referat febrile neutropenia

28
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Penanganan suportif pada pasien kanker dengan pemberian kemoterapi telah mengalami kemajuan dalam dua dekade terakhir. Kontribusi dari kemajuan dari substansi, termasuk pemahaman patofisiologi dari efek samping, meningkatnya pengetahuan dan meningkatnya perhatian pada resiko dan ketersediaan dari agen baru terhadap pencegahan dan penanganan efek samping. Efek samping dari penanganan kanker yang sistemik dapat akut, sembuh sendiri, mild, kronik, permanen dan berpotensi mengancam nyawa. Meskipun banyak kemajuan telah terjadi tetapi manajemen berlanjut sepenuhnya terletak pada kemampuan untuk bertoleransi terhadap terapi dan efek terhadap kualitas hidup. 1,3,10 Febrile neutropenia merupakan sebuah komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan kanker dan telah diteliti lebih dari 30 tahun. Ini merupakan wilayah kanker dengan progresivitas dalam menggunakan terapi suportif sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas dari infeksi. Sejumlah besar pasien telah mendapat keuntungan dari terapi anti neoplasma yang spesifik dan bahkan dalam jumlah lebih banyak lagi mendapat keuntungan dari pencegahan infeksi atau dari gejala klinis yang berkurang sebagai hasil dari efektivitas profilaksis atau strategi terapi yang adekuat. 1,3,10 Antibiotik spektrum luas secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dari komplikasi kemoterapi. Assessment yang cepat dan pemberian antibiotik yang adekuat adalah sebuah hal yang sangat penting. Seorang pasien yang akan dikemoterapi seharusnya tidak menunggu dalam jangka waktu yang lama di UGD untuk assessment. Sebuah sistem secara ideal dapat digunakan untuk identifikasi secara cepat dari pasien yang berpotensi febrile neutropenia. 1,6,9,10,14 1

Upload: erikson-tobing

Post on 24-Nov-2015

772 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

I.1LATAR BELAKANGPenanganan suportif pada pasien kanker dengan pemberian kemoterapi telah mengalami kemajuan dalam dua dekade terakhir. Kontribusi dari kemajuan dari substansi, termasuk pemahaman patofisiologi dari efek samping, meningkatnya pengetahuan dan meningkatnya perhatian pada resiko dan ketersediaan dari agen baru terhadap pencegahan dan penanganan efek samping. Efek samping dari penanganan kanker yang sistemik dapat akut, sembuh sendiri, mild, kronik, permanen dan berpotensi mengancam nyawa. Meskipun banyak kemajuan telah terjadi tetapi manajemen berlanjut sepenuhnya terletak pada kemampuan untuk bertoleransi terhadap terapi dan efek terhadap kualitas hidup.1,3,10 Febrile neutropenia merupakan sebuah komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan kanker dan telah diteliti lebih dari 30 tahun. Ini merupakan wilayah kanker dengan progresivitas dalam menggunakan terapi suportif sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas dari infeksi. Sejumlah besar pasien telah mendapat keuntungan dari terapi anti neoplasma yang spesifik dan bahkan dalam jumlah lebih banyak lagi mendapat keuntungan dari pencegahan infeksi atau dari gejala klinis yang berkurang sebagai hasil dari efektivitas profilaksis atau strategi terapi yang adekuat.1,3,10 Antibiotik spektrum luas secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas dari komplikasi kemoterapi. Assessment yang cepat dan pemberian antibiotik yang adekuat adalah sebuah hal yang sangat penting. Seorang pasien yang akan dikemoterapi seharusnya tidak menunggu dalam jangka waktu yang lama di UGD untuk assessment. Sebuah sistem secara ideal dapat digunakan untuk identifikasi secara cepat dari pasien yang berpotensi febrile neutropenia.1,6,9,10,14Neutrofil melindungi dari sejumlah bakteri dan jamur yang patogen. Akan tetapi frekuensi dan keganasan infeksi yang disebabkan oleh organisme ini meningkat pada pasien dengan neutropenia. Pada semua pusat terapi kanker, bakteri gram positif lebih sering terisolasi pasien dengan neutropenia dengan infeksi bakterial yang terdokumentasi daripada bakteri gram negatif. Candida sp dan Aspergillus sp tetap merupakan jamur patogen yang paling sering ditemukan.1,3,10 Kemoterapi dan demam kadangkala berhubungan karena demam juga dapat ditemukan pada pasien yang mendapat kemoterapi dan terapi biologi pada flu-like syndrome. Febris yang berhubungan dengan flu-like syndrome biasanya suhunya mencapai 400C dan sering menurun seteleah menggigil. Jadi sangat penting pada pasien yang mendapat terapi biologi harus waspada terhadap demam setelah pemberian terapi.1,2,3,5

I.2TUJUAN PENELITIANTujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada kita sebagai dokter bedah untuk memahami manajemen febrile neutropenia. Sehingga untuk selanjutnya, kita dapat memperoleh penanganan yang tepat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1DEFINISIFebrile neutropenia (FN) adalah suatu keadaan pasien ketika suhu tubuhnya melalui temperatur oral mencapai >38,5oC atau >38,0oC selama 2 jam dan jumlah hitung neutrofil 38,5oC atau >38,0oC selama 2 jam dan jumlah hitung neutrofil