referat barret fi beneranx.doc
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Barrett esofagus ialah suatu kondisi dimana terjadinya metaplasia epitel kolumnar yang
menggantikan epitel skuamous pada distal esofagus. Pada sebagian besar kasus merupakan
lanjutan dari refluks esofagitis, yang merupakan faktor risiko terhadap adenokarsinoma esofagus
dan adenomagastroesophageal junction.1Angka kejadian Barrett esofagus pada populasi umum
diperkirakan berkisar antara 1,6 - 1,7%. Penderita !"# berat seperti esofagitis erosif, angka
kejadian Barrett esofagus men$apai 1%, sedangkan penderita striktur peptik esofagus angka
kejadiannya hampir &%. Barrett esofagus lebih banyak mengenai pria dibandingkan 'anita,
dengan perbandingan rasio &(1. ),&
Barrett esofagus paling banyak dijumpai pada kelompok umur ** sampai 6* tahun,
penyakit ini lebih sering dijumpai pada ras kulit putih. +besitas, perokok dan peminum alkohol
merupakan faktor risiko untuk terjadinya barrett esofagus.,*,6 dentifikasi dan terapi Barrett
esofagus saat ini masih menjadi perdebatan yang menarik. Barrett esofagus berkaitan erat dengan
gastroesofageal refluk dan merupakan faktor risiko yang paling banyak terhadap adenokarsinoma
esofagus.,6
anker Barrett esofagus berkembang sangat $epat disebagian /egara Barat. #i /egaraAsia, sebagian besar kanker esofagus berupa karsinoma sel s0uamous bukan adenokarsinoma.
aat ini peningkatan jumlah kasus Barrett esofagus yang berlanjut menjadi kanker barrett
semakin tinggi di /egara Asia, seiring dengan peningkatan jumlah kasus Barrett esofagus di
/egara Asia.7
"adiografi gastrointestinal atas dengan barium enema tidak sensitif untuk mendeteksi
Barrett esofagus. #iagnosis Barrett esofagus masih berpedoman pada biopsi dengan endoskopi.
emampuan kapsul endoskopi dalam mendiagnosis Barrett esofagus telah dilakukan dan
menghasilkan sensiti2itas 67 % serta spesifisitasnya 3%. Penelitian multisenter lainnya
mendapatkan bah'a kapsul endoskopi memiliki sensitifitas yang baik sekali, namun
spesifisitasnya terbatas dalam mendiagnosis Barrett esofagus ataupun refluk esofagitis.)&
Berdasarkan hal yang telah disampaikan diatas, maka penulis mengangkat judul referat
Barrett !sofagus.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
2/32
1.2. Batasan Masalah
Pembahasan referat ini dibatasi pada anatomi dan fisiologi esofagus, insiden,
patofisiologi, pathogenesis, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosisn banding
radiografi dan penatalaksanaan Barrett esofagus.
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan referat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan pemba$a mengenai Barrett
esofagus serta gambaran radiologi yang akan ditemui, serta sebagai salah satu syarat dalam
menjalani kepaniteraan klinik di bagian "adiologi "4P #r. 5. #jamil, akultas edokteran
4ni2ersitas Andalas Padang.
1.4. Met!e Penulisan
"eferat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan yang merujuk ke berbagai
literatur.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
3/32
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1. Anat%i !an &isilgi Es'agus
ambar 1. Anatomi !sofagus
kutip dari( medi$ina-islami$a-lg.blogspot.$om8
!sofagus adalah suatu saluran otot 2ertikal yang menghubungkan hipofaring dengan
lambung. 4kuran panjangnya )&-)* $m dan lebarnya ) $m pada keadaan yang paling lebar8
pada orang de'asa. !sofagus dimulai dari batas ba'ah kartilago krikoideal kira-kira setinggi
2ertebra 9er2ikal :.3 #ari batas tadi, esofagus tebagi menjadi & bagian yaitu pars $er2i$al, pars
tora$al dan pars abdominal. !sofagus kemudian akan berakhir di orifisium $ardia gaster setinggi
2etebra ;horakal
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
4/32
#inding esofagus terdiri dari & lapisan yaitu mukosa yang merupakan epitel skuamosa,
submukosa yang terbuat dari jaringan fibrosa elastik dan merupakan lapisan yang terkuat dari
dinding esofagus, otot-otot esofagus yang terdiri dari otot sirkuler bagian dalam dan longitudinal
bagian luar dimana )>& bagian atas dari esofagus merupakan otot skeletal dan 1>& bagian
ba'ahnya merupakan otot polos. 3,1
Pada bagian leher, esofagus menerima darah dari ateri karotis interna dan trunkus
tiroser2ikal. Pada bagian mediastinum esofagus di suplai oleh arteri esofagus dan $abang dari
arteri bronkial. etelah masuk ke dalam hiatus esofagus, esofagus menerima darah dari arteri
frenikus inferior dan bagian berdekatan dengan gaster di suplai oleh arteri gastrika sinistra.
#arah dari kapiler-kapiler esofagus akan berkumpul pada 2ena esofagus, 2ena tiroid inferior,
2ena a?igos dan 2ena gastrika.3,1
!sofagus diiner2asi oleh saraf simpatis dan parasimpatis ner2us 2agus8 dari pleksus
esofagus atau yang biasa disebut pleksus mienterik Auerba$h yang terletak diantara otot
longitudinal dan otot sirkuler sepanjang esofagus. 3,1
!sofagus mempunyai & bagian fungsional, bagian paling atas adalah upper esophageal
spincterspingter esophageal atas8, suatu $in$in otot yang membentuk bagian atas esofagus dan
memisahkan esofagus dengan tenggorokan. fingter ini selalu menutup untuk men$egah
makanan dari bagian utama esofagus masuk ke dalam tenggorokan. Bagian utama dari esofagus
disebut sebagai badan esofagus, suatu saluran otot yang panjangnya kira-kira ) $m. bagianfungsional yang ketiga dari esofagus yaitu lower esophageal spinctersfingter esofagus ba'ah8,
suatu $in$in otot yang terletak dipertemuan antara esofagus dan lambung. eperti hal nya sfingter
atas, sfingter ba'ah selalu menutup untuk men$egah makanan dan asam lambung untuk kembali
naik atau regurgitasi ke dalam badan esofagus. fingter bagian atas akan berelaksasi pada proses
menelan agar makanan dan sali2a dapat masuk ke dalam bagian atas dari badan esofagus.
emudian, otot dari esofagus bagian atas yang terletak diba'ah sfingter berkontraksi, menekan
makanan dan sali2a lebih jauh ke dalam esofagus. ontraksi yang disebut gerakan peristaltik ini
akan memba'a makanan dan sali2a untuuk turun ke lambung. Pada saat gelombang peristaltik
ini sampai pada sfingter ba'ah, maka akan membuka dan makan masuk ke lambung.3
!sofagus berfungsi memba'a makanan, $airan, se$ret dari faring ke gaster melalui suatu
proses menelan, dimana akan terjadi pembentukan bolus makanan dengan ukuran dan
konsistensi yang lunak.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
5/32
2.2. Insi!en
nsiden barret esofagus pada orang ras kulit putih di /egara maju tidak begitu berbeda
dalam dua dekade terakhir. Berdasarkan penelitian dari tahun 1== sampai )* didapatkan hasil
peningkatan jumlah orang yang mengalami Barrett esofagus selama tiga dekade ini, namun ini
tidak men$erminkan terhadap insiden Barrett esofagus. Peningkatan ini mungkin, pertama karena
peningkatan pengetahuan mengenai Barrett esofagus, terutama Barrett esofagus short-segment
dan kemudian peningkatan penggunaan endoskopi sebagai alat deteksi.
Pada dua penelitian prospektif terhadap pasien yang bersedia dilakukan endoskopi, pada
penelitian pertama 3 % subjek yang dilaporkan mempunyai ri'ayat heartburnmenderita Barrett
esofagus, dibandingkan dengan pasien tanpa gejala !"# yang hanya 6 % menderita Barrett
esofagus "e@ dkk,)&8. Penelitian kedua Barrett esofagus dijumpai sekitar ) % pada pasien
yang mempunyai gajala refluks sedangkan yang tanpa gejala hanya 1* % ard dkk,)68. Pada
penelitian ini laki-laki dua kali lebih besar menderita Barrett !sofagus dibandingkan pada
'anita, ))% banding 11% 9ook dkk,)*8 .&
2.3. &aktr (isik
2.3.1. U%ur
Barrett esofagus merupakan kelainan yang di dapat, dengan demikian insiden Barrett
esofagus bertambah sesuai dengan umur. "ata-rata umur pada saat diagnosis klinis ditegakkanialah 6& tahun. Barrett esofagus long segmen jarang ditemukan pada anak-anak. Pada penelitian
yang dilakukan, didapatkan perubahan angka kejadian Barrett esofagus dimana ==% ialah
Barrett esofagus short-segment8 berkaitan dengan umur, dimana paling banyak dijumpai pada
pasien yang berumur diatas 7 tahun dibandingkan dengan usia yang lebih muda. #ari penemuan
ini diduga bah'a patofisiologi Barrett esofagus mungkin berbeda antara pasien di /egara Asia
;erutamashort-segment8 dengan pasien di /egara Barat terutamaLong-segment8.7
2.3.2. "enis $ela%in
Pada penelitian di 5ayo 9lini$ pada pasien yang dilakukan endoskopi antara tahun 1=76
sampai dengan tahun 1=3=, mendapatkan bah'a Barrett esofagus long-segmentlebih banyak dua
kali pada pria dibandingkan 'anita. Penelitian multisenter talian tudy dari tahun 1=37 sampai
1=3=, Barrett esofagus ),6 kali lebih sering dijumpai pada pria dibandingkan pada 'anita.7
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
6/32
2.3.3. )egra'ik !an Etnik
Barrett esofagus long-segment paling sering didapat di /egara Barat namun kurang
dibandingkan dengan /egara lain seperti di epang.7
2.3.4. (e'luks
ekitar 1* sampai ) % orang de'asa di Amerika erikat dilaporkan pernah mengalami
heartburnpaling tidak sekali dalam seminggu, dan sekitar 7 % mengalami gejala seperti ini
setiap hari. Pada orang yang mempunyai gejala !"# , & sampai 7 % didapati Barrett esofagus
long-segment pada saat dilakukan endoskopi. /amun sebaliknya pada orang yang tidak
mempunyai gejala !"# hanya 1% yang didapati Barrett osefagus long-segment.*#ari suatu
penelitian yang dilakukan terhadap semua pasien yang mengeluhkan heartburnpaling kurang
dua kali dalam seminggu, didapati Barrett esofagusshort-segmentpada 7 pasien dari &73 pasien
1,3%8 yang dilakukan endoskopi. Pada suatu penelitian cross-sectionaldidapati pasien dengan
Barrett esofagusshort-segmentlebih sering mengeluhkan gejala refluks.*
2.4. Pat'isilgi Barret Es'agus
Barret esofagus merupakan penyakit yang didapat dimana terjadi perubahan epitel
kolumnar dari epitel skuamous yang normal pada distal esofagus. Cernia hiatal, kelemahan
spinkter esofageal ba'ah serta abnormalitas paparan asam di esofageal sering dijumpai padapasien Barrett esofagus dibandingkan dengan orang sehat yang normal pada kontrol dan pasien
dengan esofagitis. aat ini dididuga hernia hiatal dan kelemahan spinter ba'ah esofagus sebagai
pen$etus refluks yang berlebihan dan refluks yang berlebihan merupakan penyebab a'al
metaplasia dari sel skuamous menjadi sel kolumnar.*,7,11 ebagian besar pasien penderita barrettDs
metaplasia mengalami refluk asam yang berlebihan di distal esofagus, bahkan adanya hubungan
langsung antara lamanya paparan asam terhadap esofagus dan derajat kerusakan mukosa.
Peningkatan paparan asam terhadap esofagus merupakan penyebab utama defek mekanik pada
spinkter ba'ah esofagus, serta menurunkan irama kontraksi esophageal ba'ah. angguan
motilitas esofagus menyebabkan terhambatnya pembersihan material refluks dan memperlama
'aktu kontak antara material refluks dengan mukosa esofagus.*,6
#ata-data eksperimental menyatakan bah'a asam saja tidak merusak mukosa esofagus,
akan tetapi kombinasi dengan pepsinlah yang memperberat kerusakan mukosa. "efluks asam
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
7/32
lambung tidak merupakan pen$etus utama terhadap metaplasia intestinal tetapi berperan terhadap
metaplasia kolumnar. 5aterial duodenal seperti en?im pankreas, garam empedu serta lysolesitin
diyakini memegang peranan penting terhadap terjadinya metaplasia intestinal dan degenerasi
malignan. Pengaruh kerusakan mukosa dari refluk duodenal pada mukosa esofagus didapat dari
studi-studi klinis dan eksperimental. 5ekanisme kerusakan mukosa oleh pepsin dan tripsin
berkaitan dengan sifat proteolitiknya. Pepsin dan tripsin sangat $o$ok dalam lingkungan PC
asam ang mempengaruhi subtansi intersel sehingga menyebabkan kerontokan sel epitel. Asam
empedu terutama mempengaruhi membran sel dan organ intrasel. ;ampaknya asam diperlukan
untuk mengaktifkan material perusak seperti pepsinogen atau memperkuat kemampuan garam
empedu memasuki mukosa. Cal ini terlihat jelas pada obser2asi terhadap pasien yang mengalami
refluk ganda dari asam lambung dan asam material dari duodenal mempunyai pre2alensi yang
tinggi terhadap kerusakan mukosa esofagus. Pada lingkungan PC yang netral garam empedu
dekonyugasi lebih merusak dibandingkan dengan yang konyugasi.*,6
nflamasi yang disebabkan oleh refluks kronik bisa jadi berperan penting terjadinya
lingkungan disekitar sel dimana Barrett esofagus timbul. 5ukosa esofagus dirusak oleh asam
dan garam empedu yang umumnya diinfiltrasi oleh sel-sel inflamasi. nfiltrasi oleh sel inflamasi
akut diikuti oleh limfosit ; terutama di daerah metaplasia. nfiltrasi sel ; selalu ada pada Barrett
esofagus yang dilakukan endoskopi terapi ablasi, namun tidak dijumpai pada epitel skuamus
yang baru. #engan demikian diduga limfosit ; merupakan bagian yang penting dalammempertahankan jaringan metaplasia.7,11
2.*. Patgenesis Barrett Es'agus.
Barrett esofagus terbentuk dari perjalanan !"#. Penelitian-penelitian menunjukkan
pasien Barrett esofagus mempunyai gejala !"# yang $ukup lama, semakin lama semakin
tinggi kemungkinan terjadinya perubahan onset yang spesifik. aktor risiko adalah refluks yang
lama lebih dari lima tahun, umur diatas * tahun serta laki-laki . Penelitian di 'edia melaporkan
bah'a Barrett esofagus pada % yang mengalami gejala !"# lebih dari sepuluh tahun.11
!"# se$ara merupakan kumpulan dari gejala klinis dan refluks yang menyebabkan
perubahan morfologi se$ara makroskopi pada mukosa esofagus. Perubahan klinis dan morfologi
dapat ditemukan pada saat yang sama, atau penderita hanya mengalami keluhan subjektif.
Perubahan mukosa pada endoskopik bias jadi merupakan dasar keluhan pada penderita. Apabila
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
8/32
ditemukan perubahan morfologi maka diagnosisnya ialah refluks esofagitis. Barrett esofagus
disebabkan oleh refluks, apakah ada gejala atau tidak atau apakah disebabkan oleh perubahan
esofagitis atau tidak.11
"efluks gastroesofageal dipengaruhi oleh beberapa faktor ( nutrisi, obat-obatan, perokok,
obesitas, kehamilan, hernia hiatal dan pembedahan. emuanya saling berkaitan antara satu
dengan yang lain terhadap mekanisme fisiologis anti refluks. oleh karena itu hiatus diafragma
dan tekanan spinter esophageal ba'ah E!8 merupakan komponen anatomis antirefluks utama.
ebagian besar penderita Barrett esofagus didapati tekanan E! yang rendah normal )-
)*mmCg8 atau dijumpai periode relaksasi. ;onus E! dipengaruhi oleh makanan ( protein dan
gula meningkatkan tonus, sedangkan lemak, obat seperti teophilin, calsium channel blocker,
alkohol dan perokok berat menurunkan tonus E!.115otilitas esofagus meningkat pada !"#.
Campir sepertiganya didapati gelombang amplitudo yang lebih pendek dan kurang. ni
merupakan efek negatif bagi mekanisme bersihan esofagus. omponen lain yang penting ialah
sali2a. Penurunan sekresi sali2a pada perokok berperan penting terhadap mekanisme !"#.11,1)
angguan motilitas lambung dan perlambatan pengosongan lambung meningkatkan tekanan
dalam lambung, sehingga men$etuskan hipersekresi dan agresifitas refluks. 5akan berlebihan
dan konsumsi minuman yang mengandung gas juga menyebabkan efek yang sama. tenosis
duodenum berkaitan erat dengan esofagitis berat.11 ifat agresif material refluks merupakan
komponen patogenesis yang penting. Penderita ulkus dengan hipersekresi asam seringmengakibatkan esofagitis. "efluks duodenum-gastrik yang mengeluarkan $airan duodenum yang
banyak mengandung asam empedu dan en?im pankreas memperparah $edera esofagus..11angat
jelas bah'a agresifitas bergantung pada komposisi $airan refluks. Asam hidroklorida merupakan
penyebab metaplasia kolumnar paling banyak. Bentuk mukosa tipe lambung terdapat di
esofagus. Eesi esofagitis kemungkinan disebabkan oleh pepsin yang teraktifasi di lingkungan
asam. /amun demkian metaplasia intestinal dapat juga disebabkan oleh komponen lainnya
seperti tripsin pankreas atau asam empedu.11,1& aktor patogenesis yang berperan penting ialah
sensitifitas mukosa esofagus terhadap $airan refluk. /amun demikian perubahan morfologi tidak
berkaitan erat dengan beratnya refluk, akan tetapi bergantung pada sensitifitas indi2idu.
2.+ $lasi'ikasi Ber!asarkan En!sk,i.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
9/32
lasifikasi Barret esofagus berdasarkan ukuran pada endoskopi dan biopsi dibagi ke
dalam tiga katagori (
- Barrets esofagus long segmen
- short segmen dan
- metaplasia kardia intestinal 958.
ebelumnya Barret esofagus dibedakan panjangnya segmen barret esofagus se$ara
endoskopi F & $m atau G & $m8, sedangkan metaplasia kardia intestinal didiagnosis berdasarkan
pada tidak dijumpai mukosa kolumnar esofagus tetapi dijumpai metaplasia intestinal jika biopsi
dilakukan diba'ah gastroesofageal jun$tion !8.
2.- Mani'estasi $linis
BarretD esofagus sendiri sebenarnya tidak menimbulkan gejala. ejala Barret esophagus
berkaitan dengan gejala !"#, seperti heartburn atau regurgitasi. angat sulit membedakan
pasien dengan gejala !"# menderita Barret esofagus berdasarkan gejala. dari penelitian yang
dilakukan berdasarkan penemuan endoskopi didapat bah'a penderita yang mengalami gejala
lebih dari dari lima tahun kemungkinan besar menderita Barret esofagus dibandingkan dengan
penderita yang gejalanya kurang dari lima tahun. #engan demikian kronisitas gejala lebih
penting dalam memprediksi barreDs esofagus dibandingkan keparahan gejala. #engan alasan ini
dianjurkan pada penderita !"# yang lebih dari lima tahun dilakukan skrining endoskopi gunamendiagnosis Barret esofagus.1& "e@ dkk )&8 mendapatkan hampir 3 % pasien Barret
esofagus mempunyai ri'ayat heart burn dibandingkan dengan yang tidak mengalami gejala
!"# yang hanya 6 %. edangkan ard dkk )68 mendapatkan ) % Barret esofagus pada
penderita yang mempunyai gejala !"# dibandingkan dengan Barret esofagus tanpa gejala
!"# yang hanya 1*%. 9ook dkk )*8 mendapatkan pada penelitian meta-analisis 3-) %
Barret esofagus dengan gejala refluk.&,1&
2. Diagnsis
#iagnosis Barret !sofagus berdasarkan gejala klinis, faktor risiko dan pemeriksaan
penunjang
2..1 Ana%nesis !an Mani'estasi klinis
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
10/32
Barrets esofagus biasanya ditemukan pada usia pertengahan dan de'asa, rata-rata **
tahun. Beberapa pasien menunjukkkan gejala a'al !"#, sebagian besar pasien tidak
menunjukkan gejala asimptomatis8, karena epitel pada Barrets esofagus lebih resisten terhadap
asam daripada mukosa aslinya. ejala-gejala !"# dintaranya rasa terbakar di dada rasa
terbakar di daerah retrosternal, atau perasaan tertekan yang menjalar ke leher8 dan regurgitasi
asam yang rasa tidak nyaman di faring. Beberapa gejala lain diantaranya water brash
hipersali2a akibat paparan asam pada esofagus8, disfagia, sensasi globus sensai adanya
makanan di kerongkongan8, muntah darah bahkan penurunan berat badan. ejala-gejala tersebut
biasanya mun$ul setelah makan.1
Pada setiap pasien dengan ulseratif esofageal atau striktur dianggap sebagai Barret
esofagus, terutama jika kelainan dalam badan esofagus 'alaupun striktur umum ditemukan
ba'ah esofagus8. 7*-=% merupakan hernia hiatus, biasanya diagnosis ditegakkan dengan
endoskopi. 1=
2..2 Pe%eriksaan Penunjang
"adiografi gastrointestinal atas dengan barium enema tidak sensitif untuk mendeteksi
Barret esofagus. #iagnosis Barret esofagus masih berpedoman pada biopsi dengan endoskopi.
emampuan kapsul endoskopi dalam mendiagnosis barret esofagus telah dilakukan dan
menghasilkan sensiti2itas 67 % serta spesifisitasnya 3% . penelitian multisenter lainnya
mendapatkan bah'a kapsul endoskopi memiliki sensitifitas yang baik sekali, namun
spesifisitasnya terbatas dalam mendiagnosis barret esofagus ataupun refluk esofagitis.)&
2..2.1 Pe%eriksaan (a!igra'i
a. esofagografi
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
11/32
ambar ). Barrett esophagus dengan striktur dan ul$er esophageal, pada laki-laki
usia *7 tahun datang dengan ri'ayat heart burn dan onset disfagia yang
berangsur-angsur. A8 Barium s'allo' dengan single-contrast. ;ampak striktur
jinak pada pertengahn esophagus dengan ul$er ke$il terisi dengan barium, B8
Barium s'allo' dengan double-$ontrast. ;ampak mukosa li$in dengan striktur.
!rik Paulson, )118.
Penemuan klasik pada barrett esophagus termasuk striktur esophagus tinggi dengan atau
tanpa ul$er. pasien dengan barrett esophagus kemungkinan mempunyai gambaran
esofagram biasa atau mungkin mempunyai striktur pada distal esophagus, memberikan
tampilan striktur pepti$.
Pada kasus ini foto di atas8, striktur bisa saja panjang dan halus atau web-like.
Pada esofagografi double-$ontrast, pola reti$ular mungkin ditemukan pada region
$olumnar metaplasia yang menandakan area gastrik pada perut.
Penemuan radiogafi pada kondisi ini tidak terlalu sensiti2e ataupun mendiagnosis dan
lanjutan pada kasus ini.
b. 9;-$an
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
12/32
CT Scan bukan merupakan modalitas pilihan untuk diagnose Barret Esofagus.
Bagaimanapun CT Scan digunakan untuk alasan lain dibnadingkan untuk mengevaluasi
barret esophagus yang secara kebetulan didapatkan pada pertengahan samapai ke
distal esophagus. Pada keadaan lain, pada kasus barret metaplasia menjai
adenokarsinoma, CT scan digunakan untuk menentukan focus massa pada jaringan
lunak esofagus. Pada pasien yang ditemukan klinis ini, CT Scan berguna untukmenentukan staging kanker dan memprediksikan respon pada terapi yang diberikan.
lserasi esophagus atau lesi yang ditemukan pada CT scan harus dievaluasi dengan
endoskopi dan jika mungkin, dilakukan biopsy karena penemuan klinis ini tidak spesifik
dan bias saja terjadi pada kasus lain. lserasi yang dalam bukan merupakan tanda
yang spesifik dan bias juga terjadi pada keadaan seperti esofagitis yang disebabkan
oleh !"# atau infeksi C$#. $embedakan neoplasma dengan lesi jinak yang telah
terkena jaringan di sekitarnya, mungkin akan sulit dinilai. %arena CT scan sangat lemah
dalam mendeteksi lesi pada mukosa, maka bukan pemeriksaan yang tepat untuk
mendiagnosis Barret esophagus.
ambar & !sofagus normal )&
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
13/32
ambar . ambaran esofagus normal pada laki-laki berusia 77 tahun. Eumen
esofagus !8 yang sedikit dilatasiH bagaimanapun miled air-filled dilatasi pada
esofagus normal kondisi pada usia tua. )
c. S&
4ltrasonography 48 juga bukan modalitas piliihan untuk mendiagnosa Barret
!sofagus. Bagaimanapun juga, endoskopi digunakan untuk menge2aluasi submukosa atau
mukosa yang terkena pada pasien barret esophagus. ntraluminal ultrasonografi bias dianjurkanuntuk neoplasma esophagus, yang akan digambarkan sebagai massa yang solid tyang menganggu
lapisan esophagus normal. Pada keadaan tertentu, neoplasma yang melampaui batas-batas
dinding esofagus juga dapat ditentukan dengan ultrasonografi. Penemuan pada intraluminalesophagus ultrasonografi dalam menge2aluasi lanjut Barrett esophagus juga digunakan dengan
endoskopi dan biopsi
d. edokteran /uklir
#iagnosis dan penga'asan dari barrett esofagus ditegakkan terutama berdasarkanendoskopi, namun radionuklida skintigrafi dapat digunakan untuk mendiagnosa barrett esofagus.
ejak 1=7& konsentrasi selektif ==m;$-perteknetat di mukosa lambung telah digunakan untuk
mendiagnosa barrett esofagus. Pengalaman klinis menunjukkan bah'a teknik ini memilikispesifikasi tinggi, dalam satu studi, tujuh pasien dengan esofagitis sebagai kontrol memiliki hasil
s$an negatif. ensiti2itasnya rendah, delapan dari 17 pasien 7%8 dengan esophagus Barret
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
14/32
memberikan hasil gambaran positif. Casil akan $enderung lebih positif pada pasien yang
memiliki penyakit yang sudah kronik. ensiti2itas dalam mendeteksi Barrett esophagus tidak
dipengaruhi dengan pemeberian pentagastrin.
Casil yang normal ditandai dengan adanya tidak adanya akumulasi di bagian ujung
ba'ah esofagus, hasil abnormal ditandai oleh penyerapan isotop di daerah ini.
ambar 6 menunjukkan s$intis$an positif untuk barret esofagus. ika hasilnya positif-
palsu terhadap barrett esofagus terlihat sekunder untuk air liur ditelan, $ara paling sederhanauntuk membuat diagnosis diferensial adalah menyuruh pasien minum segelas air dan mengulangi
pen$itraan. Prosedur yang dilakukan diatas,memberikan hasil jika barrett esofagus sejati tidak
akan hilang oleh air, namun hasilnya akan positif palsu untuk air liur ditelan.
Penelitian a'al menunjukkan bah'a radioaktif te$hnetium ==m;$8 disekresikan olehsel parietal lambung, tetapi kemudian bukti dari beberapa studi menunjukkan bah'a sel-sel
lendir berpengaruh dalam hal ini. Ber0uist menunjukkan bah'a ==m;$-perte$hnetate diambil dan
terkonsentrasi di seluruh lambung normal.
ambar *. s$intis$an Positif untuk barrett esofagus8.
2..2.2 En!sk,i !an Bi,si
Pada esofagus yang normal, pertemuan epitel kolumnar lambung dan epitel skuamous
esofagus ditemukan pada bagian paling ba'ah esofagus. Pada barret esofagus pertemuan ini
berpindah keatas dan epitel kolumnar meluas kedalam esofagus dan sangat mudah dibedakan
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
15/32
dengan epitel skuamous yang dilihat diproksimal. etelah barret esofagus dideteksi pen$arian
endoskopi ditujukan untuk men$ari hubungan seperti refluk esofagitis, ulkus esofagus,
striktur,atau hiatal hernia serta terutama adanya karsinoma esofagus seperti nodul atau massa.)
#efinisi Barret esofagus mengharuskan paling kurang ditemukannya & $m epitel kolumnar di
esofagus. aat ini peneliti menemukan bah'a short segmen epitel kolumnar berkaitan dengan
adenokarsinoma esofagogastrik jun$tion. Barret esofagus didiagnosis jika dari endoskopi
ditemukan daerah epithelium kolumnar yang definiti2e pada esofagus ba'ah dan se$ara biopsi
menunjukkan metaplasia intestinal ambar 8.)1
&ambar '( )ari endoskopi ditemukan daerah epithelium kolumnar yang definitif pada esofagus
ba*ah dan menunjukkan metaplasia intestinal
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
16/32
&ambar + ( &astroesophageal eflu- )isease, Peter .%ahrilas,$), /e* England ournal of
$edicine #ol.012 3' 4ktober 5667
Biopsi perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis Barret esofagus. !pitel kolumnar
lambung atas yang langsung terletak diba'ah esofagogastrik jun$tion merupakan tipe fundus
atau tipe gastri$. ;anda histologi barret esofagus adalah ditemukannya metaplasia intestinal jugadisebut epitel kolumnar8 pada esophagus ambar8. Pada epitel ini musin mengandung goblet
sel.ujung dari goblets sel masuk kedalam sel sitoplasma yang mudah dilihat dengan pe'arnaan
standar hematoksilin-eosin dan dapat dilihat lebih jelas dengan pe'arnaan alsian blue. oblet sel
metaplasia intestinal meliputi seluruh daerah barret esofagus. enis histologi
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
17/32
seperti ini dijumpai lebih dari =* % kasus yang ditemukan se$ara endoskopi pada long segmen
barret esofagus lebih dari & $m8. enis epitel seperti ini berkaitan dengan adenokarsinoma
esofagus. Apabila sejumlah biopsi tidak menunjukkan adanya metaplasia intestinal akan tetapi
hanya epitel normal gastri$ atau fundus, diagnosis barret esofagus menjadi meragukan. pe$imen
biopsi harus mengandung epitel kolumnar dari dalam hernia diafragma, tidak dari esofagus.
Apabila tidak dijumpai metaplasia intestinal penderita kemungkinan tidak mempunyai risiko
terjadinya kanker oleh sebab itu tidak perlu dilakukan follo' up endoskopi selanjutnya. )1
&ambar 7 (Barrett Esofagus 8speciali9ed "ntestinal $etaplacia:
2./ Diagnsis 0an!ing (a!igra'iDIA)N#I# BANDIN)
triktur peptikum
Eokasi striktur peptikum hampir selalu di distal esophagus, membuat sulit untuk di
diagnosis. Bagaimanapun, mun$ulnya striktur esophagus dan barrett esophagus hampir
bersamaan.
Caustic ingestionmengkonsumsi makanan yang korosif8
Caustic ingestionjuga mempunyai gambaran seperti ini. un$i diagnosisnya adalahperjalanan klinis.
"adiasi mediastinal
triktur pada radiasi kemungkinan panjang dan halus, seperti pada foto di atas, perjalanan
klinis dan batas bagian tepi berubah akan tampak di mediastinum dan pankreatima pulmonal.
erta striktur pada radiasi sering terlihat di kedua dinding esofagus
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
18/32
triktur esophagus jinak
triktur esophagus jinak memiliki banyak penyebab, dan sering menimbulkan gejala
disfagia. #iagnosis karsinoma harus selalu di$urigai jika terdapat striktur esophagus,
karena penampakan radiologis pada keduanya kadang-kadang dapat menyesatkan.
striktur esophagus jinak menjadi penyebab utama disfagia. +leh karena itu radiologis
sangat penting untuk mendeteksi striktur esophagus dan menetapkan penyebabnya.
Penyebab utama dari striktur esophagus distal adalah !"#. triktur esophagus atas dan
esophagus tengah mungkin disebabkan oleh barret esophagus, penyinaran mediastinum,
obat-obatan atau substansi lain, stenosis esophagus $ongenital, penyakit kulit, atau
esophagus intramural pseudodi2erti$ulosis. triktur esophagus sangat penting die2aluasi
dengan biphasic esophagografi yang terdiri dari gambaran single dan double kontras.
etika striktur esophagus dideteksi dengan pemeriksaan barium, penyebab yang
mendasari dapat di ketahui dengan pendekatan yang dikaji dari ri'ayat klinis, tampilan
dan lokasi dari striktur, dan gambaran lain yang ditemukan yang berhubungan. #isfagia
adalah keluhan yang umum yang dikeluhkan oleh pasien dengan striktur esophagus.
Eamanya disfagia bermanfaat untuk parameter klinis dalam membedakan striktur jinak
atau keganasan. Pada umumnya, striktur jinak $enderung panjang, intemitten, tidak
progresif. edangkan striktur esophagus ganas berhubungan dengan onset baru, progresif
dan penurunan berat badan. /amun demikian, keluhan disfagia yang sifatnya subjektif
tidak dapat diper$aya untuk menentukan lokasi striktur karena beberapa pasien dengan
striktur di distal mengalami disfagia menjalar ke proksimal ke sternum atau bahkan ke
leher. +leh karena itu, pemeriksaan esophagus dengan e2aluasi barium harus hati-hati
pada semua pasien dengan disfagia, tanpa memperhatikan gejala yang sifatnya subjektif.
)a%0aran ra!ilgis
ambaran radiologis tergantung pada penyebabnya. Pada tahap akut, mungkin
terdapat edema dan ulserasi pada esophagus. triktur jinak kronis memiliki batas-
batas yang semakin rata, dan sering disertai dilatasi pada bagian proksimalnya.
Penyebab yang umum adalah striktur peptik sekunder akibat refluksH penyebab
lainnya meliputi ( striktur korosif( $enderung panjang dan li$in pada fase kronisH
akalasia( ditemukan setinggi diafragmaH kelainan kulit( epidermolisis bulosa dan
pemfigusH traumatik( akibat pemakaian selang nasogastrik jangka panjangH
radioterapiH s$leroderma.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
19/32
ambar = ( striktur jinak multiple tanda panah8 akibat ingesti soda
kaustik, batas mukosa tampak rata.
Akalasia
elainan fungsional motilitas pada akalasia menyebabkan ketidakmampuan sfingter
esophagus ba'ah untuk berelaksasi. #isfagia, penurunan berat badan, dan regurgitasi isi
esophagus yang stagnan merupakan gejala-gejala terseing. Berbagai komplikasi yang terjadi
meliputi aspirasi paru berulang dan peningkatan insidensi karsinoma esophagus.
)a%0aran ra!ilgis
- ilm dada ( pelebaran esophagus yang disebabkan tertahannya isi makanan
akan memperlihatkan gambaran mediastinum yang melebar. 4dara yang
berkurang pada lambung menghasilkan gelembung udara yang berjumlah
sedikit atau tidak ada sama sekali. Aspirasi ke dalam paru dapat menyebabkan
berbagai perubahandi bagian basal
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
20/32
- Penelanan barium ( menunjukkan dilatasi esophagus yang berukuran besar
dan berliku-liku, biasanya disertai adanya residu makanan yang tertahan.
;erdapat akti2itas peristalti$ yang buruk, disertai penyempitan sambungan
esofagogastrik akibat kegagalan relaksasi spingter bagian ba'ah.
ambar 1 H kiri8( dilatasi esophagus tanda panah8 terlihat panjang, yang
terbatas pada struktur yang sejajar dengan jantung.kanan8 ( dilatasi esophagus
biasanya menyimpang ke kanan. 5embatasi hiatus tanda panah8
http://www.radiologyassistant.nl/data/bin/a5097977eea138_anatomy-9.jpghttp://www.radiologyassistant.nl/data/bin/a5097977ee9023_anatomy-8.jpg -
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
21/32
Gambar 11 ; (kiri): CT-scan menunjukkan ilatasi esofagus (tana panah)
!ang mengarahkan untuk ilakukan esofagogram" (kanan) : esofagogram
menunjukkan bagian !ang men!empit paa tingkat hiatus#kk
Ciatus hernia
Cernia hiatus berasal dari penonjolan bagiana lambung, melalui hiatus hernia esophagus
pada diafragma, menuju toraks. elainan ini memiliki penampakan dengan spe$trum
yang luas, mulai dari seluruh lambung yang berada intratoraks hingga hanya herniasi
ke$il yang mudah dikembalikan ke posisi normal.
- liding hiatus hernia
5erupakan jenis yang paling umum dimana sambungan gastroesofageal dan
lambung bergeser ke atas diafragma. Cal ini dapat menyebabkan refluks
gastroesofageal. nsidensinya meningkat sesuai dengan usia, dan hernia
biasanya dapat berkurang jika pasien dalam posisi tegak.
- Cernia paraesofagus
5erupakan jenis yang jarang dan biasanya tidak dapat diperke$il. ambungan
gastroesofageal berada pada posisi normal dengan lambung mengalami
herniasi di sepanjang sisi esophagus. elainan ini tidak menyebabkan refluks.
ejala
- "asa panas di dada ( memburuk pada posisi telentang.
- #isfagia ( dapat disebabkan oleh proses inflamasi atau striktur.
- /yeri retrosternal ( dapat disalahartikan dengan nyeri kardiak.
- Anemia
ambaran "adiologis
- inar-< dada ( dapat memperlihatkan massa jaringan lunak pada mediastinum
posterior, dibelakang bayangan jantung. #apat ditemukan batas udara> $airan
pada hernia.
- Penelanan barium ( mampu memperlihatkan adanya herniasi. Pasien harus
diperiksa pada posisi ' kepala di ba'ah ' mendemonstrasikan herniasi yang
ke$il dengan atau tanpa disertai refluks gastroesofageal.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
22/32
ambar 1)( sliding hernia, gambar kiri a'alnya, gastroesofageal jun$tion berada di
ba'ah hiatus esophagus. Iang terakhir, perut yang menonjol mele'ati hiatus. ;idak
satupun hernia atau striktur tanda panah8 berdasarkan esophagitis terlihat lebih a'al
pada pemeriksaan.
ambar 1&( paraesofageal hernia
Pada gambar kiri, pada ujung kiri gas mengisi fundus gaster tanda bintang8 yang
menonjol mele'ati hiatus tetapi gastroesofageal jun$tion tanda panah8 diba'ah
diafragma. Berikutnya adalah paraesofageal hernia dengan sebagian besar dari perut
JterbalikK di dada dengan kur2atura yang besar tanda panah8 terlempar ke atas.
2.1 $%,likasi
Adenokarsinoma !sofagus
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
23/32
;erdapat bukti yang menyatakan Barrett esophagus adalah kondisi premaligna yang
dikaitkan dengan peningkatan risiko berkembang menjadi adeno$ar$inoma esofagus. Cal ini
se$ara luas diper$aya bah'a adenokarsinoma berkembang melalui rangkaian progresi2itasdisplasia epitel, akhirnya mengarah ke pengembangan karsinoma in2asif L&,7,3M. #alam
berbagai penelitian, pre2alensi adeno$ar$inoma pada pasien dengan Barrett esofagus berkisar
),-6,*%, dengan pre2alensi keseluruhan sekitar 1*%. #ata Pre2alensi dapat memperbesarrisiko kanker, kebanyakan pasien dengan Barrett esofagus tidak datang berobat sampai
timbul komplikasi seperti ul$er, striktur atau keganasan. /amun, suatu studi prospektif
menemukan bah'a angka kejadian terhadap perubahan malignansi pada Barrett esophagustiap tahun adalah 1-)% dan risiko keseluruhan berkembang menjadi adenokarsinoma
esofagus 1)* kali lebih besar daripada pada populasi umum L)M. #engan demikian, sebagian
besar peneliti menyetujui diperlukannya penga'asan endoskopik rutin pada pasien dengan
Barrett esofagus yang sudah dikenal. eperti karsinoma sel skuamosa esofagus,adeno$ar$inoma yang paling banyak di diagnosis se$ara radiografi dimana ditemukan lesi
progresif dengan usia harapan hidup * tahun. 5eskipun kebanyakan pasien dengan
adenokarsinoma tahap a'al pada Barrett esophagus tidak menunjukkan gejala, beberapa
mungkin menunjukkan gejala melena, pada tinja guaia$-positif, atau anemia kekurangan ?atbesi karena perdarahan low-graedari permukaan tumor yang rapuh. Pasien lain mungkin
dating berobat karenagastroesophageal reflu$ isease!"#8 mendasari, sehingga lesi inidapat terdeteksi se$ara kebetulan pada pasien dengan gejala refluks. Akhirnya,
adenokarsinoma tahap a'al dapat ditemukan pada penga'asan rutin pasien asimtomatik
dengan Barrett esofagus.
&rekuensi
Adenokarsinoma Primer esofagus se$ara tradisional dianggap sebagai lesi yang jarangterjadi, terhitung hanya 1-% dari semua kanker esofagus. eperti kebanyakan
adeno$ar$inoma pada esofagus melibatkangastroesophageal junctionatau bagian proksimalperut, mereka umumnya diklasifikasikan sebagai karsinoma lambung primer urutan keduayang menyerang ujung ba'ah esofagus. /amun, telah diteliti bah'a adenokarsinoma
esofagus dapat menyebar ke distal dan melibatkan kardia atau fundus lambung. etika kasus
ini dimasukkan, adenokarsinoma terdiri dari *-)% dari semua kanker esofagus L1,*,6M.
Te%uan ra!igra'i A!enkarsin%a taha, aal
eperti karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma tahap a'al pada barrett esofagus mungkinmun$ul gambaran radiografi seperti plak-seperti lesi atau flat,sessile pol!psL6M. %essileatau
peujculate pol!pspada esofagus distal dapat menunjukan polip adenomatosa di Barrettmukosa dengan atau tanpa fokus dari karsinoma in2asif. Pada pasien dengan strikturpeptikum, manifestasi a'al dari pengembangan adeno$ar$inoma mungkin terlokalisir di
daerah yang mengalami perataan atau kekakuan di salah satu dinding striktur ambar 18
L6M. Pasien lain mungkin menunjukkan penyebaran kanker superfisial dengan nodular yang
difus di mukosa, tetapi tidak ada lesi fokal. 5eskipun kanker dini tergolong lesi ke$il,beberapa pasien dengan adenokarsinoma dini mungkin memiliki massa polypoid relatif besar
yang sulit dibedakan dengan karsinoma esofagus se$ara radiografi.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
24/32
ambar 1. Adenokarsinoma tahap a'al pada barrett esofagus. ebuah striktur peptikum
relatif panjang terlihat di esofagus distal, dengan sedikit perataan dan ketidakteraturan pada
salah satu dinding striktur panah8. aat pasien ini dioperasi ditemukan timbulnyaadenokarsinoma tahap a'al di mukosa Barrett. illing defe$t yang bulat adalah gelembung
udara.8
#ilaporkan dalam literatur radiologi bah'a kebanyakan Adeno$ar$inoma tahap a'al pada
Barrett esofagus ditemukan kebetulan selama e2aluasi radiologis pada pasien-pasien dengan
gejala refluks. /amun, lesi asimtomatik juga bisa dideteksi oleh sur2eilans radiologis pada
pasien-pasien tersebut. 5enurut pendapat saya, program skrining yang optimal pada pasien-pasien ini memiliki alas an kuat, oleh karena itu ouble contrast esophagograph! dan
endoskopi inter2al 6 bulan dengan harapan mendeteksi perubahan malignansi pada barrett
esofagus pada tahap a'al.
A!enkarsin%a taha, lanjut
Adenokarsinoma esofagus tahap lanjut mun$ulan radiografi biasanya sebagai infiltrasi lesi
dengan pinggir lumen irreguler, modularitas atau ulserasi pada mukosa dan kasar, batas
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
25/32
asimetris ambar 1*8 L1,*,6M. e$ara umum, lesi ini tidak dapat dibedakan se$ara radiografis
dari karsinoma sel skuamosa. /amun, adeno$ar$inoma esofagus $enderung melibatkan
segmen 2ertikal esofagus lebih panjang dibandingkan karsinoma sel skuamosa, sehinggatampilannya panjang yang tidak biasa, infiltrasi lesi harus menunjukkan kemungkinan
adenokarsinoma ambar 178 L1M.
ambar 1*. nfiltrasi adeno$ar$inoma padaBarrett esofagus. ebuah karsinoma mun$ul
di depan esofagus distal. Perhatikan
bagaimana lesi menyebabkan penyempitanirregular pada persinggungannya ke lumen
yang membatasi dengan ulserasi mukosa
dan relatif kasar pada pinggir-pinggir
proksimal dan distal.
ambar 16. nfiltrasi adeno$ar$inoma pada
Barrett esofagus. Eesi ini menyebabkan
penyempitan lumen ditandai dan melibatkansegmen 2ertikal longesofagus.Long, lesi
menginfiltrasi bagian distal esofagus sering
ditemukan adeno$ar$inoma.
Pada frekuensi ke$il, tumor ini dapat mun$ul sebagai massa intraluminal polypoid ambar 178atau sebagai lesi ulseratif primer dengan ulkus menis$oid dikelilingi oleh daerah sempit tumor
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
26/32
ambar 138. adang-kadang, lesi ini mungkin memiliki penampilan 2ari$oid karena
penyebaran tumor submukosa ambar 1=8. ;emuan serupa mungkin ada pada pasien dengan
karsinoma sel skuamosa. /amun, banyak pasien dengan adenokarsinoma timbul pada Barrettesofagus dikaitkan dengan hiatus hernia atau gastroesophageal reflu@. 5ereka juga mungkin
memiliki refluks esofagitis, striktur pada pertengahan atau distal esofagus atau pada pola
reti$ular mukosa. #engan demikian, kemungkinan adenokarsinoma harus dipertimbangkan padasetiap pasien dengan kanker esofagus yang memiliki tanda-tanda klinis atau radiologis !"#.
ambar 17( Polypoid adeno$ar$inoma padaBarrett esofagus. 5assa polypoid diskritpanah8 tampak pada distal esofagus.
ambar 13( Adenokarsinoma ulseratif pada
Barrett esofagus. "elatif flat, meniscoiul$erpanah8 tampak pada midesophagus yang
berbatasan dengan pinggir tumor.
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
27/32
ambar 1=( :ari$oid adeno$ar$inoma pada esofagus Barrett. 9a$at submukosa besar yang hadir
dalam sepertiga distal esofagus, menyerupai 2arises. Penampilan ini hasil dari penyebaran
submukosa tumor.
etika adeno$ar$inoma berada di distal esofagus, mereka memiliki tanda ke$enderungan untuk
menyerang kardia atau fundus lambung L6M. eterlibatan lambung dapat dinyatakan pada
radiografis sebagai massa polypoid atau ulserasi di fundus. Pada pasien lain, tumor ini dapat
menyebabkan hilangnya dari tonjolan anatomi normal pada daerah kardia dan ketidakteraturanarea ulser tanpa massa diskrit. ;emuan mungkin sangat halus, sehingga gambaran ouble-
contrast yang optimal dari kardia dan fundus lambung kemungkinan besar menampakkangambaran lesi. e$ara umum, adeno$ar$inoma esofagus menyerang kardia atau fundus lambung
tidak dapat dibedakan dari radiografis dari karsinoma kardia atau fundus yang menyerang
esofagus distal LM, /amun, adenokarsinoma esofagus biasanya memiliki tingkat yang lebih
besar dalam hal keterlibatannya dengan esophageal dalam kaitannya dengan perut, sedangkan
5+
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
28/32
karsinoma lambung atau jantung memiliki tingkat yang lebih besar keterlibatan fundus. Adanya
ri'ayat penting dari !"# juga memberi kesan ke arah diagnosis yang benar.
2.1 Penatalaksanaan
Ada tiga sasaran terapi penderita Barret esophagus H 18 menghentikan refluk, )8
mendorong atau menginduksi penyembuhan atau mengregresi epitel metaplasia dengan demikian
menghindari mukosa terhadap risiko tinggi intestinal metaplasia8, dan &8 menghambat
perkembangan menuju displasia dan kanker. ebagian besar penderita Barret esofagus diterapi
dengan obat-obatan, namun demikian terapi obat yang adekuat sulit disebabkan karena adanya
gangguan spinkter esofagus ba'ah dan buruknya motilitas esofagus. ;erapi medis berpatokan
kepada diet dan modifikasi gaya hidup, agen promotilitas serta terapi menekan asam.)1,))
Apabila barret esofagus sudah terjadi, terapi terutama harus langsung ditujukan untuk
men$egah progresifitas adenokarsinoma esofagus yang sama pentingnya dengan mengontrol
gejala !"#. Pen$egahan kanker terutama untuk memonitor progresifitas terhadap terjadinya
dysplasia dan berguna untuk menghilangkan jaringan dysplasia sebelum berkembang kearah
keganasan. ;erapi bertujuan untuk mengurangi keasaman isi lambung namun tidak untuk terapi
Barret esofagus itu sendiri akan tetapi untuk gejala !"# semata.&
57
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
29/32
ambar )( Algoritma Penatalaksanaan Barret !sofagus.kutip,)&
BAB III
PENUTUP
BarretDs esofagus ialah suatu kondisi dimana terjadinya metaplasia epitel kolumnar yang
menggantikan epitel skuamous pada distal esofagus. Pada sebahagian besar kasus merupakan
lanjutan dari refluk esofagitis, yang merupakan faktor risiko terhadap adenokarsinoma esophagus
dan adenoma gastro-esofageal jun$tion.
BarretD esofagus sendiri sebenarnya tidak menimbulkan gejala. ejala BarretDs esofagus
berkaitan dengan gejala !"#, seperti heartburn atau regurgitasi. angat sulit membedakan
pasien dengan gejala !"# menderita BarretDs esofagus berdasarkan gejala. dari penelitian yang
dilakukan berdasarkan penemuan endoskopi didapat bah'a penderita yang mengalami gejala
lebih dari dari lima tahun kemungkinan besar menderita BarretDs esofagus dibandingkan dengan
52
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
30/32
penderita yang gejalanya kurang dari lima tahun. #engan demikian kronisitas gejala lebih
penting dalam memprediksi barreDs esofagus dibandingkan keparahan gejala. #engan alasan ini
dianjurkan pada penderita !"# yang lebih dari lima tahun dilakukan skrining endoskopi guna
mendiagnosis BarretDs esofagus.
"adiografi gastrointestinal atas dengan barium enema tidak sensitif untuk mendeteksi
barret esofagus. #iagnosis BarretDs esofagus masih berpedoman pada biopsi dengan endoskopi.
emampuan kapsul endoskopi dalam mendiagnosis barretDs esophagus telah dilakukan dan
menghasilkan sensiti2itas 67 % serta spesifisitasnya 3% . Penelitian multisenter lainnya
mendapatkan bah'a kapsul endoskopi memiliki sensitifitas yang baik sekali, namun
spesifisitasnya terbatas dalam mendiagnosis barretDs esofagus ataupun refluk esofagitis.
DA&TA( PU#TA$A
1. pe$hler , astroesophageal "eflu@ #isease N ts 9ompli$ation. 9urrent #iagnosis N
;reatment in astroenterology.)nd !d. 5$ra'-Cill Pub.)&, p )66-)3)
). Poneros 5, Barret !sofagus. 9urrent #iagnosis N ;reatment astroenterology,
Cepatology N !ndos$opy. 5$ra'-Cill Pub.)=. p 13-1*&.
&. 5odiano /, erson EB. BarretD !sofagus ( nsiden$e, !tilogy, Pathophysiology,
Pre2ention and ;reament. ;her and 9li " 5an.)7.p 1&*-1*.
. "omero I. Barret !sofagus and !sophageal 9an$er.
*. #e5eester ;" ( BarrettDs !sofagus. 4pdate of Pathophysiology and 5anagement. Cep
ast , 1==3.p 1&3-1&**.
06
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
31/32
6. An'ar A, anthan , "ia? AA. 9urrent 5anagement of BarrettDs +esofagus. Bri of
5edPra$.)=, :ol ),p 3-1..
7. Amano I and inoshita I( BarrettDs !sofagus H Perspe$ti2es on ts #iagnosis and
5anagement in Asia Population. ast and Cep . :ol .)3.p *-*&.
3. oepardi, A, dkk, Akalasia. Buku ajar lmu kesehatan ;elinga-Cidung-;enggorok-
epala-leher. 4. )1. p )&3-
=. akob, dkk. !sofagology. Penyakit telinga hidung kepala leher !disi 1&, jilid ). #inarupa
Aksara. 1==7. Cal 6)-*
1. iegel, , E. Penyakit jalan /afas bagian ba'ah, !sofagus dan 5ediastinum
pertimbangan endos$opi$. B+! buku ajar penyakit ;C; edisi 6. !9. hal. 6)-
11. pe$hler , it?gerald "9, Prasad A et al ( "e2ie' in Basi$ and 9lini$al
astroenterology .)1.:ol 1&3.p 3*-36=.
1). 5orales ;, ampliner "! ( Barret !sofagus 4pdate on $reening, ur2eillan$e,
and;reatment8. Ar$h nt 5ed .1===.:ol 1*=.p 111-116.
1&. ing ", "agunath and anko'ski ( Barret !sofagus ( #iagnosis,$reening,
ur2eillan$e, and 9ontro2ersies. ut and Ei2 .)7. :ol 1.p =&-1.
1. amat PP, Anandasabapathy ( Barret !sofagus ( !2aluation and 5anagement. 9 +
5.:ol 1*.p )-7.
1* .es'ani "/, /offsinger A, a@man et al ( 9lini$al use of p*& in Barret !sofagus. 9!pi Bio Pre2 .)6.p 1)&-1)*.
16. "udolph "!, :aughan ;E, torer B! et al ( !ffe$t of egment Eength on "isk for
/eoplasti$ Progression in Patients 'ith Barret !sofagus. Ann nt 5ed . ). :ol 1&).p
61)-6).
17. Pera 5 ( ;rend in in$iden$e and Pre2alen$e of spe$iali?ed intestinal 5etaplasia, barret
esofagus, and Adeno$ar$inoma of the astroesophageal un$tion. orl urg.)&.p
===-13.
13. Amstrong #( "e2ie' arti$le. ;o'ards 9onsisten$y in the !ndos$opi$ #iagnosis of
Barret !sofagus and 9olumnar 5etaplasia. Alim Pha ;her.).p -7.
1=. 9hapman and /akielny, Abdomen and astrointestinal ;ra$t. A# to "adiologi$al
#ifferential #iagnosis. *thedition. aunders !lse2ier. )=. P. 1&-1
). 9ameron A ( 5anagement of Barret !sofagus. 5ayo 9lin Pro$. 1==3.:ol 7&.p*7-61.
03
-
5/28/2018 referat barret fi beneranx.doc
32/32
)1. +h #, #e5eester "( Pathophysiology and ;reatment of Barret !sofagus. or
as.)1.p &76)-&77).
)). Badreddine " and ang ( Barret !sofagus ( an update. /at "e2 astroenterol
Cepatol. )1.:ol 7.p &6=-&73.
)&. Cyun C, et al, astrointestinal tra$t. 9; and 5" of ;he hole Body :olume ). ifth
edition. )=. P 1)1&-
05