rancangan dan stabilitas penggalian
TRANSCRIPT
Terjemahan :
RANCANGAN DAN STABILITAS PENGGALIAN
7.1. STABILITAS KEMIRINGAN PADA TANAH DAN SATUAN
7.1.1. Pendekatan Analisis Rancangan
Analisis kemiringan pada tanah dan batuan dapat dibuat melalui prinsip-
prinsip mekanik tanah atau batuan. Pada kebanyakan kasus, material pada dinding
kemiringan dapat lebih mudah diidentifikasi sama seperti pada tanah atau batuan.
Bagaimanapun keduanya akan lebih cepat karena karakteristik yang khas, tanah dapat
menyerupai struktur batuan atau sebaliknya. Karena diperlukan, kasus yang khas ini
harus diidentifikasi melalui penelitian atau observasi yang kritis oleh para ahli, karena
tidak ada kejelasan yang pasti untuk menetapkan perbedaan keduanya. Langkah yang
penting dalam menyelesaikan masalah kemiringan adalah mendefenisikannya secara
normal, masalah yang telah diidentifikasi, penyelesaiannya bisa ditemukan atau
didapatkan perkiraan yang rasional.
Rancangan analisis dinding kemiringan dinyatakan dengan evaluasi tegangan
atau gaya pada dinding dan kemampuan material pada dinding untuk
mempertahankan tegangan atau gaya. Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi
analisis rancangan dapat dibagi dalam dua kategori yaitu :
Faktor yang mempengaruhi tegangan dan faktor yang mempengaruhi
kemampuan dari dinding untuk mempertahankan tegangan. Untuk lebih sederhananya
kemampuan dari dinding untuk mempertahankan tegangan diistilahkan sebagai
kekatan dari tanah atau batuan.
Diharapkan ada perbedaan yang mendasar antara analisis dari tanah dan batuan
dalam identifikasi pada permukaan yang rusak. Tanah secara umum tidak mempunyai
identitas pada bidang yang rusak. Bagaimanapun beberapa lapisan tanah pada dinding
kemiringan mempunyai kekuatan yang berbeda. Dinding kemiringan tanah terdiri dari
lappisan tipis diatas permukaan tanah yang tebal, tanah liat, atau permukaan tanah
diatas batu kerikil atau material yang lain. Selanjutnya tanah umumnya tidak
mempunyai kerusakan potensial yang merupakan kelemahan yang dapat diidentifikasi
melalui observasi. Di lain pihak, secara normal batuan mengandung kerusakan yang
merupakan kelemahan dalam bentuk patahan, kekurangan, penyatuan, kerusakan ikatan
atau pemutusan yang lain dibandingkan batuan utuh yang dapat ditemukan melalui
observasi dan tes contoh batuan. Jika kerusakan permukaan tidak dapat diidentifikasi,
prinsip mekanik tanah harus digunakan karena dalam mekanik tanah, kerusakan
permukaan biasanya dapat diterima. Jika telah diidentifikasi selanjutnya prinsip
mekanik batuan harus digunakan.
7.1.2. Analisis Tegangan Atau Gaya Pada Kemiringan
Seluruh metode yang ada untuk analisis kemiringan tanah didasarkan pada
interprestasi kriteria kerusakan dari Coulomb dan Navier Coulomb. Biasanya
diistilahkan sebagai tegangan total dan kriteria tegangan efektif ( bag.6.1 ). Kriteria
tegangan total dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 7.1A, yang
menghubungkan tegangan total = S ; kohesi = C ; tegangan normal = σ ; dan sudut
friksi dalam = , dalam bentuk persamaan :
S = C + σ tan ( sec.6.1 )...........( 1 )
Kriteria tegangan efektif mempertimbangkan “ kekuatan badan “ dalam
material yang telah dibentuk melalui tekanan pori air = U, yang mengurangi tegangan
normal pada kerusakan bidang. Hal ini ditunjukkan melalui grafik pada gambar 7.1 B
dan melalui persamaan :
S = C’ + (σ – U ) tan ’ ( 2 )
C’ dan ’ berbeda dengan C dan σ pada kriteria tegangan total, dimana keduanya
berhubungan dengan fungsi tegangan efektif (σ – U ).
Banyak metode yang berbeda untuk menetukan tegangan pada tanah.
Bagaimanapun perbedaan utama menggambarkan penampang yang berbeda pada
kerusakan permukaan yang dapat diterima. Metode analisis kemiringan yang dibahas
pada bagian ini menganggap permukaan yang rusak dalam bentuk sirkular, beberapa
yang lain berupa potongan geometrik beraturan atau tidak beraturan.
Analisis kestabilan pada bidang yang rusak dalam bentuk sirkuler dibahas
secara mendetail oleh Bishop, Bishop dan Morganstern, Blake, Fellenius, Jennings
dan Steffan, Terzaghi dan Peck. Pembaca lebih menyukai gambaran yang mendetail
dari teknik ini.
Seperti yang ditunjukkan pada sec.6.1, tiap metode memperhatikan kriteria
kerusakan oleh coulomb dan menerima permukaan yang rusak, dan analisa dua
dimensi dan tidak memperhatikan batasan samping. Metode yang lebih lengkap dari
analisis menggunakan uji kemiringan tanah dimana kerusakan dapat terjadi lebih dari
satu bidang atau tempat lain yang sirkular dalam bagian yang menyilang. Metode
analisis terbaru yang diterima hampir pada semua kondisi lapangan disebut teknik
unsur terbatas. Teknik ini dikembangkan dari kemiringan tanah dan batuan.
Teknik unsur terbatas menggunakan model matematika pada medium
kontinue dalam jumlah besar dari unsur-unsur yang berhubungan. Model persamaan
ini diperoleh dari linierisasi menggantikan persamaan dalam teori elastilitas.
bagaimanapun karena tiap unsur mempunyai sifat mekanik yang berbeda, model ini
membentuk struktur geologi yang lengkap sering ditemukan pada batuan. Karena
ketepatan perhitungan yang dibuat dari model tergantung pada jumlah uinsur,
pemecahan yang tepat hanya diperoleh melalui komputer yang mempunyai memori
dan penyimpanan data yang memungkinkan.
Untuk unsur berbentuk segitiga ( gambar 7.2 ), hubungan dua dimensi untuk
menggantikan U, pada titik tertentu dari unsur tersebut adalah :
Ux = A0 + A1x + A2y
Uy = B0 + B1x +B2y ( 3 )
Dimana x dan y adalah koordinat, dan A1 dan B2 konstan.
Hubungan antara tegangan = e dan shear stress = dan Navier mengganti
persamaan (F) = (L) menjadi
( e ) = ( I1 ) ( U )
( T ) = ( I 2 ) ( e )
( F ) = ( I 3) ( T )
dimana ( L ) = Lij = ( I3)(I2)(I1). Persamaan ini harus dilinierkan dengan mengganti
operator differensial ( I1) dengan operator algebraik, ( I 1 ) sehingga :
( e) = ( I1 ) ( U )
dan gaya ( F ) pada titik unsur bentuk segitiga disebut titik nodal.
Karena ( L ) tergantung pada konstanta elastis batuan atau tanah, tiap unsur
mempunyai sifat-sifat sendiri. Selanjutnya model matematika dapat disesuaikan untuk
beberapa kondisi yang ditemukan pada batuan atau tanah. Unsur-unsur dapat dimodel
dengan kondisi terbatas yang spesifik. Oleh sebab itu bidang geologi yang
mempunyai kekurangan, atau beban bervariasi dan pergeseran kondisi, sapat diterima
dalam penyelesaian masalah.
7.1.3. Analisis Kekuatan Tanah Dan Kemiringan Batuan
Langkah pertama dalam prosedur penentuan “ kekuatan “ dari tanah atau
batuan adalah menyeleksi sampel. Secara nyata, potensial kemiringan dinding harus
dipaparkan untuk menentukan bahan-bahan pada dinding khususnya pada kmiringan
tanah, tabel air, lensa air atau ciri-ciri yang lain mempengaruhi analisis tegangan dan
analisis kekuatan. Seringkali sampel untuk penentuan sifat unsur dapat ditemukan
selama fase eksplorasi pada penelitian. Pengalaman para ahli geologi biasanya dapat
menentukan kerusakan permukaan yang potensial melalui pengamatan dan kebiasaan
mereka dalam meneliti unsur-unsur tanah dan batuan. Pada kenyataannya Terzaghi
dan Peek mempunyai dasar. Rancangan dari struktur perlu sebagai dasar garis empiris
sederhana, tetapi garis ini dapat digunakan secara aman hanya oleh para ahli yang
berpengalaman. Pernyataan mereka dapat dikembangkan melalui uraian yang
berhasil dalam analisis rancangan yang sering kali berhubungan langsung dengan
kualitas dan perbedaan dari pengalaman.
Seringkali eksplorasi mineral disertai dengan pemboran inti dan rancangan
para ahli dapat digunakan oleh ahli geologi dan sebagai contoh untuk menguji dan
mengetes inti sebelum digunakan untuk analisis mineral dan geologi. Tes tanah untuk
permeabilitas, tes kekuatan – tekanan, dan tes potongan langsung dan tekanan –
triaxial dijelaskan dalam literatur ( sebagai contoh Ref.6 ) dan untuk ringkasannya
tidak dijelaskan disini. Tes untuk kekuatan rongga pada dinding batuan tidak
dicantumkan dan akan digambarkan lebih jelas kemudian.
Sudah jelas bahwa bidang potensial atau bagian yang rusak seharusnya
diketahui dan kandungan batuan pada bidang tersebut harus diuji menggunakan
beberapa orientasi seperti perhitungan tegangan bidang dari beberapa metode yang
telah disebutkan sebelumnya atau seleksi metode yang lain menggunakan rancangan
para ahli. Pada kebanyakan kasus, kerusakan pada bidang mungkin besar untuk
sampel sederhana sehingga bidang tersebut tidak dapat diuji ( seperti kerusakan pada
daerah eksploitasi yang besar ). Dalam hal ini rancangan para ahli dalam usaha untuk
pengujian batuan yang berkeping begitu pula untuk pengujian pada tanah.
Pengujian unsur-unsur pada dinding batuan seharusnya disetai pengamatan
jumlah, goresan, dan lubang pada daerah geologi. Kelemahan yang lain seperti
kerusakan, patahan, penyatuan atau kelemahan yang lain berupa kerusakan mekanik
pada keseluruhan batuan. Metode yang dapat digunakan yaitu fotografi, seismik, dan
observasi pemboran inti, pemotongan atau pemaparan yang lain. Kekuatan dari
kelemahan mekanik seringkali diperkirakan melalui pengamatan. Sebagai contoh,
jika selama pemboran inti struktur yang rusak akan memecahkan inti, struktur ini
lebih lemah daripada struktur yang tidak mengalami pemecahan inti. Demikian juga
jika permukaan batuan meledak biasanya kerusakan diikuti struktur bidang yang
spesifik, jarang terjadi bersamaan pada struktur bidang atau menyilang pada batuan
utuh. Pemecahan biasanya disebut sebagai kelemahan bidang
Dalam kasus yang lain kekuatan relatif dari kerusakan mekanik tidak nyata.
Biasanya dapat diuji di laboratorium atau tempat uji batuan. Salah satu atau kedua
tipe pengujian batuan dapat menggunakan perkiraan yang resional dari kekuatan
unsur-unsur pada dinding kemiringan yaitu tes penekanan terbatas atau tidak terbatas.
Untuk uji tak terbatas, sampel batuan dapat dipotong dari unsur –unsur yang
terdapat pada dinding. Bahan percobaan dapat dipotong dari sampel, akhirnya
membentuk persegi dan lempeng dan diuji kerusakannya dengan mesin penguji. Hal
ini merupakan uji yang sederhana tetapi dinding kemiringannya hanya mempunyai
gaya uniaxial. Bagaimanapun tegangan pemecahan dari sampel yang bermuatan
uniaxial lebih kurang daripada kekuatan pemecahan sampel yang bermuatan triaxial
dan sebagai tambahan adalah hasil yang aman dari pengujian pada kondisi uniaxial.
Pada kenyatannya pada kondisi biaxial mempunyai kemiringan dinding yang spesifik.
Untuk perkiraan yang lebih tepat dari tekanan pemecahan pada batuan
terbatas ditemukan dengan uji kerusakan triaxial. Pada tes ini inti batuan dibuat
menjadi lempeng yang berhubungan satu sama lain dan dimasukkan dalam mantel
bertekanan. Tekanan pada mantel harus dapat mewakili tekanan yang ditemukan pada
dinding kemiringan dan tekanan pemadatan = σ , harus mempunyai petunjuk yang
tetap sesuai prinsip tekanan pada dinding.
Kedua tes, baik tes uniaxial maupun tes biaxial dapat memberi informasi
tentang kelemahan struktur ( patah, kerusakan bidang, dll ) pada batuan. Pada tes
yang pertama dari kekuatan struktur pada dinding kemiringan, penelitian dan
pengujian inti para ahli geologi menunjukkan bahwa sampel yang seukuran dengan
tangan yang mempunyai patahan dengan beberapa penyilangan dan lubang seperti
patahan yang ditemukan pada permukaan yang terpapar mengelilingi rongga terbuka.
Uji dari sampel yang tidak tertutup pada bidang yang patah dengan sudut kurang dari
60o lebih kuat dibandingkan bidang yang patah dengan sudue lebih dari 60o. Karena
batuan mempunyai kekuatan yang relatif, maka dinding kemiringan tegak
mempunyai sudut 64o diatas ketinggian 450 kaki dan 61o diatas ketinggian 550 kaki.
Melihat hasil tersebut, maka rasional untuk menganggap bahwa studi tentang
kerusakan sampel dan uji batuan harus menunjukkan hasil yang sama dan dipercaya
untuk dinding kemiringan yang lain. Bagaimanapun, pada waktu bagian ini dibuat,
tidak ada penelitian lebih lanjut yang dapat dicatat.
7.1.4. Rancangan Kemiringan Tanah Dan Batuan
Konsep tentang rancangan tidak langsung menyatakan bahwa kekuatan dari
struktur tergantung pada gaya atau tekanan dari subjek. Perbandingan antara kekautan
dengan tegangan kritis ( tegangan kerusakan ) seringkali disebut faktor keamanan dan
perbandingan lebih dari menyatakan kondisi yang aman. Bagaimanapun faktor
keamanan adalah harga yang sesungguhnya tidak diketahui dan tidak tentu.
Seringkali nilai dari faktor keamanan meningkat jika ada kerusakan geologi
pada subjek, batuan diketahui mempunyai kelemahan dan hasilnya tidak menentu jika
sampel meningkat tegangannya.
Rancangan kemiringan tanah biasanya adalah proses interaktif. Merupakan
perbandingan antara gaya geser dan momen gaya. Momen atau gaya yang
mempertahankan geseran pada jumlah tertentu dinyatakn sebagai permukaan yang
rusak. Pada suatu kondisi pertemuan sudut kemiringan menghasilkan gaya atau
momen pada permukaan yang rusak lebih kurang gaya tahanannya, momen atau
kekuatan, rancangan kemiringan sudut dipertimbangkan sebagai faktor keamanan.
Pada kemiringan tanah,faktor keamanan adalah perbandingan antara gaya tahana dan
gaya geser. Karena analisis ini adalah proses interaktif data grafik dan elektronik
yang diolah seringkali digunakan untuk mendapat penyelesaiannya.
Satu metode yang sederhana dari analisis kemiringan adalah lingkaran geser.
Menganggap bahwa permukaan yang rusak berbentuk lingkaran (lingkaran 3
dimensi). Dan kerusakan permukaan yang kritis ( faktor keamanan ) telah ditentukan.
Kemudian sudut kemiringan dengan faktor keamanan yang besar menyebabkan
spesifikasi para ahli lebih memuaskan dalam menyeleksi momen geser dan momen
tahanan diuraikan pada gambar 7.4. momen geser = Wa, dan momen tahana Rr
dimana
R = C + n tan Dan C = gaya tahanan kohesi yang paralel dengan bidang ( gambar 7.4 )
n = gaya normal ( gambar 7.4 )
= tan R/ n’ ( gambar 7.4 )
n tan = tahanan friksi
S = panjang ( gambar 7.4 ) ( 6 )
Dan C, gaya tahanan total adalah hasil dari unit kekuatan kohesi, panjang dan
unit lebar dari bagian ( gambar 7.4 ). Momen tahanan total ( karakteristik kekuatan
tanah ) dapat dihitung di laboratorium atau uji di lapangan dan tahanan gaya pada
bidang adalah
’ = c’ + n tan ’ ( 7 )
dimana c’ dan tan ’ diperoleh dari hasil uji ini. Faktor keamanan (f ) diperoleh dari
f = Rr = ( C’ + n tan ’ ) r Wa Wa
Metode sederhana yang lain untuk analisis adalah metode pembagian petak
(irisan) diuraikan pada gambar 7.5. Kemiringan dibagi kedalam bagian tersendiri dan
tidak saling mempengaruhi atau memiliki gaya yang tidak seimbang pada batas antara
bagian irisan. Gaya geser dan tahanan dihitung tiap bagian irisan, pengembangan
bagian irisan dan momen dan gaya tahanan sama besar seperti pada analisis
lingkaran. Metode bagian irisan termasuk pengetahuan yang perlu untuk menentukan
kekuatan yang tidak homogen (gaya tahanan) pada kerusakan bidang dan
memungkinkan pembentukan variasi oleh pengaruh pori air (yaitu tabel air yang tidak
seimbang ).
Untuk menguraikannya, survei piezometrik serta tingkatan dan aliran air
termasuk didalamnya pengolahan di laboratorium dan pengukuran untuk penentuan
tegangan 9netral, σ – U = σ’. Aksi satu tekanan oleh pori air dapat dihitung dan
gaya rembesan dapat diketahui, gaya pada tiap irisan dapat dihitung sendiri-sendiri.
Sebagai contoh irisan-irisan yang ditunjukkan pada gambar 7.5, jika dekat pinggir
kemiringan kurang efektif oleh air dibanding dekat dengan ujung dan perbedaannya
mungkin dapat dihitung.
Rancangan kemiringan batuan. Rancangan kemiringan batuan membuat harga
untuk tegangan alami tak terganggu pada batuan sebelum pembentukan rongga
terbuka atau dinding kemiringan. Pembentukan kemiringan membagi-bagi tegangan
tersebut untuk itu perkiraan tegangan lapangan perlu sebelum perhitungan rancangan
dimulai. Metode perkiraan atau pengukuran tegangan dilampirkan pada bagian 6.25
dan 6.27. tegangan horisontal bidang adalah faktor penting dalam rancangan rongga.
Bagaimanapun, potongan batuan dan kemiringan disisi bukit sering sedikit
dipengaruhi oleh tegangan horisontal pada batuan. Dari penglaman dan hasil
pengukuran yang telah dijelaskan pada daerah dari bidang yang menguntungkan
dinding kemiringan dengan permukaan cekung lebih stabil dibandingkan permukaan
yang cembung. Hasil penelitian ini didukung oleh kenyataan bahwa desakan batuan
biasanya mempunyai tegangan patahan yang tinggi. Selanjutnya, kecuali kemampuan
batuan yang tinggi, dinding kemiringan yang cembung seharusnya dihindari jika
memungkinkan.
Pengetahuan tentang tegangan dan pengujian kerusakan geologi menetapkan
kebutuhan minimum untuk analisis kemiringan melalui teknik unsur terbatas.
Sebagai contoh batuan yang kandungannya terbatas ( kerusakan, patah, penyatuan )
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan telah diorientasi untuk kemiringan
dan atau kestabilan. Jika uji laboratorium dilakukan untuk memperoleh kekuatan
relatif dari kerusakan dan sifat fisika batuan. Faktor-faktor ini mungkin
dipertimbangkan untuk analisis unsur terbatas dan akan membantu ketepatan
perkiraan untuk kestabilan.
Sebagai pertimbangan, dalam contoh ini, kerusakan yang tidak
menguntungkan telah diorientasi untuk kestabila ( gambar 7.6a ) mempunyai
kekuatan yang cukup dimana gaya atau komponen-komponen tegangan bersama
kerusakan planar lebih kurang. Uji laboratorium atau lapangan membutuhkan
pembuatan luncuran pada bidang. Dibawah kondisi ini, kemiringan akan stabil.
Dilain pihak jika tes kekuatan menunjukkan bidang tidak mempunyai gaya tahanan.
Selanjutnya kemungkinan kemiringan sudut akan stabil pada sudut yang sama pada
kerusakan planar. Perlu sebagai tambahan akhir untuk mendukung kemiringan
dinding. Contohnya tipe analisis yang tertera pada literatur ini.
Karena pengujian kekuatan massa batuan tidak dikembangkan mendekati
tingkat perkiraan yang tepat, seharusnya dilakukan beberapa pertimbangan termasuk
memperkirakan faktor keamanan pada dinding kemiringan. Untuk menguraikannya
pertimbangkan kasus yang sangat sederhana pada uji triaxial jumlah inti pada sampel
dari kemiringan dinding yang menunjukkan patahan batuan terjadi pada tekanan 1000
hingga 200 psi dan kerusakan rongga terjadi pada 53o.
Pada 50o, sudut kemiringan dinding kebih kurang dari sudut pada kerusakan
planar dan akan menghasilkan tegangan sekitar 2 hingga 10 kaki lebih kurang dari
egangan dinding kemiringan. Pada gilirannya, tegangan horisontal dan vertikal
memegang peranan pada batuan yang tidak terganggu. Biasanya uji kekuatan
menunjukkan kekuatan batuan pada satu bidang dan kelemahannya yang lain dan
rancangan para ahli harus mendapatkan daerah yang mempunyai kekurangan pada
dinding kemiringan dan dari perhitungan tegangan, pemilihan sudut dan konfigurasi
menghasilkan keuntungan perbandingan tegangan – kekuatan untuk daerah ini. Jika
daerah ini dekat dengan ujung kemmiringan, penambahan batas diperlukan untuk
konfigurasi dasar dari rongga.
7.1.5 Kontrol Kemiringan
Kemiringan sering dikontrol dengan dukungan yang dibuat. Beberapa
pendekatan untuk kemiringan tanah, seperti saluran air ( pada tekanan rongga yang
nyata ), pertahanan dinding ( untuk dukungan akhir ), menguatkan tiang pancang,
pengayak kawat ( untuk mengontrol batuan kecil pada kemiringan batu kerikil )
diperlihatkan pada literatur ( gambar 7.7 )
Kemiringan batuan juga dikontrol melalui saluran ( untuk mengurangi kunci
tekanan air ) dengan mempertahankan dinding dan sistem pendukung lain. Biasanya
untuk kemiringan tanah. Bagaimanapun praktikum terbaru untuk kemiringan batuan
diperkuat dengan baut yang panjang (gambar 7.7 ). Perubahan terbaru kebanyakan
menggunakan kontrol kemiringan para insinyur sipil. Sistem ini lebih efektif jika
dinding kemiringan relatif rendah, kemiringan pada sudut yang lebih besar daripada
kerusakan geologi planar yang termasuk dalam penggalian dan batuan yang tidak
patah cukup menyediakan landasan yang baik untuk tiang pancang atau kabel yang
digunakan untuk membantu. Dibawah kondisi ini, terjadi peningkatan tahanan gaya
geser paralel dengan bidang ( gambar 7.7d ).
Seringkali, terbukanya lubang menyebabkan kemiringan menjadi tidak stabil,
dan bagian yang tidak stabil dikontrol dengan serpihan sehingga berat dari daerah
yang rusak berkurang dengan penggalian bahan yang dekat dengan pinggir dinding
kemiringan.
Mekanisme kontrol terbaru yang lain menggunakan fenomena tentang
tegangan retakan biasanya terbentuk disekitar pinggir kemiringan sebelum kerusakan
terjadi dalam bentuk serpihan juga bunyi batuan yang muncul karena kerusakan pada
dinding, dan kasus ini dicatat dalam hitungan mengganti daerah yang kemiringan
yang rusak, dan atau laju bunyi ( jumlah bunyi batuan per unit waktu ). Kebih sukses
digunakan untuk memperkirakan tingkat kestabilan kemiringan. Pada industri
tambang, istilah kemiringan yang rusak digunakan untuk kondisi dimana dinding
mempunyai luncuran atau geseran yang maju untuk meningkatkan operasi
pertambangan yang normal yang biasanya terhambat atau tidak berkelanjutan. Dalam
istilah mekanik batuan kerusakan biasanya terjadi jika pada kenyataannya panjangnya
tidak sama. Dua definisi yang cocok jika kerusakan kemiringan dipertimbangkan
pada kondisi jika ujung berbentuk kembali atau tegangan keretakan (atau tanda-tanda
kekurangan yang lain dari satu rangkaian atau kehilangan keseimbangan) dan geseran
adalah perpindahan batuan yang cukup besar untuk membuat dinding kemiringan
yang besar kemungkinannya digunakan pada kegiatan pertambangan atau struktur
teknik sipil.
Tidak hanya penelitian dalam metode mikroseismik dan pemindahan perhitu
ngan yang menjadi bukti dalam prediksi pergeseran. Tetapi juga memungkinkan
pengembangan beberapa jenis batu yang mungkin dapat menggunakan kemiringan
lain. Penggantian perhitungan disekitar ujung adalah tegangan keretakan yang
menyilang ditunjukkan oleh laju pergerakan pergeseran ( sekitar 1 inchi perhari )
akan meningkat jika pergeseran terjadi, dan akan menurun jika daerah pergeseran
diatur dan diperkirakan sama. Laju bunyi mikroseismik sekitar 50 bunyi per jam
pergeophone menunjukka tipe laju dasar untuk kemiringan stabil pada penggalian.
Bunyi untuk kemiringan yang stabil tidak berubah jika ditambang pada bunyi 3 – 5
perjam pergeophone. Laju bunyi antara 200 – 500 perjam menunjukkan kemiringan
dan pergesran yang tidak stabil. Meskipun laju ini banyak tergantung pada
sensitivitas peralatan, lokasi dari geophone dan karakteristik transmisi bunyi dari
batuan. Pada kenyataannya bahwa laju bunyi meningkat beberapa kali jika dinding
kemiringan mendekati kerusakan awal, dan metode dapat membuktikan kegunaannya
dibawah kondisi dan penggunaan yang tepat.
Sebagai kesimpulan, rancangan kemiringan dan teknologi kontrol dapat
berkembang cepat dalam beberapa tahun. Tapi pengalaman geologi struktur, mekanik
kerusakan, analisis tegangan dan uji laboratorium yang teliti tetap menjadi kriteria
utama untuk keberhasilan.
7.2. RANCANGAN DAN KESTABILAN PENGGALIAN BATUAN
DIBAWAH PERMUKAAN TANAH
7.2.1 Masalah Dan Pendekatan
Dari sudut pandang ahli, dibawah tanah seperti bahan-bahan tambang, lubang,
terowongan dan ruang-ruang untuk tujuan kemiliteran dan untuk penyimpanan
makanan bahan-bahan kimia, minyak cair dan gas dan untuk tujuan industri dan sipil,
mungkin telah dipertimbangkan struktur penggalian pada batuan utuh. Sebelum
penggalian, tegangan pada batuan ( mengenai tegangan bidang ) dihasilkan dari berat
yang melebihi beban dan gaya gempa yang mungkin terjadi. Setelah penggalian,
tegangan disekitar batuan yang kosong tergantung pada bidang tegangan, sayatan,
dan sifat mekanik batuan. Kestabilan dari struktur tergantung pada kemampuan
batuan dan sistem pendukung untuk mempertahankan tegangan lebih lanjut. Masalah
evaluasi kestabilan struktur batuan membutuhkan pengetahuan tentang bidang
tegangan, perbedaan tegangan bervariasi pada sayatan terbuka, sifat mekanik batuan
dan sistem pendukung, jika dibutuhkan.
7.2.2 Tegangan Bidang
Jika tidak ada penentuan tegangan bidang maka dapat dibuat lubang
eksplorasi dari permukaan dengan kedalaman beberapa ratus kaki melalui
pengukuran langsung. Komponen vertikal dari tegangan bidang = Sk, dapat dihitung
dari Sk = γh, dimana γ adalah satuan berat dan h adalah kedalaman vertikal. Sk
adalah tekanan dan sebab jumlah ositif. Perkiraan bahwa Sk ditemukan dari tes
hidrofraktur (kebanyakan dalam sedimentasi batuan), sama baiknya dengan
penentuan langsung setelah ada kemungkinan jalan masuk, umumnya nilai yang
cocok telah dihitung, meskipun memberikan kedalaman yang bervariasi dalam
tegangan komponen vertikal yang terjadi diatas daerah lokal ( lihat bagian 6.2.5 ).
Oleh sebab itu daerah yang diperpanjang, perhitungan nilai Sk harus memuaskan
untuk tujuan rancangan awal.
Komponen horisontal adalah tegangan bidang = Sh, dengan persamaan Sh =
MSk, dimana M adalah nilai konstan yang tergantung pada sifat batuan, cabang
pembatas dan gaya tektonik, jika ada. Hal berikutnya, memperpanjang permukaan
bumi mungkin dipertimbangkan cabang pembatas. Tidak ada perubahan bentuk
cabang yang mungkin jika tidak ada tegangan gempa dan jika susunan batuan pada
titik ini homogen, isotropik,dan elastis linier M = x / ( 1-x ) dimana x adalah
perbandingan poisson. Untuk nilai perbandingan poison 0,33 M= ½ dan Sh = ½ Sx;
dan jika x = 0,5 maka M = 1 dan tegangan bidang hidrostatik. Jika susunan batuan
tidak bercabang Sh=0. Kondisi ini terjadi dekat permukaan yang terjal jika gaya
gempa ( tekanan ) ada, M akan mempunyai nilai yang lebih besar dan pada nilai
perbandingan poison untuk batuan.
Kemudian nilai tegangan komponen horisontal tidak dapat ditentukan dari
pengukuran langsung setelah penentuan jalan masuk dibawah permukaan tanah atau
mengambil kesimpulan dari uji yang lain sebagai contoh pada beberapa instansi yang
mengambil kesimpulan dari uji patahan hidrolik jika Sh lebih besar atau lebih kecil
dari Sx, jika potongan yang diperoleh dalam inti dari lubang eksplorasi vertikal, maka
dapat dinyatakan bahwa Sh adalah pada dasarnya besar dari Sx.
Jika potongan atau data hidrofraktur tidak ada, dapat dinyatakan untuk tujuan
rancangan awal yaitu :
Untuk kebanyakan batuan beku dan metamorf dan untuk kekuatan pengendapan yang
tinggi dari batuan ( kekuatan tekanan utuh lebih besar dari 800 psi ) M = 0,5 hingga
1,0. Meskipun nilai M 1,5 lebih besar dari perhitungan.
Untuk batuan yang kekuatan elastisnya rendah seperti serpihan dan garam, M
= 0,8 hingga 1,0. Nilai M ini lebih besar dari nilai perbandingan Poison yang telah
ditentukan dari inti sampel utuh, tetapi lebih mendekati pernyataaan dengan
penentuan tegangan bidang yang dibuat dalam penggalian dibawah permukaan tanah.
Nilai M yang tinggi menandakan sifat-sifat plastis pada batuan setelah
waktu geologi. Proses ini memperbolehkan beberapa persamaan tegangan vertikal
dan horisontal.
7.2.3 Sifat Geologi Dan Mekanik Batuan
Berbagai metode klasifikasi batuan didasarkan pada sifat geologi dan
mekanik, yang digambarkan pada bagian 6.2.2. bagaimanapun hasil klasifikasi tidak
berhubungan dengan penggunaan oleh para ahli. Masalahnya disini adalah bagaimana
mempertimbangkan pengaruh sifat batuan terhadap kestabilan penggalian dibawah
tanah. Seringkali pernyataan ini harus dijawab selama atau untuk menyelesaikan
eksploirasi. Oleh sebab itu sato pemboran inti ( atau lubang eksploirasi ) sangat
penting untuk dipelajari. Pada beberapa instansi, penambahan informasi diperoleh
dari penyelidikan.
Tabel 7.1 menuliskan informasi tentang sifat geologi dan mekanik yang
diperoleh dari studi tentang inti. Jarak patahan adalah perhitungan jarak antara yang
rusak dengan inti. Jarak patahan adalah perhitungan jarak antara yang rusak dengan
inti, kerusakan baru dikeluarkan melalui pengeboran, tetapi yang termasuk patahan
dalam geologi jika mempunyai bagian yang diperkuat. Kualitas rancangan batuan
didefinisikan sebagai panjang bunyi, relatifitas patahan, inti perpanjang lubang inti,
ditentukan dengan hanya selembar inti dengan panjang lebih dari 4 inci ( Deere &
Miller ).
Pada tabel diatas indeks kerusakan dan indeks dispersi telah dicatat ( Me
Mahon ). Indeks kerusakan didefinisikan sebagai prosentase daerah total pada
permukaan yang terpapar yang telah tersusun pada permukaan. Jika permukaan yang
terpapar mempunyai sudut lebih dari 20o berarti ketegakan lebih mendekati patahan
batuan yang menyatu. Indeks dispersi patahan didefinisikan sebagai daerah tertutup
dan perbedaan kontur pada proyeksi daerah yang sama pada arsiran patahan.
Dinyatakan sebagai prosentase daerah yang ditutup oleh beberapa kontur sampel acak
dari penyebaran yang seragam pada beberapa titik, penentuan kontur dengan
beberapa metode.
Setelah jalan masuk bawah tanah memungkinkan, uji sifat mekanik secara in-
situ (sebagai contoh, kotak pengocok dan mantel untuk beban) yang telah dibuat
untuk mendukung hasil uji laboratorium.
Pertimbangan masalah rancangan yang tepat untuk klasifikasi batuan
mengikuti karakteristik mekanik melalui gambaran geologi. Untuk perlakuan ini
mengikuti pembagian yang telah dipertimbangkan :
1. Elastis. Batuan elastis diperkirakan elastis linier dan isotropik mekanik dan
homogen pada semua titik. Contohnya pendekatan spesifikasi ini pada bentuk
yang besar dari batuan beku seperti granit, diorite, dan basal. Beberapa bentuk
yang besar dari batu metamorf seperti marmer dan kwarsa, beberapa batuan
sedimen seperti batuan dengan bahan dasar kapur ( marl dan kapur ), batu
berpasir dan serpihan, breksi dan konglomerat.
2. Berlapis–lapis. Untuk mengklasifikasikan batuan berlapis. Batuan dengan tiap
lapisan sebagai tambahan elastis linier, isotropik dan homogen harus
mempunyai ketebalan yang lebih kecil dibanding dimensi lapisan tanah
terbuka yang telah dipertimbangkan, dan ikatan antara lapisan harus lemah.
Lapisan adalah pemisahan oleh bagian-bagian umumnya paralel dengan dasar.
Tetapi bidang dasar itu endiri tidak perlu membentuk mekanik yang terputus
yang mungkin mengelompokkannya sebagai bagian banyak batuan sedimen
dan beberapa batuan metamorf termasuk dalam kelompok ini.
3. Elastoplastis. Batuan elastoplastis besar, homogen dan isotropik tetapi
kelebihan beban, karakteristik perubahan bentuk menyimpang secara nyata
dari linier evaporasi seperti garam, trona, dan boraks adalah contoh tipe ini.
4. Patahan. Batuan patahan mempunyai bentuk yang besar dimana jarak antara
patahan harus lebih kecil daripada dimensi lapisan tanah terbuka yang telah
dipertimbangkan dan jika ikatan menyilang pada bidang patahan harus kebih
kurang dari batuan induk. Pada perlakuan ini terhjadi pemecahan pada batuan,
kemudian ahli geologi membuat sumber ( meniadakan parting ) sehingga
disebut fraktur. Selanjutnya penyatuan atau kerusakan adalah tipe bagian dari
patahan. Patahan juga mungkin dihasilkan dari ledakan atau tekanan yang
disesuaikan. Patahan mempunyai kekuatan ikatan dari nol hingga nilai yang
lebih besar dari batuan induk.
7.2.4 Klasifikasi Lapisan Tanah Terbuka
Dalam pertimbangan rancangan atau masalah kestabilan lapisan tanah terbuka
dalam batuan dapat dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu penunjang sendiri dan
penunjang buatan. Penunjang sendiri yang terbuka adalah satu dalam tegangan
struktur yang menyebabkan dinding, tiang atau bagian yang tidak terjadi terbuka.
Spesifikasi ini tidak menghalangi penggunaan pendukung ringan seperti stuffle atau
tiang pancang. Tapi mensyaratkan bahwa perlengkapan hanya untuk penunjang lokal
dan tidak mempunyai pengaruh nyata pada tegangan dalam struktur penunjang
sendiri. Sisten penunjang terdiri dari peralatan, lapisan, kumpulan, pemenuhan, dll
yang ditempatkan pada bidang terbuka. Pada penunjang buatan sampel dalam bagian
dari beban batuan dipindahkan ke sistem penunjang. Kemudian pembukaan dari
batuan membutuhkan penunjang yang tidak stabil, meskipun pembukaan batuan yang
ditambah sistem penunjang mungkin stabil. Bagian ini mempertimbangkan rancangan
sistem penunjang atau membutuhkan spesifikasi penunjang.
Kelompok yang termasuk pembukaan tergantung pada beberapa faktor
termasuk sifat batuan, kedalaman dan ukuran yang terbuka. Faktor-faktor ini dapat
memberi petunjuk untuk perbedaan yang besar. Sebagai contoh dalam batuan yang
tidak bergabung, arah kedalaman 500 kaki mungkin dibutuhkan untuk penunjang
berat, bagaimanapun arah kekuatan pada ukuranyang sama di kedalaman 10.000 kaki
akan tidak tergantung pada penunjang A 5 x 7 kaki arahnya tidak tergantung pada
penunjang. Bagaimanapun, diantarai stupe yang lebih besar dimensinya akan longsor
dengan bebas.
Waktu juga merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Dalam arti,
penunjang terbuka tergantung pada jarak waktu dari hari ke tahun dan kemudian
menjadi tidak stabil. Kemudian rancangan terbuka yang ditujukan untuk digunakan
harus dipertimbangkan. Dalam artian mungkin mempertahankan bagian terbuka
hanya cukup untuk memperbaiki bagian yang rusak sebaliknya dalam rancangan oleh
ahli sipil seperti pembukaan untduk stasiun kekuatan bawah tanah, penggalian harus
menyisakan dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Kasus sejarah yang berhubungan dengan sifat-sifat geologi dan mekanik
tertera pada tabel 7.1 untuk menunjang masalah yang tidak lengkap, khususnya kasus
yang menunjang pengujian dalam istilah sifat-sifat yang dapat dihitung. Tabel 7.2
memberikan jumlahkedalaman dan dimensi dari stop penunjang tunggal yang besar,
bersama dengan data-data sifat batuan, dan pada tabel 7.3 memberikan kumpulan
data-data untuk stopes yang longsor. Strees juga membutuhkan penunjang batuan jika
bagian yang terbuka tetap dijaga. Perbandingan dari tabel sama baiknya dengan data
yang berhubungan dengan penunjang dasar. Dinyatakan bahwa satu sifat yang lebih
penting adalah membedakan antara tanah dengan atau tanpa penunjang jarak patahan.
Persamaan atau hal yang lebih penting dalam penentuan jika tanah akan diolah tanpa
penunjang adalah kekuatan ikatan, tingkat pengendapan patahan menyilang atau
bidang yang terbagi. Sayang sekali ikatan kekuatan yang terjadi secara insitu tidak
dapat dihitung. Oleh sebab itu kekuatan yang tertera hanya perkiraan. Ukuran daerah
yang terbuka ( span ) juga penting untuk diindikasikan. Sebagai contoh perbandingan
data yang diberikan untuk puncak tambang daerah B pada tabel 7.2 dengan
mengumpulkan data pada tabel 7.3. Pada kasus utama, arah dengan span 12 – 14 kaki
tanpa penunjang. Mengingat pada beberapa batuan dan beberapa kedalaman stope
dengan span 200 kaki yang akan longsor. Sebenarnya tidak ada data yang diperoleh
untuk menguji pengaruh kedalaman.
Tabel 7.4 dibuat oleh Deere dkk berhubungan dengan batuan, RQD yaitu
untuk tipe penunjang buatan ( perlengkapan ) dibutuhkan dalam menggali
terowongan dengan span20 – 40 kaki. Jika dinyatakan bahwa penunjang ringan tidak
cukup besar berpengaruh pada tekanan disekitar batuan ( tetapi jarang kehilangan
penunjang disekitar batuan yang terbuka ). Mengingat medium dan berat mendukung
untuk menahan bagian yang terlalu berlebihan muatannya. Selanjutnya RQD lebih
besar dari 50 % menyatakan secara tidak langsung kualitas batuan yang membuka
dengan span 20 – 40 kaki akan didukung sendiri. Perlu diingat bahwa RQD kurang
dari 50 % pada beberapa bukaan membutuhkan penunjang.
Mc Mahon dan Kondrick menghubungkan RQD dengan indeks cavabilitas
dari tanah yang diblok ( gambar 7.10 ). Indeks cavabilitas diperoleh dari pengalaman
selama penelitian. Pada tabel ini, RQD 50 % cocok dengan indeks cavabilitas 7. Dari
pengamatan yang dibuat pada waktu yang sama, tanah dengan indeks cavabilitas 7
tidak membutuhkan penunjang dengan lebar arah 12 kaki.
Selanjutnya kombinasi faktor-faktor harus dipertimbangkan dalam
menentukan klasifikasi tanah dalam istilah yang membutuhkan penunjang, termasuk
ukuran bidang terbuka, dalamnya bidang terbuka, jarak penyatuan atau RQD,
kekuatan ikatan silang patahan, dan kekuatan dari batuan lengkap.
7.2.5 Kriteria Kerusakan
Daerah terbuka dibawah tanah ( struktur ) mempunyai kekurangan jika tidak
memuaskan dalam persyaratan untuk struktur penunjang sendiri. Kriteria ini
menyatakan secara tidak langsung terdiri dari dinding, tiang dan unsur struktur lain
yang mempunyai patahan atau pembentukan kembali dengan kelebihan dalam batas
toleransi. Kemudian untuk bukaan dengan penunjang sendiri, spesifikasi untuk
kerusakan struktur dapat dihubungkan dengan kriteria untuk unsur batuan yang rusak,
spesifikasi dan kondisi mekanik dibawah bahan-bahan padat yang pasti oleh patahan
atau pembentukan kembali beberapa batasan spesifik. Spesifikasi mungkin dalam
istilah tegangan, laju perubahan tegangan, strain, laju perubahan strain atau beberapa
jumlah kombinasi.
Beberapa kriteria bertujuan untuk bahan-bahan rapul, yaitu bahan-bahan yang
pasti mudah patah. Penggunaan kriteria ini untuk rancangan pembukaan dibawah
tanah, dipertimbangkan strukturnya sederhana, seperti lubang berbentuk lingkaran
pada batuan yang seragam. Didasarkan pada tegangan bidang biaxial, gambar 7.11,
dimana σq dan σt adalah tangen dan T max, diberikan dengan persamaan Tmax = σq
– σr / 2 pada permukaan terowongan ( atau pada permukaan yang terbuka ). σr = 0
pada permukaan yang terbuka, batuan dalam tegangan uniaxial dan shear stress
maksimum ½ tegangan tangensial.
Tujuan kriteria tegangan geser maksimum oleh postulat Coulomb bahwa
kerusakan yang terjadi pada bahan saat titik tegangan geser maksimum sama atau
lebih besar dari kekuatan geser, So. Pada batas terowongan,
T max = σ - Фr 2
Pada permukaan terowongan (adalah pada permukaan yang terbuka), σr = 0 ;
Pada permukaan yang terbuka, batuan dalam tegangan uniaxial dan shear stress
maksimum ½ tegangan tangensial.
Tujuan kriteria tegangan geser maksimum sama adalah lebih besar dari
kekuatan geser, maka pada batas terowongan, T max = σ/2, oleh sebab itu prediksi
kriteria kerusakan akan terjadi saat tegangan geser mempunyai jarak σ 250.
Selanjutnya Coulomb memodifikasi kriteria tersebut dengan menetapkan kerusakan
yang terjadi saat tetapan tegangan geser beraksi pada bidang kerusakan, dibaca
sebagai nilai Tγ = So’ + π σ (disebut sebagai kriteria kerusakan Coulomb, dimana
σ adalah aksi tegangan normal yang menyilang pada bidang yang rusak, So’ adalah
tegangan kekuatan unsur, adalah sudut antar bidang kerusakan normal dengan
arah σ, π adalah koefisien serpihan dalam, π = tan dimana adalah sudut
serpihan dalam (tampak pada bagian 6.2.3). Gambaran Mohr untuk kondisi Coulomb
pada permukaan yang terbuka dan diperlihatkan pada gambar 7.12.
Pada gambar 7.13 menunjukkan kerusakan permukaan disekitar lingkaran
terbuka pada tegangan bidang uniaxial yang didasarkan pada tegangan geser
maksimum ½ bagian yang kiri dari gambar menunjukkan kumpulan permukaan yang
rusak, didasarkan pada kriteria Coulomb dan dengan π = 1,0. Umumnya permukaan
yang rusak pada mine dan terowongan tidak cukup tegas untuk menetapkan
kebenaran dari kriteria-kriteria ini, sebagai contoh ; keretakan axial dalam tes tekanan
yang tidak terbatas untuk sampel dicatat oleh Fairhurst dan Cook mungkin
bertanggung jawab terhadap kerusakan tipe “kulit bawang” didiskusikan oleh
Cording dan lebih sering tentang pengamatan pada terowongan dan drift, dimana
kerusakan yang sungguh nyata dari proses tersebut dapat dihasilkan dari kombinasi
ke-2 mekanisme kemudian dapat dimulai dengan geseran maksimum dan
diperbanyak dengan keretakan axial.
7.2.6 Faktor-Faktor Keamanan
Pada bagian ini, faktor keamanan didefinisikan sebagai perbandingan
tegangan kerusakan pada kerja tegangan. Pada perancangan ini tidak ada penunjang,
faktor keamanan dapat digambarkan karena tegangan dalam keadaan insitu dan
kekuatan batuan hanya dapat diperkirakan. Kemudian jika F adalah faktor keamanan,
kriteria dari kerusakan spesifik pada bagian terdahulu menjadi :
σ e x Fs ≤ Co dan
│ σt │ x Fs ≤ │ To │
dimana σe dan σt adalah masing-masing merupakan tekanan kritik dan tegangan
regangan dan Co dan To adalah merupakan kekuatan tekanan dan regangan.
Pada pembukaan untuk tujuan industri atau militer, sebenarnya tidak ada
kerusakan batuan yang dapat diterima. Oleh sebab itu faktor keamanan konservatif
digunakan faktor keamanan 2 hingga 4 dan dijamin dapat memenuhi kebutuhan untuk
komponen-komponen struktural dalam kompresi. Bagaimanapun, nilai yang rendah
adalah bukti hanya untuk batuan yang tidak mengalami patahan. Dalam bidang
pertambangan beberapa kerusakan batuan dapat ditoleransi oleh adanya penunjang,
sebagai contoh; lepasnya batuan pada tiang dan permukaan dinding dapat diperbaiki
oleh kelengkapan periodik dan patahan yang dipertimbangkan dapat dikembangkan
dalam komponen dalam tekanan (mis; pilar).
7.2.7 Rancangan Bukaan Tunggal Pada Batuan Elastis
Jika distribusi tegangan pada sekitar batuan pada pembukaan lapisan tanah
tidak dipengaruhi oleh permukaan yang lain, hal ini dipertimbangkan untuk
pembukaan tunggal, sebagai contoh terowongan yang diisolasi, drift dan stopes.
Masalah perancangan ini adalah penentuan tegangan kritis atau maksimum di sekitar
daerah yang terbuka, maka untuk kestabilan pembukaannya tegangan kritis harus
lebih kurang daripada kekuatan batuan.
Tangensial, jari-jari dan tegangan geser ; σ, σr dan r, secara berurutan
(gambar 7-11) diberikan dengan ;
σ = Sh + Sv 1 + n 2 _ Sh - Sv 1 + 3n 4 2 r2 2 r4 cos 2 ......... (10)
σ = Sh + Sv 1 - a 2 + Sh - Sv 1 - 4a 4 + 3a 4 2 r2 2 r2 r4 cos 2 ......... (11)
dan
r = Sh + Sv 1 + 2a 2 _ 3a 4 2 r2 r4 Sin 2 .......................... (12)
Persamaan ini menunjukkan bahwa ; (1) Komponen dari tegangan yang tidak
tergantung pada elastis konstan pada medium; (2) komponen-komponen dari
tegangan tidak tergantung pada ukuran lubang karena jari-jari lubang yang tampak
dalam persamaan hanya dalam perbandingan tanpa dimensi, dimana jarak spesifik
dari batas lubang dan (3) konstribusi komponen-komponen dan tegangan Sh dan Sv
adalah tambahan atau substraktif tetapi sebaliknya tergantung satu sama lain. Hal ini
disebut sebagai prinsip superposisi.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TAMBANG UMUM (terjemahan)
“RANCANGAN DAN STABILITAS PENGGALIAN”
O l e h
Bachtiar Chandra R.
D 6 1 1 9 8 0 6 1
M A K A S S A R
2 0 0 1