referat arf

Upload: ladyseptiani

Post on 20-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Referat ARF

    1/27

    REFERAT

    ACUTE RENAL FAILURE

    Disusun Oleh :

    LADY SEPTIANI

    012106203

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AUN

    Pe!"i!"in#

    D$% T&u'i( K$isn)* S+%PD

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

    RS ,AKTI -IRA TAMTAMA

    SEMARAN

    Gagal Ginjal Akut 1

  • 7/24/2019 Referat ARF

    2/27

    ,A, I

    PENDA.ULUAN

    Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata berbentuk mirip kacang, sebagai bagian

    dari system urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran(terutama urea) dari darah dan

    membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Progresivitas penurunan fungsi ginjal

    berbeda-beda, yaitu dapat berkembang cepat atau lambat.

    Acute kidney injury (A!), yang sebelumnya dikenal dengan gagal ginjal akut

    (GGA, acute renal failure"A#$%) merupakan salah satu sindrom dalam bidang nefrologi yang

    dalam &' tahun terakhir menunjukkan peningkatan insidens. Peningkatan insidens A! antara

    lain dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas kriteria diagnosis yang menyebabkan kasus

    yang lebih ringan dapat terdiagnosis. elain itu, juga disebabkan oleh peningkatan nyata

    kasus A! akibat meningkatnya populasi usia lanjut dengan penyakit komorbid yang

    beragam, meningkatnya jumlah prosedur transplantasi organ selain ginjal, intervensi

    diagnostik dan terapeutik yang lebih agresif.

    Gagal ginjal akut ialah suatu sindroma klinik akibat adanya gangguan fungsi ginjal yang

    terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam-hari) yang menyebabkan retensi sisa

    metabolisme nitrogen dan non nitrogen. iagnosis GGA berdasarkan pemeriksaan

    laboratorium ditegakkan bila terjadi peningkatan secara mendadak kreatin serum *,' mg+

    pada pasien dengan kadar kreatinin aal ,' mg+ atau meningkat /*+ bila kreatinin

    aal /,' mg+.

    GGA dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur ataupun

    ras. 0enurut penelitian 1ates dkk (***), 1oston, Amerika serikat, GGA paling banyak

    diderita oleh laki-laki (2&,2+), sedangkan perempuan ada sebesar 3,4+. 1erdasarkan ras

    jumlah penderita yang berkulit putih adalah sebesar 3,'+, dan rata-rata terjadi pada

    penderita yang berumur 5' tahun.

    Gagal Ginjal Akut 2

  • 7/24/2019 Referat ARF

    3/27

    ,A, II

    PEM,A.ASAN

    .& A6A780! 9 $!!8:8G! G!6;A:

    ANATOMI IN/AL

    Ginjal terletak di dalam ruang retroperitoneum sedikit di atas ketinggian umbilicus

    dan kisaran panjang serta beratnya berturut-turut dari kira-kira < cm dan 5 gr pada bayi

    cukup bulan sampai & cm atau lebih dan &'* gr pada orang deasa. Ginjal mempunyai

    lapisan luar, korteks yang berisi glomeruli, tubulus kontortus proksimal-distal dan duktus

    kolektivus, serta di lapisan dalam, medulla, yang mengandung bagian-bagian tubulus yang

    lurus, lengkung (ansa) henle, vasa rekta dan duktus koligens terminal

    Pasokan darah pada setiap ginjal biasanya terdiri dari arteri renalis utama yang keluar

    dari aorta= arteri renalis multiple bukannya tidak la>im dijumpai. Arteri renalis utama

    membagi menjadi bercabang-cabang segmental dalam medulla, dan arteri-arteri ini menjadi

    arteri interlobaris yang meleati medulla ke batas antara korteks dan medulla. Pada daerah

    ini, arteri interlobaris bercabang membentuk arteri arkuata, yang berjalan sejajar dengan

    permukaan ginjal. Arteri interlobaris berasal dari arteri arkuata dan membenntuk arteriole

    aferen glomerulus. el-sel otot yang terspesialisasi dalam dinding arteriole aferen, bersama

    dengan sel lacis dan bagian distal tubulus (macula densa) yang berdekatan dengan

    glomerulus, membentuk apparatus jukstaglomeruler yang mengendalikan sekresi urin.

    Arteriole aferen membagi menjadi anyaman kapiler glomerulus, yang kemudian bergabung

    menjadi arteriole eferen. Arteriole eferen glomerulus dekat medulla (glomerulus

    jukstamedulari) lebih besar daripada arteriole di korteks sebelah luar dan memberikan

    pasokan darah (vasa rekta) ke tubulus dan medulla.

    etiap ginjal mengandung sekitar satu juta nefron (glomerulus dan tubulus terkait).

    Pada manusia, pembentukan nefron telah sempurna pada saat lahir, tetapi maturasi fungsional

    belum terjadi sampai di kemudian hari. arena tidak ada nefron baru yang dapat dibentuk

    sesudah lahir, hilangnya nefron secara progresif dapat menyebabkan inusfisiensi ginjal.

    Anyaman kapiler glomerulus yang terspesialisasi berperan sebagai mekanisme

    penyaring ginjal. apiler glomerulus dilapisi oleh sel endothelium yang mempunyai

    sitoplasma sangat tipis yang berisi banyak lubang (fenestrasi). 0embrane basalis glomerulus

    (01G) membentuk lapisan berkelanjutan antara endotel dan sel mesangium pada satu sisi

    dengan sel epitel pada sisi yang lain. 0embrane ini mempunyai 4 lapisan ?

    Gagal Ginjal Akut 3

  • 7/24/2019 Referat ARF

    4/27

    :amina densa yang sentralnya padat-elektron

    :amina rara interna, yang terletak diantara lamina densa dan sel-sel endothelial

    :amina rara eksterna, yang terletak diantara lamina densa dan sel-sel epitel

    el epitel viscera menutupi kapiler dan menonjolkan @tonjolan kaki sitoplasma, yang

    melekat pada lamina rara eksterna. iantara tonjolan kaki ada ruangan atau celah filtrasi.

    0esangium terletak diantara kapiler-kapiler glomerulus pada sisi endotel membrane basalis

    dan membentuk bagian tengah dinding kapiler. 0esangium dapat berperan sebagai struktur

    pendukung pada kapiler glomerulus dan mungkin memainkan peran dalam pengaturan aliran

    darah glomerulus, filtrasi dan pembuangan makromolekul (seperti kompleks imun) dari

    glomerulus, melalui fagositosis intraseluler atau dengan pengangkutan melalui saluran

    intraseluler ke daerah jukstaglomerulus. apsula boman, yang mengelilingi glomerulus,

    terdiri dari &. 0embrana baslis, yang merupakan kelanjutan dari membrana basalis kapiler

    glomerulus dan tubulus proksimalis, . el-sel epitel parietalis, yang merupakan kelanjutan

    sel-sel epitel viscera.

    Fil$&si l)!e$ulus

    aat darah meleati kapiler glomerulus, plasmanya difiltrasi melalui dinding kapiler

    glomerulus. Bltrafiltrat, yang bebas sel, mengandung semua substansi dalam plasma

    (elektrolit, glukosa, fosfat, urea, kreatinin, peptide, protein dengan berat molekul rendah),

    kecuali protein (seperti albumin dan globulin) yang mempunyai berat molekul lebih dari

  • 7/24/2019 Referat ARF

    5/27

    0eskipun filtrasi glomerulus telah dimulai sekitar minggu ke C kehidupan janin,

    fungsi ginjal tampaknya tidak diperlukan untuk homeostasis intrauteri normal, plasenta

    berperan sebagai organ ekskresi utama. etelah lahir, kecepatan filtrasi glomerulus naik

    sampai pertumbuhan berhenti pada akhir umur decade ke-. Bntuk mempermudah

    perbandingan kecepatan filtrasi glomerulus ($G) anak dan orang deasa, kecepatan

    tersebut distandarisasi terhadap luas permukaan tubuh (&,24 m) dari orang deasa berat 2*

    kg. 1ahkan setelah koreksi terhadap luas permukaan tubuh, $G anak tidak mendekati nilai

    $G deasa sampai usia tahun ke 4.

    $G dapat diperkirakan dengan pengukuran kadar kreatinin serum. reatinin berasal

    dari metabolism otot. Produksinya relative konstan, dan sekresinya terutama melalui filtrasi

    glomerulus (meskipun sekresi tubulus mungkin menjadi penting pada insufisiensi ginjal).

    1erbeda dengan kadar nitrogen urea darah, kadar kreatinin serum dipengaruhi secara minimal

    oleh beberapa faktor (kesetimbangan nitrogen, keadaan hidrasi) selain fungsi glomerulus.

    reatinin serum berharga untuk menilai $G pada keadaan yang mantap (misalnya, sesaat

    setelah mulainya gagal ginjal akut dan penghentian curah urin penderita dapat mempunyai

    kadar kreatinin yang normal tetapi fungsi ginjalnya tidak efektif). adar kreatinin serum

    selanjutnya terganggu oleh kenyataan baha kadarnya tidak naik di atas normal sampai

    kecepatan filtrasi turun dibaah 2*+ normal.

    $G sebaiknya ditetapkan dengan cara pengukuran klirens kreatinin atau dengan

    memakai rumus sebagai berikut ?

    $G D kE F tinggi badan (cm) kreatinin serum (mgdl)

    kE ? 11:# & tahun D *,44

    Aterm & tahun D *,5'

    &-& tahun D *,''

    Perempuan &4-& tahun D *,'2

    :aki-laki &4-& tahun D *,2*

    Fisi)l)#i in&l

    $ungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel

    dalam batas-batas normal. omposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi

    glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.

    $ungsi utama ginjal terbagi menjadi ?

    &. $ungsi ekskresi

    Gagal Ginjal Akut 5

  • 7/24/2019 Referat ARF

    6/27

    0empertahankan osmolalitas plasma sekitar 3' m8smol dengan mengubah ekskresi air.

    0empertahankan pH plasma sekitar 2,5 dengan mengeluarkan kelebihan HI dan

    membentuk kembali HJ84K

    0empertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal.

    0engekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea, asam

    urat dan kreatinin.

    0engekskresikan berbagai senyaa asing, seperti ? obat, pestisida, toksin, 9 berbagai >at

    eksogen yang masuk kedalam tubuh.

    . $ungsi non ekskresi

    0enghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.

    0enghasilkan kalikrein, suatu en>im proteolitik dalam pembentukan kinin, suatu

    vasodilator

    0enghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi produk sel

    darah merah oleh sumsum tulang.

    0emetabolisme vitamin menjadi bentuk aktifnya.

    intesis glukosa dari sumber non-glukosa (glukoneogenesis) saat puasa berkepanjangan.

    0enghancurkanmenginaktivasi berbagai hormone, seperti ? angiotensin !!, glucagon,

    insulin, 9 paratiroid.

    egradasi insulin.

    0enghasilkan prostaglandin

    $ungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma darah dan

    substansi yang tidak diperlukan tubuh seaktu darah melalui ginjal. ubstansi yang paling

    penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat

    dan lain-lain. elain itu ion-ion natrium, kalium, klorida dan hidrogen yang cenderung untuk

    berakumulasi dalam tubuh secara berlebihan.

    0ekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak diperlukan dalam

    tubuh adalah ?

    &. 6efron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan menghasilkan

    cairan filtrasi.

    . ;ika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak diperlukan tidak akan

    direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsi kembali ke dalam plasma dan

    kapiler peritubulus.

    Gagal Ginjal Akut 6

  • 7/24/2019 Referat ARF

    7/27

    0ekanisme kerja nefron yang lain dalam membersihkan plasma dan substansi yang

    tidak diperlukan tubuh adalah sekresi. ubstansi-substansi yang tidak diperlukan tubuh akan

    disekresi dan plasma langsung meleati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan

    tubulus. ;adi urine yang akhirnya terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-

    substansi yang difiltrasi dan juga sebagian kecil substansi-substansi yang disekresi.

    2%2 DEFINISI

    Gagal ginjal akut (GGA) merupakan suatu sindrom klinik akibat adanya gangguan fungsi

    ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) yang

    menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen (urea-kreatinin) dan non-nitrogen, dengan

    atau tanpa disertai oliguri. 7ergantung dari keparahan dan lamanya gangguan fungsi ginjal,

    retensi sisa metabolisme tersebut dapat disertai dengan gangguan metabolik lainnya seperti

    asidosis dan hiperkalemia, gangguan keseimbangan cairan serta dampak terhadap berbagai

    organ tubuh lainnya. iagnosis GGA berdasarkan pemeriksaan laboratorium ditegakkan bila

    terjadi peningkatan secara mendadak kreatinin serum *,' mg+ pada pasien dengan kadar

    kreatinin aal ,' mg+ atau meningkatkan /*+ bila kreatinin aal /,'mg+.

    Acute kidney injury (A!), yang sebelumnya dikenal dengan gagal ginjal akut

    (GGA, acute renal failure"A#$%) merupakan salah satu sindrom dalam bidang nefrologi yang

    dalam &' tahun terakhir menunjukkan peningkatan insidens. Peningkatan insidens A! antara

    lain dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas kriteria diagnosis yang menyebabkan kasus

    yang lebih ringan dapat terdiagnosis. elain itu, juga disebabkan oleh peningkatan nyata

    kasus A! akibat meningkatnya populasi usia lanjut dengan penyakit komorbid yang

    beragam, meningkatnya jumlah prosedur transplantasi organ selain ginjal, intervensi

    diagnostik dan terapeutik yang lebih agresif.

    A!6 mendefinisikan A! sebagai penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam 53

    jam) ditandai dengan peningkatan serum kreatinin (Jr) /*.4 mgd: (/' Lmol:) atau

    meningkat sekitar '*+ dan adanya penurunan output urin *.' m:kghr selama /< jam.

    uatu kondisi penurunan fungsi ginjal yang menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk

    mengekskresikan sisa metabolisme, menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan.

    ecara konseptual A! adalah penurunan cepat (dalam jam hingga minggu) laju filtrasi

    glomerulus (:$G) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk

    Gagal Ginjal Akut 7

  • 7/24/2019 Referat ARF

    8/27

    mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengantanpa gangguan keseimbangan cairan dan

    elektrolit.

    Penurunan :$G dapat terjadi pada ginjal yang fungsi dasarnya normal (A! MklasikN)

    atau tidak normal (acute on chronic kidney disease). ahulu hal tersebut dikatakan sebagai

    gagal ginjal akut dan tidak ada definisi operasional yang seragam sehingga parameter dan

    batas parameter gagal ginjal akut yang digunakan berbeda-beda pada berbagai kepustakaan.

    Atas dasar hal tersebut,Acute Dialysis Quality Initiative (AO!) yang beranggotakan para

    nefrolog dan intensivis di Amerika pada tahun ** sepakat mengganti istilah A#$ menjadi

    A!. Penggantian istilah renal menjadi kidney diharapkan dapat membantu pemahaman

    masyarakat aam, sedangkan penggantian istilahfailure menjadi injury dianggap lebih tepat

    menggambarkan patologi gangguan ginjal.

    riteria yang melengkapi definisi A! menyangkut beberapa hal antara lain (&) kriteria

    diagnosis harus mencakup semua tahap penyakit= () sedikit saja perbedaan kadar kreatinin

    (Jr) serum ternyata mempengaruhi prognosis penderita= (4) kriteria diagnosis

    mengakomodasi penggunaan penanda yang sensitif yaitu penurunanurine output (B8) yang

    seringkali mendahului peningkatan Jr serum= (5)penetapan gangguan ginjal berdasarkan

    kadar Jr serum, B8 dan :$G mengingat belum adanya penanda biologis (biomarker)

    penurunan fungsi ginjal yang mudah dan dapat dilakukan di mana saja.

    2%3 ETIOLOI

    tiologi A! dibagi menjadi 4 kelompok utama berdasarkan patogenesis A!, yakni (&)

    penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada parenkim

    ginjal (A! prarenal,Q''+)= () penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada

    parenkim ginjal (A! renalintrinsik,Q5*+)= (4) penyakit yang terkait dengan obstruksi

    saluran kemih (A! pascarenal,Q'+). Angka kejadian penyebab A! sangat tergantung dari

    tempat terjadinya A!. alah satu cara klasifikasi etiologi A! dapat dilihat pada 7abel &.

    T&"el 1% Kl&si'i(&si ei)l)#i AKI R)"e$ Sin)* 2010

    AKI P$&$en&l !. Hipovolemia

    ehilangan cairan pada ruang ketiga, ekstravaskular

    erusakan jaringan (pankreatitis), hipoalbuminemia, obstruksi

    usus

    ehilangan darah

    Gagal Ginjal Akut 8

  • 7/24/2019 Referat ARF

    9/27

    ehilangan cairan ke luar tubuh

    0elalui saluran cerna (muntah, diare, drainase), melalui saluran

    kemih (diuretik, hipoadrenal, diuresis osmotik), melalui kulit

    (luka bakar)!!. Penurunan curah jantung

    Penyebab miokard? infark, kardiomiopati

    Penyebab perikard? tamponade

    Penyebab vaskular pulmonal? emboli pulmonal

    Aritmia

    Penyebab katup jantung

    !!!. Perubahan rasio resistensi vaskular ginjal sistemik

    Penurunan resistensi vaskular perifer

    epsis, sindrom hepatorenal, obat dalam dosis berlebihan

    (contoh? barbiturat), vasodilator (nitrat, antihipertensi)

    Rasokonstriksi ginjal

    Hiperkalsemia, norepinefrin, epinefrin, siklosporin, takrolimus,

    amphotericin 1

    Hipoperfusi ginjal lokal

    tenosis a.renalis, hipertensi maligna

    !R. Hipoperfusi ginjal dengan gangguan autoregulasi ginjal

    egagalan penurunan resistensi arteriol aferen

    Perubahan struktural (usia lanjut, aterosklerosis, hipertensi

    kronik, PG (penyakit ginjal kronik), hipertensi maligna),

    penurunan prostaglandin (penggunaan 8A!6, J8S- inhibi

    tor), vasokonstriksi arteriol aferen (sepsis, hiperkalsemia,

    sindrom hepatorenal, siklosporin, takrolimus, radiokontras)

    egagalan peningkatan resistensi arteriol eferen

    Penggunaan penyekat AJ, A#1

    tenosis a. renalis

    R. indrom hiperviskositas

    0ieloma multipel, makroglobulinemia, polisitemia

    AKI Ren&l !. 8bstruksi renovaskular

    8bstruksi a.renalis (plak aterosklerosis, trombosis, emboli, diseksi aneurisma, vaskulitis), obstruksi v.renalis (trombosis,

    Gagal Ginjal Akut 9

  • 7/24/2019 Referat ARF

    10/27

    kompresi)

    !!. Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal

    Glomerulonefritis, vaskulitis

    !!!. 6ekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis, A76) !skemia (serupa A! prarenal)

    7oksin

    ksogen (radiokontras, siklosporin, antibiotik, kemoterapi,

    pelarut organik, asetaminofen), endogen (rabdomiolisis,

    hemolisis,

    asam urat, oksalat, mieloma)

    !R. 6efritis interstitial

    Alergi (antibiotik, 8A!6, diuretik, kaptopril), infeksi (bakteri,

    viral, jamur), infiltasi (limfoma, leukemia, sarkoidosis),

    idiopatik

    R. 8bstruksi dan deposisi intratubular

    Protein mieloma, asam urat, oksalat, asiklovir, metotreksat,

    sulfonamida

    R!. #ejeksi alograf ginjal

    AKI +&s4&$en&l !. 8bstruksi ureter

    1atu, gumpalan darah, papila ginjal, keganasan, kompresi

    eksternal

    !!. 8bstruksi leher kandung kemih

    andung kemih neurogenik, hipertrofi prostat, batu, keganasan,

    darah

    !!!. 8bstruksi uretra

    triktur, katup kongenital, fimosis

    Gagal Ginjal Akut 10

  • 7/24/2019 Referat ARF

    11/27

    2%5 KLASIFIKASI

    AO! mengeluarkan sistem klasifikasi A! dengan kriteria #!$: yang terdiri dari 4

    kategori (berdasarkan peningkatan kadar Jr serum atau penurunan :$G atau kriteria B8)

    yang menggambarkan beratnya penurunan fungsi ginjal dan kategori yang menggambarkan

    prognosis gangguan ginjal, seperti yang terlihat pada tabel . (#oesli #, **2).

    T&"el 2% Kl&si'i(&si AKI en#&n K$ie$i& RIFLE* AD7I Re8isi 2009

    K&e#)$i Penin#(&&n (&&$ S$ Penu$un&n LF K$ie$i& UO

    Risk /&,' kali nilai dasar /'+ nilai dasar *,' m:kgjam,

    /< jam

    !njury /,* kali nilai dasar /'*+ nilai dasar *,' m:kgjam,

    /& jamFailure /4,* kali nilai dasar /2'+ nilai dasar *,4 m:kgjam, /5

    jam

    Loss Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 5

    0inggu

    nd sta!e Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4

    1ulan

    lasifikasi GGA dapat dibagi dalam tiga katagori utama, yaitu ?

    &. GGA Prarenal

    Gagal Ginjal Akut 11

  • 7/24/2019 Referat ARF

    12/27

    GGA Prarenal adalah terjadinya penurunan aliran darah ginjal (renal hypoperfusion)

    yang mengakibatkan penurunan tekanan filtrasi glomerulus dan kemudian diikuti oleh

    penurunan :aju $iltrasi Glomerulus (:$G). eadaan ini umumnya ringan yang dengan cepat

    dapat reversibel apabila perfusi ginjal segera diperbaiki. Pada GGA prarenal aliran darah

    ginjal alaupun berkurang masih dapat memberikan oksigen dan substrat metabolik yang

    cukup kepada sel-sel tubulus. Apabila hipoperfusi ginjal tidak segera diperbaiki, akan

    mengakibatkan 67A. GGA prarenal merupakan kelainan fungsional, tanpa adanya kelainan

    histologik atau morfologi pada nefron.

    . GGA #enal

    GGA renal yaitu kelainan yang berasal dari dalam ginjal dan yang secara tibatiba

    menurunkan pengeluaran urin. atagori GGA ini selanjutnya dapat dibagi menjadi ?

    a. eadaan yang mencederai kapiler glomerulus atau pembuluh darah kecil ginjal

    lainnya.

    b. eadaan yang merusak epitel tubulus ginjal,

    c. eadaan yang menyebabkan kerusakan interstisium ginjal.

    7ubulus ginjal merupakan tempat utama penggunaan energi pada ginjal, yang mudah

    mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau oleh obat nefrotoksik, olehkarena itu kelainan

    tubulus yang disebut 6ekrosis 7ubular Akut (67A) merupakan penyebab terbanyak GGA

    renal.

    4. GGA Postrenal

    GGA postrenal adalah suatu keadaan dimana pembentukan urin cukup, namun

    alirannya dalam saluran kemih terhambat. Penyebab tersering adalah obstruksi. 8bstruksi

    aliran urin ini akan mengakibatkan kegagalan filtrasi glomerulus dan transpor tubulus

    sehingga dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen, tergantung berat dan lamanya

    obstruksi.

    Gagal Ginjal Akut 12

  • 7/24/2019 Referat ARF

    13/27

    2%; PATOFISIOLOI

    Bnit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. etiap nefron terdiri dari kapsula

    1oman yang mengitari kapiler glomerolus, tubulus kontortus

    proks imal, l e n g k u n g H e n l e , d a n t u b u l u s k o n t o r t u s d i s t a l y a n g

    me ng os on gk an di r i ke du kt us pengumpul.

    alam keadaan normal a li ran darah g in ja l dan laju f il tras i g lomero lus

    rel atif konstan yang diatur oleh suatu mekanisme yang disebut otoregulasi. ua mekanisme

    yang berperan dalam autoregulasi ini adalah (C)?

    #eseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen

    7imbal balik tubuloglomerular.

    elain itu, norepinefrin, angiotensin !!, dan hormon lain juga dapat mempengaruhiotoregulasi. (udoyo dkk, **2)

    Gagal Ginjal Akut 13

  • 7/24/2019 Referat ARF

    14/27

    AKI P$& Ren&l

    Pada A! pra renal yang utama disebabkan oleh hipoperfusi ginjal. Pada keadaan

    hipovolemi, akan terjadi penurunan tekanan darah yang mengaktivasi baroreseptorkardiovaskularyang selanjutnya mengaktivasi sistim saraf simpatis, sistim renin-angiotensin

    serta merangsang pelepasan vasopresin dan endothelin-& (7-&), yang merupakan mekanisme

    tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung serta perfusi ginjal. Pada

    keadaan ini mekanisme otoregulasi ginjal akan mempertahankan aliran darah ginjal dan laju

    filtrasi glomerulus (:$G) dengan vasodilatasi arteriol afferen yang dipengaruhi oleh refleks

    miogenik, prostaglandin, dan nitrit oFide (68), serta vasokontriksi arteriol afferen yang

    terutama dipengaruhi oleh angiotendin-!! dan 7-&. Pada hipoperfusi ginjal yang berat

    (tekanan arteri rata-rata 2* mmHg) serta berlangsung dalam jangka aktu yang lama, maka

    Gagal Ginjal Akut 14

  • 7/24/2019 Referat ARF

    15/27

    mekanisme otoregulasi tersebut akan terganggu dimana arteriol afferen mengalami

    vasokontriksi, terjadi kontraksi mesangial dan peningkatan reabsorbsi natrium dan air.

    eadaan ini disebut pre renal atau acute kidney injuryfungsional belum terjadi kerusakan

    struktural dari ginjal. (udoyo dkk, **2)

    Penanganan terhadap hipoperfusi ini akan memperbaiki homeostatis intrarenal menjadi

    normal kembali. 8toregulasi ginjal bisa dipengaruhi oleh berbagai macam obat seperti AJ

    inhibitor, 6A! terutama pada pasien-pasien berusia di atas

  • 7/24/2019 Referat ARF

    16/27

    mengakibatkan penurunan basolateral 6aII-A7Pase yang selanjutnya menyebabkan

    penurunan reabsorbsi natrium di tubulus proksimalis serta terjadi pelepasan 6aJl ke makula

    densa. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan umpan tubuloglomerular.

    . Peningkatan 68 yang berasal dari inducable68 sintase, caspases, dan metalloproteinase

    serta defisiensi heat shock protein akan menyebabkan nekrosis dan apoptosis sel.

    4. 8bstruksi tubulus, mikrovili tubulus proksimalis yang terlepas bersama debris seluler akan

    membentuk substrat yang menyumbat tubulus, dalm hal ini pada thick assending limb

    diproduksi 7amm-Horsfall protein (7HP) yang disekresikan ke dalam tubulus dalam bentuk

    monomer yang kemudian berubah menjadi polimer yang akan membentuk materi berupa gel

    dengan adanya natrium yang konsentrasinya meningkat pada tubulus distalis. Gel polimerik

    7HP bersama sel epitel tubulus yang terlepas, baik sel yang sehat, nekrotik, maupun yang

    apoptopik, mikrovili dan matriks ekstraseluler seperti fibronektin akan membentuk silinder-

    silinder yang akan menyebabkan obstruksi tubulus ginjal.

    5. erusakan sel tubulus menyebabkan kebocoran kembali (backleak) dari cairan intratubuler

    masuk ke dalam sirkulasi peritubuler.

    eseluruhan proses tersebut di atas secara bersama-sama yang akan menyebabkan

    penurunan :$G.(udoyo dkk, **2)

    AKI P)s Ren&l

    0erupakan &*+ dari kejadian keseluruhan A!. A! post renal disebabkan oleh obstruksi

    intrarenal dan ekstra renal. (udoyo dkk, **2)

    Obstruksi intrarenal

    7erjadi karena deposisi kristal (urat, oksalat, sulfonamide) dan protein (mioglobin dan

    hemoglobin) (udoyo dkk, **2)

    Obstruksi ekstrarenal

    apat terjadi pada pelvus ureter oleh obstruksi intrinsik (tumor, batu, nekrosis papilla)

    dan ekstrinsik (keganasan pada pelvis dan retroperitoneal, fibrosis) serta pada kandung kemih

    (batu, tumor, hipertrofikeganasan prostat) dan uretra (striktura). (udoyo dkk, **2)

    A! post -r enal te rj ad i bila obstruksi akut terjadi pada uretra, buli T buli dan ureter

    bilateral, atau obstruksi pada ureter unilateral dimana ginjal satunya tidak berfungsi. Pada

    fase aal dari obstruksi total ureter yang akut terjadi peningkatan aliran dar ah ginjal dan

    peningk atan tekanan pe lvis gi nj al dima na hal ini di sebabk an ol eh prosta!landin"

    #. Pada fase ke-, setelah &,'- jam, terjadi penurunan aliran darah ginjal

    Gagal Ginjal Akut 16

  • 7/24/2019 Referat ARF

    17/27

    dibaah normal akibat pengaruh trombo$ane"A# danA"II% 7ekan an pe lv i s ginjal

    tetap meningkat tetapi setelah ' jam mulai menetap. $ase ke-4 atau fase kronik,ditandai oleh

    aliran ginjal yang makin menurun dan penurunan tekanan pelvis ginjal ke normal da la m

    beberapa mi nggu . Al iran darah ginjal setelah 5 jam adalah '*+dari normal dan

    setelah minggu tinggal *+ dari normal. Pada fase ini mulai

    terjadi pengeluaran mediator inflamasi dan faktor-faktor pertumbuhan yang

    menyebabkan fibrosis interstisial ginjal. (udoyo dkk, **2)

    Pe$&l&n&n Klinis A

    Perjalanan klinis GGA di bagi menjadi 4 stadium, yaitu ?

    A. tadium 8liguria

    tadium oliguria biasanya timbul dalam aktu 5 sampai 53 jam sesudah terjadinya

    trauma pada ginjal. Produksi urin normal adalah &- liter5jam. Pada fase ini pertama-tama

    terjadi penurunan produksi urin sampai kurang dari 5**cc5 jam. 7idak jarang produksi urin

    sampai kurang dari &**cc5 jam, keadaan ini disebut dengan anuria. Pada fase ini penderita

    mulai memperlihatkan keluhan-keluhan yang diakibatkan oleh penumpukan air dan

    metabolit-metabolit yang seharusnya diekskresikan oleh tubuh, seperti mual, muntah, lemah,

    sakit kepala, kejang dan lain sebagainya. Perubahan pada urin menjadi semakin kompleks,

    yaitu penurunan kadar urea dan kreatinin. i dalam plasma terjadi perubahan biokimiai

    berupa peningkatan konsentrasi serum urea, kreatinin, elektrolit (terutama dan 6a).

    1. tadium iuresis

    tadium diuresis dimulai bila pengeluran kemih meningkat sampai lebih dari 5**

    mlhari, kadang-kadang dapat mencapai 5 liter5 jam. tadium ini berlangsung sampai 4

    minggu. Rolume kemih yang tinggi pada stadium ini diakibatkan karena tingginya

    konsentrasi serum urea, dan juga disebabkan karena masih belum pulihnya kemampuan

    tubulus yang sedang dalam masa penyembuhan untuk mempertahankan garam dan air yang

    difiltrasi. elama stadium dini diuresi, kadar urea darah dapat terus meningkat, terutama

    karena bersihan urea tak dapat mengimbangi produksi urea endogen. 7etapi dengan

    berlanjutnya diuresis, a>otemia sedikit demi sedikit menghilang, dan pasien mengalami

    kemajuan klinis yang benar.

    J. tadium Penyembuhan

    tadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu tahun, dan selama masa itu,

    produksi urin perlahanTlahan kembali normal dan fungsi ginjal membaik secara bertahap,

    anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik, tetapi pada beberapa

    Gagal Ginjal Akut 17

  • 7/24/2019 Referat ARF

    18/27

    pasien tetap menderita penurunan glomerular filtration rate (G$#) yang permanen. tadium

    Penyembuhan tadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu tahun, dan selama masa

    itu, produksi urin perlahanTlahan kembali normal dan fungsi ginjal membaik secara bertahap,

    anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik, tetapi pada beberapa

    pasien tetap menderita penurunan glomerular filtration rate (G$#) yang permanen.

    .2. Gejala-Gejala GGA

    Gejala klinis yang terjadi pada penderita GGA, yaitu ?

    a. Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah,diare,

    pucat (anemia), dan hipertensi.

    b. 6okturia (buang air kecil di malam hari).

    c. Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan yang

    menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).d. 1erkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.

    e. 7remor tangan.

    f. ulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.

    g. 6afas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai

    adanya pneumonia uremik.

    h. 0anisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).

    i. Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah,

    berat jenis sedikit rendah, yaitu &.*&* grml)

    j. Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap

    darah (:) tergantung katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, serta

    asupan protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus.

    k. Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan lebih

    menonjol yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung kongestif, edema

    paru, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis, kejang-kejang dan

    kesadaran menurun sampai koma.

    Pemeriksaan Penunjang

    ari pemeriksaan urinalisis, dapat ditemukan berbagai penanda inflamasi glomerulus,tubulus, infeksi saluran kemih, atau uropati kristal. Pada A! prarenal, sedimen yang

    didapatkan aselular dan mengandung cast hialin yang transparan. A! pascarenal juga

    menunjukkan gambaran sedimen inaktif, alaupun hematuria dan piuria dapat ditemukan

    pada obstruksi intralumen atau penyakit prostat. A! renal akan menunjukkan

    berbagai cast yang dapat mengarahkan pada penyebab A!, antara lainpi!mented &muddy

    bro'n( !ranular cast, cast yang mengandung epitel tubulus yang dapat ditemukan pada

    A76= cast eritrosit pada kerusakan glomerulus atau nefritis tubulointerstitial= cast leukosit

    danpi!mented &muddy bro'n( !ranular castpada nefritis interstitial.

    Gagal Ginjal Akut 18

  • 7/24/2019 Referat ARF

    19/27

    Hasil pemeriksaan biokimiai darah (kadar 6a, Jr, urea plasma) dan urin (osmolalitas urin,

    kadar 6a, Jr, urea urin) secara umum dapat mengarahkan pada penentuan tipe A!.

    Pada keadaan fungsi tubulus ginjal yang baik, vasokonstriksi pembuluh darah ginjal

    akan menyebabkan peningkatan reabsorbsi natrium oleh tubulus hingga mencapai CC+.

    Akibatnya, ketika sampah nitrogen (ureum dan kreatinin) terakumulasi di dalam darah akibat

    vasokonstriksi pembuluh darah ginjal dengan fungsi tubulus yang masih terjaga baik, fraksi

    ekskresi natrium ($6a D "(6a urin F Jr plasma)(6a plasma F Jr urin)% mencapai kurang

    dari &+, $Brea kurang dari 4'+. ebagai pengecualian, adalah jika vasokonstriksi terjadi

    pada seseorang yang menggunakan diuretik, manitol, atau glukosuria yang menurunkan

    reabsorbsi 6a oleh tubulus dan menyebabkan peningkatan $6a. Hal yang sama juga berlaku

    untuk pasien dengan PG tahap lanjut yang telah mengalami adaptasi kronik dengan

    pengurangan :$G. 0eskipun demikian, pada beberapa keadaan spesifik seperti A#$ renal

    akibat radiokontras dan mioglobinuria, terjadi vasokonstriksi berat pembuluh darah ginjal

    secara dini dengan fungsi tubulus ginjal yang masih baik sehingga $6a dapat pula

    menunjukkan hasil kurang dari &+. (chrier, Poole, 0itra= **5)

    Pemeriksaan yang cukup sensitif untuk menyingkirkan A! pascarenal adalah

    pemeriksaan urin residu pascaberkemih. ;ika volume urin residu kurang dari '* cc, didukungdengan pemeriksaan BG ginjal yang tidak menunjukkan adanya dilatasi pelviokalises, kecil

    kemungkinan penyebab A! adalah pascarenal. Pemeriksaan pencitraan lain seperti foto

    polos abdomen, J7-scan, 0#!, dan angiografi ginjal dapat dilakukan sesuai indikasi. (asper

    et al, **')

    Pemeriksaan biopsi ginjal diindikasikan pada pasien dengan penyebab renal yang

    belum jelas, namun penyebab pra- dan pascarenal sudah berhasil disingkirkan. Pemeriksaan

    tersebut terutama dianjurkan pada dugaan A! renal non-A76 yang memiliki tata laksana

    spesifik, seperti glomerulonefritis, vaskulitis, dan lain lain. (asper et al, **')

    Peranan Penanda Bilgis

    1eberapa parameter dasar sebagai penentu kriteria diagnosis A! (Jr serum, :$G dan

    B8) dinilai memiliki beberapa kelemahan. adar Jr serum antara lain?

    Gagal Ginjal Akut 19

  • 7/24/2019 Referat ARF

    20/27

    &) angat tergantung dari usia, jenis kelamin, massa otot, dan latihan fisik yang

    berat

    ) 7idak spesifik dan tidak dapat membedakan tipe kerusakan ginjal (iskemia,

    nefrotoksik, kerusakan glomerulus atau tubulus)

    4) 7idak sensitif karena peningkatan kadar terjadi lebih lambat dibandingkan

    penurunan :$G dan tidak baik dipakai sebagai parameter pemulihan.

    Penghitungan :$G menggunakan rumus berdasarkan kadar Jr serum merupakan

    perhitungan untuk pasien dengan PG dengan asumsi kadar Jr serum yang stabil. Perubahan

    kinetika Jr yang cepat terjadi tidak dapat MditangkapN oleh rumus-rumus yang ada.

    Penggunaan kriteria B8 tidak menyingkirkan pengaruh faktor prarenal dan sangat

    dipengaruhi oleh penggunaan diuretik. eseluruhan keadaan tersebut menggambarkan

    kelemahan perangkat diagnosis yang ada saat ini, yang dapat berpengaruh padaketerlambatan diagnosis dan tata laksana sehingga dapat berpengaruh pada prognosis

    penderita.

    ibutuhkan penanda biologis ideal yang mudah diperiksa, dapat mendeteksi A! secara

    dini sebelum terjadi peningkatan kadar kreatinin, dapat membedakan penyebab A!,

    menentukan derajat keparahan A!, dan menentukan prognosis A!. Penanda biologis dari

    spesimen urin yang saat ini dikembangkan pada umumnya terdiri dari 4 kelompok yakni

    penanda inflamasi (6GA:, !:-&3), protein tubulus (kidney injury molecule "!0%-&,

    6aIHI e$chan!er isoform 4), penanda kerusakan tubulus (cystatin J, a-&

    mikroglobulin, retinol"bindin!protein, 6AG). (Han et al, **3= Joca et al, **3)

    1erdasarkan penelitian fase dan 4 yang ada saat ini, dapat disimpulkan baha?

    !:-&3 dan !0-& merupakan penanda potensial untuk membedakan penyebab A!

    6GA:, !:-&3, G7-p U, dan g-G7 merupakan penanda potensial diagnosis dini A!

    6AG, !0-& dan !:-&3 merupakan penanda potensial prediksi kematian setelah A!.

    (Joca et al, **3)

    7ampaknya untuk mendapatkan penanda biologis yang ideal, dibutuhkan panel

    pemeriksaan beberapa penanda biologis. ampai saat ini belum ada penanda biologis yang

    beredar di !ndonesia. (#oesli, **2)

    2%6 PENATALAKSANAAN

    1% Te$&+i nu$isi

    Gagal Ginjal Akut 20

  • 7/24/2019 Referat ARF

    21/27

    ebutuhan nutrisi pasien A! bervariasi tergantung dari enyakit dasarnya dan kondisi

    komorbid yang dijumpai.

    2% Te$&+i F&$!&()l)#i: Fu$)se!i* M&ni)l* &n D)+&!in

    alam pengelolaan A!, terdapat berbagai macam obat yang sudah digunakan selama

    berpuluh-puluh tahun namun kesahihan penggunaannya bersifat kontoversial. 8batobatan

    tersebut antara lain diuretik, manitol, dan dopamin. iuretik yang bekerja menghambat

    6aII-A7Pase pada sisi luminal sel, menurunkan kebutuhan energi sel thick limb Ansa

    Henle. elain itu, berbagai penelitian melaporkan prognosis pasien A! non-oligourik lebih

    baik dibandingkan dengan pasien A! oligourik. Atas dasar hal tersebut, banyak klinisi yang

    berusaha mengubah keadaan A! oligourik menjadi non-oligourik, sebagai upaya

    mempermudah penanganan ketidakseimbangan cairan dan mengurangi kebutuhan dialisis.

    0eskipun demikian, pada keadaan tanpa fasilitas dialisis, diuretik dapat menjadi pilihan pada

    pasien A! dengan kelebihan cairan tubuh. 1eberapa hal yang harus diperhatikan pada

    penggunaan diuretik sebagai bagian dari tata laksana A! adalah?

    a. Pastikan volume sirkulasi efektif sudah optimal, pastikan pasien tidak dalam keadaan

    dehidrasi. ;ika mungkin, dilakukan pengukuran JRP atau dilakukan tes cairan dengan

    pemberian cairan isotonik '*-4** cc dalam &'- 4* menit. 1ila jumlah urin bertambah,

    lakukan rehidrasi terlebih dahulu.

    b. 7entukan etiologi dan tahap A!. Pemberian diuretik tidak berguna pada A! pascarenal.

    Pemberian diuretik masih dapat berguna pada A! tahap aal (keadaan oligouria kurang dari

    & jam).

    Pada aalnya, dapat diberikan furosemid i.v. bolus 5*mg. ;ika manfaat tidak terlihat,

    dosis dapat digandakan atau diberikan tetesan cepat &**-'* mgkali dalam &-< jam atau

    tetesan lambat &*-* mgkg11hari dengan dosis maksimum & gramhari. Bsaha tersebut

    dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian cairan koloid untuk meningkatkan translokasi

    cairan ke intravaskuler. 1ila cara tersebut tidak berhasil (keberhasilan hanya pada 3-+

    kasus), harus dipikirkan terapi lain. Peningkatan dosis lebih lanjut tidak bermanfaat bahkan

    dapat menyebabkan toksisitas (#obert, *&*).

    ecara hipotesis, manitol meningkatkan translokasi cairan ke intravaskuler sehingga

    dapat digunakan untuk tata laksana A! khususnya pada tahap oligouria. 6amun kegunaan

    manitol ini tidak terbukti bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih jauh karena

    bersifat nefrotoksik, menyebabkan agregasi eritrosit dan menurunkan kecepatan aliran darah.

    fek negatif tersebut muncul pada pemberian manitol lebih dari '* mgkg tiap 5 jam.

    Gagal Ginjal Akut 21

  • 7/24/2019 Referat ARF

    22/27

    Penelitian lain menunjukkan sekalipun dapat meningkatkan produksi urin, pemberian manitol

    tidak memperbaiki prognosis pasien (jabani, **3).

    opamin dosis rendah (*,'-4 Lgkg11menit) secara historis digunakan dalam tata

    laksana A!, melalui kerjanya pada reseptor dopamin A& dan A di ginjal. opamin

    dosis rendah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal, menghambat 6aII-

    A7Pase dengan efek akhir peningkatan aliran darah ginjal, :$G dan natriuresis. ebaliknya,

    pada dosis tinggi dopamin dapat menimbulkan vasokonstriksi.

    $aktanya teori itu tidak sesederhana yang diperkirakan karena dua alasan yaitu

    terdapat perbedaan derajat respons tubuh terhadap pemberian dopamin, juga tidak terdapat

    korelasi yang baik antara dosis yang diberikan dengan kadar plasma dopamin. #espons

    dopamin juga sangat tergantung dari keadaan klinis secara umum yang meliputi status

    volume pasien serta abnormalitas pembuluh darah (seperti hipertensi, diabetes mellitus,

    aterosklerosis), sehingga beberapa ahli berpendapat sesungguhnya dalam dunia nyata tidak

    ada dopamin Mdosis renalN seperti yang tertulis pada literatur.

    alam penelitian dan meta-analisis, penggunaan dopamin dosis rendah tidak terbukti

    bermanfaat bahkan terkait dengan efek samping serius seperti iskemia miokard, takiaritmia,

    iskemia mukosa saluran cerna, gangrene digiti, dan lain-lain. ;ika tetap hendak digunakan,

    pemberian dopamin dapat dicoba dengan pemantauan respons selama < jam. ;ika tidak

    terdapat perubahan klinis, dianjurkan agar menghentikan penggunaannya untuk menghindari

    toksisitas. opamin tetap dapat digunakan untuk pengobatan penyakit dasar seperti syok,

    sepsis (sesuai indikasi) untuk memperbaiki hemodinamik dan fungsi ginjal (#obert into,

    *&*).

    2%9 KOMPLIKASI

    Pengelolaan komplikasi yang mungkin timbul dapat dilakukan secara konservatif.

    7#AP! P6GGA67! G!6;A:

    Vang dimaksud 7erapi Pengganti Ginjal (7PG) adalah usaha untuk menggantikan

    fungsi ginjal penderita yang telah menurun dengan menggunakan ginjal buatan

    (dialisishemofiltrasi). Pada 7PG seperti dialysis atau hemofiltrasi yang dapat diganti hanya

    fungsi eksokrin dan fungsi pengaturan cairan dan elektrolit, serta ekskresi sisa-sisa

    metabolisme protein. edangkan fungsi endokrin seperti fungsi pengaturan tekanan darah,

    pembentukan eritrosit, fungsi hormonal maupun integritas tulang tidak dapat digantikan oleh

    jenis terapi ini. !ndikasi 7PG pada penderita gagal ginjal akut sangat berbeda bila

    Gagal Ginjal Akut 22

  • 7/24/2019 Referat ARF

    23/27

    dibandingkan dengan indikasinya pada gagal ginjal terminal. !ndikasi 7PG pada gagal ginjal

    akut adalah untuk mempertahankan homeostasis tubuh (live or organ saving) dengan

    melakukan perbaikan terhadap gangguan-gangguan homeostasis yang terjadi, disamping

    dapat menghindari terjadinya overhidrasi akibat pengobatan. edangkan pada gagal ginjal

    terminal adalah untuk menggantikan fungsi ginjal secara permanent. ibaah ini daftar

    indikasi 7PG untuk penderita gagal ginjal akut?

    riteria aal untuk pasien kritis deasa yang memerlukan terapi pengganti ginjal?

    8liguria (output urin **ml& jam)

    Anuria (output urin '* ml& jam)

    Hiperkalemia (I /

  • 7/24/2019 Referat ARF

    24/27

    ialysis peritoneal adalah salah satu bentuk dialisis untuk membantu penanganan

    pasien GGA, menggunakan membran peritoneum yang bersifat semipermeabel.

    Prinsip dasar dialisis peritoneal

    Bntuk dialisis peritoneal akut biasa dipakai kateter peritoneum untuk dipasang pada

    abdomen masuk dalam kavum peritoneum, sehingga ujung kateter terletak dalam kavum

    douglasi. etiap kali liter cairan dialisis dimasukkan ke dalam kavum peritoneum melalui

    kateter tersebut. 0embran peritoneum bentindak sebagai membran dialisis yang memisahkan

    antara cairan dialisis dalam kavum peritoneum dan plasma darah dalam pembuluh darah di

    peritoneum. isa-sisa metabolisme seperti ureum, kreatinin, kalium, dan toksin lain yang

    dalam keadaan normal dikeluarkan melalui ginjal, pada gangguan faal ginjal akan tertimbun

    dalam plasma darah karena kadarnya yang tinggi akan melalui difusi melalui membran

    peritoneum dan akan masuk dalam cairan dialisat dan dari sana akan dikeluarkan oleh tubuh.

    ementara itu setiap aktu cairan dialisat yang sudah di keluarkan diganti dengfan cairan

    dialisat baru.

    Jairan dialisat adalah cairan yang mengandung elektrolit dengan kadar seperti dalam

    plasma darah normal. omposisi elektrolit cairan dialisat ? natrium, kalsium, magnesium,

    klorida, laktat glukosa. Pada umumnya cairan dialisat tidak mengandung kalium karena

    tujuannya untuk mengeluarkan kalium yang tertimbun karena terganggunya fungsi ginjal.

    !ndikasi dialisis peritoneal

    &. dialisis peritoneal pencegahan ? dilakukan setelah diagnosis GGA ditegakkan

    . dialisis peritoneal dilakukan ats indikasi ?

    a. indikasi klinis ? keadaan umum jelek dan gejala klinis nyata

    b. indikasi biokimiai ? ureum darah / ** mg + = kalium < mW : = HJ8 4 &*-&' mW

    : = pH 2,&

    euntungan dialysis peritoneal bila dibandingkan dengan hemodialisis, secara teknis lebih

    sederhana, cukup aman, serta cukup efisien dan tidak memerlukan fasilitas khusus, sehingga

    dapat dilakukan disetiap rumah sakit.

    $iltrasi (J##7) prinsip dasarnya adalah filtrasikonveksi, dibutuhkan cairan

    substitusi.

    J##7 merupakan terapi penggati ginjal yang berkesinambungan.

    Gagal Ginjal Akut 24

  • 7/24/2019 Referat ARF

    25/27

    Prinsip dasar J##7

    0embuang (translokasi) >at- >at dengan kadar yang berlebihan keluar tubuh. Xat->at ini dapat

    berupa yang terlarut dalam darah (solute), seperti toksin ureum, kalium, dll. Atau >at

    peralutnya yaitu air atau serum darah (solution). i dalam proses J##7 tranlokasi terjadi di

    dalam ginjal buatan (dialy)er), yang terdiri dari kompartemen atau ruangan, yaitu

    kompartemen darah dan kompartemen dialisa. edua kompartemen ini dibatasi oleh sebuah

    membran semipermeabel. Perbedaan tekanan antara kedua kompartemen disebut trans

    membran pressure (70P). arah dari dalam tubuh akan dialirkan ke kompartemen darah,

    sedang cairan dialisat dialirkan ke kompartemen dialisat. 7ranslokasi dapat terjadi dengan

    mekanisme difusi atau ultrafiltrasi.

    2%= PRONOSIS

    ematian biasanya disebabkan karena penyakit penyebab, bukan gagal ginjal itu sendiri.

    Prognosis buruk pada pasien lanjut usia dan bila terdapat gagal organ lain. Penyebab

    kematian tersering adalah infeksi (4*+-'*+), perdarahan terutama saluran cerna (&*-*+),

    jantung (&*-*+), gagal napas &*+, dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi,

    septikemia, dan sebagainya.( Price 9 Yilson. **')

    ,A, III

    Gagal Ginjal Akut 25

  • 7/24/2019 Referat ARF

    26/27

    PENUTUP

    4.& !0PB:A6

    A! sebagai penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam 53 jam) ditandai dengan

    peningkatan serum kreatinin (Jr) /*.4 mgd: (/' Lmol:) atau meningkat sekitar '*+ dan

    adanya penurunan output urin *.' m:kghr selama /< jam. uatu kondisi penurunan fungsi

    ginjal yang menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk mengekskresikan sisa

    metabolisme, menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan.

    tiologi A! dibagi menjadi 4 kelompok utama berdasarkan patogenesis A!, yakni (&)

    penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada parenkim

    ginjal (A! prarenal,Q''+)= () penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada

    parenkim ginjal (A! renalintrinsik,Q5*+)= (4) penyakit yang terkait dengan obstruksi

    saluran kemih (A! pascarenal,Q'+).

    Gejala klinis dari A! yang tampak adalah adanya oligouri , anuria, high output renal

    failure 1B6, dan kreatinin serum yang meningkat. 7ujuan utama dari pengelolaan A!

    adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan hemostasis, melakukan

    resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan infeksi, serta mempertahankan pasien tetap

    hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan.

    Gagal Ginjal Akut 26

  • 7/24/2019 Referat ARF

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    1agsha 0, George J, 1ellomo #. **3.A *omparison of The RIFL and A+IN

    *riteria For Acute +idney Injury in *ritically Ill ,atients. 6ephrol ial 7ransplant

    Joca G, Parikh J#. **3. -rinary .iomarkers for Acute +idney Injury/

    ,erspectives on Translation. Jlin ; Am oc 6ephrol.

    asper :, $auci A, :ongo :, 1raunald , Hauser :, ;ameson ;:.

    **'.0arrison1s ,rinciple of Internal 2edicine. d &io 0# and opyt 6P. **C.Acute +idney Injury/ Ne' *oncepts in

    Definition3 Dia!nosis3 ,athophysiolo!y3 and Treatment. Bniversity of 0aryland 0edical

    Jenter in 1altimore and 6ephrology Hypertension Associates of the :ehigh Ralley

    Price 9 Yilson. **'. Patofisiologi ? onsep linis Proses-proses Penyakit. ;akarta

    ? GJ.

    #oesli #. **2.+riteria &RIFL( *ara yan! 2udah dan Terpercaya untuk

    2ene!akkan Dia!nosis dan 2emprediksi ,ro!nosis 4a!al 4injal Akut. Ginjal Hipertensi

    chrier #Y, Yang Y, Poole 1, 0itra A. **5.Acute Renal Failure/ Definitions3

    Dia!nosis3 ,atho!enesis3 and Therapy. ;. Jlin. !nvest.

    into #, 6ainggolan G. *&*.Acute +idney Injury/ ,endekatan +linis dan Tata

    Laksana. ;akarta? epartemen !lmu Penyakit alam $akultas edokteran Bniversitas

    !ndonesia.

    udoyo AY dkk. **2..uku Ajar Ilmu ,enyakit Dalam 5ilid I. d 5. ;akarta? Pusat

    Penerbitan !P $B!