ratnasagara (samudra permata)...sutra pitaka 1. bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2....

176
Ratnasagara (Samudra Permata) i

Upload: others

Post on 12-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ratnasagara(Samudra Permata)

i

Page 2: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

ii Bhatara Hyang Buddha Sakyamuni

Page 3: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

iii

RATNA~SAGARASamudra Permata

Kumpulan Sastra SuciDari Para Mahaguru

Oleh:Upashaka Pandita Sumatijnana

Yayasan BhumisambharaMaret, 2003

Page 4: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

iv

Ratna Sagara - Samudra Permata

Dicetak secara terbatas oleh:

Sekretariat Yayasan BhumisambharaPO Box. 3717 Jakarta 10037

www.bhumisambhara.org

© 2002. Upashaka Pandita Sumatijnana

Editor: Meta Puspa DeviSetting dan lay out: Pustaka Berlian Biru

Edisi I: Maret 2003

Hak cipta dilindungi undang-undang

Materi ini khusus untuk para pesertaProgram Belajar Agama Buddha Bagi Para Praktisi

Page 5: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

v

Daftar Isi

SUTRA PITAKA1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 22. Aryatriskandha-sutra 5

KRAMA-MARGA (LAM-RIM)3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 94. Meditasi Yang Sempurna Pada Bagian Terpenting Tahap Jalan Menuju Penerangan 175. Bodhipathapradipah 306. Dasar Dari Semua Kebajikan 387. Tiga Dasar Sang Jalan 418. Untaian Pengalaman 44

TRANSFORMASI MENTAL9. Bodhisattva-maniavali 5310.Delapan Transformasi Mental 5711. Tujuh Transformasi Mental 5912. Tiga Puluh Tujuh Praktek Bodhisattva 63

IKRAR BODHISATTVA13. Bodhisattva-samvara-vimsaka 7114. Ikrar Bodhisattva 7515. Lima Puluh Slokha Bakti Guru 79

BERBAGAI TEMA16. Bodhisattva-carya sutrikirtavavada 8817. Charya-samgraha-pradipa 9318. Samsara-manoniryanikara-giti 9719. Hridhayanikari-patanama 10320. Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha 10621. Vimala-ratna-lekha-nama 11822. Carya-giti 12423. Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya 12924. Sang Hyang Kamahayanan 13925. Doa Untuk Mencetak Persembahan Paramitayana (Tsatsa) 165

Page 6: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

vi

Persiapan Sebelum Melafal Dan Membaca

Namo Sarvabuddha Bodhisattvabhyah!

Saat hendak membaca buku atau melakukan pelafalan Dharma Bodhisattvasejenak, pertama-tama, lakukan penghormatan kepada semua Buddha danBodhisattva dialam bersemayamnya dikesepuluh penjuru.

[1] Lalu dengan pikiran yang terpusat, lakukan puja dengan benar denganpuja agung Bodhisattva Bhadracharyapranidhana dalam bentuk ‘Puja TujuhBagian’, yang dimulai dengan Penghormatan dan seterusnya.

[2] Lalu, bangkitkan dalam hati belaskasih kepada semua makhluk, denganperhatian besar yang benar, nyatakan tiga kali kata-kata yang mengalir darimotivasi berikut ini:

[3] “Apapun makna sebuah kalimat Dharma yang dibabarkan SangBhagavat, meskipun itu hanya sedikit dari seluruh ajaran, dan meskipun akumemiliki pemahaman yang dangkal dengan batinku yang mementingkan dirisendiri, disebabkan oleh karma-karma burukku sendiri, aku akan membuatpelafalanku ini, bagaimanapun harus dimengerti, mengingat ia diambil darisabda suci Sang Bhagavat. Semoga suara ajaran ini memberikan pengetahuanTathagata terhadap makhluk hidup yang mendengarkan bunyinya!”

[4] “Apapun makna sebuah kalimat yang diajarkan oleh Sang Bhagavat,meskipun itu hanya sedikit dari seluruh ajaran, dan aku memiliki pengertianyang dangkal dengan batinku yang mementingkan diri sendiri, disebabkan olehkarma-karma burukku sendiri. Namun bagaimanapun ia dipahami, mengingatbahwa aku akan membaca sebuah ajaran yang disimpan dalam buku, semogasuara bunyi ajaran dalam pendengaran makhluk hidup, memberi merekapengetahuan Tathagata!” Ucapkan hal ini tiga kali.

Doa Persiapan Sebelum Melafal dan Membaca ditulis dari kata-kata yangdiucapkan oleh Mahapandita Acharya Sridipamkara-jnana.

Page 7: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

viiMahaupadhyaya Guru Bodhisattva Dipamkarasrijnana-pada

Page 8: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

viii Jey Tsongkhapa Loshang Dragpa

Page 9: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sutra Pitaka

1

Page 10: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bhagavati-prajnaparamita-hridhaya-sutra(Sutra Bhagavati Sari Kebijaksanaan Sempurna)

Namo Ratna Trayaya!

Demikianlah yang kudengar, Hyang Bhagava berdiam di Rajagriha, di puncakgunung Grijakutha, bersama dengan serombongan bhiksu dan bodhisattva. Padasaat itu Bhagava sedang terserap dalam samadhi-dhyana kehampaan tanpa batas.Pada saat yang sama Arya Avalokiteshvara, Bodhisattva Mahasattva, sedangbermeditasi pada Prajnaparamita, merenungkan kekosongan dari keberadaanpanca skandha.

Selanjutnya dengan berkah Hyang Buddha, Shariputra berkata kepada AryaAvalokiteshvara Bodhisattva Mahasattva, bagaimana seharusnya seorang putraparampara yang ingin melaksanakan Prajnaparamita, berlatih?

Dan Arya Avalokiteshvara Boddhisattva Mahasattva menjawab padaShariputra sebagai berikut:

Shariputra, putra atau putri parampara, yang hendak melaksanakanPrajnaparamita yang mendalam, harus berpikir demikian: mereka harusmerenungkan dengan sempurna dan tepat kesunyataan keberadaan segala sesuatujuga panca skandha.

Rupa adalah sunyata, sunyata adalah rupa. Tanpa rupa tak ada sunyata,tanpa sunyata tak ada rupa. Demikian pula dengan perasaan (vedana),

Prajnaparamita-hridhaya-sutra

2

Page 11: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

pencerapan (samjna), bentuk-bentuk pikiran (samkara) dan kesadaran (vijnana)adalah sunyata. Shariputra, dengan demikian segala fenomena adalah sunyata,tidak berbentuk, tidak ada, tidak ternoda, tidak bersih, tidak berkurang, tidakbertambah.

Oleh karena itu Shariputra, dalam sunyata tiada rupa, perasaan, pencerapan,bentuk-bentuk pikiran, kesadaran. Tiada mata (na caksuh), tiada telinga (nasrotram), tiada hidung (na grahnam), tiada lidah (na jihva), tiada tubuh (nakayah), tiada batin (na manah). Tiada bentuk (na rupam), tiada suara (nasabdah), tiada bau (na gandah), tiada rasa (na rasah), tiada rasa sentuhan (nasprastavyam), tiada Dharma (na Dharmah). Tiada unsur mata (na caksuh dhatu),hingga tiada unsur pikiran dan kesadaran (na mano-vijnana dhatu). Tiadakebodohan (na vidhya), tiada akhir kebodohan (na vidhyaksayah), hingga tiadausia tua dan kematian (na jaramaranaksayah), tiada akhir usia tua dan kematian.Demikian pula tiada penderitaan (na duhkham), tiada asal mula penderitaan(na duhkha-samudayah), tiada lenyapnya penderitaan (na duhkha-nirodhah),tiada jalan menuju lenyapnya penderitaan (na margah), tiada kebijaksanaanArya (na aryavidhyah), tiada pencapaian (na praptih), tiada tanpa pencapaian.

Demikianlah Shariputra, karena bodhisattva tidak memiliki pencapaian,mereka berada dan berdiam dalam Prajnaparamita; pikirannya telah bebas darinoda rasa takut. Rintangan kesempurnaan, dan akhirnya mencapai tingkat bebasdari dukha.

Dengan bersandar pada Prajnaparamita, tercapailah Kebuddhaan oleh paraBuddha dari ketiga masa dan menempatkan para Buddha pada tingkat yangtiada tara, yaitu mencapai Samyaksambodhi.

Oleh karena itu mantra Prajnaparamita, mantra pengetahuan agung, mantrayang tiada tanding, mantra yang tertinggi, mantra yang dengan pasti dapatmelenyapkan semua duka, di dalamnya tiada kesalahan, harus dimengerti sebagaikebenaran. Mantra Prajnaparamita adalah sebagai berikut:

Ta ya tha. gate gate para gate parasamgate bodhi soha!

Demikianlah Shariputra, bodhisatva-mahasatva harus melatih dirinya didalam upaya dengan Prajnaparamita.

Sutra Pitaka

3

Page 12: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Kemudian Hyang Bhagava bangkit dari meditasi konsentrasinya danmengomentari Arya Avalokiteshvara Bodhisattva Mahasattva dengan berkata:“Bagus, bagus, wahai putra parampara. Demikianlah, demikianlah. Seperti yangtelah engkau ajarkan, upaya harus dilaksanakan dengan prajna dan paraTathagatha bergembira.” Demikianlah sabda Bhagava.

Arya Shariputra, Arya Avalokiteshvara Bodhisatva Mahasatva dan semuasiswa serta semua makhluk: para dewa, para manusia, para asura, dan paragandarwa semua bergembira serta memuji setinggi-tingginya sabda HyangBhagava.

Arya-prajnaparamita-hridhaya-sutra telah selesai.

Prajnaparamita-hridhaya-sutra

4

Page 13: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Aryatriskandha-sutra(Sutra Tiga Kumpulan)

Namo!Pengakuan pelanggaran-pelanggaran seorang Bodhisattva

Aku, ……....(yang bernama)..........

Selama-lamanya berlindung kepada para GuruAku berlindung kepada para BuddhaAku berlindung kepada DharmaAku berlindung kepada Sangha.

Namo Bhagavate Sakyamunaye Tathagata Arhate SamyaksambuddhayaNamo Bhagavate Vajragarbhapramardin TathagataNamo Bhagavate Ratnarcis TathagataNamo Bhagavate Nageshvara-raja TathagataNamo Bhagavate Virasena TathagataNamo Bhagavate Viranandin TathagataNamo Bhagavate Ratnagni TathagataNamo Bhagavate Ratnachandraprabha TathagataNamo Bhagavate Amoghadharsin TathagataNamo Bhagavate Ratnachandra TathagataNamo Bhagavate Nirmala TathagataNamo Bhagavate Suradatta TathagataNamo Bhagavate Brahma Tathagata

Sutra Pitaka

5

Page 14: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Namo Bhagavate Brahmadatta TathagataNamo Bhagavate Varuna TathagataNamo Bhagavate Varunadeva TathagataNamo Bhagavate Bhadrasri TathagataNamo Bhagavate Candanasri TathagataNamo Bhagavate Anantaujas TathagataNamo Bhagavate Prabhasasri TathagataNamo Bhagavate Asokasri TathagataNamo Bhagavate Naranaya TathagataNamo Bhagavate Kusumasri TathagataNamo Bhagavate Brahma-jyotir-vikridita-bhijna TathagataNamo Bhagavate Padajyotirvikritita Vikriditabijna TathagataNamo Bhagavate Danasri TathagataNamo Bhagavate Smrthisri TathagataNamo Bhagavate Suparikirtinamadeyasri TathagataNamo Bhagavate Indraketudhvajaraja TathagataNamo Bhagavate Suvikrantasri TathagataNamo Bhagavate Vijita Samgraha TathagataNamo Bhagavate Vikranta Gamin TathagataNamo Bhagavate Samantavabhasavyuhasri TathagataNamo Bhagavate Ratnapadmavikramin TathagataNamo Bhagavate Ratnapadma-supratistha-sailendra-raja Tathagata

Engkau tiga puluh lima Buddha, serta semua yang lain, serta para Tathagata,Bhagavan, Arhat, Samyaksambuddha yang bersemayam dalam singgasanasemua alam kehidupan di sepuluh penjuru, engkau para Tathagata sertaBhagavan dengarlah saya.

Dalam kelahiran saat ini dan seluruh kelahiran saya sejak waktu yang takdiketahui dalam samsara, saya telah melakukan perbuatan buruk, menciptakansebab untuk melakukannya, ataupun menyebabkan orang lain melakukannya,atau menikmati perbuatan buruk seperti; saya telah mencuri barang-barangmilik Sangha, mencuri barang-barang persembahan bagi Triratna, mencuri milikSangha di sepuluh penjuru, saya telah menyebabkan orang lain melakukanperbuatan buruk dan menyukai keterlibatannya.

Saya telah melakukan perbuatan yang merusak, menyebabkan orang lainmelakukannya dan menikmati keterlibatannya. Saya telah melakukan sepuluhperbuatan buruk, menyebabkan orang lain turut melakukannya dan menyukaiketerlibatannya. Disebabkan oleh semua karma ini, saya telah menciptakansebab

Aryatriskandha-sutra

6

Page 15: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

bagi diri saya sendiri serta yang lain untuk terlahir di alam neraka, sebagaibinatang, preta, lahir di tempat yang tiada agama, di antara manusia tak beradab,sebagai dewa berumur panjang, terlahir dengan tubuh cacat, berpandangansalah dan tak dapat bertemu dengan Buddha.

Sekarang di hadapan Buddha, Bhagavan yang sempurna kebijaksanaannya,yang memiliki mata belas kasih, yang menjadi saksi, yang melihat segala sesuatudengan mata batin sebagaimana adanya, saya mengakui dan menganggap semuaperbuatan itu sebagai perbuatan buruk. Saya tidak akan menyimpan danmenyembunyikannya, dan mulai saat ini hingga seterusnya, saya tidak akanmengulangi perbuatan-perbuatan itu.

Para Buddha dan para Bhagavan dengarlah saya; dalam kehidupan saat inidan seluruh alam kehidupan samsara sejak waktu yang tidak diketahui, apapunperbuatan baik yang telah saya lakukan meskipun hanya dengan memberi padasatu mulut yang terlahir sebagai binatang, apapun kebajikan yang saya perolehdengan mempraktekkan brahmacari, apapun kebajikan yang saya dapatkan darimengasihi semua makhluk hidup, apapun kebajikan yang saya peroleh darimembangkitkan bodhicitta; apapun akar kebajikan yang saya peroleh darimengembangkan prajna.

Saya mengumpulkan semua kebajikan diri saya serta yang lain, saat ini sayamelimpahkannya kepada yang tertinggi, di mana tiada lagi yang lebih tinggi,kepada yang di atas yang tertinggi, tertinggi dari yang tertinggi. Untuk itu sayamelimpahkan sepenuhnya kepada yang tertinggi, Samyaksambodhi.

Sebagaimana Buddha serta Bhagavan dari masa lampau telah melimpahkan,sebagaimana Bhagavan masa yang akan datang melimpahkan, serta bagaimanapara Buddha dan Bhagavan masa sekarang melimpahkan, seperti halnya merekasaya juga melimpahkannya.

Saya mengakui semua perbuatan buruk saya satu persatu dan bergembiradalam segala kebajikan. Saya memohon semua Buddha untuk mengabulkanpermohonan saya, semoga saya dapat mencapai kebijaksanaan tertinggi,kebijaksanaan terakhir dan kebijaksanaan yang termulia.

Kepada raja yang tertinggi di antara manusia yang hidup saat ini, yang hidupdi masa lampau, masa yang telah bersiap untuk muncul, kepada mereka semuayang pengetahuannya tak terbatas bagaikan samudra, aku berlindung.

Arya Triskandha-nama-mahayana-sutra telah selesai.

Sutra Pitaka

7

Page 16: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Krama-Marga (Lamrim)

8

Page 17: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ajaran Para Guru Yang Berharga(Precious Master Instruction)

Garis besar yang diberikan pada saat penjelasan tahap jalan menujupencerahan yang mudah dan cepat.

[Penghormatan kepada Guru]

Oh Guru Yang Agung dan Mulia dari belas kasih tanpa batas, denganrasa hormat yang dalam, aku bersujud pada kakimu dan berlindungkepada-Mu.Berdasarkan belas kasih-Mu yang agung aku memohon kepada-MuLindungilah diriku selalu, kapanpun (saatnya) dan bagaimanapun(keadaanya).

Empat Bagian Utama Penjelasan Tahap Jalan Menuju Pencerahan

1. Penjelasan keagungan Guru untuk menunjukkan kemurnian sumberajaran (krama-marga).

2. Penjelasan keagungan Ajaran (krama-marga) sendiri, dengan tujuanuntuk membangkitkan rasa hormat pada ajaran.

3. Bagaimana cara mengajarkannya dan bagaimana caramendengarkannya dengan kemuliaan-kemuliaan di atas.

4. Bagaimana (kita) siswa dapat dibimbing dengan ajaran (krama-marga)yang sebenarnya.

Krama-marga

9

Page 18: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bagian utama yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Bagaimana Guru Atisha terlahir dalam keluarga terhormat2. Bagaimana beliau pada masa kehidupannya memperoleh pengetahuan

dan keberhasilan3. Setelah memperolehnya bagaimana beliau berusaha bagi kepentingan

Dharma:

a. Bagaimana beliau berusaha di Indiab. Bagaimana beliau berusaha di Tibet

Bagian utama yang kedua memiliki empat bagian:

1. Keagungan pengertian bahwa tidak ada kontradiksi di antara ajaranHyang Buddha

2. Keagungan memandang semua kata-kata Hyang Buddha sebagai suatupetunjuk

3. Keagungan mudahnya memahami tujuan sesungguhnya dari ajaranHyang Buddha

4. Keagungan terhindar dengan sendirinya dari kesalahan-kesalahan berat

Bagian utama yang ketiga memiliki tiga bagian:

1. Bagaimana cara mendengarkan ajaran2. Bagaimana cara mengajarkannya3. Praktek penutup yang dilakukan bersama antara Guru dan murid

Bagian pertama (bagaimana cara mendengarkan ajaran) memiliki tigabagian:

1. Merenungkan kebajikan dari mendengarkan Dharma2. Membangkitkan rasa hormat kepada Dharma serta Guru yang

mengajarkannya3. Bagaimana cara mendengarkan yang sesungguhnya

Yang terakhir memiliki dua bagian:

1. Menyingkirkan kondisi yang tidak menguntungkan2. Menempatkan diri pada kondisi yang menguntungkan – dengan enam

anggapan

Ajaran Para Guru Yang Berharga

10

Page 19: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bagian kedua (bagaimana cara mengajarkannya) memiliki empat bagian:

1. Mengingat kebajikan dari mengajarkan Dharma2. Membangkitkan rasa hormat kepada Guru (Hyang Buddha) serta

kepada ajaran3. Dengan sikap dan sopan santun untuk mengajar4. Membedakan antara siapa yang akan diajar dan siapa yang tidak diajar

Bagian ketiga (praktek penutup yang dilakukan bersama antara Guru danmurid) adalah melimpahkan kebajikan demi tercapainya Penerangan YangSempurna.

Bagian utama yang keempat memiliki dua bagian:

1. Bagaimana cara membaktikan diri kita kepada Guru, sebagai dasardari jalan

2. Pada saat kita membaktikan diri, bagaimana kita mengembangkan batinagar semakin maju

Yang pertama memiliki dua bagian:

1. Bagaimana bertindak pada saat meditasi2. Bagaimana bertindak di saat antar meditasi

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Praktek pendahuluan2. Bagaimana cara melakukan meditasi yang sesungguhnya3. Bagaimana cara melakukan praktek penutup yang meresap

Yang pertama, terdapat enam praktek pendahuluan

Yang kedua memiliki empat bagian:

1. Manfaat membaktikan diri pada Guru kita2. Kerugian karena tidak membaktikan diri pada Guru kita atau

melakukannya tetapi dengan cara yang salah3. Bagaimana membaktikan diri kita dengan pikiran4. Bagaimana membaktikan diri kita dengan perbuatan

Krama-marga

11

Page 20: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Yang pertama, terdapat delapan manfaat dari membaktikan diri pada Gurukita:

- Kita menjadi semakin dekat dengan tercapainya Kebuddhaan- Kita menyenangkan semua Bhatara Jina- Kita akan sulit terpengaruh oleh mara ataupun teman yang tidak baik- Hal-hal yang mengganggu mental (klesha) dan pandangan salah kita

dengan sendirinya akan berkurang- Semua landasan, jalan dan pencapaian kita akan meningkat- Dalam kehidupan yang akan datang kita tak akan terpisah dari Guru- Kita tidak akan jatuh ke dalam kelahiran yang rendah- Kita akan dengan mudah mencapai semua tujuan baik sementara

maupun tujuan terakhir

Delapan kerugian karena tidak membaktikan diri pada Guru kita:

- Jika kita merendahkan Guru kita, hal itu sama dengan merendahkansemua Bhatara Jina

- Jika kita marah kepada Guru kita, hal itu menghancurkan kebajikankita, kita akan terlahir di alam neraka selama berkalpa-kalpa sesuaidengan waktu kemarahan kita

- Meskipun kita mempraktekkan Tantra kita tak akan dapat mencapaihasil tertinggi

- Meskipun kita mempraktekkan Tantra dengan sungguh-sungguh inihanya akan menciptakan sebab terlahir di alam neraka dll.

- Kebajikan yang belum dikembangkan tidak akan ada dan yang telahdikembangkan akan mengalami kemerosotan

- Dalam kehidupan saat ini kita akan menderita oleh hal-hal yang tidakkita inginkan seperti penyakit dan sebagainya

- Dalam kehidupan-kehidupan yang akan datang kita akan mengembaratanpa berkesudahan di alam rendah

- Dalam semua kelahiran kita di masa yang akan datang kita akan terpisahdari Guru kita

Bagian ketiga (bagaimana membaktikan diri secara mental kepada Gurukita) terdapat dua bagian:

1. Membangkitkan keyakinan yang tulus2. Setelah mengingat kebajikannya, kembangkan sikap hormat

Ajaran Para Guru Yang Berharga

12

Page 21: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Alasan-alasan mengapa perlu menganggap Guru kita sebagai HyangBuddha

2. Alasan-alasan mengapa dimungkinkan untuk menganggap-Nyademikian

3. Bagaimana caranya untuk menganggap-Nya demikian

Yang ketiga memiliki empat bagian:

- Sanghyang Adhibuddha Vajradhara menyatakan bahwa Guru adalahBhatara Hyang Buddha

- Guru menyempurnakan segala kegiatan Bhatara Hyang Buddha- Pada masa ini, para Hyang Buddha serta para Arya Bodhisattva

berusaha demi kebajikan semua makhluk- Dugaan kita tak dapat dipastikan

Yang kedua (setelah mengingat kebajikannya, kembangkan sikap hormat)memiliki empat bagian:

- Kebaikan Guru lebih besar dari kebaikan para Hyang Buddha- Kebaikan karena mengajarkan Dharma- Kebaikan karena memberkati arus kesadaran kita- Kebaikan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dengan bantuan

barang-barang (pemberian)

Bagian keempat (bagaimana membaktikan diri kita dengan perbuatan)memiliki tiga bagian:

- Mempersembahkan apa yang kita miliki- Melayani dan memberikan penghormatan- Mempraktekkan apa yang diajarkan-Nya

Masing-masing dari setiap meditasi berikut ini, selain untuk melakukanpraktek yang sesungguhnya (langkah praktek pendahuluan, prakteksesungguhnya dan praktek penutup) juga merupakan cara bertindak diantara saat meditasi, yang menjadi sama seperti yang telah dijelaskan diatas.

Krama-marga

13

Page 22: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bagian kedua (ketika membaktikan diri bagaimana mengembangkan batinagar semakin maju) memiliki dua bagian:

1. Mendorong diri kita sendiri untuk mengambil manfaat atas kelahirankita sebagai manusia (yang diberkati) dengan delapan kekebasan

2. Bagaimana cara memanfaatkannya

Yang pertama memiliki tiga bagian:

- Memahami keberadaan manusia dengan delapan kebebasan dan sepuluhberkah

- Menyadari arti pentingnya yang besar- Merenungkan bagaimana sulitnya untuk memperoleh

Yang kedua (bagaimana cara memanfaatkannya) memiliki tiga bagian:

- Melatih pikiran pada tahap jalan biasa bagi orang dengan motivasitingkat dasar

- Melatih pikiran pada tahap jalan biasa bagi orang dengan motivasitingkat menengah

- Melatih pikiran pada tahap jalan bagi orang dengan motivasi tingkatutama

Motivasi Tingkat Dasar

Memiliki dua bagian:

1. Mengembangkan sikap peduli pada kelahiran kita kembali yang akandatang

2. Bertumpu pada cara-cara untuk memperoleh kebahagiaan dalamkelahiran yang akan datang

Yang pertama memiliki dua bagian:

1. Menyadari bahwa hidup ini tidak akan berlangsung lama, kita pastiakan mati

2. Merenungkan bagaimana bentuk kehidupan kita nanti: kebahagiaandan penderitaan dari dua alam keberadaan

Ajaran Para Guru Yang Berharga

14

Page 23: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Kerugian dari mengabaikan mengingat-ingat kematian2. Kebajikan mengingatnya3. Bagaimana cara mengingat kematian yang sebenarnya

Yang pertama memiliki enam bagian:

- Rugi karena berarti tidak mengingat Dharma- Meskipun kita mengingat Dharma rugi karena tidak melaksanakannya- Meskipun kita telah melaksanakannya, rugi karena tidak

melaksanakannya dengan benar- Rugi karena kurang tekun dalam melaksanakannya- Rugi karena menyebabkan diri kita melakukan pelanggaran- Rugi pada saat kematian terjadi kita mati dengan rasa penyesalan

Yang kedua (kebajikan mengingatnya) memiliki enam bagian:

- Hal itu memberi manfaat yang sangat besar bagi kita- Hal itu memberikan kekuatan yang sangat besar bagi praktek kita- Hal itu sangat penting pada awal praktek kita- Hal itu sangat penting pada saat melakukan praktek- Hal itu sangat penting pada akhir praktek kita- Pada saat kematian hal itu membuat kita mati dengan tenang dan bahagia

Yang ketiga (bagaimana cara mengingat-ingat kematian yang sebenarnya)memiliki dua bagian:

1. Meditasi sembilan hal atas kematian2. Meditasi pada proses kematian

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Menyadari kepastian datangnya kematian2. Menyadari ketidakpastian tibanya saat kematian3. Merenungkan bahwa pada saat kematian segala sesuatu kecuali Dharma

tak ada gunanya

Yang pertama memiliki tiga bagian:

- Kematian pasti akan datang, tak ada yang dapat menolaknya

Krama-marga

15

Page 24: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Kehidupan kita tak dapat diperpanjang, semakin berkurang tak dapatdihentikan

- Kita mati tanpa memiliki kesempatan untuk melaksanakan Dharmasepanjang hidup kita

Yang kedua (menyadari ketidakpastian saat tibanya kematian) memilikitiga bagian:

- Di dunia ini pada umumnya dan khususnya pada masa kemerosotan inimasa hidup tidak dapat ditentukan

- Karena terdapat banyak sebab kematian, sedikit sebab kehidupan, disana tak ada kepastian sebagaimana datangnya kematian

- Karena tubuh benar-benar rapuh, di sana tiada kepastian sebagaimanasaat datangnya kematian

Yang ketiga (merenungkan bahwa pada saat kematian segala sesuatukecuali Dharma tidak ada gunanya) memiliki tiga bagian:

- Merenungkan bahwa harta benda- Keluarga dan sahabat- Bahkan tubuh sendiri tidak berguna

Bagian kedua (bagaimana bentuk kehidupan kita nanti, kebahagiaan danpenderitaan dari dua alam keberadaan) memiliki tiga bagian:

1. Merenungkan penderitaan makhluk-makhluk di alam neraka2. Merenungkan penderitaan makhluk-makhluk di alam preta3. Merenungkan penderitaan sebagai binatang

Yang pertama (merenungkan penderitaan makhluk-makhluk di alamneraka) memiliki empat bagian:

- Merenungkan penderitaan makhluk-makhluk di neraka besar- Merenungkan penderitaan di neraka sebelah- Merenungkan penderitaan di neraka dingin- Merenungkan penderitaan di neraka tidak tetap

Yang kedua (merenungkan penderitaan makhluk-makhluk di alam preta)memiliki tiga bagian:

Ajaran Para Guru Yang Berharga

16

Page 25: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Merenungkan penderitaan karena haus dan lapar- Merenungkan penderitaan karena rasa lelah dan takut- Merenungkan penderitaan karena panas dan dingin

Yang ketiga (merenungkan penderitaan sebagai binatang) memiliki limabagian:

- Penderitaan karena saling memakan antara yang satu dengan yang lain- Penderitaan karena ketidaktahuan dan kebodohan- Penderitaan karena kepanasan dan kedinginan- Penderitaan karena kelaparan dan kehausan- Penderitaan karena dikendarai dan dipekerjakan

Bagian kedua (bertumpu pada cara untuk memperoleh kebahagiaan dalamkelahiran yang akan datang) memiliki dua bagian:

1. Berlatih dengan mengambil perlindungan, pintu terbaik memasukiDharma

2. Mengembangkan keyakinan pada hukum karma (perbuatan) sertaakibatnya, sumber dari segala kebahagiaan

Yang pertama memiliki lima bagian:

1. Menjadi sebab sebagai landasan ketika mengambil perlindungan2. Pada obyek yang mana perlindungan diambil3. Kepastian telah mengambil perlindungan4. Kebajikan dari mengambil perlindungan5. Ajaran-ajaran yang berkaitan dengan pengambilan perlindungan

Yang kedua (pada obyek yang mana perlindungan diambil) memiliki duabagian:

- Mengenali secara benar obyek perlindungan- Alasan yang memungkinkannya menjadi obyek perlindungan

Yang ketiga (kepastian telah mengambil perlindungan) memiliki empatbagian:

- Mengambil perlindungan sambil menyadari kemuliaannya (atas obyekperlindungan)

Krama-marga

17

Page 26: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Mengambil perlindungan sambil menyadari ciri-cirinya (dari masing-masing obyek perlindungan)

- Mangambil perlindungan sambil memahami kemampuan khusus darisetiap obyek perlindungan

- Mengambil perlindungan dengan tidak menerima obyek perlindunganyang lain

Yang keempat (kebajikan dari mengambil perlindungan) memiliki delapanbagian:

- Kita menjadi siswa Bhatara Hyang Buddha- Landasan untuk mengambil semua sila telah ditetapkan- Kumpulan karma-karma buruk dari masa lalu dapat dimurnikan- Pengumpulan kebajikan yang banyak dapat dengan mudah dilakukan- Baik manusia maupun makhluk lain tak akan dapat menyakiti kita- Kita tidak akan jatuh ke dalam kelahiran yang rendah- Semua tujuan kita akan dapat tercapai sebagaimana yang kita inginkan- Kita akan dengan segera mencapai ke Hyang Buddhaan

Yang kelima (ajaran-ajaran yang berkaitan dengan pengambilanperlindungan) memiliki dua bagian:

1. Ajaran khusus dan2. Ajaran yang bersifat umum

Yang pertama (ajaran khusus) memiliki dua bagian:

1. Ajaran berkaitan dengan apa yang harus dihindari2. Ajaran berkaitan dengan apa yang harus dilakukan

Yang kedua (ajaran yang bersifat umum) memiliki enam bagian:

- Mengambil perlindungan secara berulang-ulang, sambil merenungkankemuliaan Hyang Triratna

- Mempersembahkan kepada-Nya bagian pertama dari apapun yang kitamakan atau minum, dengan mengingat kebajikannya

- Menganjurkan kepada yang lain untuk mengambil perlindungan- Menyatakan berlindung tiga kali di siang hari dan tiga kali di malam

hari, dengan mengingat kebajikannya

Ajaran Para Guru Yang Berharga

18

Page 27: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Apapun yang kita lakukan kita melakukanyna dengan penuh keyakinankepada Hyang Triratna

- Tidak meninggalkan Hyang Triratna, baik sekedar bercanda atausekalipun harus dengan mempertaruhkan nyawa

Bagian kedua (mengembangkan keyakinan pada hukum karma sertaakibatnya, sumber segala kebahagiaan) memiliki tiga bagian:

1. Merenungkan aspek karma dan akibatnya secara umum2. Merenungkan aspek karma dan akibatnya secara khusus3. Setelah merenungkannya bagaimana menghindari perbuatan buruk dan

melakukan perbuatan baik

Bagian yang pertama (merenungkan aspek karma dan akibatnya secaraumum) memiliki dua bagian:

1. Perenungan yang sebenarnya pada aspek umum karma dan akibatnya2. Merenungkannya dengan mengamati bentuk yang berbeda

Yang pertama (perenungan yang sebenarnya pada aspek umum karmadan akibatnya) memiliki empat bagian:

- Kepastian hukum karma- Karma berkembang dengan pesat- Kita tidak akan mengalami akibat apa yang tidak dilakukan- Suatu perbuatan yang telah dilakukan tidak akan hilang begitu saja

Bagian yang kedua (merenungkannya dengan mengamati bentuk yangberbeda) memiliki tiga bagian:

1. Merenungkan karma hitam serta akibatnya2. Merenungkan karma putih serta akibatnya3. Penjelasan singkat tentang kekuatan karma

Yang pertama (merenungkan karma hitam serta akibatnya) memiliki tigabagian:

- Jalan karma hitam yang sesungguhnya- Perbedaannya- Penjelasan akibatnya

Krama-marga

19

Page 28: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Yang ketiga (penjelasan akibatnya) memiliki tiga bagian:

- Akibat yang masak sepenuhnya- Akibat yang berkaitan dengan penyebabnya- Akibat yang menentukan alam kehidupan

Bagian kedua (merenungkan karma putih serta akibatnya) memiliki duabagian:

- Jalan karma putih yang sesungguhnya- Akibatnya

Bagian kedua (merenungkan aspek karma dan akibatnya secara khusus)memiliki tiga bagian:

- Kebajikan mulia dari akibat yang telah masak sepenuhnya- Manfaatnya- Mengadakan penyebabnya

Hingga di sini garis besar bagaimana melatih pikiran pada tahap jalan biasabagi orang dengan motivasi tingkat dasar.

Motivasi Tingkat Menengah

Melatih pikiran pada tahap jalan biasa bagi orang dengan motivasi tingkatmenengah, memiliki dua bagian:

1. Mengembangkan keinginan untuk mencapai kebebasan2. Menetapkan hakikat jalan menuju pembebasan

Yang pertama memiliki dua bagian:

1. Merenungkan penderitaan samsara biasa2. Merenungkan penderitaan samsara khusus

Yang pertama memiliki enam bagian:

- Kekurangan samsara karena ketidakpastian- Kekurangan samsara karena ketidakpuasan

Ajaran Para Guru Yang Berharga

20

Page 29: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Kekurangan samsara karena (kita) telah meninggalkan tubuh jasmaniberulang kali

- Kekurangan samsara karena telah memiliki konsepsi-konsepsi berulangkali

- Kekurangan samsara karena selalu berubah status- Kekurangan samsara karena tak memiliki teman (sejati)Bagian yang kedua (merenungkan penderitaan samsara khusus) memilikidua bagian:

1. Merenungkan penderitaan di alam yang tidak menguntungkan2. Merenungkan penderitaan di alam yang menguntungkan

Yang terakhir memiliki tiga bagian:

1. Merenungkan penderitaan sebagai manusia2. Merenungkan penderitaan sebagai asura3. Merenungkan penderitaan sebagai dewa

Yang pertama memiliki tujuh bagian:

- Merenungkan penderitaan saat dilahirkan- Merenungkan penderitaan ketika usia tua- Merenungkan penderitaan ketika sakit- Merenungkan penderitaan ketika mati- Merenungkan penderitaan karena berpisah dengan yang kita cintai- Merenungkan penderitaan karena bertemu dengan yang tidak kita sukai- Merenungkan penderitaan karena tidak memperoleh apa yang kita

inginkan

Bagian kedua (menetapkan hakikat jalan menuju pembebasan) memilikidua bagian:

1. Menyadari bagaimana terjadinya sebab penderitaan yang menempatkandan memelihara kita di dalam lautan samsara

2. Menetapkan dengan sungguh-sungguh hakikat jalan menujupembebasan

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Sebab timbulnya klesha

Krama-marga

21

Page 30: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

2. Bagaimana karena hal itu kita melakukan karma3. Cara kita mati dan terlahir kembali

Yang pertama memiliki empat bagian:

- Mengamati hal-hal yang mengganggu mental- Proses kemunculannya- Penyebab hal-hal yang mengganggu mental- Kerugian karena hal-hal yang mengganggu mental

Bagian ketiga (cara kita mati dan terlahir kembali) memiliki tiga bagian:

- Proses kematian- Setelah mati bagaimana kita melewati alam antara- Cara makhluk hidup terlahir kembali dalam bentuk kehidupannya yang

baru

Bagian yang kedua (penetapan yang sesungguhnya hakikat jalan menujupembebasan) memiliki dua bagian:

1. Dengan bentuk tubuh hidup yang mana kita akan mengatasi lautansamsara

2. Dengan jalan yang mana kita akan mengatasi lautan samsara

Hingga di sini garis besar bagaimana melatih pikiran kita pada tahap jalanbiasa bagi orang dengan motivasi tingkat menengah.

Motivasi Tingkat Utama

Bagian ketiga (melatih pikiran kita pada jalan bagi orang dengan motivasitingkat utama) memiliki tiga bagian:

1. Memahami kebajikan Bodhicitta, sebagai satu-satunya pintu Mahayanadan seterusnya

2. Bagaimana mengembangkan Bodhicitta3. Setelah mengembangkan Bodhicitta, bagaimana melatih praktek

Bodhisattva

Yang pertama memiliki sepuluh bagian:

Ajaran Para Guru Yang Berharga

22

Page 31: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Memahami Bodhicitta sebagai satu-satunya pintu Mahayana- Menjadi Bodhisattva- Melebihi Shravaka dan Pratyeka-buddha- Menjadi obyek persembahan terbaik- Dengan mudah menyempurnakan pengumpulan- Segera memurnikan kesalahan dan rintangan- Terpenuhinya semua tujuan kita- Tidak akan disakiti oleh pengaruh buruk ataupun rintangan apapun- Dengan segera menyempurnakan tingkat dan jalan- Menjadi obyek bagi semua makhluk untuk mencapai segala

kebahagiaannya

Bagian yang kedua (bagaimana mengembangkan Bodhicitta) terdapat duabagian:

1. Latihan pikiran yang sesungguhnya2. Cara memelihara Bodhicitta melalui ritual

Yang pertama memiliki dua bagian:

1. Bagaimana melatih pikiran kita dalam tujuh ajaran, sebab dan akibat2. Bagaimana melatih pikiran kita dalam menukar diri kita dengan yang

lain

Yang pertama memiliki delapan bagian:

- Meditasi keseimbangan (terhadap semua makhluk)- Menganggap semua makhluk sebagai ibu kita- Mengingat kebajikan mereka- Membalas kebajikannya- Maitri- Karuna- Bodhicitta- Meditasi pada Bodhicitta yang sesungguhnya

Bagian kedua (bagaimana melatih pikiran kita dalam menukar diri kitadengan yang lain) memiliki lima bagian:

- Menyamakan diri kita dengan yang lain

Krama-marga

23

Page 32: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Merenungkan dari berbagai sudut pandang kerugian dari mementingkandiri sendiri

- Merenungkan dari berbagai sudut pandang keuntungan dari mengasihimakhluk lain

- Pikiran sesungguhnya untuk menukar diri kita dengan yang lain- Berlandaskan hal ini, menjadi jalan untuk bermeditasi memberi dan

menerimaBagian kedua (jalan untuk memelihara Bodhicitta melalui ritual) memilikidua bagian:

1. Bagaimana mengambil pranidhana untuk pertama kalinya2. Setelah mengambilnya, bagaimana menjaga pranidhana kita dari

kemunduran

Bagian ketiga (setelah mengembangkan Bodhicitta bagaimanamelaksanakan praktek Bodhisattva) memiliki dua bagian:

1. Bagaimana melatih Enam Paramita untuk mengembangkan pikirankita sendiri

2. Bagaimana melatih empat cara untuk mengumpulkan siswa dengantujuan mengembangkan pikiran orang lain

Yang pertama memiliki tiga bagian:

1. Bagaimana berlatih praktek Bodhisattva secara umum2. Bagaimana berlatih dalam Dua Paramita yang terakhir secara khusus

Yang pertama memiliki enam bagian:

- Dana Paramita (kemurahan hati)- Sila Paramita (kesusilaan)- Kshanti Paramita (kesabaran, ketabahan)- Virya Paramita (semangat kegembiraan)- Dhyana Paramita (meditasi)- Prajna Paramita (kebijaksanaan)

Bagian yang kedua (bagaimana berlatih dalam Dua Paramita yang terakhirsecara khusus) memiliki dua bagian:

1. Bagaimana berlatih dalam Samatha, inti dari meditasi konsentrasi

Ajaran Para Guru Yang Berharga

24

Page 33: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

2. Bagaimana berlatih dalam Vipashana, inti kebijaksanaan

Bagian pertama memiliki enam bagian:

1. Menciptakan kondisi yang menunjang Samatha2. Cara yang sesungguhnya untuk mengembangkan Samatha3. Berdasarkan hal ini bagaimana cara mencapai sembilan tingkat Samadhi4. Cara untuk melakukannya dengan menggunakan Enam Kekuatan5. Untuk itu caranya dengan menggunakan Empat Perhatian6. Dengan ini bagaimana Samadhi yang sesungguhnya dapat dicapai

Bagian yang kedua (bagaimana berlatih dalam Vipasshana, intikebijaksanaan) memiliki tiga bagian:

1. Menyadari atas tiadanya aku dalam diri2. Menyadari atas tiadanya inti atas segala sesuatu3. Berdasarkan hal ini, bagaimana caranya mengembangkan pandangan

terang

Yang pertama terdapat dua bagian:

1. Jalan untuk mengembangkan konsentrasi yang bagaikan seluas angkasa2. Jalan untuk mengembangkan pandangan atas segala sesuatu sebagai

ilusi

Yang pertama (menyadari pada tiadanya aku dalam diri) terdapat tigabagian penting:

- Memastikan tahapannya- Tiada keberadaan yang ada dengan sendirinya- Tiada keberadaan yang berdiri sendiri

Bagian kedua (menyadari pada tiadanya inti atas segala sesuatu) memilikidua bagian:

1. Menyadari bahwa segala sesuatu yang ada bukan suatu realita2. Menyadari bahwa segala sesuatu yang tidak ada bukanlah suatu realita

Yang pertama memiliki tiga bagian:

- Menyadari rupa bukan suatu realita

Krama-marga

25

Page 34: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

- Menyadari pikiran bukan suatu realita- Menyadari yang tak terbentuk bukan suatu realita

Hingga di sini garis besar bagaimana melatih pikiran pada tahap jalan bagiorang dengan motivasi tingkat utama.

Bhiksu Jampha Jigmey Namdrol, hampir sama dengan Guru Shonnuodalam kesempurnaan baktinya kepada Guru, dengan keyakinan danpenghormatan, meminta saya dengan mempersembahkan emas, perak danselendang sutra putih (khata), (penjelasan) Garis besar bagaimanabermeditasi sesuai dengan pengalaman yang cepat dan mudah penjelasanlisan tahap jalan menuju Penerangan, yang disebut “Ajaran Para GuruYang Berharga”. Saya siswa yang dipanggil Jampha Tenzin Trinley Gyatso(Pabongkha Rinpoche) memiliki keberuntungan yang sangat besar, karenatelah dilindungi oleh Guru saya seperti melindungi mata-Nya sendiri,menulis naskah ini sesuai penjelasan lisan dari pembimbing terbaik saya,Guru yang amat sangat mulia dan terpuji, Dharmaraja yang namanyateramat sulit untuk diucapkan, Yang Agung dan Mulia Losang JamphelLhundrup Gyatso.

Ajaran Para Guru Yang Berharga

26

Page 35: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Meditasi Yang Sempurna Pada BagianTerpenting Tahap Jalan Menuju Penerangan

Oleh: Yang Agung Vajradhara Losang Jinpa

Engkau yang sesungguhnya berhakikatkan Bhatara Hyang Buddha,Yang menjadi sumber kebajikan Dharma, kitab suci dan realisasi,Engkaulah pemimpin dari semua Sangha,Oh Guru yang agung dan mulia, kepadamulah aku berlindung,Berkatilah diriku agar pikiran berpaling pada Dharma,Agar praktek Dharma sampai pada hasil dan agar jalan bebas dari segalarintangan.

Bagaimana berbakti kepada Guru

Hingga saya mencapai Samyaksambodhi, berkatilah saya agar dapatberbakti pada Guru saya, baik dalam pikiran maupun perbuatan,sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bodhisattva Sudhanakumara sertaBodisattva Sadhaprarudita.Dengan hanya melihat kebajikan dalam setiap perbuatannya sertamelaksanakan segala ajarannya.

Krama-marga

27

Page 36: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jalan biasa bagi orang dengan motivasi dasar

Kehidupan sebagai manusia penuh berkah, bermanfaat sangat besar tetapisangat sulit untuk didapatkan serta mudah sekali hilang.Menyadari betapa dalamnya hukum sebab akibat karma, serta betapa taktertahankannya kelahiran di alam rendah;Berkatilah saya agar dari lubuk hati saya yang terdalam, saya berlindungkepada Hyang Triratna,Meninggalkan segala perbuatan buruk dan melaksanakan segala kebajikansesuai dengan Dharma.

Jalan biasa bagi orang dengan motivasi sedang

Meskipun sebagai hasil dari praktek ini saya dapat memperoleh kelahiransebagai manusia atau dewa,Tetapi karena belum melenyapkan kilesha, saya tetap harus menanggungpenderitaan samsara.Untuk itu, setelah merenungkan dengan benar, bagaimana diri sayaterjerat dalam lingkaran penderitaan samsara yang tiada batasnya,Berkatilah saya agar siang dan malam dapat berlatih dalam tiga ajaranmulia, yang merupakan cara benar untuk membebaskan diri sendiri daripenderitaan samsara.

Jalan biasa bagi orang dengan motivasi utama

Meskipun diri saya dapat mencapai pembebasan sebagai hasil daripraktek ini, berkatilah saya agar dapat menghindari kebahagiaan yangkecil ini dengan berpikir, ‘Saya akan berusaha demi kebahagiaan semuamakhluk dari keenam alam kehidupan’.Yang masing-masing dari mereka pernah menjadi ayah atau ibu saya,Berkatilah saya agar dapat menukar dan menyamakan diri denganmakhluk lain,Semoga bodhicitta saya bangkit dan berada di jalan bodhisattva yaitu sadparamita.

Meditasi Krama-marga

28

Page 37: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Vajrayana; Jalan mantra bagi orang dengan motivasi utama

Dengan melalui jalan ini tercapailah jalan biasa,Meskipun diri saya tidak gentar menanggung penderitaan samsara dalammasa yang lama,Terdorong oleh belas kasih pada semua makhluk, berkatilah agar diri sayatidak sesuai berada pada jalan ini,Selanjutnya memasuki jalan yang lebih cepat yaitu jalan Vajrayana.Berkatilah agar saya dapat memegang sila dan pranidhana sekalipundengan mempertaruhkan nyawa saya dalam hidup di masa kemerosotanini, hingga saya dapat segera mencapai tingkat Sang Hyang AdhibuddhaVajradhara.

Krama-marga

29

Page 38: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bodhipathapradipah(Pelita penerang jalan menuju pencerahan)

Namo Manjughosa Kumarabhuta!

Dengan penuh hormat aku bersujud kepadaSemua Jina dari ketiga masaKepada Dharmanya serta SanghanyaSetelah didesak oleh siswaku yang baik Jang Chub OAku akan menulis Pelita Yang Menerangi Jalan Menuju Pencerahan. (1)

Memahami bahwa terdapat tiga golongan makhlukSebagai yang berkapasitas kecil, sedang dan besarUntuk menjelaskan ciri-ciri mereka masing-masingAku akan menuliskan yang menjadi perbedaannya. (2)

Mereka yang dengan berbagai cara ingin memperoleh sekedarkebahagiaan samsara bagi dirinya sendiriDianggap sebagai berkapasitas kecil. (3)

Mereka yang berpaling dari kebahagiaan samsara, menolak kejahatanDan mengupayakan pembebasannya sendiriDikatakan sebagai yang berkapasitas sedang. (4)

Bodhipathapradipah

30

Page 39: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Mereka yang setelah memahami penderitaannya sendiriBerkeinginan mengakhiri penderitaan makhluk lain dengan sempurnaAdalah orang dengan kapasitas agung. (5)

Bagi makhluk agung iniYang menginginkan tercapainya Pencerahan TertinggiAku akan menjelaskan cara sempurnaYang diajarkan oleh para Guru. (6)

Di hadapan lukisan, arca dan sebagainya dari Hyang Buddha yangsempurnaDi hadapan stupa dan kitab suciPersembahkan bunga, dupa, serta apa saja yang dimilikiSerta puja tujuh bagian yang terdapat dalam Arya Samantabhadra-pranidhana-raja. (7)

Dengan pikiran yang tak akan pernah berpaling (hingga) tercapainyaPencerahan SempurnaDan keyakinan yang kuat pada Hyang TriratnaDengan berlutut di tanah dan dengan tangan beranjaliPertama-tama nyatakan berlindung tiga kali. (8)

Selanjutnya, setelah membangkitkan belas kasih pada semua makhlukPikirkan mereka semua dirundung oleh penderitaan dari kelahiran diketiga alam rendah, dari kematian dan sebagainyaDan dengan kehendak untuk membebaskan makhluk hidup daripenderitaan yang berwujud, dari penderitaan karena perubahan, dan daribenih penderitaan, bangkitkan kehendak untuk mencapai Pencerahandengan janji yang tak tergoyahkan. (9)

Kebajikan dari membangkitkan bodhicitta aspirasiDijelaskan dengan sempurna oleh Arya Maitreya di dalam Gandavyuha-sutra. (10)

Dalam membaca ajaran atau mendengarkan dari seorang GuruPelajarilah dengan tekun kebajikan tak terbatas dari bodhicitta yangsempurna sehingga ia mungkin dapat berada dalam dirimu.Dengan cara demikian bangkitkan bodhicitta secara berulang kali. (11)

Krama-marga

31

Page 40: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Di dalam Suradatapariperccha-sutra kebajikannya dinyatakan dengan jelas.Aku hanya akan mengutipnya tiga slokha di sini. (12)

“Bila ia berwujud dalam bentuk nyataKebajikan membangkitkan bodhicittaAkan sepenuhnya memenuhi antariksaDan bahkan melampauinya.” (13)

“Bila seseorang memenuhi dengan permataAlam para Buddha yang sebanyak butiran pasirDi sungai Gangga dan mempersembahkannya kepada Sang Pelindung Dunia,”“Dan jika seseorang menangkupkan kedua telapak tangannya kemudiandalam hati memberikan penghormatan pada bodhicitta, persembahandemikian akan jauh lebih utama. Ia tidak akan terbatas.” (14)

Setelah membangkitkan bodhicitta aspirasiTerus menerus berusahalah untuk memperkuatnyaJuga untuk mengingatnya dalam hidup yang akan datangJagalah ikrar dengan baik sebagaimana yang diajarkan. (15)

Tanpa ikrar bodhicitta hakikiKesempurnaan bodhicitta aspirasimu tak akan berkembang. (16)

Karena itu, mereka yang ingin memperkuat aspirasinya mencapaiPencerahan akan dengan mantap berusaha menjalankan ikrar tersebut. (17)

Mereka yang telah memiliki salah satu dari ketujuh sila pratimoksha atausila seumur hidup lainnya, memiliki dasar yang baik untuk mengambilikrar bodhisattva. Kecuali ini tidak ada jalan lain. (18)

Dari ketujuh macam sila pratimoksha yang diajarkan oleh Tathagata,mereka yang menjalankan sila murni kebhiksuan adalah yang tertinggi. (19)

Sebagaimana ritual yang dijelaskan di dalam bab sila Bodhisattvabhumi,ambillah sila dari seorang Guru yang memiliki kualifikasi sempurna. (20)

Ia yang trampil dalam upacara pemberian ikrar, yang menjalankan sila,pantas untuk memberikannya dan berbelas kasih adalah Guru yang qualified. (21)

Bodhipathapradipah

32

Page 41: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dalam keadaan di mana engkau telah berusaha untuk menemukan Gurunamun tidak menemukannya, aku akan menjelaskan cara lain untukmengambil sila. (22)

Dalam sutra Manjushri-buddha-ksetralamkara-sutra, dijelaskanbagaimana di masa lampau saat Arya Manjushri menjadi Raja Ambhamembangkitkan bodhicitta.Sekarang aku akan menjelaskannya dengan jelas sesuai kitab ini. (23)

“Di hadapan Sang Pelindung aku membangkitkan bodhicittaAku akan memimpin semua makhluk menuju kebahagiaanAku akan membebaskan mereka dari lingkaran samsara.” (24)

“Sejak saat ini hingga aku mencapai Pencerahan SempurnaAku akan menghindari pikiran jahat, kemarahan, kekikiran dan irihati.Aku akan mejalankan sikap yang baik, menghindari kejahatan serta nafsu.Dengan antusiasme pada sila, aku akan mengikuti prilaku para Buddha” (25)

“Aku tak akan terburu-buru mengusahakan pembebasan bagikebahagiaanku sendiri namun demi kebajikan meskipun satu makhlukhidup akan tinggal hingga samsara berakhir.” (26)

“Aku akan mempersiapkan alam murniku nanti, tiada terbatas dan tiadaterbayangkan.Semoga semua makhluk yang berdiam di kesepuluh penjuru menjadimurni hanya dengan mendengar namaku.” (27)

“Aku akan menjaga kemurnian seluruh kegiatan tubuh, ucapan dan pikiranku.Aku tak akan melakukan kejahatan.” (28)

Jika, pada saat menjaga ikrar bodhicitta hakikimu, -sebab bagi pemurniantubuh, ucapan dan pikiranmu-, engkau berlatih dengan baik dalam ketigamacam sila, penghargaanmu pada ketiga sila akan berkembang. (29)

Sehingga, dengan berusaha untuk menjaga sila bodhisattva tanpa henti(yang menghendaki) kemurnian dan Pencerahan Sempurna. Engkaumencapai penimbunan untuk tercapainya Pencerahan Sempurna. (30)

Krama-marga

33

Page 42: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sebab bagi tercapainya kedua pemupukan kebajikan dan kebijaksanaantelah dikatakan oleh semua Buddha sebagai mengembangkan abhijnana. (31)

Seperti halnya burung dengan sayap tidak direntangkan tak dapat terbangmengangkasa, tanpa kekuatan abhijnana engkau tak akan dapat menolongmakhluk lain. (32)

Kebajikan apapun yang dikumpulkan dalam sehari dan semalam olehmereka yang telah menyandang abhijnana tak dapat disamai bahkanselama seratus kali kehidupan oleh mereka yang tidak mencapaiabhijnana. (33)

Mereka yang ingin segera menyempurnakan pengumpulan bagitercapainya Pencerahan akan mencapai abhijnana dan hal ini melaluiusaha, bukan melalui kemalasan. (34)

Tanpa mencapai samatha, abhijnana tak akan muncul. Karenanya,berusahalah terus menerus untuk mencapai samatha. (35)

Bilamana faktor-faktor untuk mencapai samatha merosot, meskipunengkau telah berusaha keras bermeditasi samatha selama seribu tahun,engkau tak akan mencapai samadhi. (36)

Karenanya jagalah faktor-faktor tersebut dengan baik sebagaimana yangtelah dijelaskan pada samadhi varga. Letakkan pikiranmu pada obyekapapun, dalam keadaan baik. (37)

Saat engkau mencapai yoga samatha, engkau juga akan mencapaiabhijnana. Tanpa berlatih dalam prajnaparamita, avarana tak akan dapatdimusnahkan. (38)

Untuk itu dengan maksud melenyapkan avarana - rintangan bagitercapainya kemahatahuan serta klesha -, bermeditasi yogalah terusmenerus pada prajnaparamita, dipadukan dengan upaya. (39)

Prajna tanpa upaya sama halnya upaya tanpa prajna keduanya dikatakansebagai belenggu. Karena itu jangan abaikan keduanya. (40)

Bodhipathapradipah

34

Page 43: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Untuk mengatasi keragu-raguan tentang apakah prajna dan upaya, akuakan menjelaskan perbedaan keduanya dengan jelas. (41)

Selain dari prajnaparamita, Sang Tathagata mengajarkan segala bentukperbuatan baik sebagai upaya, danaparamita dan sebagainya. (42)

Bodhisattva yang melalui perkenalan dengan upaya bermeditasi prajnamenggunakan obyek apapun, akan segera mencapai Pencerahan, tetapibukan dengan bermeditasi hanya pada tiadanya aku semata. (43)

Pemahaman bahwa skandha-skandha, indria dan ayatana adalah takterlahirkan, bahwa ia hampa dari keberadaan yang berdiri sendiri, adalahapa yang dipandang sebagai prajna. (44)

Suatu keberadaan tidak dapat (secara mutlak) diciptakan, dan (akhirnya)menimbulkan ketidakberadaan seperti bunga di angkasa. Karenakonsekuensi keliru pada masing-masing, di situ tidak akan dapatditimbulkan darinya yang sebenarnya keduanya (yang dihasilkan) dan(tidak di hasilkan) bersamaan. (45)

Keberadaan tidak timbul dari dirinya sendiri, juga bukan dari(keberadaan) yang lain, bukan dari keduanya, tidak juga tanpa sebab.Oleh sebab itu mereka tidak memiliki kenyataan keberadaan. (46)

Selanjutnya, jika segala sesuatu dianalisa sebagai sesuatu yang tunggalatau banyak, oleh karena mereka tidak kenyataan apapun, itu akanmembuktikan bahwa ia sesungguhnya kosong dari kenyataan keberadaan.(47)

Penjelasannya dijumpai dalam karya-karya Arya Nagarjuna sepertiSunyatasaptati-vidya dan Mulamadhyamaka menunjukkan bahwa realitassegala benda dinyatakan sebagai sunyata. (48)

Karena karya ini akan menjadi sangat panjang, aku tak akan menguraikanlebih lanjut di sini. Dengan kutipan-kutipan kitab suci dan penalaran, akuakan menjelaskan secara singkat paham Prasangika sebagai saranameditasi pada tiadanya diri. (49)

Krama-marga

35

Page 44: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Segala keberadaan adalah tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri.Meditasi seperti pada tiadanya diri merupakan meditasi prajna. (50)

Oleh karena prajna tidak melihat sifat keberadaan atas segala sesuatu,Dengan menganalisa prajna itu sendiri, bermeditasilah terhadapnya jugatanpa menganggap keberadaan yang berdiri sendiri. (51)

Samsara yang timbul dari pandangan keberadaan yang berdiri sendiri,adalah kesalahan dalam memandang keberadaan yang berdiri sendiri, olehkarena itu penghapusan segala anggapan adalah nirvana tertinggi. (52)

Lebih lanjut, dalam hal ini Hyang Buddha berkata;“Anggapan keberadaan segala sesuatu berdiri sendiri adalah mahamoha.Ia menyebabkanmu jatuh ke dalam samudra samsara. Dengan berdiamdalam samadhi yang bebas dari anggapan keberadaan yang berdiri sendiri,engkau secara langsung mencapai sunyata yang bagaikan angkasa.” (53)

Beliau juga menyatakan di dalam Nirvikalpa-avatara-dharani.“Oh Jinaputra, dalam praktek Dharma utama ini,Jika seseorang bermeditasi tanpa menganggap keberadaan yang berdirisendiri, seseorang akan melampaui anggapan keberadaan segala sesuatuyang berdiri sendiri dan secara bertahap akan sampai pada tercapainyapemahaman sunyata.” (54)

Melalui sumber-sumber kitab suci dan penalaran yang demikian, begituengkau telah memastikan bahwa segala keberadaan adalah tak terlahirkandan tidak memiliki keberadaan yang berdiri sendiri, bermeditasilah tanpaanggapan sifat keberadaan. (55)

Setelah bermeditasi pada sunyata dengan cara ini, engkau secara bertahapmencapai realisasi usna (hangat) serta lainnya, engkau akan mencapaibumi pramudhita dan seterusnya, dan tercapainya PencerahanKebuddhaan tidak jauh lagi. (56)

Jika dengan melakukan kegiatan disempurnakan dengan kekuatan mantra,-shanti, vistara dan seterusnya -,Serta astha mahasiddhi dan seterusnya,

Bodhipathapradipah

36

Page 45: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Engkau ingin menyempurnakan pengumpulan bagi tercapainyaPencerahan dengan mahasukha, dan bermaksud mempraktekkan tantrarahasia sebagaimana yang diuraikan dalam kriya, charya dan sebagainya,kemudian, untuk menerima vajracharya abhiseka, engkau harusmenyenangkan Gururatna dalam berbagai cara; denganmempersembahkan pelayanan dengan penuh hormat, benda berharga dansebagainya, dan mempraktekkan ajarannya. (57)

Dalam menyenangkan Guru dan menerima vajracharya abhiseka lengkap,segala kesalahan dimurnikan, engkau menjadi siswa yang siap untukmencapai realisasi. (58)

Oleh karena sangat dilarang dalam Paramadibuddho-ddhrta-srikalachakra-namatantra-raja, mereka yang mempraktekkan brahmacariharus tidak (benar-benar) mengambil guhya jnana abhiseka. (59)

Jika engkau mengambil abhiseka tersebut sementara menjaga tapasamvara, dalam mengikuti praktek yang terlarang, sila samvara mu akanmerosot. (60)

Dengan demikian seorang brahmacari akan melakukan pelanggaran beratdan sudah pasti akan jatuh ke alam rendah, tak akan dapat mencapairealisasi sedikitpun. (61)

Namun memberi dan menerima ajaran semua tantra, melakukanpersembahan homa, melakukan suatu puja dan sebagainya, bukanmerupakan kesalahan bagi mereka yang telah menerima vajracharyaabhiseka dan memiliki sepuluh sifat-sifat seorang vajracharya. (62)

Aku, Sthavira Sri Dipamkara, setelah memahami upadesha ajaranDharma dari desana dan sebagainya, atas permohonan Jang Chub O, telahmenjelaskan secara singkat jalan menuju Pencerahan. (63)

Bodhipatapradipah disusun oleh Mahaguru Dipamkara Shri Jnana telah selesai.Diterjemahkah dan disusun dalam bahasa Tibet dari bahasa Sansekertaoleh Maha Upadhyaya India (Dipamkara Shri Jnana) dan PenterjemahAgung Geway Lodroe (Nagtso Lotsawa). Disusun di Vihara Tholingdaerah Shang-shung.

Krama-marga

37

Page 46: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dasar Dari Semua KebajikanOleh: Jey Tsongkhapa

Memahami dengan benar bahwa Guru yang baikadalah dasar dari semua kebajikanDan berbakti kepadanya merupakan dasar dari jalanBerkatilah saya agar dapat mengikutinyaDengan penuh rasa hormat dan upaya yang terus-menerus. (1)

Sekarang sekali lagi saya memperoleh kelahiran sebagai manusia yangmenguntungkan penuh berkahMenyadari betapa sangat sulit untuk memperolehnya dan besar artinyaBerkatilah saya agar dapat menyadari arti penting ituSiang dan malam terus menerus dalam batin saya. (2)

Semoga saya ingat bagaimana kematian dengan cepat mengakhiri hidupYang rapuh laksana gelembung di atas permukaan airDan bagaimana, setelah kematian, hitam dan putihnya karma mengikuti kitaSeperti bayangan yang mengikuti tubuh kita. (3)

Menyadari dengan jelas akan hal iniBerkatilah saya agar senantiasa berhati-hatiMenjauhkan diri dari kesalahan sekecil apapunDan berusaha menyempurnakan pengumpulan kebajikan. (4)

Dasar Dari Semua Kebajikan

38

Page 47: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ketika hanyut di dalamnya, kebahagiaan dalam samsaraPenyebab ketidakpuasan dan membawa penderitaan;Setelah menyadari akibatnya serta tak dapat diandalkanBerkatilah saya agar memiliki aspirasi yang kuat untuk mencapai kebahagiaanpembebasan. (5)

Dengan kewaspadaan, pengendalian dan ingatan yang teguhYang timbul dari aspirasi yang tulusBerkatilah saya agar dapat melaksanakan pratimoksha jantung ibadah sayaYang menjadi akar dari ajaran. (6)

Setelah melihat mereka, sebagaimana diri saya, semua makhluk ibu-ibu sayaTelah jatuh ke dalam samudra samsaraBerkatilah saya agar dapat berlatih dalam bodhicittaSebagai tanggung jawab untuk membebaskan semua makhluk. (7)

Setelah memahami dengan benar hanya membangkitkanBodhicitta semata tak akan dapat membawa tercapainya KebuddhaanHingga seseorang juga berlatih dalam tiga silaBerkatilah kami agar dapat melaksanakan sumpah bodhisattva dengan virya. (8)

Berkatilah saya agar dapat menghindarkan pikiran dari obyek yang salahDan dengan benar menganalisa sunyataSemoga saya dapat segera merealisasikan jalanDengan memadukan samatha dan vipashana. (9)

Berkatilah agar saya ketika berlatih pada jalan biasaSaya menjadi bejana yang sesuai, selanjutnyaSemoga saya dengan mudah memasuki gerbang Vajrayana jalan bagi orangyang beruntungJalan tertinggi dari semua jalan. (10)

Selanjutnya, setelah mengetahui dengan pastiBahwa memegang samaya dan sila secara murniAdalah landasan bagi tercapainya kedua siddhiBerkatilah saya agar dapat menjaganya meskipun dengan nyawa saya. (11)

Krama-marga

39

Page 48: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Setelah mengerti dengan benar bagian utama dari kedua tahapJantung Tantra – berkatilah saya agar dapat melaksanakannya dengan viryaSesuai dengan petunjuk GurukuTanpa mengabaikan keempat waktu yoga. (12)

Aku memohon berkatilah agar Guru berumur panjangYang dengan cara ini menunjukkan jalan yang benarSerta melaksanakan Dharma dengan benarDan agar segala hambatan baik dari dalam maupun dari luar dapat diatasi.(13)

Dalam semua kehidupan saya, semoga saya tak terpisahkan dari Guruku yangsempurnaDan semoga saya dapat melaksanakan Dharma yang agungMenyempurnakan semua tingkat dan jalanSemoga saya dapat segera mencapai tingkat Sang Hyang AdhibuddhaVajradhara. (14)

Dasar Dari Semua Kebajikan

40

Page 49: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tiga Dasar Sang JalanOleh: Jey Tsongkhapa

Aku bersujud kepada Guru!

Aku akan menjelaskan, sebisa mungkin semampu saya,Sari terpenting dari seluruh ajaran kitab suci Hyang Buddha.Jalan yang dipuji oleh para bodhisattvaPintu gerbang bagi orang yang beruntung yang menginginkan pembebasan. (1)

Dengarlah dengan pikiran jernih, wahai engkau orang yang beruntungYang mengarahkan batinmu pada jalan yang menyenangkan para Buddha,Yang berusaha untuk memanfaatkan kesenangan dan keberuntunganDan yang tak terikat pada kebahagiaan samsara. (2)

Mereka yang dengan tubuh terbelenggu oleh nafsu duniawi.Tanpa penolakan samsara secara murni, tak akan mungkin dapatmenghentikanDaya tarik kebahagiaan samsara.Oleh karenanya pertama lakukan penolakan samsara. (3)

Kesenangan dan kebahagiaan sangat sulit didapatkan.Tak ada waktu untuk menyia-nyiakannya, hindari terikat pada hidup ini.Hindari keterikatan terhadap hidup yang akan datang, pikirkan berulang-ulangTak terelakannya akibat karma dan penderitaan di dunia ini. (4)

Krama-marga

41

Page 50: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bermeditasilah akan hal ini, jika engkau sesaatpun tidak lagiMenginginkan kesenangan samsara,Dan sepanjang siang malam menginginkan pembebasan,Engkau telah mengembangkan penolakan samsara. (5)

Penolakan samsara tanpa bodhicittaTak akan membawa pada kebahagiaan sempurnaPenerangan yang tiada taranya;Untuk itu, bodhisattva membangkitkan bodhicitta. (6)

Hanyut oleh keempat arus sungai yang sangat deras,Terjerat kuat oleh belenggu karma yang sulit dilepaskan.Terkurung dalam trali besi ego.Tersaput oleh awan hitam ketidaktahuan. (7)

Tak terhitung lahir dan terlahir kembali di dalam samsaraTiada hentinya didera oleh ketiga macam penderitaan.Semua makhluk, ibu-ibumu berada dalam keadaan demikian.Renungkan hal ini dan bangkitkan bodhicitta. (8)

Meskipun engkau telah mempraktekkan penolakan duniawi dan bodhicittaTanpa kebijaksanaan, realisasi sunyata,Engkau tak akan dapat memotong akar samsaraUntuk itu, berusahalah memahami makna pratityasamudpada. (9)

Orang yang dapat melihat kebenaran hukum sebab dan akibatDari segala sesuatu dalam samsara dan nirvanaDan menghancurkan segala pandangan salahTelah memasuki jalan yang menyenangkan para Buddha. (10)

Keberadaan adalah kenyataan sebab akibat yang saling bergantunganSunyata adalah bebas dari keberadaan.Selama kedua pengertian tersebut dianggap berbedaSeseorang belum merealisasikan Kebuddhaan. (11)

Tiga Dasar Sang Jalan

42

Page 51: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ketika kedua realisasi tersebut tercapai secara simultan atau bersamaan,Dari bukti kebenaran pratityasamudpadaTimbullah pengetahuan yang dengan sempurna menghancurkan segalabentuk anggapan mental.Saat itu pengamatan terhadap pandangan benar telah selesai. (12)

Perwujudan menjernihkan pandangan ekstrim tentang keberadaan(absolutisme)Sunyata menjernihkan pandangan ekstrim tentang ketiadaan (nihilisme)Bila engkau memahami bagaimana sunyata terungkap dalam sebab akibatEngkau tak akan terpengaruh oleh kedua pandangan ekstrim tersebut. (13)

Pada saat engkau memahami makna sejatiDari ketiga dasar sang jalanBerdiamlah di pengasingan dan berusaha kerasSehingga dapat segera mencapai tujuan, anakku. (14)

Bhiksu yang amat bijaksana Losang Dragpa menyampaikan nasehat inikepada Ngawang Dragpa, seorang regen di Tsako, Tibet.

Krama-marga

43

Page 52: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Untaian PengalamanOleh: Jey Tsongkhapa

Namo Guru Manjughosaya!

Aku berlindung kepada Bhatara Hyang Buddha, pangeran dari sukuSakyaYang tubuhnya terbentuk dari sepuluh juta kebajikan paramitaYang ucapannya memenuhi harapan bagi semua makhluk yang tiadaterhitung banyaknyaDan yang pikirannya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. (1)

Aku berlindung kepada Arya Maitreya dan Arya ManjushriPutra termulia dari Guru yang tiada taranyaBodhisattva yang menopang kegiatan para BuddhaDengan jalan mengirimkan berbagai-bagai manifestasinya yang tiadaterhingga. (2)

Aku berlindung kepada Arya Nagarjuna dan Arya AsanghaYang termasyhur di seluruh trilokaPermata di antara para pertapa India dalam menyusun upadeshaDengan tepat atas Bhagavati Prajnaparamita yang sangat sulit dilakukan. (3)

Untaian Pengalaman

44

Page 53: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Aku berlindung kepada Acharya Dipamkara-srijnana, sumber ajaran lisanIa yang tanpa noda memadukan seluruh ajaran utamaPraktek upayakausalya dan praktek prajnaParampara mulia dari Arya Nagarjuna serta Arya Asangha. (4)

Aku juga berlindung kepada para GuruMereka yang dengan penuh kecakapan terdorong oleh belas kasihnyaMenjadi mata untuk melihat seluruh ajaranPintu terbaik bagi mereka yang penuh kebajikan yang hendak mengarungisamudra kebebasan. (5)

Dari Arya Nagarjuna dan Arya AsanghaPanji kejayaan seluruh umat manusiaPermata penghias dunia para pertapaTurunlah parampara kramamarga (lamrim) yang berharga. (6)

Memenuhi segala harapan para pencari DharmaYang laksana permata cintamaniSari dari beribu-ribu kitab suciSamudra nasehat terbaik. (7)

Melaluinya seseorang akan melihat tiadanya kontradiksi dalam semuaajaranSeluruh ajaran diwariskan sebagai nasehatMaksud dari Bhatara Hyang Buddha dengan mudah dapat dimengertiDan seseorang terhindar dari melakukan kesalahan yang fatal. (8)

Demikianlah para bijaksana serta orang yang beruntung di India dan TibetTelah bersandar pada harta pusaka ajaran berharga iniYang dikenal sebagai tahap jalan bagi tiga golongan makhlukMereka yang memiliki pikiran yang teguh tak akan mengabaikannya. (9)

Meski hanya sekali mendengar atau mengajarkan ajaran iniTradisi yang berisikan sari ucapan Hyang BuddhaMembawa gelombang kebajikan yang setaraDengan mendengarkan atau mengajarkan seluruh ajaran utama HyangBuddha. (10)

Krama-marga

45

Page 54: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Akar dari tercapainyaSegala kebahagiaan saat ini dan nanti adalah melaksanakanBhakti dengan pikiran dan perbuatanPada Guru yang telah menunjukkan sang jalan. (11)

Mengetahui hal ini berbaktilah kepadanya meski harus mengorbankanhidupmuDan senangkanlah ia dengan melaksanakan ajarannyaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (12)

Kehidupan sebagai manusia yang diperoleh saat iniLebih berharga daripada permata cintamaniSangat sulit didapatkan dan mudah sekali hilangHanya sekilas laksana kilasan cahaya kilat. (13)

Menyadari akan hal ini jauhi kegiatan duniawi sebagaimana memisahkanbiji dari kulitnyaDan berusahalah siang malam memanfaatkan arti penting hidup iniAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (14)

Tak ada kepastian bahwa setelah kematian kelahiran di alam rendah tidakmenantimuTetapi sesuatu yang pasti bahwa Hyang Triratna memiliki kemampuanuntuk melindungimu dari hal iniUntuk itu berlindunglah kepada Hyang TriratnaDan jangan sampai ikrar perlindungan menjadi terlanggar. (15)

Juga yakinlah pada berlakunya perbuatan hitam dan putihnya karmaMenjalaninya dengan benar adalah menjadi tanggung jawabmu sendiriAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (16)

Jika engkau tidak memperoleh kelahiran yang sesuaiSangat tidak mungkin untuk mengikuti sang jalanMenciptakan sebab yang membawa pada kelahiran muliaSadarilah pentingnya memurnikan kesalahan. (17)

Untaian Pengalaman

46

Page 55: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ketiga pintu dari noda ketidakbajikanGunakanlah empat kekuatan perlawanannyaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (18)

Jika engkau tidak merenungkan kebenaran Arya tentang penderitaandalam samsaraKeinginan untuk membebaskan diri dari samsara tidak akan pernahmunculJika engkau tidak merenungkan kebenaran Arya tentang sebab penderitaanyang menjadi pintu samsaraEngkau tak akan menemukan makna mencabut akar samsara. (19)

Sandarkan dirimu pada penolakan samsara lelahlah karenanyaGunakan pengetahuan tentang belenggu yang mengikatmu dalamlingkaran samsaraAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (20)

Membangkitkan bodhicitta yaitu batin PencerahanMerupakan tiang utama praktek MahayanaLandasan bagi segala kegiatan para BodhisattvaAmrtha yang mendatangkan kebajikan dan kebijaksanaan emasTambang bagi berbagai kebajikan.(21)

Memahami hal ini putra Hyang Buddha yang bijaksanaMengingatnya dengan kuat dalam lubuk hatinyaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (22)

Dana paramita adalah permata ajaib untuk memenuhi setiap kehendakduniaAlat terbaik yang dapat digunakan untuk memotong simpul kekikiran didalam hatiPerilaku para bodhisattva mendatangkan kekuatan yang tak akan surutDasar bagi ketenaran kebajikan. (23)

Krama-marga

47

Page 56: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Memahami akan hal ini orang yang bijaksana mantap dalam praktekDana tubuhnya sendiri, harta benda serta kebajikanAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (24)

Sila paramita adalah air untuk membersihkan noda dosaCahaya bulan untuk menyejukkan panasnya khayalanTinggi bercahaya laksana gunung di tengah-tengah makhluk hidupKekuatan yang damai untuk menyatukan umat manusia. (25)

Memahami akan hal ini penempuh jalan menjaganyaLaksana menjaga matanya yang tunggalAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (26)

Kshanti paramita adalah hiasan terbaik bagi pahlawan sejatiRasa malu yang terbaik untuk menaklukkan khayalanBurung garuda untuk menghancurkan naga kemarahanBaju zirah untuk melindungi diri dari celaan. (27)

Memahami akan hal ini dalam segala langkah biasakan dirimuDengan baju zirah terbaik kesabaranAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (28)

Jika seseorang mengenakan senjata ketekunan virya yang tak mengenal lelahPemahaman serta pengetahuannya akan melambung laksana bulan yangmenuju purnamaSegala kegiatannya akan senantiasa berartiJuga segala usaha yang dilakukan akan sampai pada keberhasilan. (29)

Memahami akan hal ini seorang bodhisattva mengarahkan dirinyaMemacu virya menghalau kemalasanAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (30)

Untaian Pengalaman

48

Page 57: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Samadhi dhyana adalah raja untuk menguasai pikiranJika telah seimbang ia diam mantap laksana gunungJika diarahkan ia akan memasuki berbagai samadhiDan ia membawa berbagai kebahagiaan tubuh dan pikiran. (31)

Memahami akan hal ini seorang yogi agung senantiasa berdiamdidalamnyaIa menghancurkan pikiran yang mengembara musuhnyaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (32)

Prajna adalah mata untuk melihat kebenaran sunyataPraktek utama untuk mencabut akar samsaraHarta terbaik yang dipuji dalam berbagai kitab suciPelita terbaik untuk menerangi gelapnya kebodohan. (33)

Memahami akan hal ini orang yang bijaksana yang menginginkanpembebasanMengarahkan setiap usahanya untuk membangkitkan prajnaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (34)

Namun kekuatan untuk memotong akar samsaraTak hanya bergantung pada samadhi dhyana semataNamun juga kebijaksanaan meditasi vipashanaJangan bimbang melalui cara tersebut latihlah. (35)

Prajna membawa pada kebenaran sejatiHarus mengendarai kuda samadhi yang tak liar lagiDan dengan menggunakan senjata yang tajam pandangan madhyamikaHancurkan dengan sempurna anggapan adanya keberadaan yang ekstrim. (36)

Berdasarkan prajna yang luas yang didapatkan dari hal iniKembangkan pemahaman atas segala sesuatuAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (37)

Krama-marga

49

Page 58: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Meditasi samatha membawa pada samadhi yang menakjubkan melampauipemahamanOleh karenanya janganlah berhenti di sana untuk itu padukan denganvipashanaSehingga cakap dalam memahami berbagai makhlukMenimbulkan samadhi yang kokoh serta tak tergoyahkan pada kebenaranhakiki. (38)

Memahami akan hal ini lihatlah sebagai keluarbiasaanUsaha yang dilaksanakan pada samadhi dipadukan dengan prajnaAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (39)

Bermeditasilah pada angkasa sunyataSetelah bermeditasi, lihatlah kehidupan sebagai ilusi semataDengan membiasakan diri pada kedua praktek ini, upaya dan prajnadengan sempurna telah disatukanDan seseorang menuju pada akhir jalan kebodhisattvaan. (40)

Memahami akan hal ini janganlah puas dengan tercapainya upaya danprajnaNamun lewatilah jalan bagi mereka yang beruntungAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (41)

Setelah mencapai keberhasilan pada praktek biasa dan dasar kedua jalanMahayanaSutrayana ‘jalan sebab’ dan Tantrayana ‘jalan hasil’Bersandarlah pada pembimbing yang bijaksana VajracharyaDan masukilah samudra Tantra. (42)

Selanjutnya sandarkan dirimu pada ajaran lisan yang lengkapAkan memberikan arti pada kelahiranmu sebagai manusia yang telah kauperolehSaya sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang semikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (43)

Untaian Pengalaman

50

Page 59: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dengan maksud untuk membiasakan pikiranku sendiri pada sang jalanSerta demi kebajikan bagi mereka yang beruntungDi sini aku telah menjelaskan secara ringkasSeluruh tahap praktek yang menyenangkan para Hyang BuddhaDan dengan harapan semoga segala kebajikan akan dapat diciptakan. (44)

Semoga menjadikan semua makhluk tak terpisahkanDari jalan mulia yang murniAku sebagai seorang yogi telah melakukan hal yang demikianEngkau wahai para pencari kebebasan lakukanlah yang demikian. (45)

Naskah ringkas landasan ‘Tahap Jalan Menuju Pencerahan’ ini ditulis didalam sebuah gua di gunung Riwoche, di belakang Vihara GandenNamgyal Ling oleh Losang Dragpa, bhiksu yang telah mendengarkanberbagai ajaran, menuliskannya demi untuk meningkatkan batinnya.

Krama-marga

51

Page 60: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Transformasi Mental

52

Page 61: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bodhisattva-maniavaliOleh: Acharya Dipamkarasrijnana

Namo MahakarunikayaNamo Sarva GuruyeNamo Istadevataya

Tinggalkan segala keraguan dan dengan tekun lakukan ibadah.Dengan sungguh-sungguh hindari tidur,keengganan, dan kemalasan.Terus menerus kerahkan usaha.

Dengan hati-hati, kewaspadaan, dan pengendalianjagalah selalu pintu indria.Tiga kali di siang hari dan tiga kali di malam hari, terus menerusperiksalah pikiranmu.Akuilah kesalahan diri sendiri.

Jangan melihat kesalahan orang lain.Sembunyikan kebaikan sendiri, pujilah kebajikan orang lain.Hindarilah keterikatan pada pemberian dan penghormatan.Selalu hindari kesombongan dan keterikatan pada kemasyhuran.

Memiliki sedikit keinginan, selalu merasa puas;balaslah kebaikan orang lain.

Transformasi Mental

53

Page 62: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bermeditasilah pada Maitri dan Karuna,mantap dalam bodhicitta.Hindari sepuluh ketidakbajikan,

Selalu mantap dalam keyakinan.Tundukkan kemarahan dan keangkuhan,bersikaplah rendah hati.Tinggalkan kehidupan yang salah,Jadikan hidup sesuai dengan Dharma.

Tinggalkan keterikatan pada segala harta benda.Hiasilah diri dengan permata para Arya.Hindari segala kesia-siaan;Tinggallah di tempat yang sunyi,Hindari pembicaraan yang sia-sia.

Selalu kendalikan kata-katamu.Ketika bertemu dengan seorang Guru atau Gurumu sendiri,Lakukan pelayanan dengan penuh rasa hormat.Kembangkan anggapan mereka yang telah mengerti Dharma dan yangpemula, sama sebagai Guru.

Ketika melihat segala makhluk, bangkitkananggapan padanya sebagai orang tua atau anak sendiri.Hindari teman yang merusak,Ikutilah Guru.

Tinggalkan pikiran marah dan murung,ke manapun engkau pergi rasakan kebahagiaan.Hindari keterikatan terhadap segala sesuatu,hiduplah bebas dari keinginan.Dengan keterikatan seseorang tidak akan dapatmencapai kelahiran yang bahagia.

Dan keterikatan menghancurkan kehidupan pembebasan,Kapanpun engkau menemukan cara yang membawa kebahagiaan,selalu berusahalah keras untuk menjalaninya.selesaikan bagian pertama, apapun bagian pertama yang dimulai.

Bodhisattva-maniavali

54

Page 63: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ingatlah ajaran Guru.Kapanpun perasaan bosan muncul, bangkitkan semangat;Bermeditasilah pada kekosongan yang menjadi akar darikedua pikiran itu.Kapanpun obyek menyenangkan atau dibenci muncul,

anggaplah itu sebagai hayalan.Jika kita mendengar kata-kata yang menyinggung perasaan,anggaplah hal itu sebagai sebuah gema.Jika tubuh seseorang disakiti, anggaplah hal ituakibat dari karma buruk masa lalu.

Tinggallah di tempat yang sunyi yang jauh dari kota,seperti seekor binatang yang hendak mati;sembunyikan diri sendiri dari orang lain,dan hiduplah tanpa keterikatan.Selalu setia memegang sumpah dan

ketika dihinggapi kemalasan dan kelelahan,marahilah diri sendiri dan jalankan penawarnya.Jika seseorang bertemu dengan orang lain,Berbicaralah yang benar dan ramah.

hindari kemarahan dan wajah yang tidak ramah,serta selalu tersenyum.Jika terus bersama orang lain, senanglah memberitanpa rasa kikir dan hindari segala iri hati.

Untuk melindungi pikiran dari orang lain,hindari segala perdebatan dan selalu bersikap tenang.Tinggalkan kepura-puraan dan berganti-ganti dalam berteman.Selalulah bersikap setia.

Hindari meremehkan orang lain dan milikilah rasa hormat.Ketika memberi nasehat pada orang lain,lakukan dengan belas kasih dan keinginan untuk menolong.

Transformasi Mental

55

Page 64: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tanpa mencela Dharmamelewati jalan manapun yang menarik bagimu,dengan menggunakan sepuluh cara,berusaha keras siang dan malam,Melimpahkan semua perbuatan baik yang dikumpulkanpada ketiga waktu bagi keagungan dan kemuliaan Kebuddhaan.

Serta membagi kebajikan ini kepada semua makhluk,Senantiasa melakukan Maha Puja Tujuh Bagian.Dengan cara demikian kedua pemupukan,kebajikan dan kebijaksanaan akan sepenuhnya selesai.Kedua macam selubung akan dapat dimusnahkan,dan tujuan dari tercapainya tubuh manusia telah terpenuhi;seseorang akan mencapai Kebuddhaan yang tiada taranya.Kekayaan akan keyakinan, kekayaan akan sila,Kekayaan akan dana, kekayaan akan pengetahuan,

Kekayaan akan rasa malu terhadap orang lain,Kekayaan akan rasa malu pada diri sendiri,Kekayaan kebijaksanaan;Itulah tujuh kekayaan para Arya.Tujuh macam kekayaan yang tak akan habisJangan ditunjukkan hal ini kepada bukan manusia.Di hadapan orang lain periksalah ucapanmu,jika sendirian periksalah pikiranmu.

Naskah ini disusun oleh Acharya India Dipamkara-srijnana.Bodhisattva-maniavali telah selesai.

Sarvamangalam!

Bodhisattva-maniavali

56

Page 65: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Delapan Transformasi MentalOleh: Geshe Langri Tangpa Dorje Sengge

Semoga saya senantiasa mengasihi semua makhluk,Dengan berpikir bahwa mereka lebih berhargaDari permata cintamani,Dan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertinggi. (1)

Di manapun saya dan bersama siapapun saya,Semoga saya memandang diriku sendiri sebagai yang terendah darisemuanya;Dan dari dalam lubuk hatiku yang terdalam,Semoga aku mengasihi yang lain serta memandang mereka sebagaisungguh mulia. (2)

Mengawasi pikiranku dalam apapun yang aku lakukan,Dengan kekuatan semoga saya dapat segera mengusirSegala bentuk noda pikiran segera begitu ia muncul,Yang merugikan baik diriku maupun orang lain. (3)

Saat aku melihat orang dengan perangai yang buruk,Dirundung oleh kesalahan atau penderitaannya yang berat,Semoga aku mengasihinya seperti menemukanSebuah permata berharga, yang sangat sulit didapatkan. (4)

Transformasi Mental

57

Page 66: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Semoga aku menerima kekalahan apapun dari cara-cara yang tidak jujurPukulan maupun muslihatDari mereka yang iri kepadaku; danSemoga aku memberi kemenangan kepada yang lain. (5)

Semoga saya memandang orang yang padanyaAku menaruh harapan dapat membantuku, namunSebaliknya malah menipuku atau bahkan menyakitikuSebagai Guruku yang teragung. (6)

Singkatnya, semoga aku memberi, baik langsung atau tidak langsungPertolongan serta kebahagiaan kepada semua ibu makhluk hidup;Dan semoga aku secara tersembunyi memikul di atas diriku sendiriSegala kesakitan dan penderitaan mereka. (7)

Semoga semua ini tak akan ternoda oleh nodaDelapan Dharma duniawi,Dan semoga kebijaksanaan yang memahamiSegala keberadaan sebagai ilusiMembawa kebebasan dari belenggu keterikatan. (8)

Delapan Transformasi Mental

58

Page 67: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tujuh Transformasi MentalOleh: Geshe Chekawa

Om Svasthi!Namo Mahakarunikaya.

Inti amrtha ajaran ini berasal dari Lama Serlingpa.Ini bagaikan intan, bagaikan matahari serta pohon obat.Makna dari kitab ini harus diketahui.Untuk mengubah kelima kemerosotanHingga berubah menjadi jalan Pencerahan.

Praktek pendahuluan transformasi mental.Pertama-tama pelajari pendahuluannya.

Praktek sesungguhnya; melatih kedua bodhicitta

Berlatih dalam bodhicitta aspirasi

Jadikan semuanya menjadi satuBermeditasilah pada kebajikan semua makhlukBerlatihlah dalam memberi dan menerimaMulai dari sisi urutan dirimu sendiriPadukan keduanya dalam taikan nafasTiga obyek, tiga racun dan tiga akar kebajikanAdalah ajaran singkat untuk memulai pencapaian

Transformasi Mental

59

Page 68: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Untuk mengingatnya,Latihlah yang diajarkan dalam setiap kegiatan.

Berlatih dalam bodhicitta hakiki

Tunjukan rahasia kepada mereka yang telah mencapai kejelasanSecara alami akan merubah tujuanmuJangan berbicara tentang merosotnya anggota badanTidak memikirkan kesalahan orang lainPertama-tama bersihkan khayalanmu yang banyakHindari harapan keberhasilan apapunHindari makanan yang beracunJangan terbawa khayalanJangan terlibat pembicaraan tak bergunaJangan mengharap balasanJangan menyakiti hati orang lainJangan mengalihkan kesalahan atau bebanmu kepada orang lainJangan menyalahgunakan DharmaJangan menginginkan jadi orang pertama yang memperoleh yang terbaikJangan menjadikan dewa menjadi yakshaJangan mencari kebahagiaan dengan membuat orang lain menderita.

Ikrar dalam transformasi mental

Lakukan semua yogaLakukan pengekangan pada setiap pengaruhTerdapat dua kegiatan; satu di awal dan satu di akhirTanggunglah keduanya, kapanpun munculJagalah seperti menjaga hidupmuBerlatih dalam tiga hal yang sulitPraktekkan tiga sebab utamaMenjadi paham pada tiga ketidakmerosotanJadilah ketiga hal yang tak terpisahkanBerlatihlah tanpa bimbang pada obyekSangat penting untuk berlatih dengan seksama dan mencakup semuaSelalu bermeditasi pada hal yang khususJangan bergantung pada kondisi yang lain.Renungkan bahwa segala sesuatu bagaikan mimpiAmatilah hakekat kesadaran yang tak terlahirkan

Tujuh Transformasi Mental

60

Page 69: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Meski musuh diri sendiri adalah bebas dari keberadaan diriLetakkan jalan sesungguhnya pada landasan semuaDi antara saat meditasi, anggap segala sesuatu sebagai ilusi.

Mengubah kondisi yang merugikan ke jalan Pencerahan

Jika tempat dan isinya penuh dengan kejahatanUbah kondisi merugikan ke jalan PencerahanLakukan meditasi pada bagaimanapun lingkungan yang engkau temuiGunakan empat persiapan sebagai cara terbaik.

Bagaimana memadukan semua praktek harian kita

Ini ringkasan inti ajaranHarus dijalankan dengan kelima kekuatanLima kekuatan adalah praktek yang sangat pentingDalam ajaran transformasi Mahayana.

Langkah menuju keberhasilan dalam latihan batin

Semua Dharma dimaksudkan untuk satu tujuanSadarilah prinsip dua saksiSelalu bahagia pada pikiran kesendirianUkuran telah berlatih adalah mengalahUkuran telah berlatih adalah mencapai lima keagunganSeseorang sudah berlatih jika mampu tetap berlatih meskipun sedangkalut.

Ketentuan dalam melatih pikiran

Selalu berlatih dalam tiga bagian biasaGunakan prinsip praktek saat iniJangan salah pahamJangan berubah-ubahLatihlah dengan jelasSesuai dengan dua hal; melihat dan mengamatiJangan bersikap angkuhJangan menjadi marahJangan tidak mantapJangan menginginkan imbalan

Transformasi Mental

61

Page 70: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Penutup

Karena banyaknya harapan sayaHingga mengalami penderitaan dan citra yang burukSaya menerima ajaran untuk mengendalikan diri sendiriSekarang bila saya mati saya tak akan menyesal.

Tujuh Transformasi Mental

62

Page 71: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tiga Puluh Tujuh Praktek BodhisattvaOleh: Bodisattva Togmey Zangpo

Namo Lokeshvaraya!

Aku bersujud melalui ketiga pintukuKepada Guruku yang mulia dan Avalokiteshvara, sang pelindungYang dalam melihat segala keberadaan yang tidak datang dan pergiSenantiasa berkonsentrasi bagi kebajikan semua makhluk.

Hyang Buddha yang sempurna, sumber segala kebajikan dan kebahagiaanmakhluk hidupTimbul dari tercapainya ajaran terbaikDan hal ini berdasar pada memahami praktekKarenanya aku akan menjelaskan praktek sebagai Bodhisattva.

Setelah memperoleh perahu yang langka dari keberuntungan dan kebebasan iniDengar, pikirkan dan meditasikan tanpa ragu siang dan malamAgar membebaskan dirimu sendiri serta yang lain dari samudra samsaraInilah praktek Bodhisattva. (1)

Terikat kepada orang yang engkau kasihi engkau akan hanyut seperti airMembenci musuhmu engkau terbakar bagaikan apiDalam kegelapan kebodohan, engkau lupa apa yang harus dijalani danapa yang harus dijauhiTinggalkan tempat kelahiranmu – Inilah praktek Bodhisattva. (2)

Transformasi Mental

63

Page 72: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dengan menghindari obyek yang buruk, kilesha secara bertahapberkurangTak diragukan, kegiatan kebajikan dengan sendirinya berkembangDengan pikiran jernih, keyakinan pada ajaran menjadi tumbuhLakukan pengasingan - Inilah praktek Bodhisattva. (3)

Mengasihi orang yang telah menemani akan terpisahHarta yang diperoleh dengan susah payah akan tertinggalMenyadari bahwa tamu akan meninggalkan rumah sewa tubuhnyaTinggalkan kehidupan ini - Inilah praktek Bodhisattva. (4)

Bila engkau mempertahankan pertemuan ketiga racun akan berkembangPraktekmu dalam mendengar, merenung dan bermeditasi akan merosotDan mereka akan membuatmu kehilangan maitri dan karunaTinggalkan teman yang buruk - Inilah praktek Bodhisattva. (5)

Bila engkau bergantung pada mereka kesalahanmu akan berakhirDan kebajikanmu akan berkembang laksana bulan menuju purnamaKasihilah Guru lebih dari dirimu sendiriInilah praktek Bodhisattva. (6)

Membelenggu dirinya sendiri dalam penjara samsaraApakah benda-benda duniawi akan memberimu perlindungan?Karenanya saat engkau mencari perlindungan, berlindunglah kepadaHyang Triratna sehingga tak ada yang akan mengancammu - Inilahpraktek Bodhisattva. (7)

Hyang Jina berkata bahwa semua kelahiran mengerikan di alam rendahAdalah akibat dari perbuatan jahatKarenanya, meski harus mengorbankan dirimu jangan melakukankejahatanInilah praktek Bodhisattva. (8)

Seperti halnya embun di ujung rumput runcing, kesenangan di ketigaduniaBerakhir sesaat selanjutnya menghilangBerkehendaklah bagi tercapainya moksha yang tiada berubah-ubahInilah praktek Bodhisattva. (9)

Tiga Puluh Tujuh Praktek Bodhisattva

64

Page 73: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ketika ibumu, yang telah mengasihimu sejak waktu yang tak diketahuiMenderita, apa gunanya kebahagiaanmu sendiri?Karena itu bebaskan makhluk hidup yang tiada terhitungBangkitkan bodhicitta - Inilah praktek Bodhisattva. (10)

Semua penderitaan timbul karena hanya menginginkan kebahagiaanmu sendiriKebuddhaan Yang Sempurna terlahir dari kehendak membantu makhluk lainKarenanya tukarlah kebahagiaanmu sendiriDengan penderitaan yang lain - Inilah praktek Bodhisattva. (11)

Bahkan meskipun seseorang yang sebabkan oleh keinginan yang kuatMencuri seluruh hartamu atau menyuruh orang lain mencurinyaPersembahkan kepadanya tubuh dan hartamuSerta kebajikanmu dulu sekarang dan yang akan datang - Inilah praktekBodhisattva. (12)

Bahkan meskipun seseorang berusaha mengambil kepalamuSaat engkau sama sekali tidak melakukan kesalahan sekecil apapunBerdasarkan belas kasih ambilah semua perbuatan salahnyaPada dirimu sendiri - Inilah praktek Bodhisattva. (13)

Bahkan bila seseorang menyebarluaskan segala hal yang tidak baikTentang dirimu ke seluruh tiga ribu alamBalaslah dengan pikiran penuh kasihPujilah kebajikan-kebajikannya - Inilah praktek Bodhisattva. (14)

Meskipun seseorang mungkin mencela dan berbicara burukTentang dirimu di depan umumPandanglah dia sebagai GurumuBersujudlah kepadanya dengan hormat - Inilah praktek Bodhisattva. (15)

Bahkan jika seseorang di mana engkau telah baik kepadanyaSeperti anakmu sendiri, menganggapmu sebagai musuhKasihilah dia lebih baik lagi, seperti seorang ibuTerhadap anaknya yang sedang menderita sakit - Inilah praktek Bodhisattva. (16)

Transformasi Mental

65

Page 74: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jika orang yang sederajat atau lebih rendahMerendahkanmu disebabkan oleh kesombonganLetakkan dia sebagaimana memperlakukan GurumuDengan penuh rasa hormat di atas kepalamu - Inilah praktek Bodhisattva. (17)

Meskipun engkau kekurangan apa yang kau butuhkan dan terus menerusdiabaikanTerjangkiti oleh penyakit atau roh berbahayaTanpa merasa enggan pikullah perbuatan salahDan sakit dari semua makhluk - Inilah praktek Bodhisattva. (18)

Meskipun engkau menjadi termasyhur dan banyak orang menghormatimuEngkau juga memperoleh kekayaan yang sebanding dengan VaishravanaPandanglah bahwa keberuntungan duniawi adalah tanpa artiDan janganlah terperdaya - Inilah praktek Bodhisattva. (19)

Saat kemarahan yang menjadi musuhmu sendiri belum ditaklukkanMeskipun telah menaklukkan musuh-musuh lahiriahmu, ia hanya akansemakin berkembangKarenanya dengan maitri dan karunaTaklukkan dirimu sendiri - Inilah praktek Bodhisattva. (20)

Daya tarik kesenangan duniawi bagaikan air garamSemakin banyak engkau menggunakannya rasa haus akan semakin menjadiHindari suatu benda yang menyebabkan tumbuhnyaSikap keterikatan - Inilah praktek Bodhisattva. (21)

Apapun yang tampak adalah pikiranmu sendiriPikiranmu pada mulanya adalah bebas dari berbagai halMemahami hal ini, jangan menganggapnya sebagai subyek ataupun obyekInilah praktek Bodhisattva. (22)

Jika engkau mengabaikan obyek yang menarikMeskipun ia begitu indahBagaikan pelangi di musim panas, jangan menganggapnya sebagai nyatadan jangan terikatInilah praktek Bodhisattva. (23)

Tiga Puluh Tujuh Praktek Bodhisattva

66

Page 75: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Segala bentuk penderitaan adalah seperti kematian seorang anak di dalam mimpiMenganggap ilusi yang tampak sebagai kenyataan membuatmu merasa takutKarenanya saat engkau bertemu dengan kejadian yang tidak diinginkanAnggaplah hal itu sebagai ilusi - Inilah praktek Bodhisattva. (24)

Jika mereka yang ingin mencapai pencerahan harus memberikan bahkantubuhnya sendiriTak perlu lagi dikatakan tentang harta bendaKarena itu tanpa berharap pada imbalan dari segala pahalaBerikan dana - Inilah praktek Bodhisattva. (25)

Tanpa sila engkau tak akan dapat membuat kebajikan bagi dirimu sendiriSehingga menginginkan kebajikan bagi orang lain sungguh sesuatu yangmenggelikanKarena itu dengan bebas dari tujuan duniawiJagalah silamu - Inilah praktek Bodhisattva. (26)

Bagi bodhisattva yang ingin kaya akan kebajikanMereka yang menyakiti bagaikan harta yang berhargaKarena itu dalam segala hal terapkan kesabaranTanpa merasa enggan - Inilah praktek Bodhisattva. (27)

Mengetahui bahkan para Shravaka dan Pratyeka yang hanyamenginginkan kebahagiaannya sendiriSeperti berusaha untuk membuang api yang ada di kepalanyaDemi kebajikan semua makhluk lakukan usaha dengan penuh sukacitaTerhadap sumber dari segala kebajikan - Inilah praktek Bodhisattva. (28)

Menyadari bahwa kilesha dapat dihancurkanDengan samatha dan vipashanaKembangkan samadhi yang melampauiKeempat arupa jnana - Inilah praktek Bodhisattva. (29)

Mengingat bahwa kelima paramita tanpa kebijaksanaanTak akan dapat membawa pada tercapainya pencerahanBersama dengan upayakausalya kembangkan kebijaksanaan yang tidakmenganggapKetiga keberadaan sebagai nyata - Inilah praktek Bodhisattva. (30)

Transformasi Mental

67

Page 76: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bila engkau tidak mengamati kesalahanmuEngkau mungkin tampak sebagai seorang praktisi namun tidakkenyataannyaKarenanya selalu amati kesalahanmu sendiriBerusahalah untuk mengatasinya - Inilah praktek Bodhisattva. (31)

Jika karena dipengaruhi oleh kileshaEngkau melihat kesalahan Bodhisattva lainDirimu sendirilah yang rugi oleh sebab itu jangan melihat kesalahan orang lainYang telah memasuki Mahayana - Inilah praktek Bodhisattva. (32)

Pemberian dan penghormatan menyebabkan pertengkaran di antara kitaDan membuat kegiatan kita mendengar, merenung dan bermeditasimerosotMengingat hal ini tinggalkan keterikatan terhadap rumahTeman, kerabat dan donatur - Inilah praktek Bodhisattva. (33)

Kata-kata kasar mengganggu pikiran orang lainDan menyebabkan kemunduran bodhisattva silaKarenanya jauhi berbicara kasarYang tidak menyenangkan orang lain - Inilah praktek Bodhisattva. (34)

Munculnya kilesha sulit dihentikan dengan perbuatanPerangi dengan lawannya, menjaga kesadaran dan kewaspadaanHancurkan kilesha-kilesha seperti keterikatan segera setelah ia munculInilah praktek Bodhisattva. (35)

Singkatnya apapun yang sedang engkau lakukanTanyakan pada dirimu, “Bagaimana keadaan pikiranku?”Dengan kesadaran dan kewaspadaan yang terus menerusCapailah berbagai kebajikan lainnya - Inilah praktek Bodhisattva. (36)

Untuk mengatasi penderitaan tiada terhitung makhluk hidupPahamilah kemurnian ketiga dhatuLimpahkan kebajikan dari melakukan usaha-usaha untuk mencapaiPencerahanInilah praktek Bodhisattva. (37)

Tiga Puluh Tujuh Praktek Bodhisattva

68

Page 77: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bagi semua yang ingin berlatih di jalan para BodhisattvaAku telah menulis ‘Tiga puluh tujuh praktek Bodhisattva’Menurut apa yang telah disampaikan oleh para AryaBerdasarkan sutra, tantra dan sastra.

Mengingat tidak ada puisi yang menyenangkan para bijaksanaDikarenakan kurangnya kepandaian dan belajarkuAku telah bersandar pada sutra dan ucapan-ucapan baikKarenanya aku merasa bahwa praktek Bodhisattva ini tiada kesalahan.

Tetapi, seperti halnya kegiatan agung para BodhisattvaSangat sulit untuk diikuti oleh orang yang bodoh sepertikuAku memohon bagi para bijaksana untuk memaafkan semua kesalahanAdanya perbedaan dan ketidaksesuaian.

Berdasarkan kebajikan ini semoga semua makhlukMencapai bodhicitta aspirasi serta hakikiHingga akhirnya menjadi seperti Avalokiteshvara sang pelindungYang bersemayam tidak di manapun – bukan di dunia bukan pula dinirvana.

Ini ditulis untuk kebajikan dirinya sendiri serta orang lain oleh BhiksuTogmey, orang yang terpelajar dalam sutra dan pramana di sebuah gua didaerah Ngulcu Rinchen (Tibet).

Transformasi Mental

69

Page 78: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ikrar Bodhisattva

70

Page 79: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bodhisattva-samvara-vimsakaOleh: Guru Chandragomin

Bernamaskaralah dengan penuh rasa hormat dan persembahkan apa yangdapat dipersembahkanKepada Hyang Buddha bersama para siswanya.Sila bodhisattvaYang terus memenuhi seluruh ruang dan waktu. (1)

Harta dari segala kebajikan ituYang merupakan tujuan utamamu,Dari seorang Guru yang menjaganya serta terpelajar dalam silaYang cakap, engkau harus mengambilnya. (2)

Pada saat itu, karena kebajikan di dalamnyaPara Jina bersama siswanyaDengan pikiran kebajikannyaAkan menganggapmu sebagai putranya tersayang selama-lamanya. (3)

Terhadap orang lain, sebagaimana terhadap diri sendiriApa yang menyakitkan namun menguntungkanLakukanlah hal-hal yang baik dan menyenangkanNamun bukan kesenangan, bila itu tidak menguntungkan. (4)

Ikrar Bodhisattva

71

Page 80: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sesuatu yang dikembangkan dan beberapa kekotoranBerperan sebagai penghancur ikrarEmpat kemerosotannyaDianggap sebagai kekalahan. (5)

Karena terikat terhadap perolehan dan penghormatanMemuji diri sendiri dan merendahkan orang lain;Dengan kukuh tidak memberi ajaran serta hartaBagi yang menderita, miskin dan yang sakit; (6)

Tidak mempedulikan permintaan maaf yang lainMemukulnya karena marah;Meninggalkan Jalan AgungDan memamerkan apa yang terlihat sebagai ajaran yang baik. (7)

Sila harus diambil kembali,Akuilah dengan ketiga caraDan seterusnya di hadapan seseorangTernoda dan tidak, dalam pikiran sendiri. (8)

Tidak mempersembahkan ketiga hal kepada Hyang TriratnaMenuruti keinginan pikiranTidak menghormati pada yang tuaTidak menjawab pertanyaan. (9)

Tidak menerima suatu undanganTidak menerima suatu benda seperti emasTidak memberi mereka yang menginginkan DharmaMengabaikan yang melanggar sila. (10)

Tidak berbuat bagi kebajikan keyakinan yang lainBerbuat sedikit bagi kebajikan makhluk lainDengan belas kasih tiada (kegiatan) tanpa kebajikanBersedia menerima mata pencaharian salah. (11)

Bodhisattva-samvara-vimsaka

72

Page 81: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tertawa terbahak, dan sebagainya, karena gembiraHanya berpikir untuk mengembara dalam samsaraTidak berusaha menghindari hinaanTidak memberikan perawatan bahkan bagi yang terpengaruh. (12)

Membalas cercaan dengan cercaan dan sebagainyaMenghindari mereka yang marahMengabaikan permintaan maaf yang lainMenuruti pikiran marah. (13)

Mengumpulkan siswa disebabkan keinginan dan penghormatanTidak mengatasi kemalasan dan semacamnyaHanyut dengan punuh nafsu dalam gosipGagal menemukan tujuan konsentrasi. (14)

Tidak berusaha mengatasi gangguan dalam meditasiHanyut dalam kenikmatan meditasiMenolak sravakayanaMenjalankannya dengan cara sendiri. (15)

Hanya menjalankan yang di luar ajaranMerasa senang dalam penerapan tersebutMenolak MahayanaMemuji diri sendiri dan menghina yang lain. (16)

Tidak pergi mencari DharmaMerendahkannya dan merinci hingga yang terkecilTidak menjadi teman bagi yang membutuhkanMenolak membantu yang sakit. (17)

Tidak berupaya mengatasi penderitaanTidak mengajar yang sesuai bagi yang tidak berhati-hatiTidak membalas kebajikanTidak meringankan penderitaan yang lain. (18)

Ikrar Bodhisattva

73

Page 82: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tidak memberi pada mereka yang menginkan hartaTidak berusaha bagi kebajikan para penganutTidak memenuhi harapan makhluk lainTidak memuji kebajikan. (19)

Tidak menekankan sesuai keadaanTidak menggunakan abhijnana untuk menyiasati dan seterusnyaBukan kesalahan pula dalam pikiran murniBelas kasih dan perbuatan berdasarkan maitri. (20)

Bodhisattva-samvara-vimsaka

74

Page 83: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ikrar Bodhisattva

Delapan Belas Pelanggaran Ikrar Utama Bodhisattva

1. Memuji diri sendiri dan merendahkan orang lain.2. Tidak memberi harta benda atau Dharma.3. Menolak permintaan maaf seseorang.4. Meninggalkan Mahayana.5. Mengambil milik Triratna.6. Meninggalkan Dharma.7. Melepas jubah seseorang.8. Melakukan lima perbuatan terburuk.9. Berpandangan salah.10. Menghancurkan desa atau kota.11. Menjelaskan sunyata kepada mereka yang mungkin akan salah mengerti.12. Menyebabkan orang lain meninggalkan Mahayana.13. Menyebabkan orang lain meninggalkan Pratimoksha.14. Merendahkan Hinayana.15. Mengaku telah mencapai realisasi, misalnya sunyata.16. Menerima sesuatu yang di curi dari Triratna.17. Membuat peraturan yang menyusahkan.18. Meninggalkan Bodhicitta.

Ikrar Bodhisattva

75

Page 84: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Empat Puluh Enam Pelanggaran Kedua Ikrar Bodhisattva

Tujuh pelanggaran yang berkaitan dengan Dana Paramita

1. Tidak melakukan persembahan kepada Hyang Triratna setiap hari.2. Menuruti keinginan pikiran karena keterikatan.3. Tidak menghormati mereka yang telah mengangkat ikrar Bodhisattva

lebih dulu.4. Tidak menjawab pertanyaan tulus orang lain.5. Menolak undangan.6. Menolak pemberian emas.7. Tidak memberi Dharma kepada mereka yang menginginkannya.

Sembilan Pelanggaran yang berkaitan dengan Sila Paramita

8. Tidak membantu mereka yang melanggar ikrarnya.9. Tidak berbuat sesuatu sehingga orang lain bangkit keyakinannya.10. Hanya melakukan sedikit hal demi kebahagiaan makhluk lain.11. Dengan belaskasih tidak melakukan perbuatan yang menyakiti.12. Mencari ketenaran dan kekayaan dengan jalan yang salah.13. Tertarik pada pertunjukan-pertunjukan.14. Menganggap bahwa Bodhisattva tidak perlu meninggalkan samsara.15. Tidak menghindari sebab nama buruk.16. Tidak membantu orang lain menghindari ketidak bajikan.

Empat pelanggaran yang berkaitan dengan KshantiParamita

17. Membalas mencaci atau menyakiti.18. Mengabaikan mereka yang marah.19. Menolak permintaan maaf orang lain.20. Menuruti serta tidak mengendalikan kemarahan kita.

Ikrar Bodhisattva Utama Dan Tambahan

76

Page 85: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tiga pelanggaran yang berkaitan dengan Virya Paramita

21. Mencari murid karena menginginkan keuntungan dan penghormatan22. Tidak berusaha mengatasi kemarahan.23. Tidak meninggalkan pembicaraan yang tak berguna karena keterikatan.

Tiga pelanggaran yang berkaitan dengan Dhyana Paramita

24. Mengabaikan latihan samatha.25. Tidak berusaha mengatasi rintangan samatha.26. Hanyut dalam kenikmatan samadhi.

Delapan pelanggaran yang berkaitan dengan Prajna Paramita

27. Meninggalkan Sravakayana.28. Mempelajari Sravakayana mengorbankan Mahayana.29. Mempelajari ajaran bukan Dharma dengan mengorbankan Mahayana.30. Menyenangi ajaran bukan Dharma.31. Mencela ajaran Mahayana.32. Memuji diri sendiri dan meremehkan orang lain.33. Tidak menghadiri acara pembabaran Dharma.34. Lebih bergantung pada buku dari pada Guru atau mengabaikan Guru.

Dua belas pelanggaran yang berkaitan dengan ikrar melakukan kebajikandemi semua makhluk

35. Tidak memberi pertolongan kepada yang membutuhkan.36. Menolak menolong orang yang sakit.37. Tidak berusaha mengatasi penderitaan orang lain.38. Tidak mengajarkan ajaran yang sesuai dengan pendengarnya.39. Tidak membalas kebajikan mereka yang telah berbuat baik kepada kita.40. Tidak memperberat perasaan sedih orang lain.41. Tidak memberikan bantuan materi kepada mereka yang

menginginkannya.

Ikrar Bodhisattva

77

Page 86: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

42. Tidak memperlakukan secara khusus pada para siswa.43. Tidak melakukan yang di inginkan orang lain.44. Tidak memuji kebajikan orang lain.45. Tidak berbuat sesuatu pada saat di butuhkan.46. Tidak menggunakan abhijnana.

Ikrar Bodhisattva Utama Dan Tambahan

78

Page 87: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Lima Puluh Slokha Bakti GuruOleh: Acharya Ashvagosha

Sujud sesuai tata krama pada kaki padma Guruku yang menjadi sebabbagi diriku mencapai tingkat Vajrasattva Yang Agung, Aku akanmenyarikan serta menjelaskan secara singkat apa yang disebutkan dalamberbagai kitab-kitab suci Tantra tentang bakti kepada Guru. (Karenanya)dengarkan dengan hormat.(1)

Semua Buddha dari masa lampau, masa sekarang dan masa yang akandatang, yang berada di sepuluh penjuru, telah memberikan penghormatanterhadap Guru Tantra (Vajracharya), yang daripadanya telah menerimaabhiseka tertinggi.(2)

Tiga kali sehari, dengan keyakinan yang tinggi engkau harusmenunjukkan Sikap hormatmu kepada Gurumu yang telah mengajarkanmu(jalan Tantra), dengan beranjali, mempersembahkan mandala serta lainnya,bunga-bungaan, dan menyentuhkan kepalamu pada kakinya.(3)

Bagi mereka yang memegang sumpah pratimoksha, jika Gurumu adalahseorang upasakha (bukan bhiksu) atau lebih rendah tingkatannya daridirimu, bersujudlah di hadapan umum ketika beliau dikelilingi benda-bendaseperti kitab-kitab suci untuk menghindari cemoohan. Tetapi dalam hatimusesungguhnya (engkau) bersujud pada Gurumu.(4)

Bakti Guru

79

Page 88: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dalam melayani Gurumu dan menunjukkan penghormatan kepadanya,(lakukan misalnya dengan) mematuhi apa yang dikatakannya, berdirilahketika beliau datang dan tunjukkan tempat duduknya. Hal-hal demikianseharusnya dilakukan oleh mereka yang telah mengangkat sumpahpratimoksha (di mana Gurunya orang biasa atau yang lebih rendahstatusnya dari pada dirinya). Tetapi di depan umum hindari bersujud danbertindak yang tidak lazim (seperti mencuci kakinya).(5)

Dengan maksud agar sumpah-sumpah, baik dari Guru maupun muridtidak merosot, maka harus saling memeriksa sebelum menjalin ikatan Gurudan murid (untuk menentukan apakah seseorang sesuai atau tidak). (6)

Seorang siswa dengan sadar seharusnya tidak menjadikan seseorangsebagai Guru, mereka yang kurang cinta kasihnya alias pemarah, kejamatau sombong, tamak, tidak disiplin atau menyombongkanpengetahuannya.(7)

Seorang Guru seharusnya mantap dalam tindakannya, ucapannyamenimbulkan semangat, bijaksana, sabar dan tulus. Beliau seharusnyatidak menyembunyikan kekurangan-kekurangan ataupun berpura-puramemiliki sifat-sifat yang sebenarnya tidak dimilikinya. Ia seharusnya orangyang ahli dalam pengetahuan Tantra dan tata upacara (penyembuhan danpengendalian rintangan-rintangan), beliau seharusnya juga memiliki cintakasih dan pengetahuan yang mendalam terhadap Sutra-sutra.(8)

Seorang Guru harus mempunyai keahlian sempurna dalam sepuluhbidang pengetahuan, ahli dalam melukis mandala, berpengetahuansempurna, mampu menerangkan Tantra, memiliki keyakinan tulus tertinggidan indrianya sepenuhnya terkendali.(9)

Setelah menjadi siswa dari seorang pembimbing atau Guru, jika engkaukemudian memandang rendah beliau menuruti perasaanmu, engkau akanmemperoleh penderitaan yang terus menerus sebagaimana engkaumerendahkan semua Bhatara Hyang Buddha.(10)

Lima Puluh Slokha Bakti Guru

80

Page 89: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jika dirimu dengan bodoh meremehkan Gurumu, engkau akan terserangpenyakit menular dan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan jahat.Engkau akan mati (dengan kematian yang mengerikan) disebabkan olehmakhluk-makhluk jahat, penyakit menular dan racun.(11)

Engkau akan terbunuh oleh raja-raja jahat atau api, ular berbisa, air,tukang teluh atau penjahat, kekuatan-kekuatan jahat atau orang-orang liardan selanjutnya terlahir kembali di neraka.(12)

Jangan mengganggu batin Gurumu. Jika engkau begitu bodoh danmelakukan hal ini, engkau pasti akan direbus di neraka.(13)

Neraka apa saja yang telah diceritakan, seperti Avici, neraka daripenderitaan tak terputuskan, hal ini telah diuraikan dengan jelas bahwamereka yang meremehkan Guru-gurunya akan hidup di sana (dalam waktuyang lama).(14)

Oleh karena itu berusahalah dengan sepenuh hati untuk tidakmeremehkan Gurumu, yang walaupun tidak pernah menunjukkankebijaksanaan yang tinggi serta kebajikannya.(15)

Jika karena kurang pengertian, engkau menunjukkan sikap tidak hormatpada Gurumu, maka dengan penuh hormat lakukan persembahan kepadanyaserta mohon maaf kepadanya. Dengan demikian di waktu yang akan datangpenyakit-penyakit menular tidak akan melukaimu.(16)

Telah diajarkan kepada Guru mana engkau telah berjanji (untukmembayangkannya sebagai Istadevata Guruyoga dalam meditasimu),engkau seharusnya mau mengorbankan istrimu, anak-anak, bahkannyawamu, walaupun hal ini tidak mudah untuk dilepaskan. Apakah perlumengutamakan kemakmuran yang sementara?(17)

Mempersembahkan persembahan dapat memberikan Kehyang Buddhaanbagi seorang siswa yang tekun dalam hidupnya, yang tidak mungkin untukmencapainya dalam waktu berkalpa-kalpa.(18)

Bakti Guru

81

Page 90: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Senantiasa jagalah ucapanmu, selalu mempersembahkan persembahankepada Yang Telah Mencapai Pencerahan (Hyang Buddha). Selalu memberipersembahan kepada Gurumu, karena beliau sama dengan semua BhataraHyang Buddha.(19)

Mereka yang ingin mencapai keberadaan tubuh kebijaksanaan seorangBuddha yang kekal abadi, ia harus mempersembahkan kepada Guru apasaja yang menurutnya menyenangkan, dari hal-hal yang paling banyakmenyita waktu ke dalam pencapaian terbaik.(20)

Berikanlah persembahan (kepada Gurumu) secara terus-menerussebagaimana memberi persembahan kepada semua Bhatara Hyang Buddha.Dari persembahan ini berlimpah kebajikan akan diperoleh. Daripengumpulan ini menjadi pencapaian kemampuan tertinggi (dariKebuddhaan). (21)

Oleh karena itu, seorang siswa dengan kemuliaan kasih sayang, dana,sila, kshanti seharusnya tidak pernah menganggap Gurunya berbeda denganSang Hyang Adhibuddha Vajradhara.(22)

Jangan sampai engkau menginjak bayangan Gurumu, karena akibat-akibatnya yang menakutkan adalah sama dengan menghancurkan stupa.Yang perlu diperhatikan adalah jangan menginjak tempat duduk atau sepatubeliau (duduk di tempat beliau, atau menunggangi kuda tunggangannya). (23)

Seorang siswa yang memiliki kesungguhan seharusnya mematuhi kata-kata Guru dengan serius dan gembira. Jika engkau kurang memahami ataukurang mampu untuk melakukan apa yang beliau anjurkan, jelaskan dengankata-kata yang sopan mengapa engkau tidak dapat memenuhinya. (24)

Pencapaian siddhi, kelahiran yang lebih tinggi dan kebahagiaan di masayang akan datang juga berasal dari Gurumu. Karena itu berusahalahsepenuh hati untuk tidak melanggar petunjuk-petunjuk Gurumu. (25)

Lima Puluh Slokha Bakti Guru

82

Page 91: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

(Jagalah) pemberian Gurumu seperti engkau melindungi hidupmusendiri. Perlakukan juga keluarga yang Gurumu kasihi denganpenghormatan yang sama untuk beliau. Memiliki kasih sayang dan rasahormat kepada mereka yang dekat dengan beliau seakan-akan merekaadalah sanak-keluarga kita sendiri yang paling baik. Berpikirlah terhadappenyatuan (dengan cara ini) setiap saat. (26)

Tidak tidur pada tempat tidur atau tempat duduk yang sama (denganGurumu), serta tidak berjalan di depan beliau. (Pada saat pengajaran)jangan memakai sanggul yang tinggi (topi, sepatu, senjata) di ataskepalamu. Jangan menyentuh tempat duduknya sebelum beliau duduk ataujika kebetulan beliau duduk di atas lantai. Jangan meletakkan tanganmu(pada pinggangmu atau meremas-remas tanganmu di hadapan beliau). (27)

Jangan duduk atau santai ketika Gurumu sedang berdiri, atau berbaringketika Gurumu sedang duduk. Selalu bersiaplah berdiri melayani beliaudengan sepenuh tenaga dalam cara yang sempurna. (28)

Pada saat di hadapan Gurumu jangan lakukan hal-hal, seperti meludah(batuk atau bersin tanpa menutup mulutmu). Jangan merenggangkankakimu saat engkau duduk, juga jangan jalan mondar-mandir (tanpa alasan)di hadapannya. Dan jangan berdebat. (29)

Jangan memijat atau menggosok anggota tubuhmu. Jangan menyanyi,menari atau memainkan alat-alat musik (selain untuk tujuan keagamaan)dan jangan omong kosong atau berbicara berlebihan (atau terlalu keras)dalam jarak pendengaran Gurumu. (30)

Pada saat Gurumu masuk ruangan berdirilah dengan beranjali. Duduklahdengan hormat. Di malam hari atau di sungai atau pada jalan-jalan yangberbahaya, dengan seijin Gurumu engkau boleh berjalan mendahuluinya. (31)

Di hadapan Guru seorang siswa dengan sadar seharusnya tidak dudukdengan tubuh memutar, ataupun menyandarkan tubuhnya pada tiang-tiangdan sejenisnya. Jangan membunyikan kuku-kuku jarimu (memain-mainkanjarimu atau membersihkan kukumu). (32)

Bakti Guru

83

Page 92: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ketika membersihkan kaki atau tubuh Gurumu, mengeringkannya,memijat atau mencukur rambutnya, bernamaskaralah tiga kali terlebihdahulu, dan setelah selesai lakukan juga hal yang sama. Kemudian kerjakantugasmu menurut kebiasaanmu sendiri. (33)

Jika engkau perlu menulis surat kepada Gurumu, tambahkan gelar“kehadapanmu”, setelah itu untuk membangkitkan rasa hormat kepadabeliau dari orang-orang lain, sebutkan penghormatan yang lebih yang bolehkita pergunakan. (34)

Ketika meminta nasehat Gurumu, (pertama beritahukanlah tujuankedatanganmu). Dengan beranjali, dengarkan apa yang beliau katakan tanpamembiarkan pikiranmu mengembara. Kemudian saat beliau selesaiberbicara engkau harus berkata “Saya akan melaksanakan dengan benarsebagaimana yang Guru katakan”. (35)

Sesudah melakukan (apa yang Guru beritahukan kepadamu) laporkan(apa yang telah terjadi) dengan kata-kata yang sopan dan lemah lembut.Jika engkau menguap atau tertawa di hadapannya tutuplah mulutmu dengantanganmu. (36)

Jika engkau ingin menerima ajaran tertentu, memohonlah denganberanjali sambil berlutut sebelum beliau berada di sebelah kananmu.(Kemudian pada saat pelajaran) duduklah dengan rendah hati dan rasahormat, kenakan pakaian yang sopan serta rapi (bersih, tanpa perhiasan-perhiasan, permata-permata ataupun kosmetik). (37)

Apapun yang engkau perbuat untuk melayani (Gurumu) yangmengajarkanmu (jalan), berhentilah bersikap sombong. Sebaliknya engkaujangan seperti seorang pengantin, sewaktu engkau menikah, malu-malusegan dan amat lembut. (38)

Apapun yang engkau lakukan untuk melayani (Gurumu) yangmengajarkanmu (jalan), berhentilah bersikap sombong, dengan berusahamencari perhatian. Untuk menyombongkan diri kepada orang lain (apayang telah engkau lakukan kepada Gurumu), periksa (kata hatimu) dan buanglahsikap seperti itu. (39)

Lima Puluh Slokha Bakti Guru

84

Page 93: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jika engkau diminta untuk melakukan sebuah pemberkatan, suatuabhiseka ke dalam mandala tertentu atau upacara homa puja ataumengumpulkan siswa-siswa dan memberikan pengajaran, maka tidak bolehmelakukan hal itu apabila Gurumu ada di wilayah itu, kecuali engkaumendapatkan ijin darinya terlebih dahulu. (40)

Persembahan apapun yang engkau peroleh dari melakukan upacara-upacara seperti abhiseka, pembukaan mata, engkau harus memberikansemuanya kepada Gurumu. Setelah beliau mengambil bagiannya, engkauboleh mengambil sisanya untuk apapun yang kau inginkan. (41)

Di hadapan Guru, seorang siswa seharusnya tidak bersikap sebagaiseorang Guru terhadap murid-muridnya sendiri, dan seharusnya mereka(siswa-siswanya) tidak bersikap kepadanya sebagai Gurunya. Oleh karenaitu sebelum Gurumu datang hentikan murid-muridmu dari menunjukkanpenghormatan kepadamu, seperti misalnya berdiri saat engkau datang danbernamaskara. (42)

Ketika engkau memberi persembahan kepada Gurumu atau ketikaGurumu memberikan sesuatu kepadamu, seorang siswa dengankesadarannya akan memberikan dan menerima ini dengan menggunakankedua tangannya dan dengan menundukkan kepala. (43)

Pintarlah dalam bertindak, memiliki perhatian kuat dan berhati-hati,tidak melupakan kata-kata yang telah kau ucapkan. Jika seorang muridmelanggar (atas sopan-santun yang benar, perbaikilah satu sama lain dengankeakraban). (44)

Jika disebabkan karena sakit engkau tidak dapat membungkukkantubuhmu kepada Gurumu dan melakukan apa yang seharusnya dianjurkan,sekalipun tanpa ijin lisannya, tidak ada akibat-akibat kemalangan jikaengkau memiliki pikiran terpuji. (45)

Apa yang perlu di katakan lagi. Lakukan apa yang menyenangkanGurumu dan jauhi melakukan apa yang tidak beliau sukai. Cerdiklah dalamkedua hal ini. (46)

Bakti Guru

85

Page 94: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Pencapaian siddhi, adalah menuruti apa yang diinginkan Gurumu. Halini telah dikatakan oleh Sang Hyang Adhibuddha Vajradhara sendiri.Menyadari akan hal ini, berusahalah menyenangkan Gurumu secarasungguh-sungguh dengan tubuh, ucapan dan pikiran. (47)

Setelah seorang siswa berlindung kepada Hyang Triratna danmengembangkan motivasi yang tulus, ia harus menyimpan naskah ini dalamhatinya dan mengikuti jejak Gurunya sepanjang ‘jalan bertahap menujupencerahan’. (48)

Dengan mempelajari latihan-latihan yang diharuskan dariGurupancasikha dan jalan bertahap, mencakup Sutra dan Tantra, engkauakan menjadi bejana yang sesuai untuk menyimpan Dharma suci. Engkaukemudian dapat memberi pengajaran Tantra. Sesudah menerimapemberkatan sebagaimana mestinya, ulangilah dengan kuat ‘empat belassumpah akar (mantra rahasia)’ dan menyimpannya dengan sungguh-sungguh dalam hatimu. (49)

Karena saya tidak melakukan kesalahan ketika menulis naskah ini(dengan menambahkan pandangan-pandangan saya pribadi) semoga halini bermanfaat tak terhingga bagi semua siswa yang hendak mengikutiGurunya. Dengan kebajikan yang tak terbatas yang telah saya perolehsemoga semua makhluk segera mencapai tingkat Kebuddhaan. (50)

Hingga di sini ‘Lima puluh slokha guru-bakti’ telah selesai, ditulis olehGuru Agung (Mahacharya) Asvaghosa. Naskah ini dimohon sertaditerjemahkan (ke dalam bahasa Tibet) oleh bhiksu yang juga penterjemahRin-ch’en Zang-po dari Zhu-Ch’en, bersama Upadyaya Vihara India BhiksuPadmakara-varman.

Lima Puluh Slokha Bakti Guru

86

Page 95: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Berbagai Tema

87

Page 96: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bodhisattva-carya sutrikirtavavada(Ajaran Singkat Praktek Bodhisattva)

Namo sarvabuddha bodhisattvabhyah!

Ia yang ingin mencapai tingkat tertinggiDan Pencerahan yang penuh kepastianMenjadikan Triratna sebagai pelindungnyaIa pertama-tama memandang semua makhluk dengan belas kasih,(1)

Kemudian, dengan membangkitkan BodhicittaDengan praktek mereka yang telah memiliki UpayaPertama-tama seseorang harus menakhlukan pikirannya sendiri,Jika tidak terlebih dulu menakhlukan dirinya sendiri,Bagaimana ia akan dapat menakhlukan yang lain? (2)

Sebagaimana burung dengan sayap yang tak dikepakanTidak dapat terbang keangkasa;Demikian pula tanpa teori tak akan ada praktek,Bagaimana bisa setiap orang menyelamatkan dirinya?(3)

Karena itu, untuk mengembangkan kedua hal tersebut,Berusahalah dengan keras terhadap sesuatu yang sulit;Karena bila seseorang tidak terlatih dalam sesuatu yang sulit,Bagaimana ia akan dapat menjalankan kegiatannya dengan mudah?(4)

Bodhisattva-carya-sutrikirtavavada

88

Page 97: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jubah merah, pengubur tulang, JinaputraTelah menaruh kepercayaannya pada Guru;Dengan mendasarkan Tiga Pandangan sebagai landasannya,Ia terdepan dalam latihan pada apa yang dilihat secara langsungYang membawannya pada tercapainya tingkat tertinggi;Di bungkus dengan jubah sila murni,Ia menjaga tujuannya untuk mencapai hasil.(6)

Untuk menuju pada KebenaranSeseorang akan berhasil melalui kewaspadaan terhadap ketiga kegiatan,Bahkan dalam semua waktu dan dalam segala keadaan,Persiapan, praktek yang sesungguhnya dan penutup.(7)

Hindarilah kesalahan, berbuatlah dengan benar, raihlah tujuan;Jangan teruskan sikap-sikap yang tidak pantas,Dan kembangkan terus kemampuanmu.(8)

Bergembiralah dalam melakukan kebajikan;Jangan kejutkan pikiran dengan ketakutan.Hindari kejahatan, carilah sahabat yang giatKualitas kebajikanmu; pusatkan pikiranmu pada hal ini;Berikan penghormatan pada kemuliaan ini.(9)

Dengan mahir hindari merusak persahabatan:Apakah bersama-sama dengan yang lemah dan rendah,Lihatlah kebajikannya dan abaikan keburukannya,Seperti halnya (angsa) memisahkan susu dari air.(10)

Ingatlah kebajikan yang telah dilakukan (padamu) dan balaslah kembaliDengan pertolongan yang di berikan secara terus menerus;Jangan membuat hubungan dengan orang lain menjadi dosa,Dan jangan membuat rintangan bagi kebajikan.(11)

Jangan merasa iri pada yang lebih baik darimu;Dan jangan memandang rendah, jangan menghina orang lainBaik sahabat maupun orang-orang di bawahmu.Utarakan kesalahanmu sendiri; pujilah kemampuan orang lain;Jangan membicarakan kesalahan orang lain; jangan memuji diri sendiri.(12)

Berbagai Tema

89

Page 98: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Pandanglah hidup nanti jauh lebih penting dari yang sekarang;Dalam semua perbuatanmu, sesuaikan dengan Dharma.Tinggalkan hal-hal sepele dalam hidup iniDan hiasi dirimu dengan ketujuh harta para Arya.(13)

Jangan salah mengira penderitaan sebagai kebahagiaan (dalam hidup).Tinggalkan kebimbangan, kelambanan dan tidur,Sadarlah pada kepastiannya datangnya kematian.Curahkan usahamu meski dalam kebajikan yang kecil,Dan dengan demikian engkau akan terhindar dari bahkan kesalahan kecil;Dan kecuali untuk tujuan keagamaan,Jangan pedulikan makanan dan busana.Puaslah dengan sedikit kebutuhan.(14)

Tinggalkan kedelapan Dharma duniawi,Janganlah curang jangan pula berbelit-belit;Sadarlah pada kesalahan dirimu sendiri,Engkau harus tidak mengamati kesalahan orang lain.(15)

Meninggalkan apa yang belum engkau capaiYang telah sepenuhnya engkau ikrarkan dengan jelas;Jangan menipu atau bersedih,Dan membiarkan cara hidup yang salah, tetapiTenemukan yang sejalan dengan Dharma.(16)

Jangan terpengaruh oleh keinginanPada donatur dan kerabatmu, juga lainnya;Daripada tidak berat sebelah saat berbelok untuk berpisah.Miliki sedikit keinginan terhadap orang lain.(17)

Tunjukan ketidak senangan pada keburukan dengan tidak memujinya.Berlalulah tanpa mengumpulkan apa yang tidak dibutuhkan,Dan jangan merasa senang berbicara yang tiada arti.(18)

Hentikan keterikatan keinginan mendambakan,Dan berpegang eratlah serta tekunlah dalam melakukanKegiatan yang menumbuhkan kebajikan dan membuatmu cakap.Capailah kemenangan dalam melawan kesombongan dan keangkuhan,Tinggalkan ketenaranmu dalam memiliki kesombongan.(19)

Bodhisattva-carya-sutrikirtavavada

90

Page 99: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Oleh karena semua makhluk telah begitu baik padamu –Dalam kenyataannya saat ini ataupun kelak dikemudian hari –Anggaplah mereka semua sebagai anak-anakmu,Dengan tubuh, ucapan dan pikiran yang tiada terhitung.(20)

Berbicaralah hati-hati dengan belaskasih dan senyuman;Lihatlah setiap orang yang engkau temui dengan mata kegembiraan;Baik yang lemah ataupun rendah, dekat maupun jauh.(21)

Jangan merasa bangga karena pujian ataupun ketenaran;Tidak menjadi marah karena jijik dan tidak suka;Dengan belaskasih terhadap yang malang,Berusaha hanya untuk menolong.(22)

Jauhi keterikatan pada siapapun;Dan dengan belaskasih bagi yang rendah,Berikan nasehat untuk menolongBuatlah berbagai tujuan,Karenanya renungkan tujuan agung dan bertindaklah yang diperlukan.(23)

Tak satupun manusia yang dapat menyenangkan semua orang;Namun agar mereka tidak menyesal karenanya;Dalam membenci penderitaan dan tidak menyukai kesenangan,Engkau murnikan pikiranmu sendiri dan raihlah perhatian yang lain.(24)

Bila muncul rasa jijik dan kesalahan,Gunakan lawannya dan berusahalah untuk meluruskannya;Dengan cara pandang demikian praktek BodhicittamuAkan menjadi kuat serta kokoh dalam pikiran.(25)

Jangan sia-siakan kelahiranmu sebagai manusia;Jangan buta pada kepastian datangnya kematian;Prakteklah dengan keras seperti api yang tak padam.(26)

Cabutlah akar terdalam keterikatan –Anggapan adanya diri – dan dengan lawan untuk menghalaunyaKetiga racun lingkaran kelahiran;Dengan jelas jagalah pandangan yang tidak mendua,Dan renungkan sungai karma, hentikan aliran kelahiran.(27)

Berbagai Tema

91

Page 100: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Hancurkan pintu kelahiran yang membawa pada ketiga alam rendah;Sembuhkan penyakit dari pohon penderitaan;Naikilah sekarang tangga menuju tingkat pembebasan tertinggi.(28)

Dengan membersihkan kedua klesha varana,Dan kedua pemupukan kini telah sempurna,Tingkat Trikaya dan Prajna telah dicapai;Dan kebajikan yang lain telah tercapai tanpa upaya.(29)

Bodhisattva-carya sutrikirtavavada (Ajaran singkat praktekBodhisattva), disusun oleh Mahacharya Sri Dipamkarajnana, selesaihingga disini.

Bodhisattva-carya-sutrikirtavavada

92

Page 101: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Charya-samgraha-pradipa(Pelita penerang praktek terpenting)

Namo Avalokiteshvaraya!

Aku bersujut kepada semua arya serta makhluk suciYang cahaya ucapannya telahMembuka teratai hatiYang telah ramah kepada orang sepertiku. (1)

Karena Hyang Buddha serta para Guru telah menyatakanPencerahan tercapai melaluiMenghayati Paramita dan TantraYang akan saya jelaskan dalam tulisan berikut ini. (2)

Tentang tantra aku tak akan menjelaskannya sekarang;Namun pertama-tama akan dijelaskan secara singkatPraktek BodhisattvaYang mengikuti jalan Paramita. (3)

Membangkitkan Bodhicitta adalah syaratUntuk mengangkat Sumpah BodhisattvaKemudian seseorang mempelajari Sutra Pitaka secara menyeluruhMendengarkan Upadesha sebanyak-banyaknya. (4)

Berbagai Tema

93

Page 102: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Untuk menjaga agar apa yang telah diambilnyaSilanya murni dan bebas dari noda seperti yang di jelaskanMurni dalam tubuh, ucapan dan pikiran, ketiga-tiganyaSetelah itu sila nya akan menjadi murni. (5)

Dengan menjaga pintu indriaIa belajar bagaimana yang dimaksud dengan makanan yang sedang jugaTekun dalam yoga, tanpa merasa lelahPada bagian awal serta akhir malam. (6)

Bangkitkan kepekaan kuat bahkan padaRintangan kecil (dalam mempraktekan yoga)Dan bagilah malam menjadi tigaBangunlah dari tidur pada bagian akhirnya. (7)

Cucilah tangan dan wajahmu, tetapiBila tidak, itu juga bolehDuduklah diatas bantalan yang nyaman, danRenungkan keberadaan segala sesuatu berikut Hakikat Sejatinya. (8)

Bila di kacaukan oleh penampakan lahiriahnyaAtau tak dapat (berkonsentrasi pada keberadaannya),Berdirilah, perhatikan apa saja yang engkau lihatSebagai suatu bentuk ilusi. (9)

Praktek kebajikan pada saat jeda iniAdalah menyempurnakan Puja Tujuh BagianDan mengembangkan kualitas wawasanmuSebelum kembali memulai meditasimu. (10)

Pada saat makan, katakan pada dirimu sendiri:“Demi untuk memanfaat tubuh yang tiada arti iniKarenanya aku harus mendapatkan sesuatu yang sangat berarti.”Aku tidak makan agar menjadi gemuk,Aku makan bukan pula karena kelezatannya,Namun untuk memberi makan pada tubuh perahu pikiran. (11)

Charya-samgraha-pradipa

94

Page 103: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bagilah makananmu menjadi empat bagian, danBagian pertama, berikan makanan bersih kepada IstadevataKemudian bagilah persembahan yang baikUntuk para Dharmapala,Setelah engkau sendiri makan dan minumBerikan apa yang tersisa kepada semua makhluk. (12)

Di saat jeda meditasi, pembicaraanmuHaruslah tentang hal-hal yang menyenangkan dan membawa kemajuanDan saat engkau bangkit dari dudukmu, berjalan-jalanlah sejenakDan berpradaksina di stupaMelafalkan mantra atau membaca kitab suci, atauJuga melukis gambar Sang Sugata. (13)

Bila engkau lelah berpradaksinaDan tak dapat lagi melakukannya dengan penuh konsentrasiKemudian perbaharui semua bagian doa pembebasan. (14)

Singkatnya, Sepuluh Praktek DharmaYang telah di jelaskan oleh Maitreyanata hingga padaPraktek pikiran penuh perhatian, danKesadaran bahwa segala sesuatu adalah ilusi. (15)

Jika engkau dapat melakukannya, berpartisipasi pada SanghaAtau memberi sila pada orang biasaAtau memberi perlindungan pada yang membutuhkanMengembangkan timbunan kebajikan seorang yogi. (16)

Bila kegiatan keseharianmu telah selesaiDan sore hari tiba, tempatkan dirimuDalam Hakekat Sejati – dengan tanpa melakukan kegiatan mental apapunBahkan tidak berpikir apapun. (17)

Ketika tengah malam tibaEngkau akan tidur dalam tidur kebajikanSeperti posisi Singa (Hyang Buddha)Yang batinya waspada dan bangun. (18)

Berbagai Tema

95

Page 104: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Secara umum, bila pikiranmu teguhDalam keseimbangan, jangan bimbangKebajikan tubuh atau ucapanTetapi jika keseimbanganmu tak teguhLakukan segala perbuatan kebajikan yang dapat kau lakukanUntuk membuat orang lain dengan baik menerima (kebenaran). (19)

Jika sikap orang-orang tidak menerimaKatakan pada dirimu sendiri bahwa saat itu bukan waktu yang tepatDan kembali memperbaharui kehendak baikmuTanyalah pada mereka tentang adat istiadat di negaranya. (20)

Aku menyusun naskah ini di negri Nepal,Atas permintaan dari sahabatku.Jika tantra tidak cocok bagimu, Oh Sthavira,Berdoalah, lakukan sebagaimana (yang telah ku anjurkan) di sini.

Charya-samgraha-pradipa ini di susun dan di tulis oleh Acharya Pandita,Sri Dipamkarajnana. Di terjemahkan dan di koreksi oleh Upadhyaya danPandita Dipamkara Sri-jnana sendiri, bersama bikshu Lotsawa Jayashila.

Charya-samgraha-pradipa

96

Page 105: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Samsara-manoniryanikara-giti(Nyanyian, ‘Membebaskan pikiran dari kelahiran’)

Namo Guruye!Namo Triratnaya!

Ah, demikianlah!Kepada Bhaisajyaraja aku bersujud,Kepadanya yang memberi perlindungan dari segala penderitaan –Dari seratus sepuluh macamnya –Penderitaan karena keadaan dan bhava,Serta penderitaan dari penderitaan sendiri.

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Penyebab kelahiran adalah karma dan akibatnya;Ketiga dunia terdiri dari 98 macam kehidupan;Mereka meraih, larut, hanyut oleh arus yang mengalir dariKuatnya penderitaan sendiri, obyeknya dan keberadaannya. (1)

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Semua itu timbul akibat karma –Dan karma di sisi lain timbul akibat klesha:Apakah dialami di sini sekarang, maupun dalam kelahiran yang akan datang,Atau beberapa dari masa lampau, atau tidak jelas sebagai suatu ketika–Serta ia senantiasa putih atau hitam atau campurannya. (2)

Berbagai Tema

97

Page 106: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dari seluruh perbuatan seseorang dalam lingkaran kelahiran:Semua yang serius, semua saat ini, semua tingkah laku,Bagaimanapun lamanya perbuatan – semua itu,Semua itu akan mengawali masaknya pertama-tama. (3)

Oh teman-temanku, ingatlah – sejak waktu yang tiada akhirEngkau telah berputar-putar dalam Pratityasamudpada:Seperti kincir air dengan dua belas jari-jari terbagi dalam tiga bagian,Yang pertama moha, dan yang berikutnya, jara dan marana.Hidup setelah tak terhitung kehidupan, lahir begini dan sekarang begitu,Engkau telah tersiksa berulang kali,

Dengan penderitaan lahir dan tua, sakit dan mati.Disebabkan oleh moha engkau telah berkeliling dan terus berkeliling;Karena moha engkau akan berputar-putar kembali.Oh, musuh! (4)

Lelah berkelana dari jalan kelahiran,Namun tidak juga capek menyangka penderitaan sebagai kebahagiaan;Engkau telah berulangkali terikat, para Guru berkata, untukmengarahkan keadaan mentalMu itu, seperti binatang bodoh yang tanpa persepsi. (5)

Oh orang bijaksana yang diarahkan oleh para Guru,Demi penderitaan samsara yang bagaikan badai,Saat demi saat dalam kelima tujuan –Yang tidak memiliki belas kasih dari lubuk hatinya? (6)

Dengan kekuatan perbuatan jahat dalam samudra kelahiran ini,Aku berkali-kali lahir, tua dan sakit berkali-kali,Mati setiap waktu. Tidak menyadarinya sama sekali, danTerikat pada obyek, bagaimana aku harus membayarnya? (7)

Samsara-manoniryanikara-giti

98

Page 107: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Terdapat penderitaan bagi semuanya yang berdiam di ketiga dunia;Dan bahkan aku melihat dunia manusia –Dalam penderitaan kandungan, saat di sana,Pertama-tama sebagai embrio, kemudian fetus dan berangsur terbentuk,Hingga akhirnya tangan dan kaki secara perlahan berkembang. (8)

Kemudian dipelihara oleh susu ibunya,Dan tidur di punggungnya dengan kekuatan yang begitu kecil,Anak tumbuh menjadi remaja dan menjadi dewasa,Setelah itu berusia lanjut mulai menjadi anak lagi. (9)

Hidup tidaklah kekal dan sangat tidak pasti;Tak ada kekuatan untuk menghentikannya meskipun untuk sekejap.Oh teman, orang yang tidak menyadari,Bahwa kematian itu pasti – ia sungguh mengherankan!Ia tidak sadar kekurangan dan hukuman samsara;Dan hidup berdasarkan empat pandangan salah,Ia yang tidak menganggap kematiannya sebagai nyata;Terikat pada hidup, siang dan malam berlaluTanpa arti, orang duniawi ini akan menganggap kematian terlalu cepat;Bahkan meskipun ia yakin, jika ia mengabaikannya,Berulang kali ia akan terus mati.Sangat baik untuk merenungkan hal ini, oh engkau orang-orang yangtampan! (10)Semua yang terlahir terhenyak saat memikirkanBahwa pada musim semi musim bunga berlalu,Musim gugur datang terang oleh panen bulan;Dan meskipun mereka sedikit senangMemikirkan tahun-tahun dalam hidup. (11)

“Hari ini aku telah melakukan ini; sekarang aku akan melakukan itu;juga ini dan itu, ini juga akan kulakukan,”Tanpa tujuan mencari tempat untuk menyandarkan pikirannya,Karena tidak sadar akan sifat kelahiran yang tidak pasti;Umat manusia jatuh ke dalam badai kesalahan tidak menyelesaikankegiatannya;Seperti halnya menaiki sampan menuju mulut buaya Dewa Yama! (12)

Berbagai Tema

99

Page 108: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Selagi orang berpikir, “Aku akan melakukan ini besok,Dan melakukan itu sebentar lagi, juga itu nanti atau kapan”,Di sana terdapat Dewa Yama, dengan tongkat di tangan, memandang dari sudut,Matanya besar bulat merah, bengis dan tidak ramah, tertawa! (13)

Meski seorang yogi, dengan segala pengetahuannya,Dengan vipashana juga, serta praktek penerapannya,Berkata ‘Aku akan mempraktekannya hari ini, aku akan mempraktekannya besok,”Ia mati dengan rencana demikian. (14)

Hidup dipenuhi oleh berbagai kejahatan, rapuh bagaiBuih yang hanyut oleh gelombang, karenanyaBagaimana mengagumkannya bangun tidur tetap dapat bernafas,Dan berkata, “Aku bangun! Masih ada waktu! (15)

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Hidup sungguh singkat, berbagai cara mengetahui sesuatu;Namun karena engkau bahkan tidak mengetahui usiamu,Mohon, jadilah seperti angsa memisahkan susu dari air,Pilihlah dengan bersungguh-sungguh tujuanmu sendiri yang baik. (16)

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Lihatlah dunia dan segala kejadiannya,Kegiatannya tanpa arti dan penyebab penderitaan;Bagaimanapun engkau memikirkan, ia tidak akan bermanfaat bagimu;Mohon, hanya lihatlah pikiranmu sendiri. (17)

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Ketujuh kitab Pramana dan keempat Vyakarana,Abhidharma dan Tingkat Praktek Yoga,Sutra Pitaka dan Vinaya serta Abhidharma,Juga seluruh kitab-kitab utama – (18)

Samsara-manoniryanikara-giti

100

Page 109: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jangan mengabaikannya, temanku yang tampan, berpikirlah“Aku belum melihatnya, belum mendengarnya;Aku tak dapat menjelaskannya; aku belum pernah menulis”-Siapapun yang mengkonsentrasikan pikirannya serta perasaannyaAmrtha yang saya sebut “nasehat dari Guru”,Itu sudah cukup! (19)

Apa perlunya mempelajari banyak kitab suci?Yang hanya menyebabkan kebingungan bagi pikiran dalam segala sesuatu.(Sekarang) karena dalam samsara tiada yang pasti –Seperti halnya orang tua di mana kita tidak dapat memastikan siapa sajayang telah menjadi orang tua kita,Tinggalkan keterikatan pada hubungan-hubungan baik. (20)

Hindari kemarahan, tidak pasti siapa sebenarnya yang musuh;Kita memang telah terbiasa terikat pada obyek indria,Pada usia muda dan segala barang yang bagus – tinggalkan hal itu!Keuntungan dan penghormatan juga pujian, keluarga dan handai taulan,Tinggalkan ingatanmu terhadap itu semua …..Hubungan spiritualmu juga; murid-murid dan sebagainya. (21)

Dengar, dengarlah aku, oh teman-temanku!Bayangkan bahwa dunia ini sebagai seekor macan atau ular,Api dan racun – jauhi ia! Menjauhlah!Hentikan membaca dan belajarmu pada kitab-kitab yang buruk –Menganalisa sifat-sifat pria dan wanita,Menyelidiki obat-obatan dan mempelajari kehidupan gajah,Mengkaji senjata, bintang keberuntungan dan memilih-milih kuda. (22)

Ketika pikiran menyenangi obyek indria,Dan segala lamunan untuk memperolehnya:Kemudian, sadarlah kepastian terjadinya kematian sendiri,Tanggalkan itu menggunakan obat berikut ini: (23)

Berbagai Tema

101

Page 110: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Selain anggapan menghilang oleh nafas berulang-ulang;Dan anggapan terkait pada keinginan yang kuatYang diketahui dengan melihat hakikat tidak murninya tulang kerangka;Dalam kemarahan dan kebencian, gunakan air maitri;Untuk ilusi, lewati jalan Pratityasamudpada.Laksanakan ajaran dalam ketidakmurnian dan maitriSerta Pratityasamudpada, persis sebagaimana yang diajarkan oleh Guru. (24)

Lagu Samsara-manoniryanikara-giti (Pikiran dibebaskan dari kelahiran)ditulis dari Ucapan Mahacharya Sri Dipamkara-jnana selesai di sini.

Diterjemahkan di Vihara Vikramashila oleh Mahaupadhyaya India sendiridan penterjemah serta perevisi Rgya Brtson-sengge.Kemudian direvisi dan diedarkan kembali oleh Guru sendiri bersamapenterjemah Jayashila.

Samsara-manoniryanikara-giti

102

Page 111: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Hridhayanikari-patanama(Sari ajaran suci)

Namo Ratnatrayaya!

Aku bersujud kepada Hyang Triratna yang memiliki kemuliaan dan kebebasanAku akan menjelaskan dengan singkat intisari sebab timbulnya samsarayang menakutkan. (1)

Apakah yang menjadi ciri-ciri samsara adalah penderitaan, karma, kleshaserta pandangan salah. Dengan cara ini proses samsara berikut sebabnyasecara berurutan dengan singkat diungkapkan. (2)

Apakah yang menjadi ciri-ciri moksha adalah penerangan; dari prajna,upaya, praktek, panca marga dan dua pengumpulan bagi tercapainyatrikaya yang menghentikan penderitaan. Dengan cara ini proses mokshadengan sebabnya telah secara berurutan dijelaskan dengan singkat diungkapkan. (3)

Gelombang samudra penderitaan di ketiga dunia timbul dari noda baikatau buruknya karma:Karma timbul akibat klesha, ketidaktahuan, keterikatan dan kebencian,yang kemudian menimbulkan dua anggapan salah suka dan tidak suka.Tetapi sebab dari semua itu adalah anggapan keliru adanya diri.Selain itu juga ditimbulkan oleh pandangan salah adanya keberadaansegala sesuatu:

Berbagai Tema

103

Page 112: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Yang abadi, berdiri sendiri, tanpa bergantung sebab yang lain.Semoga orang bijaksana dapat mengatasinya! (4)

Untuk membebaskan diri sendiri serta semua makhluk, orang yangberuntung kemudian bermeditasi dengan benar pada kitab-kitab suci sertamelakukan analisa seperti pada hukum sebab akibat yang salingbergantungan. Dengan cari demikian ia mengatasi kuatnya anggapankeliru terhadap adanya keberadaan atas segala sesuatu. (5)

Oleh karena tiadanya realita atas segala sesuatu baik di luar maupun didalam. Lihatlah hal itu seperti angkasa (yang hampa), terus menerusberusahalah bermeditasi terhadap hal ini. (6)

Sejak waktu yang tak diketahui, semua makhluk dalam samsara telahdiliputi anggapan salah akan adanya keberadaan atas segala sesuatu.Menyadari akan hal ini, kasihanilah mereka.Dengan belas kasih tanpa batas yang dapat mengeringkan samudrapenderitaan,Hadapilah dengan kasih sayang tanpa batas, berusahalah dengan kerashingga bodhicitta menjadi sempurna yang membawa kebajikan bagi dirisendiri serta yang lain. (7)

Mereka yang menyandang sepuluh perhiasan, di luar dan di dalam, harusmelepaskan segala sesuatu dari samsara. Mereka yang telah berlindungkepada Hyang Triratna, yang dapat melindunginya dari segala marabahaya, harus menjaga pratimokshanya. (8)

Mereka yang menginginkan jalan Bodhisattva serta mereka yang murnisila-silanya, pertama-tama harus mengambil perlindungan, untukselanjutnya membangkitkan bodhicitta aspirasi. (9)

Bagi mereka yang memiliki tujuan agung harus berusaha merealisasikanbodhicitta. Sehingga bodhicitta aspirasi yang sebelumnya akan tumbuhberkembang. (10)

Hridhayanikari-patanama

104

Page 113: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Apakah yang harus dilakukan oleh seorang Bodhisattva? Setelah selesaisaat meditasinya, seorang yogi akan membaktikan dirinya pada keenamparamita yang agung dan dengan jalan ini secara langsung memenuhijalan pemupukan.Dengan menggunakan kelima jalan, setelah mengatasi kedua rintangan, iaakan menyempurnakan kedua pemupukan serta mencapai trikaya sebagaihasilnya. (11)

Hakikat trikaya yang telah dicapainya, di atas angkasa awan Dharmakayawujud belas kasih spontan. Mengalir amrtha dari kedua kaya, membasahibatin semua makhluk hidup di ketiga dunia;Dari benih bodhi akan menghasilkan panen kebijaksanaan. (12)Aku sudah meringkas intisari ajaran yang diajarkan oleh para Buddha dariketiga masa.Semoga bagi mereka yang ingin mengatasi penderitaan samsara,mencurahkan seluruh kemampuannya pada sari ajaran ini. (13)

Di masa kemerosotan ini hidup sangat singkat, terdapat banyak penyakitserta kehinaan;Kemalangan mengelilingi dan kesulitan membelenggu;Kita tidak akan dapat hidup lama, oleh karenanya kita tak akan dapatmelakukan pengkajian yang seksama atas setiap kalimat dalam kitab suci. (14)

Semoga mereka yang menginginkan jalan Bodhisattva, mencurahkandirinya pada Guru sempurnaDan dengan kegembiraan berusaha merenungkan penderitaan samsara,Segera melaksanakan bagian terpenting, untuk membebaskan dirinyasendiri serta yang lain. (15)

Melalui kebajikan dari karya ini, penulisan yang didasari oleh maitri,semoga batin semua makhluk yang beruntung tanpa terkecuali dapatdimandikan dalam bodhicitta dan semoga mereka segera mencapai segala sarikebajikan. (16)

Hridayanikari-patanama ini ditulis oleh Mahapandita AcharyaDipamkarasrijnana di Vihara Nyetang, di Tibet Tengah.Terjemahan bahasa Tibet dilakukan oleh Upadhyaya sendiri serta dibantuoleh penterjemah bhiksu Lotsawa Tsulkhrims Gyalwa.

Berbagai Tema

105

Page 114: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha(Kumpulan slokha-slokha meditasi Mahayana)

Namah Sarvabuddha Bodhisasttva Bhyah!

Engkau yang ingin mencapai Samyaksambodhi dan keagungan tiada taraEngkau bertanggung jawab pada latihanmu sendiriPusatkan usahamu pada pokok-pokok latihan.

Kita telah terlahir sebagai manusia diberkati kebebasan yang sangatberhargaSungguh kesempatan yang langkaSungguh sukar memperoleh status ini setelah matiBerusahalah keras melatih diri dan jadikan hidup ini berarti.

Seorang Buddha telah datang, Sangha berkembang dengan pesatDan kita telah terlahir sebagai manusia, sungguh kesempatan yang amat langkaSetelah menemukan Guru, jangan jadikan hal ini menjadi sia-sia.

Bagaikan sebuah pelita di tengah badai, hidup ini sungguh tidak amanLaksanakanlah Dharma sekuat tenaga, seakan-akan tubuh dan kepalamuterbakar.

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

106

Page 115: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Segala kebajikan yang ada, di dunia ini maupun di alam lainTimbul dari praktek orang bijaksana, yang menjadikan latihan sebagaikegiatan utamanyaMengetahui kebahagiaan di sini dan sesudahnya, orang bijaksana yangakan mengabaikannya?Jadi sungguh tepat apabila orang yang waspada, hendak berlatih dengansungguh-singguh.

Orang yang lemah dalam menjalankan latihanYang pikirannya terikat pada obyek-obyek nafsu indriaSangat jauh dari kemuliaanDalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Hanyut dalam khayalan dan siksaan penderitaan kelahiran yang berulang-ulangMakhluk yang lemah di dunia ini, mengalami segala penderitaan samsaraDan tidak merasakan kebahagiaan sejati.

Oleh karenanya orang bijaksana menghindari keterikatan pada nafsu indriaMereka hanya tertarik pada praktek.

Agar bebas dari keterikatan, renungkanlah keburukan nafsu indriaSebagaimana yang diceritakan dalam berbagai sutraJagalah pikiran ini agar selalu bersih.

Akibat buruk dari ketidaktahuan adalah seperti orang yang meminum racunTidak sejalan dengan Dharma, menyebabkan penderitaanMenjalar bagaikan api yang membakar rerumputan.Nafsu keinginan membawa ketidakpuasanSeperti rasa haus yang tak dapat dipuaskan oleh air garamHyang Buddha sendiri mengatakan tentang hal ini.

Nafsu keinginan sungguh berbahaya, seperti halnya memetik buah di atas pohonMeski sebenarnya dapat dipetik dari ranting yang rendahBahkan tanpa meninggalkan tepi jalan.

Orang yang awam dalam pengetahuan DharmaMenghancurkan diri sendiri (karena) godaan nafsu yang tiada hentiKetahuilah bahwa keterikatan mendatangkan segala ketidakbajikan.

Berbagai Tema

107

Page 116: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Keterikatan membawa penderitaanSejak waktu yang tiada terhitung lamanyaKita telah mengembara dalam samsara, disebabkan karena keterikatan.

Arus keterikatan yang menggelora menyeret kita ke dalam lingkaran samsaraSegala ketidakbajikanpun timbul karenanya.

Keterikatan membahayakan kita sepanjang masaIa telah merugikan kita dalam kehidupan yang lampauDemikian pula dalam kehidupan yang akan datangBahkan saat ini ia telah membahayakan kita.Renungkan kenyataan iniPandanglah diri sebagai orang yang terpenjaraTerkurung dalam kerangkeng samsaraSehingga timbul rasa kecewa terhadap kelahiran yang berulang-ulang.

Menyadari sulitnya hidup terpenjaraSeorang narapidana menyesal atas kejahatan yang telah dilakukannyaMerasa kecewa terhadap samsaraJika narapidana melihat kesempatan untuk melarikan diri dari keadaannyayang tidak menyenangkanIa tidak akan melewatkannya, melarikan diriTidak seperti orang yang merasa puas dengan hidupnya.

Sekarang kita memiliki kesempatan menyeberangi samudra samsaraTak usah meniru orang lainMulailah perjalananmu sendiri dengan penuh semangatTinggalkan kehidupan duniawi.

Oh yang berpikiran cerdas, yang hendak mengakhiri penderitaan sendiriserta yang lainHindarilah keterikatan sebagaimana menghindarkan tanganmu dari sambaran apiBukankah lebih bijaksana bila menjadikan praktek Dharma sebagaikegiatan utamamu?

Mereka ingin berhasil pada sang jalan, harus memiliki dasar pengetahuan DharmaIa pertama-tama harus berlindung pada Hyang Triratna,Kemudian melaksanakan berbagai praktekDan terus menerus merenungkan ‘enam hal’.

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

108

Page 117: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Seorang siswa yang sedang berlatihHarus selalu merenungkan kualitas Kebuddhaan yang tiada taranyaHal ini akan memperkokoh usaha dalam melatih diriDan memperteguh keyakinannya – akar dari seluruh Dharma.

Setetes embun di atas sebatang rumput tak akan bertahan lamaKarenanya orang bijaksana tak akan berbuat kejahatan dalam hidup yangsingkat iniKarena kejahatan penyebab penderitaanTerlahir di alam yang lebih rendah.

Jagalah kemurnian ‘kesepuluh sila’Dan laksanakan praktek pratimoksha dalam berbagai tingkatanSesuai dengan kemampuanmu.

Sumber kesucian yang berlimpah-limpahAdalah ajaran dan praktekInilah kekayaan yang harus dicari.

Meski demikian sila harus senantiasa menjadi dasarJika sila merosot tujuan latihanmu menjadi hancurAkibat yang pasti adalah penyesalan!Agar terhindar dari hal ini buanglah keangkuhanmuDan ingatlah ajaran-ajaran Gurumu.

Bagi yang hendak melaksanakan Mahayana harus membangkitkan bodhicittaBahkan meskipun memakan waktu satu kalpapunKarena bodhicitta laksana matahari serta bulan yang menerangi kegelapandan meringankan penderitaan.Karenanya pertama-tama bangkitkan bodhicitta, kemudian kembangkan iahingga sekokoh Gunung Meru.Orang yang hendak membangkitkan dan mempraktekan bodhicittaHarus selalu merenungkan ‘brahma vihara’Maitri serta lainya, ia harus menghindari kebencian dan iri hatiSerta mohon berkah untuk itu.

Orang yang membiarkan kewaspadaannya terlena,Praktek Dharmanya akan merosotJadikan kewaspadaan sebagai yoga utama.

Berbagai Tema

109

Page 118: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Seperti orang tua yang melindungi anak tunggalnyaSeperti orang bermata satu yang menjaga matanya dengan seksamaSebagaimana pengelana yang memelihara penunjuk jalannyaSerta pohon yang menjaga buahnya, jagalah pikiranmu dengankewaspadaan.

Bodhicitta adalah akar dari PencerahanKegiatan para Bodhisattva yang pantang menyerahSemua timbul karena kekuatan bodhicitta.

Jika seseorang tidak memiliki bodhicittaMeskipun ia melaksanakan ‘enam paramita’ dari dana hingga prajnaPrakteknya akan jauh dari sempurnaKarena dasarnya tidak kokoh.

Sebagaimana para sravaka dan pratyeka Buddha yang melaksanakan‘enam paramita’Tidak membangkitkan MahayanacittaHanya membawa kebajikan bagi dirinya sendiri semata.

Seseorang dapat saja mencapai berbagai samadhi yang tiada terhitungSerta mencapai keempat rupa jnana dan arupa jnanaHal itu tidak akan memberi kemampuan untuk menyeberangi samudrasamsara.

Memakai bodhicitta sebagai wahanaTiada henti melecut kudaMenyadari kematian sebagai cambuk besi, bergegas melewati dunia yangpenuh ancamanMencapai Kebuddhaan yang bebas dari segala kecemasan.

Dengan berdiam dalam pikiran yang melindungi sila mulia sertapranidhanaAngkatlah sumpah bodhisattvaSecara bertahap sesuai kemampuanmu laksanakan seluruh praktekbodhisattvaContohnya ‘keenam paramita’.

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

110

Page 119: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bacalah sutra yang berisi jalan bodhisattva, juga pelajari sastraTidak merasa jemu pada ajaran-ajaran itu, selalu berusaha belajar lebihdalam lagiDemikianlah sumber setiap kemajuan batinSeperti halnya samudra yang menampung seluruh aliran sungai, yangmenjadi tempat harta karun tersimpan.

Semua kitab suci agung sang jalan terpujiMengandaikan Guru sebagai samudra luas yang menampung seluruh airdi dunia iniSegala kemuliaan terkumpul di jalan ini.

Mahir dalam praktek bodhisattva, memiliki keyakinan teguhDi jalan bodhisattva yang luhur tiada taranya.

Waspada, penuh perhatian dan sadarMenjaga kemurnian pikiran menolak pengaruh ilusiYang begitu kuat mengalir dalam arus pikiran.

Pikiran senantiasa terserap dalam perenungan pokok-pokok ajaran PencerahanPutra Hyang Buddha yang berlatih dengan cara demikianTak akan mengalami kemunduran dalam prakteknya.

Segala kegiatan tubuh, ucapan dan pikiranHarus disesuaikan dengan ajaran GuruJadikan kitab suci Mahayana sebagai penasehat pribadimu.

Jauhi segala hal yang tidak sesuai dengan DharmaDan lakukan segala sesuatu yang sesuai dengan DharmaOrang bijaksana yang menjadikan praktek Dharma sebagai kegiatan utamanyaSungguh orang mulia, pahlawan sejati – tak perlu diragukan lagi merekaakan bahagia dalam hidup saat ini maupun yang akan datang.

Jangan membuang waktu bersama mereka yang tak tertarik pengetahuan batinJauhi segala keduniawian, hiduplah di tempat yang tenang jauh dari keramaianLaksanakan berbagai praktek dengan tekun dan teraturJangan mengimpikan kehidupan duniawi.

Berbagai Tema

111

Page 120: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jangan memandang kesalahan orang lain, sebaliknya lihatlah kesalahan sendiriDemikian pula, orang bijaksana menghindari berbicara kasar kepada yang lain.

Putra Hyang Buddha yang berlatih dengan cara demikianAkan memperoleh kebahagiaan sebelum kematiannyaIni diucapkan sendiri oleh Hyang Buddha.

Menghina dan merendahkan orang lain merupakan pendorong yangmenyebabkan kemerosotan batin sendiriLakukan meditasi memandang semua makhluk sebagai seorang GuruPelihara sikap ini kepada mereka yang melatih diri serta para Bodhisattva.

Bagi yang telah diupasampada perangkap terbesar adalah menerimapemberian serta penghormatan umumHindari keterikatan pada hal ituKarena bebas keterikatan pada benda-benda merupakan sumberkebahagiaan bagi para bijaksanaBagaikan kuntum bunga teratai yang mekar dalam air kolam.

Yang telah diupasampada memiliki tanggung jawab khusus dalammemelihara Dharma suciMereka seyogyanya hidup dalam ‘empat jalan luhur’Yaitu sikap yang tidak berlebih-lebihan dan seterusnyaSedikit keinginan dan merasa puas dengan hidup sederhanaHyang Buddha juga menganjurkan mereka agar melaksanakan ‘dua belasdhutangga sila’.

Hiduplah hanya dengan memiliki sedikit benda dan abaikan apa saja yangmenyebabkan timbulnya kemelekatanJadilah seperti pengembara di negeri asingMemakan apa saja yang didapatkan pada saat ituSebagaimana burung-burung yang sedang bermigrasi.

Upaya melatih diri dipuji dalam sutra sebagai usaha muliaKendalikan pikiran yang sulit dijinakkan dari satu ilusi ke ilusi lainnya.

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

112

Page 121: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bila tidak, meski telah belajar siang malam akan tersesat dalam kesibukan duniawiMencari pujian misalnyaYang pada akhirnya hanya akan menimbulkan pertengkaranArahkan semua kegiatan belajar hanya untuk mempraktekkan Dharma.Hidup ini mudah sekali tersia-siakanKemajuan batin mudah sekali merosotKemudian kematianpun datangPikiran akan menderita penyesalan yang tak terkirakan.

Tenang tak tergoyahkan oleh keduniawian yang menipu orang biasaSaatnya akan tiba di mana nama seseorang tak akan diingat lagi oleh siapapunMeski hanya sekejapBahkan tak akan tertinggal abu tulang belulangnya.

Apa arti kekayaan harta benda, kedudukan dan kemasyhuran yang tidak kekal itu?Orang bijak akan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa aku tidak sadar saat itu?

Orang yang berada pada tahap awal latihanAkan sulit menenangkan pikiran bila tidak disertai dengan ketenangan lahiriahKarenanya mereka menjahui keramaian duniawiTinggal di hutan yang sepi.

Tinggal secara berkelompok dapat menimbulkan kemerosotan dan keterikatanSehingga terus-menerus terseret dalam lingkaran samsaraKarenanya hindari pergaulanDan dengan terus-menerus awasi pikiranmu penuh kewaspadaan.

Hindari kegemaran akan tidurTujuan hidup menyepi adalah untuk melaksanakan DharmaUsaha yang bersemangat merupakan modal dalam menyelesaikan semua praktek.

Bermeditasilah pada ‘empat renungan’ tinggalkan ‘keempat pandangan salah’Hindari kesenangan berbicara tanpa tujuanTumbuhkan kegemaran yang berguna.

Berbagai Tema

113

Page 122: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Kulit tebu tidak mengandung air gulaSari gula yang manis terdapat di dalam batangnyaOrang yang hanya mengunyah kulit tebuTak akan mengetahui manisnya sari gula.

Kata-kata Dharma laksana kulit tebuPerenungan terhadapnya itulah sari tebuTinggalkan penggunaan kata-kata yang berlebihanPertahankan dengan kewaspadaan selami dalam dhyana yang berarti.

Sadarilah bahwa dirimu sedang mengenakan busana perang seorangBodhisattvaDemi kebajikan semua makhlukJangan membeda-bedakan misalnya dengan sikap pilih kasihYang dapat merusak praktek bodhisattva.

Ucapan yang didorong oleh pikiran penuh nafsu keinginan akan pujianKeuntungan atau penghargaan dapat menghambat praktekmuPahamilah bahwa sifat-sifat yang menghambat itu ada dalam pikiran.

Berusahalah tidak memiliki ikatan khususTerhadap teman dan sanak keluargaDengan sedikit kebutuhanKarena keterikatan menyebabkan kelemahan dan rintangan dalam praktekkehidupan suci.

Hindari rencana-rencana terhadap berbagai pekerjaan, latih pikiran yangsulit ini di jalan yang lebih tinggiHindari kesenangan pada rencana-rencana yang tiada habisnyaKenakan kejernihan kesabaran sebagai perhiasanmuKekuatan kesabaran sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Amatilah keburukan ‘enam keterikatan duniawi’Seperti, mencari keuntungan serta kehormatanDan berlatihlah selalu dalam kesucian

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

114

Page 123: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Meskipun praktek Bodhisattva sangat luasBila diringkas kesemuanya dapat dikelompokan menjadi dua bagianUpayakausalya dan prajnaKeduanya laksana ibu dan ayah yang melahirkan anak-anak Bodhisattva.

Bagi yang ingin menjadi BodhisattvaHarus menjadikan ayah dan ibunya – upayakausalya dan prajnaBersatu padu tak terpisahkan.

Bila upayakausalya dan prajna dipisahkanJalan yang dilalui tak akan melahirkan anak-anak BodhisattvaSeperti halnya laki-laki yang tak bersatu dengan wanita tak akanmelahirkan keturunanMemisahkan keduanya merupakan tindakan pemasungan.

Senantiasa merenungkan pranidhana yang menjadi akar dari DharmaBangkitkan dan tingkatkan keinginan untuk berlatihSeperti halnya bulan yang bertambah besar dan kokoh bulat.

Jika keinginan untuk berlatih telah tumbuhTak pelak lagi praktekmupun akan tumbuhSebagaimana tanaman di tanah yang basah dan subur.

Dengan keinginan yang kuat untuk melatih diriEngkau akan mampu memikul beban berat latihan tanpa lelah danfrustrasiHingga dapat menyelesaikan latihan mulia dalam waktu yang singkat.

Arah segala kemampuan untuk mengumpulkan kebajikan dankebijaksanaanMisalnya dengan ‘sepuluh cara mempraktekkan Dharma’.

Sebagai siswa pemula, penting artinya untuk membangun dasar yangkokoh dengan kedua hal ituKarena pengetahuan dharma berawal dari situ, hingga dapat memenuhiharapan duniaBuahnya akan mendatangkan rupa dan kebijaksanaan seorang Buddha.

Berbagai Tema

115

Page 124: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Intisari perpaduan upayakausalya dan prajna adalah meditasi samathayang dipadu dengan vipashanaKeduanya membawa kebahagiaan baik dalam hidup ini maupun yangakan datang.

Untuk mengembangkan siddhi yang dapat menghancurkan samsara,samatha harus dilaksanakan terlebih dahuluJika praktek meditasi samathamu lemahEngkau tidak akan memiliki kekuatan meski telah berusaha kerasKarenanya laksanakan praktek samatha hingga mencapai berbagaisamadhi.

Jauhi hal-hal yang menghambat samadhi dan tumbuhkan yang menunjangGunakan ‘delapan kekuatan’ untuk mengatasi rintanganIni laksana pematik api yang kering, yang dapat menyalakan api dalampikiranIngatlah hal ini dengan baik.

Untuk menghalau kegelapan batin, jadikan samatha sebagai dasarvipashanaAgar meditasimu semakin berkembang pada saat antar meditasiSetelah beranjak dari bersila dalam praktek keseharianAnggaplah segala sesuatu berdasarkan ‘delapan hakikat’ yangmenunjukan sifat ilusi atas segala sesuatu.

Engkau harus mengembangkan diri di luar praktek meditasimuMengamati usahamu selama duduk bermeditasiLatihlah samatha dan vipashana secara seimbang dan terpadu.

Perpaduan kedua praktek ini membawa pada tercapainya ‘empat tingkat’misalnya panasDan melahirkan terbukanya kebijaksanaan ‘sepuluh tingkatan’Dalam waktu yang tidak lama engkau akan mencapai PeneranganSempurnaSelanjutnya bagaikan permata cintamani ajaib memenuhi harapan semuamakhluk yang lain.

Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha

116

Page 125: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bila naskah terlalu singkat ia sukar dipahamiTetapi bila terlalu panjang tak ada bedanya dengan ensiklopediaNaskah ini mengutamkan kejelasan dalam menjelaskan ajaran lisanTanpa kehilangan rinciannya.Keluhuran para Guru seluas samudraTak tergoyahkan oleh godaan duniawiMereka telah menyelesaikan latihan utama demi kebajikan semesta.

Mereka memiliki berbagai kecakapanMembuka mata kebijaksanaan bagi makhluk yang sedang berlatihMereka menitikberatkan ajaran dan latihanSesuai ajaran lisan di samping kitab suci.

Menganggap ajaran mereka berguna bagi orang lainAku menuliskannya dalam kalimat.

Bagi mereka yang bermaksud menyelesaikan seluruh praktek utamaDan menginginkan ajaranNaskah ini merupakan sumber yang memenuhi kebutuhan batinBagi diri sendiri juga orang lain.

Naskah ini ‘Mahayana-patha-sadhana-varna-samgraha’ ditulis olehAtisha Dipamkara-sri-jnana.

Diterjemahkan, diperiksa kembali dan disetujui oleh Acharya sendiribersama bhiksu penterjemah Gewai Lodro.

Berbagai Tema

117

Page 126: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Vimala-ratna-lekha nama(Cahaya cemerlang permata)

Namo GuruyeNamo Bhatarika Taraye

Niryaphala, engkau yang lahir di Magadha,Telah menyebarkan ajaran Bhatara Hyang Buddha,Dan telah mengatur kerajaan sesuai dengan ajaran Dharma,Semoga engkau sejahtera. (1)

Engkau telah melaksanakan dana di masa lalu,Telah melakukan dasa punya (sepuluh kebajikan),Telah menjalankan ksama (ketabahan) dan virya (usaha).Itu sebabnya mengapa engkau (kini), wahai dewa, diberkati dengantrilaksana(kemuliaan, keagungan dan kekayaan) (2)

Tempatkan ajaran para Guru dengan hormat di atas mahkotamu,Serta hormatilah sutra dan tantra sastra.Yang demikian akan membawa berkahBagi dirimu serta yang lain. (3)

Vimala-ratna-lekha nama

118

Page 127: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Hindari segala kebimbangan dan kemalasan.Secara serius rajinlah berusaha untuk mencapai siddhi.Hindari tidur, kemalasan dan keenggananbersemangat serta waspadalah. (4)

Jagalah selalu setiap pintu indria dengan mengingatPengetahuan (ajaran) secara terus-menerus serta penuh perhatian.Perhatikanlah berulang kaliKeadaan pikiran di siang dan di malam hari. (5)

Jadilah sebagaimana (orang dengan) mata hanya mengamati kesalahansendiri,Tetapi seakan buta melihat kesalahan orang lain.Hindari kesombongan dan mementingkan diri sendiriBermeditasilah selalu pada sunyata. (6)

Akui kesalahan sendiri;Jangan mencari kesalahan orang lain.Pujilah kebajikan orang lain;Sembunyikan kebajikan sendiri. (7)

Jangan menerima pujian dan pemberian.Hindari selalu mencari keuntungan dan ketenaran.Bermeditasilah pada maitri dan karuna.Kokohkan bodhicitta. (8)

Dasa akusala karma harus dihindari.Puja harus selalu dilakukan.Ingatlah selalu untuk mengekang keinginan,Berpuas diri dan bertindak dalam kebajikan. (9)

Tinggalkan kemarahan dan mementingkan diri.Bersikaplah rendah hati.Jauhi kehidupan yang salahDan hiduplah sesuai Dharma. (10)

Berbagai Tema

119

Page 128: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tinggalkan segala keduniawianDapatkan kekayaan aryadana.Selalu hindari tempat yang ramai,Dan hiduplah di tempat yang sunyi. (11)

Jangan banyak bicara;Buatlah lidah selalu dalam kendali.Ketika berjumpa dengan Guru atau Acharya,Layani mereka dengan rasa hormat. (12)

Siapapun yang bertindak sesuai Dharma,Ia menjadi orang mulia,Seorang pemula ataupun hanya orang biasa,Juga harus dihargai seperti kepada guru. (13)

Ketika melihat makhluk hidup dirundung penderitaan,Bangkitkan bodhicitta dalam hatimu.Bersikaplah kepada merekaSebagaimana sikap orang tua kepada anaknya. (14)

Hindari segala pekerjaan duniawidan bermeditasilah selalu dalam samadhi.Hindari sahabat yang merusak,Ikuti kalyanamitra. (15)

Jangan biarkan para bhiksu yang melanggar sila,Mereka yang menginginkan DharmaDan mereka yang bermaksudBerbuat dosa. (16)

Jangan tinggal lebih dari tiga hari bersama mereka yang tidak suci ataukawan yang berdosa,Mereka yang tidak menghargai Acharya serta lainnya,Mereka yang tidak tahu kebajikan, mereka yang hanya memikirkankehidupan saat ini,Dan mereka yang menyukai penghormatan. (17/18)

Vimala-ratna-lekha nama

120

Page 129: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Hindari tempat yang menimbulkan kemarahan dan tidak menyenangkan.Pergilah ke tempat di mana di sana terdapat kebahagiaan.Hindari mereka di mana engkau terikat kepadanya,Hiduplah bebas dari keterikatan. (19)

Keterikatan tak akan membawa kebajikan.Ia menghancurkan setiap benih moksha.Tinggallah selalu bersama kalyanamitra. (20)

Selesaikan usaha yang telah engkau mulai di awalDan lakukan dengan mengikuti (petunjuk) Guru serta pelajarilah sutra,Serta lainnya,Padukan keduanya. (21)

Sekali lagi bertobatlah atas segala dosa.Lakukan pengumpulan kebajikan.Meskipun sambil terlibat dalam kehidupan duniawiJagalah agar pikiran tak terikat. (22)

Diamkan keakuan,ketika pikiran bengkok.Ingatlah ajaran guruKapanpun pikiran tak terkendali. (23)

Hiburlah pikiran ketika merasa tertekan.Ingatlah pada prajna paramita,Dan lakukan usaha untuk menenangkannya. (24)

Saksikan obyek yang menyenangkanAtau tolaklah hanya sebagai sebuah maya belaka.Anggaplah suara yang tak menyenangkan sebagai sebuah gema. (25)Anggaplah penderitaan tubuh sebagai karmaphala hidup masa lalu. (26)

Setelah menyelesaikan tanggung jawabmu beristirahatlah di pertapaan,Dan hiduplah di sana laksana bangkai binatang yang tak terjumpai olehsiapapun.Engkau sendiri harus menjaga ketersembunyiannya. (27)

Berbagai Tema

121

Page 130: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Selalu berjaga.Hitunglah keburukanmu sendiriDan ingatlah tujuan vrata ketika keinginan, kejengkelan, rasa kantuk,keengganan, kemalasanDan kelesuan serta lainnya muncul dalam dirimu.Bermeditasilah atas ketidakkekalan dan kematian. (28)

Berbicaralah dengan hati-hati di hadapan orang lain.Hindari menakutkan serta mengundang gunjingan orang lain. (29)

Tersenyumlah selalu.Teruslah memberi pada orang lain, jangan kikir,Hindari selalu iri hati.Bertindaklah sebagai penjaga pikiran yang lain. (30)

Hindari selalu bertengkar dengan yang lain.Jangan memamerkan barang-barang mewah dan jangan menjalinpersahabatan baru.Senantiasa memelihara kesadaran.Selalu mengalah serta hidup puas dengan sedikit keinginan. (31)

Anggaplah dirimu tiada lain seorang pelayan yang hina.Belajarlah merasa malu dan belajarlah berendah hati.Berhati-hatilah membuat senang hati orang lain.Berpeganglah pada samvaramu. (32)

Hindari menghina orang lain. Hiduplah sederhana.Saat menasehati orang lain,Miliki belas kasih terhadap merekaDan hanya demi kebajikan mereka. (33)

Hormatilah Buddhasasana,Jangan bingung terhadap agama kebenaran.Selalu menghormati para dewaDan jagalah agar ketiga cakra tetap bersih. (34)

Vimala-ratna-lekha nama

122

Page 131: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jadikan dirimu yang pertama menjadi penabur karuna ke segala penjuru.Lakukan puja dengan tujuh macam benda persembahan,Tiga kali di siang hari dan tiga kali di malam hari.Capailah secara langsung ketiga realisasi tri-skandha. (35)

Berusahalah bagi terhapusnya penderitaan semua makhluk.Lakukan pranidhanamu dengan tekunDan berdoalah untuk mencapai penerangan.Capailah mahabodhi sebagai tujuan utama dari semua kegiatanmu. (36)

Senantiasa jalankan sila dan berhati-hati untuk menghayatinya.Engkau akan menyelesaikan kedua vargaDan akan mengatasi kedua avarana. (37)

Jadikan hidupmu sebagai manusia menjadi berartiDan membawamu kepada nirvana.Berusahalah bagi kebajikanmu sendiri serta yang lain.Capailah kemuliaan. (38)

Mungkin kata-kataku tak semerdu suara ayam jantan di musim panasatau suara seekor merak muda.[akan tetapi dari semua ajaran ini] persis sebagaimana yang telahdikatakan oleh para bijaksana.Untuk itu, saya tuliskan untuk mengatasi kesulitan baginda. (39)

Dengan seksama pertimbangkan kata-kata ajaran ini yang akan membawakebajikan bagimu.Mengapa menghiraukan orang yang bimbang?Bermeditasilah pada sad-deva dan jagalah kemurnian samvara.Aturlah kerajaan sesuai ajaran Dharma serta hiduplah penuhpengampunan.

Di sini Vimala-ratna-lekha-nama telah selesai,Dirangkai oleh Sthavira Mahapandita Dipamkara Srijnana untuk RajaNirapala.

Berbagai Tema

123

Page 132: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Carya-giti(Nyannyian sila)

Namo Manjughosha-KumarabhutaNamo Vajrasanaya

Semesta ini merupakan bayangan (prativimsa).Jika diamati (dengan seksama) hakikatnya adalah ketiadaan (svabhava-hina).Diri hanyalah bayangan. Oh pikiranku yang bodoh janganlah terbawa olehmoha.Dirimu telah lama diliputi kegelapan, pengetahuan ini tak kunjung kau temukan. (1)

Diri sendiri serta semua makhluk tampak jelas dalam cermin yang bersih(mani-darpana)Pada hari ketika langit terlihat cerah.Mengapa engkau memiliki ketidaktahuan membedakan dirimu sendiri dari yanglain.Di jalan di mana seorang anak bingung oleh bayangannya sendiri. (2)

Orang yang menganggap bayangan sebagai nyata bagaikan seekorbinatang yang berkelahi dengan bayangannya sendiri.Bermeditasilah pada mandala-cakra (sebab akibat yang saling berkaitan;pratitya-samudpada).Dengan mengetahuinya, seorang yogi tak akan tinggal di sana. (3)

Carya-giti

124

Page 133: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Mahasukha (kebahagiaan tertinggi), priya (kemuliaan)dan utama (keagungan) telah ada di dalam mandala.Bagaimana engkau menyangka yang engkau bayangkandan ciptakan dalam pikiranmu hakikatnya sedemikian (sebagai nyata)? (4)

Bagaimana seseorang akan dapat mencapai anuttarabodhiselama anggapan yang demikian (salah) tidak disadarinya?Akhir dari tindakan kebodohan abhavaadalah utama mahasukha. (5)

Jagalah batinmu dari delapan Dharma duniawi (loka asta-dharma).Teguhlah dalam punya-samadhi (memupuk samadhi).Hingga engkau benar-benar bebasdari segala perbuatan yang tiada arti. (6)

Apapun yang dilakukan berdasarkan berbagai vikalpajauh dari kebajikan dan kemurnian.Tattva (hakekat segala sesuatu) sendirisesungguhnya bebas dari karma dan vikalpa. (7)

Terserap dalam mahatattva samadhi akan dapat seperti kobaran api,Membakar habis klesha mara.Ketika dunia dicermati,Seluruh semesta akan tampak sebagaimana angkasa. (8)

Jangan tidak tahu hakikat semesta yang seperti angkasa.Jangan buta oleh ketidaktahuan vikalpa.Alam semesta akan tetap seperti semula demikian pula nanti.Dahulu, sekarang dan yang akan datang tiada berbeda. (9)

Seperti orang yang menderita sakit timira (rabun) yang melihat adarambut di angkasa,Demikian pula dengan mereka yang menderita sakit timira vikalpa dalammelihat dunia.Untuk itu bermeditasilah akan hal ini dan waspadalah terhadap penyakitvikalpa,Yang sifatnya tak pernah lelah (capala svabhava) serta angkasa (hampa). (10)

Berbagai Tema

125

Page 134: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Jagalah silamu, harta yang tiada ternilai,Karena tak akan dapat dicuri oleh penyamun berbahaya papa vipaka.Oh pikiranku janganlah jadikan malam keberadaan duniawi menjadipanjang tanpa akhirDengan lelap tidur dalam kebodohan (moha-nidra). Bangunlah! (11)

Tak ada hari yang tanpa matahari.Demikian pula, bagaimana dapat bersamadhi bila tanpa harta sila?Penyamun masuk ke dalam ruang tidurmu.Oh engkau harta sila yang tak ternilai membebaskan dari penyamunberbahaya. (12)

Jangan turuti pikiranmu yang menginginkan perbuatan tak berguna(abadra karya) meski sekejap.Waspadalah akan hal itu hingga matahari tattva terbit.Hingga matahari itu terbit, hiduplah dengan ikatan yang erat padakewajiban utama,Seperti halnya orang yang terikat pada permata tak ternilai. (13)

Dirimu sendiri serta semua makhluk memiliki kesamaan.Jangan menuruti dosa dalam dirimu yang membedakan antara diri sendiridengan yang lain.Dosa di dalam seperti itu adalah vikalpa.Jinakkan mereka sebagaimana menjinakkan ular berbisa dengan amrtha rasa. (14)

Dosa dalam diri laksana ular berbisa berbahaya berkepala dua.Pemahaman yang benar terhadap semua makhlukadalah amrtha rasa mulia.Hal demikian membawa keseimbangan batin bagi seorang mahayogi. (15)

Mahasukha nirvana yang agung yang berasal dari terus-menerusmeminum amrtha rasadianggap yang terbaik.Dengan bertelanjang dan melakukan korban seseorang tidak menjadiseorang brahmana.Seseorang juga tak dapat dianggap brahmana hanya karena mengenakangelung (jata dharana),Bukan pula karena kelahirannya (kula svabhava). (16)

Carya-giti

126

Page 135: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Mereka yang telah menyucikan kaya vak citta (tubuh ucapan pikiran)sesungguhnya seorang brahmana sejati.Hal ini dikatakan oleh Hyang Buddha.Seorang (brahmana sejati) harus selalu menjauhi sepuluh ketidakbajikan(dasa papa)Dan harus memupuk sepuluh kebajikan (dasa punya). (17)

Meskipun sadar terlahir sebagai sudra, sepanjang hidupnya mereka harusmenjauhi perbuatan yang tidak baik (adharma acarana),Menjauhi kemarahan dengan bersikap sabar (ksama dharma)Serta menjauhi keinginan terhadap kenikmatan duniawi. (18)

Terus menerus mandi dalam samudra kebajikan (kusala dharma),Menjauhi lobha, dvesa dan moha.Oleh karena kebodohanmu engkau tak dapat menyadari,Sehingga lagi dan lagi menunggangi tulang belulang yang mengeluarkankotoran. (19)

Jauhi nafsu birahi (kama) dan kebodohan (moha) yang membawapenderitaan.Oh pikiranku bersihkanlah noda-nodamu sendiri.Berlindunglah dengan sepenuh hati kepada sadguru, yang sekokohgunung.Cucilah baju kotor mahamoha. (20)

Samaya dari sadguru laksana air yang jernih.Terimalah itu dan berlatihlah untuk menyucikan dirimu.Oh pikiranku, lihatlah dan perhatikanlah dirimu sendiri dengan seksama.Bersihkanlah noda tak terhingga kebodohan. (21)

Mereka yang tak mendengarkan Dharma vacana Guru SakyamuniLaksana orang yang tersesat dalam hutan yang terbakar atau terseretbanjir.Engkau sudah tentu akan pergi ke alam lain nanti,Untuk itu dengarkan kata-kata Bhatara Hyang Buddha. (22)

Berbagai Tema

127

Page 136: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tak lagi menjadi pengumpul adharma setelah mendengar vacana GuruSakyamuni.Jika demikian tak ada lagi yang akan menarikmu ke neraka avici.Mereka yang setelah mendengarkan Dharma bermeditasi pada maknanya,Akan dengan mudah mendapatkan surga dan mencapai moksha. (23)

Dharma adalah pelita(yang menerangi) kegelapan ketidaktahuanDan merupakan perahu di mana seseorang akan dapatmenyebrangi samudra samsara. (24)

Hingga di sini nyanyian sila charyaOleh Mahacharya Dipamkara-Srijnana;Diterjemahkan, diperbaiki dan diselesaikan oleh Pandita IndiaVajraphani bersama bhiksu penterjemah Dharma-prajna.

Carya-giti

128

Page 137: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya

Namo Buddhaya!

Inilah penjelasan Om Ah Hum yang menjadi sumber berkah dalammengajar, tiga aksara yang merupakan tubuh, ucapan dan pikiran vajra

utama.(1)

Sang Hyang Mahayana ini kuajarkan kepadamu, yaitu Sang HyangMantranaya jalan agung Mahayana namanya. Inilah yang akan ku jelaskankepadamu. Karena engkau merupakan makhluk yang baik yang pantasmenerima ajaran Sang Hyang Dharma Mantranaya.(2)

Bhatara Hyang Buddha masa lampau, yang menjadi Buddha dijamandahulu yang tak terhingga, seperti Bhatara Vipasyi, Viswabhu,Krakucchanda, Kanakamuni dan Kasyapa itu semua nama para Buddhadari masa lampau. Sedangkan Bhatara Buddha yang akan datang, yangakan mencapai tingkat Kebuddhaan, adalah; Bhatara Arya Maitreya danSamantabhadra, keduanya nama Buddha dari masa yang akan datang.Tentang Bhatara Sri Sakyamuni adalah nama Buddha dari masa sekarang,dialah Hyang Buddha kita sekarang, ajarannyalah yang kita ikuti saat ini.

Berbagai Tema

129

Page 138: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Beliaulah yang telah berusaha membawa kebahagiaan bagi semua makhluk,dipikirkanya kebebasan seluruh semesta dari penderitaan, sertadipikirkannya bagaimana menghindarkan semesta ini dari mahapralaya.(3)

Merekalah Bhatara Hyang Buddha dari ketiga masa namanya, tiadajalan lain baginya yang membawa tercapainya Kebuddhaan, jalan agungMahayana inilah yang dilaluinya, menjadi jalan baginya hingga tercapainyanirvana. Keteguhan memegang Mantranayalah yang menyebabkantercapainya berbagai pengetahuan, yang menjadi sebab baginyamenemukan Kebuddhaan didalam Bodhimula.(4)

Bhatara Sri Sakyamuni hingga dapat meraih kemenangan terhadapsegala rintangan mara, yang kalah olehnya, seperti kleshamara,skandhamara, mrtyumara menyerah kalah semuanya kepada beliau, sebabkesanggupanya menaklukan mara adalah dikarenakan tak terhingganyapengaruh samadhi sakti pada Sang Hyang Mantranaya yangditekuninya.(5)

Karena itu, janganlah ragu-ragu hatimu terhadap Sang HyangMantranaya, teguhkan hatimu dalam menghayati Sang Hyang Mantranayaagar tercapai olehmu segala hal. Dengarlah dengan baik apa yangkuajarkan kepadamu, jangan sampai tidak memperhatikan ucapanku.Bangkitkan batin sawikalpaka, hilangkan sikap angkuh, senangkan hatimu,jangan ragu.(6)

Jalan agung Sang Hyang Mahayana ini akan kutunjukan kepadamu,dengarlah dengan baik, jalan benar yang menuntun menjadi penghunisurga, dapat memberikan segala keutamaan. Maksudnya keutamaan yaituadhyatmikasuka kesucian, kekayaan, kedudukan, menjadi raja, menjadicakrawati. Adhyatmikasuka artinya kebahagiaan lokuttara yang tidaklagi tersentuh oleh penderitaan, tidak mengalami tua, sakit dan mati,bahkan hingga kebahagiaan Anuttarasamyaksambodhi, yakni kebahagiaanmoksha. Demikianlah yang disebut sebagai adhyatmikasuka, itulahkamahodayan yang dapat didapatkan dari penghayatan jalan agungMahayana, bila teguh berpegang pada Mahayana, kita benar-benar akan

Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya

130

Page 139: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

mencapai tingkat Kebuddhaan. Tercapainya moksha utama itu berasaldari dua macam pengembangan, yaitu jnanasambhara danpunyasambhara, tercapailah ia olehmu juga penghormatan dan pujianseluruh alam.(7)

Sebagaimana angkasa yang tiada noda terang benerang, tiada wujud,tak dapat dilukiskan, tidak besar, tidak kecil, bukan hitam, bukan pulaputih, terhampar kesegala penjuru, demikianlah keadaanya.(8)

Tak ada yang lebih menggembirakan dari jalan agung Mahayana yangterdalam dari yang paling dalam, tak dapat diukur, bahkan salah biladiukur-ukur, tiada terukur, tiada salah, jauh dari segala kesedihan sertasegala klesha-klesha seperti; keterikatan, ambisi, serakah, kebodohandan rajah tamah. Semua itu tak akan menodaimu. Benar-benar hal-halseperti itu bukan merupakan sifatnya, sedih kesedihan hati, bahkan nafsudan kebencian, kebodohan kesedihan bukanlah bentuknya.(9)

Bukan kegiatan bukan pula yang melakukan kegiatan sebagaibentuknya. Namun satyadwaya lah bentuknya, yaitu smrthisatya danparamarthasatya, sebagai bentuknya yang sesungguhnya. Tidak tersentuholeh yang bukan smrthisatya juga paramarthasatya keadaanya, yangmenjadi jalan kesucian, itulah yang disebut jalan agung Mahayana, yangmemberimu kediaman surga. Karenanya tekunilah sari-sari kedalamanMantranaya Mahayana. Om bajrodaka Om Ah Hum! Ini merupakansumpah ampuh.(10)

Engkau telah diberikan hati, apakah Bajrodaka itu? Bajrodakabukanlah air biasa, tetapi air dari neraka, menjadi sebab terjadinyapenderitaan, memusnahkan seluruh keluarga, bila tidak menjalankansamaya. Bila timbul keragu-raguan terhadap Sang Hyang Bajrajnana.Namun bila engkau berhati-hati, tidak bimbang dan ragu pada samaya,jalan baik tercapainya tujuan akan kau temukan. Kesimpulanya air beracunBajrodaka yang mematikan itu, dapat membawa kebahagiaan dapat pulamembawa penderitaan. Bila engkau tidak menepati akan menemui

Berbagai Tema

131

Page 140: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

penderitaan, bila berhati-hati tentu pada akhirnya akan tercapai tujuan,baik sekarang maupun dimasa nanti.(11)

Jangan membicarakan, mengajarkan vajra, gantha dan mudra kepadaorang yang tidak melihat mandala, demikian pula rahasianya harus engkausembunyikan, tidak mengajarkanya kepada orang tanpa penjelasan ajaran,juga jangan membicarakan atau menjadikannya sebagai gurauan denganmereka yang tidak mempercayai tujuanmu, yang tidak bersungguh-sungguh dalam menerima ibadah dari bhatara, jangan sampai hal ituterjadi. Jika ada orang yang menentang jalan agung, lihatlah orang sepertiitu, sengsara selama-lamanya. Karenanya janganlah hatimu tidak tulusdalam kemuliaan Sang Hyang Bajrajnana, ingatlah dengan baik padaSang Hyang Samaya.(12)

Sang Hyang Samaya itulah yang disebut Bhatara Bajrasatwa, dialahyang kini bersemayam didalam hatimu, Bajrajnana lah yang kini menjadihatimu, senangkan hatimu.(13)

Bhatara Sri Bajrasatwa lah yang kini juga berada dimatamu, untukmembukakan matamu, karenanya gembirakanlah hatimu, bukalah matamu,lihatlah dengan matamu Sang Hyang Mandala.(14)

Lihatlah Sang Hyang Mandala, bangkitkan keyakinan, janganlah tidakmenghormati Sang Hyang Mandala, sekarang engkau menjadi keluargaBuddha, bahkan namamu kini Bhatara Hyang Buddha, karena telahdiberkati oleh semua Tathagata, dimuliakan dengan pemberkatan berbagaimantra.(15)

Sampailah kebahagiaan padamu, demikian pula dengan segala bentuklemuliaan, akan segera tercapai olehmu, segeralah laksanakan Sang HyangSamaya, agar segera tercapai siddhi olehmu, berusahalah melaksanakanmantra, japa dan puja sekarang juga jangan ditunda-tunda, sehinggatercapai Kebuddhaan dalam kelahiran saat ini atau nanti.(16)

Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya

132

Page 141: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bergembiralah, telah terhapus noda-noda yang ada dihatimu,dimusnahkan oleh Bhatara Sri Bajradhara, sebagaimana orang yangmenderita sakit mata berbintik, kabur penglihatannya disembuhkan olehorang pandai matanya sembuh jadi terang, jelas penglihatanya akhirnyaterhapus segala penghalangnya bersih. Demikian pula noda-noda batinmutelah musnah seluruhnya, tanpa tersisa telah dimusnahkan oleh Bhatara,karenannya senangkan hatimu, jangan kuwatir.(17)

Berhati-hatilah dalam melihat segala sesuatu, tak ada bedanyadengan bayangan dirimu didalam cermin yang tak dapat dipegang,karena sebenarnya tidak ada; demikianlah segala sesuatu, sedangkanmanusia sebabnya karmalah yang menjadikannya, walaupun tampakseperti nyata adanya, tetapi sesungguhnya tidak ada.(18)

Waspadalah terhadap daya tarik kepalsuan segala sesuatu, jangansampai dibodohi ketidak nyataan segala keberadaan. Raihlah kebijaksanaanitu, karena kini engkau bernama Jinorasa, putra Bhatara Hyang Buddha.Karenanya jangan sampai mengabaikan perbuatan baik dan kebajikan bagisemua.(19)

Senangkan hatimu, Bhatara Bajrasattva bersemayam didalam hatimu;Bhatara Bajrasattva namanya, suci tanpa noda, suci sejak mulanya, tiadanafsu, kebencian, kebodohan padanya, sama juga ia dengan para Buddha,menjadi hatimu sekarang, keberadaannya menjadi jalan bagi tercapainyapemupukan kebajikan dan kebijaksanaan oleh mu. Jangan kuwatir.(20)

Sekarang engkau bertemu dengan (dharma) cakra sebarkanlah ia,putarlah dharmacakra Bhatara Sri Bajradhara kepada semua makhluk,penuhilah olehmu kesepuluh penjuru semesta, agar terpenuhi dengan(suara) sangka dharma semuanya.(21)

Janganlah engkau ragu-ragu, jangan waswas hatimu, tunjukan SangHyang Mantranaya Mahayana itu.(22)

Berbagai Tema

133

Page 142: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bila orang sepertimu sudah diberkati oleh Bhatara, lakukan mahapuja kepada Bhatara Hyang Buddha dengan rajin, begitulah yangdipandang sebagai telah memberikan puja, Bhatara nama orang yangdemikian, dihormatilah engkau olehnya, gembiralah hatimu karena adayang melindungimu siang dan malam, dimanapun, kemanapun dan apapunyang kau lakukan, engkau selalu diperhatikan olehnya, ia tahu yang telahmemujanya, karenanya janganlah ragu-ragu, karena terdapat Bhatara SriBajrasattva sebagai pelindung hidupmu.(23)

Tak ada pekerjaan yang tak dapat dikerjakan, meskipun seluastribuwana banyaknya pekerjaan, tak dapat dilakukan oleh yang hidupdisurga, manusia, palata, yang demikian sulitnya akan dapat engkaulaksananakan; asalkan kebijaksanaan yang menjadi peganganmu, jugahatimu jangan kehilangan keyakinan hatimu pada keseimbangan; penuhikelima kamaguna itu olehmu, segala bentuk keinginan jangan dibeda-bedakan engkau penuilah semua, ini dilakukan oleh sadhaka sepertimu,tetapi hatimu jangan ragu-ragu.(24)

Sebagaimana Bhatara Sikasa Bodhisattva Mahasattva yang denganbersungguh-sungguh mengikuti jalan Sang Hyang Mantranaya. Yangdisebut bersungguh-sungguh adalah; menginginkan kebajikan, tidakternoda oleh klesha, tak ternoda oleh raga, dvesa dan moha.(25)

Ada orang yang benci terhadap Sang Hyang Samaya dan curangterhadap Sang Hyang Mantranaya, ada orang yang memutuskan samayameskipun telah mengangkat samaya, menerima upadesha. Apakah yangakan didapatkan pada akhirnya? Ditipunya Sang Guru, di cacinya dia.Orang yang seperti ini disebut bersamaya palsu dan memutuskan samayadiperbolehkan bagimu untuk membunuhnya, tidak akan dipersalahkanoleh Bhatara Buddha, sehingga terjagalah sasana Bhatara Hyang Buddha,juga kemuliaan Sang Hyang Samaya, demikianlah manfaat dari membunuhorang yang mengingkari samaya.(26)

Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya

134

Page 143: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Senangkan hatimu kini, telah melihat mandala namamu kini, masukkedalam Sang Hyang Paramarahasia. Karenanya dengan cermat lihatlahSang Hyang Mandala, engkau telah memasuki Mandala diajari dasar-dasar rahasia tersebut, sehingga akan lenyaplah segala penderitaanmu,hilang bagaikan dicuci, hilang saat engkau melihat. Senangkan hatimujangan ragu-ragu.(27)

Apakah engkau sangsi terhadap Mantranaya, tidak patut orangsepertimu sangsi terhadap Sang Hyang Margga, jika dengan berhati-hati menekuni Sang Hyang Mantra pasti tercapainya kebajikan akanengkau dapatkan, tak dapat diganggu oleh Mara yang memperdaya;karenanya senangkan hatimu, jangan bimbang ragu, tuluskanlah menekuniSang Hyang Mantra.(28)

Berhati-hatilah engkau menjaga Sang Hyang Samaya, jangan lengah,karenanya rahasiakanlah ia, ketahuilah olehmu siapa yang patut diajarkanSang Hyang Samaya, jangan abaikan keluarganya, sifatnya, tingkahlakunya, budi pekertinya, bila memang bersungguh-sungguh sradha nyaterhadap Sang Hyang Mantra, itulah pintumu pada Sang Hyang Rahasya;jangan ragu-ragu, jangan setengah-setengah dalam mengajarkan SangHyang Samaya kepada makhluk sangat mulia itu, karena engkau telahdiberkati oleh semua Tathagata, diijinkan oleh Bhatara untukmemperlihatkan Sang Hyang Samaya, engkau telah dibenarkanmenyempurnakan kegiatan para Tathagata.(29)

Sang Hyang Bodhicitta jangan engkau tinggalkan; yang disebutsebagai Bodhicitta adalah: Sang Hyang Vajra dan Mudra disebutBodhicitta, karena ia merupakan asal usul Sang Hyang Vajra dan Mudra,engkau akan menjadi Buddha kelak, akan tercapai kesempurnaan olehmu,dalam segala hal berhati-hatilah terhadap Sang Hyang Vajra, Gantha danMudra.(30)

Jangan menolak Sang Hyang Saddharma, juga janganmeninggalkannya, tidak akan bisa orang seperti mu meninggalkan SangHyang Sadharma, akibat tanpa pengetahuan dan kebodohan, karenanya

Berbagai Tema

135

Page 144: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

jangan berbuat demikian, terlarang bagi orang penganut Mantranaya jugaMahayana yang diajarkan oleh Sang Hyang Sutra nya.(31)

Kendalikan tubuhmu, seluruh tubuhmu aturlah, jangan terikat padatubuh, jangan disakiti dengan tapa, jangan biarkan berbuat sekehendaknya,sehingga senang hatimu menjalani jalan Bodhimargga, jangan tergesa-gesa, menjadi Buddha jugalah akhirnya nanti.(32)

Sang Hyang Vajra, Gantha dan Mudra jangan engkau tinggalkan,dimanapun dan kemanapun pergi, bawalah dia, selain itu juga jangansekali-kali berbuat durhaka kepada Guru, tak boleh orang merendahkanDang Acharya, karena tidak pantas engkau berbuat demikian, beliau samadengan semua Buddha, sama seperti semua Bhatara Hyang Buddha.(33)

Orang yang merendahkan, menghina dan menentang Guru, akanmasuk kedalam neraka, jatuh kedalam kawah Sang Yama, menjadikeraknya Tamraghomuka (kuwali besi berbentuk kepala sapi); begitulahpenderitaan orang yang merendahkan Guru.(34)

Jangan sembarang berguru, Gurumu itu tidak terlihat kebajikannyaolehmu, meskipun demikian, janganlah engkau merendahkannya, karenasangat menderita dan sangat sengsara mereka yang tidak menghormatiGuru, karenanya waspadalah engkau terhadap kekecewaan SangGuru.(35)

Jangan sampai engkau lupa menjalankan Sang Hyang Samaya, jugaselalulah engkau menjalankan Tathagata-puja, terus menerus berbaktilahengkau kepada Guru, menyenangkan Sang Guru, karena semua Tathagatasama dengan Guru namanya, karenanya ia pantas menerima bakti.(36)

Bagi orang sepertimu, lakukan bakti kepada Guru, berikan makanankepada Dang Guru, yang demikian merupakan penimbunan dana sambharaterhadap Bhatara Hyang Buddha namanya, yang menjadi jembatan untukbertemu dengan punyasambhara, setelah bertemu punyasambhara itulah

Sang Hyang Kamahayanam

136

Page 145: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

yang akan menyebabkan tercapainya keuntungan baik bagimu, berkatkehati-hatianmu dalam berbakti kepada Guru.(37)

Hidup juga harus diberikan kepada Dang Guru, gunakan semua hartakekayaanmu, termasuk anak istri persembahkan semuanya kepada BharalaGuru, tujuannya untuk membuatnya berkenan, apa lagi yang disebutsebagai harta, seperti emas manik dodot perak, persembahkan semua itukepada Dang Guru.(38)

Sesungguhnya ke Hyang Buddhaan itu sesungguhnya benar-benarsangat sukar dicapai, meskipun sepanjang hidup orang melakukan akarkebajikan dana paramita hendak mencapai ke Hyang Buddhaan, yangdemikian belum tentu akan mencapai, karena betapa sulitnya apa yangdisebut sebagai kelepasan (moksha), ke Hhyang Buddhaan kini telahdiberikan oleh Bharala Guru dalam hidupmu saat ini, betapa agungnyaanugrah beliau bagi mu, karenanya jangan ada aral jangan ada rintangan,tiada kekilafan dalam hatimu, persembahkan hidupmu serta anak istrimukepada Dang Guru.(39)

Dengan menggunakan Sang Hyang Samaya, maka engkau kinimenjadi sama dengan Hyang Buddha, sari ke Hyang Buddhaan telahengkau capai, telah tergenggam kelepasan itu olehmu.(40)

Senangkan hatimu, engkau telah diabhiseka oleh semua Tathagataserta semua Tathagata Devi; nama abhiseka yang engkau terima adalahCakrawarti-abhiseka.(41)

Telah kalah kegiatan mara olehmu, sehingga engkau telah sampai diNirwanapura kini, tercapailah moksa dalam kehidupanmu sekarang,bersenang hatilah, jangan kuatir.(42)

Karenanya kuatkan keyakinanmu, mantapkan hatimu, pada jalanSang Hyang Mantranaya Mahayana, dengan teguh menjaga Sang HyangSamaya, karena ia dapat memberikan kebahagiaan tertinggi. Meskipunyang di katakan umat manusia sedikit sekali kebahagiaannya; menemukan

Berbagai Tema

137

Page 146: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

ke Hyang Buddhaan, yang sama dengan semua Tathagata, karenanyasegeralah menekuni Sang Hyang Samaya, praktekan Sang HyangMantranaya Mahayana, janganlah engkau lalai, ingatlah dengan sungguh-sungguh, sehingga keuntungan utama yaitu kebebasan tercapai olehmu.Demikianlah Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya telah selesai.(43)

Sang Hyang Kamahayanam Mantranaya

138

Page 147: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sang Hyang Kamahayanan

Om Namo Buddhaya Om!

Inilah Sang Hyang Kamahayanikan yang kuajararkan kepadamukeluarga Tathagata, Putra Jina, keutamaan Sang Hyang Mahayanalah yanghendak kuajarkan kepada mu.(1)

Jika berdiam digunung, digua, dipantai, disebuah kuti, vihara,dipondok pertapaan, atau engkau tinggal dikuburan angker dansebagainya, lengkapilah dengan tempat melakukan homa, rumah sunyatanamanya, tempat persembahan, tempat arca, buatlah balai-balai, tirai,tempat duduk dan alas tidur, segala yang menyenangkan hatimu.(2)

Demikian pula tubuhmu juga jangan dipaksa-paksa, dengan tidakmemperbolehkan nya makan segala makanan yang dapat menyenangkanhatimu; apa yang enak di mulut hendaknya engkau makan, agar dekatbagimu untuk makan. Jangan lupa pada tatacara seorang bhakta.(3)

Demikian pula jika tubuh sakit, tidak salah bila engkau mengobatinya;sama artinya bagimu, jangan tergesa menjadi suci, sangat sulit untukmenjadi benar-benar suci. Jelasnya: rawatlah juga tubuhmu, karena

Berbagai Tema

139

Page 148: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

kesehatan tubuhmu menjadi sebab bagi tercapainya kebahagiaan,kebahagiaan menjadi sebab terjadinya keteguhan hati, keteguhan hatimenjadi sebab terlaksananya samadhi, samadhi menjadi sebab tercapainyamoksa.(4)

Rawatlah tubuhmu dengan memakai niwasana, memakai katiwandha,siwara selengkapnya, membawa waluh, memegang kakakara. Jika engkauResi Buddha, pakilah kulit kayu, memakai sampet, mamakai basmacendana, memakai ganitri selengkapnya.(5)

Bila engkau seorang upashaka, berbuatlah sesuai tatacara, berdiamlahdengan memandang ujung hidung.(6)

Jangan sampai hatimu terikat pada isi kitab tarkka, wyakarana sertaagama purana, dharma-dharma samaya kosa, kriya tantra, juga janganterikat pada kisah-kisah cerita, baca-bacaan, nyanyi-nyanyian, tari-tariandan sebagainya. Dosa akibat terikat adalah; besar kleshanya, kuwalahanengkau menghapus pengaruhnya; nafsu, kebencian, kebodohan, hinggaakibatnya bagimu bila ternoda semua itu, seperti orang yang memanjatpohon, sudah sampai dipuncak, akhirnya turun dengan susah payah,bahkan juga makin jauh menemukan moksa.(7)

Bukan karena merasa mulia aku mengajarkan hal ini, ketahuilah apayang akan menyebabkan kesulitan pada akhirnya, juga apa yangmenyebabkan kebahagiaan tercapainya moksa.(8)

Demikianlah ajaranku kepadamu, akhirnya tergantung padamu,percaya tidak percaya engkau padaku, aku tidak memaksa agar engkaumempercayaiku, apalagi agar engkau tetap mempercayaiku. Janganbegitu. Selidikilah lebih dahulu yang kuajarkan kepadamu, pakailah cerminuntuk melihat benar salahnya, pada awal, pertengahan serta akhirnya,sehingga terhapuslah ke raguanmu. Jangan dilihat-lihat, jangan setengah-setengah kepercayaanmu pada apa yang kuajarkan, seperti tukang emas.(9)

Sang Hyang Kamahayanam

140

Page 149: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Terimakasih atas ajaran Mahampu. Tentang tujuan kitab tarkka,wyakarana, tantra, apakah disebut kitab baik namanya, baik untuk kamiikuti, mohon anugrah Sri Mahampu kami berlindung pada kedua telapakkaki Sri Mahampu.(10)

Aum anakku engkau Putra Jina, sekarang akan kuajarkan ajaran yangpatut engkau pegang teguh. Ada Sad Paramita namanya, yang menjadijalan utama menuju Kebuddhaan, yang akan kuajarkan lebih dulukepadamu, sehingga engkau tidak akan sulit dalam usaha mencapai tingkatKebuddhaan.(11)

Demikianlah yang disebut Sad Paramita, dana-silanca ksantisca wiryyadhyananca prajnaca satparamitam ucyate danatriwidhalaksanam. DanaParamita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Virya Paramita, DhyanaParamita dan Prjana Paramita. Demikianlah Sad Paramita itu, yangmerupakan jalan benar menuju Mahaboddhi. Danatriwidhalaksanam;terdapat tiga macam pelaksanaan dana, yaitu; dana, atidana danmahatidana.(12)

Yang disebut dana, annanca panam kanakadiratnam dhanancawastram sayanasanca rajasriyam swam nagaranca datwa wijaya teneyawadanti danam. Segala yang terasa enak dimulut seperti; nasi enak,minuman, air segar harum semuanya berikan pada yang menginginkannya,termasuk emas, permata, kain, pelayan, kuli, ternak, gajah tunggangan;istana juga berikan kepada yang memintanya kepadamu, janganmengharapkan balasannya. Hanya karena besar belaskasihmu terhadapmakhluk hiduplah engkau dapat memberi kepada yang membutuhkan,awalilah dengan kata-kata menyenangkan, cara yang terpuji, dan perasaangembira. Demikianlah dana namanya.(13)

Yang disebut atidana, swancapi bharyyan tanayam priyanca datwaparebhyah na punas tu trsna, na sokacittam pramanumatram dwijapatenewa wadanti danam. Anak perempuan, anak serta istrimu yang engkaucintai juga gunakan untuk kebajikan bila ada yang memintannya,sebagaimana Sang Mahasattwa, memberikan istrinya, anak perempuanya,

Berbagai Tema

141

Page 150: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

anaknya kepada Sang Brahmana yang dating kepadanya. Karena kecintaanmenjadi rintangan bagi tercapainya Kebuddhaan. Tercapainya, penghalangtercapainya Kebuddhaan. Berusahalah untuk memutus kecintaan daridirimu, janganlah nasokacittam paramanumatra bersedih hati. Kebajikanyang demikian sebagai usaha demi terbentuknya Bodhinagara yang utama.Melakukan kebajikan dengan cara demikian itulah yang disebut sebagaiatidana namanya.(14)

Yang disebut mahati dana, Datwa swamangsam rudhiram parebhyahjitwasurendram hrdayam sariram dayanibhawat nawaduhkhamayatmahatidanam prawadanti santah. Seperti Sang Mahasattwa, yangmemberikan dagingnya, darahnya, matanya, tubuhnya, sama sekali tidakmemiliki ketrikatan terhadap semua itu, disebabkan belas kasihnya padamakluk hidup, akibat penderitaan makluk hidup tersebut, ada raksasa,ada harimau, ada garuda, diberikanya dagingnya, darahnya, matanya,diberikan kepada Brahmana tua buta, yang menguji keberaniannyaberdana, hatinya di berikan kepada seekor angsa lumpuh lapar danmenderita, menggunakan tubuhnya untuk menolong bagi yangmembutuhkan, tanpa ragu-ragu. Perbuatan baik seperti itulah, yangdisebut mahatidana namanya. Demikianlah arti dana yang telah diajarkanterdapat tiga macamnya.(15)

Yang disebut sebagai sila paramita, Niwrttir asubhat krsnat prawrttirasubhat tatha, iti silasya sangksepah kayawangmana sakramat, yaitu kaya,wak dan manah. Kaya adalah tubuh, gerakan tangan, kaki, itulah tubuhnamanya. Yang di sebut wak adalah ucapan. Segala ucapan di sebut waknamanya. Citta adalah pikiran, itulah citta namanya. Singkatnya, kaya,wak, citta janganlah menyebabkan penderitaan; segala macam yang disebutkarma buruk jangan biarkan dilakukan olehnya. Yaitu trikaya namanya;kaya, wak, citta. Apakah yang baik dilakukan oleh trikaya? Melakukankebajikan, segala yang disebut karma baik, kebajikan itulah yang dilakukanoleh trikaya. Apakah yang disebut sebagai karma buruk yang tidak bolehdilakukan oleh tubuh?(16)

Sang Hyang Kamahayanam

142

Page 151: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Pranatipatawirati adattadanawirati kamamithyacarwirati,pranatipatawirati artinya tidak membunuh yang disebut makhluk hidup,besar kecil, semuanya, salah tidak salah, asal makhluk hidup, tidak bolehdi bunuh. Apa dosanya bila di bunuh? Berat, bisa menyebabkan ke neraka,sebab perbuatan membunuh adalah penyebab ke neraka, mengalamipenderitaan batin yang mengerikan, menjelma menjadi preta, binatangsemut, lintah dan sebagainya.(17)

Yang di sebut adattadanawirati adalah tidak mengambil barang yangtidak di berikan, segala macam benda berharga maupun tidak berharga,tidak boleh orang mengambilnya tanpa seijin pemiliknya, menyebabkanneraka serta menyebabkan bhatara tidak mempercayaimu, engkau takakan dapat melihat laksananya.(18)

Yang di sebut kamamithyacarwirati adalah tidak boleh tidakberpantang terhadap wanita, macam-macam wanita yang tidak pantas dikawnini ialah; ibu, anak, istri pertapa, pertapa wanita, milik Guru sertasanak keluarganya. Meskipun terhadap istrimu sendiri bila di tempat suci,di hadapan Rupa Buddha, sang hyang arca, benda-benda suci, gambarsuci, kitab suci, juga kediaman Guru, tidak boleh melakukan senggama.Apa dosanya bila melakukan hal yang demikian? Itu juga menyebabkanke neraka serta lenyapnya pahala dari melakukan yoga brata dansamadhimu karenanya.(19)

Ketiga macam pantangan tersebut baik untuk di lakukan oleh tubuhnamanya, juga jangan menunjuk dengan kaki, menuding dengan tangandan kepalamu jangan di pegang oleh mereka yang tidak menerimapemberkatan. Dosanya bila di pegang lenyaplah bhatara panca tathagatadari kepalamu, sehingga harus di lakukan upacara penyucian bagai merekayang kepalanya di pegang oleh orang yang belum memperolehpemberkatan. Akan hancurlah bunga padma bhatara Buddha yangkepalanya di pegang oleh orang dusun, juga tidak boleh memasuki rumahorang candala, mengingat bahwa hakikat tubuhmu adalah kediamanBuddha setelah memperoleh abhiseka Buddha. Bhatara Buddha adalahparameswara dari parameswara, guru para dewa, gurunya para dewa.

Berbagai Tema

143

Page 152: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Itulah sebabnya tidak boleh berbuat rendah, juga tidak meninginkanpemberian; itulah pula sebabnya tidak boleh menyembah wanita, sekalipunistri Guru, tidak boleh orang menyembahnya, karena swotpadakahetu tutatwa bhatara sugata, menjadi sari tubuhmu, ajarannya di ikuti oleh sogata.Itulah pentingnya tidak menyembah wanita, tidak dipegang kepalanyaoleh mereka yang belum menerima abhiseka, tidak mendatangi yangberbuat rendah, demikianlah yang baik untuk di lakukan oleh tubuh itu.(20)

Apakah kebajikan yang di lakukan oleh ucapan? Inilah macamnya;jangan berbicara bohong, jangan mengadu domba, jangan berbicara kasar,jangan mencela larangan, jangan mencela semua yang di mulut sepertimakanan yang dimakan, jangan menilai baik buruknya orang, janganmengunyah sirih seorang wanita, jangan makan yang jatuh di sampingmu,jangan mencicipi makanan persembahan bhatara Buddha, demikianlahyang kegiatan yang baik untuk dilakukan oleh ucapan namanya.(21)

Apakah yang baik untuk di kerjakan oleh pikiran? Tidak besar nafsu,tidak besar kebencian, tidak bodoh, tidak bimbang, tidak iri hati, tidakdengki, juga tidak besar kemerahannya, tidak besar keserakahannya, tidakbesar penderitaannya, serta senang hati, menepati janji, tidak berpandangansalah, besar belas kasihnya pada semua makhluk, memenuhi kemauannya,teguh baktinya kepada bhatara panca tathagata, serta kepada bhatararatnatraya, berkehendak membebaskan semua makhluk dari penderitaanbatin kebajikan yang di lakukan oleh pikiran namanya. Singkatnya, senangpada kesucian tubuh ucapan dan pikiranlah yang di sebut sila paramitanamanya.(22)

Yang disebut Ksanti Paramita adalah, mitramitrasamam cittamapujapujayoh samam kruddhesu santisauratyam ksantiparamitam wadet.Pikiran tenang tahan terhadap penghinaan dan segala penyebab kesakitanakibat orang iri kepadamu, seperti misalnya kata-kata yang tidak baik,pikiran jahat, jangan tersinggung, jangan terkejut, apalagi berkehendakuntuk membalas kepadanya, terima saja sebagai karma masa lalu yangberbuah jangan berhenti menginginkan kebajikan bagi semua makhluk.Juga jangan bersukaria, jangan kegirangan, samakan sikapmu terhadap

Sang Hyang Kamahayanam

144

Page 153: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

semua makhluk. Singkatnya tak berubah sikapmu terhadap hinaan maupunsanjungan. Sikap yang demikianlah yang disebut ksanti paramitanamanya.(23)

Yang di sebut wiryya paramita adalah wiryyarembho diwaratrausatwanam hitakaranat, karoti nasrawam kincit wiryya paramita smrti.Tubuh, ucapan, pikiran yang senantiasa tiada berkeluh kesah, tidak engganmelakukan karma baik siang maupun malam. Yang di maksud kebajikanyang di lakukan pada siang hari adalah; menggambar, melakukan puja,mengajar, menulis tulisan pallawa, berpindapatra, membahas dharma,membaca ajaran dharma di dalam kitab suci, melakukan upacara padasthupa berisi arca Tathagata, mendoakan seluruh pekerjaan,mempersembahkan api homa serta melakukan penghormatan cara Buddhapada yang di yang dating. Demikianlah kebajikan yang dilakukan olehtubuh ucapan dan pikiran di siang hari namanya.(24)

Apakah kebajikan yang dilakukan oleh tubuh, ucapan dan pikiran dimalam hari? Berjapa, melakukan yoga, melakukan puja, memanjatkanmantra-mantra pujian kepada semua sang hyang Tathagata, semua Dewi,merenungkan semua makhluk serta merenungkan kebahagiaan semuamakhluk, agar terbebas dari halangan, terbebas dari lingkaran kelahirandan mencapai Kebuddhaan, sampai pada kebahagiaan akhir. Demikianlahkebajikan yang dilakukan di malam hari oleh tubuh, ucapan dan pikiran,tiada keluh kesah dan tidak menganggapnya sulit. Perbuatan yangdemikianlah yang disebut sebagai wiryya paramita namanya.(25)

Yang di sebut dhyana paramita adalah, Sresthamadhyamakanisthesatye nityam dayamatih yoginah yogasamarsyat dhyana paramita smrta.Batin yang memikirkan bertanya-tanya, disebabkan oleh belas kasih padasemua makhluk, yang hina menengah serta utama, di pikirkannya sebabbagi kebahagiaan mereka nantinya, termasuk seluruh semesta, di doakansemoga bahagia kelak bagi semuanya olehnya, mengapa ia mendoakansemoga bahagia kelak semua makhluk tersebut? Senang baginyamenyatukan dirinya. Apakah maksud sikap tersebut? Ya ewa satwah sahewaham, sah aham sah sarbwasatwah, ityadyakaramabhut, tubuh semua

Berbagai Tema

145

Page 154: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

makhluk adalah tubuhku juga, tubuhku adalah tubuh semua makhluk juga,apa lagi awibhagekaswabhawa segala ucapan tiada beda dengan semuadharma, demikianlah sebabnya sikap itu. Itulah dhyana paramitanamanya.(26)

Yang di sebut prajna paramita adalah Yawanti sarbwawastuni dasadik-sangsthitanica tani sunyaswabhawani prajnaparamita smrta. Segala yangdi pandang sebagai ada di dunia, dasadiksangsthitah, yang berada disepuluh penjuru, timur, selatan, barat, utara, tenggara, barat daya, baratlaut, timur laut, atas, bawah semua itu harus diketahui berada di dalamtubuh sama hakikatnya dengan semua makhluk, semua pengetahuan,semua kegiatan, semua tempat, semua laku, itulah yang harus engkauketahui keberadaannya, ketiada beradaannya yang berhakekatkan sunyata.Sesungguhnya tidak dijumpai bila di pikirkan wujud yang bermacam-macam dari segala sesuatu, jika satu persatu berkumpul bertemu di sebutsebagai banyak. Mengingat bahwa pertemuan yang demikian tidak adayang menjadi hakikat yang di ketahui, direnung-renung tidak adademikianlah yang disebut benar-benar tunggal namanya.(27)

Segeralah engkau merenungkan, renungkan jika memang benar-benardianggap banyak; bukan hanya benda-benda saja yang termasuk berhakikatdemikian, bahkan berbagai pengetahuan jnana juga termasuk didalamnyabentuk tunggal dari wujut itu; bukankah yang berwujut dan yang tidakberwujud, yang tak berwujut hakikatnya tidak di temukan bila dikaji,senanglah merenungkannya kedalam sunyata yang tunggal. Ke sunyataanatas segala dharma yang berhakikat tunggal; serta perenungan seksamapikirkanlah apa yang disebut sebagai sunyata namanya, tidak adakebenaran keberadaan apa yang disebut ada dan tiada sesuai pemahamanjnana. Menganggap sunyata seperti wujud bhawana tak akan di temukanwujut sesungguhnya.(28)

Demikianlah sesungguhnya wujud nyata dan tidak nyata itu. Padaakhirnya akan menjadi sarwwaprapancawarjitah, jnana yang mengetahuisegala kebingungan tidak mengaburkan adanya keberadaan, sebagaimanaair yang tidak beriak, akasamata artinya hilanglah kabut penghalang,

Sang Hyang Kamahayanam

146

Page 155: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

sama dengan angkasa. Demikianlah yang disebut prajna paramita yang ditekuni oleh semua dang hyang siddhi, sehingga mencapai tingkatKebuddhaan. Demikianlah yang di sebut sebagai sad paramitanamanya.(29)

Bila telah engkau ikuti ke enam paramita tersebut olehmu, engkaukeluarga tathagata bertingkah sebagai jina putra, laksanakan caturparamita. Yang disebut catur paramita adalah; maitri, karuna, mudita,upeksa. Yang disebut maitri adalah para hitakatrtwa, wujut jnana orangyang menekuni sad paramita serta catur paramita dialah makhluk utamanamanya. Wujut jnananya mengusahakan kebajikan bagi semua, yangdisebut semua adalah semua makhluk, yang rendah menengah dan utama,belas kasih terhadap semua tanpa mengharapkan balasan itulah yangdisebut maitri namanya.(30)

Yang disebut karuna adalah, paraduhkhawiyogesca, bentuk jnanamakhluk utama yang berkehendak menghilangkan penderitaan semuamakhluk. Terdapat tiga macam penderitaan bagi semua, yang dilakukanoleh karuna sang makhluk utama, yakni; duhka duhkata, sangskaraduhkata, parinama duhkata. Demikianlah tiga macam duhka itu.(31)

Yang di sebut duhka duhkata adalah, tujuannya rendah darikelahirannya sekarang, seprti seorang manusia, yang meninggal terlahirmenjadi sapi, demikianlah yang disebut duhka-duhkata namanya.(32)

Yang di sebut sangskara duhkata adalah menderita berulang kalisebagaimana yang di jumpai sebelumnya, seperti kelahiran sebagaimanusia, setelah meninggal, menjelma kembali sebagai manusia.Demikianlah sangskara duhkaa namanya.(33)

Yang di sebut parinama duhkata adalah, kelahiran kembali yang turunsetelah menjelma lebih tinggi dari kelahirannya yang terdahulu,sebagaimana manusia yang setelah meninggal, karena menghayati dharma,lahir kembali menjadi dewa, karena tidak berhati-hati ia lahir kembali

Berbagai Tema

147

Page 156: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

sebagai manusia lagi. Demikianlah yang disebut parinama duhkatanamanya. Inilah tiga macam duhka itu.(34)

Makhluk yang mengalami penderitaan seperti demikian keadaannya,itulah obyek karuna bagi makhluk utama. Triwidha karuna jnaya, terdapattiga macam karuna, yaitu sattwalambana karuna, dharmalambana karunadan analambana karuna. Demikianlah yang dimaksud ketiga macamkaruna.(35)

Yang di sebut sattwalambana karuna adalah aprahi-natmadrstinamduhkhita satwalambana karuna, karuna yang ada dalam dirinya di tujukankaruna tersebut kepada makhluk menderita, di limpahkannya rasa karuna,prthagjnanam satwalambana karuna, setelah menjalankan maitri,prthagjnanam satwalambana karuna, sebagaimana karuna pengetahuanmanusia, di sebut sattwalamana karuna.(36)

Yang disebut dharmalambhana karuna adalah, prahinadrstinam duhka,samakarawisaya karuna, artinya, tiada lagi belas kasih pada dirinya sendiri,belas kasihnya ditujukan kepada makhluk-makhluk yang mengalamidhuka, menanggung adanya kemalangan dhuka pada semua makhlukdisebabkan oleh belas kasih, setelah melaksanakan maitri, mahasatvasyaaryyassya dharmmalambana karuna, sebagaimana belas kasih seorangmahasattva, para aryya, itulah dharmmalambhana karuna.(37)

Yang disebut analambhana karuna adalah, prahinat-madrstinamewanabhiniwesa sangskara-wahini margge byawasthitanaman-alambana karuna, artinya karuna yang tiada ikatan pada makhluk yang dikasihinya, juga dharmanya, tanpa ikatan pada makhluk yang dikasihinyayang sedang mengalami dhuka setelah menjalankan maitri.,grahyagrahakabhiniwesawigatanam buddhabodhisatwanam analambhanakaruna, sebagaimana karunanya bodhisattva yang tak terlihat, demikianlahyang disebut analambhana karuna. Inilah bedanya karuna-karunatersebut.(38)

Sang Hyang Kamahayanam

148

Page 157: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Sedangkan yang disebut mudita; parahitatustih satwawisesasyajnanasyakarah, artinya, rasa senang hati dari makhluk utama yangmengetahui kebahagiaan semua makhluk setelah melaksanakan maitri dankaruna, itulah yang disebut karuna namanya. Terdapat tiga macam mudita;sattvalambana mudita, dharmmalambana mudita dan analambana mudita.Arti dari ketiganya sama seperti yang telah diuraikan sebelumnya, begitupula uraian dari ketiganya kini.(39)

Yang disebut upeksa adalah; labhanapeksasatwa wisesasyajnanasyakarah, keadaan batin seorang makhluk utama yang tidakmemikirkan keuntungan. Yang disebut tidak memikirkan untung adalahbatin seorang makhluk utama yang tidak mengharapkan balasan, pujianserta harta benda. Melaksanakan maitri mudita karuna kepada semuamakhluk, sebagai akibat tampaknya penderitaan semua makhluk, patutmelaksanakan upeksa. Bilamana dicermati perbuatan upeksa itu tigamacamnya, satwalambanopeksa, dharmmalambhanopeksa, analambano-peksa, sama artinya tiga yang sebelumnya dengan tiga yang sekarang.(40)

Maitri, karuna, mudita dan upeksa, itulah yang disebut catur paramita.Bersatunya catur paramita dengan sat paramita, yaitu; dana, sila, ksanti,wiryya, dhyana, prajna, metri, karuna, mudita, upeksa. Itulah yang disebutdasa paramita, yang berhakekatkan panca dewi.(41)

Bajradhatiswaridewi mahaprajnarupawati. Patyau paramasewitasatparamitam ucyate. Sri Bajradhatiswari yang sanga bijaksana, sangatcantik, setia pada suaminya yaitu bhatara Vairochana, dialah hakekat darisat paramita. Metri Locana, wijneya Mamaki, karuna mata muditaPandaravasini upeksa Tara ucyate. Bharali Locana hakikatnya adalahmetri, bharali Mamaki hakikatnya adalah karuna, bharali Pandarawasinidia berhakikatkan upeksha. Demikianlah tentang kesepuluh paramita,yang menjadi hakikat dari lima dewi, sehingga bagi yang hendakmempraktekan kebajikan sang dewi, engkau harus terlebih dahulu berbaktisepenuh hati, karena dialah jalan untuk mencapai tingkat kebuddhaan.Demikianlah dasa paramita telah selesai, jalan utama tercapainyakebuddhaanmu.(42)

Berbagai Tema

149

Page 158: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Setelah jelas pengertianmu terhadap dasa paramita jalan utama,ketahuilah tentang paramaguhnya dan mahaguhnya. Yang disebutparamaguhnya; wujut tubuh bhatara, yang juga disebut sebagaimahawisesa yang dilihat oleh sang yogiswara, sedang mahaguhnya; yangmenjadi sebab tercapainya tubuh bhatara, artinya; yoga dan bhawana.Terdapat empat macam yoga, ajaran dari Dang Acharyya Sri Dignagapada,yaitu; mulayoga, madhyayoga, wasanayoga dan antayoga. Yang disebutmulayoga adalah; membayangkan bhatara diangkasa,. Yang disebutmadhyayoga adalah membayangkan bhatara didalam tubuh. Wasanayogaadalah membayangkan bhatara didalam bumi mandala. Dan antayogaadalah membayangkan bhatara didalam mandala sunyata. Sunyata mandalaadalah, perwujutan yang diciptakan.(43)

Perwujutan yang diciptakan terdapat empat banyaknya, yakni; sastibhawana, usmi bhawana, wrddha bhawana, agra bhawana. Sasti bhawanaadalah keraguan akan hilangnya nafsu. Usmi bhawana, ragu akanhilangnya kebencian. Wrddha bhawana, ragu akan hilangnya kebodohan.Agra bhawana adalah ragu akan hilangnya klesha ketiga-tiganya. Prosesbertemunya bhawana dengan yoga, harus engkau ketahuan tujuannya.Shanti bhawana menjadi sebab mula yoga; usmi bhawana menjadi sebabMadhya yoga; urdha bhawana menjadi sebab wasana yoga; agra bhawanamenjadi sebab bagi anta yoga. Demikianlah proses bertemunya bhawanadengan yoga, didalam jnana sang yogi. Yang menjadi perbedaannya;bhawana merenungkan pada samaya, sedang yoga merenungkan padaberbagai tandanya, yang dibedakan oleh perbedaan nafsu itu sendiri.(44)

Berikutnya adalah tentang catur aryyasatya, penting bagimu untukmencapai siddhi dalam yogabhawanamu, yaitu; duhkasatya, nirodasatya,samudayasatya, marggasatya. Demikianlah maksud dari catur aryyasatyayang harus engkau ikuti. Demikianlah yoga, bhavana, catur aryyasatya,dasa paramita, itulah yang disebut sebagai mahaguhya.(45)

Mohon maaf maha empu, ajaran yang manakah yang harus kami ikuti,sehingga tercapainya paramaguhnya itu yang menjadi tubuh bhatarawisesa, yang mendatangkan siddhi bagiku?(46)

Sang Hyang Kamahayanam

150

Page 159: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Im, terdapat ajaran yang disebut yogadharana namanya, tigaaksaranya, tiga maknanya; adwaya ini demikian maksudnya. Yang disebutadwaya adalah; ‘am’ dan ‘ah’. Yang disebut adwayajnana adalah melihatsegala keberadaan tanpa halangan, tak terhalang oleh keberadaan, hanyaberpegang pada ketiadaan. Ada bila dipandang ada dan tidak ada biladipandang tidak ada, hanya anggapan mental, bukan jugapenampakkannya, perwujutannya tidak nyata, jangan sampai salah dalammemandangnya, yang demikian adwaya jnana namanya.(47)

Am ah dan adwayajnana disebut sebagai adwaya namanya. Amnamanya; masuknya udara, am bunyinya, lebur kedalam tubuh sertakesembilan pintu, suryyarupa tubuhnya dipenuhi olehnya, disebut sebagaismirthisuryya namanya. Ah namanya; keluarnya udara dari dalam tubuh.Ah suaranya, hilang didalam tubuh, tenang berseri jernih tubuh itu akhirnya,disebut sebagai santacandra, disebut juga santasmrti. Dengan adanyasmrtisurya dan santacandra tercapailah adwayajnana. Bertemunyaadwayajnana itulah yang menjadikan wujut kedewataan, (senantiasa jernihtanpa cela bagai sinar permata, terang laksana siang hari, harum tanpadibuat, tampan tanpa dibuat, bagus tanpa dibuat. Demikianlah ia tampakolehmu.(48)

Am ah itulah yang disebut sebagai Sang Hyang Adwaya, disebutbapak dari Bhatara Hyang Buddha. Jnana yang mengatahui tanpa halanganberpegang pada ketiadaan, itulah yang disebut sebagai Sang HyangAdwayajnana namanya. Sang Hyang Adwayajnana dialah Dewi BharaliPrajnaparamita namanya, dialah ibu dari Bhatara Hyang Buddha. SangHyang Diwarupa dialah Bhatara Hyang Buddha namanya.(49)

Singkatnya dari am ah serta adwaya jnana adalah sari dari ajaranadwaya itu. Sedang ajaran adwaya adalah merupakan sari ajaran tarkkadan wyakarana. Yang didapatkan dari mempelajari ajaran tarkka adalah;mengetahui adwaya jnana, karena Bharali Prajnaparamita merupakan akhirdari jnana yang diperoleh dari mempelajari tarkka, menjadi sebab bagitercapainya tingkat Bhatara Hyang Buddha. Pahala dari mempelajariwyakarana adalah; mengetahui Sang Hyang Adwaya, karena am ah adalah

Berbagai Tema

151

Page 160: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

akhir dari ajaran wyakarana, sehingga wyakarana menjadi sebab bagimudalam mencapai Sang Hyang Adwaya jnana. Bertemunya wyakaranadengan prakarana itulah yang menimbulkan ajaran tantra, yang menjaditubuh dari Bhatara Hyang Buddha. Singkatnya, jnana yang berhakekatkantubuh Bhatara Hyang Buddha, bila jnana tersebut bertemu dengan nafasberdiam menyatu dengan suara am ah, itulah yang disebut sebagai SangHyang Diwarupa namanya. Jelasnya, maksud adwayasastra itulah yangharus engkau renungkan didalam ketekunan, sadhanakan untukmenemukan Kebuddhaan.(50)

Bagaimanakah cara melaksanakannya? Dengan bersadhana sangadwaya. Tidak terlupakan nafas am, demikian suaranya, hisaplah melaluimulut, diamkan dalam kerongkongan, jangan hiraukan masuk keluarnyanafas dari hidung; yang didiamkan dalam kerongkongan, kemudian leburmemenuhi sekujur tubuhmu, sehingga berwarna merah matahari. Lalubuatlah nafas ah, demikian suarannya; yang didiamkan dalamkerongkongan lenyap didalam tubuh, hingga menjadi setenang rembulan,tenang menyenangkan, namanya pranayama itu, selalu lakukanlah yangdemikian, terhapuslah segala kleshamu, setelah itu, kuatkan perenunganpada Buddha.(51)

Perenungan pada Buddha namanya; Sang Hyang Adwaya jnanaseperti perbuatan yang tak ada yang memikirkan, yaitu tak ada yangmemikirkan dan yang dipikirkan, caranya; nafas yang tidak masuk keluardimulut, di hidung telah lenyap didalam tubuh oleh kasaktian Sang HyangAdwaya dan kesaktian Sang Hyang Adwaya jnana, hingga akhirnyaberubah menjadi sungguh cerah tubuhnya, juga berhenti berpikir, tidakdipikirkan, semata bersih lenyap awarana pada tubuhnya, tiada terlukiskanterang bagai siang tubuhnya, seperti minyak yang bercampur minyak.(52)

Dialah Dewa Wisesa dalam Buddha, Bhatara Paramasunya namanya,dialah Bhatara Paramasiwa namanya, Bhatara Purusha namanya bagi parasiswa Bhagavan Kapila, Sang Hyang Atma namanya bagi para siswaWadikanabhaksya, Bhatara Nirguna bagi para penganut Wesnawa, dialahbuah yang dilihat oleh Dang Acharya Nirakara, dialah yang kemudian

Sang Hyang Kamahayanam

152

Page 161: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

menjadi Bhatara Ratnatraya serta Bhatara Panca Tathagata oleh DangAcharya Sakata, dialah yang kemudian dijadikan arca, lambing-lambangdan gambar oleh Dang Acharya Wahyaka, dialah Sang Hyang WisesaJiwa namanya, dialah juga yang disebut Sang Hyang Wangsil.(53)

Saat tidur engkau melakukan yang demikian, disebut yoganidranamanya, yaitu tidur tanpa bermimpi. Sulit tercapainya, karena iamerupakan buah dari segala yoga, segala samadhi, segala vrata, hasil darisegala puja, segala pranayama, segala mantra, segala puji-pujian, iasenantiasa terlihat olehmu, engkau dapat membersihkan jiwa yang ternoda,dapatlah tubuhmu menyatu dengannya, sebagai bentuk kemampuansamadhimu, demikianlah yang disebut mencapai kedelapan kebahagiaanarya namanya, jika tubuhmu senantiasa menyatu denganya, kapanpun,tidak ada buruknya engkau bertubuhkan dia, itulah yang disebut sebagailenyapnya skandha namanya, disebut siddha-munindra namanya.(54)

Sang Hyang Adwaya dengan Sang Hyang Adwaya jnana adalah akhirdari segala sastra, segala agama, segala upadesha benar, segala upadesha,segala samaya. Sang Hyang Adwaya dan Sang Hyang Adwaya jnana iamerupakan akhir dari apa yang diajarkan, dialah yang menjadi tujuan SangHyang Yogadi; Parama Nairatmya namanya yang lain oleh para penganutBuddha. Ananta Parama Nandana namanya lagi bagi para penganutBhairava. Marggayogadi Paramaguhya namanya bagi para Siddhanta,Niskaladiparama namanya bagi para Wesnawa, dialah Sodhaman Tatwantanamanya, jarang orang yang dapat mengetahuinya.(55)

Baiklah Mahampu kami, limpahkan belas kasih Sri Mahampu kepadakami, mohon ajarkan tanda-tanda serta sadhana yang dapat membawapada tercapainya Sang Hyang Diwarupa. Aum; Senangkan hatimumendengarkan, engkau adalah keluarga Tathagata, putra Jina. Yangdisebut tubuh berlembar daun delapan adalah, delapan lembar-lembarnya,maksudnya; mata, lalu, telinga, lalu, hidung, lalu, mulut, dubur, demikianlahkedelapan lembar daunya, itulah yang menjadi bajrajnana.(56)

Berbagai Tema

153

Page 162: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Bajrajnana namanya; Sang Hyang Adwaya jnana. Bibir bawah danatas dengan lidah, itulah bentuk wajra, yang menjadi pemukulnya ujungnyalidah, sebagai bingkainya bibir atas dan bawah; wajra tersebut berdirididalam tubuh berbentuk bunga padma dari ujung lidah, dibawahnya adalaham kara, berdiam dibawah bunga padma, yang kemudian menjadi matahari,menyala oleh cahaya matahari itu, lebur bersatu, kemudian ah karadilepaskan lebur keduanya, lenyap dalam peleburannya, bersama ah karalenyap menjadi sebuah permata ratna yang bersih mengkilap, yangmerupakan kekuatan menciptamu terhadah seluruh semesta. Bila terdapatorang yang sedang sedih sengsara nasehatmu akan bagai cintamani,terhapuslah kesedihan itu olehnya, karena terkena oleh jnanamu, tidakmenyebabkan noda bagi sifat swacitamu, akhirnya menjadi Sang HyangDiwarupa engkau.(57)

Juga terdapat (ajaran) tujuh makhluk namanya. Engkau laksanakanuntuk mencapai adwaya. [1]Sadhana saja tanpa teman, prajna bagaipikiran anak didalam kandungan, itulah Jambhala samadhi namanya.[2]Diliputi oleh adwaya yoga, mengerti tatwa, bagaikan pikiran burungyang baru menetas dari telur, itulah Vagishvara samadhi namanya. [3]Diliputi oleh adwaya dan prajna karuna terhadap semua makhluk, itulahLokeshvara samadhi namanya. [4] Diliputi adwaya bajrakrodha karunaterhadap semua makhluk itulah Vajrasattva samadhi namanya. [5] Diliputiadwaya dan prajna sebagai puhara anuraga terhadap semua makhluk itulahMuniwaracintamani samadhi namanya. [6] Diliputi oleh adwaya dan prajnasebagai tujuan ajaran-ajaran upadesha pada semua makhluk itulahSwetaketu samadhi namanya. [7] diliputi oleh nafas am suaranyamemenuhi tubuh berubah menjadi wujut matahari tubuhnya, lenyaplahtubuhnya di lepaskan oleh nafas ah suaranya, lenyap tanpa sisa, tiada lagikeluar masuknya nafas, tiada lagi hembusan nafas, tiada lagi tubuh danpikiran, yang ada hanya terang jernih tanpa noda, tiada terkatakan,senantiasa siang sebagai wujudnya, Kumara-nirbana-cittamani samadhinamanya. Samadhi yang ketujuh adalah samadhi yang hampir kembalikeasal, tercapainya moksha.(58)

Sang Hyang Kamahayanam

154

Page 163: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ini juga hendak kuajarkan kepadamu, tubuh diluar dan dalamnyaadalah stupa prasada. Inilah nama aksara-aksara nama siddham. a a, i i, uu, re ro, le lo, e, ai, o, au, ang, ah. Ka kha ga gha nga, ca cha ja jha na, tatha da na, pa pha ba bha ma, ya ra la wa, sa sa sha ha. Demikianlah yangdimaksud aksara sebagai pengisi tubuh prasadha sebenarnya.(59)

Demikian ajarannya; namah, tubuh suci; siddham, tenang bahagia; aa, manusia bahagia; ii warna cemerlang; u u sempurna; re ro mata danmulut; le lo telinga pendengar; e ai hidung pencium; o au dubur; ang ahjnana surya bulan tenang. Na tulang; mah darah; si daging; ddham kulit; ajnana; a suara; te mata; ro suara; le telinga; lo suara; e hidung; ai suaranya;o dubur; au suwaranya; ang matahari; ah bulan tenang.(60)

Ka kha ga gha nga, ca cha ja jha na, mata dan yang terlihat. Ta tha dadha na, telinga dan yang terdengar. Ta tha da dha na, hidung serta yangdicium. Pa pha ba bha ma, dubur. Ya ra la wa. Ca sa, kedua kaki. Sa ha,kedua tangan. Ka kha ga gha, pa pha ba bha ma, kamadhatu. Na ga ja la,nan na nga, kotorannya. Ta tha da dha, ya ra la wa, rupadhatu. Ka kha gagha, ca ca ja jha, arupadhatu. Ka, kotorannya. Ca, sifat kebenanan jnana.Sa, wanita. Sa, pria. Ma, usus, nagang leker. Ha, masuknya adwaya.(61)

Jumlah aksara tiga puluh tujuh banyaknya, seluruhnya adalah adwaya,bercampur dengan klesha, delapan bentuknya; inilah tubuh stupa diluarnyadidalamnya prasada, dikepala tubuh stupa prasada itu adalah BhataraHyang Buddha dalam wujud bermeditasi disitu. Demikianlah ajaran kamisebuah upadesha terhadap Sang Hyang Mahayana, ingat-ingatlah, engkauadalah Jinaputra.(62)

Ini juga kuajarkan kepadamu, jangan salah dalam memandang tubuhserta hidupmu, peliharalah bersihkanlah, kedua matamu matahari terang,kedua telingamu matahari terang, kedua hidungmu matahari terang, lidahdan bibirmu matahari terang, hati, jantung, buah pinggang, empedumu,paru-parumu, limpamu, ususmu, matahari terang, seluruh tubuhmu tampaksebagai demikian diluar maupun didalamnya, demikianlah engkau merawattubuhmu. Disebut matahari terang; diliputi oleh adwaya, menyebabkan

Berbagai Tema

155

Page 164: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

lenyapnya segala klesha disekujur tubuhmu, sehingga tubuhmu menjadibersih cemerlang.(63)

Bibirmu yang dibawah dan diatas pertemukan diujung lidahmukenakan pada ujung gigimu, pada sela-sela gigi baik diatas maupundibawah serambut besarnya, hisaplah angin dari mulut, kebawahkan hinggakepusar, keataskan angin itu diam tak bergerak, angin yang halus itutanpa diketahui turun naik, demikianlah angin merah dari am namanya,sehingga matahari sempurna seketika masuk kedalam tubuhmu. Setelahitu hati menjadi jernih cemerlang bebas dari noda, bagaikan saat terangditengah hari. Yang demikian itulah yang disebut Kebuddhaan namanya,dialah mustika dari segala saparipuraka namanya, yang harus engkautekuni sari-sarinya, sehingga tercapai tingkat Kebuddhaan.(64)

Juga terdapat tujuh samadhi namanya, yaitu; [1] tahan nafassekuatnya, hentikan pikiranmu, lepaskan anggapan ada tiada, Jambhalasamadhi namanya, itu adalah akhir dari samadhi. [2] Setelah ditahankeluarkanlah nafasmu, jangan dipaksakan keluarnya, membuat pikiranjernih bagaikan batin burung yang baru menetas dari telur, mengetahuikesucian tubuh, ucapan dan pikiran, cemerlang tanpa noda. Yang demikiandisebut Vagishvara samadhi namanya. [3] Tampak olehnya semua makhlukseperti mengasihi diri sendiri, batin berkehendak demi kebajikan semuamakhluk, berbelas kasih tanpa sebab, sikap yang demikian Lokeshvarasamadhi namanya. [4] Sikapnya menjadi laksana bajrakrodha melenyapkansegala kedustaan hati, menginginkan kebajikan bagi seluruh semesta, sikapyang demikian Vajrasattva samadhi namanya. [5] Bersikap laksanaadhibuddha seorang Raja Cakravarti yang telah mengalahkan musuh sakti,dapat memberikan segala yang diinginkan semua makhluk, sikap yangdemikian Mahamunivara-cintamani samadhi namanya. [6] Bersikapmenginginkan kebajikan semua makhluk, melakukan usaha melaksanakandharma bagi semua makhluk, sikap yang demikian Swetaketucintamanisamadhi namanya. [7] Perasaannya bersih murni wajah nirvana laksanamatahari sempurna cemerlang bersih bebas noda terang bagai siangsepanjang waktu, Kumaranirbhana samadhi namanya.(65)

Sang Hyang Kamahayanam

156

Page 165: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Ini juga harus sungguh-sungguh diingat bila ingin mencapai moksha.Bayu yang dikanan Amitabha namanya, bayu yang dikiri Amoghasiddhinamanya, bayu yang keluar bersama disebut Ratnasambhava namanya,bayu yang tidak keluar dikanan kiri Aksobhya namanya, bayu yang terakhirVairochana namanya, tempatnya diujung hidung di dahi, usnisha, akhirsegala kemurnian kesucian kesucian kelima beliau, dialah Sang HyangPancarasa namanya.(66)

Jika hendak menjalankan bayu itu yang ditengah lalu menjadi mandalaapi, bersudut tiga, menyala merah warnanya, ditengah-tengahnya terdapattrisula, sadhananya adalah untuk segala kegiatan itu. Kemudian bayu yangdikanan menjadi gunung mandala, segi empat, warnanya menyala laksanaemas, ditengah-tengahnya terdapat kelima ujung wajra yang terbuka,sadhananya adalah untuk mengembangkan hidupmu dan mengembangkankehendakmu itu. Juga jadikan gunung mandala persegi empat, bedanyabersinar putih, lembut, wajra ditengah-tengahnya, sadhananya adalah bagikeselamatan itu. Keempat agramandala tersebut menjadi senjadi sebab,kekuasaan dan pengaruh. Nafas yang dikiri kemudian menjadi mandalaangin tanpa bentuk, hitam, hijau, kuning warna-warnanya, menyala keduaujungnya, dwaja dan pataka, tangan kirinya memegang angkus kundalajelasnya, sadhananya adalah untuk pengaruh, bertahan dan menolak; lalujadikan juga baruna mandala nafasmu yang kiri, keluar cahaya warna putih,ditengah-tengahnya sukma mandala kecil, seperti sebuah kristal murnibentuknya sebagai tandanya, sadhananya adalah untuk menenangkan.(67)

Sedangkan yang disebut Paramawisesa bayu, tidak bergeraknya nafas,lenyap hanya keheningan hanya terpusat tiada berbentuk dihidung meliputihingga muka, usnisha, suci tiada rintangan, yang demikian Vairochanasamadhi namanya. Perhatikanlah baik-baik dia, jangan sampai diketahuioleh orang lain, dapat menyebabkan derita bila diajarkan pada orang lain;boleh diajarkan, diajarkan dan melakukan kegiatan Guru terdap oranglain. Demikianlah Dang Hyang Kamahayanikan sumpah tertinggi ajaranutama bagi para penganut Buddha, rahasiakan, jangan sembarangmembicarakan, dialah sumpah terakhirmu, yang menjadi sari darikepanditaan.(68)

Berbagai Tema

157

Page 166: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Im’ baiklah Mahampu, mohon lanjutkan kemurahan Sri Mahampukepada kami, Sang Hyang Dewarupa sebagai wujud Bhatara Buddhaoleh Sri Mahampu. Bagaimanakah menurut para pandita yang lain?Bhatara Ratnatrya dan Bhatara Panca Tathagata sebagai wujud BhataraBuddha; putih, nila, kuning, merah serta oranye warnannya; dhvaja, bhumisparsha. Varada, dhyana, abhaya mudranya. Begitulah menurut panditalain, yang menyebabkan kebingungan hati pada anak Mahampu. Mohonjelaskan pada anak Sri Mahampu. Mohon jelaskan pada anak Sri Mahampuagar lenyap keragu-raguan hati, mantap sempurna.(69)

Aum anaku engkau adalah keluarga Tathagata, putra Jina, dengarkanbaik-baik. Terdapat tiga macam pengetahuan; wahyaka, sakara, nirakara.Jika Bhatara Dewarupa yang menjadi wujud Bhatara Hyang Buddha,sebabnya adalah nirakara jnana, serta grahaka padanya. Di pujalah BhataraBuddha oleh pengetahuan sakara Sri Manakalengka artinya; yang demikianBhatara Hyang Buddha bertubuhkan Dewarupa, yang terbenyuk oleh Krihkara, bertubuh putih, bermudra dvaja, dialah Bhatara Sri Sakyamuninamanya, guru bagi para dewa. Keluar dewata dari tubuh Bhatara SriSakyamuni disebelah kanan, bertubuh merah, bermudra dhyana, dari Hrihkara dialah Bhatara Sri Lokeshvara namanya. Keluar dewata dari tubuhSri Sakyamuni sebelah kiri, bertubuh nila, bermudra bhumisparsa, berasaldari Brih kara, dialah Bhatara Sri Bajrapani namanya. Beliau bertigalahBhatara Ratnatraya namanya, demikianlah sebutan beliau. Dialah ketigaBhatara Ratnatraya namanya, beliaulah yang disebut Buddha, Dharma,Sangha, beliaulah yang menjadi tatwa tubuh, ucapan dan pikiran, dialahsebagai sila, yaitu asih, punya, bhakti, dialah yang menjadi kesempurnaantribuwana. Keluarlah Bhatara Sri Wairochana dari wajah Sri Sakyamuni.Memecah dirilah Bhatara Sri Lokeshvara, keluarlah Bhatara Amitabhadan Bhatara Ratnasambhava. Memecah dirilah Bhatara Sri Bajrapani,keluarlah Bhatara Akshobya dan Bhatara Amoghasiddhi. Beliaulahkelimanya yang dikenal sebagai Bhatara Panca Tathagata serta BhataraSarwajnana namanya yang lain.(70)

Sang Hyang Kamahayanam

158

Page 167: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Keluarlah dewata berbagai kegiatan yang tercipta berkat bermacam-macam jnana Bhatara Wairochana, yaitu; Ishvara, Brahma, Visnu, dialahyang diberi tugas menyempurnakan tribuwana beserta isinya oleh BhataraWairochana, agar mereka melakukan kebajikan, serta agar altar-altarbhatara dipuja sepanjang masa, mendirikan tempat-tempat pemujaan,seperti Janggama. Alam surga dipenuhi para dewa, alam manusia dipenuhimanusia, alam patala dipenuhi oleh para naga oleh Bhatara Ishvara,Brahma, Wisnu, itulah yang dimaksud berbagai kegiatan yang baik baginya,tak ada yang tak terjangkau olehnya, yang terjadi berkat berbagai jnanaBhatara Sri Vairochana sehingga seluruh kegiatan baik Bhatara Ishvara,Brahma, Vishnu. Demikianlah pandangan terhadap Bhatara Sarvajnanaoleh sakara jnana, dialah yang dipuja dalam kelima upacara, jnana tatwa.Di pandang oleh wahyaka jnana Sang Hyang Arca, Pratima, gambar,bangunan suci yang dipuja dalam kelima upacara. Maksudnya anakku,Bhatara Dewarupalah yang menjadi Bhatara Ratnatraya, yang kemudianmenjadi Bhatara Panca Tathagata. Panca Tathagata menciptakan PancaIshvara, Panca Ishvara menjadikan Brahma Resi, Brahma Resi menjadikanseluruh manusia serta para dewa. Senangkan hatimu, jangan bimbang.(71)

Inilah tatwa wisesa yang juga kuajarkan kepadamu, mengenai pancaskandha bagi sang yogishvara; rupa, vedana, sanjna, sangskara, wijnana.Dang Hyang Wairochana rupa, yang dimaksud rupa adalah; kulit, daging,otot, tulang, darah, perut, sumsum, itulah rupa namanya. Dang HyangRatnasambhava adalah vedana. Yang disebut vedana adalah; anggapanterhadap suka duka, itulah vedana namanya. Dang Hyang Amitabha adalahsanjna. Yang disebut sanjna adalah nama namanya; sebutan, juga sajnanamanya. Dang Hyang Amoghasiddhi adalah sangkara. Sangkara adalahyang menciptakan sebab serta yang menjadi akibat, itulah sangkaranamanya. Dang Hyang Akshobya adalah wijnana. Yang disebut wijnanaadalah segala pengetahuan, yaitu pratyaksa anumana, itulah wijnananamanya.(72)

Berbagai Tema

159

Page 168: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Skandha artinya tubuh, panca artinya lima, yaitu yang disebut kelimatubuh. Demikianlah makna panca skandha bagi sang yogishvara.Demikianlah tentang bija aksara yang menjadi Panca Tathagata; Ah, Hum,Tram, Hrih, Ah. Ah kara adalah bija aksara Dang Hyang Wairochana,Hum kara adalah bija aksara Dang Hyang Amoghasiddhi. Demikianlahbija aksara yang melahirkan Panca Buddha.(73)

Demikianlah tentang Bhatara Buddha yang bertubuhkan trikala. Yangdimaksud trikala adalah; raga, dvesa, moha, munculah disitu keinginan,irihati, keragu-raguan. Raga adalah Dang Hyang Amitabha, dvesa adalahtatwa dari Dang Hyang Akshobhya, sedangkan moha adalah tatwaWairochana, demikianlah yang disebut trikala oleh sang yogishvara.Menjadi sebab dari berulang kali didalam tribuwana disebabkan olehraga, dwesa dan moha itu. Tribuwana maksudnya adalah bhawacakra.(74)

Demikianlah sari trimala bagi sang yogisvara; artha adalah tatwa SriSakyamuni, kama adalah tatwa Sri Lokeshvara, sabda adalah tatwa SriBajrapani. Itulah artha, kama, sabda yaitu ajaran trimala bagi sangyogiswara. Bhatara Buddha tatwanya adalah raga, dwesa, moha,bertubuhkan artha, kama, sabda beliau, beliau trikala, beliau pula trimala.Bagaimana bisa beliau tertubuhkan trikala trimala? Agar menjadipengetahuan terhadap dharma, sebagai ingatan pada dharma, terjadi akibatmengalami dukha, sehingga menjadikannya trikala trimala. Menjadi sebabduka terhadap seluruh semesta mau melaksanakan dharma, tujuannyauntuk mendapatkan kesenangan batin.(75)

Dang Hyang Sri Sakyamuni yang menjadi tatwanya adalah Buddhayang tertinggi, Sri Lokeshvara tatwanya adalah Dang Hyang Dharma,Sri Bajrapani tatwanya adalah Arya Sangha. Beliaulah yang disebutBhatara Ratnatraya namanya. Wairochana, Amitabha, Akshobhya disebutsebagai Ratnatraya. Wairochana, Ratnasambhawa, Amoghasiddhi adalahRatnatraya juga.(76)

Demikianlah hakikat dari trikaya; kaya, wak, citta. Dang HyangWairochana adalah kaya, segala mudra, segala tanda, itulah kaya namanya.

Sang Hyang Kamahayanam

160

Page 169: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Dang Hyang Amitabha adalah wak, wak artinya, segala ucapan, sepertimantra, bija aksara, itulah wak namanya. Dang Hyang Akshobhya adalahcitta, segala pengetahuan itulah jnana namanya. Itulah sebabnya BhataraRatnatraya adalah trikaya, menurut sang yogishvara.(77)

Ini adalah hakikat triparartha ketahuilah, triparartha maksudnya; asih,punya, bhakti. Bhatara Wairochana dialah asih. Yang disebut asih adalah,yang telah menguasai catur paramita, itulah asih namanya. BhataraAmitabha adalah punya. Yang telah menguasai sadparamita, itulah punyanamanya. Bhatara Akshobhya adalah bhakti. Yaitu yang hidup berdasarkanajaran agama, teguh melaksanakan tapa brata sangaskara sertaBuddhasasana, tidak pernah lelah melaksanakan melaksanakan dharma,itulah yang disebut sebagai bhakti namanya. Asih, punya, bhakti itulahyang disebut sebagai triparartha namanya, yang menjadi hakikat dariRatnatraya.(78)

Ini adalah hakikat dari Pancadhatu (kelima unsur) bagi sangyogishvara. Yang disebut sebagai pancadhatu adalah; tanah, air, angin,angin dan angkasa. Dang Hyang Wairochana adalah Buddha, dialahpertiwidhatu, yang berat itulah pertiwi namanya. Dang HyangRatnasambhawa adalah unsur air. Yang bersifat mengalir itulah airnamanya. Dang Hyang Amitabha adalah unsur angin. Yang bersifat ringanitulah unsur angin. Dang Hyang Amoghasiddhi adalah unsur bayu. Yangberkekuatan itulah unsur bayu namanya. Dang Hyang Akshobhya adalahunsur hawa. Yang tidak mempunyai ciri-ciri apapun itulah unsur hawanamanya. Demikianlah tentang Dang Hyang Panca Tathagata yangkemudian menjadi pancadhatu.(79)

Kelima unsure tadi adalah kelima kebutuhan bagi semua makhluk,maksudnya; tanah menjadi daging, kulit, otot, tulang. Apah sebagai darah,perut, sumsum, lendir, ingus. Teja sebagai penglihat, bayu sebagai nafas.Akasa sebagai penutup tubuh, sebagai rambut. Demikianlah tentang pancamahabhuta yang menjadi tubuh semua makhluk; juga termasuk fungsinyasebagai tubuh; pertiwi berfungsi sebagai pencium, apah sebagai perasa,teja sebagai rupa, bayu sebagai sentuhan, akasa berguna sebagai suara.

Berbagai Tema

161

Page 170: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Demikianlah sebabnya manusia memiliki rupa, rasa, gandha, sentuhan,suara, karena bertubuhkan pancadhatu.(80)

Berikut ini adalah tentang Dang Hyang Tathagata yang menjadi pancarupa skandha. Panca rupa skandha namanya; kalala, arwuda, Ghana, peci,prasaka. Kalala adalah Bajrasattva, arwudha Ratnasambhava, ghanaAmitabha, peci Amoghasiddhi. Dang Hyang Ratnasambhava adalahkalala, yang disebut kalala adalah lendir. Dang Hyang ratnasambhavaadalah arwuda, yang disebut arwuda yaitu buih. Dang Hyang Amitabhaadalah Ghana, yang disebut Ghana adalah, daging tebal, seperti dagingsapi dan sebagainya. Dang Hyang Amoghasiddhi adalah pesi, yang disebutpesi adalah daging yang kecil, seperti daging semut. Dang HyangWairochana adalah prasaka, yang disebut prasaka adalah, bertangan,berkaki, berbulu, seperti manusia dan para dewa. Demikianlah tentangDang Hyang panca Tathagata yang menjadi panca rupa skandha, disebutjuga Pancakarabisambodhi.(81)

Berikut ini tentang Panca Tathagata jnana dalam Sang HyangKamahayanikan. Nisprapanca jnana yang diketahui olehatmaniyabhiniwesa, itulah saswata jnana namanya, itu adalah jnana BhataraWairochana. Sedangkan prabhasvara jnana, jnana yang bercahaya laksanacahaya Sang Hyang Aditya, itulah adarsana jnana namanya, itulah jnanaBhatara Akshobhya. Jnana grahya grahakarahita, tiada mengikuti, tanpamengikuti tubuhnya, itulah akasamata jnana namanya, jnana BhataraRatnasambhava. Sedangkan jnana sarbwa dharma nairatmya, memandangsunyata segala dharma tanpa terkecuali, itulah pratyaweksana jnananamanya, jnana Bhatara Amitabha. Jnana yang memperhatikan pada segalakegiatan segala yang ada, termasuk apapun gerak tubuh, itulahkertyanusthana jnana namanya, jnana Bhatara Amoghasiddhi. Karena itunama Dang Hyang Amoghasiddhi adalah karmakula, karena beliausenantiasa memperhatikan segala perbuatan. Demikianlah perbedaan daripanca jnana bagi sang yogiswara, ini sungguh sangat rahasia.(82)

Demikianlah tentang Panca Tathagatadevi, yaitu; Bharali Datiswari,Bharali Locana, Bharali Mamaki, Bharali Pandarawasini, Bharali Tara.Demikianlah naman kelimanya. Bharali Datiswari dialah demi utama

Sang Hyang Kamahayanam

162

Page 171: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

sebagai istri Bhatara Wairochana. Bharali Locana bersuamikan BhataraAkshobhya. Bharali Datiswari dan Bharali Locana sesungguhnya tunggalhakikatnya, demikianlah tentang catur dewi mulia kegiatan agungnya.Bhatara Wairochana, berjnanakan saswatajnana, sarwajnarupa,maksudnya; satwabajri, ratnabajri, dharmabajri, karmabajri. Demikianlahtentang catur dewi pengiring Bhatara Wairochana. Dialah yang harusdikuasai pengabdiannya oleh seorang sadhaka, agar segera tercapai tingkatWairochana. Bharali Mamaki adalah istri Bhatara Ratnasambhava. BharaliPandaravasini adalah istri Bhatara Amitabha. Bharali Tara adalah istriBhatara Amoghasiddhi. Demikianlah tentang Bhatara Panca Tathagataberikut dewinya.(83)

Berikut ini adalah bija aksara yang menjadikan keempat dewi; E,Wam, Ma, Ya. E kara adalah bija aksara Bharali Mamaki, Wam karaadalah bija aksara Bharali Pandaravasini, Ma kara adalah bija aksaraBharali Tara, Ya kara adalah bija aksara Bharali Locana, demikian, jugaYa kara bija aksara dari Bharali Dhatiswari.(84)

Berikut ini tentang bija aksara catur dewi; Bharali Locana hakikatnyaadalah metri. Belas kasih yang tidak timbul dibuat-buat itulah metrinamanya. Bharali Mamaki hakikatnya adalah karuna. Yaitu merasa sedihmelihat penderitaan semua makhluk, segera memberi pertolongan,demikianlah karuna namanya. Bharali Pandaravasini hakikatnya adalahmudita, yaitu perasaan merasa senang melihat semua makhluk bergembira,itulah mudita namanya. Bharali Tara hakikatnya adalah upeksa, yaituperasaan murni turut bergembira pada terhadap semua makhluk, tiadamenginginkan diberi kebahagiaan, ataupun segala pujian oleh makhluk-makhluk yang mendapat bahagia, tidak mengingat-ingat, tiadamenginginkan, tiada gelisah hanya berdiam memperhatikan tiada yangmempengaruhi dirinya, itulah upeksha namanya, itulah yang menjadihakikat Bharali Tara. Demikianlah maitri, karuna, mudita upeksa yangmenjadi hakikat keempat dewi menurut sang yogishvara.(85)

Yang diajarkan sebagai bodhi samadhi serta berbagai mudra sebagailaksananya, juga para Tathagata ingat-ingatlah. Serta paramaguhya

Berbagai Tema

163

Page 172: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Tathagata itu harus diketahui oleh Sang Buddha Acharya bijaksana.Singkatnya baik mahabodhi, samadhi, segala mudra, mantra, yoga,bhavana dan kebijaksanaan yang menjadi tubuh catur dewi; Locana,Pandaravasini, Mamaki, Tara. Demikianlah catur dewi katahuilah jangansampai lupa, sama berkahnya dengan Bhatara Hyang Buddha, tak akantercapai Bhatara Hyang Buddha bilamana tidak tercapai tubuh catur dewibagi sang yogishvara. Om demikianlah Sang Hyang Kamahayanan.(86)

Sang Hyang Kamahayanam

164

Page 173: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

165

Doa Untuk Mencetak PersembahanParamitayana (Tsatsa)

Namo Sarvabuddha Bodhisattvabhyah!

NAMO BHAGAVATE; VAIROCHANA PRABHARAJAYA;TATHAGATAYA; ARHATE SAMYAKSAMBUDDHAYA;TADHYATA; OM SUKSME SAME SAMAYE SAMATESAMAROPEANAPARAME; TARAMBHE; YASO; MAHATEJE; NIRAKULE;NIRAVANI; SARVA TATHAGATA; HRDHAYA; ATISTHANAADHISTHI SVAHA;”

Cara persembahan, lafalkan dharani ini dua puluh satu kali padagumpalan tanah atau butiran pasir.

Engkau akan memiliki persembahan sebanyak berjuta-juta, sebanyakatom yang terdapat didalam persembahan tersebut. Engkau akanmemperoleh tiada terbilang kelahiran surga atau manusia utama sebanyakatom yang terkandung dalam persembahan tersebut.

Kapan dan dimanapun engkau terlahir, engkau akan ingat padakelahiranmu yang sebelumnya.

Engkau akan dengan cepat dan langsung mencapai Samyaksambodhi.

Saat pertama-tama mengambil tanah, engkau harus membangkitkanBodhicitta berdasarkan maitri karuna bagi dirimu sendiri serta yang lain,lalu lakukan pencetakkan.

Lalu, untuk memberkati segumpal tanah; dengan rasa hormat padaBhagavan Vairochana, Sang Raja Cahaya, Tathagata, Arhat,Samyaksambuddha, yang bersemayam di surga Akanisha, lafalkanbeberapa kali mantra seperti sebelumnya.

Berbagai Tema

Page 174: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

Lalu lantunkan serta lafalkan mantra Pratityasamudpada.

Kemudian, lafalkan mantra Pratityasamudpada tiga atau tujuh kali,lakukan persembahan pasir atau bunga.

Selanjutnya ucapkan doa ini: “Berdasarkan kebajikan ini, orangmencapai penglihatan sempurna dan musuh jahat ditaklukkan; semogamakhluk hidup diangkat dari samudra kelahiran dengan gelombang ganaskelahiran, usia tua, sakit dan mati.”

Doa Untuk Mencetak Persembahan Paramitayana ini disusunberdasarkan kata-kata Mahapandita Acharya Sri Dipamkara-jnana.

OM YEDDHAGAMA HETU PRABHA HETU HETUNTE SANTATATHAGATO SYA BADATA; TESDHA NIRTA YONI RODDHAEVAIVA DIMAHA SRAMANA:

Doa Untuk Mencetak Persembahan Paramitayana

166

Page 175: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi

RATNA~SAGARA(Samudra Permata)

Kumpulan Sastra SuciDari Para Mahaguru

PROGRAM BELAJAR AGAMA BUDDHA

BAGI PARA PRAKTISI

“Untuk Kalangan Sendiri”

2003 BHUMISAMBHARA

Page 176: Ratnasagara (Samudra Permata)...SUTRA PITAKA 1. Bhagavati-prajna-paramita-hrdhaya-sutra 2 2. Aryatriskandha-sutra 5 KRAMA-MARGA (LAM-RIM) 3. Ajaran Para Guru Yang Berharga 9 4. Meditasi