rap rekam medis

45
Hendra Rohman, AMd., SKM [email protected] 085743279090 08975829090

Upload: yuliana-dewi-rushita-sari

Post on 03-Feb-2016

282 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rekam medis

TRANSCRIPT

Page 1: RAP rekam medis

Hendra Rohman, AMd., [email protected]

08574327909008975829090

Page 2: RAP rekam medis

Jika ditinjau proses yang terjadi pada orang sehat, menderita penyakit n terhentinya penyakit tersebut dikenal dengan nama riwayat alamiah perjalanan penyakit (natural history of disease) terutama untuk penyakit infeksi.

Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) adalah perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur tangan medis/bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Page 3: RAP rekam medis

Pada umumnya secara umum RAP dibagi menjadi 3 tahap, yakni: tahap patogenesis, pre-patogenesis (masa inkubasi, penyakit dini n penyakit lanjut), n tahap pasca patogenesis (penyakit akhir).

Pada pembahasan kali ini, riwayat alamiah suatu penyakit akan dibahas secara rinci, maka digolongkan RAP dalam 5 tahap:

Page 4: RAP rekam medis
Page 5: RAP rekam medis

Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia n belum masuk ke dalam tubuh.

Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda” penyakit n daya tahan tubuh penjamu masih kuat n dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.

Patogen agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya

Page 6: RAP rekam medis

Pada tahap ini bibit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala” penyakit belum nampak.

Tiap” penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. Masa inkubasi adalah tenggang waktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam

tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.

Misalnya seperti kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dll.

Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu penyakit akan berjalan terus yang mengakibatkan terjadinya gangguan pada bentuk n fungsi tubuh.

Pada suatu saat penyakit makin bertambah hebat, sehingga timbul gejalanya. Garis yang membatasi antara tampak n tidak tampaknya gejala penyakit disebut

dengan horison klinik.

Page 7: RAP rekam medis

NO PENYAKIT PENGERTIAN GEJALA KLINISMASA

INKUBASI1 Shigellosis Disentri

BasilerPenyakit diare yang disebabkan oleh: Shigella, contohnya Sh. Dysenteriae, Sh. Flexneri, Sh. Boydii, Sh. Sonnei

Demam

Nyeri kepala

Nyeri perut hebat

Diare sedikit” bercampur lendir kemerahan

2 hari

2 Herpes Simplek Herpes simplek adalah penyakit yang mengenai kulit n mukosa, bersifat kronis n residif, disebabkan oleh virus herpes simplek herpes virus homanis. Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi (kesimpulan) serius apabila terjadi pada mata, sekitar serviks, pada bayi baru lahir, atau pada individu yang kekebalannya tertekan. Infeksi herpes pada mata menyebabkan keratitis herpatika.

Vesikel berkelompok yang nyeri dapat timbul setelah kontak primer dengan virus tersebut. Infeksi primer dapat terjadi pada sembarang tempat di kulit.

Masa inkubasi sekitar 5 hari (berkisar antara 2-12 hari).

Page 8: RAP rekam medis
Page 9: RAP rekam medis

3 Hepatitis (Radang Hati/Liver)

Hepatitis virus akut adalah : penyakit radang hati akut karena infeksi virus hepatotropik

Umumnya melalui 4 tahap:Masa tunas/inkubasi

Masa prodormal/preikterik: 3 – 10 hari

Masa ikterik : 1 – 2 minggu

Masa penyembuhan : 3 – 4 bulan

Masa tunas/inkubasi:Virus Hb A : 14 – 45 hari

Virus Hb B : 40 – 180 hari

Virus Hb NANB : 15 – 60 hari

Virus delta : 40 – 180 hari

4 Parotitis (Gondongan)

Penyakit infeksi akut akibat virus mumps. Sering menyerang anak-anak, terutama usia 2 tahun ke atas sampai kurang lebih 15 tahun. Ada beberapa lokasi yang diserang seperti kelenjar ludah di bawah lidah, di bawah rahang, dan di bawah telinga (parotitis)

Demam

Pusing

Mual

Nyeri otot

Masa inkubasi sekitar 14-24 hari setelah penularan yang terjadi lewat droplet.

Page 10: RAP rekam medis
Page 11: RAP rekam medis

5 Hepatitis A Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal – oral), bukan melalui aktivitas seksual/melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B n C). Sementara hepatitis B n C disebarkan melalui media darah n aktivitas seksual n lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.

Lesu

Lelah

Kehilangan nafsu makan

Mual

Muntah

Sakit kepala

Masa inkubasi berlangsung 18-50 hari dengan rata” kurang lebih 28 hari

6 Kusta/Lepra Penyakit kusta disebut juga lepra (leprosy) atau Morbus Hansen, n nama lain di India: Korh, Vaahi (Kala Vaah), Motala/Motali Mata, Pathala n Bada Dukh. Nama tersebut berbeda karena daerah yang berbeda menyebutkan lain, seperti pathala di Sondwa n Korh n Kala Vaa di Thandla

Umumnya ditemukan dalam 2 (dua) bentuk Pause basiler (PB) n Multi basiler (MB) n menurut WHO untuk menentukan kusta perlu adanya 4 (empat) kriteria, yaitu:Ditemukannya lesi kulit yang khas

Adanya gangguan sensasi kulit

Penebalan saraf tepi

BTA positif dari sediaan sayatan kulit

3-20 tahun

Page 12: RAP rekam medis

NO. JENIS PMS PENYEBAB MASA INKUBASI

1 HerpesHerpes Zoster

Herpes Simplex

Virus Zoster

Terdapat dua tipe herpes simlex. Herpec simplec tipe satu disebabkan oleh Virus Herpes Simplex HSV-1, sedangkan Herpes Simplex tipe dua disebabkan oleh virus HSV-2.

7 sampai 12 hari

2 Sifilis Infeksi bakteri Treponema pallidum Stadium Dini (primer) 9 – 10 hari

Stadium II (sekunder) 6 – 8 minggu

Stadium III (Laten) 3 – 7 tahun setelah infeksi

Sifilis Tersier 10 – 20 tahun setelah infeksi primer

Page 13: RAP rekam medis
Page 14: RAP rekam medis

3 Gonoroe Kuman Neisseria gonorrhoeae 1 – 14 hari, dengan rata” 2 – 5 hari

4 Trikomoniasis Parasit Trichomonas Vaginalis 3 – 28 hari

5 Kutil Kelamin/Kandiloma Akuminata/Jengger Ayam

Human Papiloma Virus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan berua fibroepitelioma pada kulit n mukosa.

1 – 8 bulan (rata” 2 – 3 bulan)

6 Klamidia Bakteri Chlamydia trachomatis 7 – 12 hari

Page 15: RAP rekam medis
Page 16: RAP rekam medis

Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala” penyakit, pada tahap ini penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan n masih bisa melakukan aktifitas sehari” n karena itu sering tidak berobat.

Selanjutnya, bagi yang datang berobat umumnya tidak memerlukan perawatan, karena penyakit masih dapat diatasi dengan berobat jalan. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. Hal ini tergantung daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gizi, istirahat n perawatan yang baik di rumah (self care).

Tahap penyakit dini ini sering menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat, terutama jika tingkat pendidikan penduduk rendah, karena tubuh masih kuat mereka tidak datang berobat, yang akan mendatangkan masalah lanjutan, yaitu telah parahnya penyakit yang di derita, sehingga saat datang berobat sering talah terlambat.

Page 17: RAP rekam medis

Bila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak tertangani serta tidak memperhatikan anjuran” yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit masuk pada tahap lanjut.

Penjamu terlihat tak berdaya n tak sanggup lagi melakukan aktifitas. Tahap ini penjamu memerlukan perawatan n pengobatan yang intensif.

Page 18: RAP rekam medis

Perjalanan penyakit pada suatu saat akan berakhir. Berakhirnya perjalanan penyakit tersebut dapat berada dalam lima keadaan, yaitu:

a)  Sembuh sempurna (penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk n fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan sebelumnya/bebas dari penyakit)

b)  Sembuh tapi cacat penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit/penderita sembuh, tapi kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi cacat, adapun yang dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupa cacat fisik yang dapat dilihat oleh mata, tetapi juga cacat mikroskopik, cacat fungsional, cacat mental n cacat sosial (fisik, mental maupun sosial) n sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ” tubuh penjamu.

Page 19: RAP rekam medis

c)   Karier 

pada karier perjalanan penyakit seolah” terhenti, karena gejala penyakit memang tak tampak lagi, padahal dalam tubuh penjamu masih terdapat/ditemukan bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun penyakit akan dapat kembuh kembali. Keadaan karier ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap orang lain/masyarakat sekitarnya, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit (human reservoir)

d)   Kronis 

pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, karena gejala” penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan. Keadaan yang seperti tentu saja tidak menggembirakan, karena pada dasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit.

e)   Meninggal Apabila keadaan penyakit bertambah parah n tak dapat diobati lagi, sehingga terhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan ini bukanlah keadaan/tujuan yang diinginkan dari setiap tindakan kedokteran n keperawatan.

Page 20: RAP rekam medis

Spektrum penyakit adalah berbagai variasi tingkatan simptom n gejala penyakit menurut intensitas infeksi/penyakit pada penderitanya, dari yang ringan, sedang sampai yang berat dengan komplikasi pada organ” vital.

Intensitas infeksi n derajat penyakit bergantung kepada: Agent 

– jenis kuman, jumlah kuman, kualitas (virulensi kuman/derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh banyaknya organisme yang diperlukan untuk menimbulkan penyakit pada jangka waktu tertentu, toksisitas), kemampuan biologis, dsb.

Host manusia – umur, jenis kelamin, kondisi fisiologis (hormonal),  daya tahan tubuh, genetik, faktor gizi, lingkungan yang melemahkan, dsb

Page 21: RAP rekam medis

Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar. Beberapa komponen dalam proses terinfeksinya penyakit ialah sebagai berikut:

Agent Reservoir Portals of entry and exit Mode of transmission Immunity

Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru n kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).

Page 22: RAP rekam medis

Portal of entry/portal of exit, ialah: Melalui konjungtiva (lapisan transparan yang melapisi kornea n kelopak mata),

yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu. Melalui saluran nafas (hidung n tenggorokan)

melalui droplet (partikel air kecil (seperti hujan rintik”) yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk/bersin/ketika air diubah menjadi kabut) sewaktu reservoir/penderita bicara, bersin,/batuk/melalui udara pernapasan.

Melalui pencernaan

baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja. Melalui saluran urogenitalia

biasanya bersama” dengan urine/zat lain yang keluar melalui saluran tersebut. Melalui lukapada kulit ataupun mukosa/selaput lendir . Secara mekanik

seperti suntikan/gigitan pada beberapa penyakit tertentu.

Page 23: RAP rekam medis

Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir (setiap orang, binatang, serangga, tanaman, tanah atau zat lain di mana agen infektif biasanya hidup n berkembang biak) maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus/suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan (mode of transmission).

Secara garis besarnya, jalur penularan (mode of transimission) dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

Penularan langsung:

yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita/reservoir, ke pejamu potensial yang baru.

Penularan tidak langsung

adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti:

- melalui media udara (air borne),

- melalui benda tertentu (vechicle borne), n

- melalui vektor (vector borne).

Page 24: RAP rekam medis

Fenomena gunung es (iceberg phenomenon) merupakan sebuah metafora (perumpamaan) yang menekankan bahwa bagian yang tak terlihat dari gunung es jauh lebih besar daripada bagian yang terlihat di atas air.

Artinya, pada kebanyakan masalah kesehatan populasi, jumlah kasus penyakit yang belum diketahui jauh lebih banyak daripada jumlah kasus penyakit yang telah diketahui.

Fenomena gunung es menghalangi penilaian yang tepat tentang besarnya beban penyakit (disease burden) n kebutuhan pelayanan kesehatan yang sesungguhnya, serta pemilihan kasus yang representatif untuk suatu studi. Mempelajari hanya sebagian dari kasus penyakit yang diketahui memberikan gambaran yang tidak akurat tentang sifat n kausa penyakit tersebut.

Page 25: RAP rekam medis

Konsep tingkat pencegahan penyakit ialah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian dengan menggunakan langkah” yang didasarkan pada data/keterangan bersumber hasil analisis/pengamatan/penelitian epidemiologi.

Tingkatan pencegahan penyakit:Salah satu kegunaan pengetahuan tentang Riwayat Alamiah Penyakit adalah untuk dipakai dalam merumuskan n melakukan upaya pencegahan

Dikenal ada 4 tingkat utama pencegahan penyakit, yaitu:1.      Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention)2.      Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)3.      Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)4.      Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

Page 26: RAP rekam medis

-     Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention) Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan

pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya dengan diet, dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negara” berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional.

Tujuan premordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosia-ekonomi n kultural yang mendorong peningkatan resiko penyakit. Upaya ini terutama sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit tidak menular yang dewasa ini cenderung menunjukkan peningkatannya.

Page 27: RAP rekam medis

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penegahan awal ini diarahkan kepada mempertahankan kondisi dasar/status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit/faktor resiko dapat berkembang/memberikan efek patologis.

Faktor” itu tampaknya bersifat sosial/berhubungan dengan gaya hidup n pola makan.

Upaya awal terhadap tingkat pencegahan primordial ini merupakan upaya mempertahankan kondisi kesehatan yang posotif yang dapat melindingi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik.

Page 28: RAP rekam medis

a.   Pemantapan Status Kesehatan (Underliying Condition)Pemakaian makanan bergizi rendah lemak jenuh·         Pengendalian pelarangan merokok·         Promosi Kesehatan·         Pendidikan kesehatan, penyebaran informasi kesehatan·         Konsultasi gizi . Konsultasi genetik·         Penyediaan air bersih·         Pembersihan lingkungan/sanitasi·         Olahraga secara teratur

Page 29: RAP rekam medis

Seperti promosi kesehatan n pencegahan khusus. Sasarannya ialah faktor penyebab, lingkungan n pejamu.  Langkah pencegahaan di faktor penyebab

misalnya, menurunkan pengaruh serendah mungkin (desinfeksi, pasteurisasi (sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, n khamir), strerilisasi, penyemprotan insektisida) agar memutus rantai penularan.

Langkah pencegahan di faktor lingkungan

misalnya, perbaikan lingkungan fisik agar air, sanitasi lingkungan n perumahan menjadi bersih.

Page 30: RAP rekam medis
Page 31: RAP rekam medis

Langkah pencegahan di faktor pejamu misalnya perbaikan status gizi, status kesehatan, pemberian imunisasi.

Pencegahan primer ini bertujuan untuk mengurangi incidence/timbulnya dengan mengontrol penyebab dan faktor” risiko.

misal: penggunaan kondom n jarum suntik disposable/sekali pakai pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi, dll.

Biasanya merupakan Population Strategy

misal: penggunaan seat-belt, program berhenti merokok, dll. target orang sehat.

Page 32: RAP rekam medis
Page 33: RAP rekam medis

Promosi Kesehatan (Health Promotion)

Pencegahan Khusus (Specific protection)

Pemberian imunisasi dasar

·        Pemberian vitamin A, tablet penambah zat besi

·         Perlindungan kerja terhadap bahan berbahaya (hazard protection)

·         Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung

·         Perlindungan terhadap bahan” yang bersifat karsinogenik, bahan” racun maupun alergi

·         Pengendalian sumber” pencemaran.

Page 34: RAP rekam medis

Pada Tingkat Ia. Mengurangi penyebab peranan

• desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi• karantina, • mengurangi sumber allergen/toksin/fisika .• mengurangi/menghindari setiap perilaku yang memperbesar risk. 

b. Mengatasi/memodifikasi lingkungan• perbaikan fisik: air minum, sanitasi lingkungan• perbaikan biologis: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemberantasan vektor penyakit• perbaikan sosial: kepadatan rumah, hubungan sosial.

c. Meningkatkan daya tahan host• perbaikan gizi, imunisasi; ketahanan fisik, olahraga, psikologis. 

Page 35: RAP rekam medis

Seperti diagnosis dini serta pengobatan tepat. Sasarannya ialah pada penderita/seseorang yang dianggap menderita

(suspect) n terancam menderita.  Tujuannya adalah untuk diagnosis dini n pengobatan tepat (mencegah

meluasnya penyakit/timbulnya wabah n proses penyakit lebih lanjut/akibat samping n komplikasi).

Beberapa usaha pencegahannya ialah seperti pencarian penderita, pemberian chemoprophylaxis/pengetahuan untuk menjaga supaya tidak terserang penyakit (prepatogenesis/patogenesis penyakit tertentu).

Page 36: RAP rekam medis

Pencegahan sekunder bertujuan untuk menyembuhkan n mengurangi akibat yang lebih serius lewat diagnosis n pengobatan yang dini.

Tertuju pada periode diantara timbulnya penyakit n waktu didiagnosis n usaha ↓ prevalensi (jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit/kondisi pada waktu tertentu).

Dilaksanakan pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi n diobati sehingga perkembangan kearah buruk dapat di stop, perlu metode yang aman n tepat untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium preklinik. Misal : screening pada kanker cervik, pengukuran tekanan darah secara rutin, dll

baru terkena penyakit.

Page 37: RAP rekam medis

Diagnosis Awal n Pengobatan Tepat

(Early diagnosis and prompt treatment)

·         Screening (penyaringan)

·         Pejejakan kasus (case finding)

·         Pemeriksaan khusus (laboraturium n tes)

·         Pemberian obat yang rational n efektif

Page 38: RAP rekam medis

Pada Tingkat II

-> penderita/terancam akan menderita agar penyakit tidak meluas/menghentikan proses penyakit lebih lanjut:a. Pemberian chemoprophylaxis: Prepathogenesis.b. Pencarian penderita secara dini n aktif.

• pemeriksaan berkala.• screening (pencarian penderita secara umum untuk penyakit tertentu)• pengobatan/perawatan pasien

Page 39: RAP rekam medis

Seperti pencegahan terhadap cacat n rehabilitasi. Sasarannya adalah penderita penyakit tertentu. Tujuannya ialah mencegah jangan sampai mengalami cacat n bertambah

parahnya penyakit juga kematian dan rehabilitasi (pengembalian kondisi fisik/medis, mental/psikologis n sosial)

Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan n rehabilitasi, membuat penderita cocok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan.

Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke, kecelakaan dll. penderita penyakit

Page 40: RAP rekam medis

Disability limitation n rehabilitation.

-          Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

Pembatasan Kecacatan (Disability limitation)

·         Operasi plastik pada bagian/organ yangcacat

·         Pemasangan pin pada tungkai yang patah

·         Pencegahan terhadap komplikasi n kecacatan

·         Pengobatan n perawatan yang sempurna agar penderita sembuh n tak terjadi komplikasi

·         Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan n perawatan yang lebih intensif

Page 41: RAP rekam medis

Rehabilitasi (Rehabilitation)·         Rehabilitasi fisik

rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alatbantu/protase·         Rehabilitasi sosial

rumah perawatan wanita tua/jompo·         Rehabilitasi kerja (vocational services)

rehabilitasi masuk ke tempat kerja sebelumnya, mengaktikan optimum organ yang cacat

·         Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan·         Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri·         Penyuluhan n usaha” kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit

Page 42: RAP rekam medis

Pada Tingkat III

-> mencegah cacat, kematian penyebab tertentu n rehabilitasi• pengobatan perawatan penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, saraf dll.• rehabilitasi fisik/medis• rehabilitasi mental/psycho • rehabilitasi sosial 

Page 43: RAP rekam medis

Studi tentang RAP merupakan bagian dari studi epidemiologi, dikarenakan terdapat:

a) Studi etiologi — menemukan penyebab

b) Studi prognostik 

— mempelajari faktor risiko n perkiraan akhir penyakit

c) Studi intervensi — mengetahui effectiveness , n efficiency program pemberantasan n pencegahan penyakit.

Page 44: RAP rekam medis

Masa inkubasi/masa latent. Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan informasi dalam menegakkan

diagnosis Lama n beratnya keluhan yang dialami oleh penderita kejadian penyakit

menurut musim (season) kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannya Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan

mudah dideteksi lokasi kejadian penyakit. Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan

jenis penyakit.

Page 45: RAP rekam medis

Sifat” biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.

Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patogen penyebab n rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.

Untuk terapi: intervensi/terapi hendaknya diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.