reaksi golongan
DESCRIPTION
kimia farmasi; reaksi golonganTRANSCRIPT
REAKSI GOLONGAN
Lisa Andina, S. Farm, Apt.
I. SIFAT KHAS SENYAWA NITROGEN (N)
Nitrogen terdapat dalam bentuk;
nitrat dan nitrit (NO3 dan NO2)
Senyawa nitro (NO)
Amin primer (RNH2)
Amin sekunder (R2NH)
Amin tersier (R3N)
Amonium kuarterner (NH+)
Golongan amin aromatik
Asam amida netral (sulfonamida)
Garam ‘ion zwitter’ seperti asam amino
A. PEMERIKSAAN NITRAT
Semua nitrat larut dalam air
Penambahan FeSO4 terbentuk cincin
berwarna coklat
Penambahan H2SO4 terbentuk cincin
berwarna coklat
B. PEMERIKSAAN SENYAWA NITRO AROMATIK
Sejumlah 50 mg zat dilarutkan dalam 3 ml
etanol+ 3 ml HCl encer + 4 ml air
200 mg Zn
Campuran dipanaskan di
penangas air selama 10 menit
2 ml filtrat + 2 tetes pereaksi diazo I (10g NaNO2 dlm 100 ml
aquadest)
Selanjutnya larutan dituangkan ke
pereaksi diazo II (0,25 g 2-naftol dalam 100
ml 3N NaOH)
Terbentuk warna jingga atau endapan
Niklosamida
Nitrazepam
Kloramfenikol
C. PEMERIKSAAN SENYAWA BASA AMIN
Dengan pereaksi mayer (1,35 g HgCl2 dalam
100 ml larutan KI 5%) senyawa basa amin
membentuk endapan kekuning-kuningan,
caranya:
Larutan zat + asam sulfat
Beberapa tetes pereaksi
Morfin dan efedrin hanya memberikan sedikit
endapan kuning
D. PEMERIKSAAN AMIN ALIFATIK PRIMER (REAKSI SENFOL)
Larutan amin dalam etanol dituangi
karbondisulfida sama banyak
Dipanaskan sampai karbondisulfida yang
berlebih menguap
Sisa larutan ditambah beberapa tetes larutan
raksa (II) klorida 5%
Tercium bau mustard jika terdapat amin
alifatik primer
E. PEMERIKSAAN AMIN AROMATIK PRIMER (REAKSI DIAZO)
50 mg zat dilarutkan dalam 1 ml 3 N HCl
Larutan ditambah 2 tetes pereaksi diazo I
Kemudian dituang ke dalam 2 ml pereaksi diazo II
Terbentuk warna merah jingga
Benzokain
Etakridin
PAS
Prokain
Sulfonamida
@ Pada imipramin akan terbentuk warna biru
@ Reaksi dapat juga positif jika zat dipanaskan dulu dengan 3N HCl selama
5-15
menit dan kemudian didinginkan klordiazepoksida, furosemida,
hidroklortiazid, oksazepam, fenasetin.
F. PEMERIKSAAN AMINA SEKUNDER
Zat dilarutkan dalam 2 ml 3 N HCl
Didinginkan pada 50
C
Direaksikan dengan 2 ml larutan NaNO2
1% (diamkan selama 5 menit)
Encerkan dengan 5 ml air (dikocok 2 x
15 ml eter)
Larutan eter diuapka sampai
kering
Pada sisa penguapan + 50 mg
fenolDipanaskanDidinginkan
+ 1 ml asam sulfatTerbentuk warna biru-hijau pekat
Dituang ke dalam air
Berubah merah
G. PEMERIKSAAN AMIN ALIFATIK PRIMER DAN AMIN AROMATIK (REAKSI
ISONITRIL)
Bau khas isonitril (seperti balon)
Beberapa tetes
kloroform & basa alkali
dalam etanol
etanol
zat
Dipanaskan dengan api kecil
H. PEMERIKSAAN ASAM AMINO (REAKSI NINHIDRIN)
1 ml larutan zat netral
Ditambah 2 tetes larutan ninhidrin 1%
dlm air
Dipanaskan sampai
mendidih
Terbentuk warna merah
(efedrin)
Terbentuk warna ungu (tolbutamida,
antazolin)
Terbentuk warna
merah-coklat sampai ungu
(oksedrin)
Terbentuk warna merah
tua (asam askorbat)
I. PEMERIKSAAN GOLONGAN GUANIDIN (REAKSI SAKAGUCHI)
Terbentuk warna merah-
ungu (streptomisin)
1 mg zat dlm 5 ml air
+ 1 ml larutan NaOH 10% dan 1 ml larutan 1-naftol 0,05% dlm etanol (dinginkan ± 150C)
+ 3 tetes larutan natrium hipobromit (2g NaOHdlm 7,5
ml air + 0,5 ml brom + air ad 10
ml)
J. PEMERIKSAAN TURUNAN PIRIDIN
Pada pemanasan 100 mg zat dengan 100
mg natrium karbonat kering tercium bau
piridin
Sejumlah 5 mg zat dicampur atau digerus
dengan 10 mg 1 klor-2, 4-dinitrobenzol, lalu
dilumerkan sebentar, lumeran yang sudah
dingin dilarutkan dalam 2 ml 0,5 N KOH-
etanol. Terbentuk warna merah tua
(nikotinamida)
II. PEMERIKSAAN SENYAWA PEREDUKSI
A. Reaksi fehling
B. Percobaan kalium permanganat
C. Reaksi adisi dengan brom
A. REAKSI FEHLING
Bila ada reduksi terbentuk endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata
• Positif: asam askorbat (suhu kamar)
• Positif dengan pemanasan (isoniazida, gula pereduksi, hidrokortison, sorbitol, sakarosa)
20 mg zat
1ml lar fehling I dan
II sama banyak
Dipanaskan selama 30
menit di penangas air
Pereaksi fehling I :
lar. CuS04.5H2O 7%
Pereaksi fehling II :
35 g Kna-tartrat + 10 g
NaOH + air sampai 100
ml
B. PERCOBAAN KALIUM PERMANGANATPada pemanasan, warna semula hilang (asam sitrat, as. Tartrat, as. Oksalat, as. Mandelat, as. Salisilat, as.benzoat, sakarosa, sorbitol)
Warna semula hilang kemudian berubah menjadi coklat pada suhu kamar (asam askorbat, isoniazid, olefin)
Ke dalam larutan zat dalam air ditambahkan lar. KMnO4 0,1% dalam air atau aseton
C. REAKSI ADISI DENGAN BROM
50 mg zat dilarutkan dlm 2 ml as. asetat
Tambahkan tetes demi
tetes air brom (1,0 g Br2 atau 0,3 ml Br2/100 ml as. asetat
Jika terdapat ikatan tak jenuh,
warna brom hilang .
III. REAKSI BESI (III) KLORIDA
Terbentuk warna merah sampai ungu
1 ml air, netralkan
dgn NHCO3
2 tetes lar. FeCl3
1%
5mg zat
Dipanaskan di
penangas air
Asam asetilsalisilat: warna ungu terbentuk
setelah campuran dipanaskan dan didinginkan
Asam askorbat: pada pH8
Aminofenazon, fenazon, asam p-aminosalisilat,
klorpromazin, prometazin, as.mefenamat,
morfin: warna kebiru-biruan
Nipagin: warna ungu terbentuk setelah
campuran dipanaskan dan didinginkan
Metamizol: biru-ungu lemah
Piridoksin, tetrasiklin, rutosida: warna hijau yg
dengan NaOH berubah menjadi merah-coklat.
IV. REAKSI MILLON
Larutan zat
Pereaksi millon (10 g air raksa dilarutkan
dlm 10 g asam nitrat. Diencerkan dgn 20 g
air dingin, lalu didiamkan, kristal dipidahkan dgn
dekantasi)
Terbentuk warna merah pada fenol, misalnya nipagin, simpatomimetik.
Terbentuk warna biru pada metamizol
V. REAKSI GABUNGAN DENGAN AASSAM SULFANILAT TERDIAZOTASI
• 10 mg zat
• 1 ml 3 N NaOH
1
• + asam sulfat
• + lar. NaNO2 aa
2 • Terbentuk warna merah
• Tetrasiklin: merah
• Piridoksin: kuning-jingga + as. Asetat ->merah
• Histidin, pct: merah
3