rasionalisme spinoza
TRANSCRIPT
Skema Pembahasan1. Pendahuluan2. Beberapa Pemikirannya
a. Mengenai Substansi (atau Allah atau Alam)b. Mengenai Manusiac. Mengenai Tingkat-tingkat Pengetahuan
3. Analisa Pemikirannya4. Penutup
1. Pendahuluan2. Beberapa Pemikirannya
a. Mengenai Substansi (atau Allah atau Alam)b. Mengenai Manusiac. Mengenai Tingkat-tingkat Pengetahuan
3. Analisa Pemikirannya4. Penutup
PendahuluanPemikir Rasionalis Paling Tajam dan
Konsisten
Proyek Filosofisnya:Mendasarkan realitas ini pada satu pondasi
yang benar-benar a priori dan bukansemata sebagai kebetulan denganmenggunakan metode geometri
RasionalismeDescartes
Para filsuf alamyang
mempersoalkan“yang satu danyang banyak”
Allah atau Substansi atau Alamadalah sama
Beberapa Karya Spinoza1) On the Improvement of the Understanding (1662),2) Principle of Cartesian Philosophy (1663), 3) Theological-Philosophical Treatise (1670), 4) Opera Posthuma, 5) Hebrew Grammar (1677), dan6) The Ethics Demonstrated According to The
Geometrical Order (1677).
1) On the Improvement of the Understanding (1662),2) Principle of Cartesian Philosophy (1663), 3) Theological-Philosophical Treatise (1670), 4) Opera Posthuma, 5) Hebrew Grammar (1677), dan6) The Ethics Demonstrated According to The
Geometrical Order (1677).
Mengenai SubstansiPemilihan Medote deduktif-geometri,
mengapa?
Kepastian yang diberikan dalam kesimpulanyang ditarik dari pernyataan atau proposisi
sebelumnya
Kepastian yang diberikan dalam kesimpulanyang ditarik dari pernyataan atau proposisi
sebelumnya
Mulai dengan Argumen ontologis, yakniSubstansi
Apa itu Substansi (Latin: Sub dan Stare)?
apa yang dapat dipahamitanpa perlu memahami
sesuatu yang lain
Spinoza berangkat daripemahaman akan Relasikausalitas dalam alam
semesta ini.
Akhirnya sampai padaSebab Yang Menyebabkan
Dirinya Sendiri/ tidakdisebabkan oleh sesuatu
yang lain.
Akhirnya sampai padaSebab Yang Menyebabkan
Dirinya Sendiri/ tidakdisebabkan oleh sesuatu
yang lain.
Substansi ini memilikisifat-sifat yang tidak
terbatas.
ALLAH
ALLAH = Substansi
Jalan Pikiran Spinoza.Definisi Atribut/Sifat:
“That which the intellectperceives as constituting the essence of substance.”
ALLAH Pasti Ada.Manusia bisa memahamiAllah karena esensiNya =
eksistensiNya
Akal Budi dapat menangkap sifat-sifatini/esensi ilahi ini.
ALLAH Pasti Ada.Manusia bisa memahamiAllah karena esensiNya =
eksistensiNya
ALLAH dalam pemahamanSpinoza tidak sama dengan
pemahamanKristiani/Yahudi, yakniAllah sebagai Prinadi
Karena, personalitas/pribadimengandaikan adanya pribadi lain
yang bersubstansi sendiri.
Jika ada substansi lain, Allah tidak takterbatas.
Jika ada substansi lain, Allah tidak takterbatas.
MAKA….Allah = Substansi = Alam
(beserta seluruh isinya)
Inilah Pernyataan Spinoza yang terkenal itu
1. Natura Naturata (dilihat dari segi alam)dan
2. Natura Naturans (dilihat dari sudut Allah).
Jadi, Allah tidak bersifat pribadi…..
Inilah Pernyataan Spinoza yang terkenal itu
1. Natura Naturata (dilihat dari segi alam)dan
2. Natura Naturans (dilihat dari sudut Allah).
Jadi, Allah tidak bersifat pribadi…..
Segala sesuatu yang terbatas inisesungguhnya merupakan cara berada
Allah (modification of God)..
Pandangan Spinoza lebih tepatdikatakan sebagai panteisme yang
monistik
Yang dikenal oleh manusia:Keluasan (extension) dan Pikiran
(thought).
1. Transendensi Allah tidak ada.2. Pluralitas tidak diakui, Pluralitas
hanyalah modus, cara Allah atauAlam ini menyatakan diri
Mengenai ManusiaKonsekuensi logis yang dapat ditarik langsungdari pernyataan bahwa
baik tubuh maupunpikiran merupakan cara
berada Allah adalah tidakdiakuinya kehendak
bebas manusia
Perbuatan baik-buruklantas tidak dapat
dipertanggungjawabkan
Konsekuensi logis yang dapat ditarik langsungdari pernyataan bahwa
baik tubuh maupunpikiran merupakan cara
berada Allah adalah tidakdiakuinya kehendak
bebas manusia
Untuk apa Spinoza memberidefinisi baik-buruk?
Jadi, baik-burukmenegaskan pencarian
manusia akan SebabTerakhir.
Kebebasan yang dimilikimanusia pada dasarnya
adalah bagaimanamenggunakan cara-cara
yang telah ditentukan ituuntuk mencapai apayang berguna bagi
mereka.
Dapat dikatakanpemikiran Spinoza
mengenai manusia dandunia bersifat
DETERMINISME
Kebebasanmanusia adalah
fiktif.
Konsep baik-buruk lantas dapatdipandang relatifkarena apa yang baik dan yang
buruk tergantungdari tiap-tiap
manusia
Implikasi dalam hidupbersama:
Perbuatan mencintai, memaafkan, adanyabencana, kejahatan
kehilangan pendasaranobjektif. Semua itusemata hanya cara
pandang manusia saja.
Dengan kata lain, tidakmemiliki realitas atau
substansi dalam dirinyasendiri
Kebebasanmanusia adalah
fiktif.
Konsep baik-buruk lantas dapatdipandang relatifkarena apa yang baik dan yang
buruk tergantungdari tiap-tiap
manusia
Implikasi dalam hidupbersama:
Perbuatan mencintai, memaafkan, adanyabencana, kejahatan
kehilangan pendasaranobjektif. Semua itusemata hanya cara
pandang manusia saja.
Dengan kata lain, tidakmemiliki realitas atau
substansi dalam dirinyasendiri
Mengenai Tingkat-tingkatPengetahuan
Dalam karyanya On the Improvement of the Understanding, iamemberikan 4 tingkatan persepsi/pengetahuan, yakni
1. Persepsi yang berasal dari kabar angin. Di sini, ia memberikancontohnya, seperti hari kelahiranku, asal-usulku dan segala halyang tidak pernah aku sangkal. Kebenaran yang aku terimaberasal dari apa yang dikatakan orang lain kepadaku.
2. Persepsi yang berasal dari pengalaman yang belum dijelaskanoleh akal budi atau pengetahuan yang kita miliki daripengalaman yang masih kabur. Contohnya, aku tahu aku akanmati karena aku pernah melihat orang lain mati meskipun tidaksemuanya mati dalam waktu yang sama atau karena penyakityang sama
Dalam karyanya On the Improvement of the Understanding, iamemberikan 4 tingkatan persepsi/pengetahuan, yakni
1. Persepsi yang berasal dari kabar angin. Di sini, ia memberikancontohnya, seperti hari kelahiranku, asal-usulku dan segala halyang tidak pernah aku sangkal. Kebenaran yang aku terimaberasal dari apa yang dikatakan orang lain kepadaku.
2. Persepsi yang berasal dari pengalaman yang belum dijelaskanoleh akal budi atau pengetahuan yang kita miliki daripengalaman yang masih kabur. Contohnya, aku tahu aku akanmati karena aku pernah melihat orang lain mati meskipun tidaksemuanya mati dalam waktu yang sama atau karena penyakityang sama
3. Persepsi yang muncul ketika esensi suatu haldisimpulkan dari hal lain, namun tidak memadai. Contohnya, peristiwa yang terjadi memiliki sebab, walaupun aku tidak mempunyai ide yang jelasmengenai sebab itu dan relasi kausalitas yang jelas. Contoh yang diberikan Spinoza, aku tahu bahwaminyak dapat menimbulkan api dan air dapatmemadamkannya
4. Persepsi yang muncul ketika suatu hal dirasakansemata melalui esensinya atau melalui pengetahuanakan sebabnya yang paling mungkin (proximate cause). Contohnya, aku tahu anjing adalah binatangyang menggonggong, manusia adalah mahklukrasional dan semua pengetahuan praktis lainnya.
3. Persepsi yang muncul ketika esensi suatu haldisimpulkan dari hal lain, namun tidak memadai. Contohnya, peristiwa yang terjadi memiliki sebab, walaupun aku tidak mempunyai ide yang jelasmengenai sebab itu dan relasi kausalitas yang jelas. Contoh yang diberikan Spinoza, aku tahu bahwaminyak dapat menimbulkan api dan air dapatmemadamkannya
4. Persepsi yang muncul ketika suatu hal dirasakansemata melalui esensinya atau melalui pengetahuanakan sebabnya yang paling mungkin (proximate cause). Contohnya, aku tahu anjing adalah binatangyang menggonggong, manusia adalah mahklukrasional dan semua pengetahuan praktis lainnya.
Anehnya, 4 tingkatan itu belum memadai disebut sebagaipengetahuan yang benar. Lantas, apa yang dimaksudpengetahuan yang benar?
Menurut Spinoza, pengetahuan yang benar harusmemperhatikan aspek-aspek ini:
1) Mengandung kepastian, 2) Mempunyai ide absolut yang tidak merujuk pada pikiran
yang lainnya, 3) Ide-ide absolut itu mengungkapkan ketakterbatasan, 4) Terdapat terlebih dahulu ide-ide positif sebelum adanya
ide-ide negatif, 5) Ide-ide itu terkandung dalam durasi dan kuantitas, 6) Ide-ide itu harus jelas dan terpilah-pilah, dan7) Kesempurnaan ide-ide tersebut berada dalam rujukan ke
pada objek-objek
Anehnya, 4 tingkatan itu belum memadai disebut sebagaipengetahuan yang benar. Lantas, apa yang dimaksudpengetahuan yang benar?
Menurut Spinoza, pengetahuan yang benar harusmemperhatikan aspek-aspek ini:
1) Mengandung kepastian, 2) Mempunyai ide absolut yang tidak merujuk pada pikiran
yang lainnya, 3) Ide-ide absolut itu mengungkapkan ketakterbatasan, 4) Terdapat terlebih dahulu ide-ide positif sebelum adanya
ide-ide negatif, 5) Ide-ide itu terkandung dalam durasi dan kuantitas, 6) Ide-ide itu harus jelas dan terpilah-pilah, dan7) Kesempurnaan ide-ide tersebut berada dalam rujukan ke
pada objek-objek
Analisa atas Pemikiran SpinozaPemikiran Spinoza dalam buku Ethics tampakya
hendak mendasarkan etika sebagai sebuah sistemrasional yang berhubungan dengan sifat rasional alamsemesta ini.
Usaha ini cukup sulit karena didasarkan pada teorimetafisika yang sekaligus juga bersifat deterministik.
Pemikiran Spinoza dalam buku Ethics tampakyahendak mendasarkan etika sebagai sebuah sistemrasional yang berhubungan dengan sifat rasional alamsemesta ini.
Usaha ini cukup sulit karena didasarkan pada teorimetafisika yang sekaligus juga bersifat deterministik.
Pertama, pemahaman Spinoza tentang substansi itusendiri berangkat dari penggunaan metode geometriyang diyakini memberikan kepastian yang pasti.
Sayangnya, Spinoza memutlakkan metode ini. Kesimpulan yang diperoleh akhirnya sebuahkeniscayaan yang diandaikan dalam dirinya benar.
Implikasinya, karena Allah sama dengan Alam danAlam sama dengan manusia, Spinoza tidak dapatmenjelaskan adanya kejahatan dan arti perbuatanmanusia dalam dunia ini.
Pertama, pemahaman Spinoza tentang substansi itusendiri berangkat dari penggunaan metode geometriyang diyakini memberikan kepastian yang pasti.
Sayangnya, Spinoza memutlakkan metode ini. Kesimpulan yang diperoleh akhirnya sebuahkeniscayaan yang diandaikan dalam dirinya benar.
Implikasinya, karena Allah sama dengan Alam danAlam sama dengan manusia, Spinoza tidak dapatmenjelaskan adanya kejahatan dan arti perbuatanmanusia dalam dunia ini.
Kedua, jika seluruh sistem filsafat Spinoza bersifatdeterministik dan monisme, bagaimana menjelaskanarti dan tujuan hidup manusia?
Kehendak bebas manusia ditolak, paham tentangsurga dan neraka pun tidak mendapat tempat dalamkerangka pikirannya.
Di lain pihak, harus diakui bahwa Spinoza memandang manusia secara positif, yakni manusiapada dasarnya baik karena Allah ada dalam dirimanusia
Kedua, jika seluruh sistem filsafat Spinoza bersifatdeterministik dan monisme, bagaimana menjelaskanarti dan tujuan hidup manusia?
Kehendak bebas manusia ditolak, paham tentangsurga dan neraka pun tidak mendapat tempat dalamkerangka pikirannya.
Di lain pihak, harus diakui bahwa Spinoza memandang manusia secara positif, yakni manusiapada dasarnya baik karena Allah ada dalam dirimanusia
Ketiga, pemahaman mengenai tingkat-tingkatpengetahuan ternyata berasal dari pemahaman akanrealitas sehari-hari.
Bagi Spinoza, panca indera secara biologis memangberguna, tetapi dalam hubungannya denganpengetahuan, fungsi panca indera ini dapatmenimbulkan masalah bagi cara pemecahan yang rasional melalui metode matematis.
Ketiga, pemahaman mengenai tingkat-tingkatpengetahuan ternyata berasal dari pemahaman akanrealitas sehari-hari.
Bagi Spinoza, panca indera secara biologis memangberguna, tetapi dalam hubungannya denganpengetahuan, fungsi panca indera ini dapatmenimbulkan masalah bagi cara pemecahan yang rasional melalui metode matematis.
Spinoza lupa bahwa relasi kausalitas (untuk sampaipada sebab yang menggerakkan dirinya sendiri) memerlukan metode induktif juga.
Dengan kata lain, kita tidak mungkin merumuskanesensi Allah sebab yang kita lihat adalah fenomenakehadiranNya. Begitu juga manusia, kita hanya bisamelihat perbuatan-perbuatan (akibat-akibat) manusia, bukan esensi manusia itu sendiri.
Dengan demikian, sistem filsafat Spinoza sudahmengandung cacat bawaan karena pemutlakkan
metode geometri ini
Spinoza lupa bahwa relasi kausalitas (untuk sampaipada sebab yang menggerakkan dirinya sendiri) memerlukan metode induktif juga.
Dengan kata lain, kita tidak mungkin merumuskanesensi Allah sebab yang kita lihat adalah fenomenakehadiranNya. Begitu juga manusia, kita hanya bisamelihat perbuatan-perbuatan (akibat-akibat) manusia, bukan esensi manusia itu sendiri.
Dengan demikian, sistem filsafat Spinoza sudahmengandung cacat bawaan karena pemutlakkan
metode geometri ini
PenutupTidak berlebihan jika mengatakan pengaruh filsafat
Spinoza atas filsuf-filsuf Idealisme sangat besarterutama pada pemikiran Hegel.
Magnis-Suseno menyebut filsafat Spinoza ini sebagaifilsafat identitas. Saya setuju jika dikatakan demikian, mengapa? Karena logika non-kontradiksi tidakmembiarkan adanya pertentangan dalam pikiran. Dapat diyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang terhapus dari bangunan atau struktur pengetahuan. Dengan kata lain, pikiran dapat menarik hukum-hukum yang berlaku umum dari pikiran itu sendiri.
Tidak berlebihan jika mengatakan pengaruh filsafatSpinoza atas filsuf-filsuf Idealisme sangat besarterutama pada pemikiran Hegel.
Magnis-Suseno menyebut filsafat Spinoza ini sebagaifilsafat identitas. Saya setuju jika dikatakan demikian, mengapa? Karena logika non-kontradiksi tidakmembiarkan adanya pertentangan dalam pikiran. Dapat diyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang terhapus dari bangunan atau struktur pengetahuan. Dengan kata lain, pikiran dapat menarik hukum-hukum yang berlaku umum dari pikiran itu sendiri.
Pemikiran Spinoza adalah pemikiran yang berusahauntuk memahami alam semesta ini secara rasional danmemahami tempat manusia di dalamnya. Tidakmengherankan jika ia berkata,
“Aku tidak hendak menemukan sebuah filsafatyang terbaik, tapi aku mengetahui filsafat yang
benar.”
Pemikiran Spinoza adalah pemikiran yang berusahauntuk memahami alam semesta ini secara rasional danmemahami tempat manusia di dalamnya. Tidakmengherankan jika ia berkata,
“Aku tidak hendak menemukan sebuah filsafatyang terbaik, tapi aku mengetahui filsafat yang
benar.”