rancangan eksperimen semu
TRANSCRIPT
![Page 1: Rancangan Eksperimen Semu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022081719/557210e9497959fc0b8de7bb/html5/thumbnails/1.jpg)
Rancangan eksperimen semu (quasi experiment design)
Disebut ekperimen semu karena ekperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan
ekperimen sebenarnya, karena variable-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak
dapat atau sulit dilakukan. Oleh sebab itu, validitas penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut
sebagai eksperimen yang sebenarnya.
Oleh karena itu perbedaan utama antara penelitian ekperimen sungguhan dengan penelitian
ekperimen semu terletak pada randomisasi, maka rancangan penelitian eksperimen sungguhan tersebut
di atas juga dapat digunakan sebagai rancangan penelitian eksperimen semu, tanpa aatau tidak
menggunakan symbol (R) atau randomization. Rancangan-rancangan baik penelitian eksperimen
sungguhan maupun eksperimen semu dapat diperluas dengan rancangan-rancangan yang lain, sebagai
berikut:
1. Rancangan rangkaian waktu (Time Series Design)
Rancangan ini seperti rancangan pretest posttest, kecuali mempunyai keuntungan
dengan melakukan obeservasi (pengukuran yang berulang-ulang), sebelum dan sesudah
perlakuan. Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut:
Pretest Perlakuan posttest
01 02 03 04 X 05 06 07 08
Dengan menggunakan serangkaian observasi (tes), dapat memungkinkan validitasnya
lebih tinggi. Karena pada rancangan pretes-postes kemungkinan hasil 02 dipengaruhi oleh faktor
lain diluar perlakuan sangat besar. Sedangkan pada rancangan ini, oleh karena observasi
dilakukan lebih dari satu kali (baik sebelum maupun sesudah perlakuan), maka oengaruh faktor
luar tersebut dapat dikurangi.
2. Rancangan Rangkaian Waktu dengan kelompok pembanding (control time series design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya saja
menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih memungkinkan adanya
control terhadap validitas internal sehingga keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin
adanya validitas internal yang tinggi. Bentuk rancangan tersebut adalah sebagaimana tercantum
sebgai berikut:
pretest perlakuan posttest
Kel. ekperimen 01 02 03 X 04 05 06 07
Kel. kontrol 01 02 03 X 04 05 06 07
3. Rancangan Non Equivalent control group
Dalam penelitian lapangan, biasanya lebih dimungkinkan untuk membandingkan hasil intervensi
program kesehatan dengan suatu kelompok control yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok
![Page 2: Rancangan Eksperimen Semu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022081719/557210e9497959fc0b8de7bb/html5/thumbnails/2.jpg)
benar-benar sama. Misalnya, kita akan melakukan studi tentang pengaruh pelatihan kader
terhadap cakupan posyandu. Kelompok kader yang akan diberikan pelatihan, tidak mungkin
sama betul dengan kelompok kader yang tidak akan diberi pelatihan (kelompok kontrol). Bentuk
rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut;
pretest perlakuan posttest
Kel. ekperimen 01 X 02
Kel. kontrol 01 02
Rancangan ini disebut non equivalent control group dan sangat baik digunakan untuk evaluasi
program pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan lainnya. Di samping itu rancangan ini
juga baik untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kecamatan atau
desa, dengan kecamatan atau desa lainnya. Dalam rancangan ini, pengelompokan anggota
sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilakukan secara random atau
acak . oleh sebab itu rancangan ini sering disebut non randomized control group pretest
posttest design.
4. Rancangan separate sample pretest posttest
Rancangan ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian kesehatan dan keluarga berencana.
Pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara acak dari populasi
tertentu. Kemudian dilakukan intervensi atau program pada seluruh populasi tersebut.
Selanjutnya, dilakukan pengukuran kedua(posttest) pada kelompok sampel lain, yang juga dipilih
secara acak (random) dari populasi yang sama. Rancangan ini sangat baik untuk menghindari
pengaruh atau efek dari “pretest”, meskipun tidak dapat menontrol “sejarah”,”maturitas” dan
“instrument”. Rancangan ini dapat diilustrasikan sebgai berikut:
pretest perlakuan posttest
Kel. ekperimen 01 X
Kel. kontrol X 02
Disamping keempat rancangan eksperimen semu ini, rancangan –rancangan eksperimen sungguhan
(true experiement) juga dapat digunakan dalam penelitian eksperimen semu, hanya symbol R
(randomisasi) tidak dilakukan atau diabaikan.
Tambahan
5. Equivalent tiem sampel design
Desain Ini merupakan bentuk berulang dari one group experimentation dengaan
melibatkan dua sampel yang ekivalen waktunya, satu ada perlakuan X dan satunya tidak ada
perlakuan X. secra skematis dapat dilukiskan sebagai berikut:
X1 O X0 O X1 O X0 O dst. diulang
Ekivalen ekivalen
![Page 3: Rancangan Eksperimen Semu](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022081719/557210e9497959fc0b8de7bb/html5/thumbnails/3.jpg)
- Faktor yang memperkuat validitas internal adalah tidak adanya history, maturation, testing,
instrumentation, regression artifact, selection bias, experimental mortality, interaction
antara selection dan maturation, dll
- Faktor yang memperlemah validitas eksternal adalah: adanya interaction antara testing dan
perlakuan X, reactive arrangement, dan multiple X interference.
6. Equivalent materials sample design
Secra skematis dapt dilukiskan sebagai berikut
MaX1OMbX0OMaX1OMbX0O dst diulang.
- Faktor yang memperkuat validats interval adalah : tidak adanya history, maturation, testing,
instrumentation, regression artifact, selection bias, experimental mortality, interaction
antara selection dan maturation, dll
- Faktor yang memperlemah validitas eksternal adalah: adanya interaction antara testing dan
perlakuan X, reactive arrangement, dan multiple X interference.