asam) Ph↑ (> 7,45)
1. ASIDOSIS METABOLIK keasaman darah yang berlebihan, ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah
Asidosis metabolik : H↑, pH↓, hco3 ↓, co2 ↑
A..Etiologi
1. Kegagalan ginjal untuk mengekresikan asam metabolik yang normalnya dibentuk dalam tubuh.Ex:
Asidosis tubulus Renalis suatu penyakit tubulus renal. gangguan
eksresi ion H atau reabsorbsi bikarbonat, atau kedua-duanya. - tubulus renalis tidak berfungsi baik sedikit asam diurin penimbunan asam di urin asidosis.Penyebab : keturunan, atutoimun (SLE)Terapi : berikan obat yang mengandung basa secara periodik (Bicnat)
Gagal ginjal kronis GFR↓ ekresi fosfat dan NH4 ↓
2. Pembentukan asam metabolik yang berlebihan dalam tubuh.
Ex: DM tipe 1 Insulin tdk diproduksi pemecahan asam lemak asam ↑↑
3. Penambahan asam metabolik ke dalam tubuh :
Ex: mengkonsumsi suatu asam ( metanol, etilen glikol, overdosis aspirin)
4. Kehilangan basa dari cairan tubuh (faal).
Ex; diare ↓ jumlah natrium bikarbonat dalam feses
Manifestasi Klinis Penatalaksanaan mengganti
kekurangan basa yang terjadi NaHCO3
Pengobatan asidosis metabolik tergantung penyebabnya.
2. Asidosis RespiratorikKeasaman darah yang berlebihan
karena penumpukan Co2 sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk.
Aspirasi Respiratorik: pH ↓, H+ ↑, PACO2↑↑
Etiologi
1. Gangguan otak mengatur pusat pernapasan ex; trauma spinal cord, sindrom GuillanBarre
2. Inadekuatnya ekspansi dada Ex:Trauma skeletal (skoliosis) atau deformitas, kelemahan
otot respirasi.
3. Obstruksi Jalan Nafas Bronkitis, Empisema, dan Asma)
4. Gangguan difusi Alveolar-Kapiler
Tanda Klinis Meningkatnya nadi dan
tingkat pernapasan Pernapasan dangkal Dispnea Pusing Konvulsi Letargi Kelemahan Sakit kepala
Penatalaksanaan•memperbaiki ventilasi efektif•Bronkodilator•Ventilasi mekanik, mungkin diperlukan jika terjadi krisis untuk memperbaiki ventilasi pulmonary.
3. Alkalosis Respiratorik suatu keadaan dimana darah menjadi basa
karena pernapasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar co2 dalam darah menjadi rendah.
Alkalosis respiratorik: pH↑, H+↓, hco3 ↓, pco2↓
Etiologi– kecemasan paling sering–Kesakitan–Hipoksia–Demam–Penyakit paru
Penatalaksanaan
• memperlambat pernafasan. • Menghembuskan nafas dalam
kantung kertas• menahan nafasnya selama
mungkin
4. alkalosis Metabolik Suatu keadaan dimana darah dalam
keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat
Alkalosis metabolik : ph↑,H+↓, HCO3-↑
2. Etiologi Alkalosis karena diuretik (tiazid,
furosemid, asam etakrinat) Alkalosis karena muntah atau
pengosongan lambung Alkalosis karena kelebihan aldosteron Alkalosis karena obat
Penatalaksanaan Pengobatan penyebab
muntah atau pengisapan lambung diberikan infuse cairan lambung yang hilang.
Hipokalemi preparat KCl
B. KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Tubuh manusia suatu sistem yang terdiri dari berbagai proses fisikokimia yang menunjang kehidupan sehari – hari Homeostatis
Elektrolit dan cairan berperan dalam menjaga keseimbangan ini.
elektrolit unsur – unsur yang berperan sebagai ion dalam larutan dan memiliki kapasitas untuk konduksi listrik.
• 1. KONSEP DASAR CAIRAN TUBUH
TUBUH
AIR (60%)
TISSUE (40%)
Sel, otot, jaringan
Kandungannya :Nutrisi,Gas,
elektrolit
Distribusi cairan dalam tubuhCairan tubuh total : 60%
Cairan intra sel : 40%Cairan extra sel : 20%
Cairan Intertisial : 15%
Cairan intravaskuler/plasma : 5%
Cairan transeluler rongga synovial, cerebrospinal, liquor humos, intra okuler liquor
. . . .. . . . . . .. . . . . . .. . .. .
. . . .. . .. . . .. . .. . . .. . ..
.. . .
. ... ...
ISF
INTERSTETIAL FLUID
Pembuluh
Darah
INTRA VASCULAR FLUIDIVF
INTRA CELLURAL FLUIDICF
Cairan tubuh larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
(elektrolit dan non elektrolit):
Elektrolit Senyawa dalam larutan yang bedisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif(Kation) atau negatif (anion)
Non elektrolit zat terlarut yang tidak terurai dlm larutan dan tdk bermuatan listrik.
Keseimbangan Elektrolit
Jumlah masuk = Jumlah keluar
Cara masuk normal– Makanan
Cara masuk lain– Parenteral administration
Cara keluar – urin– feces– keringat, dll
Electrolit utama Kation(+)
Calcium, Ca++
Magnesium, Mg ++
Potassium, K + (intrasel)
Sodium, Na + (ektrasel)
Anion (-) Bicarbonate, HCO3
-
Chloride, Cl- (ektrasel)
Phosphate, HPO4--
PLASMA INTRASEL
KATION
Natrium
Kalium
Kalsium
Magnesium
TOTAL
142 mEq
4 mEq
5 mEq
3 mEq
154 mEq/L
10 mEq
160 mEq
-
35 mEq
205 mEq/L
ANION
Klorida
Bikarbonat
Fosfat
Sulfat
Asam – asam organik
Protein
TOTAL
103 mEq
27 mEq
2 mEq
1 mEq
5 mEq
16 mEq
154 mEq/L
2 mEq
8 mEq
140 mEq
-
-
55 mEq
205 mEq/L
Kadar Elektrolit Utama dalam Cairan Tubuh
A. NATRIUM Natrium:
- Menentukan status volume air dalam tubuh - Nilai Normal : 135-145 mmol/L
Keseimbangan natrium:- Set point- Natrium yang masuk dan keluar (Steady-State)
Perubahan kadar natrium dipengaruhi oleh hormon:1.Antidiuretik (ADH)2.Sistem RAA (Renin Angiotensin Aldosteron)3.Brain Natriuretic peptide (BNP)
1. Hipernatremia
a. Definisi Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)2.
b. Etiologi Defisit cairan tubuh akibat ekresi air > Na+
– osmotik diare– keringat berlebihan– diabetes insipidus– gangguan rasa haus di hipotalamus
na+ bertambah melebihi jumlah cairan - koreksi bikarbonat berlebihanMasuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel
- olahraga berat
Kehilangan air melebihi hilangnya Na
Konsentrasi Na ↑
Pengkerutan sel
Hiperosmolaritas
HIPERNATREMIA
Per(+) Na melampaui pe(+) air
Dehidrasi
Perpindahan cairan ICF ke ECF
Susunan neurologik
Lemah
Asupan air tidak cukup
Disorientasi/dilusi/
halusinasi
AgitasiDeliriumKejangKoma
Haus↑ suhu tubuh
Selaput lendir kering & lengket
HIPERNATREMIA
Penatalaksanaan
Tetapkan etiologi ↓ Na+ ke arah normal diabetes Insipidus ↓ eksresi urine dengan desmopresin atau thiazid
(diabetes insipidus sentral) ↓ asupan protein atau garam(diabetesnefrogenik) Hentikan asupan natrium Koreksi cairan dan elektrolit
Pemberian cairan hipotonik dapat melalui oral atau iv (D5%, Nacl 0,2%)
2. hiponatremi
Terjadi apabila:• asupan jumlah cairan melebihi kemampuan
eksresi• Ketidakmampuan menekan sekresi ADH
cairan hilang melalui sal.cerna, gagal jantung, sirosis hati, atau pada SIADH
Hiponatremia akut : < 48 jam gejala: ↓ penurunan kesadaran dan kejang
Hiponatremia kronik : > 48 jamGejala: (-) penurunan kesadaran atau kejang,
hanya lemas dan mengantuk.
- Gagal ginjal- Ber(-) volume sirkulasi efektif- Pemberian diuretik >>
- Pengobatan diuretik- Kehilangan melalui saluran cerna- Gagal ginjal (gangguan kemampuan menyimpan Na)- Defisiensi adrenal
Kehilangan Na melampaui kehilangan air
Pelepasan ADH dari hipofisis posterior
Menghambat elevasi kemih
Ber(-) volume ECF
Ber(-) kemampuan untuk membuang air bebas
Retensi air
Ber(-) volume sirkulasi efektif
Ber(+) volume ECF
- Kejang- Anorexia- Sakit kepala- Disfungsi saraf
HIPONATREMI
Tatalaksana Hipotremia akut : koreksi na larutan hipertonik iv
Kadar Na dinaikkan 5 meqL dari kadar awal dalam iap jam 1 jam naikkan sebesar 1 meq/L setiap jam 130 meq/L
Jumlah natrium dalam larutan Na yg hipertonik :
Delta Na= kadar natrium yg diinginkan – kadar awal na.
0,5 x BB x Delta Na
• Hiponatremia kronik:Koreksi perlahan 0,5 meq/L setiap Jam, meq
10 meq/L dalam 24 jamDelta Na 8 meq/L dibutuhkan pemberian
selama 16 jam.
B.KALIUM
• Kalium : kation di intrasel• Normal : 3,5-5 meq• Fungsi :
-sintesis protein, kontraksi otot, konsuksi saraf, pengeluaran hormon transport cairan, perkembangan janin
1. Hiperkalemia
a. definisi: kadar kalium > 5 meq/L
b. Etiologi : Keluarnya kalium dr intrasel ke ekstrasel
ex: pd keadaan asidosis metabolikBerkurang eksresi kalium melalui ginjal
ex: keadaan hipoaldosteronisme, gagal ginjal
Teknik pengambilan darah vena yg jelek
- Asisdosis metabolik-
- Gagal ginjal (akut & kronik)- Hipoaldosteronisme- Penyakit Addison- Diuretik hemat kalium
HIPERKALEMIA
Neuromuskuler- Kelemahan otot- Parastesia
Saluran cerna- Mual- Kolik
Ginjal- Oligori
Kardiovaskuler- Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit, fibrilasi ventrikel atau henti jantung- Perubahan EKG : ▪ Gelombang T yg tinggi & tajam ▪ Interval PR memanjang ▪ QRS melebar
Ekskresi kalium yg tidak memadai
Kalium keluar dari sel menuju ECF
- Pemberian cepat larutan IV yg mengandung K- Pemberian transfusi darah cepat- Makan pengganti garam pd pasien gagal ginjal
Asupan ber>>
Laboratorium → EKG
- Kalium serum >5,3 mEq/L menyebabkan repolarisasi lebih cepat, HR 60-110x/i- Kalium serum >7 mEq/L menyebabkan konduksi interatrial rusak- Kalium serum >8 mEq/L menyebabkan tidak adanya aktifitas atrial
Terapi :
• Memacu masuknya K dr ekstrasel ke Intrasel Ca Gluc : 10 – 30 cc IV (2-3 m monitor EKG) Insulin 10 unit dlm Glukosa 40% dex5% (mencegah hipoglikemi) Bicnat: 50 meq i.v (10 menit) Albuterol 10 mg-20 mg
• Mengeluarkan kalium dari Tubuh Loop diuretik (furosemid dan thaizid) HD
2. hipokalemi
• Definisi:Kadar kalium <
dari 3,5 meq/L
HIPOKALEMIA
Perpindahan K ke dlm sel Keringat >> Asupan makanan me↓
Hilang dari saluran cerna
Hilang lewat ginjal- Muntah- Diare (penyalahgunaan laksatif)- Ileostomi- dll
- Obat diuretik- Penyakit ginjal- Diuresis osmotik- Penyembuhan luka bakar yg berat- Efek mineral kortikosteroid >>- Antibiotik- ↓ Mg
- Alkalosis metabolik
Laboratorium
- Kalium serum <3 mEq/L menyebabkan depresi gelombang ST- Kalium serum 2 mEq/L menyebabkan kompleks QRS melebar
SSP & Neuromuskuler
- Parastesia- Kelemahan otot- Reflek tendon hilang
Pernafasan- Otot pernafasan lemah- Nafas dangkal
Saluran cerna- Anoreksia, mual, muntah
Kardiovaskuler- Hipotensi portural- Disritmia- Perubahan pada EKG : ▪ Gelombang T yg lebar & mendatar progresif ▪ Depresi segmen ST ▪ Gelombang U yg menonjol
Ginjal- Poliuria- Nokturia
Penatalaksanaan
Kalium Oral: Pemberian 40-60 meq/L Menaikkan kadar kalium
1-1,5 meq/L Pemberian 135-160 meq menaikkan kadar kalium
2,5-3,5 meq/L
Kalium iv: Vena yg besar—Kec. 10-20 meq/L Kelumpuhan otot pernapasan kec. 40-100 meq/Jam
C. KLORIDA
• Klorida : anion utama ekstrasel• Normal : 97-107 meq/L• Jumlah klorida: ditentukan oleh jumlah masuk
dan yang keluar.
• Fungsi:- keseimbangan cairan dan eletrolit- Pengatur derajat keasaman lambung
1. hipokloremia
a. Definisi kadar klorida <97 meq/L
b. etiologi:- Drainase tube gastrointestinal- Suction lambung- Pembedahan lambung- Muntah berat- diare
Hipokloremia
HIPOKLORIDA
MuntahObat diuretikDiare pada bayiDrainase
fistulaDrainase nasogastrik
↑ ekskresi klorida
Reabsorbsi ion bikarbonat
c. Terapi- koreksi penyebab hipokleremia- Lar. NaCl 0,9% diberikan iv
- Jika pasien menerima diuretic hentikan- Jika alkalosis metabolik amonium klorida
1. hiperkloremia
a. definisi Klorida > 107 meq/Lb. Etiologi:
– Iatrogenik pemberian Nacl 0,9%, atau RL.– Kehilangan ion bikarbonat dr ginjal n sal.
PencernaanCl↑terakumulasiasidosis metabolik.
– Keringat >>
C. Manisfestasi klinis:Seperti asidosis metabolik• Takipneu• Kelemahan• Nafas cepat dalam• Kemampuan kognitif turun
d. Terapi• Koreksi penyebab• Lar. Hipotonik• Pemberian Bicnat iv• Pem. Diuretik• Batasi natrium, klorida dan cairan.
D. Kalsium- 40% Ca serum terikat albumin- 55-60% berupa ion Ca++/ kompleks Kalsium- Kebutuhan kalk 0,5 g/hari (DepKes); saat hamil perlu
tambahan 0,5 g/hari- Diet rata2 mengandung 0,4-1,4 g dg susu 2,8 g/hari- Diabsorbsi usus halus proksimal secara difusi pasif; abs.
Menurun ok oksalat, sitrat atau fitat; peristaltik meningkat atau def.protein; Abs.naik pada pemberian vit.D3 (kolekalsiferol), hormon PTH
- Ekskresi melalui urine secara filtrasi & reabsorbsi ( 99%) melalui tub.prox.(20-30%), Loop Henle (10-15%); tub.distal (2-8)
HIPERKALSEMIA
HIPERKALSEMIA
Pemakaian diuretik tiasid
OsteoporosisPenyakit
pagetHiperparatiroidismeMetastase tumor tulang
Neuromuskuler- Kelemahan - Inkoordinasi
Laboratorium- Kalsium serum > 5 mEq/L- ↑ BUN >25 mg/100ml- ↑ Kreatinin >1,5 mg/100ml- Rontgen → osteoporosis batu sal. kemih
Imobilisasi lama
Intoksikasi vit.A & vit.D
Ginjal- Poliuria- Rasa haus yg hebat- Batu ginjal
Kardiovaskuler- Koma - Henti jantung
Mental- Konfusi- Kerusakan memori- Bicara tidak jelas- Letargi
Sal. pencernaan- Konstipasi- Anoreksia- Mual/muntah- Dehidrasi- Nyeri abdomen- Distensi abdomen
• Th:meningkatkan eksresi kalsium melalui ginjal
- Nacl isotonismenghambat reabsorbsi Tulang
- Kalsitonin im atau s.k /12jam 4IU/kgBBMengurangi absorbsi kalsium dari Usus
- prednison 20-40 mg/hHemodialisa
HIPOKALSEMIA
HIPOKALSEMIA
Pemberian darah yg
mengandung sitrat yg cepat
PankreatitisAlkalosisHipoparatiroidismeHipoalbuminemia
Tetani
- Kram otot- Kesemutan pada jari & mulut- Reflek hiperaktif- Kejang
Spasme otot ekstremitas
nyeri
Tanda chvostek (+)
Kontraksi otot wajah saat
syaraf wajah diketuk
Defisiensi MgPenyakit
neoplastikDefisiensi vit.
D
Laboratorium
- Kalsium serum < 4,3 mEq/L- Perubahan EKG
Tanda Trousseau (+)
Spasme karpopedal
disertai hipoksia
kardiovaskuler- Perubahan pada EKG : Interval QT memanjang- Bentuk taki kardi ventrikular yg disebut Torsades de Pointes
# patologis Mental- Depresi - Kerusakan memori- Delirium- Halusinasi
• Th:• Asupan kalsium dlm makanan• Kalsium I.V 200-300 mg Kalsium elemental
atau 1-2 gram kalsium glukonas dlm 10-20 menit.
E. Magnesium
• Magnesium kation intraseluler• berfungsi kofaktor berbagai jalur enzim. • Hanya 1–2% dari total magnesium tubuh yang
disimpan di cairan ekstraseluler, • 67% terdapat di tulang, dan sisanya 31% ada
di intraseluler.4 • Kadar normal 1.4–1,75 mEq/L.4
HIPERMAGNESEMIA
HIPERMAGNESEMIA
Gagal ginjal Pemberian Mg parenteral >>
Neuromuskuler- Reflek tendon dlm hipoaktif- Kelemahan otot- Paralisis
Kardiovaskuler- Hipotensi- Pernafasan dangkal & lambat- Frekwensi denyut jantung lambat- Kemerahan pd wajah- Koma- Henti jantung
Mental- Letargi- Mengantuk- Kesulitan bicara
Saluran cernaMual, muntah
Laboratorium- Mg serum >2,5 mEq/L
Tx/: • Hentikan Intake (banyak dari antasida)• pemberian kalsium 5-10 meq I.v• diuretik bila fungsi ginjal baik• hemodialisis
HIPOMAGNESEMIA
Poliuria
Asupan yg tdk adekuat
Kelebihan aldosteron
Neuromuskuler- Hipereksitabilitas- Kelemahan otot- Tremor- Tetani
Absorbsi yg tdk adekuat Hipoparatiroidisme
Tanda Trousseau (+)
Kardiovaskuler- Disritmia jantung- Taki kardia supraventikular- Fibrilasi ventrikular
Mental- Apatis- Depresi- Gelisah - Insomnia- Pusing- Delirium- Psikosis- Halusinasi- Disorientasi
Tanda chvostek (+)
- Malnutrisi- Alkoholisme
- Diare- Muntah- Drainase nasogastrik- Fistula- Diet Ca yg ber>>
Kehilangan Mg yg >> akibat penggunaan
diuretik tiazid
Laboratorium- Mg serum <1,5 mEq/L
• Tx:Bil fungsi ginjal baik magnesium secara iv
atau im.Oral: pada yang kronik dengan MgO 250-500
mg 4x sehari
Thankyouu >.<