referat 2 - unguis incarnatus

16
REFERAT UNGUIS INCARNATUS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disusun oleh : Ari Astuti 2006 031 0020 Diajukan Kepada : dr. Endang T.S., Sp. KK

Upload: ari-astuti

Post on 04-Jul-2015

672 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat 2 - Unguis Incarnatus

REFERAT

UNGUIS INCARNATUS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

Ari Astuti2006 031 0020

Diajukan Kepada :

dr. Endang T.S., Sp. KK

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD TIDAR MAGELANG

2011

Page 2: Referat 2 - Unguis Incarnatus

HALAMAN PENGESAHAN

REFERAT

UNGUIS INCARNATUS

Disusun Untuk Mengikuti Ujian Stase Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

RSUD Tidar Magelang

Disusun oleh :

Ari Astuti

2006.031.0020

Telah dipresentasikan pada Maret 2011

Dan telah disetujui oleh

Dokter Pembimbing

(dr. Endang T.S., Sp. KK)

Page 3: Referat 2 - Unguis Incarnatus

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….... 1

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….....

B. Tujuan ……………………………………………………………....

4

4

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNGUIS INCARNATUS ………………………………………………….. 5

A. Definisi………………………………………………………………

B. Epidemiologi………………………………………………………...

C. Etiologi………………………………………………………………

D. Patofisiologi…………………………………………………………

E. Manifestasi klinis……………………………………………………

F. Diagnosis…………………………………………………………….

G. Terapi………………………………………………………………..

H. Prognosis…………………………………………………………….

I. Pencegahan…………………………………………………………

5

5

5

6

7

7

8

10

10

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 12

Page 4: Referat 2 - Unguis Incarnatus

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kuku kaki tumbuh ke dalam yang disebut sebagai unguis incarnatus adalah keadaan

yang umum terjadi dan sering dialami oleh dewasa dan remaja, dengan prevalensi lebih tinggi

pada pria. Hal ini disebabkan karena berbagai macam etiologi seperti sepatu yang tidak pas atau

terlalu lancip, pemotongan kuku yang tidak baik, trauma kronis, dan tekanan eksternal yang

berlebihan. Kuku yang tumbuh masuk ke dalam tersebut menginduksi respon inflamasi, sehingga

mengakibatkan pertumbuhan lokal jaringan granulasi, dan kadangkala infeksi. Pasien sering

mengeluh adanya nyeri pada lipatan kulit sisi lateral atau medial dan nyeri saat berjalan (Nazari,

2006).

B. TUJUAN

Penulisan referat ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme terjadinya unguis incarnatus

agar diagnosis dapat ditegakkan lebih dini sehingga pasien mendapat penanganan yang lebih

adekuat, tepat, dan cepat.

Page 5: Referat 2 - Unguis Incarnatus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

UNGUIS INCARNATUS

A. DEFINISI

Unguis incarnatus atau onychocryptosis adalah keadaan dimana kuku tumbuh secara

berbelok dan masuk ke dalam kulit. Unguis incarnatus biasanya terjadi pada tepi kuku.

Pertumbuhan yang tidak baik ini mengiritasi kulit sehingga menyebabkan reaksi inflamasi

(ACFAS, 2005).

B. EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian unguis incarnatus tidak diketahui dengan pasti, karena banyak instansi

tidak memberikan perhatian lebih terhadap kepentingan medis untuk keadaan ini. Jari yang

paling sering mengalami unguis incarnatus adalah ibu jari kaki, dengan prevalensi terbanyak

pada daerah lateral daripada daerah medial (Benzoni, 2010). Unguis incarnatus jarang ditemui

pada anak-anak namun banyak terjadi pada remaja, dan kejadiannya meningkat seiring

bertambahnya usia (Benzoni, 2010). Prevalensi unguis incarnatus lebih tinggi pada pria

dibanding wanita (Nazari, 2006).

C. ETIOLOGI

Unguis incarnatus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Pemotongan kuku yang tidak tepat : penyebab terbanyak unguis incarnatus adalah memotong

kuku terlalu pendek, sehingga posisi kulit bagian tepi kuku terdorong ke dalam dan

membentuk lipatan antara kuku dan kulit. Ketika kuku tumbuh, kuku akan mendesak dan

tumbuh ke dalam lipatan tersebut (ACFAS, 2005).

b. Tekanan eksternal : sepatu yang begitu sempit menekan kutikula sehingga kuku tumbuh

berbelok dan mendesak kulit (Benzoni, 2010).

c. Trauma : unguis incarnatus juga bisa terjadi akibat trauma, seperti tersandung, benda jatuh

mengenai jari kaki, atau melakukan aktivitas yang menyebabkan tekanan berulang pada jari

kaki seperti menendang atau berlari (ACFAS, 2005).

Page 6: Referat 2 - Unguis Incarnatus

d. Kondisi kuku : unguis incarnatus juga bisa disebabkan karena hilangnya kuku akibat trauma

sebelumnya, sehingga kuku tumbuh melalui alur yang tidak sama dengan kuku sebelumnya

(ACFAS, 2005).

D. PATOFISIOLOGI

Kuku kaki yang tumbuh ke dalam sering terjadi pada bagian hallux, timbul karena

tekanan lokal, kebersihan lipatan kuku dan kulit yang buruk, serta iritasi akibat etiologi yang

mendasarinya. Unguis incarnatus menyebabkan nekrosis jaringan lunak pada bagian yang

tertekan, disertai ulserasi, inflamasi, bahkan infeksi. Posisi kulit bagian tepi kuku terdorong ke

dalam, dan membentuk lipatan antara kulit dan kuku. Ketika kuku tumbuh, kuku mendesak dan

tumbuh ke dalam lipatan tersebut. Adanya jaringan granulasi akibat proses inflamasi dan kuku

yang tumbuh ke dalam kulit menyebabkan kulit terdorong ke atas dan terlihat lebih menonjol

(Gerritsma-Bleeker et al., 2002).

Unguis incarnatus juga bisa terjadi pada bagian anterior kuku disebabkan karena pemotongan

kuku yang terlalu pendek, sehingga pertumbuhan kuku ke depan mendorong kulit dan menembus

permukaan kulit (Bossers, et al., 1992)

Page 7: Referat 2 - Unguis Incarnatus

Variasi anatomi dikenal berperan dalam kekambuhan unguis incarnatus. Variasi anatomi

ini antara lain ; pertama, pertumbuhan kuku yang terlalu lebar atau miring sehingga tekanan

antara sepatu, kulit jari, dan kuku menjadi lebih besar. Kedua, tepi kuku yang terlalu melingkar

ke dalam. Ketiga, kulit jari yang terlalu lembek sehingga mudah tertusuk oleh tepi kuku.

Keempat, hipovaskularitas jaringan karena penyakit seperti diabetes mellitus. Kelima, adanya

daerah cekung antara kuku dan kulit, karena lipatan kuku yang dalam mengakibatkan timbunan

mikroorganisme (Johnstone, 1962).

Tekanan ekstrenal pada dinding kuku deformitas kuku

Kuku tumbuh ke dalam lipatan

Reaksi inflamasi ulserasi pada lipatan

Infeksi pada jaringan dan lipatan antara kulit dan kuku (paronikia)

Keringat dan kotoran

Patogenesis unguis incarnatus (Bossers, et al., 1992)

E. MANIFESTASI KLINIS

Unguis incarnatus menyebabkan nyeri dan rasa tidak enak pada kaki, mengganggu

aktivitas harian, hobi dan olahraga, bahkan menyebabkan pasien tidak bisa bekerja (Gerritsma-

Bleeker et al., 2002). Pasien sering mengeluh adanya nyeri pada lipatan kulit sisi lateral atau

medial, disertai reaksi peradangan lokal berupa edema, kemerahan, dan teraba hangat, serta

adanya gangguan saat berjalan (Nazari, 2006).

F. DIAGNOSIS

Diagnosis unguis incarnatus ditegakkan bila terdapat kuku jari yang tumbuh masuk ke

dalam kulit di sekitar kuku disertai adanya reaksi inflamasi (Benzoni, 2010).

Page 8: Referat 2 - Unguis Incarnatus

G. TERAPI

Terapi unguis incarnatus yang diberikan adalah untuk menghilangkan rasa sakit (terapi

simptomatis), berupa pemberian analgesik parasetamol dan untuk mencegah terjadinya infeksi,

yaitu dengan pemberian antibiotik oral. Sedangkan terapi kausatif unguis incarnatus dapat

dilakukan melalui beberapa cara, antara lain :

1. Terapi Mekanik

a. Teknik pemasangan lempeng perak berbentuk kail ikan

Potongan lempeng perak setebal 1/100 inci dengan lebar 1/8 inci dan panjang 1 inci yang

dibentuk sedemikian rupa menyerupai kail ikan, dipasangkan pada tepi kuku yang mengalami

unguis incarnatus setelah area kuku dan kulit yang terluka dibersihkan dengan antiseptik dan

kuku yang menembus kulit sebelumnya dipotong. Potongan perak tersebut dipasang selama 1-2

minggu. Proses penyembuhan berlangsung selama 3-4 minggu setelah pemasangan (Taylor,

1896).

b. Teknik pembidaian dengan plastik silinder

Kuku dibersihkan dengan antiseptik dan diberi anestesi lokal lidokain 1-2.5%. Plastik

silinder yang biasa digunakan sebagai tutup jarum suntik berukuran 29G dipotong kedua

ujungnya, kemudian di pasang pada tepi kuku yang mengalami unguis incarnatus (Nazari, 2006).

Page 9: Referat 2 - Unguis Incarnatus

2. Terapi Bedah

a. Teknik ekstraksi kuku sebagian dengan eksisi matriks parsial

Pangkal jari diikat dengan tourniquet, kemudian kuku dibersihkan dengan antiseptik dan

diberi anestesi lokal lidokain 1-2.5%. Kulit kuku bagian proksimal (eponikium) dipotong, lalu

kuku secara longitudinal dipotong sebagian, mulai dari bagian distal sampai proksimal hingga

matriks kuku (Bossers, et al., 1992).

Page 10: Referat 2 - Unguis Incarnatus

b. Teknik ekstraksi kuku sebagian dengan fenolisasi matriks

Pangkal jari diikat dengan tourniquet, kemudian kuku dibersihkan dengan antiseptik dan

diberi anestesi lokal lidokain 1-2.5%. Eponikium tidak dipotong, namun kuku dipotong sebagian

dari ujung hingga pangkal kuku yang tampak. Kemudian eponikium dan matriks ditempel cotton

bud yang telah direndam dalam alkohol 80%. Cotton bud tersebut ditempel pada eponikium dan

matriks kuku selama satu menit, kemudian diganti dengan alkohol 70% (Gerritsma-Bleeker et

al., 2002).

H. PROGNOSIS

Prognosis pasien unguis incarnatus adalah baik, dengan kejadian rekurensi (terjadi unguis

incarnatus ulangan) sekitar 10-30% kasus (Benzoni, 2010).

I. PENCEGAHAN

Unguis incarnatus dapat dihindari dengan cara mengurangi tekanan eksternal berlebihan

yang mengganggu kuku seperti menggunakan sepatu dengan ujung yang lebih longgar,

memotong kuku tidak terlalu pendek, dan membersihkan tepi kuku secara rutin (ACFAS, 2005).

Page 11: Referat 2 - Unguis Incarnatus

KESIMPULAN

Unguis incarnatus yang disebut juga dengan onychocryptosis adalah keadaan dimana

kuku tumbuh ke dalam menembus kulit sekitarnya sehingga menyebabkan reaksi inflamasi. Hal

ini sering disebabkan karena pemotongan kuku yang tidak tepat dan kompresi eksternal yang

berlebihan. Terapi yang digunakan untuk mengatasi unguis incarnatus dapat berupa terapi

mekanik dan terapi bedah. Prognosis unguis incarnatus adalah baik.

Page 12: Referat 2 - Unguis Incarnatus

DAFTAR PUSTAKA

American College of Foot and Ankle Surgeons (ACFAS). 2005. Ingrown Toenail. Podiatry

Association of Houston.

Benzoni, Thomas E. 2010. Ingrown Toenails. Emergency Medicine : Trauma and Ortophedics

www.emedicine.com

Bossers, A.M., Jansen, I.M.C., Eggink, W.F. 1992. Rational Therapy for Ingrown Toenails : A

Prospective Study. Acta Orthopaedica Belgica : vol 58-3; 325-329.

Gerritsma-Bleeker, et al. 2002. Partial Matrix Excision or Segmental Phenolization for

Ingrowing Toenails. American Medical Association : ARCH SURG/Vol 137, Mar

2002.

Johnstone, Marshal W. 1962. Ingrown Nails and Other Toenail Problems Surgical Treatment.

California Medicine : Oct vol 97, no 4; 222-226.

Nazari, S. 2006. A simple and practical method in treatment of ingrown nails : splinting by

flexible tube. Journal of European Academy of Dermatology and Venereology

(JEADV) : 1-5.

Taylor, Henry Ling. 1896. Ingrown Toenail Mechanically Treated. The Journal of Bone and

Joint Surgery; s1-9:106-109