reaksi kusta 2011.ppt
DESCRIPTION
kulitTRANSCRIPT
Komponen POD
1. Penemuan dini2. Pengobatan MDT sampai RFT3. Deteksi dan penanganan reaksi secara
cepat dan tepat4. Monitoring fungsi saraf tepi5. Perawatan diri6. Alat bantu7.Rehabilitasi medik
REAKSI
Dapat timbul sebelum, selama dan sesudah pengobatan.
TIPE I :
ME KEKEBALAN SELULER
TIPE II :
ME KEKEBALAN HUMORAL
Jenis reaksi kusta
Type 1 Type 2
K.u: demam ringan/tanpa demamDeman ringan sp berat disertai kelemahan umum
Kulit: makula meradang kadang timbul bercak baru
Saraf tepi:sering terjadi neuritis danatau gangguan fungsi
Terjadinya: put segera setelah pengobatan
Dapat terjadi: pada PB maupun MB
Organ lain: jarang terkena
Timbul nodul ENL, merah, lunak, nyeri tekan kadang pecah Jarang terjadi neuritis dan atau gangguan fungsi
P.U setelah pengobatan agak lama
Hanya terjadi pada MB
Sering terkena (sendi,mata,testis,Ginjal,kelenjar getah bening)
Reaksi kusta Tipe 1 = Reaksi ReversalReaksi kusta Tipe 1 = Reaksi Reversal
Sistem Kekebalan TubuhBody’s immune system(Respons seluler)
serang !!
Sistem Kekebalan TubuhBody’s immune system(Respons seluler)
serang !!
kulitsaraf
“perang”peradan
gan
Kulit merah, bengkak,
panas nyeri tekan dan ggn fungsi saraf.
kuman kusta
Kuman patah-patah/hancur
terurai
Mengeluarkan Protein kuman
Aliran darah sistemik
Protein kuman masuk / ikutAliran darah sistemik
Memacu respon kekebalan tubuh
Pecahan Kuman mati
SARAF KULIT
Globus /Kuman hancur
ENL: Nodul2 merah,panas,bengkak,nyeri,disertai gangguan ke organ2 lain
Reaksi kusta tipe 2 = ENLReaksi kusta tipe 2 = ENL
peradangan di mana-mana(di luar bercak kusta/saraf)
(respons humoral)
Reaksi type I
Ringan• Ku: demam tidak ada• Kulit: macula memerah
menebal dan nyeri
• Saraf tepi:
1. Nyeri tekan: tdk ada
2. Gangguan fungsi: tdk ada
Berat• Ku: deman ada• Kulit: macula yg
memerah menebel dan nyeri tambah parah sampai pecah (ulcerasi)
• Saraf tepi:
1. Nyeri tekan: ada
2. Gangguan fungsi: ada
Reaksi type II
Ringan • Ku: demam ada tetapi tdk
parah• Kulit: nodul merah panas
nyeri• Saraf tepi:
1. Nyeri tekan: tidak ada
2. Gangguan fungsi: tidak ada
• Organ lain: tidak terkena
Berat• Ku: deman parah
• Kulit: nodul merah panas nyeri bertambah parah sp pecah
• Saraf tepi: 1. Nyeri tekan: ada
2. Gangguan fungsi: ada
• Organ lain: terkena (mata, sendi, testis)
Faktor pencetus
1. Penderita dalam keadaan kondisi lemah
2. Kehamilan dan setelah melahirkan
3. Sesudah mendapat immunisasi
4. Infeksi (spt: malaria, infeksi pd gigi, bisul, cacing dll)
5. Stres fisik dan mental
6. Kurang gizi
PRINSIP PENGOBATAN REAKSI :
1. ISTIRAHAT / IMMOBILISASI.
2. PEMBERIAN ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. ATASI FAKTOR PENCETUS
4. PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
5. MDT DITERUSKAN DENGAN DOSIS SAMA.
UNTUK REAKSI RINGAN:NO. 1; 2; 3; DAN 5
OBAT ANTI REAKSI
PREDNISOLON
HANYA UNTUK REAKSI BERAT
LAMPRENDITAMBAHKAN
BILA REAKSI TYPE IIBERAT BERULANG
1. Pemberian prednisone pada Reaksi Tipe 1 dan 2
berat Dosis per hari
Minggu ke :
Follow up Pemeriksaan POD
40mg 30
mg 20mg 15
mg 10mg 5
mg
1 - 2 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10 11 - 12
Pengobatan Reaksi Tipe 2 (ENL) berat berulang
Prednison : Dosis per hari
Minggu ke :
Follow up
40
mg 30mg 20
mg 15mg 10
mg 5mg
LAMPRENE 3 X 100 mg ( 2 bl ) 2 X 100 mg ( 2 bl ) 1 X 100 mg ( 2 bl )
Pemeriksaan POD tiap 1-2 minggu
1-2 3-4 5-6 7-8 11-12
STOP
9-10
KHUSUS BILA ADA NEURITISATAU NYERI TEKAN SARAF TEPI
40mg
1mgg
NyeriBlm kurang
50mg
Nyeri berkurang
40mg 30mg
1 mgg
NyeriBerkurang
/hilang
20mg 1510
5Nyeri hilang Nyeri hilang
stop
Nyeri hilang
Nyeri hilang
2 mgg 2 mgg2 mgg
2 mgg
2 mgg
60mgNyeri
Blm kurang
1mgg
Dosis prednison untuk anak
Maximal 1mg/kg BBLamanya unt R type 1 min.12 mgg
Contoh: BB 22 kg
Dosis prednison:20 mg/hr 2mgg ke120 mg/2hr 2mgg ke 215 mg/2hr 3 mgg ke 310 mg/2hr3 mgg ke 45 mg/2hr 3 mgg ke 5
Alternative dose
Manajemen Reaksi
SEBELUM
PENGOBATAN
PENGOBATAN
MDT
RFT
REAKSI
BERAT
HARUS DICEGAH !!!
PERJALANAN PENYAKIT KUSTA
PASKA
PENGOBATAN HARUS BISA DIDETEKSI & DIOBATI CEPAT DAN TEPAT DINI
HARUS TETAP WASPADA !!
monitoring fx saraf
PETUGAS
KESEHATAN
PENDERITA
SENDIRI
dan
Jangan biarkan …………
…………ini terjadi !!!
SIAPA YANG BISA MENCEGAHNYA ???
Harus ada
komunikasi dua arah