referat farmakologi dan penggunaan propofol

19
FARMAKOLOGI DAN PENGGUNAAN PROPOFOL Mohammad Bismo Wismoyo* Purwito Nugroho** ABSTRACT Propofol is a short-acting, intravenously administered hypnotic agent. Its uses include the induction and maintenance of general anesthesia, sedation for mechanically ventilated adults, and procedural sedation. Propofol is also commonly used inveterinary medicine. Chemically, propofol is unrelated to barbiturates and has largely replaced sodium thiopental (Pentothal) for induction of anesthesia because recovery from propofol is more rapid and "clear" when compared with thiopental. Propofol is not considered an analgesic, so opioids such as fentanyl may be combined with propofol to alleviate pain. [1] Propofol has been referred to as "milk of amnesia" (a play on words of milk of magnesia), because of the milk-like appearance of its intravenous preparation. Keywords: Propofol, induction, general anesthesia ABSTRAK Propofol adalah obat hipnotik sedatif intravena dengan kerja singkat. Obat ini digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dari anestesi umum, sedasi pada ventilasi mekanik orang dewasa. Propofol juga dapat digunakan sebagai pengobatan pada hewan. Secara Kimia, propofol tidak berhubungan dengan barbiturat dan telah menggantikan sodium thiopetal (Penthotal) sebagai induksi pada anestesi karena proses penyembuhan setelah digunakan propofol lebih cepat dan “bersih” ketika 1

Upload: bismoo

Post on 05-Dec-2014

124 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

FARMAKOLOGI DAN PENGGUNAAN PROPOFOL

Mohammad Bismo Wismoyo* Purwito Nugroho**

ABSTRACT

Propofol is a short-acting, intravenously administered hypnotic agent. Its uses include

the induction and maintenance of general anesthesia, sedation for mechanically

ventilated adults, and procedural sedation. Propofol is also commonly used inveterinary

medicine.

Chemically, propofol is unrelated to barbiturates and has largely replaced sodium

thiopental (Pentothal) for induction of anesthesia because recovery from propofol is more

rapid and "clear" when compared with thiopental. Propofol is not considered an analgesic,

so opioids such as fentanyl may be combined with propofol to alleviate pain.[1] Propofol has

been referred to as "milk of amnesia" (a play on words of milk of magnesia), because of the

milk-like appearance of its intravenous preparation.

Keywords: Propofol, induction, general anesthesia

ABSTRAK

Propofol adalah obat hipnotik sedatif intravena dengan kerja singkat. Obat ini

digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dari anestesi umum, sedasi pada ventilasi

mekanik orang dewasa. Propofol juga dapat digunakan sebagai pengobatan pada hewan.

Secara Kimia, propofol tidak berhubungan dengan barbiturat dan telah menggantikan

sodium thiopetal (Penthotal) sebagai induksi pada anestesi karena proses penyembuhan

setelah digunakan propofol lebih cepat dan “bersih” ketika dibandingkan dengan thiopetal.

Propofol bukan merupakan obat analgesik, maka opioid seperti fentanyl dapat

dikombinasikan dengan propofol untuk mengurangi rasa sakit. Propofol disebut juga sebagai

“susu amnesia” karena penampilannya yang seperti susu (berwarna putih).

Kata kunci: Propofol, induksi, anestesi umum

* Coassisten FK Universitas Trisakti

** Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi BLU RSUD Kota Semarang

1

Page 2: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

PENDAHULUAN

Propofol merupakan suatu zat induksi yang paling sering digunakan dalam tindakan

anestesi umum. Lebih dari 50 negara menerima penggunaan propofol bahkan tersedia juga

dalam bentuk generik.(1)

Propofol merupakan obat anestesi intravena yang bekerja cepat dengan karakter

recovery anestesi yang cepat tanpa rasa pusing dan mual-mual. Propofol merupakan cairan

emulsi minyak-air yang berwarna putih yang bersifat isotonik dengan kepekatan 1% (1

ml/10mg) serta mengandung 10% minyak kedele, 2,25% gliserol, dan 1,2% purified egg

phosphatide yang dimurnikan dan mudah larut dalam lemak. Propofol menghambat transmisi

neuron yang dihantarkan oleh GABA. Penggunaan propofol 1,5-2,5 mg/kgBB dengan

penyuntikan cepat (<15 detik) menimbulkan turunnya kesadaran dalam waktu kurang dari 30

detik.(1)

Propofol lebih cepat dan sempurna mengembalikan kesadaran dibandingkan dengan

obat anestesi lain yang disuntikan secara cepat. Selain cepat mengembalikan kesadaran,

propofol memberikan gejala sisa yang minimal pada SSP. Nyeri pada tempat suntikan lebih

sering apabila obat disuntikkan pada pembuluh darah vena yang kecil. Rasa nyeri dapat

dikurangi dengan pemilihan tempat masuk obat di daerah vena yang lebih besar dan

penggunaan lidokain 1%.(1,2)

Propofol adalah larutan yang tidak larut dalam air sehingga membutuhkan pelarut

untuk larut dalam lemak sehingga terjadi emulsifikasi. Saat ini digunakan larutan kacang

kedele sebagai pelarut lemak dan lechitin dari egg lechitin sebagai zat pengemulsi yang

dikomposisikan dengan rantai panjang trigliserida. Komposisi seperti ini mendukung

perkembangan bakteri dan meningkatkan kandungan trigliserida plasma ketika diberikan

melalui cairan infus yang lama.(2,3)

Campuran propofol dan obat lain tidak dianjurkan walau penggunaan lidokain sering

ditambahkan untuk mengurangi nyeri pada tempat suntikan. Pencapuran lidokain dan

propofol dapat menimbulkan gabungan pada droplet minyak dan bentuk lain sehingga

meningkatkan risiko embolisasi pulmonal.(2)

2

Page 3: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

Gambar 1. Propofol dengan sediaan 1000 mg/100ml (Dikutip dari daftar pustaka no 1)

SIFAT FISIK DAN KIMIA PROPOFOL

Propofol sedikit larut dalam air dengan pH sekitar 6-8,5. Propofol memiliki nama

kimia 2,6-diisopropilfenol dan struktur kimia sebagai berikut :

Gambar 2. Struktur kimia Propofol (1,3,4)

3

Page 4: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

FARMAKOLOGI

Propofol merupakan obat hipnotik-sedative yang digunakan dalam induksi dan

pemeliharan anestesi maupun sedasi. Injeksi intravena pada dosis terapetik memberikan efek

hipnotik dengan cepat, biasanya dalam waktu 30 detik dari awal pemberian injeksi. Serupa

dengan obat anestesi dengan aksi cepat yang lain, waktu paruh dalam darah otak + 1-3 menit,

dihitung untuk induksi cepat pada anestesi.(1,3,4)

Propofol relatif bersifat selektif dalam mengatur reseptor gamma aminobutyric acid

(GABA) dan tampaknya tidak mengatur ligand-gate ion channel lainnya. Propofol dianggap

memiliki efek sedative hipnotik melalui interaksinya dengan reseptor GABA. GABA adalah

salah satu neurotransmitter penghambat di SSP. Ketika reseptor GABA diaktifasi, penghantar

klorida transmembaran meningkat dan menimbulkan hiperpolarisasi di membran sel post

sinaps dan menghambat fungsi neuron post sinaps. Interaksi propofol dengan reseptor

komponen spesifik reseptor GABA menurunkan neurotransmitter penghambat. Ikatan GABA

meningkatkan durasi pembukaan GABA yang teraktifasi melalui chloride channel sehingga

terjadi hiperpolarisasi dari membran sel.(1,3)

FARMAKOKINETIK

Propofol dengan cepat diabsorbsi tubuh dan didistribusikan dari darah ke jaringan.

Distribusi propofol melalui 2 fase. Dengan fase kedua merupakan fase yang lebih lambat

karena terjadi metabolisme di hati yang signifikan (konjugasi) sebelum diekskresi lewat urin.

Lebih kurang 2% dari dosis yang diberikan diekskresi melalui feses. Propofol dapat

menembus plasenta dan diekskresi melalui susu.(1)

Setelah dosis bolus diberikan, terjadi keseimbangan dengan cepat antara plasma dan

otak yang menggambarkan kecepatan onset anestesi. Pemutusan dosis setalah pemeliharaan

anestesi selama lebih kurang 1 jam atau untuk sedasi pasien ICU selama 1 hari, menyebabkan

penurunan cepat konsentrasi propofol dalam darah. Pemberian infus jangka panjang (10 hari

pada sedasi pasien ICU) menyebabkan akumulasi signifikan propofol dalam jaringan, maka

sedasi propofol menjadi lambat dan waktu sadar kembali menjadi meningkat.(1,4)

Propofol didegradasi di hati melalui metabolisme oksidatif hepatik oleh cytochrome

P-450. Namun metabolisme tidak hanya dipengaruhi hepatik tetapi juga ekstrahepatik.

4

Page 5: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

Metabolisme hepatik lebih cepat dan lebih banyak menimbulkan inaktivasi obat dan terlarut

air sementara metabolisme asam glukoronat diekskresikan melalui ginjal. Propofol

membentuk 4-hydroxypropofol oleh sitokrom P450. Propofol yang berkonjugasi dengan

sulfat dan glukoronide menjadi tidak aktif dan bentuk 4 hydroxypropofol yang memiliki 1/3

efek hipnotik. Kurang dari 0,3% dosis obat diekskresikan melalui urin. Waktu paruh propofol

adalah 0,5-1,5 jam tapi yang lebih penting sensitive half time dari propofol yang digunakan

melalui infus selama 8 jam adalah kurang dari 40 menit. Maksud dari sensitive half time

adalah pengaruh minimal dari durasi infus karena metabolisme propofol yang cepat ketika

infus dihentikan sehingga obat kembali dari tempat simpanan jaringan ke sirkulasi.(1,4)

Meskipun metabolisme propofol cepat tidak ada bukti yang menunjukkan adanya

gangguan eliminasi pada pasien sirosis hepatis. Konsentrasi propofol di plasma sama antara

pasien yang meminum alkohol dan yang tidak. Disfungsi ginjal tidak mempengaruhi

metabolisme bersihan propofol dan selama pengamatan lebih dari 34 tahun metabolisme

propofol dimetabolisme di urin hanya 24 jam pertama. Pasien yang berusia lebih dari 60

tahun menunjukkan penurunan bersihan plasma propofol dibandingkan pasien dewasa.

Kecepatan bersihan propofol mengkonfirmasi bahwa obat ini dapat digunakan secara terus

menerus intravena tanpa efek kumulatif. Propofol mampu melewati sirkulasi plasenta namun

secara cepat dibersihkan dari sirkulasi fetus.(1,3)

FARMAKODINAMIK

1. Efek pada Susunan Saraf Pusat

Propofol menurunkan Cerebral Metabolism Rate terhadap oksigen (CRMO2),

aliran darah, serta tekanan intrakranial (TIK). Pada pasien dengan TIK normal terjadi

penurunan TIK (30 %) yang berhubungan dengan penurunan sedikit tekanan perfusi

serebral (10 %). Pemberian fentanyl dosis rendah bersama dengan propofol dosis

suplemen mencegah kenaikan TIK pada intubasi endotrakeal. (1)

Penggunaan propofol sebagai sedasi pada pasien dengan lesi yang mendesak

ruang intra kranial tidak akan meningkatkan TIK. Dosis besar propofol mungkin

menyebabkan penurunan tekanan darah yang diikuti penurunan tekanan aliran darah

ke otak. Autoregulasi cerebral sebagai respon gangguan tekanan darah dan aliran

5

Page 6: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

darah ke otak yang mengubah PaCo2 tidak dipengaruhi oleh propofol. Akan tetapi,

aliran darah ke otak dipengaruhi oleh PaCO2 pada pasien yang mendapatkan propofol

dan midazolam. Propofol menyebabkan perubahan gambaran EEG yang mirip pada

pasien yang mendapatkan thiopental. Cortical somatosensory evoked potentials yang

digunakan sebagai alat untuk memantau fungsi sumsum tulang belakang

menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil (penurunan amplitudo) antara pasien

yang mendapatkan propofol saja dan yang mendapatkan propofol, N2O atau zat

volatil lainnya. Propofol tidak mengubah gambaran EEG pasien kraniotomi. Mirip

seperti midazolam, propofol menyebabkan ganguan ingatan yang mana thiopental

memiliki efek yang lebih sedikit serta fentanyl yang tidak memiliki efek gangguan

ingatan.(1)

2. Efek pada Sistem Respiratorik

Propofol menyebabkan bronkodilatasi pada pasien dengan penyakit paru

obstruktif kronik. Terdapat resioko apnea sebesar 25%-35% pada pasien yang

mendapat propofol. Pemberian agen opioid sebagai premedikasi meningkatkan resiko

apnea. Infus propofol menurunkan volume tidal dan frekuensi pernapasan. Respon

pernapasan menurun terhadap keadaan peningkatan karbon dioksida dan hipoksemia.

Propofol menyebabkan bronkokontriksi dan menurunkan resiko terjadinya wheezing

pada pasien asma. Konsentrasi sedasi propofol menyebabkan penurunan respon

hiperkapneia akibat efek terhadap kemoreseptor sentral.(1,4)

3. Efek pada Sistem Kardiovaskuler

Propofol lebih menurunkan tekanan darah sistemik dari pada thiopental.

Penurunan tekanan darah ini juga dipengaruhi perubahan volume kardiak dan

resistensi pembuluh darah. Relaksasi otot polos pembuluh darah disebabkan hambatan

aktivitas simpatis vasokontriksi. Stimulasi langsung laringoskop dan itubasi trakea

membalikkan efek propofol terhadap tekanan darah. Propofol juga menghambat

respon hipertensi selama pemasangan laringeal mask airways. Sebagai tambahan N2O

tidak mengubah respon tekanan darah pada pasien yang diberikan propofol. Suatu

penekan respon misalnya ephedrin dapat dimanfaatkan pada pasien ini.(1)

6

Page 7: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

Bradikardi dan asistol pernah dilaporkan pada pasien yang mendapatkan

propofol sehingga disarankan obat antikolinergik untuk mengatasi stimulasi ke nervus

vagus. Propofol sebenarnya juga meningkatkan respon syaraf simpatis dalam skala

ringan dibandingkan saraf parasimpatis sehingga terjadi dominasi saraf parasimpatis.

Resiko bradikardia related death selama anestesi propofol sebesar 1,4/100.000.

Bentuk bradikardi yang parah dan fatal pada anak di ICU ditemukan pada pemberian

sedasi propofol yang lama. Anestesi propofol dibandingkan anestesi lain

meningkatkan refleks oculokardiak pada pembedahan strabismus anak selama

pemberian antikolinergik.

Respon denyut jantung selama pemberian atropin intravena berbeda tipis

pasien yang mendapat propofol dan pasien yang sadar. Penurunan respon atropin

terjadi karena propofol menekan aktifitas saraf simpatis. Pengobatan propofol yang

menginduksi bradikardia adalah dengan pemberian beta agonis contohnya

isoproterenol.(1)

4. Efek pada fungsi hepar dan ginjal

Propofol tidak mengganggu fungsi hepar dan ginjal yang dinilai dari enzim

transamin hati dan konsentrasi kreatinin. Infus propofol yang lama menimbulkan luka

pada sel hepar akibat asidosis laktat. Infus propofol yang lama menyebabkan urin

berwarna kehijauan akibat adanya rantai phenol. Namun perubahan warna urin ini

tidak mengganggu fungsi ginjal. Namun ekskresi asam urat meningkat pada pasien

yang mendapatkan propofol yang ditandai dengan urin yang keruh, terdapat kristal

asam urat, pH dan suhu urin yang rendah. Efek ini menandai gangguan ginjal akibat

propofol.(1,4)

5. Efek pada tekanan intraokular

Pembedahan laparaskopi dinilai berhubungan dengan peningkatan TIO dan

posisi pasien saat laparoskopi meningkatkan resiko hipertensi okular. Pada kasus ini

propofol menurunkan TIO segera setelah induksi dan selama tindakan intubasi trakea.

Penurunan TIO ini meningkat pada pasein yang juga mendapatkan isofluran.(1)

7

Page 8: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

6. Efek pada koagulasi

Propofol tidak mengganggu koagulasi dan fungsi trombosit. Namun ada

laporan yang menunjukkan bahwa emulsi propofol yang bersifat hidrofobil

mempengaruhi koagulasi darah dan menghambat agregasi trombosit melalui pengaruh

mediator inflamasi lipid termasuk tromboxan A2 dan faktor-faktor pengaktivasi

platelet/platelet-activating factor (PAF).

7. Aplikasi Terapeutik Nonhipnotik

a. Efek antiemetik

Insiden mual dan muntah post operasi menurun pada pasien yang

diberikan propofol. Dosis subhipnotik propofol (10-15 mg iv) mungkin

digunakan untuk mengobati rasa mual dan muntah terutama jika bukan

disebabkan rangsangan nervus vagus. Selama masa postoperasi, keuntungan

propofol adalah onset kerja yang cepat dan tiada efek samping obat yang

serius. Propofol memiliki efek umum dalam menatalaksana mual dan muntah

pada konsentrasi yang tidak menimbukan efek sedasi. Efek antiemetik timbul

pada pemberian propofol 10 mg diikuti dengan 10 mikrogram/kgBB/menit.

Dosis subhipnotik propofol efektif menatalaksana rasa mual dan muntah

akibat kemoterapi. Ketika induksi dan mempertahankan anestesi, penggunaan

propofol lebih efektif daripada pemberian ondansentron.

b. Efek anti pruritus

Propofol 10 mg iv efektif untuk menatalaksana pruritus yang

dihunbungkan dengan opioid neuraxis atau kolestasis. Kualitas analgesia tidak

dipengaruhi propofol. Mekanisme efek antipruritus berhubungan kemampuan

obat menekan aktifitas spinal. Terdapat suatu penelitian yang menunjukkan

bahwa intratekal opioid menimbulkan pruritus melaliu eksitasi segmental dari

sumsum tulang.

8

Page 9: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

c. Aktivitas antikonvulsan

Propofol merupakan antiepileptik dengan merefleksi GABA mediated

presinaps dan postsinaps inhibition dari kanal ion klorida. Dosis propofol> 1

mg/kgBB iv menurunkan durasi kejang 35%-45% pada pasien yang

mengalami elektrokonvulsif.

d. Attenuation Bronkokonstriksi

Dibandingkan thiopental, propofol menurunkan prevalensi terjadinya

mengi/wheezing setelah induksi dengan anestesia dan intubasi trakea pada

pasien tanpa riwayat asma dan pasien dengan riwayat asma. Formula baru

propofol yang menggunakan metabisulfit sebagai pengawet. Metabisulfit

menimbulkan bronkokontriksi pada pasien asma. Pada studi di hewan,

propofol tanpa metabisulfit menimbulkan stimulus ke nervus vagus yang

menginduksi bronkokontriksi dan metabisulfit sendiri dapat meningkatkan

kurang responnya saluran pernapasan. Setelah intubasi trakea, pasien dengan

riwayat merokok, resistensi saluran pernapasan meningkat pada pasien yang

mendapat propofol dan metabisulfit serta ethylenediaminetetraacetic (EDTA).

Sehingga penggunaan bahan pengawet propofol meningkatkan resiko

terjadinya bronkokontriksi. Propofol yang menginduksi bronkokontriksi

pernah dilaporkan pada pasien dengan riwayat alergi.

PENGGUNAAN KLINIS

Propofol menjadi pilihan obat induksi terutama karena cepat dan efek mengembalikan

kesadaran yang komplit. Infus intravena propofol dengan atau tanpa obat anestesi lain

menjadi metode yang sering digunakan sebagai sedasi atau penyeimbang atau anestesi total

iv. Penggunaan propofol melalui infus secara terus menerus sering digunakan di ruang ICU.

1. Induksi Anestesi

Dosis induksi propofol pada pasien dewasa adalah 1,5-2,5 mg/kgBB intravena

dengan kadar obat 2-5 μg/ml menimbulkan turunnya kesadaran yang bergantung pada

usia pasien. Mirip seperti barbiturat, anak-anak membutuhkan dosis induksi yang

lebih besar tiap kilogram berat badannya yang mungkin disebabkan volum distribusi

9

Page 10: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

yang besar dan kecepatan bersihan yang lebih. Pasien lansia membutuhkan dosis

induksi yang lebih kecil (25%-50%) sebagai akibat penurunan volume distribusi dan

bersihan plasma. Kesadaran kembali saat kadar propofol di plasma sebesar 1,0-1,5

μg/ml. Kesadaran yang komplit tanpa gejala sisa SSP merupakan karakter dari

propofol dan telah menjadi alasan menggantikan thiopental sebagai induksi anestesi

pada banyak situasi klinis.(1)

2. Sedasi Intravena

Sensitive half-time dari propofol walau diberikan melalui infus yang terus

menerus, kombinasi efek singkat setara memberikan efek sedasi. Pengembalian

kesadaran yang cepat tanpa gejala sisa serta insidens rasa mual dan muntah yang

rendah membuat propofol diterima sebagai metode sedasi. Dosis sedasinya adalah 25-

100 μg/kgBB/menit secara intravena dapat menimbukan efek analgesik dan amnestik.

Pada beberapa pasien midazolam atau opioid dapat dikombinasikan dengan propofol

melalui infus. Sehingga intensitas nyeri dan rasa tidak nyaman menurun.(1,2,3)

Propofol yang digunakan sebagai sedasi selama ventilasi mekanik di ICU pada

beberapa populasi termasuk pasien post operasi (bedah jantung dan bedah saraf) dan

pasien yang mengalami cedera kepala. Propofol juga memiliki efek antikonvulsan,

dan amnestik. Setelah pembedahan jantung, sedasi propofol mengatur respon

hemodinamik post operasi dengan menurunkan insiden dan derajat takikardi dan

hipertensi. Asidosis metabolik, lipidemia, bradikardia, dan kegagalan myokardial

yang progresif pada beberapa anak yang mendapatkan sedasi propofol selama

penanganan gagal napas akut di ICU.

3. Pemeliharaan/Maintenance Anestesia

Dosis tipikal anestesi 100-300 μg/kgBB/menit iv sering di kombinasikan

dengan opioid kerja singkat. Walaupun propofol diterima sebagai anestesi prosedur

bedah singkat, tetapi propofol lebih sering digunakan untuk operasi yang lama

(<2jam) dipertanyakan mengingat harga dan efek yang sedikit berbeda pada waktu

kembalinya kesadaran dibandingkan standar teknik anestesi inhalasi. Anestesi umum

dengan propofol dihubungkan dengan efek yang minimal pada rasa mual dan muntah

post operasi, pengembalian kesadaran.(1,2,3)

10

Page 11: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

EFEK SAMPING DAN KONTRAINDIKASI

Induksi anestesi dengan propofol dikaitkan dengan beberapa efek samping, termasuk

nyeri saat injeksi, myklonus, apneu, penurunan tekanan darah arterial dan yang jarang adalah

trombophlebitis pada vena lokasi injeksi propofol. Nyeri dapat direduksi dengan pemilihan

vena yang besar, mengindari vena di dorsum manus, dan menambahkan lidokain pada larutan

propofol. (1,5)

Efek samping yang paling signifikan adalah penurunan tekanan darah sistemik.

Penambahan opioid sebelum induksi cenderung menambah penurunan tekanan darah.

Mungkin pemberian dengan dosis lebih kecil dan cara pemberian pelan serta rehidrasi yang

adekuat akan mengatasi penurunan tekanan darah. Berlawanan dengan hal tersebut, efek

laringoskopy dan intubasi endotrakeal dan peningkatan MAP, denyut nadi dan tahanan

vascular sistemik kurang signifikan pada propofol jika dibandingkan dengan thiopental.(5)

Sindroma infus Propofol (Propofol infusion syndrome) jarang terjadi namun letal,

dikaitkan dengan infuse propofal 5 mg/kg/jam atau lebih dari 48 jam atau lebih. Gejala klinik

berupa kardiomiopati dengan gagal jantung akut, asidosis metabolic, miopati skeletal,

hiperkalemia, hepatomegali dan lipemia. Bukti yang ada menunjukkan kemungkinan sindrom

ini disebabkan kegagalan metabolisme asam lemak bebas yang disebabkan masuknya asam

lemak bebas ke mitokondria dan gangguan rantai respirasi mitokondria.(5,6)

Jika terjadi overdosis, pemberian injeksi harus segera dihentikan karena kemungkinan

besar dapat menyebabkan depresi kardiorespiratori harus ditangani dengan ventilasi

menggunakan oksigen. Depresi kardiovaskular mungkin memerlukan pengubahan posisi

pasien dengan menaikkan kaki asien, meningkatkan laju aliran infus, dan pemberian obat anti

kolinergik.

Propofol dikontraindikasikan bagi pasien dengan hipersensitivitas pada obat atau

bahan penyusun obat. Propofol injeksi juga dikontraindikasikan bagi pasien alergi terhadap

telur, produk telur, kedelai atau produk kedelai.(5,6)

11

Page 12: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

KESIMPULAN

Propofol merupakan obat anestesi hipnotik sedative yang tidak termasuk dalam

golongan benzodiazepin maupun barbiturat. Propofol, obat anestesi intravena yang sering

digunakan sebagai induksi anestesi dikarenakan karakter recovery anestesi yang cepat tanpa

rasa pusing dan mual-mual. Injeksi intravena pada dosis terapetik memberikan efek hipnotik

dengan cepat, biasanya dalam waktu 30 detik dari awal pemberian injeksi. Serupa dengan

obat anestesi dengan aksi cepat yang lain, waktu paruh dalam darah otak + 1-3 menit,

dihitung untuk induksi cepat pada anestesi.

Propofol lebih cepat dan sempurna mengembalikan kesadaran dibandingkan dengan

obat anestesi lain yang disuntikan secara cepat. Selain cepat mengembalikan kesadaran,

propofol memberikan gejala sisa yang minimal pada SSP. Nyeri pada tempat suntikan lebih

sering apabila obat disuntikkan pada pembuluh darah vena yang kecil. Rasa nyeri dapat

dikurangi dengan pemilihan tempat masuk obat di daerah vena yang lebih besar dan

penggunaan lidokain 1%.

Propofol relatif bersifat selektif dalam mengatur reseptor gamma aminobutyric acid

(GABA) dan tampaknya tidak mengatur ligand-gate ion channel lainnya. Propofol dianggap

memiliki efek sedative hipnotik melalui interaksinya dengan reseptor GABA. GABA adalah

salah satu neurotransmitter penghambat di SSP. Ketika reseptor GABA diaktifasi, penghantar

klorida transmembaran meningkat dan menimbulkan hiperpolarisasi di membran sel post

sinaps dan menghambat fungsi neuron post sinaps. Interaksi propofol dengan reseptor

komponen spesifik reseptor GABA menurunkan neurotransmitter penghambat. Ikatan GABA

meningkatkan durasi pembukaan GABA yang teraktifasi melalui chloride channel sehingga

terjadi hiperpolarisasi dari membran sel.

DAFTAR PUSTAKA

1. McKeage Katty and Caroline M Perry. Propofol: A Review is use in Intesive Care

Sedation of Adults. New Zealand: Adis International Limited., 2003; 17 (4): 235-272.

2. Soenarjo dkk. Anestesiologi. Semarang: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif

Fakultas Kedokteran UNDIP/RSUP Kariadi; 2010.

12

Page 13: Referat Farmakologi Dan Penggunaan Propofol

3. Latief,A,Said dkk. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Propofol. Fakultas

Kedokteran UI. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2002.

4. Propofol. Available at: http://en.wikipedia.org/wiki/Propofol. Accessed on June 2010.

5. Handoko, Tony, SK. Farmakologi dan Terapi. Edisi keempat. Anestesi Umum.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2004.

6. Marik PE. Propofol: therapeutic indications and side-effects. Curr

Pharm Des. 2004.

13